oleh: dr. hamidie ronald, m.pd, aifofile.upi.edu/direktori/fpok/jur._pend._kesehatan... · 2012. 3....
TRANSCRIPT
Oleh:
dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
1. Berdasarkan waktu terjadi:
-Akut : terjadi secara tiba-tiba dan terjadi dalam beberapa jam yang lalu.
Tanda & Gejala:
sakit , nyeri tekan, kemerahan,
kulit hangat, bengkak & inflamasi
-Kronis : Berkembang secara lambat. Gejala hilang–timbul dan
menyebabkan nyeri tumpul dan sakit. Biasanya karena overuse
atau cedera akut yang tidak sembuh sempurna.
2. Berdasarkan berat ringan cedera
3. Berdasarkan jaringan yang terkena: lunak, keras
4. Berdasarkan lokasi cedera
Traction (traksi)
Compression (kompresi)
Bending (pembengkokan)
Shear Stress (tekanan memotong)
Torsion (putaran)
Overload (beban berlebih) dan Overuse
(beban berulang)
1. STRAIN
a. Cedera pada otot:
- muscle sorenes
- hematoma: intramuskular, intermuskular
- ruptur: partial, total
- kram
b. Cedera pada tendon
2. SPRAIN
Cedera ligamen: derajat I,II,III
CEDERA PADA JARINGAN LUNAK
(OTOT, TENDON, LIGAMENT)
PERDARAHAN
BENGKAK
PENINGKATAN TEKANAN PADA
JARINGAN
NYERI DAN
KAKUGANGGUAN
PENYEMBUHAN
1. Terapi dingin:
- Terapi terbaik untuk cedera akut
- Es adalah vasokonstriktor sehingga dapat mengurangi
perdarahan internal dan bengkak
- Dapat juga membantu cedera overuse atau nyeri kronis
setiap selesai berlatih
2. Terapi panas:
- Digunakan pada cedera kronis atau cedera tanpa bengkak
- Meningkatkan elastisitas jaringan ikat sendi, memperbaiki sirkulasi darah
- Jangan dilakukan setelah berlatih
- Contoh: nyeri, kaku, nyeri sendi.
R = Rest, mengistirahatkan langsung bagian
cedera (48 -72 jam), untuk memberi kesempatan jaringan pulih
I = Ice, mengompres bagian cedera dengan es untuk menghentikan perdarahan, mengurangi bengkak dan nyeri
C = Compression, membebat bagian cedera dengan elastic bandage untuk mengurangi bengkak.
E = Elevate, meninggikan bagian cedera melebihi level jantung untuk mengurangi bengkak
*Masukkan pecahan es
dalam kantong plastik
*Bungkus kantong plastik tsb
dengan handuk tipis yang
telah dibasahi dengan air
dingin
*Kompres 10-20 menit
Ulangi kompres selang
waktu 2-4 jam
Heat ® Bleeding
Alcohol ® Swelling
Running ® Can make the
injury worse
Massage ® in the 1 st 48-72
hours, increases swelling &
bleeding
Nyeri sendi: khususnya lutut, siku,
pergelangan
tangan dan kaki
Nyeri tekan
Bengkak
ROM menurun
Perbandingan kelemahan
Rasa tumpul dan rasa geli
Setelah 1-3 hari melakukan RICE
Boleh melakukan latihan peregangan secara
perlahan dan lembut pada bagian yang
cedera dan sekitarnya
Bila timbul nyeri, hentikan
Pemanasan dapat membantu meningkatkan
aliran darah pada cedera sehingga
mempercepat penyembuhan
Dasar penggunaan: preventif & terapi
Preventif:
- Menurunkan resiko cedera
- Faktor psikologis
Yang penting adalah melakukan latihan yang
Baik, Benar, Terukur, Teratur (BBTT)
Terapi:
- Sebagai penyanggah pada cedera yang baru
terjadi
- Mencegah gerakan yang berlebihan
Lokasi nyaman, peralatan
dapat mudah dijangkau
Bersihkan dengan air hangat
Bersabun
Idealnya dicukur
Keringkan
Bila ada luka, balut dulu
Pemilihan material disesuaikan
dengan struktur anatomi,
tingkat cedera, selera
Bila mungkin, struktur pengikat
(strap) cedera pada posisi
dipendekkan
Contoh: Strapping Ankle
lakukan dorsoflexi untuk
membatasi gerakan kesamping
Bila dibutuhkan buat jangkar
melingkari tungkai, di atas
dan/atau di bawah sendi yang
cedera
Strapping/Taping lebih kuat bila
disatukan dengan bandage
Strap lebih nyaman bila dipakai terus
menerus. Taping cenderung menyebabkan kontriksi
Jika cocok dan dipakai terus menerus, tekan
gulungan agar tidak terlalu ketat
Perhatikan apakah strapping/Taping telah
memadai dan dapat menyokong area yang
cedera.
Setelah Strapping/Taping:
perhatikan sirkulasi. Cara: cubit kulit di bawah
Strapping untuk beberapa detik. Bila tekanan
dilepaskan, secara cepat kulit kembali ke warna
normal
Pengangkatan Strapping/Taping: Gunakan minyak
eucalyptus untuk melunakkan perekat. Jangan
mengoyakkan/mengangkat Strapping/Taping secara
cepat karena merusak kulit
Penatalaksanaan cedera akut pada jaringan
lunak dapat dilakukan dengan metoda
“RICE “ sampai 3 hari setelah terjadinya
cedera dengan selang waktu 2-4 jam.
Selanjutnya mulai dengan fase rehabilitasi
yakni melakukan peregangan dengan
perlahan dan lembut.