ronald salim - ujian pa hakim
DESCRIPTION
mmTRANSCRIPT
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. MHP
Tempat/ Tanggal Lahir : Gresik, 5 Mei 1984
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Belum bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jl. Kaswari HB2 No. 17 Bintaro Jaya Sektor IX Bintaro
Tanggal masuk RS : 27 Oktober 2010
Riwayat Perawatan :
28 Mei 2004 – 1 September 2004 : Pasien pertama kali dirawat di RS khusus Jiwa
Dharma Graha
27 Oktober 2010 - sekarang
Riwayat Pengobatan :
Abilify (aripiprazole) 1 x 15 mg
Clorilex (clozapine) 1x50 mg
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
II . STATUS PSIKIATRI
AUTOANAMNESA dan ALLOANAMNESA
Autoanamnesa dengan pasien dilakukan pada tanggal 30 Juni dan 1 , 2 Juli 2014
bertempat di sekitar pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha.
Alloanamnesa didapatkan dari rekam medis dan informasi dari perawat Rumah Sakit
Khusus Jiwa Dharma Graha pada tanggal 1 Juli 2014.
A. Keluhan utamaPasien menyatakan bahwa indikasi pasien dirawat karena mengkonsumsi alkohol,
merokok, kesulitan tidur , memukul orang, dan personal hygiene yang buruk bahkan dia
pergi ke warung depan rumah dengan tidak memakai baju, pada saat di rumah juga, dia
sering telanjang.
Berdasarkan rekam medis, indikasi pasien dirawat karena marah-marah, bertengkar
dengan satpam rumah, bingung, mondar-mandir, tidak bersosialisasi, personal hygiene
buruk, mandi 1 kali dalam seminggu dan tidak mengganti bajunya, pasien juga curiga
berlebih, bicara dan tertawa sendiri, dan memiliki gangguan tidur sekitar 8 bulan.
B. Riwayat penyakit sekarangAutonanamnesa:
Pasien mengaku dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha karena pasien sering
marah-marah, tidak memakai baju, celana bahkan celana dalam saat dirumah,
mengkonsumsi alkohol 2 - 3 botol perhari dan merokok sekitar 1 bungkus perhari ,
memukul orang , kebersihan diri yang buruk dan kehidupan sehari – hari terganggu.
Pasien mengaku anak kelima dari orangtua yang berasal dari Arab Saudi, lahir di
Sydney, Australia. Dan pasien saat ini masih menjadi Warga Negara Australia. Kedua orang
tua pasien telah meninggal, ayah pasien meninggal sebelum pasien lahir dikarenakan
ayahnya yang seorang vegetarian, kehabisan tenaga saat berhubungan suami istri dengan
ibunya, dan ibunya meninggal setelah melahirkan pasien, kemudian pasien pindah ke
Indonesia pada umur 6 tahun dengan alasan ingin merasakan hidup di Indonesia.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 2
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Pasien mengaku tinggal dengan orang tua angkat. Keluarga tersebut memiliki lima
orang anak, dan pasien adalah anak yang kelima. Pasien mengatakan keluarga angkat
tersebut tidak berasal dari sanak famili dan tidak ada hubungan keluarga, pasien tidak bisa
menjelaskan secara jelas kenapa bisa mempunyai keluarga angkat, tetapi pasien percaya
salah satu yang menyebabkan dia bertemu keluarga angkat karena campur tangan program
satelit yang merencanakan dan mengatur pertemuan mereka.
Pasien menjalani pendidikan di SDN 02 Menes, Banten, SMP Sumbangsih, Grogol
dan SMA di Keluarga Widuri, Lebak Bulus. Pasien mengatakan tidak pernah tinggal kelas.
Pasien lebih suka berdiam diri di kamar untuk belajar dan tidak terlalu tertarik bergaul
dengan teman-teman. Pada saat SMA, pasien tinggal di rumah di daerah Cinere yang
diakuinya dibeli dari uang pemberian kakaknya selama di Australia. Pasien tinggal bersama
dengan seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di rumahnya. Pasien mengaku bahwa
sekolah-sekolah tersebut adalah rekomendasi dari Bank.
Setelah itu, pasien berkuliah di Marthin College, Australia dengan jurusan Diploma
1 Teknik Informatika pada tahun 2002 dan menyelesaikannya dalam waktu kurang lebih 6
bulan. Ia mengatakan dapat menyelesaikan dengan cepat karena nilainya yang sempurna
dan tertinggi di kelasnya. Kemudian ia mengambil S1 Teknik Mesin di University Of New
South Wales, dan menyelesaikannya hanya dalam beberapa bulan. Kemudian pasien
menyelesaikan S2 (selama 2 bulan) dan S3 Teknik Mesin (selama 2 bulan) di universitas
yang sama. Ia mengatakan dapat menyelesaikan tahap pendidikan hingga S3 dengan sangat
cepat karena nilainya yang tetap sempurna. Setelah menyeleasikan pendidikan di Australia,
ia pindah ke Indonesia dan tinggal kembali di rumahnya yang di Cinere. Ia mengatakan
menghabiskan kesehariannya dengan bekerja sebagai programmer di rumah.
Pada awalnya, pasien ingin mencoba alkohol dan rokok pada usia 27 tahun dan
merasa enak, segar kemudian menjadi suatu kebiasaan setiap hari selama 9 bulan sebelum
masuk RSKJ Dharma Graha. Kadang pasien juga merasa takut apabila ketahuan oleh
keluarganya jika mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok dan melihat kamarnya
berantakan. Pasien juga mencurigai pembantu rumah tangganya bahwa pembantunya
tersebut mengadukan kepada keluarga angkatnya tentang apa yang dilakukan pasien di
rumah.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 3
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Oktober 2010, pasien mengatakan dibawa oleh keluarganya ke RS Khusus Jiwa
Dharma Graha. Pasien mengaku dibawa ke rumah sakit karena emosi labil , merokok
berlebihan , konsumsi alkohol , tidak dapat mengurus dirinya sendiri serta orang rumah
menyebutkan pasien berbicara sendiri . Pasien menyangkal berbicara sendiri karena
sebenarnya dia sedang berbicara dengan semacam prototipe wajah manusia yang muncul
dari hardware komputer dengan nama panggilan SATA , wajahnya seperti ke bule – eropa .
Ketika itu pasien kaget dan merasa kesal dengan keluarganya. Pasien mengaku tidak
melawan ketika ditangkap, karena merasa diberikan suntikan obat sehingga pasien menjadi
lemas. Sesampainya di Rumah Sakit Dharma Graha, pasien pasrah dan menjalani perawatan
yang sebagaimana dianjurkan.
Pasien menyangkal pernah dirawat sebelumnya di RSKJ Dharma Graha ( di rekam
medik pasien pernah dirawat pada tahun 2004). Pasien mengatakan bahwa yang ada
dicatatan medis sebelumnya adalah orang yang kebetulan bernama sama dan merupakan
hasil proyeksi (pencitraan) manusia dari satelit. Semua itu dianggapnya hanyalah
kecanggihan teknologi komputer.
Pasien merasa nyaman tinggal di rumah sakit Darma graha ini, dan pasien saat ini
sedang rajin push up tiap pagi, dan berat badannya dapat turun. Menurut pasien dia merasa
hidupnya lebih teratur daripada ketika pasien masih mengkonsumsi alkohol. Pasien
mengatakan bahwa dia sempat berhenti minum obat, dan pada saat berhenti minum obat,
yang dirasakan adalah pikirannya kosong dan ketika sudah minum obat lagi, pasien merasa
normal kembali.
Pasien meyakini bahwa makanan kemasan lebih sehat dibanding makanan fresh
dikarenakan adanya kandungan ozone pada setiap makanan kemasan yang membuat pasien
merasa lebih fresh dan segar , selain itu makanan kemasan diyakini diproses dengan
komputerisasi yang dikontrol dari jarak jauh . Bahan dasar produk kemasan juga misalkan
ikan , susu sapi , yogurt sudah diarahkan secara genetik sehingga menjadi lebih sehat untuk
dikonsumsi . Pasien juga mengatakan bahwa keju diproduksi langsung dari puting sapi ,
pasien mengetahui hal tersebut dengan membaca banyak buku . membaca selama masa
studinya. Pasien mengatakan bila tidak memakan produk kemasan maka perasaannya tidak
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 4
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
enak , pembuangannya menjadi macet , sehingga selama studi di Australia , pasien selalu
mengkonsumsi produk makanan kemasan.
Alloanamnesa :
Menurut keterangan perawat dan catatan medis, pasien dijemput kedua kali oleh
petugas RS Khusus Jiwa Dharma Graha dengan keluhan emosi labil, merokok berlebihan,
konsumsi alkohol 3 botol perhari, kamar ditemukan dalam keadaan berantakan, tidak dapat
mengurus dirinya sendiri, curiga berlebihan kepada orang-orang disekitarnya, merasa orang
disekitarnya membicarakan pasien dan tidak mempercayai pasien.
Saat masuk rumah sakit perawatan diri kurang pasien jarang mandi, masih menarik
diri, pasien tidak mau keluar kamar, jika keluar kamar hanya untuk makan saja masih suka
berbicara sendiri, menggunakan istilah-istilah aneh, pasien mengatakan dia dapat berbahasa
planet, saat berbicara jalan cerita pasien melompat-lompat dari satu ide ke ide lainnya,
pasien mengatakan ingin diet dan ingin kurus.
Pasien sekitar awal tahun 2012 mulai mengikuti aktivitas dan mulai dapat
bersosialisasi walaupun masih terkesan pasif . Namun untuk saat ini pasien sudah tidak
merokok sama sekali.
C. Riwayat penyakit sebelumnya1. Riwayat Penyakit Psikiatri
Alloanamnesa:
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha sejak 28 Mei
2004 – 1 September 2004. Menurut rekam medis, gejala timbul sejak bulan Oktober 2003,
emosi pasien tak terkendali, marah-marah s/d agresif, menampar dan menendang ibu dan
kakak perempuannya, gangguan tidur selama kurang lebih delapan bulan, personal hygiene
buruk dan menarik diri. Pasien pernah dibawa berobat ke dr.R, ahli neurologi di RS
Fatmawati, kemudian ke dr.Y, ahli jiwa dan dirujuk ke RS Khusus Jiwa Dharma Graha
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 5
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
tanggal 28 Mei 2004. Kemudian dengan melihat perbaikan dan kondisi pasien yang mulai
stabil dan desakan dari keluarga akhirnya pasien dipulangkan pada bulan September 2004.
Riwayat perawatan :
o Pasien pertama kali dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha pada tanggal 28 Mei
2004 sampai dengan 1 September 2004.
o Kemudian di rawat lagi tanggal 27 Oktober 2010 sampai sekarang.
2. Kondisi medis umum
Menurut auto-anamnesa, pasien tidak pernah mengalami kejang dan trauma kepala.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 6
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif ( NAPZA )
Pasien mengaku mengenal rokok dan alkohol saat usia 27 tahun, selama ketika
berada di rumah di Cinere, selama 9 bulan pasien sering mengkonsumsi rokok dan alkohol.
Pasien merokok 1 bungkus setiap hari dan minum minuman beralkohol (Bir) 3 botol
sedang/hari, merek alkohol yang sering di minum Heineken dan Carlsberg. Namun sekarang
tidak pernah meminumnya lagi. Pasien juga menyangkal pernah menggunakan obat-obat
terlarang.
4. Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat kelainan mental.
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat masa kecil
a. Riwayat masa prenatal dan perinatal.
Pasien merupakan anak yang dikehendaki orang tuanya. Selama kehamilan ibu
pasien dalam kondisi sehat, hamil cukup bulan, dan lahir spontan.
b. Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun).
Selama masa batita, pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya secara normal.
Tidak ada riwayat penyakit yang cukup berat.
c. Masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun).
Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Pasien bersekolah di
SDN 02 Menes, Pandeglang, pasien tidak pernah tinggal kelas.
d. Masa kanak-kanak akhir (pubertas-remaja).
Pasien menempuh pendidikan SMP Sumbangsih, Grogol, kemudian melanjutkan
studinya di SMA Keluarga Widuri, Lebak Bulus. Saat SMA pasien tidak mengikuti kegiatan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 7
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
ekstrakurikuler karena dia ingin fokus untuk masuk ke universitas di Australia. Pasien lebih
suka menyendiri.
2. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan SMAnya, pasien melanjutkan kuliah di Marthin
College Australia (namun tidak selesai).
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku bahwa dia membantu menjadi programer di perusahaan kakaknya.
c. Riwayat psikoseksual/perkawinan
Pasien belum menikah dan tidak pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Riwayat tertarik terhadap sesama jenis disangkal. Pasien juga mengaku belum pernah
berpacaran.
d. Riwayat keagamaan
Pasien beragama Islam, berasal dari keluarga taat beragama. Pasien mengaku masih
melakukan sholat, kecuali sholat subuh dan pasien jarang membaca Al-Quran. Pasien
menganggap bahwa agama merupakan pedoman hidup.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum maupun berurusan
dengan pihak berwajib.
f. Riwayat aktivitas sosial
Pasien menghabiskan waktu sehari-hari dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di
rumah sakit. Pasien mempunyai beberapa teman, dan lumayan sering mengobrol dengan
teman-temannya dan pasien lainnya di RS Dharma Graha.
g. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarang
Sosioekonomi dalam keadaan menengah- ke atas.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
h. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak kelima dari enam bersaudara.
Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
i. Riwayat situasi hidup sekarang
Pasien merasa nyaman tinggal di RSKJ Dharma Graha, dan sudah mulai dapat
bersosialisasi dengan penghuni lainnya. Pasien juga mau untuk mengikuti kegiatan yang
diadakan.
j. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien tahu bahwa dirinya sedang dirawat di rumah sakit jiwa, tetapi menurut pasien ia
berada di RS marah ke pembantu, kamar berantakan, pengeluaran banyak, dan tidak
memakai pakaian saat dirumah, sehingga pembantunya mengatakan kepada keluarga
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 9
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
angkatnya tentang pasien. Pasien mengaku bisa beradaptasi dengan lingkungan dan
penghuni RS yang lain
k. Mimpi, khayalan, dan nilai-nilai hidup.
Pasien ingin segera keluar dan bekerja khususnya di bidang IT dan mesin. Pasien
ingin berkumpul bersama keluarga angkatnya kembali, lalu pasien juga memiliki keinginan
untuk menikah.
l. Persepsi keluarga terhadap pasien
Tidak ada persepsi dari keluarga karena keluarga pasien tidak dapat dihubungi.
IV. STATUS MENTALIS
A. Gambaran Umum1. Penampilan
Pria, usia 30 tahun, berpenampilan sesuai usianya, terlihat agak gemuk, rambut
sangat pendek, menggunakan kaos putih polos dan celana pendek berwarna cream.
Rambut lurus pendek cepak warna hitam. Pasien juga memakai sandal berwarna
hitam. Sikap tenang, kontak mata terbatas, ekspresi muka terbatas. Secara umum
perawatan diri cukup baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Pasien bersikap sopan dan duduk tenang, tidak ada tanda-tanda kecemasan dan
hiperaktivitas.
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Sikap pasien kooperatif dan tidak curiga terhadap pemeriksa.
B. Mood dan Afek (alam perasaan-emosi)1. Mood : eutimik
2. Afek : tumpul
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 10
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
3. Keserasian : serasi
C. Bicara Pasien berbicara cukup spontan dalam menjawab pertanyaan, artikulasi jelas, lancar.
Kecepatan bicara cukup, intonasi cukup, volume suara cukup, komunikasi non-verbal
sangat kurang, dan isi pembicaraan dapat dimengerti.
D. Gangguan Persepsi1. Halusinasi auditorik : disangkal
2. Halusinasi visual : ada , melihat prototipe wajah manusia yang keluar dari
....................................hardware komputer
3. Halusinasi taktil : disangkal
4. Ilusi : disangkal
5. Derealisasi : disangkal
6. Depersonalisasi : ada, pasien merasa bahwa dirinya yang tahun 2004 ada di
RSKJ Dharma Graha itu bukan pasien, tetapi tiruan proyeksi manusia yg mirip
dirinya yang berasal dari satelit.
E. Pikiran1. P roses Pikir :
Produktivitas : cukup
Kontinuitas pikiran : terganggu sirkumstansial
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi Pikir :
Waham bizzare : ada (ada sebuah tiruan yang sangat mirip dirinya
yang merupakan proyeksi dari satelit , menggunakan
komputer dalam banyak bidang, misalnya pertanian,
peternakan,dll)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 11
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Waham kebesaran : ada (pasien meyakini ia dapat menyelesaikan
pendidikan S1, S2 dan S3 dalam waktu 1 tahun)
Gagasan bunuh diri : tidak ada
Phobia : tidak ada
Obsesi dan Kompulsi : tidak ada
3. Bentuk Pikir
Asosiasi longgar : ada
Flight of ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Ekolalia : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Neologisme : ada ( Nikkei )
F. Fungsi Intelektual ( Sensorium dan Kognitif )i. Sensorium / Taraf Kesadaran dan kesigapan
Compos mentis, kesiagaan baik. Pasien dapat memusatkan, mengalihkan,
dan mempertahankan perhatian dengan baik.
ii. Fungsi kognitif
1. Orientasi
a. Waktu : baik, pasien mengetahui jam saat wawancara dan mengetahui
tanggal, bulan dan tahun saat wawancara berlangsung.
b. Tempat : baik, pasien mengetahui dirinya sedang berada di RS
Dharma Graha.
c. Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal dokter yang
memeriksanya, dan perawat, dan nama teman-temannya.
2. Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang : baik, pasien masih dapat mengingat
tanggal lahir dengan tepat dan pengalaman waktu sekolah.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 12
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
b. Daya ingat jangka sedang : Baik, pasien dapat mengingat kejadian
beberapa bulan sebelumnya.
c. Daya ingat jangka pendek : baik, pasien dapat menceritakan kegiatan
apa yang dilakukan tadi pagi dan dapat menyebutkan makanan tadi
pagi.
d. Daya ingat segera : baik, pasien dapat mengulang dengan baik dua
kata yang diucapkan pemeriksa.
3. Konsentrasi dan Perhatian
Baik. Pasien dapat menghitung 100-7 sebanyak 5 kali. Pasien dapat
mengeja dengan urutan terbalik huruf-huruf pada kata INDONESIA dan
PRESIDEN dengan tepat.
4. Kemampuan membaca dan menulis
Baik. Pasien dapat menuliskan biodata dan membaca tulisannya
dengan baik.
5. Kemampuan visuospasial
Baik. Pasien dapat menggambarkan jam bulat lengkap dengan semua
angka beserta jarumnya dan menunjukkan jam saat wawancara
berlangsung.
6. Pikiran abstrak
Baik. Pasien dapat mengartikan peribahasa “ ada udang dibalik batu.”
7. Inteligensi dan kemampuan Informasi
Baik. Pasien bisa menyebutkan nama pemimpin partai Nasdem yaitu
Surya Paloh. Pasien juga dapat mengetahui bahwa Surya Paloh adalah
pemilik Metrotv. Pasien juga bisa menyebutkan nama presiden RI saat ini
yaitu SBY.
G. Pengendalian ImpulsPasien duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga tidak
melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 13
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
H. Daya Nilai dan Tilikan1. Daya Nilai
Daya Nilai Realita:
o Discriminitive insight : terganggu
o Discriminative judgement : baik
o Kesadaran : compos mentis
Daya Nilai Sosial : baik, pasien bersikap ramah terhadap dokter, perawat, dan teman-teman sekamarnya.
2. Tilikan
Insight terganggu, derajat 1. Pasien tidak mengakui memiliki gangguan psikiatri.
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA / REABILITAS
Secara umum pasien tidak dapat dipercaya.
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status InternisKeadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan gizi : Baik
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 80 kg
IMT : 28,3 kg/mm2
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 16 x / menit
Nadi : 85 x / menit
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 14
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
B. Pemeriksaan Fisik Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam cepak sedikit
............................beruban, tidak mudah dicabut
Mata : sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat,
isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-
Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret
Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret
Mulut : Bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan, tidak ada luka
Jantung :
o Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat
angkat
o Perkusi : batas jantung dalam batas normal
o Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru-Paru :
o Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
o Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
o Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen :
o Inspeksi : tampak datar, tidak tampak luka
o Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
o Perkusi : timpani pada keempat kuadran
o Auskultasi : bising usus dalam batas normal
Extremitas : edema (-), deformitas (-), akral hangat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 15
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Kesan : Pemeriksaaan internis dalam batas normal.
C. Status Neurologis Tanda rangsang meningeal : (-)
Peningkatan TIK : (-)
Nervus cranialis : dalam batas normal
Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+
Sensorik : baik
Motorik : baik
Fungsi serebelum & koordinasi: baik
Refleks patologis : -/-
Refleks fisiologis : +/+
Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -. rigiditas - , gerak involunter -, akatisia -
Kesan : Pemeriksaaan neurologis dalam batas normal.
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien, Tn. MH, laki-laki berusia 30 tahun, beragama Islam, belum menikah, belum
bekerja, pendidikan terakhir SMA, dirawat di RSKJ Dharma Graha sejak Oktober 2010.
Sebelumnya pernah dirawat dari Mei 2004 sampai dengan September 2004.
Riwayat timbulnya gejala sejak Oktober 2003, pasien berkuliah di Australia. Pasien
tidak dapat beradaptasi dan tidak menyelesaikan perkuliahannya.
Pasien dijemput oleh petugas RSKJ Dharma Graha karena emosi labil, merokok
berlebihan, konsumsi bir 2-3 botol perhari, kamar ditemukan dalam keadaan berantakan,
tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Saat dijemput pasien menolak dan melawan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 16
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Pasien mencurigai pembantu rumah tangganya bahwa pembantunya tersebut
mengadukan kepada keluarga angkat pasien tentang apa yang dilakukan pasien di rumah,
sehingga keluarganya tahu jika pasien tidak benar.
Pasien mengaku berkuliah di Australia dan menyelesaikan studi D3, S1, S2 dan S3-
nya dalam waktu 1 tahun (menurut pasien). Pasien mengaku perancang semua komputer
Lenovo.
Pasien menyangkal pernah dirawat di RSKJ Dharma Graha sebelumnya, Pasien
mengatakan bahwa yang ada dicatatan medis sebelumnya adalah orang yang kebetulan
bernama sama dan merupakan hasil proyeksi (pencitraan) dari satelit. Pasien juga
menyangkal dikatakan berbicara sendiri , pasien mengaku bahwa saat itu dia sedang
berbicara dengan prototipe seperti manusia yang berasal dari hardware komputer.
Saat ini pasien dalam keadaan tenang, terlihat pendiam, mengikuti kegiatan yang
diadakan di RS. Saat diajak berbicara dengan pemeriksa pasien kooperatif, isi pembicaraan
kadang melompat-lompat dan berputar-putar, dan terkadang menggunakan istilah-istilah
baru.
Dari status mental didapatkan : mood eutimik, afek tumpul , serasi, gangguan
persepsi yaitu halusinasi visual, proses pikir terganggu (sirkumstansial), isi pikir (waham
kebesaran, waham bizzare), bentuk pikir terganggu (asosiasi longgar, neologisme), tilikan
derajat 1, reabilitas terganggu, status fisiologis dan neurologis dalam batas normal.
VI. DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang
secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan
suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial
pasien. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan
jiwa.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 17
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Berdasarkan dari hasil, anamnesis, pemeriksaan status mental, pemeriksaan fisik dan
menurut PPDGJ III, maka dapat disimpulkan bahwa :
AXIS I :I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :
1. Adanya hendaya dalam kemampuan daya nilai realita
2. Lingkungan (keluarga) mengeluh
3. Adanya gejala psikopatologi (waham dan halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS
II. Berdasarkan :
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Orientasi : Baik
3. Daya ingat : Baik
4. Kemunduran intelektual : Tidak ada
5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa
atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
6. Tidak terdapat riwayat penggunaan NAPZA yang jarak waktunya relevan
terhadap timbulnya keluhan psikiatri.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS NON-
ORGANIK.
III. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-anamnesa, didapatkan :
1. Waham kebesaran : pasien sudah dapat menyelesaikan D3 Teknik
informatika, S1, S2 dan S3 teknik mesin di Australia dalam waktu 1 tahun.
Pasien mengaku merancang semua komputer Lenovo.
Waham bizarre : Pasien mengatakan bahwa yang ada dicatatan medis tahun
2004 sebelumnya adalah orang yang kebetulan bernama sama dan
merupakan hasil proyeksi (pencitraan) dari satelit. Pasien juga dapat
menggunakan kode-kode pada komputer untuk pertanian, peternakan,
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 18
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
mengendalikan pesawat terbang tanpa pilot, membuat rem angin untuk
mobil.
2. Halusinasi visual: pasien mengaku berbicara dengan prototipe manusia yang
keluar dari hardware komputer
3. Berlangsung lebih dari 6 bulan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA
IV. Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizophrenia
Waham kebesaran, waham bizzare
Halusinasi auditorik
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA PARANOID
(F20.0). Diagnosis Banding : gangguan waham menetap (F22)
V. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, maka dapat disimpulkan bahwa pasien
menderita SKIZOFRENIA PARANOID BERKELANJUTAN (F20.x0)
AXIS II :Berdasarkan auto-anamnesa, tidak ditemukan data secara klinis yang cukup
bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian karena itu tidak ditemukan
diagnosis untuk axis II.
AXIS III :Berdasarkan auto-anamnesa, pemeriksaan fisik, dan neurologis tidak ditemukan
penemuan bermakna mengenai keadaan kondisi medik umum yang berhubungan dengan
keadaaan pasien.
AXIS IV :Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 19
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Tidak ditemukan masalah psikososial dan lingkungan dalam 1- 2 tahun ini . Tetapi
berdasarkan rekam medis, terdapat stressor psikososial dalam hal ketidakmampuan pasien
dalam beradaptasi dan menyelesaikan perkuliahan selama berpendidikan di luar negeri.
AXIS V:Global Assessment of Functioning (GAF) scale : 50-41 (beberapa disabilitas dalam
hubungan dengan realita dan komunikasi, kesulitan dalam fungsi sosial , okupasional , cara
berbicara sirkumstansial)
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : F20.x0 Skizofrenia Paranoid Berkelanjutan
Axis II : Z03.2 Tidak ada diagnosa
Axis III : Tidak ada diagnosa
Aksis IV : Tidak ada diagnosa
Axis V : GAF 50 - 41 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, kesulitan dalam fungsi sosial , okupasional , cara berbicara sirkumstansial )
IX. DAFTAR MASALAH1. Organobiologik : tidak ada masalah
2. Psikologik :
Gangguan persepsi : halusinasi visual
Proses / bentuk pikir : asosiasi longgar, neologisme, sirkumstansial
Isi pikir : waham kebesaran, waham bizzare
Mood dan afek : afek tumpul
Tilikan : derajat 1, RTA terganggu
3. Lingkungan dan Sosioekonomi :
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 20
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
Berdasarkan rekam medis, pasien merasa tidak mampu untuk beradaptasi dan
menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.
X. FORMULASI TERAPI
A. Psikofarmaka Anti psikosis : Aripiprazole 1x30 mg
Clozapine 1x50 mg
B. Non psikofarmakaa. Psikoterapi: supportive therapy
i. Pengawasan minum obat
ii. Memberi dukungan kepada pasien
b. Terapi Psikososial:
i. Family counseling : memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai keadaan dan penyakit pasien. Dan keluarga pasien jangan memberikan tekanan yang berlebihan kepada pasien.
c. Behavioural Therapy:
i. Pasien diajak untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan.
C. RENCANA TATALAKSANA LAINAnjuran pemeriksaan: Pantau pertambahan berat badan
Pemeriksaan laboratorium darah (anjuran pemeriksaan 6 bulan sekali):
o Fungsi ginjal: ureum, kreatinin
o Fungsi hati: SGOT, SGPT
o Pemeriksaan jumlah sel darah putih setiap bulan
XI. PROGNOSISKepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 21
Presentasi Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa – Ronald Salim 406138075
A. Faktor yang Meringankan
Faktor pencetus jelas
Faktor pendukung baik (keluarga)
Gejala positif
B. Faktor yang Memberatkan
Onset usia muda
Tidak menikah
Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan buruk
Gejala negatif
Riwayat melakukan tindakan penyerangan
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Qua ad sanationam : Dubia ad malam
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma GrahaPeriode 2 Juni – 5 Juli 2014Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 22