rmk etika dalam penelitian

10
Tugas Individu Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Positivis ETIKA DALAM PENELITIAN (KUANTITATIF & KUALITATIF) OLEH: ABDUL SAMING (P3400215015) PROGRAM MAGISTER SAIN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Upload: ullaibanez

Post on 10-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

RMK

TRANSCRIPT

Page 1: Rmk Etika Dalam Penelitian

Tugas Individu

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Positivis

ETIKA DALAM PENELITIAN

(KUANTITATIF & KUALITATIF)

OLEH:

ABDUL SAMING

(P3400215015)

PROGRAM MAGISTER SAIN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 2: Rmk Etika Dalam Penelitian

Pengertian Penelitian kuantitatif 

Penelitian kuantitatif  adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian

dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang

berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental

antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-

ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga

digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian

kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya

denganpenelitian kualitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif

melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta

menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan

persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel,

mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari

setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku,

maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah

dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian

kuantitatif.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif berkembang disebabkan oleh terjadinya perubahan

paradigma terhadap suatu realitas atau fenomena, dimana sebelumnya paradigma

positivisme (yang mengembangkan metode kuantitatif) memandang realitas sosial sebagai

tunggal, statis dan konkret. Kemudian timbul paradigma lain yaitu post positivisme yang

mengembangkan metode penelitian kualitatif dan melihat realitas sosial sebagai holistik,

utuh, komplek, dinamis dan penuh makna.

Metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kecil, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan

pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat

permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan

teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus

Page 3: Rmk Etika Dalam Penelitian

karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat

dari masalah lainnya.

Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka

data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-

gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah

subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen

rapat), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lain yang dapat mempekuat data

primer.

Topik dalam Penelitian Kualitatif

Pemilihan topik penelitian, merupakan konsep utama yang dibahas dalam suatu

penelitian ilmiah. Fokus penelitian muncul dari tinjauan pustaka secara ekstensif, anjuran

rekan, peneliti atau pembimbing, serta dapat pula dikembangkan melalui pengalaman yang

nyata. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Feasible, jumlah subjek dapat ditetapkan dan ruang lingkup penelitian difokuskan pada

masalah yang detail. Penelitian kualitatif dapat dilaksanakna dalam kurun waktu yang

tidak terlalu lama.

2. Interesting,  topik penelitian yang diambil harus menarik. Agar menarik minat pembaca

dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membuat

kebijakan sosial.

3. Reference, dalam memilih topik penelitian sebaiknya melihat pada penelitian-penelitian

sebelumnya. Apakah topik tersebut sudah pernah dikaji atau belum. Sehingga dapat

menjadi tolak ukur dalam melakukan penelitian selanjutnya.

4. Ethical, penelitian tersebut tidak boleh merugikan subjek dan objek yang diteliti, karena

sifat penelitian yang deskriptif dan setting penelitian yang hanya berupa studi lapangan

sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Peneliti juga

tidak melakukan intervensi terhadap sistem yang berjalan. Meskipun demikian apabila

ada mahasiswa atau peneliti yang ingin memilih topik yang sedang meresakan

masyarakat, inipun tidak menjadi masalah untuk dilakukannya penelitian terhadap

masalah tersebut. Yang terpenting adalah mahasiswa atau peneliti tetap mengikuti

prosedur yang ada, serta telah mendapatkan izin dari otoritas setempat.

5. Relevant, topik yang diangkat akan menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan.

Page 4: Rmk Etika Dalam Penelitian

Aspek-aspek Dalam Etika Penelitian

Etik dalam riset bisnis mengacu pada norma-norma berperilaku dan atau norma norma

perilaku social yang diharapkan pada waktu melakukan riset. Perilaku yang beretika dapat

diterapkan oleh organisasi dan anggota yang mensponsori riset tersebut, para peneliti yang

melakukan riset tersebut, dan responden yang memberikan peneliti data yang diperlukan.

Pengamatan etika dimulai dengan orang yang melakukan riset tersebut, yang seharusnya

melakukan penelitian dengan cara yang baik, memperhatikan pada hasil penelitian, dan

mengalahkan atau menomorduakan ego, mengejar tujuan organisasi daripada mengejar

kepentingan pribadi. Perilaku yang beretika seharusnya juga digambarkan dalam perilaku

peneliti yang melakukan penelitian tersebut, partisipan yang menyediakan data, analis yang

menyediakan hasil, dan seluruh tim riset yang menyajikan penafsiran hasil penelitian dan

yang menyarankan solusi alternatif, Sekaran (2003:17).

Lalu apa saja yang diatur oleh etika penelitian. Menurut Milton (1999) dalam

Muslim (2007:85) ada empat aspek utama yang perlu dipahami oleh seorang peneliti

yaitu: (1) Respect for human dignity: menghormati harkat dan martabat manusia. (2)

Respect for privacy and confidentiality: menghormati privasi dan kerahasiaan subyek

penelitian. (3) Respect for justice and inclusiveness: keadilan dan inklusivitas dan (4)

Balancing harms and benefits: memperhitungkan manfaat dan kerugian yang

ditimbulkan. Sementara itu menurut Singleton (1997) setidaknya ada tiga aspek yang

terkait dengan etika penelitian. Ketiganya meliputi peneliti itu sendiri, subyek yang

diteliti serta komunitas di sekitar peneliti.

Peneliti

1. Misconduct

Ialah seorang peneliti tidak boleh melakukan penipuan dalam menjalankan proses

penelitian. Disini kita berbicara mengenai tahapan yang harus dilalui oleh seseorang

peneliti. Seseorang peneliti yang dikejar-kejar oleh deadline untuk segera menyelesaikan

laporan, lalu mengambil keputusan untuk menghilangkan beberapa tahap yang

seharusnya dilakukan. Bayangkan saja anda sebagai mahasiswa yang sudah terancam

DO, jika semester ini tidak menyelesaikan Skripsi, lalu akhirnya anda mengambil jalan

piñtas, kalau begitu tidak usah melakukan penarikan sampel secara probabilita. Nanti di

laporan, anda akan melaporkan bahwa melakukan penarikan sampel secara probabilita,

namun sekarang inilah yang dikatakan melanggar etika penelitian.

2. Research Fraud

Yaitu seorang peneliti melakukan pemalsuan data. Anda masih menjadi mahasiswa

yang terancam DO tadi, ternyata anda melakukan pemalsuan data dilapangan. Anda

berpikir kalau anda harus menyebarkan kuisioner terhadap 100 orang responden, maka anda

akan menyelesaikannya paling tidak dua minggu. Itupun jika anda tidak mengalami

Page 5: Rmk Etika Dalam Penelitian

kesulitan untuk menemukan responden yang sudah anda pilih. Dengan mempertimbangkan

kesulitan yang akan anda hadapi, anda memutuskan untukmenyebarkan kuisioner tersebut

sebanyak 25 kuisioner yang sudah anda sebarkan. Dengan demikian anda juga telah

melanggar etika penelitian yaitu memalsukan data penelitian.

3. Plagiarism

Ialah seorang peneliti melakukan pemalsuan hasil penelitian. Anda sekali lagi

masih menjadi mahasiswa yang terancam DO. Waktu anda tinggal tiga hari lagi untuk

menyelesaikan laporan, anda menyerahkannya kedosen pembimbing. Apa yang akan anda

lakukan? Anda pergi keperpustakaan, mencari laporan penelitian yang sejenis dengan apa

yang anda sedang teliti, kemudian mengambil sebagian atau seluruh hasil laporan tadi dan

setelah anda kemas dengan tampilan berbeda, anda katakan sebagai hasil penelitian anda.

Sekali lagi anda telah melanggar etika penelitian, dengan cara memalsukan hasil

penelitian.

Subjek Peneliti

Berbicara mengenai subjek penelitian, setidaknya membahas mengenai dua hal

yaitu: perlindungan partisipan, serta informed consent.

1. Perlindungan Partisipan

Etika penelitian mengatur agar dalam melakukan penelitian tidak merugikan

partisipan. Apa saja aspek yang diatur? Pertama mengenai material: jangan sampai

penelitian yang kita lakukan merugikan subyek penelitian secara material. Contohnya

jika anda ingin melakukan penelitian mengenai daya tahan tubuh manusia. Anda meminta

sisubjek penelitian untuk datang ke daerah yang dingin di kutub utara, tetapi anda

sendiri tidak memberikan biaya untuk berpergian. Tentu subjek penelitian itu sudah

anda rugikan secara materi. Kedua dari segi fisik. Dalam kasus tadi, anda meminta

subjek penelitian untuk tidak memakai baju tebal dikutub utara. Disini anda akan melihat

berapa lama subjek tadi tahan terhadap cuaca dingin di sekelilingnya. Ini juga

melanggar etika penelitian, karena merugikan subjek penelitian secara fisik. Ketiga dari

segi psikologis. Kita berganti topik, kali ini anda akan melakukan penelitian terhadap subjek

penelitian yang pernah mengalami trauma perang. Lalu anda meminta subjek penelitian

menonton film perang yang menggambarkan kekejaman perang. Nah disini kita harus

berhati-hati agar kita tidak melanggar etika penelitian yang mengharuskan peneliti

untuk menjaga agar subjek penelitian tidak mengalami kerugian secara psikologis,

misalnya saja trauma perang yang hampir dilupakan, teringat kembali sehingga subjek

penelitian menjadi stress.

2. Informed Consent

Yaitu kesediaan yang disadari. Disini etika penelitian mensyaratkan adanya

kesediaan subjek penelitian untuk diteliti. Alasannya sederhana saja. Pertama, subjek

Page 6: Rmk Etika Dalam Penelitian

penelitian tidak minta untuk diteliti. Pihak penelitilah yang menginginkan subjek diteliti.

Untuk itu kesediaan dari subjek penelitian adalah mutlak. Kedua, subjek penelitian

memiliki hak asasi untuk menolak, sehingga peneliti tidak dapat melakukan pemaksaan.

Ketiga, subjek penelitian akan memberikan informasi pada orang yang asing yang baru

saja dikenalnya. Sering sekali anda sebagai peneliti akan bertemu dengan subjek

penelitian yang mungkin seumur hidup anda, belum anda kenal. Maka wajar saja jika

subjek peneliti tidak mau memberikan informasi pada orang yang baru saja dikenalnya.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh peneliti agar subjek penelitian bersedia untuk

diteliti?. Tentunya peneliti harus memberikan penjelasan mengenai tujuan dan proses

penelitian. Dengan demikian diharapkan subjek penelitian tidak akan keberatan untuk

diteliti.

Komunitas

Dalam bagian ini akan membahas mengenai lingkungan sekitar peneliti. Pertama kita

bicara mengenai pemberi sponsor. Bila anda seorang peneliti yang handal/expert dalam

setiap penelitian, maka tidak menutup kemungkinan seringkali atau sudah merupakan

suatu hal umum bila anda menggunakan sponsor. Biaya untuk melakukan suatu

penelitian memang sangat besar, apalagi bila cakupan penelitian itu luas. Etika

penelitian secara khusus mengatur pemberi sponsor agar bebas dari unsur-unsur

subyektif, dan tentunya peneliti diharuskan bersikap profesional. Dengan kata lain seorang

peneliti harus bebas dari motif personal, serta harus memenuhi syarat sebagai seorang

peneliti. Namun bila anda adalah seorang pemula dalam hal ini anda menyusun sebuah

penelitian sebagai syarat kelulusan dalam menempuh jenjang pendidikan S1 sebaiknya

anda mengikuti arahan dan nasehat nasehat pembimbing skripsi anda, dengan cara

proaktif. Kedua, hubungan dengan instansi terkait, baik itu suasta maupun pemerintah.

Sering sekali terjadi ketidak sesuaian antara peneliti dengan instansi terkait. Peneliti

selalu berpijak pada kebenaran yang didapatkan dari hasil penelitian, sedangkan instansi

terkait selalu berpijak pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Disini etika penelitian

menekankan pada kebenaran data yang didapat dari hasil penelitian.

Etika dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, identitas dan peran informan serta informasi-informasi yang

disampaikan menjadi hal-hal yang berharga sehingga peneliti harus memiliki tanggungjawab

untuk memperlakukan identitas diri dan informasi yang disampaikan oleh informan. Identitas

dan informasi tersebut dapat dibuka atau tertutup untuk khalayak, tergantung dari

kesepakatan antara peneliti dan informan yang tertulis dalam formulir kesepakatan (consent

form).

Page 7: Rmk Etika Dalam Penelitian

Peneliti boleh membuka identitas selama informan sepakat dan peneliti juga harus

menghargai keputusan apabila informan ingin identitasnya dilindungi. Dalam pengambilan

data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti mendapatkan izin baik secara tertulis ataupun

lisan sehingga penelitian tidak melanggar norma-norma yang mungkin dianut oleh informan

atau objek penelitian. Penelitian Kualitatif sangat menjunjung kode etik penelitian, dimana

identitas partisipan hanya ditulis menggunakan kode atau inisial.

Pada awal proses penelitian, peneliti melakukan proses informed consent untuk

mengevaluasi kesediaan partisipan dalam berpartisipasi selama penelitian Streubert &

Carpenter, (2003) dalam Rustanto (2013). Tujuan informed consent adalah memudahkan

partisipan dalam memutuskan kesediaannya mengikuti proses penelitian.  Informed

consent berisi penjelasan singkat meliputi tujuan penelitian, prosedur penelitian, lamanya

keterlibatan partisipan, dan hak-hak partisipan. Berikut ini beberapa uraian

mengenai  isi Informed consent  :

1. Penjelasan tujuan penelitian, partisipan diberikan penjelasan yang dapat dimengerti

mengenai tujuan dan manfaat penelitian, prosedur dan teknik yang dilakukan selama

proses penelitian.

2. Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan

3. Penjelasan manfaat potensial, manfaat dapat dijelaskan kepada partisipan sehingga dapat

dijadikan pertimbangan oleh partisipan untuk mengikuti penelitian

4. Persetujuan bahwa partisipan  menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

berkaitan dengan proses penelitian

5. Persetujuan bahwa partisipan dapat mengundurkan diri kapan saja, peneliti tidak dapat

memaksa atau membujuk partisipan untuk mengikuti penelitian yang betentangan dengan

keinginannya

6. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan, partisipan diyakinkan bahwa semua hasil tidak akan

dihubungkan dengan mereka dan cerita mereka akan dirahasiakan.

Page 8: Rmk Etika Dalam Penelitian

Referensi

Muslim, “Etika dan Pendekatan Penelitian dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktikal)”, Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta, 2007.

Sekaran, Uma. “Research Methods For Business”, USA, 2003.

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif diakses pada 21/09/2015, pukul 09:00 WITA.

http://bambang-rustanto.blogspot.co.id/2013/08/topik-dan-etika-penelitian.html diakses pada 21/09/2015, pukul 08:43 WITA.