rkl babiii

156
RKL - RPL Rencana Pengolahan dan Pemurnian Mineral Logam Nikel PT Teka Mining Resources di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah 2015 BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3.1 Jenis Dampak Penting Yang Dipantau Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang diuraikan dalam dokumen ANDAL, diidentifikasi beberapa komponen kegiatan pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah yang akan menimbulkan dampak penting (positif/negatif) penting terhadap sejumlah komponen lingkungan hidup dan rencana pemantauan dampaknya telah diuraikan dalam dokumen RKL. Agar dapat diketahui efektifitas Pemantauan lingkungan yang diterapkan, maka dampak penting tersebut perlu dipantau sebagai bahan informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan rencana Pemantauan lingkungan hidup yang lebih efektif. Dampak terhadap komponen lingkungan hidup yang perlu dipantau akibat pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources adalah: 3.1.1 Tahap Prakontruksi a. Perijinan i.Sikap dan Persepsi b. Sosialisasi rencana Kegiatan i.Sikap dan Persepsi c. Pembebasan Lahan i. Sikap dan Persepsi ii. Peningkatan Pendapatan iii. Kepemilikan Lahan iv. Perubahan Pola Mata Pencaharian 3.1.2 Tahap Kontruksi a. Penerimaan Tenaga Kerja Kontruksi I-1

Upload: mutimin

Post on 15-Nov-2015

276 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

RKL - RPL

Rencana Pengolahan dan Pemurnian Mineral Logam Nikel PT Teka Mining Resources

di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah2015

BAB III

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP3.1 Jenis Dampak Penting Yang Dipantau

Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang diuraikan dalam dokumen ANDAL, diidentifikasi beberapa komponen kegiatan pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah yang akan menimbulkan dampak penting (positif/negatif) penting terhadap sejumlah komponen lingkungan hidup dan rencana pemantauan dampaknya telah diuraikan dalam dokumen RKL. Agar dapat diketahui efektifitas Pemantauan lingkungan yang diterapkan, maka dampak penting tersebut perlu dipantau sebagai bahan informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan rencana Pemantauan lingkungan hidup yang lebih efektif. Dampak terhadap komponen lingkungan hidup yang perlu dipantau akibat pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources adalah:

3.1.1 Tahap Prakontruksi

a. Perijinan

i. Sikap dan Persepsi

b. Sosialisasi rencana Kegiatan

i. Sikap dan Persepsi

c. Pembebasan Lahan

i. Sikap dan Persepsi

ii. Peningkatan Pendapatan

iii. Kepemilikan Lahan

iv. Perubahan Pola Mata Pencaharian3.1.2 Tahap Kontruksi

a. Penerimaan Tenaga Kerja Kontruksi

i. Terbukanya Kesempatan Kerja

ii. Perubahan Sikap dan Persepsi

iii. Perubahan Pola Mata Pencaharian

iv. Terjadinya Asimilasi dan Akulturasi

v. Perubahan Nilai dan Norma Sosial

vi. Peningkatan Pendapatan

vii. Peningkatan Pendapatan

b. Mobilisasi Peralatan dan Material

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Gangguan Aksesibilitas

iv. Gangguan

c. Penyiapan Lahan

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Peningkatan Laju erosi dan sedimentasi

iv. Peningkatan aliran permukaan/Banjir

v. Penurunan Kualitas Air

vi. Gangguan terhadap Flora dan Satwa Liar

vii. Gangguan Kesehatan Masyarakat

d. Penimbunan

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Gangguan terhadap Flora dan Satwa Liar

e. Pembangunan Pabrik dan Infrastruktur

i. Perubahan kualiatas udara

ii. Peningkatan kebisingan

iii. Perubahan kualitas air

f. Pelepasan Tenaga Kerja Kontruksi

i. Pengurangan Kesempatan Kerja

ii. Perubahan Sikap dan Persepsi

iii. Peningkatan Pengangguran

3.1.3 Tahap Operasional

a. Penerimaan tenaga kerja operasional

i. Membuka Kesempatan kerja

ii. Peningkatan Pendapatan masyarakat

iii. Terjadinya Asimilasi dan Akulturasi

iv. Perubahan Nilai dan Norma Sosial

v. Perubahan Sikap dan Persepsi

vi. Peningkatan PAD

b. Penyiapan Ore

i. Peningkatan Laju Erosi dan Sedimentasi

ii. Perubahan Kualitas Udara

iii. Peningkatan Kebisingan

iv. Perubahan Kualitas Air

v. Gangguan Biota Perairan

vi. Gangguan Kesehatan Masyarakat

c. Operasional Power Suplay

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Gangguan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja (K3)

iv. Gangguan Kesehatan Masyarakat

d. Proses Sintering

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Gangguan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja (K3)

iv. Gangguan Kesehatan Masyarakat

e. Proses Smelting (Blast Furnace)

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Peningkatan Limbah Cair

iv. Gangguan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja (K3)

v. Gangguan Kesehatan Masyarakat

f. NPI Casting dan Kemasan

i. Peningkatan Limbah Cair

ii. Perubahan Kualitas Udara

iii. Gangguan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja (K3)

iv. Gangguan Kesehatan Masyarakat

g. Pengelolaan Slag

i. Perubahan Kualitas Air

ii. Perubahan Kualitas tanah

iii. Gangguan Kesehatan Masyarakat

h. Pengapalan

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisingan

iii. Perubahan Kaulitas Air

iv. Gangguan Biota Perairan

v. Gangguan Kesehatan Masyarakat

i. Pemerdayaan Masyarakat

i. Perubahan Sikap dan Persepsi

ii. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

iii. Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan

3.1.4 Tahap Pasca Operasional

a. Penutupan Instalasi Tanur

i. Perubahan Kualitas Udara

ii. Perubahan Kualitas Air

iii. Perubahan Flora dan Fauna

iv. Perubahan Sikap dan Persepsi

b. Demobilisasi Peralatan

i. Penurunan Kualitas Udara

ii. Peningkatan Kebisinganc. Pengelolaan Aset Perusahan

i. Perubahan Sikap dan Persepsi

ii. Peningkatan Pelayanan Masyarakat

d. Pelepasan Tenaga Kerja

i. Perubahan Sikap dan Persepsi

ii. Peningkatan Pengangguran

iii. Perubahan Kesempatan Kerja dan Berusaha

3.2 Pemantauan Lingkungan PadaTahap Pra Konstruksi

i.2.1. PerizinanA. Dampak Terhadap Sikap dan persepsi

1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah perubahan sikap dan persepsi masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi negatif masyarakat akibat perijinan adalah minimal. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan permohonan peijinan lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources seluas 390 ha. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Datai. Memantau terjadinya perubahan sikap pada masyarakat

ii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif

Metode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi pengelolaan lingkungan hidup pada Tapak lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources.c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan perijinan5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tata Ruang Kab. Halmahera Tengah Dinas Perijinan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tata Ruang Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

i.2.2. Sosialisasi Rencana KegiatanA. Dampak Terhadap Sikap dan persepsi masyarakat1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah perubahan sikap dan persepsi negatif masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi negatif masyarakat akibat sosialisasi dan PKM. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan Sosialisasi dan PKM lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

i. Memantau terjadinya perubahan sikap pada masyarakat

ii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif

Metode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan sosialisasi dan PKM5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

3.2.3 Pembebasan lahan dan TanamanA. Pendapatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah peningkatan pendapatan masyarakat dari hasil ganti untung tanah masyarakat seluas 390 ha oleh PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Peningkatan pendapatan masyarakat akibat kegiatan pembebasan lahan dan sesuai dengan kesepakatan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah adalah kegiatan pembebasan lahan dan tanaman lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources seluas 390 ha. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Memantau upah yang akan diterima tenaga kerja minimal sama dengan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku Utara.

Metode pemantauan:

Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah mendapatkan unag ganti rugi tanah selama tahap prakonstruksi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan pembebasan lahan dan tanaman dilakukan (Fre-Post)5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Badan Pertanahan Nasional Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BPN Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

B. Dampak Terhadap Kepemilikan Lahan1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah status kepemilikan lahan masyarakat yang diganti rugi seluas 390 ha oleh PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah luas kepemilikan lahan baru yang mampu dibeli oleh masyarakat setelah pasca pembebasan lahan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah adalah kegiatan pembebasan lahan dan tanaman lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources seluas 390 ha. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Memantau luasan lahan yang dimiliki oleh masyarakat pasca pembebasan laha dilakukan.

Metode pemantauan:

Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah mendapatkan unag gantirugi tanah pada tahap prakonstruksi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi yang akan dibebaskan kepemilikan lahannya oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan pembebasan lahan dan tanaman dilakukan (Fre-Post)5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BPN Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BPN Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

C. Dampak Terhadap Perubahan Pola Mata Pencaharian1. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah pola mata pencaharian masyarakat yang diganti rugi seluas 390 ha oleh PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah Jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan masyarakat setelah pasca pembebasan lahan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah adalah kegiatan pembebasan lahan dan tanaman lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources seluas 390 ha. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

i. Memantau jenis usaha atau pekerjaan baru yang dimiliki oleh masyarakat pasca pembebasan laha dilakukan.ii. Memantau dan mendata jumlah penduduk yang memiliki usaha, pekerjaan atau lahan baru pasca pembebasan lahan.Metode pemantauan:

Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah mendapatkan unag ganti rugi tanah dan memanstikan bahwa dana tersebut dimanfaatkan sebagai modal usaha atau membeli tanah baru. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi yang akan dibebaskan kepemilikan lahannya oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan pembebasan lahan dan tanaman dilakukan (Fre-Post)5. Institusi Pengelolaan Lingkungan HidupInstitusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

D. Dampak Terhadap Sikap dan persepsi Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah perubahan sikap dan persepsi negatif masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi negatif masyarakat akibat pembebasan lahan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pembebasan lahan dan tanaman lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources seluas 390 ha.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Datai. Memantau terjadinya perubahan sikap pada masyarakat

ii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif

Metode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif. ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan pembebasan lahan (Fre-Post)

5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

i.3. Pemantauan Lingkungan Pada Tahap Konstruksi

i.3.1. Penerimaan Tenaga Kerja KonstruksiA. Kesempatan Kerja dan Berusaha1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah adalah kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat pada tahap kontruksi PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah banyaknya masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources, yang terserap sebagai tenaga kerja konstruksi dan membuka usaha di sektor informal. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi. Jumlah tenaga kerja yang akan diterima cukup besar yaitu 500 orang, bagi penduduk yang tidak bekerja sebagai tenaga kerja dapat memanfaatkan kesempatan membuka usaha di sektor informal. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Memantau dan mendata jumlah tenaga kerja lokal yang telah terserap sebagai tenaga kerja kontruksi dan mampu membuka usaha di sektor informal.

Metode pemantauan:Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah memanfaatkan kesempatan kerja selama tahap konstruksi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana Pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan pembebasan lahan dan tanaman dilakukan (Fre-Post).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan HidupInstitusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

B. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah adalah jumlah peningkatan pendapatan bagi masyarakat pada tahap kontruksi PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Penerimaan upah tenaga kerja minimal sama dengan besaran UMP Provinsi Maluku Utara dan kategori pendapatan masyarakat perkotaan sebesar 626,98 kg/kapita/tahun setara beras (Sayogyo, 1996). 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources, akan memberikan dampak peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang direkrut sebagai tenaga kerja dan yang berusaha di sekitar lokasi tapak proyek. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Memantau dan mendata besaran upah minimum yang diberikan oleh pihak perusahan PT Teka Mining Resources terhadap para karyawan dan membandingkan dengan besaran (UMP) Provinsi Maluku Utara.

Metode pemantauan:Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah memanfaatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha selama tahap konstruksi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana Pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja dilakukan (Fre-Post).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala DesaLelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

BLHD Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

C. Dampak Terhadap Pola Mata Pencaharian1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah pola mata pencaharian masyarakat setelah ada kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi oleh PT Teka Mining Resources. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan masyarakat setelah ada kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi sebanyak 500 orang. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi sebanyak 500 orang oleh PT Teka Mining Resources. 4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

i. Memantau jenis usaha atau pekerjaan baru yang dimiliki oleh masyarakat pasca mobilisasi tenaga kerja kontruksi.ii. Memantau dan mendata jumlah penduduk yang memiliki usaha/ pekerjaan baru pasca penerimaan tenaga kerja kontruksi.Metode pemantauan:Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah memanfaatkan kesempatan untuk menjadi tenaga kerja atau peluang usaha disektor informal. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (1015%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah lokasi tapak rencana Pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi dilakukan (Fre-Post)5. Institusi Pengelolaan Lingkungan HidupInstitusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

D. Dampak Terhadap Asimilasi dan Akulturasi1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya proses asimilasi dan akulturasi di masyarakat.

2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah perubahan asimilasi dan akulturasi akibat mobilisasi tenaga kerja kontruksi. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja konruksi lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Datai. Memantau terjadinya perubahan asimilasi dan akulturasi budaya pada masyarakat

ii. Memantau banyaknya budaya yang telah mengalami asimilasi dan akulturasi di masyarakatMetode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi (Fre-Post)

5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM, Lembaga Adat dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

E. Dampak Terhadap Perubahan Nilai dan Norma Sosial1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya proses perubahan nilai dan norma sosial di masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan nilai dan norma sosial akibat mobilisasi tenaga kerja kontruksi. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja konruksi lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

i. Memantau terjadinya perubahan nilai dan norma sosial pada masyarakat

ii. Memantau banyaknya nilai dan norma sosial yang telah dilanggar di masyarakatMetode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi (Fre-Post)

5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM, Lembaga Adat dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

F. Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat 1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya perubahan sikap dan persepsi di masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi negatif dan positif akibat mobilisasi tenaga kerja kontruksi. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja konruksi lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Datai. Memantau terjadinya perubahan sikap di masyarakat

ii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif dan positifMetode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif. ii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi (Fre-Post)

5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM, Lembaga Adat dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

G. Dampak Terhadap Peningkatan PAD Regional1. Dampak 4. Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya PAD Regional Kabupaten Halmahera Tengah. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah persentase besaran penikatan PAD sebelum dan setelah ada kegiatan penerimaan tenaga kerja kontruksi. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja konruksi lokasi pembangunan pabrik pengelolaan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis Datai. Analisis Data Sekunder (BPS) PAD Regional Kabupaten Halmahera Tengahii. Analisis Data Sekunder (FS) Jumlah tenaga kerja yang diterima pada tahap kontruksi (500 orang) dan jumlah total pendapatan karyawan per tahun dengan besaran pajak (ppH = 15%)Metode Pemantauan :

i. Menghitung Jumlah pendapatan total karyawan selama 1 tahun dengan potongan pajak pph 15%. Selanjutnya menjumlahkan sektor penerimaan pajak pph karyawan dengan PAD. ii. Menghitung persentase peningkatan PAD dengan cara membandingkan antara penerimaan sektor pajak pph 15% per tahun dengan jumlah keseluruhan PAD dikalikan dengan 100%.iii. Memantaun hanya dilakukan dengan menganalisa data sekundar dari perusahaan dan data sekunder dari pemerintah (intansi terkait BPS).b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja kontruksi (Fre-Post).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah

Dinas Perpajakan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM, Lembaga Adat dan Tokoh Adat Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah

i.3.2. Mobilisasi Peralatan dan MaterialA. Dampak Terhadap Kualitas Udara dan Kebisingan1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas udara dan kebisingan. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Parameter kualitas udara yaitu CO, CO2, SO2, NOx, HC, Pb dan debu dengan tolok ukur dampak adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes /SK/2002, Standar Udara Ambien dan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, Baku mutu tingkat kebisingan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah pengangkutan peralatan dan bahan/material bangunan, akibat peningkatan partikulat debu dan polusi asap kendaraan pengangkut peralatan dan bahan/material bangunan serta peningkatan kebisingan oleh mesin kendaraan pengangkut peralatan dan bahan/material bangunan.

4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis DataMemantau kondisi kualitas udara. Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1.Metode Pengumpulan dan Alat Analisis Kualitas Udara, Kebauan dan Kebisingan.

NoKomponen/ Parameter LingkunganSatuanMetode AnalisisAlatSNI

1Total debu/ partikelg/Nm3GrafimetrikHi-Vol19-6603-2001

2Karbon Monoksida (CO)g/Nm3NDIRNDIR Analyzer7119.10:2011

3Nitrogen Dioksida (NO2)ppmSaltzmanSpectrophotometer19-7119.2-2005

4Sulfur Dioksida (SO2)g/Nm3PerasosanilinSpectrophotometer19-7119.7-2005

5Timah Hitam (Pb)g/Nm3Grafimetric ekstraktif pengabuanAAS19-7119.4-2005

6Amoniak (NH3)ppmIndofenolSpectrophotometer-

7Hidrogen Sulfida (H2S)ppmMerkuri TiosianatSpectrophotometer-

8BisingdBATekanan bunyiSound Level Meter7570:2010

Sumber: Pergub No. 69 tahun 2010.

b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo dan Jalaur yang dilalui kendaraan pengangkut dari Pelabuhan ke Lokasi Pabrikc. Waktu dan Frekuensi PemantauanPemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan, alat berat dan material kontruksi (going).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Pekerjaan Umum Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah.

Badan BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah

B. Dampak Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan kesehatan masyarakat. 2. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah penurunan derajat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi PT Teka Mining Resources akibat adanya pencemaran udara dan peningkatan kebisingan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah pengangkutan peralatan dan bahan/material bangunan pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources.

4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis DataMemantau tingkat kemacetan akibat kepadatan volume lalulintas Metode pemantauan:i. Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak tertentu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku. ii. Memantau tingkat kerusakan badan jalan pada jalur jalan yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan dan bahan/material bangunan. Metode pemantauan:

Melakukan pengamatan langsung di lapangan.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah Jalur jalan yang dilalui oleh mobil pengangkut pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo c. Waktu dan Frekuensi PemantauanPemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan, alat berat dan material kontruksi (going).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah.

Badan BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah

C. Dampak Terhadap Gangguan Aksesibilitas1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan aksesibilitas jalan bagi masyarakat sekitar, terjadinya kerusakan badan jalan dan kemacetan lalu lintas, akibat meningkatnya beban jalan dan volume lalu lintas. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah nilai ambang batas Derajat Kejenuhan (DK) < 0,75 yang dipersyaratkan oleh Dirjen Bina Marga dan Departemen Perhubungan dan banyaknya badan jalan yang mengalami kerusakan akibat peningkatan volume lalu lintas. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah pengangkutan peralatan dan bahan/material pembangunan pabrik .4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis DataMemantau tingkat kemacetan akibat kepadatan volume lalulintas Metode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak tertentu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku. ii. Memantau tingkat kerusakan badan jalan pada jalur jalan yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan dan bahan/material bangunan.

Metode pemantauan:

i. Melakukan pengamatan langsung di lapangan.

b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada jalur jalan yang dilalui oleh mobil pengangkut peralatan dan material, lokasi tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo.c. Waktu dan Frekuensi PemantauanPemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan, alat berat dan material kontruksi (going).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Perhubungan Kab. Halmahera Tengah Satlantas Polresta Kab. Halmahera Tengah Dinas Pekerjaan Umum Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perhubungan Kab. Halmahera Tengah

i.3.3. Penyiapan LahanA. Dampak Terhadap Kualitas Udara dan Kebisingan1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas udara dan kebisingan. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah Parameter kualitas udara yaitu CO, CO2, SO2, NOx, HC, Pb dan debu dengan tolok ukur dampak adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes /SK/2002, Standar Udara Ambien dan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, Baku mutu tingkat kebisingan. 3. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan penyiapan lahan, yang meliputi pembukaan lahan, pengupasan tanah pucuk dan pemadatan, akibat peningkatan partikulat debu dan polusi asap kendaraan, alat berat yang digunakan serta menimbulkan peningkatan kebisingan.4. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidupa. Metode Pengumpulan dan Analisis DataMemantau kondisi kualitas udara. Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.1. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan, alat berat dan material kontruksi (going).5. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas kesehatan Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Pekerjaan Umum Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Provinsi Maluku Utara

B. Dampak Terhadap Peningkatan Erosi dan Sedimentasi1. Dampak Lingkungan yang DipantauJenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah Peningkatan laju erosi dan sedimentasi. 2. Indikator/Parameter PemantauanIndkator/parameter pemantauan adalah Laju erosi dan sedimentasi dapat dikendalikan sampai dengan batas tertentu yang disepakati yaitu: 5 mm diprakirakan akan menghasilkan partikulat debu sebesar 17,6 kg/hari.2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxi. Memantau kondisi kualitas udara.

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama 1 tahun (6 bulan sekali) selama kegiatan NPI Casting dan Kemasan berlangsung tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

c. Dampak Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan kesehatan masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah penurunan derajat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources, akibat peningkatan pencemaran udara (SO2), partikulat debu 17,6% dan penurunan kualitas air. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengoperasian NPI Casting dan Kemasan PT Teka Mining Resources yang menghasilkan logam feronikel yang dihasilkan dari pengolahan dicetak dalam bentuk shot (potongan) yang memiliki ukuran 5 cm > D > 5 mm diprakirakan akan menghasilkan partikulat debu sebesar 17,6 kg/hari.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxii. Memantau banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.

Metode pemantauan:

viii. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Weda. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama 1 tahun (6 bulan sekali) selama kegiatan NPI Casting dan Kemasan berlangsung tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

d. Dampak Terhadap Kecelakaan dan Keselamatan Kerja1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah kesehatan dan keselamatan kerja. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah jumlah pekerja/mekanik peralatan yang mengalami kecelakaan kerja pada saat melaksanakan operasional NPI Casting dan Kemasan PT Teka Mining Resources.c. Sumber DampakSumber dampak adalah operasional NPI Casting dan Kemasan PT Teka Mining Resources.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxiii. Memantau jumlah karyawan/operator peralatan yang mengalami kecelakaan kerjaMetode pemantauan:

Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan karyawan/operator peralatan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali dalam 1 tahun selama kegiatan Operasional NPI Casting dan Kemasan pada tahanp Operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

BLHD Prov. Maluku Utara

xxiv. Pengelolaan Limbah Slaga. Dampak Terhadap Kualitas Air 1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas air sumur, dan air sungai. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah besarnya peningkatan sedimen dan padatan tersuspensi (TSS) serta kekeruhan pada Sungai Kobe tidak melampaui ambang batas yang telah ditetapkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang baku dan kriteria kerusakan lingkungan hidup, Lampiran I Bagian A Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas Air.

c. Sumber DampakSumber dampak berasal dari kegiatan pengelolaan limbah Slag. Sumber pencemar air pada saat pengoperasian pabrik akan berasal dari limbah slag yang akan dihasilkan sekitar 1.2500 ton/hari (26,98,5%). Jika bulk density slag ini berkisar 1,4 g/cc maka produksi slag tersebut atau setara dengan 892,86 m3/hari. Sumber lain adalah minyak pelumas bekas yang berasal dari unit pendukung pada saat pengoperasian pabrik. Produksi terak tahunan kira-kira 4600.000 ton, dengan produksi harian rata-rata 1.2500 ton. Dengan mengasumsikan tumpukan stok terak pada penyimpanan 7 hari kira-kira 6000 m2, pembuangan terak permanen perlu dibangun lebih luas untuk memungkinkan menampung jumlah produk 10 tahun.2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

xxv. Memantau kondisi kualitas air

Metode pemantauan:

Dilakukan pengambilan sampel air dengan menggunakan botol sampel dan selanjutnya dianalisa di laboratorium dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi dengan metode Winkler, sebagian parameter dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).Untuk sampel mikrobiologi digunakan botol sampel yang sudah disterilkan untuk menentukan akurasi kepadatan bakteriologi air yang diambil.

Metode pemantauan dan alat analisis kualitas air, diperlihatkan pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo dan Sungai Kobe dan Sungai Kobec. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali dalam 1 tahun selama kegiatan Operasional Pengelolaan Slag pada tahanp Operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah

b. Dampak Terhadap Penurunan Kualitas Tanah1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Pertumbuhan dan produksi tanaman pada media tanah yang tercemar oleh limbah Slag maksimal, akibat kegiatan pengelolaan Slag PT Teka Mining resources.

c. Sumber DampakSumber dampak adalah pengelolaan Slag, kegiatan ini dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimia serta tingkat kesuburan tanah..2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

xxvi. Memantau Sifat Fisik dan Kimia TanahMetode pemantauan:

Dilakukan pengambilan sampel air tanah utuh (ring sampel) untuk menganalisis sifat fisik tanah (tekstrur, struktur, permeabilitas, PD, BD, dan porositas). Sedangkan sampel tanah terganggu komposit) untuk menganalisis sifat kimia dan kesuburan tanah seperti kandungan unsur hara makro (NPK) dan unsur hara mikro (Ca, Mg, Na, dll), KTK, KB dan pH tanah). Mengamati secara kacat mata pertumbuhan tanaman disekitar lokasi tapak proyek sebagai salah satu indikator untuk mengevaluasi tingkat pencemaran terhadap kualitas tanah dan status kesuburan tanah b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo dan Sungai Kobe dan Sungai Kobec. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali dalam 1 tahun selama kegiatan Operasional Pengelolaan Slag pada tahanp Operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Pekerjaan Umum Kab. Halmahera Tengah. Dinas Pertanian Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

Dinas Pertanian Kab. Halmahera Tengah

c. Dampak Terhadap Gangguan Biota Perairan1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah biota perairan akibat pencemaran air oleh penurunan kualitas air sungai Kobe. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah ingkat perubahan keragaman jenis dan kerapatan populasi biota perairan sungai/badan air. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengoperasian NPI Casting dan Kemasan PT Teka Mining Resources yang menghasilkan logam feronikel yang dihasilkan dari pengolahan dicetak dalam bentuk shot (potongan) yang memiliki ukuran 5 cm > D > 5 mm diprakirakan akan menghasilkan partikulat debu sebesar 17,6 kg/hari..

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxvii. Memantau perubahan keragaman jenis dan populasi biota perairan

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan dengan menggunakan plankton Net No. 25, botol sampel dan Eickman drage dan formalin 4%. Analisis laboratorium dengan menggunakan mikroskop, sedangkan data yang diperoleh dianalisis dengan metoda Shannon-Wienner. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan Sungai Kobec. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali dalam 1 tahun selama kegiatan Pengelolaan Slag Berlangsung pada tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah

d. Dampak Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan kesehatan masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah penurunan derajat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources, akibat peningkatan pencemaran udara (SO2), penigkatan parikulat debu dan penurunan kualitas air. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengelolaan limbah Slag PT Teka Mining Resources yang menghasilkan limbah Slag 892,86 m3/hari diprakirakan akan menghasilkan partikulat debu sebesar 17,6 kg/hari.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxviii. Memantau banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.

Metode pemantauan:

ix. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Weda. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama 1 tahun (6 bulan sekali) selama kegiatan pengelolaan Slag berlangsung tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

xxix. Pengapalan

a. Dampak Terhadap Kualitas Udara1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas udara dan kebisingan. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Parameter kualitas udara yaitu CO, CO2, SO2, NOx, HC, Pb dan debu dengan tolok ukur dampak adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes /SK/2002, Standar Udara Ambien dan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, Baku Mutu Tingkat Kebisingan. c. Sumber DampakSumber dampak adalah Produksi NPI yang akan di angkut ke lokasi pelabuhan untuk proses pengapalan adalah 100.000 ton/tahun atau 270 ton/hari, jika pengangkutan menggunakan Dump Truck CAMC dengan kapasitas 20 ton maka dibutuhkan 14 unit mobil, jika jarak dari pelabuhan ke lokasi stokyard NPI 20 km maka partikulat debu yang dihasilkan sepanjang jalan yang dilalui adalah 71,6 ib/mile per hari.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxx. Memantau kondisi kualitas udara.

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan pengapalan dan pengangkutan NPI ke pelabuhan selama tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

b. Dampak Terhadap Penurunan Kualitas Air1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas air sumur, dan air sungai. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah besarnya peningkatan sedimen dan padatan tersuspensi (TSS) serta kekeruhan pada Sungai Kobe tidak melampaui ambang batas yang telah ditetapkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang baku dan kriteria kerusakan lingkungan hidup, Lampiran I Bagian A Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas Air.

c. Sumber DampakSumber dampak berasal dari kegiatan pengoperasian pelabuhan yang meliputi kegiatan pengapalan, sehingga ketika dermaga khusus PT Teka Mining Resouces dioperasikan kandungan minyak akan terdeteksi mencapai 20 mg/L dan dapat melampaui baku mutu yang ditetapkan untuk parameter ini sebesar 1 mg/L. Sumber lain adalah tumpahan atau limbah air Ballast dari kapal pengangkut dengan kapasitas 70.000 DWT kapal borongan yang berasal dari unit pendukung pada saat pengoperasian pabrik.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

xxxi. Memantau kondisi kualitas air

Metode pemantauan:

Dilakukan pengambilan sampel air dengan menggunakan botol sampel dan selanjutnya dianalisa di laboratorium dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi dengan metode Winkler, sebagian parameter dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).Untuk sampel mikrobiologi digunakan botol sampel yang sudah disterilkan untuk menentukan akurasi kepadatan bakteriologi air yang diambil.

Metode pemantauan dan alat analisis kualitas air, diperlihatkan pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo dan Sungai Kobe dan Sungai Kobec. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali kegiatan pengapalan dan pengakutan NPI yang berlangsung selama tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kelauatan dan Perikanan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah

c. Dampak Terhadap Gangguan Biota Perairan1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah biota perairan akibat pencemaran air oleh penurunan kualitas air sungai Kobe. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah ingkat perubahan keragaman jenis dan kerapatan populasi biota perairan sungai/badan air. c. Sumber DampakSumber dampak berasal dari kegiatan pengoperasian pelabuhan yang meliputi kegiatan pengapalan, sehingga ketika dermaga khusus PT Teka Mining Resouces dioperasikan kandungan minyak akan terdeteksi mencapai 20 mg/L dan dapat melampaui baku mutu yang ditetapkan untuk parameter ini sebesar 1 mg/L. Sumber lain adalah tumpahan atau limbah air Ballast dari kapal pengangkut dengan kapasitas 70.000 DWT kapal borongan yang berasal dari unit pendukung pada saat pengoperasian pabrik.2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxxii. Memantau perubahan keragaman jenis dan populasi biota perairan

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan dengan menggunakan plankton Net No. 25, botol sampel dan Eickman drage dan formalin 4%. Analisis laboratorium dengan menggunakan mikroskop, sedangkan data yang diperoleh dianalisis dengan metoda Shannon-Wienner. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan Sungai Kobec. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali kegiatan pengapalan dan pengakutan NPI yang berlangsung selama tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Halmahera Tengah

d. Dampak Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan kesehatan masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah penurunan derajat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel PT Teka Mining Resources, akibat peningkatan pencemaran udara (SO2), penigkatan parikulat debu dan penurunan kualitas air. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengapalan NPI PT Teka Mining Resources yang penurunan kualitas udara dan air laut akibat ada tumpahan air Ballast dan minyak dari kapal. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxxiii. Memantau banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.

Metode pemantauan:

x. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Weda. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan pengangkutan dan pengapalan NPI berlangsung tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

xxxiv. Pemberdayaan Masyarakat

a. Dampak Terhadap Sikap dan persepsi masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya perubahan sikap dan persepsi di masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi positif akibat pemerdayaan masyarakat pada tahap operasional. c. umber DampakSumber dampak adalah Sumber dampak adalah kegiatan pemerdayaan masyarakat PT Teka Mining Resources. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxxv. Memantau terjadinya perubahan sikap di masyarakat

xxxvi. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif dan positifMetode pemantauan:

iv. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

v. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan pemerdayaan masyarakat3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah PT. Jamsostek Kab. Halmahera Tengah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Prov. Maluku Utara

b. Dampak Terhadap Ilmu pengetahuan dan Ketrampilan1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Jumlah masyarakat yang menikmati dan mengikuti program pendidikan melalui jalur beasiswa dan pelatihan keterampilan pada setiap tahunnya. c. Sumber DampakSumber dampak adalah Sumber dampak adalah kegiatan pemerdayaan masyarakat PT Teka Mining Resources. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data xxxvii. Memantau terjadinya perubahan sikap di masyarakat

xxxviii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif dan positifMetode pemantauan:

vi. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

vii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (setiap 6 bulan) selama kegiatan pemerdayaan masyarakat3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah Dinas Pendidikan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

PT. Jamsostek Kab. Halmahera Tengah

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab. Halmahera Tengah

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

BLHD Prov. Maluku Utara

c. Dampak Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah tingkat pelayanan kesehatan akibat adanya program pemerdayaan masyarakat

b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Jumlah manusia yang mendapatkan program peningkatan pelayanan kesehatan gratis. c. Sumber DampakSumber dampak adalah Sumber dampak adalah kegiatan pemerdayaan masyarakat PT Teka Mining Resources. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxxxix. Memantau banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.

Metode pemantauan:

xi. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Weda. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. viii. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

ix. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama 1 tahun (6 bulan sekali) selama kegiatan pemerdayaan masyarakat berlangsung tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

PT. Jamsostek Kab. Halmahera Tengah

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah

BLHD Prov. Maluku Utara

3.5 Pemantauan Lingkungan Pada Tahap Pasca Operasi

(1) Penutupan Instalasi Tanur

a. Dampak Terhadap Kualitas Udara1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah peningkatan kualitas udara dan tercipnyanya iklim mikro. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Parameter kualitas udara yaitu CO, CO2, SO2, NOx, HC, Pb dan debu dengan tolok ukur dampak adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes /SK/2002, Standar Udara Ambien dan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, Baku Mutu Tingkat Kebisingan. c. Sumber DampakSumber dampak adalah Sumber dampak adalah kegiatan pembongkaran struktur dan reklamasi lahan PT Teka Mining Resources. Tumbuhnya vegetasi penutup lahan dari kegiatan reklamasi lahan bekas PT Teka Mining Resources.2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxl. Memantau kondisi kualitas udara.

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama penutupan instalasi tanur selama tahap pasca operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Halmahera Tengah Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Prov. Maluku Utara

b. Dampak Terhadap Kualitas Air 1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah peningkatan kualitas air sumur, dan air sungai. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah besarnya peningkatan sedimen dan padatan tersuspensi (TSS) serta kekeruhan pada Sungai Kobe tidak melampaui ambang batas yang telah ditetapkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang baku dan kriteria kerusakan lingkungan hidup, Lampiran I Bagian A Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas Air.

c. Sumber DampakSumber dampak adalah Sumber dampak berasal dari kegiatan pentupan tanur PT Teka Minging resources, dengan melakuakan tindakan reklamasi dan revetasi pada areal bekas pabrik yang telah ditutup.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

xli. Memantau kondisi kualitas air

Metode pemantauan:

Dilakukan pengambilan sampel air dengan menggunakan botol sampel dan selanjutnya dianalisa di laboratorium dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi dengan metode Winkler, sebagian parameter dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).Untuk sampel mikrobiologi digunakan botol sampel yang sudah disterilkan untuk menentukan akurasi kepadatan bakteriologi air yang diambil.

Metode pemantauan dan alat analisis kualitas air, diperlihatkan pada Tabel 3.2. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo dan Sungai Kobe c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan penutupan instalasi tanur selama tahap pasca operasional3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo BLHD Kab. Halmahera Tengah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah.

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah

c. Dampak Terhadap Perubahan Terhadap Flora dan Satwa Liar1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah gangguan terhadap keanekaragaman flora dan satwa liar. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah pertahanan struktur dan komposisi vegetasi, satwa liar dan endemik, akibat kegiatan Penyiapan Lahan PT Teka Mining Resources.

c. Sumber DampakSumber dampak adalah berasal dari kegiatan penutupan instalasi tanur dengan kegiatan pendukung berupa kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tanur.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

xlii. Memantau perubahan jenis, frekuensi, kelimpahan, indeks diversitas, jenis endemik dan yang dilindungi pada fauna darat dan komposisi jenis, tumbuhan endemik atau yang dilindungi oleh Undang-Undang pada flora.

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan metode jalur (transek) dan wawancara dengan masyarakat sekitarnya b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan penutupan instalasi tanur selama tahap pasca operasional3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo. BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Halmahera Tengah LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah BLHD Prov. Maluku Utara

d. Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya perubahan sikap dan persepsi di masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi Negatif akibat penutupan tanur pada tahap pasca operasional. c. umber DampakSumber dampak adalah kegiatan penutupan instalasi tanur PT Teka Mining Resources. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxliii. Memantau terjadinya perubahan sikap di masyarakat

xliv. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif dan positifMetode pemantauan:

x. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

xi. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan instalasi tanur3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

(2) Demobilisasi Peralatana. Dampak Terhadap Kualitas Udara1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah penurunan kualitas udara dan kebisingan. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Parameter kualitas udara yaitu CO, CO2, SO2, NOx, HC, Pb dan debu dengan tolok ukur dampak adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes /SK/2002, Standar Udara Ambien dan Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, Baku Mutu Tingkat Kebisingan. c. Sumber DampakSumber dampak adalah pengakutan NPI partikulat debu yang dihasilkan sepanjang jalan yang dilalui adalah 71,6 ib/mile per hari yang terakumulasi dengan demobilisasi peralatan menggunakan persamaan Empiris (Midwest Research Institute USA) sehingga diperoleh besaran dampak 148,17 ib/mile peningkatan partikulat debu.

2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxlv. Memantau kondisi kualitas udara.

Metode pemantauan:

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.Metode pengumpulan dan alat analisis kualitas udara, kebauan dan kebisingan, dapat dilihat pada Tabel 3.1. xlvi. Memantau tingkat kebisingan.

Metode pemantauan:

Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan demobilisasi peralatan dan alat berat PT Teka Mining Resources.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah : Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah,

Pelaporan : BLHD Kab. Halmahera Tengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Tengah

(3) Pengelolaan Asseta. Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah terjadinya perubahan sikap dan persepsi di masyarakat. b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah perubahan sikap dan persepsi Positif akibat pengelolaan asset perusahan PT PT Teka Mining Resources pada tahap pasca operasional. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengelolaan asset perusahaan yaitu pemberian asset perusahaan kepada pemerintah daerah yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxlvii. Memantau terjadinya perubahan sikap di masyarakat

xlviii. Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif dan positifMetode pemantauan:

xii. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

xiii. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak.b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada lokasi tapak rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepoc. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan pengelolaan asset perusahan3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan adalah :

Pelaksana : PT Teka Mining Resources

Pengawas : Camat Weda Tengah dan Kepala Desa Toddopuli, Lare-Lare dan Karangan-Karangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah.

LSM Kab. Halmahera Tengah

Pelaporan : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Halmahera Tengah BLHD Kab. Halmahera Tengah

b. Dampak Terhadap Meningkatnya Pelayanan Masyarakat1. Dampak Lingkungan yang Dipantaua. Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau

Jenis Dampak lingkungan yang akan Dipantau adalah tingkat pelayanan kesehatan akibat adanya program pemerdayaan masyarakat

b. Indikator/Parameter Pemantauan

Indkator/parameter pemantauan adalah Jumlah manusia yang mendapatkan program peningkatan pelayanan kesehatan gratis. c. Sumber DampakSumber dampak adalah kegiatan pengelolaan asset perusahan PT Teka Mining Resources. 2. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode Pengumpulan dan Analisis Dataxlix. Memantau banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.

Metode pemantauan:

xii. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat dan selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Weda. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. xiv. Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

xv. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang terkena dampak. b. Lokasi PemantauanLokasi Pemantauan Lingkungan Hidup adalah pada tapak proyek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih nikel oleh PT Teka Mining Resources dan sekitarnya di Desa Desa Lelilef Sawai, Desa Woebulen dan Desa Sawai Itepo

c. Waktu dan Frekuensi Pemantauan

Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 1 kali selama kegiatan pengelolaan pengelolaan dan penyerahan asset perusahan berlangsung pada tahap operasional.3. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup