rpjp infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/babiii-rpjm... · web viewselain itu...
TRANSCRIPT
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. VISISecara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan adalah berupaya
melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha
mengatasi, memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini terasa belum
menunjukkan hasil maksimal. Hal tersebut dituangkan menjadi isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru yang meliputi:
1. Isu ekonomi kerakyatan 2. Isu kualitas sumber daya manusia3. Isu ketenagakerjaan4. Isu infrastruktur perkotaan5. Isu sosial budaya6. Isu kinerja aparatur pemerintah7. Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya
1. Ekonomi kerakyatanBerdasarkan pendataan jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru tahun 2004
sebagaimana tersebut diatas, menunjukkan bahwa penduduk miskin merupakan masalah
yang harus ditangani secara serius dan kontinyu yang harus diatasi melalui program
pembangunan baik yang bersumber dari dana APBD Kota Pekanbaru, maupun sumber
dana lainnya untuk program pengentasan kemiskinan. Dengan asumsi jumlah penduduk
miskin Kota Pekanbaru tidak berubah maka dengan menggunakan dana APBD Kota
Pekanbaru, sharing pemerintah provinsi dan dana pemerintah pusat, jumlah rumah tangga
miskin di Kota Pekanbaru akan dapat di kurangi sebanyak 4.486 ruta miskin atau kurang lebih 2,7 persen dari kondisi saat ini.
Disisi lain program pembangunan ekonomi kerakyatan memberikan perhatian khusus
kepada upaya peningkatan ekonomi dan partisipasi rakyat, yang pada akhirnya merupakan
bagian dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di perkotaan. Perhatian khusus
dalam upaya ini, diwujudkan dalam langkah-langkah yang diarahkan secara langsung pada
perluasan akses masyarakat terhadap sumber daya pembangunan dengan disertai
penciptaan peluang-peluang bagi masyarakat dilapisan bawah untuk berpartisipasi secara
aktif dalam proses pembangunan sehingga mampu mengatasi kondisi keterbelakangan
dan memperkuat posisi daya saing ekonomi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 42
Pembangunan harus berpusat pada upaya mendorong percepatan perubahan struktur
ekonomi rakyat sehingga memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat. Perubahan
struktur ini meliputi proses perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi yang kuat dan
tangguh, dari ekonomi konservatif kearah ekonomi pasar yang tidak memihak hanya pada
golongan bermodal kuat.
Ekonomi kerakyatan juga dimaksudkan untuk dapat merubah kedudukan strategis
masyarakat dari yang selalu bersifat ketergantungan kepada kedudukan strategis
masyarakat yang mandiri dengan ketersedian pasar hasil produksi yang terjamin
kontinuitasnya.
Di Kota Pekanbaru, bidang dan sub bidang yang tercakup ekonomi kerakyatan meliputi :
a.Perdagangan dan jasa
b.Industri kecil dan menengah
c.Koperasi dan pengusaha kecil
d.Pertanian tanaman pangan dan hortikultura
e.Peternakan
f. Perikanan
Pembangunan ekonomi kerakyatan diarahkan penekanannya pada pengaturan yang lebih
baik terhadap keberadaan pasar tradisional, agar tidak bersaing dengan pasar modern
(mal dan pusat perbelanjaan modern), tetapi justru saling komplementer untuk melahirkan
kemitraan yang hakiki. Selain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi
Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berusaha ditempat yang telah disediakan, tidak
menggelar barang dagangnya di badan-badan jalan, trotoar, di atas parit dan sebagainya,
dan turut mensukseskan program prioritas Kota Pekanbaru K3 (Kebersihan, Keindahan
dan Ketertiban).
Secara bertahap pembangunan pasar induk di pintu-pintu masuk Kota Pekanbaru menjadi
prioritas untuk dibangun baik melalui kerjasama dengan pihak ketiga maupun alokasi dana
APBD. Konsistensi terhadap Wilayah Pembangunan (WP) yang sudah ditetapkan, menjadi
bagian dari upaya pengembangan dan pemerataan wilayah. Rencana ini juga
dimaksudkan agar dapat menghidari bertumpuknya kegiatan usaha pada sentra-sentra
ekonomi, yang mengundang kemacetan dan kesemrawutan di pusat-pusat kota.
Sementara itu, pengembangan ekonomi rakyat diwilayah pinggiran kota diarahkan kepada
pengembangan komoditi-komoditi pertanian unggulan (sayur dan buah-buahan) yang
terdapat dibeberapa kecamatan, baik untuk mengisi pasar lokal maupun orientasi ekspor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 43
2. Kualitas sumber daya manusia Permasalahan yang cukup serius yang dihadapi oleh Kota Pekanbaru pada masa
mendatang, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya kemampuan penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha yang cenderung lebih banyak dimanfaatkan oleh pendatang.
Rendahnya kualitas tersebut disebabkan oleh faktor pendidikan dan sikap mental dalam
menghadapi persaingan.
Fokus utama peningkatan kualitas sdm adalah pemerataan pembangunan fasilitas
pendidikan di seluruh daerah, peningkatan pendidikan kejuruan dan entrepreneurship (kewirausahaan). Kemudahan akses, terjangkaunya biaya, dan kualitas pendidikan yang
didapatkan adalah permasalahan dunia pendidikan. Usaha untuk menyediakan sekolah
murah baik dari komponen uang sekolah, pakaian, transportasi, buku, alat tulis, serta biaya
tambahan lainnya jika tidak bisa dicarikan solusinya akan menyebabkan sebagian
masyarakat yang penghasilannya rendah tidak akan bisa mengenyam pendidikan. Untuk
itulah dalam 5 tahun kedepan, secara bertahap akan diupayakan untuk membebaskan
peserta didik (siswa) dari seluruh kewajiban yang harus ditanggungnya dalam memperoleh
pendidikan yang layak dan berkualitas.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai adalah pendidikan yang menciptakan perilaku
peserta didik yang memiliki akhlak baik dan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat. Artinya dimasa depan, dengan kebijakan pembangun
pendidikan dimaksud akan diperoleh SDM yang handal, berpendidikan tinggi, memiliki
moral dan sikap, perilaku dan integritas yang baik serta dilengkapi dengan keimanan dan
ketakwaan.
Sub bidang yang tercakup dalam bidang sumber daya manusia adalah antara lain :
1.Infrastruktur pendidikan
2.Guru/tenaga pendidik
3.Kompentensi
4.Teknologi pendidikan
5.Pengembangan kurikulum
6.Manajemen dan sistim informasi pendidikan
3. Ketenagakerjaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 44
Permasalahan yang dihadapi dalam bidang kertenagakerjaan adalah kualitas tenaga kerja,
ketidak seimbangan antara kesempatan kerja yang tersedia dengan jumlah pencari kerja.
Hal ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya penyerapan tenaga kerja oleh dunia usaha
dan dunia industri, serta sektor publik lainnya. Dampak dari semua ini, adalah peningkatan
terhadap angka pengangguran terbuka.
Dari data yang tersedia, jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun terus meningkat, jika
pada tahun 2002 jumlah pencari kerja dari berbagai tingkat pendidikan sebanyak 10.238
orang, maka pada tahun 2004 meningkat menjadi 23.028 orang, atau mengalami
pertumbuhan sebesar 31,02%. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja didominasi
oleh mereka yang berpendidikan S1 (38,65%), kemudian diikuti yang berpendidikan SLTA
(29,47%), sedangkan yang sedikit adalah S2, yakni 0,17%. Dari jumlah pencari kerja
seperti disebutkan diatas, pada tahun 2004 hanya 3,75% saja yang dapat diterima untuk
bekerja.
Tingginya angka pengangguran terdidik ini sebenarnya juga akibat tidak cukup
berkembangnya investasi memadai di sektor riel, yang secara signifikan diharapkan akan
mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam wilayah Kota Pekanbaru. Di sisi lain
penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terbatas, demikian pula penyerapan tenaga
kerja oleh perusahaan-perusahaan swasta nasional, baik di bidang industri manufaktur,
keuangan perbankan, dan perdagangan.
Disamping pengangguran, permasalahan lain dalam bidang ketenagakerjaan adalah
menyangkut :
1.Kualitas tenaga kerja, yang masih rendah.
2.Balai Latihan Kerja (BLK), yang kurang termanfaatkan.
3.Pasar tenaga kerja, yang kurang berkembang.
4.Insentif bagi dunia usaha untuk penggunaan tenaga kerja lokal, yang belum maksimal
dilaksanakan.
5.Program padat karya, yang masih bersifat insidentil.
4. Infrastruktur perkotaanSecara umum infrastruktur yang ada di Kota Pekanbaru masih perlu ditingkatkan, apalagi
dalam upaya untuk mengembangkan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang sedang dalam
persiapan. Ketersediaan infrastruktur khususnya sarana transportasi disamping akan
mampu mendorong investasi juga akan mampu mempersatukan wilayah dalam Kota
Pekanbaru.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 45
Pada sisi lain, banjir musiman di Pekanbaru masih merupakan permasalahan yang perlu
penanganan yang lebih serius dimasa depan. Karena banjir umumnya disebabkan oleh
anak-anak sungai sebagai saluran primer belum tertata dengan baik, jaringan drainase
yang belum tersambung seluruhnya, serta tidak lancarnya aliran pada saluran drainase
yang ada. Genangan air ini disebabkan karena tidak adanya atau tidak tuntasnya saluran
drainase yang mengalirkan air limpahan hujan ke anak sungai dan ke sungai. Selain itu,
ada pula banjir yang memang disebabkan oleh rendahnya permukaan tanah pada lokasi
yang berdekatan dengan Sungai Siak, Sungai Sago, Sungai Sail, dan Sungai Senapelan
dengan ketinggian air bervariasi antara 0,25 - 1,0 m. Sementara di daerah-daerah pusat
perdagangan, drainase kota sering dibuat tersumbat oleh tindakan masyarakat yang
membuang sampah ke dalam saluran. Dalam kondisi ini, penyelesaian masalah banjir erat
kaitannya dengan penanganan sampah perkotaan. Solusi yang akan di kembangkan ke
depan adalah pembenahan aliran air dan normalisasi anak sungai terus dilakukan untuk
memperlancar aliran air.
Kota Pekanbaru yang dibelah oleh Sungai Siak, dihubungkan oleh Jembatan Siak I di
tengah dan Ssiak II di sebelah barat. Kondisi Jembatan Siak I yang semakin menurun
kondisinya tidak bisa dilewati oleh bus dan truk. Di samping itu volume lalu lintas semakin
ramai karena berkembangnya daerah Rumbai di utara kota. Jembatan-jembatan lain di
dalam Kota Pekanbaru dalam keadaan sempit dan rusak serta tidak mampu menampung
volume lalu lintas yang semakin meningkat. Pembangunan Jembatan Siak III dan
perencanaan Jembatan Siak IV disamping pembangunan kembali Jembatan Siak I, dalam
jangka panjang penting dilakukan untuk menyalurkan volume lalu lintas yang ramai di
Jalan Yos Sudarso yang menghubungkan daerah Rumbai dengan Kota Pekanbaru.
Disamping Terminal AKAP yang sudah beroperasi sejak Januari 2006, penyediaan
infrastruktur pendukung transportasi, juga perlu dikembangkan dengan pembangunan terminal barang/cargo, disamping upaya menyiapkan pembangunan pasar induk, dan grosir yang sampai saat ini masih belum ada di Pekanbaru, sehingga kegiatan yang
mewakili fungsi terminal, dapat dialihkan keluar kota.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat membuka bentang kota pada seluruh kota
kecamatan dan kota lainnya. Selain itu, juga meningkatkan hubungan dan interaksi antar
masyarakat serta pelaku kegiatan ekonomi diberbagai wilayah dan merupakan prasyarat
penting dalam mendukung kegiatan investasi, sehingga mengundang masuknya investor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 46
Disamping transportasi (jalan dan jembatan), bidang dan sub bidang yang tercakup dalam
pembangunan infrastruktur adalah :
1.Kelistrikan, dengan mendorong investor swasta melalui pemanfaatan gas dan batubara.
2.Informasi dan komunikasi, memaksimal jaringan transmisi.
3.Sumber daya air dan irigasi, melakukan pengembangan dan perluasan layanan air
bersih termasuk mencari investor baru.
4.Pemukiman dan pengembangan wilayah, memanfaatkan wilayah pengembangan dan
pemerataan penyebaran pemukiman penduduk.
5.Terminal, rencana pengembangan terminal cargo
6.Perparkiran
Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selain memiliki fungsi sosial
melalui palayanan prasarana dasar kepada masyarakat, juga memiliki fungsi menggerakan
potensi daerah, sehingga aliran barang, jasa dan pelaku kegiatan ekonomi dapat berjalan
dengan lancar, efektif dan efisien.
5. Sosial budayaArus migrasi dan heterogenitas penduduk yang relatif tinggi bila tidak dikelola dengan
baik, akan menimbulkan kerawanan sosial yang berdampak pada peningkatan tingkat
kriminalitas dan penyakit masyarakat. Kaum urban dengan skill dan kompetensi yang
rendah, berpotensi menjadi beban pembangunan. Sebagai sentra pertumbuhan yang
berkembang cukup pesat, Pekanbaru akan menjadi daerah tujuan urbanisasi, jika
penataan kaum pendatang dengan kemanpuan dan skill yang rendah, tidak mampu
bersaing dan memiliki kecenderungan meningkatkan angka kemiskinan perkotaan dengan
bertambahnya gelandangan, pengemis, tuna wisma dan orang gila dll.
Masalah sosial di Pekanbaru bermunculan, seperti banyaknya pengangguran, kurangnya
fasilitas perumahan, bertambahnya jumlah pedagang kaki lima yang tidak tertib, masalah
kebersihan kota, meningkatnya angka kriminalitas, prostitusi, pelecehan seksual, praktek
perjudian dan perdagangan anak dan wanita, serta penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu ke depan, pembangunan sosial masyarakat harus seirama dengan peningkatan
penyediaan lapangan kerja, penyediaan fasilitas umum, serta kemampuan dan komitmen
penyelenggara aparatur pemerintah kota dalam penanganan problema masyarakat kota.
Konsistensi dalam penegakan hukum diupayakan sejalan dengan perkembangan ekonomi
dan sosial budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 47
Disisi budaya, sebagai ibukota provinsi, dimana budaya melayu merupakan budaya
tempatan, dengan karakternya yang terbuka, toleran, moderat, maka merupakan hal yang
wajar bila Kota Pekanbaru merumuskan visi kota dengan menempatkan budaya melayu
sebagai jiwa/ruh dan spirit yang mengarahkan pembangunan kota ini ke depan. Ekspresi
budaya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan kedepan dalam
mewujudkannya dalam keseharian pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan,
kondisi dan keadaan perkotaan, maupun ciri-ciri fisik Kota Pekanbaru.
Kebudayaan melayu sebagai kebudayaan dari masyarakat lokal, akan tetap dipertahankan
bahkan diupayakan akan terus dikembangkan di tengah-tengah masyarakat kota yang
tengah menuju kota metropolis baru. Pelestarian budaya melayu, tidak hanya diwujudkan
pada simbol-simbol dengan berpakaian melayu, arsitektur bangunan berbau melayu, akan
tetapi juga dilakukan dengan mendorong dinas/instansi terkait memasukkan pendidikan
kebudayaan dan bahasa melayu, sebagai muatan lokal dalam kurikulum setiap jenjang
pendidikan.
6. Kinerja Aparatur DaerahParadigma baru dalam tatanan pemerintahan adalah terciptanya pemerintahan yang bersih
dan berwibawa (good governtment governance). Upaya mewujudkan hal ini harus
didukung oleh peraturan perundangan dan komitment pemimpin beserta jajarannya
melalui penegakan hukum.
Terbitnya Inpres No.5 tahun 2005 tentang percepatan pemberantasan KKN, telah mulai
dilakukan. Kondisi birokrasi terutama perizinan yang dikeluarkan instansi pemerintah selalu
menjadi momok bagi masyarakat. Terdapat kesan bahwa dalam masa pelaksanaan
otonomi daerah, justru kualitas pelayanan aparatur masih memprihatinkan. Aparatur
pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan publik ,justru masih meminta dilayani pada
wilayah kekuasaannya.
Untuk mencermati hal ini, solusi yang tepat adalah dengan kepemimpinan yang mampu
meningkatkan etos kerja pegawai, peningkatan disiplin, menciptakan good governance dan clean goverment. Keberadaan kantor Kantor Pelayanan Terpadu (KPT), merupakan
langkah awal dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima. Demikian juga dengan Unit
Pelayanan Umum Terpadu (UPUT) ditingkat kecamatan dan kelurahan, masih perlu
dibenahi dan ditingkattkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 48
7. Pembangunan lingkungan dan faktor pendukung lainnya.
Keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru tidak hanya ditentukan oleh lima sektor
diatas tersebut. Pembangunan di bidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya juga
menentukan keberhasilan dari suatu pembangunan. Karena ke enam sektor tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisah-pisahkan. Apabila hanya satu atau dua
sektor yang dikembangkan maka terjadi ketimpangan pembangunan. Jadi pembangunan
disektor lingkungan dan faktor pendukung lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari keberhasilan pembangunan di kota Pekanbaru.
Pembangunan dibidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya mencakup antara lain :
1.Pertanahan
2.Lembaga keuangan dan perbankan
3.Pariwisata
4.Kemanan dan ketertiban
5.Keindahan dan ruang terbuka hijau
6.Keuangan daerah
7.Pelayanan kesehatan dan pendidikan
8.Fasilitas umum dan sosial.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan
kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat Kota Pekanbaru antara
lain tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan
yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan secara terarah dan terpadu
dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Dimana perilaku
masyarakat sangat besar pula pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru di atas, ditetapkan visi, misi
dan program pembangunan Kota Pekanbaru kedepan dengan tetap berupaya melanjutkan
pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi,
memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini belum menunjukkan hasil
maksimal dengan tetap mendukung Visi Kota Pekanbaru 2021, sehingga Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2006-2011, menetapkan
visi yang ingin dicapai, yakni:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 49
Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat Kebudayaan Melayu, menuju Masyarakat Sejahtera yang berlandaskan
Iman dan Taqwa.
Visi dimaksud sesuai dengan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Kota Pekanbaru Tahun 2006-2026.
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut:
Pusat Perdagangan dan JasaPusat perdagangan dan jasa mengandung pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan
perekonomian, perdagangan, dan jasa yang paling maju di Sumatera sehingga mampu
menjadi pusat kegiatan. Karena itu, upaya untuk memajukan perekonomian, perdagangan
dan jasa harus didukung dengan pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta;
memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan.
Pusat PendidikanUntuk menjadi pusat pendidikan, harus dilakukan upaya untuk mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing
untuk bisa berperan di dalamnya. Kedudukan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau
menjadikan Pekanbaru sebagai acuan pendidikan di Riau, bahkan untuk mewujudkan Visi
Riau 2020 peranan Pekanbaru sebagai pusat pendidikan menjadi lebih penting lagi.
Pusat Kebudayaan MelayuPusat Kebudayaan Melayu tercermin dari masyarakat yang berbudaya Melayu di mana
Islam menjadi referensinya. Penerapan budaya Melayu di dalam segala aspek kehidupan,
baik etika, estetika, ilmu pengetahuan, sastra, dan aspek lainnya menjadi sangat penting
untuk menjadikan Pekanbaru sebagai pusat kebudayaan Melayu.
Masyarakat SejahteraMewujudkan masyarakat yang sejahtera adalah cita-cita dari pembangunan. Pelaksanaan
kegiatan pembangunan, aktivitas perekonomian, dan pendidikan ditujukan untuk
mensejahterakan masyarakat. Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi
pakaian, makanan, perumahan, dan kesehatan merupakan penentu kesejahteraan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 50
masyarakat. Selain itu, keserasian dengan lingkungan perkotaan yang terus berkembang
turut mempengaruhi suasana kehidupan masyarakat, yaitu ketenangan, kedamaian,
ketenteraman yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Karena itu, mewujudkan suasana Kota Pekanbaru yang asri dengan taman
kota, tempat rekreasi, dan rileks bagi warga kota serta lingkungan yang lestari dengan
tingkat pencemaran yang terkontrol menjadi sangat penting.
Iman dan TaqwaVisi kota sebagai pusat perdagangan dan jasa, pendidikan, serta pusat kebudayaan
Melayu, menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa mengandung
pengertian bahwa iman dan taqwa menjadi dasar dan ruh bagi pelaksanaan kegiatan
pembangunan. Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang merupakan nilai yang paling
tinggi karena bersandarkan pada tanggung jawab pada Allah Yang Maha Kuasa. Karena
itu, penumbuhan masyarakat yang beriman dan bertaqwa mutlak dilakukan untuk
mendukung pembangunan yang dilakukan.
B. MISI
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional organisasi (pemerintah) yang
diwujudkan dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama perubahan
zaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Untuk dapat
mewujudkan visi yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang
segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut. Dengan adanya
pernyataan misi organisasi, maka akan dapat dijelaskan mengapa organisasi eksis dan
apa maknanya pada masa yang akan datang.
Misi yang ditawarkan WaliKota Pekanbaru terpilih pada saat kampanye Pemilihan Kepala
Daerah, adalah:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi,
bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing ditingkat lokal, nasional
maupun internasional.
2. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dasar dan menengah termasuk sarana dan
prasarana pendidikan.
3. Menyediakan lembaga pendidikan murah dan membebaskan biaya pendidikan bagi
masyarakat miskin dan kurang mampu.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 51
4. Membangun ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat Kota
Pekanbaru dalam upaya pengentasan kemiskinan.
5. Menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru melalui
pembukaan sentra-sentra ekonomi baru disamping mengupayakan serta memfasilitasi
aksesibilitas pencari kerja kepada dunia usaha dan industri, disamping mendorong
pencari kerja untuk meningkatkan kemampuan kewiraswastaannya.
6. Mengembangkan aksesibilitas perdagangan serta industri secara terpadu, dengan
menyediakan infrastruktur yang memadai, mempertahankan keberadaan pasar
tradisional serta menata pedagang kaki lima agar sejalan dengan pasar modern dan
perkembangan kota.
7. Memantapkan budaya Melayu, sebagai ciri masyarakat Pekanbaru berbudaya dan
beragama dengan mengupayakan validasi kurikulum pendidikan pada setiap tingkatan
pendidikan.
8. Mengembangkan kehidupan beragama melalui penambahan sarana ibadah dan
kualitas syiar agama termasuk penambahan sarana pendidikan agama sesuai dengan
laju pertumbuhan penduduk.
9. Membebaskan masyarakat Pekanbaru dari biaya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Hasil telaahan lebih lanjut terhadap kesembilan pernyataan misi WaliKota Pekanbaru
tersebut, adalah:
1. Didalam penjelasan Visi pertama, sebagai pusat perdagangan dan jasa mengandung
pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan perekonomian, perdagangan, dan jasa
yang paling maju di Sumatera sehingga mampu menjadi pusat kegiatan. Karena itu,
upaya untuk memajukan perekonomian, perdagangan dan jasa harus didukung
dengan pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ; memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan .
Pada sembilan misi yang telah dirumuskan bila dikaitkan dengan faktor-faktor
pendukung yang disebutkan diatas dan isu-isu strategis pembangunan Kota
Pekanbaru, terdapat beberapa hal yang belum tertampung, yaitu ;
pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 52
menjamin keamanan dan ketertiban ;
Isu Kinerja Aparatur Pemerintahan
sarana dan prasarana perkotaan atau infrastruktur perkotaan ;
sistem transfortasi ; dan
Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya.
Tiga hal yang pertama adalah berkaitan dengan masalah penyelenggaraan
pemerintahan. Oleh karena itu dapat dimasukkan dalam konteks “penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik” sehingga dapat diformulasikan dalam sebuah misi pertama yaitu :
“Mewujudkan penyelenggaraan tatakepemerintahan yang baik”
Sedangkan untuk tiga hal terakhir, yaitu sarana dan prasarana perkotaan atau
insfrastruktur perkotaan, sistem transfortasi, serta isu lingkungan dan faktor pendukung
lainnya, maka dalam mendukung pencapaikan tujuan Visi, perlu dirumuskan misinya
secara tersendiri. Untuk itu formulasi pernyataan misi kedua adalah :
“Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi”
2. Misi ke-4, 5 dan 6 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Substansi pada misi ke-4 dan 6 mengandung makna yang sama dan saling
berkaitan/menunjang dalam pembangunan pada isu ekonomi kerakyatan dan
perekonomian masyarakat lebih luas.
Substansi misi ke-5 adalah upaya menekan angka penganggurann dengan
menciptakan berbagai peluang dan kesempatan berusaha serta peningkatan
kemampuan kewirausahaan.
Semua pernyataan tersebut merupakan pencapaian tujuan pembangunan Kota
Pekanbaru dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan ekonomi yang berlandaskan persaingan sehat serta
memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kepentingan sosial. Pernyataan misi-misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 53
tersebut adalah memberikan perhatiann khusus kepada upaya: (i). peningkatan
ekonomi rakyat sebagai bagian dari upaya mempercepat akses Usaha Kecil
Menengah dan Koperasi serta pengentasan Kemiskinan di perkotaan, (ii).
memperluas akses bagi masyarakat lapisan bawah untuk memperkuat posisi
daya saing ekonomi, (iii). pengaturan dan peningkatan keberadaan pasar-pasar
tradisional, (iv). Pengaturan pedagang kaki lima, (v). menciptakan lembaga
ekonomi yang dapat diakses masyarakat sebagai lembaga permodalan
alternatif, (vi). meningkatkan kemampuan kewirausahaan bagi UKM, Koperasi,
dan pelaku usaha lainnya, (vii) mengembangkan produk-produk pertanian, dan
(viii) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan pertimbangan tersebut maka pennyataan misi ke-4, 5 dan 6 diformulasikan
dalam misi ketiga, yakni:
“Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial ”
3. Misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Substansi pada misi ke-1 adalah upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi yang tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa
serta mampu bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional sehingga
diharapkan akan dapat memanfaatkan/menangkap berbagai peluang dan
kesempatan yang ada.
Substansi dalam misi ke-2 dan 3 adalah sama, yaitu masalah peningkatan
kualitas pendidikan. Pernyataan biaya murah dan pembebasan biaya bagi
masyarakat miskin, dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat memperoleh
kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang berkualitas.
Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui
peningkatan bidang pendidikan, yaitu : (i) pembangunan dan peningkatan
sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas secara merata, (ii).
meningkatkan sekolah kejuruan, (iii). meningkatkan kesejahteraan pendidik, (iv)
pengembangan jaringan kerja sama kependidikan, (v). Meningkatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 54
keterampilan pemuda, putus sekolah dan pengangguran dalam upaya
melaksanakan amanah Perda No.4 tahun 2002 tentang Penempatan Tenaga
Kerja Lokal, (vi), memantapkan program wajib belajar 9 tahun dan
mempersiapkan Wajib Belajar 12 tahun dengan mempedomani keberhasilan
pencapaian Angka Partisipasi Kotor (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).
Pada misi ke-7 dan 8 mengandung substansi tentang perlunya pendidikan
agama dan budaya melayu sebagai budaya lokal serta mengembangkan
kehidupan beragama dan kualitas syiarnya agama baik melalui kegiatan yang
bersifat fisik maupun non fisik.
Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8
diformulasikan dalam misi keempat, yakni:
“Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau,
pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayu”
4. Misi ke-9 disempurnakan dengan pertimbangan sebagai berikut :
Pada misi ke-9 hanya tercantum tentang peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan dengan bebas biaya. Untuk meningkatkan derajat dan kualitas
kesehatan masyarakat juga terkait dengan aspek pemahaman masyarakat
tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat.
Pernyataan misi ke-9 ini merupakan dalam upaya mendukung terwujudnya
“Pekanbaru Sehat 2010”. Upaya yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan
sarana dan prasarana pelayananan kesehatan masyarakat terutama Puskesmas
dan Puskesmas Pembantu, peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, peningkatan promosi
kesehatan, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, dan peningkatan peran
serta masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup sehat. Untuk penduduk
miskin dan kurang mampu akan diberikan pelayanan yang gratis di Puskesmas-
puskesmas tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-9 diformulasikan dalam
misi kelima, sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 55
“Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang
lingkungan sehat dan perilaku sehat”
Bertolak dari telaah misi yang telah diuraikan di atas, maka misi yang akan dijalankan dan
menjadi sasaran bagi segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku
pembangunan (stakeholders) selama lima tahun kedepan ( 2007– 2011 ) adalah:
1. Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik. Penjelasan :
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi,
responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien,
akuntabel, dan penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang
demokratis. Penegakan supremasi hukum dilakukan untuk menjaga norma/kaidah
hukum dalam masyarakat serta mempertahankan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan
masyarakat. Pemerintahan yang baik mempunyai makna bahwa proses penyusunan
kebijakan, dan perencanaan pembangunan melalui proses yang demokratis dan
transparan dengan mengikutsertakan masyarakat sehingga kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah memenuhi azas keadilan. Pemerintahan yang
akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarakat
berupa pemerintahan yang bersih, profesional, dan mampu memberikan pelayanan
yang terbaik bagi warga kota serta pertanggungjawaban secara konstruktif dan
proporsional.
2. Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi.Penjelasan :
Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru dimasa datang diharapkan akan ditopang
dari sektor perdagangan dan jasa. Untuk itu perlu didukung infrastruktur, sistem
transportasi dan jaringan sistem teknologi yang memadai. Selain itu diharapkan
terwujud sistem penataan ruang yang terpadu antar Wilayah Pembangunan dan
upaya penataan lingkungan kota serta peningkatan fungsi maupun kapasitas sarana
dan prasarana lingkungan melalui kerja sama dan peran serta masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 56
3. Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.Penjelasan :
Dalam konteks ekonomi kerakyatan, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan
penyangga ekonomi masyarakat Kota yang cukup signifikan sehingga kemampuan
UKM dari segi penataan, pengelolaan managemen, teknologi, dan permodalan perlu
mendapat perhatian. Pertumbuhan dunia usaha kecil menengah diharapkan dapat
berjalan seiring dengan perkembangan Pengusaha Besar. Untuk itu perlu didukung
oleh iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan investasi.
Dengan membaiknya kondisi perekonomian rakyat ini, diharapkan berbagai
permasalahan sosial dapat diselesaikan terutama yang diakibatkan pada
kesejahteraan sosial.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayuPenjelasan :
Mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat Pendidikan merupakan upaya untuk
mewujudkan sumberdaya manusia yang memilki kompetensi dan daya saing melalui
pendidikan yang berkualitas, yaitu pendidikan yang mampu menyiapkan generasi
penerus yang cerdas, trampil, mandiri dan berwawasan global sehingga mampu
menghadapi perubahan serta tantangan perkembangan kemajuan zaman. Untuk
mewujudkan pemerataan kesempatan dan peluang memperoleh pendidikan, bagi
peserta didik (siswa) warga kota diupayakan memperoleh pendidikan murah, layak
dan berkualitas yang didasari unsur-unsur keadilan dan kepatutan.
Selain itu, misi ini bermaksud meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang
harmonis, toleran, berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari nilai-nilai agama
dan jatidiri budaya melayu. Mengembangkan budaya dimaksudkan meningkatkan
apresiasi dan menghidupkan kembali budaya masyarakat terutama budaya melayu
yang bernilai etika dan estetika tinggi sebagai modal pembangunan dan jati diri
masyarakat Pekanbaru.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 57
5. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat.Penjelasan :
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Pekanbaru Sehat 2010 melalui upaya
prefentif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
C. TUJUAN
Tujuan pembangunan Kota Pekanbaru dalam tahun 2006-2011 yang merupakan
implementasi dari pernyataan misi, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Misi pertama: Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik
Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatkan kapasitas Pemerintahan Kota
Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Kota
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
Persentase penggunaan media komunikasi Pemerintah Daerah yang telah dimanfaatkan masyarakat
3. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
Persentase Peraturan Daerah yang dilanggar pelaksanaannya
4. Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis
Persentase peningkatan jumlah pers dan media massa
2. Misi kedua: Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi.
Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa
Persentase kondisi jalan dengan kualifikasi baik
Tujuan Indikator Tujuan
Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik
Jumlah titik banjir
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 58
Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi kualitas
Persentase Ketersediaan dokumen kebijakan perhubungan
Jumlah prasarana dan dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan yang terpelihara
Tingkat pelayanan angkutan yang dicapai
Jumlah Sarana dan prasarana perhubungan yang akan dibangun
Persentase ketersediaan fasilitas pengendalian dan pengaman lalu lintas
Jumlah ketersediaan perlengkapan dan sistem PKB
Tingkat Penataan transportasi udara
Tingkat resiko kerugian akibat bencana kebakaran
2. Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara terpadu
Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang yang ada
3. Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan nyaman
Pelaksanaan pengendalian dan perusakan lingkungan hidup
Volume Sampah yang terangkut
Rasio luas Ruang Terbuka Hijau terhadap luas kota
Panjang jalan yang memiliki lampu penerangan jalan yang memadai
4. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana
Persentase kegiatan pembangunan di bidang fisik dan prasarana yang mencapai target kinerja kegiatan
3. Misi ketiga: Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional
Jumlah pasar tradisional yang efektif
2. Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah
Persentase KUKM yang mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 59
Rata-rata capital ratio KUKM
3. Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja.
Persentase angka pengangguran terbuka (%)
4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi
Persentase koperasi yang aktif (%)
Persentase peningkatan SHU koperasi (%)
5. Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan
Persentase petani yang memiliki pendapatan diatas Upah Minimum Propinsi (%)
Persentase nelayan yang memiliki pendapatan diatas Upah Minimum Propinsi (%)
6. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan
Jumlah usaha sektor industri (Unit)
Jumlah usaha sektor perdagangan (Unit)
7. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Rp. Milyar)
8. Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
Rasio penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap jumlah penduduk (%)
9. Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin
Jumlah rumah tangga miskin (KK)
10. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang ekonomi
Persentase kegiatan pembangunan di bidang ekonomi yang mencapai target kinerja kegiatan
4. Misi keempat: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayu
Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini
Jumlah lembaga PAUD
Jumlah peserta PAUD
Tujuan Indikator Tujuan
Jumlah kreatifitas/karya guru
2. Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Persentase lulusan SMA/SMK/MA yang diterima PT
Persentase lulusan SMK yang diterima di lapangan kerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 60
Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs
Nilai rata-rata ujian nasional SMA/SMK/MA
3. Terwujudnya pemerataan dan kesempatan pendidikan murah dan terjangkau
Prosentase anak usia sekolah yang mendapatkan kesempatan pendidikan
Presentase biaya pendidikan yang didanai oleh Pemerintah
4. Meningkatnya kualitas ketrampilan generasi muda dan prestasi olah raga
Persentase pembinaan keterampilan pemuda
Sport Development Index (SDI)
5. Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu
Persentase ekspresiasi dan ekspresi seni dan budaya melayu di masyarakat.
Jumlah bangunan bersejarah
6. Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan
Jumlah pendidikan agama yang mandiri
Porsentase penerapan kurikulum muatan lokal dan Budaya Melayu
7. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang sosial dan budaya
Persentase kegiatan pembangunan di bidang sosial dan budaya yang mencapai target kinerja kegiatan
5. Misi kelima: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat
Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Perilaku sehat
Lingkungan sehat
Pelayanan Kesehatan
Tujuan Indikator Tujuan
2. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan
Persentase kegiatan pembangunan di bidang kesehatan yang mencapai target kinerja kegiatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 61
D. SASARAN
Dengan memperhatikan tujuan tersebut di atas, maka ditetapkan rumusan sasaran periode
tahun 2006-2011 yang merupakan kondisi yang diinginkan pada akhir periode RPJMD
(tahun 2011), yakni:
Tujuan 1: Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan kota
Persentase SOT Satker yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Pekanbaru
Persentase Satker yang sistem dan prosedur kerjanya telah disederhanakan
Persentase pengembangan Satuan Pelayanan Terpadu
Persentase pembangunan jaringan teknologi informatika (Internet dan intranet)
Persentase terbangunnya e-Gov
Persentase tenaga aparatur yang mengenal Teknologi Informatika
Persentase tenaga webmaster yang tersedia
Persentase peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pemda
Persentase kesesuaian antara jumlah pejabat struktural yang memenuhi standard kompetensi dengan kualifikasi yang dibutuhkan
Persentase tenaga teknis yang memenuhi standar
Persentase formasi PNS yang telah terpenuhi
Sasaran Indikator Sasaran
Jumlah PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
Persentase kegiatan pembangunan yang berasal dari aspirasi masyarakat (Bottom up)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 62
Persentase jumlah Satker yang telah menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerja
Persentase jumlah Satkeryang telah melaksanakan Sistem AKIP sesuai dengan Peraturan
Persentase arsip aktif dan inaktif yang terkelola sesuai standar pengelolaan arsip
2. Berkurangnya praktek KKN di birokrasi pemerintahan kota
Jumlah kasus KKN yang ditemukan
Jumlah kasus KKN yang diselesaikan secara hukum
Jumlah kerugian daerah yang diselamatkan
Persentase temuan yang ditindaklanjuti
Jumlah kerugian daerah yang diselamatkan
Persentase temuan yang ditindaklanjuti
3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Persentase jumlah aplikasi Teknologi Informasi yang terbangun dan terkelola dengan baik dalam rangka memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan
Jumlah keluhan masyarakat atas pelayanan publik
Persentase keluhan masyarakat yang diselesaikandiselesaikan
Tujuan 2 : Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik
Jumlah aspirasi masyarakat yang diterima anggota DPRD
Persentase Lembaga dan Organisasi Masyarakat Kelurahan yang diberdayakan
Sasaran Indikator Sasaran
Persentase penggunaan media masukan yang telah dimanfaatkan masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 63
Persentase masukan dan pengaduan masyarakat yang diselesaikan
Tujuan 3 : Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya budaya hukum di lingkungan masyarakat
Persentase Penduduk yang memiliki dokumen kependudukan
Jumlah siskamling di kelurahan yang terbina
Jumlah kasus pelanggaran Perda
Jumlah kasuspenyakit masyarakat
2. Meningkatnya kerukunan hidup bermasyarakat dan beragama
Jumlah potensi konflik suku, agama, ras, antar golongan (SARA)
3. Meningkatnya pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Jumlah koban akibat bencana alam (orang)
Tujuan 4 : Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya peran pers dan media massa untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi
Jumlah berita di media yang dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota
Frekuensi berita opini dan kritikan terhadap kebijakan Pemerintah Kota di Media Massa
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden dan wakil presiden (2009)
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu DPD, DPR dan DPRD (2009)
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (2008)
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Walikota dan Wakil Walikota (2011)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 64
Tujuan 5 : Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan
Panjang jalan yang terbangun (km)
Jumlah jembatan yang terbangun (unit)
Panjang jalan yang terpelihara (KM)
Persentase kondisi jalan dengan kualifikasi baik
Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik
2. Membangun dan meningkatkan fungsi saluran drainase.
Panjang talud yang dibangun.
Panjang talud yang dipelihara
Panjang sungai yang dinormalisasi
3. Pembangunan dan meningkatkan sarana dan prasarana pemukiman
Panjang jalan lingkungan yang disemen
Panjang drainase primer
Jumlah sumur bor yang dibuat
‘4. Tersedianya dokumen kebijakan pengembangan sektor perhubungan
Dokumen Perencanaan, Kebijakan serta Monitoring pembangnan sektor perhub (bh)
Pengelolaan terminal angkutan darat. (unit)
‘5. Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan
Pemeliharaan Fasilitas LLAJ dan Pelabuhan (unit)
6. Terlaksananya pelayanan angkutan dengan baik
Penyuluhan bagi para sopir angkutan umum dan peningkaan disiplin masyarakat
Peningkatan kualitas pelayanan angkutan dan keselamatan angkutan darat
Peningkatan kualitas pelayanan di terminal penumpang dengan menjamin keamanan, kenyamanan dan kebersihan
7. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan
Gedung Terminal brg.
Halte
Jembatan Penyeberangan
8. Tersedianya fasilitas pengendalian dan pengaman lalu lintas
Fasilitas LLAJ (unit)
Rambu Sungai (unit)
9. Tersedianya perlengkapan dan sistem Pengujian Kenderaan Bermotor
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (unit)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 65
Alat pengujian kendaraan bermotor (unit)
10. Meningkatkan pencegahan kebakaran elalui penyuluhan masyarakat
Jumlah RW yang menjadi sasaran penyuluhan (orang)
Sasaran Indikator Sasaran
Jumlah perusahaan yang menjadi sasaran penyuluhan (lembaga)
Jumlah hotel/wisma yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)
Jumlah Instansi Pemerintah yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)
11. Meningkatkan upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Jumlah tenaga teknis pemadam kebakaran (orang)
Jumlah tenaga teknis yang mendapat pelatihan peningkatan keterampilan (orang)
Jumlah tenaga Balakar (orang)
Persentase ketersediaan sarana pemadam kebakaran
Tujuan 6 : Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara terpadu
Sasaran Indikator Sasaran
1. Terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu 'sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan'.
Persentase luas wilayah yang memiliki RDTR
Persentase luas wilayah yang memiliki RTBL
2. Tersedianya rencana detail dan teknis tata ruang
Jumlah rencana tata ruang
3. Tersedianya pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan
Jumlah pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan
4. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang kota
Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang kota
Tujuan 7 :Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan nyaman
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya pemahaman pemerintah, pengusaha dan
Peraihan Adipura
Pelaksanaan Prokasih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 66
masyarakat dalam menciptakan kota bersih, indah dan tertib
Pelaksanaan Proper
2. Terlaksananya Pengkajian dampak lingkungan
Persentase pengawasan B3
Persentase produk ramah lingkungan
Persentase AMDAL/UKL-UPL
Sasaran Indikator Sasaran
3. Tersedianya data kualitas udara ambient Kota Pekanbaru
Data ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara)
4. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Sosialisasi penyelamatan flora dan fauna
Pengawasan pemanfaatan Air Bawah Tanah
5. Penyusunan program pembangunan pengendalian SDA dan LH
Terciptanya program pembangunan pengendalian SDA dan LH Kota Pekanbaru
6. Peningkatan persentase data potensi lingkungan hidup Kota Pekanbaru
Data Limbah Cair, Air Bawah Tanah, NSDH, Amdal, UKL/UPL, IPAL, Kegiatan Usaha/Industri
7. Meningkatkan partisipasi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor
Baku mutu emisi gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor
8. Meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan limbah cair dan padat
Persentase pengusaha dan masyarakat yang membuang langsung limbah domestik ke media umum
Baku mutu limbah cair kegiatan/industri yang dibuang ke media umum
9. Mengurangi kebakaran hutan / lahan di Kota Pekanbaru
Persentase terpetanya kawasan rawan kebakaran hutan
Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan
10. Meningkatnya sarana dan prasarana TPU
Jumlah lokasi pemakaman (lokasi) / (hektar)
Jumlah fasilitas di TPU (lokasi)
11. Meningkatkan kebersihan kota Volume sampah yang terangkut (M3)
Persentase sampah terangkut sesuai jadwal
Jumlah TPA yang dibangun (lokasi)
Jumlah truk sampah yang diadakan (Unit)
Jumlah alat berat yang diadakan (Unit)
12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penghijauan kota dan taman-taman kota
Persentase tersedianya Taman Kota
Jumlah ruas jalan yang dimanfaatkan untuk penghijauan kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 67
Jumlah populasi pohon penghijauan
Jumlah pohon yang ditanam oleh masyarakat
Luas taman di di median jalan
Luas taman kota yang terawat
Luas taman kota yang dibuat oleh masyarakat
13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan yang terang, indah gemerlap
Jumlah penambahan titik lampu penerangan jalan
Sasaran Indikator Sasaran
Jumlah titik lampu penerangan jalan yang terpelihara
Jumlah penambahan lampu hias
Jumlah titik lampu hias yang terpelihara
Jumlah pemasangan lampu penerangan jalan/lampu hias oleh masyarakat
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang fisik dan prasarana
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana
Persentase kegiatan pembangunan di bidang fisik dan prasarana yang terkendali
Tujuan 9 : Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional
Sasaran Indikator Sasaran
1. Tersedianya sarana pasar yang memadai
Jumlah pasar yang dibangun
Tingkat hunian kios pasar oleh pedagang tradisional
2. Meningkatkan kemampuan berdagang pedagang tradisional
Persentase pedagang pasar tradisional yang dibina
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 68
Tujuan 10 : Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah
Sasaran Indikator Sasaran
1. Terwujudnya lembaga keuangan yang sehat
Jumlah lembaga keuangan mikro
2. Mewujudkan kemitraan usaha dalam rangka penguatan permodalan pengusaha GEL
Persentase UMKM yang mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan
Tujuan 11 : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan ketenagakerjaan
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas SDM angkatan kerja
Jumlah pencari kerja yang dilatih
Jumlah yang ditempatkan oleh bursa tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang dilatih
2. Berkembangnya sistim hubungan industrial yang harmonis
Jumlah usaha yang mempekerjakan pekerja
Jumlah masalah/ problem ketenagakerjaan
Tujuan 12 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jatidiri koperasi
Jumlah koperasi yang telah berbadan hukum
Persentase koperasi yang aktif
Persentase koperasi aktif yang telah mengadakan RAT
Persentase koperasi aktif yang memiliki manajer
Persentase koperasi aktif yang telah membagikan SHU
Tujuan 13 : Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 69
1. Meningkatnya produktivitas pertanian Produktivitas tanaman pangan dan holtikultura
Produksi peternakan
Produktivitas perikanan
Tujuan 14 : Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan
Sasaran Indikator Sasaran
1. Penguatan sektor industri Jumlah usaha industri kecil
Jumlah usaha industri menengah
Jumlah usaha industri besar
Jumlah pengembangan industri pariwisata
2. Penguatan sektor perdangan Jumlah usaha pedagang kecil
Jumlah usaha pedagang menengah
Jumlah usaha pedagang besar
Persentase pedagang sektor informal
3. Meningkatkan umlah promosi produk unggulan dan investas
Jumlah penyelenggaraan pemeran
Jumlah penyebarluasan informasi investasi
Jumlah pengawasan bidang pertambangan
Jumlah pendataan potensi pertambangan
Jumlah koordinasi pengembangan ketenaga listrikan
Jumlah pendataan pengguna energi listrik
Jumlah partisipasi dalam event-event pariwisata
Jumlah partisipasi dalam event-event promosi pariwisata
Tujuan 15: Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sasaran Indikator Sasaran
1. Mengoptimalkan penerimaan asli daerah
Jumlah WP daerah dan retribusi daerah
Persentase tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah yang berhasil ditagih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 70
Laju pertumbuhan PAD
Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas hidup fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)Jumlah PMKS yang mendapat pendidikan dan keterampilanumlah PMKS yang memerlukan pelayanan dan rehabilitasiJumlah anak terlantar yang mendapat pembinaanJumlah penyandang cacat dan Eks. Trauma yang memerlukan pembinaanJumlah anak panti asuhan dan orang tua yang memerlukan pembinaanJumlah Eks. Penyandang penyakit sosial yang mendapat pembinaanJumlah peserta penyuluhan pencegahan HIV/ AIDS
2. Pemberdayaan kelembagaan sosial (karang taruna, orsos dan Pekerja Sosial Masyarakat)
Jumlah karang taruna yang dibinaJumlah Organisasi Sosial yang dibinaJumlah Pekerja Sosial Masyarakat yang dibina
Tujuan 17 : Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin
Sasaran Indikator Sasaran
1. Memperluas akses Rumah Tangga Miskin terhadap kesempatan berusaha/bekerja
Jumlah rumah tangga miskin penerima manfaat
2. Meningkatkan kualitas hidup bagi kelurga miskin
Jumlah rumah tangga miskin yang meningkat kualitas permukiman dan perumahannya
Tujuan 18 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang ekonomi
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 71
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang ekonomi
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi
Persentase kegiatan pembangunan di bidang ekonomi
Tujuan 19 : Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya Prasarana, Sarana, kreativitas guru dan peserta PAUD
Jumlah pembinaan Lembaga PAUDJumlah Guru PAUD ikut lomba kreativitas PAUDJumlah Peserta PAUD yg ikut lomba kreativitasPersentase pembuatan Alat Pendidikan Educatif (APE) guru PAUDPersentase bantuan APE kelembaga PAUDPersentase pelatihan guru PAUD
Tujuan 20 : Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya persentase lulus peserta didik
Persentase siswa yang lulus SD/MI
Persentase siswa yang lulus SMP/MTs
Persentase siswa yang lulus SMA/SMK/MA
Nilai rata-rata NEM siswa SMP
Nilai rata-rata NEM murid SMA/SMK
Persentase lulusan SMA/MA yang diterima PT
Persentase lulusan SMK yang diterima kerja
2. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Ratio jumlah guru terhadap murid SD/MI
Persentase guru SD/MI yang berijazah minimal S1/D4
Ratio jumlah guru terhadap murid SMP
Persentase guru SMP/MTs yg berijazah minimal S1/D4
Ratio jmlh guru terhadap siswa SMA/SMK/MA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 72
Persentase guru SMA SMK/MA yg berijazah minimal S1 /D4
Ratio guru mata pelajaran terhadap jumlah jam pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Ratio guru kelas terhadap jumlah kelas SD/MI
Persentase tenaga kependidikan terhadap mata pelajaran
3. Meningkatnya pembinaan tenaga pengajar pada pendidikan non formal
Jumlah tenaga tutor pada paket A,B,C
Jumlah tenaga tutor pada lembaga kursus
Sasaran Indikator Sasaran
4. Meningkatnya Prasarana dan Sarana pada pendidikan non formal
Jumlah bantuan sarana pada lembaga kursus
Jumlah bantuan sarana pada paket A,B,C
5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang putus sekolah
Jumlah peserta pelatihan kursus tenun songket pada anak putus sekolah
Jumlah peserta kursus bordir motif melayu pada anak putus sekolah
Jumlah peserta kursus montir pada anak putus sekolah
Jumlah peserta kursus komputer pada anak putus sekolah
6. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan
Jumlah gedung SD/MI yg akan direvitalisasi
Jumlah gedung SMP/MTs yg akan direvitalisasi
Jumlah gedung SMA/MA yg akan direvitalisasi
RKB gedung SMK
Jumlah Lab Kimia SMA/MA yang akan dibangun
Jumlah Lab Biologi SMA/MA yang akan dibangun
Jumlah Lab Fisika SMA/MA yang akan dibangun
Jumlah gedung Lab IPA SD/MI yg akan dibangun
Jumlah gedung Lab Bahasa SD/MI yg akan dibangun
Jumlah Lab Biologi SMP/ MTs yang akan dibangun
Jumlah Lab Kimia SMP/ MTs yang akan dibangun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 73
Jumlah Lab Fisika SMP/ MTs yang akan dibangun
Jumlah Lab bahasa SMP/ MTs yang akan dibangun
Jumlah Lab IPS SMP/ MTs yang akan dibangun
Jumlah buku pelajaran SD/MI yg dibutuhkan
Jumlah buku pelajaran SMP/MTs yg dibutuhkan
Jumlah alat peraga SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibutuhkan
Jumlah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yg memiliki perpustakaan
Jumlah SD/MI,SMP/MTs SMA/MA/SMK yg akan dibangun
Jumlah tempat ibadah yg akan dibangun
Jumlah meubilier SD/MI SMP/MTs,SMA/MA/SMK yang dibutuhkan
Sasaran Indikator Sasaran
Jumlah USB SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibangun
Jumlah Rumah Kasek,Guru dan penjaga sekolah Dasar yang akan dibangun
Tujuan 21 : Terwujudnya pemerataan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang murah, layak dan berkualitas bagi warga kota
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya penduduk yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun
Angka Partisipasi Kasar jenjang SD/MI
Angka Partisipasi Murni jenjang SD/MI
Angka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI
Angka Partisipasi Kasar jenjang SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni jenjang SMP/MTs
Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs
2. Meningkatnya partisipasi penduduk Angka Partisipasi Kasar jenjang SMA/SMK/MA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 74
yang mengikuti pendidikan menengah dan tinggi
Angka Partisipasi Murni jenjang SMA/SMK/MA
Angka Putus Sekolah jenjang SMA/SMK/MA
Angka melanjutkan lulusan SMA/SMK/MA ke jenjang perguruan tinggi
Angka Partisipasi Kasar jenjang Pendidikan Tinggi
Tujuan 22 : Meningkatnya kualitas keterampilan Pemuda dan prestasi Olahraga
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatkan kualitas siswa tingkat SMP,SMA SMK dan MA
Jumlah peserta pelatihan UKS, PMR, Osis, Paskibraka dan Pramuka
Jumlah tenaga pembina UKS yang dilatih
2. Meningkatnya budaya olah raga dan prestasi olah raga
Jumlah sarana dan prasarana olah raga prestasi yang tersedia Jumlah tenaga pembina PMR yang dilatih
Jumlah tenaga pembina Pramuka yang dilatih
Sasaran Indikator Sasaran
3. Meningkatnya kualitas OKP Jumlah peserta pelatihan Wirausaha
Jumlah peserta pelatihan kepemimpinan
Jumlah peserta pelatihan keterampilan
4. Meningkatnya budaya olahraga dan prestasi olahraga
Sarana dan Prasarana Olahraga prestasi yang tersedia
Jumlah kecamatan yang mempunyai sarana dan prasarana olahraga
Persentase luas lapangan untuk olahraga terhadap luas wilayah kota.
5. Meningkatkanya pembinaan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jumlah Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang dilatih
Jumlah siswa yang dilatih/ dibina olahraga
Pelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah (SMP,SMA,SMK,MA)
Pelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah tingkat SD
Tujuan 23 : Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 75
khas budaya melayu
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu
Persentase instansi pemerintah yang menggunakan busana melayuPersentase instansi swasta yang menggunakan busana melayuPersentase hotel yang menyediakan makanan melayu Persentase rumah makan dan restoran yang menyediakan makanan melayu Persentase pegawai pemerintah yang mampu berbahasa melayuPersentase pegawai swasta yang mampu berbahasa melayu
2. Meningkatnya apresiasi seni peserta didik terhadap budaya melayu dalam kehidupan sehari hari
Porsentase Sekolah yang ikut Even Budaya MelayuPersentase Prasarana dan sarana alat sarana alat kesenian TK, SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaSarana alat Aksesoris Tari SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaPersentase duta seni pelajar antar PropinsiPersentase duta seni pelajar antar Negara
Sasaran Indikator Sasaran
3 Terciptanya kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu
Persentase bangunan pemerintahan yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayuPersentase rumah masyarakat yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayu
Tujuan 24 : Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas nilai keagamaan di Lembaga pendidikan
Jumlah aktivitas keagamaan di sekolah
2. Meningkatnya penerapan nilai-nilai Budaya Melayu oleh pendidik dan peserta didik
Porsentase yang mampu tulis baca Arab Melayu di sekolah
Porsentase lembaga pendidikan yang berbahasa, bertatakrama dan busana Melayu
Tujuan 25 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang sosial budaya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 76
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang sosial budaya
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya
Persentase kegiatan pembangunan di bidang sosial budaya
Tujuan 26 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Sasaran Indikator Sasaran
1. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan SehatPersentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Dana Sehat)Persentase Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif
Sasaran Indikator Sasaran
Jumlah Dokter KeluargaPersentase remaja yang mengerti tentang kesehatan reproduksi, efek narkoba dan penyakit menular seksual
2. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat
Persentase rumah sehat
Persentase tempat-Tempat Umum Sehat
3. Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Angka Kematian Bayi (AKB) per-1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Balita per-1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per-100 000 kelahiran hidup
Angka Harapan Hidup
Angka Kesakitan
Jumlah balita dengan kasus gizi buruk
Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
4. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Puskesmas
Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 77
Persentase diagnosa kesehatan yang cepat, tepat dan akurat serta ramah
Persentase peserta KB PUS Muda
Persentase peserta KB Mandiri
5. Meningkatkan pelayanan Kesehatan terjangkau dan bermutu (prima)
Persentase Ketersediaan Obat
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Persentase Cakupan Imunisasi pada bayi dan balita disetiap Kelurahan (Universal Child Immunization” - UCI)
Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe (Tab besi)
Persentase Murid Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut
Persentase Pekerja yang mendapat Pelayanan Kesehatan Kerja
Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor Keluarga Berencana
6. Meningkatkan jumlah sumberdaya kesehatan profesional
Rasio Dokter Per -100 000 Penduduk
Rasio Dokter Spesialis Per - 100.000 Penduduk
Rasio Dokter Gigi per-100.000 Penduduk
Sasaran Indikator Sasaran
Rasio Apoteker Per-100.000 Penduduk
Rasio Bidan Per- 100.000 Penduduk
Rasio Perawat Per-100.000 Penduduk
Rasio Sanitasi Per-100.000 Penduduk
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk
7. Manajemen Kesehatan Modern Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kesehatan yang berbasis teknologi
Kota memiliki Profil Kesehatan
Dewan Kesehatan Kota
Persentase sarana dan prasarana kesehatan yang layak
Tujuan 27 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 78
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang kesehatan
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang kesehatan
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang kesehatan
Persentase kegiatan pembangunan di bidang kesehatan yang terkendali
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 79