rks paket air bersih tahun 2015

24
Spesifikasi Teknis Pembangunan Jaringan Air Bersih 1 BAB I SYARAT-SYARAT TEKNIS Pasal 1 PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN Landasan hukum yang memayungi kegiatan pelaksanaan konstruksi ini antara lain: 1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahanan Daerah; 2. Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 3. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; 4. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 5. Permen Kimpraswil No. 362 Tahun 2004 tentang sistem manajemen mutu Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah; 6. SNI 15-2530-1991 tentang Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland; 7. SNI 15-2531-1991 tentang Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland; 8. SNI 15-2049-1994 tentang semen portland; 9. SNI 03-6825-2002 tentang Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil; 10. SNI 03-6826-2002 tentang Metode Pengujian Konsistensi Normal 11. Semen Portland dengan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil; 12. SNI 03-6827-2002 tentang Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland dengan Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil; 13. SNI 03-1750-1990 tentang mutu dan cara uji agregat beton; 14. SNI 03-2417-1991 tentang metode pengujian keausan agregat dengan mesin Abrani Los Angeles; 15. SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural; 16. SNI 03-6861.2-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/Baja); 17. SNI 03-1972-1990 tentang metode pengujian beton; 18. SNI 03-2847-1992 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung; 19. SNI 07-2529-1991 tentang metode pengujian kuat tarik baja beton;

Upload: lapposadaruddin

Post on 18-Feb-2016

1.006 views

Category:

Documents


320 download

DESCRIPTION

RKS air bersih

TRANSCRIPT

Page 1: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

1

BAB ISYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 1PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

Landasan hukum yang memayungi kegiatan pelaksanaan konstruksi ini antara lain:

1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang PemerintahananDaerah;

2. Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;3. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;4. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum;5. Permen Kimpraswil No. 362 Tahun 2004 tentang sistem manajemen mutu

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah;6. SNI 15-2530-1991 tentang Metode Pengujian Kehalusan Semen

Portland;7. SNI 15-2531-1991 tentang Metode Pengujian Berat Jenis Semen

Portland;8. SNI 15-2049-1994 tentang semen portland;9. SNI 03-6825-2002 tentang Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar

Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil;10. SNI 03-6826-2002 tentang Metode Pengujian Konsistensi Normal11. Semen Portland dengan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil;12. SNI 03-6827-2002 tentang Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen

Portland dengan Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil;13. SNI 03-1750-1990 tentang mutu dan cara uji agregat beton;14. SNI 03-2417-1991 tentang metode pengujian keausan agregat dengan

mesin Abrani Los Angeles;15. SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural;16. SNI 03-6861.2-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B

(Bahan Bangunan dari Besi/Baja);17. SNI 03-1972-1990 tentang metode pengujian beton;18. SNI 03-2847-1992 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung;19. SNI 07-2529-1991 tentang metode pengujian kuat tarik baja beton;

Page 2: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

2

20. RSNI T-17-2004 tentang Standar Tata Cara Penanganan,Pemasangan dan Pengujian Pipa PVC untuk Penyediaan Air Minum;

21. SNI 06-2550-1991 tentang metode pengujian ketebalan dinding pipaPVC untuk air minum;

22. SNI 06-2551-1991 tentang metode pengujian bentuk dan sifat tampak pipaPVC untuk air minum;

23. SNI 06-2552-1991 tentang metode pengambilan contoh uji pipa PVCuntuk air minum;

24. SNI 06-2553-1991 tentang metode pengujian perubahan panjang pipaPVC untuk air minum dengan uji tungku;

25. SNI 06-2554-1991 tentang metode pengujian ketahanan pipa PVCuntuk air minum terhadap metilen khlorida;

26. SNI 06-2555-1991 tentang metode pengujian kadar PVC pada pipaPVC untuk air minum dengan THF;

27. SNI 06-2556-1991 tentang metode pengujian diameter luar pipa PVCuntuk air minum dengan pita meter;

28. SNI 06-2548-1991 tentang metode Pengujian Diameter Luar PipaPVC untuk Air Minum dengan Jangka Sorong;

29. SNI 06-2549-1991 tentang metode pengujian kekuatan pipa PVCuntuk air minum terhadap tekanan hidrostatik;

30. SNI 03-6419-2000 tentang Spesifikasi Pipa PVC bertekananberdiameter 110-315 mm untuk Air Bersih;

31. SK SNI S-20-1990-2003 tentang Spesifikasi Pipa PVC untuk AirMinum;

32. SNI-0084-1987 tentang fitting sambungan untuk pipa PVC33. SNI 06-4829-2005 tentang Pipa Polietilena Untuk Air Minum;34. SNI 19-6778-2002 tentang Metode Pengujian Sambungan Mekanik

Pipa Polietilena (PE) pada Tekanan Internal Rendah;35. SNI 19-6779-2002 tentang Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa

Polietilena (PE);36. SNI 19-6780-2002 tentang Metode Penentuan Densitas Referensi

Polietilena (PE) Hitam dan PE tidak berwarna pada Pipa PE danSambungan;

37. SNI 19-6781-2002 tentang Metode Pengujian Kehilangan Tekananpada Sistem Sambungan Mekanik Pipa Polietilena (PE);

38. SNI 19-6778-2002 tentang Metode pengujian tekanan internal rendahsambungan mekanik pipa polietilena (PE);

Page 3: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

3

39. SNI 06-4821-1998 tentang Metode Pengujian Dimensi Pipa Polietilen (PE)Untuk Air Minum;

40. SNI 07-0068-1987 tentang Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dancara uji;

41. SNI 0039-1987 tentang Pipa Baja Bergalvanis;42. SNI 07-0242-1989 tentang Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji;43. SNI 07-0822-1989 tentang Baja Karbon strip canai panas untuk pipa;44. SNI 07-1338-1989 tentang Baja karbon tempa;45. SNI 07-0949-1991 tentang Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung

bagian luar;46. SNI 07-1769-1990 tentang penyambung pipa air minum bertekanan dari

besi yang kelabu;47. SNI 07-1969-1991 tentang pipa air minum bertekanan besi tuang

kelabu, penyambung;48. SNI 07-2255-1991 tentang Pipa Baja saluran air;49. SNI 07-3080-1991 tentang pipa spigot dan socket dari besi tuang

modular untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2;50. SNI 07- 3078-1992 tentang flensa logam – flensa besi tuang;51. SNI 07-3073-1992 tentang penyambung pipa baja tanpa pasuan

berulir;52. SNI 03-6763-2002 tentang Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural yang

Dibentuk dalam Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa Kampuh;53. SNI 07-6402-2000 tentang Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural

Berbentuk Bulat dan Lainnya yang Dibentuk dalam Keadaan Dingindengan Dilas Tanpa Kampuh;

54. SNI 03-2408-1991 tentang Tata Cara Pengecatan Logam;55. SNI 07-2195-1991 tentang permukaan pipa flens, dimensi;56. SNI 07-2196-1991 tentang Flensa pipa, toleransi dimensi;57. SNI 07-6398-2000 tentang tata cara pelapisan epoksi cair untuk

bagian dalam dan luar pada pelapisan cair dari baja;58. SNI 07-3360-1994 tentang penyambung pipa baja dan baja paduan

dengan las tumpu;59. SNI 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL

2000);60. SII 2527-90 (Water Supply Steel Pipe);

Page 4: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

4

61. ISO 6964-1986 (Polyolefin pipes and fittings – Determination ofcarbon black content by calcinations pyrolysis – Test method andbasic spesification);

62. ISO 11420:1996 (Method for the assesment of the degree of carbonblack dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound’s);

63. ISO 6259/1985 (Pipe for polyethylene – Part 1: Determination oftensile properties);

64. ISO 3126:1974 (Plastic pipe – measurement of dimension);65. ISO 1167:1996 (Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids –

resistance to internal pressure – Test Method);66. ISO 1133:1991 (Plastic – Determination of the melt mass – flow rate

(MFR) and melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics);67. ISO 2505 -1-1994 (Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part

1 : determination methods);68. ISO 3607:19977/E (Tolerances on outside diameters and wall

thickenesses);69. ISO 7/1 (Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The

Threads);70. ISO 1459 (Metalic croating – Protection Against Corrosion by Hot Dip

Galvanzing Guilding Principles);71. ISO 1461 (Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated

Ferrous Products Requirments);72. ISO 4427 :1996 (Polyethylene pipes for water supply spesifications);73. AS / NZS 4130:97 (Polyethylene pipes for pressure aplication);74. ASTM D 3350 – 1999 (Standard spesification polyethylene plastics pipe

and fittings material);75. ASTM A 283F (Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel

Plates, Shapes and Bars);76. ASTM A 570 (Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural

Quality);77. ASTM Designation A 126 (Specification for Grey Iron Casting for78. Valves, Flanges and Pipe Fittings);79. ASTM 536;80. ASTM C-150;81. ASTM-C 33;82. ASTM C-131-55;

Page 5: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

5

83. ASTM C 14384. AWWA C 200 (Steel Water Pipe 6 Inches and Larger);85. AWWA C 203 (Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel

Water Pipelines Enamel and Tape Hot Applied);86. AWWA C 205 (Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel

Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied);87. AWWA C 208 (Dimensions for Steel Water Pipe Fittings);88. AWWA C 210 (Liquid Epoxy Coating System for the Interior and

Exterior Steel Water Pipe);89. AWWA C 500 (Gate Valve for Water and Other Liquids);90. AWWA Manual M11 (Steel Pipe Design and Installation);91. JIS 6762 – 1998 (Double wall polyethylene pipes for water supply);92. JIS G 3101 (Rolled Steel for General Structure);93. JIS G 3452 (Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping);94. JIS G 3457 (Arc Welded Carbon Steel Pipe);95. JIS B 2311 (Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use);96. JIS G 3451 (Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service);97. JIS G 550 (Spheroidal Graphite Iron Castings);98. JIS G 5702 (Blackheart Malleable Iron Castings);99. JIS G 3454 (Carbon Steel Pipes for Pressure Service);100. JIS K 6353 (Rubber Goods Pipes for Water Works.);101. JIS standar K 6741/K 6742;102. JIS-B2213;103. JIS B 2011;104. JIS G 3451;105. ISO 2531;106. BS 4772;107. BS 1387-67.

Page 6: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

6

Pasal 2PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN

1. Ketentuan umum mengenai pelaksanaan dan gambar.a) Penyedia jasa pemborongan diwajibkan meneliti semua gambar, peraturan-

peraturan dan syarat-syarat sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaansipil maupun pekerjaan instalasi elektrikal/mekanikal.

b) Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan, atau biladilaksanakan akan menimbulkan bahaya, maka Penyedia jasa pemborongandiwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulumemberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan.

c) Apabila ada perbedaan pada gambar atau ukuran-ukuran antara gambarukuran kecil dan gambar detail atau ada perbedaan antara bestek (RKS)dengan gambar, maka yang berlaku adalah menurut urutan-urutan yang lebihmenentukan seperti di bawah ini :

Bestek (RKS).Gambar dengan skala yang lebih besar.

d) Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasukmendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yangdiperlukan, menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal yangdianggap perlu lainnya.

e) Penyedia jasa pemborongan diwajibkan menangani semua keperluan yangdibutuhkan untuk menuju penyelesaian dan pelaksanaan secara tepat, baikdan lengkap.

f) Dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang,konstruksi baja, konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disampingpekerjaan pengolahan tanah, baik menurut perhitungan dan gambar-gambarkonstruksi yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan/Pemberi Tugas, jika didugaterdapat kekurangan, Penyedia jasa pemborongan diwajibkan mengadakankonsultasi dengan Direksi Pekerjaan/Pemberi Tugas sebelum pekerjaandilaksanakan.

g) Pihak Penyedia jasa pemborongan dianggap telah mempertimbangkan semuaresiko yang mungkin terjadi akibat letak daerah proyek danmemperhitungkannya di dalam harga yang termuat pada surat penawaran,termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.

h) Tanah dan halaman untuk pembangunan ini diserahkan kepada Penyediajasa pemborongan dalam keadaan pada saat seperti penjelasan/peninjauan dilapangan.

i) Penyedia jasa pemborongan harus menjaga ketertiban selama pekerjaandilaksanakan, sedemikian rupa sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib,misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam hari, Penyedia jasa

Page 7: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

7

pemborongan harus minta persetujuan kepada Direksi Pekerjaan/Pegawaiterlebih dahulu.

j) Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan sempurna padaPemebri Tugas/Direksi Pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang timbulakibat pelaksanaan, pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

2. Ketentuan-ketentuan lain.Selain rencana kerja dan syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yangmengikat di dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :a) Gambar.

Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat-syaratpekerjaan ini.Gambar detail yang diserahkan oleh Pemberi Tugas/Direksi Pekerjaan.

b) Petunjuk.Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan(aanwijzing), yang tercantum dalam berita acara rapat penjelasan.Petunjuk, syarat-syarat yang diberikan dalam masa pelaksanaan olehPemberi Tugas/Direksi Pekerjaan, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum,Dinas Tata Kota maupun Dinas Keselamatan Kerja.

c) Peraturan.Semua undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku untuksemua pelaksanaan Penyedia jasa pemborongan.Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan Penyedia jasa pemboronganandari Pekerjaan Umum di Indonesia yang disahkan dengan SK pemerintahtanggal 28 Mei 1941 (AV) kecuali dinyatakan lain dalam rencana kerja dansyarat-syarat ini.

Pasal 3SYARAT-SYARAT BAHAN PEKERJAAN SIPIL

(Penggunaan disesuaikan dengan macam pekerjaan)

1. Air (PUBI) 1970/NI-3)a) Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air yang tidak boleh

mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan. Dalam hal ini harus dinyatakan denganhasil test dari laboratorium yang berkompeten.

b) Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukandisesuaikan dengan jenis pekerjaan beton dapat ditentukan dengan ukuran isiatau ukuran berat serta harus dilakukan setepat-tepatnya.

2. Pasir (PUBI 170/NI-3, PBI 1971/NI-2)a) Pasir urug.

Page 8: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

8

Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dankeras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut dapat dipergunakan asaldicuci terlebih dahulu dan seizin Direksi Pekerjaan.

b) Pasir pasang.Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen, harusmemenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan denganjari.Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.Pasir laut tidak boleh dipergunakan.

c) Pasir beton.Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukandalam PBI 1971 (NI-2) diantaranya yang paling penting :

Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari danpengaruh cuaca.Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %.Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya,apabila diayak dengan ayakan 150, maka sisa butiran-butiran diatasayakan 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-butiran diatas ayakan 1mm minimal 10 % dari berat sisa butiran-butiran diatas ayakan 0,25 mm,berkisar antara 80 % sampai dengan 90 % dari berat.Pasir laut tidak boleh dipergunakan.Syarat-syarat tersebut diatas harus dibuktikan dengan pengujianlaboratorium.

3. Batu belah (batu kali).a) Batu belah (batu kali) harus keras, padat dan tidak boleh mengandung padas

atau tanah.b) Batu belah untuk keperluan yang nampak (pasangan batu muka atau

pasangan tanpa plesteran) bentuk atau muka batu harus dipilih dan tidakboleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk dan berpori.

4. Kerikil dan batu pecah.a) Kerikil adalah butiran-butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan

berlubang persegi 76 mm tertinggal diatas ayakan berlubang 5 mm.b) Batu pecah adalah butiran-butiran mineral hasil pecahan batu alam yang

dapat melalui ayakan berlubang persegi 76 mm dan tertinggal diatas ayakanberlubang persegi 2 mm.

c) Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yangditentukan dalam PBI 1971 (NI-2) atau PUBI 1970 (NI-3) diantaranya : harusterdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori, tidak pecah/hancur olehpengaruh cuaca.

Page 9: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

9

d) Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai besar butirannya dangradasinya bergantung pada penggunaannya.

e) Kerikil/batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 1 %.f) Warnanya harus hitam mengkilap keabu-abuan.

5. S p l i t.a) Split adalah batu pecah yang harus dapat melalui ayakan berlubang persegi

25 mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.b) Split untuk beton harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam PBI 1971

(NI-2) diantaranya : harus terdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori, tidakpecah/hancur oleh pengaruh cuaca.

c) Split harus cukup bersih tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.d) Ukuran split untuk pekerjaan ini ditentukan 2 x 3 cm.e) Syarat-syarat tersebut di atas harus dinyatakan oleh laboratorium.

6. Portland cement (NI-8, PBI 1971/NI-2).a) Portland cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan dalam

kantong utuh/baru.b) Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian

lebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.c) Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi

lembab, begitu pula penempatannya harus ditempat yang kering.d) PC yang sudah membatu (menjadi keras) dan sweeping tidak boleh dipakai.

7. Kayu (PKKI 1961).a) Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa

segala sifat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan denganpemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi(bangunan).

b) Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu mutu A dan mutu B.c) Yang dimaksud dengan kayu mutu A ialah kayu yang memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut :Harus kering udara.Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak bolehlebih dari 3,5 cm.Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar 1/10 dari tinggibalok.Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/4 tebal kayu, dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/10.

d) Yang disebut kayu mutu B ialah kayu yang tidak termasuk dalam mutu (A),tetapi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

Kadar lengas kayu 30%.

Page 10: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

10

Besar mata kayu tidak boleh melebihi 1/4 dari lebar balok dan juga tidakboleh lebih dari 5 cm.Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar 1/10 dari tinggibalok.Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu danretak-retak menurut lingkaran tumbuh, tidak boleh melebihi 1/4 tebal kayu.Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/7.

e) Bahan-bahan kayu yang berlapis.Teakwood harus berkualitas baik corak maupun serat harus terpilih danwarnanya merata, yang dihasilkan dari kayu jati terpilih yang baik.Plywood/tripleks harus berkualitas baik corak maupun serat harus terpilihdan warnanya merata, dengan susunan lapisan yang padat.

8. Baja tulang beton dan kawat pengikat (PUBI 1970/NI-3).a) Jenis baja tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal dan

yang berbentuk batang-batang polos atau batang-batang yang diprofilkan(besi ulir).

b) Mutu baja besi tulangan yang dipakai misalnya U 38, U 24, U 22 danseterusnya, tergantung kepada ditentukannya yang penting harus dinyatakanoleh laboratorium yang berkompeten dengan ongkos-ongkos dipikul olehPenyedia jasa pemborongan.

c) Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi lunak dengan diameter minimum1 mm yang telah dipujarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

9. B e t o n (PBI 1971/NI-2).a) Kecuali pada mutu beton B 0 dan B 1, pada mutu-mutu beton lainnya

campuran beton yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga menghasilkankekuatan tekanan karakteristik bk yang diisyaratkan untuk beton yangbersangkutan. Yang dimaksud dengan kekuatan tekan karakteristik ialahkekuatan tekan dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda ujikemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja.

b) Kekuatan beton ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari benda uji kubus,yang berisi 15 cm pada umur 28 hari.

c) Benda-benda kubus harus dibuat cetakan-cetakan yang paling sedikitmempunyai dua dinding yang berhadapan terdiri dari bidang-bidang yang ratabetul dari plat baja, atau plat aluminium (kayu tidak boleh dipakai) untuksilinder digunakan dari pipa baja yang berukuran 15 cm dan tinggi 30 cmbidang-bidangnya harus rata dan licin. Cetakan disapu sebelumnya denganvaslin dan lemak atau minyak, agar dapat dilepaskan dari betonnya, kemudiandiletakkan di atas dinding yang alasnya rata tapi tidak menyerap air.

d) Adukan beton untuk benda-benda uji harus diambil langsung dari mesinpengaduk dengan menggunakan ember atau alat lain yang tidak menyerap

Page 11: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

11

air. Bila dianggap perlu adukan beton diaduk lagi sebelum diisikan(dituangkan) ke dalam cetakan.

e) Kubus-kubus silinder uji yang telah dicetak, harus disimpan di tempat yangbebas dari getaran dan ditutupi dengan karung basah selama 24 jam setelahkubus-kubus/silinder-silinder itu dilepas dengan hati-hati dari cetakannya(dengan seizin Konsultan Pengawas. Setelah itu masing-masingkubus/silinder diberi tanda seperlunya dan disimpan disuatu tempat dengansuhu yang sama dengan suhu udara luar, dalam pasir yang bersih danlembab sampai saat pemeriksaan.

f) Kubus/silinder uji pada umur yang diisyaratkan diuji oleh laboratorium yangberkompeten dengan biaya dipikul oleh Penyedia jasa pemborongan.

g) Campuran beton.Campuran adukan beton menggunakan perbandingan berat.

Beton mutu B 0 untuk pekerjaan dapat dipakai setiap campuran yang lazimdipakai untuk pekerjaan struktural.Beton mutu K 125 s/d K 200 untuk pekerjaan ini pada umumnya dapatdipakai/diperkirakan campuran 1 PC : 3 pasir: 5 koral/split atau dipakaicampuuran 1 PC : 2 pasir : 3 koral/split.Beton mutu K 200 s/d K 225 untuk pekerjaan ini pada umumnya dapatdipakai/diperkirakan campuran 1 PC : 2 pasir: 3 koral/split atau campuran1 PC : 1,5 pasir : 2,5 koral/split.Untuk mutu beton K 225 ialah campuran yang direncanakan dibuktikandengan data otentik dari pengalaman dan data percobaan bahwa kekuatankarakteristik yang disyaratkan dapat dicapai.

h) Kekentalan adukan beton.Kekuatan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengansebuah kerucut terpancung akbram. Nilai-nilai slump untuk berbagaipekerjaan beton harus menurut tebal 441 PBI 1971 (NI-2).

10. Batu BataPersyaratan Batu Bata harus memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalamNI-10 atau secara singkatnya sebagai berikut :a) Batako harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna dan satu kualitas.b) Ukuran :

Panjang 210 mm lebar 120 mm tebal 50 mm.

c) Warna : Satu sama lainnya harus sama dan bila dipatahkan warnapenampang harus sama dan merata kemerah-merahan.

d) Bentuk : Bidang-bidangnya harus rata, sudut-sudutnya atau rusuknyaharus siku atau bersudut 90 derajat bidangnya tidak boleh retak-retak.

Page 12: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

12

e) Berat satu sama lainnya harus sama yang berarti ukuran, pembakaran danpengadukan sama dan sempurna.

f) Suara bila dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.

11. Ubin Keramik.a) Ubin keramik yang dipakai setaraf merk ASIA TILE sedangkan warna

ditentukan kemudian, ukuran 20/25, 20/20, 40/40 cm.b) Pemasangan pada lantai/dinding harus memakai spesi 1 PC : 3 Pasir.c) Siar-siar diisi dengan cairan semen yang berwarna sesuai dengan warna

keramiknya.

Page 13: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

13

BAB IISYARAT-SYARAT TEKNIS

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 1LINGKUP PEKERJAAN

Syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan ini berlaku untuk paket-paket:1. Pembangunan jaringan Air bersih kelurahan Pentojangan Kecamatan

Telluwanua2. Pembangunan jaringan Air bersih Kelurahan Mancani Kecamatan Telluwanua3. Pembangunan jaringan Air bersih kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat4. Pembangunan jaringan Air bersih kelurahan Mawa Kecamatan Sendana5. Pembangunan jaringan Air bersih kelurahan Murante Kecamatan Mungkajang

Pasal 2RENCANA KERJA

1. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa pemboronganharus menyusun rencana kerja, rencana terperinci termasuk jadwal pelaksanaan(time schedule) dan Net Work Planning diajukan kepada Pemberi Tugas/DireksiPekerjaan selambat-lambatnya satu minggu setelah menunjukan pemenanguntuk disetujui.

2. Setelah disetujui, maka harus dicetak dan cetakannya harus diserahkan kepadaPemberi Tugas/Direksi Pekerjaan 3 (tiga) lembar. Sedangkan cetakan lainnyaharus selalu terpampang di tempat pekerjaan dan juga dilampirkan dokumenkontrak.

3. Penyedia jasa pemborongan harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat dan bahan-bahan bantu sesuai dengan rencana kerja, kecuali jika terpaksamenyimpang karena sesuatu hal, yang harus dipertimbangkan lebih dahulu dandisetujui oleh Direksi Pekerjaan.

4. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas/Direksi Pekerjaan sebagaidasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan,kelambatan dan penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasapemborongan.

Pasal 3BANGSAL UNTUK PEKERJA DAN GUDANG & RAPAT LAPANGAN

1. Bangsal untuk pekerja dan gudang dibuat di tempat disekitar bangunan yangakan dikerjakan yang letaknya ditentukan atas petunjuk Direksi Pekerjaan, terdiridari bahan-bahan : atap seng, tiang kayu, lantai dari plesteran dan diberipenerangan secukupnya.

Page 14: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

14

2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan pembantu yang seharusnya mendapatperlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup menjaminperlindungan terhadapnya.

3. Rapat Lapangan.4. Penyedia jasa pemborongan wajib mengikuti rapat-rapat lapangan yang

diselenggarakan setiap minggu oleh Direksi Pekerjaan bersama Pemberi Tugasuntuk membicarakan segala sesuatu mengenai pembangunan proyek.

Pasal 4SYARAT-SYARAT DAN PEMERIKSAAAN BAHAN-BAHAN

Kecuali bahan yang diberikan oleh Pemberi Tugas maka pada sebagian atauseluruhnya tugas mendatangkan/pengolahan bahan oleh Penyedia jasa pemboronganberlaku :

1. Jika tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, maka seluruhbahan harus memenuhi syarat-syarat yang tertera dalam A.V.

2. Direksi Pekerjaan berhak meminta keterangan mengenai asal dari bahan-bahanyang didatangkan ke lapangan oleh Penyedia jasa pemborongan. Bahan-bahanterbuat sebelum dipergunakan akan diperiksa di tempat pekerjaan. Apabilaterdapat perselisihan pendapat mengenai pemeriksaan kualitas bahan, DireksiPekerjaan berhak mengirim contoh bahan tersebut ke Balai Penelitian Bahan-Bahan yang diakui oleh Pemerintah. Segala ongkos yang bertalian denganpemeriksaan tersebut adalah tanggungan Penyedia jasa pemborongan.

Pasal 5MESIN-MESIN DAN ALAT-ALAT UKUR

1. Daftar peralatan yang minimal disediakan :a) Peralatan Tukang batu : 1 setb) Peralatan perpipaan : 1 set

2. Disamping alat-alat yang disebutkan dalam pasal 5 nomor 1. Penyedia jasapemborongan harus menyediakan alat ukur, "waterpas" yang diperlukan gunamenentukan/pemeriksaan letak bangunan yang sedang dilaksanakan sesuairencana. Dalam hal ini Direksi Pekerjaan berhak untuk menugaskan pengukuran-pengukuran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

Pasal 6PENYEDIA JASA PEMBORONGAN PEMBANTU (SUB CONTRACTOR)

Penyedia jasa pemborongan tidak diperkenankan untuk menyerahkan sebagian atauseluruh pekerjaan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

Page 15: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

15

Jika hal ini diperkenankan, maka Penyedia jasa pemborongan tetap bertanggungjawab sepenuhnya atas kelancaran dan mutu pekerjaan yang dilakukan oleh pihakketiga tersebut.

Pasal 7BANGUNAN SEMENTARA

1. Kantor Direksi Pekerjaana) Dibuat dari konstruksi rangka kayu, dinding papan atau "multiplex" 9 mm, dan

harus di cat. Penutup atap asbes gelombang. "pladfond triplex", lantai betontumbuk diplester, diberi pintu/jendela secukupnya untukpenghawaan/pencahayaan, dengan luas 40 m2.

b) Letak kantor direksi pekerjaan ini berdekatan dengan kantor Penyedia jasapemborongan dan ruang WC yang bersih dengan air yang cukup.

c) Perabotan yang diperlukan dalam kantor ini adalah:1 meja rapat untuk 10 orang beserta kursi.3 meja tulis lengkap kursi.1 lemari, 1 meja gambar lengkap dengan mesin gambar.Helem minimal 10 buah, obat-obatan, buku tamu, sepatu proyek.

2. Kantor Penyedia jasa pemborongan, los kerja, tempat simpan.a) Luas bangunan-bangunan ini diserahkan pada Penyedia jasa pemborongan

termasuk konstruksinya, dengan tidak mengabaikan keamanan, kebersihandan bahaya kebakaran.

b) Tempat simpan bahan terbuka seperti penyimpanan pasir, kerikil, dibuatmerupakan kotak dengan lantai beton tumbuk 1:3:5, dipagari papan, cukuprapat, sehingga bahan-bahan tersebut tidak dicampur.

c) Penjelasan lain sesuai keterangan pasal 7.

3. Setelah selesai, semua bangunan sementara ini menjadi milik Penyedia jasapemborongan dan harus dibongkar atas perintah Direksi Pekerjaan.

Pasal 8PENGUKURAN TAPAK KEMBALI

1. Penyedia jasa pemborongan diwajibkan melakukan pengecekan denganmengadakan pengukuran dan menggambar kembali dari tapak, secara lengkapmengenai ukuran-ukuran batas tanah, peil-peil, letak-letak pohon dan bangunanyang telah ada pada saat tapak diserahkan.

2. Perbedaan-perbedaan antara keadaan lapangan dan gambar, wajib segeradilaporkan pada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan keputusannya.

Page 16: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

16

Pasal 13PAPAN PATOK UKUR ("BOUWPLANK")

1. Papan patok, termasuk patok pemasangan dibuat dari kayu Matoa. Patokpemasangan ditanam, tidak dapat digerak-gerakan, dengan jarak maksimum 200cm, satu sama lain.

2. Papan patok dibuat dengan tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus, diserut rata pada sisisebelah atasnya. Tinggi sisi-sisi atas papan patok ukuran harus sama denganlainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pekerjaan. Papan-papan inidipasang sejauh 300 cm dari as pondasi terluar.

3. Pemasangan patok ukur dianggap selesai setelah ada persetujuan DireksiPekerjaan.

Pasal 9UKURAN-UKURAN

1. Ukuran-ukuran ruangan, pandangan, penampang-penampang, termasuk ukuran-ukuran tinggi dari lantai, "luifel", talang, wuwungan dan lain-lain diambil sepertiyang telah ditetapkan dalam gambar-gambar.

2. Semua ukuran pada gambar arsitektur adalah ukuran jadi, sesudah mendapatpenyelesaian ("finishing"), sedangkan ukuran pada gambar sipil (konstruksi)adalah sebelum penyelesaian.

3. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar utama dan gambar detail, yangberlaku adalah gambar detail (gambar berskala besar).

Pasal 9UKURAN TINGGI PEIL

1. Peil yang tertera dalam gambar diambil atau disesuaikan dengan bangunan yangtelah ada.

2. Ukuran tinggi yang tetap terhadap peil 0.00 m ini, dinyatakan kemudian dengantanda tetap di halaman pembangunan.

3. Penyedia jasa pemborongan diwajibkan membuat tanda tetap ini ataspersetujuan Direksi Pekerjaan. Selama masa pelaksanaan, Penyedia jasapemborongan wajib memelihara tanda tetap ini, agar tidak mengalami perubahan.

Pasal 10PEKERJAAN TANAH

1. Penyedia jasa pemborongan diwajibkan melaksanakan galian dan penimbunantanah menurut peil tanah seperti dinyatakan dalam gambar denganmempergunakan alat gali mesin/tangan dan penggunaannya disesuaikan dengankondisi lapangan dengan mempertimbangkan keamanan dan pengamananlingkungan. Penimbunan tanah harus betul-betul padat (95% kepadatan) dengan

Page 17: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

17

mempergunakan mesin "Soil Compactor" atau alat-alat lain yang disetujui DireksiPekerjaan.

2. Untuk keperluan semua pondasi/Cansting, harus diadakan pengukuran lengkapterlebih dahulu oleh Penyedia jasa pemborongan bagi semua bangunan atau/danseluruh yang tertera dalam gambar dasar dengan mamakai papan (bouwplank)dari kayu Klas III tebal 2,5 cm. Pada tengah sumbu dinding tembok dansebagainya dengan memakai tanda yang tidak boleh berubah. Hasil pengukuranini sebelum galian tanah dimulai, harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

3. Galian tanah untuk tempat pondasi/cansting harus cukup dalam dan lebar sertacukup miring keluar kearah atas (sesuai dengan dimensi gambar), sehinggadinding galian tidak longsor.

4. Setelah galian tempat pondasi/cansting menurut petunjuk diatas selesai dasarpondasi/cansting harus senantiasa dalam keadaan kering dan mendapatpersetujuan dari Direksi Pekerjaan dahulu sebelum Penyedia jasa pemborongandiperbolehkan mulai dengan pemasangan pondasi.

5. Tanah bekas galian pondasi dapat dipergunakan untuk mengisi lubang pondasisebelah dalam dan dibawah lantai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan terlebihdahulu.

6. Semua puing-puing, sisa-sisa dari dari adukan tanah kelebihan dan lain-lainharus dibuang dan pekarangan dibersihkan dari segala macam kotoran-kotoran,menurut petunjuk Direksi Pekerjaan, semuanya atas tanggungan Penyedia jasapemborongan.

7. Pemadatan tanah.a) Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, pada tempat-tempat yang telah

selesai dikupas, Penyedia jasa pemborongan harus mengisi lubang-lubangdan sebagainya dengan menggunakan tanah urug dan harus segeradilakukan perataan-perataan pada permukaan tanah tersebut.

b) Sebelum penimbunan dimulai permukaan tanah yang telah dikupas itu harusdipadatkan dulu minimal samapai dengan 95% dari kepadatan (kering)maksimum yang dicapai dengan "test AASHO T. 99-70" atau "test modifiedcompaction".

c) Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tidak lebih dari 20 cmsampai mencapai kepadatan yang merata untuk sluruh tebalnya.

d) Penyedia jasa pemborongan harus mengatur kadar air agar dapat dicapaikepadatan yang maksimum dan semua material lepas harus dipadatkansampai mencapai kepadatan yang dipersyaratkan.

e) Semua timbunan/urugan baik tanah maupun pasir harus dipadatkan minimalmencapai 95% dari kepadatan (kering) maksimum yang dicapai dengan "testAASHO T.99-70" atau "test modified compaction".

f) Penyedia jasa pemborongan harus memasukkan biaya-biaya test tersebutsehingga harga satuan penawaran telah mencakup semua biaya testkepadatan yang dimaksud.

8. Penimbunan tanah atau peninggian lantai akan ditentukan Direksi Pekerjaan,sebelum atau sesudah pemasangan sloof beton. Tanah untuk penimbunan,

Page 18: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

18

bebas dari bahan-bahan yang dapat membusuk atau mempengaruhi kemantapanpenimbunan.

9. Penimbunan pasir urug/pasang dilakukan sesuai gambar, baik ketebalan maupuntempatnya. Untuk penimbunan ini tidak diperkenankan mamakai pasir laut.Pekerjaan urugan pasir ini harus betul-betul padat, dilaksanakan dengan mesin"soil compactor"

10. Dalam pelaksanaan penggalian tanah pondasi Penyedia jasa pemborongan wajibmelakukan tindakan pencegahan berupa konstruksi sementara, gunapengamanan semua sarana, seperti pipa-pipa gas, kabel tanah dan lain-lain.Termasuk juga dalam hal ini pengamanan terhadap kemungkinan bahaya yangtimbul terhadap manusia, pekerja dan lingkungan sekitarnya termasuk bangunanyang ada. Akibat-akibat yang timbul dari pekerja tanah pondasi ini menjadaitanggungan Penyedia jasa pemborongan sepenuhnya.

Pasal 11PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang, berlaku peraturan yangdinyatakan dalam pasal 1.

2. Gambar-Gambar konstruksi.a) Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar konstruksi.b) Apabila ternyata ada yang bertentangan antara gambar konstruksi dengan

gambar detail dari arsitek dan tidak ada pernyataan lain dari DireksiPekerjaan, maka yang berlaku adalah pada dasarnya gambar konstruksi,terlebih dahulu dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.

c) Pihak Penyedia jasa pemborongan wajib memberi laporan mengenai hal-haldiatas kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakannya.

3. Pekerjaan beton.a) Mutu beton.

Mutu beton yang digunakan adalah K 200 dengan kokoh betonkarakteristiK 200 kg/cm2 dengan ketentuan-ketentuan lain mengikuti PBI1971.Pembuatan benda-benda uji sesuai dengan Peraturan Beton BertulangIndonesia pasal 4.7. hasil test kubus dari laboratorium yang diakui.Untuk menjaga agar homoginitas beton terjamin dipersyaratkan nilai"slump test" untuk semua pekerjaan beton adalah disesuaikan denganlokasi dan kecepatan pengecoran mengikuti PBI 1971. Jika terjadipenyimpangan "slump test" tersebut adukan beton tidak diperkenankandilanjutkan untuk bahan pekerjaan pengecoran.Biaya pemeriksaan di laboratorium untuk pekerjaan test beton manjadibeban Penyedia jasa pemborongan.

Page 19: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

19

Untuk pekerjaan beton non struktural, cara pengadukan juga harusmenggunakan beton molen dan paling sedikit harus 2 (dua) buah.Ketentuan-ketentuan lain mengikuti PBI 1971.

b) Pengecoran.Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan DireksiPekerjaan.Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan menggunakanalat penggetar/"vibrator" untuk menjamin beton cukup padat dan harusdihindarkan terjadinya cacat beton seperti kropos dan sarang-sarang koralyang dapat memperlemah konstruksi beton.Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hariberikutnya, maka tempat penghentian tersebut harus disetujui oleh DireksiPekerjaan.Pengecoran arah vertikal dilakukan lapis demi lapis dengan diikutipenggunann vibrator.Untuk melanjutkan pengecoran pada siar-siar pelaksanaan harus dibasahidengan pasta semen yang cukup atau diperlukan epoxy yang disetujuiDireksi Pekerjaan, sehingga penyambungan pengecoran dapat dijaminlekatan antara beton baru dan beton lama.Beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahiselama dua minggu bisa juga dengan karung basah.Selama dalam proses pengerasan lantai tidak diperkenankan untukdibebani, demikian juga untuk bagian konstruksi yang lain.

4. Bahan-bahan adukan semen.a) Semen.

semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yangbaik dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak diperkenankanuntuk dipergunakan.

b) Pasir betonPasir beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan bebasdari bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya dan memenuhi komposisibutir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

c) K o r a lKoral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyaiukuran maksimum diameter butir, gradasi serta kekerasan sesuai dengansyarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI 1971.

Tempat penyimpanan/penimbunan pasir dan koral harus dipisahkan satudengan yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidakbercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat, serta

Page 20: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

20

harus diberi alas yang cukup baik agar tidak dipengaruhi oleh kondisilapangan/tanah setempat.

d) A i rAir yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandungminyak, asam, garam alkalis dan bahan-bahan organis/bahan lain yangdapat merusak beton.Penyedia jasa pemborongan harus memeriksakan air yang dipakaidiperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atasbiaya Penyedia jasa pemborongan.

5. Pekerjaan besi betona) Besi beton yang digunakan untuk pembesian struktural disesuaikan dengan

gambar detail.b) Besi beton harus bersih dari lapisan minyak/karat dan bebas dari cacat-cacat

seperti serpih dan sebagainya. Serta berpenampang bulat dan memenuhisyarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.

c) Pasangan besi beton.Pasangan besi beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.Besi beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidakberubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuanatau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai denganketentuan PBI 1971.Apabila besi beton dipasang lebih dari satu satu lapis, maka antara lapisanyang satu dengan yang lain berjarak bersih minimal 3 cm.Ketentuan-ketentuan yang lain mengikuti dan sesuai dengan PBI 1971.Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan darilapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dariDireksi Pekerjaan.

6. Pekerjaan acuan.a) Bahan-bahan untuk acuan/"bekisting" harus terdiri dari kayu yang baik dan

tidak berubah bentuk karena pengaruh cuaca, sehingga dapat dibuat acuan-acuan yang baik dan sesuai dengan gambar konstruksi.

b) Ketentuan-ketentuan yang lain akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaanc) Acuan rangka besi harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran yang telah

ditetapkan, yang diperlukan dalam gambar konstruksi.d) Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan yang

diperlukan untuk menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak berubah selamapengecoran.

e) Acuan harus bebas dari segala kotoran-kotoran seperti tahi gergaji potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan.

f) Setelah beton dicor acuan dapat dibuka sesuai dengan syarat-syarat yangdicantumkan dalam PBI 1971, dan menghasilkan beton sekali jadi.

Page 21: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

21

Pasal 12PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. Bahan yang digunakan adalah Batu Bata, ukuran besar, tidak mudah pecah,ukuran yang sama, dengan sudut yang betul-betul siku, kwalitas terbaik. BatuBata baru dapat dipasang setelah memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan.

2. Bidang dinding Batu Bata 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2, diperkuatdengan kolom dan balok penguat beton, ukuran 12 x 12 cm atau sesuai denganlebar Batu Bata dengan tulangan pokok 4 10 mm, beugel 6-50 cm.

3. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan bagian pekerjaan beton (balok,kolom, listplank) harus diberi penguat stek-stek besi 6 mm jarak 20 cm yangterlebih dahulu telah ditanam dengan baik pada pekerjaan beton. Bagian yangterendam pada pasangan Batu Bata mempunyai panjang 40 cm kecualiditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan.

4. Pembuatan lubang untuk "steiger" pada pasangan Batu Bata sama sekali tidakdiperkenankan.

5. Dinding bagian luar (terkena air) dan "trasraam" menggunakan adukan-adukan 1PC : 2 pasir untuk pasangan plesteran, sedangkan dinding bagian dalammenggunakan adukan 1 PC : 4 pasir untuk pasangan dan plesteran.Perbandingan ini berlaku secara menyeluruh , kecuali pada bagian-bagian yangharus tahan air seperti yang telah disebutkan dalam pasal adukan kuat.

6. Klos-klos, potongan-potongan kayu yang tertanam dalam pasangan dinding harusterpasang dengan kuat, tanpa merusak pekerjaan dinding itu sendiri. Penyediajasa pemborongan harus menjaga agar hasil pekerjaan dinding itu tetap rapi,tidak pecah-pecah, siap untuk dilanjutkan dengan tahapan pekerjaan lanjutanlainnya.

Pasal 13PEKERJAAN PELESTERAN

1. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasanganInstalasi Mekanikal Elektrikal dan seluruh bagian dinding telah terlindung dibawahatap.

2. Bidang-bidang yang akan diplester, harus disiram dahulu sampai jenuh. Dindingyang akan diplester, harus dibersihkan dahulu dengan siar-siar yang telahdikerok. Bidang beton bila akan diplester, dikasarkan dengan pahat kecil setiapjarak 3 cm, plesteran dapat dimulai apabila disetujui Direksi Pekerjaan danmenggunakan bahan perekat spesi.

3. Kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakankepingan plywood tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.

Page 22: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

22

4. Setelah kepala plesteran diperiksa, lot dan kerataannya, permukaan bidang barudapat ditutup dengan plesteran sampai rata, tanpa kepingan-kepingan kayu yangtertinggal dalam plesteran.

5. Tebal minimum plesteran 15 mm, maksimal 25 mm, ketebalan lebih dari 25 mmharus diperkuat dengan kawat ayam yang ukurannya disetujui KonsultanPengawas, dipasang pada seluruh permukaan plesteran.

6. Peng-acian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh, sedemikianrupa hingga permukaan plesteran menjadi rata, halus dan tidak retak-retak.Bidang yang selesai disiram air hingga jenuh, 2 (dua) kali setiap hari selama 7(tujuh) hari.

7. Campuran dari plesteran dapat dilihat pada pasal adukan. Bilamana belumdisebutkan angka perbandingan plesteran adalah sama dengan angkaperbandingan adukan.

Pasal 14ADUKAN DAN CAMPURAN

1. Perbandingan dari berbagai adukan, diberikan dalam daftar di bawah ini, angka-angka yang tertera menyatakan perbandingan jumlah isi yang ditakar dalamkeadaan kering.

2. Kotak-kotak ukuran dibuat dengan ukuran yang sama dengan dalam maksimum50 cm. Volume kotak dibuat sesuai dengan volume 1 zak PC, diselenggarakanatas petunjuk dan persetujuan Direksi Pekerjaan.

3. Adukan-adukan kuat 1 PC : 2 pasir digunakan pada:a) Bagian-bagian tertentu dari pondasib) Semua pasangan bata sampai 30 cm diatas lantaic) Dinding yang berhubungan dengan air seperti kamar mandi, wc, dinding

dimana terdapat bak cuci dan lain-lain. Untuk ini digunakan adukan kuatsampai setinggi 210 cm diukur dari lantai. Bagian-bagian yang ditetapkandalam gambar, ataupun tempat-tempat dimana dibutuhkan.

Page 23: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

23

PENJELASAN PEKERJAAN MEKANIKAL

Pasal 15PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI PLUMBING

1. Lingkup pekerjaan.Pekerjaan plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan,bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperolehinstalasi plumbing yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siapuntuk dipergunakan sebagai Sistem dari penyediaan air bersih.

2. Persyaratan bahan dan peralatan.a) Sistem air bersih.

Pemipaan air bersih. Pipa air bersih dipergunakan Pipa SNI kelas AW bahan PVC

3. Persyaratan pemasangan.a) Semua pemasangan harus rapi dan baik.b) Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung

dan penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehinggapipa tidak melentur.

c) Semua pipa yang menembus konstruksi bangunan, Penyedia jasapemborongan harus minta persetujuan Konsultan Pengawas.

d) Penyedia jasa pemborongan harus menyediakan pipa slave untuk pipa -pipayang menembus bangunan.

e) Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasirsehingga kemiringan dapat rata.

4. Tekanan UjiSetelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengukiankebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat berfungsi denganbaik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :

INSTALASI TEKANANUJI WAKTU PENURUNAN BAHAN

TEKANAN MAX UJI

Instalasi air bersih 8 kg/cm2 24 jam 5% air

Setelah pengujian terhadap kebocoran selesai, maka diadakan pengujianterhadap sistem dengan cara menjalankan sistem sekaligus selama 4x8 jamterus menerus tanpa mengalami kerusakan.Semua pengujian harus dilaporkan tertulis dan ditanda tangani KonsultanPengawas.

Page 24: Rks Paket Air Bersih Tahun 2015

Spesifikasi TeknisPembangunan Jaringan Air Bersih

24

Semua kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepadaPenyedia jasa pemborongan plumbing.

5. Dokumen Instalasi.Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Penyedia jasa pemborongankepada Pemberi Tugas. Penyedia jasa pemborongan diwajibkan untukmenyerahkan dokumentasi-dokumentasi

Pasal 28PERATURAN PENUTUP

1. Meskipun dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini pada uraian pekerjaan danuraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan olehPenyedia jasa pemborongan, atau yang harus dan dibuat oleh Penyedia jasapemborongan, tetapi pekerjaan-pekerjaan dan bahan-bahan ini dinyatakan nyatamenjadi bagian pekerjaan pembangunan ini, perkataan tersebut diatas tetapdianggap sebagai dimuat dalam rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan ini.

2. Pekerjaan yang dinyatakan menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan, akantetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini tetapiharus diselenggarakan dan diselesaikan oleh Penyedia jasa pemborongan, harusdianggap seakan-akan pekerjaan ini diuraikan dan dimuat dalam rencana kerjadan syarat-syarat untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna.