rpp laju reaksi
TRANSCRIPT
CONTOH RPP 2013 TENTANG LAJU REAKSI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN 4 MALINAUMata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/1Materi Pokok : Laju ReaksiSub Materi : Pengaruh Luas Pemukaan terhadap Laju ReaksiAlokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)
A. Kompetensi Inti1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dankeberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarPeserta didik mampu:
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi1.1.1.Menyadari adanya keteraturan dari sifat
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1. Bersyukur atas pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi sehingga mampu menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.
1.1.2. Memanfaatkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka menjaga kelestarian alam.
2.2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan jujur) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.1 Mengidentifikasi fenomena yang menunjukkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi di lingkungan sekitar.
2.1.2 Mendiskusikan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
3.3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.
3.7.1. Mengidentifikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan data percobaan dalam literatur.
3.7.2. Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi sesuai soal-soal yang diberikan.
44.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.
4.7.1 Mendemonstrasikan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
4.7.2 Mempresentasikan kesimpulan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan data percobaan.
C. Tujuan PembelajaranPeserta didik dapat:
1.1.1.1. Mengucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman, keteraturan serta kegu-naan dari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi terutama pengaruh luas permukaan dalam kemanfaatannya bagi kehidupan.
1.1.2.1. Menunjukkan kemanfaatan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehi-dupan sehari-hari dalam rangka menjaga kelestarian alam melalui kegiatan demonstrasi, mengamati tayangan video atau animasi, dan kegiatan latihan kelompok/individu yang imajinatif
2.1.1.1. Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi terutama dalam penerapan di kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa ingin tahu.
2.1.1.2. Mengidentifikasi adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dari berbagai peristiwa yang dipaparkan dalam soal dengan tepat.
2.1.2.1. Memberi contoh fenomena yang menunjukkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi yang terdapat di lingkungan sekitar melalui diskusi berkelompok.
2.1.2.2. Menjelaskan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi bagi kehidupan manusia berdasarkan hasil diskusi.
3.7.1.1. Mengidentifikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi sesuai data percobaan yang disebutkan dalam literatur.
3.7.1.2. Membandingkan laju reaksi suatu zat yang memiliki luas permukaan berbedaberdasarkan contoh-contoh data percobaan yang disediakan.
3.7.2.1. Menjelaskan adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dari beberapa contoh reaksi kimia yang diberikan.
3.7.2.2. Menyebutkan contoh lain dari reaksi kimia yang menunjukkan adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
4.7.1.1. Mendemonstrasikan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dengan menggunakan zat-zat sederhana dan tidak berbahaya di depan kelas.
4.7.1.2. Menunjukkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan demonstrasi yang dilakukan.
4.7.2.1. Menyimpulkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi setelah melakukan demonstrasi di depan kelas.
D. Materi Pembelajaran 2. Pertemuan 22.1. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain konsentrasi reaktan, suhu, katalis, tekanan dan luas permukaan sentuh. Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
E. Metode Pembelajaran1. Pendekatan saintifik2. Demonstrasi
F. Sumber Belajar1. Buku utama : Belajar Kimia secara Menarik, pengarang : Das Salirawati, dkk,
penerbit : Grasindo.2. Buku referensi : Kimia, pengarang : Suyitno, dkk, penerbit : Grasindo.
Situs internet : http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/3-manfaat-unsur-dan-senyawanya/ Rabu, 25 April 2014
G. Media Pembelajaran 1. Media Pembelajaran
a. Video pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari maupun percobaan dalam laboratorium.
b. Microsoft PowerPoint berisi reaksi, gambar, dan ilustrasi tentang luas permukaan terhadap laju reaksi. 2. Alat dan Bahan a. Alat
a. Laptop dan LCDb. Tabung reaksic. Rak tabung reaksid. Stopwatch
b. Bahana. larutan HCl 2 Mb. serbuk CaCO3
c. bongkahan CaCO3
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan (10 menit)a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didikb. Motivasi
Guru memberi motivasi dengan memberikan penjelasan penerapan pengaruh luas permukaan dengan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari. “Adakah di antara kalian yang belum bisa meminum obat tablet atau kapsul secara utuh? Bagaimana cara kalian untuk meminumnya, apakah dihaluskan atau diminum dengan pisang?”. Guru menjelaskan bahwa obat tablet yang dihaluskan atau kapsul yang diminum serbuknya saja di dalam tubuh akan mudah larut dalam darah sehingga efeknya akan segera terasa. Beda halnya jika diminum dalam bentuk utuh tablet atau kapsul, maka efek obat tersebut lebih lama daripada obat yang telah dihaluskan. Hal ini menunjukkan semakin luas permukaan semakin cepat laju reaksi.
c. ApersepsiGuru memberikan apersepsi dengan menampilkan video animasi yang menceritakan tentang penggunaan kayu bakar yang berbentuk bongkahan dengan kayu bakar yang berbentuk serpihan. Kayu yang berbentuk bongkahan akan lebih lama terbakar oleh api sehingga api tidak mudah padam. Sedangkan kayu bakar yang berbentuk serpihan akan lebih cepat terbakar. Itulah sebabnya digunakan kayu bakar besar atau yang barbentuk bongkahan untuk tungku. Berdasarkan fenomena ini dapat dilihat bahwa semakin sempit permukaan akan semakin cepat lambat reaksi yang terjadi.
d. Tujuan PembelajaranGuru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, bahwa semakin luas permukaan suatu zat maka laju reaksi akan semakin cepat pula.
e. Cakupan PembelajaranGuru menjelaskan cakupan pembelajaran pertemuan ini hanya membahas pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
2. Kegiatan Inti (60 menit)a. Mengamati:
Guru memberi gambaran kepada peserta didik tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi yang pernah dilihat atau dialami dalam kehidupan sehari-hari. “Anak-anak pernah lihat peristiwa pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi? Dapatkah kalian menyebutkan fungsi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam fenomena sekitar?”
b. Menanya:Melalui tanya jawab dengan peserta didik, guru menggali pengetahuan peserta didik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta didik seperti, “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? Bagaimana perbandingan laju reaksi antardua zat yang luas permukaannya berbeda?"
c. Mengeksplorasi/mengumpulkan data:Guru meminta peserta didik membaca literatur dan melihat hasil data-data percobaan yang menunjukkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
d. Mencoba:Guru meminta beberapa peserta didik untuk maju ke depan untuk mendemonstrasikan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi laju reaksi.
e. Mengolah:Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi terutama pengaruh luas permukaan berdasarkan demonstrasi yang telah dilakukan.
f. Mengasosiasikan:Menghubungkan data-data hasil demonstrasi dan diskusi yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara luas permukaan dengan laju reaksi sehingga peserta didik lebih paham.
g. Menyajikan:Guru meminta beberapa peserta didik maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi dan menjawab soal latihan tersebut secara lisan atau ditulis di papan tulis. Guru memberikan tanggapan dan review terhadap pekerjaan peserta didik.
h. Menyimpulkan:Guru memberikan simpulan terhadap hasil diskusi tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi yang telah dilakukan peserta didik. Guru membahas soal-soal latihan bersama-sama dengan peserta didik. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta didik.
i. Mencipta:Guru meminta peserta didik membuat makalah atau kliping tentang penerapan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari disertai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peserta didik diminta menulis hasil pengamatan yang telah dilakukan beserta bukti berupa foto, artikel dan sebagainya.
3. Penutup (10 menit)a. Simpulan
Guru menuntun dan memfasilitasi siswa dalam menyimpulkan tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Guru memberikan arahan penerapan dari materi tersebut.
b. EvaluasiGuru memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang faktor laju reaksi yang telah didiskusikan terutama pengaruh luas permukaan. Kemudian, memberikan
pekerjaan rumah berupa latihan-latihan soal sesuai materi yang telah disampaikan hari itu.
c. RefleksiGuru meminta umpan balik dari peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih kepada peserta didik tentang laju reaksi dan faktor-faktornya.
d. Tindak LanjutGuru memberitahu siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca buku dan literatur lain yang berkaitan dengan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
e. PenutupGuru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
Sikap spiritual dan Sikap SosialContoh rubrik untuk melakukan penilaian sikap spiritual dan sosial pada Lampiran.
Pengetahuan Rubrik dan contoh soal tes pengetahuan pada Lampiran.
KeterampilanTes praktik/tes kinerja menggunakan rubrik penilaian keterampilan Lampiran.
Jember,17 Mei 2014
Mengetahui Kepala SMAN 1 WATUULO Guru Mata Pelajaran
________________________ _________________________NIP. ... NIP. ...
Lampiran Penilaian RUBRIK PENILAIAN SPIRITUAL
No N a m aPeserta
Didik
Bersyukur atas pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi sehingga mampu menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.
Memanfaatkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka menjaga kelestarian alam.
Total Skor
4 3 2 1 4 3 2 1
123
JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SPIRITUAL
No. Tujuan Pembelajaran Kriteria Deskripsi1 Bersyukur atas pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi sehingga mampu menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.
4 (sangat baik/selalu)
Jika ketika mengikuti demonstrasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik memperhatikan dan berusaha menghubungkan dengan fenomena dalam kehidupan
3 (baik/sering) Jika ketika mengikuti demonstrasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik memperhatikan, tetapi tidak berusaha menghubungkan dengan fenomena dalam kehidupan
2 (cukup baik/jarang)
Jika ketika mengikuti demonstrasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik kurang memperhatikan dan tidak berusaha menghubungkan dengan fenomena dalam kehidupan
1 (kurang baik/tidak pernah)
Jika ketika mengikuti demonstrasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik tidak memperhatikan maupun berusaha menghubungkan dengan fenomena dalam kehidupan
2 Memanfaatkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka menjaga kelestarian alam.
4 (sangat baik/selalu)
Ketika dapat menyebutkan dan menjelaskan penerapan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
3 (baik/sering) Ketika dapat menyebutkan tetapi belum dapat menjelaskan dengan
sempurna penerapan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
2 (cukup baik/jarang)
Ketika dapat menyebutkan tetapi tidak dapat menjelaskan penerapan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
1 (kurang baik/tidak pernah)
Ketika tidak dapat menyebutkan dan menjelaskan penerapan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
Keterangan NilaiSelalu = 4 Skor minimal = 4 0 – 4 = kurangSering = 3 Skor maksimal = 16 5 – 8 = cukup Jarang = 2 9 – 12 = baikTidak Pernah = 1 13 – 16 = sangat baik
RUBRIK PENILAIAN SOSIAL
No.
Nama Siswa
Skor Aspek yang Dinilai
Jumlah
Nilai Akhir (NA) Sosial
Skor atau Skor Rerata
Rasa ingin tahu
Teliti Jujur
12345
dst
Rentang Skor = 1 – 5, skor minimal = 6, skor maksimal = 30Skor 0 - 6 = Sangat Kurang 7 - 12 = Kurang
13 – 18 = Cukup 19 – 24 = Baik 25 – 30 = Sangat Baik
PENJABARAN LEMBAR PENILAIAN SOSIAL
No. Tujuan Pembelajaran Kriteria Deskripsi1 Menjelaskan pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi terutama dalam penerapan di kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa ingin tahu.
4 (sangat baik/selalu)
Jika ketika mengikuti pelajaran aktif bertanya dan mencari tahu contoh-contoh lain tentang penerapan luas permukaan terhadap laju reaksi fenomena dalam kehidupan
3 (baik/sering) Jika ketika mengikuti pelajaran aktif bertanya namun tidak mencari tahu contoh-contoh lain tentang penerapan luas permukaan terhadap laju reaksi fenomena dalam kehidupan
2 (cukup baik/jarang)
Jika ketika mengikuti pelajaran kurang aktif bertanya dan tidak mencari tahu contoh-contoh lain tentang penerapan luas permukaan terhadap laju reaksi fenomena dalam kehidupan
1 (kurang baik/tidak pernah)
Jika ketika mengikuti pelajaran tidak aktif bertanya maupun mencari tahu contoh-contoh lain tentang penerapan luas permukaan terhadap laju reaksi fenomena dalam kehidupan
2 Mengidentifikasi adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dari berbagai peristiwa yang dipaparkan dalam soal dengan tepat.
4 (sangat baik/selalu)
Ketika setelah diberikan beberapa contoh soal pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik dapat menjelaskan dan menyimpulkan penyebab fenomena tersebut
3 (baik/sering)
Ketika setelah diberikan beberapa contoh soal pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik kurang dapat menjelaskan dengan baik namun dapat menyimpulkan penyebab fenomena tersebut
2 (cukup baik/jarang)
Ketika setelah diberikan beberapa contoh soal pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta
didik kurang baik dalammenjelaskan dan menyimpulkan penyebab fenomena tersebut
1 (kurang baik/tidak pernah)
Ketika setelah diberikan beberapa contoh soal pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik tidak dapat menjelaskan maupun menyimpulkan penyebab fenomena tersebut
3 Memberi contoh fenomena yang menunjukkan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi yang terdapat di lingkungan sekitar melalui diskusi berkelompok.
4 (sangat baik/selalu)
Ketika diminta memberikan contoh lain dari penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik dapat memberikan contoh tersebut disertai alasan yang jelas dan sesuai
3 (baik/sering)
Ketika diminta memberikan contoh lain dari penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik dapat memberikan contoh tersebutdisertai alasan yang jelas namun kurang sesuai
2 (cukup baik/jarang)
Ketika diminta memberikan contoh lain dari penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik dapat memberikan contoh tersebut tidak disertai alasan yang jelas dan sesuai
1 (kurang baik/tidak pernah)
Ketika diminta memberikan contoh lain dari penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, peserta didik tidak dapat memberikan contoh tersebut dan tidak ada alasan yang jelas dan sesuai
4 Menjelaskan manfaat pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi bagi kehidupan manusia berdasarkan hasil diskusi.
4 (sangat baik/selalu)
Ketika selama berdiskusi, peserta didik aktif memberikan pendapat dan berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
3 (baik/sering) Ketika selama berdiskusi, peserta didik aktif
memberikan pendapat namun kurang berani menyampaikan hasil diskusidi depan kelas
2 (cukup baik/jarang)
Ketika selama berdiskusi, peserta didik aktif memberikan pendapat namun tidak berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
1 (kurang baik/tidak pernah)
Ketika selama berdiskusi, peserta didik sama sekali tidak aktif memberikan pendapat maupun menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PENGETAHUANPeserta didik mampu :
No. Tujuan Pembelajaran IP Butir Soal1 Mengidentifikasi
pengaruh luas permukaan terhadap
Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Menurut Anda, zat manakah yang lebih cepat bereaksi antara
laju reaksi sesuai data percobaan yang disebutkan dalam literatur.
sesuai data percobaan dalam literatur
besi yang berbentuk serbuk dengan besi yang berbentuk bongkahan dalam larutan HCL 5 M? Jelaskan alasannya!
Membandingkan laju reaksi suatu zat yang memiliki luas permukaan berbedaberdasarkan contoh-contoh data percobaan yang disediakan.
Menjelaskan laju reaksi yang lebih cepat berlangsung berdasarkan data percobaan yang tersedia
Disediakan data percobaan seperti di bawah ini :Berdasarkan data tersebut manakah yang akan lebih dulu habis bereaksi? Mengapa?
Menjelaskan adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dari beberapa contoh reaksi kimia yang diberikan.
Menjelaskan hubungan antara luas permukaan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi
Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh luas permukaan terhadap waktu reaksi suatu zat? Jelaskan menggunakan contoh!
Menyebutkan contoh lain dari reaksi kimia yang menunjukkan adanya pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
Menyebutkan beberapa contoh baik yang telah disebutkan yang belum disebutkan selama pelajaran tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi disertai reaksi kimia yang benar
Sebutkan contoh-contoh reaksi yang dipengaruhi oleh luas permukaan yang Anda ketahui dan tuliskan reaksi kimianya!
Tabel tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi untuk soal.
Tabung CaCO3 1 gram Konsentrasi HCl Waktu (s)1 Serbuk 2 M 152 bongkahan 2 M 25
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR
No. Keterampilan yang dinilai Skor yang diberikan4 3 2 1
1 Penuangan zat ke dalam larutan (zat berbentuk serbuk dan bongkahan)
2 Pengamatan terhadap reaksi yang terjadi3 Penggunan stopwatch yang baik dan benar4 Pencatatan hasil data pengamatan5 Penyimpulan dari percobaan yang telah dilakukan
PENJABARAN SKOR ASPEK PSIKOMOTORJika peserta didik,
No. Skor Deskripsi1 4 Memasukkan zat tanpa ada yang tumpah, tidak menempel pada dinding
gelas/tabung, dan spontan3 Memasukkan zat ada yang tumpah sedikit, tidak menempel pada dinding
gelas/tabung, dan spontan2 Memasukkan zat banyak yang tumpah, ada yang menempel pada dinding
gelas/tabung, dan spontan1 Memasukkan zat banyak yang tumpah, menempel pada dinding gelas/tabung,
dan kurang spontan2 4 Mengamati dengan seksama dan penuh perhatian terhadap perubahan akibat
reaksi yang tampak3 Mengamati dengan kurang seksama namun masih perhatian terhadap
perubahan akibat reaksi yang tampak dengan sungguh-sungguh2 Mengamati dengan kurang seksama dan kurang perhatian terhadap perubahan
akibat reaksi yang tampak1 Sama sekali tidak mengamati dengan seksama ataupun penuh perhatian
terhadap perubahan akibat reaksi yang tampak3 4 Dapat menggunakan dan mengoperasikan stopwatch dengan baik dan benar
untuk mengukur waktu terjadinya reaksi3 Dapat menggunakan dan mengoperasikan stopwatch dengan baik namun
belum benar untuk mengukur waktu terjadinya reaksi2 Dapat menggunakan dan mengoperasikan stopwatch dengan benar namun
kurang baik saat mengukur waktu terjadinya reaksi1 Belum dapat menggunakan dan mengoperasikan dengan baik dan benar untuk
mengukur waktu terjadinya reaksi4 4 Mencatat data hasil pengamatan secara objektif sesuai dengan hasil
demonstrasi/percobaan yang telah dilakukan3 Mencatat data hasil pengamatan secara objektif namun kurang sesuai dengan
hasil demonstrasi/percobaan yang telah dilakukan2 Mencatat data hasil pengamatan tidak secara objektif dan kurang sesuai
dengan hasil demonstrasi/percobaan yang telah dilakukan1 Tidak mencatat data hasil pengamatan secara objektif sesuai dengan hasil
demonstrasi/percobaan yang telah dilakukan5 4 Menyimpulkan hasil percobaan/demonstrasi yang telah dilakukan dengan
bahasa yang baik, benar, runtut, mudah dipahami dan sesuai dengan teori3 Menyimpulkan hasil percobaan/demonstrasi yang telah dilakukan dengan
bahasa yang baik, benar, runtut, mudah dipahami namun kurang sesuai dengan teori
2 Menyimpulkan hasil percobaan/demonstrasi yang telah dilakukan tidak dengan bahasa yang baik, benar, runtut, mudah dipahami dan kurang sesuai dengan teori
1 Tidak menyimpulkan hasil percobaan/demonstrasi yang telah dilakukan
dengan bahasa yang baik, benar, runtut, mudah dipahami dan sesuai dengan teori
RPP LAJU REAKSI KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 3Kelas / Semester : XI / 1Materi Pembelajaran : Laju ReaksiAlokasi Waktu : 12 X 45 menitJumlah Pertemuan : 5 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan
data hasil percobaan4.6. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia4.7. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan
3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi3.7.2. Merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi3.7.3. Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan3.7.4. Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan3.7.5. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
4.6.1. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia
4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis)
4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk
laporan tertulis4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
C. Tujuan PembelajaranAfektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-
aktif dalam melakukan percobaan4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi5. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan6. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan7. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
Psikomotorik1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi2. Siswa dapat menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
reaksi kimia3. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran,
konsentrasi, suhu dan katalis)4. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.5. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam
bentuk laporan tertulis6. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
D. Materi PembelajaranMateri fakta
1. Kalorimeter2. Diagram energi3. Katalis4. Luas permukaan
Materi konsep1. Laju reaksi2. Energi aktivasi3. Orde reaksi4. Tumbukan efektif
Materi prinsipGrafik laju reaksiTeori tumbukan
Materi prosedur1. Prosedur percobaan mengukur laju reaksi2. Prosedur percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
E. Metode Pembelajaran1. Ceramah interaktif2. Praktikum3. Diskusi kelompok4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke- 1a. Pendahuluan (15 menit) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi. Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti pencoklatan apel, pengkaratan
besi, petasan, dll. Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b. Kegiatan inti (100 menit) Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan
sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi. Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi
yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai
pengertian laju reaksi Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing. Elaborasi: Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju
reaksi (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 98). Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.c. Penutup (20 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi. Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan pengukuran laju reaksi. Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi2. Pertemuan ke- 2a. Pendahuluan (15 menit) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi. Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi
kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b. Kegiatan inti (60 menit) Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi kimia yang diberikan. Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju reaksi dengan
mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman
materi. Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis). Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.c. Penutup (15 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.3. Pertemuan ke- 3a. Pendahuluan (15 menit) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah mencoba untuk
membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b. Kegiatan inti (100 menit) Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis). Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 105).
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi sesuai dengan lembar kerja. Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab
pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.c. Penutup (20 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaanfaktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan.4. Pertemuan ke- 4a. Pendahuluan (15 menit) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan. Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada interaksi antar pereaksi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b. Kegiatan inti (60 menit) Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalanan yang lengang
dan jalanan yang padat. Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan raya yang lengang dan
jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin banyak pereaksi maka
kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai
tumbukan efektif. Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dengan teori tumbukan. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman
materi. Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis). Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.c. Penutup (15 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. Serta, penugasan kelompok
untuk mencari artikel mengenai peran katalis dalam industri kimia Rencana pembelajaran selanjutnya: Peran katalis dalam industri kimia5. Pertemuan ke- 5a. Pendahuluan (15 menit) Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang katalis. Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dari dunia industri yang melibatkan reaksi kimia adalah
menghasilkan produk yang maksimal dan dalam waktu sesingkat mungkin. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b. Kegiatan inti (100 menit) Siswa didudukkan sesuai kelompok masing-masing untuk mengkaji artikel tentang peran katalis
dalam industri kimia. Eksplorasi: Siswa secara berkelompok mengkaji artikel tentang peran katalis dalam industri kimia
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Guru menunjuk kelompok untuk menyajikan hasil diskusi didepan kelas. Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan hasil diskusi tentang peran katalis dalam industri
kimia didepan kelas.
Siswa dari kelompok lainnya dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman
materi. Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis). Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.c. Penutup (20 menit) Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peran kimia dalam industri kimia. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peran kimia dalam industri kimia. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajara. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab III halaman 94 - 129, Erlanggab. Artikel tentang peran katalis dalam industri kimia2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan pengukuran laju reaksi, lembar kerja percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Alata. Komputer/LCD, VCD/CD playerb. Peralatan praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
H. Penilaian1. Kognitifa. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)b. Ulangan harian
Contoh soal : Berdasarkan teori tumbukan, kelaskan bagaimana pengaruh faktor-faktor berikut terhadap laju reaksi.a. Konsentrasi pereaksib. Suhuc. Luas permukaan zat pereaksi Diketahui reaksi A → B dengan laju reaksi 1,6 x 10-2 mol.dm-3.det-1 pada saat konsentrasi A sebesar
0,35 mol.dm-3. Hitunglah tetapan laju reaksinya:a. Jika reaksi orde 1 terhadap Ab. Jika reaksi orde 2 terhadap A Berikut ini adalah data hasil percobaan untuk menentukan hubungan antara konsentrasi awal pereaksi
terhadap laju reaksi dari:Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)
Laju reaksi diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sejumlah endapan belerang yang sama. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Percobaan Konsentrasi awal Waktu untuk mendapatkan 1 mol S (sekon)Na2S2O3 (M) HCl (M)
1 0,05 0,2 302 0,05 0,4 313 0,10 0,4 154 0,10 0,8 16
a. Tentukan orde reaksi terhadap Na2S2O3 dan terhadap HClb. Tuliskan persamaan (hukum) laju reaksinya Suatu reaksi akan berlangsung dua kali lebih cepat dari semula jika suhunya dinaikkan 10oC. Pada
suhu 20oC, reaksi tersebut berlangsung selama 120 menit. Berapa menit reaksi berlangsung pada suhu 50oC?
2. Psikomotorika. Unjuk kerja dalam praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi
b. Laporan tertulis praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. AfektifPengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan pengukuran laju reaksi.
Aspek penilaian : PsikomotorikJudul kegiatan : Pengukuran Laju ReaksiTanggal Penilaian :Kelas :
NoNama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam bekerja
Kontribusi dalam teman
kelompok
Hasil laporan tertulis
1
2
3Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Aspek penilaian : PsikomotorikJudul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksiTanggal Penilaian :Kelas :
NoNama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam bekerja
Kontribusi dalam teman
kelompok
Hasil laporan tertulis
1
2
3Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilaiJumlah
skorKriteriaKerjasama dalam
kelompokPerhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
rpp laju reaksi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : KimiaSatuan Pendidikan : SMA/MANKelas/ Semester : XI/1Waktu : 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari- hari dan industri..
Kompetensi Dasar : 3.1 mendeskripsikan laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor laju reaksi.
Indicator :1. Menganalisis faktor konsentrasi terhadap laju reaksi melalui percobaan.2. Menganalisis faktor suhu terhadap laju reaksi melalui percobaan.3. Menganalisis faktor luas permukaan terhadap laju reaksi melalui percobaan.4. Menganalisis faktor katalis terhadap laju reaksi melalui percobaan.
I. TUJUAN PEMBELAJARANa. Kognitif
Setelah pelajaran berakhir siswa diharapkan dapat : Mengidentifikasi pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Mengidentifikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Mengidentifikasi pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Mengidentifikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.b. Apektif
Semangat, motivasi siswa dalam mempelajari materi hidrolisis garam. Keseriusan dalam belajar. Jujur pada diri sendiri.c. Psikomotor Menggunakan pipet. Mengukur larutan. Membuat larutan. Mereaksikan larutan. Menggunakan thermometer.
d. Pendidikan kecakapan hidup Kecakapan diri : mensyukuri ciptaan allah akan segala ciptaanya. Kesadaran diri : menggali dan mengolah informasi baik dari guru, teman, buku, maupun
internet. Kesadaran social : mampu bekerjasama dan berbagi informasi dengan teman sekelas
KKM : 70No Kompetensi Dasar Kriteria Ketuntasan Minimal
Kompleksitas Inteksitas Sarana KKM4.4 Mendeskripsikan laju
reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor laju reaksi.
68 68 68 68
II. MATERI PEMBELAJARANMateri Prasyarat :Laju ReaksiMateri yang dikembangkan :FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
a. Luas permukaanLuas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam
banyak reaksi, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Kepingan yang lebih halus bereaksi lebih cepat, dan kepingan yang lebih kasar bereaksi lebih lambat. Mengapa demikian? Karena pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran yang selanjutnya kita sebut bidang sentuh, semakin cepat reaksi berlangsung. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu, semakin halus ukuran kepingan zat padat, semakin luas permukaannya.
Pengaruh luas permukaan ini banyak diterapkan dalam industri, yaitu dengan menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan sebelum direaksikan. Mengunyah makanan juga merupakan upaya dalam rangka memperluas permukaan, sehingga peruraian selanjutnya bisa berlangsung lebih cepat.b. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi. Industri yang melibatkan gas, banyak yang dilangsungkan pada tekanan tinggi, misalnya pembuatan amonia yang menggunakan tekanan 400 atm.c. Konsentrasi pereaksi
Konsentrasi atau Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat dari pada molaritas yang tinggi.
Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung. Contoh, reaksi magnesium dengan HCl, laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat jika konsentrasi diperbesar dua kali.d. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
Laju reaksi dapat dipercepat atau diperlamabat dengan mengubah suhunnya. Reaksi akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinngi. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi dapat dipelajari denagn mengamati reaksi natrium tiosulfat, (Na2S2O4) dengan larutan asam klorida (HCl). Reaksi ini menghasilkan endapan belerang yang berwarna kuning muda.
Na2S2O4(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O (l)
Laju reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur pembentukan endapan belerang.e. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju treaksi, tetapi zat itu sendiri tidak mengalami perubahn yang kekal (tidak dikonsumsi atau tidak dihabiskan). Contohnya adalah
aksi larutan besi (III) klorida (FeCl3) terhadap peruraian larutan hidrogen peroksida (H202). Hidrogen peroksida dapat terurai menjadi air dan gas oksigen menurut persamaan : 2H2O2(aq) 2H2O(l) + O2(g)
Pada suhu kamar, reaksi itu berlangsung sangat lambat, sehingga praktis tidak teramati. Namun, reaksi akan berlangsung hebat jika larutan FeCl3 ditambahkan. Larutan FeCl3 (berwarna kuning jingga), mula-mula mengubah warna ampuran menjadi cokelat tetapi pada bakhir reaksi kembali berwarna kuning jingga. Hal ini menunjukan bahwa FeCl3 tidak dikonsumsi dalam reaksi tersebut.
Katalis dibedakan atas katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalisis. Xontohnya adalah lautan besi (III) klorida (FeCl3) pada reaksi peruraian hidrogen perokisda (H2O2). Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang tidak sefase denagn zat padat, dan reaksi berlangsung pada permukaan katalis padat tersebut. Salah satu contohkatalis heterogen yaitu serbuk MnO2 pada peruraian kalium klorat (KClO3).
2KClO3(aq) → 2KCl(s) + 3O2(g)
Banyak proses industri yang menggunakan katalis, sehingga prosesnya dapat berlangsung lebih cepat dan biaya produksinya dapat dikurangi
Contoh katalis yang digunakan dalam industriKatalis Penggunaan
Besi Sintesis amonia dari nitrogen dan hidrogen (proses Haber)V2O5 Industri asam sulpat (proses Kontak)Nikel Pembuatan margarin dari minyak kelapaPlatina Industri asam nitrat (proses ostwald), mengubah katalitik
pada knalpot kendaraan bermotor.
Salah satu proses industri yang menggunakan katalis adalah proses Haber. Proses Haber adalah sintesis amonia dari gas nitrogen dan hidrogen menurut reaksi:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3 (g) ∆H= -92 kJReaksi ini berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 5000C.
Penambahan serbuk besi yang dicampur dengan berbagai oksida logam lain menjadikan reaksi ini berlangsung cukup ekonomis.
Ontoh laninnya, yaitu proses kontak yang merupakan proses industri pembuatan asam sulfat. Salah satu tahapan penting dalam proses itu adalah oksidasi SO2(g)
+ O2(g)→SO 3(g) ∆H=-198 kJ
Sama halnya dengan sintesis amonia, reaksi oksidasi SO2 di atas juga berlangsung sangat banyak pada suhu rendah. Vanadium (V) oksida dapat membuat reaksi di atas berlangsung jauh lebih cepat.
Katalis juga sangat penting dalam sistem biologi. Reaksi-reaksi metabolisme dapat berlangsung pada suhu tubuh yang relatif rendah berkat adanya suatu biokatalis, yaitu enzim. Di luar tubuh (tanpa enzim), reaksi serupa, misalnya pembakaran glukosa, hanya dapat berlangsung pada suhu yang jauh lebih tinggi. Di dalam tubuh kita terdapat ribuan jenis enzim karena setiap enzim hanya dapat mengkatalisis satu raksi spesifik. Enzim yang mengkatalisis peruraian sukrosa tidak dapat mengkatalisis peruraian maltosa, dan sebaliknya.
Enzim dapat meningkatkan laju reaksi dengan faktor 103 hingga 106 (bandingkan dengan pengaruh suhu, kenaikan suhu 100C atau 200 umumnya hanya meningkatkan laju reaksi dengan faktor 2 hingga 10).
Salah satu kelemahan katalis yaitu katalis dapat ditacuni, sehingga menjadi tidak aktif. Sebagai contoh, pengubah katalitik yang dipasang pada knalpot kendaraan bermotor dapat diracuni oleh timah hitam (timbel).
III. KEGIATAN PEMBELAJARANModel : InduktifMetode : PraktikumPendekatan : Keterampilan Proses
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANTahapan Kegiatan Langkah- langkah WaktuKegiatan Awal Mengucapkan salam
Mengabsen siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi Mengucapakan salam dan memberikan motivasi
kepadasiswa dengan sedikit mengulas materi minggu lalu.
Menggali pengetahuan awal anak dengan cara bertanya yang berkaitan dengan materi laju reaksi.
10 menit
Kegiatan Inti Membagi anak menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri 5 orang.
Membagikan LKS praktikum kepada tiap kelompok. Menjelaskan prosedur praktikum. Membiarkan siswa melakukan praktikum dengan
mengawasinya.
70 menit
Kegiatan Akhir Meminta setiap kelompok menyimpulkan hasil praktikum.
Menutup pelajaran dengan menguapkan salam.
10 menit
V. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media Pembelajaran :Lembar Kerja Siswa, alat dan bahan praktikumSumber Belajar : Buku paket SMA, ArtikelPurba, Michael. 2002. Kimia untuk SMA kelas X. Erlangga: Jakarta
Direktorat Jendral Manajemen pendidiksn dasar dan Menengah direktorat Pembinaan SMA. 2006. Silabus Mata Pelajaran Kimia. Departemen Pendidikan nasional. Jakarta
Sutresna,N. 2008. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X. Grafindo Media Pratama: Bandung.VI. ALAT PENILAIAN
A. Jenis Penilaian : KeterampilanB. Alat Penilaian : Tes tulis (Lembar Kerja Siswa), Aspek Psikomotor
PENILAIAN PSIKOMOTOR BENTUK SKALAPraktikum Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
No Aspek yang dinilai Skala1 2 3 4 5
1. Menggunakan pipet2. Menggunakan thermometer3. Merapikan alat4. Mereaksikan larutan
Keterangan :15- 20 : sangat baik10- 14 : baik5- 13 : cukup0-4 : kurang