3.7 rpp laju reaksi (faktor-faktor)

68
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 4 Magelang Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : XI MIA 4 / 1 Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 6 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya. KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraks isecara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

Upload: kholida-handayani

Post on 25-Dec-2015

294 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

RPP Kurikulum 2013

TRANSCRIPT

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N 4 Magelang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI MIA 4 / 1

Materi Pokok : Laju Reaksi

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.

KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraks isecara efektif dengan

lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait penyebab phenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

1.1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat laju reaksi sebagai wujud

kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan

tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang

kebenarannya bersifat tentatif.

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,  jujur,

objektif, terbuka,  mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)

dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang

diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai

wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan

menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

4.7. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

C. INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan keterkaitan teori tumbukan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

2. Menjelaskan hubungan teori tumbukan dengan energi aktivasi

berdasarkan grafik energi aktivasi dan pembentukan kompleks teraktivasi

pada reaksi eksoterm dan endoterm.

3. Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi melalui

percobaan.

4. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi melalui percobaan.

5. Menjelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju

reaksi melalui percobaan.

6. Menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi melalui percobaan.

7. Menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui

percobaan.

8. Menganalisis hubungan teori tumbukan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan keterkaitan teori tumbukan dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

2. Siswa dapat menjelaskan hubungan teori tumbukan dengan energi

aktivasi berdasarkan grafik energi aktivasi dan pembentukan kompleks

teraktivasi pada reaksi eksoterm dan endoterm.

3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

melalui percobaan.

4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi melalui

percobaan.

5. Siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh

terhadap laju reaksi melalui percobaan.

6. Siswa dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi melalui

percobaan.

7. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang

diperoleh melalui percobaan.

8. Siswa dapat menganalisis hubungan teori tumbukan dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Faktor-faktor yang menentukan laju reaksi.

1. Konsentrasi

Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung

partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer.

Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul

dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul

makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin

tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya.

2. Luas permukaan sentuh

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada

pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan

berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus

memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada

padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan

partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi

sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Laju reaksi berbanding

lurus dengan luas permukaan reaktan.

3. Temperatur

Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak

(kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang

memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea). Kenaikan suhu

akan memperbesar laju reaksi.

Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah jika suhunya berubah.

Berdasarkan hasil percobaan, laju reaksi akan menjadi 2 kali lebih besar

untuk setiap kenaikan suhu 10oC.

4. Katalisator

Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak

mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi

zat tersebut dapat diperoleh kembali.

Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi

aktivasi (Ea). Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi

ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi.

Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi

reaksi.

Teori Laju Reaksi: Teori Tumbukan Dan Hubungannya Dengan Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi

sebagai suatu tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-

partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif.

Ada dua faktor yang menentukan terjadinya suatu tumbukan efektif, yaitu

orientasi arah partikel dan energi kinetik partikel.

a. Orientasi atau arah partikel yang bertumbukan

Suatu tumbukan efektif dapat terjadi jika partikel-partikel pereaksi

juga mempunyai orientasi yang tepat pada saat bertumbukan. Perhatikan

contoh reaksi berikut.

A2(g) + B2(g) → 2AB(g)

Menurut  teori tumbukan, selama tumbukan antara

molekul A2 dan B2 (dianggap) ikatan A–A dan B–B putus dan terbentuk

ikatan A–B.

Tumbukan molekul dan reaksi kimia (a) Tumbukan yang tidak

memungkinkan terjadinya reaksi. (b) Tumbukan yang memungkinkan

terjadinya reaksi.

Jadi, tumbukan efektif tidak terjadi jika yang bertumbukan adalah

atom yang sejenis.

b. Energi kinetik partikel

Suatu tumbukan efektif dapat terjadi jika partikel-partikel pereaksi

memiliki energi kinetic yang cukup untuk mengatasi gaya tolak-menolak

sewaktu kedua partikel mendekat. Energi aktivasi (Ea) merupakan energi

minimal agar terjadi suatu reaksi. Semua proses reaksi kimia harus

melalui tahap ini, jika energi aktivasi tidak terlampaui, maka reaksi kimia

tidak akan terjadi. Energi aktivasi merupakan syarat minimal terjadinya

suatu reaksi dan dapat digambarkan sebagai berikut.

Tumbukan tidak efektif jika energi kinetik pereaksi lebih rendah

dibandingkan energi pengaktifannya. Hal ini disebabkan Energi kinetic

sudah berubah semua menjadi energi potensial sebelum kelereng

mencapai puncak. Sedangkan tumbukan efektif akan terjadi jika energi

kinetic lebih besar atau sama dengan energi aktifasi. Hal ini dikarenakan

pada keadaan transisi energi potensial menjadi maksimum, lalu turun

menuju sisi produk reaksi.

Perhatikan reaksi berikut:

Kondisi transisi

Meski energi selalu diperlukan untuk mencapai kondisi transisi,

reaksi dapat bersifat endoterm dan eksoterm, tergantung dari selisih

energi yang diperlukan untuk mencapai kondisi transisi dan energi yang

dilepas sewaktu produk reaski terbentuk. Selisih energi ini adalah ∆H.

Reaksi bersifat eksoterm jika energi potensial dari reaktan lebih tinggi

daripada energi potensial produk. Sebaliknya reaksi bersifat endoterm

jika energi potensial reaktan lebih rendah daripada energi produk.

Perhatikan diagram reaksi endoterm dan eksoterm berikut:

a. Diagram energi untuk Reaksi eksoterm b. Diagram energi untuk

Reaksi endoterm

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa laju reaksi

ditentukan oleh banyak sedikitnya tumbukan efektif yang terjadi.

Selanjutnya, berdasarkan teori tumbukan ini akan dijelaskan bagaimana

faktor konsentrasi, luas permukaan sentuh, suhu, dan katalis yang dapat

mempengaruhi laju reaksi.

1. Konsentrasi

Pengaruh konsentrasi berkait dengan jumlah partikel yang terlibat

dalam tumbukan. Apabila konsentrasi pereaksi bertambah, maka

jumlah partikel-partikel akan meningkat. Dengan demikian, partikel

tersebut malah menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukan efektif

juga akan meningkat, sehingga akan meningkatkan laju reaksi.

2. Luas permukaan sentuh

Pengaruh luas permukaan sentuh terkait dengan mudah tidaknya

partikel-partikel pereaksi untuk bertemu.

Apabila luas permukaan sentuh bertambah, maka partikel-partikel

lebih mudah bertemu sehingga jumlah tumbukan efektif akan

meningkat, sehingga laju reaksi juga meningkat.

Luas permukaan sentuh mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar

luas permukaan sentuh, semakin cepat reaksi.

3. Suhu

Pengaruh suhu terhadap laju reaksi terkait dengan nilai energi kinetik

partikel. Apabila suhu dinaikkan, maka energi kinetik partikel akan

bertambah. Dengan demikian, lebih banyak partikel yang akan

memiliki energi kinetik minimum ≥ Ea. Hal ini menyebabkan jumlah

tumbukan efektif bertambah, sehingga laju reaksi meningkat. Hal ini

ditunjukkan paad gambar berikut:

Konsentrasi pereaksi mempengaruhi laju reaksi. Semakin tinggi konsentrasi pereaksi, semakin cepat laju reaksi.

4. Katalis

Peran katalis di dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan

energi pengaktifan reaksi, Ea. Katalis yang digunakan untuk

mempercepat reaksi memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif

dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan Ea reaksi tanpa

katalis. Dengan Ea yang lebih rendah, maka lebih banyak partikel

yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan

Ea yang rendah ini. hal ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif

akan bertambah, sehingga laju reaksi juga akan meningkat.

Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi

Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat

pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang

menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut

orde reaksi.

r = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter

[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter

m = orde reaksi terhadap zat A

n = orde reaksi terhadap zat B

Beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil

eksperimen dapat dilihat pada Tabel berikut:

Contoh beberapa reaksi dan rumus laju reaksinya

Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada

reaksi

dengan persamaan laju reaksi

orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua, dan

orde reaksi total adalah tiga. Untuk lebih memahami cara menentukan orde

reaksi dan rumus laju reaksi Orde reaksi dapat juga ditentukan melalui

kecenderungan dari data suatu percobaan yang digambarkan dengan grafik.

Berikut ini dijelaskan penentuan orde reaksi melalui grafik.

1. Grafik Orde Nol

Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi.

Persamaan laju reaksinya ditulis:

Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju

reaksi menjadi: r » k. Jadi, reaksi dengan laju tetap mempunyai orde

reaksi nol. Grafiknya digambarkan seperti Grafik diatas.

2. Grafik Orde Satu

Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah :

Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju

reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika

konsentrasi pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan

menjadi 41 atau 4 kali lebih besar.

3. Grafik Orde Dua

Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:

Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti

laju reaksi itu berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya.

Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju reaksi

akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

Model : Inkuiri terbimbing

Pendekatan : Saintifik

Metode : Praktikum, diskusi kelompok, penugasan

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media Pembelajaran

Power point mengenai laju dan orde reaksi

2. Alat dan Bahan Pembelajaran

Terlampir

3. Sumber Belajar

Raharjdo, Sentot Budi. 2013. Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas XI

SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.

Solo: Platinum.

Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

Kegiatan

PembelajaranLangkah Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal Pendahuluan

o Siswa menjawab salam dan berdo’a.

o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.

o Siswa dikondisikan untuk berkelompok

sesuai dengan pembagian kelompok yang

telah diatur guru.

Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada

pertemuan sebelumnya mengenai reaksi

eksoterm dan endoterm dalam

termokimia.

Motivasi

o Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai aplikasi laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam bidang

industri.

o Siswa diberikan informasi mengenai

materi pembelajaran, yaitu Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Laju Reaksi.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

o Siswa mengamati gambar kembang api

dan proses perkaratan besi.

o Siswa diberikan fakta bahwa suatu reaksi

kimia ada yang berlangsung cepat,

seperti penyulutan kembang api, dan ada

yang berlangsung lambat, seperti proses

10 menit

perkaratan besi.

Menanya

o Siswa diharapkan mengajukan

pertanyaan:

- Mengapa ada reaksi yang berlangsung

cepat dan ada reaksi yang berlangsung

lambat?

- Apa yang menyebabkan suatu reaksi

berlangsung cepat atau lambat?

Mengumpulkan Data

o Setiap kelompok siswa dibagi menjadi 4

besar, untuk menerima LKS praktikum

(Lampiran 1) yang berbeda-beda, dengan

pembagian judul praktikum sebagai

berikut:

- Kelompok besar 1: pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

- Kelompok besar 2: pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

- Kelompok besar 3: pengaruh luas

permukaan bidang sentuh terhadap laju

reaksi

- Kelompok besar 4: pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

o Siswa membaca dan menelaah LKS yang

telah diberikan oleh guru.

o Siswa melakukan praktikum sesuai

dengan langkah kerja pada LKS.

o Siswa mengerjakan soal-soal pada LKS

berdasarkan hasil praktikum.

o Siswa menganalisis peristiwa yang

70 menit

70 menit

terjadi pada pemberian kondisi yang

berbeda-beda terhadap suatu reaksi kimia

yang berlangsung selama praktikum.

Mengasosiasi

o Siswa menyimpulkan pengaruh

konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang

sentuh, dan katalis yang berbeda-beda

dengan kecepatan reaksi.

Mengkomunikasikan

o Setiap kelompok siswa menyampaikan

hasil diskusi kelompoknya secara lisan

dan tertulis di depan kelas.

o Siswa yang belum memperoleh giliran

presentasi, secara individu menuliskan

resume atau ringkasan dari hasil

percobaan kelompok yang melakukan

presentasi.

Kegiatan Akhir Penutup

o Setiap kelompok siswa menyerahkan

salah satu LKS praktikum yang telah

dikerjakan pada guru.

o Siswa secara individu menyerahkan hasil

resume selama memperhatikan kelompok

lain yang presentasi pada guru.

o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk

menanyakan materi pembelajaran yang

masih belum jelas.

o Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pembelajaran.

o Siswa diberi tugas untuk melaporkan

10 menit

hasil percobaan yang telah dilakukan

untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya serta membaca mengenai

Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi.

o Siswa berdo’a.

o Siswa menjawab salam penutup.

Pertemuan Kedua

Kegiatan

PembelajaranLangkah Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

Pendahuluan

o Siswa menjawab salam dan berdo’a.

o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.

o Siswa dikondisikan untuk berkelompok

sesuai dengan pembagian kelompok yang

telah diatur guru.

Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada

pertemuan sebelumnya mengenai faktor-

faktor penentu laju reaksi.

Motivasi

o Siswa memperhatikan penjelasan singkat

guru mengenai faktor-faktor penentu laju

reaksi.

o Siswa disuguhkan pertanyaan apa yang

menyebabkan faktor-faktor tersebut dapat

meningkatkan laju reaksi?

o Untuk menjawab pertanyaan tersebut

siswa diberikan informasi mengenai

materi pembelajaran, yaitu Teori

10 menit

Tumbukan dan Energi Aktivasi.

Kegiatan Inti Mengamati

o Siswa mengamati analogi proses

mendorong mobil melalui tanjakan.

o Siswa diberikan fakta, bahwa dengan

energi yang cukup, mobil dapat melewati

tanjakan dengan mulus, tapi apabila

energi yang diberikan ketika mendorong

mobil tersebut lemah, maka kemungkinan

mobil akan turun lagi/kembali lagi sangat

besar.

Menanya

o Siswa diharapkan mengajukan

pertanyaan:

- Apa hubungan energi mendorong mobil

dengan laju reaksi?

- Bagaimana hubungan energi tersebut

dengan faktor-faktor yang menentukan

laju reaksi?

Mengumpulkan Data

o Setiap kelompok siswa dibagi menjadi 4

besar, untuk mendiskusikan materi

berbeda-beda, dengan pembagian judul

materi sebagai berikut:

- Kelompok besar 1: hubungan teori

tumbukan dengan konsentrasi pereaksi

- Kelompok besar 2: hubungan teori

tumbukan dengan suhu reaksi

- Kelompok besar 3: hubungan teori

tumbukan dengan luas permukaan bidang

70 menit

sentuh zat

- Kelompok besar 4: hubungan teori

tumbukan dengan katalis

o Siswa menganalisis materi diskusinya

menggunakan buku sumber dan artikel-

artikel terkait.

Mengasosiasi

o Siswa menyimpulkan hubungan teori

tumbukan dengan konsentrasi, suhu, luas

permukaan bidang sentuh, dan katalis

dalam suatu reaksi kimia.

Mengkomunikasikan

o Setiap kelompok siswa menyampaikan

hasil diskusi kelompoknya secara lisan

dan (apabila memungkinkan) secara

tertulis di depan kelas.

o Siswa yang belum memperoleh giliran

presentasi, secara individu menuliskan

resume atau ringkasan dari hasil diskusi

kelompok yang melakukan presentasi.

Kegiatan

Akhir

Penutup

o Setiap kelompok siswa menyerahkan

catatan hasil diskusi kelompoknya pada

guru.

o Siswa secara individu menyerahkan hasil

resume selama memperhatikan kelompok

lain yang presentasi pada guru.

o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk

menanyakan materi pembelajaran yang

masih belum jelas.

10 menit

o Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pembelajaran.

o Siswa diberi tugas untuk membaca

mengenai Orde Reaksi dan Persamaan

Laju Reaksi.

o Siswa berdo’a.

o Siswa menjawab salam penutup.

Pertemuan Ketiga

Kegiatan

PembelajaranLangkah Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

Pendahuluan

o Siswa menjawab salam dan berdo’a.

o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.

Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada

pertemuan sebelumnya mengenai teori

tumbukan dan energi aktivasi.

Motivasi

o Siswa diberikan fakta bahwa dalam

mempelajari laju reaksi tidak selesai

hanya dengan memahami faktor-faktor

penentunya saja, melainkan laju reaksi

akrab dengan orde reaksi. Langkah

pertama dalam penentuan laju reaksi

adalah menentukan terlebih dahulu orde

reaksi.

o Siswa diberikan informasi mengenai

materi pembelajaran, yaitu Orde Reaksi

dan Persamaan Laju Reaksi.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

o Siswa mengamati penjelasan guru

mengenai penentuan orde reaksi, grafik

orde reaksi, dan penulisan persamaan laju

reaksinya berdasarkan data sekunder.

Menanya

o Siswa diharapkan mengajukan

pertanyaan:

- Bagaimana menentukan orde reaksi dan

persamaan laju reaksi dari data hasil

percobaan yang berbeda?

Mengumpulkan Data

o Siswa dikondisikan untuk berkelompok

sesuai dengan pembagian kelompok yang

telah diatur guru.

o Setiap kelompok siswa menerima LKS

non eksperimen (Lampiran 2) yang

dibagikan oleh guru.

o Siswa menganalisis dan mengerjakan

LKS yang diberikan oleh guru secara

berkelompok.

Mengasosiasi

o Siswa menyimpulkan hubungan orde

reaksi dengan persamaan laju reaksi.

Mengkomunikasikan

o Setiap kelompok siswa menyampaikan

hasil diskusi kelompoknya secara lisan

dan tertulis di depan kelas.

o Siswa yang belum memperoleh giliran

presentasi, secara individu menuliskan

70 menit

kelemahan/kesalahan dan sanggahan yang

logis dari hasil diskusi kelompok yang

melakukan presentasi.

Kegiatan

Akhir

Penutup

o Setiap kelompok siswa menyerahkan

catatan hasil diskusi kelompoknya pada

guru.

o Siswa secara individu menyerahkan hasil

sanggahan atau kelemahan/kesalahan

yang dilakukan oleh kelompok yang

melakukan presentasi pada guru.

o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk

menanyakan materi pembelajaran yang

masih belum jelas.

o Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pembelajaran.

o Siswa diberi tugas untuk membaca dan

mengumpulkan artikel mengenai

Kesetimbangan Kimia.

o Siswa berdo’a.

o Siswa menjawab salam penutup.

10 menit

I. EVALUASI

Prosedur Penilaian

a. Penilaian kognitif : Tes tertulis

b. Penilaian afektif : Sikap siswa selama pembelajaran

berlangsung

c. Penilain Psikomotorik : Produk hasil percobaan

Mengetahui,Magelang, 2014

Kepala SMA Negeri 4 Magelang Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd. Dewi Marwati, S.Pd.NIP 196005101987032003 NIP 196910172005012008

Instrumen Penilaian

Instrumen Penilaian Kognitif

Tujuan

Pembelajaran

Soal Skor

a. Siswa dapat

menjelaskan

keterkaitan teori

tumbukan

dengan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

laju reaksi.

1. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa

kenaikan suhu sebesar 10°C dapat

memperbesar kecepatan reaksi sebesar 2×.

Keterangan yang tepat untuk peristiwa ini

adalah …

a. energi rata-rata partikel yang beraksi naik

menjadi 2×

b. kecepatan rata-rata partikel yang beraksi

naik menjadi 2×

c. jumlah partikel yang memiliki energi

minimum bertambah menjadi 2×

d. frekuensi tumbukan naik menjadi 2×

e. energi aktivasi naik menjadi 2×

10

b. Siswa dapat

menjelaskan

hubungan teori

tumbukan

dengan energi

aktivasi

berdasarkan

grafik energi

aktivasi dan

2. Perhatikan grafik hubungan antara katalis

dan energi aktivasi berikut:

Energi aktivasi yang merupakan tahap

10

Tujuan

Pembelajaran

Soal Skor

pembentukan

kompleks

teraktivasi pada

reaksi eksoterm

dan endoterm.

penentu laju reaksi ditunjukkan oleh …

a. Ea1 D. Ea4

b. Ea2 E. Ea5

c. Ea3

3. Grafik berikut menyatakan ...

a. Reaksi berlangsung dengan melepaskan

energi

b. X adalah perubahan entalpi reaksi

c. Reaksi hanya dapat berlangsung bila

X>Y

d. Reaksi tersebut adalah reaksi endoterm

e. X + Y adalah energi aktivasi

10

c. Siswa dapat

menjelaskan

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi melalui

percobaan.

4. Perhatikan tabel berikut:

Berdasarkan data percobaan 4 dan 5 di atas,

faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi

adalah ….

a. Konsentrasi d. Luas permukaan

b. Katalis e. Sifat zat

c. Perubahan suhu

10

d. Siswa dapat 5. Pada suatu reaksi suhu dari 25°C dinaikkan 10

Tujuan

Pembelajaran

Soal Skor

menjelaskan

pengaruh suhu

terhadap laju

reaksi melalui

percobaan.

menjadi 75°C. Jika setiap kenaikan 10°C

kecepatan  menjadi 2 kali lebih cepat, maka

kecepatan reaksi tersebut di atas menjadi ...

kali lebih cepat.

a. 8 b. 10 c. 16 d. 32 e. 64

e. Siswa dapat

menjelaskan

pengaruh luas

permukaan

bidang sentuh

terhadap laju

reaksi melalui

percobaan.

6. Batu kapur dalam bentuk bongkahan

bereaksi dengan HCL lebih lambat

dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini

menunjukkan bahwa kecepatan reaksi

dipengaruhi oleh ...

a. Wujud zat

b. Jenis zat

c. Sifat zat

d. Luas permukaan

e. Asal zat

10

f. Siswa dapat

menjelaskan

pengaruh katalis

terhadap laju

reaksi melalui

percobaan.

7. Perhatikan mekanisme persamaan reaksi

berikut:

A(aq) + B(aq) → AB(aq) (lambat)

A(aq) + B(aq) + C(s) → AB(aq) + C(s) (cepat)

Zat C adalah ...

a. Inhibitor

b. Katalis homogen

c. Katalis heterogen

d. Enzim

e. Substrat

10

g. Siswa dapat

menentukan

orde reaksi

berdasarkan

8. Manakah pernyataan berikut yang sesuai

dengan data dalam tabel?

PercobaanH2

(M)

SO2

(M)

Waktu

(detik)

10

Tujuan

Pembelajaran

Soal Skor

analisis data

yang diperoleh

melalui

percobaan.

1 a 4a 36

2 2a 4a 18

3 3a 4a 9

4 4a 2a 18

5 5a a 36

a. orde reaksi terhadap H2 adalah 2

b. orde reaksi terhadap SO2 adalah 2

c. orde reaksi total adalah 4

d. kecepatan reaksi menjadi 4 x jika (H2)

dan (SO2) dinaikkan 2x

e. rumus kecepatan reaksi v = k

(H2)²(SO2)2

9. Dari reaksi aA + bB → cC + dD, diperoleh

data hasil eksperimen sebagai berikut :

[A] awal [B] akhir v

0,1 0,1 5 × 10–4

0,1 0,2 9,5 × 10–4

0,2 0,3 1,4 × 10–3

0,5 0,2 1 × 10–3

Dari data tersebut dapat disimpulkan …

a. v = k [A] d. v = k [A]²

b. v = k [B] e. v = k [A][B]²

c. v = k [B]²

10

h. Siswa dapat

menganalisis

hubungan teori

10. Kenaikan suhu umumnya menaikkan reaksi.

Alasan yang tepat untuk menjelaskan hal

tersebut adalah …

10

Tujuan

Pembelajaran

Soal Skor

tumbukan

dengan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

laju reaksi.

a. energi kinetik dari molekul-molekul

menurun

b. kenaikkan suhu menghasilkan reaksi

dapat balik

c. kecepatan masing-masing molekul

menjadi sama

d. energi kinetik dari molekul-molekul

meningkat

e. kenaikan suhu memperkecil energi

aktivasi

Instrumen Penilaian Afektif

Penilaian afektif menggunakan lembar observasi yang terlampir

pada Pedoman Penilaian, Self Assessment, dan Peer Assessment.

Instrumen Penilaian Psikomotor

Penilaian psikomotor menggunakan lembar observasi praktikum

yang terlampir pada Pedoman Penilaian

1. Pedoman Penilaian

Penilaian Kognitif

Tabel penilaian hasil tes

No. Nama siswaNomor soal

Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.

2.

3.

4.

5.

...

Nilai = skor yangdiperoleh

total skor ×100

Penilaian Afektif

Tujuan Sikap:

a. Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan

percobaan serta memecahkan masalah dalam diskusi kelompok.

No. Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Skor

TotalTeliti

Bertanggung

JawabJujur

0 1 2 0 1 2 0 1 2

1.

2.

3.

...

Rubrik:

0 : jika tidak teliti dalam menjalankan praktikum, tidak bertanggung

jawab atas kebersihan dan keutuhan alat, serta tidak jujur dalam

menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok.

1 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas

kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil

praktikum dalam diskusi kelompok, namun lamban dan tidak

tegas ketika bekerja di dalam laboratorium.

2 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas

kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil

praktikum dalam diskusi kelompok.

Tujuan Afektif:

b. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun

menjawab pertanyaan terkait senyawa hidrokarbon dan minyak

bumi.

No. Nama Siswa

Aspek yang DinilaiSkor

TotalAktif Bertanya Aktif Menjawab

0 1 2 0 1 2

1.

2.

3.

...

Rubrik:

0 : jika tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang

disampaikan.

1 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan,

namun tidak sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan

salah konsepnya ketika menjawab.

2 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, serta

sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan benar konsepnya

ketika menjawab.

Tujuan Afektif:

c. Siswa mampu menunjukkan sikap kritis dalam menanggapi

penjelasan maupun pendapat mengenai senyawa hidrokarbon dan

minyak bumi.

No. Nama Siswa

Aspek yang DinilaiSkor

TotalBertanya Berpendapat Menjawab

0 1 2 0 1 2 0 1 2

1.

2.

3.

...

Rubrik:

0 : jika tidak bertanya, tidak berpendapat, dan tidak menjawab.

1 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, namun kurang sesuai

dengan materi.

2 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, dan isinya sesuai

dengan materi.

Penilaian Psikomotor

Tujuan Psikomotor:

a. Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi secara teliti.

Aspek yang dinilai

Nilai

SB Baik Kurang SK

Skor: 4 Skor: 3 Skor: 2 Skor: 1

1. Siswa menyiapkan alat dan bahan

dengan tepat.

2. Siswa membersihkan dan

mengeringkan alat sebelum

praktikum.

3. Siswa menyusun alat sesuai

petunjuk praktikum.

4. Siswa mengambil dan

memasukkan bahan

menggunakan spatula.

5. Siswa membaca skala pada alat

gelas atau termometer dengan

benar.

6. Siswa mencatat laju perubahan

yang terjadi pada pemberian

kondisi yang berbeda-beda.

7. Siswa membersihkan alat setelah

praktikum.

8. Siswa melakukan percobaan tepat

waktu.

Jumlah

Jumlah Total:

Tujuan Psikomotor:

b. Siswa terampil menyajikan data hasil diskusi kelompok mengenai

proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak

bumi beserta kegunaannya secara sistematis menggunakan bahasa

yang sesuai.

No. Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Skor

Total

Penggunaan Bahasa Kecakapan dalam

Berbicara

0 1 2 0 1 2

1.

2.

3.

...

Rubrik:

0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir

dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok.

1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya

diri dalam berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan

informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis.

2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam

menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok secara

sistematis.

LEMBAR PENILAIAN DIRI

(SELF ASSESSMENT)

Berikan penilaian terhadap diri Anda sendiri dengan memberikan tanda centang

() pada kolom disamping pernyataan secara jujur!

Nama : ....................................................

Kelompok : ....................................................

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah sebelum menghadiri pembelajaran hari ini Anda

membaca terlebih dahulu materi yang akan dipelajari?

2. Apakah Anda mengumpulkan dan membawa bahan diskusi?

Jika “Ya”, tuliskan kategori bahan diskusi yang Anda bawa.

.........................................................................................................

.........................................................................................................

3. Apakah Anda memberikan kritik pada pendapat teman Anda

dalam diskusi kelompok?

4. Apakah Anda menerima kritik dari teman Anda?

5. Apakah Anda memberikan saran atau pendapat Anda dalam

diskusi kelompok?

6. Apakah Anda mengajukan pertanyaan pada teman lain selama

diskusi berlangsung?

7. Apakah Anda mengajukan pertanyaan pada guru selama diskusi

berlangsung?

8. Apakah Anda mendorong teman Anda untuk

berpendapat/mengajukan pertanyaan/mengkritik?

9. Apakah Anda memahami materi pembelajaran mengenai Laju

Reaksi yang telah dilaksanakan? Jika “Tidak” ungkapkan bagian

yang masih membingungkan Anda.

.........................................................................................................

.........................................................................................................

10. Apakah Anda merasa puas dengan diskusi kelompok yang telah

dilakukan? Jika “Tidak” ungkapkan alasan Anda.

.........................................................................................................

.........................................................................................................

PERHATIAN: kumpulkan lembar ini pada guru yang mengajar!

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN

(PEER ASSESSMENT)

Berikan penilaian Anda terhadap teman-teman sekelompok Anda dengan

memberikan tanda centang () pada kolom pernyataan secara jujur dan objektif!

Nama Penilai : ....................................................

Kelompok : ....................................................

No. Nama Teman Anda

Mem

baw

a B

ahan

Dis

kusi

Mem

beri

kan

Kri

tik

Men

erim

a K

riti

k

Mem

beri

kan

Pen

dapa

tM

embe

rika

n S

aran

Men

gaju

kan

Per

tany

aan

pada

Men

gaju

kan

Per

tany

aan

pada

Mem

otiv

asi T

eman

Lai

n

1.

2.

3.

4.

5.

PERHATIAN: kumpulkan lembar ini pada guru yang mengajar!

LAMPIRAN

Tanggal Praktikum : ____________________________

Kelompok : ________

Anggota Kelompok : ____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TERHADAP KECEPATAN

REAKSI

Tujuan:

Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan konsentrasi yang berbeda-beda

terhadap kecepatan reaksi kimia.

A. Dasar Teori

Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi

agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk

melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor

apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu

reaksi, dan katalisator.

Jika dalam suatu reaksi, konsentrasi molar salah satu pereaksi

diperbesar atau diperkecil, bagaimana pengaruhnya terhadap kecepatan

reaksi?

B. Alat dan Bahan

Tabung reaksi 4 buah

Stopwatch 1 set

Padatan seng 4 keping

LAMPIRAN 1A

Spatula 1 buah

Larutan HCl 0,5M 10 mL

Larutan HCl 1M 10 mL

Larutan HCl 2M 10 mL

Larutan HCl 3M 10 mL

Label

C. Prosedur Kerja

1. Siapkan empat buah tabung reaksi masing-masing diberi nomor 1 – 4.

2. Isilah tabung reaksi pertama dengan larutan HCl 0,5M sebanyak 10 mL.

3. Masukkan kepingan seng ke dalam tabung reaksi.

4. Hitung waktu reaksi dengan Stopwatch pada saat kepingan seng

dimasukkan ke dalam larutan sampai kepingan seng habis bereaksi.

5. Ulangi langkah tersebut untuk larutan HCl 1M, 2M, dan 3M pada ketiga

tabung reaksi lainnya.

D. Hasil Pengamatan

Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:

Nomor Tabung

Reaksi

Pereaksi Waktu

+

+

+

+

E. Pertanyaan

1. Berdasarkan pengamatan Anda, apa yang dapat dijadikan indikator

terjadinya reaksi?

2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan

variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!

3. Komposisi manakah yang selesai bereaksi lebih cepat?

4. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi HCl terhadap waktu!

F. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda

lakukan!

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

Tanggal Praktikum : ____________________________

Kelompok : ________

Anggota Kelompok : ____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KECEPATAN REAKSI

Tujuan:

Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan suhu terhadap kecepatan reaksi

kimia.

A. Dasar Teori

Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi

agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk

melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor

apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu

reaksi, dan katalisator.

Apakah suhu berpengaruh terhadap kecepatan reaksi?

B. Alat dan Bahan

Geals kimia 50 mL 1 buah

Stopwatch 1 set

Larutan Na2S2O3 0,1M 20 mL

Larutan HCl 0,1M 20 mL

Pembakar spiritus 1 buah

Kertas putih 1 lembar

LAMPIRAN 1B

Spidol 1 buah

Termometer 1 buah

C. Prosedur Kerja

1. Letakkan gelas kimia 50 mL diatas kertas putih yang diberi tanda silang

dengan spidol.

2. Masukkan 20 mL larutan Na2S2O3 0,1M ke dalam gelas kimia tersebut.

3. Ukur suhu larutan HCl 0,1 M menggunakan termometer, catat dalam tabel

pengamatan.

4. Masukkan 20 mL larutan HCl 0,1M ke dalam gelas kimia berisi

Na2S2O3 tersebut.

5. Hitunglah waktu mulai dari penuangan HCl sampai tanda silang pada

kertas tidak terlihat.

6. Ulangi langkah tersebut dengan larutan Na2S2O3 dan HCl yang dipanaskan

sampai 50⁰C dan 70⁰C dengan pembakar spiritus.

D. Hasil Pengamatan

Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:

Percobaan ke- Pereaksi Suhu HCl(aq) Waktu

+

+

+

E. Pertanyaan

1. Perubahan apakah yang terjadi dalam reaksi tersebut?

2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan

variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!

3. Dari ketiga reaksi, manakah reaksi yang memiliki kecepatan reaksi

paling tinggi?

4. Buatlah grafik hubungan antara suhu dan laju reaksi.

F. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda

lakukan!

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

Tanggal Praktikum : ____________________________

Kelompok : ________

Anggota Kelompok : ____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PENGARUH PERBEDAAN LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH

TERHADAP KECEPATAN REAKSI

Tujuan:

Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan suhu terhadap kecepatan reaksi

kimia.

A. Dasar Teori

Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi

agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk

melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor

apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu

reaksi, dan katalisator.

Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat

pereaksi yang bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia,

tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi dapat bersentuhan hingga

terjadi reaksi.

Bagaimana pengaruh perbedaan luas permukaan bidang sentuh terhadap

kecepatan reaksi?

B. Alat dan Bahan

LAMPIRAN 1C

Gelas kimia 100 mL 1 buah

Gelas ukur 100 mL 1 buah

Stopwatch 1 set

Pisau 1 buah

Spatula 1 buah

Batang pengaduk 1 buah

Tablet redoxon 3 butir

Air

C. Prosedur Kerja

1. Isilah gelas kimia dengan 50 mL air.

2. Masukkan 1butir tablet redoxon ke dalam air.

3. Ukur waktu reaksi menggunakan stopwatch mulai dari saat pemasukan

tablet hingga tablet tidak tersisa lagi dalam larutan.

4. Ulangi langkah tersebut menggunakan tablet redoxon yang dipotong

menjadi 4 bagian, dan tablet redoxon yang ditumbuk halus.

D. Hasil Pengamatan

Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:

Percobaan ke- Pereaksi Waktu

+

+

+

E. Pertanyaan

1. Apakah yang menjadi indikator terjadinya reaksi?

2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan

variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!

3. Bentuk tablet yang manakah yang luas permukaannya lebih besar?

4. Pada percobaan ke berapa tablet redoxon mudah larut?

F. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda

lakukan!

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

Tanggal Praktikum : ____________________________

Kelompok : ________

Anggota Kelompok : ____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS TERHADAP KECEPATAN REAKSI

Tujuan:

Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan katalis terhadap kecepatan

reaksi kimia.

A. Dasar Teori

Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi

agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk

melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor

apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu

reaksi, dan katalisator.

Katalis adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam

suatu sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis

diperoleh kembali dalam bentuk zat semula.

B. Alat dan Bahan

Tabung reaksi 2 buah

Gelas ukur 10 mL 1 buah

Pipet tetes 3 buah

Larutan H2O2 3% 8 mL

LAMPIRAN 1D

Serbuk MnO2

Larutan sabun

C. Prosedur Kerja

1. Campurkan 4 mL larutan H2O2 3% dan 1 tetes larutan sabun ke dalam

tabung reaksi.

2. Kocok dan amati perubahan yang terjadi.

3. Ulangi langkah-langkah tersebut, kemudian tambahkan sedikit serbuk

MnO2.

D. Hasil Pengamatan

Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:

Percobaan

ke-

Pereaksi Pengamatan

+

+ +

E. Pertanyaan

1. Apakah terjadi perubahan setelah reaksi berlangsung?

2. Apakah bisa dijadikan indikator berlangsungnya reaksi kimia?

3. Bandingkan hasil pengamatan antara reaksi dengan MnO2 dan tanpa

MnO2. Manakah reaksi yang berlangsung lebih cepat?

F. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda

lakukan!

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

______________________________________________________________

________________

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

ORDE REAKSI DAN PERSAMAAN LAJU REAKSI

Kerjakan soal-soal berikut ini secara berkelompok dan tuliskan jawaban Anda di

kertas lain secara individu!

1. Dari reaksi 2 N2O5 → 4 NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa NO2

sebagai berikut:

No. [NO2] (M) Waktu (jam)

1. 0,000 0

2. 0,020 1

3. 0,040 2

4. 0,080 3

Laju pembentukan NO2 adalah …..

2. Data percobaan dari reaksi: NH4+(aq) + NO2

–(aq) → N2(aq) + 2H2O(l)

Percobaan ke- [NO2–] (M) [NH4

+] (M) v (M det–1)

1 0,01 0,2 5,4 × 10–7

2 0,02 0,2 10,8 × 10–7

3 0,04 0,2 21,5 × 10–7

4 0,02 0,02 10,8 × 10–7

5 0,02 0,06 32,4 × 10–7

Rumus kecepatan reaksinya adalah …..

3. Perhatikan data eksperimen sebagai berikut:

Percobaan ke- [H2] M [SO2] M Waktu (detik)

1 0,1 0,4 36

2 0,2 0,4 18

3 0,4 0,4 9

4 0,4 0,2 18

5 0,4 0,1 36

LAMPIRAN 2

Persamaan reaksi laju reaksi untuk percobaan di atas adalah …..

4. Laju reaksi dari suatu gas dinyatakan sebagai ν = k[A][B]. Tentukan

perbandingan laju reaksinya dibandingkan terhadap laju reaksi mula-mula

jika:

a) volume yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/2 volume semula

b) volume yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/4 volume semula

5. Untuk reaksi A + B → AB diperoleh data sebagai berikut:

Jika konsentrasi A dinaikkan tiga kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi

menjadi sembilan kali lebih cepat. Jika konsentrasi A dan B dinaikkan tiga

kali, laju reaksi menjadi 27 kali lebih cepat. Persamaan laju reaksinya adalah

…..

6. Pada suhu 273°C, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida

menurut persamaan reaksi berikut:

2NO(aq) + Br2(g) → 2NOBr(g) 

PercobaanKonsentrasi Awal (M) Laju Reaksi

Awal (M det–1)NO Br2

1 0,1 0,05 6

2 0,1 0,10 12

3 0,2 0,10 24

Laju reaksi bila konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas Br2 = 0,03 M

adalah .....