rindu baitullah

7
Rindu Baitullah Pengarang: Alma Tania A Cerita ini sekitar 1 Tahun yang lalu tepat nya tanggal 05 Februari 2014, Aku dan Ibu ku pergi ke Mekkah Arab Saudi. Dimana pengalaman yang tak bisa terlupakan seumur hidup ku, dan masih terbayang jelas kejadian peristiwa yang mengharukan, menyenangkan, dan terkesan dalam hidup ku. Di suatu hari tepat nya hari Senin. Hari yang sangat aku tunggu-tunggu, dan aku nantikan. Ibu ku membangunkan ku jam 03.30. sebenarkan tidur ku semalam tak pulas jadi aku sangat cepat di bangunkan oleh Ibu ku. Dengan riangnya aku segera bangun dari tempat tidur ku, dan keluar kamar yang dimana Ibu ku sedang berada di depan kamar ku dengan muka yang sangat begitu cantik memakai baju berwarna putih. Ibu ku pun langsung memeluk ku sambil berkata “kita akan pergi ketempat yang jauh dan tempat dimana pengalamanmu bertambah. Berdoa lah semoga kita sehat dan diberi kelancaran. Sekarang kamu mandi kita akan berangkat jam 05.15” Dengan perlahan melepaskan pelukan nya pada ku dan meneteskan air mata. Aku pun selesai mandi dan langsung memakai baju yang di beri oleh travel. Setelah itu aku melalukan solat berjamaah bersama keluarga besarku. Disana kita bersalam-salaman berpamitan, dan tak lupa meluapkan rasa haru dan sedih. Aku dan ibuku diantarkan oleh keluarga ketempat berkumpulnya jamaah umroh untuk pergi ke Bandara yang ada di Jakarta. Diperjalanan hati ku tak kuat merasakan bahagia akan pergi dimana akan bertemu ribuan orang dari luar Negara, tak sabar solat bersama ribuan orang di hadapan kabah. tak terasa kita sampai di tempat pertama, kita pun segera turun dan langsung bercengkrama dengan orang yang sama akan pergi umroh bersama. Tiba-tiba ada yang memberikan penggumuman jika anggota umroh segera naik ke dalam bus yang sudah di sediakan. Sebelum kita naik ke dalam bus aku dan ibu ku bersalaman bersama keluarga untuk kedua kali nya, dan air mata pun tak bisa di tahan kami semua meneteskan air mata. Berpamitan selesai kami segera masuk ke bus karena bus akan berangkat sebentar lagi. Kami jamaah umroh langsung berdoa untuk keselamatan pergi ke sana oleh pemandu. Bus pun jalan Aku dan Ibu ku melambaikan tangan sambil meneteskan air mata.

Upload: arif-van-faysa

Post on 03-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

islami rumah allah

TRANSCRIPT

Page 1: Rindu Baitullah

Rindu Baitullah

Pengarang: Alma Tania A

Cerita ini sekitar 1 Tahun yang lalu tepat nya tanggal 05 Februari 2014, Aku dan Ibu ku pergi ke Mekkah Arab Saudi. Dimana pengalaman yang tak bisa terlupakan seumur hidup ku, dan masih terbayang jelas kejadian peristiwa yang mengharukan, menyenangkan, dan terkesan dalam hidup ku.

Di suatu hari tepat nya hari Senin. Hari yang sangat aku tunggu-tunggu, dan aku nantikan. Ibu ku membangunkan ku jam 03.30. sebenarkan tidur ku semalam tak pulas jadi aku sangat cepat di bangunkan oleh Ibu ku. Dengan riangnya aku segera bangun dari tempat tidur ku, dan keluar kamar yang dimana Ibu ku sedang berada di depan kamar ku dengan muka yang sangat begitu cantik memakai baju berwarna putih. Ibu ku pun langsung memeluk ku sambil berkata “kita akan pergi ketempat yang jauh dan tempat dimana pengalamanmu bertambah. Berdoa lah semoga kita sehat dan diberi kelancaran. Sekarang kamu mandi kita akan berangkat jam 05.15” Dengan perlahan melepaskan pelukan nya pada ku dan meneteskan air mata.

Aku pun selesai mandi dan langsung memakai baju yang di beri oleh travel. Setelah itu aku melalukan solat berjamaah bersama keluarga besarku. Disana kita bersalam-salaman berpamitan, dan tak lupa meluapkan rasa haru dan sedih.

Aku dan ibuku diantarkan oleh keluarga ketempat berkumpulnya jamaah umroh untuk pergi ke Bandara yang ada di Jakarta. Diperjalanan hati ku tak kuat merasakan bahagia akan pergi dimana akan bertemu ribuan orang dari luar Negara, tak sabar solat bersama ribuan orang di hadapan kabah. tak terasa kita sampai di tempat pertama, kita pun segera turun dan langsung bercengkrama dengan orang yang sama akan pergi umroh bersama.

Tiba-tiba ada yang memberikan penggumuman jika anggota umroh segera naik ke dalam bus yang sudah di sediakan. Sebelum kita naik ke dalam bus aku dan ibu ku bersalaman bersama keluarga untuk kedua kali nya, dan air mata pun tak bisa di tahan kami semua meneteskan air mata. Berpamitan selesai kami segera masuk ke bus karena bus akan berangkat sebentar lagi. Kami jamaah umroh langsung berdoa untuk keselamatan pergi ke sana oleh pemandu. Bus pun jalan Aku dan Ibu ku melambaikan tangan sambil meneteskan air mata.

Selama perjalanan kami berdzikir dan berdzikir. Alhamdulillah saat itu jalanan sangat lancar hanya memerlukan waktu 1 jam 30 menit untuk sampai di Bandara.

Akhirnya kami semua sampai di tempat tujuan, pemandu segera memerintahkan kita untuk solat duha terlebih dahulu setelah itu sarapan. Kami sarapan di sebuah restoran yang ada di bandara. Setelah sarapan kami segara berkumpul untuk melakukan bording pass. sekitar 2 jam kami menunggu tiba lah kita untuk masuk ke dalam pesawat yang akan mengantarkan kita ke Dubai.

Sekitar 8 jam kita berada di dalam pesawat, Aku dan Ibuku duduk bersampingan sambil menyeritakan bagaimana bisa kita sudah sampai di sana. Sambil melihat awan yang begitu indah dari jendela pesawat. Hati yang makin menggebu-gebu ingin segera sampai di sana.

8 jam pun kita lewati. Sang pramugari pun memerintahkan kita untuk memakai sabuk pengaman karena kita akan lepas landas. Sambil memasang sabuk pengamaan terlihat jelas dari jendela kota Dubai yang sangat begitu indah. Terlihat laut dan gedung-gedung sangat tinggi. Hati pun tak sabar untuk melangkahkan kaki di Negara emas itu.

Page 2: Rindu Baitullah

Pesawat pun akhirnya berhenti, ucap syukur dari mulut ku karna kita telah selamat dalam perjalanan pertama kita. Setelah pesawat berhenti kami segera mengambil barang-barang kami dan turun dari pesawat itu. Dengan senyum indah nya pramugari itu mengucapkan “happy nice day,thanks you.” Sambil melambaikan tangan nya kepada ku.

Turun lah ku pada tangga, dan tak henti-henti nya bibir ini mengucapkan rasa syukur dan haru melihat begitu indah nya Negara yang sering aku lihat di televise sekarang aku injak tanah nya dan kurasakan hembusan angin yang sedikit panas. Aku dan Ibuku selalu berpegangan tangan kemana pun karena kita agak sedikit takut untuk berpisah.

Jam 02.17am waktu Dubai kita sampai di sana waktu nya istirahat. Kami semua rombongan segera menuju hotel yang tak jauh dari Bandara nya sendiri. Setelah 15 menit kita dalam perjalanan menuju hotel yang memakai bus yang sudah di sediakan travel . akhirnya kita sampai di sana hotel dan pemandu pun segera memberikan kunci hotel, dan Aku dan Ibuku mendapatkan kamar hotel yang nomer nya 234. Setelah sampai di dalam kamar hotel kami pun segera menganti baju dan tidur sebentar karena setelah solat subuh kita akan sarapan terlebih dahulu dan pergi melihat-lihat kota Dubai.

Setelah mandi dan solat subuh Aku dan Ibuku segera menuju lantai dasar untuk sarapan terlebih dahulu. Sangat asing dan tidak terbiasa dengan ku makanan Dubai ini, menurutku ini tidak enak dan agak aneh. Karena aku tidak suka dengan makanan ini, aku pun hanya minum susu dan roti yang berselaikan rasa coklat, sedangkan di sana ada jenis makanan yang sangat enak dan aneh menurut ku. Setelah sarapan kita langsung menuju bus yang sudah tersedia,

Pertama-tama kita pergi ke pasar rempah-rempah dan emas. Selama perjalanan tak ku lihat satu pun orang yang memakai sepedah motor, dan tak ku lihat kemacetan yang ada pada bahu jalan. Yang kulihat hanya mobil-mobil yang mewah-mewah dan tanaman-tanaman di pinggir jalan yang indah dan berwarna, dan tak ketinggalan gedung-gedung yang sangat tinggi. Sepanjang perjalanan sang Pemandu menceritakan tentang kota Dubai. Yang sedikit tercengah dalam pembicaraan sang Pemandu adalah katanya orang Dubai selalu mengganti bunga yang ada di pinggir jalan 3 minggu sekali, sedangkan bunga itu sangat banyak.

Sekitar setengah jam kita pun sampai di pasar itu, menurut ku tak terlihat seperti pasar, karena seperti yang ditau pasar di Indonesia sangat banyak sampah dan orang orang yang ramai. Tapi disini terbalik, sangat bersih dan orang-orang nya pun sangat tertib dan ramah. Aku dan Ibuku hanya melihat-lihat saja karena memang taka da yang ingin kita beli disana. Disana ku lihat nya ada banyak rempah rempah yang sangat komplit dan emas emas yang sangat besar dan mewah.

Sekitar 1 jam kita melihat lihat pasar itu akhirya kita harus pergi lagi ke tempat yang terkenal disana yang sering di sebut burj khalifa atau menara tertinggi di dunia. Tak jauh dari tempat sebelumnya. Kita langsung di saji kan oleh menara-menara dan air terjun yang sangat indah di sana, dan tak lupa kita berfoto-foto di sana mengabadikan nya untuk di kenang. Selain itu di belakang gedung ini terdapat pantai yang sangat indah. Kita langsung pulang ke hotel untuk beristirahat, Karena perjalanan kita belum usai.

Ke esokan nya kita akan pergi ke Madinah, kota dimana Nabi Muhammad SAW di kubur disana. Sekitar jam 12setelah solat dzuhur kita naik ke dalam pesawat untuk pergi ke Madinah. Sekitar 2jam kami di dalam pesawat, seperti sebelumnya saya melihat ke luar jendela dan melihat meandangan yang gersang dan taka da rumah satu pun, pikir ku “mengapa begini kota nya tak ada yang ramai sama sekali, tak ada rumah satu pun yang terlihat” ucapku dalam hati. Ternyata kata Ibu ku untuk melihat ke ramaian yang ku bayangkan, kita harus naik kendaraan bus sekitar setengah jam lagi. Setelah kita turun dari pesawat, kita langsung mengangkat barang-barang kita dan melakukan pemeriksaan sebelumnya. Sekitar setengah jam kita melakukan pemeriksaan akhirnya kita naik bus untuk pergi ke hotel atau kota Madinah.

Page 3: Rindu Baitullah

Di dalam bus aku melihat rumah yang sama sekali tak memiliki kaca sama sekali. Dan tiba-tiba Ibu ku memanggilku dan memperintahkan ku untuk melihat kea rah depanku “nak lihat lah di depan, itu Mesjid An-Nabawi. Indah sekali.” Ucapnya dengan kagum. Begitu aku melihat nya, memang bener apa kata orang orang, masjid nya begitu indah dan mewah. Banyak emas-emas sampai pintu nya saja emas. Tak sabar hati ku untuk pergi dan solat disana. Tetapi, kata sang pemandu kita tidak boleh ke sana dulu kita harus ke hotel, membereskan baju dan membersihkan diri. Kami pun diantar ke hotel untuk beristirahat di sana selam4 hari, dan Alhamdulillah hotel nya sangat dekat dengan Mesjid An-Nabawi.

Sesampainya di kamar hotel Ibuku bergegas untuk membereskan isi koperku yang agak berantakan setelah pulang dari Dubai. Sementara Ibu ku membereskan isi koper, aku melihat-lihat dari jendela kegiatan yang ada di bawah, kebetulan kamar ku di lantai 4 jadi kita bisa melihat siapapun orang yang ada di bawah sana. Bermacam-macam orang ku lihat, ada yang sedang membeli pakaian, ada yang sedang makan di pinggir jalan, ada yang sedang tawar menawar bersama penjual. Aku yang sedang asik-asik melihat orang dari atas sana tiba-tiba Ibuku memanggil ku untuk segara mandi karena bentar lagi kita akan ke Mesjid untuk melaksanakan solat magrib berjamaah, aku pun langsung bergegas mangambil anduk dan membersihkan diri ku.

Setelah selesai mandi, aku langsung diajak Ibu ku untuk pergi kebawah karna 1 jam lagi adzan magrib akan berkumandang. Setelah turun dari lift dan keluar dari bangunan hotel, aku melihat begitu banyak orang yang badan nya lebih besar dariku. Sepanjang jalan aku melihat berbagai pedagang, ada yang mencual baju, makanan, jam tangan, sampai emas pun ada. Tak sadar ternyata aku sudah ada di depan pagar Masjid Nabawi, subhanaallah di halaman nya saja terdapat seperti payung yang sangat besar yang bisa berbuka sendiri dan agar kita tak kena panas. Halaman nya terbuat dari keramik marmer, dan pintu nya terbuat dari emas, bahkan lampu-lampu nya terbuat dari emas. Aku pun segera masuk ke dalam masjid, sebelum nya ada seorang penjaga yang akan memeriksa isi tas kita. Setelah itu ibuku langsung mencari tempat untuk kita solat di sana, dan Alhamdulillah kita mendapatkan staf untuk solat.

Sambil menunggu adzan berkumandang, Aku dan Ibuku melakukan solat sunnah. Berbagai solat sunnah kita lakukan. Akhirnya adzan pun berkumandang, subhanallah sangat merdu suara adzan itu, aku pun sampai meneteskan air mata karena aku yang umur 14 tahun bisa mendengar langsung dan solat di masjid dimana orang-orang islam sangat ingin pergi ke sana. Aku sangat bersyukur dapat pergi ke sana, dan merasakan nya. Aku pun langsung melakukan solat berjamaah disana, aku sangat hikmah melakukan solat magrib itu.

Setelah solat berakhir, aku masih di sana bersama Ibuku, karena solat isya tak lama lagi akan di mulai, sambil menunggu adzan isya, aku memperbanyak berdoa, berdzikir dan membaca Al-quran. Setelah solat isya sudah selesai aku dan ibu ku langsung pergi ke hotel untuk makan malam.

Keesokan hari nya aku pergi ke masjid untuk melakukan solat subuh. Setelah solat subuh aku dan ibu ku melihat-lihat kota madinah. Denganberjalan kaki kita melihat-lihat. Dan memutari masjid Nabawi. Sekitar jam 9 aku dan ibu ku pulang ke hotel karena aku kan pergi ke makam Nabi Muhammad SAW bersama rombongan. Kita berkumpul di lobby hotel untuk mendengarkan sang pemandu menjelaskan bagaimana yang harus kita lakukan disana. Setelah di jelaskan, kami semua rombongan berangkat menuju makam Nabi Muhammad SAW yang tepat berada di pinggir masjid Nabawi.

Setelah berjalan menuju makan beliau, kami pun semua antri untuk dapat masuk ke dalam makam beliau. Sambil terus bertawasul, akhirnya kami masuk ke dalam makam beliau, meskipun tidak masuk dan melihat langsung ke dalam nya, karena yang bisa masuk ke dalam nya hari seorang lelaki saja. Maka seorang perempuan hanya terdiam di pinggir makan beliau dan solat disana,subhanallah begitu indah dengan dinding yang berwarna hijau, karpet yang berwarna hijau, dan lampu –lampu yang terbuat dari emas. Aku sangat terpesona dan bersyukur bisa pergi kesana, bersama Ibuku.

Page 4: Rindu Baitullah

Setelah itu, aku melakukan solat Jumat bersama jamaah disana, aku sedikit bingung karena wanita bisa melakukan solat Jumat. Tapi aku hanya mengikuti saja, seperti orang lain. Stelah itu ada sedikit ceramah yang di sampaikan Imam itu, dan aku sedikit bingung karena tidak mengerti bahasa mereka. Aku hanya menganguk saja. Hehe.

Selama 4 hari aku melakukan solat wajib dan pulang kehotel. Sebenernya sedikit rindu Indonesia, rindu rumah dan keluarga disana. Tapi aku ingat ini tak akan terjadi setahun sekali dalam hidupku. Aku tak tau lagi akan pergi kapan lagi kesini. Jadi aku manfaat kan itu dengan sebaik mungkin. Karena Allah sudah menunjuk kusebagai tamu beliau.

Dan puncak nya pun datang besok aku akan pergi ke Mekkah dimana ribuan orang islam berkumpul disana. Pagi-pagi aku sudah melakukan solat subuh, dan aku sudah melakukan persiapan terlebih dahulu. Membersihkan badan pun sudah, kata pemandu kita tak boleh memakai minyak wangi atau apapunyang berbau wangi-wangian. Kita tak boleh ngomong yang tak baik, dan tak boleh mematikan binatang meskipun itu semut sekali pun.

Akhirnya kita berada di bus untuk pergi ke masjid untuk mengambil mikrat umroh dan solat umroh disana. Setelah itu kita pun langsung ke perjalanan ke kota Mekkah, sekitar 5jam kita di perjalanan selalu mengucapkan “labaik allahuma labaik labaikala sarikala kalabaik indalamna mani’matala walakal mluk lasarikala” sepanjang perjalanan kita mengucapkan itu ada yang dengan lantang nya, adapun yang yang mengucapkan nya dalam hati atau pun pelan-pelan. Dan hari pun sudah malam tetapi aku belum melihat tanda tanda apapun. Tiba-tiba dari kejauhan terlihat ucapan selamat datang yang di lambangi oleh pedang dan Al-quran, ternyata itu lambang kota Mekkah. Dalam hati ku berkata “berarti kita sebentar lagi sampai” dan benar saja, aku melihat seperti tower jam-jam yang terlihat dengan cahaya nya yang berwarna hijau. Hati ku pun tak sabar ingin segera sampai disana.

Dan skitar 15 menit akhirnya kita sampai di Masjidil Haram. Tetapi kata pemandu kita tak boleh langsung melakukan umroh dulu, tapi kita harus ke kamar hotel dulu menyimpan barang-barang kita, danmengambilhudu kembali setelah itu kita melakukan tawaf. Aku dan semua rombongan pun langsung menuju kamar hotel yang sudah tersedia, setlah itu kita berkumpul di lobby hotel untuk membicarakan bagaimana saja tahap-tahap untuk melakukan umroh itu. Setelah jelas di jelaskan oleh pemandu, kita pun segera menuju masjid yang tak jauh dari hotel kami.

Setelah masuk kami pun terpaku oleh keindahan Mesjidil Haram, bangunan nya yang megah, dan banyak sekali orang. Kami pun masuk dan setelah beberapa langkah sujud syukur pun ku lakukan saat melihat megah nya Kabah, aku pun langsung menangis saat itu kerena sangat bersyukur sekali.

Setelah itu aku menghapur air mata ku dan langsung melakukan tawaf , setelah itu aku meminum air zam-zam yang sangat segar. Dan setelah itu aku langsung menuju bukit Safa dan Marwah untuk berjalan-jalan kecil selama 8 kali puteran. Sangat melelah kan sebenernya tapi ini terbayar karena melihat pemandangan yang belumpernah aku liat sebelum nya yang begitu indah. Setelah itu kami pun memotong rambut dan selesai. Setlah itu aku pun langsung ke hotel karena hari sudah menunjukan tengah malam.

Setelah beristirahat di hotel dan mebersihkan diri lagi Aku dan Ibuku pun langsung ke masjid untuk melakukan solat tahajud, setelah solat tahajud kami pun diam sejenak untuk menunggu adzan subuh, adzan subuh pertama pun berkumandang. Kita pun terus berdoa dan berdzikir sebanyak banyak nya. Setelah itu adzan pun datang dan kami pun langsung melakukan solat subuh berjamaah. Sesudah itu kami langsung menuju hotel untuk sarapan. Dan setelah itu kami pun pergi lagi ke masjid untuk melakukan tawaf dan solat duha.

Setelah itu kami pun pergi lagi ke hotel untuk tidur sejenak, sambil menunggu adzan dzuhur. Setelah itu kami pun ke masjid dan sesudah solat kami pun begitu banyak orang yang di angkut karena banyak nya orang yang meninggal dunia, sekitar 4 orang yang selalu di angkat

Page 5: Rindu Baitullah

setelah solat wajib selalu ada orang yang meninggal. Aku dan Ibuku selalu mendoakan bila orang yang meninggal itu mendapatkan tempat yang baik disisi Allah.

Sekitar 4 hari kami disana saat nya untuk pulang ke Indonesia, hati begitu rindu ke Indonesia. Kami pun naik bus untuk menuju bandara tetapi sebelum nya kami mampir dahulu ke Jeddah, tepatnya kemesjid terapung. Disana kami solat subuh dan setelah solat subuh kami sarapan sebentar dan berfoto-foto disana.

Sampailah kita di bandara dan kita langsung melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan setelah setengah jam kami pun langsung naik kepesawat. Dan sekitar 8 jam kami di dalam pesawat, akhirnya kita sampai dengan selamat di Indonesia. Kitapun langsung naik bus menuju Bandung. Dan kami di sambut haru oleh keluarga.

Tamat..

Itu pengalaman yang tak bisa saya lupakan seumur hidupku…