rks psekp 2015

51
Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya 1 | PT. WGK BAB 1 SYARAT - SYARAT UMUM 1.1 UMUM Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini. Bila terdapat ke-tidak jelasan dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian. 1.2 LINGKUP PEKERJAAN Penyelesaian tenaga kerja, bahan - bahan dan alat - alat kerja yang dibutuhkan dalam Melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan - bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan pekerjaan dapat selesai dengan sempurna. 1.3 SARANA KERJA Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing - masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai. 1.4 GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar - gambar yang ada (AR, ST, dan ME) dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/ Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. 1. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang. 2. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil - peil, ketinggian, lebar ketebalan, luas penampang dan lain - lainnya sebelum memulai pekerjaan. 3. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran - ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawasan. 4. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing - masing dua salinan, segala gambar - gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita - berita perubahan dan gambar- gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen - dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas konstruksi dan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

Upload: lukmanari-hadi

Post on 06-Feb-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psekp

TRANSCRIPT

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

1 | P T . W G K

BAB 1

SYARAT - SYARAT UMUM 1.1 UMUM

Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini. Bila terdapat ke-tidak jelasan dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN

Penyelesaian tenaga kerja, bahan - bahan dan alat - alat kerja yang dibutuhkan dalam Melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan - bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1.3 SARANA KERJA Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing - masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.

1.4 GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN

Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar - gambar yang ada (AR, ST, dan ME) dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/ Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. 1. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan

selesai/terpasang. 2. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan

Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil - peil, ketinggian, lebar ketebalan, luas penampang dan lain - lainnya sebelum memulai pekerjaan.

3. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran - ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawasan.

4. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing - masing dua salinan, segala gambar - gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita - berita perubahan dan gambar- gambar

pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen - dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas konstruksi dan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen – dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

2 | P T . W G K

1.5 GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN & CONTOH-CONTOH 1. Gambar - gambar pelaksanaan pelaksanaan ( shop drawing ) adalah gambar -gambar,

diagram, ilustrasi jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau sub Kontraktor, supplier atau produsen yang menjelaskan bahan - bahan atau sebagian pekerjaan.

2. Contoh - contoh adalah benda - benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai dahulu.

3. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semua gambar - gambar pelaksanaan dan contoh - contoh yang diisyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.

4. Gambar - gambar pelaksanaan dan contoh - contoh harus diberi tanda – tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal - hal demikian.

5. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar - gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.

6. Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar - gambar pelaksanaan atau contoh - contoh dalam waktu sesingkat -singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat - syarat keindahan.

7. Kontraktor akan melakukan perbaikan - perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar - gambar pelaksanaan dan contoh - contoh sampai disetujui.

8. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar - gambar pelaksanaan dan contoh - contoh tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.

9. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar - gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Konsultan Pengawas.

10. Gambar - gambar pelaksanaan atau contoh - contoh harus dikirimkan kepada KONSULTAN PENGAWAS dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan tanda - tanda “ Telah Diperiksa Tanpa Perubahan “ atau “ Telah Diperiksa DenganPerubahan “ atau “ Ditolak “.

11. Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.

12. Sebutan Katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan Pengawas hal - hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah.

13. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.

14. Contoh - contoh yang disebutkan dalam Spesfikasi Teknis harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas.

15. Biaya pengiriman gambar - gambar pelaksanaan, contoh - contoh, katalog – catalog kepada Konsultan Pengawas dan Perencanaan menjadi tanggungan Kontraktor.

1.6 JAMINAN KUALITAS Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti - bukti mengenai hal - hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

3 | P T . W G K

persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

1.7 NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari suatu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang itentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang - barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanaan bahan / merk tersebut tidak / sukar diperoleh, maka Perencana dengan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas akan menentukan sendiri alternaatif merk lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material - material tersebut telah dipesan ( order import ).

1.8 CONTOH-CONTOH 1. Contoh - contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus

segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh - contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang Akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

Contoh - contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

2. Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang - barang contoh ( sample ) dari material yang akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.

3. Barang - barang contoh ( sample ) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti /sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang - barang / material – material tersebut.

4. Untuk barang - barang dan material yang akan didatangkan ke site ( melalui pemesanan ), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan : Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop drawing, konster dan sample,yang dianggap perlu oleh Perencana / Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Perencana / Pengawas.

1.9 SUBTITUSI Produk yang disebutkan nama pabriknya : Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data - data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya : Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk - produk yang tidak disebutkan nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya menguraikan data - data yang menunjukan secara benar bahwa produk - produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari pemilik / Perencana / Pengawas.

1.10 MATERIAL DAN TENAGA KERJA

Seluruh peralatan, mineral yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

4 | P T . W G K

ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.

1.11 KLAUSAL DISEBUTKAN KEMBALI Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal - klausal yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain - lain untuk segala “ Claim “ atau tuntutan terhadap hak -hak asasi manusia.

1.12 KOORDINASI PEKERJAAN

1. Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat dihindarkan.Melokalisasi / memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan / Pengawas.

2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat -syarat pelaksanaan, gambar - gambar dan instruksi - instruksi tertulis dari Pengawas.

3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap kekeliruan- kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab.

4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat - syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari KONSULTAN PENGAWAS harus diperbaiki atau dibongkar.

Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.13 PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN 1. Perlindungan terhadap milik umum : Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat – alat mesin,

bahan - bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

2. Orang - orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas

dan para penjaga. 3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :

Selama masa - masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan - jalan, saluran – saluran pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan – kerusakan sejenis yang disebabkan operasi - operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.

4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan - bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

5. Kesejahteraan Keamanan dan Pertolongan Pertama :

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

5 | P T . W G K

Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengaman yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yangakan datang kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut ( memenuhi ) ketentuan Undang - Undang yang berlaku pada waktu itu.

Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.

6. Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya

gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu sebagainya Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

1.14 PERATURAN HAK PATENT Kontraktor harus melindungi Pemilik ( owner ) terhadap semua “ claim “ atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.

1.15 IKLAN

Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan (batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

1.16 PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan

Syarat - syarat ( RKS ) ini, berlaku dan mengikat ketentuan - ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : a. Keppres 29 / 1984 dengan lampiran - lampirannya. b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Warken ( AV ) 1941. c. Keputusan - keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ). d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( PBI - 1971 ). e. Tata Cara Perencanaan Struktur untuk Bangunan Gedung SK - SNI T-15 1991 - 03. f. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga kerja. g. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik ( PUIL ) 1979 dan PLN setempat. h. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan

dan Perusahaan Air Minum. i. Peraturan konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI - 1961 ). j. Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 08. k. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan. l. Peraturan Muatan Indonesia. m. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983. n. Peraturan Pengecatan NI - 12. o. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan / Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula. a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi

Tugas termasuk juga gambar - gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.

b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat Pekerjaan. c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

6 | P T . W G K

d. Berita Acara Penunjukan. e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor. f. Surat Perintah Kerja ( SPK ) g. Surat Penawaran beserta lampiran - lampirannya. h. Jadwal Pelaksanaan ( Tentative Time Schedule ) yang telah disetujui. i. Kontrak / Surat Perjanjian Pemborongan.

1.17 SHOP DRAWING 1. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan disain

yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas. 2. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data - data yang diperlukan termasuk

keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data - data tertulis, dan hal - hal lain yang diperlukan.

3. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan - kesalahan detailing fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi baja.

4. Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan diworkshop, kecuali atas persetujuan Pengawas.

5. Semua baut, baik yang dikerjakan diworkshop maupun dilapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.

6. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya Kontraktor.

7. Keragu - raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus ditanyakan kepada KONSULTAN PENGAWAS / Perencana.

8. Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar - gambar “ As Built Drawing “ sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan dikemudian hari.

9. Gambar - gambar tersebut diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

7 | P T . W G K

BAB 2

PEKERJAAN PENGUKURAN & PERSIAPAN 2.1 PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK

1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon dan sisa bongkaran existing.

2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. 3. Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak

proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara.

4. Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti pondasi, jaringan listrik/pipa-pipa dan lain-lain yang masih ada menurut penilaian KONSULTAN PENGAWAS jika dibiarkan ditempat akan mengganggu pekerjaan tapak, seperti pekerjaan tata hijau (landscaping), pembuatan jalan, penanaman rumput dan lain-lain, harus dibongkar dan dikeluarkan dari tapak.

5. Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di atas adalah atas tanggungan Kontraktor dan pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

2.2 PENGUKURAN TAPAK KEMBALI

1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi Pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.

2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/KONSULTAN PENGAWAS untuk dimintakan keputusannya.

3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Kontraktor harus menyediakan teodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana/KONSULTAN PENGAWAS selama pelaksanaan proyek.

5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/ KONSULTAN PENGAWAS.

6. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. 2.3 TUGU PATOKAN DASAR (BENCH MARK)

1. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Perencana/KONSULTAN PENGAWAS 2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20 x 20 cm

tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah. Tugu patokan dasar harus dilengkapi dengan titik ukur.

3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bias diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari perencana/ KONSULTAN PENGAWAS untuk membongkarnya.

4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor. 5. Pada setiap tugu patok dasar harus tertera dengan jelas kode koordinat dan ketinggian

(elevasi) nya.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

8 | P T . W G K

2.4 PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)

1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau, tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2m satu sama lain.

2. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Perencana/KONSULTAN PENGAWAS.

3. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan kepada Perencana/KONSULTAN PENGAWAS.

4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor. 2.5 PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA

1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari Lumpur, minyak dan bahan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/KONSULTAN PENGAWAS.

2. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan KONSULTAN PENGAWAS. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi Lapangan.

3. Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban Kontraktor.

2.6 PEKERJAAN PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN 1. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam

kebakaran (fire extinguisher) Yamato lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang - kurangnya minimal 4 (empat) tabung, masingmasing tabung berkapasitas 6 kg.

2. Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alt pemadam kebakaran tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas.

2.7 DRAINAGE TAPAK

1. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada ditapak, Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada.

2. Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak sesuai gambar yang sudah ada atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembangunan.

3. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

2.8 PAGAR PENGAMAN PROYEK

1. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaan yang akan dilakukan, berupa pagar seng rangka kayu atau setara dengan tinggi kolom 2 m.

2. Pembuatan pagar pengaman dibuat sesuai dengan batas kavling tanah yang ada, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan.

3. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan selesai. 2.9 KANTOR DIREKSI LAPANGAN

1. Kantor Direksi lapangan merupakan bangunan dengan kontruksi rangka kayu, dinding triplek, penutup pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/ pencahayaan. Letak kantor Direksi lapangan harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

9 | P T . W G K

2. Berdekatan dengan kantor Konsultan KONSULTAN PENGAWAS, harus ditempatkan ruang WC dengan bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.

2.10 KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA

1. Ukuran luas kantor Kontraktor dan Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran.

2. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

10 | P T . W G K

BAB 3

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1 PEKERJAAN CETAKAN DAN PERANCAH 1.1 U M U M

Ruang Lingkup. Kontraktor harus menyiapkan semua bahan dan tenaga kerja yang diperlukan. Kontraktor

harus menyiapkan, membuat dan membongkar semua cetakan dan perancah beton cor yang Diperlukan.

Gambar Kerja Kontraktor harus membuat dan mengajukan perhitungan dan gambar kerja kepada

KONSULTAN PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Standard Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus harus memenuhi standard

yang umum dipakai di Indonesia PBI-NI-2-1971 (Peraturan Beton Bertulang 1971), ACI- 347 (Recommended Practice for Concrete Formwork), PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan). Jika persyaratan yang tersebut diatas tidak cukup memadahi, maka konstruksi harus disesuaikan dengan standard Internasional yang diakui dan dapat diterima oleh KONSULTAN PENGAWAS.

1.2 BAHAN Semua balok-balok kayu dan multipleks untuk cetakan harus bahan baru. Permukaan dan bahan cetakan harus licin, bebas dari celah dan kotoran. Hal tersebut diatas berlaku untuk sistim konvensional maupun bekisting siap pakai.

1.3 PELAKSANAAN Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh, stabil dan dapat memikul beban-beban vertikal dan horizontal, dan beban-beban pelaksanaan lainnya yang mungkin terjadi. Kontraktor harus memperhitungkan penurunan atau lendutan dari perancah dimana tidak tidak boleh lebih dari 1/400 bentang dan mempertimbangkan langkah-langkah seperlunya sehubungan dengan kedudukan garis permukaan (level) yang disyaratkan; pada akhir pekerjaan beton Bekisting harus menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan bentuk dan level yang sesuai dengan gambar-gambar rencana. Bila tidak ditentukan lain dalam gambar, cetakan dibuat dengan “camber” pada tengah bentang sebagai berikut :

Balok dan pelat = 0.2 % dari bentang yang bersangkutan Cantilever (balok dan pelat) = 0.4 % dari bentang yang bersangkutan Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuknya. Khusus untuk cetakan kolom, dinding dan balok tinggi harus diadakan perlengkapan-perlengkapan untuk menying-kirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji,

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

11 | P T . W G K

potongan-potongan kayu, kawat pengikat dan lainnya. Pekerjaan pengecoran beton boleh dilaksanakan hanya setelah diinspeksi dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Namun demikian bila ada cetakan dan perancah/bekisting yang menurut KONSULTAN PENGAWAS membahayakan atau tidak memadai selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung, maka KONSULTAN PENGAWAS dapat menginstruksikan kepada Kontraktor untuk memperkuat/memperbaiki atau membongkar dan mengulangi pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut. Semua biaya yang timbul merupakan tanggung jawab Kontraktor. Perancah harus diinspeksi secara rutin selama pengecoran beton berlangsung untuk mengetahui lebih dini jika terjadi perlemahan pada sistim cetakan dan perancah yang menyebabkan terjadinya perubahan kedudukan, ketidak-stabilan dan perubahan bentuk. Jika hal ini terjadi, pekerjaan pengecoran harus segera dihentikan dan Kontraktor diwajibkan untuk memperkuat, memperbaiki atau membongkar dan mengulangi pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut jika kerusakan tidak dapat diperbaiki. Semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor. Cetakan harus kokoh dan cukup kedap air, sehingga dijamin tidak timbul sirip atau adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari beton. Cetakan harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah menyerap air dan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton pada saat pembongkaran dan tanpa harus memindahkan penunjang utama yang masih diperlukan selama waktu perawatan. Perancah dan cetakan harus sesuai dengan ukuran, bentuk dan kedudukan vertical maupun kedudukan horizontal, dan harus dilengkapi dengan block-out untuk lubanglubang atau opening, chamfers dan detail-detail lainnya yang ditunjukkan dalam gambar gambar rencana arsitektur, struktur dan M&E. Tolerasi dari permukaan cetakan untuk struktur beton bertulang adalah sebagai berikut : Terhadap kelurusan vertikal (plumbness) untuk kolom dan dinding :

Untuk setiap 3 meter ...................................................................... 5 mm Untuk panjang keseluruhan (maksimal) ......................................... 25 mm

Terhadap ketinggian/level untuk sisi bawah pelat, balokkolom dan dinding : Untuk setiap 3 meter ...................................................................... 5 mm Untuk setiap bentang atau 6 meter ................................................ 10 mm Untuk panjang keseluruhan (maksimal).......................................... 20 mm

Terhadap ukuran penampang kolom, balok, ketebalan dinding dan pelat : Plus ............................................................................................... 12 mm Minus.................................................. .......................................... 5 mm

Terhadap ukuran dan posisi bukaan atau sleeve di balok, pelat dan dinding : Plus / minus .................................................................................... 5 mm

Bila digunakan bahan untuk pelepas cetakan (release agent), pelaksanaannya harus sebelum pemasangan besi tulangan dan tidak boleh berlebihan. Bilamana besi tulangan dan/atau permukaan beton lama pada sambungan cor terkomtaminasi oleh release agent ini, maka harus dibersihkan dengan baik untuk menghindari hilangnya rekatan beton dengan besi tulangan atau beton lama akibat bahan tersebut.

1.4 PENANAMAN PIPA DAN LAIN-LAIN Pipa, saluran dan lain-lainnya yang akan ditanam dan perlengkapan lain untuk membuat lobang, saluran dan lain-lain harus dipasang pada posisi yang benar dan kokoh agar tidak bergerak selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran. Penempatan pipa dan saluran harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kekuatan struktur dan tidak menyebabkan pemindahkan atau pembengkokkan besi beton. Pembengkokkan dan pemindahan besi tulangan untuk memudahkan pemasangan pipa atau saluran harus dengan ijin KONSULTAN PENGAWAS. Pipa-pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat dari aluminium tidak boleh ditanam dalam beton, kecuali apabila ditutup dengan lapisan yang efektif dapat mencegah terjadinya reaksi kimia antara aluminium dengan beton dan/atau dapatmencegah

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

12 | P T . W G K

proses elektrolisa antara aluminium dengan baja. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan benda-benda yang tertanam dalam beton harus sesuai dengan ketentuan dalam Bab 5.7 dari PBI-NI-2-1971.

1.5 PEMBONGKARAN

Pembongkaran cetakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Bab 5.8 PBI-NI-2-1971. Seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas dengan tenaga statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton. Pemasangan kembali penunjang atau re-shoring harus dilakukan segera setelah pembongkaran cetakan dan harus tetap ditempat sampai beton mencapai kriteria kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3 lantai diatasnya selesai dilaksanakan. Pembongkaran bekisting/cetakan dan perancah yang memikul berat beton tergantung dari kekuatan yang telah dicapai oleh beton berdasarkan hasil pemeriksaan benda uji. Pengawas akan memberikan persetujuan pembongkaran cetakan dan perancah berdasarkan hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan kekuatan tersebut. Bekisting/cetakan dan perancah yang memikul berat beton balok, pelat dan elemen struktur lainnya hanya boleh dibongkar setelah beton mencapai minimal 75% kekuatan yang disyaratkan, tetapi tidak boleh kurang dari pedoman berikut ini :

BAGIAN PENGERASAN

SECARA NORMAL

1. Kolom, dinding dan sisi balok 24 jam

2. Dasar cetakan pelat dan balok (Prop/penumpu masih terpasang)

7 hari

3. Prop/penumpu pelat dan balok 14 hari

4. Prop/penumpu pelat dan balok kantilever 28 hari

Apabila cetakan dan perancah untuk pelat dan balok dibongkar setelah hari ke 14, panel pelat dan balok tersebut harus tetap ditunjang (re-shored) setempat-setempat yang posisinya harus direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

1.6 PEMAKAIAN ULANG Pemakaian ulang cetakan hanya diijinkan bilamana keadaan cetakan masih betul-betul dalam keadaan baik, dimana masih dapat dikencangkan dengan baik, masih kedap air, tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton yang dicetak, dan dianggap layak oleh Pengawas.

PASAL 2 PEKERJAAN PEMBESIAN 2.1 U M U M

1. Ruang Lingkup. Kontraktor harus menyiapkan, membengkokkan dan memasang pembesian sesuai dengan

apa yang tercantum didalam gambar dan apa yang dijelaskan didalam spesifikasi. Dalam pekerjaan pembesian termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki ayam untuk

penyanggah tulangan agar didapat ketebalan penutup atau selimut beton yang akurat, penyediaan dan pemasangan batang-batang “dowel” atau angkur-angkur yang ditanam

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

13 | P T . W G K

dalam beton seperti yang disyaratkan didalam gambar dan segala hal lainnya yang perlu untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik.

2. Gambar Kerja Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan semua detail, posisi dan

ukuran pembesian, daftar pembesian dan gambar pembengkokan dan menyerahkannya pada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

3. Standard Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar standar detail,catatan -

catatan pada gambar dan peraturan atau standard yang berlaku seperti SK SNI T-15-1991-03 (Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), PBI-1971 (Peraturan Beton Indonesia), SII-0136 (Standard Industri Indonesia – Baja Tulangan Beton), ACI-301 (Specification for Structural concrete of Building), ACI-315 (Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete), ACI- 318 (Building Code Requirements for Reinforced Concrete).

2.2 BAHAN Besi beton yang dipakai adalah besi beton ulir (deformed bar) dengan tegangan leleh 4000 kg/cm² (BJTD-40) dan besi beton polos (plain bar) dengan tegangan leleh 2400 kg/cm² (BJTP-24) seperti yang tertera didalam gambar dengan ukuran diameter dalam metrik, sesuai dengan SII 0136-84. Semua besi beton harus berasal dari satu pabrik yang telah disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS dan setiap pengiriman baja tulangan harus disertai sertifikat hasil uji tarik, lengkung dan analisa kimia dari pabrik. Untuk setiap pengiriman atau 30 ton harus diambil secara acak 3 benda uji untuk setiap jenis ukuran dimana 2 benda uji untuk pengujian tarik dan satu benda uji untuk pengujian lengkung di laboratorium independen yang ditunjuk oleh KONSULTAN PENGAWAS. Bilamana dianggap perlu, Pengawas dapat meminta untuk menambah jumlah benda uji tersebut.

2.3 PEMBENGKOKAN BESI BETON Pekerjaan pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar.Pembengkokan dan toleransi pelaksanaan harus mengikut ketentuan yang tercantum dalam PBI NI21971. Harus diperhatikan khusus pada pembuatan sengkang agar diperoleh ukuran yang sesuai, sehingga tebal selimut beton yang disyaratkan dapat terpenuhi. Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga rusak atau cacat. Dilarang membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak boleh dibengkok dan diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar rencana atau disetujui Pengawas. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali diameter batang dari setiap bagian dari bengkokan.

2.4 PEMASANGAN PEMBESIAN 1. Pembersihan Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari kotoran, minyak, dan karat lepas, serta

bahan-bahan lain yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan dibersihkan.

2. Pemasangan Pembesian harus disetel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan kawat

atau jepitan yang sesuai pada persilangan, dan harus ditunjang oleh penumpu logam dan/atau penggantung logam, sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

14 | P T . W G K

tempatnya. Jepitan atau penumpu logam tidak boleh diletakkan menempel pada bekisting. Kawat beto harus dibengkokkan kearah dalam bekisting, sehingga diperoleh selimut beton yang telah ditentukan. Bilamana tidak ditentukan lain, disamping perlengkapan yang biasa dipakai untuk

memegang pembesian secara kokoh pada tempatnya, harus dipakai ketentuan berikut :

Dalam pelat, berdiameter 12 mm berbentuk U atau Z dengan jarak 80 – 100 cm, untuk menunjang penulangan bagian atas.

Perhatian khusus perlu diberikan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Penahanpenahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap 1 m2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata.

3. Selimut Beton Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus dipasang dengan

celah untuk selimut beton sebagai berikut :

Dinding, pelat dan pertemuan-pertemuan (joints) 2,0 cm.

Balok dan kolom – penutup tulangan utama 4,0 cm. 4. Toleransi Toleransi pada pemotongan dan pembengkokan tulangan :

Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran dan terhadap

panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkokkan 2,5 cm.

Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran+5,0 cm

Terhadap jarak turun total dari batang -2.5 cm dibengkok untuk bagian konstruksi berukuran 60 cm atau kurang 0,6 cm.

Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok untuk bagian konstruksi berukuran 60 cm atau lebih 1,2 cm.

Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan 0,6 cm

Toleransi pada pemasangan penulangan adalah : Terhadap selimut beton 0,6 cm.

Toleransi pada ketidak lurusan adalah :Untuk rangkaian tulangan kolom 1 : 100 5. Sambungan Bilamana tidak ditentukan lain, sambungan pembesian harus dibuat dengan "overlap"

minimum 40 kali diameter besi beton. Panjang overlap penyambungan untuk diameter yang berbeda, harus didasarkan pada diameter yang besar.

Penyambungan tulangan harus dilakukan pada titik dimana terjadi tegangan yang terkecil. Sambungan tulangan atas balok dan pelat harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah balok dan pelat pada tumpuan.

Penyambungan tulangan sebaiknya tidak dilakukan sekaligus pada satu penampang tetapi dilaksanakan dengan sistim “staggered”.

Sambungan mekanik harus digunakan jika luas tulangan kolom mencapai lebih dari 3% luas penampang beton, yang mana posisinya harus berselang-seling.

Jenis atau merk sambungan yang akan digunakan harus yang memenuh syarat dan harus disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.

6. Persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS Pemasangan penulangan harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari KONSULTAN

PENGAWAS terlebih dahulu sebelum dapat dilakukan pengecoran. KONSULTAN PENGAWAS harus diberitahu bila pemasangan penulangan sudah siap untuk diperiksa.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

15 | P T . W G K

PASAL 3 PEKERJAAN BETON 3.1 U M U M

Ruang Lingkup.

Kontraktor harus menyiapkan semua gambar kerja, bahan dan tenaga kerja yang diperlukan.

Kontraktor harus merencanakan, membuat dan melakukan test untuk mendapatkan design campuran beton yang baik dan sesuai dengan yang disyaratkan.

Kontraktor harus melaksanakan pengecoran beton termasuk pemasangan semua alat-alat, pipa-pipa, selubung-selubung dan lainnya yang tertanam dalam beton.

Kontraktor harus memelihara, memperbaiki, menyelesaikan dan mengerjakan semua pekerjaan dan pekerjaan tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan gambar rencana.

Gambar Kerja

Kontraktor harus membuat dan mengajukan gambar kerja kepada KONSULTAN PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Kontraktor harus memperbaiki gambar-gambar kerja sesuai dengan semua perubahan yang dilakukan di lapangan (As-built) dan menyerahkan kepada Pengawas pada akhir waktu pelaksanaan.

Standard Semua bahan dan konstruksi harus memenuhi standard yang umum dipakai di Indonesia :

PBI-NI-2-1971 (Peraturan Beton Bertulang 1971), SK SNI T-15-1991-03 (Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan), NI-8 (Peraturan Semen Portland Indonesia), SII (Standard Industri Indonesia), ACI 318 (Building code requirement for Reinforced Condrete), ACI 301 (Specification for Structural Concrete for Buildings) dan ASTM (American Society for Testing and Materials)

3.2 BAHAN

Portland Cement (PC) Semua PC yang digunakan harus portland cement yang memenuhi standard internasional dan memenuhi persyaratan Portland Cement type I yang ditentukan dalam ASTM C-150, NI-8, PUBI 1982 atau sesuai SII-0013-82. Kontraktor harus menggunakan jenis dan merk semen yang digunakan dalam menentukan rencana campuran beton dan telah diuji pada saat pembuatan campuran beton percobaan (trial design mix). PC harus disimpan secara baik, dihindarkan dari kelembaban, tidak berhubungan langsung dengan tanah dan terlindung dari pengaruh cuaca, sampai tiba saatnya untuk dipakai. Semen curah harus disimpan dalam konstruksi silo secara baik. PC yang telah menggumpal/membatu atau yang telah disimpan lebih dari 60 hari tidak boleh digunakan. PC harus disimpan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil contohnya. Agregat Agregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintergrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan besar butir lebih dari 5 mm. Koral harus keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih tidak lebih dari 20%, bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca) dan tidak mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat kering) dan bahan lain yang merusak beton, seperti zat-zat reaktif alkali.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

16 | P T . W G K

Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering) atau bahan-bahan organis atau lainnya yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang akan memperlemah kekuatan beton. Pasir laut tidak boleh digunakan. Agregat kasar dan agregat halus harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada Bab 3 - PBI-NI-2-1971, atau daftar berikut :

AGREGAT KASAR AGREGAT

HALUS

Ayakan %-lewat ayakan

(berat kering) Ayakan

%-lewat ayakan (berat kering)

30,0 mm 100 10,00 mm 100

25,0 mm 90 – 100 5,00 mm 90 – 100

15,0 mm 25 – 60 2,50 mm 80 – 100

5,0 mm 0 – 10 1,20 mm 50 – 90

2,5 mm 0 – 5 0,60 mm 25 – 60

0,30 mm 10 – 30

0,15 mm 2 – 10

A i r Air harus bersih, tidak mengandung minyak dan bebas dari bahan organik, asam, alkali, garam dan kotoran lain dalam jumlah yang cukup besar yang dapat merusak beton dan besi tulangan. Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum. Apabila terdapat keraguan mengenai kualitas air, harus dilakukan test laboratorium untuk mendapatkan kepastian tentang kelayakan air. Bahan Pembantu (Admixture) Atas pilihan Kontraktor dan persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS suatu bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran beton untuk mengatur pengerasan beton (akselerator/retarder) atau efek pengurangan air (water reducing admixture). Jumlah penggunaan PC dalam adukan adalah tetap dan tidak tergantung ada atau tidaknya penggunaan bahan pembantu dan cara pencampuran dan takarannya harus sesuai dengan rekomendasi Pabrik dan penggunaannya harus sesuai dengan Bab 3 PBINI-2-1971. Mutu Beton Mutu beton yang dipergunakan adalah : fc’ = 30 Mpa atau K-250 Ready mix Beton struktural fc’ 30 ( plat pondasi, pelat lantai, dan shear wall ). Beton structural fc’ 25 Mpa atau K-225 Site Mix meliputi pekerjaan beton ( kolom, balok, sloof, plat dak beton, dan lisplank beton ). Beton non struktural K-195, meliputi beton lantai kerja.

3.3 PERBANDINGAN ADUKAN 1. U m u m Adukan beton terdiri dari bahan semen PC (tanpa fly ash), bahan pembantu (admixture)

waterproofing integral untuk Dinding Penahan Tanah, agregat halus, agregat kasar dan air.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

17 | P T . W G K

Kualitas bahan tersebut harus memenuhi syarat yang ditentukan. Perbandingan campuran yang tepat untuk jenis pekerjaan beton yang berlainan harus direncanakan oleh Kontraktor dimana harus ditunjukkan water-cement ratio, water content, gradasi agregat, slump dan kekuatan, dan design mix tersebut harus dimintakan persetujuan ke Pengawas sebelum dapat dipakai dalam pembuatan trial mix. Secara umum, adukan beton harus direncanakan untuk menghasilkan beton yang sedemikian rupa sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan penyusutan minimum.

2. Perbandingan air-semen (PC) dan Kekuatan tekan Kekuatan tekan minimum dan banyaknya portland cement yang terdapat dalam beton tidak boleh kurang dari daftar yang tertera dibawah ini. KONSULTAN PENGAWAS berhak memerintahkan untuk menambahkan jumlah PC yang melebihi daftar pada setiap pekerjaan beton, jika memang dianggap perlu bahwa penambahan tersebut akan mencapai kekuatan yang dikehendaki.

Jumlah semen minimum dan daftar air-semen maksimum

Jumlah semen minimum per m3 beton (kg)

Nilai faktor Air-sementisius

maksimum

Beton didalam ruang bangunan :

a. Keadaan keliling non korosif 300 0,45

b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif

325

0,45

Beton diluar ruang Bangunan :

a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung

325 0,45

Beton yang berhubungan dengan tanah :

a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti

325 0,45

b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah

375 0.45

Beton yang kontinyu berhubungan dengan air :

a. Air tawar

325 0,40

b. Air asin/laut

375 0,40

3) Percobaan Kekuatan Beton Penetapan kekuatan beton dalam Mpa dilakukan dengan percobaan tekan (crushing test)

pada benda uji silinder beton berukuran pembuatan dan jumlah benda uji silinder tersebut

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

18 | P T . W G K

harus menurut syarat dan sesuai dengan dari Bab 4, khususnya Bab 4.5, 4.6 dan 4.7 PBI-NI-2-1971 dan memenuhi persyaratan jumlah benda uji sebagai berikut :

Untuk setiap pengiriman harian beton ready-mixed dari satu batch yang dipilih secara acak

harus diambil benda uji silinder : Truk pertama : 1 x 4 benda uji Truk ke 2 sampai 5 : 1 x 4 benda uji Truk ke 6 sampai ke 10 : 2 x 4 benda uji Untuk 10 truk berikutnya : 2 x 4 benda uji Dari setiap set benda uji (4 silinder), satu benda uji digunakan untuk percobaan kekuatan

beton umur 7 hari dan 2 benda uji untuk umur 28 hari, sedangkan benda uji keempat harus disimpan sebagai cadangan dan digunakan bilamana hasil uji tekan 28 hari tidak memenuhi syarat. Laporan hasil percobaan tekan beton tersebut (satu asli dan satu copy) harus diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS. Tingkat kekuatan mutu beton tertentu dianggap memenuhi syarat apabila dipenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam Bab 4.7 PBI-NI-2-1971.

Cetakan benda uji harus berbentuk silinder 15 x 30 cm dan memenuhi syarat-syarat dalam PBI 1991.

Bilamana untuk keperluan penentuan pembongkaran bekisting atau keperluan lainnya dibutuhkan hasil test beton umur 3 hari, maka harus dibuat benda uji tambahan untuk keperluan tersebut diluar jumlah yang ditentukan diatas. Setiap kali, jika kekuatan beton yang berumur 7 hari kekuatannya kurang dari 70% dari beton yang berumur 28 hari, maka Pengawas dengan segera memerintahkan untuk mengecek campuran yang dipakai dan, jika perlu, membuat design mix atau komposisi campuran beton yang baru. Campuran-campuran yang dipakai (mix design) dapat diubah bilamana menurut pendapat KONSULTAN PENGAWAS perubahan tersebut memang perlu atau patut untuk mendapatkan pekerjaan yang memenuhi syarat kepadatan, kekedapan, penyelesaian permukaan dan kekuatannya. Apabila kekuatan benda uji berdasarkan hasil percobaan di laboratorium menunjukkan nilai yang lebih kecil dari yang disyaratkan, maka harus dilakukan percobaan di lapangan lanjutan dengan urut-urutan : hammer test, core test dan percobaan pembebanan /loading test sesuai persyaratan dalam Bab 4.8 dan Bab 21 PBI NI2-1971.

3.4 KEKENTALAN Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup dan tidak boleh melebihi yang disyaratkan. Waktu pengadukan beton harus diambil tetap dan normal, sehingga menghasilkan beton yang homogen tanpa adanya bahan-bahan yang terpisah satu sama lain. Penggetaran dilakukan dengan vibrator untuk mendapatkan beton yang padat, cukup kedap dan licin permukaannya. Penggetaran yang berlebihan dapat mengakibatkan segregasi (bleeding) dan harus dihindari. Kekentalan adukan beton harus ditetapkan menurut percobaan "Standard Test Method for Slump of Portland Cement concrete" (ASTM C143) atau "Percobaan slump Portland Cement Beton" (PBI-NI-2-1971). Slump yang dipakai akan ditetapkan oleh KONSULTAN PENGAWAS untuk masing-masing jenis pekerjaan, tetapi secara umum batasan maksimum nilai slump adalah sebagai berikut :

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

19 | P T . W G K

Batasan maksimum nilai slump untuk berbagai-bagai pekerjaan beton Uraian Slump (cm)

Maksimum Dengan Aditif Maksimum Tanpa Aditif Pelat, balok, kolom dan dinding 18,0 12,0

3.5 PERSIAPAN PENGECORAN BETON 1. Peralatan yang ditanam. Pipa listrik, angkur, penggantung dan bahan lain yang ditanam dalam beton harus dipasang

cukup kuat sebelum pelaksanaan pengecoran beton. Jaga jarak antara bahan tersebut dengan setiap bagian pembesian sekurangkurangnya harus 5 cm.

2. Persiapan permukaan yang akan dicor beton. Permukaan bekisting atau lantai kerja harus dibasahi dengan disiram air sebelum

pengecoran; permukaan tersebut harus tetap basah dengan penyiraman air terus menerus sampai tiba saatnya pengecoran. Tetapi permukaan tersebut harus bebas dari air yang tergenang dan juga bebas dari lumpur serta kotoran-kotoran lainnya.

3. Sambungan Beton Permukaan beton yang akan dicor lagi, dimana pengecoran beton lama telah berhenti atau

terhalang dan Pengawas berpendapat bahwa beton yang baru tidak dapat bersatu dengan sempurna dengan beton yang lama, dinyatakan sebagai sambungan beton. Permukaan beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan dengan semprotan

udara bertekanan (compressed air) untuk memperoleh permukaan yang kasar dan bebas dari kotoran, bahan yang terlepas atau beton yang cacat dan benda asing lainnya. Pembersihan dengan compresor diikuti dengan pembersihan dengan air sebaik-baiknya. Semua genangan air harus dihilangkan dari permukaan sambungan beton sebelum beton yang baru dicor. Setelah permukaan beton lama disiapkan, semua sambungan beton harus dilapisi dengan campuran air dan semen murni dalam perbandingan 1:1 dalam volume atau bahan perekat beton (concrete bonding agent).

Pengecoran beton harus dilakukan sesegera mungkin sebelum campuran air dan semen murni atau bahan perekat beton (concrete bonding agent) yang dilapiskan pada permukaan beton lama belum mengering.

4. Persiapan Pengecoran Beton tidak diperbolehkan dicor, bila seluruh pekerjaan bekisting dan pekerjaan

penulangan serta pemasangan benda-benda yang tertanam dalam beton belum selesai dan persiapan serta pembersihan seluruh permukaan tempat pengecoran belum disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Seluruh permukaan bekisting dan bagian instalasi yang akan ditanam didalam beton harus dibersihkan terhadap seluruh kerak beton sebelum beton disekelilingnya atau beton yang berdekatan di-cor.

Ketepatan tebal penutup beton harus diperhatikan dan untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang memadahi yang terbuat dari beton dengan mutu minimal sama dengan mutu beton yang akan dicor.

5. Penyingkiran Air Beton tidak boleh dicor kedalam setiap struktur, sebelum semua air yang memasuki

tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya atau telah disalurkan dengan pipa atau alat lain. Beton tidak diperbolehkan dicor didalam air tanpa izin yang jelas dan tertulis dari KONSULTAN PENGAWAS.Kontraktor juga tidak diperbolehkan tanpa ijin KONSULTAN PENGAWAS membiarkan air mengalir diatas beton sebelum beton cukup umurnya dan mencapai pengerasan awal.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

20 | P T . W G K

3.6 CAMPURAN BETON Beton yang digunakan harus berupa beton ready-mix dari sumber yang telah disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS dengan perbandingan campuran sesuai dengan design mix yang telah diuji di laboratorium dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Takaran campuran serta cara pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi persyaratan didalam PBI- 1971, ACI-304 dan ASTM C94. Penambahan bahan aditif dalam proses pembuatan beton ready-mix harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat aditiv tersebut dan dengan persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS. Bila diperlukan dua atau lebih jenis bahan aditif maka pelaksanaannya harus dikerjakan secara terpisah. Penambahan air selama pengangkutan beton tidak diijinkan. Penambahan air di lapangan/ proyek untuk meningkatkan slump beton atau untuk alasan lain tidak diperkenankan, kecuali atas persetujuan dan dibawah pengawasan KONSULTAN PENGAWAS dan selama perbandingan air-semen maksimum belum terlampau.

3.7 PENGECORAN 1. Pengangkutan dan Pengecoran Dua puluh empat jam sebelum pengecoran, Kontraktor harus memberikan pemberitahuan

tertulis kepada KONSULTAN PENGAWAS. Dalam cuaca normal adukan beton harus sudah dituang/dicor tidak lebih dari 90 menit sejak ditambahkannya air dalam campuran semen dan agregat, tetapi dalam

cuaca yang sangat panas (diatas 35° C) tidak boleh lebih dari 60 menit, kecuali digunakan retarder.

Batas temperatur beton ready-mix sebelum dicor disyaratkan tidak melampaui 38° C. Beton tidak boleh dicor tanpa ijin KONSULTAN PENGAWAS atau bila keadaan cuaca hujan

atau panas yang dapat menggagalkan pengecoran dan pengerasan yang baik, kecuali jika telah disiapkan fasilitas-fasilitas untuk hal tersebut seperti yang ditentukan oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam papan bekisting yang dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya koral dari adukan beton (segregasi) karena berulang kali mengenai batang pembesian atau tepi bekisting ketika adukan beton itu dijatuhkan. Dalam hal tersebut, harus disiapkan corong atau saluran vertikal (tremie) untuk pengecoran agar adukan beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama lain.

Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari adukan beton tidak boleh melampui 1,5 meter dibawah ujung corong, saluran atau kereta dorong untuk pengecoran.

Adukan beton harus dicor dengan merata selama proses pengecoran; setelah adukan dicor pada tempatnya tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah mendatar.

Adukan beton didalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang merata tidak lebih dari 30 ~ 50 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar terhindar terjadinya lapisan adukan yang miring atau sambungan beton yang miring, kecuali diperlukan untuk bagian konstruksi miring. Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.

Bila metoda pelaksanaan pengecoran akan dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam PBI 1971, maka Kontraktor harus mengajukan usulan tersebut 14 hari sebelum pelaksanaan dimulai untuk mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

2. Pengecoran Beton Dalam Cuaca Buruk Kontraktor harus menaruh perhatian khusus untuk segera memberi pelindung pada beton

yang baru dicor terhadap terik matahari maupun hujan agar dapat dicegah pengeringan yang terlalu cepat atau masuknya air hujan pada adukan beton yang baru dicor, yang mana dapat mempengaruhi kekuatan beton tersebut.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

21 | P T . W G K

Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan, bilamana Pengawas berpendapat bahwa Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang baik untuk melayani pengecoran proses pengerasan dan penyelesaian beton.

3.8 PEMADATAN DAN PENGGETARAN

Pada waktu adukan beton dicor kedalam bekisting atau lubang galian, tempat tersebut harus telah betul-betul padat dan tetap; tidak ada penurunan lagi. Adukan beton tersebut harus memasuki semua sudut, melalui celah pembesian, tidak terjadi sarang koral dan selama pengecoran kelebihan air pada permukaan beton harus sedikit saja. Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan dipadatkan dengan alat penggetar / vibrator untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi rongga-rongga kosong atau kantong udara dan sarang koral /beton yang keropos. Perhatian khusus harus diberikan untuk pengecoran beton dan pemadatan beton di sekeliling waterstop agar tidak terjadi kantong udara dibawah waterstop dan di sekitar angkur beton prategang dimana pada daerah tersebut terdapat besi tulangan sangat padat. Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak dikerjakan secara seksama. Kontraktor harus menggunakan alat penggetar listrik berkecepatan tinggi yang bergetar bagian dalamnya dari jenis "tenggelam" dengan amplitudo yang cukup, sehingga diperoleh hasil yang baik dalam jangka waktu 15 (limabelas) menit setelah beton dengan konsistensi yang ditentukan dicor dalam cetakan. Jarum alat penggetar harus dimasukkan kedalam adukan vertikal, dan dalam keadaan khusus boleh miring sampai 45 derajat tetapi jarum alat penggetar tidak diijinkan untuk digerakkan dalam arah horizontal karena hal ini dapat menyebabkan pemisahan bahan-bahan. Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum penggetar dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 ~ 50 cm. Untuk pengecoran bagianbagian yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap lapisnya dapa dipadatkan dengan baik. Ujung vibrator beton tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun pembesian. Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila disekitar jarum mulai Nampak pemisahan air semen dan agregat, yang biasanya terjadi sekitar 30 detik. Penarikan jarum penggetar tidak boleh terlalu cepat agar tidak rongga bekas jarum penggetar dapat terisi penuh. Penggetaran ulang pada beton yang sudah mulai “set” (pengikatan awal) tidak diijinkan. Dalam keadaan khusus dimana pemakaian vibrator tidak praktis, Pengawas dapat menganjurkan dan menyetujui pengecoran tanpa vibrator. Kontraktor harus menyediakan alat vibrator cadangan yang cukup dan harus diletakkan sedekat mungkin dengan tempat pengecoran.

3.9 SAMBUNGAN PELAKSANAAN Sambungan pelaksanaan (construction joint) harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kekuatan konstruksi dan mampu meneruskan gaya geser dan gaya-gaya lainnya. Sambungan pelaksanaan tipe sambungan kunci dengan kedalaman 40 mm harus digunakan dalam sambungan pelaksanaan pada pelat lantai, dinding dan balok. Sambungan pelaksanaan pada pelat dan balok pada prinsipnya harus ditempatkan pada sekitar tengah-tengah bentang dari balok dan pelat tersebut. Tetapi pada balok yang ditengah-tengah bentangnya ada pertemuan atau persilangan dengan balok lainnya, maka lokasi siar pelaksanaan ditempatkan sekitar 3 lebar balok persimpangan balok tersebut. Apabila tempat sambungan pelaksanaan tidak ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana, maka sambungan pelaksanaan tersebut harus ditempatkan pada tengah-tengah bentang atau tempat lainnya yang disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Permukaan beton pada sambungan pelaksanaan harus padat dan bersih dari kotoran-kotoran atau beton yang rapuh dan bilamana dianggap perlu dapat dipasang kawat ayam. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, semua sambungan pelaksanaan harus dalam kondisi bersih dan basah.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

22 | P T . W G K

3.10 PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

Beton yang selesai dicor harus segera dilindungi terhadap proses pengeringan yang berlebihan. Perawatan beton yang baru dicor harus dimulai setelah pengecoran selesai dan harus berlangsung terus-menerus selama sekurangkurangnya 7 hari. Dalam jangka waktu tersebut kelembaban beton harus dijaga dengan cara penyiraman atau penggenangan dengan air, menutup dengan karung yang dibasahi, fog-spraying, curing compound atau dengan cara lain yang dapat disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Kontraktor harus melindungi semua permukaan beton terhadap kerusakan akibat panas yang berlebihan, kurangnya pembasahan, tegangan yang berlebihan, benturan atau hal lain, sampai saat penyerahan pekerjaan oleh Kontraktor. Beton yang keadaannya seperti tertera dibawah ini harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti dengan beton yang dapat disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS dan semua biaya yang timbul di tanggung oleh Kontraktor. Beton yang dimaksud tersebut adalah :

a. Ternyata rusak. b. Cacat sejak semula. c. Cacat sebelum Penyerahan Pertama. d. Menyimpang dari elevasi / ketinggian yang telah ditetapkan. e. Tidak sesuai dengan spesifikasi.

3.11 FINISHING PERMUKAAN BETON 1. Finishing Permukaan Beton Semua permukaan atau permukaan yang dicetak harus dikerjakan secara cermat sesuai

dengan bentuk, garis, kemiringan dan potongan sebagaimana tercantum dalam gambar atau ditentukan oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Permukaan beton harus bebas dari segala jenis kerusakan, dalam bentuk apapun dan harus merupakan suatu permukaan yang rapi, licin, merata dan keras. Permukaan bagian atas pelat beton yang tidak di-finish harus dijadikan permukaan yang seragam dan dirapikan dengan menggunakan alat trowel besi, kecuali bila ditentukan lain.

2. Perbaikan Cacat permukaan Segera setelah cetakan dilepaskan, semua permukaan harus diperiksa secara teliti dan

bagian yang tidak rata harus segera diselesaikan dengan baik agar diperoleh suatu permukaan yang licin, seragam dan merata.

Beton yang menunjukkan rongga-rongga, lobang, keropos atau cacat sejenis lainnya harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti. Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah ada pemeriksaan dan persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS; pekerjaan perbaikan tersebut harus mengikuti petunjuk Pengawas. Lubang bekas batang pengikat cetakan harus diisi (di-grout). Permukaan beton yang mengalami perbaikan tersebut harus dirawat sebagaimana disyaratkan atau diperlukan untuk beton.

3.12 LAPISAN KEDAP AIR

1. Umum Pelat lantai daerah basah, pelat lantai atap atau yang berhubungan langsung dengan udara

luar, dan daerah lainnya seperti tertera di dalam gambar-gambar arsitektur harus diberi lapisan kedap air.

Pekerjaan pemasangan lapisan kedap air harus mengikuti prosedur pemasangan dan petunjuk yang direkomendasi oleh pabrik pembuat, dan petunjuk Pengawas atau Sub

kontraktor spesialis yang khusus dan telah ahli dalam pemasangan material waterproofing, dan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam standar-standar seperti ASTM D 146, ASTM D 412, ASTM D 903 dan ASTM E 154.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

23 | P T . W G K

2. Bahan Waterproofing untuk pemasangan pada pelat lantai daerah basah dan pelat lantai atap

harus memenuhi sesuai dengan persyaratan pabrik dan dapat dipertanggung-jawabkan. Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton tanpa terjadi

gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri. Pemborong harus memeriksa seluruh keadaan permukaan yang akan dikenakan bahan ini

dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang akan diberi lapisan kedap air. Permukaan beton harus bersih dan rata.

Pemborong harus mengajukan contoh dari bahan-bahan yang akan dipakainya terlebih dulu, untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.

3. Pelaksanaan Semua pemasangan harus didasarkan pada prosedur pemasangan dan petunjuk dari pabrik

pembuat bahan-bahan tersebut. Sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan permukaan beton yang akan

dikenakan bahan ini harus diperbaiki jika ada kerusakkan-kerusakkan, harus bersih, harus kering dan harus rata.

Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan selama minimal 10 tahun.

Pemborong harus melaksanakan tes rendam dengan air setinggi 10 cm minimal selama 1x24 jam dan harus memberikan sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran karena pelaksanaan pekerjaan atau kerusakan.

Jaminan ini harus berlaku selama minimal 10 tahun. Kebocoran-kebocoran yang terjadi harus diperbaiki sampai dinyatakan sempurna oleh

KONSULTAN PENGAWAS. 3.13 Pekerjaan Pasangan Batu Kali A. KETERANGAN

Pekerjaan pasangan batu kali terutama untuk pondasi pagar serta lantai kerja sloof, meliputi

penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan perlengkapan serta peralatan yang diperlukan untuk

pekerjaan tersebut.

B. BAHAN

1. Batu belah/ batu kali

Batu belah yang digunakan adalah batu belah yang tidak poreus, bermutu tinggi, kuat, bersih tidak

bercacat yang dapat mempengaruhi mutunya. Sebelum digunakan harus dimintakan persetujuan dari

Pengawas Lapangan.

2. Adukan

Adukan yang digunakan adalah adukan semen pasir dengan komposisi adukan yaitu 1pc : 5 pasir

untuk pasangan pondasi batu kali. Semen PC yang dipakai adalah (merk Tiga Roda, Holcim atau yang

setaraf produk lokal yang terbaik)

3. Pasir Urug

Pasir urug digunakan untuk alas/dasar pondasi batu kali dengan tebal 5 cm padat.

4. Pasir Pasang

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

24 | P T . W G K

Pasir pasang yang dipergunakan harus pasir yang berbutir (keras dan kekal, kadar lumpur yang

terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%)

C. PELAKSANAAN

Pasangan batu kali harus dipasang sesuai dengan gambar pelaksanaan atau addendanya. Pasangan

batu kali harus dilakukan oleh tukang batu yang berpengalaman.

1. Galian

Kedalaman pondasi dibuat sesuai dengan gambar pelaksanaan. Kalau ada masalah lain mengenai

keadaan tanah dasar untuk pondasi tersebut, maka Kontraktor harus memberitahukan kepada

Pengawas.

Bentuk galian untuk pondasi batu kali harus dibuat dengan kemiringan yang disesuaikan dengan

jenis/sifat tanah setempat untuk menjaga agar lobang galian tidak longsor. Galian untuk pondasi

batu kali harus dihindarkan dari genangan air.

2. Pasangan batu kali

Pondasi batu kali dipasang diatas pasangan aanstamping dengan ukuran sesuai dengan

gambar pelaksanaan. Batu kali dipasang dengan adukan yang cukup dan penuh pada sela-

selanya untuk mencapai kekuatan dan kesatuan. Permukaan atas pasangan batu kali harus

sipat datar.

PASAL 4

PEKERJAAN EREKSI BAJA A. U M U M

LINGKUP PEKERJAAN

1. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang diperlukan untuk melaksanakan dan membuat konstruksi baja.

2. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan, pabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong (support), dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

BAHAN STRUKTUR/KONSTRUKSI.

Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-kisi untuk tujuan semua konstruksi dinuat atau di las harus baja karbon yang memenuhi persyaratan A.S.T.M. A36 atau yang setara dan harus mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

25 | P T . W G K

Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi dengan las harus dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A53 type E atau S.

Kecuali kalau diatur secara tersendiri bahan-bahan harus memenuhi spesifikasi "American Institute of Steel Construction (AISC)" dan PPBBI Mei 1984.

PENGIKAT-PENGIKAT :

Baut-baut, mur-mur/sekerup-sekerup dan ring-ring harus sebagai berikut :

Untuk sambungan bukan baja ke baja : Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370 dan harus digalvani.

Untuk sambungan baja ke baja : Pengikat-pengikat harus baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan atau :

ASTM A490 dan harus terlapis Cadmium.

Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-pengikat harus baja tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau type lainnya dari baja

tahan korosi.

Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27, type A.

BAHAN-BAHAN LAS :

bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society" (AWS D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction).

Baut angkur dan sekrup-sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.

Lapisan seng : baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.

Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type).

Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus disertai sertifikat dari pabrik.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

26 | P T . W G K

PERATURAN-PERATURAN DAN STANDAR ATAU PUBLIKASI YANG DIPAKAI :

Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini.

Dalam hal ini ada pertentangan, spesifikasi ini menentukan.

Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) Mei 1983.

American Institute of Steel Construction (AISC) "Manual of Steel Construction-7th Edition".

American National Standards Institute (ANSI) : B27.265 Plain Washers".

American Society for Testing and Materials (ASTM) specifications :

"A 36 - 70a Structural Steel"

"A 53 - 72a Welded and Seamless Steel Pipe"

"A153 - 71 Zink Coating (hot dip) on Iron and Steel Hardware". "A307 - 68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners. "A325 - 71a High Strength Bolts for/structural Steel Joint, Including Sutiable Nuts

and Palin Hardener Washers". A490 - 71 Quenched and Tempered Alloy Steel Bolts for Structural Steel Joints.

CONTOH BAHAN

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material, baja profil, kawat las, cat dasar/akhir dan lain-lain untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk pemeriksaan/penerimaan material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.

Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang telah disetujui di bengkel KONSULTAN PENGAWAS. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak

bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.

Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

27 | P T . W G K

Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai jenisnya.

Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

a. Gambar kerja.

Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.

b. Ukuran-ukuran. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua

ukuran yang tercantum pada gambar kerja.

c. Kelurusan. Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.

d. Pemeriksaan dan lain-lain. Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan. KONSULTAN PENGAWAS mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui KONSULTAN PENGAWAS. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.

B. PELAKSANAAN

1. Pengelasan

Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.

Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki persiapan

teknis untuk pekerjaan tersebut.

Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las listrik serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah yang menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

28 | P T . W G K

Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas cat, karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.

Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.

Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.

Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan kotoran lainnya.

Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum

memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus dibuang sama sekali.

Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari hujan dan

angin kencang.

2. Lubang-lubang baut

Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.

Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.

3. Sambungan

Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Hanya diperkenankan satu sambungan.

2. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration

butt weld.

3. Pemasangan percobaan/Trial erection

Bila dipandang perlu oleh KONSULTAN PENGAWAS, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

29 | P T . W G K

Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh KONSULTAN PENGAWAS dan pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

4. Pengecatan

Semua bahan konstruksi baja harus di cat.

Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.

Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di cat.

Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan 2

kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.

Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara

pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.

5. Pemasangan akhir/final erection

Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera dilaporkan kepada KONSULTAN PENGAWAS disertai usulan cara perbaikannya. Cara

perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS sebelum dimulainya pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan KONSULTAN PENGAWAS. Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi tanggungan kontraktor.

Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan "Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat

bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").

Setiap komponen diberi kode/marking sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

30 | P T . W G K

Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.

Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).

Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok, balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/KONSULTAN PENGAWAS.

Toleransi Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi vertikal kolom.

6. Pengujian Mutu Pekerjaan

Sebelum dilaksanakan pabrikasi/pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan pada KONSULTAN PENGAWAS "Certificate Test" bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen/pabrik.

Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja profil, baut, kawat las di laboratorium.

Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.

Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak :

Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visuil, bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan standar AWS D 1.0.

Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh KONSULTAN PENGAWAS/ Konsultan harus

dilakukan test ultrasonic atau radiographic.

(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

31 | P T . W G K

Fasilitas

Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian secara "Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.

Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh "Radiographic" harus diperbaiki dibawah pengawasan KONSULTAN PENGAWAS dan tambahan "Radiographic" dari daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.

(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)

(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM

(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.

(5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Jumlah pengujian : jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus seperti yang ditentukan di lapangan oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum KONSULTAN PENGAWAS membuat pemeriksaannya.

Konsultan/KONSULTAN PENGAWAS akan memberikan perhatian khusus pada permukaan

yang pecah-pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan, potongan bawah, lewatan/everlap, kantong udara dan ukuran lasnya. Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS D 1.0.

Hasil pengujian dari laboratorium/lapangan diserahkan pada KONSULTAN PENGAWAS secepatnya.

Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan

Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.

Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

32 | P T . W G K

Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.

Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

33 | P T . W G K

BAB 4

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1 PEKERJAAN TANAH 1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan tanah” seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : a. Pembersihan lahan b. Pengurugan dan pemadatan c. Pembuatan Bouwplank d. Pengukuran dan penggambaran kembali

1.2 BAHAN/MATERIAL Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan : a. Kayu jenis meranti atau setaraf, tebal 3 cm. b. Kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8 – 10 cm.

1.3 PELAKSANAAN 1. Pembersihan persiapan daerah yang akan dikerjakan.

a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Sampah yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, atau dibuang dengan cara-cara yang disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumputrumput dan sebagainya, harus dihilangkan sampai kedalaman 0,5 m di bawah tanah dasar/permukaan.

b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwlank) termasuk pekrjaan Kontraktor dan harus dibuat dari kayu jenis meranti atau setaraf dengan tiang dari kaso atau dolken dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpass).

d. Segala pekerjaan pengukuran. persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.

- Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keteranganketerangan mengenai peil tanah, letak batas-batas tanah dengan alatalat yang sudah ditera kebenarannya oleh Konsultan KONSULTAN PENGAWAS/Pengawas.

- Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

34 | P T . W G K

- Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/teodolith.

- Kontraktor harus menyediakan tedolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemerikasaan Konsultan Pengawas.

- Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

- Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air/hujan.

2. Pekerjaan Galian a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan. b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian

masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.

c. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa Lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.

d. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

e. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapatdijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian,setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiapsaat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.

g. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara berlapislapis

dengan penimbrisan lubang-lubang galian yangterletak di dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi serta dipadatkan sampai mencapai 95 % kepadatan maksimum yang dibuktikan dengan test lab.

h. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri.

i. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.

j. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan teletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor.

3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan

syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagi pemikul beban.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

35 | P T . W G K

a. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruhbiaya adalah tanggung jawab Kontraktor.

b. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian sehingga dicapai suatu lapisan setebal 20 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.

c. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat pemadat/compactor “vibrator type” yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95% dari kepadatan Maksimum hasil lab.

d. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan Proctor. Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum tehadap kadar air optimum minimal satu kali untuk jenis tanah yang dijumpai dilapangan.

e. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori

PASAL 2 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL 2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, lantai beton untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2.2 PERSYARATAN BAHAN

1. Semen Portland : Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Perencana/Owner

dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.

2. Pasir Beton : Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahanbahan organis, lumpur

dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantuKonsultan Pengawasan dalam PBI 1971.

3. Koral Beton/Split : Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi

kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu sama lain, hingga

kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat. 4. A i r : Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,alkali

dan bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Perencana/Owner dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemerikasaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

36 | P T . W G K

5. Besi Beton : Digunakan mutu U24, U36, U39. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas

dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971) Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : (a). Peraturan-peraturan/standard setempat yang biasa dipakai. (b). Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2. (c). Peraturan-peraturan Kayu Indonesia 1961, NI-5. (d). Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8. (e). Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat. (f). Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborongan Pekerjaan

Umum (AV). No 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No.1457. (g). Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan Perencana/Owner. (h). Standar Normalisasi Jerman (DIN). (i). American Society for Testing and Material (ASTM). (j). American Concrete Institute (ACI).

2.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Mutu beton : Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-195 dan harus Memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971. 2. Pembesian (a). Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,

sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI-1971.

(b). Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.

(c). Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.

2.4 PENGECORAN BETON 1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan

menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.

2. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.

2.5 PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING 1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah

ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. 2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup kokoh dan

dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan. 3. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotorankotoran (tahi

gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

37 | P T . W G K

4. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).

5. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

2.6 KONTRAKTOR DAN KUALIFIKASI PELAKSANA/KONTRAKTOR 1. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai

dengan saat-saat penyerahan (selesai). 2. Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Pelaksana / Kontraktor

harus qualified, minimum STM 3 (tiga) tahun pengalaman kerja. 3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-

syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.

4. Kontraktor mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis dan non teknis lainnya.

5. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan administratif

2.7 SYARAT-SYARAT PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

1. Bahan baru didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Bebarapa bahan tersebut harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.

2. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.

3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

4. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

2.8 SYARAT-SYARAT PENGAMANAN PEKERJAAN

1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.

2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaanpekerjaan lain. 3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak

mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. 4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air

terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI-1971).

PASAL 3

PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTURAL 3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi antara lain : • Pekerjaan Pintu besi

3.2 PERSYARATAN BAHAN

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

38 | P T . W G K

1. Jenis logam yang dipakai : besi stalbuis 2. Syarat-syarat Pelaksanaan (a). Pemasangan disesuaikan dengan Gambar Rencana yang ada. (b). Cara pemasangan menurut ketentuan pabrik yang mengeluarkan produk yang akan dipergunakan.

3.3 PEKERJAAN BESI 1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di

lapangan. 2. Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku metal, fittings yang akan

berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi. 3 Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya denag material lain, dengan

mengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama. 4. Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/gambar kerja untuk pekerjaan-pekerjaan

tetentu denagn petunjuk Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas. 5. Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan. 6. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. 7. Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar. 8. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-

kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda tersebut. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat minyak dan karat.

9. Perhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisia-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas). Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 4 PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA 4.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

4.2 STANDARD 1. Batu bata harus memenuhi NI-10 2. Semen Portland harus memenuhi NI-8 3. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2 4. Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9

4.3 BAHAN/PRODUK

- Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm.

4.4 PELAKSANAAN 1. Pasangan batu bata merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

39 | P T . W G K

2. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 2 pasir pasang.

3. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. 4. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan

dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. 5. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu

dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan. 6. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis

setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. 7. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok

penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.

8. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.

9. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

10. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.

11. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

PASAL 5 PEKERJAAN PLESTERAN 5.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

5.2 PERSYARATAN BAHAN 1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan) 2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10 4. Penggunaan adukan plesteran : (a) Adukan 1 pc : 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat air. (b) Adukan 1 pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya. (c ) Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

40 | P T . W G K

5.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan

petunjuk dan persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana / Konsultan Pengawas sesuai Uraian Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar arsitektur terutama dalam gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.

4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 3 pasir.

b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1 pc : 1 Daily Bond.

c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 5 pasir. d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai mendapatkan campuran

yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200 – 250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.

e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

6. Untuk Beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubanglubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.

7. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesteran).

8. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya.

9. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan keping-keping playwood setebal 9 mm untuk patokan keratin bidang.

10. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.

Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan perencana / Konsultan Pengawas.

11. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.

12. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

41 | P T . W G K

13. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan - bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.

14. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana / Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.

Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

15. Selama pemasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.

16. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

PASAL 6 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 6.1 LINGKUP PEKERJAAN

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

2) Pasangan ubin homogenous tile ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.

6.2 STANDARD 1) PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3). 2) ANSI : American National Standard Institute 3) TCA : Tile Council of America, USA. TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramik Tile.

6.3 PERSYARATAN BAHAN 1) Lantai keramik yang digunakan : Ukuran : 40 x 40 cm Produksi : Ex. Roman , Milan, Asia Tile atau setara Warna/type : Ditentukan kemudian Kualitas : Kelas I Finishing Permukaan : Polished Bahan pengisi : AM tile grout Bahan perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir

Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas/Pemberi tugas.

6.4 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1) Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola homogenous tile.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

42 | P T . W G K

2) Homogenous tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.

3) Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.

4) Bahan homogenous tile sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.

5) Hasil pemasangan lantai homogenous tile harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.

6) Pola, arah dan awal pemasangan lantai homogenous tile harus sesuai gambardetail atau sesuai petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.

7) Jarak antara unit-unit pemasangan homogenous tile satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 1,5 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

8) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah diisyaratkan di atas.

9) Pemotongan unit-unit homogenous tile tiles harus menggunakan alat pemotong homogenous tile khusus sesuai persyaratan dari pabrik.

10) Homogenous tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan homogenous tile, hingga betul-betul bersih.

11) Homogenous tile yang terpasang haru dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan celah celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus ditutup dengan adukan semen pasir (tasram) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.

PASAL 7

PEKERJAAN PENGECATAN 7.1 LINGKUP PEKERJAAN

1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat. 2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. 3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara

khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana.

7.2 STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)

1) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

2) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana, bidang-bidang INI akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

43 | P T . W G K

7.3 CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN 1) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-

bidang transparan ukuran 100 x 100 cm. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).

2) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas dan Perencana, barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas.

3) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian diteruskan kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantuKonsultan Pengawasan dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi Tugas.

4). Pekerjaan Cat Dinding

Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

Untuk dinding-dinding bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk ICI, Catylac atau setara dengan lapisan dasar Color Binder merk ICI, Catylac atau setara. Warna ditentukan User/ perencana.

Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI atau setara.

Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada User.

Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.

Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistence sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut: o Lapis I encer (tambahkan 20 % air). o Lapis II kental. o Lapis III encer.

Untuk warna-warna dan jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan percampuran (batch number) yang sama.

Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

5) Finishing Melamic

Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat di dalam bangunan termasuk pintu, serta bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.

Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat di situ.

Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut.

Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

44 | P T . W G K

Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudain debu bekas amplas tersebut dibersihkan.

Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampurkan 10 bagian sanding sealer, dengan bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya, wood filler diaplikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup sempurna dengan diamplas Duco yang halus untuk setiap lapisan.

Pewarna dipakai IMPRA/Ultran daya sebar 3 m2 perliter satu lapis.

Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur dengan hardener serta diencerkan dengan thinner, perbandingan campuran adalah 10 bagian sanding sealer + 1 bagian hardener + thinner secukupnya. Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dasar setiap lapisan harus diamplas sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

Cat akhir dipakai IMPRA/Ultran ulaskan .2 lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas sempurna kemudian ulaskan. lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu di amplas. Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana.

6) Pekerjaan cat Besi

Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi sunscreen stalbuist atau pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar.

Cat yang dipakai adalah merk glotex, seiv atau setara.

Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan di cat, selesai diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.

Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch up” dengan dua lapis setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.

Setelah kering sesudah 8 jam, dan diamplas kembali maka di cat 1 lapis. Setelah 16 jam mengering baru lapisan akhir 3 lapis.

Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoranpengotoran.

PASAL 8 SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM VENTILASI MEKANIK

8.1. PEKERJAAN VENTILASI MEKANIK 1.1 Lingkup Pekerjaan

Bagian ini menjelaskan kebutuhan untuk peralatan, perlengkapan dan pemasangan sistem ventilasi mekanik untuk proyek ini. Lingkup pekerjaan Ventilasi Mekanik terdiri dari : a. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian exhaust/ intake fan untuk ruang yang tidak dikondisikan. b. Exhaust/ intake fan untuk ruang pompa, ruang genset,ruang panel.

1.1. Exhaust Fan 1) Seluruh fan harus mempunyai on/off switch pada lokasi yang tertera dalam gambar

Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase". 2) Pada prinsipnya exhaust fan dan intake fan yang dipasang adalah dari type yang

umum digunakan, dimana :

Kapasitas : sesuai gambar rencana

Type : sesuai gambar rencana

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

45 | P T . W G K

Static Pressure : sesuai gambar rencana

1.1. Standar Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.

1.1. Dimensi 1) 5.6.1. Ukuran-ukuran diffuser, grille dan register yang ada hendaknya disesuaikan

dengan keadaan. Ukuran dapat dirubahkan asalkan luas penampang sama atau lebih besar.

1) Untuk peralatan-peralatan yang tampak maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir (spray) dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana.

2) Pengecatan harus dilakukan sebelum peralatan-peralatan tersebut dipasang. 3) Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identifikasi bagi

peralatannya. Sebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tandatanda yang hendaknya dipasang pada peralatan-peralatan itu.

8.2. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL 2.1 Umum

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/pabrik. Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

2.2 Daftar Material Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponenkomponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.

2.3 Penyebutan Merk/ Produk Pabrik Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama

proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, Direksi, KONSULTAN PENGAWAS dan Perencana maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

8.3. PRODUK PABRIK No. Material Merk

1. Diffuser, Grille Modul, Star, Primawangi 2. Exhaust Fan KDK,panasonic

8.4. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA 1. Masa Jaminan Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

46 | P T . W G K

2. Masa Pemeliharaan Masa pemeliharaan ditetapkan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini. Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong. Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya. 3. Serah Terima Pekerjaan Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama. 8.5. FIXTURES DAN ARMATURE 1. - Armature TL 1x36 Watt, Open Type/ TKO

- Armature merupakan jenis open type. - Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir a) diatas.

2. Komponen Lampu TL a) Ballast

- Ballast electronic non-dimmable - Ballast electronic dimmable.

b) Starter Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high quality white polycarbonate. Rating starter disesuaikan dgn rating lampu TL. c) Capacitor Sebagai kompensasi rugi- d) Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (grounding)

8.6. TEKNIK INSTALASI 1. INSTALASI KABEL/ WIRING

1.1. U m u m Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan SNI. Semua kabel/ wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

47 | P T . W G K

untuk pemakaian remote control. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :

Untuk instalasi penerangan adalah NYM, semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan..

Semua kabel instalasi dalam bangunan harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem. Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke masing-masing fixture lampu.

1.2. "Splice"/ Pencabangan Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada kabel instalasi penerangan dan stop kontak. Sambungan pada kabel

dibuat secara mekanis dan harus teguh secara electris dengan cara-cara "solderless connector".

Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

1.3. Bahan Isolasi Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.

1.4. Saluran Penghantar Dalam Bangunan Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung, saluran

penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling.

Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali 2". Saluran beton dilengkapi

dengan Hand-hole untuk belokan-belokan (pekerjaan beton ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PBI -1971).

Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit

Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket/ lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

2. INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUTLET)

2.1 Sakelar-Sakelar Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh KONSULTAN PENGAWAS. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

48 | P T . W G K

2.2 Stop Kontak Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact (2P+E) dengan rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai atau wall duct outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk KONSULTAN PENGAWAS. 3. INSTALASI FIXTURES PENERANGAN

3.1. U m um Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/KONSULTAN PENGAWAS untuk disetujui.

3.2. Kabel-Kabel untuk Fixture Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi

dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.

3.3. Lampu-lampu Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white atau sesuai perencanaan. Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan

capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurangkurangnya 0,95.

8.7. COMMISIONING DAN TESTING 1 PERSYARATAN UMUM

a. Commissioning dari peralatan harus dilaksanakan oleh Kontraktor bersamasama dengan tenaga akhli dari fabrikan atau supplier yang terkait. Commissioning juga harus dikoordinasikan dengan disiplin pekerjaan lainnya.

b. Tenaga ahli commissioning dari Kontraktor terkait harus berpengalaman dan terlatih pada bidangnya. Kualifikasi dari tenaga ahli commissioning harus diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS/Perencana untuk mendapat persetujuan.

c. Testing dari keseluruhan instalasi harus dilaksanakan baik secara perarea/ bagian maupun keseluruhan untuk menunjukkan bahwa pekerjaan Kontraktor sudah dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

d. Semua peralatan termasuk tenaga supervisi dan tenaga kerja lainnya untuk commissioning harus disiapkan oleh Kontraktor. Semua peralatan harus dikalibrasi ketelitiannya dan harus disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana sebelum dimulainya commissioning.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

49 | P T . W G K

e. Semua hasil commissioning harus dicatat dalam test record format. Kontraktor harus menyerahkan prosedur testing dan test record formart kepada KONSULTAN PENGAWAS/Perencana untuk mendapat persetujuan. Pada saat penelesaian dari commissioning dan sebelum dilakukan inspeksi terakhir dan serah terima, hasil commissioning harus diserahkan dalam bentuk yang sudah dibukukan (bounding) kepada KONSULTAN PENGAWAS/Perencana yang mempunyai wewenang untuk menyaksikan pelaksanaan dan prosedur commissioning seperti yang diperlukan.

f. Pengetesan harus mengikuti standard PUIL, SNI atau standard lain yang berhubungan seperti British Standard (BS) dan Australian Standard (AS).

g. Semua pengetesan harus disaksikan oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana dan, pada keadaan dilakukannya routine/type test di pabrik pembuat, maka Kontraktor harus menginformasikan minimum 14 hari sebelumnya untuk keperluan tersebut.

h. Semua hasil pegetesan peralatan harus dibundle dalam format yang sudah disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana dan diserahkan dalam rangkap tiga (3). Kontrakror harus memasukan dalam penewaran tenser semua biaya yang berhubungan dengan pekerjaan commissioning dan testing termasuk semua pekerjaan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada saat pengetesan yang diperlukan dan apabila diperlukan pengetesan ulang. Biaya tersebut juga harus termasuk biaya peralatan untuk commissioning dan testing.

2 SERTIFIKAT DAN DATA COMMISSIONING

a. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat pengetesan, rangkap tiga (3), kepada KONSULTAN PENGAWAS/Perencana yang sudah ditanda tangani oleh Kontraktor dan wakil dari KONSULTAN PENGAWAS/Perencana yang menyaksikan pengetesan.

b. Sertifikat yang diserahkan harus menunjukan semua data hasil pengetesan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam spesifikasi teknis, PUIL 2000 maupun standard lainnya.

c. Sertifikat pengetesan harus diberi tanggal, nomor dan referensi yang jelas untuk setiap peralatan yang di test dalam pengertian no seri, chassis, atau no referensi lainnya dari fabrikan pembuat yang tercantum pada peralatan/mesin.

d. Kontraktor harus menyerahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS/Perencana data yang lengkap dari semua peralatan dan system yang di commission. Data commission yang diserahkan harus dalam format kertas berukuran A4 atau A3 dimana bentuk format commissionnya sudah disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana sebelumnya. Data yang diserahkan harus menunjukan data-data perencanaan terhadap data pada saat dioperasikan dimana system dan peralatan sudah dipatok oleh tenaga akhli commissioning. sebenarnya dari system setelah.

e. Segera setelah pekerjaan commissioning selesai dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan semua data-data hasil commissioning secara lengkap dalam format yang telah disetujui kepada KONSULTAN PENGAWAS/Prencana untuk semua peralatan dan system seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini.mmediately.

3 TEST LAPANGAN

a. KONSULTAN PENGAWAS/Perencana memiliki kekuasaan untuk memeriksa semua pekerjaan yang sedang berlangsung, setelah selesai atau selesai sebagian dan membutuhkan kontraktor untuk melaksanakan tes untuk membuktikan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan termasuk material dan pemasangannya, sepenuhnya memuaskan dan memenuhi persyaratan dari spesifikasi ini.

b. Setelah menyelesaikan instalasi listrik, atau setiap bagian daripadanya, instalasi atau bagian dan semua peralatan yang terkait harus tunduk pada tes yang bersangkutan ditetapkan dalam PUIL-2000, IEC, British Standard, IEE Wiring Regulation edisi terakhir atau AS 3017

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

50 | P T . W G K

”Electrical Testing and Guidelines”, untuk membuktikan instalasi yang terpasang sesuai dengan spesifikasi ini.

c. Pengetesan tanpa disaksikan oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana dianggap tidak sah kecuali ada pemberitahuan secara tertulis dari pihak KONSULTAN PENGAWAS/Perencana sebelumnya sehigga resmi kontraktor dapat melanjutkan dengan proses pengetesan.

d. Kontraktor harus memastikan bahwa KONSULTAN PENGAWAS/Perencana dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk melaksanakan inspeksi bahwa semua tes dilakukan dalam cara yang aman serta mematuhi semua persyaratan keselamatan perundang-undangan yang berlaku.

e. Tidak ada pekerjaan pengecatan peralatan sampai setelah diperiksa oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana.

f. Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk skedul pekerjaannya sehingga inspeksi dan pengetesan yang dapat dilakukan seperti yang telah ditetapkan dan penyelesaian dari pekerjaan diluar tanggal yang telah ditentukan dalam skedul akan dianggap selesai dan siap untuk serah terima sampai setelah semua inspeksi dan pengetesan yang dilakukan telah memuaskan dan hasil baik.

g. KONSULTAN PENGAWAS/Perencana berhak untuk menarik kembali, di atas kebijakannya sendiri, persyaratan dalam kaitannya dengan pemeriksaan bahan, peralatan dan pemasangannya dan kesaksian pengetesan atasnya. Pelaksanaan hak ini oleh KONSULTAN PENGAWAS/Perencana tidak akan dengan cara apapun mengurangi kontraktor dari kewajiban untuk melaksanakan tes yang ditetapkan untuk menyerahkan sertifikat pengetesannya.

h. Jika ada kesalahan atau cacat yang timbul selama masa pemeliharaan dalam salah satu plantroom, peralatan ataupun instalasinya, pihak KONSULTAN PENGAWAS/Perencana mempunyai hak untuk meminta kontraktor melaksanakan tes lebih lanjut untuk mengisolasi kesalahan atau cacat yang terjadi dan kemudian membuktikan bahwa kesalahan atau cacat tersebut telah diperbaiki.

4 Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapangan Sebelum penyerahan instalasi harus di test dihadapan Pemilik proyek/KONSULTAN PENGAWAS dan Perencana dengan kapasitas beban maksimum dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam. Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan Pemborong harus mengembalikan seperti dalam keadaan semula secepatnya dan atas beban/ tanggungan pelaksana pekerjaan.

Review Perencanaan Pebangunan Rumah Generator Set, Panel, Rumah Pompa, Groundtank Dan Instalasinya

51 | P T . W G K

BAB 5 LAIN - LAIN

1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.

2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian.