2. rpp praktik

23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Praktik1. Job/kegiatan : Penatalaksanaan asfiksia Waktu : 30 menit Objektif prilaku siswa : 1. Mahasiswa mampu untuk menyiapkan alat ,tempat dan bayi dalam langkah-langkah untuk penatalaksaan asfiksia 2. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah penatalaksaan asfiksia sesuai prosedur. 3. Mahasiswa mampu untuk mempraktikan penatalaksaan sesuai prosedur dengan benar. Peralatan dan perlengkapan : Persiapan Langkah 1 Perlengkapan resusitasi harus selalu tersedia dan siap digunakan pada setiap persalinan. Penolong telah mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan DTT/ steril. Persiapan lainnya adalah sebagai berikut: 1. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering dan hangat 2. Tiga lembar handuk atau kain bersih dan kering Untuk mengeringkan bayi Untuk menyelimuti tubuh dan kepala bayi

Upload: rachmi-annisa

Post on 10-Apr-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rpp

TRANSCRIPT

Page 1: 2. RPP PRAKTIK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Praktik1.

Job/kegiatan : Penatalaksanaan asfiksia

Waktu : 30 menit

Objektif prilaku siswa :

1. Mahasiswa mampu untuk menyiapkan alat ,tempat dan bayi dalam langkah-

langkah untuk penatalaksaan asfiksia

2. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah penatalaksaan asfiksia sesuai

prosedur.

3. Mahasiswa mampu untuk mempraktikan penatalaksaan sesuai prosedur dengan

benar.

Peralatan dan perlengkapan:

PersiapanLangkah 1Perlengkapan resusitasi harus selalu tersedia dan siap digunakan pada setiap persalinan. Penolong telah mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan DTT/ steril. Persiapan lainnya adalah sebagai berikut:1. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering dan hangat2. Tiga lembar handuk atau kain bersih dan kering

Untuk mengeringkan bayi Untuk menyelimuti tubuh dan kepala bayi   Untuk ganjal bahu bayi

3. Alat pengisap lendir

Bola karet bersih dan kering Pengisap DeLee DTT/ steril

Page 2: 2. RPP PRAKTIK

4. Alat penghantar udara/ oksigen5. Lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60 cm6. Jam7. Stetoskop

Penilaian bayi baru lahir dan segera setelah lahirLangkah 21. Sebelum lahir:

Apakah bayi cukup bulan? Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur mekonium?

2. Segera setelah bayi lahir (jika bayi cukup bulan)    Sambil menempatkan bayi diatas perut atau dekat perineum ibu, lakukan penilaian (selintas):

Apakah bayi menangis atau bernapas/ tidak megap-megap? Apakah tonus otot bayi baik/ bayi bergerak dengan aktif?

Keputusan untuk melakukan resusitasiLangkah 3Lakukan resusitasi jika pada penilaian terdapat keadaan sebagai berikut:1. Jika bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap tak bernapas dan atau tonus otot bayi tidak             baik. bayi lemas – Potong tali pusat, kemudian lakukan langkah awal resusitasi2. Jika air ketuban bercampur mekonium:    Sebelum melakukan langkah awal resusitasi, lakukan penilaian, apakah bayi menangis atau bernapas/             tidak megap-megap.Jika menangis atau bernapas/ tidak megap-megap, klem dan potong tali pusat                 dengan cepat, tidak diikat dan tidak dibubuhi apapun, kemudian lakukan langkah awal resusitasi.    Jika megap-megap atau tidak bernapas, lakukan pengisapan terlebih dahulu dengan membuka lebar,             usap mulut dan isap lendir di mulut, klem dan potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan tidak               dibubuhi apapun, kemudian dilakukan langkah awal resusitasi.

Tindakan resusitasiLangkah awalSambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi mengalami masalah

Page 3: 2. RPP PRAKTIK

sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi, minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta mereka ikut membantu mengawasi ibu.

Langkah 4Selimuti bayi dengan handuk/ kain yang diletakkan di atas perut ibu, bagian muka dan dada bayi tetap terbuka.

Langkah 5Pindahkan bayi ke tempat resusitasi

Langkah 6Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu (gunakan handuk/ kain yang telah disiapkan dengan ketebalan sekitar 3 cm dan dapat disesuaikan).

Langkah 7Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir di mulut sedalam <5 cm dan kemudian hidung (jangan melewati cuping hidung).

Langkah 8Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok muka/ dada/ perut/ punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk merangsang pernapasan. Ganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering. Selimuti bayi dengan kain kering, Bagian wajah dan dada terbuka.

Langkah 9Reposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha napas.Perhatikan, Langkah 4 s.d. 9 dilakukan dalam waktu <30 detik.

Langkah 10Nilai hasil awal, buat keputusan dan lakukan tindakan:• Jika bayi bernapas normal/ tidak megap-megap dan atau menangis, lakukan asuhan pasca resusitasi• Jika bayi tidak bernapas spontan atau napas megap-megap, lakukan ventilasi.

VentilasiLangkah 11Ventilasi dapat dilakukan dengan tabung dan sungkup ataupun dengan balon dan sungkup.Jika menggunakan tabung dan sungkup:

Page 4: 2. RPP PRAKTIK

1. Udara sekitar harus dihirup ke dalam mulut dan hidung penolong kemudian dihembuskan lagi ke jalan napas bayi melalui mulut-tabung-sungkup

2. Untuk memasukkan udara baru, penolong harus melepaskan mulut dari pangkal tabung untuk menghirup udara segar dan baru memasukkannya kembali ke jalan napas bayi (bila penolong tidak melepaskan mulutnya dari pangkal tabung, mengambil napas dari hidung dan langsung meniupkan udara, maka yang masuk adalah udara ekspirasi dari paru penolong)

3. Jika menggunakan balon sungkup udara dimasukkan ke bayi dengan meremas balon.

Langkah 12Pastikan bagian dada bayi tidak terselimuti kain agar penolong dapat menilai pengembangan dada bayi waktu peniupan udara/ peremasan balon.

Langkah 13Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut dan dagu (perhatikan perlekatan sungkup dan wajah bayi).

Ventilasi PercobaanLangkah 14Tiup pangkal tabung atau remas balon 2 kali dengan tekanan 30 cm air mengalirkan udara ke jalan napas bayiPerhatikan gerakan dinding dada1. Naiknya dinding dada mencerminkan mengembangnya paru dan udara masuk dengan baik2. Bila dinding dada tidak naik/ mengembang periksa kembali:

Perlekatan sungkup, adakah kebocoran? Posisi kepala, apakah dalam posisi menghindu? Apakah ada sumbatan jalan napas oleh lendir pada mulut atau hidung?Lakukan

koreksi dan ulangi ventilasi percobaan

Ventilasi Definitif/ Lanjutan

Langkah 15

Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan ventilasi definitif dengan jalan

Page 5: 2. RPP PRAKTIK

meniupkan udara pada tabung atau meremas balon dengan tekanan 20 cm air, frekwensi

20 kali dalam waktu 30 detik.

Langkah 16

Lakukan penilaian ventilasi, buat keputusan dan lanjutan tindakan:

1. Jika bayi bernapas normal dan atau menangis, hentikan ventilasi kemudian lakukan

asuhan pasca                   resusitasi

2. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas, lanjutkan tindakan ventilasi.

Langkah 17

Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan ventilasi 20 kali dalam

30 detik selanjutnya dan lakukan penilaian ulang – lihat Langkah 16 bagian 1 dan 2,

demikian selanjutnya

1. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas dan resusitasi telah lebih dari 2 menit –

nilai jantung,                   siapkan rujukan, lanjutkan ventilasi

2. Pada penilaian ulang hasil ventilasi berikutnya, selain penilaian napas lakukan juga

penilaian denyut                 jantung bayi

3. Jika bayi tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung, ventilasi tetap dilanjutkan tetapi

jika hingga 10           menit kemudian bayi tetap tidak bernapas dan denyut jantung tetap

tidak ada, pertimbangkan untuk               menghentikan resusitasi.

Page 6: 2. RPP PRAKTIK

Tindakan pasca resusitasi

Langkah 18

Bila resusitasi berhasil, lakukan:

1. Pemantauan tanda bahaya

2. Perawatan tali pusat

3. Inisiasi menyusu dini

4. Pencegahan hipotermi'

5. Pemberian vitamin K1

6. Pencegahan infeksi (Pemberian salep mata dan imunisasi hepatitis B)

7. Pemeriksaan fisik

8. Pencatatan dan pelaporan.

Langkah 19

Bila perlu rujukan:

1. Konseling untuk merujuk bayi beserta ibu dan keluarga

2. melanjutkan resusitasi

3. Memantau tanda bahaya

4. perawatan tali pusat

5. Mencegah hipotermi

6. Memberikan vitamin K1

7. Mencegah infeksi (pemberian salep mata)

Page 7: 2. RPP PRAKTIK

8. Membuat surat rujukan

9. Melakukan pencatatan dan pelaporan

        Jika saat merujuk keadaan bayi membaik dan tidak perlu resusitasi, berikan vitamin

K1 serta salep               mata dan susui bayi jika tidak ada kontra indikasi.

Langkah 20

Bila resusitasi tidak berhasil:

1. Melakukan konseling pada ibu dan keluarga

2. Memberikan petunjuk perawatan payudara

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

Langkah 21

Lakukan pencegahan infeksi pada seluruh peralatan resusitasi yang digunakan:

1. Dekontaminasi, pencucian dan DTT terhadap tabung dan sungkup serta alat penghisap

dan sarung                 tangan yang dipakai ulang

2. Dekontaminasi dan pencucian meja resusitasi, kain dan selimut

3. Dekontaminasi bahan dan alat habis pakai sebelum dibuang ke tempat aman.

        Rekam medik tindakan resusitasi

Langkah 22

Catat secara rinci:

1. Kondisi saat lahir

Page 8: 2. RPP PRAKTIK

2. Waktu dan langkah resusitasi

3. Hasil resusitasi

4. Keterangan rujukan apabila dirujuk.

Alat bantu mengajar : Phantom, daftar tilik

Referensi :

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin Abdul Bari, Dkk, 2002, Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.

Sarwono Prawirohardjo, 2008, Ilmu Kebidanan, Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

JNPK-KR, 2008, Asuhan persalinan Normal dan Inisiasi menyusu dini.

Metode : Observasi dan praktik

Dosen : Cici Nurpita Sari S.Tr.Keb

Pendahuluan

1. Memberi salam kepada mahasiswa

2. Meminta mahasiswa untuk mereview ulang materi asfiksia

3. Menanyakan kepada mahasiswa, materi yang masih diragukan sebelum praktik

4. Bersama mahasiswa, menentukan yang akan dicapai pada praktik penatalaksanaan

asfiksia

Page 9: 2. RPP PRAKTIK

5. Menyampaikan tahapan dan waktu yang akan dilalui pada praktik ini

6. Membuat kesepakatan dengan mahasiswa untuk melihat dosen

mendemonstrasikan terlebihdahulu kemudian mahasiswa mendemonstrasikan

masing-masing secara bergantian

Penyajian

Langkah Key Point

1. Informed concent Mengusahakan persetujuan pemeriksaan tindakan medic

dari pasien dan keluarganya dengan mengisi informed

concent

2. Persiapanalat yang akan

digunakan

Susun alat dan bahan secara ergometris dan letakkan

pada tempat yang mudah dijangkau.

3. Cucitangan. 1. Gunakan sabun dan air mengalir.

2. Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan.

3. Gunakan standar mencuci tangan.

4. Keringkan dengan handuk yang bersih.

4. Perlengkapan resusitasi 1. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering dan hangat2. Tiga lembar handuk atau kain bersih dan kering

Untuk mengeringkan bayi Untuk menyelimuti tubuh dan kepala bayi   Untuk ganjal bahu bayi

Page 10: 2. RPP PRAKTIK

3. Alat pengisap lendir

Bola karet bersih dan kering Pengisap DeLee DTT/ steril

4. Alat penghantar udara/ oksigen5. Lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60 cm6. Jam7. Stetoskop

5. pasang sarung tangan Pastikan sarung tangan steril dan tidak rubek

6. lakukan tindakan resusitasi Tindakan resusitasiLangkah awalSambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi mengalami masalah sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi, minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta mereka ikut membantu mengawasi ibu.

Langkah 4Selimuti bayi dengan handuk/ kain yang diletakkan di atas perut ibu, bagian muka dan dada bayi tetap terbuka.

Langkah 5Pindahkan bayi ke tempat resusitasi

Langkah 6Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu (gunakan handuk/ kain yang telah disiapkan dengan ketebalan sekitar 3 cm dan dapat disesuaikan).

Langkah 7Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir di mulut sedalam <5 cm dan kemudian hidung (jangan melewati cuping hidung).

Langkah 8

Page 11: 2. RPP PRAKTIK

Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok muka/ dada/ perut/ punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk merangsang pernapasan. Ganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering. Selimuti bayi dengan kain kering, Bagian wajah dan dada terbuka.

Langkah 9Reposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha napas.Perhatikan, Langkah 4 s.d. 9 dilakukan dalam waktu <30 detik.

Langkah 10Nilai hasil awal, buat keputusan dan lakukan tindakan:• Jika bayi bernapas normal/ tidak megap-megap dan atau menangis, lakukan asuhan pasca resusitasi• Jika bayi tidak bernapas spontan atau napas megap-megap, lakukan ventilasi.

VentilasiLangkah 11Ventilasi dapat dilakukan dengan tabung dan sungkup ataupun dengan balon dan sungkup.Jika menggunakan tabung dan sungkup:1. Udara sekitar harus dihirup ke dalam mulut dan hidung penolong kemudian dihembuskan lagi ke jalan napas bayi melalui mulut-tabung-sungkup

2. Untuk memasukkan udara baru, penolong harus melepaskan mulut dari pangkal tabung untuk menghirup udara segar dan baru memasukkannya kembali ke jalan napas bayi (bila penolong tidak melepaskan mulutnya dari pangkal tabung, mengambil napas dari hidung dan langsung meniupkan udara, maka yang masuk adalah udara ekspirasi dari paru penolong)

3. Jika menggunakan balon sungkup udara dimasukkan ke bayi dengan meremas balon.

Langkah 12Pastikan bagian dada bayi tidak terselimuti kain agar penolong dapat menilai pengembangan dada bayi waktu peniupan udara/ peremasan balon.

Page 12: 2. RPP PRAKTIK

Langkah 13Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut dan dagu (perhatikan perlekatan sungkup dan wajah bayi).

Ventilasi PercobaanLangkah 14Tiup pangkal tabung atau remas balon 2 kali dengan tekanan 30 cm air mengalirkan udara ke jalan napas bayiPerhatikan gerakan dinding dada1. Naiknya dinding dada mencerminkan mengembangnya paru dan udara masuk dengan baik2. Bila dinding dada tidak naik/ mengembang periksa kembali:

Perlekatan sungkup, adakah kebocoran? Posisi kepala, apakah dalam posisi menghindu? Apakah ada sumbatan jalan napas oleh lendir

pada mulut atau hidung?Lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan

Ventilasi Definitif/ Lanjutan

Langkah 15

Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan

ventilasi definitif dengan jalan meniupkan udara pada

tabung atau meremas balon dengan tekanan 20 cm air,

frekwensi 20 kali dalam waktu 30 detik.

Langkah 16

Lakukan penilaian ventilasi, buat keputusan dan

lanjutan tindakan:

Page 13: 2. RPP PRAKTIK

1. Jika bayi bernapas normal dan atau menangis,

hentikan ventilasi kemudian lakukan asuhan pasca        

resusitasi

2. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas,

lanjutkan tindakan ventilasi.

Langkah 17

Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap,

lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik selanjutnya

dan lakukan penilaian ulang – lihat Langkah 16 bagian

1 dan 2, demikian selanjutnya

1. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas dan

resusitasi telah lebih dari 2 menit – nilai jantung,            

siapkan rujukan, lanjutkan ventilasi

2. Pada penilaian ulang hasil ventilasi berikutnya, selain

penilaian napas lakukan juga penilaian denyut                

jantung bayi

3. Jika bayi tidak bernapas dan tidak ada denyut

jantung, ventilasi tetap dilanjutkan tetapi jika hingga 10

menit kemudian bayi tetap tidak bernapas dan denyut

jantung tetap tidak ada, pertimbangkan untuk              

menghentikan resusitasi.

Page 14: 2. RPP PRAKTIK

7.lakukan evaluasi Apakah resusitasi tersebut sudah berhasil

8. Pasca resusitasi 1.    1.   Resusitasi Berhasil

Resusitasi berhasil bila pernafasan bayi teratur,

warna kulitnya kembali normal yang kemudian diikuti

dengan perbaikan tonus otot atau bergerak aktif

lanjutkan dengan asuhan berikutnya.

          Jelaskan pada ibu tentang hasil resusitasi yang telah

dilakukan

          Anjurkan ibu segera memberi ASI kepada bayi nya

          Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi

          Jelaskan pada ibu untuk mengenali tanda-tanda

bahaya bayi baru lahir dan minta pertolongan segera

bila terlihat tanda-tanda tersebut pada bayi.

          Lakukan asuhan BBL normal.

2.      2. Bayi Perlu Rujukan

Bila bayi pascaresusitasi kondisinya memburuk,

segera rujuk kepasilitas rujukan.

          Jelaskan pada ibu bahwa bayi nya perlu dirujuk,

bayi dirujuk bersama ibunya

          Mintak keluarga untuk menyiapkan sarana

trasportasi secepatnya

          Bawa peralatan resusitasi selama perjalanan

ketempat rujukan

          Periksa keadaan bayi selama perjalanan

          Lindungi bayi dari sinar matahari

Page 15: 2. RPP PRAKTIK

          Jelaskan pada ibu bahwa sebaiknya memberi ASI

segera kepada bayi nya kecuali pada keadaan gangguan

nafas.

3.    3.  Resusitasi Tidak Berhasil

Bila bayi gagal bernafas setelah 20 menit

tindakan resusitasi dilakukan maka hentikan upaya

tersebut. Biasanya bayi akan mengalami gangguan yang

berat pada susunan syaraf pusat dan kemudian

meninggal.

Ibu dan keluarga memerlukan dukungan moral

secara hati-hati dan bijaksana , ajak ibu dan keluarga

untuk memahami masalah dan musibah yang terjadi

serta berikan dukungan moral sesuai adat dan budaya

setempat.

5. Cuci tangan Buka sarung tangan secara terbalik, rendam dalam

larutan Klorin 0,5% dan cuci tangan

Aplikasi

Mahasiswa mendemonstrasikan penatalaksanaan asfiksia dengan kriteria penilaian setiap

langkah dilakukan secara sistematis, hati-hati, memperhatikan keadaan umum bayi dan

memperhatikan kesterilan alat.

Evaluasi

1. Masing-masingmahasiswa mendemonstrasikan penatalaksanaan asfiksia

Page 16: 2. RPP PRAKTIK

2. Menanyakan mahasiswa apakah mengalami kesulitan pada saat praktik

3. Menanyakan mahasiswa apakah adahal yang masih diragukan

4. Anjurkan melakukan praktik di selalu klu kuliah kosong