rks

16
1 BAB I SYARAT-SYARAT UMUM PASAL 1 PERATURAN UMUM Tata laksana dalam penyelenggaraan desain perencanaan teknis ini didasarkan pada peraturan-peraturan berikut : 1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan Indonesia, maka yang syah dan mengikat adalah : Syarat-syarat umum Algemene Voorwarden yang disyahkan dengan Surat Keputusan Presiden No. 29 tahun 1941, tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571. 2. Peraturan Pemerintah No. 28, 29 dan 30 Tahun 2000. 3. Keppres No. 80 Tahun 2003 beserta lampiran–lampirannya yang berlaku tentang pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah Daerah setempat. 5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah 6. Undang-undang Perburuhan No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja. 7. Petunjuk-petunjuk dari Direksi Teknis/Pengelola Proyek. PASAL 2 PEMBERI TUGAS PEKERJAAN Pemberi tugas pekerjaan ini adalah Pengguna Jasa Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Paket 5 (Murni) : Prencanaan Pembangunan Rumah Dinas Kepalah Sekolah SMAN 3 PPU, dan Pembangunan Gedung SD-SMP Terpadu Nipah-Nipah Tahun Anggaran 2006. PASAL 3 DIREKSI TEKNIS Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yang bertindak sebagai Direksi Teknis adalah Pengelola Proyek, terdiri dari : 1. Pengelola Administrasi dan Bagian Keuangan Proyek, Pengguna Jasa Perencanaan, Bendaharawan Proyek dan Staffnya. 2. Pengelola Teknis Proyek terdiri dari Tim Asistensi Teknis yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

Upload: annas-frendytre

Post on 23-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh RKS

TRANSCRIPT

BAB I

PAGE

BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1

PERATURAN UMUM

Tata laksana dalam penyelenggaraan desain perencanaan teknis ini didasarkan pada peraturan-peraturan berikut :

1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan Indonesia, maka yang syah dan mengikat adalah : Syarat-syarat umum Algemene Voorwarden yang disyahkan dengan Surat Keputusan Presiden No. 29 tahun 1941, tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.

2. Peraturan Pemerintah No. 28, 29 dan 30 Tahun 2000.

3. Keppres No. 80 Tahun 2003 beserta lampiranlampirannya yang berlaku tentang pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah.4. Peraturan Pemerintah Daerah setempat.

5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah6. Undang-undang Perburuhan No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.

7. Petunjuk-petunjuk dari Direksi Teknis/Pengelola Proyek.

PASAL 2

PEMBERI TUGAS PEKERJAAN

Pemberi tugas pekerjaan ini adalah Pengguna Jasa Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Paket 5 (Murni) : Prencanaan Pembangunan Rumah Dinas Kepalah Sekolah SMAN 3 PPU, dan Pembangunan Gedung SD-SMP Terpadu Nipah-Nipah Tahun Anggaran 2006. PASAL 3

DIREKSI TEKNIS

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, yang bertindak sebagai Direksi Teknis adalah Pengelola Proyek, terdiri dari :

1. Pengelola Administrasi dan Bagian Keuangan Proyek, Pengguna Jasa Perencanaan, Bendaharawan Proyek dan Staffnya.

2. Pengelola Teknis Proyek terdiri dari Tim Asistensi Teknis yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

PASAL 4

KONSULTAN PERENCANA

1. Konsultan Perencana untuk pekerjaan ini adalah konsultan yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa Perencanaan melalui proses Penawaran untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Paket 5 (Murni) Tahun Anggaran 2006.2. Konsultan Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara ataupun Dinas/Instansi setempat yang terkait pada tahap perencanaan dan menyusun dokumen Penawaran secara berkala sampai selesai.

3. Konsultan Perencana juga berkewajiban mengadakan pengawasan berkala dalam pelaksanaan fisik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Paket 5 Tahun Anggaran 2006.

4. Konsultan Perencana tidak dibenarkan merubah ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat izin tertulis dari Pengguna Jasa Perencanaan atas pertimbangan Pengelola Teknis Proyek.

5. Bilamana Konsultan Perencana menemui kejanggalan dalam pelaksanaan atau menyimpang dari bestek, supaya segera memberitahukan kepada Penanggung Jawab Pelaksanaan Fisik.

6. Konsultan Perencana dalam melaksanakan pekerjaannya harus mengikuti Pedoman Persyaratan dan Pedoman Penugasan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

7. Konsultan Perencana dalam melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan Perencanaan sesuai dengan Pedoman Persyaratan dan Ketentuan-ketentuan yang berlaku.

8. Konsultan Perencana dalam melaksanakan pekerjaan bertanggung jawab atas waktu penyelesaian pekerjaan.

9. Konsultan Perencana tidak diperkenankan memberikan pekerjaan yang diterima dari Pengguna Jasa Perencanaan kepada pihak lain kecuali dengan persetujuan Pengguna Jasa Perencanaan.

10. Konsultan Perencana harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari dokumen pelaksanaan kepada Pengguna Jasa Perencanaan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari Pengguna Jasa Perencanaan.

11. Konsultan Perencana beserta personalianya tidak dibenarkan langsung maupun tidak langsung turut serta baik sebagai sub kontraktor maupun sebagai tenaga kerja dari suatu perusahaan Kontraktor untuk mengerjakan suatu proyek.

12. Konsultan Perencana tetap bertanggung jawab atas hasil karya Perencanaannya selama 10 (sepuluh) tahun sejak Penyerahan Pekerjaan Fisik.

PASAL 5

JADWAL PELAKSANAAN PENAWARANPelaksanaan Penawaran ini dijadwalkan sebagai berikut:

1. Pengambilan Dokumen :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

2. Pemberian penjelasan pekerjaan :

a. Penjelasan syarat administrasi dan teknik, akan diadakan pada :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

b. Penjelasan lapangan/peninjauan lapangan, akan diadakan pada :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

c. Bagi mereka yang tidak mengikuti aanwijzing dan peninjauan lapangan, tidak diperkenankan untuk mengikuti Penawaran.

d. Berita acara aanwijzing dan peninjauan lapangan dapat diambil pada :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

PASAL 6

PENAWARAN PEKERJAAN

1. Penawaran pekerjaan akan dilakukan sesuai dengan peraturan Penawaran terbatas (reglement ophet hadwer van aabestdiangan mel berrparte medidengin de uitvoering van landwerken) serta perubahan-perubahan pada saat Penawaran.

2. Pemasukan surat penawaran paling lambat pada :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

3. Wakil Konsultan yang mengikuti/menghadiri Penawaran, harus membawa surat kuasa bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) dari Direktur Perusahaan yang mengikuti Penawaran pekerjaan ini.

4. Pembukaan surat penawaran akan dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Penawaran dihadapan para Konsultan yang hadir, pada :

Hari:

Tanggal:

Jam:

Tempat:

PASAL 7

SAMPUL SURAT PENAWARAN

1.Sampul surat penawaran berukuran 28 x 40 cm dan tidak boleh ada ciri yang diragukan, tidak tembus pandang dan disediakan sendiri oleh Konsultan peserta lelang.

2.Sampul surat penawaran yang sudah terisi surat penawaran lengkap dengan lampiran-lampirannya agar ditutup rapat (dilem) dan tidak boleh diberi kode atau cap perusahaan atau kode-kode lainnya.

3.Contoh sampul surat penawaran sebagaimana terlampir.

PASAL 8

SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SYAH

Sampul surat penawaran yang tidak syah dan dinyatakan gugur bilamana :

1.Surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam pasal 7 ayat 1, 2, 3 tersebut di atas.

2.Pada sampul surat penawaran terdapat nama penawar, harga penawaran atau tanda-tanda lain diluar syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 7 ayat 1, 2, 3 tersebut di atas.

PASAL 9

PERSYARATAN PENAWARAN

1. Sampul penawaran yang dipakai sistem satu sampul.

Yaitu seluruh dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi dan teknis serta perhitungan harga, dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup dan disampaikan kepada Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, sebagaimana contoh terlampir.

2. Penawaran terdiri dari lampiran-lampiran sebagai berikut :

a. Surat penawaran asli diberi materai Rp. 6000,- yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku penawaran, ditandatangani Direktur, nama jelas diberi tanggal dan cap stempel perusahaan, asli dan 2 (dua) rangkap rekamannya.

b. Dokumen penawaran teknis, rangkap 5 (lima).

c. Biaya Personil (Billing Rate), rangkap 5 (lima).

d. Biaya langsung (Non Personil), rangkap 5 (lima)PASAL 10

CALON PEMENANG

Calon pemenang ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa adalah Konsultan yang paling menguntungkan bagi negara dalam arti :

1.Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

2.Perhitungan harga yang ditawarkan, dapat dipertanggungjawabkan.

3.Penawaran tersebut yang terendah diantara penawar-penawar yang memenuhi syarat sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1 dan 2.

4.Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin produksi dalam negeri.

PASAL 11

PENGUMUMAN PEMENANG DAN SANGGAHAN

1.Penetapan pemenang diputuskan oleh Pejabat yang berwenang.

2.Pengumuman pemenang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, setelah ada penetapan pemenang oleh Pejabat yang berwenang.

3.Kepada rekanan Konsultan yang berkeberatan atas penetapan pemenang, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang selama dalam 4 (empat) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang.

4.Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksanaan prosedur Penawaran. Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara tertulis pula selambat-lambatnya 4 (empat) hari setelah diterimanya sanggahan tersebut.

PASAL 12

PENUNJUKAN PEMENANG PEKERJAAN (GUNNING)

1.Pengguna Jasa Perencanaan akan memberikan pekerjaan kepada Konsultan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.Surat penunjukan pemenang pekerjaan (gunning) akan diberikan kepada Konsultan yang telah ditunjuk, paling cepat dalam waktu 6 (enam) hari setelah habisnya masa sanggah, sedangkan SPK diberikan paling cepat 7 (tujuh) hari setelah gunning dikeluarkan.

PASAL 13

PENANDATANGAN KONTRAK

Penandatanganan kontrak (Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan) antara kedua belah pihak, harus telah ditandatangani setelah dikeluarkan gunning.

PASAL 14

SYARAT PELAKSANAAN

Konsultan Perencana sebelum memulai pekerjaan diharuskan mengadakan penelitian diantaranya :

1. Lokasi proyek dan bahan/material yang tersedia.

2. Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara menyeluruh.

3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing.

4. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan harus sesuai dengan :

a. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

b. RKS dengan segala perubahannya dalam aanwijzing (Berita acara penjelasan pekerjaan dan peninjauan lapangan atau lokasi proyek)

c. Petunjuk-petunjuk dari Pengguna Jasa Perencanaan/Pengelola Teknis Proyek atau Direksi Teknis.

PASAL 15

KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA

1.Konsultan diminta untuk menyediakan obat-obatan sesuai syarat-syarat P3K dan harus tersedia lengkap di lapangan untuk pertolongan pertama kecelakaan pada tempat pekerjaan.

2.Konsultan harus bertanggung jawab atas segala kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kesalahan perencanaan.

PASAL 16

KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEUR1.Semua kenaikan harga yang bersifat biasa, Konsultan tidak dapat mengajukan klaim.

2.Semua kenaikan harga akibat tindakan Pemerintah di bidang moneter yang bersifat nasional, Konsultan dapat mengajukan klaim sesuai dengan keputusan pemerintah, apabila hal tersebut dibenarkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

3.Semua kerugian akibat force majeur berupa bencana alam antara lain : gempa bumi, angin topan, banjir dan lain-lain. Apabila kejadian tersebut dapat dibenarkan oleh pemerintah, maka bukan menjadi tanggung jawab Konsultan (untuk itu perlu keterangan yang dibenarkan oleh Bupati setempat).

PASAL 17

ASURANSI

1.Sehubungan dengan pekerjaan ini, dianjurkan kepada Konsultan untuk mengasuransikan tenaga personil yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini, untuk menjaga kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja selama pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

2.Kelalaian terhadap hal tersebut di atas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan.

Lampiran 1

Contoh Sampul Surat Penawaran

Tampak depan

Tampak belakangLampiran 2

Contoh Surat Penawaran

KOP PERUSAHAAN

Surat Penawaran

No.

Kepada Yth.

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Lelang Proyek .

di -

.

Dengan hormat,

Kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama

:

Jabatan

:

Alamat

:

Akte Pendirian: Nomor Tanggal

Notaris

:

NPWP

:

Dengan ini menyatakan :

a. Telah mempelajari dan memahami segala isi dari Dokumen Penawaran dan Berita Acara Penjelasan serta akan tunduk pada KEPPRES No. 80 Tahun 2003 beserta lampirannya.

b. Sanggup dan bersedia mendatangkan segala bahan, peralatan dan tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini :

Pekerjaan

:

Dilelangkan Tanggal :

Bertempat

:

Harga Borongan

:

Terbilang

: ()

c. Dalam jangka waktu pelaksanaan selama () hari kalender.

d. Penawaran tersebut mengikat dalam jangka waktu selama () hari kalender terhitung sejak tanggal surat penawaran ini.

e. Penyerahan jaminan penawaran dalam bentuk Bank Garansi sebesar Rp. (.................. Rupiah) sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Demikian Surat Penawaran ini kami ajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2005

Penawaran,

CV./PT.

Materai Rp. 6000,-

Tanda tangan di atas materai

Cap perusahaan di atas materai

Tanggal, bulan dan tahun di atas materai

..

Direktur/Direktur Utama

BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASIPASAL 1

JAMINAN PELAKSANAAN

1. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak pekerjaan, untuk pengadaan jasa konsultansi di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

2. Jaminan Pelaksanaan diserahkan oleh Konsultan kepada Pengguna Jasa Perencanaan pada saat penandatanganan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak).

3. Jaminan pelaksanaan dapat dikembalikan setelah pekerjaan diserah terimakan dan telah diterima baik oleh Pengguna Jasa Perencanaan, disertai dengan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

PASAL 2

UANG MUKA

1. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan dapat mengajukan uang muka maksimum sebesar 30% dari nilai kontrak untuk Usaha Kecil dan sebesar 20% dari nilai kontrak untuk Usaha Menengah/Besar, dengan disertai jaminan uang muka dari Bank Pemerintah atau Perusahaan Asuransi yang senilai dengan besarnya uang muka dan proposal penggunaan uang muka tersebut kepada Pengguna Jasa Perencanaan.

2. Pengembalian uang muka tersebut, diangsur dan dipotong langsung secara proporsional pada saat pembayaran pekerjaan kepada Konsultan.

PASAL 3

CARA PEMBAYARAN

Pembayaran ini akan dilaksanakan secara sekaligus atau sesuai dengan prestasi pekerjaan tersebut di atas disertai dengan Berita Acara, yang telah disetujui/disyahkan oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

PASAL 4

RENCANA KERJA

Konsultan harus membuat Rencana Kerja dalam bentuk Bar Chart yang disetujui oleh Pengguna Jasa Perencanaan, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah diterbitkannya SPK.

PASAL 5

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.Biaya materai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dibebankan kepada Konsultan, 3 (tiga) buku kontrak asli masing-masing bermaterai Rp. 6.000,- dengan tanda tangan asli dan distempel dan selanjutnya tidak diperlukan materai cukup ditandatangani dan distempel.

2.Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) atau sesuai dengan keperluan, semuanya atas biaya Konsultan.

PASAL 6

PERMULAAN PEKERJAAN

1.Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung sejak SPK dikeluarkan oleh Pengguna Jasa Perencanaan, pekerjaan sudah harus dimulai.

2.Bilamana ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dipenuhi, maka Jaminan Pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik Negara atau bagi yang tidak dikenakan jaminan pelaksanaan akan dicabut pekerjaannya dan dicatat dalam kondite daftar hitam rekanan (Black List).

3.Konsultan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa Perencanaan, bila akan memulai pekerjaan.

PASAL 7

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1.Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 (tiga puluh) hari kalender, termasuk hari minggu, hari besar nasional dan hari raya.

2.Pekerjaan dapat diserahterimakan bilamana pekerjaan tersebut telah selesai 100%, yang dinyatakan dalam bentuk Berita Acara dan dapat diterima oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

PASAL 8

PERPANJANGAN WAKTU

1.Waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang bila ditunjang data-data/alasan-alasan yang tepat/lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.Time schedule yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan.

3.Surat permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat diterima oleh Pengguna Jasa Perencanaan yang bilamana:

a. Adanya pekerjaan tambah/kurang yang tidak dapat dielakkan setelah atau sebelum kontrak ditandatangani.

b. Adanya SPK baru tentang pekerjaan tambahan.

c. Adanya perintah tertulis dari Pengguna Jasa Perencanaan, bahwa pekerjaan untuk sementara waktu dihentikan.

d. Adanya force majeur, sehingga pelaksanaan pekerjaan harus ditangguhkan untuk masa waktu yang tidak ditentukan.

e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktunya, akibat adanya permasalahan yang diluar kewajiban Konsultan.

PASAL 9

SANKSI DAN DENDA

1. Bilamana batas waktu penyerahan pertama pekerjaan dilampaui (tidak dipenuhi), maka Konsultan dikenakan denda sebesar 1/00 (satu permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan, dan maksimum 5 % (lima persen) dari nilai kontrak, yang akan diperhitungkan pada saat pembayaran angsuran dalam Penyerahan Pekerjaan.

2. Menyimpang dari ketentuan-ketentuan terhadap segala kelalaian yang tercantum dalam kontrak, maka Konsultan dikenakan denda sebesar 1/00 (satu permil) dari nilai kontrak untuk setiap kelalaian, yang akan diperhitungkan pada saat pembayaran angsuran dalam Penyerahan Pekerjaan.

3. Denda dan sanksi tersebut diatas tidak berlaku apabila disebabkan oleh force majure yang disyahkan oleh Pemerintah Daerah (Bupati) secara tertulis.

PASAL 10

PENCABUTAN PEKERJAAN

1. Pengguna Jasa Perencanaan dapat membatalkan atau mencabut secara sepihak dari tangan Konsultan yang mendapat pekerjaan termasuk Usaha Kecil, bila ternyata telah menyerahkan sebagian/keseluruhan pekerjaan kepada Konsultan lainnya tanpa sepengetahuan Pengguna Jasa Perencanaan, yang semata-mata hanya mencari keuntungan dari pekerjaan tersebut.

2. Pada pencabutan pekerjaan Konsultan hanya dapat dibayar :

a. Hanya pekerjaan yang telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

b. Penyerahan bagian-bagian pekerjaan khusus kepada Konsultan lain, harus mendapat izin tertulis dari Pengguna Jasa Perencanaan.

c. Penyerahan bagian-bagian pekerjaan kepada Konsultan lain tanpa mendapat izin tertulis dari Pengguna Jasa Perencanaan, tidak diperbolehkan.

PASAL 11

PERSELISIHAN

Perselisihan tentang pelaksanaan pekerjaan baik dalam teknik maupun administrasi dari Pihak Pengguna Jasa Perencanaan dan Pihak Konsultan akan diselesaikan dengan musyawarah. Apabila perselisihan tersebut tidak bisa diselesaikan secara musyawarah, maka diserahkan kepada Pejabat Pengadaan Barang/Jasa arbitrase yang terdiri dari :

1. 1 (satu) orang ahli yang ditunjuk oleh Pihak Pengguna Jasa Perencanaan 2. 1 (satu) orang ahli yang ditunjuk oleh Pihak Konsultan

3. 1 ( satu) orang ahli yang dipilih dan disetujui oleh kedua belah pihak

Kemudian bersama-sama untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Apabila ternyata penyelesaian melalui Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Arbitrase mengalami kegagalan, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Penajam Paser Utara.

PASAL 12

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Hanya untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara tertulis oleh Pengguna Jasa Perencanaan, Konsultan dapat mengajukan pembayaran tambahan.

2. Dalam mengajukan RAB pengerjaan tambahan supaya ditambahkan 10% untuk PPN

3. Harga satuan yang diajukan untuk pekerjaan tambah harus sesuai dengan harga satuan yang ada dalam kontrak pekerjaan.

4. Bilamana pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak ada dalam kontrak, maka Konsultan dapat mengajukan dengan harga yang wajar dan sesuai dengan harga standar di daerah tempat pekerjaan.

5. Pembayaran pekerjaan tambah kurang akan dibayar setelah Penyerahan Pekerjaan dilaksanakan dan dinyatakan dengan Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang yang disetujui oleh Pengguna Jasa Perencanaan unsur-unsur lain yang berkompeten.

PASAL 13

DOKUMENTASI

1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lokasi tempat pekerjaan yang masih 0 % (nol persen) agar diadakan pemotretan di tempat-tempat yang dianggap penting menurut pertimbangan Direksi Teknis dengan ukuran 8 x 12 cm sebanyak 4 lembar, foto berwarna dan dilanjutkan secara berkala sampai pekerjaan selesai 100 %.

2. Setiap permintaan pembayaran angsuran dan penyerahan pekerjaan harus diadakan pemotretan yang menunjukkan prestasi pekerjaan dengan ukuran 8 x 12 cm.

PASAL 14

PENUTUP

Hal-hal peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan dari pemerintah yang belum tercantum dalam RKS ini, akan diatur kemudian dalam Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan.

BAB III

SYARAT-SYARAT TEKNIS

PASAL 1

URAIAN UMUM

1. Pekerjaan Perencanaan yang akan dilaksanakan, adalah Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Paket 5 Yaitu Prencanaan Pembangunan Rumah Dinas Kepalah Sekolah SMAN 3 PPU, dan Pembangunan Gedung SD-SMP Terpadu Nipah-Nipah Tahun Anggaran 2006.

2. Hasil pekerjaan Perencanaan tersebut berupa dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat sebagai berikut meliputi : Engineer Estimate, Daftar Kuantitas dan Harga, serta Gambar Kerja.

PASAL 2

STANDAR PERATURAN TEKNIS

Standar Peraturan Teknis sebagai dasar di dalam Perencanaan Teknis Bidang Keciptakaryaan meliputi :

1.Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971 beserta perubahannya.

2.Standar analisa SNI.3.Peraturan-peraturan Teknis Jalan dan Jembatan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

PASAL 3

PENYAMPAIAN LAPORAN DAN ASISTENSI LAPORAN

1. Konsultan diwajibkan membuat laporan atas hasil pekerjaan perencanaannya dan menyampaikannya kepada Pengguna Jasa Perencanaan.

2. Konsultan dalam menyampaikan laporannya diwajibkan mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam Keppres No. 80 Tahun 2003 sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan (Inspection Report).

b. Laporan Antara (Draft Report).

c. Laporan Akhir (Final Report).

3. Konsultan dalam menyampaikan setiap laporannya harus diasistensi terlebih dahulu oleh Tim Asistensi yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa Perencanaan dan mengikuti jadwal asistensi yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa Perencanaan.

4. Konsultan diharuskan memaparkan hasil pekerjaan perencanaannya kepada pihak-pihak yang terkait dengan perencanaannya tersebut.

SURAT PENAWARAN

Kepada Yth.

...............................

...............................

di

Penajam

Penajam, 09 Agustus 2006

Pejabat Pembuat Komitmen

Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Litbang

Pada Bappeda Kabupaten Penajam Paser Utara

Sirajuddin, SP

NIP. 080 070 989