rpp 4.3 2

14

Click here to load reader

Upload: krista-yayang

Post on 14-Jul-2015

166 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp 4.3 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas

Nama Sekolah : SMA N 1 BENGKAYANG

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA / 1

Standard Kompetensi : 4. Mendeskripsikan sifat – sifat larutan,metode

pengukuran serta terapannya

Kompetensi Dasar :4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan

peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Indikator :

- Menghitung pH dan pOH larutan penyangga

- Menghitung pH dan pOH larutan penyangga dengan penambahan sedikit

asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran

- Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi konfigurasi elektron melalui diskusi di kelas,

diharapkan peserta didik dapat :

1. Menghitung pH atau pOH larutan penyangga melalui diskusi

2. Berlatih menentukan pH atau pOH larutan penyangga

3. Melalui diskusi kelas menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh

makhluk hidup

C. Materi Pembelajaran

Menghitung pH larutan peyangga

Dalam, larutan penyangga dapat ditentukan konsentrasi ion H+ dan ion OH

-

berdasarkan asam lemah dan basa lemah pembentukkannya.

Page 2: Rpp 4.3 2

A. Larutan penyangga Asam

Larutan penyangga asam lemah dan basa konjugasinya (Buffer Asam)

Perhatikan larutan penyangga yang terdiri atas CH3COOH dengan

NaCH3COO. Asam asetat mengion sebagian menurut reaksi kesetimbangan.

Sedangkan natrium asetat mengion sempurna. Misal jumlah asam asetat yang

dilarutkan = a mol dan jumlah yeng mengion = x mol, maka susunan

kesetimbangan dapat dirinci sebagai berikut : (persamaan 7.1)

CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H

+(aq)

Awal : a mol - -

Reaksi : - x mol + x mol + x mol

Setimbang : a – x mol x mol x mol

Misalkan jumlah nol NaCH3COO yang dilarutkan = g mol. Dalam larutan,

garam ini mengion sempurna membentuk g mol ion Na+ dan g mol ion CHCOO

-

(persamaan 7.2)

NaCH3COO(aq) CH3COO-(aq) + Na

+(aq)

Awal : g mol - -

Reaksi : - g mol + g mol + g mol

Setimbang : - g mol g mol

Tetapan ionisasi asam asetat, sesuai dengan persamaan 7.1 adalah

Ka = [CH3COO-] [H

+] ATAU Ka = [basa konjugasi] [H

+]

[CH3COOH] [asam ]

Maka konsentrasi ion H+ dalam larutan akan ditentukan oleh persamaan sebagai

berikut :

[H+] = Ka x [CH3COOH] ATAU Ka = [Asam]

[CH3COO-] [basa konjugasi]

Jumlah ion CH3COO- dalam larutan = (x+g), sedangkan jumlah CH3COOH =

(a-x) mmol. Oleh kerena dalam larutan terdapat banyak ion CH3COO-,yaitu

berasal dari NaCH3COO, maka kesetimbangan (7.1) akan bergeser kekiri,

sehingga jumlah mol CH3COOH dalam larutan dapat dianggap tetap a mol (a-x =

a; jumlah mol CH3COOH yang mengon diabaikan). Dengan alasan yang sama,

jumlah mol ion CH3COO- dalam larutan dianggap = g mol (g + x = g; COO

- yang

Page 3: Rpp 4.3 2

berasal dari persamaan 7.1 diabaikan). Dengan asumsi-asumsi tersebut,persamaan

7.1 dapat ditulis sebagai berikut :

[H+] = Ka . atau [H

+] = Ka .

pH = - log (Ka . )

= - log Ka – log atau pH = pKa – log

Dengan :

Ka = tetapan ionisasi

a = jumlah mol asam lemah

g = jumlah mol basa konjugasi

Pembutan larutan penyangga dari asam lemah dan basa kuat

Sebagai contoh asam lemahnya CH3COOH dan basa kuatnya NaOH.

Reaksi antara CH3COOH dan NaOH merupakan suatu reaksi titrasi dari asam

lemah oleh basa kuat, sehingga dalam larutan terdapat campuran CH3COOH

dengan CH3COONa.

Contoh :

Titrasi 25 ML CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 X10-5

) dengan NaOH 0,1 M. Proses

yang terjadi sebagai berikut :

1. Pada titik awal titirasi

Belum ada NaOH yang diteteskan, jadi hanya ada CH3COOH, sehingga:

[H+] =

=

=

= 1,3 X 10-3

M

PH = - log [H+]

= - log [1,3 X 10-3

]

= 3 – log 1,3

= 2,89

Pada kurva titrasi daerah pada kurva ini merupkan daerah bukan

penyangga.

Page 4: Rpp 4.3 2

2. Daerah kurva setelah penetesan larutan NaOH 0,1 M

Misalkan pada saat penetesan 1 mL NaOH 0,1 M

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

Awal : 2,5 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Reaksi : 0,1 mmol 0,1 mmol - -

Setimbang : 2,4 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol

[H+] = Ka .

= 1,8 x 10-5

x = 4,3 x 10 -4

pH = -log [H+]

= - log [4,3 x 10 -4

]

= 4 – log 4,3 = 3,37

Daerah kurva dengan pH 3,37 masih termasuk daerah penyangga. Perubahan pH

terjadi secara bertahap.

B. Larutan penyangga basa

Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya (Buffer Basa)

Contoh larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya adalah

larutan yang dibuat dengan mencampurkan larutan basa amoniak (NH4+) dengan

larutan amonium klorida (HN4Cl).

Campuran akan terionisasi sebagai berikut :

NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH

-(aq)

HN4Cl(aq) NH4+(aq)+ Cl

-(aq)

Tetapan ionisasi basa lemah NH3 adalah :

Kb = [NH4+][ OH

-]

[NH4OH]

Konsentrasi H2O dianggap konstan. Dalam larutan, ion NH4+ dianggap hanya

berasal dari garam, sedangkan konsentrasi NH3 dianggap tetap. Karena pengaruh

ion NH4+ dari HN4Cl menyebabkan kesetimbangan bergeser ke pihak NH3

sehingga persamaan diatas dapat dituliskan :

Kb = [basa konjugasi][ OH-] atau [ OH

-] = Kb. [basa]

[basa] [asam konjugasi]

Page 5: Rpp 4.3 2

Volum larutan adalah volum campuran basa dan garam maka secara

umum persamaannya menjadi :

[ OH-] = Kb x dan pOH = pKb – log

Dengan:Kb = tetapan ionisasi basa lemah

b = jumlah mol basa lemah

g = jumlah mol asam konjugasi

Pembuatan larutan penyangga dari basa lemah dan asam kuat

Larutan penyangga dapat juga dibuat dari basa lemah dan asam kuat,seperti dari

basa lemah NH4OH dan HCL merupakan suatu titirasi dari basa lemah pleh asam

kuat, sehingga di dalam larutan terdapat campuran NH4OH dengan NH4Cl

Titrasi 25 mL NH4OH 0,1 M (Kb = 1,8 X10-5

) dengan HCl0,1 M. Proses yang

terjadi sebagai berikut :

1. Pada titik awal titirasi

Belum ada HCl yang diteteskan, jadi hanya ada NH4OH, sehingga:

[OH-] =

=

=

= 1,3 X 10-3

M

POH = - log [OH-]

= - log [1,3 X 10-3

]

= 3 – log 1,3

= 2,89

pH = 14 – pOH

= 14 – 2,89 = 11,11

Pada kurva titrasi daerah pada kurva ini merupkan daerah bukan

penyangga.

2. Daerah kurva setelah penetesan larutan HCl0,1 M

Misalkan pada saat penetesan 1 mL HCl 0,1 M

Page 6: Rpp 4.3 2

NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)

Awal : 2,5 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Reaksi : 0,1 mmol 0,1 mmol - -

Setimbang : 2,4 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol

[OH-] = Kb .

= 1,8 x 10-5

x = 4,3 x 10 -4

pOH = -log [H+]

= - log [4,3 x 10 -4

]

= 4 – log 4,3 = 3,37

PH = 14 – Poh

= 14 – 3,37 = 10,63

Daerah kurva dengan pH 10,63 masih termasuk daerah penyangga. Perubahan pH

terjadi secara bertahap.

Fungsi Larutan Penyangga

a. Dalam tubuh mahkluk hidup

- Dalam darah terdapat sistem penyangga, antara lain asam

bikarbonat, hemoglobin (HHb) dan oksihemoglobin (HhbO2).

Karbondioksida terbentuk secara metabolik dalam jaringan

kemudian diangkut oleh darah sebagai ion bikarbonat dengan

reaksi sebagai berikut :

CO2(aq) + H2O(l) + Hb-(aq) HHb(aq) + HCO3

-(aq)

Basa asam ke paru-paru

pKa H2CO3 = 6,1

PH darah hampir konstan sekitar 7,4 jadi :

7,4 = 6,1- log [ CO3]

[HCO3-]

Maka perbandingan HCO3- dengan CO2 sekitar 20:1

Dalam paru-paru karbon dioksida dibebaskan oleh reaksi sebagai

berikut :

HC03-(aq) + HHbO2(aq) HbO3

-(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Page 7: Rpp 4.3 2

- Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagi berikut

H2PO4-(aq) + H2O(l) HPO4

2-(aq) + H3O

+(aq)

b. Dalam kehidupan sehari-hari

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam bidang,seperti

biokimia,bakteriologi,kimia analisis,industri farmasi,larutan kimia digunakan

pada pembuatan obat-obatan agar obattersebut mempunyai pH tertentu dan tidak

berubah.

C. Metode Pembelajaran

1. Diskusi informasi ( ceramah )

2. Pemberian soal dan tugas (penugasan )

3. Tanya jawab

D. Kegiatan Pembelajaran

Waktu dan

Kegiatan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Karakter yang

dikembangkan

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi :

Doa dan salam

Mengecek kebersihan dan ketertiban

kelas

Mengecek kehadiran peserta didik

Apersepsi

Mengingat materi yang lalu

(pengertian dan sifat-sifat larutan

pengangga)

pendidik memulai pelajaran dengan

mengecek prasyarat pengetahuan,

memberikan motivasi.

Motivasi :

Larutan penyangga dalam kehidupan

sehari-hari digunakan dalam bidang,seperti

biokimia,bakteriologi,kimia

analisis,industri farmasi,larutan kimia

Religius dan

disiplin

Jujur, komunikatif

Rasa ingin tahu

Komunikatif

Page 8: Rpp 4.3 2

digunakan pada pembuatan obat-obatan

agar obat tersebut mempunyai pH tertentu

dan tidak berubah.

Tujuan Pembelajaran :

1. Menghitung pH atau pOH larutan

penyangga melalui diskusi

2. Berlatih menentukan pH atau pOH

larutan penyangga

3. Melalui diskusi kelas menjelaskan

fungsi larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup

Kegiatan Inti

(70 menit )

Tahap

Penyajian

Materi

Tahap kegiatan

kelompok

Tahap

pelaksanaan

tes

pemahaman,

dan

Eksplorasi

Pendidik menjelaskan materi

perhitungan dan fungsi larutan

penyangga

Peserta didik mendapat penjelasan dari

pendidik dan menggali informasi apa

yang telah pendidik sampaikan.

Pendidik meminta peserta didik untuk

menyanyakan hal yang belum jelas

sebelum melakukan evaluasi

Pendidik memberikan evaluasi berupa

latihan soal

Pendidik meminta peserta didik

mengerjakan soal bersama teman

sebangku

Elaborasi

Peserta didik bersama teman

sebangkunya mempersiapkan diri

untuk menjawab soal yang telah

diberikan oleh pendidik

mandiri dan

percaya diri.

Siswa dapat

bekerjasama

Page 9: Rpp 4.3 2

penghargaan Peserta didik bersama temannya diberi

kesempatan dalam mengemukakan

pemahaman mereka mengenai materi

perhitungan dan fungsi larutan

penyangga melalui soal yang telah

diberikan oleh pendidik

Pendidik membimbing peserta didik

mengerjakan latihan soal.

Konfirmasi

Diskusi kelas untuk menyamakan

persepsi tentang materi perhitungan

dan fungsi larutan penyangga.

secara kelompok

untuk berpikir dan

menyampaikan

pendapatnya

dengan percaya

diri di depan

kelompoknya

Kegiatan

Penutup

(10 menit )

a. Peserta didik dan pendidik

menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

b. Pendidik memberikan penguatan.

c. Pendidik meminta peserta didik

mengulangi dan memperdalam materi

dirumah.

d. Pendidik melakukan penilaian proses

( refleksi )

Pendidik memberikan pekerjaan

rumah berupa soal latihan

Pendidik menyampaikan informasi

tentang pertemuan yang akan datang

( Hidrolisis Garam).

Menghargai

prestasi,siswa

dapat

mengembangkan

potensi dirinya

yang akhirnya

dapat berguna

bagi masyarakat

Page 10: Rpp 4.3 2

E. Sumber, Alat Dan Bahan.

1. Sumber Belajar:

a. Michael Purba (2007). Kimia SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga

b. J.M.C.Johari dan M.Rachmawati (2004). Kimia SMA Jilid 2. Jakarta:

Erlangga

c. Sukardjo (ed.) (2009). Kimia SMA/MA kelas XI. Jakarta: PT Bumi

Aksara

2. Bahan Pembelajaran : Buku paket kimia SMA

3. Alat Pembelajaran : LCD, Papan Tulis , laptop ,spidol

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis Penilaian : latihan soal

2. Penilaian Kognitif :

- Jenis Tagihan : Ulangan Harian

- Bentuk soal : Uraian

- Instrumen soal :

1. Tentukan PH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50

ML larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 ML larutan NaCH3COO 0,1

M.(Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5

2. Hitunglah PH larutan penyangga yang mengandung 0,25 mol NH3 dan

0,40 mol NH4Cl jika pKb =4,74 ?

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi larutan penyangga ?

- Pedoman Penilaian :

Nomor Soal Skor

1 40

2 40

3 20

Nilai = x100

Page 11: Rpp 4.3 2

- Tindak Lanjut :

1. Peserta didik sudah tuntas jika nila kognitif ≥ 75.

2. Peserta didik yang belum tuntas diberi remedial.

3. Penialaian Afektif

No Peserta didik Motivasi Keaktifan Kedisiplinan Kerjasama

1

2

3

4

5

Yogyakarta,........................

Mengetahui

Dosen pembimbing Mahasiswa

Marfuatun Krista Yayang

NIP. NIM.09303249013

Page 12: Rpp 4.3 2

Lampira (Jawaban)

1. Jumlah mol CH3COOH = 50 mL x 0,1 mmol/mL = 5mmol

Jumlah mol NaCH3COO = 50mL x 0,1 mmol/mL = 5 mmol

Jumlah mol asam = jumlah mol basa konjugasi, maka pH = pKa

= -log 1,8 x 10-5

= 4,75

2. Jumlah mol asam konjugasi (NH4+) diperolah dari garam NH4Cl.

NH4Cl NH4+ + Cl

-

Sebelum : 0,4 mol - -

Reaksi : -0,4 +0,4 +0,4

Sesudah : 0 0,4 mol 0,4 mol

pOH = pKb – log (mol NH3)

(mol NH4+)

= 4,74 -log = 4,74 – (-0,20) = 4,94

pH = 14 = pOH = 14 – 4,94 = 9,06

3. Dalam tubuh mahkluk hidup

- Dalam darah terdapat sistem penyangga, antara lain asam

bikarbonat, hemoglobin (HHb) dan oksihemoglobin (HhbO2).

Karbondioksida terbentuk secara metabolik dalam jaringan

kemudian diangkut oleh darah sebagai ion bikarbonat dengan

reaksi sebagai berikut :

CO2(aq) + H2O(l) + Hb-(aq) HHb(aq) + HCO3

-(aq)

Basa asam ke paru-paru

pKa H2CO3 = 6,1

PH darah hampir konstan sekitar 7,4 jadi :

7,4 = 6,1- log [ CO3]

[HCO3-]

Maka perbandingan HCO3- dengan CO2 sekitar 20:1

Dalam paru-paru karbon dioksida dibebaskan oleh reaksi sebagai

berikut :

Page 13: Rpp 4.3 2

HC03-(aq) + HHbO2(aq) HbO3

-(aq) + CO2(g) + H2O(l)

- Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagi berikut

H2PO4-(aq) + H2O(l) HPO4

2-(aq) + H3O

+(aq)

Dalam kehidupan sehari-hari

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam bidang,seperti

biokimia,bakteriologi,kimia analisis,industri farmasi,larutan kimia digunakan

pada pembuatan obat-obatan agar obattersebut mempunyai pH tertentu dan tidak

berubah.

Page 14: Rpp 4.3 2