ringkasan eksekutif - bpkp.go.id 2012.pdf · ringkasan eksekutif laporan akuntabilitas kinerja...

95

Upload: ngohanh

Post on 23-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran
Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

ebagai salah satu perwujudan akuntabilitas kinerja suatu instansi

pemerintah dalam mempertanggungjawabkan kegiatan dan anggarannya,

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah telah menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012.

LAKIP Tahun 2012 menyajikan informasi mengenai capaian kinerja seluruh

rangkaian kegiatan dan program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

selama tahun 2012, sebagai salah satu media yang menunjukkan kesiapan

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah menjawab pertanyaan atas pencapaian

kinerja tahun 2012. LAKIP ini juga sebagai alat kendali (pertanggungjawaban publik

(public accountability) kepada pemberi amanah) dan alat pengukuran kinerja secara

kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas

LAKIP ini disusun berdasarkan Dokumen Rencana Kinerja (Renja) Tahun 2012 yang

mengacu sepenuhnya pada Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah Tahun 2010 – 2014. Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun

2012 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah telah menjalankan, delapan

sasaran strategis yang ditetapkan BPKP, sebagai tindak lanjut atas surat Menteri

PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012

tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP.

Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

tahun 2012 telah ditetapkan Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan

(PKP2T) dan Program Kerja Administrasi dan Umum (PKAU). Di samping RKT,

juga ditetapkan Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2012 yang merupakan

komitmen seluruh unsur Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam

merealisasikan tanggung jawab kepada shareholders. Target dan indikator kinerja

dalam Penetapan Kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa delapan

sasaran strategis BPKP telah tercapai, dengan uraian seperti pada Tabel RE.1

S

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii

Tabel RE.1.

Capaian Sasaran Strategis

No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapai 145,11%

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar87,50%

Tercapai 126,49%

3. Terselenggaranya SPM pada 65% IPD danterselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Tercapai 101,70%

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan danPemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Tercapai 109,24%

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70%K/L/Pemda

Tercapai 116,67%

6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan InternPemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80%K/L/Pemda

Tercapai 100,00%

7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%

Tercapai 102,91%

8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan PengambilanKeputusan bagi Pimpinan

Tercapai 100,00%

Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan

peran BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian

kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling

mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 39 IKU yang telah

ditetapkan dalam Tapkin BPKP Tahun 2012. Pengukuran kemudian dilanjutkan

dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya.

Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian tiga IKU dominan,dengan realisasi sebagai berikut:

a. IPP telah mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan, Tahun

Anggaran 2012 dengan capaian kinerja 214,29%. Realisasi kinerja IKU sebesar

171,43%, dari target kinerja sebesar 80%.

b. Jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

sebanyak 12 dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau realisasi kinerja IKU

sebesar 100,00% dari target sebesar 85% maka capaian indikator IKU sebesar

117,65%.

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 iii

c. Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan

wajar, realisasinya 100%, dari target sebesar 82% maka capaian indikator IKU

sebesar 121,95%.

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan”, yang

diukur dengan jumlah “Laporan Yang Dikirim ke Pusat dibandingkan dengan

Target Laporan dari Pusat”. Realisasi IKU ini adalah sebesar 172,06%, dari target

tahun 2012 sebesar 71,25%, dengan capaian sebesar 241,49%.

3. Terselenggaranya SPM pada 65% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMD

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,

dengan realisasi sebagai berikut:

a. Atas IKU “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal”, BPKP melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda, untuk

mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen

perencanaan. Capaian kinerja IKU sebesar 100%, yaitu realisasi 100% dari

target 100%.

b. Atas IKU “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI“,BPKP melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment

penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI),

dan audit kinerja pada BUMN/BUMD/BUL untuk meningkatkan tata kelola

perusahaan. Capaian sasaran strategis terselenggaranya asistensi GCG/KPI

pada 1 BUMD yaitu PDAM Donggala dan terlaksananya audit kinerja pada 8

PDAM se-provinsi Sulawesi Tengah, capaian kinerja IKU sebesar 181,82% yang

berasal dari realisasi mencapai 100% dibandingkan dengan targetnya sebesar

55%.

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi”, yang

diukur berdasarkan “Jumlah Kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi” kepada

kelompok masyarakat sasaran, dengan capaian sebesar 100% , yang berasal dari

realisasi 100%, dengan target sebesar 100%.

Page 5: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 iv

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun

2008”, yang diukur berdasarkan “Jumlah K/L/Pemda Yang Laporan

Keuangannya Memperoleh Opini WTP dibandingkan Jumlah Seluruh Premda”.

Realisasi IKU 25% atau sebanyak 3 Pemda yang memperoleh Opini WTP dari

target 16,67% atau sebanyak 12 Pemda, dengan capaian 150% .

6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari

“Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA” dibandingkan dengan

“Target Jumlah Pemda Dalam PKPT”. Realisasi IKU Tahun 2012 sebesar 25%

yaitu sebanyak 3 Pemda telah menerapkan JFA dari target IKU sebesar 25%,

dengan demikian capaian kinerja sebesar 100%. Jumlah seluruh pemda sebanyak

12, sedangkan yang menjadi target dalam PKPT sebanyak 3 Pemda atau sebesar

25%.

7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas

Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan

realisasi sebagai berikut:

a. IKU “Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi,

diukur dengan membandingkan antara “Tingkat Realisasi Penugasan

Pengawasan” terhadap “Target Rencana Penugasan Pengawasan Yang

Ditetapkan”. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan pengawasan adalah

293 atau 93,31% dari 314 rencana penugasan pengawasan, dengan capaian

93,31% dari target sebesar 100%. Namun pada tahun 2012 Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan penugasan pengawasan di luar

yang direncanakan, khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders

sebanyak 280 penugasanpengawasan atau 89,17% dari seluruh realisasi

penugasan pengawasan tahun 2012 sebanyak 573 penugasan pengawasan.

b. IKU ‘Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP’

diukur dari Hasil Reviu Inspektorat terhadap Laporan Keuangan Perwakilan,

dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Pada

tahun 2012, Hasil Reviu dari Inspektorat atas Laporan Keuangan Perwakilan

BPKP Tahun Anggaran 2011, tidak ada catatan, sehingga realisasi IKU 100%

dari target 80% dengan demikian capaian IKU sebesar 125%.

Page 6: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 v

8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi

Pimpinan

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan,

“Jumlah Sistem Informasi Yang Dimanfaatkan Secara Efektif” yang diukur

dengan “Jumlah Sistem Informasi Yang Dimanfaatkan” yaitu sebanyak 9 dari 10

jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan Perwakilan BPKP (SIM HP,

SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS,

SIMPEG), dengan demikian realisasi IKU 80% dari target IKU 80%, sehingga

capaian IKU sebesar 100%.

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp10.223.786.000,00 atau

96,08% dari anggaran sebesar Rp10.641.103.000,00.

Secara umum Indikator Kinerja Utama (IKU)-outcome dalam tahun 2012 telah

tercapai, sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat

beberapa IKU-outcome yang belum mencapai target.

Untuk itu, diperlukan upaya mengoptimalkan pencapaian IKU-outcome di masa

mendatang. Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

1. Mengintensifkan koordinasi dengan Rendal Penugasan Pengawasan, sehingga

dapat merevisi PKPT sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan.

2. Meningkatkan layanan yang terkait dengan kepegawaian.

3. Memanfaatkan asset secara optimal.

4. Meningkatkan layanan yang terkait dengan penggunaan sarana dan prasarana.

5. Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di bawah

100%.

Page 7: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Daftar Tabel

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 vi

Tabel 1.1 Posisi Pegawai per 31 Desember 2012 menurut Jenis Jabatan.......................... 7

Tabel 1.2 Posisi Pegawai per 31 Desember 2012 menurut Tingkat Pendidikan................. 7

Tabel 2.1 Kegiatan Teknis Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Tabel Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah...................................................................................................

30

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah…………........ 35

Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2011....................................................................... 37

Tabel 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012 dengan 2011................................. 43

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Capaian Kinerja................................................................ 44

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Output.................................................................................. 44

Tabel 3.4 Capaian Output Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP.................... 73

Tabel 3.5 Rincian Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP................................. 73

Tabel 3.6 Capaian Output Jumlah Sarana Prasarana....................................................... 74

Tabel 3.7 Rincian Pengadaan Sarana Prasarana............................................................ 75

Page 8: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

1

I. PENDAHULUAN

adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan

Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama

membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan

kebijakan yang terkait.

Tugas, fungsi, dan wewenang BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan

layanan produk BPKP, struktur organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika

penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2012 lebih lanjut

diuraikan sebagai berikut:

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali

penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Keputusan

Presiden (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001 sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Berdasarkan

Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas pemerintahan di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan;

2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan;

3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;

4. Pemantauan, pemberian bimbingan, serta pembinaan terhadap kegiatan

pengawasan keuangan dan pembangunan;

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum,

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,

kearsipan, hukum, persandian, serta perlengkapan, dan rumah tangga.

B

Page 9: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga,

gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor

Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan

PP tersebut, BPKP mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan

tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:

a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan

c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(Pasal 59 ayat 2).

3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan

kepada Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).

4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari

hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).

Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden

memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres)

Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara.

Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden

menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:

1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;

2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian

baru yang menekankan pada soft control;

3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.

B. Aspek Strategis OrganisasiDalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju,

adil, dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional

Page 10: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

| LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

3

untuk jangka waktu 20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci

ke dalam target pembangunan jangka menengah dan jangka pendek. Target

pembangunan jangka pendek, yang berjangka waktu satu tahun, dituangkan dalam

Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target

rencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis

(Renstra) Tahun 2010-2014. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2010-2014 berikut target output

dan outcome yang akan dicapai.

Renstra BPKP Tahun 2010-2014 telah mengalami perubahan yang signifikan

diselaraskan dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan

adanya mandat baru BPKP seiring dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus

2008. Mandat baru yang diemban BPKP adalah sebagai Auditor Presiden yang

memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran

pembina SPIP terkait erat dengan peran pengawasan intern, karena dengan

penguatan SPIP maka pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi

semakin terjaga dari penyimpangan dan penyalahgunaan.

Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP

sebagaimana dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam Rapat Kerja BPKP pada bulan

Desember 2008. BPKP harus dapat menunjukkan paradigma baru melalui unjuk

kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata

dalam membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

dihadapi. Strategi penguatan (reposisi) BPKP tahun 2010–2014 adalah:

1. Product Differences

Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas

produk BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang

merupakan jiwa pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 2008. Tugas BPKP bersifat

spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara

oleh para pengguna anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden

dalam menjalankan amanah rakyat.

Page 11: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

4 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

2. Market Differences

Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik siapa

market BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden

sebagai shareholders utama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari

eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak

pihak yang sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP.

3. Methodology Differences

Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang

kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat misalnya program

evaluations, policy analysis, forensic audit, performance audit, dan internal

control review.

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai

berikut:

1. Pre-emptif

Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang

diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan

pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit

birokrasi yang bersifat laten.

2. Preventif

Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk

memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan

peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen

risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur

manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang

berlangsungnya moral hazard di birokrasi.

3. Represif

Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi

perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak

diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi.

Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus

penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.

Page 12: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

| LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

5

BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi

pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun

2008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain:

1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan;

2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);

3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement

Program);

5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor

Publik;

7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;

8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;

9. Program Anti Korupsi (PAK);

10.Fraud Control Plan (FCP);

11.Management Assessment Center (MAC).

D. Struktur OrganisasiBerdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, struktur

organisasi BPKP terdiri atas, Kepala BPKP yang membawahkan satu Sekretariat

Utama, lima Deputi, empat Pusat, serta satu Inspektorat. Di samping itu, BPKP

memiliki 33 Perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi BPKP

Page 13: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

6 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

BPKP didukung dengan tenaga SDM yang cukup andal. Posisi pegawai per 31

Desember 2012 berjumlah 6.043 orang, dengan rincian yang dapat dilihat pada

Tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Posisi Pegawai per 31 Desember 2012

JabatanJumlah(orang)

Persen

Pejabat Struktural 442 7,75

Pejabat Fungsional Auditor 3.406 56,36

Widyaiswara 23 0,38

Pejabat Fungsional Arsiparis 85 1,41

Analis Kepegawaian 46 0,76

Pranata Komputer 65 1,08

Dokter 8 0,13

Perawat 3 0,05

Pegawai nonstruktural/nonfungsional 830 13,73

Fungsional Umum 1.135 18,78

Jumlah 6.043 100

E. Sistematika Penyajian

LAKIP BPKP Tahun 2012 melaporkan pencapaian kinerja BPKP selama tahun

2012. Capaian kinerja 2012 diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja

(Tapkin) 2012 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri

merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun 2010-2014.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2012 memungkinkan

dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai

masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini,

sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP Tahun 2012 dapat

diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut ini.

Page 14: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB I. PENDAHULUAN

| LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

7

Gambar 1.2.Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2012

Referensi Bab

PENDAHULUAN Bab I

Bab IVPENUTUP

RencanaStrategis2010-2014

PerjanjianKinerja/PenetapanKinerja 2012 Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Page 15: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

7

II. PERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA

eningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama

BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program pada Renstra 2010–

2014. Program pada Renstra BPKP periode 2010-2014 berbeda dari Renstra

periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang direstrukturisasi

oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program BPKP

dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan

Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP,

serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP.

Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan

dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga

mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran

strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil

Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30

November 2012. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi

dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-

masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan

penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.

M

Page 16: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

8 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Penyusunan Renstra BPKP merupakan salah satu amanat Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN). Renstra BPKP merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi,

misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalam

rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra BPKP merupakan

bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta

mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah.

1. Pernyataan Visi

Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program

dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L)

Tahun 2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11

Agustus 2010.

Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP

berisi Visi sebagai berikut:

Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus

dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat

perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh

unit untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan

Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan

Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas

Keuangan Negara yang Berkualitas

Page 17: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

9

kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP

semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah

Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka

BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama

dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan

Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas

KKN di Sulawesi Tengah.

b. Meningkatkan Efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Instansi

Pemerintah di Sulawesi Tengah.

c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di Sulawesi Tengah.

d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang

Andal Bagi di Sulawesi Tengah.

Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Auditor Presiden

dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan Negara,

sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untuk membantu Presiden

MISI 1

Meningkatkan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas

Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang

Baik dan Bebas KKN di Sulawesi Tengah

Page 18: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

10 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan

yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP

memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan

keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan

balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan

tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara

berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Dalam misi

ini, tercakup seluruh kegiatan utama (core business) Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah, baik dalam aktivitas assurance yang dilakukan dalam bentuk

audit, evaluasi, reviu, maupun aktivitas consulting yang dilakukan dalam

bentuk sosialisasi, bimbingan teknis/asistensi, konsultansi, dan pengembangan

sistem.

Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin

jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan

tertentu yang meliputi:

1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan

3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang

dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga

atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP

lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan

informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan

program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat

bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan.

Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara

diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan

Page 19: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

11

selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang

dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum

tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi

kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri

Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran

pengawasannya.

Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden

merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-

permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai

dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut

merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor

Presiden/Pemerintah.

Dalam misi 1 termasuk juga kegiatan dalam rangka membantu Aparat Penegak

Hukum dan Pemerintah untuk mencegah dan mengurangi KKN, yang

dilakukan dalam bentuk pengawasan investigatif, pemberian keterangan ahli,

dan perhitungan kerugian negara.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk

mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib

melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan

berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam

PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di

tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di

lingkungan masing-masing.

MISI 2

Meningkatkan Efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern

Instansi Pemerintah di Sulawesi Tengah

Page 20: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

12 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan

penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh

instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP

Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari

posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu

Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.

Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:

1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

2) Sosialisasi SPIP;

3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;

4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta

5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat

menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi

kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan

penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan

pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh

instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar

diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap

penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi

kepada seluruh instansi pemerintah.

Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/

kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu

mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten.

Page 21: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

13

Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan

memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan

kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja

sama yang sinergis antar-APIP. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP

dilakukan melalui pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda

bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk

menugaskan secara langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda.

Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi

memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi

masing-masing.

Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota

komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem

pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan

nasional tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian,

Unit Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan

Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi

Pemerintah lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta

Kementerian Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam mengembangkan

kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem

dan prosedur mencakup:

1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor

(pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);

MISI 3

Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di Sulawesi Tengah

Page 22: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

14 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat

2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008);

3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;

4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;

5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;

6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;

7) Sinergi dengan APIP lain.

Misi ini merupakan aktualisasi peran Perwaklan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah di daerah sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem

dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui

suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang

dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi

Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan

keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat

mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait

dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini

Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang

mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat

jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.

Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-

masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk

menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu

Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan

amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs.

Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link)

proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan

MISI 4

Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan

yang Andal bagi Pemerintah di Sulawesi Tengah

Page 23: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

15

sumber daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah)

sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan

Presiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-

masing program/agenda Pemerintah.

Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun

dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden

dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi.

3. Tujuan

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, serta

berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran

atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan,

BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi

disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda

dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi kepada profit,

BPKP memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi

Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi

Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang

(balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi

pihak stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa

diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses

internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke

dalam. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai

berikut:

1) Meningkatnya kualitas akuntabilitas Program Pemerintah dan

Kebendaharaan Umum Negara;

2) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan daerah yang baik;

3) Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus Kerugian

Keuangan Negara;

Page 24: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

16 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

4) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah;

5) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten;

6) Terimplemetasinya sistem dukungan pengambilan keputusan

Presiden/Pemerintah.

Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih

dihadapi dalam lima tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi

BPKP. Penetapan tujuan pertama yaitu “Meningkatnya kualitas akuntabilitas

Program Pemerintah dan Kebendaharaan Umum Negara” dilandasi

permasalahan masih banyaknya laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)

hasil audit keuangan BPK RI yang belum memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Akuntabilitas Program Pemerintah merupakan suatu perwujudan kewajiban

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran progam yang telah

ditetapkan. Berkaitan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

mempunyai tujuan agar kualitas pelaksanaan akuntabilitas Program

Pemerintah tersebut meningkat dari tahun ke tahun, demikian juga

kebendaharaan umum negara yang ditandai melalui peningkatan opini atas

LKPD yang dikeluarkan oleh BPK RI.

Penetapan tujuan kedua yaitu ”Meningkatnya tata kelola kepemerintahan

daerah yang baik”, berkaitan dengan masih rendahnya pelayanan publik

karena belum semua pemerintah daerah membuat dan menerapkan standar

pelayanan minimal (SPM). Padahal di satu sisi pemerintah telah mencanangkan

terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean

governance). Tata pemerintahan yang baik tersebut berkaitan dengan etika

pengelolaan organisasi pemerintahan yang memenuhi kriteria atau

karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut mencakup:

1. Partisipasi publik;

Page 25: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

17

2. Kerangka hukum yang adil;

3. Transparansi informasi;

4. Pelayanan yang responsif;

5. Orientasi pada kepentingan yang luas;

6. Kesempatan yang sama;

7. Kegiatan yang efisien dan efektif;

8. Akuntabilitas organisasi; dan

9. Visi ke depan pengembangan manusia.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai tujuan agar

akuntabilitas keuangan negara dan tata pemerintahan daerah tersebut

mengalami perbaikan melalui kegiatan quality assurance ataupun consulting and

assistance.

Penetapan tujuan ketiga yaitu “Terciptanya iklim yang memudahkan

pengungkapan kasus kerugian keuangan negara” menjadi tujuan BPKP karena

BPKP menyadari bahwa perbaikan akuntabilitas dan etika pengelolaan

keuangan negara masih memerlukan perbaikan dalam sistem dan lingkungan

yang mempengaruhinya.

Penetapan tujuan ketiga ini juga didasari dengan masih banyaknya praktik

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) baik dari jumlah kasus yang terjadi

maupun jumlah kerugian keuangan negara yang ditimbulkan. Kondisi ini

menjadi tantangan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk

menciptakan iklim memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan

keuangan negara, diantaranya dengan melakukan sosialisasi anti korupsi

tentang pemahaman dan kepedulian permasalahan korupsi,

mengimplementasikan Fraud Control Planning (FCP) di pemerintah daerah yang

berisiko fraud, serta melakukan penelaahan laporan dan pengaduan

masyarakat.

Ketiga tujuan di atas mendukung tercapainya keberhasilan misi BPKP yang

pertama yaitu ”Meningkatkan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan

bebas KKN di Sulawesi Tengah”.

Page 26: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

18 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Tujuan keempat BPKP yaitu ”Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem

pengendalian intern pemerintah”, ditetapkan untuk tercapainya misi ke dua

BPKP yaitu ”Meningkatkan efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di Sulawesi Tengah”. Untuk mewujudkan hal tersebut BPKP telah

dibekali mandat sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Dengan

adanya PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menjadi satu-satunya lembaga yang

bertanggung jawab atas Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Kegiatan ini

menjadi salah satu kegiatan prioritas bidang hukum dan aparatur negara dalam

RPJMN Tahun 2010-2014 dan harus diselenggarakan secara menyeluruh di

lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan SPIP

yang efektif pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya efektivitas dan

efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan, keandalan laporan

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Dengan adanya SPIP yang semakin efektif maka diharapkan akan

berkontribusi langsung terhadap penurunan praktik korupsi di lingkungan

aparatur negara khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Penetapan tujuan ke lima yaitu ”Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan

intern pemerintah yang profesional dan kompeten”, adalah untuk mendukung

misi ke tiga yaitu ”Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten di Sulawesi Tengah”. Hal ini dilandasi dengan

pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang

baik (good governance) akan terjadi dengan dukungan SDM yang andal dan

terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah APIP. Peningkatan kapasitas

APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi

bagi auditor di lingkungan instansi pemerintah.

APIP yang profesional dan kompeten ini akan mendukung peran APIP yang

efektif yang sekurang-kurangnya harus:

Page 27: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

19

1) Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi,

dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah.

2) Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

3) Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas

dan fungsi instansi pemerintah.

Tujuan keenam yaitu ”Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan

keputusan Presiden/Pemerintah” ditetapkan untuk mendukung pencapaian

misi keempat ”Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan

yang Andal bagi Pemerintah di Sulawesi Tengah”.

Sebagai internal auditor, BPKP menyadari bahwa tugas-tugas quality assurance

dan pendampingan yang berorientasi kepada pimpinan organisasi dan

pemerintah, harus menjadi perhatian utama. Informasi yang relevan dan dapat

diandalkan baik informasi keuangan dan non-keuangan, yang berhubungan

dengan peristiwa-peristiwa eksternal dan internal harus direkam dan

dikomunikasikan kepada pimpinan organisasi dan pemerintahan dalam bentuk

dan waktu yang tepat, untuk melaksanakan pengendalian intern dan tanggung

jawab operasional. Kesadaran itulah yang mendorong Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyelenggarakan sistem dukungan

pengambilan keputusan pemerintah yang efektif. Hal tersebut dibuktikan oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah melalui pemberian dukungan

konten data berupa updating profil pemda/BUMD secara periodik dalam

sebuah sistem yang dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh

Presiden/Pemerintah.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang

dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun

waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis

merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu, sasaran

strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini,

Page 28: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

20 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014

adalah sebagai berikut:

1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD;

2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 65% Instansi

Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada

75% BUMN/BUMD;

4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD

dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda;

6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda;

7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan

kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%.

8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi

pimpinan.

Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014

adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.

5. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada

perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP

dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP.

Indikator kinerja utama BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan

sasaran strategis BPKP. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama

bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders

eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan

akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi

stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan

Page 29: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

21

mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang

mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur

keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan

menggunakan indikator keluaran (output).

Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

Tujuan 1: Meningkatkan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran strategis 1. 1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang mendapat pendampinganpenyusunan laporan keuangan

% 80.00

2 Persentase IPD yang laporan keuangannyamemperoleh opini minimal WDP

% 85.00

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyekPHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

% 82.00

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yangdisampaikan ke Pusat

% 73.75

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaanPresiden yang disampaikan ke Pusat

% 68.00

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaanstakeholders yang dijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders

% 80.00

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampinganpenyelenggaraan akuntansi

% 66.67

Sasaran strategis 1. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar87,50%

8 Persentase hasil pengawasan optimalisasipenerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75.00

9 Persentase hasil pengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

% 71.25

10 Persentase penghematan biaya (cost saving)dibandingkan dengan nilai yang diaudit

% 7.00

Tujuan 2. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran strategis 2. 1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD danterselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Page 30: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

22 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

11 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan

sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 100.00

12 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 55.00

13 Persentase BUMN yang dilakukan

asistensi/evaluasi PSO

%

14 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 80.00

Tujuan 3. Terciptanya Iklim yang mencegah Kecurangan dan MemudahkanPengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis 3.1. Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi80%

15 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi.

Kelompok

Masyarakat

2.00

16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko

fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2.00

17 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyang dilakukan kajian peraturan yang berpotensiTPK.

Instansi 1.00

18 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim

dan penyesuaian harga

% 84.00

19 Persentase pelaksanaan audit investigasi

/PKKN/PKA

% 80.00

20 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK

oleh instansi berwenang

% 80.00

21 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % 75.00

Tujuan 4. Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan sistem Pengendalian InternPemerintahSasaran Strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70%K/L/Pemda

22 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP

sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

% 16.67

23 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun2008

IPP/IPD 9.00

24 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring SistemPengendalian Intern

IPP/IPD 6.00

Tujuan 5. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yangProfesional dan Kompeten

Page 31: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

23

Sasaran Strategis 5.1 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan InternPemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% Pemda

25 Persentase Pemda yang dilakukan asistensipenerapan JFA

% 25.00

Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasansebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

26 Persentase jumlah rencana penugasanpengawasan yang terealisasi

% 100.00

27 Persentase kesesuaian laporan keuanganPerwakilan BPKP dengan SAP

% 80.00

28 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadaplayanan kepegawaian

Skala likert1-10

7.60

29 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalamDIPA

% 90.00

30 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atasPencairan Anggaran yang Diajukan sesuaiProsedur

Skala likert1-10

8.00

31 Persentase permintaan bantuan hukum yang

ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

%

32 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di

media masa

Jumlah

berita

79.00

33 Persentase Pemanfaatan asset % 100.00

34 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadaplayanan sarpras

Skala likert1-10

7.90

35 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil auditInspektorat

% 100.00

36 Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas

JumlahTopik

37 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi danatau di-assessment tata kelola APIP

InstansiAPIP

4.00

38 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditorbersertifikat

Skala likert1-10

7.50

Tujuan 6. Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yangAndal bagi Presiden/Pemerintah

Sasaran Strategis 6.1. Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan PengambilanKeputusan bagi Pimpinan

40 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkansecara efektif

% 80.00

Page 32: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

24 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

6. Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP

menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi

BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.

Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang

diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I

pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program

generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan

kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan

program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk

mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan

(pelayanan internal).

Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh

Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:

Program Teknis

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Program Generik

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-

BPKP;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

Berbeda dengan ketentuan di atas, sebanyak empat unit eselon I BPKP

menggunakan satu program teknis yang sama yaitu Program Pengawasan

Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Program ini seluruhnya terdiri

dari mata anggaran perjalanan dinas. Dengan kondisi ini, kegiatan unit eselon I

dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan

satu program teknis yang sama. Anggaran untuk kumpulan kegiatan dalam

rangka mencapai sasaran yang sama kemudian dialokasikan menurut indikator

kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga dengan program menurut

Page 33: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

25

Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Instansi Pemerintah.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP dalam rangka

mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2012 secara ringkas

dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2.Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan

No. Kegiatan

Program 1 : Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

1 Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan K/L/Pemda

2 Sosialisai/asistensi/bimbingan teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKDasistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah

3 Audit Keuangan PHLN

4 Audit Kinerja PPIP, BOS KITA, BOK

5 Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional

6 Audit Operasional Program Raskin

7 Audit atas Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433 H/2012 M pada KantorWilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tengah

8 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis BLUD

2 Sasaran strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

1 Audit Operasional Pengelolaan PNBP

2 Audit Tujuan Tertentu (cost saving)

3 Kegiatan Clearance Assets

3 Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 65% IPD dan terselenggaranya GG pada75% BUMN/BUMD

1 Evaluasi penyerapan Anggaran K/L Semester I

2 Audit Dana Dekon Bid Lingkungan Hidup Daerah

3 Monitoring DAK/DPPID

4 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik

5 Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

6 Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah

7 Sosialisasi/bimbingan teknis penyusunan pedoman GCG di BUMD/BLUD

8 Sosialisasi manajemen aset PDAM

9 Asistensi Penyempurnaan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PDAM

10 Bimbingan Teknis SAK-ETAP

11 Bimbingan Teknis penyusunan Bisnis Plan PDAM

4 Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

2 Sosialisasi/Asistensi Fraud Control Plan

Page 34: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

3 Audit Investigatif

4 Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

5 Pemberian Keterangan Ahli

6 Kajian Peraturan yang berindikasi KKN

7 Audit Penyesuaian Harga dan Klaim

8 Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan

5 Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

1 Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP

2 Sosialisasi SPIP

3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP

4 Pembimbingan Teknis dan Konsultasi SPIP

6 Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

1 Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah

7 Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dankualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

1 sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

2 Evaluasi Penerapan tata kelola APIP Daerah

8 Sasaran Strategis : Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagipimpinan

1 Perancangan dan Pengembangan Aplikasi Komputer

B. PERJANJIAN KINERJA 2012

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra

dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini

pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran

strategis ini di tahun 2012 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja.

Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja

antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu,

dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang

mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta

target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari

pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang

diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang

bersifat outcome.

Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah

dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang

Page 35: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

27

memuat 45 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur

tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3.

Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2012

NOINDIKATOR KINERJAUTAMA (OUTCOME)

SATUAN TARGETINDIKATOR KINERJA

UTAMA (OUTPUT)SATUAN TARGET

Sasaran strategis 1 : Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yangmendapat pendampinganpenyusunan laporankeuangan

% 80.00 Laporan hasil bimbinganteknis/ asistensipenyusunan LKKL

Laporan 15.00

2 Persentase IPD yanglaporan keuangannyamemperoleh opiniminimal WDP

% 85.00 Laporan hasil bimbinganteknis/ asistensipenyusunan LKPD

Laporan 34.00

3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLNyang memperoleh opinidukungan wajar

% 82.00 Laporan hasilpengawasan atas ProyekPHLN

Laporan 33.00

4 Persentase hasilpengawasan lintas sektoryang disampaikan kePusat

% 73.75 Laporan hasilpengawasan lintas sektor

Laporan 56.00

5 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan Presiden yangdisampaikan ke Pusat

% 68.00 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan presiden

Laporan 11.00

6 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholdersyang dijadikan bahanpengambilan keputusanoleh stakeholders

% 80.00 Laporan hasilpengawasan ataspermintaan stakeholder

Laporan 5.00

7 Persentase BUMD yangmendapat pendampinganpenyelenggaraanakuntansi

% 66.67 Laporan hasil bimbinganteknis/ asistensipenyusunan LKBUMD

Laporan 1.00

Sasaran strategis 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

8 Persentase hasilpengawasan optimalisasipenerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti

% 75.00 Laporan hasilpengawasan ataspenerimaan negara

Laporan 5.00

9 Persentase hasilpengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

% 71.25 Laporan hasilpengawasan BUN

Laporan 68.00

Page 36: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

28 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

10 Persentase penghematanbiaya (cost saving)dibandingkan dengan nilaiyang diaudit

% 7.00

Sasaran strategis 3 : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

11 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanansesuai Standar PelayananMinimal

% 100.00 Laporan hasilpengawasan atas kinerjapelayanan publik

Laporan 11.00

12 PersentaseBUMN/D/BLU/D yangdilakukansosialisasi/asistensiGCG/KPI

% 55.00 Laporan hasilbimtek/asistensiGCG/KPI sektor korporat

Laporan 2.00

13 Persentase BUMN yangdilakukanasistensi/evaluasi PSO

%

14 Persentase BUMD yangdilakukan audit kinerja

% 80.00 Laporan hasilpengawasan atas kinerjaBUMD

Laporan 13.00

Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam UpayaPencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

15 Kelompok Masyarakatyang mendapatkanSosialisasi Program AntiKorupsi.

Kelompok

Masyarakat

2.00 Laporan hasil sosialisasimasalah korupsi

Laporan 5.00

16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraudyang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2.00 Laporan hasilbimtek/asistensiimplementasi FCP

Laporan 3.00

17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yangdilakukan kajianperaturan yang berpotensiTPK.

Instansi 1.00 Laporan hasil kajianpengawasan

Laporan 1.00

18 Persentase pelaksanaanpenugasan HKP, klaimdan penyesuaian harga

% 84.00 Laporan hasil auditinvestigasi atas HKP,Klaim dan PenyesuaianHarga

Laporan 4.00

19 Persentase pelaksanaanaudit investigasi/PKKN/PKA

% 80.00 Laporan hasil auditinvestigasi, perhitungankerugian negara, danpemberian keteranganahli atas permintaanInstansi Penyidik

Laporan 29.00

20 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK olehinstansi berwenang

% 80.00

21 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat

% 75.00

Page 37: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

29

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIPsesuai PP Nomor 60 Tahun2008

% 16.67 Laporan pembinaanpenyelenggaraan SPIP

Laporan 11.00

23 Jumlah Pemda Yangdilakukan AsistensiPenyelenggaraan SPIPSesuai PP No 60 Tahun2008

IPP/IPD 9.00

24 Jumlah Pemda Yangdilakukan monitoringSistem PengendalianIntern

IPP/IPD 6.00

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional danKompeten pada 80% Pemda

25 Persentase Pemda yangdilakukan asistensipenerapan JFA

% 25.00 Jumlah sosialisasi danBimtek Penerapan JFAAPIP Daerah

Kegiatan 2.00

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas PengelolaanKeuangan sebesar 100%

26 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasanyang terealisasi

% 100.00

27 Persentase kesesuaianlaporan keuanganPerwakilan BPKP denganSAP

% 80.00

28 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanankepegawaian

Skalalikert 1-10

7.60

29 Persentase Pagu Danayang tidak Diblokir dalamDIPA

% 90.00

30 Persepsi KepuasanPegawai Perwakilan atasPencairan Anggaran yangDiajukan sesuai Prosedur

Skalalikert 1-10

8.00

31 Persentase permintaanbantuan hukum yangditindaklanjuti BiroHukum dan Humas

%

32 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di mediamasa

Jumlahberita

79.00

33 Persentase Pemanfaatanasset

% 100.00

34 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanan sarpras

Skalalikert 1-10

7.90

35 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat

% 100.00

Page 38: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

30 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

36 Jumlah masukan topikpenelitian yangdisampaikan kepuslitbangwas

JumlahTopik

37 Jumlah Instansi APIP yangtelah disosialisasi dan ataudi-assessment tata kelolaAPIP

InstansiAPIP

4.00 Jumlah sosialisasi danbimtek penerapantatakelola APIP Daerah

Kegiatan 7.00

Laporan EvaluasiPenerapan tata kelolaAPIP Daerah

Laporan 2.00

38 Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat

Skalalikert 1-10

7.50

Sasaran Strategis 8 : Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan

39 Jumlah Sistem Informasiyang dimanfaatkan secaraefektif

% 80.00 Laporan dukunganManajemen PerwakilanBPKP

Laporan 60.00

Laporan dukunganManajemen PerwakilanBPKP (Terkait SI)

Laporan 13.00

Page 39: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012 SULAWESITENGAH TAHUN 2012

23

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

engukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari

penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja

yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya dengan target yang

diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2012. Sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan

pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan

memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut

dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam

mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung.

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi

IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam

dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali

faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun

2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

Sesuai dengan suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

tahun 2010–2014, kinerja sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari

berbagai Bidang/Bagian terkait.

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU

dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan

untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis

BPKP.

PPP

Page 40: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

24 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Capaian atas 40 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis

secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana

terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMASATUA

NTARGET

REALISASI

%CAPAI

AN

Tujuan 1: Meningkatkan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran strategis 1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunan laporankeuangan

% 80.00 171.43 214.29

2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP

% 85.00 100.00 117.65

3 Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opinidukungan wajar

% 82.00 100.00 121.95

4 Persentase hasil pengawasan lintassektor yang disampaikan ke Pusat

% 73.75 140.00 189.83

5 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang disampaikanke Pusat

% 68.00 100.00 147.06

6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yang dijadikan

bahan pengambilan keputusan olehstakeholders

% 80.00 100.00 125.00

7 Persentase BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraanakuntansi

% 66.67 66.67 100.00

Sasaran strategis 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar87,50%

8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaan negara/daerahyang ditindaklanjuti

% 75.00 100.00 133.33

9 Persentase hasil pengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

% 71.25 172.06 241.49

10 Persentase penghematan biaya (costsaving) dibandingkan dengan nilai yangdiaudit

% 7.00 0.32 4.64

Page 41: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

25

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMASATUA

NTARGET

REALISASI

%CAPAI

AN

Tujuan 2. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran strategis 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD danterselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

11 Persentase IPD yang melaksanakanpelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

% 100.00 100.00 100.00

12 Persentase BUMN/D/BLU/D yangdilakukan sosialisasi/asistensiGCG/KPI

% 55.00 100.00 181.82

13 Persentase BUMN yang dilakukanasistensi/evaluasi PSO

%

14 Persentase BUMD yang dilakukan auditkinerja

% 80.00 100.00 125.00

Tujuan 3. Terciptanya Iklim yang mencegah Kecurangan dan MemudahkanPengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis 4. Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi80%

15 Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi Program AntiKorupsi.

Kelompok

Masyarakat

2.00 2.00 100.00

16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi

2,00 2,00 100.00

17 JumlahIPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK.

Instansi

1.00 1.00 100.00

18 Persentase pelaksanaan penugasanHKP, klaim dan penyesuaian harga

% 84.00 100.00 119.05

19 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA

% 80.00 96,46 120.61

20 Persentase TL hasil audit investigasi nonTPK oleh instansi berwenang

% 80.00 100.00 125.00

21 Persentase hasil telaahan pengaduanmasyarakat

% 75.00 75.00 100.00

Page 42: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMASATUA

NTARGET

REALISASI

%CAPAI

AN

Tujuan 4. Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan sistem Pengendalian InternPemerintahSasaran Strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70%K/L/Pemda

22 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008

% 16.67 25.00 150,00

23 Jumlah Pemda Yang dilakukan AsistensiPenyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60Tahun 2008

IPP/IPD

9.00 9.00 100.00

24 Jumlah Pemda Yang dilakukanmonitoring Sistem Pengendalian Intern

IPP/IPD

6.00 6.00 100.00

Tujuan 5. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintahyang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 5.1 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan InternPemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% Pemda

25 Persentase Pemda yang dilakukanasistensi penerapan JFA

% 25.00 25.00 100.00

Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasansebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

26 Persentase jumlah rencana penugasanpengawasan yang terealisasi

% 100.00 93,31 93,31

27 Persentase kesesuaian laporan keuanganPerwakilan BPKP dengan SAP

% 80.00 100.00 125,00

28 Persepsi kepuasan pegawai perwakilanterhadap layanan kepegawaian

Skalalikert1-10

7.60 7.00 92,11

29 Persentase Pagu Dana yang tidakDiblokir dalam DIPA

% 90.00 96.22 106,91

30 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilanatas Pencairan Anggaran yang Diajukansesuai Prosedur

Skalalikert1-10

8.00 8.29 103,63

31 Persentase permintaan bantuan hukumyang ditindaklanjuti Biro Hukum danHumas

%

32 Jumlah publikasi kegiatan perwakilanBPKP di media masa

Jumlah

berita

79.00 95.00 120.25

33 Persentase Pemanfaatan asset % 100.00 99.61 99.61

Page 43: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

27

34 Persepsi kepuasan pegawai perwakilanterhadap layanan sarpras

Skalalikert

1-10

7.90 7.10 89.87

35 Persentase tindak lanjut rekomendasihasil audit Inspektorat

% 100.00 100.00 100.00

36 Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas

JmlhTopik

37 Jumlah Instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tatakelola APIP

Instansi

APIP

4.00 4.00 100.00

38 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atasauditor bersertifikat

Skalalikert1-10

7.50 7.60 101.33

Tujuan 6. Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yangAndal bagi Presiden/PemerintahSasaran Strategis 6.1. Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan PengambilanKeputusan bagi Pimpinan

39 Jumlah Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif

% 80.00 80.00 100.00

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta

realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,

khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap

sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara

langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap

perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan

membandingkan capaian 2012 dengan target 2012, serta mengaitkannya

dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014,

sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebagai alat untuk mewujudkan tujuan

strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:

Page 44: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

28 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah mendukung tekad BPKP dalam

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat,

kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan sebagai perwujudan

fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka

menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada

para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sehingga dapat

melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan

sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah

laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”

diindikasikan oleh tiga IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas

laporan keuangan Pemerintah Pusat, Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama

lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 disajikan dalam

Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

NoINDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJATH 2012

TARGETKINERJATH 2014

% CAPAIANTH 2012 THDTARGET TH

2014

1 2 3 4 5=3/4

1 Persentase IPP yang mendapatpendampingan penyusunanlaporan keuangan

% 171.43 80.00 214.29

2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP

% 100.00 100.00 100.00

Page 45: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

29

3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukunganwajar

% 100.00 82.00 121.95

4 Persentase hasil pengawasanlintas sektor yang disampaikan kePusat

% 140.00 73.75 189,83

5 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan Presiden yangdisampaikan ke Pusat

% 100.00 68.00 147.06

6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders

% 100.00 80.00 125.00

7 Persentase BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi

% 66.67 75.00 88.89

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa tiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai

100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai

berikut:

1. Persentase IPP Yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan

Keuangan

IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian Sasaran

Strategis 1 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah adalah “Persentase

IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan”

dengan target sebesar 80%. Dalam rangka mendukung IKU tersebut,

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah proaktif menjalin kerja sama

dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan keuangan satuan kerja

K/L yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, untuk meningkatkan

kualitas laporan keuangan Satuan Kerja IPP, sebagai upaya untuk

mendukung K/L mendapatkan opini WTP.

Dalam tahun 2012, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 171,43% dan jika

dibandingkan dengan target kinerja sebesar 80%, maka capaian kinerja

adalah 214,29%. Tercapainya target tersebut, menunjukkan bahwa

pendampingan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam

meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (Tujuan 1).

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp58.550.00,00 atau 102,46% dari anggaran sebesar Rp57.142.000,00 dengan

Page 46: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

30 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

menggunakan SDM, sebanyak 532 OH atau 79,05% dari rencana sebanyak

673 OH.

2. Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya

Memperoleh Opini Minimal WDP

Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah juga berupaya

mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih

baik dengan IKU “Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh

opini minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur

dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam tahun 2012, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP sebanyak 12 IPD atau 100% dari 12 IPD yang diasistensi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Bila dibandingkan antara

realisasi IKU sebesar 100% dengan target sebesar 85%, maka capaian

indikator IKU tersebut adalah sebesar 117,65%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp300.411.000,00 atau 122,80% dari anggaran sebesar Rp244.625.000,00,

dengan menggunakan SDM sebanyak 4.498 OH atau 611,14% dari rencana

sebanyak 736 OH.

3. Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang memperoleh

Opini Dukungan Wajar

IKU “Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang

memperoleh opini dukungan wajar” merupakan IKU lainnya dalam

pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah perolehan opini

WTP dibandingkan dengan jumlah seluruh laporan audit keuangan atas

proyek Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN).

Pada Tahun 2012, realisasi IKU ini adalah 100% dari target sebesar 82,00%

dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 121,95%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp377.723.000,00 atau 103,28% dari anggaran sebesar Rp365.741.000,00,

dengan menggunakan SDM sebanyak 1.113 OH atau 81,72% dari rencana

sebanyak 1.362 OH.

Page 47: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

31

4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain

melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara

atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP

mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi

dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral

dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas

program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan

berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP.

IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang disampaikan ke

Pusat” diukur dengan menghitung Jumlah Laporan dikirim ke pusat

dibandingkan dengan Target Laporan Dikirim ke Pusat.

Pada Tahun 2012, realisasi IKU ini adalah 140% dari target sebesar 73,75%

dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 189,83%.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja IKU ini menggunakan

dana sebesar Rp562.004.000,00 atau 121,45% dari anggaran sebesar

Rp462.761.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 2.833 OH atau

95,61% dari rencana sebanyak 2.963 OH.

5. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat

IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1

dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern,

melalui kegiatan pengawasan lainnya, berdasarkan penugasan dari

Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008

tentang SPIP.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah Laporan dikirim ke

pusat dibandingkan dengan Target Laporan Dikirim ke Pusat.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% dari target 68% dengan demikian

capaian IKU tahun 2012 sebesar 147,06%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp167.972.000,00 atau 90,71% dari anggaran sebesar Rp185.170.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 338 OH atau 99,71% dari rencana

sebanyak 339 OH.

Page 48: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

32 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

6. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang

Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders

IKU “Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang

Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakan

IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar

80,00%. IKU ini diukur dengan membandingkan Laporan Pengawasan atas

Permintaan Stakeholders Disampaikan Tepat Waktu (sesuai RPL dalam

KM4) dengan Jumlah Laporan Pengawasan atas Permintaan Stakeholders.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% dari target 80% dengan demikian

capaian IKU tahun 2012 sebesar 125%

Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp158.298.000,00 atau 131,39% dari anggaran sebesar Rp120.476.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 599 OH atau 115,41% dari rencana

sebanyak 519 OH.

7. Persentase BUMD yang mendapat Pendampingan Penyelenggaraan

Akuntansi

Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun

2004 Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang

wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi:

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan,

dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah.

Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada

umumnya masih belum memadai, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan

Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku

umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap mendukung

pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “BUMD yang Laporan

Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”.

IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah BUMD yang mendapat

Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi dibandingkan dengan Jumlah

Seluruh BUMD di Wilayah Kerja Perwakilan.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 66,67% dari target sebesar 66,67% dengan

demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 100%.

Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp114.936.000,00 atau 103,67% dari anggaran sebesar Rp110.866.000,00

Page 49: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

33

dengan menggunakan SDM sebanyak 867 OH atau 359,75% dari rencana

sebanyak 241 OH.

Sasaran Strategis 2:

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar

87,50%” memiliki tiga IKU, namun IKU yang dominan untuk mengukur

keberhasilannya hanya satu yaitu Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi

Penerimaan Negara/Daerah yang Ditindaklanjuti, tiga IKU tersebut disajikan

dalam Tabel 3.4. Dikaitkan dengan Tabel 3.1, capaian Sasaran Strategis 2 tahun

2012 tercapai (133,33%).

Tabel 3.4

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2

INDIKATOR KINERJA UTAMAOUTCOME

SATUAN

KINERJATH 2012

TARGETKINERJATH 2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH 2014

1 2 3 4 5=3/4

Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yang ditindaklanjuti

% 100.00 75.00 133.33

Persentase hasil pengawasan BUNyang disampaikan ke Pusat

% 172.06 71.25 241.49

Persentase penghematan biaya (costsaving) dibandingkan dengan nilaiyang diaudit

% 0.32 7.00 4.64

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah

yang Ditindaklanjuti

IKU “Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan

ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan

Negara dengan target 87,5%. Pengawasan atas penerimaan negara antara

lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga

Page 50: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

34 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan

potensi yang diharapkan.

Kinerja IKU ini diukur berdasarkan Jumlah Tindak Lanjut

(rekomendasi/saran) dibandingkan dengan Jumlah Rekomendasi/Saran

Hasil Audit OPN/OPAD. Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 100%,

atau mencapai 133,33% dari target tahun 2012 sebesar 75%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau

0% dari anggaran sebesar Rp41.778.000,00 dengan menggunakan SDM

sebanyak 50 OH atau 131,58% dari rencana sebanyak 38 OH.

2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat

Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan

Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan

kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam

Renstranya, BPKP membentuk IKU berupa “Persentase Hasil Pengawasan

Kebendaharaan Umum Negara yang dijadikan Bahan Pengambilan

Keputusan oleh Menteri Keuangan”.

Capaian IKU ini diukur berdasarkan Jumlah Laporan Yang Dikirim ke

Pusat dibandingkan dengan Target Laporan dari Pusat.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 172,06%, atau mencapai

241,49% dari target tahun 2012 sebesar 71,25%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp386.355.000,00 atau 50,29% dari anggaran sebesar Rp768.267.000,00 dan

menggunakan SDM sebanyak 2.184 OH atau 104,60% dari rencana sebanyak

2.088 OH.

3. Persentase Penghematan Biaya (cost saving) Dibandingkan dengan Nilai

yang Diaudit

IKU “Persentase Penghematan Biaya (cost saving) Dibandingkan dengan

Nilai yang Diaudit”dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan

Page 51: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

35

intern yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam

peningkatan penerimaan negara yang berasal dari efisiensi pemanfaatan

anggaran satuan kerja.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah Nilai Rupiah Koreksi

Audit (Penghematan) dibandingkan dengan Nilai Rupiah Yang Diaudit.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 0,32%, atau mencapai 4,64%

dari target tahun 2012 sebesar 7,00%.

Penghematan biaya tahun 2012 sebesar Rp2.235.178.547,00 dari Nilai Rupiah

Yang Diaudit sebesar Rp688.144.701.791,00.

Sasaran Strategis 3:

Terselenggaranya SPM pada 65% IPD dan terselenggaranya GG

pada 75% BUMN/BUMD

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah,dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah

tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah

urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga

negara. Adapun urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata

ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Untuk

menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata

dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, Pemerintah dan Pemerintahan

Daerah menyusun suatu standar yang disebut dengan Standar Pelayanan

Minimal (SPM).

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah

struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk

meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai

perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-

undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya

Page 52: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

36 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban

menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam

meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD,

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah perlu mendorong pemerintah

daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menerapkan SPM yang telah

ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk

menerapkan GCG.

Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 65% IPD dan terselenggaranya

GG pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang

terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang

GCG atau KPI mendapat skor baik.

Bersama dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dikaitkan

target 2014 disajikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3

INDIKATOR KINERJA

UTAMA OUTCOMESATUAN

KINERJA TH

2012

TARGET

KINERJA TH 2014

% CAPAIAN TH

2012 THD

TARGET TH 2014

2 3 5 7 8=5/7

Persentase IPD yang

melaksanakan pelayanan sesuai

Standar Pelayanan Minimal

% 100.00 100.00 100.00

Persentase BUMN/D/BLU/D

yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 100.00 70.00 142.86

Persentase BUMN yangdilakukan asistensi/evaluasi

PSO

Persentase BUMD yang

dilakukan audit kinerja% 100.00 100.00 100.00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012

tercapai 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah

sebagai berikut:

Page 53: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

37

1. Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelatanan

Minimal

Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang

mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal.

Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang

mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator

SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan serta

pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun

2010 juga mengharuskan Pemda melakukan SPM yang ditetapkan oleh

kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1

butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara

lain melalui audit kinerja. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda

yang dilaksanakan BPKP mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3

dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai

SPM/Pelayanan Prima”.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang telah

mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 100,00% atau mencapai 100,00%

dari target tahun 2012 sebesar 100,00%.

Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp137.106.000,00 atau 154,54% dari anggaran sebesar Rp94.202.000,00,

dengan menggunakan SDM sebanyak 976 OH atau 295,76% dari rencana

sebanyak 330 OH.

2. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah berperan melakukan

pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada

BUMD/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat

memperbaiki kinerja BUMD/BLUD.

Page 54: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

38 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa

“BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik”.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD/BLUD yang

mendapat skor minimal baik atas penerapan GCG atau KPI, dibandingkan

dengan jumlah BUMD/BLUD yang dievaluasi oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah.

Realisasi Iku ini tahun 2012 adalah sebesar 100% atau mencapai 181,82%

dari target tahun 2012 sebesar 55%.

Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp.3.520.000,00 atau 100,00% dari anggaran sebesar Rp.3.520.000,00, dengan

menggunakan SDM sebanyak 1.551 OH atau 551,96% dari rencana

sebanyak 281 OH.

3. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Penetapan IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal

Predikat Baik”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan

intern yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

dalam meningkatkan tata kelola BUMD.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang

memperoleh kinerja minimal baik dibandingkan dengan jumlah BUMD

yang kinerjanya diaudit oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Realisasi IKU tahun 2012 adalah sebesar 100% atau mencapai 125,00% dari

target tahun 2012 sebesar 80%.

Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp86.971.000,00 atau 111,25% dari anggaran sebesar Rp78.178.000,00,

dengan menggunakan SDM sebanyak 1.011 OH atau 171,36% dari rencana

sebanyak 590 OH.

Page 55: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

39

Sasaran Strategis 4:

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi

jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang

Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah

pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya

Tata Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas

Pencegahan dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:

1. Pencegahan tindak pidana korupsi;

2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi;

3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;

4. Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor;

5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi;

6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.

Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi,

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah perlu mengambil peran dalam

mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut.

Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian

intern, atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas

tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah berperan

dalam melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara,

serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi.

Sasaran “Meningkatnya Kesadarandan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah

Dalam Upaya Pencegahan” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait

langsung dengan kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga,

Page 56: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

40 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah

dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Bersama tujuh IKU

lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dikaitkan target 2014

disajikan dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4

INDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA TH

2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH

2014

2 3 5 7 8=5/7

Kelompok Masyarakat yang

mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi.

KelompokMasyarakat

2.00 2.00 100.00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

berisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2.00 2.00 100.00

Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/

BLU/BLUD yang dilakukan kajian

peraturan yang berpotensi TPK.

Instansi 1.00 1.00 100.00

Persentase pelaksanaan penugasan

HKP, klaim dan penyesuaian harga% 100.00 80.00 125.00

Persentase pelaksanaan audit

investigasi /PKKN/PKA% 96.49 80.00 120.61

Persentase TL hasil audit investigasi

non TPK oleh instansi berwenang% 100.00 80.00 125.00

Persentase hasil telaahan pengaduan

masyarakat% 75.00 75.00 100.00

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik

penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan

kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi.

Keberhasilan IKU diukur dari rata-rata pemahaman dan kepedulian atas

permasalahan korupsi yang dilakukan melalui survei dengan pengisian

kuesioner pada saat melakukan sosialisasi program anti korupsi, forum

koordinasi, penyamaan persepsi, koordinasi hasil pengawasan,

pembinaan/quality assurance.

Fokus Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam kegiatan

Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) utamanya pada kelompok

Page 57: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

41

dunia pendidikan karena Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

yakin bahwa dunia pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan

generasi muda yang baik dan menjadi harapan masa depan bangsa

Indonesia. Sementara itu, dengan makin tingginya perhatian Pemerintah

kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan kenaikan anggaran,

berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa konsekuensi

meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan pemahaman

dan edukasi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah berharap korupsi

bisa dicegah, terutama di dunia pendidikan.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 2 Kelompok masyarakat atau mencapai

100% dari target tahun 2012 sebanyak 2 Kelompok masyarakat.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp64.728.000,00 atau 86.51% dari anggaran sebesar Rp74.819.000,00 dan

dengan SDM sebanyak 161 OH atau 53.49% dari rencana sebanyak 301 OH.

2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Berisiko Fraud yang Mendapatkan

Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP

Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas

dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan

pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good

Governance.

FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk

mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri

dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur

Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian

Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor,

Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar

Perilaku dan Disiplin.

IKU “Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD yang mengimplementasikan FCP”

dalam upaya perbaikan penyelenggaraan manajemen organisasi pemerintah

Page 58: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

42 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

melalui pemanfaatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Realisasi IKU atas Implementasi FCP tahun 2012 adalah 2 instansi/BUMD

atau mencapai 100% dari target IKU tahun 2012 sebanyak 2 instansi/BUMD.

Kegiatan untuk capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp0,00 atau

sebesar 0% dari anggaran sebesar Rp15.915.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 77 OH atau 18.83% dari rencana sebanyak 409 OH.

3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan Kajian

Peraturan yang Berpotensi TPK

Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern

akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang

mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini

dimaksudkan untuk mengukur instansi/BUMN/BUMD yang

membuat/mengoreksi kebijakan terkait dengan rekomendasi dari

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah terhadap hasil kajian atas

peraturan perundang-undangan yang berindikasi menjadi penyebab

terjadinya KKN.

Untuk merealisasikan IKU ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

melaksanakan kegiatan kajian atas kebijakan/peraturan perundang-

undangan yang berindikasi KKN dan menyusun/menyempurnakan

pedoman pelaksanaan kegiatan.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebanyak 1 instansi membuat/mengoreksi

kebijakan atau mencapai 100% dari target IKU tahun 2012 sebanyak 1

Instansi.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp7.700.000,00 atau sebesar 82.25% dari anggaran sebesar Rp9.032.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 190 OH atau 950% dari rencana

sebanyak 20 OH.

Page 59: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

43

4. Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga

Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian

harga, dan audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala

terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern

akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus

tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase

terselesaikannya kasus HKP, penyesuaian harga, dan klaim ditetapkan

sebagai salah satu IKU yang harus dicapai.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan penyelesaian tindak lanjut dari

rekomendasi yang tertuang dalam laporan audit maupun HKP atas kasus

yang bersangkutan.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target

sebesar 84%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 119,05%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp54.760.000,00 atau sebesar 73.86% dari anggaran sebesar Rp.74.140.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 153 OH atau 68.92% dari rencana

sebanyak 222 OH.

5. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA

Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas

penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara

lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi

KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum.

Dengan demikian, “Persentase Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak

Hukum” menjadi salah satu IKU BPKP dalam upaya pencapaian sasaran

strategis.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan penyerahan/pelimpahan kasus

melalui penerbitan dan penyerahan laporan yang ditangani Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah kepada instansi penegak hukum.

Page 60: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

44 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 96.49% atau mencapai 120.61%

dari target tahun 2012 sebesar 80.00%

Dalam upaya merealisasikan IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah melaksanakan upaya represif dengan dilakukan audit

investigasi terhadap kasus yang berindikasi KKN, audit penghitungan

kerugian keuangan negara dan pemberian keterangan ahli di persidangan,

yang diteruskan ke Instansi Penegak Hukum untuk ditindaklanjuti.

Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar

Rp225.359.000,00 atau 136.88% dari anggaran sebesar Rp164.645.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 2.933 OH atau 120.65% dari rencana

sebanyak 2.431 OH.

6. Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non TPK oleh Instansi Berwenang

Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya

kerugian keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang

berlaku untuk ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Hal ini merupakan

bagian dari upaya pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang

mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang

merugikan keuangan Negara.

Indikator kinerja utama berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti

oleh instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur

rekomendasi non tindak pidana korupsi pada suatu instansi

pemerintah/BUMN/BUMD yang disampaikan kepada manajemen untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah rekomendasi yang

ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah rekomendasi atas

permasalahan/kasus yang disampaikan kepada instansi yang berwenang.

Realisasi IKU tahun 2012 adalah sebesar 100,00% atau mencapai 125,00%

dari target sebesar 80,00%.

Page 61: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

45

7. Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat

Masyarakat dapat melakukan pengawasan secara tidak langsung terhadap

akuntabilitas keuangan negara, antara lain melalui mekanisme pelaporan

dan pengaduan. Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber

data bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam melaksanakan

fungsi pengawasan. Setiap surat pengaduan atau tembusan surat

pengaduan yang diterima secara langsung melalui Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan penelaahan untuk

ditindaklanjuti. IKU dalam mencapai sasaran strategis, Reviu Terhadap

Laporan dan Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti.

Realisasi IKU dihitung berdasarkan persentase jumlah penugasan

investigatif untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat, dibandingkan

dengan jumlah surat pengaduan masuk yang diteruskan ke perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 75.00% atau mencapai 100.00%

dari target IKU tahun 2012 sebesar 75.00%.

Kegiatan ini tidak diukur dalam penetapan kinerja dan tidak dilaporkan

sebagai realisasi PKP2T dan PKAU.

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah pada 70% Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-

masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP

sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP

diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam

rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan.

Page 62: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

46 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Tabel 3.8

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5

INDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA TH

2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH

2014

2 3 5 7 8=5/7

Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

% 25.00 70.00 35.71

Jumlah Pemda Yang dilakukan

Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai

PP No 60 Tahun 2008

IPP/IPD 9.00 14.00 64.29

Jumlah Pemda Yang dilakukan

monitoring Sistem Pengendalian

Intern

IPP/IPD 6.00 10.00 60.00

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU

dominan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SPIP pada seluruh

K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP

sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas

pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

Bersama dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012

dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan

dalam Tabel 3.8.

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 belum

seluruhnya tercapai (35.71%).

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008

Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat

maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP

dapat dilaksanakan, maka IKU “Persentase K/L/Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung

jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah

Page 63: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

47

K/L/Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili

sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP

Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK

RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian K/L/Pemda.

Dalam tahun 2012, Pemerintah Daerah yang laporan keuangan

memperoleh opini WTP adalah sebanyak 3 pemerintah daerah atau 25.00%

dari 12 pemerintah daerah.

Realisai IKU tahun 2012 adalah sebesar 25.00% atau mencapai 150.00% dari

terget tahun 2012 sebesar 16.67%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana

sebesar Rp.204.132.000,00 atau 147.66% dari anggaran sebesar

Rp138.244.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 577 OH atau

137.71% dari rencana sebanyak 419 OH.

2. Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai

PP No 60 tahun 2008

Penerapan SPIP di K/L/Pemda diawali dengan pembuatan

rencana/desain penyelenggaraan SPIP, yaitu dokumen yang berisi tahap-

tahap pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat

rencana/desain adalah sebagai acuan dan alat untuk memantau

perkembangan penyelenggaraan SPIP. IKU ini dibentuk pada tahun 2012

sebagai tindak lanjut atas terbitnya Pedoman Penyusunan Desain

Penyelenggaraan SPIP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER–

687/K/D4/2012 tanggal25 Mei 2012. Di samping itu, juga sebagai wujud

upaya Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka perbaikan

sistem AKIP untuk mendukung pencapaian sasaran strategis

“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah” dan tujuan “Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan

sistem pengendalian intern pemerintah”.

Capaian IKU ini belum dapat dibandingkan dengan tahun 2011. Jika

memerhatikan target tahun 2014 sebesar 400 K/L/Pemda, maka

Page 64: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

48 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah perlu bekerja dengan lebih

keras untuk mencapainya. Upaya yang telah dilakukan dalam tahun 2012

dan dilanjutkan untuk tahun 2013 adalah berupa pendampingan

penyusunan desain penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebanyak 9 K/L/Pemda atau mencapai

100% dari target tahun 2012 sebanyak 9 K/L/Pemda.

3. Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern

BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau

perkembangan penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda. Pelaksanaan

monitoring perbaikan SPI di lingkungan instansi pemerintah didasarkan

pada Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman

Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun

Anggaran 2011.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebanyak 6 K/L/Pemda yang telah

memperbaiki Sistem Pengendalian Internnya atau sebesar 100.00% dari

target sebesar 6 K/L/Pemda.

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten pada 80% Kementrian/Lembaga/

Pemerintah Daerah

Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh

pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah

memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas

intern pemerintah (APIP) mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi

adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor

sesuai dengan ketentuan tersebut.

Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah

kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor

manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang

Page 65: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

49

kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan

pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar

yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang

profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai

dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui

dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program

pendidikan nongelar dengan mengacu pada dokumen Human Capital

Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen perencanaan

pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses pelatihan,

pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan,

keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki

pegawai.

Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

K/L/Pemda yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda”

diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan

JFA, yang bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan

BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang

profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah

(APIP) non-BPKP. Bersama dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis

tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014

disajikan dalam Tabel 3.9.

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai

31,25%.

Tabel 3.9

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6

INDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA TH

2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH

2014

2 3 5 7 8=5/7

Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA% 25.00 25.00 100.00

Page 66: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

50 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

Uraian capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Pemda yag Dilakukan Asistensi Penerapan JFA

Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh

pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah

memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai

dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi

keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan

dalam program sertifikasi.

Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Permenpan 220/2008 tanggal 4 Juli 2008

tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Auditor adalah

jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan

wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah,

lembaga dan/atau pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan

negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh

Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara

penuh oleh pejabat yang berwenang.

Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JFA

sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas

pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.

Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor

bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP

selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional

dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

non-BPKP. Penentuan tingkat capaian indikator sasaran ini adalah jumlah

K/L (APIP Pusat) dan Pemda (APIP Daerah) non-BPKP yang

mengimplementasikan JFA sampai dengan tahun berjalan.

Indikator kinerja sasaran ini dicapai melalui kegiatan pembinaan jabatan

fungsional auditor dan tata kelola APIP, yang didukung sub-sub kegiatan

yaitu kegiatan fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah

sertifikasi auditor.

Page 67: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

51

Realisasi IKU tahun 2012 adalah sebesar 25.00% atau mencapai 100.00%

dari target tahun 2012 sebesar 25.00%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 25.% atau mencapai 100% dibandingkan

dengan target pada akhir periode Renstra tahun 2014.

Langkah strategis yang direncanakan untuk memperbaiki pencapaian

sasaran strategis ini pada tahun 2013 adalah intensifikasi fasilitasi

penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan sertifikasi auditor.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar sebesar

Rp.10.900.000,00 atau 288.21% dari anggaran sebesar Rp3.782.000,00 dengan

menggunakan SDM sebanyak 24 OH atau 100% dari rencana sebanyak 24

OH.

Sasaran Strategis 7:

Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%

dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar

sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah,

sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, perencanaan juga

terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan

penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan

disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik

sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang

terbaik pula.

Dalam kerangka keuangan negara, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

sebagai lembaga pemerintah mempunyai kewajiban menyusun dan menyajikan

laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam PP Nomor 24

Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Keberhasilan

fungsi dukungan dalam membina satuan kerja terkait dengan kualitas

Page 68: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

52 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

pengelolaan keuangan, ditandai dengan tingkat opini WTP terhadap laporan

keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI.

Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU

dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan

dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama dua belas IKU lainnya, realisasi

IKU sasaran strategis tahun 2012 dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel

3.10.

Tabel 3.10Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7

INDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA

TH 2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH

2014

2 3 5 7 8=5/7

Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi% 93.31 100.00 93.31

Persentase kesesuaian laporan

keuangan Perwakilan BPKP denganSAP

% 100.00 100.00 100.00

Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanan

kepegawaian

Skalalikert 1-10

7.00 7.60 92.11

Persentase Pagu Dana yang tidak

Diblokir dalam DIPA% 96.22 90.00 106.91

Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan atas Pencairan Anggaran

yang Diajukan sesuai Prosedur

Skalalikert 1-10

8.29 8.00 103.63

Persentase permintaan bantuan

hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas

%

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masaJumlahberita

95.00 79.00 120.25

Persentase Pemanfaatan asset % 99.61 100.00 99.61Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan sarprasSkala

likert 1-107.10 7.90 89.87

Persentase tindak lanjut rekomendasi

hasil audit Inspektorat% 100.00 100.00 100.00

Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas

JumlahTopik

Jumlah Instansi APIP yang telah

disosialisasi dan atau di-assessment

tata kelola APIP

InstansiAPIP

4.00 4.00 100.00

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikatSkala

likert 1-107.60 7.50 101.33

Page 69: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

53

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi

IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”

diukur dengan membandingkan, “Realisasi Penugasan Pengawasan”

terhadap “Rencana Penugasan Pengawasan Yang Ditetapkan”.

Pada tahun 2012, realisasi penugasan pengawasan PKPT sebanyak 293 atau

93,31% dari 314 rencana penugasan pengawasan PKPT atau mencapai

93,31% dari target IKU pada tahun 2012 sebesar 100%.

Namun pada tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah telah

melaksanakan penugasan pengawasan di luar yang direncanakan,

khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders sebanyak

280 penugasan pengawasan atau 89,17% dari 314 rencana penugasan

pengawasan tahun 2012. Dengan demikian realisasi penugasan

pengawasan baik PKPT maupun non PKPT sebanyak 573 penugasan

sehingga jika dibandingkan dengan target PKPT menjadi 182,48%

Upaya strategis yang mendukung pencapaian IKU ini adalah penyusunan

rencana dan evaluasi, berupa:

a. Rapat koordinasi di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah dalam rangka pengendalian realisasi rencana dan evaluasi.

b. Penerapan manajemen kinerja di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

mengacu kepada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP). Hasil penerapan SAKIP BPKP dalam tahun 2012 pada

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah didokumentasikan dalam

bentuk:

- SOP Rencana Kinerja,

- Rencana Kinerja Tahun 2012,

- Rencana Kerja Tahun 2013,

- Tapkin Tahun 2012,

- Rencana Kegiatan Tahunan Tahun 2013,

- LAKIP tahun 2011,

Page 70: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

54 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

2. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah

tingkat kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap

penyajian laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

IKU “Tingkat opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP” dibuat

untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam membina satuan kerja terkait

penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP.

Kinerja sasaran dinilai berdasarkan tingkat perolehan opini BPK terhadap

laporan keuangan dengan standar opini Wajar Tanpa Pengecualian dinilai

100%, Wajar Dengan Pengecualian dinilai 80%, Tidak Memberikan

Pendapat dinilai 60%, dan Tidak Wajar dinilai 40%.

BPK RI telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun

2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100%

dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian

kinerja adalah 100%.

Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan

pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah.

Realisasi IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 100%, atau mencapai 125% dari

target tahun 2012 sebesar 80%.

Realisasi tahun 2012 sebesar 100% dan sudah memenuhi target yang akan

dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

3. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Kepegawaian.

Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai yang optimal

akan berdampak positif pada peningkatan kapasitas penyelenggaraan

pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Hal tersebut dilandasi dengan pemikiran bahwa

pelaksanaan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good

governance) akan terwujud dengan dukungan SDM yang andal dan

terkelola dengan baik. Untuk itu, perlu terus diagendakan dan diberikan

perhatian yang memadai terhadap peningkatan pengelolaan kepegawaian

dan organisasi sebagai upaya untuk perbaikan kualitas SDM, serta

Page 71: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

55

penataan kelembagaan dan proses kerja internal yang dapat menunjang

tercapainya hal-hal tersebut.

Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada

suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima

layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan

diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode

skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan

pengelolaan kepegawaian dan organisasi dilaksanakan dengan metode

penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai dari seluruh

unit kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Target IKU “Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola

kepegawaian dan organisasi” pada tahun 2012 adalah sebesar 7,60 dari

skala Likert 1-10. Capaian kinerja IKU ini menunjukkan tingkat kepuasan

pegawai atas pelayanan pengelolaan kepegawaian dan organisasi, antara

lain: (a) Pelayanan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan jabatan, gaji

berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara tepat waktu; (b)

Penandatanganan pakta integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap

aturan perilaku pada setiap awal tahun untuk seluruh pegawai.

Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,00 dari skala Likert 1-

10 atau mencapai 92,11% dari target tahun 2012 sebesar 7,60 dari skala

likert 1-10.

Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7.00 dari skala Likert 1-

10 atau mencapai 87,50% dari target akhir periode renstra tahun 2014

sebesar 8,00 dari skala likert 1-10.

Belum tercapainya target kinerja tersebut, antara lain disebabkan oleh:

1) Sistem penilaian sasaran kinerja individu (SKI) pegawai yang belum

diimplementasikan;

2) Beban kerja dan jabatan setiap pegawai BPKP belum sepenuhnya

ditetapkan secara proporsional dan adil sesuai dengan kompetensinya.

Page 72: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

56 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

4. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA

Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai

pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen

anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana

dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh

DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari

DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk

kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang

memadai/lengkap.

Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang

tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA.

Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013

sebesar Rp11.058.802.000,00 dan tidak terdapat dana yang diblokir oleh

DJA.

Realisasi capaian IKU ini tahun 2012 adalah sebesar 96,22% atau mencapai

106.91 dari target tahun 2012 sebesar 90,00%. Realisasi tahun 2012 sebesar

96,22% atau mencapai 96,22% dari target akhir periode renstra tahun 2014

sebesar 100%.

5. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang

Diajukan Sesuai Prosedur

Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah secara keseluruhan dengan

pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus

senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan

yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam

dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel.

Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama

dari unit pengguna dalam penyampaian berkas permintaan dan

pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 73: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

57

Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai

dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna

anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk

membiayai kegiatan yang telah dianggarkan.

Realisasi Indikator Kinerja Utama ini tahun 2012 sebesar 8,29 dari skala

likert 1-10 atau mencapai 103,63% dari target sebesar 8,00 dari skala likert

1-10.

Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 8,29 dari skala likert 1-10, atau

mencapai 103,63% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50

dari skala Likert 1-10.

Tidak tercapainya target IKU antara lain disebabkan kurangnya koordinasi

dan respon terhadap perubahan informasi dalam proses penyusunan

anggaran yang melibatkan unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah serta Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, kurangnya

kelengkapan dokumen pengajuan SPP, dan kurangnya koordinasi dengan

unit kerja dilingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam

proses pencairan/penyediaan uang.

Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses

kegiatan, antara lain penyediaan uang yang sesuai dengan jumlah dan

waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi

perbendaharaan, monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan

anggaran, pembinaan penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta

rekonsiliasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran.

6. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Masa

Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi

yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah yang ditentukan juga oleh

citranya di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik terhadap

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu alat ukur

Page 74: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

58 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah.

Kinerja IKU ini diukur dengan cara mengidentifikasikan dan mengevaluasi

terhadap pandangan, opini, dan persepsi publik yang bernuansa positif

terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dibandingkan

dengan jumlah seluruh opini yang terkait dengan persepsi publik terhadap

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 95,00% atau mencapai 120,25% dari

target tahun 2012 sebesar 79,00%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 95,00% atau mencapai 120,25% dari target

akhir periode Renstra 2014 sebesar 79,00%.

7. Persentase Pemanfaatan Asset

IKU “Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset” merupakan indikator tambahan

untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 100,00%.

Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset digunakan untuk mengukur

pengelolaan dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan melalui

pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi

seluruh satuan kerja.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 99,61% atau mencapai 99,61% dari

target tahun 2012 sebesar 100,00%.

IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan

perlengkapan, meliputi sub-sub kegiatan pencatatan dan updating

akuntansi aset, inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset pada

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

8. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Sarpras

Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarpras

Page 75: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

59

sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah.

IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan

pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang

bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras.

Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012,

realisasi capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan

sarpras sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 atau 89,87% dari target sebesar

7,90.

Tidak tercapainya target kinerja sasaran ini antara lain karena adanya

penggunaan aplikasi sistem perbendaharaan, aplikasi gaji dan perjalanan

dinas, serta pengadaan keperluan sehari-hari perkantoran yang didasarkan

pada skala prioritas kebutuhan pengguna.

Beberapa kendala yang mempengaruhi pencapaian IKU, yaitu:

a. Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)

dengan Document Management System (DMS) dan Disposisi Elektronik

yang dikembangkan di BPKP;

b. Belum adanya remunerasi yang menarik bagi pegawai yang

berkecimpung dalam bidang pengelolaan arsip.

Realisasi IKU tahun 2012 adalah sebesar 7,10 dari skala likert 1-10, atau telah

mencapai 89,87% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 7,90

dari skala likert 1-10.

9. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat

Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara

lain bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap

pelaksanaan kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil

kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat merupakan bagian

dari fungsi early-warning dalam pengembangan dan perbaikan operasional

untuk mencapai dan meningkatkan kinerja di Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah.

Page 76: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

60 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP”

merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target

sebesar 100,00%.

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah antara rekomendasi yang telah

ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit,

dibandingkan dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang

dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 100% dari target IKU

tahun 2012 sebesar 100%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 100% dari target

akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.

10. Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbangwas

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah tidak mengelola kegiatan ini,

sehingga tidak mempunyai IKU ini.

11. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assesment tata

kelola APIP

Tugas dan fungsi Instansi Pembina berdasarkan Permenpan Nomor

PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang JFA dan Angka

Kreditnya serta Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN, Nomor

PER-1310/K/JF/2008; Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008

tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka

Kreditnya, memberi arah baru bagi BPKP sebagai Instansi Pembina JFA

menuju pada manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja.

Terkait peran yang harus dilakukan oleh APIP, dalam pasal 48 Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa

pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah dilakukan oleh APIP. Pengawasan intern tersebut mencakup

kegiatan yang berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (quality

assurance), yaitu audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan,perlunya

Page 77: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

61

penerapan tata kelola yang baik guna mendukung terselenggaranya

pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, serta bersih dan bebas

dari praktek KKN serta kegiatan pengawasan lainnya yang berkaitan

dengan bantuan saran (consultancy), antara lain berupa sosialisasi mengenai

pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan

konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan serta pemaparan hasil

pengawasan.

Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern

semakin banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM

auditor yang semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitas.

IKU “Pencapaian Tata Kelola APIP yang Baik” merupakan IKU lainnya

untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 12 Instansi/APIP.

IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan

BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang

profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP

non-BPKP.

Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah

melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah

berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang

mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM).

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 4 Instansi/APIP atau mencapai 100%

dari target sebanyak 4 Instansi/APIP. Realisasi sebesar 100% adalah jumlah

unit APIP yang telah melakukan tata kelola APIP.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 4 Instansi/APIP atau mencapai 100% dari

target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 4 Instansi/APIP

Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana

sebesar Rp39.690.000,00 atau 251,27% dari anggaran sebesar

Rp15.796.000,00. dengan menggunakan SDM sebanyak 285 OH atau

115,85% dari rencana sebanyak 246 OH.

Page 78: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

62 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

12. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat

IKU “Tingkat Persepsi Kepuasan Instansi Pemerintah atas Auditor

Bersertifikat” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7,

dengan target sebesar 7,50 dari skala likert 1-10.IKU ini diukur dengan

pendekatan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).

Pengukuran ditujukan kepada pimpinan/pejabat struktural di lingkungan

Pemerintah Daerah dan satuan kerja K/L yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi

Tengah.

IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan

BPKP selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas

yaitu auditor yang profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat

meningkatkan mutu pengawasan.

Realisasi IKU sebesar 7,60 dari skala likert 1-10 atau mencapai 101,33% dari

target sebesar 7,50 skala Likert 1-10.

IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan JFA dan Tata Kelola APIP yang

didukung sub-sub kegiatan penerbitan sertifikat, penilaian angka kredit

terpusat JFA APIP, evaluasi penerapan JFA, dan penyediaan layanan

informasi.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,60 dari skala likert 1-10 atau mencapai

101,33% dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014

sebesar 7,50 dari skala likert 1-10.

Sasaran Strategis 8:

Terselenggaranya 1 Sistem Dukungan Pengambilan Bagi Pimpinan

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan

terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai

Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah dituntut untuk memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dan

mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah.

Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah juga harus mampu

Page 79: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

63

memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal

BPKP.

Sasaran strategis ini memiliki satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan

sasaran strategis. Realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2012 dikaitkan

dengan target 2014 disajikan dalamTabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.12

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8

INDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA TH

2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN

TH 2012 THD

TARGET TH

2014

2 3 5 7 8=5/7

Jumlah Sistem Informasi yang

dimanfaatkan secara efektif% 80.00 80.00 100.00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.12, terlihat bahwa IKU dominan Sasaran Strategis pada tahun 2012

tercapai 100%. IKU dominan yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran

adalah “Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif”. Dengan

tersedianya sistem dukungan pengambilan keputusan internal, diharapkan

pencapaian tujuan BPKP berupa “Terselenggaranya 1 sistem dukungan

pengambilan keputusan bagi Pimpinan” dapat terwujud.

Capaian IKU,”Jumlah Sistem Informasi yang Dimanfaatkan Secara Efektif”

ini, digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem

informasi yang dikembangkan oleh BPKP supaya menghasilkan/menyediakan

informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di lingkungan BPKP. Pada tingkat

Perwakilan BPKP IKU ini diukur berdasarkan, “Jumlah Sistem Informasi Yang

Dimanfaatkan” dibandingkan dengan “Jumlah Sistem Informasi Yang Wajib

Dimanfaatkan Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA,

SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)”.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 80% atau mencapai 100% dibandingkan

dengan target 80%.

Page 80: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

71

IV. PENUTUP

Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Tengah sebagai perwujudan BPKP di Provinsi Sulawesi

Tengah melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan

lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan

Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu,

evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern

terutama diarahkan untuk membantu Pimpinan Satuan Kerja Instansi Vertikal

Kementerian/Lembaga, Gubernur, Bupati dan Walikota dalam rangka

memperkuat efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP

disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah

diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja kedepan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah,

disamping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2012, juga

mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa

perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP

yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja,

evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen

Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Indikator Kinerja

Utama. Terhadap Renstra BPKP 2010-2014 telah ditambahkan sasaran

strategis,IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN. Target kinerja

jangka menengah dalam Renstra telah dirinci dalam target kinerja tahunan

dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, serta dimanfaatkan

untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan

Page 81: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB IV. PENUTUP

72 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

proses/kegiatan, dan diukur dengan indikator kinerja utama yang dominan.

Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas

dengan sasaran.

Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme

pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan

melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun

berjalan.

Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai

kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal

maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.

Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan

termasuk kategori “Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan

dalam tahun 2012. Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 39 IKU,

telah dipilih 12 IKU dominan sebagai ukuran penilaian capaian sasaran.

Realisasi tahun 2012, 7 dari delapan sasaran strategis telah mencapai target

100%, dan 9 dari 12 IKU dominan tercapai yang dirinci sebagai berikut.

Sasaran 1: Dari 3 IKU dominan, tercapai 3, capaian100%

Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%

Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%

Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian100%

Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan, tercapai 100%

Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan, tercapai 100%

Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 93,31%

Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%

Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan sebagai bahwa pengambilan

keputusan oleh stakeholder masih perlu ditingkatkan.

2. K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah

100% disebabkan:

Page 82: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB IV. PENUTUP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

73

a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional

instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur

pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan

Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP);

b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata

dari SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda.

3. Tingkat penerapan jabatan fungsional auditor di bawah 100% antara lain

disebabkan fasilitasi penerapan JFA pada APIP belum dilakukan secara

intensif. Di samping itu, jumlah kelulusan sertifikasi auditor yang relative

rendah membuat APIP belum antusias menerapkan JFA.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki

kinerja antara lain:

1. Peningkatan K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008

diupayakan dengan cara:

a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur

penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

mendukung kegiatan tersebut antara lain:

1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat

bertugas secara focus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan

SPIP.

2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan

workshop penyelenggaraan SPIP bagi Satuan Kerja Instansi Vertikal

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP,

antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi

penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional

instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi

Page 83: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

BAB IV. PENUTUP

74 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSISULAWESI TENGAH TAHUN 2012

termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang

wajar.

2. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah

kelulusan sertifikasi auditor.

3. Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di tahun

2012 jauh dari 100%.

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi

secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga dapat memberikan

umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara

internal LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja

organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam pembangunan dapat lebih

dirasakan.

---o0o---

Page 84: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 1/ 1 - 4

ANGGARAN REALISASI % REN-

CANA

REA-

LISASI%

1 Meningkatnya Kualitas

95% LKKL, dan 95%

LKPD

1 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

% 80.00 171.43 214.29 57,142 58,550 102.46 673 532 79.05

2 Persentase IPD yang laporan

keuangannya memperoleh opini

minimal WDP

% 85.00 100.00 117.65 244,625 300,411 122.80 736 4,498 611.14

3 Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

% 82.00 100.00 121.95 365,741 377,723 103.28 1,362 1,113 81.72

4 Persentase hasil pengawasan lintas

sektor yang disampaikan ke Pusat

% 73.75 140.00 189.83 462,761 562,004 121.45 2,963 2,833 95.61

TAR-

GET

REALI-

SASI

% CAPA-

IANPROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)

Pengawasan

Intern

Akuntabilitas

Keuangan

Negara dan

Pembinaan

Penyelenggaraan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMASATUAN

5 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat

% 68.00 100.00 147.06 185,170 167,972 90.71 339 338 99.71

6 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholders yang

dijadikan bahan pengambilan

keputusan oleh stakeholders

% 80.00 100.00 125.00 120,476 158,298 131.39 519 599 115.41

7 Persentase BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraan

akuntansi

% 66.67 66.67 100.00 110,866 114,936 103.67 241 867 359.75

2 Tercapainya

Optimalisasi

Penerimaan Negara

sebesar 87,50%

8 Persentase hasil pengawasan

optimalisasi penerimaan

negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75.00 100.00 133.33 41,788 0 0.00 38 50 131.58

9 Persentase hasil pengawasan BUN

yang disampaikan ke Pusat

% 71.25 172.06 241.49 768,267 386,355 50.29 2,088 2,184 104.60

10 Persentase penghematan biaya (cost

saving ) dibandingkan dengan nilai

yang diaudit

% 7.00 0.32 4.64 - 0 0.00 0 0 0.00

Page 85: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 1/ 2 - 4

ANGGARAN REALISASI % REN-

CANA

REA-

LISASI%

TAR-

GET

REALI-

SASI

% CAPA-

IANPROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMASATUAN

3 11 Persentase IPD yang

melaksanakan pelayanan sesuai

Standar Pelayanan Minimal

% 100.00 100.00 100.00 94,202 137,106 145.54 330 976 295.76

12 Persentase BUMN/D/BLU/D yang

dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI

% 55.00 100.00 181.82 3,520 3,520 100.00 281 1,551 551.96

13 Persentase BUMN yang dilakukan

asistensi/evaluasi PSO

14 Persentase BUMD yang dilakukan

audit kinerja

% 80.00 100.00 125.00 78,178 86,971 111.25 590 1,011 171.36

4 15 Kelompok Masyarakat yang

mendapatkan Sosialisasi Program

Anti Korupsi

Kelompok

Masyarakat

2.00 2.00 100.00 74,819 64,728 86.51 301 161 53.49

16 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B

LUD berisiko fraud yang

mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi

Instansi 2.00 2.00 100.00 15,915 - 0.00 409 77 18.83

Meningkatkan

Kesadaran dan

Keterlibatan K/L,

Pemda, BUMN/BUMD

Dalam Upaya

Pencegahan dan

Pemberantasan

Terselenggaranya SPM

pada 65% IPD dan

terselenggaranya GG

pada 75%

BUMN/BUMD

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi

FCP

17 Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B

LUD yang dilakukan kajian

peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 1.00 1.00 100.00 9,032 7,700 85.25 20 190 950.00

18 Persentase pelaksanaan penugasan

HKP, klaim dan penyesuaian

harga

% 84.00 100.00 119.05 74,140 54,760 73.86 222 153 68.92

19 Persentase pelaksanaan audit

investigasi /PKKN/PKA

% 80.00 96.49 120.61 164,645 225,359 136.88 2,431 2,933 120.65

20 Persentase TL hasil audit

investigasi non TPK oleh instansi

berwenang

% 80.00 100.00 125.00 - 0 0.00 0 0 0.00

21 Persentase hasil telaahan

pengaduan masyarakat

% 75.00 75.00 100.00 0 0 0.00 0 0 0.00

Korupsi Menjadi 80%

Page 86: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 1/ 3 - 4

ANGGARAN REALISASI % REN-

CANA

REA-

LISASI%

TAR-

GET

REALI-

SASI

% CAPA-

IANPROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMASATUAN

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

22 Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

% 16.67 25.00 150.00 138,244 204,132 147.66 419 577 137.71

23 Jumlah Pemda Yang dilakukan

Asistensi Penyelenggaraan SPIP

Sesuai PP No 60 Tahun 2008

IPP/IPD 9.00 9.00 100.00 0 0 0.00 0 0 0.00

24 Jumlah Pemda Yang dilakukan

monitoring Sistem Pengendalian

Intern

IPP/IPD 6.00 6.00 100.00 0 0 0.00 0 0 0.00

6 Meningkatnya

kapasitas aparat

pengawasan intern

pemerintah yang

profesional dan

kompeten pada 80%

25 Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA

% 25.00 25.00 100.00 Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya-BPKP

3,782 10,900 288.21 24 24 100.00

kompeten pada 80%

K/L/Pemda

7 26 Persentase jumlah rencana

penugasan pengawasan yang

terealisasi

% 100.00 93.31 93.31 0 0 0.00 0 0 0.00

27 Persentase kesesuaian laporan

keuangan Perwakilan BPKP

dengan SAP

% 80.00 100.00 125.00 0 0 0.00 0 0 0.00

28 Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan

kepegawaian

Skala likert 1-

10

7.60 7.00 92.11 0 0 0.00 0 0 0.00

29 Persentase Pagu Dana yang tidak

Diblokir dalam DIPA

% 90.00 96.22 106.91 0 0 0.00 0 0 0.00

30 Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan atas Pencairan

Anggaran yang Diajukan sesuai

Prosedur

Skala likert 1-

10

8.00 8.29 103.63 0 0 0.00 0 0 0.00

31 Persentase permintaan bantuan

hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas

32 Jumlah publikasi kegiatan

perwakilan BPKP di media masa

Jumlah berita 79.00 95.00 120.25 0 0 0.00 0 0 0.00

Meningkatnya

efektifitas perencanaan

pengawasan sebesar

90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan

sebesar 100%.

Page 87: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 1/ 4 - 4

ANGGARAN REALISASI % REN-

CANA

REA-

LISASI%

TAR-

GET

REALI-

SASI

% CAPA-

IANPROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMASATUAN

33 Persentase Pemanfaatan asset % 100.00 99.61 99.61 0 0 0.00 0 0 0.00

34 Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan

sarpras

Skala likert 1-

10

7.90 7.10 89.87 0 0 0.00 - 0 0.00

35 Persentase tindak lanjut

rekomendasi hasil audit

Inspektorat

% 100.00 100.00 100.00 0 0 0.00 0 0 0.00

36 Jumlah masukan topik penelitian

yang disampaikan ke

puslitbangwas

37 Jumlah Instansi APIP yang telah

disosialisasi dan atau di-

assessment tata kelola APIP

Instansi APIP 4.00 4.00 100.00 15,796 39,690 251.27 246 285 115.85

38 Tingkat persepsi kepuasan Pemda

atas auditor bersertifikat

Skala likert 1-

10

7.50 7.60 101.33 0 0 0.00 0 0 0.00

8 Terselenggaranya 1

sistem dukungan

39 Jumlah Sistem Informasi yang

dimanfaatkan secara efektif

% 80.00 80.00 100.00 Dukungan

Manajemen dan

7,611,994 7,262,671 0.00 0 0 0.00

sistem dukungan

pengambilan

keputusan bagi

pimpinan

dimanfaatkan secara efektif Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya-BPKP

JUMLAH 10,641,103 10,223,786 96.08 14,232 20,952 147.22

Page 88: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 2/ 1 - 2

Rencana Realisasi % Target Realisasi %

1 Meningkatnya Kualitas

LKPP, 95% LKKL, dan

95% LKPD

1 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKKL

Laporan 15 24 160.00 57,142 58,550 102.46 673 532 79.05

2 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKPD

Laporan 34 89 261.76 244,625 300,411 122.80 736 4,498 611.14

3 Laporan hasil pengawasan atas

Proyek PHLN

Laporan 33 38 115.15 365,741 377,723 103.28 1,940 1,690 87.11

4 Laporan hasil pengawasan lintas

sektor

Laporan 56 62 110.71 462,761 562,004 121.45 2,358 2,345 99.45

5 Laporan hasil pengawasan atas

permintaan presiden

Laporan 11 25 227.27 185,170 167,972 90.71 260 627 241.15

6 Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder

Laporan 5 9 180.00 120,476 158,298 131.39 250 606 54.80

7 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKBUMD

Laporan 1 18 1,800.00 110,866 114,936 103.67 10 528 5280.00

2 Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara sebesar

87,50%

8 Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara

Laporan 5 3 60.00 41,788 0 0.00 238 137 57.56

9 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 68 117 172.06 768,267 386,355 50.29 1,485 7,414 499.26

10 Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara sektor

korporat

Laporan 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00

3 Terselenggaranya SPM pada

65% IPD dan

terselenggaranya GG pada

75% BUMN/BUMD

11 Laporan hasil pengawasan atas

kinerja pelayanan publik

Laporan 11 23 209.09 94,202 137,106 145.54 200 1,201 600.50

12 Laporan hasil bimtek/asistensi

GCG/KPI sektor korporat

Laporan 2 5 250.00 3,520 3,520 100.00 20 129 645.00

13 Laporan hasil pengawasan atas

kinerja PSO BUMN

Laporan 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00

14 Laporan hasil pengawasan atas

kinerja BUMD

Laporan 13 32 246.15 78,178 86,971 111.25 322 1,782 553.42

Dana (dalam ribuan)Urut

CF

LAKIPIndikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %

SDM (OH)

SASARAN STRATEGIS

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN (OUTPUT)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2012

No.

Page 89: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 2/ 2 - 2

Rencana Realisasi % Target Realisasi %

Dana (dalam ribuan)Urut

CF

LAKIPIndikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %

SDM (OH)

SASARAN STRATEGISNo.

4 15 Laporan hasil sosialisasi masalah

korupsi

Laporan 5 6 120.00 74,819 64,728 86.51 110 156 141.82

16 Laporan hasil bimtek/asistensi

implementasi FCP

Laporan 3 2 66.67 15,915 0 0.00 110 78 70.91

17 Laporan hasil kajian

pengawasan

Laporan 1 1 100.00 9,032 7,700 85.25 60 16 26.67

18 Laporan hasil audit investigasi

atas HKP, Klaim dan

Penyesuaian Harga

Laporan 4 3 75.00 74,140 54,760 73.86 150 309 206.00

19 Laporan hasil audit investigasi,

perhitungan kerugian negara,

dan pemberian keterangan ahli

atas permintaan Instansi

Penyidik

Laporan 29 42 144.83 164,645 225,359 136.88 1,515 990 65.35

20 Laporan hasil audit investigasi

atas permintaan Instansi lainnya

Laporan 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

21 Laporan pembinaan

penyelenggaraan SPIP

Laporan 11 26 236.36 138,244 204,132 147.66 220 974 442.73

6 Meningkatnya kapasitas

aparat pengawasan intern

pemerintah yang

profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda

22 Jumlah sosialisasi dan Bimtek

Penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 2 2 100.00 3,782 10,900 288.21 40 33 82.50

7 Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan

sebesar 100%.

23 Laporan dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Laporan 60 87 145.00 6,936,994 6,591,031 95.01 110 4,157 3779.09

24 Jumlah sosialisasi dan bimtek

penerapan tatakelola APIP

Daerah

Kegiatan 7 8 114.29 15,796 13,905 88.03 160 126 78.75

25 Laporan Evaluasi Penerapan tata

kelola APIP Daerah

Laporan 2 3 150.00 0 25,785 100.00 40 78 195.00

8 Terselenggaranya 1 sistem

dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan

26 Laporan dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP (Terkait SI)

Laporan 13 13 100.00 675,000 671,640 0.00 70 35 50.00

Jumlah 391 638 163.17 10,641,103 10,223,786 96.08 11,077 28,441 256.76

Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi

Menjadi 80%

Page 90: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 3/ 1 - 4

1 2 3 4 5 6=5-4 7 8=5/7

1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95%

LKKL, dan 95% LKPD

Persentase IPP yang mendapat pendampingan

penyusunan laporan keuangan

% 171.43 80.00 214.29

Persentase IPD yang laporan keuangannya

memperoleh opini minimal WDP

% 100.00 100.00 100.00

Persentase jumlah laporan keuangan proyek

PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

% 100.00 82.00 121.95

Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang

disampaikan ke Pusat

% 140.00 73.75 189.83

Persentase hasil pengawasan atas permintaan

Presiden yang disampaikan ke Pusat

% 100.00 68.00 147.06

Persentase hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan

keputusan oleh stakeholders

% 100.00 80.00 125.00

Persentase BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 66.67 75.00 88.89

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan

Negara sebesar 87,50%

Persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 100.00 75.00 133.33

Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat

% 172.06 71.25 241.49

Persentase penghematan biaya (cost saving)

dibandingkan dengan nilai yang diaudit

% 0.32 7.00 4.64

PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TARGET TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH

SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA

TH 2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN TH

2012 THD TARGET

TH 2014

KINERJA

TH 2011

KENAIKAN/

PENURUNAN

Page 91: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 3/ 2 - 4

SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA

TH 2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN TH

2012 THD TARGET

TH 2014

KINERJA

TH 2011

KENAIKAN/

PENURUNAN

3 Terselenggaranya SPM pada 65% IPD

dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMD

Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan

sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 100.00 100.00 100.00

Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 100.00 70.00 142.86

Persentase BUMN yang dilakukan

asistensi/evaluasi PSO

Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 100.00 100.00 100.00

4 Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Menjadi 80%

Kelompok Masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok

Masyarakat

2 2 100.00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko

fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2 2 100.00

Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi

TPK

Instansi 1 1 100.00

Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim

dan penyesuaian harga

% 100.00 80.00 125.00

Persentase pelaksanaan audit investigasi

/PKKN/PKA

% 96.49 80.00 120.61

Persentase TL hasil audit investigasi non TPK

oleh instansi berwenang

% 100.00 80.00 125.00

Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % 75.00 75.00 100.00

Page 92: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 3/ 3 - 4

SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA

TH 2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN TH

2012 THD TARGET

TH 2014

KINERJA

TH 2011

KENAIKAN/

PENURUNAN

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

di 70% K/L Pemda Sebesar

Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP

sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

% 25.00 70.00 35.71

Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun

2008

IPP/IPD 9 14 64.29

Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem

Pengendalian Intern

IPP/IPD 6 10 60.00

6 Meningkatnya kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80%

K/L/Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan asistensi

penerapan JFA

% 25.00 25.00 100.00

7 Meningkatnya efektifitas perencanaan

pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

% 93.31 100.00 93.31

Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

% 100.00 100.00 100.00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap

layanan kepegawaian

Skala likert 1-

10

7.00 7.60 92.11

Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam

DIPA

% 96.22 90.00 106.91

Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas

Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai

Prosedur

Skala likert 1-

10

8.29 8.00 103.63

Persentase permintaan bantuan hukum yang

ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di

media masa

Jumlah

berita

95 79 120.25

Persentase Pemanfaatan asset % 99.61 100.00 99.61

Page 93: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 3/ 4 - 4

SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

OUTCOMESATUAN

KINERJA

TH 2012

TARGET

KINERJA TH

2014

% CAPAIAN TH

2012 THD TARGET

TH 2014

KINERJA

TH 2011

KENAIKAN/

PENURUNAN

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap

layanan sarpras

Skala likert 1-

10

7.10 7.90 89.87

Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit

Inspektorat

% 100.00 100.00 100.00

Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke puslitbangwas

Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan

atau di-assessment tata kelola APIP

Instansi

APIP

4 4 100.00

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor

bersertifikat

Skala likert 1-

10

7.60 7.50 101.33

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan

pengambilan keputusan bagi pimpinan

Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan

secara efektif

% 80.00 80.00 100.00

Page 94: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 4/ 1 - 2

No

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 = 4 / 7

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKKL

Laporan 24 52 -28 14 171.43

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKPD

Laporan 89 5 84 9 988.89

Laporan hasil pengawasan atas Proyek

PHLN

Laporan 38 59 -21 14 271.43

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 62 35 27 58 106.90

Laporan hasil pengawasan atas permintaan

presiden

Laporan 25 49 -24 21 119.05

Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholder

Laporan 9 92 -83 2 450.00

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKBUMD

Laporan 18 7 11 10 180.00

2 Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan

negara

Laporan 3 4 -1 2 150.00

Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 117 64 53 54 216.67

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan

negara sektor korporat

Laporan 0 0 0 0 0.00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja

pelayanan publik

Laporan 23 25 -2 16 143.75

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI

sektor korporat

Laporan 5 32 -27 4 125.00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO

BUMN

Laporan 0 0 0 0 0.00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja

BUMD

Laporan 32 50 -18 11 290.91

Terselenggaranya SPM pada 65%

IPD dan terselenggaranya GG pada

75% BUMN/BUMD

Realisasi2012

Target2014

Meningkatnya Kualitas LKPP, 95%

LKKL, dan 95% LKPD

1

3

SASARAN STRATEGISRealisasi

2011

PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2012 DENGAN TARGET OUTPUT 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2012

Realisasi 2012dibandingkan

Target 2014 (%)

Kenaikan/PenurunanRealisasi

Indikator Kinerja Output Satuan

Page 95: RINGKASAN EKSEKUTIF - bpkp.go.id 2012.pdf · RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 ii Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

Lampiran 4/ 2 - 2

No

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 = 4 / 7

Realisasi2012

Target2014

Meningkatnya Kualitas LKPP, 95%1

SASARAN STRATEGISRealisasi

2011

Realisasi 2012dibandingkan

Target 2014 (%)

Kenaikan/PenurunanRealisasi

Indikator Kinerja Output Satuan

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 20 -14 6 100.00

Laporan hasil bimtek/asistensi

implementasi FCP

Laporan 2 22 -20 4 50.00

Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 5 -4 1 100.00

Laporan hasil audit investigasi atas HKP,

Klaim dan Penyesuaian Harga

Laporan 3 3 0 4 75.00

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan

kerugian negara, dan pemberian keterangan

ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 42 1 41 56 75.00

Laporan hasil audit investigasi atas

permintaan Instansi lainnya

Laporan 0 0 0 4 0.00

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan

SPIP di 70% K/L/Pemda

Laporan pembinaan penyelenggaraan SPIP Laporan 26 32 -6 31 83.87

6 Meningkatnya kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80%

K/L/Pemda

Jumlah sosialisasi dan Bimtek Penerapan

JFA APIP Daerah

Kegiatan 2 4 -2 2.00 100.00

Laporan dukungan Manajemen Perwakilan

BPKP

Laporan 87 0 87 60.00 145.00

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan

tatakelola APIP Daerah

Kegiatan 8 0 8 15.00 53.33

Laporan Evaluasi Penerapan tata kelola

APIP Daerah

Laporan 3 0 3 3.00 100.00

8 Terselenggaranya 1 sistem

dukungan pengambilan keputusan

bagi pimpinan

Laporan dukungan Manajemen Perwakilan

BPKP (Terkait SI)

Laporan 13 0 13 20 65.00

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan sebesar

90% dan kualitas pengelolaaan

keuangan sebesar 100%.

4

7

Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%