rjpm dess
DESCRIPTION
kknTRANSCRIPT
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON
( RPW-Pekon )
PEKON GADINGREJO
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2012-2013
PERATURAN PEKON
PEKON : GADINGREJOKECAMATAN : GADINGREJOKABUPATEN : PRINGSEWUTANGGAL : …………………….NOMOR : …………………….
TENTANG
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON
(RPW-Pekon)
TAHUN 2012 - 2013
PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
KECAMATAN GADINGREJO
P E K O N G A D I N G R E J OAlamat : Jl. Raya Gadingrejo Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu Pos. 35372 Telp. 0721 897217
KEPALA PEKON GADINGREJO
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
PERATURAN PEKONNOMOR : ……………………….
TENTANG
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON (RPW-Pekon)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PEKON GADINGREJO
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka RPW-Pekon perlu dibuat peraturan Pekon
yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan Pekon;
b. Bahwa untuk menetapkan RPW-Pekon sebagaimana dimaksud
huruf a, diperlukan adanya Peraturan Pekon;
c. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut
diperlukan keputusan Kepala Pekon;
d. Bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan
rekomendasi dan petunjuk teknis;
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa/Kelurahan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang
Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA
BADAN HIPPUN PEMEKONAN DAN KEPALA PEKON
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN PEKON TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN
WILAYAH PEKON ( RPW-Pekon).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dalam Peraturan Pekon ini yang dimaksud dengan Pemerintahan Pekon adalah
Pemerintah Pekon Gadingrejo dan BADAN HIPPUN PEMEKONAN (BHP) Pekon
Gadingrejo
2. Pemerintah Pekon adalah Kepala Pekon dan Perangkat Pekon
3. Peraturan Pekon adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Pekon
4. Keputusan Kepala Pekon adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan
merupakan pelaksanaan dari peraturan Pekon dan kebijaksanaan Kepala Pekon
yang menyangkut Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan
5. Rencana Pemngembangan Wilayah Pekon yang selanjutnya disingkat RPW-Pekon
adalah dokumen perencanaan yang memuat arah kebijakan Pembangunan Pekon
arah kebijakan keuangan Pekon, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas ke wilayahan,
disertai dengan rencana kerja.
6. Rencana Kerja Pembangunan Pekon yang selanjutnya disingkat RKPP adalah
dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran dari RPW-Pekon yang memuat
rancangan kerangka ekonomi Pekon, dengan mempertimbangkan kerangka
pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas Pembangunan Pekon, rencana
kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah Pekon maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
7. Badan Hippun Pemekonan yang selanjutnya disebut BHP adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
Pemerintah Pekon dalam memberdayakan. masyarakat
8. Kader Pernberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disebut KPM adalah anggota
masyarakat Pekon yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif
9. Profil Pekon adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Pekon yang meliputi
data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi Pekon.
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPW-Pekon
Pasal 2
1. Rencana RPW-Pekon dapat diajukan oleh Pemerintahan Pekon;
2. Dalam menyusun rancangan RPW-Pekon Pemerintahan Pekon harus
memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat
yang diwadahi oleh BHP;
3. Rancangan RPW-Pekon yang berasal dari Pemerintahan Pekon disampaikan oleh
Kepala Pekon kepada pemangku kepentingan yaitu: BHP, Lembaga
Kemasyarakatan, PKK, KPM Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, dan sebagainya;
4. Setelah menerima rancangan RPW-Pekon, Pemerintahan Pekon melaksanakan
Musyawarah Pekon untuk mendengarkan penjelasan Kepala Pekon tentang
perencanaan Pengembangan Wilayah Pekon;
5. Jika rancangan RPW-Pekon berasal dari Pemerintahan Pekon, maka Pemerintahan
Pekon mengundang BHP, lembaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh Agama, tokoh
masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musyawarah Pekon membawa RPW-
Pekon;
6. Setelah dilakukan Musyawarah Pekon sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan
(5), maka Pernerintahan Pekon menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri
oleh BHP dan Pemerintah Pekon serta Lembaga Kemasyarakatan dalam acara
penetapan persetujuan BHP atas rancangan RPW-Pekon menjadi RPW-Pekon yang
dituangkan dalam Peraturan Pekon;
7. Setelah mendapat persertujuan Pernerintahan Pekon sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat (6), maka Kepala Pekon menetapkan RPW-Pekon, serta memerintahkan
Juru Tulis Pekon atau Kepala Urusan yang ditunjuk untuk mengundangkan dalam
Lembaran Pekon.
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPW-PEKON
Pasal 3
1. Pemerintahan Pekon wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya
untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh BHP dalam forum Musyawarah
Pekon
2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musyawarah Pekon dalam
perencanaann Pengembangan Wilayah Pekon berdasarkan musyawarah dan
mufakat.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPW-Pekon ini akan diatur oleh
Keputusan Kepala Pekon.
Pasal 5
1. Peraturan Pekon tentang RPW-Pekon ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
2. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan
Pekon ini dengan menempatkan dalam lembaran Pekon
Ditetapkan di : Gadingrejo
Pada tanggal : ............................
KEPALA PEKON GADINGREJO
P R A S T O W O
Gadingrejo, …………………………
Diundangkan di Pekon Gadingrejo
Pada tanggal ………………………
JURU TULIS
PRIHANTORO. WD
PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
KECAMATAN GADINGREJO P E K O N G A D I N G R E J O
Alamat : Jl. Raya Gadingrejo Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu Pos. 35372 Telp. 0721 897217
KEPUTUSAN BADAN HIPPUN PEMEKONAN (BHP)
PEKON GADINGREJO KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
NOMOR : ………………………
TENTANG
PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN PEKON MENGENAIRENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON ( RPW-Pekon )
TAHUN 2012 - 2013
BADAN HIPPUN PEMEKONAN GADINGREJO
Menimbang :a. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala pekon,
pelaksanaannya sesuai dengan daftar skala prioritas pembangunan
pekon baik fisik, ekonomi dan sosial budaya, maka perlu dibuat
Rencana Pengembangan Wilayah Pekon (RPW-Pekon);
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan
Peraturan Pekon tentang Rencana Pengembangan Wilayah Pekon
Gadingrejo Tahun 2012-2013.
c. Bahwa peraturan pekon sebagaimana dimaksud huruf c. Disetujui
bersama antara Kepala Pekon dan BHP
d. Bahwa untuk melaksanakan hal diatas perlu ditetapkan dengan
Keputusan BHP
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa/Kelurahan;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang
Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;
MEMUTUSKAN
Menetapka
n
:
PERTAMA : MENYETUJUI RANCANGAN PERATURAN PEKON TENTANG
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON (RPW-Pekon)
TAHUN 2012 – 2013 UNTUK DITETAPKAN MENJADI
PERATURAN PEKON.
KEDUA : PERSETUJUAN INI BERLAKU MULAI TANGGAL DITETAPKAN.
Disetujui di : Gadingrejo
Pada Tanggal :……………………
BADAN HIPPUN PEMEKONAN ( BHP )
PEKON GADINGREJO
KETUA,
M U R D A T O, SE.MM.
PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
KECAMATAN GADINGREJO
P E K O N G A D I N G R E J OAlamat : Jl. Raya Gadingrejo Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu Pos. 35372 Telp. 0721 897217
KEPUTUSAN KEPALA PEKON KECAMATAN GADINGREJO
Nomor : 410/ /SKPT/18.10.02.08/2012
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RANCANGAN RPW-Pekon
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PEKON GADINGREJO
Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Pekon berkewajiban menyusun Rencana
Pengembangan Wilayah (RPW-Pekon) dan Rencana Kerja
Pengembangan Wilayah Pekon (RKPW-Pekon) yang merupakan
penjabaran dari RPW-Pekon
b. Bahwa penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah Pekon
(RPW-Pekon) dilakukan oleh Tim Penyusun yang dibentuk melalui
Forum Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPW-Pekon
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan huruf
b, dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan tentang Tim
Penyusun Rencana Rencana Pengembangan Wilayah Pekon (Tim
Penyusun RPW-Pekon).
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006, tentang
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa,
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2007, tentang
Kader Pemberdayaan Masyarakat,
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2007, tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa/Kelurahan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007, tentang
Perencanaan Pembangunan Desa,
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2007, tentang
Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan
6. Surat Edaran Mendagri Nomor 414.2/1408/PMD tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan Pembangunan Desa (Juknis PPD)
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
Pertama : Menetapkan Susunan Tim Penyusun Rencana Pengembangan Wilayah
Pekon (RPW-Pekon) Tahun 2012 – 2013 sebagai berikut :
Koordinator : ……………………… (………………………..)
Sekretaris : ……………………… (………………………..)
Anggota : ……………………… (………………………..)
……………………… (………………………..)
………………………. (………………………..)
……………………… (………………………..)
……………………... (………………………..)
……………………… (………………………..)
……………………… (………………………..)
……………………… (………………………..)
……………………… (………………………..)
Kedua : Tugas dan Tanggungjawab Tim Penyusun RPW-Pekon adalah
menyusun Rancangan Rencana Pengembangan Wilayah Pekon (RPW-
Pekon) tahun 2012 – 2013 berdasarkan data-data hasil Pengkajian
Keadaan Pekon (PKP) dan Perumusan Visi yang dilakukan secara
partisipatif.
Ketiga : Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penyusun RPW-Pekon mengacu
Petunjuk Teknis Perencanaan Pengembangan Wilayah Pekon.
Keempat : Tim Penyusun RPW-Pekon dalam melaksanakan tugasnya dibantu
aparat pemerintah serta pihak lain yang berkompeten.
Kelima : Masa tugas Tim Penyusun RPW-Pekon terhitung sejak ditetapkannya
Surat Keputusan Kepala Pekon ini; sampai dengan ditetapkannya
Peraturan Pekon (Perpek) tentang RPW-Pekon tahun 2012 – 2013 oleh
Kepala Pekon dan BHP.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : GADINGREJO
Pada Tanggal : ……………………...
KEPALA PEKON GADINGREJO
P R A S T O W O
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON
(RPW-Pekon)
TAHUN 2012 - 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. setelah melalui proses penggalian gagasan di
setiap dusun dan kelompok sampai dengan musyawarah pekon dalam rangka
Menggagas Masa Depan Pekon, tim penyusun yang terdiri dari Kepala Pekon,
Sekretaris Pekon, LPM, Kepala Dusun, KPMD, Wakil Masyarakat, anggota BHP dan
Perangkat Pekon Gadingrejo telah berhasil menyusun Dokumen RPW-Pekon.
RPW-Pekon adalah bagian dari perencanaan seluruh warga masyarakat Pekon
Gadingrejo yang menginginkan masa depan Pekon yang lebih baik di segala bidang.
Mimpi Masyarakat Pekon akan menjadi kenyataan ketika dimulai dengan perencanaan
yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya.
Dokumen ini dalam penyusunannya telah melalui proses yang panjang dan
melibatkan banyak orang dan merupakan pengalaman pertama bagi masyarakat dalam
menyusun mimpi-mimpi masyarakat pekon dalam bentuk dokumen perencanaan
pekon.
Meskipun banyak kekurangan dalam penyusunan dokumen RPW-Pekon tetapi
dokumen ini sudah cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat karena
disusun dengan prinsip lengkap, cermat, sistematis, partisipatif dan terbuka.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
Tim Penyusun dalam proses penyusunan RPW-Pekon ini sesuai dengan tahapan-
tahapan yang diatur dalam perundang-undangan.
Harapan kami semoga dokumen ini bisa menjadi landasan pijak dalam
melaksanakan proses pengembangan wilayah di Pekon Gadingrejo Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dan semoga seluruh Rencana pengembangan
wilayah pekon yang tersusun dalam dokumen RPW-Pekon ini bisa terealisasi sesuai
dengan yang di cita-citakan masyarakat Pekon Gadingrejo
Gadingrejo,………………………………...
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
PERATURAN PEKON TENTANG RPW-PEKON
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Hal
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Maksud Dan Tujuan
BAB II : PROFIL Pekon
2.1. Kondisi Pekon
2.1.1. Sejarah Pekon
2.1.2. Demografi
2.1.3. Keadaan Sosial
2.1.4. Keadaan Ekonomi
2.2. Kondisi Pemerintahan Pekon
2.2.1. Pembagian Wilayah
2.2.2. Struktur Organisasi Pekon
BAB III : MASALAH DAN POTENSI
3.1. Masalah
3.2. Potensi
BAB IV : RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PEKON
4.1. Visi Dan Misi
4.1.1. Visi
4.1.2. Misi
4.2. Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Pekon
4.2.2 Potensi Dan Masalah
4.2.3 Program Pengembangan Wilayah Pekon
4.2.4 Strategi Pencapaian
BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Potret Pekon (Peta Sosial)
2. Daftar Masalah & Potensi Form B1
3. Kalender Musim
4. Daftar Masalah & Potensi
5. Diagram Kelembagaan
6. Daftar Masalah & Potensi
7. Pengelompokan Masalah & Potensi Form C1
8. Pemeringkatan Masalah & Potensi Form C2
9. Kajian Tindakan Masalah Form C3
10. Penentuan Peringkatan Tindakan Form C4
11. Rencana yang dibiayai Swadaya & Pihak ketiga Form D1
12. Rencana yang ada DananyaForm D2
13. RPW-Pekon Form D4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai Pekon adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarkaat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Pekon diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di pekon, maka pekon diharuskan mempunyai Rencana Pengembangan Wilayah Pekon (RPW-Pekon) .
RPW-Pekon Gadingrejo ini merupakan rencana strategis Pekon Gadingrejo untuk mencapai tujuan dan cita-cita masyarakat pekon. RPW-Pekon tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada pekon untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pengembangan wilayah yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Goverment) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.
1.2. DASAR HUKUM
1. Undang- Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang- Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang Pendataan
Program Pembangunan Desa/Kelurahan
10.Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu No. 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
12.Surat Kementerian Dalam Negeri No 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010
perihal Juknis Perencanaan Pembangunan Desa.
13. Inpres Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Yang Berkeadilan;
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Penyusunan RPW-Pekon
Maksud di adakannya penyusunan Rencana pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDes) adalah:
1. Menjabarkan Visi dan Misi, dan Program pemerintah desa dalam kurun waktu
lima tahun dalam melaksanakan proses pembangunan .
2. Dengan di lakukannya UU Otonomi Daerah di harapkan dalam melakukan
proses pembangunan di desa bisa di prioritaskan sesuai dengan kondisi serta
potensi yang dimiliki desa setempat.
3. Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring pembangunan yang dilaksanakan di desa yang
di harapkan bisa menekan terjadinya penyimpangan dalam proses
pelaksanaan.
b. Tujuan Penyusunan RPW-Pekon
Adapun tujuan di adakannya penyusunan Rencana pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes) adalah :
1. Membuat suatu dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan
arah kebijakan keuangan desa, strategi pembangunan desa, sasaran-
sasaran setrategis yang ingin dicapai selama Lima tahun kedepan.
2. Memberikan arah mengenai kebijakan umum dan program pembangunan
desa selama Lima tahun kedepan.
3. Menjadi landasan bagi penyusunan usulan program desa yang akan
dibiayai oleh APBDes, APBD Kabupaten, APBD Propinsi serta APBN.
4. Sebagai bahan evaluasi serta refleksi pembangunan yang akan datang.
5. Sebagai media informasi dan juga pengukuran kinerja pemerintah desa
terkait capaian-capaian pembangunan dalam kurun waktu Lima tahun
kedepan.
BAB II
PROFIL DESA
2.1. KONDISI DESA
2.1.1. Sejarah Desa
1. Pada tahun 1907 orang-orang Kolononisasi dari Purworejo Jawa Tengah didatangkan oleh Pemerintah Belanda ke Lampung untuk membuka Desa sebanyak 20 KK. Pimpinan rombongan kolonisasi adalan bapak Dipo Rejo. Didalam hutan yang sedang mereka tebang untuk dijadikan desa tersebut terdapat sungai kecil, ketika orang-orang sedang mandi di sungai terebut ada salah seorang dari mereka menemukan Gading Gajah yang menancap di dasar sungai. Untuk mengabadikan kejadian tersebut, diberilah nama sungai tersebut dengan nama Way Gading. Way dalam bahasa Lampung artinya Air atau Sungai, sedang kan Gading adalah barang yang sangat berharga dari binatang Gajah.
2. Pemberian Nama Desa GadingrejoPemberian nama desa Gadingrejo tidak terlepas dari peristiwa penemuan Gading Gajah di sungai. Penemuan Gading Gajah didasar sungai segera diambil kesimpulan bahwa hutan yang baru di tebang itu banyak terdapat binatang Gajah. Berdasarkan analisa pemberian nama desa Gadingrejo terdapat 2 (Dua) alternatif :1. Alternatif Pertama ;Diambil dari peristiwa penemuan Gading Gajah yang menancap di dasar sungai untuk peringatan diberilah desa baru itu dengan nama “GADINGREJO”, diambilnya kata Rejo kerena bermakna Ramai atau Makmur.- Alternatif Kedua :Diambil dari nama ketua rombongan yang bernama Dipo Rejo .Dipo mungkin berasal dari kata DWI PONGGO yang berati Gajah, dengan mengingat binatang Gajah orang ingat pula akan Gadingnya.Disamping itu desa yang baru dibuka itu diharapkan menjadi desa yang ramai dan makmur atau desa yang dalam bahasa jawa Rejo. Maka jadilah Nama desa “GADINGREJO”.Kesimpulan nya adalah nama desa Gadingrejo merupakan kombinasi antar ketua rombongan (DIPO REJO) DAN PENEMUAN Gading Gajah didasar sungai.
3. Pada pembukaan secara administratip desa Gadingrejo, termasuk Onderdistrik Gedongtataan. Pada tahun 1935 wilayah Gadingrejo diubah statusnya dari Kementrian menjadi Asisten Kewedanaan, sedang kewedanaan berada di Gedongtataan.
4. Dalam bidang kepamongan desa Gadingrejo pada waktu itu masih bernama Kampung Gadingrejo, dapat kita katakana dari nama-nama kepala kampung yang menjabat sejak tahun 1908.
5. Gadingrejo sebagai Ibu Kota Kecamatan Penunjukan / Penetapan Desa Gadingrejo sebagai Ibu Kota Kecamatan adalah sejak Kepala Desa di Jabat oleh Bapak Marto Setiko pada tahun 1926 Sekertaris Desa (carik) yang paling lama dan paling tua adalah bapak Harjo Atmojo , sejak tahun 1934 sampai tahun 1984 (50 tahun) selanjutnya digantikan oleh Prihantoro sejak tahun 1987 sampai sekarang.Menurut sejarah Kepamongan Kampung Gadingrejo (sekarang Desa Gadingrejo) beberapa kali penggatian Kepala Kampung / Kepala Desa yaitu :
NO
NAMA KEPALA DESA TAHUN MEMERINTAH
1. PURWO TARUNO 1908 s/d 1925
2. MARTO SETIKO 1926 s/d 1933
3. SUMO SASTRO 1934 s/d 1955
4. KADAR COKRO SUDARMO 1956 s/d 1966
5. SUMOYO 1967 s/d 1988
6. HERIS RAKUP 1989 s/d 1997
7. PRASTOWO 1998 s/d 2007
8. PRASTOWO PERIODE 2008 - 2014
2.1.2. DEMOGRAFI
a) Batas Wilayah Pekon
Letak geografi Pekon Gadingrejo , terletak diantara :
Sebelah Utara : Pekon Tegal Sari
Sebelah Selatan : Desa Way Layap
Sebelah Barat : Pekon Wonodadi
Sebelah Timur : Desa Kutoarjo
b) Luas Wilayah Pekon
1. Pemukiman : 6 ha
2. Pertanian Sawah : 268 ha
3. Ladang/tegalan : 100 ha
4. Hutan : - ha
5. Rawa-rawa : - ha
6. Perkantoran : 2 ha
7. Sekolah : 4 ha
8. Jalan : 5 ha
9. Lapangan sepak bola : 1 ha
c) Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 0,5 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 5 menit
3. Jarak ke ibu kota kabupetan : 10 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 20 menit
d) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
- Jumlah Kepala Keluarga : 2.380 KK
- Jumlah Penduduk : 9.650 Orang
- Laki-laki : 4.944 Orang
- Perempuan : 4.706 Orang
2.1.3. KEADAAN SOSIAL
a). Pendidikan
1. SD/ MI : 2.664 Orang
2. SLTP/ MTs : 1.580 Orang
3. SLTA/ MA : 1.455 Orang
4. S1/ Diploma : 334 Orang
5. Putus Sekolah : .....-....Orang
6. Buta Huruf : .....-....Orang
b). Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 7 buah/ Lokasi di Dusun.................
2. SD/MI : 9 buah/ Lokasi di Dusun.................
3. SLTP/MTs : 3 buah/ Lokasi di Dusun.................
4. SLTA/MA : 2 buah/ Lokasi di Dusun.................
5. Lain-lain : 1 buah/ Lokasi di Dusun.................
c). Kesehatan
a. Kematian Bayi
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : ...........orang
2. Jumlah Bayi meninggal tahun ini : ...........orang
b. Kematian Ibu Melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini : ...........orang
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : ...........orang
c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 : ...........orang
2. Cakupan Imunisasi DPT-1 : ...........orang
3. Cakupan Imunisasi Cacar : ...........orang
d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : ...........orang
2. Balita gizi buruk : ...........orang
3. Balita gizi baik : ...........orang
4. Balita gizi kurang : ...........orang
e. Pemenuhan air bersih
1. Pengguna sumur galian : ...........KK
2. Pengguna air PAH : ...........KK
3. Pengguna sumur pompa : ...........KK
4. Pengguna sumur hidran umum : ...........KK
5. Pengguna air sungai : ...........KK
d). Keagamaan.
1. Data Keagamaan Desa Gadingrejo Tahun 2010
Jumlah Pemeluk :- Islam : .............orang
- Katolik : .............orang
- Kristen : .............orang
- Hindu : .............orang
- Budha : .............orang
2. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
- Masjid/ Musholla : 10 / 17 buah
- Gereja : ....1.......buah
- Pura : .............buah
- Vihara : .............buah
2.1.4 KEADAAN EKONOMI
a). Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : 271..... ha
2. Padi Ladang : .............ha
3. Jagung : .............ha
4. Palawija/Holtikultura : 15....... ha
5. Tembakau : .............ha
6. Tebu : .............ha
7. Kakao/ Coklat : .............ha
8. Sawit : .............ha
9. Karet : .............ha
10. Kelapa : .............ha
11. Kopi : .............ha
12. Singkong : ....1........ha
13. Lain-lain : .............ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
1. Kambing : .............ekor
2. Sapi : .............ekor
3. Kerbau : .............ekor
3. Ayam : .............ekor
4. Itik : .............ekor
5. Burung : .............ekor
6. Lain-lain : .............ekor
c). Perikanan
1. Tambak ikan : .............ha
2. Tambak udang : .............ha
3. Lain-lain : .............ha
d). Struktur Mata Pencaharian
Jeis Pekerjaan :
1. Petani : .............orang
2. Pedagang : .............orang
3. PNS : .............orang
4. Tukang : .............orang
5. Guru : .............orang
6. Bidan/ Perawat : .............orang
7. TNI/ Polri : .............orang
8. Pesiunan : .............orang
9. Sopir/ Angkutan : .............orang
10. Buruh : .............orang
11. Jasa persewaan : .............orang
12. Swasta : .............orang
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA
a). Lembaga pemerintahan
Jumlah aparat desa :
1. Kepala Desa : .............orang
2. Sekretaris Desa : .............orang
3. Perangkat Desa : .............orang
4. BHP : .............orang
b). Lembaga kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1. LPM : .............
2. PKK : .............
3. Posyandu : .............
4. Pengajian : ............. Kelompok
5. Arisan : ............. Kelompok
6. Simpan Pinjam : ............. Kelompok
7. Kelompok Tani : ............. Kelompok
8. Gapoktan : ............. Kelompok
9. Karang Taruna : ............. Kelompok
10. Risma : ............. Kelompok
11. Ormas/LSM : ............. Kelompok
12. Lain-lain : ............. Kelompok
c). Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1. Dusun ................. : Jumlah ...............RT
2. Dusun ................. : Jumlah ...............RT
3. Dusun ................. : Jumlah ...............RT
4. Dusun ................. : Jumlah ...............RT
5. Dusun ................. : Jumlah ...............RT
d). Struktur Organisasi Desa
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN
DESA GADINGREJO
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
NAMA-NAMA APARAT DESA :
Kepala desa : PRASTOWO
Sekretaris Desa : PRIHANTORO WD.
Kepala Urusan Pemerintahan : SUPARDI
Kepala Urusan Umum : PUDIO HANDOKO
Kepala Urusan Pembangunan : L. INDRAWATI
Kepala Urusan Kesra : SURANTO
Kepala Urusan Keuangan : SUTRISNO
Kepala Dusun
1. Dusun I : JONO YULIAN
2. Dusun II : B I S R I
3. Dusun III : MULYONO
4. Dusun IV : SAIMAN
5. Dusun V : SYAMSUDIN
6. Dusun VI : MUDAKIR
7. Dusun VII : SLAMET RIYADI
8. Dusun VIII : ABU HANIFAH
9. Dusun IX : S U G I R I
10. Dusun X : SARWO EDI
SUSUNAN ORGANISASI
BADAN HIPPUN PEMEKONAN (BHP) PEKON GADINGREJO
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
NAMA-NAMA ANGGOTA BADAN HIPPUN PEMEKONAN (BHP)
Ketua : MURDATO, SE.
Wakil Ketua : T U K I R A N
Sekretaris : TEGUH MINTARJO
Bendahara : S A R I M A N
Anggota : 1. S A L I O
2. U T O Y O
3. SUTIKNO
4. Drs. NARSIMAN
5. SUNARYO
6. S U K R O
7. LILIK AGUSTONO
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
Masalah dan potensi dimaksudkan disini berisikan hal-hal sebagai berikut:
1) Daftar Masalah Dan Potensi Dari Potret Pekon ;
Daftar masalah dari potret desa bersumber dari hasil pengkajian Pekon yang
mencerminkan daftar masalah kondisi prasarana; lingkungan; kesehatan;
pendidikan; sosial-budaya; keamanan dan sumberdaya perekonomian yang ada di
Pekon .
Daftar potensi dari potret desa merupakan rincian peluang atau kondisi lain yang
bisa dioptimalkan dari gambaran masalah yang ada di Pekon yang bisa merubah
keadaan setempat menjadi lebih baik.
2) Daftar Masalah Dan Potensi Dari Kalender Musim;
daftar masalah dari kalender musim merupakan daftar gambaran dari hasil
pengkajian dari kondisi musim di Pekon setempat yang menjelaskan situasi/keadaan
pada masing-masing musim tertentu (musim kemarau; musim pancaroba; dan
musim hujan).
Daftar potensi dari kalender musim merupakan daftar sumberdaya alam/material
yang bisa dioptimalkan untuk mendukung perbaikan masalah (sosial; ekonomi;
lingkungan; dll) yang ditimbulkan oleh faktor musim.
3) Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan.
Daftar masalah dari bagan kelembagaan merupakan daftar masalah yang menjadi
temuan dari hasil pengkajian atas kondisi kelembagaan yang ada di Pekon , seperti
pada pemerintah pekon ; BHP; RT; RW ; Kelompok Tani; kelembagaan simpan
pinjam; ; dll.
Daftar potensi dari bagan kelembagaan adalah daftar potensi yang bisa
dikembangkan dari kondisi/keadaan yang ada dari masing-masing kelembagaan
yang ada di desa tersebut.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON
4.1. VISI DAN MISI
Demokratisasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat
melalui BADAN HIPPUN PEMEKONAN dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada
sebagai mitra Pemerintah Pekon yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat
agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap
perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga Pekon sehingga
diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 5 ( lima )
tahun ke depan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan
dapat benar-benar mendasarkan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat
sehingga secara bertahap Desa Gadingrejo dapat mengalami kemajuan. Untuk itu
dirumuskan Visi dan Misi.
4.1.1 Visi Desa
“Kebersamaan Dalam Membangun Demi Desa Gadingrejo Yang Lebih Maju”
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk
memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan
Pembangunan di Desa Gadingrejo baik secara individu maupun kelembagaan
sehingga 5 ( lima ) tahun ke depan Desa Gadingrejo mengalami suatu perubahan
yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi
dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pelaksanaan Pembangunan.
4.1.2 Misi
1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada
2. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan pemerintahan
dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
3. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan Desa
Gadingrejo yang aman, tentram dan damai.
4. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BHP dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan
yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga
aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BHP berperan aktif membantu pemerintah Desa
dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BHP merumuskan
program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang
sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala
prioritas.
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
a). Arah Pengelolahan Pendapatan Desa
- Pendapatan Pekon bersumber Pendapatan Asli Pekon dan Dana dari
Pemerintah.
- Pajak dipungut oleh Kepala Dusun dibantu oleh Perangkat Desa sesuai
dengan wilayahnya masing - masing kemudian dikumpulkan dan
disetorkan oleh Kepala Desa Desa.
- Pendapatan dari . Usaha Milik Desa dan dari Pemerintah dikelola oleh
bendahara Desa.
b). Arah Pengelolahan Belanja Desa
1. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat Desa
2. Tunjangan BHP dan Honor RT dan RW.
3. Pengadaan Barang dan jasa
4. Pengadaan ATK, inventaris Kantor Desa dll.
5. Biaya operasional Pemerintah Desa
6. Pembangunan sarana dan prasarana, dll
c). Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah Desa bersama BHP melaksanakan musyawarah guna membahas
anggaran yang dibutuhkan selama setahun dengan menggunakan tolok ukur
pada tahun-tahun sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APBDes.
4.2.2 Potensi Dan Masalah
a). Sumber daya Alam
Potensi yang dimiliki desa Gadingrejo adalah sumberdaya alam yang dimiliki
desa seperti lahan kosong, sungai, rawa, sawah, perkebunan, laut, hutan,
pegunungan yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b). Sumber daya manusia
Potensi yang dimiliki desa Gadingrejo adalah tenaga, kader kesehatan, kader
pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari tabel tingkat
pendidikan di atas.
c). Sumber daya sosial
Potensi sumber daya sosial yang dimiliki Desa Gadingrejo adalah banyaknya
lembaga-lembaga yang ada dimasyarakat seperti LPM, Gapoktan, Kelompok
Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam, Posyandu, Karang Taruna ,
Risma ,dan lani-lain.
d). Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Gadingrejo adalah adanya
Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti
Peternakan, Perikanan ..............., ................., ................., ...............,
Di Desa Permasalahan Secara Umum dijabarkan Sebagai Berikut :
a). Bidang Sarana Prasarana Fisik
1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
pemeliharaan bangunan
2. Lokasi Pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan
kecemburuan sosial
3. Pembangunan yang kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi masih
berdasar keinginan
4. Masih terbatasnya dana pembangunan desa yang dikelola desa
5. ...................................................................
6. ..................................................................
b). Bidang Ekonomi
1. Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa
2. Belum adanya pemasukan dana secara maksimal
3. Terbatasnya dana untuk modal
7. Belum adanya pendidikan ketrampilan bagi masyarakat
8. ....................................................................
9. ....................................................................
10.....................................................................
c). Bidang Sosial Budaya
1. Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2. Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa
3. ...................................................................
4. ...................................................................
5. ...................................................................
6. ...................................................................
e). Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan
2. Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas mengetahui tugas pokok
dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik
4. Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat
berjalan optimal
5. Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
6. ....................................................................
7. ....................................................................
f). Bidang Kesehatan
1. Belum adanya tempat pelayanan kesehatan ( PKD ) yang memadai
2. Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal
3. Kegiatan kader posyandu yang masih bersifat perjuangan dan masih
tergantung pada petugas kesehatan
4. Belum terbentuk lembaga pelayanan kesehatan masyarakat
5. .........................................................................
6. .........................................................................
g). Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari
kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan / Rapat Koordinasi yang masih kurang
3. Belum tersusunnya rencana kegiatan / program kerja
4. Buku pedoman tentang kelembagaan yang kurang
5. .......................................................................
6. .......................................................................
h). Bidang Kamtibmas
1. Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan
3. Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan
4. ........................................................................
5. ........................................................................
i). Bidang Lingkungan Hidup
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
2. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3. Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
4. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang
5. .........................................................................
6. .........................................................................
j). Bidang Partisipasi Masyarakat
1. Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang
2. Kegiatan Gotong royong yang masih Kura
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan sosial
k). Bidang Pertanian
1. Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik
2. Perkumpulan petani belum berjalan dengan baik
3. Kekurangan air pada musim kemarau
4. ..............................................................
5. ..............................................................
6. ..............................................................
l). Bidang Hukum
1. Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada
2. Penegakan hukum yang masih kurang
3. Alergi terhadap aparat penegak hukum
4. ..............................................................
5. ..............................................................
6. ..............................................................
m). Bidang Perindustrian dan Perdagangan
1. Home Industri yang belum dikembangkan
2. Kesulitan dan penambahan modal
3. .................................................................
4. .................................................................
n). Bidang Pertanahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat hak milik /
sertifikat
2. Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas
3. .......................................................................
4. .......................................................................
5. .......................................................................
4.2.3 Program Pembangunan Desa
a). Sarana dan Prasarana
1. Pembangunan/ rehap Balai dan Kantor Desa
2. Saluran air
3. Jembatan dan gorong-gorong
4. ....................................................................
5. ....................................................................
6. ....................................................................
b). Ekonomi
1. Mengembangkan BUMDES
2. Saluran Air Pertanian.
3. ...............................................................
4. ...............................................................
5. ...............................................................
6. ...............................................................
c). Sosial Budaya
1. Peningkatan Siskamling
2. ................................................................
3. ................................................................
4. ................................................................
5. ................................................................
d). Pendidikan
1. Pelatihan Wira usaha
2. Peningkatan SDM (PKK dan Kader Keuangan Desa)
3. Pelatihan Pertanian
4. .........................................................
5. ........................................................
6. .......................................................
e). Kesehatan
1. Perbaikan saluran pembuangan
2. MCK / Jamban keluarga
3. ...........................................................
4. ...........................................................
5. ...........................................................
6. ...........................................................
f). Agama
1. Pembangunan/Rehab Masjid
2. Pembangunan / Rehab Mushola
3. .............................................................
4. ............................................................
5. ............................................................
6. ............................................................
4.2.4. Strategi Pencapaian
a). Strategi
Program Desa ............... dilaksanakan dengan mengacu pada strategi-strategi
yang disusun berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
b). Menetapkan Desa................ sebagai ............................
Fokus pengembangan ........... yaitu pada ............................ yang memiliki
keunggulan komparatif dan diandalkan untuk dapat bersaing dengan daerah
lainnya untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
c). Menyusun langkah-langkah operasional pembangunan Desa..
1. Orientasi pengembangan diarahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat
2. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
3. Peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peduli kesehatan
5. Melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai
religius
d). Menetapkan prioritas pengembangan desa.
1. Pembangunan Desa diarahkan pada infrastruktur pedesaan
2. Pembangunan sarana dan prasarana umum
3. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan ekonomi
BAB V
PENUTUP
Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa
menyusun lihat pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang
sifatnya darurat dan tidak bisa ditunda, karena tidak tercantum dalam rencana program
maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun
material yang bisa diambil dari lokal Desa.
Karena program ini hanya untuk 5 (lima) tahun maka untuk menjembatani
kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala
Desa, penyusun menyiapkan program yang sifatnya hanya sekunder dan tidak
membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi biasanya tidak lama.
Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada selain itu
menyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang belum terealisasi
sehingga bisa diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program
pembangunan tersebut bisa terus berkesinambungan meskipun yang menduduki
jabatan Kepala Desa silih berganti.
Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT
memberikan Ridho sehingga semua program bias terealisasi sesuai yang
penyusunan dan perencanakan.