rpip nurhasnah proposal final

42
0 PROPOSAL PROGRAM BANTUAN RISET IAIN IMAM BONJOL PADANG TAHUN ANGGARAN 2015 Riset Pengembangan Ilmu dan Program Studi (RPIP) PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN ILMU ALAMIAH DASAR DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN IMAM BONJOL PADANG Oleh Nurhasnah, M. Si (Ketua Tim) Hidayati, S. Ag., M. Pd (Anggota) Riska Permata Sari (Anggota)

Upload: hasanah

Post on 09-Apr-2016

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

RPIP

TRANSCRIPT

Page 1: Rpip Nurhasnah Proposal Final

0

PROPOSALPROGRAM BANTUAN RISET

IAIN IMAM BONJOL PADANG TAHUN ANGGARAN 2015

Riset Pengembangan Ilmu dan Program Studi (RPIP)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN ILMU ALAMIAH DASAR

DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANIAIN IMAM BONJOL PADANG

Oleh

Nurhasnah, M. Si (Ketua Tim)Hidayati, S. Ag., M. Pd (Anggota)

Riska Permata Sari (Anggota)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANIAIN IMAM BONJOL PADANG

2015

Page 2: Rpip Nurhasnah Proposal Final

1

A. Judul : Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa dengan Pendekatan Project-

Based Learning dalam Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang

B. Latar Belakang

Menghadapi tantangan transformasi dunia saat ini, dunia pendidikan khususnya

perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki kemampuan abad 21. Kemampuan tersebut berupa kemampuan untuk

bekerja sama dalam team, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan untuk

mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi serta mampu berkomunikasi dengan

efektif.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan SDM tersebut dengan

menerapkan prinsip pembelajaran abad 21 di perguruan tinggi. Menurut Nichols (2013) ada

4 prinsip pokok pembelajaran abad 21 yaitu pengembangan pendekatan pembelajaran

berpusat pada peserta didik, peserta didik harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi

dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan

nilai-nilai yang dianutnya, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari

peserta didik, mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

terhubung dengan dunia nyata dan dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi

warga negara yang bertanggung jawab seyogyanya lembaga pendidikan dapat

memfasilitasinya untuk terlibat dalam lingkungan sosial.

Sejalan dengan kemampuan dan prinsip pembelajaran abad 21 tersebut, standar

nasional pendidikan tinggi yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 juga menyatakan bahwa pendidikan

tinggi berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan

pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Lulusan perguruan tinggi memiliki

kualifikasi kompetensi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk

mencapai kompetensi tersebut maka standar proses pembelajaran di perguruan tinggi

memiliki kriteria dengan karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,

tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa

Salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi adalah Ilmu Alamiah

Dasar (IAD). IAD bertujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar alamiah dalam

menunjang dan melandasi  pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji dan

Page 3: Rpip Nurhasnah Proposal Final

2

menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun

konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.

IAD merupakan mata kuliah yang mengajarkan konsep-konsep IPA. Salah satu

ketrampilan yang dilatih dalam IPA adalah ketrampilan memecahkan masalah secara kritis

dan kreatif. Paradigma pembelajaran dalam IPA termasuk IAD adalah konstruktivis.

Artinya, mahasiswa tidak akan mampu memahami IAD tanpa melaksanakan aktivitas

membangun (mengkonstruk) sendiri konsep yang dipelajari melalui serangkaian aktivitas

yang sistematis. Dalam memahami suatu konsep, mahasiswa diharapkan bekerjasama

dengan mahasiswa lain untuk memecahkan masalah. Pelaksanaan IAD ditujukan untuk

membantu para mahasiswa agar memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek), serta mendekati persoalan sains dengan penalaran yang

lebih komprehensif.

Perkuliahan IAD di IAIN Imam Bonjol termasuk di dalamnya Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan masih menemukan kendala dalam menerapkan prinsip pembelajaran abad 21

kepada mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2011) memberikan informasi

dari aspek mahasiswa 1) terdapat kesenjangan antara sikap dan minat mahasiswa dengan

kesulitan yang dihadapi dalam memahami konsep dalam perkuliahan IAD. Ini ditunjukkan

dengan minat mahasiswa IAIN untuk mempelajari IAD sangat baik, akan tetapi sebagian

besar mengalami kesulitan untuk memahami materi, 2) mahasiswa kesulitan jika harus

belajar IAD secara mandiri sehingga dosen diharapkan dapat merancang model

pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa aktif berkolaborasi dengan mahasiswa lain,

3) bahan ajar yang telah tersedia berupa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), tetapi baru

sebatas ringkasan-ringkasan materi dan beberapa soal. LKM yang ada ini belum dapat

mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara kritis dan

kreatif, terutama yang berkaitan dengan materi IAD.

Kendala-kendala yang ditemui dalam perkuliahan IAD berdasarkan hasil penelitian

tersebut masih menjadi kendala sampai sekarang. Hal ini diketahui berdasarkan hasil

wawancara sepanjang perkuliahan semester ganjil 2014/2015 dengan dosen IAD,

diantaranya Milya Sari, S. Pd., M. Si; Hurriyah, S.Si, M.T; dan Media Roza, M. Si.

Permasalahan utama terletak pada bahan ajar yang digunakan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui perkuliahan IAD belum sejalan

dengan tujuan pelaksanaan mata kuliah IAD, standar nasional pendidikan tinggi, dan 4

prinsip pokok pembelajaran abad 21, dimana pembelajaran harusnya berpusat kepada

mahasiswa, kolaboratif, kontekstual, mampu memecahkan masalah secara kritis dan kreatif

Page 4: Rpip Nurhasnah Proposal Final

3

serta mengembangkan kemampuan melibatkan lingkungan sosial. Permasalahan ini tentu

saja penting diupayakan jalan keluarnya.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa agar memiliki

kreativitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi serta membantu dalam penyelidikan

yang mengarah pada penyelesaian masalah-masalah nyata adalah dengan mengembangkan

bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa dengan pendekatan Project-Based

Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek (Thomas, 2000). Project-Based

Learning dapat menstimulasi motivasi, proses, dan meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa dengan menggunakan masalah-masalah yang berkaitan dengan mata kuliah

tertentu pada situasi nyata.

Hal yang menarik mengapa Project-Based Learning penting untuk diterapkan

ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya. Hasil penelitian (Prabowo,

2012; Rais, 2010; Fatmawati, 2009) menunjukkan pembelajaran berbasis proyek telah dapat

meningkatkan pemahaman mahasiswa atas permasalahan, kegiatan pembelajaran menjadi

lebih menarik, karena pengetahuan itu bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi

lingkungannya, lebih memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-sehari, aktivitas yang terbangun diantara kelompok proyek berlangsung dengan

penuh semangat, mahasiswa melalui pengamatan terlihat menikmati cara belajar yang

dikembangkan berdasarkan skenario Project-Based Learning. Mahasiswa secara kritis

mengungkapkan ide-ide dalam kelompok kolaboratif, mulai dari merencanakan sesuatu

tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses secara kolaboratif dan bermakna,

menyimpulkan, hingga saling tukar informasi diantara kelompok sebelum kemudian

dilakukan presentase kelompok. Karakteristik materi IAD banyak yang bisa dikembangkan

dengan menggunakan pendekatan Project-Based Learning.

Berdasarkan pemaparan di atas, agar pembelajaran dalam mata kuliah IAD

berlangsung dengan inovasi pembelajaran abad 21 dimana mahasiswa sebagai pusat

pembelajaran, kolaboratif, kontekstual, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam

memecahkan masalah secara kritis dan kreatif maka perlu dilakukan Pengembangan

Lembar Kerja Mahasiswa Dengan Pendekatan Project-Based Learning (PBL) Dalam

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) Di IAIN Imam Bonjol Padang

Page 5: Rpip Nurhasnah Proposal Final

4

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana pengembangan lembar

kerja mahasiswa dengan pendekatan Project-Based Learning (PBL) yang valid, praktis, dan

efektif dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ?”. Pada tahun ini penelitian dilakukan

hanya sampai pada tahap pertama, yaitu sampai tahap menghasilkan LKM dengan

pendekatan PBL yang valid. Dengan demikian rumusan permasalahan penelitian menjadi:

“Bagaimanakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based

Learning (PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) yang valid?”

D. Pertanyaan Penelitian

Relevan dengan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi kelayakan isi?

2. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi essensial materi?

3. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi kejelasan langkah pembelajaran?

4. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi bahasa yang digunakan?

5. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi penyajian ilustrasi?

6. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning

(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas

dari segi evaluasi pembelajaran?

E. Signifikansi Penelitian

Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan abad 21. Kemampuan

Page 6: Rpip Nurhasnah Proposal Final

5

tersebut berupa kemampuan untuk bekerja sama dalam team, kemampuan pemecahan

masalah, kemampuan untuk mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi serta

mampu berkomunikasi dengan efektif. Usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan

prinsip pembelajaran abad 21 di perguruan tinggi.

Perkuliahan IAD di IAIN Imam Bonjol termasuk di dalamnya FTK masih

menemukan kendala dalam menerapkan pembelajaran abad 21 dan mengembangkan

kemampuan abad 21 kepada mahasiswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat

membantu mahasiswa agar memiliki kreativitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi

serta membantu dalam penyelidikan yang mengarah pada penyelesaian masalah-masalah

nyata adalah dengan mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa

dengan pendekatan Project-Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek

(Thomas, 2000). Project-Based Learning dapat menstimulasi motivasi, proses, dan

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan masalah-masalah yang

berkaitan dengan mata kuliah tertentu pada situasi nyata.

F. Studi Literatur

Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan penerapan Project -Based

Learning (PBL) di perguruan tinggi, diantaranya :

1. Fatmawati, dkk (2009), tentang menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa

melalui pembelajaran berbasis proyek pada konsep fermentasi. Penelitian adalah

penelitian quasy experiment pada jurusan Pendidikan Biologi semester V FKIP UNRAM

yang mengikuti mata kuliah Mikrobiologi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mahasiswa memperluas wawasan

pengetahuan dari suatu mata pelajaran tertentu. Pengetahuan yang diperoleh menjadi

lebih berarti dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu

bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi lingkungannya, lebih memahami dan

memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari.

2. Widowati, dkk (2009) tentang Pengembangan Kreativitas Mahasiswa dalam Pembuatan

Media pada Mata Kuliah TPB dengan Pendekatan Project-Based Learning. Penelitian

dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian observasi

simulasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan kreativitas mahasiswa

dengan menerapkan Project-Based Learning (PBL), dapat diambil kesimpulan bahwa

kreativitas mahasiswa dalam membuat media pembelajaran Biologi dapat dikembangkan

dengan baik melalui penerapan pendekatan PBL. Hal tersebut ditunjukkan dengan

Page 7: Rpip Nurhasnah Proposal Final

6

terdapatnya delapan kelompok yang kreativitasnya berkategori baik, dan empat

kelompok berkategori cukup baik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian relevan di atas adalah pada jenis

penelitian, bahan ajar, dan mata kuliahnya. Penelitian ini merupakan penelitian

pengembangan (development research) terhadap bahan ajar berupa lembar kerja mahasiswa

dengan menggunakan Pendekatan Project-Based Learning (PBL) pada mata kuliah IAD di

IAIN Imam Bonjol Padang.

G. Kerangka Teori

1. Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) di Perguruan Tinggi

a. Kedudukan Matakuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

Mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) termasuk dalam MKDU,

merupakan matakuliah yang wajib diberikan pada mahasiswa bidang IPS. Setelah

tahun 2000, atas dasar keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232X/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa : Kurikulum Inti merupakan bahan kajian

dan pelajaran yang harus dicakup dalam satu program studi yang dirumuskan

dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum inti terdiri atas

kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keahlian

Berkarya (MKB), Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah

Perilaku Berkarya (MPB) dan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

Maka melalui Keputusan Dikjen Dikti No. 30/DIKT1/Kep/2003 ditetapkan

tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan (RRP) Kelompok Matakuliah Berkehidupan

Bermasyarakat (MBB) di Perguruan Tinggi memutuskan Ilmu Kealaman Dasar

(IAD) termasuk dalam MBB dan wajib diprogramkan dalam setiap kurikulum inti

program studi dengan bobot sekurang-kurangnya 2 (dua) sks. Selanjutnya melalui

surat Keputusan Diden Dikti No. 44/DIKT1/Kep/2006 tentang Rarnbu-Rambu

Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di

Perguruan Tinggi mewajibkan IAD diprogramkan dalam setiap kurikulum inti

program studi dengan bobot sekurang-kurangnya 3 (tiga) sks (Tim IAD Depdiknas,

2006).

Page 8: Rpip Nurhasnah Proposal Final

7

b. Hakekat dan Ruang Lingkup IAD.

Hakekatnya IAD bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu

pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam sains dan teknologi.

Pelaksanaan perkuliahan IAD ditujukan untuk membantu para mahasiswa agar

memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Iptek, serta mendekati persoalan

sains dengan penalaran yang lebih komprehensif. Pengajaran sains merupakan

proses aktif yang berlandaskan konsep konstruktivisme yang berarti bahwa sifat

pengajaran sains adalah pengajaran yang berpusat pada siswa/mahasiswa (student

centered instruction). Oleh karena itu Perkuliahan IAD dimaksudkan untuk

mengembangkan dan memperluas wawasan pengetahuan mahasiswa serta mencoba

untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan personalnya. Setiap

mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan IAD diharapkan cukup peka dan

tanggap dan penuh rasa tanggung jawab terhadap berbagai masalah perkembangan

Iptek disamping masalah sosial dan budaya yang ada dalam masyarakatnya, serta

lingkungan hidup yang sering kali merupakan suatu proses yang terjalin secara

tidak terpisahkan.

Ruang lingkup mata kuliah IAD mencakup bahasan: (1) Pengantar IAD; (2)

Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya; (3) Perkembangan dan

Pengembangan Ilmu pengetahuan Alam; (4) Bumi dan Alam Semesta; 5).

Keanekaragaman Makh1uk Hidup dan Penyebarannya; 6). Makhluk Hidup dalam

Ekosistem Alami; (7) Sumberdaya Alam dan Lingkungan; (8) Ilmu Pengetahuan

Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia; (9) Beberapa Perkembangan

Teknologi Penting; (10) Isu Lingkungan.

2. Model Project Based Learning

a. Konsep Project-Based Learning

Project-based learning merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah

banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Jika

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, project based learning bermakna sebagai

pembelajaran berbasis proyek. Project-based learning adalah sebuah model atau

pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual

melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Project-based learning berfokus pada

konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan

mahasiswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya,

Page 9: Rpip Nurhasnah Proposal Final

8

memberi peluang mahasiswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka

sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya mahasiswa bernilai, dan

realistik (Okudan. Gul E. dan Sarah E. Rzasa dalam Rais, 2010).

Berbeda dengan model-model pembelajaran tradisional yang umumnya

bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek, terisolasi/lepas-lepas, dan aktivitas

pembelajaran berpusat pada dosen, maka model project-based learning lebih

menekankan pada kegiatan belajar yang relatif berdurasi panjang, holistik-

interdisipliner, perpusat pada pembelajar, dan terintegrasi dengan praktik dan isu-

isu dunia nyata. Dalam Project-Based Learning mahasiswa belajar dalam situasi

problem yang nyata, yang dapat melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen

dan mengorganisir proyek-proyek dalam pembelajaran (Thomas, 2000).

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan pendidikan yang efektif

yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antara

siswa dengan kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan

pengetahuan baru.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, Project-Based Learning

merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan faham

pembelajaran konstruktivis yang menuntut peserta didik menyusun sendiri

pengetahuannya (Doppelt dalam Rais, 2010). Konstruktivisme adalah teori belajar

yang mendapat dukungan luas yang bersandar pada ide bahwa mahasiswa

membangun pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri.

Pendekatan Project-Based Learning dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan

penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong mahasiswa mengkonstruk

pengetahuan dan keterampilan secara personal. Buck Institute for Education dalam

Rais (2010) menyebutkan bahwa Project-Based Learning memiliki karakteristik,

yaitu: (a) mahasiswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja, (b)

terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, (c) mahasiswa

sebagai perancang proses untuk mencapai hasil, (d) mahasiswa bertanggungjawab

untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, (e) melakukan

evaluasi secara kontinu, (f) mahasiswa secara teratur melihat kembali apa yang

mereka kerjakan, (g) hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan (h)

kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Project-Based Learning memiliki potensi yang besar untuk membuat

pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi mahasiswa untuk memasuki

Page 10: Rpip Nurhasnah Proposal Final

9

lapangan kerja. Menurut Rais (2010) Project-Based Learning yang diterapkan

untuk mengembangkan kompetensi setelah mahasiswa bekerja di perusahaan,

mahasiswa menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang

berhasil dibangun dari proyek di dalam kelasnya, seperti keterampilan membangun

tim, membuat keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok, dan

pengelolaan tim. Keterampilan-keterampilan tersebut besar nilainya ketika sudah

memasuki lingkungan kerja. dan merupakan keterampilan yang sukar diajarkan

melalui pembelajaran tradisional.

b. Langkah-langkah dalam Project-Based Learning

Kegiatan workshop Project-Based Learning menurut Rosenfeld (2001)

terdiri dari: (1) membuat pertanyaan yang akan dijadikan proyek, (2) memilih

pertanyaan utama atau menentukan proyek, (3) membaca dan mencari materi yang

relevan dengan masalah, (4) merancang masalah, (5) merancang metode yang tepat

dalam memecahkan masalah, (6) menulis proyek proposal, (7) implementasi dan

membuat dokumen tugas, (8) analisis data dan membuat simpulan, (9) membuat

laporan final, (10) mempresentasikan proyek final.

Langkah yang lebih singkat untuk setting mahasiswa menurut Gabriella

(2000) dan Thomas (2000) adalah: Pertama persiapan formulasi problem (memilih

tema proyek, membuat pertanyaan, membuat list, membuat defenisi, memilih dan

memutuskan proyek, memformulasi problem dan hipotesis). Ini adalah tahapan

standar pengantar pembelajaran dimana informasi dan jadwal dibuat mahasiswa

berusaha memahami satu sama lain dengan memperkenalkan diri dan

mengumpulkan harapannya di dalam keseluruhan aktivitas proyek. Kedua

integrasi, ini merupkan langkah proses yang terdiri dari sejumlah aktifitas

berkenaan dengan persiapan dan langkah penting pengerjaan suatu proyek :

1) Merancang dan menyiapkan perlengkapan untuk proyek, menentukan metode,

tempat, dan gejala-gejala.

2) Pembentukan kelompok dan pemilihan proyek: mahasiswa diharapkan untuk

memecahkan permasalahan yang dipilih secara jujur dalam kelompok kecil.

3) Pengumpulan informasi: presentasi ringkas dan diskusi proyek individual,

yang mendukung pengumpulan berbagai pandangan atas proyek.

4) Langkah kerja proyek: langkah kerja merupakan bagian penting dari kerja

kelompok.

Page 11: Rpip Nurhasnah Proposal Final

10

Adapun hal-hal yang diamati berkaitan dengan bagaimana motivasi

mahasiswa dalam mengikuti Project-Based Learning, cara mahasiswa dalam

melakukan problem-solving, proses kolaborasi antar mahasiswa dan dosen, serta

kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan proyek-proyek. Langkah ketiga

adalah Evaluasi (interpretasi dan membuat perbandingan, menyimpulkan &

membuat laporan proyek).

3. Lembar Kerja Siswa/ Mahasiswa (LKS/ LKM)

LKS/ LKM (Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran kegiatan ini biasanya berupa petunjuk,

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Lembar kegiatan siswa (Student

Work Sheet) berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Jenis tugas yang diberikan

kepada siswa dapat berupa teori atau praktek (Depdiknas, 2008)

Beberapa hal yang harus diperhatikan diperhatikan dalam penulisan LKS/ LKM

(Depdiknas (2008) yaitu : a) Melakukan analisa kurikulum, mulai dari standar

kompetensi, kompetensi dasar, indiktor dan materi pembelajaran, b) Menyusun peta

kebutuhan LKS, c) Menentukan judul LKS/ LKM, d) Menulis LKS/ LKM, e)

Menentukan alat penilaian. Komponen-komponen yang harus terkandung dalam sebuah

LKS/ LKM : a) Petunjuk untuk murid mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum

dan waktu yang tersedia untuk mengerjakannya, b) Rumusan tujuan instruksional

khusus yang ingin dicapai dengan kegiatan yang bersangkutan, c) Pokok-pokok materi

dan rincian materinya, d) Alat pelajaran yang digunakannya, e) Prosedur kegiatan.

Tujuan penggunaan LKS/ LKM dalam pembelajaran menurut Suyitno (1997)

adalah :

a. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa.

b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.

c. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara

lisan. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

d. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

e. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan

proses.

f. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Page 12: Rpip Nurhasnah Proposal Final

11

g. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui

kegiatan belajar.

h. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

melalui kegiatan belajar secara sistematis.

4. Model Pengembangan Perangkat pembelajaran Model 4-D

Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh S. Thagarajan,

Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel adalah Model 4-D. Model ini terdiri dari 4

tahap pengembangan, yaitu: Define, Design, Develop, dan Disseminate atau

diadaptasikan menjadi model 4-P (pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan

Penyebaran) (Trianto, 2012).

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (development research)

karena tujuannya untuk menghasilkan perangkat perkuliahan IAD yang valid. Penelitian

pengembangan menurut Sells dan Richey (1994) dalam Maielfi (2011) adalah studi

sistematis tentang desain, pengembangan dan evaluasi suatu program, proses dan

produk agar memenuhi kriteria konsistensi internal dan efektif. Produk dari penelitian

ini adalah yang Lembar Kerja Mahasiswa yang dikembangkan dengan pendekatan

Project Based -Learning(PBL). Prosedur penelitian dan pengembangan yang penulis

pakai dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah pengembangan perangkat

model 4-D (Four D) yang disarankan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan

Melvyn I. Semmel. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu: Define, Design,

Develop, dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (Pendefinisian,

Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran) (Trianto, 2012). Keempat tahap tersebut

diuraikan sebagai berikut (Trianto, 2012) :

a. Tahap Pendefinisian (Define)

Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi dari perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Tahap pendefinisian ini meliputi 5 langkah

Page 13: Rpip Nurhasnah Proposal Final

12

pokok, yaitu: (1) analisis kurikulum, (2) analisis kebutuhan, (3) analisis mahasiswa,

(4) analisis tugas, dan (5) analisis konsep dan perumusan masalah.

b. Tahap Perancangan (Design)

Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe LKM Project-Based

Learning. Perangkat pembelajaran ini dirancang sesuai dengan indikator-indikator

yang telah ditetapkan.Lembar Kerja Mahasiswa ini disusun berdasarkan

Permendiknas No. 49 tahun 2014.

c. Tahap Pengembangan (Develop)

Pada tahap pengembangan dihasilkan perangkat pembelajaran. Tujuan

tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi

berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi :

1) Analisis Validitas Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) diikuti dengan revisi,

LKM yang digunakan dosen dan mahasiswa terlebih dahulu divalidasi,

yaitu validasi isi dan validasi konstruksi. Validasi perangkat pembelajaran

dilakukan oleh pakar pendidikan sesuai dengan bidang kajiannya. Validitas isi

dilakukan oleh dosen IAD sedangkan validitas konstruksi dilakukan oleh

dosen bahasa Indonesia.

Kedua validitas ini bertujuan untuk menguji perangkat pembelajaran

yang dihasilkan. Pengujian kedua validitas dilakukan berdasarkan analisa

rasional sehingga disebut dengan validitas rasional (logical validity). Hal

utama yang direvisi adalah kesesuaian KD, indikator, kebenaran konsep dan

bahasa yang digunakan.

Masukan dari validator digunakan untuk merivisi perangkat

pembelajaran yang dikembangkan. Revisi ini merupakan revisi pertama dari

perangkat pembelajaran yang dihasilkan dan dilanjutkan dengan revisi

berikutnya. Revisi dikatakan selesai apabila validator menyatakan perangkat

pembelajaran sudah siap untuk dicobakan.

2) Tahap Uji Coba LKM

Setelah dilakukan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan

diujicobakan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN IB Padang. Ujicoba ini

dilakukan untuk melihat praktikalitas LKM yang telah dibuat.

Page 14: Rpip Nurhasnah Proposal Final

13

3) Praktikalitas LKM

Praktikalitas adalah tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran oleh

dosen dan mahasiswa dengan menggunakan LKM yang telah direvisi

berdasarkan saran validator pada tahap pertama. Untuk mengukur praktikalitas

dengan cara melakukan ujicoba produk. Ujicoba produk dilakukan pada satu

kelas di FTK IAIN IB. Uji coba terbatas dilakukan untuk mengukur tingkat

praktikalitas dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Dengan ini

dapat diketahui sejauh mana kemudahan penggunaan perangkat pembelajaran

oleh guru dan siswa serta sesuai dengan waktu yang tersedia.

d. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Tahap ini diartikan sebagai tahap dissemination and implementation

mengandung kegiatan sosialisasi dan distribusi. Tahap ini merupakan tahap

pemakaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan di setiap Fakultas di

IAIN Imam Bonjol Padang. Tahap Disseminate ini tidak peneliti lakukan karena

keterbatasan waktu.

Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya dapat dilakukan sampai pada

tahap pengembangan (develop) untuk analisis validitas oleh ahli. Tahap uji coba,

praktikalitas dan penyebaran insya Allah dapat dilakukan pada periode penelitian

lanjutan.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah lembaran validasi, berisi aspek yang

divalidasi meliputi beberapa kriteria tentang kelayakan isi, yaitu: (1) Kelayakan isi; (2)

essensial materi; (3) Kejelasan langkah pembelajaran; (4) Bahasa yang digunakan; (5)

Penyajian Ilustrasi; dan (6) Evaluasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian

instrumen penelitian (poin J).

Lembar validasi tersebut diberikan kepada ahli strategi pembelajaran, ahli

media pembelajaran, dan dosen IAD.

Page 15: Rpip Nurhasnah Proposal Final

14

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pendefinisian digunakan angket terhadap mahasiswa yang telah

mengikuti mata kuliah IAD, dalam rangka need assessment atau analisis kebutuhan.

Pada tahap pengembangan digunakan format penilaian dalam rangka mengetahui

validitas isi (content analysis) dan validitas susunan/konstruk (construct validity).

Validitas perangkat pembelajaran LKM ditinjau dari penyusunan indikator,

uraian materi, langkah pembelajaran, ilustrasi, soal/latihan. Teknik yang dilakukan

yaitu melalui proses validasi menggunakan lembaran validasi dan diskusi langsung

dengan validator.

4. Teknik Analisis Data

a. Analisis Validitas

Angket validitas disusun menurut skala Likert dengan alternatif jawaban

sebagai berikut :

4 = Sesuai, jelas, tepat guna, operasional

3 = Sesuai, jelas, tepat guna, kurang operasional

2 = Sesuai, jelas, tidak tepat guna, tidak operasional

1 = Tidak sesuai, tidak jelas, tidak tepat guna, tidak operasional

Analisis validitas isi dan konstruk berdasarkan hasil wawancara terstruktur

dan lembar validasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1) Memberikan skor setiap jawaban.

2) Menentukan jumlah skor tertinggi

3) Jumlah validator X jumlah indikator X skor maksimum

4) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-

masing validator

5) Pemberian nilai validitas dengan cara:

6) Nilai validitas (P)

7) Berdasarkan harga P yang diperoleh, ditetapkan kriteria kevalidan yaitu:

Tabel 1. Kategori Validitas Perangkat Pembelajaran

Page 16: Rpip Nurhasnah Proposal Final

15

Persentase Skor

(%)Kategori

81-100 Sangat valid

61-80 Valid

41-60 Cukup valid

21-40 Kurang Valid

0-20 Tidak Valid

(Riduwan, 2007)

I. Referensi

Page 17: Rpip Nurhasnah Proposal Final

16

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Fatmawati, dkk. 2009. Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Konsep Fermentasi. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi UPI

Gabriella Bodnar dan Judit Hazy. 2000. Experiences of Project-Based Teaching Applied In The Field of Psychology. Journal Social Management Science. 2000. Volume VII. Page 173-190

Nichols,Jennifer..2013. 4  Essential of 21st Century Learning

Maielfi, D. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning Berbasis Iman dan Taqwa. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Permendiknas No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta.

Pujiastuti, P. 2009. Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Bagi Mahasiswa. Jogjakarta. UNY.

Rais. 2010. PROJECT-BASED LEARNING: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft skills. Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. 11 Desember 2010

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Rosenfeld, Sherman; Benhur, Yehuda. 2001. Project-Based Learning (PBL) In Science and Technology: A Case Study of Professional Development. Journal of Action Research and Professional Development. Volume II. Page 460-480.

Sari, Milya, dkk. 2011. Analisis Karakter Mahasiswa dan Kesiapan Dosen IAD sebagai Dasar Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami. Puslit IAIN IB.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Suyitno, Amin, dkk. 1997. Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang : FMIPA Unnes.

Thomas, J. W. 2000. A review of research on project-based learning. http://www.autodesk.com/foundation. Diakses tanggal 3 Oktober 2014.

Tim IAD Depdiknas, 2006. Model Acuan Pembelajaran Ilmu Kealaman Dasar. Pelatihan Nasional Dosen IAD. 11-14 September 2006. Padang

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara

Page 18: Rpip Nurhasnah Proposal Final

17

Waras Kamdi. 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran. http://lubisgrafura.wordpress.com Diakses tanggal 23-7-2007

Widowati, dkk .2009. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa dalam Pembuatan Media pada Mata Kuliah TPB dengan Pendekatan Project-Based Learning. Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi tema “Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya” FMIPA UNY.

J. Instrumen Penelitian

Page 19: Rpip Nurhasnah Proposal Final

18

Instrumen Penelitian 1ANGKET PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP PERKULIAHAN IAD

Jurusan/Fak. :_________________________________________

Pendidikan sebelumnya : (1) SMA (2)MAN (3) SMK (4) ..................

& Jurusannya : _________________

Umur : ........ tahun

Keterangan: 1. sangat setuju2. setuju3. kurang setuju4. tidak setuju

Berikan pendapat saudara terhadap perkuliahan IAD dengan menyilangi (X) salah satu kemungkinan jawaban berikut ini :

No PertanyaanLevel

1 2 3 4

1 Saya senang dengan perkuliahan IAD

2 Saya tidak merasa kesulitan belajar IAD

3 Saya memahami dengan mudah semua materi IAD

4 Saya ingin mempelajari materi IAD dengan sungguh-sungguh

5 Saya selalu berusaha meningkatkan cara belajar IAD

6 Saya senang dengan perkuliahan IAD karena banyak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, isu-isu terbaru yang berkaitan dengan perkembangan iptek sehingga wawasan saya bertambah

7 Saya senang jika perkuliahan IAD mendorong mahasiswa memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi, dan berkomunikasi secara efektif

8 Perkuliahan IAD yang saya ikuti telah mendorong saya untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi, dan berkomunikasi secara efektif

9 Saya mudah memahami perkuliahan IAD jika tersedia bahan ajar yang menarik, merangsang kreatifitas dan aktivitas belajar

10. Lembar Kerja Mahasiswa yang telah digunakan dapat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan IAD, menjadi kreatif dan aktif

Page 20: Rpip Nurhasnah Proposal Final

19

11 Saya mudah memahami konsep atau materi perkuliahan jika dosen menjelaskan dengan berceramah saja

12 Saya mudah memahami konsep jika diperagakan atau dijelaskan oleh teman

13 Saya senang belajar IAD jika bekerja sama dengan teman untuk memecahkan masalah tertentu

14 Saya lebih mudah belajar IAD secara mandiri karena percaya dengan kemampuan sendiri

15 Saya senang jika perkuliahan IAD tidak lagi menegangkan, tetapi menyenangkan dengan diselingi tugas kelompok/ proyek yang menghibur sekaligus merangsang daya pikir, kreatifitas, dan aktivitas belajar.

16. Lembar Kerja Mahasiswa yang telah digunakan dapat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan IAD, berpikir kritis, dan kreatif.

17. Pernahkan saudara mengenal pembelajaran dengan pendekatan project based learning ? (pembelajaran berbasis

proyek)

18. Pernahkan saudara mengharapkan suatu bahan ajar yang merangsang daya pikir, kreatifitas dan keaktifan belajar konsep relevan dengan permasalahan di lingkungan sekitar ?

19. Jika pernah, kenapa ?

20. Menurut saudara, apakah kurikulum atau materi perkuliahan IAD saat ini sudah dapat memberikan atau meningkatkan pemahaman saudara tentang permasalahan yang relevan dengan realitas di masyarakat ?

21. Jika sudah, pada materi apa dan apa yang mesti ditingkatkan atau diperbaiki

Page 21: Rpip Nurhasnah Proposal Final

20

22. Jika belum, apa yang mesti dilakukan?

Page 22: Rpip Nurhasnah Proposal Final

21

Instrumen Penelitian 2INSTRUMEN PENILAIAN VALIDITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA

DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN ILMU ALAMIAH DASAR

DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN IMAM BONJOL PADANG

Petunjuk : Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan bahan ajar IAD dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dengan Pendekatan Project-Based Learning. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai tenaga ahli dapat memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :

4 = Sesuai, jelas, tepat guna, operasional

3 = Sesuai, jelas, tepat guna, kurang operasional

2 = Sesuai, jelas, tidak tepat guna, tidak operasional

1 = Tidak sesuai, tidak jelas, tidak tepat guna, tidak operasional

FORMAT PENILAIAN VALIDITAS

No Pernyataan 1 2 3 4 5

A. Kelayakan Isi

1. Kesesuaian materi yang disusun dalam LKM dengan kurikulum dan silabus IAD

2. Kesesuaian materi dalam LKM dengan setiap learning out comes secara umum

3. Materi yang disusun sudah sesuai dengan setiap learning out comes secara khusus

4. Nuansa kooperatif dalam LKM (LKM mengkondisikan mahasiswa mampu bekerja sama dalam team)

5. Nuansa problem solving dalam LKM (LKM mengkondisikan mahasiswa mampu memecahkan masalah)

6. Nuansa psikologis dan sosiologis materi LKM (materi LKM yang dikembangkan mengkondisikan mahasiswa agar mampu mengarahkan diri)

7. Nuansa kritis dan kreatif materi LKM (LKM yang dikembangkan untuk mahasiswa dapat mengkondisikan mahasiswa agar mampu berpikir kritis dan kreatif)

Page 23: Rpip Nurhasnah Proposal Final

22

8. Dukungan LKM terhadap aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (LKM mengkondisikan mahasiswa agar mampu menguasai teknologi)

9. Dukungan LKM terhadap aktivitas berkomunikasi efektif (LKM dapat mengkondisikan mahasiswa agar mampu berkomunikasi dengan efektif)

10. Apresiasi materi dalam LKM terhadap issue yang berkembang di lingkungan

11. Manfaat materi guna menambah wawasan pengetahuan secara konseptual dan kontekstual

12. Kesesuaian LKM dengan karakteristik materi IAD

B. Essensial Materi

1. Kejelasan tujuan

2. Muatan pokok-pokok materi dan rinciannya

3. Kesesuaian tata urutan materi dengan tingkat kemampuan mahasiswa

4. Kejelasan dan kelengkapan petunjuk untuk mahasiswa mengenai topik yang akan dibahas

5. Orientasi materi LKM dalam menuntun mahasiswa menemukan konsep

6. Orientasi materi LKM dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa

7. Orientasi materi LKM dalam memotivasi mahasiswa bekerja sama dalam team

8. Kreatifitas dan daya tarik LKM

C. Kejelasan Langkah Pembelajaran

1. Petunjuk penggunaan LKM berbasis Pendekatan Project-Based Learning bagi dosen dan mahasiswa

2. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap pendahuluan

3. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap kegiatan inti

4. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap kegiatan penutup

5. Informasi pendukung untuk menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas

Page 24: Rpip Nurhasnah Proposal Final

23

dan aktivitas belajarnya

D. Penggunaan Bahasa

1. Gaya bahasa penyajian materi dalam LKM

2. Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah

3. Kejelasan kalimat dan kemudahan dalam memahaminya

4. Cara membangun kalimat dalam tulisan

5. Cara membangun paragraf dalam tulisan

6. Penggunaan tanda baca dalam tulisan

7. Konsistensi penggunaan istilah dan simbol/lambang

8. Keterkaitan antar kalimat, antar paragraph, dan antar konsep

9. Cara penulisan indikator konseptual dan kontekstual seputar IAD dalam LKM

10. Cara mengilustrasikan suatu peristiwa atau konsep IAD

11. Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien dalam LKM

12. Ketepatan tata bahasa dan penyajian

13. Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan

E. Penyajian dan Ilustrasi

1. Penggunaan font; jenis dan ukuran

2. Lay out atau tata letak

3. Ilustrasi, gambar, foto

4. Desain tampilan

F. Evaluasi Pembelajaran

1. Kejelasan kompetensi yang akan dicapai

2. Kejelasan indikator penilaian

Page 25: Rpip Nurhasnah Proposal Final

24

3. Kejelasan kriteria penilaian

4. Contoh soal untuk memahami konsep IAD

5. Latihan-latihan untuk menguji kemampuan mahasiswa

6. Kejelasan tindak lanjut evaluasi pembelajaran

Kesimpulan secara umum tentang LKM

Belum dapat digunakanDapat digunakan dengan revisiDapat digunakan tanpa revisi

Kritik dan saran untuk perbaikan LKM:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Padang ,.............................

Validator

(..........................................)

Page 26: Rpip Nurhasnah Proposal Final

25

K. Kompetensi Peneliti

Peneliti adalah dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang memiliki latar

belakang keilmuan tentang pendidikan dan pembelajaran, serta memiliki wawasan yang

relevan dengan lingkup pengetahuan IAD.

Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan curriculum vitae peneliti sebagai

berikut:

1. Curriculum Vitae Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Nurhasnah, M.Si

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197807182006042002

d. Pangkat/Golongan : Lektor

e. Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/ Jurusan Tadris IPA-Fisika

f. Alamat : Jl. Kp Baru Berok Siteba No. 160 Padang

g. Telp : 08126762516

h. Email : [email protected]

i. Riwayat Pendidikan : S1 Jurusan Biologi FMIPA UNAND

S2 Program Studi Biologi Pasca Sarjana UNAND

j. Pengalaman Penelitian :

1) Studi Pengelompokan Spesies Pada Genus Cyathea Berdasarkan Morfologi

Ultrastruktur Spora (Individu, Tahun 2008, UNAND).

2) Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah

IAIN Imam Bonjol Padang (Individu, Tahun 2011, Puslit IAIN IB).

3) Analisis Karakter Mahasiswa dan Kesiapan Dosen IAD Sebagai Dasar

Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami (Tim,

Tahun 2012, Puslit IAIN IB).

4) Persepsi Mahasiswa terhadap Pengelolaan praktikum di Laboratorium

Fisika FTK IAIN IB (Individu, Tahun 2013, FTK IAIN IB)

Page 27: Rpip Nurhasnah Proposal Final

26

2. Curriculum Vitae Anggota

a. Nama Lengkap : Hidayati, S. Ag., M. Pd

b. N I P : 19720128 200003 2 001

c. Pangkat dan Golongan : Penata Tk I / III/d

d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Tanggal Lahir/Umur : 28 Januari 1972

f. Tempat Lahir : Bukittinggi

g. Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/PGMI

h. Alamat Rumah : Jl. Bandes. RT 05. RW 05 Parak Jigarang

Kelurahan Anduring

i. Telpon/HP : 08126795042

j. E-mail : [email protected]

k. Pengalaman Penelitian :

1) Unjuk Kerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMU se- Wilayah II Sumatera

Barat (Individu, Tahun 1999, IKIP Padang)

2) Kestabilan Emosi Perempuan Bekerja di Kota Padang (Kelompok, Tahun

2005, PSW IAIN IB Padang)

3) Respons Mahasiswa terhadap Implementasi Kurikulum PGMI Fakultas

Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang (Kelompok, Tahun 2009, FTK IAIN IB

Padang)

4) Evaluasi Pelaksanaan Praktikum pada Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah IAIN

Imam Bonjol Padang (Kelompok, Tahun 2013, FTK IAIN IB Padang)

5) Model Pendidikan Agama Bagi Muallaf melalui Pendekatan Partisipatoris

(Riset Perumusan Model Pendidikan Muallaf di Kota Padang) tahun 2014

(Kelompok, Tahun 2014, Puslit IAIN IB Padang)

a. Nama Lengkap : Riska Permata Sari

b. NIM : 411126

c. Semester/Jurusan : VIII/Tadris IPA-Fisika

Page 28: Rpip Nurhasnah Proposal Final

27

L. Rancangan Anggaran Penelitian RPIP Team Nurhasnah 2015

No Program/Kegiatan/Output/Sub Output/Komponen/Sub Komponen/Akun/Detil Volume

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Biaya (Rp)

1 2 3 4 5

A. Belanja Barang Operasional Lainnya

1. Penggandaan 280 lbr x 15 eks x 1 keg 4.200 lbr 175 735.000

2. Cover dan Jilid 15 eks x 1 keg 15 eks 30.000 450.000

3. Biaya Publikasi 1 pkt x 1 keg 1 pkt 2.100.000 2.100.000

4. Penggandaan Bahan Perpustakaan 1 pkt 2.400.000 2.400.000

Jumlah 5.685.000

B. Belanja Bahan

1. ATK Kegiatan

a. Kertas HVS 70 gr

b. Flash Disk

c. Pena

d. Toner HP Laser

e. Agenda

7 rim x 1 keg

3 bh x 1 keg

8 bh x 1 keg

3 bh x 1 keg

4 bh x 1 keg

7 rim

3 bh

8 bh

3 bh

4 bh

40.000

120.000

10.000

725.000

32.500

280.000

360.000

80.000

2.175.000

130.000

2. Konsumsi

a. Pengumpulan Data

- Nasi Kotak

- Snack Kotak

b. Olah Data

- Nasi Kotak

- Snack Kotak

2 org x 9 hr x 1 keg

2 org x 9 hr x 1 keg

2 org x 6 hr x 1 keg

2 org x 6 hr x 1 keg

18 ktk

18 ktk

12 ktk

12 ktk

17.500

7.500

17.500

7.500

315.000

135.000

210.000

90.000

3. Penggandaan

Instrumen Penelitian80 lbr x 90 eks x 1 keg 7.200 175 1.260.000

4. Dokumentasi 1 pkt x 1 keg 1 keg 400.000 400.000

Jumlah 5.435.000

C. Honor output kegiatan

1. Honor Peneliti3 jam x 10 hr x 5 bln x 1

keg150 jam 40.000 6.000.000

2. Honor Pengumpul Data 3 jam x 6 hr x 3 bln x 1 keg 54 jam 15.000 810.000

3. Honor Pengolah Data 3 jam x 6 hr x 2 bln x 1 keg 36 jam 20.000 720.000

Jumlah 7.530.000

D. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam

Kota

1. Transport Pengumpul Data 6 hr 6 hr 125.000 750.000

2. Transport Pengolah Data 6 hr 6 hr 100.000 600.000

Jumlah 1.350.000

TOTAL 20.000.000

Page 29: Rpip Nurhasnah Proposal Final

28

M. Jadual/Skedul Penelitian

JADUAL/SKEDUL PENELITIAN

No Tahap PenelitianAktivitas Penelitian

Deskripsi Kegiatan Bulan

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Analisis Kebutuhan dan Konteks

Menganalisis data awal seputar kurikulum dan silabus IAD

Mei s.d Juli 2015

Menganalisis karakteristik perkuliahan IAD tentang kebutuhan belajar mahasiswa

Mei s.d Juli 2015

Menganalisis karakteristik perkuliahan IAD tentang analis tugas relevan dengan tuntutan Pendekatan PBL

Mei s.d Juli 2015

Reviu Literatur Menganalisis teori dan konsep dan perumusan masalah terkait dengan variabel penelitian (LKM dan Pendekatan PBL)

Mei s.d Juli 2015

2. Tahap Perancangan Menyusun Prototipe LKM -Based Learning

Mengidentifikasi indikator relevan dengan tujuan perancangan

Menyusun LKM relevan dengan indikator tujuan

Juli s.d Agustus 2015

3. Tahap Pengembangan

Validasi LKM oleh para ahli

Menguji validitas isi dan konstruk LKM oleh ahli strategi pembelajaran dan ahli materi IAD

Agustud 2015

Revisi LKM Melakukan revisi terhadap LKM berdasarkan hasil revisi validator

Agustus 2015

4. Tahap Pelaporan Hasil Penelitian

Penyusunan Laporan

Menyusun laporan penelitian

Mencetak/menggandakan laporan penelitian

September 2015