rks final ramphak manyang

47
1 BAB SYARAT-SYARAT TEKNIS 1 KEGIATAN, PEKERJAAN DAN LOKASI Kegiatan : Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan (Program Pengembangan Kota Hijau / P2KH), Pekerjaan : Pembangunan Taman Ramphak Manyang Lokasi : Kota Lhokseumawe Kec. Muara Dua Tahun 2015 2 LINGKUP Lingkup Pekerjaan: 1. Mobilisasi Tenaga Kerja 2. Mobilisasi peralatan, pengadaan air dan listrik untuk pekerjaan 3. Pengadaan Barang dan bahan Pedestrian 4. Pengadaan Bahan Pembesian 5. Pengadaan Barang dan bahan media Tanah 6. Pengadaan Barang Mekanikal dan Elektrikal 7. Pengadaan Tanaman, Pupuk dan Obat-obatan untuk tanaman 8. Pekerjaan Pemeliharaan 3 PENGUPASAN LAPISAN TANAH 3.1 Pemborong harus melakukan pengupasan (stripping) terlebih dahulu pada lokasi proyek tersebut, sehingga didapatkan permukaan datar / rata / bersih yang bebas dari sisa-sisa rumput liar dan material lain yang dapat mengganggu. 3.2 Ketebalan pengolahan tanah minimal 30 cm dari permukaan tanah asli. Tanah sampah bekas stripping (kupasan) harus dibuang jauh dari lokasi pekerjaan/sesuai dengan petunjuk Direksi. 4 PEKERJAAN TANAH 4.1 Pekerjaan Galian Galian lubang atau menerus pada permukaan Lahan dilaksanakan pada: 1. Semua bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian bangunan atau Pagar 2. Semua jalur untuk pekerjaan drainase 3. Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman 4. Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik 5. Semua bagian dari tanah yang akan ditanam Pohon / semak / perdu Galian lobang tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik Iebar, panjang, dalam, kemiringan. Bila terjadi kesulitan pelaksanaan pekerjaan menurut gambar, Pemborong segera mengajukan usulan kepada Direksi mengenai penyelesaiannya. 4.2 Pekerjaaan urugan Pekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada : 1. Semua bekas lubang tanah yang sudah ditanami pohon. 2. Semua Bekas bagian untuk pekerjaan galian pondasi pedestrian bangunan atau pagar 3. Semua bekas jalur untuk pekerjaan drainase 4. Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman 5. Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik 6. Semua bagian dari tanah yang akan ditanam pohon / semak / perdu

Upload: eliseo-webb

Post on 11-Nov-2015

63 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Rencana Kerja Dan Syarat

TRANSCRIPT

  • 11

    BABSYARAT-SYARAT TEKNIS

    1 KEGIATAN, PEKERJAANDANLOKASI

    Kegiatan : Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan (ProgramPengembangan Kota Hijau / P2KH),

    Pekerjaan : Pembangunan Taman Ramphak ManyangLokasi : Kota Lhokseumawe Kec. Muara Dua Tahun 2015

    2 LINGKUP Lingkup Pekerjaan:1. Mobilisasi Tenaga Kerja2. Mobilisasi peralatan, pengadaan air dan listrik untuk pekerjaan3. Pengadaan Barang dan bahan Pedestrian4. Pengadaan Bahan Pembesian5. Pengadaan Barang dan bahan media Tanah6. Pengadaan Barang Mekanikal dan Elektrikal7. Pengadaan Tanaman, Pupuk dan Obat-obatan untuk tanaman8. Pekerjaan Pemeliharaan

    3 PENGUPASAN LAPISANTANAH

    3.1 Pemborong harus melakukan pengupasan (stripping) terlebih dahulu padalokasi proyek tersebut, sehingga didapatkan permukaan datar / rata /bersih yang bebas dari sisa-sisa rumput liar dan material lain yang dapatmengganggu.

    3.2 Ketebalan pengolahan tanah minimal 30 cm dari permukaan tanah asli.Tanah sampah bekas stripping (kupasan) harus dibuang jauh dari lokasipekerjaan/sesuai dengan petunjuk Direksi.

    4 PEKERJAAN TANAH 4.1 Pekerjaan GalianGalian lubang atau menerus pada permukaan Lahan dilaksanakan pada:1. Semua bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian bangunan

    atau Pagar2. Semua jalur untuk pekerjaan drainase3. Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman4. Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik5. Semua bagian dari tanah yang akan ditanam Pohon / semak / perduGalian lobang tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baikIebar, panjang, dalam, kemiringan. Bila terjadi kesulitan pelaksanaanpekerjaan menurut gambar, Pemborong segera mengajukan usulankepada Direksi mengenai penyelesaiannya.

    4.2 Pekerjaaan uruganPekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada :1. Semua bekas lubang tanah yang sudah ditanami pohon.2. Semua Bekas bagian untuk pekerjaan galian pondasi pedestrian

    bangunan atau pagar3. Semua bekas jalur untuk pekerjaan drainase4. Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa

    penyiraman5. Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik6. Semua bagian dari tanah yang akan ditanam pohon / semak / perdu

  • 22

    7. Semua bagian bak bunga yang harus ditinggikan dengan menimbuntanah subur.

    8. Pelaksanaan Pengurugan menurut gambar serta peil-peil yang telahditetapkan.

    4.3 Sumber Penggunaan Material1. Bahan material bekas galian yang digunakan untuk urugan harus

    seijin/disetujui Direksi.2. Apabila tanah untuk pengurugan diambil dari luar lokasi, maka tanah

    yang diambil harus dari satu sumber dan disetujui Direksi. Pekerjaanpengurugan dimulai, tanah yang sudah dibersihkan harus dilakukanpemadatan.

    3. Bahan material Pekerjaan adalah bahan produk dalam negerisatandar sii di upayakan bahan alam yang berdekatan dengan lokasipekerjaan.

    4. Apabila bahan material susah didapat di lapangan kontraktor wajibmencari alternatif lain dan harus disetujui Direksi.

    4.4 Tanah dasar Yang Kurang BaikDireksi mempunyai wewenang apabila menghendaki agar tanah yangkurang baik mutunya digali sampai kedalaman tanah yang dianggapmemadai mutunya sebelum pekerjaan dilaksanakan.

    4.5 Pekerjaan Penyelesaian Tanah1. Permukaan akhir yang dicapai harus sesuai dengan keperluan

    ketinggian (peil batas), kemiringan melintang dan sesuai dengangambar pelaksanaan.

    2. Pemborong bertanggungjawab atas stabilitas dari timbunan tanah danharus mengganti bagian-bagian yang rusak yang akibatnya karenakecerobohan/ keteledoran Pemborong dan akibat dari aliran air yangkurang terkendali.

    5 PEKERJAANPASANGAN BATU BATA

    5.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantuyang dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak pada hal-hal berikut:1. Pasangan batu bata,2. Adukan,3. Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom

    bangunan, dinding dengan bukaan dinding dan dinding denganperalatan, sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan SpesifikasiTeknis ini.

    5.2 Standar/ Rujukan1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)2. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI)3. American Society for Testing and Materials (ASTM).4. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).

    5.3 Prosedur Umum

  • 33

    1. Contoh BahanContoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepadaPengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelumdikirimkan ke lokasi proyek. Contoh bahan batu bata diserahkansebanyak minimal 10 buah, untuk keperluan pengujian kuat tekan yangdisyaratkan. Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggungjawab Kontraktor.

    2. Pengiriman dan PenyimpananSemua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan.Bata harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum150 cm. Batu Bata harus dikirim sesuai contoh yang telah di setujuiDireksi Penyimpanan Batu bata harus dilaksanakan sesuai ketentuanSpesifikasi Teknis

    5.4 Bahan-Bahan5.4.1Batu-Bata

    1. Batu bata harus batu bata merah dari mutu yang terbaik denganpembakaran sempurna dan merata, produksi lokal denganukuran nominal 55 mm x 110 mm x 230 mm atau sesuai denganukuran lokal yang dapat diperoleh, yang dibakar dengan baik danbersudut runcing dan rata, tanpa cacat dan mengandung kotoran.Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerahmungkin berbeda dengan ukuran tersebut diatas, harusdiusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukurantersebut.

    2. Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekanminimal 25 kg/cm2, sesuai ketentuan SII-0021-78/SNI.15-2049-1991 dan SK SNI S-04-1989-F.

    3. Adukan Pasangan Bata Adukan dan plesteran untuk pasanganbatu-bata harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis sepertipada (Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran).

    4. Bahan Penutup dan Pengisi Celah Bahan penutup dan pengisicelah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis sepertipada (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian Celah).

    5.5 Pelaksanaan Pekerjaan5.5.1 Adukan

    1. Adukan harus dicampur dalam alat/tempat mencampur yang telahdisetujui. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulaimengeras dan membubuhkannya untuk dipakai lagi.

    2. Adukan yang dipakai seperti berikut:- Untuk pasangan kedap air di daerah basah, 15 cm di bawah

    permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai (tergambarataupun tidak tergambar dalam Gambar Kerja), dan ditempat-tempat lain sesuai petunjuk Gambar Kerja digunakan adukan1 semen dan 2 pasir.

    - Untuk pasangan biasa digunakan adukan 1 semen dengan 5pasir.

    5.5.2 Pemasangan1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa

    dengan seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempat

  • 44

    pekerjaan tersebut diatas yang akan dilaksanakan. Sebelumdigunakan, batu bata harus direndam dalam air menggunakanbak air/drum hingga jenuh. Dinding harus dipasang dan didirikanmenurut masing-masing ukuran, ketebalan dan ketinggian yangdisyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    2. Tidak diperkenankan memasang batu-bata yang patah duamelebihi 5% dan yang patah lebih dari dua.

    3. Pasangan dinding bata dengan luas setiap 6 m2 yang terletakdiluar bangunan yang langsung mendapat beban angin harusdiberi kolom praktis ukuran minimum 120 mm x 120 mm dengantulangan dan beugeul seperti pada gambar.

    4. Pemasangan dinding batu bata dilaksanakan bertahap, setiaptahap terdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikutidengan pengecoran kolom praktis.

    5. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukanharus padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambunganyang lurus/ menerus dan rata.

    6. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerokrapih sedalam 10 mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untukkemudian disiram.

    7. Sebelum diplester, pasangan bata harus dibasahi dengan airterlebih dahulu sampai jenuh.

    5.5.3 Perawatan dan Perlindungan1. Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus.2. Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu-

    waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutupbagian atas dari tembok.

    3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dindingdengan bukaan dinding atau dinding dengan peralatan harusditutup dengan bahan pengisi celah

    6 BETON COR DI TEMPAT(SITE MIX)

    6.1 Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuaidengan garis mutu dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.Semua pekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cordi tempat harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan standar terkait.

    6.2 Standar/Rujukan6.2.1 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)6.2.2 Peraturan Beton Bertulang (1991)6.2.3 Standar Industri Indonesia (SII) and/or Standar Nasional

    Indonesia (SNI):1. SII.0013-81/SNI. 15-2049-1992 Semen Portland, Mutu dan

    Cara Uji Semen.2. SNI. 03-2847-1992- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

    untuk Bangunan Gedung.3. American Concrete Institute (ACI)4. ACI 318-95 Building Requirements for Reinforced Concrete5. ACI 347-94 Formwork for Concrete

    6.3 Prosedur Umum

  • 55

    6.3.1 Gambar Detail PelaksanaanGambar Detail Pelaksanaan berikut harus di sertakan Kontraktorkepada Pengawas Lapangan untuk disetujui dan harus meliputi:1. Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan,

    kait, lewatan, sambungan dan lainnya sesuai ketentuanSpesifikasi Teknis.

    2. Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi,ukuran, sambungan, sisipan dan pekerjaan lainnya yangterkait.

    3. Metoda pengecoran termasuk desain campuran, tenagakerja, peralatan dan alat-alat kerja.

    6.3.2 Pemeriksaan, Pengambilan Contoh dan Pengujian1. Pemeriksaan Lapangan

    1. Sebelum memulai pekerjaan beton, pengujianpendahuluan tersebut di bawah akan dilakukan olehPengawas Lapangan dengan biaya Kontraktor.Kontraktor harus mengacu kepada hasil campuranpercobaan dan estimasi yang akan digunakan dalampekerjaan ini.

    2. Kontraktor harus membantu Pengawas Lapangan dalampelaksanaan pengambilan contoh dan pengujian.Pengujian pendahuluan akan meliputi penentuan hal-halberikut:- Karakteristik batu pecah.- Tipe dan kualitas semen.- Pemilihan dan dosis bahan tambahan.- Perbandingan kelas batu pecah dan campuran.- Faktor air semen.- Pengujian slump.- Karakteristik campuran beton segar.

    3. Pengujian-pengujian ini harus dilakukan sampaidiperoleh campuran yang sesuai dengan ketentuanSpesifikasi Teknis ini.

    6.3.3 Pengambilan Contoh bahan Agrerat BetonPengambilan contoh dan pengujian harus ditentukan olehPengawas Lapangan, seperti tersebut di bawah:1. Semen

    Semen harus memiliki sertifikat dari pabrik pembuat, yangmenunjukkan berat per zak, bahan alkali yang sesuai.

    2. AggregateAggregate halus sesuai dan tahan uji menurut ASTM C 33,pengujian dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan pekerjaanbeton.

    3. BetonMinimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai, Kontraktorharus membuat percobaan campuran untuk pengujian, bahan-bahan yang akan digunakan, dan metoda yang akandigunakan untuk pekerjaan ini.

    4. Bahan TambahanSemua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuaistandar ASTM C 260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari

  • 66

    sebelum pekerjaan beton dimulai. Bahan tambahan tidakdiijinkan digunakan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.

    6.3.4 Pengujian Campuran / Campuran Percobaan1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton,

    setiap tipe dan kuat tekan yang diaplikasikan, sebelumpelaksanaan pengecoran beton.

    2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen,kadar air, kadar bahan tambahan, kadar semen, kadaragregat, gradasi agregat, slump, kadar udara dan kuat tekan.

    3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yangdirawat dan diuji dalam kondisi lab, kuat tekannya akanmelebihi kuat tekan yang diperlukan. Kuat tekan umur 7 hariharus memiliki nilai minimal 65% dari kuat tekan umur 28hari. Pengujian beton harus dilaksanakan sesuai ketentuanSpesifikasi Teknis.

    4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada PengawasLapangan untuk disetujui, dan penempatan beton di lokasitidak diijinkan tanpa hasil pengujian yang memuaskan.

    6.4 Bahan-Bahan6.4.1 Beton

    1. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukanoleh Pengawas Lapangan dan harus memenuhi kondisiberikut:a. Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi

    Teknis.b. Campuran alternatif tidak boleh digunakan sebelum

    disetujui Pengawas Lapangan.c. Tanpa air yang berasal dari batu pecah.

    2. Beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda, sesuaiketentuan berikut:a. Beton mutu K-225 (fc = 291 kg/cm2) digunakan untuk

    Struktur bangunan.b. Beton mutu K-175 (fc = 186 kg/cm2) digunakan untuk

    Saluran.c. Beton mutu B-0 digunakan untuk lantai kerja pondasi

    dan pengisi.6.4.2 Semen

    Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SII-0013-81/SNI.15-204-1992 atau ASTM C 150-89. Semen harus berasaldari salah satu merk dagang, seperti Semen Tonasa, Semen TigaRoda, Semen Gresik, Semen Bosowa, Semen Kujang.

    6.4.3 AirAir untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersihdan bebas dari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam,garam dan bahan organik. Air dari kualitas yang dikenal danuntuk konsumsi manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila halini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas, harusdiuji dan memenuhi ketentuan ASTM dan/atau disetujuiPengawas Lapangan.

  • 77

    6.4.4 Agregat Halus1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan

    halus disetujui Pengawas Lapangan. Agregat halus harusmemenuhi ketentuan.

    2. Agregat halus tidak boleh mengundang bahan-bahanorganik, asam, alkali dan bahan lainnya yang merusak.Agregat halus merata didegradasi dan harus memenuhiketentuan gradasi.

    6.4.5 Agregat Kasar1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu

    butiran, batu pecah, kerak dapur tinggi dan bahan lainnyayang disetujui dan memiliki karakteristik serupa yang keras,tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang tidakdiinginkan. Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahanyang merusak dan harus memenuhi ketentuan.

    2. Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari bataspresentase yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis inidan/atau disetujui Pengawas Lapangan.

    3. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuanASTM A 33:

    4. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabungdengan ukuran lain dengan perbandingan berat atau volumeuntuk menghasilkan batuan yang memenuhi persyaratangradasi yang ditentukan.

    6.4.5 Bahan PerawatanBahan untuk perawatan harus memenuhi ketentuan berikut:1. Lembaran kain dari sera/goni2. Lapisan cairan untuk perawatan beton3. Lembaran polyethylene putih untuk perawatan beton

    6.4.6 Bahan Tambahan1. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat

    pengerasan beton, bila dibutuhkan, harus memenuhiketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.

    2. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan betonbila diperlukan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494tipe C.

    6.4.7 Pengisi Sambungan (Join Filler) dan (Joint Sealant)1. Joint Filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153

    dan US Federal Specification HH-F 341 a type 1 class B,seperti Pavatex atau setara.

    2. Joint sealant harus memenuhi persyaratan ASTM C 920seperti Elasto-seal 227 atau setara.

    6.4.8 Baja TulanganBaja tulangan harus sesuai ketentuan dan Spesifikasi Teknisseperti pada Spesifikasi Teknis Baja Tulangan

    6.5 Pelaksanaaan Pekerjaan6.5.1 Perancah dan Acuan

    1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatanyang memadai untuk menerima beban tanpa penurunan.

    2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung

  • 88

    dan diperkuat dengan perancah tambahan yang sesuai.Sebelum menempatkan perancah, gambar rancanganpemasangan/ penempatan perancah harus diserahkankepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.

    3. Acuan harus memenuhi ketentuan berikut:a. Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang

    pembersihan yang memadai untuk pemeriksaan danpembersihan setelah pemasangan baja tulangan.

    b. Bahan acuan harus berasal dari papan kayu tebalminimal 20 mm, kayu lapis tebal minimal 9 mm, bajapelat lembaran tebal minimal 0,6 mm, atau bahan lainyang disetujui.

    c. Permukaan beton yang menghendaki penyelesaianhalus dan diekspos harus menggunakan acuan kayulapis.

    d. Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguatmenjadi tanggung jawab Kontraktor.

    e. Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsiyang diakibatkan oleh tekanan alat penggetar danbeban beton atau lainnya.

    f. Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksakemampuan konstruksinya sebelum pengecoran.

    g. Semua sudut sambungan, pertemuan harus kaku untukmencegah terbukanya acuan selama pekerjaanpengecoran berlangsung. Kontraktor bertanggungjawab untuk acuan dan penopangnya yang memadai.

    h. Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harusdisusun sedemikian rupa sehingga ketika acuan dibuka,semua metal harus berada tidak kurang dari 5 mm daripermukaan beton ekspos.

    i. Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, biladiijinkan, harus disingkirkan sampai kedalaman minimal25 mm dari permukaan beton tanpa merusak.

    4. Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawahacuan harus dibiarkan terbuka, dan acuan kayu harusdibasahi dengan air sebelum penempatan beton.a. Perlakuan Pembukaan Acuan

    Semua dinding acuan harus diberi lapisan yangdisetujui sebelum penempatan baja tulangan, danacuan dari kayu harus dibasahi dengan air sebelumpenempatan beton. Bahan pelapis yang akanmenyebabkan perubahan warna asli beton tidak bolehdigunakan.

    b. Penempatan Pipa Drainase dan Konduit1) Pipa-pipa drainase, konduit kabel listrik dan/atau

    telekomunikasi harus dipasang sebelumpengecoran, dengan tanpa mengurangi kekuatanbeton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehinggatidak akan terisi adukan beton sewaktu pengecoran.

    2) Pipa drainase dan pipa konduit harus sesuaidengan ketentuan Spesifikasi Teknis Mekanikal.

  • 99

    c. Sambungan Konstruksi Sambungan konstruksi harusditempatkan pada tempat-tempat sesuai Gambar Kerjaatau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Sambungankonstruksi harus tegak lurus terhadap garis utamatekanan dan umumnya ditempatkan pada titik-titikminimal gaya geser pada sambungan konstruksihorizontal. Batang pasak, alat penyalur beban dan alatpengikat yang diperlukan harus ditempatkan padatempat-tempat seperti ditunjukkan dalam GambarKerja.

    d. Sambungan TerbukaSambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkandalam Gambar Kerja dengan menyisipkan dankemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal ataubahan lain yang disetujui. Penyisipan dan pencabutancetakan harus dilakukan tanpa merusak pinggiran atausudut beton. Penulangan tidak boleh melewatisambungan terbuka kecuali bila ditentukan lain.

    e. Pengisi Sambungan1) Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa

    dengan sambungan terbuka. Bila ditentukanpembentukan ulang sambungan muai, ketebalanpengisian yang dipasang sesuai dengan ketentuanGambar Kerja. Pengisi sambungan harus dipotongdengan bentuk dan ukuran yang sama denganpermukaan yang akan disambung.

    2) Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadappermukaan beton yang telah ditempatkan dengancara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser biladisampingnya ditempatkan beton.

    3) Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembarpengisi untuk mengisi sambungan, lembaran harusditempatkan secara rapat dan celah diantaranyadiisi dengan aspal kelas 18 kg, dan salah satusisinya harus ditutup dengan aspal panas agartersimpan dengan baik.

    4) Segera setelah pembongkaran acuan, sambunganmuai harus diperiksa dengan teliti.

    5) Beton atau adukan yang menutup sambunganharus dipotong dengan rapih dan dibuang. Bila,selama pelaksanaan, bukaan sebesar 3 mm ataulebih muncul pada sambungan yang akan dilalui lalulintas, bukaan tersebut harus ditutup dengan terpanas atau aspal sesuai petunjuk PengawasLapangan.

    f. Sambungan BesiSambungan hasil harus ditempatkan pada semuasambungan konstruksi yang berhubungan langsungdengan tanah atau air bawah tanah dan tempat-tempatlain sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjukPengawas Lapangan.

  • 1100

    g. ToleransiKontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untukmemastikan, setelah pembongkaran acuan dan sebelumpekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagian beton yangmelebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja.Variasi ketinggian lantai harus diukur sebelumpembongkaran pelindung dan penumpu.

    h. Perbandingan dan Campuran Beton1) Perbandingan bahan ditentukan dengan

    penimbangan atau dengan metoda yang disetujuiPengawas Lapangan. Perbandingan volume tidakdiijinkan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.

    2) Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktupencampuran harus sesuai dengan petunjukkapasitas alat pencampur.

    3) Slump yang diijinkan minimal 75 mm dan maksimal150 mm untuk balok, kolom dan pelat sedangkanuntuk pondasi sumuran minimal 50 mm danmaksimal 125 mm. Pencampuran beton tidak bolehdimulai tanpa memastikan persediaan bahan yangmemadai, dalam batas yang aman, agarpengecoran beton dapat dilaksanakan.

    4) Bila pengecoran tidak dapat dihentikan. Kontraktorharus menyediakan peralatan tambahan danmemadai yang disetujui Pengawas Lapangan.

    5) Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkansesuai ketentuan ASTM C 94 dan ASTM C 685.

    i. Penempatan Beton dan Pembongkaran Acuan1) Beton tidak boleh ditempatkan sebelum acuan,

    penulangan, sisipan dan lainnya telah disetujuiPengawas Lapangan. Acuan harus dibersihkan,bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotorandan bengkokan sebelum pengecoran.

    2) Metoda dan urutan pengecoran harus sesuaidengan Spesifikasi Teknis dan petunjuk GambarKerja.

    3) Bagian luar permukaan beton harus dikerjakandengan baik selama pengecoran. Penggetaranterus menerus pada jarak 38-40 cm harus tetapterjaga untuk mencegah keropos dan untukmendapatkan permukaan yang halus.

    j. Corong dan Saluran1) Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk

    mencegah terpisahnya bahan-bahan danbergesernya baja tulangan. Bila dibutuhkankemiringan yang tajam, corong harus dilengkapidengan papan-papan berukuran pendek yangmengubah arah gerakan. Semua corong, salurandan pipa harus dijaga agar bebas dari beton yangmengeras dengan cara menyiram air setiap kalisetelah penuangan. Siraman air harus jauh dari

  • 1111

    beton yang baru saja ditempatkan.2) Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih

    dari 150 cm kecuali melalui corong tertutup pipa.Setelah ikatan awal beton, acuan tidak bolehdigetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan padaujung pelindung tulangan. Beton harus diangkat darimesin pengaduk dan diangkut dalam waktu 1 jamke lokasi akhir yang disetujui Pengawas Lapangan.Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuaidengan mutu yang disyaratkan pada waktupenempatan dan Kontraktor harus menjagapengangkutan beton yang menerus/tidak terputus-putus.

    3) Semua peralatan, mesin dan alat-alat yangdigunakan untuk pekerjaan ini harus bersih, danbekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuahunti pengganti atau suku cadang harus disediakandi lokasi.

    4) Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkansedemikian rupa sehingga aliran beton tidakterganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.

    5) Kadar air dan ukuran partikel bantuan harus diawasidengan teliti ketika beton dipompa untuk mencegahpemampatan. Kemiringan saluran untukmengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepatsehingga beton dengan kadar air rendah dapatmengalir dalam aliran seragam tanpa pemisahansemen dan bantuan.

    6) Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alasatau dasar harus bersih dan padat, dan bebas dariair atau aliran air. Permukaan lantai yang akandiberi beton harus benar-benar bersih dari lumpur,batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yangmengganggu. Prosedur ini harus diketahui dandisetujui Pengawas Lapangan.

    k. Pembongkaran AcuanAcuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpapersetujuan Pengawas Lapangan. PersetujuanPengawas Lapangan tidak membebaskan Kontraktordari keamanan pekerjaan tersebut. Jadwalpembongkaran harus ditentukan oleh PengawasLapangan.

    l. Perbaikan Beton1) Kontraktor harus meminta Pengawas Lapangan

    untuk memeriksa permukaan beton segera setelahpembongkaran.

    2) Kontraktor atas biayanya harus mengganti betonyang tidak sesuai dengan garis, detail atau elevasiyang telah ditentukan atau yang rusaknyaberlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas,memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali

  • 1122

    atas petunjuk Pengawas Lapangan).3) Semua beton yang membentuk permukaan harus

    memiliki penyelesaian cor di tempat menggunakanacuan khusus. Lubang pengikat harus ditutup.Permukaan ekspos dan permukaan yang akan dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-siripdan tetesan adukan yang tersikat halus, danmemiliki permukaan yang bebas dari lapisanpenutup dan debu.

    4) Keropos, lubang atau sambungan dingin harusdiperbaiki segera setelah pembongkaran acuan.Bahan tambahan harus kohesif, tidak berkerut danmelebihi kekuatan beton.

    5) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton eksposyang luntur warnanya atau beton yang akan dicatdengan:- Semprotan pasir ringan- Pembersihan dengan larutan lembut sabun

    detergent dan air yang diaplikasikan denganmenggosok secara keras dengan sikat lembut,kemudian disiram dengan air.

    - Pembersihan dengan larutan asam muriatikyang mengandung tidak kurang dari 2 % dantidak lebih dari 5 % asam dalam volume, yangdiaplikasikan pada permukaan yangsebelumnya telah dilembabkan dengan airbersih.

    - Hilangkan asam. Lindungi bahan metal ataulainnya yang dapat rusak karena asam.

    - Tambalan kapur.- Mengikir dan menggerinda.

    m. Penyelesaian Beton1) Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus

    segera diselesaikan setelah pembongkaran danharus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensiseperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    2) Floor Hardener harus diaplikasikan padapermukaan beton yang masih segar secara merata,dengan cara pelaksanaan dan dalam jumlah sesuairekomendasi dari pabrik pembuatnya, atausebanyak 5 kg/m2 , kecuali bila ditentukan lain olehPengawas Lapangan.

    n. Perawatan dan PerlindunganKetentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untukmelindungi beton segar yang baru dicor terhadapmatahari, angin dan hujan sampai beton mengerasdengan baik, dan untuk mencegah pengeringan yangterlalu cepat.1) Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap

    lembab sampai saat pembongkaran.2) Semua permukaan beton ekspos harus

  • 1133

    dilembabkan secara terus menerus selama 14 harisetelah pengecoran.

    3) Perhatian khusus harus diberikan pada permukaanlantai atap yang akan ditutup dengan karunglembab atau dilindungi terhadap kekeringan denganbahan lain yang sesuai.

    4) Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atasbeton atau melintas diatas konstruksi, yang menurutpendapat Pengawas Lapangan, belum cukupmengeras.

    7 ADUKAN DANPELESTERAN

    7.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar danhalus), seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalamSpesifikasi Teknis ini.

    7.2 Standar/ Rujukan7.2.1 American Society for Testing and Materials (ASTM)7.2.2 American Concrete Institute (ACI)7.2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2, 1971)7.2.4 Standar Industri Indonesia (SII) and / or Standar Nasional

    Indonesia (SNI):7.2.5 American Association of State Highway and Transportation Officials7.2.6 Spesifikasi Teknis Beton Cor di Tempat.

    7.3 Prosedur Umum1. Contoh Bahan

    Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepadaPengawas Lapangan untuk terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasiproyek.

    2. Pengiriman dan Penyimpangana. Pengiriman dan penyimpangan bahan semen dan bahan lainnya

    harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada(Spesifikasi Teknis Beton Cor Di Tempat).

    b. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliranair, dengan kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapidengan saluran pembuangan yang memadai, dan bebas daribenda-benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mmagar tidak berhamburan.

    7.4 Bahan-Bahan7.4.1 Semen

    Semen tipe I harus memenuhi standar SII.0013-81/SNI.15-2049-1992 atau ASTM C 150-89 serta Spesifikasi Teknis seperti pada BABII.4 (Spesifikasi Teknis Beton Cor Di Tempat). Semen yangdigunakan harus berasal dari satu merek dagang yang dikenal luasdan mudah diperoleh.

    7.4.2 PasirPasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandunglumpur atau kotoran yang lain yang merusak. Perbandingan butir-butir harus seragam dari yang kasar sampai dengan yang halus,

  • 1144

    sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.7.4.3 Air

    Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organicyang bersifat merusak. Air dengan kualitas yang diketahui dan dapatdiminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua air, kecuali yangtelah disebutkan diatas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO T26dan/atau disetujui Pengawas Lapangan.

    7.4.4 Bahan TambahanBahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air terhadap airdan menambah daya lekat harus berasal dari merek yang dikenalluas, seperti Super Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion57 atau yang setara.

    7.5 Pelaksanaan Pekerjaan7.5.1 Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran

    1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedapair, adukan kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai200 mm di atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalamGambar Kerja, plesteran permukaan beton yang terlihat dantempat-tempat lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukandan plesteran selain tersebut di atas.

    3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkankekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah yangsesuai dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.

    7.5.2 PencampuranSemua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampuratau alat pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yangmerata, untuk kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuranminimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan harusdibuat dalam jumlah tertentu dan waktu percampuran minimal 1sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan yang tidakdigunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidakdiijinkan digunakan.

    7.5.3 Persiapan dan Pembersihan Permukaan1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau

    plesteran harus bersih, bebas dari serpihan karbon lepas danbahan lainnya yang mengganggu.

    2. Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainyapemasangan instalasi listrik dan air dan seluruh bagian yangakan menerima plesteran telah terlindung di bawah atap.Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurangdari dua minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram airterlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah dikeroksedalam 10 mm dan dibersihkan.

    7.5.4 Pemasangan1. Plesteran Batu Bata

    a. Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaanpersiapan dan pembersihan selesai.

    b. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna,bidang plesteran dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang

  • 1155

    dipasangi kelos-kelos sementara dari bambu. Kepalaplesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegakdengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mmuntuk patokan kerataan bidang.

    c. Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dankerataannya, permukaan dinding baru dapat ditutup denganplesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-kepingankayu yang tertinggal dalam plesteran. Seluruh permukaanplesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akandilapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan yang telahselesai harus segera dibersihkan.

    d. Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagianpertemuan dengan bukaan dinding atau bagian lain yangditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat denganmenggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserutrata, rapi dan siku.

    2. Plesteran Permukaan Betona. Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus

    dikasarkan, dibersihkan dari bagian-bagian yang lepas dandibasahi air, kemudian diplester.

    b. Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat,minyak, lemak, lumut dan sebagainya sebelum pekerjaanplesteran dimulai. Permukaan beton harus dibersihkanmenggunakan kawat baja. Setelah plesteran selesai danmulai mengeras, permukaan plesteran dirawat denganpenyiraman air. Plesteran yang tidak sempurna, misalnyabergelombang, retak-retak, tidak tegak lurus dansebagainya harus diperbaiki.

    3. Ketebalan Adukan dan PlesteranTebal adukan dan/atau plesteran minimal 20 mm, kecuali biladinyatakan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai denganpetunjuk Pengawas Lapangan.

    4. PengacianPengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuhsehingga plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yangbergelombang, tidak ada bagian yang retak dan setelahplesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan,Kontraktor harus selalu meyirami bagian permukaan yang diacidengan air sampai jenuh, sekurang-kurangnya dua kali setiapharinya.

    5. Pemeriksaan dan PengujianSemua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dandiuji. Kontraktor setiap waktu harus memberi kemudahankepada Pengawas Lapangan untuk dapat mengambil contohpada bagian yang telah diselesaikan. Bagian yang ditemukantidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan carayang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dariPemilik Proyek.

  • 1166

    8 PEKERJAANPLAMBING/SANITASI

    8.1 Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan danlain-lain, pengiriman ke site, pemasangan, pengujian atau pengetesan(commissioning) dan pemeliharaan seluruh Pekerjaan Plambing/Sanitasiseperti disyaratkan dalam:1. Spesifikasi Teknik2. Gambar Perencanaan3. Bill Of Quantity

    Pada dasarnya spesifikasi teknis, gambar perencanaan dan bill ofquantity merupakan satu kesatuan dan bersifat saling melengkapi danmenyempurnakan. Apabila terdapat hal-hal yang tidak termuatdidalam spesifikasi teknis, namun ada pada gambar perencanaanatau ada pada bill of quantity maka spesifikasi teknis harus mengikutigambar perencanaan atau bill of quantity, Berita Acara Aanwijzing

    4. AddendumDalam pekerjaan ini termasuk pula pekerjaan-pekerjaan lain yangberhubungan dengan pekerjaan plambing yang tidak mungkindisebutkan secara terperinci, tetapi dianggap perlu untukkesempurnaan fungsi dan operasi plambing.

    5. Klarifikasi TeknisKlarifikasi teknis perlu dilakukan sebelum ditetapkan pemenangtender terhadap penawaran-penawaran yang menjadi calonpemenang tender untuk masalah-masalah yang secara teknis belumdapat dimengerti atau perlu dijelaskan oleh peserta tender dihadapanpanitia tender (Pemberi Tugas, Perencana, dan KonsultanPengawas/Direksi)

    8.2 Sistem Instalasi Air Bersih1. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa serta kelengkapannya dari

    sumur.2. Pengadaan dan pemasngan pompa air bersih yang terdiri dari pompa

    suplai air bersih beserta kelengkapannya (motor listrik, valve, kontrolpengaman dan lain-lain) termasuk instalasi pemipaannya di ruangpompa. Brosur lengkap harus disertakan dalam penawaran berisikancurve-curve karakteristik.

    3. Pengadaan pipa distribusi dan kelengkapannya (fitting, valve dan lain-lain) serta pemasangan dan pengujian instalasinya.

    4. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yangbertekanan denganpompa yang disediakan oleh Kontraktor.

    5. Pengujian system instalasi air bersih terhadap kebocoran padaseluruh system jaringan pipa dari setiap lantai dengan pengujiantekanan hidrolik yang dilakukan secara bertahap pada setiap lantai,kemudian dilanjutkan secara keseluruhan setelah jaringan pipaterpasang semuanya.

    6. Pengujian system instalasi air bersih secara keseluruhan danmengadakan pengamatan sampai system itu bekerja dengan baik danaman (sesuai perencanaan)

    7. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menanganiplambing beserta kelengkapannya.

    8. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian(pembobokan) dan pembersihan site oleh Kontraktor

  • 1177

    8.3 Kemampuan OperasiSistem Instalasi Air Bersih1. Instalasi pipa dan kelengkapannya menyalurkan air dari sumur2. Pompa distribusi untuk pendistribusian air ke Kolam

    8.4 Spesifikasi Teknis Material dan PeralatanSistem Instalasi air Bersih1. Pipa

    a. Pipa saluran air bersih reservoir Diameter pipa seperti yangditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari bahan GIP (GalvaniseIron Pipe).

    b. Pipa distribusi dari kolamc. Diameter pipa seperti ditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari

    bahan GIP. Diameter pipa antara dia. 1 s/d dia. 3 baik pipautama maupun pipa cabang terbuat dari bahan GIP

    2. Accessories Fitting harus terbuat dari material yang sama denganmaterial pipa yaitu GIP

    3. Valve Gatea. Untuk diameter 2 1/2 ke-atas harus mempunyai spesifikasi SNIb. Valve pada fixture unit terbuat dari Brass metal atau dari bahan

    Alloyyang anti karat, khusus dibuat untuk fixture-fixture unittersebut, tampak harus mengkilat tanpa ada cacat sepertistainless steel.

    4. Pompa Air Bersih dan Perlengkapannyaa. Kontraktor harus memasang Pompa Air Bersih sesuai dengan

    gambar dokumen untuk Pompa distribusi kapasitas: 110 liter/menitTotal Head: 33 - 57 Meter

    b. Motor listrik harus sesuai dengan N.E.M.A Standard dan NationalElectric Code.

    c. Pompa Air1) Pompa Air 350 watt2) Instalasi motor elektrik (pompa)

    d. Brosur lengkap harus disertakan dalam penawaran berisikancurve-curve karakteristik dan susunan bagian-bagian pompa.Pemilihannya harus diberi tanda dengan warna.

    8.5 Sistem Instalasi air Buangan1. Pipa

    Semua pipa dan air buangan harus ada pipa vent yang terdapatdidalam kolam, demikian pula dengan pipa dari Bak kontrol terbuat daribahan PVC class AW, dari buatan WAVIN atau yang setara, yangdisetujui Konsultan Pengawas/Direksi lapangan.

    2. AccessoriesSemua fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan pipa, yaituPVC Class 5 Bar Semua Floor Drain dan Clean Out terbuat dari bahanStainless Steel sesuai dengan daftar merk.

    8.6 Peralatan Pendukung/Alat Bantu1. Pemipaan pada peralatan/unit mesin seperti tangki, pompa dan

    lainnya harus ditopang secara terpisah sehingga tidak membebani unitmesin/peralatan tersebut, dan jika diperlu kan harus disertai peredam

  • 1188

    getaran.2. Sistem sambungan harus dilengkapi dengan peralatan yang berfungsi

    untuk mengatasi gerakan-gerakan thermal dan/atau gerakan-gerakanakibat aliran fluida pada tempattempat tertentu dengan systemsambungan swing, flexible expansion loop dan lainnya.

    3. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan unionatau flange pada setiap cabang dan pada setiap pipa masuk dan pipakeluar dari unit mesin peralatan seperti pompa, tangki, traps, katupotomatis, dan lainnya, dengan tujuan untuk mengisolasi peralatan unitmesin tersebut atau cabang pemipaan tersebut pada saat terjadikerusakan atau untuk pemeriksaan dan pemeliharaan.

    4. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan capatau plug pada setiap titik yang disiapkan untuk perluasan, sesuaidengan indikasi pada gambar.

    5. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penguras (drain)berikut pemipaannya ke saluran air hujan terdekat pada setiap titiktersendah dari setiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan katupisolasi.

    6. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran airhujan terdekat untuk pengaliran air dari katup pengaman pelepastekanan dan sejenisnya.

    7. Dalam system pemipaan harus disediakan dan dipasang fittingkoneksi dari pipa untuk penempatan alat ukur yang tidak akandipasang tetap pada tempat-tempat yang penting.

    8. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik danketelitian tinggi serta simetris.

    9. Harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa dantempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan catsesuai seperti yang tercantum pada gambar dokumen.

    8.7 Cara Pengetesan1. Pengujian Terhadap Tekanan Dan Kebocoran

    a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diujidengan tekanan hidrolik sebesar 10 kg/cm2 selama 24 jam tanpaterjadi perubahan/penurunan tekanan.

    b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.c. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Direksi,

    dan melaporkan hasil pengujian secara tertulis ke KonsultanPengawas/Direksi dan Perencana atau yang dikuasakan untukitu.

    d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, pemborong harusmemperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujiankembali sampai berhasil dengan baik.

    e. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demibagian dari panjang maksimum 100 meter.

    f. Dalam hal ini semua biaya pengujian ditanggung olehpemborong, termasuk biaya pemakaian air dan listrik.

    2. Setelah semua instalasi air bersih terpasang semuanya, termasukpula pompa dan switch boardnya, maka pemborong harus melakukanpengujian terhadap sistem kerja (Trial Run) dari seluruh instalasi airbersih, yang disaksikan oleh Konsultan & Pengawas/Direksi

  • 1199

    9 PEKERJAANELEKTRIKAL

    9.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi pengadan tenaga kerja, peralatan dan bahan sertapemasangan berikut penyerahan seluruh system penerangan dan pompaair dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan pada tempat-tempatseperti ditunjukkan pada gambar kerja, diantaranya:1. Instalasi panel surya, penerangan dan pompa air termasuk

    pemasangan titik lampu, stop kontak dan Saklar2. Lighting Fixtures dan lampu taman surya

    9.2 Standar/Rujukan1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987)2. International Electrotechnical Comission3. Standar Industri Indonesia (SII)/Satandar Nasional Indonesia (SNI)

    9.3 Prosedur Umum1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan2. Sebelum diadakan kelapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis

    bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu kepadaEngineer untuk disetujui.

    3. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akandigunakan dan menyerahkannya kepada Engineer untuk disetujui.

    4. Gambar Detail Pelaksanaana. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail

    Pelaksanaan kepada Engineer untuk disetujui. Gambar DetailPelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahansehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak adatambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi tata letakdan detail-detail yang diperlukan.

    b. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu denganGambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja denganSpesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepadaEngineer untuk dicarikan jalan keluarnya.

    c. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan danperalatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar Kerjaini harus diikuti dengan seksama mungkin. Dalammempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruanggerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Strukturdan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

    d. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangandengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yangsama untuk memastikan bahwa semua bahan dapat dipasangpada tempat yang telah ditentukan.

    5. Pengiriman dan Penyimpanana. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam

    keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapidengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan.

    b. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannyapada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.

    c. Ketidak sesuaian, Engineer berhak menolak setiap bahan yang

  • 2200

    didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuanGambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis. Kontraktor harussegera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yangdinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

    9.4 Persyaratan Bahan1. Kabel yang digunakan adalah kabel yang memenuhi SPLN dan LMK

    yang ditandai dengan adanya tulisan pada kabel tersebut2. Jenis Kabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

    a. Kabel Power induk digunakan jeni NYY HY 4 x 10 mm Sek. Prima(Kabel tanah)

    b. Kabel Power Pompa digunakan jenis NYY HY 3 x 2,5 mm Sek.Prima (Kabel tanah)

    c. Kabel Untuk Pentanahan digunakan jenis Bc 50 mm + pipa giv 1inc.

    d. NFB dan perlengkapannyae. Instalasi titik lampu/Saklar adalah jenis kabel 3 X 2,50 mmNYMf. Instalasi Stop Kontak adalah jenis kabel 3 x 2,5 mm NYYg. Untuk Instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus

    dilindungi dengan pipah. PVC listrik dia 5/8 dan diklem pada dindingi. Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm, merek yang dapat

    digunakan adalah merek PRIMA / setaraf. Penyambungan kabelmenggunakan Terminal Box dan dengan sistim terminal

    3. Instrumen Panel, Instrumen Panel dipasang pada ruangan bangunandengan jumlah group pada setiap panel, sesuai yang tercantum padagambar kerja Instrumen Panel dilengkapi dengan kabel Arde BC-16mm2, tertanam di tanah sehingga mempunyai tahanan pentanahanmaksimal 2 ohm

    4. Penerangan Luar/ Dalama. Lampu Flourescent (SL/ PLC dll) 15 W setara Philipsb. Lampu PL E 18 W setaraf Philipsc. Lampu Taman Surya

    1) Modul solar panel 50 Wp2) Lampu LED 18 W AC3) Baterai VRLA 12V 40 Ah4) MPPT control efisiensi harus mencapai sekurang-kurangnya

    75%5) Inverter Quasi Sinusoidal 450 Watt6) Otomatic Dark On7) Housing Lampu8) Power Box9) Solar bracket10) Tiang lampu taman dari besi dengan ketinggian 2.5 meter

    yang diukur dari muka dudukan sampai solar bracket

    9.5 Pelaksanaan PekerjaanPemasangan Penerangan Kontraktor harus melengkapi semua armatur,perlengkapan penerangan, komponen, tenaga kerja dan bahanpemasangan yang diperlukan agar system penerangan terpasang denganlengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

  • 2211

    1. Semua Armatur dan peralatanpenerangan harus dipasang lengkapdengan aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang,reflector, penyebar cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yangdiperlukan serta seluruh pengkabelan yang dibutuhkan.

    2. Setelah selesainya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Kontraktorharus melakukan pengujian lengkap dan pengukuranyang dianggapperlu dengan dihadiri Engineer. Semua system dan peralatan harusdioperasikan agar berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

    3. Peralatan, fasilitas pengujian, Konsultan Pengawas/Direksi pengujiandan pemeliharaan peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harusdiadakan oleh Kontraktor.

    4. Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secararesmi kepada Engineer sebelum serah terima pekerjaan.

    5. Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentukan oleh Engineer.6. Semua peralatan harus lulus uji fungsional.7. Kontraktor bertanggung jawab untuk menganti setiap

    peralatan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastik ataupenyebar cahaya sampai pada saat pemeriksaaanterakhir danpenyerahan kepada Engieer.

    10 PEKERJAAN SARANA(FURNITURE) TAMAN

    10.1 Lingkup PekerjaanYang termasuk pekerjaan ini adalah:1. Pasangan Grass Block2. Beton sikat3. Batu alam4. Pasangan Kanstin5. Pekerjaan Rabat beton6. Bak tanaman7. Pekerjaan Septictank dan peresapan

    10.2 A. Pekerjaan Lantai Grass Block1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasanganberbagai jenis Grass Block pada tempat-tempat sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini atausesuai Petunjuk Pengawas Lapangan.

    2. Standar/ Rujukana. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-

    1982).b. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-

    F).c. Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia

    (SNI).d. Spesifikasi Teknis Adukan dan plesteran.

    3. Prosedur Umuma. Contoh Bahan dan Data Teknis

    Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akandigunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepadaPengawas Lapangan untuk disetujui sebelum dikirim kelokasi proyek. Contoh bahan Grass Block harus diserahkansebanyak 3 (tiga) buah dengan 4 (empat) gradasi warna

  • 2222

    untuk setiap bahan. Biaya pengadaan contoh bahan menjaditanggung jawab kontraktor.

    b. Pengiriman dan PenyimpananPengiriman Grass Block ke lokasi proyek harus dalamlabel/merek dagang yang utuh dan jelas. Kontraktor wajibmenyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhanbahan terpasang untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.

    4. Bahan-Bahana. Umum.

    Grass Block harus dari kualitas yang baik dan dari merekyang dikenal. Grass Block yang tidak rata permukaan danwarnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku,retak atau cacat-cacat yang lainnya, tidak boleh dipasang.

    b. Tipe dan warna masing-masing Grass Block harus sesuaiSkema warna yang ditentukan kemudian, berasal dari merekyang setara yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.

    c. Grass Block BetonGrass Block beton harus dari jenis dengan permukaan yangterdiri dari butiran batu alam warna hijau, seperti tipe Pearlstone buatan Cisangkan atau yang setara, dengan ukurandan tebal sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

    5. Pelaksanaan pekerjaan.a. Persiapan

    1) Pekerjaan pasangan Grass Block baru boleh dilakukansetelah pekerjaan lainnya benar-benar selesai.

    2) Pemasangan Grass Block harus menunggu sampaisemua pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor ataupekerjaan lainnya yang terletak di belakang atau dibawah pasangan Grass Block ini telah diselesaikanterlebih dahulu.

    b. Pemasangan1) Sebelum pemasangan Grass Block pada Lahan, Tanah

    dalam keadaan kering, padat, rata dan bersih.2) Sebelum dipasang, Grass Block harus dipilah terlebih

    dahulu.3) dengan direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar

    Kerja.4) pasangan Grass Block pada lantai harus ditempatkan di

    atas lapisan pasir padat, kecuali bila ditentukan laindalam Gambar Kerja permukaannya harus dimiringkandan sedemikian rupa menuju ke arah lubangpembuangan

    5) Grass Block harus kokoh menempel pada alasnya dantidak boleh berongga. Harus dilakukan pemeriksaanuntuk menjaga agar bidang Grass Block yang terpasangtetap lurus dan rata. Grass Block yang salah letaknya,cacat atau pecah, harus dibongkar dan diganti.

    6) Grass Block mulai dipasang dari salah satu sisi agarpola simetri yang dikehendaki dapat terbentuk denganbaik.

    7) Sambungan atau celah-celah antara Grass Block harus

  • 2233

    lurus, rata dan seragam, saling tegak lurus. Lebar celahtidak boleh lebih dari 1.6mm, kecuali bila ditentukan lain.

    8) Pemotongan Grass Block harus dengan keahlian dandilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan.Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudutpertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang lainnyaharus dikerjakan rapih dan sesempurna mungkin.

    c. Pengecoran Siar/Celah1) Pengecoran siar/celah antara Grass Block harus

    dilaksanakan setelah pasangan Grass Block benar-benar rata. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegahterjadinya aus

    2) Siar/celah antara Grass Block dicor dengan pasir betonII,Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehinggamengisi penuh garis-garis siar.

    3) Setelah pasir pengisi cukup rata, bekas-bekaspengecoran segera dibersihkan.

    4) Setelah permukaan Grass block di pasang dan di corrata selanjutnya di lakukan pemadatan dengan stamperkodok sampai permukaan rata dan disetujui olehkonsultan pengawas.

    d. Pembersihan dan PerlindunganSetelah pemasangan selesai, permukaan Grass Block harusbenar-benar bersih, tidak ada cacat, bila dianggap perlupermukaan Grass Block harus diberi perlindungan misalnyadengan coating anti lumut atau cara lain yang diperbolehkan,tanpa merusak permukaan Grass Block.

    B. Pekerjaan Batu Sikat (Pebble Stone)1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja,perlengkapan dan pemasangan pebble stone, seperti yangditunjukkan dalam gambar.

    2. Standar / Rujukana. Standar Industri Indonesia (SII).b. British Standar d (BS).

    3. Prosedur Umuma. Contoh dan Data Teknis

    1) Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikancontoh dan data teknis yang berhubungan denganpekerjaan ini pada Konsultan pengawas untukmendapatkan persetujuan.Data teknis harus terdiri darideskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan.

    2) Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawabkontraktor.

    3) Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) Kontraktorharus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan (ShopDrawing) pada Konsultan pengawas sebelumpemasangan.

    b. Pemeriksaan dan Pengetesan1) Semua pekerjaan perkerasan beton sikat harus diperiksa

  • 2244

    dan diuji.2) Segala bentuk pemasangan perkerasan beton sikat yang

    tidak memuaskan harus dibongkar dan diganti denganperkerasan beton sikat yang baru tanpa ada biayatambahan ke pemilik/ owner.

    3) Unit perkerasan batu sikat yang tidak melalui ujilabolatorium seperti yang disyaratkan dalam spesifikasiini harus ditolak dan diganti dengan produk berkualitaslebih baik, oleh kontraktor tanpa biaya tambahanapapun.

    4. Materiala. Lapisan Batu Sikat (Pebble Stone)

    Lapisan Batu Sikat harus terbuat dari krikil dengan taburanbutiran batu di atasnya dengan warna yang telah ditentukan(hitam/gelap) berukuran 300mm x 300mm, seperti Pearlstone(diameter between 5-10 mm) produk lokal atau setara produkGarut, sukabumi

    b. PasirPasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liatdan lumpur dan harus diurug dengan benar dan disetujui olehKonsultan pengawas.

    5. Pelaksanaan Pekerjaana. Lapisan Pasir Dasar

    1) Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuktransfer dan profil longitudinal yang benar. Memilikiminimum kemiringan of 2%, atau seperti yangdtunjukkan dalam gambar. Persiapan tanah dasr harussesuai persyaratan Spesifikasi Persiapan Tanah Dasar,dan landasan harus sesuai dengan persyaratanSpesifikasi Landasan.

    2) Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merataseperti yang ditunjukkandalam gambar.

    3) Pasir dasar disebarkan setelah landasan dengan lapisanyang seragam, ketebalan yang harus ditetapkanberdasarkan kondisi lapangan untuk memberikankedalaman setelah pemadatan 50mm, atau seperti yangditunjukkan dalam gambar.

    b. Lapisan Beton1) Lapisan Beton dasar / rabat harus disebarkan di atas

    lapisan pasir atau dibuat balok pada lapisan yang sama,ketebalan minimum 10 mm

    2) Setelah menempatkan beton rabat, kemudian lapisandipadatkan guna mencapai kesatuan dengan landasanpasir dan menghasilkan ketinggian dan profil yangdidisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga) pass,menggunakan plat pemadat yang sesuai.

    c. Batu Sikat (Pebble Stone)1) Balok perkerasan beton sikat harus diletakkan secara

    manual di atas lapisan beton rabat tebal sesuai denganpola yang ditentukan.

    2) Setelah meletakkan batu sikat (pebble stone), setelah itu

  • 2255

    perlu dipadatkan untuk mencapai level dan bentuk yangdidisain.

    3) Bila Permukaan beton sudah setengah keringselanjutnya di sikat dengnan sikat injuk sampai tercapaipermukaan yang bertekstur rata

    4) Pembersihan dan perlindungan Pembersihan danperlindungan beton sikat dengan coating anti lumut ataucara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaanbatu sikat.

    C. Pekerjaan Batu Belah Lempeng1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja,perlengkapan dan pemasangan Batu Templek, seperti yangditunjukkan dalam gambar.

    2. Contoh dan Data Teknisa. Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikan contoh

    dan data teknis yang berhubungan dengan pekerjaan inipada Konsultan pengawas untuk mendapatkanpersetujuan.Data teknis harus terdiri dari deskripsi,karakteristik dan petunjuk pemasangan.

    b. Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawabkontraktor.

    c. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)d. Kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan

    (Shop Drawing) pada Konsultan pengawas sebelumpemasangan. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)harus sesuai dengan bentuk, ukuran, dimensi dan kelasbeton yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

    e. Pemeriksaan dan Pengetesan1) Semua pekerjaan perkerasan Batu Templek harus

    diperiksa an diuji. Segala bentuk pemasanganperkerasan Batu Templek yang tidak memuaskan harusdibongkar dan diganti dengan perkerasan Batu Templekyang baru tanpa ada biaya tambahan ke pemilik/ owner.

    2) Unit perkerasan Batu Templek yang tidak memnuhipersyaratan dalam spesifikasi ini harus ditolak dandiganti dengan produk berkualitas lebih baik, olehkontraktor tanpa biaya tambahan apapun.

    3. Materiala. Lapisan Batu Templek

    Lapisan Batu Templek harus terbuat dari batu alam aslidengan warna yang telah ditentukan (hitam/gelap) produklokal Bandung atau cimahi

    b. PasirPasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liatdan lumpur dan harus diurug dengan benar dan disetujui olehKonsultan pengawas.

    4. Pelaksanaan Pekerjaana. Lapisan Pasir Dasar

  • 2266

    1) Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuktransfer dan profil longitudinal yang benar. Memilikiminimum kemiringan of 2%, atau seperti yangdtunjukkan dalam gambar. Persiapan tanah dasr harussesuai persyaratan Spesifikasi Persiapan Tanah Dasar,dan landasan harus sesuai dengan persyaratanSpesifikasi Landasan.

    2) Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merataseperti yang ditunjukkan dalam gambar.

    3) Pasir dasar disebarkan setelah landasan dengan lapisanyang seragam, ketebalan yang harus ditetapkanberdasarkan kondisi lapangan untuk memberikankedalaman setelah pemadatan 50mm, atau seperti yangditunjukkan dalam gambar.

    b. Lapisan rabat Plesteran1) Lapisan Rabat harus disebarkan di atas lapisan pasir

    atau dibuat balok pada lapisan yang sama, ketebalanminimum 30 mm

    2) Setelah menempatkan Rabat, kemudian lapisandipadatkan guna mencapai kesatuan dengan landasanpasir dan menghasilkan ketinggian dan profil yangdidisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga) pass,menggunakan plat pemadatyang sesuai.

    c. Batu TempelBatu Templek di pasang diatas rabat pleateran secaramerata dengan desain sesui gambar kerja dengan nadantara yang seukuran Setelah meletakkan Batu Templeksetelah itu perlu di bersihkan dan dicuci dengan Hcl yang adadi pasaran dengan consentrat sesuai kemasan pabrikasi

  • 2277

    12 KONSTRUKSI RANGKABAJA RINGAN

    12.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaanpenutup atap sesuai gambar rencana dan petunjuk pengawas.

    11.2 Standar/ Rujukan1. Untuk rangka atap menggunakan konstruksi baja ringan. Sedangkan

    untuk lisplank menggunakan Kayu Kelas I2. Bahan penutup atap adalah genteng metal dengan ketebalan 0,30

    mm. Warna akan ditentukan kemudian3. Pengikat berupa paku, mur, baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus

    digalvanized.12.3 Pelaksanaan pekerjaan.

    a. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dantukang pasang rangka baja ringan dengan standard pekerjaan yangdisetujui pengawas. Pengawas berhak menolak tukang-tukang yangdianggap tidak mampu serta meminta pengganti yang dinilainya

    b. Semua kayu rangka atap harus diserut pada keempat sisi denganmenggunakan mesin penyerut sehingga tampak rapih pada keempat

    c. Pemasangan bahan atap harus hati-hati dan disesuaikan denganstandard pabrik. Segala sesuatu yang mengakibatkan kebocoranakibat kecerobohan pemasangan atau kelalaian menjadi tanggungjawab pemborong.

    13 PASANGAN KERAMIK 13.1 Lingkup PekerjaanBagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan danalat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan seluruh pekerjaanlantai dan dinding keramik sesuai dengan detail yang disebutkan dalamgambar atau petunjuk Pengawas.

    13.2 Standar/ Rujukan1. NI-2-19712. NI-3-19703. NI-8-19744. SII-0243-19795. ASTM6. PUBBI 1982

    13.3 Prosedur Umum1. Dasar Lantai : Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan2. Pemeriksaan : Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa

    semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yangharus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantaidimulai.

    3. Adukan :Adukan untuk tegel 1 Pc : 3 Pc4. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan diplester 1 Pc : 3 Ps5. Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat

    campuran yang plastisPemasangan lantai dibuat untuk semua bagianlantai ruangan, KM/WC, selasar depan dan keliling bangunan.Pekerjaan lantai terdiri dari :

    13.4 Bahan-Bahan1. Umum.

    a. Keramik didalam bangunan ukuran 40 x 40 cm (jika diperlukan),

  • 2288

    20 x 20 cm Produksi dalam negeri merk KIA atau sekualitas/b. Keramik Dinding 20 x 30 produksi dalam negeri merk KIA atau

    sekualitas.c. Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr

    12.3 Pelaksanaan pekerjaan.a. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,

    warna, motif tiap keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal ataucacat.

    b. Lebar celah lantai dan dinding keramik maksimal 4 mm. Pengisicelah/naad/siar diberi warna dengan warna sesuai keramik yangdipasang atau warna lain atas persetujuan Pengawas.

    c. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar detail atausesuai petunjuk Pengawas.

    d. Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus,sesuai petunjuk produsen pembuat.

    e. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macamnoda-noda yang melekat sehingga benar-benar bersih (warnakeramik tidak kusam/buram).

    f. Adukan pengikat untuk pemasangan keramik pada lantaimenggunakan campuran 1 PC : 4 PS, sedangkan untuk daerahbasah (toilet) adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 2 PS.

    g. Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 4 mmmembentuk garis lurus atau sesuai dengan gambar atau petunjukPengawas. Siar-siar harus diisi bahan pengisi berwarna (groutsemen berwarna) yang sesuai dengan warna lantai.

    h. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalamair sampai jenuh.

    i. Keramik yang telah terpasang harus dihindarkan darisentuhan/beban selama 2 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinancacat akibat pekerjaan lain.

    j. Hasil pemasangan keramik lantai harus merupakan bidangpermukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang denganmemperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras.

    k. Keramik plint harus terpasang siku terhadap lantai, denganmemperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dandengan ketebalan siar yang sama pula.

    14 PENGECATAN 14.1 Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan mencakup pengangkutan dan pengadaan semuaperalatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan denganpekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja danSpesifikasi Teknis ini. Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksteriordan interior harus dicat dengan standar pengecatan minimal 2 (dua) kalicat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.

    14.2 Standar/ Rujukan1. Steel Structures Painting Council (SSPC).2. Swedish Standard Institution (SIS).3. British Standard (BS).4. Petunjuk Pelaksanaan dari pabrik pembuat cat yang digunakan.

  • 2299

    14.3 Prosedur Umum6. Data Teknis dan Kartu Warna

    Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna daricat yang akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu olehPengawas Lapangan. Semua warna ditentukan oleh PengawasLapangan dan akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu SkemaWarna.

    7. Contoh dan Pengujiana. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi

    proyek dalam kemasan tertutup, bertanda merek dagang danmencantumkan identitas cat yang ada di dalamnya, serta harusdiserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaanpengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktupengujian selama 30 (tiga puluh) hari.

    b. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawaslapangan mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang adadan diambil secara acak dari kaleng/kemasan contoh harusdiaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili.

    c. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna daricat-cat tersebut diatas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panelsemen berserat berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masingwarna. 1 (satu) contoh disimpan kontraktor dan 1 (satu) contohlagi disimpan Pengawas lapangan guna memberikankemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahantersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.

    d. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warnamenjadi tanggung jawab kontraktor.

    14.4 Bahan-Bahan2. Umum.

    d. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel,dan masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomorformula atau spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggalpembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik dan nama pabrikpembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saatpemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasiyang disyaratkan pada daftar cat.

    e. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal darisatu pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwasemua cat yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuanpada cat-cat hasil produksi yang setara.

    3. Cat DasarCat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atauyang setara:a. Alkali Resisting Primer/Alkali Resistant Sealer untuk permukaan

    plesteran, beton, gypsum dan semen berserat.b. Aluminium Wood Primer Undercoat untuk permukaan kayu lapis.c. Quick-Drying Metal Primer Chromate/Zinc Chromate Primer untuk

    permukaan lapis besi/baja.

  • 3300

    4. Cat AkhirCat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atauyang setara:a. Acrylic Emulsion/Vinyl Acrylic Emulsion untuk permukaan interior

    plesteran, beton, gypsum dan panel semen berserat. SetaraPentalite dari ICI-Dulux atau Danacryl dari Danapaint.

    b. Acrylic Emulsion/Vinyl Acrylic Emulsion khusus untuk permukaaneksterior plesteran, beton dan panel semen berserat. SetaraWeather shield dari ICIDulux atau Danashield dari Danapaint.

    c. Synthetic Enamel/Synthetic Super Gloss untuk permukaan kayudan besi/baja. Setara Super gloss

    13.5 Pelaksanaan pekerjaan.Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.1. Umum

    l. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung denganpermukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi ataudilindungi, sebelum pelaksanaan persiapan permukaan danpengecatan dimulai.

    m. Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahlidalam bidang tersebut.

    n. Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukanpersiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak danlemak harus dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zatpelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyaititik nyala di atas 380C

    o. Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikianrupa sehingga debu dan pencemar lain yang berasal dari prosespembersihan tersebut tidak jatuh di atas permukaan cat yangbaru dan basah.

    2. Pelaburan Permukaan Plesteran dan Beton. Permukaan plesteranumumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4(empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaanplesteran atau semen yang dicat harus dipotong dengan tepitepinyadan ditambal dengan plesteran baru hingga tepi-tepinya bersambungmenjadi rata dengan plesteran sekelilingnya. Permukaan plesteranyang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bungagaram kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur lemak minyak, aspal,adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan. Sesaat sebelumpelapisan cat dasar dilakukan, permukaan plesteran dibasahi secaramenyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air.Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabutdengan mempersiapkan selang waktu dari saat penyemprotan hinggaair dapat diserap.

    3. Pengecatan Permukaan Barang Besi/Baja.a. Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda

    asing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikatkawat atau penyemprotan pasir / sand blasting sesuai standar Sa2 . Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus

  • 3311

    dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilapdengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelapisan catdasar pada semua permukaan barang besi/baja dapat dilakukansampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.

    b. Besi/Baja Dilapis Dasar Pabrik/Bengkel. Bahan cat dasar yangdiaplikasikan di pabrik / bengkel harus dari merek yang samadengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi proyek danmemenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.Barang/besi atau baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkelharus dilindungi terhadap karat, baik sebelum maupun sesudahpemasangan dengan cara segera merawat permukaan karat yangterdeteksi. Permukaan harus segera dibersihkan dengan zatpelarut untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk.Bagian-bagian permukaan yang tergores atau berkarat harusdibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan cat yangsama dengan telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yangdisyaratkan.

    4. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untukdicat harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yangdisyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-persiapan diatasselesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelumterjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan diatas.

    13.6 Pelaksanaan Pengecatan.1. Umum

    a. Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliranpunggung cat, tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesankuas, perbedaan warna dan tekstur. Usaha untuk menutupi semuakekurangan tersebut harus sudah sempurna dan semua lapisanharus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yangsama.

    b. Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan,termasuk bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisadiperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.

    c. Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahandengan permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasarair, harus diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.

    2. Proses PengecatanHarus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan yangberikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yangsempurna, sesuai dengan keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrikpembuat cat dimaksud. Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalanminimal (dalam keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut:a. Cat dasar : 2 (dua) lapis Alkali Resisting Primer/ Alkali Sealer

    Resistant.b. Cat akhir : 2 (dua) lapis Vinyl Acrylic Emulsion/Acrylic Emulsion.c. Permukaan Besi/Baja.d. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda

  • 3322

    mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tandakerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruhdan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan.

    e. Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca, danmetoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelumdilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikanoleh pabrik pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zatpengencer yang baik untuk 4 liter cat.

    f. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawabKontraktor untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampumenutup warna lapis dibawahnya).

    3. Metoda Pengecatan.a. Cat dasar untuk permukaan beton, plesteran dan panel semen

    berserat diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya bolehdengan kuas atau rol.

    b. Cat dasar untuk permukaan panel gypsum diberikan dengan kuasdan lapisan berikutnya dengan kuas atau rol.

    c. Cat dasar untuk permukaan kayu lapis diberikan dengan kuas danlapisan berikutnya dengan kuas atau rol.

    d. Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengankuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya bolehmenggunakan semprotan

  • 3333

    12 PEKERJAAN PENATAANTANAMAN

    12.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan Penataan RTH mencakup pekerjaan:

    1. Penataan Taman (Soft Material)a. Persiapan media Pupuk oganik dan anorganik, Obat hama

    penyakitb. Pengadaan Air bersih untuk penyiramanc. Pengadaan Bibit tanaman Hias dari mulai jenis rumput s/d

    tanaman tinggi.2. Perangkat Keras (Hard Material)

    a. Pengadaan Peralatan dan Alat kerjab. Pengadaan Media Tanam dengan mendatangkan Tanah Humusc. Pengadaan bahan bahan bangunan semen, pasir, batu, batad. Pengadaan Bahan finising pedestrian, cat Tembok, cat kayu, cat

    besie. Pengadaan peralatan dan listrik unuk Peneranganf. Pengadaan peralatan pemeliharaan

    3. Pekerjaan Pemeliharaana. Pemeliharaan Tanaman

    Penyiraman Pemupukan Pemangkasan Penyiangan Penggemburan Pengendalian hama penyakit Penyulaman

    b. Pemeliharaan Bangunan / Pedestrian dan sarana RTH Perbaikan Retakan Bangunan atau pedestrian Penggantian Bahan pedestrian yang rusak / lapuk Pelaburan Ulang bekas perbaiakan Perbaikan Instalasi listrik dan air yang bermasalah Penggantian Ornamen armature lampu yang mati Pengurugan ulang bila bekas urugan ada lendutan

    Areal yang sudah dibangun / ditanami harus dipelihara Pemborongselama 6 (enam) bulan atau sampai tumbuh baik setelah pekerjaanpenanaman dianggap selesai.

    12.2 Pekerjaan Penanaman1. Persiapan Lahan

    a. Untuk lubang tanaman pohon (sesuai ukuran) dibiarkan selama 5-7 hari.

    b. Disiapkan tanah subur dan kompos (pupuk organik) untukmengurug pada setiap lubang tanaman.

    c. Tanah bekas galian lubang tanaman disingkirkan/dibuang, kalautidak memenuhi standar tingkat kesuburan.

    d. Untuk lahan perumahan setelah bersih dari kotoran, gulma-gulmadan berangkal diratakan dan diberi campuran kapur dan pupukorganik sampai merata.

    e. Untuk memperoleh peil/ketinggian yang diinginkan harus diurugdengan tanah subur.

    2. Persiapan Dan Peralatana. Pemborong harus memelihara hasil pekerjaan sesuai jadwal kerja

  • 3344

    yang sudah dibuat pemberi tugas.b. Peralatan harus dipersiapkan oleh Pemborong dan disimpan

    dengan tertib digudang.c. Alat-alat yang perlu disediakan adalah:

    1) Cangkul2) Skop3) Garpuh4) Golok5) Gunting stek6) Gergaji7) Pacul kecil8) Ember9) Handsprayer10) Masker11) Mesin pompa

    3. Persiapan Dan Pengadaan Bibit Tanamana. Kontraktor harus menyiapkan lahan penampungan sementara

    bibit tanaman dekat lokasi proyek yang aman, terlindung danmudah bongkar muat.

    b. Tersedianya air yang cukup untuk pemeliharaan penyiraman.c. Bibit tanaman dalam keadaan sehat, tumbuh subur dalam

    bungkus vollibag.d. Membuat daftar bibit tanaman, jenis tanaman, jumlah, ukuran,

    dan asal/sumber tanaman)4. Penanaman Pohon

    a. Bibit tanaman pohon yang akan ditanam dalam stadia mediumsiap tanam (ketinggian dari permukaan tanah sampai puncaktajuk minimal 3 m).

    b. Bibit tanaman pohon perakarannya dalam keadaanutuh/terbungkus vollibag/plastic dan tidak boleh terpecah.

    c. Bungkus/vollibag/plastik harus dibuang ketika ditanam padalubang yang sudah disiapkan.

    d. Pengurugan pada tanaman pohon adalah campuran tanamansubur dan pupuk organik dan disiram air sampai basah danpadat.

    e. Pohon yang sudah ditanam perlu diberi ajir kayu/bambu penguat.5. Penanaman Semak/Perdu

    a. Bibit tanaman, jenis perdu, harus dalam keadaan sehat, tumbuhsubur dan siap tanam

    b. Bibit tanaman siap tanam pada stadia pertumbuhan 0,5 - 1 meter.c. Bibit tanaman harus dalam tumbuh vollibag/plastik yang utuh.d. Bibit tanaman semak/perdu ditanam pada lahan yang sudah

    diolah campuran kapur dan pupuk organice. Setelah ditanam perlu disiram air sampai cukup basah.

    6. Penanaman Rumputa. Bibit rumput harus berupa lempengan yang tumbuh subur, segar

    dan terdapat tanah top soilnya.b. Rumput lempengan harus langsung ditanam setelah didatangkan

    dan tempat asainya.c. Penanaman rumput harus disertai kondisi permukaan tanah

    dalam keadaan basah.

  • 3355

    d. Penanaman rumput lempeng pada lahan miring harus diberipasak dari bambo agar tidak longsor

    e. Penanaman rumput tandur di atas grass block diambil darilempengan.

    f. Setelah ditanami rumput, perbanyak penyiraman.7. Pekerjaan Pemeliharaan Tanaman

    Pekerjaan pemeliharaan taman dilaksanakan setelah dilaksanakansetiap item pekerjaan penanaman tanaman hias. Setiap jenistanaman akan di terima direksi bila tanaman dinyatakan tumbuhsubur dan sehat dan sesuai dengan gambar rencana awal atauperubahan yang di setujui dua belah fihak. Jaminan pemeliharaantaman sesuai ketentuan adalah enam bulan dari tanggal berita acaraserah terima pekerjaan ke satu dan di buktikan dengan hasilpekerjaan di lapangan. Pekerjaan Pemeliharaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:a. Penyiraman

    Pemborong harus membuat jadwal penyiraman damperalatan.

    Rumput yang baru ditanam dilakukan penyiraman tiap hari(pagi dan sore).

    Pohon yang baru ditanam dilakukan 1-2 hari sekali. Air yang dipakai penyiraman sesuai petunjuk/standar air baku.

    b. Pemupukan Pupuk kornpos (organik) diberikan saat/waktu penanaman. Pupuk an-organik diberikan waktu tanaman tumbuh 1-6 bulan,

    dosisnya disesuaikan atau sesuai kemasan. Pupuk an-organik diantaranya urea, NPK.

    c. Pemangkasan Tanaman yang baru ditanam dipangkas bila ada

    ranting/batang yang mengganggu. Pemangkasan diperlukan bila ingin membentuk tanaman

    yang diinginkan. Pemangkasan dilakukan setelah tumbuh 3-4-6 bulan atau

    sesuai kebutuhan Peralatan pemangkasan disiapkan sesuai kebutuhan.

    d. Penyiangan Penyiangan dilakukan setelah tanaman tumbuh 1 bulan. Gulma-gulma harus dibuang.

    e. Penggemburan / Pendangiran Penggemburan dilakukan sesudah tumbuh 3-6 bulan. Penggemburan tidak merusak perakaran. Bila kurang media tanah pertu segera ditambah.

    f. Pengendalian Hama Penyakit Tanaman yang rusak karena terserang hama penyakit

    dibuang dan diganti Aplikasi Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai

    kondisi tanaman Pestisida yang digunakan harus sesuai anjuran/petunjuk

    pemberi tugas.g. Penyulaman

    Tanaman yang hilang/mati segera diganti (disulam) sesuai

  • 3366

    ukuran yang sudah tumbuh. Tanaman pengganti harus kondisi siap tanam, subur dan

    sesuai Spesifikasinya.h. Ketentuan Lain-Lain

    Pemborong masih diwajibkan untuk memelihara tanamansampai tumbuh stabil.

    Pemborong harus membuat Laporan Pasca Penanaman. Jenis-jenis tanaman harus sesuai dengan usulan desain. Jarak tanaman dan jumlah harus sesuai dengan gambar

    desain. Setiap ada perubahan jenis dan jarak tanam harus

    sepengetahuan pemberi tugas.

    SPESIFIKASI TANAMAN

    1 Palem Raja LOKAL 3 8-102 Cemara Kuwanda LOKAL 3 8-103 Pinang Peneduh LOKAL 3 8-104 Tanjung Peneduh LOKAL 3 8-105 Trembesi Peneduh LOKAL 3 8-106 Angsana Peneduh LOKAL 3 8-107 Asam Peneduh LOKAL 3 8-108 Sawo Peneduh LOKAL 3 4-59 Mangga Peneduh LOKAL 1,2 - 2 4-5

    10 Jambu Peneduh LOKAL 1,5 4-511 Rambutan Peneduh LOKAL 1,5 4-512 Bambu Kuning LOKAL 3 8-1013 Bunga Lilis Paris LOKAL 0,5 -14 Bunga Asoka LOKAL 0,5 -15 Bunga Pucuk Merah LOKAL 0,5 -16 Rumput LOKAL - -17 Rambat Lada LOKAL 0,5 -18 Rambat Anggur LOKAL 0,5 -19 Rambat Sirih Merah LOKAL 0,5 -20 Rambat Binohong LOKAL 0,5 -

    No. JENIS TANAMAN KATEGORITANAMAN

    TINGGI TANAMAN(M)

    DIAMETERTANAMAN (CM)

  • 3377

    13 PEKERJAANPEMBONGKARAN,PENGAMAN DANPEMBERSIHANSETELAHPELAKSANAANPEKERJAAN

    13.1 1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yangtermasuk dalam Lingkup pekerjaan seperti tercantum di GambarKerja dan terurai dalam buku RKS ini dari semua barang atau bahanmaterial lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelahpekerjaan selesai menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan.

    2. Semua bekas bongkaran sisa bahan, sampah dan sebagainya harusdikeluarkan dari lokasi tapak/site

    3. Selama Pelaksanaan berlangsung Kontraktor harus menjagakeamanan bahan/material, barang maupun peralatan yang digunakan sampai tahap serah terima penyelesaian pekerjaan.

    14 KETENTUANPELAKSANAAN K3

    14.1 Ketentuan administrasiA. Kewajiban Umum

    Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagiperusahaan Penyedia Jasa Konstruksi,yaitu :1. Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat

    kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatursedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resikokecelakaan.

    2. Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan,kendaraan atau alat-alat lain yang akan digunakan ataudibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja,selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakansecara aman.

    3. Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenagakerja, agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaandalam keadaan selamat dan sehat.

    4. Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karenajabatannya di dalam organisasi Penyedia Jasa, bertanggungjawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untukmenghindarkan resiko bahaya kecelakaan.

    5. Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenagakerja sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisifisik/kesehatannya.

    6. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwasemua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya daripekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya, untukitu Penyedia Jasa dapat memasang papan-papan pengumuman,papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan yangdipandang perlu.

    7. Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaanberkala terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-saranapencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-carapelaksanaan kerja yang aman.

    8. Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangkapenyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjaditanggung jawab Penyedia Jasa.

    B. Organisasi Keselamatan Dan Kesehatan KerjaPenyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3dan tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3

  • 3388

    tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaankonstruksi setiap proyek, dengan ketentuan sebagai berikut :1. Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara

    penuh (full-time) untuk mengurus dan menyelenggarakankeselamatan dan kesehatan kerja.

    2. Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan denganmempekerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang ataukondisi dari sifat proyek memang memerlukan, diwajibkanmembentuk unit pembina K3.

    3. Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut inimerupakan unit struktural dari organisasi penyedia jasa yangdikelola oleh pengurus atau penyedia jasa.

    4. Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina keselamatan kerja ini bekerjasebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau PenyediaJasa, serta bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.

    5. Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut :a. Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan

    kerja fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.b. Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan

    kesehatan kerja dalam segala hal yang berhubungan dengankeselamatan dan kesehatan kerja

    c. Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek padarekomendasi dari panitia pembina keselamatan dankesehatan kerja. 6) Jika 2 (dua) atau lebih Penyedia Jasabergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja samamembentuk kegiatan kegiatan keselamatan dan kesehatankerja.

    C. Laporan KecelakaanSalah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan ataskejadian yang terkait dengan K3, dimana :1. Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya

    harus dilaporkan kepada Instansi yang terkait.2. Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan

    hal-hal sebagai berikut:a. Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja,

    pekerja masing-masing.b. Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-

    sebabnya.

    D. Keselamatan Kerja Dan Pertolongan Pertama Pada KecelakaanOrganisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama padakecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yangmeliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama padakecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain sertajalur transportasi, dimana :1. Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya.

    a. Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerjapertama kali (pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerjadengan penekanan pada kesehatan fisik dan kesehatan

  • 3399

    individu),b. Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada

    pekerjaan tersebut.2. Tenaga kerja di bawah umur 17 tahun harus mendapat

    pengawasan kesehatan khusus, meliputi pemeriksaan kembaliatas kesehatannya secara teratur.

    3. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatatdan disimpan untuk referensi.

    4. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yangtiba-tiba, harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau seorangyang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan(PPPK).

    5. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harusdisediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori olehdebu, kelembaban udara dan lain-lain.

    6. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikitdengan obat untuk kompres, perban, antiseptik, plester, guntingdan perlengkapan gigitan ular.

    7. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaandarurat.

    8. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudahdimengerti.

    9. Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secarateratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).

    10. Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu) harus selalutersedia.

    11. Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau padakeadaan lain, alat penyelamat harus selalu tersedia di dekattempat mereka bekerja.

    12. Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yangmenyebabkan adanya risiko tenggelam atau keracunan, alat-alatpenyelematan harus selalu tersedia di dekat tempat merekabekerja.

    13. Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkanmengangkut dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yangsakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempatberobat lainnya.

    14. Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yangbaik dan strategis yang memberitahukan antara lain : a) Tempatyang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruangPPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimanadapat dicari petugas K3. b) Tempat telepon terdekat untukmenelepon/memanggil ambulans, nomor telepon dan nama orangyang bertugas dan lain-lain. c) Nama, alamat, nomor teleponDokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segeradihubungi dalam keadaan darurat.

    E. Pembiayaan Keselamatan Dan Kesehatan KerjaBiaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus

  • 4400

    sudah diantisipasi sejak dini yaitu pada saat Pengguna Jasamempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu proyekjalan dan jembatan. Sehingga pada saat pelelangan menjadi salahsatu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian evaluasi dalampenetapan pemenang lelang. Selanjutnya Penyedia Jasa harusmelaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatankerja termasuk penyediaan prasarana, sumberdaya manusia danpembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, olehkarena itu baik Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa perlu memahamiprinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini agar dapatmelakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya.

    14.2 Ketentuan TeknisA. Aspek Lingkungan

    Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkaitdengan aspek lingkungan, Penyedia Jasa harus mendapatkanpersetujuan dari direksi pekerjaan.

    B. Tempat Kerj