konsep asb (psekp - ugm)

47
Analisis Standar Belanja Stephanus Aan, M.Si Pengantar untuk pengenalan akan konsep dan metode analisis standar belanja dalam penyusunan Perfomance Bugdeting.

Upload: psekp-ugm

Post on 22-Jul-2015

467 views

Category:

Government & Nonprofit


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Analisis Standar Belanja

Stephanus Aan, M.Si

Pengantar untuk pengenalan akan

konsep dan metode analisis standar

belanja dalam penyusunan Perfomance

Bugdeting.

Page 2: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

LATAR BELAKANG

Tuntutan terhadap kinerja

pengelolaan keuangan daerah yang

semakin ekonomis, efisien, efektif,

akuntabel, dan transparan.

1

Terjadinya pemborosan

anggaran.

Adanya ketidakadilan dan

ketidakwajaran anggaran belanja

antar kegiatan sejenis, antar

program dan antar SKPD.

3

2

Page 3: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

ASB atau SAB… apa itu?

adalah PENILAIAN KEWAJARAN atas BEBAN KERJA dan BIAYA yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu KEGIATAN.

kegiatan

Rasionalisasi Anggaran

Page 4: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

DASAR HUKUM [ 1 / 3 ]

PP 105/2000 Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Standar Analisa Belanja

Sbg instrumen untuk penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya terhadap suatu kegiatan

Kepmendagri 29/2002

Pedoman Pengurusan, Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

belum menunjukkan bentuk dan format dari Standar Analisa Belanja

1

Page 5: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

UU 17/2003 Keuangan Negara

1) Penerapan pendekatan penganggaran dengan perspektif jangka menengah.

2) Penerapan penganggaran secara terpadu. 3) Penerapan penganggaran berdasarkan kinerja.

1) Transparansi dan akuntabilitas anggaran. 2) Disiplin anggaran. 3) Keadilan anggaran. 4) Efektifitas dan efisiensi anggaran. 5) Disusun dengan pendekatan kinerja

Prinsip ABK

ASB

2

Salah 1 Alat

DASAR HUKUM [ 2 / 3 ]

Page 6: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

UU 32/2004 Pemerintahan Daerah Analisis Standar Belanja

Pasal 167 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 menyatakan bahwa “Belanja daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan analisis standar belanja, standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

PP 58/2005 Pengelolaan Keuangan Daerah

pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa “Penyusunan anggaran berdasar prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal”.

UU 17/2003

3

4

DASAR HUKUM [ 3 / 3 ]

Page 7: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Kedudukan ASB Normatif

1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Bagian Kelima Penyiapan Raperda APBD. Pasal 41 ayat (3) menyatakan bahwa “Pembahasan oleh tim anggaran pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal”.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 89 ayat (2) yang berbunyi: “Rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: “….dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar harga satuan”.

Jadi kedudukan ASB adalah untuk penyusunan RKA-SKPD pada proses penyusunan RAPBD.

7

Page 8: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Kedudukan ASB (Normatif atau Efektif)

8

1 th

RPJMD

Renstra SKPD

Renja SKPD RKPD

KUA PPAS

Pedoman Penyusunan

RKA-SKPD

RAPERDA APBD

Tim Anggaran

Pemda

RKA-SKPD

5 th

5 th

1 th

1 th

RKP

RPJM

Nota Kesepahaman (MoU) antara

Pimpinan DPRD & Gubernur/Bupati/Walikota

Standar Satuan Harga

Analisa Standar Belanja Standar Pelayanan Minimun

ASB digunakan utk

menentukan pagu

SKPD berdasark usulan

kegiatan prioritas

daerah yg disepakati

Page 9: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Pedoman Penyusunan RKA-SKPD (Surat Edaran KDH)

1. Prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait;

2. Alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPD;

3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;

4. Dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA, PPAS, Analisis Standar Belanja dan Standar Satuan Harga.

9

Page 10: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Syarat ASB Efektif

10

Adanya Standar Harga terkini

1

2

3

4

Adanya Tolok Ukur Kinerja Output yang spesifik dan terukur utk setiap kegiatan;

Adanya Standar Kebijakan Anggaran yang jelas

Adanya komitmen stakeholder terhadap prinsip-prinsip pengelolaan anggaran

Page 11: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

11

Prinsip Penyusunan ASB

1. Penyederhanaan (Modelling)

2. Mudah diaplikasikan

3. Mudah di-Update

4. Berlaku umum untuk spesifikasi output dan kebutuhan sumber daya yang sama

Page 12: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Konsep Pendekatan ASB

KEGIATAN

INPUT (Anggaran Biaya)

BIAYA TETAP

BIAYA VARIABEL

BARANG/JASA /MODAL

OUTPUT

implementasi

Pendekatan ABC

12

Page 13: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Pendekatan ABC

• Pendekatan Activity Based Costing (ABC) merupakan suatu teknik untuk mengukur secara kuantitatif biaya dan kinerja suatu kegiatan (the cost and performance of activities) serta alokasi penggunaan sumber daya dan biaya, baik Biaya Operasional maupun Biaya Administratif;

• Pendekatan ABC bertujuan untuk meningkatan akurasi biaya penyediaan barang dan jasa yang dihasilkan dg menghitung biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost)

Biaya Total = Biaya Variabel + Biaya Tetap

Page 14: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

14

BIAYA TETAP

• Biaya Tetap adalah biaya yang tidak mengalami perubahan (tidak naik

dan tidak turun) pada skala tertentu, sekalipun output yang dihasilkan mengalami perubahan (naik/turun).

Sewa Mesin Photokopi Jumlah Peserta

Pelatihan Biaya Per Unit

Rp. 5.000.000,- 25 orang Rp. 200.000,-

Rp. 5.000.000,- 50 orang Rp. 100.000,-

Rp. 5.000.000,- 75 orang Rp. 66.667,-

Rp. 5.000.000,- 100 orang Rp. 50.000,-

Rp. 5.000.000,- 200 orang Rp. 25.000,-

Sewa Gedung

Page 15: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

15

BIAYA VARIABEL

• Sebuah biaya disebut sebagai biaya variabel jika jumlah total output yang dihasilkan berubah, maka jumlah biaya yang dialokasikan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut juga berubah.

Biaya Seminar Kits Jumlah Peserta

Pelatihan Biaya Per Unit

Rp. 625.000,- 25 orang Rp. 25.000,-

Rp. 1.250.000,- 50 orang Rp. 25.000,-

Rp. 1.875.000,- 75 orang Rp. 25.000,-

Rp. 2.500.000,- 100 orang Rp. 25.000,-

Rp. 5.000.000,- 200 orang Rp. 25.000,-

Page 16: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

16

Bagaimanakah merumuskan formula

??

METODE REGRESI

Page 17: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

METODE REGRESI

1. Mencari variabel-variabel yang mempengaruhi sebagai PENCETUS BIAYA UTAMA (Cost Driver) besar/kecilnya anggaran untuk setiap jenis kegiatan dan

2. Menghitung seberapa besar pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap kebutuhan anggaran.

3. Berdasarkan hasil regresi selanjutnya akan diperoleh formula ASB sbb:

17

Yi = a0 + b1X1 + b2X2 + ….. + bnXn + e

Di mana:

Yi adalah taksiran nilai anggaran pada tahun tertentu;

a0 adalah Biaya Tetap pelaksanaan kegiatan Y;

b1, b2 bn adalah koefisien biaya variabel atas cost driver X1, X2 , Xn

X1 X2, X0 adalah variabel penjelas atau cost driver untuk menentukan besarnya alokasi kegiatan Yi

Page 18: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Due Deligent

Formulasi

• Klarifikasi Keg ke SKPD terkait Sub Kegiatan yg mrpk kelompok jenis keg tersendiri di dalam obyek belanja

• Re-klasifikasi utk temuan sub kegiatan yg mrpk kelompok jenis keg yg lain

Klarifikasi

• Data Keg dari DPA

• Menghasilkan data per kegiatan dan output kegiatan

Inventarisasi

• Identiifikasi jenis kegiatan sbg bahan penentu cost driver

• Pemisahan obyek belanja kegiatan

Identifikasi • Penentuan cost driver jenis

kelompok kegiatan

• Pengelompokan Keg yang memiliki output dan cost driver yg sama

• Telaah thd variabel yang mempengaruhi tiap kelompok jenis keg

Klasifikasi

• Regresi utk klpk jenis keg utk menghasilkan Formula Kelompok ASB

• Uji Statistik formula

• Simulasi formula thd sebuah kegiatan

• Evaluasi kewajaran tdh biaya yg dihasilkan

1

2

3

4 6

5

Langkah2:

Page 19: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

I. N. V. E. N. T. A. R. I. S. A. S. I.

• Mengumpulkan DPA SKPD sesuai Program dan Kegiatan beserta Tahun Anggaran yang disepakati

• Data tentang Nama Kegiatan, Alokasi Anggaran dan Output disusun per SKPD

Lembar Kerja 1:

19

1

SKPD Nama Kegiatan Rp. Output

Dinas Pekerjaan Umum

Peningkatan Jalan A 2.000.000.000 2 km

Dst…

Dinas Pertanian Pembinaan Kelompok Tani 75.000.000 30 kelompok

Pengadaan Alsintan 500.000.000 75 jenis

Dst..

Page 20: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 1 / 6 ]

• Tambahkan Kolom Kelompok Kegiatan/ASB

• Mengidentifikasi kegiatan ke dalam kelompok jenis kegiatan bahan penentuan cost driver

• Kelompok kegiatan ini bersifat rancangan, namun demikian perlu dilakukan dengan tepat dan cermat. perlu tim yg paham tentang program dan kegiatan SKPD yang akan diidentifikasikan

Lembar Kerja 2:

20

2

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. Output Kelompok Keg/ ASB

Peningkatan Jalan A 2.000.000.000 2 km …….

Pembinaan Kelompok Tani 75.000.000 30 kelompok …….

Pengadaan Alsintan 500.000.000 75 jenis ……

Page 21: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Bagaimana Mengelompokan JENIS KEGIATAN?

1. Kelompokkan berdasarkan kesamaan “NAMA KEGIATAN”;

2. Kelompokkan berdasarkan kesamaan “OUTPUT KEGIATAN”;

3. Kelompokkan berdasarkan kesamaan “PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN” atau “ALOKASI ITEM BELANJA”;

4. Bahas melalui Tim Penyusun. Akan lebih baik jika menggunakan FGD dg SKPD tetapi perlu waktu dan pemahaman yang sama dahulu antar pemangku kepentingan.

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 2 / 6 ]

Page 22: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

PELATIHAN

APARATUR PEMDA

MASYA- RAKAT

TEKNIS

STRUKTURAL

FUNGSIONAL

TEKNIS

KERJASAMA DGN PIHAK KETIGA?

DILAKSANAKAN SENDIRI?

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 3 / 6 ]

• Menentukan kelompok jenis kegiatan sangat tergantung pada JUDGEMENT yang dibuat oleh Tim. Sehingga perlu memetakan kelompok jenis kegiatan sesuai dengan PERILAKU BELANJA pada DPA-SKPD.

• Kelompok Jenis Kegiatan tersebut kemudian menjadi acuan IDENTIFIKASI KEGIATAN pada kolom tadi.

Page 23: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Biasanya Klasifikasi Umum Kegiatan Pemda

• Pelatihan, • Diklat; • Fasilitasi/pendampingan; • Pemberdayaan/Pembinaan; • Penyuluhan; • Sosialisasi & Diseminasi; • Pelayanan langsung masyarakat; • Koordinasi; • Penyusunan Dokumen; • Pendataan, pemetaan; • Penelitian/Studi/kajian; • Monev, inspeksi dan Pelaporan; • Pengawasan, pengendalian;

• Event Organizer (lomba, kontes, pameran, dll)

• Pembangunan fisik: jalan, Jembatan, Gedung, ruang, rumah, Pagar, Irigasi, dll;

• Pengadaan Barang Modal Lainnya;

• Pemeliharaan rutin/berkala aset2 daerah;

• Penyediaan barang & jasa; • Administrasi kepegawaian • Operasional • Pelayanan ut SKPD • Dll

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 4 / 6 ]

Page 24: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 5 / 6 ]

• Tambahkan kolom Rincian Belanja

• Memetakan rincian alokasi anggaran per obyek belanja dalam sebuah kegiatan

• Didasarkan pada dokumen DPA SKPD yang disepakati (tahap inventarisasi)

Lembar Kerja 3:

24

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. Output Kelompok ASB

Honorarium Belanja ATK

Makan Minum

dst

Peningkatan Jalan A 2.000.000.000 2 km ……. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan Kelompok Tani

75.000.000 30 kelompok ……. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pengadaan Alsintan 500.000.000 75 jenis …… Rp. Rp. Rp. Rp.

Page 25: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

I. D. E. N. T. I. F. I. K. A. S. I. [ 6 / 6 ]

• Cek Rincian Obyek Beanja dengan Rancangan Kelompok Kegiatan/ASB yang dibuat, “apakah sudah sesuai atau terdapat Identifikasi Kelompok Kegiatan yang belum sesuai?”

25

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. Output Kelompok ASB

Honorarium Belanja ATK

SPPD dst

Peningkatan Jalan A 2.000.000.000 2 km ……. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan Kelompok Tani

75.000.000 30 kelompok ……. Rp. 50 jt Rp. 15 jt Rp. 10 jt Rp.

Pengadaan Alsintan 500.000.000 75 jenis …… Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan (datang ke kelompok) atau seperti Sosialisasi?

Page 26: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

• Tambahkan kolom Cost Driver ke dalam Lembar Kerja

• Tentukan Cost Driver dari Kelompok Jenis Kegiatan/ASB yang telah diidentifikasi dari DPA SKPD

Lembar Kerja 4:

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 1 / 9 ]

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp.

Output Kel ASB Cost Driver

Volume/ satuan

Honorarium

Belanja ATK

Makan Minum

dst

Peningkatan Jalan A

2.000.000.000

2 km ……. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan Kelompok Tani

75.000.000 30 kelompok

……. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pengadaan Alsintan

500.000.000

75 jenis …… Rp. Rp. Rp. Rp.

3

Page 27: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

27

Penentuan Variabel Pencetus Biaya Utama (Cost Driver) pada Kelompok Jenis ASB yang telah ditetapkan:

1. Pencetus Biaya Utama (Cost Driver) yang dianggap menjadi penyebab munculnya perbedaan biaya dalam melaksanakan suatu jenis kegiatan tertentu;

2. Cara paling mudah mencari Pencetus Biaya Utama (Cost Driver) adalah dengan melihat pada OUTPUT yang dihasilkan atau PROSES yg dilakukan suatu kegiatan atau SUMBERDAYA yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan;

3. Misal:

Jenis Kegiatan Cost Driver

Penyuluhan 1. Jumlah orang yang disuluh; 2. Jumlah lokasi; 3. Lama Waktu penyuluhan

Fasilitasi 1. Jumlah orang yang difasilitasi; 2. Jumlah lokasi; 3. Lama Waktu

Pembangunan/Pemeliharaan Jalan 1. Panjang Jalan

Monev 1. Jumlah Tim Monev 2. Jumlah Lokasi 3. Lama Waktu

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 2 / 9 ]

Page 28: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

PENTING:

• Tahap Klasifikasi ini sangat tergantung dari Definisi Operasional dari KELOMPOK JENIS KEGIATAN dan VARIABEL pembentuk COST DRIVER.

• Rumuskan Definisi Operasional untuk Kelompok Jenis ASB Kegiatan, termasuk aturan teknis yang bersifat spesifik sesuai kebijakan daerah.

• Rumuskan Variabel pembentuk cost driver, termasuk satuan yang digunakan sesuai kebijakan daerah.

28

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 3 / 9 ]

Page 29: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

CONTOH: ASB Pembinaan Kepada Masyarakat • Definisi Operasional

– Apa yg dimaksud pembinaan – Kegiatan tersebut dilaksanakan mengundang atau mendatangi – Berapa kali atau berap bulan kebijakan dalam 1 th – Dll

• Variabel Jumlah Tim – Berapa orang bulan atau orang kali dalam 1 th

• Variabel Jumlah kelompok dan lokasi – Berapa kelompok per lokasi dalam 1 th

29

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 4 / 9 ]

Page 30: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

• KELOMPOKAN masing-masing kegiatan sesuai dengan KELOMPOK JENIS KEGIATAN/ASB yang telah disusun

• Apabila dilakukan menggunakan File Microsof Exel, maka gunakan fasilitas SORT DATA

• Setelah data olah tersusun berurutan berdasar format SORT DATA, maka pisahkan masing-masing kelompok jenis kegiatan/ASB ke SHEET sendiri-sendiri.

30

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 5 / 9 ]

Page 31: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. 000,-

Output Kelompok ASB

Cost Driver

Vol/ sat

Honorarium

Belanja ATK

Makan Minum

dst

Peningkatan Jalan A

2.000.000 2 km PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan Kelompok Tani

75.000 30 kelompok

Pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Pengadaan Alsintan

500.000 75 jenis PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

Penguatan Lembaga Desa

100.000 21 desa Pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Fasilitasi ormas 50.000 20 ormas Sosialisasi Rp. Rp. Rp. Rp.

Penguatan kehumasan

25.000 30 SKPD pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan penegakan Perda

60.000 16 kec sosialisasi Rp. Rp. Rp. Rp.

Peningkatan sarpras

125.000 2 lokasi PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

SORT DATA / urutkan

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 6 / 9 ]

Lembar Kerja 4 yg sudah disusun

Page 32: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. 000,-

Output Kelompok ASB

Cost Driver

Vol/ sat

Honorarium

Belanja ATK

Makan Minum

dst

Peningkatan Jalan A

2.000.000 2 km PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

Pengadaan Alsintan

500.000 75 jenis PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

Peningkatan sarpras

125.000 2 lokasi PBJ Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan Kelompok Tani

75.000 30 kelompok

Pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Penguatan Lembaga Desa

100.000 21 desa Pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Penguatan kehumasan

25.000 30 SKPD pembinaan Rp. Rp. Rp. Rp.

Fasilitasi ormas 50.000 20 ormas Sosialisasi Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembinaan penegakan Perda

60.000 16 kec sosialisasi Rp. Rp. Rp. Rp.

Sudah Urut PINDAH ke masin2 SHEET

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 7 / 9 ]

MENJADI Lembar Kerja 5:

Page 33: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

• Telaah terhadap variabel yang mempengaruhi tiap kelompok jenis kegiatan dalam Kelompok Jenis ASB yang sama.

• Cara paling mudah dengan melihat perilaku belanja yang sudah dipetakan.

• Apabila terdapat ANOMALI, cek kembali apakah kegiatan tersebut sudah pada rumpun Kelompok Jenis ASB yang tepat.

• PENTING…! Perhatikan beberapa belanja yang dapat dikeluarkan dari Rumusan Formula ASB, yaitu:

– Bersifat kebijakan

– Terkait beban kerja SKPD yang tidak sama

– Terkait kebutuhan spesifik yang tidak dapat disamaratakan antar SKPD

• Untuk hal tersebut, Obyek Belanja tersebut bisa dihapus dalam Formulasi Minimal – Maksimal nantinya.

33

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 8 / 9 ]

Page 34: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. 000,-

Output Kelompok ASB

Cost Driver

Vol/ sat

Honorarium

Belanja ATK

Makan Minum

SPPD

Pembinaan Kelompok Tani

75.000 30 kelompok

Pembinaan 35 jt 5 jt 25 jt 10 jt

Penguatan Lembaga Desa

100.000 21 desa Pembinaan 10 jt 4 jt 10 jt 76 jt

Penguatan kehumasan

25.000 30 SKPD pembinaan 10 jt 5 jt 7 jt 3 jt

K. L. A. S. I. F. I. K. A. S. I. [ 9 / 9 ] CONTOH

• Apa ada yang salah???

• Adakah ANOMALI?

Fenomena:

1. Kegiatan Pembinaan Kelompok Tani dan Penguatan Kehumasan memiliki Porsi Honor dan makan minum yang signifikan, sementara Penguatan Lembaga Desa justru SPPD sangat signifikan.

2. Terjadi ANOMALI yg menandakan bahwa Kelompok ASB tersebut tidak sama.

3. Pembinaan bersifat MENGUNDANG yg dibina dan MENDATANGI yg dibina. perlu dipisah dan dibuat 2 kelompok ASB

Page 35: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Selanjutnya Hasil Data Olah tersebut perlu dilakukan Klarifikasi apakah data yang sudah dipetakan sudah

Tepat.

Akhirnya…

Data Olah ASB sampai dengan

tahap Klasifikasi merupakan data

matang yang akan menghasilkan

Formula ASB.

Page 36: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

K. L. A. R. I. F. I. K. A. S. I. [ 1 / 2 ]

1. Melakukan klarifikasi langsung kepada SKPD selaku pelaksana kegiatan apakah jenis ASB sudah sesuai dengan desain kegiatan.

2. Mencermati kembali apakah dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa Sub Kegiatan.

3. Kalau terdapat sub kegiatan yang signifikan dan memiliki rumpun jenis ASB tersendiri, maka perlu dipisahkan.

36

4

Page 37: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

K. L. A. R. I. F. I. K. A. S. I. [ 2 / 2 ]

Nama Kegiatan Pagu Keg Rp. 000,-

Output Kelompok ASB

Cost Driver

Vol/ sat

Honorarium

Belanja ATK

Makan Minum

SPPD

Penguatan Lembaga Desa

100.000 21 desa Pembinaan 10 jt 4 jt 10 jt 76 jt

CONTOH

Fenomena:

1. Kegiatan Penguatan Lembaga Desa hasil diskusi klarifikasi dg SKPD didapatkan penjelsan tentang desain kegiatan sebagai berikut:

• Tahap awal kegiatan semua kepala desa dikumpulkan untuk diberikan penjelasan terkait kelembagaan desa. masuk kelompok ASB Pembinaan (mengundang) atau Sosialisasi atau dll sesuai Rumpun Klasifikasi ASB yg sudah ditetapkan apa saja.

• Tahap lanjutan dilakukan kunjungan pembinaan berkala tiap 6 bulan ke semua desa masuk kelompok ASB Pembinaan (mendatangi) atau monev atau dll sesuai Rumpun Klasifikasi ASB yg sudah ditetapkan apa saja.

2. Untuk itu terjadi 2 Sub Kegiatan yang masing-masing memiliki Kelompok ASB yang berbeda. perlu dipilah termasuk proporsi tiap belanja.

Sosialisasi 8 jt 2 jt 8 jt 2 jt

Monev 2 jt 2 jt 2 jt 74 jt

Page 38: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

F. O. R. M. U. L. A. S. I. [ 1 / 5 ]

38

5

1. Melakukan perhitungan metode REGRESI

2. Menelaah hasil perhitungan, jika negatif perlu dianalisis ulang mungkin ada yang yang tidak tepat terkait variabel, jenis ASB, atau anomali alokasi belanja pada obyek belanja tertentu.

Page 39: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Coefficientsa

8783010 2896416 3.032 .039

294898.6 86611.462 .862 3.405 .027

(Constant)

VAR00004

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: VAR00005a.

39

Model Summary

.862a .743 .679 3274478.40

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), VAR00004a.

FORMULASI ASB : PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Y = a + b(Jumlah Kasus, SK, Berkas) + Perjalanan Dinas

Y = 8.783.010 + 294.899 (∑Kasus/Berkas/SK/Orang)

BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL

Hasil Regresi:

F. O. R. M. U. L. A. S. I. [ 2 / 5 ]

Page 40: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Simulasi Penghitungan Kewajaran Biaya

FORMULASI ASB : PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Y = a + b(Jumlah Kasus, SK, Berkas) + Perjalanan Dinas

Y = 8.783.010 + 294.899 (∑Kasus/Berkas/SK/Orang)

BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL

Jumlah Kasus/Berkas

/SK/Orang

Biaya Perjalanan

Dinas Kewajaran Biaya

100 38,272,864.97

50 25,000,000 48,527,937.27

150 75,000,000 128,017,792.68

75 30,900,401.12

F. O. R. M. U. L. A. S. I. [ 3 / 5 ]

Page 41: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Data Yg Bisa Diolah Setelah Diproses Dan Dianalisis:

11 7445000

50 23325000

20 16000000

17 16000000

30 20950000

50 21470000

Cost Driver (Jumlah

SK, Kasus, Orang)

TOTAL

ANGGARAN

y = 294899x + 9E+06

R2 = 0.7435

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

0 10 20 30 40 50 60

SCATTER PLOT

F. O. R. M. U. L. A. S. I. [ 4 / 5 ]

Page 42: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Output Dokumen Formula ASB

1. Y = a + bx1 + bx2 + dst... digunakan untuk menentukan

pagu proporsional sebelum KUA-PPAS (biasanya oleh Bappeda sbg leading sector KUA-PPAS)

2. Alokasi Belanja digunakan untuk menjabarkan pagu

proporsional kedalam RKA (biasanya oleh DPPKAD / Tim Asistensi RKA)

Contoh:

JENIS BELANJA MINIMAL RATA-

RATA MAKSIMAL

HONOR PNS 52.76% 75.38% 86.68%

HONOR NON PNS 0.00% 3.04% 3.50%

BAHAN HABIS PAKAI 7.37% 8.67% 9.97%

JASA KANTOR 0.00% 4.61% 5.30%

CETAK DAN PENGGANDAAN 4.11% 4.83% 5.56%

MAKAN MINUM RAPAT 0.00% 3.47% 3.98%

PERJALANAN DINAS SESUAI KEBUTUHAN

F. O. R. M. U. L. A. S. I. [ 5 / 5 ]

Page 43: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

43

a. Definisi

Pelatihan/Bimbingan teknis pada masyarakat adalah menyelenggarakan dan memberikan pelatihan secara teknis pada masyarakat dalam rangka memberikan keahlian bidang tertentu dan dilaksanakan oleh SKPD yang bersangkutan sesuai TUPOKSI.

b. Pengendali Belanja

Jumlah peserta dan jumlah hari pelaksanaan pelatihan

c. Rumusan ASB:

PELATIHAN TEKNIS / BIMBINGAN TEKNIS BAGI MASYARAKAT

Dimana :

Y : Total Belanja

a : Belanja Tetap = Rp. 39.818.300,-

b : Belanja Variabel = Rp. 39.046,-

X : Jumlah peserta dan jumlah hari pelatihan (OH)

Y = 39,818,300 + 39,046 (Jumlah Peserta, OH) + Uang

Lembur + Sewa + Bahan Material + Biaya Transportasi

dan Akomodasi

ASB PELATIHAN TEKNIS / BIMBINGAN TEKNIS BAGI MASYARAKAT

Page 44: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

44

KEWAJARAN ALOKASI BELANJA

JENIS BELANJA MINIMAL RATA-

RATA MAKSIMAL

HONOR PNS 52.76% 75.38% 86.68%

HONOR NON PNS 0.00% 3.04% 3.50%

BAHAN HABIS PAKAI 7.37% 8.67% 9.97%

JASA KANTOR 0.00% 4.61% 5.30%

CETAK DAN PENGGANDAAN 4.11% 4.83% 5.56%

MAKAN MINUM RAPAT 0.00% 3.47% 3.98%

PERJALANAN DINAS SESUAI KEBUTUHAN

Page 45: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Hal Pokok

1 KEGIATAN BEBERAPA

SUB KEGIATAN =

1 SUB KEGIATAN 1 FORMULA ASB =

1 FORMULA ASB BIAYA UTAMA

BIAYA PENDUKUNG =

Page 46: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

1. Output tidak terumuskan dengan jelas dan spesifik;

2. Output tidak sesuai dengan nama kegiatan;

3. Output tidak terukur;

4. Penempatan item belanja yang tidak sesuai dengan kegiatan;

5. Belanja titipan

PERMASALAHAN DAN KENDALA DALAM PENYUSUNAN ASB

Page 47: Konsep ASB (PSEKP - UGM)

Terima Kasih

Stephanus Aan, M.Si

082 138 20 8000

[email protected]