T eruntuk Ukhti Bismillahir rahmaanir rahiim Oh, sekarang hati ingin menorehkan sesuatu… Untuk saudari-saudariku, di manapun kalian berada. Duhai ukhti… Sungguh hati ini tak mampu menipu dan tak dapat ditipu. Kali ini ada yang mengintip dibalik salah satu ‘bunga’. ya, rindu yang perlahan mun!ul seakan melayang lembuuut ingin menyapa pada siapa. Dan tibalah pada satu keputusan. "ati saudari ke!ilmu menggelitik ingin menghantarkan rasa rindu untuk uk hti sekalian. Kian lembuuut menghantarkan… Bukan melempar… Karena sayang… Duhai ukhti… Spesial untukmu sekalian yang senantiasa men#aga d$ikir dan istigh%ar. Duhai ukhti… Spesial untukmu sekalian yang ber #uang isti&amah dalam ta&'a dan menuntut ilmu. Duhai ukhti… Spesial untukmu sekalian yang senantiasa berlemah lembut memohon ridha (llah )a’ala. Duhai ukhti… Spesial untukmu yang men#aga keteguhan hati, lisan, pikiran, dan kehor matan. Duhai ukhti… *ari berbahagia dan saling men#aga. Karena hingga detik ini slam tetap di hati kita. Dan semoga tetap, untuk ditetapkan. Duhai ukhti… mar i ber bahagi a dan sal ing men#aga. Karena (ll ah ta’ ala adalah tuhan yang kita sembah. Karena +asulullah shalallahu ‘alaihi'asalam adalah nabi kita. Duhai ukhti… patutlah kita bersyukurlah atas hal itu. *aka berbahagialah… senyum ya, kian lembuuut menghantarkan… Bukan melempar… Karena sayang…
