revisi makalah 12.pdf

25
MAKALAH “TANTANGAN DAN PELUANG BAGI MASA DEPAN PERADABAN ISLAM” Makalah Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam II Disusun oleh : Adhiya Asa Ai’sy (11151020000061) Hanifa Pratiwi S. (11151020000068) Kirana Ayna M. (11151020000082) Dosen Pengampuh : Siti Nadroh M,Ag PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: aziza

Post on 08-Jul-2016

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVISI MAKALAH 12.pdf

MAKALAH

“TANTANGAN DAN PELUANG BAGI MASA DEPAN

PERADABAN ISLAM”

Makalah Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam II

Disusun oleh :

Adhiya Asa Ai’sy (11151020000061)

Hanifa Pratiwi S. (11151020000068)

Kirana Ayna M. (11151020000082)

Dosen Pengampuh : Siti Nadroh M,Ag

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: REVISI MAKALAH 12.pdf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

berkah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Tantangan dan Peluang Bagi Masa Depan Peradaban Islam”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas studi islam II dan memberikan

informasi tambahan kepada para pembaca agar dapat lebih memahami ilmu

agama terutama ilmu tentang tantangan dan peluang yang dihadapi umat islam.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,

arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik dosen, orang tua, serta teman –

teman. Penulis ucapan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya,

semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Tak hanya itu,

penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya

berupa artikel, tulisan, dan buku telah penulis jadikan referensi guna penyusunan

makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang

mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.

Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat

berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mohon

maaf jika banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis setulus hati menerima kritik

dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini

Jakarta, 20 Maret 2016

Penulis

Page 3: REVISI MAKALAH 12.pdf

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masal ..................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

D. Metode Penulisa .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kekuatan Umat Islam ............................................................................ 3

B. Kelemahan Umat Islam ......................................................................... 4

C. Tantangan Umat Islam .......................................................................... 7

D. Peluang Umat Islam .............................................................................. 9

E. Strategi Umat Islam dalam Membangun Peradaban Islam ................. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 19

B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20

Page 4: REVISI MAKALAH 12.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya perubahan zaman menuju ke arah yang lebih modern,

merubah kebudayaan manusia ke arah kebebasan diberbagai aspeknya,

sehingga moral dan akhlak mulai ditinggalkan, dengan alasan kebebasan

berpendapat, berkreasi, bertingkah laku dan lain sebagainya. Hal ini

dikarenakan kesalahan dalam menyikapi perkembangan zaman atau yang

sering kita sebut dengan era globalisasi.

Globalisasi semakin hari semakin merombak kehidupan umat islam.

Umat islam seakan – akan menganggap bahwa globalisasi adalah segala –

galanya dan merupakan era medernisasi bagi mereka, padahal modernisasi

adalah suatu dilema yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Disatu sisi

ada masyarakat yang mengikuti globalisasi ini dengan merubah diri menjadi

manusia yang lebih modern, namun disisi lain juga masih ada masyarakat

yang masih mempertahankan kepribadiannya sesuai dengan nilai yang telah

dianutnya.

Sebenarnya globalisasi bagi umat islam tidak perlu terlalu diributkan,

tetapi hal yang paling penting adalah bagaimana peran islam dalam menata

umat manusia menuju tatanan hidup yang lebih maju dan beradab

disamping maraknya globalisasi itu sendiri dan bagaimana peluang dan

tantangan yang dihadapi umat islam di masa yang akan datang. Bagi kita,

ada atau tidak adanya globalisasi tidak menjadi masalah jika ajaran islam

sudah benar – benar diterima oleh masyarakat dan diterapkan dalam

kehidupan sehari – hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Kiranya cukup penting untuk menegakkan nilai –

nilai islam dalam era globalisasi ini agar kita memahami perubahan yang

terjadi dan mengetahui kelemahan dan kelebihan umat islam itu sendiri.

Page 5: REVISI MAKALAH 12.pdf

B. Rumusan Masalah

Dari pemabahasan di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kekuatan yang dimiliki umat islam?

2. Apa saja kelemahan yang dimiliki umat islam?

3. Apa saja tantangan yang dihadapi umat islam?

4. Apa saja peluang yang dimiliki umat islam?

5. Bagaimana strategi dalam membangun masa depan peradaban islam?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Studi Islam II dan mengetahui tantangan dan peluang umat

islam bagi masa depan peradaban islam secara lebih mendalam.

D. Metode Penulisan

Penulis menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa

buku maupun media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan

tantangan dan peluang umat islam bagi masa depan peradaban islam.

Page 6: REVISI MAKALAH 12.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kekuatan Umat Islam

Perkembangan zaman yang terjadi saat ini sungguh luar biasa pesat.

Berbagai macam penemuan telah dilakukan oleh masyarakat di seluruh

dunia, mulai dari penemuan budaya, teknologi bahkan perkembangan

ideologi. Hal ini merupakan hal yang wajar karena pada dasarnya manusia

adalah makhluk yang tidak pernah bisa berhenti untuk berkarya. Namun

demikian, seiring perkembangan zaman tantangan umat Islam sungguh berat

dalam menghadapi era modern ini, dimana umat Islam seperti dihadapkan

pada era globalisasi, informasi, dan teknologi. Sehingga muncul pertanyaan

apakah umat Islam siap untuk menghadapi era globalisasi, informasi, dan

teknologi ini. Dalam menghadapi era globalisasi ini umat islam masih

memiliki kekuatan – kekuatan, antara lain1 :

1. Tingginya Kemampuan Literasi

Buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban

yang gemilang, maka peradaban Islam menjadi peradaban masa depan

yang ditopang oleh buku. Di samping menjadi sumber inspirasi bagi

kemajuan Islam, buku juga menjadi ukuran sejauh mana sebuah

peradaban dipandang maju. Para khalifah Islam pada masa lalu

memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di Andalusia

terdapat 20 perpustakaan umum, salah satu yang terkenal diantaranya

adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak

kurang dari 400 ribu judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa

untuk ukuran zaman itu. Padahal empat abad setelahnya, dalam

catatan Chatolique Encyclopedia. Perpustakaan Gereja Canterbury

1 K.H. Toto Tasmara, Brotherhood, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,2005)

Page 7: REVISI MAKALAH 12.pdf

yang terbilang paling lengkap pada abad ke-14, hanya miliki 1800

judul buku. Jumlah itu belum seberapa, apalagi jika dibandingkan

dengan Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang mengoleksi tidak

kurang dari dua juta judul buku.2

2. Umat Islam yang Cinta Toleransi

Masyarakat madani3 yang kita cita-citakan hanya dapat terwujud

bila kita mengarah kepada ittihadul ummah. Kemenangan islam yang

mengalahkan kaum paganis musyrikin telah membuktikan bahwa

suatu tradisi ditangan daulah islamiyah masyarakat yang satu dengan

masyarakat yang lain dapat hidup tentram dan damai. Hidup yang

rukun, berdampingan dan saling menghargai telah ditunjukan oleh

kebesaran jiwa islam sejak periode madinah dan futtuh

mekkah maupun pada saat kejayaan pemerintahan Islam di Andalusia.

3. Persaudaraan

Persaudaraan sesama muslim merupakan kunci utama kekuatan

umat Islam. Orang beriman yang bersaudara itulah yang memperkuat

umat islam dan yang persaudarakan umat islam adalah Allah. Inilah

barang termahal, yaitu persatuan yang tidak bisa dibeli dengan harta

sedunia terjadi kerukunan kebersamaan dan persatuan diantara umat

Islam sehingga Allah kuatkan Islam.4

B. Kelemahan Umat Islam

Selain mempunyai kekuatan, kondisi umat Islam saat ini juga penuh

dengan kelemahan–kelemahan. Kelemahan – kelemahan itu terdiri dari

kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas

intelektual adalah sebagai berikut :

2 Karim, Rusli, Dinamika Islam di Indonesia, (Yogyakarta : Hanindita, 1985)

3 suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai

kehidupannya 4 K.H. Toto Tasmara, Brotherhood, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,2005), hlm.37

Page 8: REVISI MAKALAH 12.pdf

1. Lemah dalam Pengorganisasian

Sekarang ini terjadi gerakan – gerakan yang mengibarkan

bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid

sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga

kebathilan akan diatas angin sedangkan umat Islam akan menjadi

pihak yang kalah.5

2. Lemah dalam Pendidikan

Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal sangat

dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan, pembinaan dan

pengkaderan lemah maka akan mustahil terjadinya kebangkitan umat.6

3. Lemah dalam Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang

pesat, tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang

lainnya, hal ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit

dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Selain itu kemauan umat untuk menuntut ilmu juga sangat rendah.7

4. Lemah dalam Keamanan

Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan

kekayaan baik moril dan materil. Begitu pula dengan iman, tidak

sedikit umat lslam yang sudah tidak lagi menjaganya dan membiarkan

pengaruh – pengaruh aqidah lain datang tanpa ada proteksi.8

5. Lemah dalam Perencanaan – perencanaan

Saat ini banyak umat islam yang tidak memiliki tujuan yang

jelas. Berbagai rencana yang dibuat penuh dengan misteri. Hal

tersebut disebabkan oleh umat Islam yang tidak mendapatkan

pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan

yang memadai.9

5 Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)

6 Karim, Rusli, Dinamika Islam di Indonesia, (Yogyakarta : Hanindita, 1985)

7 Madjid, Nurcholish, Tradisi Islam, (Jakarta : Penerbit Paramadina,1997)

8 Thoha, 2003

9 Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)

Page 9: REVISI MAKALAH 12.pdf

Sedangkan kelemahan dalam problematika moral yang dihadapi

oleh umat islam adalah sebagai berikut :

1. Hilangnya Rasa Sabar

Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok

bagi keberhasilan seorang muslim, namun saat ini banyak orang yang

tidak bersabar dan pada akhirnya melakukan hal – hal yang merugikan

dirinya sendiri dan orang – orang disekitarnya.10

2. Hilangnya Keberanian

Umat Islam pada zaman dahulu memiliki prinsip laa marhuba

illalahsehingga tidak memiliki keberanian kepada Allah SWT dan

selalu mengikuti perintahnya. Namun sekarang umat Islam mengalami

penyakit, yaitu Al Juban11

. Oleh karena itu rasa takut yang dulu ada

kini berubah menjadi keberanian menentang perintah Allah SWT.12

3. Hilangnya Sikap Teguh Pendirian

Saat ini umat Islam mulai memperlihatkan kemudahan dalam

mengalami penyimpangan – penyimpangan dalam hidupnya, baik

disebabkan oleh termakan rayuan maupun terserang oleh teror-teror.

Salah satu contoh hilangnya sabat ini adalah banyaknya hal – hal yang

sering diucapkan namun tidak dipraktekan.13

4. Hilangnya Komitmen

Dewasa ini banyak kaum muslimin yang tidak bisa

berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa

Islam harus menjadi hal yang paling utama dalam hidupnya.14

C. Tantangan Umat Islam

Belakangan ini umat Islam sedang diguncang oleh banyak isu, baik

dalam skala nasional maupun internasional. Polemik15

tentang peran agama

10

Abdul MM, 2000 11

pengecut 12

Madjid, Nurcholish, Tradisi Islam, (Jakarta : Penerbit Paramadina,1997) 13

Thoha, 2003 14

Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)

Page 10: REVISI MAKALAH 12.pdf

di Indonesia seakan tidak ada hentinya. Terlebih lagi, jika menyangkut

sebuah kepercayaan yang pemeluknya adalah mayoritas dari warga bangsa.

Sikap saling berbantahan akan menguras energi masing-masing kelompok

untuk menunjukkan bahwa pahamnyalah yang paling benar. Tanpa disadari,

musuh-musuh Islam akan tertawa melihat fenomena tragis ini. Maka dari

itu, saat ini Islam mendapatkan banyak tantangan dari berbagai isu yang

beredar tersebut. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi

oleh umat Islam, yaitu:

1. Pernikahan Beda Agama

Di penghujung tahun lalu, Indonesia digegerkan lagi dengan

persoalan menikah lintas agama. Sebenarnya polemik tersebut sudah

terjawab dalam UU nomor 1 tahun 1974 yang menyebutkan pada pasal

2 ayat (1), "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agama dan kepercayaannya itu." Jika ada agama yang

mengharamkannya, maka tidak sah. Hal itu berlaku bukan hanya pada

Islam. Namun, ketegasan pemerintah masih belum terlihat sehingga

terdapat celah untuk menikah beda agama di luar negeri karena Kantor

Catatan Sipil tetap dapat mencatat pernikahan beda agama di luar

negeri.

Hukum pernikahan beda agama atau biasa juga dikenal dengan

pernikahan lintas agama selalu menjadi polemik yang cukup

kontroversial dalam masyarakat, khususnya negara yang memiliki

berbagai macam penduduk dengan agama yang berbeda-beda.

Dilihat dari dua sudut pandang pada hukum pernikahan berbeda agama

dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan pasangan yang menikah,

yaitu16

:

15

perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media

massa 16

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7230/1/ABDI%20PUJIASIH-

FUH.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

Page 11: REVISI MAKALAH 12.pdf

a. Hukum seorang laki-laki muslim menikahi perempuan non muslim

(beda agama)

Pernikahan seorang lelaki muslim menikahi seorang wanita

yang non muslim dapat diperbolehkan, tapi di sisi lain juga

dilarang dalam Islam, untuk itu terlebih dahulu sebaiknya kita

memahami terlebih dahulu sudut pandang dari non muslim itu

sendiri.

1. Laki-laki yang menikah dengan perempuan ahli kitab (Agama

Samawi), yang dimaksud agama samawi atau ahli kitab disini

yaitu orang-orang (non muslim) yang telah diturunkan padanya

kitab sebelum Al-Qur'an. Dalam hal ini, para ulama sepakat

dengan kitab Injil dan Taurat, begitu juga dengan nasrani dan

yahudi yang sumbernya sama. Untuk hal seperti ini,

pernikahannya diperbolehkan dalam islam. Adapun dasar dari

penetapan hukum pernikahan ini, yaitu mengacu pada Al-

Qur'an, Surat Al-Maidah : 5

“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan

(sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal

bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan

dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga

kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-

wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang

diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar

maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan

maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-

gundik. Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak

menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan

ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.”

2. Lelaki muslim menikah dengan perempuan bukan ahli kitab.

Yang dimaksud dengan non muslim yang bukan ahli kitab

disini yaitu kebalikan dari agama samawi (langit), yaitu agama

Page 12: REVISI MAKALAH 12.pdf

ardhiy (bumi). Agama Ardhiy (bumi), yaitu agama yang

kitabnya bukan diturunkan dari Allah SWT., melainkan dibuat

di bumi oleh manusia itu sendiri. Untuk kasus yang seperti ini,

maka diakatakan haram. Adapun dasar hukumnya yaitu Al-

Qur'an, surat Al-Baqarah : 222

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin

lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan

wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.

Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang

musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke

neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan

izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-

perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil

pelajaran.”

b. Perempuan muslim menikah dengan laki-laki non muslim

Dari Al-Qur'an, surat Al-Baqarah : 221 sudah jelas tertulis

bahwa:

"...Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan

wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman..."

Pernikahan seorang muslim perempuan sudah menjadi hal

mutlak diharamkan dalam Islam, jika seorang perempuan tetap

memaksakan diri untuk menikahi lelaki yang tidak seagama

dengannya, maka apapun yang mereka lakukan selama bersama

sebagai suami istri dianggap sebagai perbuatan zina.

2. Toleransi Agama yang Kebablasan

Toleransi adalah konsep moderat untuk menggambarkan sikap

saling menghormati dan saling bekerja sama di antara komponen-

komponen masyarakat yang berbeda. Baik beda agama, suku bangsa,

etnis, bahasa, budaya, maupun politik. Dalam toleransi beragama harus

Page 13: REVISI MAKALAH 12.pdf

dipahami hanya sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agama-

agama lain selain agama kita dalam bentuk system, tata cara

peribadatannya dan memberikan kebebasan mereka untuk menjalankan

keyakinan agama mereka masing-masing. Bukan berarti kita harus

mengikuti apa yang mereka lakukan dalam agama mereka, terutama

dalam hal akidah karena hukumnya adalah haram bagi kita umat

islam.17

3. Banyaknya muncul paham-paham baru dalam islam yang

menyebabkan pertentangan dan perpecahan dalam umat islam.

4. Berkembang pesatnya agama Islam di seluruh dunia namun belum

bersatunya negara-negara islam sehingga belum terkumpul kekuatan

yang besar dalam islam.

5. Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi barat, nilai-nilai

agama berangsur-angsur mulai bergeser.

Umat Islam harus konsisten mengikuti jalan yang lurus sebagaimana

ditetapkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Selain itu, harus waspada

terhadap jalan-jalan lain yang dipromosikan dan dipropagandakan orang

yang tidak suka dengan Islam, meskipun dari lisannya mungkin meluncur

kalimat-kalimat pemanis. Masih banyak lagi masalah yang timbul (dan

berpotensi timbul) ke permukaan. Saat ini, Indonesia bahkan dunia sangat

membutuhkan soliditas kaum Muslimin. Tanpa persatuan yang teguh dan

semangat untuk saling membantu, umat Islam akan kembali dijajah dalam

berbagai aspek kehidupan.

D. Peluang Umat Islam

Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak tantangan –

tantangan yang dihadapi oleh umat islam dari berbagai bidang. Namun,

dibalik tantangan – tantangan yang dihadapi, dapat kita temukan beberapa

17

http://www.jpnn.com/read/2013/07/29/184031/Batasan-dan-Konsep-Toleransi-

Beragama. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 13.00

Page 14: REVISI MAKALAH 12.pdf

peluang yang dapa tmemajukan umat islam. Beberapa contoh peluang

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Semua Ilmu Pengetahuan Sudah Tertera di Dalam Al – Quran

Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semua ilmu

pengetahuan jelas sudah tertera di dalam Al Quran. Al Quran yang

diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad bertujuan untuk

menjadi pedoman hidup manusia. Oleh karena itu umat Islam tak

boleh tertinggal dalam hak penguasaan teknologi, namun perlu diingat

pula umat islam juga jangan sampai meninggalkan Al Quran.18

2. Berkembangnya Ekonomi Syariah

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam satu dekade

terakhir ini berkembang pesat dan semakin menarik. Pasca 1998,

bank-bank umum berbasis sistem syariah mulai tumbuh. Kini, ada

kurang lebih sekitar 10 bank umum syariah di Indonesia. Belum lagi,

ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah di berbagai

wilayah. Menariknya lagi, pertumbuhan perbankan syariah diikuti

juga dengan asuransi syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah,

BMT/jasa keuangan syariah dan pasar modal syariah.Begitu pula

dengan perkembangan sektor zakat dan wakaf sebagai salah satu pilar

ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan

zakat dan wakaf semakin besar. Apalagi, baru-baru ini Presiden SBY

me-launching wakaf tunai. Fenomena tersebut membuktikan bahwa

masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk menerapkan syariat

Islam dalam bidang ekonomi.19

3. Lebih Mudah dalam Melakukan Dakwah

18

http://jambi.tribunnews.com/2015/07/06/cak-nun-umat-islam-miliki-peluang-besar-

pimpin-peradaban-dunia. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 12.00 19

http://yuliandriansyah.staff.uii.ac.id/files/2012/04/laribavol3no2artikel4-andriansyah-

kinerja-keuangan-perbankan-syariah.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

Page 15: REVISI MAKALAH 12.pdf

Berbicara dakwah memang selalu identik dengan seorang

ustadz yang sedang khutbah di atas mimbar. Dihadiri oleh para

mustami atau jamaah dan dilaksanakan di masjid. Itulah pandangan

dari seorang yang awam akan hakikat dakwah yang sebenarnya. Jika

kita perhatikan, batasan dakwah itu tidak terbatas oleh tempat dan

metode. Dakwah bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan

cara apa saja, selama tidak menyimpang dari koridor yang

sewajarnya. Oleh karena itu, cakupan dakwah memiliki arti yang luas

dan metode yang tak terbatas.

Semua cara bisa kita lakukan dengan tidak merubah dari

substansinya. Salah satunya dengan memanpaatkan media massa yang

berkembang saat ini. Seperti dakwah dengan menggunakan media-

media digital, seperti ceramah pengajian yang disimpan di computer

berupa Mp3, video, dan sebagainya. Dengan demikian, maka isi

pengajian tidak akan mudah hilang. Jika kita lupa atau mau

mendengarkan kembali maka tinggal di play saja. Semuanya menjadi

mudah dan praktis. Lebih jauh lagi, sekarang telah beredar Al-Quran

digital, hadist digital, dan buku-buku islami digital. Semuanya dibuat

untuk memudahkan kita dalam memahami ajaran-ajaran agama.

Misalnya, ketika kita akan mencari suatu tema dalam Al-Quran maka

kita tidak mesti membuka lembar perlembar. Tetapi kita tinggal

langsung masukkan kata kuncinya maka Al-Quran digital tersebut

akan memunculkan hasilnya. Selain itu, dalam Al-Quran digital juga

diisi dengan audionya. Sehingga kita bisa membaca sekaligus

mendengarkan bacaannya.

Atas dasar itu, maka tidak ada salahnya jika kita mulai melirik

dan menggunakan media-media ini untuk kepentingan dakwah –

dengan tidak meninggalkan tradisi mengaji di masjid secara

Page 16: REVISI MAKALAH 12.pdf

berjamaah. Tetapi media ini digunakan sebagai sarana penambah dan

pelengkap untuk berdakwah.20

E. Strategi Umat Islam dalam Membangun Peradaban Islam

Dapat kita ketahui bahwa politik indonesia tidak pernah luput dari

perjuangan para tokoh-tokoh muslim serta organisasi yang memliki peranan

penting dalam mengajarkan dan menyebarkan paham berpolitik dengan

berpegang teguh pada ajaran islam, dan inilah beberapa tokoh dan

organisasi yang mendedikasikan kepada pembangunan politik di indonesia,

yaitu:

1. Muhamadiyah

Didirikan oleh KH, Ahmad Dahlan21

pada tahun 1912. umat islam

sedang dalam kondisi yang sangat terpuruk. bersama seluruh bangsa

Indonesia mereka terbelakang dengan tingkat pendidikan yang sangat

rendah kemakmuran dan ekonomi yang parah serta kemampuan politis

yang tidak berdaya. Lebih memperhatinkan lagi identitas keislaman

merupakan salah satu poin negatif kehidupan umat. Islam waktu itu

identik dengan profil kaum santri yang selalu mengurusi kehidupan

akhirat sementara tidak tahu dan tidak mau tahu dengan perkembangan

zaman sementara lembaga organisasi keagamaan juga masih berkelut

dengan urusan yang tidak banyak bersentuh dengan dinamika realitas

sosial apalagi berusaha untuk memajukan.22

Prinsip utama gerakan Muhammadiyah merupakan hasil

pemahaman terhadap ajaran islam yang termaksub dalam al-qur’an dan

sunnah hasil pemahaman demikian dirumuskan sebagai pola kelakuan

20

M.Rusli Karim, Dinamika Islam di Indonesia, 1986 21

Merupakan pendiri organisasi muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita islam di

nusantara yang bersifat sosial dan bergerak dalam pendidikan serta berpeggang teguh pada hadist

dan al-quran. 22

http://zackyardan.jimdo.com/arsip/dialog/pembaharuan-muhammadiyah-persis-nu.

Diakses pada 6 Maret 2016 pukul 17.00

Page 17: REVISI MAKALAH 12.pdf

perjuangan muhammadiyah yang kemudian mendorong memberi arah

dan bentuk setiap aktifitas Muhammadiyah. keseluruhan dari prinsip

perjuangan Muhammadiyah dapat dikelompokan menjadi lima prinsip

yaitu :

1. Prinsip gerakan islam

2. Prinsip gerakan sosial

3. Prinsip gerakan dakwah

4. Prinsip gerakan ilmu

5. Prinsip gerakan tajdid

KH, Ahmad Dahlan juga melihat perlunya dilakukan pembaharuan

system pendidikan islam dari pesantren menjadi system pendidikan

modern, karena itu tidak mengherankan jika berdirinya muhammadiyah

diawali dengan “pendiri sekolah islam, yakni gabungan antara

pendidikan umum dengan system madrasah, dirumah sendiri, dikampung

kaum yogyakarta melalui lembaga pendidikan inilah pendiri

Muhammadiyah ini mencoba merealisasikan gagasannya untuk menjadi

organisasi sosial keagamaan berlebel Reformasi.”23

Maka dari itulah

lima prinsip muhamadiyah dijadikan sebagai hubungan sistematis yang

dijadikan prioritas dalam menjalankan aktivitas berdasarkan satu prinsip

bahkan semua prinsip sekaligus.

Kehadiran sebuah organisasi sosial keagamaan dipandang sebagai

suatu kemajuan dikalangan umat islam. Hal itu merupakan tradisi

keagamaan yang dipengaruhi oleh budaya keraton dan sinkretis.

Sehingga menyebabkan KH, Ahmad Dhlan memilih pembaharuan

sebagai upaya memurnikan ajaran islam dengan cara mengembalikannya

kepada dua sumber utama yaitu; Al-Qur’an dan As-sunnah.24

Sejak muhamadiyah berdiri secara “bernawitu”25

menjadi sebuah

gerakan islam yang berpegang teguh terhadap ajaran Allah swt, Al-quran

23

Abdul MM, 2000. hal 157 24

M.Rusli Karim, Dinamika Islam di Indonesia, 1986, hal17-18 25

niat, http://kamus.cektkp.com/nawaitu/. Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 13.00

Page 18: REVISI MAKALAH 12.pdf

maupun Rasullulah. Hal ini dibalutkan dalam pemikiran modern

sehingga menumbuhkan cara hidup yang dinamik, rasional, dan

individual serta gaya hidup kota yang duniawi dan mampu

mengkombinasikan pola dan metode organisasi barat yang modern

dengan prinsip dan nilai islam mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.

Adapun dinamika demokrasi politik kebangsaan dan orientasi pada

idea masyrakat madani di masa depan. Peran muhammadiyah dapat

dilihat dari kemampuan gerakan menempatkan diri sebagai pencerah

sebagai etos26

gerakannya. Dan hal inilah yang sebuah pesan yang telah

diperbaharui oleh Kh, Ahmad Dahlan. Sehingga kini muhamadiyah

mampu menyerap berbagai pusat keunggulan pada masanya.

Gerakan itu dapat dilihat setelah mengalami perubahan formalisasi

atas pembaharuannya dalam berbagai lembaga dan terutama sesudah

pengembangan Tarjih 27

sebagai lembaga fatwa hukum fikih. Setelah Kh,

Ahmad Dahlan wafat muhammadiyah mengalami kemajuan yang identik

dengan tajrih yang diartikan sebagai lembaga fatwa syariah (fiqih).

Formalisasi itu menjadi lebih hebat setelah muhammadiyah

menunjukan ketertarikannya terhadap kekuasaan dan permainan politik

setelah kemerdekaan indonesia 1945 dan bertepatan dengan berdirinya

masyumi. Hal ini pun didasari oleh kekaguman terhadap keberhasalan

Kh, Ahmad dahlan dalam membangkitkan semangat sosial dan

kebudayaan pemeluk islam.

2. Persis (Persatuan Islam)

Persataun islam merupakan organisasi yang berlabel modernis

lahirnya persatuan islam di telah memberi warna baru bagi sejarah

peradaban islam di Indonesia. Kemunculan persis didasari oleh

keinginan masyarakat pada pembentukan pendidikan islam. Maka dari

26

pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial 27

ungkapan mengenai diiringinya salah satu dari dua dalil yang pantas yang

menunjukkan kepada apa yang dikehendaki, di samping keduanya berbenturan yang

mewajibkan untuk mengamalkan salah satu di antara keduanya dan mengabaikan yang lain,

Jumhur Ulama.

Page 19: REVISI MAKALAH 12.pdf

itulah pendidikan islam otomatis mengikuti perkembangan tersebut.

sehingga lahirnya organisasi islam termaksud persis.28

Persis merupakan organisasi yang bergerak dalam pendidikan,

dakwah dan sosial kemasyarakatan yang sesuai dengan tuntunan Al-

Qur’an dan Hadis. Seperti rencana jihad atau program kerja Persis

adalah mendidik dan membina para anggotanya agar mengajarkan

pendidikan untuk menanamkan, memperdalam dan mengokohkan

pengertian akidah, ibadah, muamalah dan akhlak islam.

Keberhasilan persis tidak luput dari peran penting tokoh yang telah

mengharumkan nama persis dengan pengajaran dan dakwahnya salah

satunya itu berkat Ahmad Hasan yang merupakan seorang pemikir islam

yang sangat menyukai diskusi. Bahkan sejarah telah mencatat bahwa

Ahmad Hassan sering melakukan diskusi kritis bersama Presiden

Soekarno tentang berbagai hal yang salah satunya adalah diskusi tentang

konsep Negara bangsa.29

Diantara tokoh Persis yang berperan besar dalam mengajaran dan

dakwah adalah Ahmad Hassan. Beliau dipandang sebagai guru besar

persatuan islam. Ahmad Hassan adalah ilmuwan Persis, seorang

mujtahid dan sosok ulama yang mandiri dan serba bisa. Sejak tahun

1924, Persis telah menyelenggarakan kelas pendidikan akidah dan

ibadah bagi orang dewasa. Lembaga pendidikan itu kemudian semakin

berkembang sejak Ahmad Hassan masuk dalam Persis pada tahun 1926.

Perkembangan di Persis tidak hanya terjadi pada pendidikan tetapi di

bidang literasi dan publikasi seperti pencetakan buku-buku dan majalah

juga berkembang pesat.

Dalam pandangan Ahmad Hasan sendiri mengenai politik

merupakan alat untuk mencapai cita-cita umat islam. Politik juga

merupakan bagian dari tugas agama dan lebih jauh Ahmad Hassan

menjelaskan bahwa agama tidak terbatas pada akidah dan ibadah, tetapi

28 R. Wahab, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2004), 115.

29 R. Wahab, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2004), 115.

Page 20: REVISI MAKALAH 12.pdf

berjuang dalam medan politik agar mencapai kemenangan ideologi

islam. Maka dari situlah Ahmad Hasan mengunakan metode

pendakwahan dan pengajaran dalam melangsungkan pemikiran

berpolitiknya.30

Adapun persis sendiri dalam menghadapi politik setelah

kemerdekaan tidak semulus yang seperti pemikiran Ahmad Hasan. Pada

masa ini persis dihadapkan pada pergolakan politik yang belum stabil.

pemerintah republik Indonesia seperti mulai tergiring kearah demokrasi

terpimpin yang di rancangkan oleh presiden Soekarno dan mengarah

pada pembentuk negara dan masyarakat dengan ideologi Nasionalis,

agama, komonis (NASAKOM.) setelah beberapa kali pergantian

pemimpin persis dihadapkan pada berbagai persoalan eksternal dengan

munculnya berbagai aliran keagamaan yang menyesatkan seperti aliran

pembaharu isa bugis, islam jama’ah, darul hadist, inkarus sunnah, syi’ah,

ahmadiyah dan faham sesat lainnya. Hal ini menimbulkan proses

regenerasi dari tokoh-tokoh persis kepada eksponen organisasi otonom

kepemudaan (pemuda persis).

3. Nahdatul Ulama

Nahdatul ulama lahir di surabaya, organisasi diperkasai oleh

sejumlah ulama terkemuka. Arti dari organisasi ini adalah kebangkitan

para ulama. Nahdatul ulama (NU)31

didirikan untuk menampung

gagasan keagamaan para ulama tradisional atau sebagai reaksi atas

prestasi ideologi gerakan modernisme islam yang mengusung gagasan

purifikasi32

. pembentukan NU merupakan upaya peorganisasian dan

peran para ulama pesantren yang sudah ada sebelumnya agar wilayah

kerja keulamaan lebih ditingkatkan, dikembangkan dan di luaskan

jangkauannya. dengan kata lain didirikannya NU adalah untuk menjadi

30

Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, 199 31

sebuah organisasi islam besar yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan ekonomi 32

nb: Penyucian/ pembersihan http://kbbi.web.id/purifikasi. Diakses pada 5 Maret 2016

pukul 15.05

Page 21: REVISI MAKALAH 12.pdf

wadah bagi usaha mempersatukan dan menyatukan langkah-langkah

para ulama dan kiai pesantren.33

Peran Nahdhatul Ulama tidak bisa dilepas dari sejarah bangsa

Indonesia. Organisasi masyarakat Islam ini telah memberikan

sumbangsih besar terhadap bangsa dan negara Indonesia. Walaupun NU

pada awalnya berdiri sebagai organisasi keagamaan, namun ia tidak

hanya bergerak dalam bidang agama. Sejarah mencatat, perjalanan

Negara Indonesia banyak diwarnai oleh peran politik NU. Bahkan

sampai detik ini NU masih berjuang melalui jalur-jalur politik.

Perjuangan politik NU selain karena gagasan-gagasan yang perlu

dipertahankan, juga karena politik adalah jalur perjuangan yang paling

legal dalam kehidupan bernegara. Sejak awal hingga ahir decade

Nahdatul Ulama masih bertahan dengan model teokrasi.34

Hampir

seluruh capaian bertujuan untuk melancarkan misi keagamaan dan tidak

serta-merta menghilangkan nilai kebangsaan.

Sebagai organisasi kerakyatan dalam sejarahnya, NU telah banyak

berdialog dengan kultural bangsa. Bagi Nahdatul ulama berjuang di jalan

agama adalah prioritas, dan membuat agama itu diterima semua

kalangan juga prioritas. Inilah inti ajaran NU, amar ma’ruf nahi munkar .

Menurut Kacung Marijan, upaya itu pada ahirnya akan mendorong

tumbuh dan berkembangnya “organisasi kemasyarakatan yang lebih

mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat

untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi dalam

pembangunan.”.35

Upaya Nahdatul Ulama dalam berpoitik dapat dilihat dengan cara

memperkuat civil society yang sesunguhnya adalah impelemntasi dari

33

http://www.nu.or.id/post/read/43130/unpolitical-politic-arah-politik-nahdlatul-ulama.

Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 14.30 34

pemerintahan di mana prinsip-prinsip Ketuhanan memegang peran utama. 35

Hikam, 2010

Page 22: REVISI MAKALAH 12.pdf

nilai-nilai keislaman.36

maka dari itu NU dituntut harus inovatif

termaksud mengawal aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam

hubungan dengan pemeritah Nahdatul ulama menjalankan fungsi kontrol

sosial, memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintah.

Sebagai basic kekuatan sipil dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

4. Masyumi

Masyumi terbentuk setelah serangkaian diskusi mengenai masa

depan politik Islam, timbul gagasan untuk mendirikan organisasi politik.

Pada Oktober 1945, sebuah komite dikepalai Natsir dibentuk untuk

merealisasikan rencana tersebut. Tak lama, Wakil Presiden Mohammad

Hatta mengeluarkan Maklumat No X tentang anjuran membentuk partai-

partai politik.

Kongres memutuskan pembentukan satu-satunya partai politik

yang menyalurkan aspirasi politik umat Islam. Peserta kongres memilih

nama Masyumi bukan karena merujuk pada Majelis Syuro Muslimin

Indonesia di masa Jepang. Dan dipertimbangkan nama lain yang

diusulkan, Partai Rakyat Islam. Sukiman Wirjosandjojo selaku ketua

kongres akhirnya terpilih sebagai ketua umum.Sebagaimana disebutkan

dalam Anggaran Dasar, Masyumi memiliki tujuan: terlaksananya ajaran

dan hukum Islam dalam kehidupan orang-seorang, masyarakat, dan

negara Republik Indonesia, menuju keridhaan Illahi37

.

Secara sistematika politik yang dibentuk masyumi adalah sebagai

politik yang tidak terlepas dari fungsi-fungsi lain seperti artikulasi

kepentingan, seleksi kepentingan dan komunikasi politik. Dan secara

implisit upaya pendidikan politik masyumi adalah usaha untuk mencapai

tujuan dengan cara memperluas pengetahuan kecakapan umat islam

indonesia dalam perjuangan politik. Adapu n perjuangan politik

Masyumi yang paling kuat adalah perjuangan ideologis untuk

menghadapi komunis yang diperjuangkan oleh PKI berdasarkan teori-

36 Thoha, 2003

37 Historia, Riwayat Masyumi Menuju Sunyi, Hal 16

Page 23: REVISI MAKALAH 12.pdf

teori Marx, Engles Lenin, Stalin dan Mao Tse Tung. Keyakinan

masyumi sebagai propaganda ideologi yang bisa menyesatkan adalah

PKI. Yang disebarkan melalui media cetak seperti Marxise38

.

38

Samsuri, Politik Islam Anti Komunis. Hal 9-20

Page 24: REVISI MAKALAH 12.pdf

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan zaman menuju ke arah yang lebih modern atau yang

sering kita sebut dengan era globalisasi merubah kebudayaan manusia ke

arah kebebasan diberbagai aspeknya, sehingga moral dan akhlak mulai

ditinggalkan. Sangat banyak tantangan – tantangan yang dihadapi umat

islam yang datang dari berbagai sudut. Konflik internal umat Islam akibat

dari perbedaan pendapat dan organisasi juga masih mewarnai kehidupan

umat Islam. Namun, dari segala hal – hal negatif yang terjadi umat islam

masih memiliki kekuatan yang dapat memberikan peluang – peluang

untuk lebih memajukan umat islam itu sendiri, seperti dengan adanya

kemajuan teknologi kita dapat lebih mudah dalam menyampaikan dakwah

– dakwah islam dimana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja.

B. Saran

Sebagai umat islam kita harus bersikap selektif dalam menghadapi

era globalisasi ini. Kita boleh membuka diri terhadap perkembangan

teknologi yang semakin canggih dan mempelajarinya atau bahkan

menciptakan teknologi baru yang lebih canggih. Namun, kita juga tidak

boleh terlena dan harus berhati – hati dalam menghadapi dampak negatif

yang juga diberikan oleh era globalisasi ini.

Page 25: REVISI MAKALAH 12.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Howard M. Federspiel. 2001. Persatuan Islam. Jakarta : BRILL

Karim, Rusli. 1985. Dinamika Islam di Indonesia. Yogyakarta : Penerbit

Hanindita

Madjid, Nurcholish. 1997. Tradisi Islam. Jakarta : Penerbit Paramadina

Miftah, Thoha. 2003. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta

: Raja Grafindo Persada

R, Wahab. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung : Penerbit

Alfabeta

Samsuri. 2004. Politik Islam Anti Komunis. Yogyakarta : Safiria Insani Pers

Toto Tasmara. Brotherhood : Aku Rindu Persaudaraan. 2005. Jakarta : Pena

Pundi Aksara

http://jambi.tribunnews.com/2015/07/06/cak-nun-umat-islam-miliki-peluang-

besar-pimpin-peradaban-dunia. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 12.00.

http://www.jpnn.com/read/2013/07/29/184031/Batasan-dan-Konsep-Toleransi-

Beragama. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 13.00

http://www.nu.or.id/post/read/43130/unpolitical-politic-arah-politik-nahdlatul-

ulama. Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 14.30

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7230/1/ABDI%20PUJI

ASIH-FUH.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

http://yuliandriansyah.staff.uii.ac.id/files/2012/04/laribavol3no2artikel4-andriansyah-

kinerja-keuangan-perbankan-syariah.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30