ringkasan eksekutif - bpkp.go.id · ringkasan eksekutif sesuai amanat dalam peraturan pemerintah...

4
Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta i RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta melaksanakan pengawasan terhadap program/kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lainnya atas penugasan Presiden, serta melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta . Kegiatan pengawasan dan pembinaan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai serta mendorong terwujudnya akuntabilitas keuangan negara, yang meliputi akuntabilitas pelaporan keuangan, akuntabilitas kebendaharaan umum negara dan pengelolaan aset, akuntabilitas perwujudan iklim kepemerintahan yang baik dan bersih, dan akuntabilitas pengelolaan program lintas sektoral. Ikhtisar hasil pengawasan dan pembinaan tahun 2011 adalah sebagai berikut : A. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Akuntabilitas pelaporan keuangan di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta tahun 2011 menunjukkan peningkatan kualitas dibanding tahun 2010. Hasil Audit BPK atas LKPD tahun 2011, menunjukkan tiga LKPD atau 50% dari total (enam) LKPD di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu LKPD Provinsi D. I. Yogyakarta, LKPD Kota Yogyakarta dan LKPD Kabupaten Sleman, sedangkan tahun 2010 hanya LKPD Provinsi D. I. Yogyakarta dan LKPD Kota Yogyakarta yang memperoleh opini WTP. Tiga LKPD lainnya yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunung Kidul tahun 2011 memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta secara proaktif telah bekerja sama dengan seluruh Pemerintah Daerah dalam upaya menuju perolehan dan

Upload: vanthuy

Post on 04-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden

Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2012

Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011

tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, dan

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta melaksanakan

pengawasan terhadap program/kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum Negara

berdasarkan penetapan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan

kegiatan lainnya atas penugasan Presiden, serta melaksanakan pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Provinsi D. I.

Yogyakarta .

Kegiatan pengawasan dan pembinaan bertujuan untuk memberikan keyakinan

yang memadai serta mendorong terwujudnya akuntabilitas keuangan negara, yang

meliputi akuntabilitas pelaporan keuangan, akuntabilitas kebendaharaan umum negara

dan pengelolaan aset, akuntabilitas perwujudan iklim kepemerintahan yang baik dan

bersih, dan akuntabilitas pengelolaan program lintas sektoral. Ikhtisar hasil

pengawasan dan pembinaan tahun 2011 adalah sebagai berikut :

A. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan

Akuntabilitas pelaporan keuangan di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta tahun

2011 menunjukkan peningkatan kualitas dibanding tahun 2010. Hasil Audit BPK

atas LKPD tahun 2011, menunjukkan tiga LKPD atau 50% dari total (enam) LKPD

di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) yaitu LKPD Provinsi D. I. Yogyakarta, LKPD Kota Yogyakarta dan LKPD

Kabupaten Sleman, sedangkan tahun 2010 hanya LKPD Provinsi D. I. Yogyakarta

dan LKPD Kota Yogyakarta yang memperoleh opini WTP. Tiga LKPD lainnya yaitu

Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunung Kidul tahun

2011 memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemerintah

Daerah, Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta secara proaktif telah bekerja

sama dengan seluruh Pemerintah Daerah dalam upaya menuju perolehan dan

Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden

Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2012

Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta ii

mempertahankan opini WTP dengan lingkup kegiatan pembinaan terhadap

Pemerintah Daerah, antara lain dalam bentuk : penguatan SPIP pada Pemerintah

Daerah melalui kegiatan sosialisasi, workshop, bimtek, dan diagnostic assessment

SPIP; pendampingan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah dan

BUMD, pendampingan atas reviu laporan keuangan yang dilakukan oleh

Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota; pendampingan penataan Barang Milik Daerah

(BMD); dan peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Keuangan dan APIP.

B. Akuntabilitas Kebendaharaan Umum Negara/Daerah

Hasil pengawasan terhadap akuntabilitas kebendaharaan umum

negara/daerah dan pengelolaan aset menghasilkan penyelamatan potensi

penerimaan Negara dan penghematan belanja negara/daerah sebesar Rp

1.273.777.873,00 yaitu dari hasil audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

sebesar Rp43.957.000,00 dan hasil audit keuangan/operasional/kinerja sebesar

Rp1.229.820.873,00. Penyelamatan potensi penerimaan negara berasal dari hasil

audit PNBP pada Balai Veteriner Wates, sedangkan penghematan pengeluaran

keuangan negara/daerah tersebut berasal dari hasil audit keuangan proyek-proyek

berbantuan luar negeri (PHLN) dan hasil audit operasional dana dekonsentrasi.

Kegiatan pembinaan yang akan dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi D. I.

Yogyakarta pada semester II dalam rangka peningkatan kualitas akuntabilitas

kebendaharaan umum negara/daerah di wilayah Provinsi D. I. Yogyakarta meliputi

audit klaim, monitoring DAK, DPDF-PPD, DPIPD, dan DPPIP, audit operasional

pengelolaan PNBP, evaluasi penyerapan anggaran, penelaahan dan pemberian

masukan terkait regulasi pengelolaan asset, inventarisasi dan pendampingan

inventarisasi asset, sosialisasi dan kediklatan dalam rangka pengembangan

kapasitas pengelolaan asset.

C. Akuntabilitas Perwujudan Iklim Kepemerintahan yang Baik dan Bersih

Upaya Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi D.I. Yogyakarta dalam rangka

peningkatan akuntabilitas perwujudan iklim bagi kepemerintahan yang baik dan

bersih di Provinsi D. I. Yogyakarta dilakukan melalui solusi kesisteman, strategi

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden

Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2012

Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta iii

preventif/edukatif, dan strategi represif. Solusi kesisteman dilakukan melalui

pendampingan Sistem Akuntansi pada PDAM, penerapan BLUD pada BUMD,

assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN/D,

pendampingan pengadaan barang dan jasa, dan peningkatan kapasitas APIP.

Strategi preventif/edukatif dilakukan dalam rangka membangun public awareness

pada instansi pemerintah dan masyarakat agar peduli terhadap permasalahan

negara/daerah dan memahami cara-cara mengatasinya melalui kegiatan sosialisasi

dan penerapan Fraud Control Plan (FCP) serta Program Pembangunan Zona

Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebagai sistem cegah dini

dan perbaikan tatakelola. Strategi represif dilakukan melalui kegiatan audit,

evaluasi, dan monitoring dengan tujuan untuk memberikan solusi perbaikan tata

kelola, termasuk dalam rangka penyelamatan keuangan negara melalui

pengungkapan kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Pada Semester I Tahun 2012 melalui kegiatan audit investigatif dan audit

penghitungan atas kerugian keuangan negara, telah menghasilkan potensi

penyelamatan keuangan negara/daerah sebesar Rp497.842.100,00. Selain itu,

telah dilakukan sosialisasi kesadaran akan dampak TPK kepada masyarakat dalam

bentuk focus group dari lingkungan pelajar, mahasiswa dan tokoh masyarakat, serta

bimbingan penerapan Fraud Control Plan (FCP) pada beberapa satuan kerja

instansi pemerintah serta sosialisasi dan pemberian masukan kepada satu

kabupaten sebagai upaya mendorong terbentuknya ZI menuju WBK.

D. Akuntabilitas Pengelolaan Program Lintas Sektoral

Pengawasan dan pembinaan terhadap program-program strategis

menekankan pada audit efisiensi, keekonomisan, dan keefektifan pelaksanaan

program lintas sektoral, audit kinerja pada bidang pelayanan publik, dan mediasi

dalam rangka penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan (debottlenecking).

Lingkup kegiatan audit dan pembinaan yang telah dilaksanakan meliputi :

a. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dengan

capaian kurang berhasil di tingkat provinsi dan cukup berhasil di tiga kabupaten

yaitu Kulon Progo, Gunungkidul dan Sleman.

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Instruksi Presiden

Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2012

Perwakilan BPKP Provinsi D. I. Yogyakarta iv

b. Audit Kinerja Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan capaian

berhasil di tiga kabupaten yaitu Kulon Progo, Gunungkidul dan Sleman.

c. Audit Kinerja Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perdesaan dengan capaian cukup memadai di tingkat provinsi dan memadai di

empat kabupaten yaitu yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman dan Bantul.

d. Audit Kinerja Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan dengan capaian cukup memadai di tingkat provinsi dan memadai di

dua kabupaten yaitu Sleman dan Bantul.

e. Audit Kinerja Program Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin) dengan capaian

cukup berhasil di tingkat provinsi.

f. Audit keuangan atas tiga belas Program Lintas Sektoral.