revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

13
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 118- 130 Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 118 REVITALISASI KAWASAN PUSAT KOTA LAMA PEUNAYONG UNTUK MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERKLANJUTAN Muftiadi 1 , Mirza Irwansyah 2 , Azmeri 3 1) Jurusan Manajemen Prasarana Perkotaan, Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Kopelma Darussalam, Banda Aceh 23111 Email : [email protected] Abstract : Because of the history and uniqueness of its ancient buildings, Ahmad Yani road corridors and RA.Kartini road corridors are the conservation area located in the old downtown area Peunayon Banda Aceh. Over time, the condition of the region has decreased due to the degradation of the vitality of the region, especially in the physical and non-physical conditions of the region. Necessary steps to restore the vitality of regional revitalization. Method of the research is quantitative and qualitative descriptive. To achieve the purpose of the study, performed the analysis of the identification of the characteristics, causes a decrease in vitality and degree of damage to the building area of the old downtown Peunayong. The end of result provides direction to the revitalization to the old building shop preservation and enhancement of the identity of the old downtown area of Peunayong. The results of this study generate referrals preservation by means of conservation 75%, 12% of restoration and 2% of rehabilitation. The results of this study provide direction to the improvement and preservation of the Government in order to accelerate the revitalization of the old downtown area Peunayong before experiencing increasingly severe degradation. Keywords : Peunayong, heritage, degradation, revitalization. Abstrak : Kerena sejarah dan keunikan bangunan kunonya, koridor jalan A. Yani dan koridor jalan RA.Kartini merupakan kawasan konservasi yang berada dalam kawasan pusat kota lama Peunayong Banda Aceh. Seiring dengan berjalannya waktu kondisi kawasan ini mengalami penurunan vitalitas kawasan akibat degradasi terutama pada kondisi fisik dan non-fisik kawasan. Diperlukan langkah revitalisasi untuk mengembalikan vitalitas kawasan. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan analisa identifikasi karakteristik, faktor penyebab penurunan vitalitas dan tingkat kerusakan bangunan dikawasan pusat kota lama Peunayong. Proses analisa terakhir memberikan arahan revitalisasi terhadap pelestarian bangunan pertokoan lama dan peningkatan identitas kawasan pusat kota lama Peunayong. Hasil penelitian ini menghasilkan arahan pelestarian dengan cara konsrvasi 75%, restorasi 12% dan rehabilitasi 2%. Diharapkan Pemerintah melakukan percepatan revitalisasi kawasan pusat kota lama Peunayong sebelum mengalami degradasi yang semakin parah. Kata Kunci : Peunayong, heritage, degradasi, revitalisasi PENDAHULUAN Keberadaan bangsa Cina di Aceh su-dah ada sejak abad ke 13 yang diawali de-ngan hubungan saling percaya dibidang per- dagangan sampai abad ke 17. Kemu-dian tepatnya tahu 1874 pasukan Belanda berhasil merebut Kuta Raja, kemudian Pemerintah Kolonial Belanda mengambil langkah-langkah untuk mem-fungsikan kota Banda Aceh yang telah hancur akibat peperangan (Ismuha,1998). Langkah perta-ma adalah pembangun struktur fisik berupa tata ruang kota seperti pasar, dll. Di

Upload: lydang

Post on 31-Dec-2016

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 118- 130

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 118

REVITALISASI KAWASAN PUSAT KOTA LAMA

PEUNAYONG UNTUK MEWUJUDKAN LINGKUNGAN

YANG BERKLANJUTAN

Muftiadi1, Mirza Irwansyah2, Azmeri3

1) Jurusan Manajemen Prasarana Perkotaan, Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Kopelma Darussalam, Banda Aceh 23111

Email : [email protected]

Abstract : Because of the history and uniqueness of its ancient buildings, Ahmad Yani road

corridors and RA.Kartini road corridors are the conservation area located in the old downtown

area Peunayon Banda Aceh. Over time, the condition of the region has decreased due to the

degradation of the vitality of the region, especially in the physical and non-physical conditions of

the region. Necessary steps to restore the vitality of regional revitalization. Method of the research

is quantitative and qualitative descriptive. To achieve the purpose of the study, performed the

analysis of the identification of the characteristics, causes a decrease in vitality and degree of

damage to the building area of the old downtown Peunayong. The end of result provides direction

to the revitalization to the old building shop preservation and enhancement of the identity of the

old downtown area of Peunayong. The results of this study generate referrals preservation by

means of conservation 75%, 12% of restoration and 2% of rehabilitation. The results of this study

provide direction to the improvement and preservation of the Government in order to accelerate

the revitalization of the old downtown area Peunayong before experiencing increasingly severe

degradation.

Keywords : Peunayong, heritage, degradation, revitalization.

Abstrak : Kerena sejarah dan keunikan bangunan kunonya, koridor jalan A. Yani dan koridor

jalan RA.Kartini merupakan kawasan konservasi yang berada dalam kawasan pusat kota lama

Peunayong Banda Aceh. Seiring dengan berjalannya waktu kondisi kawasan ini mengalami

penurunan vitalitas kawasan akibat degradasi terutama pada kondisi fisik dan non-fisik kawasan.

Diperlukan langkah revitalisasi untuk mengembalikan vitalitas kawasan. Metode penelitian

kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan analisa

identifikasi karakteristik, faktor penyebab penurunan vitalitas dan tingkat kerusakan bangunan

dikawasan pusat kota lama Peunayong. Proses analisa terakhir memberikan arahan revitalisasi

terhadap pelestarian bangunan pertokoan lama dan peningkatan identitas kawasan pusat kota lama

Peunayong. Hasil penelitian ini menghasilkan arahan pelestarian dengan cara konsrvasi 75%,

restorasi 12% dan rehabilitasi 2%. Diharapkan Pemerintah melakukan percepatan revitalisasi

kawasan pusat kota lama Peunayong sebelum mengalami degradasi yang semakin parah.

Kata Kunci : Peunayong, heritage, degradasi, revitalisasi

PENDAHULUAN

Keberadaan bangsa Cina di Aceh su-dah

ada sejak abad ke 13 yang diawali de-ngan

hubungan saling percaya dibidang per-

dagangan sampai abad ke 17. Kemu-dian

tepatnya tahu 1874 pasukan Belanda berhasil

merebut Kuta Raja, kemudian Pemerintah

Kolonial Belanda mengambil langkah-langkah

untuk mem-fungsikan kota Banda Aceh yang

telah hancur akibat peperangan (Ismuha,1998).

Langkah perta-ma adalah pembangun struktur

fisik berupa tata ruang kota seperti pasar, dll. Di

Page 2: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

119 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Kota Banda Aceh ketika itu terdapat dua pasar

utama, yaitu satu ter-letak di pusat kota dekat

masjid raya dan satu lainnya terletak di ujung

utara kota (Peunayong). Peuna-yong saat itu

dihuni oleh warga Cina dari Su-ku Khe, Tio

Chiu, Kong Hu, Hokkian-, dan sub etnis

lainnya. Pada masa pen-jajahan Belanda

Peunayong didisain se-bagai Chinezen Kamp

atau Pecinan. (Sutrisna, 2008).

Seiring dengan berjalannya waktu ka-

wasan pusat kota lama Peunayong Banda Aceh

mengalami penurunan kondisi fisik akibat

bertambahnya usia bangunan-ba-ngunan tua.

Kerusakan ini semakin me-ningkat ketika

tsunami melanda kota Banda Aceh pada tanggal

26 Desember 2004.

Kawasan pusat kota lama Peunayong

ditetapka dalam RTRW Kota Banda Aceh tahun

1998 – 2029 sebagai kawasan wisata heritage.

Saat ini kawasan tersebut sedang mengalami

degradasi akibat gempa bumi, faktor usia

bangunan yang sudah menga-lami penuaan,

juga yang diaki-batkan oleh pembangunan dan

renovasi yang tidak mengikuti bentuk asli

bangunan tua yang telah ada. apabila tidak

segera menjadi perhatian Pemerintah kota

Banda Aceh, maka bukanlah tidak mungkin

kawasan pusat kota lama Peunayong yang

menjadi kawasan heritage akan hilang sebelum

tahun 2029.

Penelitian ini dibatasi oleh lingkup

tinjauan dan kajian meliputi:

Aspek fisik dan non-fisik kawasan pusat

kota lama Peunayong, sedangkang aspek fisik

hanya mengarah kepada iden-tifikasi karakter,

penyebab kerusakan, ting-kat kerusakan

bangunan, status kepe-mili-kan, fungsi

bangunan pertokoan lama ya-ng ada dikawasan

pusat kota lama Peuna-yong. Untuk aspek non-

fisik akan dibatasi pada pembahasan tentang

kondisi sosial, dan budaya yang dapat

memperkuat identi-tas kawasan pusat kota lama

Peunayong.

Tujuan penelitian adalah :

Mengidentifikasi lingkungan di kawa-san

pusat kota lama Peunayong sebagai kawasan

heritage.

Mengidentifikasi komponen fisik dan

non-fisik yang mengalami penurunan vitalitas

pada kawasan pusat kota lama Peunayong.

Menyusun strategi revitalisasi kawa-san

pusat kota lama Peunayong untuk mewujudkan

lingkungan yang berkelanjutan

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Definisi Revitalisasi

(Danisworo, 2002). Revitalisasi ada-lah

upaya untuk memvitalkan kembali suatu

kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah

vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami

kemunduran atau degradasi. Skala revitalisasi

ada tingkatan makro dan mikro. Proses

revitalisasi sebuah kawasan mencakup

perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek

sosial. Pendekatan revitalisasi harus mam-pu

mengenali dan memanfaatkan.

Faktor-faktor penyebab penurunan vi-talitas

suatu kawasan perkotaan.

Menurut Zuziak (1993), menurunnya vi-

Page 3: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 120

talitas pada kawasan kota lama disebabkan oleh

menurunnya populasi pada kawasan, beru-

bahnya struktur demo-grafi masyarakat dan

menurunnya kondisi fisik banguanan.

Menurut Susianti ( 2003), penyebab

penurunan vitalitas kawasan disebabkan oleh

ketidak mampuan kawasan tersebut bersaing

dengan kawasan lain secara eko-nomi, tidak

adanya atau hilangnya kekha-san yang

memberikan daya tarik, kondisi sosial budaya

yang tidak menunjang ka-wasan dan tidak

sesuainya kegiatan yang ada di kawasan dan

fungsinya.

Menurut Departemen Pekerjaan Umum.

diantaranya :

a. Ekonomi kawasan tidak stabil

b. Pertumbuhan ekonomi yang menurun

c. Produktivitas ekonomi menurun

d. Menurunnya nilai property

e. Menurunnya pelayanan sarana dan pra-

sarana

f. Kerusakan ekologi kawasan

g. Kerusakan amenitas kawasan

h. Hilangnya tradisi lokal

i. Berpindahnya penduduk ke luar kawa-

san ( residential flight)

j. Berpindahnya kegiatan usaha ke luar

kawasan (business flight)

k. Hilangnya peran terpusat kawasan

Faktor-Faktor Penyebab Penurunan Vita-

litas Suatu Kawasan

Aspek institusional:

Ross (1995). Minimnya dana yang

disedia-kan untuk pelestarian, lemahnya proses

implementasi kebijakan dan pengawasan dan

minimnya orientasi pemerintah pada

pelestarian.

METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan-tahapan yang dilakukan da-lam

penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu

bentuk diagram alir

Gambar 3.1 Bagan Alir Metodologi

Page 4: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

121 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

Lokasi Penelitian

Lokasi studi ini dilakukan di pusat kota

lama Peunayong Kota Banda Aceh dengan

batasan lokasi pada koridor jalan -A. Yani dan

koridor jalan RA.Kartini kelu-rahan Peunayong

kecamatan Kuta Alam -Banda.

Gambar 3.3 Peta Lokasi Studi

Keterangan Peta : [1]. Peta Prov-Aceh, [2]. Peta

Kota Banda Aceh, [3]. Peta ecamatan Kuta

Alam, [4]Lokas studi.

Skala pengukuran yang digunakan dalam

menganalisis persepsi masyarakat, sosia-lisai

Pemerintah terhadap pelestarian, dan sumber

dana pelestarian adalah menggu-nakan skala

Liker. Skala yang digunakan untuk masing-

masing skor diperlihatkan -pada tabel dibawah

ini.

Tabel 3.1 Skala Penilaian terhadap pertanyaan

negatif

No Alternative jawaban Skor

1 Tahu 1

2 Netral 2

3 Tudak Tahu 3

1

2

3 4

Page 5: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 122

Tabel 3.2 Skala Penilaian terhadap pertanyaan

posistif.

no Alternative jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Guna memudahkan penilaian rata-rata

jawaban responden, maka dibuat inter-val dan

banyak kelas interval.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi karakter fisik bangunan

pertokoan dikawasan pusat kota lama

Peunayong.

Total jumlah bangunan di koridor -Jalan

A.Yani dan koridor Jalan RA. Kartini 154 unit

bangunan pertokoan, terbagi atas 57 unit

bangunan pertokan lama dan 97 -unit bangunan

baru.

Tabel 4.1 Jumlah Bangunan pertokoan lama

Ke 57 unit bangunan pertokoan lama

dibagi kedalam dua tipe bedasarkan bentuk

styale arsitekturnya. Tipe-A dengan ciri ba-

ngunan arsitektur Tionghoa-Eropa, Tipe-B

dengan ciri bangunan arsitektur Kolonial.

Tabel 4.2 Jumlah Bangunan Pertokoan Lama

berdasarkan Tipe.

Hasil identifikasi bentuk fasad bangunan

pertokoan lama terdapat 4 (empat) karakter

facade dari bangunan Tipe-A dan 1 (satu)

karakter fasad dari bangunan Tipe-B.

Tabel 4.3 Jumlah karakter fasad bangunan

pertokoan lama

Hasil dari identifikasi dapat dilihat pada

gambar 4.4 dan gambar 4.5. Seda-ngkan

kedudukan bangunan bedasarkan -karakter

fasad dapat dilhat pada gambar -4.6.

Gambar 4.4 Foto Karakter Fasade

Page 6: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

123 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Gambar 4.5 Tampak Karakter Fasade

Karakter non-fisik bangunan pertokoan

lama dikawasan pusat kota lama -

Peunayong.

Parameter karakter non-fisik bangu-nan

pada kawasan pusat kota lama Peuna-yong

adalah, status kepemilikan bangunan, status

perolehan kepemilikan bangunan, -dan

komposisi fungsi bangunan. Status penggunaan

bangunan ditemukan tidak ha-nya pemilik

bangunan, akan tetapi juga pe-nyewa bangunan

sebanyak 60%, dari 60% total penyewa

bangunan tersebut tersebar 37% dikoridor jalan

A.Yani sedangkan 23% pengguna penyewa

berada dikoridor jalan RA.Kartini.

Tabel 4.4 Total Komposisi Status Kepemilikan

Bangunan Pertokoan Lama.

51% bangunan pertokoan lama difungsikan

sebagai tempat tinggal dan usaha, 45% sebagai

tempat usaha dan 4% sebagai tempat tinggal.

Tabel 4.5 Total Komposisi Fungsi Bangunan

Pertokoaan Lama

Identifikasi komponen kawasan pusat kota

lama Peunayong yang penurunan vitalitas.

Dari hasil observasi diperoleh beberapa

Page 7: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 124

data penyebab menurunya vitalitas kawasan

pusat kota lama Peunayong, di-antaranya

adalah :

Pertama, terjadinya penurunan kon-disi

fisik bangunan. Secara visual jelas ter-lihat

dikoridor jalan A. Yani dan koridor jalan

RA.Kartini banyak bangunan perto-koan lama

yang sudah mengalami kerusa-kan akibat

penuwaan karena faktor usia ba-ngunan, ini

terbukti dengan sedikitnya -jumlah bangunan

pertokoan lama yang ter-sisa dan didominasi

oleh bangunan-bangu-nan pertokoan baru,

adapun data dari 154 total unit bangunan

pertokoan yang ada di kedua koridor jalan

tersebut hanya 57 unit (37%) bangunan

pertokan lama yang ter-sisa dalam kondisi rusak

dan 97 unit -(63%) bangunan pertokoan baru

hasil re-novasi dan pembangunan baru.

Kedua, hilangnya kekhasan yang –

memberikan daya tarik kawasan. Permasa-lahah

ini dapat diidentifikasi dengan meli-hat

komponen fisik dan komponen non-fisik.

Hilangnya kekhasan kawasan dilihat dari

komponen fisik dari data 154 total unit

bangunan pertokoan yang ada di kedua koridor

jalan, hanya tersisa 57 unit (37%) bangunan

pertokan lama dalam kondisi rusak. Kekhasan

kawasan hilang karena vi-sual kawasan tidak

lagi didominasi oleh bangunan-bangunan lama

yang memiliki nilai arsitektur dan

kesejarahannya, Kondisi ini mengurangi

kekhasan visual kawasan yang merupakan

kawasan wisata heritage.

Hilangnya kekhasan kawasan dilihat dari

komponen non-fisik kawasan yaitu ti-dak

terlihatnya kekhasan kawasan pusat kota lama

Peunayong sebagai kawasan Pecinan.

Ketiga, lemahnya implementasi kebi-

jakan dan pengawasan dari Pemerintah.

Ke empat, minimnya dana pelestarian.

Bedasarkan hasil wawancara dengan peng-guna

bangunan pertokoan lama, selama ini mereka

melakukan perawatan bangunan dengan

menggunakan dana pribadi.

Indentifikasi penyebab penurunan kua-litas

bangunan pertokoan lama dikawa-san pusat

kota lama Peunayong.

Penyebab pertama adalah status kepe-

milikan bangunan didominasi oleh penggu-

na penyewa 60% dari total jumlah 57 unit

bangunan. Kondisi ini mengakibatkan para

pe-nyewa tidak melakukan perbaikan atau

usaha pelestarian terhadap bangunan

pertokoan lama.

Penyebab ke dua adalah faktor usia

bangunan. Rata-rata usia bangunan sudah

diatas 50 tahun. Dengan kondisi ini banyak

bangunan mengalami kerusakan.

Penyebab ketiga adalah faktor penda-

naan.Tidak adanya dana pelestarian berupa

intensif dari Pemerintah.

Penyebab ke empat adalah faktor so-

sialisasi. Hasil kuesioner dari 57 responden

dari pengguna pertokoan lama dan 60 res-

ponden dari Pengguna bangunan pertokoan

sekitar kawasan studi. secara keseluruhan

berpendapat tidak tahu tentang adanya so-

sialisasi dari Pemerintah ter-hadap pelesta-

Page 8: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

125 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

rian bangunan dikawasan pusat kota lama

Peunayong.

Identifikasi tingkat kerusakan pada ba-

ngunan pertokoan lama.

Pengamatan terhadap tingkat degra-dasi

yang terjadi pada bangunan pertokoan lama,

diperlukan parameter peni-laian un-tuk

memperjelas perbedaan tingkatan keru-sakan

pada masing-masing bangunan.

Bedasarkan data yang diperoleh to-tal

kerusakan bangunan pada kawasan pu-sat kota

lama Peunayong terbagi menjadi 63% pada

koridor jalan A.Yani dan 37% pada koridor

jalan Kartini, lihat Tabel 4.7.

Tabel 4.6 Parameter Penilaian Ting-kat Kerusakan Bangunan Pertokoan Lama dan indikator

penyebab kerusakan.

Tabel 4.7 Tingkat Kerusakan Bangunan

Persepsi masyarakat terhadap rencana revi-

talisasi pusat kota lama Peunayong.

Hasil pengisian kuesioner didapat respon

masyarakat yang mewakili secara keseluruhan

(168 responden) berpendapat sangat setuju

kawa-san pusat kota lama Peunayong dilaku-

kan revitalisasi.

Page 9: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 126

Arahan perbaikan dan pelestarian ba-

ngunan pertokoan lama bedasarkan tingkat

kerusakan.

Bangunan yang mengalami degradasi

bedasarkan tingkat keusakan akan diarah-kan

dengan beberapa konsep arahan pelestarian.

Tabel 4.8 Jenis arahan perbaikan dan pelestarian

bangunan pertokoan lama dikawasan

pusat kota lama Peunayong .

Hasil analisa memperlihatkan jumlah

bangunan yang akan dikonservasi beda-sarkan

tingkat kerusakan I dan 2 adalah 76% (43unit),

sedangkan bangunan yang direstorasi sebanyak

21% (12 unit) dan bangunan yang disarankan

direha-bilitasi adalah sebanyak 3% (2 unit).

Tabel 4.9 Arahan perbaikan dan peles-tarian

berdasarkan tingkat kerusakan

Tingkat kerusakan bangunan façade

bangunan diperlihatkan pada Gambar -4.5a,

4.5b dan 4.5c.

Gambar 4.5a Kriteria tingkat kerusakan

bangunan.

Gambar 4.5b Kriteria tingkat kerusakan

bangunan.

Gambar 4.5c Kriteria tingkat kerusakan

bangunan.

Page 10: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

127 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Hasil pengisian kuesioner didapat respon

masyarakat yang mewakili secara keseluruhan

(168 responden) berpendapat sangat setuju

apabila Pemerintah memberikan intensif untuk

usaha pelestarian bagi pemilik bangunan

pertokoan lama Peu-nayong dari sumber pajak

tahunan bangu-nan yang mengalami kerusakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian berdasarkan pengo-lahan

data dan pembahasan yang dilakukan pada

lokasi studi dapat disimpulkan bebe-rapa hal

yang merupakan hasil studi.

1. Hasil identifkasi di koridor jalan -A.Yani

dan koridor jalan RA. Kartini masih

tersisa beberapa mangunan per-tokoan

lama yang memiiki nilai sejarah dan

keunikan maupun keindahan arsi-tektur

bangunan kunonya. Keunikan ni-lai

sejarah dapat dilihat dari usia bangu-nan

yang sudah ratusan tahun, begitu pulan

dengan keunikan arsitektur ba-ngunannya

dapat dilihat dari kebera-gaman bentuk

olahan fasad bangunan kuno itu sendiri

yang memperkaya nilai kawasan pusat

kota lama Peunayong sebagai kawasan

heritage yang ada di-kota Banda Aceh.

Khusus untuk bangu-nan kuno saat ini

perlu per-hatian dan usaha pelestarian

dari Pemerintah Dae-rah karena

jumlahnya yang semakin sedikit

dikhawatirkan semakin lama jumlahnya

akan semakin berkurang.

Status kepemilikan bangunan per-tokoan

lama dikawasan pusat kota lama

Peunayong antara lain adalah milik pri-

badi, dan status sewa. Dari kedua status

tersebut kepemiplikan bangunan dido-

minasi oleh status sewa lebih dari lima

puluh persen. Sedangkan untuk fungsi

bangunan pertokoan lama lima puluh

persennya digunakan untuk tempat usa-

ha an tempat tingal.

2. Dilihat dari kondisi kawasan pusat kota

lama Peunayong saat ini yang su-dah

mengalami degradasi pada bangu-nan

pertokoan lama dan kaburnya iden-titas

kawasan sehingga berdampak ke-pada

terjadinya penurunan vitalitas atau

kualitas fisik bangunan, hilangnya ke-

khasan yang memberikan daya tarik ka-

wasan, juga lemahnya implementasi ke-

bijakan dan pengawasan dari Pemerin-

tah, hal ini dapat dilihat dengan ma-sih

adanya pembangunan bangunan baru dan

renovasi tidak mengikti bentuk aslinya.

Penurunan vitalitas atau kualitas fi-sik

bangunan pertokoan lama disebab-kan

beberapa faktor diantaranya [1]. Faktor

usia bangunan, [2]. Faktor kepe-milikan

bangunan, kepemilikan bangu-nan

pertokoan lama sebanyak 60% pe-nyewa,

[3]. Kurangnya Sosialisasi kebi-jakan

terhadap rencana memba-ngunan dan

renovasi dikawasan heri-tage Peunayong

dan [4]. Faktor pendanaan. Tidak adanya

dana pelestarian akan mengancam

keutuhaan fisik bangunan yang sudah

Page 11: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 128

dimakan usia. Kepemilikan bangunan

didominasi oleh penyewa bangunan

mengakibatkan mereka enggan

mengeluarkan dana perbaikan bangunan.

Dari total 154 unit bangunan perto-koan

lama dikawasan pusat kota lama

Peunayong kerusakan terjadi 37% atau

sebayak 57 unit yang terdiri dari bebe-

rapa tingkat kerusakan. Kondisi ini me-

merlukan langkah pelestarian untuk

menghambat kerusakan yang berkelan-

jutan.

Penurunan vitalitas non-fisik bangu-nan

dapat dilihat dari menurunnya nilai

identitas kawasan. Penurunan terlihat

dengan tidak adanya gapura atau pintu

masuk ke kawasan, tidak ditemukan pe-

nggunaan aksara Cina pada papan nama

toko dan jalan membuat identitas kaw-

asan menjadi kabur. Budaya dan kese-

nian Cina juga jarang dipelihatkan sehi-

ngga identitas kawasan pusat kota lama

Peunayong sebagai kawasan Pecinan

seakin tidak terlihat.

Tidak adanya peraturan daerah atau

Perda, kondisi politik dan pemberlakuan

syariat Islam merupakan indikasi

mengapa tidak terlihatnya aksara–ak-sara

Cina pada kawasan pusat kota lama

Peunayong selama ini.

3. Masyarakat kota Banda Aceh pada

umumnya dan masyarakat Peunayong

khu-susnya menyatakan sangat setuju

dengan rencana revitalisasi kawasan

pusat kota Lama Peunayong. Dengan

revitalisasi kawasan pusat kota lama

Peunayong akan terhindar dari hilang-

nya kawasan heritage yang ada dikota

Banda Aceh. Sehingga sejarah dan keu-

nikan bangunan yang ada dikawasan

pusat kota lama Peunayong dapat diwa-

riskan untuk kenerasi yang akan datang.

Arahan bentuk pelestarian dalam -rangka

revitalisasi kawasan pusat kota lama

Peunayong terhadap bangunan pertokoan

lama adalah dengan cara [a]. Konservasi,

[b]. Restorasi dan [c]. Rehabilitasi.

Konservasi dilakukan pa-da bangunan

pertokoan lama yang me-ngalami

kerusakan ringan dan sedang, dimana

elemen fasad bangunan belum ada yang

rusak dan perubahan bentuk, sedangkan

bangunan yang direstorasi adalah

bangunan hasil renovasi, dimana banyak

elemen fasad bangunan yang sudah

diganti, dan rehabilitasi dilaku-kan

terhadap bangunan yang menga-lami

rusak berat, dimana sebahagian bangunan

sudah runtuh atau rusak berat sehingg

tidak dapat difungsikan lagi.

Aspek sosial budaya tidak bisa dipi-

sahkan dalam membentuk karakter se-

buah kawasan. Untuk meningkatkan

identitas dan karakter kawasan pusat kota

lama Peunayong sebagai kawasan wisata

heritage perlu dimunculkan arte-fak

budaya Cina yang sedang ber-kem-bang

baik itu perayaan hari besar dan kesenian.

Pemakaian simbol-simbol -Cina pada

papan toko dan jalan juga merupakan

Page 12: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

129 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

upaya untuk memperkuat karakter

kawasan. Pembangunan pintu gerbang

sangat diperlukan sebagai pintu masuk ke

kawasan.

Untuk implementasi rencana tersebut

perlu dukungan dari Pemerintah lewat

Perda sehingga aturan yang jelas ter-

hadap batasan-batasan dalam mengap-

likasi kegiatan kesenian dan pengunan

aksara atau simbol-simbol Cina pada

kawasan pusat kota lama Peunayong

sehingga tidak menyalahi norma-nor-ma

dalam masyarakat Aceh.

Saran

Adapun saran setelah adanya pene-litian

ini adalah sebagai berikut :

1. Tindakan konservasi, restorasi dan re-

habilitasi terhadap bangunan pertokoan

lama dikawasan pusat kota lama Peu-

nayong perlu implementasi kebijakan dan

pengawasan yang ketat dari Peme-rintah

sehingga upaya pelestarian terha-dap

bangunan petokoan lama sesuai arahan.

2. Harapan kepada Pemerintah supaya da-

pat melakukan percepatan pembenahan

kawasan pusat kota lama Peunayong

sebelum mengalami degradasi yang se-

makin parah sehingga dapat mengaki-

batkan kerusakan visual kawasan atau

hilangnya aset heritage yang dimiliki

kota Banda Aceh.

3. Pemeberian intentif kepada pemilik

bangunan pertokoan lama untuk dana

pelestarian dengan pengotrolan yang

tepat.

4. Untuk keberhasilan rencana revitalisasi

kawasan pusat kota lama Peunayong,

supaya menjadi lebih indah dan bersih

perlu kajian revitalisasi pasar sayur dan

buah Peunayong.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Danisworo (2000). Revitalisasi Kawasan Kota

Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan

Pemanfaatan Kawasan Kota, Jakarta: Urban

and Regional Deve-lopment Institute.

Dian, K. W, (2010). Peunayong Chin-atown Banda

Aceh Post-Earthquake and Tsunami as

Cultural Heritage District, © 2010, extRoad

Publication ISSN 2090-424X Journal of

Basic and Applied Scientific Research.

Fenny. M, N. (2013). Analisa Karakter Kam-pung

Pecinan Di Kawasan Perdagangan Dan Jasa

Peunayong Pusat Kota Banda Aceh. Jurnal

Ruang Volume 1 Tahun 2013

Sutrisna, D. (2008). Peunayong, Kampung Lama

Etnis Cina Di Kota Banda Aceh Balai

Arkeologi Medan.

Ismuha, H (1998). Perkembangan Kota Banda Aceh

Abad ke-16 Hingga Per-tengahan Abad ke-20

dalam Jurnal Ilmiah Teknorona No. 03, Vol I.

Tp, -hal.31–38

Khilda, W. (2007). Revitalisasi Kawasan Pe-cinan

Sebagai Pusaka Kota (URBAN HERITAGE)

Makassar. Program magis-ter Bidang

Keahlian Perancangan Kota FT- Sipil Dan

Perencanaan ITS.

Novita, D. (2010). Kajian pengelolaan ba-ngunan

pertokoan lama di kawasan Peunayoung kota

Banda Aceh, Tesis Program Magister Teknik

Sipil Jurusan Manajemen Prasarana

Perkotaan -Unsyiah.

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Banda

Tahun 2029, RTRW Kota Banda Aceh Tahun

2009-2029.

Page 13: revitalisasi kawasan pusat kota lama peunayong untuk mewujudkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 130

Susiyanti, F. A. (2003). “ Strategi Perancangan dam

Meningkatkan Vitalitas Kawasan

Perdagangan Johar Semarang”. Ban-dung:

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota.

Usman. A, R. (2009). Etnis Cina Perantauan Di

Aceh. Penerbit OBOR- 2009.

Zuziak. K. Z, (1993) Revitalizing City Center:

Policy Options During the Period of

Transition. Krakow: International Cul-tural

Centre Cracow.