ringkasan.docx

12
PREFERENSI SERANGGA PENYERBUK KELAPA SAWIT (Elaeis gueenensis Jacq.) TERHADAP BEBERAPA JENIS GULMA BERBUNGA di PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII PELAIHARI Abdi Rusnansyah*, Gunawan, Abdul Gafur Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jln. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan. *e-mail : [email protected] ABSTACT Insects and weeds are important components in palm ecosystem. Weeds can be used by insects as foraging, perching, and meeting place for male and female insects. Preference of palm (Elaeis gueenensis jacq.) Pollinator insects toward several kinds of flowering weeds has not been investigated. The purpose of this research was to identify preference of palm (Elaeis gueenensis jacq.) pollinator insects toward several kinds of flowering weeds in PTPN XIII Palm Farm Pelaihari. The weeds which used were Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha Kunth., Mucuna bracteata, dan Chromolaena odorata L. Palm pollinator insects taken from field were aclimatized for 24 hours in laboratory. Preference test used olfactometer. The acquired data was analyzed using Anova and Tukey HSD. The result of this research showed that each palm pollinator insect was only

Upload: ahmadfirdaus

Post on 26-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PREFERENSI SERANGGA PENYERBUK KELAPA SAWIT (Elaeis gueenensis Jacq.) TERHADAP BEBERAPA JENIS GULMA BERBUNGA di PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII PELAIHARI

Abdi Rusnansyah*, Gunawan, Abdul GafurProgram Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung MangkuratJln. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan.*e-mail : [email protected]

ABSTACTInsects and weeds are important components in palm ecosystem. Weeds can be used by insects as foraging, perching, and meeting place for male and female insects. Preference of palm (Elaeis gueenensis jacq.) Pollinator insects toward several kinds of flowering weeds has not been investigated. The purpose of this research was to identify preference of palm (Elaeis gueenensis jacq.) pollinator insects toward several kinds of flowering weeds in PTPN XIII Palm Farm Pelaihari. The weeds which used were Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha Kunth., Mucuna bracteata, dan Chromolaena odorata L. Palm pollinator insects taken from field were aclimatized for 24 hours in laboratory. Preference test used olfactometer. The acquired data was analyzed using Anova and Tukey HSD. The result of this research showed that each palm pollinator insect was only attracted on one plant species. Elaidobius kamerunicus Faust. and Apis sp. were attracted more to Ageratum conyzoides L. (orientation times respectively were 4,17 minutes and 2,17 minutes). Cosmolestes sp. and Family Micropezidae were attracted more to Mikania micrantha H.B.K. (orientation times respectively were 2,54 minutes and 2,20 minutes). Polistes sp. were attracted more to Mucuna bracteata (orientation time was 2,86 minutes). Chromolaena odorata L. were not attracted at all by palm pollinator insects.Keywords : Palm, flowering weeds, pollinator insects, preference, orientation time. Latar Belakang Menurut Harun dan Noor (2002), produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh penyerbukan. Penyebukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin atau serangga. Keberhasilan penyerbukan dipengaruhi oleh lingkungan tanaman seperti hara, pencahayaan dan tindakan budidaya seperti pemupukan. Perubahan terhadap salah satu faktor di atas akan meningkatkan atau menurunkan produksi tandan buah.Peningkatan produksi kelapa sawit di Indonesia mutlak di perlukan untuk memenuhi permintaan pangsa pasar international saat ini. Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi adalah melalui intensifikasi pertanian melalui penyerbukan oleh serangga. Salah satu serangga yang dapat membantu proses penyerbukan kelapa sawit adalah Elaidobius kamerunicus Faust., serangga ini dapat menyerbuk dengan baik dan sangat efektif (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2003). Gulma yang selama ini dianggap sebagai tanaman pengganggu ternyata mempunyai beberapa pengaruh yang menguntungkan bagi tanaman budidaya. Gulma dapat berfungsi sebagai tanaman perangkap, yaitu sebagai inang alternatif bagi serangga, dan penyedia makanan bagi serangga musuh alami dewasa karena gulma tersebut menyediakan polen bagi parasitoid dewasa (Soegiarto & Baco, 1993). Oleh sebab itu perlu diketahui jenis gulma yang bermanfaat untuk menjadi inang serangga penyerbuk tanaman kelapa sawit dan dikembangkan untuk membuat mikro habitat.Metode Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei - Desember 2014. Pengujian preferensi dilakukan di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Pengambilan sampel untuk penelitian ini bertempat di perkebunan kelapa sawit Afdeling 1 PTPN XIII Pelahari, Kalimantan Selatan. Bahan yang digunakan adalah Elaeidobius kamerunicus Faust., Apis sp., Cosmolestes sp., Polistes sp., dan serangga famili Micropezidae, Serta 4 spesies tanaman, yaitu : Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha H.B.K., Chromolaena odorata L., dan Mucuna bracteata. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Olfaktometer, stop watch, pompa vakum, Lima buah kotak kaca ukuran 40 x 40 x 80 cm, jaring serangga, toples serangga, poly bag, alat tulis, mikroskop stereo, kamera, buku identifikasi serangga Borror et al., (1992) dan Jumar (2000).Rangkaian AlatLima buah kotak kaca masing-masing dihubungkan pada lengan bau (diameter 5cm) dari ruang sampel dengan menggunakan selang (panjang 1,76 cm). Setiap ruang bau terdapat lubang kecil untuk sirkulasi udara. Pada bagian tengah dasar dari ruang sampel dihubungkan dengan pompa vakum (penghisap) untuk menghisap udara.

Gambar 1. Skema Olfaktometer Aliran Udara 5 Lengan. (A) ruang bau; (B) lengan bau (C) selang penghubung; (D) pompa vakum; (E) Ruang Sampel (F) tempat memasukkan seranggaCara KerjaMasing-masing tanaman gulma diletakkan dalam kotak kaca, dan salah satu kotak kaca tidak dimasukkan tanaman atau dijadikan sebagai kontrol, maksudnya adalah apabila ada serangga yang tidak menyukai bau dari ke empat kotak kaca yang berisi tanaman tersebut, maka serangga akan memilih kotak kaca yang kosong atau yang tidak berisi tanaman. Selanjutnya kotak kaca ditutup rapat. Pompa vakum kemudian dihidupkan dan serangga yang akan diuji preferensinya terhadap bau dimasukkan kedalam tempat yang terhubung dengan lengan bau. Ketika serangga sudah sampai di tempat tersebut, dihitung sebagai nol detik, dan dihitung waktu yang dibutuhkan oleh serangga tersebut untuk melakukan orientasi dan menuju ke salah satu lengan olfaktometer, yang telah terdapat bau dari masing-masing tanaman. Pengulangan bagi tiap-tiap spesies sebanyak tiga kali. Pada penelitian ini dapat diamati waktu orientasi dan frekuensi serangga yang tertarik pada salah satu jenis tanaman. Pengujian dilakukan antara pukul 08.00 11.00 WITA.Analisa DataData yang diperoleh dari pengamatan, dianalisis dengan statistik inferensial menggunakan analisis data Anova (Analysis of varians) kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey HSD (Honestly Significance Difference). Variabel yang diamati adalah waktu orientasi dan frekuensi ketertarikan serangga pada salah satu jenis tanaman.HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan diperoleh gulma berbunga yang terdapat di perkebunan kelapa sawit PTPN XIII Pelaihari adalah Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha H.B.K., Mucuna bracteata, dan Chromolaena odorata L.Berdasarkan hasil identifikasi serangga yang berpotensi sebagai penyerbuk kelapa sawit selain Elaeidobius kamerunicus Faust. yang terdapat di perkebunan kelapa sawit PTPN XIII Pelaihari adalah Apis sp., Cosmolestes sp., Polistes sp., dan serangga famili Micropezidae.Foto hasil tanaman gulma 1. Tanaman Ageratum conyzoides L.,

2. Tanaman Mikania micrantha H.B.K

3. Tanaman Mucuna bracteata

4. Tanaman Chromolaena odorata L.

Foto Hasil Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit1. Serangga Elaeidobius kamerunicus Faust.

2. Serangga Apis sp.

3. Serangga Cosmolestes sp.

4. Serangga Polistes sp.

5. Serangga famili Micropezidae

Preferensi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Terhadap Beberapa Jenis Gulma BerbungaTabel 1. Hasil Uji Preferensi Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Terhadap Beberapa Tanaman Jenis Gulma Berbunga.NoSeranggaPreferensi terhadap tanamanRata-Rata Waktu Orientasi (n=3)

1Elaedobius kamerunicus Faust.Ageratum conyzoides L.4,17 0,29 menit b

2Apis sp.Ageratum conyzoides L.2,17 0,25 menit a

3Cosmolestes sp.Mikania micrantha H.B.K.2,54 0,25 menit a

4Polistes sp.Mucuna bracteata3,86 0,24 menit a

5Famili MicropezidaeMikania micrantha H.B.K.2,20 0,10 menit a

Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji Tukey HSD

Berdasarkan hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan Analysis of varians (Anova), karena nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata waktu orientasi masing-masing serangga dalam melakukan preferensi terhadap tanaman gulma tidak sama atau terdapat perbedaan dari masing-masing serangga tersebut dalam melakukan peferensi terhadap tanaman gulma. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dapat disimpulkan bahwa waktu orientasi serangga Apis sp., Famili Micropezidae, Cosmolestes sp., dan Polistes sp. tidak berbeda nyata satu sama lain. Serangga Elaedobius kamerunicus Faust. berbeda nyata waktu orientasinya dalam melakukan preferensi terhadap tanaman gulma. Tanaman Ageratum conyzoides L. lebih disukai oleh serangga Elaeidobius kamerunicus Faust. dengan rata-rata waktu orientasi 4,17 menit dan Apis sp. dengan rata-rata waktu orientasi 2,17 menit. Tanaman Mikania micrantha H.B.K. lebih disukai serangga Cosmolestes sp. dengan rata-rata waktu orientasi 2,54 menit dan famili micropezidae dengan rata-rata waktu orientasi 2,20 menit. Tanaman Mucuna bracteata lebih disukai serangga Polistes sp. dengan rata-rata waktu orientasi 2,86 menit.Secara umum serangga tertarik terhadap tanaman karena serangga tersebut menyukai bau yang dihasilkan oleh tanaman dan juga serangga sudah terbiasa dengan tanaman tersebut ketika berada di alam sehingga serangga dengan mudah mengenalinya (Suskaromah, 2001). Menurut Grier (1994) dalam Khodijah (2001), apabila serangga mendeteksi adanya sumber bau terutama pada saat mencari makan maka serangga akan mencoba menemukan sumber bau tersebut dan apabila serangga berhasil mengetahui sumber bau, serangga tersebut akan terbang dan bergerak langsung ke arah sumber bau yang ada.Serangga tertarik terhadap bau yang dihasilkan oleh tanaman kemungkinan dalam tanaman tersebut terdapat senyawa kimia yang dapat menarik kedatangan serangga (Sodiq, 2009). Menurut Metcalf dan Metcalf (1992) dalam Suskaromah (2001), dalam tumbuhan terdapat senyawa volatil yaitu senyawa kimia yang mudah menguap. Senyawa volatil yang terdapat pada tanaman akan membentuk aroma dari tanaman tersebut yang seringkali dapat mempengaruhi perilaku hewan. Senyawa volatil berperan dalam mengatur penemuan lokasi inang oleh serangga dan dapat menarik kedatangan serangga. Senyawa volatil yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan mempengaruhi serangga dalam memilih jenis tanaman yang dikunjunginya. Berdasarkan hasil penelitian hanya tanaman Chromolaena odorata L. yang tidak disukai oleh serangga penyerbuk kelapa sawit. serangga tidak menyukai tanaman Chromolaena odorata L. mungkin disebabkan karena serangga tidak mempunyai kemampuan untuk merespon bau yang dihasilkan tanaman tersebut atau sumber bau yang diterima serangga kurang jelas. Hal lain yang mungkin terjadi karena tanaman Chromolaena odorata L. merupakan jenis-jenis tanaman yang mengandung senyawa kimia dan bekerja sebagai bahan penolak atau repellents bagi serangga. Menurut Thamrin et al., (2003), tanaman Chromolaena odorata L. mengandung pyrrolizidine alkaloids yang bersifat racun. Kandungan senyawa ini menyebabkan tanaman berbau busuk menusuk dan berasa pahit, sehingga bersifat refellent dan juga mengandung allelopati.Berdasarkan hasil penelitian gulma yang paling disukai oleh serangga penyerbuk adalah Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha H.B.K., dan Mucuna bracteata. Gulma-gulma tersebut nantinya akan dibuat mikrohabitat, yaitu sebagai tempat mencari makan, tempat hinggap sementara, sebagai bertemunya serangga jantan dan betina dalam ekosistem pertanian. Mikrohabitat buatan yang baik adalah jika dibuat pada tepian atau didalam lahan pertanian. Gulma yang paling disukai serangga penyerbuk tersebut apabila ditata dalam satu lajur pertanian, maka tidak akan berpengaruh yang berarti bagi tanaman budidaya, bahkan stabilitas ekologi pertanian itu meningkat (Allifah et al., 2013).KESIMPULANGulma berbunga yang dominan terdapat di perkebunan kelapa sawit PTPN XIII Pelaihari adalah Ageratum conyzoides L., Mikania micrantha H.B.K., Chromolaena odorata L., dan Mucuna bracteata. Serangga penyerbuk kelapa sawit yang ditemukan yaitu Elaeidobius kamerunicus Faust., Apis Sp., Cosmolestes sp., Polistes sp., dan serangga famili micropezidae. Masing-masing serangga penyerbuk kelapa sawit memperlihatkan ketertarikan terhadap salah satu jenis tanaman. Berdasarkan uji preferensi, tanaman Ageratum conyzoides L. lebih disukai oleh serangga Elaeidobius kamerunicus Faust. Tanaman Mikania micrantha H.B.K. lebih disukai serangga Cosmolestes sp. Tanaman Mucuna bracteata lebih disukai serangga Polistes sp. Hanya tanaman Chromolaena odorata L. yang tidak disukai oleh serangga penyerbuk kelapa sawit.DAFTAR PUSTAKAAllifah, A.N.AF., Y. Bagyo., P.G. Zulfaidah. & S.L. Amin. 2013. Refugia sebagai Mikrohabitat untuk Meningkatkan Peran Musuh Alami di Lahan Pertanian. Prosiding FMIPA Universitas Pattimura 2013 ISBN: 978-602-97522-0-5Harun, H & M.D.M.R. Noor. 2002. Fruit Set and Oil Palm Bunch Components. Journal of Oil Palm Research . 14 (2) : 24-33.

Khodijah, 2001. Uji Preferensi Serangga Familia Coccinelidae dalam memilih tanaman Familia Greminae dan Papilionaceae. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.Mangoensoekarjo. S. & H. Semangun. 2003. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. UGM Press. Yogyakarta.Metcalf, R.L. & E.L. Metcalf. 1992. Plant Kairomones in Insect Ecology and Control. Chapmann and Hall. New York.Sodiq, M. 2009. Ketahahan Tanaman Terhadap Hama. Universitas Pembangunan Nasional veteran. Jawa Timur. ISBN: 978-979-3100-53-1.Soegiarto & Baco. 1993. Strategi dan Program Penelitian Hama-hama Tanaman Pangan pada PJP II dalam Pemantapan Penelitian Hama Tanaman Pangan. Risalah Lokakarya. Balai Penelitian Tenaman Pengan. Sukarami. Sumatera Barat.

Suskaromah. 2001. Uji Kecenderungan Serangga Familia CoccinelidaeDalam Memilih Kombinasi Tanaman Familia Asteraceae. Skripsi. Universitas Islam Malang.

Thamrin, M., S. Asikin., & M. Willis. 2013. Tumbuhan Kirinyu Chromolaena odorata (L) (Asteraceae: Asterales) Sebagai Insektisida Nabati Untuk Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Banjarbaru.