makalah spm revisi

Upload: rinirossellini

Post on 13-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan.1Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan ikut melaksanakan komitmen tersebut dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Jawa Tengah sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia juga ikut serta mendukung komitmen pemerintah tersebut, dengan melaksanakan program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai target MDGs.1Kemiskinan di Jawa Tengah telah menurun dari 6,9 juta jiwa pada tahun 2003 menjadi 5,9 juta jiwa pada tahun 2006 (Susenas).2Memperhatikan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) dan Kesepakatan Dakkar untuk Pendidikan Untuk Semua (PUS), Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) dan pemberdayaan perempuan melalui pembentukan dan penguatan kelembagaan seperti Forum Kajian Gender, penurunan Angka kematian anak dengan menekan terjadinya gizi buruk pada balita, meningkatnya angka kesehatan ibu dengan menekan angka kematian ibu melahirkan, meningkatnya angka kesakitan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, Cakupan pelayanan air bersih perkotaan dan perdesaan serta cakupan sanitasi dan persampahan sebanding dengan rata-rata nasional dan target Millenium Development Goals (MDGs);2dan kerjasama sinergitas pengelolaan potensi sebagai tantangan pembangunan perwilayahan ke depan telah dirancang dan dilaksanakan dengan berbagai bentuk dan pola kerjasama.2Angka kematian bayi mendapat perhatian secara khusus melalui berbagai program dan kegiatan untuk menekan terjadinya gizi buruk pada balita, beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan ditunjukkan dengan indikator mortalitas yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah cenderung menurun dari 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000 menjadi 14 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2005. Sedangkan meningkatnya angka kesehatan ibu ditandai dengan semakin turunnya angka kematian ibu karena proses persalinan serta masih tetap dilaksanakannya program keluarga berencana, hal tersebut tercermin dengan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 152 pada tahun 2000 menjadi 115 per 100.000 kelahiran tahun 2003.2Sedangkan prevalensi gizi kurang pada anak balita menurun dari 14,08% pada tahun 2003 menjadi 10,51 % tahun 2006 (hasil pemantauan status gizi).

Berbagai upaya untuk memerangi merebaknya HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya terus dilaksanakan antara lain dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dengan mengintegrasikan lintas sektor dan LSM Peduli AIDS, mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), mempercepat pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS pada kelompok resiko tertular, ibu dan anak, memudahkan ODHA untuk memperoleh obat Anti Retroviral (ARV) melalui pelayanan di Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan perawatan, dukungan serta pengobatan (Care, Support and Treatment) baik di rumah sakit maupun di komunitas.1Cakupan pelayanan air bersih perkotaan lebih kurang 39,86 persen dan perdesaan 12,6 persen. Cakupan sanitasi lebih kurang 7,2 persen dan persampahan lebih kurang 71 persen sampah terangkut. Kondisi tersebut sebanding dengan rata-rata nasional dan target Milenium Development Goals (MDGs).1Kerjasama sinergitas pengelolaan potensi merupakan tantangan pembangunan perwilayahan ke depan yang secara konsisten terus dilaksanakan, hal tersebut mengingat semakin terbatasnya sumber daya alam dan adanya arus perdagangan bebas yang semakin kuat sehingga kawasan strategis perlu didorong dan diperkuat eksistensinya.1Tujuan pembangunan Millenium yang ditargetkan untuk dapat dicapai pada tahun 2015 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam penanganan permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.2WHO sebagai organisasi kesehatan dunia mencanangkan Millenium Development Goals (MDGs) sebagai langkah nyata pembangunan kesehatan. Yang terdiri dari delapan poin antara lain memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, terdapat 3 poin dari MDGs yang menerangkan pentingnya kesehatan pada pembangunan sumber daya manusia, yaitu menurunkan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, mengendalikan HIV dan AIDS, malaria dan (TB) dan dua poin terakhir dari MDGs adalah menjamin kelestarian lingkungan hidup serta mengembangkan kemitraan tujuan pembangunan nasional di tingkat global2Upaya mencapai kesehatan masyarakat memerlukan pendekatan yang bersifat pembinaan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam pemeliharaan kesehatan melalui peningkatan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan.1Upaya kesehatan yang semula lebih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif, secara berangsur berkembang ke arah promotif dan preventif, sehingga puskesmas merupakan ujung tombak untuk mencapai MDGs.Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya pembangunan jangka panjang yang pertama tahun 1971. Didahului dengan beberapa proyek rintisan Puskesmas di beberapa provinsi. Tujuan dasar pemerintah mendirikan Puskesmas adalah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan.3Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan melalui 6 kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh, meliputi KIA/KB, Usaha Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Pengobatan dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) serta ditambah lagi dengan program kesehatan pengembangan yaitu : Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sehingga dapat mewujudkan misi puskesmas. Secara operasional, Puskesmas berarti harus ada upaya yang berkelanjutan, menyeluruh, terpadu, sistematis dan objektif yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.3Pada tahun 1999, pemerintah menetapkan sebuah paradigma baru dalam kesehatan yang dikenal dengan PARADIGMA SEHAT. Paradigma sehat tersebut merupakan penyempurnaan dari paradigma sebelumnya yang lebih bersifat mengobati pada orang yang sakit saja tanpa melakukan intervensi pada orang yang sehat agar terhindar dari suatu penyakit.1Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa paradigma sehat adalah suatu konsep atau cara pandang, dalam menyelenggarakan suatu pembangunan kesehatan, dalam pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan atau prinsip prinsip pokok kesehatan.1Dengan kata lain, dalam paradigma sehat berarti mencegah lebih baik dari pada mengobati, pemberdayaan pada masyarakat agar dapat berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.1Untuk dapat mewujudkan suatu Paradigma Sehat, diperlukan intervensi kesehatan yang tidak hanya terbatas pada manusia saja. Sesuai dengan konsep sehat menurut Gordon & Le Richt (1950), timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu host (pejamu), Agent (Bibit penyakit), environment (lingkungan).3Pemanfaatan konsep tersebut adalah untuk dapat melakukan pencegahan penyakit, penularan penyakit, pemberantasan penyakit, pengobatan penyakit yaitu dengan cara mengintervensi ketiga faktor tersebut. Sedangkan menurut H.L. Bloem, status kesehatan dari seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu lingkungan, perilak, pelayanan kesehatan, biologik / keturunan.3Pemanfaatan konsep tersebut adalah untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi standar pelayanan minimal yaitu dengan memperhatikan keempat faktor yang mempengaruhi tersebut.1Secara arti luas, bahwa untuk menghilangkan atau mengurangi kesakitan atau kematian, harus meningkatkan derajat atau status kesehatan masyarakat, perlu kerjasama banyak pihak, perlu pendekatan kemasyarakatan, peningkatan peran serta masyarakat dan sektor terkait di bidang kesehatan.1Dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Salaman dapat dideskripsikan pelaksanaan manajemen program puskesmas yang berpengaruh terhadap angka kesakitan, kematian, dan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Salaman.

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang ada dari hasil prioritas masalah, yaitu bagaimana hasil pencapaian upaya kegiatan pokok, di Puskesmas Salaman I berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku periode Januari September 2013.Standar Pelayanan Minimal adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisa dan mendeskripisikan pelaksanaan manajemen program dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari September 2013 dalam rangka upaya perbaikan kinerja puskesmas.1.3.2. Tujuan khusus 1. Mengetahui proses P1, P2, dan P3 pada Puskesmas Salaman I.2. Mengetahui hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan pengembangan pada Puskesmas Salaman I pada bulan Januari s/d September 20133. Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang terjadi di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari s/d September 2013.4. Menganalisa berbagai faktor yang menyebabkan masalah pencapaian upaya kesehatan Puskesmas Salaman I. 5. Menentukan prioritas masalah yang ada pada Puskesmas Salaman I.6. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang terpilih dipuskesmas Salaman I.7. Menbuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah terpilih di Puskesmas Salaman I1.4. Manfaat Kegiatan

1.4.1Bagi Mahasiswa :1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmu kesehatan Masyarakat.2. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.3. Mengetahui upaya upaya pokok maupun tambahan yang di puskesmas.4. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan didalam program puskesmas.1.4.2 Bagi Puskesmas :1. Mengetahui masalah atau upaya puskesmas yang belum memenuhi target standar pelayanan minimal (SPM).

2. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas yang belum memenuhi target standar pelayanan minimal (SPM).

3. Membantu puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap masalah tersebut.1.5. Metodologi Penelitian

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang didapatkan pada tanggal 7 november 18 november 2013 di Puskesmas Salaman I. Data primer berupa pelaksanaan proses manajemen (P1/Perencanaan, P2/ Penggerakkan dan Pelaksanaan, P3/Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian ) diperoleh dari wawancara dengan petugas puskesmas serta pengamatan langsung tentang pelaksanaan manajemen. Data sekunder diperoleh dari SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) dan laporan hasil kegiatan setiap bulannya untuk memperoleh dimensi mutu Puskesmas.

Data yang sudah diperoleh dari pemegang program kemudian dievaluasi, dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) . Kemudian dilakukan evaluasi program dengan menerapkan problem solving cycle dengan langkah-langkah, identifikasi dari masalah yang ada sehingga akan didapatkan skor pencapaian. Data dari skor pencapaian yang kurang dari 100% menjadi masalah. Setelah itu, ditentukan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.

Dari beberapa masalah yang ada diperoleh kemungkinan penyebabnya dengan pendekatan sistem dan jaminan mutu dan untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan diagram fish bone. Kemudian kemungkinan penyebab masalah dikonfirmasi untuk mencari penyebab masalah yang paling mungkin. Dengan demikian dapat ditentukan alternatif pemecahan masalah dan ditentukan prioritas pemecahan masalah dengan kriteria matriks dengan rumus m x I x v / C. Setelah di dapatkan pemecahan masalah lalu dibuat rencana kegiatan berdasarkan pemecahan masalah yang terpilih.BAB IIDATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN III.1. KEADAAN GEOGRAFI DAN LINGKUNGAN

II.1.1. Data Wilayah

a. Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman I adalah :

Utara:Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.

Selatan:Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dan Kecamatan Samigaluh, Daerah Istimewa Yogyakarta.Barat:Wilayah kerja Puskesmas Salaman II, Kabupaten PurworejoTimur:Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang

Gambar 3. Peta Kecamatan Salaman Kabupaten Dati II Magelangb. Luas Wilayah KerjaLuas wilayah kerja Puskesmas Salaman I adalah 38,89 km2

c. Pembagian WilayahWilayah kerja Puskesmas Salaman I terdiri dari 10 desa (Salaman, Kalisalak, Menoreh, Kalirejo, Paripurno, Ngargoretno, Ngadirejo, Sidomulyo, Kebonrejo, Banjarharjo) dengan 65 dusun.

d. Kondisi Geografis

Daerah dataran

: 60% terdiri dari 5 Desa Pegunungan

: 30% terdiri dari 3 desaDaerah bergelombang: 10% terdiri dari 2 desa

e. Transportasi

Jarak puskesmas - RSU Tidar

: 15 km

Jarak puskesmas - Kantor Dinas Kabupaten

: 20 km

Jarak puskesmas - RSU Muntilan

: 20 km

Jarak puskesmas - desa terjauh

: 10 km

Semua desa / balai desa dapat terjangkau dengan kendaraan bermotor roda dua. Angkutan umum berupa ojek, andong, angkudes, pick-up, dan bus umum.

f. Komunikasi

Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio medis.II.1.2. Keadaan Penduduk (Tahun 2013)Jumlah penduduk : 42.483 jiwa

Laki-laki

: 21.237 jiwa (49,99%)

Perempuan

: 21.246 jiwa (50,01%)

Jumlah Rumah Tangga

: 14.161 KK

Kepadatan penduduk

: 1.050 jiwa/km2

Jumlah pasangan usia subur: 7.925 pasanganData penduduk berdasarkan umur tampak pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Tahun 2013UmurJumlahPersentase

0-43.9639,32 %

5-148.73620,56 %

15-4420.50448,26 %

45-647.60017,89 %

> 651.6803,95 %

Total42.483100 %

Sumber : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2013

Dapat dilihat jumlah penduduk dengan umur 15-44 merupakan yang terbanyak, sedangkan penduduk berumur > 65 tahun merupakan jumlah yang paling sedikit.

Komposisi penduduk menurut produktivitas (data Kecamatan Salaman bulan Desember tahun 2011) :

0-14 tahun: 12.699 jiwa

15-59 tahun: 27.304 jiwa

> 60 tahun: 2.480 jiwaII.1.3. Sosial Budayaa. Pemeluk AgamaTabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman IAgamaJumlahPersentase

Islam

Kristen protestan

Katolik

Budha

Hindu41.433

5574930

097,52 %

1,31 %

1,16 %

0 %

0 %

Total42.483100 %

Sumber : Data statistik Kecamatan Salaman tahun 2013 Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salaman I mayoritas beragama Islam.b. Sarana Peribadatan : Berdasarkan data statistik Kecamatan Salaman tahun 2013 terdapat 87 rumah peribadatan di wilayah kerja Puskesmas Salaman I.c. Tingkat PendidikanTabel 3.Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman ITingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak/belum pernah sekolah

Tidak/belum tamat SD

Tamat SD/sederajat

Tamat SLTP/sederajat

Tamat SLTA/sederajat

Tamat akademi/PT3.980 5744

19.376 7181 5781 421 9,36 %13,52 %45,60 %

16,80 % 13,60%

0,99 %

Total42.483100 %

Sumber : Data statistik Kecamatan Salaman tahun 2013 Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salaman I didominasi oleh penduduk yang tamat SD/sederajat, dan penduduk yang tamat akademi/PT berjumlah paling sedikit.

d. Sarana Pendidikan :TK

: 29

SD / MI: 28

SLTP / Mts: 9

SLTA / MA: 5

(Sumber : Puskesmas Salaman I tahun 2012)II.1.4. Sosial Ekonomia. Mata PencaharianTabel 4. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Mata PencaharianJumlahPersentase

Buruh tani

Tani

Buruh

PNS / ABRI

Sopir angkutan

Pedagang

Pensiunan PNS /ABRI

Pengusaha

Lain-lain5.3218.906

4.7861.273

1.3323.2688671.6803.84722,85 %

30,41 %

6,60 %

3,00 %

4,34 %

11,16 %

2,96 %

5,73 %

13,13 %

Total29.280100 %

Sumber : Data statistik kecamatan salaman tahun 2013b. Sarana PerekonomianKUD

: 1 buah

Bank

: 4 buah

Pasar umum

: 3 buah

Industri rumah

: 24 buah

Warung makan

: 37 buah

Terminal

: 1 buah

Salon Kecantikan

: 8 buah

Penggilingan padi

: 14 buah

Total

: 92 buah

Dapat dilihat mata pencaharian penduduk tertinggi adalah di bidang pertanian dan yang terendah adalah pensiunan PNS/ABRI. Selain itu, sarana perekonomian di wilayah kerja Salaman I sebanyak 92 buah.

II.1.5. Kesehatan Lingkungan berdasarkan data tahun 2013a. Sarana Penyediaan Air Bersih

Jenis dan jumlah sarana air bersih :

Sumur gali

: 14.425 pemakai

Perlindungan mata air : 10.275 pemakai

Perpipaan

: 1.720 pemakai

PAM

: 4.225 pemakai

Sarana penyediaan air bersih di wilayah kerja Puskesmas Salaman I yang terbanyak adalah penggunaan sumur gali sebanyak 14.425 pemakai.

b. Sarana jamban

Jenis dan jumlah sarana jamban keluarga :

Cemplung leher angsa : 5.120 buah

Cemplung non leher angsa : 420 buah

Septic tank

: 8.988 buah Jenis sarana jamban keluarga yang terbanyak adalah penggunaan septic tank yang berjumlah 8.988 buah.

c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Jumlah sarana pembuangan air limbah

Jumlah rumah : 9.155 rumah

Jumlah rumah dengan sarana pembuangan air limbah : 1.853 rumah

Dari 9.155 rumah, 1.853 rumah (20,24%) sudah mempunyai saluran pembuangan air limbah.II.2. SUMBER DAYA PUSKESMAS

II.2.1. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman ITabel 5. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman I

NoKategori TenagaJumlah

1.Kepala Puskesmas 1

2.Kasubag TU1

3.Dokter Spesialis Dalam/Anak/Bedah/Obsgyn1 / 1 / - / 1

4.Dokter umum2

5.Dokter gigi2

6.Bidan desa PNS / PTT7 / 3

7.Bidan Puskesmas / bersalin2 / 4

8.Perawat PNS / THL17 / 8

9.Pelaksana Keperawatan5

10.Perawat Gigi2

11.Administrasi Kesehatan2

12.Promosi Kesehatan1

13.Perekam Medis1

14.Nutrisionis1

15.Sanitarian1

16.Pranata Labkes3

17. Apoteker / Ass.Apoteker1 / 1

18.Radiografi / Pelaksana1 / 1

19.Teknisi Elektromedis1

20.Pengadministrasian Umum-

21.Pengadministrasi Pelayanan Umum (KIA/Obat/loket)1 / 1 / 2

22.Verifikator Keuangan3

23.Pengadministrasi Kepegawaian1

24.Pengadministrasi Perlengkapan1

25.Petugas Kebersihan2

26.Pramu Kantor-

27.Penjaga Kantor (PNS / THL)4 / 2

28.Pengemudi (PNS / THL)1 / 1

29.Tenaga Dapur/THL/Kontrak1 / 5

30.Tukang Kebun PNS/Kontrak/Wiyata Bakti2/ 1/ 1

31.Petugas Cuci THL1

32.Cleaning Service 4

Total105

Sumber : Tenaga Kerja di Puskesmas Salaman I tahun 2013 Dari tabel di atas terlihat bahwa pekerja terbanyak di Puskesmas Salaman I adalah perawat kesehatan.

II.2.2. Sarana Fisik Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas Rawat Inap, per tama kali didirikan sebagai Rumah Sakit Pembantu (RSP), dan semenjak adanya Puskesmas sekitar tahun 70-an, diberlakukan sebagai puskesmas dengan rawat inap. Luas tanah

: 14.200 m2Luas gedung

: 1.600 m2Jumlah tempat tidur : 50 buahTabel 6.Nama Ruang Perawatan, Kelas, dan Jumlah Tempat TidurNoBangsal / RuangJumlah Tempat Tidur (TT)

Status KelasTTTahun Perolehan Tempat TidurStatus KelasTTTahun Perolehan Tempat Tidur

1Teratai PutraII42007III82007

2Flamboyan PutriII32006III72006

3Dahlia PutriII42006

4Melati AnakIII72006

5AnggrekII22004

6MawarI72006

7BersalinII42007III22007

8Boks Bayi2

3317

Total TT50 TT

Dari tabel di atas terlihat bahwa ruang perawatan dengan status kelas III adalah Ruang Flamboyan untuk pasien perempuan sebanyak 7 tempat tidur, Ruang Teratai untuk pasien laki-laki sebanyak 8 tempat tidur, Ruang Melati untuk pasien anak sebanyak 7 tempat tidur, dan ruang bersalin sebanyak 2 buah. Ruang perawatan dengan status kelas II adalah Ruang Flamboyan dan Dahlia untuk pasien perempuan sebanyak 7 buah, Ruang Teratai untuk pasien laki-laki sebanyak 4 tempat tidur, Ruang Anggrek sebanyak 2 tempat tidur, ruang bersalin sebanyak 4 tempat tidur.

Ruang perawatan dengan status kelas I adalah Ruang Mawar sebanyak 7 tempat tidur. Dan terdapat tambahan boks bayi sebanyak 2 buah.

Ruangan pelayanan yang tersedia :

1. Ruang UGD

: 1 ruang2. Ruang pendaftaran

: 2 ruang3. Ruang radiologi

: 1 ruang4. Kamar operasi minor

: 1 ruang5. BP umum

: 2 ruang

6. BP Gigi

: 1 ruang

7. Ruang poli Penyakit Dalam

: 1 ruang

8. Ruang poli Kebidanan dan Kandungan: 1 ruang

9. Ruang KIA/KB

: 4 ruang

10. Ruang Laboratorium

: 1 ruang

11. Ruang Pelayanan Obat

: 1 ruang

12. Gudang Obat

: 1 ruang

13. Ruang Dapur

: 1 ruang

14. Ruang Gizi

: 1 ruang

Sarana/upaya kesehatan lain :

a. Puskesmas pembantu 4 buah (Ngargoretno, Kalisalak, Ngadirejo, Kalirejo).b. Polindes 1 buah (Ngadirejo)

c. Poliklinik Kesehatan Desa 5 buah (Kalirejo, Sidomulyo, Paripurno, Kebonrejo, Banjarharjo)

d. Dukun bayi 22 orang dengan dukun terlatih 18 orang

e. Posyandu 67 tempat

Kader Posyandu : - Terlatih 305 orang (rata-rata 5 kader per posyandu)- Yang aktif 305 orang (rata-rata 5 kader per posyandu)II.2.3 Sarana Medis

a. Penunjang medis

1. Dental unit dan dental chair : dalam keadaan lengkap

2. Perlengkapan medik umum :

a. KIA set dan KB

b. Poliklinik set

c. IUD set

d. Peralatan surgical

e. Perlengkapan laboratorium

f. Alat UGD obstetri dan neonatal

g. Radiologi

h. EKG

b. Sarana Obat

1. Obat yang tersedia dalam jumlah cukup, jenis terbatas dan dalam keadaan baik.

2. Obat-obatan berasal dari obat DAU Kabupaten, DAU Propinsi, Askes.

3. Di samping itu ada dana obat dari APBD Kabupaten untuk suplemen.

c. Sarana Penunjang Lain :

1. Mobil ambulans: 1 buah

2. Mobil Pusling: 1 buah

3. Sepeda motor: 5 buah

4. Lemari es dan freezer: 5 buah

5. Alat komunikasi radio medis, telepon, komputer dan alat-alat penyuluhan

II.2.4. Sumber DanaSumber pendanaan Puskesmas Salaman I berasal dari :

a. Pendapatan Puskesmas

1. Retribusi dan Biaya Pelayanan/Tindakan Medis

2. Lain-lain : parkir

b. Penerimaan

Dana puskesmas diperoleh dari :

1. Dana dari APBD Kabupaten untuk operasional meliputi gaji, sarana dan prasarana aparatur serta sarana dan prasarana publik

2. Dana dari APBD Kabupaten melalui Dinas Kesehatan untuk pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat.3. Dana dari JAMKESMAS

4. Dana dari pihak ketiga PT. Askes

5. Bantuan Operasional Kesehatan Merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. 6. Dana dari JAMPERSALII.2.5. Sarana Pelayanan Puskesmas

Enam program Kesehatan Dasar Puskesmas (Upaya Kesehatan Wajib) Salaman I, yaitu :

a. KIA dan KB

b. Gizi

c. Kesehatan Lingkungan

d. P2M

e. Promosi Kesehatan

f. Pengobatan

Tiga Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Salaman I, yaitu:

a. Perawatan Kesehatan Masyarakat.

b. Usaha Kesehatan Sekolah

c. Kesehatan JiwaII.2.6. Jaringan Pelayanan Puskesmas Salaman I

Dalam memenuhi tugas pokok tersebut, Puskesmas induk memiliki jaringan sarana pelayanan yaitu :

a. Pustu (Puskesmas Pembantu) dan hari buka pustu berjumlah 4 yaitu :

1. Ngargoretno : Rabu

2. Kalisalak : Senin, Kamis

3. Ngadirejo : Selasa , Kamis, Sabtu

4. Kalirejo : Senin, Kamis

b. Dukun bayi 22 orang, dan dukun terbina 18 orang

c. Polindes (Pondok bersalin desa), berjumlah satu yaitu di Ngadirejo

d. PKD (Poliklinik Kesehatan Desa), berjumlah 5 yaitu :

1. Kalirejo

2. Sidomulyo

3. Paripurno

4. Kebonrejo

5. Banjarharjoe. Posyandu 67 Tempat, yaitu :

1. Madya: 22. Purnama : 253. Mandiri : 40

f. UKS dan UKGS (29 sekolah)

g. Posyandu Lansia (52)

h. Kader TB terlatih 20 orang, setiap desa memiliki 2 kaderII.2.7. Jenis Pelayanan Dalam Gedung

Jenis pelayanan di dalam gedung yang ada di Puskesmas Salaman I adalah:

a. BP (Balai Pengobatan)

b. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

c. Pengobatan gigi

d. Klinik Gizi

e. UGD

f. Klinik sanitasi

g. LaboratoriumII.3.DATA 20 BESAR PENYAKIT TERBESAR DI PUSKESMAS SALAMAN ITabel 7. Data 20 Besar Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang, Bulan Januari September 2013 (Diagnosis Berdasarkan ICD-X)NODiagnosis penyakitjumlah kasusPersentase

1.infeksi akut saluran pernafasan atas547142,37%

2.Hipertensi primer175213,56%

3.penyakit gusi dan jaringan periodontal156212,09%

4.diare dan gastroenteritis non spesifik9227,14%

5.gangguan gigi dan struktur penyangga lain seperti stain dan trauma5204,02%

6.Tipe 2 NIDDM4683,62%

7.Influenza virus2792,16%

8.Konjungtivitis2722,10%

9.Tifus perut2622,02%

10.Gangguan gigi dan struktur2501,93%

11.Faringitis2301,78%

12.TB anak1951,51%

13.Nasofaringitis akut1671,29%

14.Otitis media1250,96%

15.Skabies1200,92%

16.Penyakit kulit dan jamur770,59%

17.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal670,51%

18.Hipotensi630,48%

19.Gangguan pertumbuhan gigi550,42%

20.Herpes zoster540,41%

Total12.911

100%

(Sumber: SIMPUS Puskesmas Salaman I)

Berdasarkan data di atas, infeksi akut pada saluran napas bagian atas mempunyai frekuensi tertinggi sebesar 5471 penderita (42,37%) dari 12.911 kasus.Tabel 8.Pola 20 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Puskesmas Salaman I Bulan Januari-September 2013NODiagnosis penyakitJumlah kasusPersentase

1.Thypoid27018,09%

2.Febris20313,60%

3.GE18612,46%

4.Hypertensi1218,10%

5.ISPA1218,10%

6.Dyspepsia1147,64%

7.Kll/cc936,23%

8.Anemia634,22%

9.Gastritis493,28%

10.Brpn/bronkitis392,61%

11.DM372,47%

12.Colic abdoment332,21%

13.Chepalgia271,80%

14.Trombositopenia/DB271,80%

15.KDS221,47%

16.TB paru221,47%

17.Asma211,40%

18.Penyakit jantung lain191,27%

19.Psikosomatis130,87%

20.Decomp120,80%

Total1492100%

(Sumber: Rawat Inap Puskesmas Salaman I Januari September 2013)

Berdasarkan tabel di atas, kasus yang terbanyak pada pasien rawat inap di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari sampai September 2013 adalah Thypoid yaitu 270 pasien (18,09%) dari 1492 kasus.

II.4. DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan dapat dilihat dari jumlah kematian ibu dan anak. Pada bulan Januari September 2013, di Puskesmas Salaman I terdapat jumlah kematian ibu Sebanyak 0 orang dan jumlah kematian bayi sebanyak 0 bayi, sedangkan jumlah bayi lahir hidup adalah 366.Untuk target kegiatan, kesehatan ibu dan anak Puskesmas Salaman I sebagian besar telah mencapai target bahkan ada yang melebihi target, namun terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target.

Keadaan gizi di wilayah kerja Puskesmas salaman I dapat dilihat pada tabel 9 berikut, dengan jumlah anak yang berusia 1-6 tahun sebanyak 3189. (Puskesmas Salaman I, Januari September 2013).Tabel 9. Satus Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I

NoStatus Gizi BalitaJumlahPersentase

1.Gizi Baik 314998,74%

2.Gizi Kurang250.79%

3.Gizi Buruk150.47%

Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Salaman 1 Januari September 2013

Gambaran di atas menunjukkan sebagian besar status gizi balita dan anak usia hingga 6 tahun adalah baik, yaitu sebanyak 98,74%. Gizi kurang sejumlah 0,79% dan gizi buruk 0,47%.II.5.VISI, MISI, DAN STRATEGI PUSKESMAS SALAMAN I

II.5.1. Visi Puskesmas Salaman IVisi merupakan gambaran yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan kesehatan, visi puskesmas Salaman I adalah Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bermutu terjangkau dan dipercaya sehingga terwujud masyarakat Salaman sehat tahun 2015.

Melalui visi ini pada tahun 2015 diharapkan masyarakat kecamatan Salaman telah mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat , baik jasmani, rohani, maupun sosial.

Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

II.5.2.Misi Puskesmas Salaman I

a. Meningkatkan mutu pelayanan

b. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan

c. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM

d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

e. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas

f. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk lingkungan yang sehat, dengan mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong kemandirian untuk hidup sehat

g. Memberikan pelayanan rawat inap yang berkualitas pada masyarakat setaraf dengan Rumah Sakit tipe D

II.5.3. Filosofi Puskesmas Salaman Ia. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan

b. Mencegah lebih baik dari pada mengobati

c. Kepuasan pelanggan adalah hal utama

II.5.4.Dimensi Mutu Puskesmas Salaman I

a. Cepat, tepat dan akurat

b. Efektif dan efisien

c. Disiplin dan setia kawan

d. Jujur dan transparan

e. Biaya terjangkau

f. Bersih, indah, aman dan nyaman

g. Ramah tamah dan peduliII.5.5. Definisi Mutu Puskesmas Salaman IPelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat, efektif dan efisien dengan biaya terjangkau, dalam lingkungan kerja yang bersih, indah, aman dan nyaman yang dilandasi dengan sikap karyawan yang jujur, disiplin dan setia kawan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan standar, sehingga memberikan hasil yang memuaskan.

II.6. MANAJEMEN PUSKESMAS

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien (KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni :A. Perencanaan (P1)

1. Mengetahui kebijaksanaan pusat (SKN, dan lain-lain)

2. Menentukan tujuan dan sasaran setiap kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh, meliputi KIA/KB, Usaha Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), dan Promose Kesehatan(Promkes)

3. Melakukan analisa situasi setiap kegiatan pokok seperti yang disebutkan di samping program kesehatan pengembangan

4. Menemukan masalah dan menentukan prioritas masalah

5. Menyusun rencana operasional

6. Pengaturan Sumber Daya

B. Penggerakan pelaksanaan (P2)

Kegiatan yang telah disusun menjadi rencana kerja perlu dilaksanakan agar dapat mencapai tujuan / sasaran yang telah ditetapkan dengan cara terarah, berhasil guna dan berdaya guna.Kegiatan dalam fase ini adalah :

1. Pengorganisasian

Menetapkan susunan organisasinya sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas

Bertugas memimpin, mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam wilayah kerjanyac. Unit-unit

Merupakan kelompok jabatan fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan, serta terdiri dari :

Unit Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit

Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga

Unit pemulihan Kesehatan dan Rujukan

Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran serta masyarakat

Unit Pelaksana khususd. Puskesmas Pembantu / Bidan desa

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan daerah Tingkat II

2. Pengurusan staf

Menentukan dengan jelas wewenang , tugas pokok dan kegiatan tertentu bagi petugas kesehatan yang telah menduduki suatu posisi di puskesmas ,pembinaan motivasi dan karir petugas kesehatan agar selalu timbul gairah kerja dalam kegiatan sehari-hari di puskesmas

3. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral

Didalam menciptakan suatu kerjasama yang baik perlu dipahami beberapa hal sebagai berikut :

a. Kemampuan membina kerja sama yang intim dan harmonis dalam melaksanakan tugas adalah menjadi tanggung jawab masing-masing

b. Kesediaan untuk membawakan kepentingan pribadi dan kelompok kepada kepentingan yang lebih luas

c. Kesediaan untuk menyerahkan kepada organisasi yang dibarengi oleh kesediaan untuk menerima kewajiban yang lebih besar

d. Adanya kepercayaan dan saling menghormati dan kesetiaan demi untuk mengadakan perubahan dan pengembangan organisasi

e. Adanya kemauan dan kemampuan serta menyempatkan diri untuk saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama

4. Bina peran serta masyarakat

Peran serta masyarakat didapat melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) C. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3).

1. Pengawasan adalah mengamati seluruh proses upaya kesehatan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.Bila terjadi penyimpangan dapat memberi saran tindakan , koreksi yang perlu dilakukan.

2. Pengendalian merupakan pengaturan dan pengarahan pelaksanaan agar dapat tercapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna, ada kewenangan melakukan tindakan koreksi

3. Penilaian adalah meningkatkan hasil guna serta daya guna perencanaan dan pelaksanaan program dan memberikan petunjuk dalam pengelolaan tenaga , dana dan fasilitas untuk program yang ada sekarang dan yang akan datang.

Proses ini pada dasarnya terdiri dari :

Menetapkan standar performa / indikator

Mengukur performa yang sesungguhnya

Membandingkan performa yang sesungguhnya dengan standar yang diharapkan

Mencari alasan-alasan terjadinya penyimpangan

Menetapkan cara-cara untuk memperbaiki penyimpangan tersebut

Melaksanakan cara-cara perbaikan tersebut

II.7. DESKRIPSI KERJA

a. Dokter/Kepala Puskesmas

Tugas pokok:Mengusahakan agar fungsi puskesmas terselenggara dengan baik.

Fungsi :

1. Sebagai manager :a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas

b. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral secara vertikal dan horizontal

c. Menerima konsultasi dari semua kegiatan di Puskesmas.

2. Sebagai seorang dokter :

a. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita

b. Merujuk kasus yang tidak bisa diatasi

c. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penderita dan masyarakat

b. Dokter Umum

Tugas pokok : Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik.

Fungsi :

1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas

2. Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas baik di Puskesmas, Pustu atau Pusling

3. Memberikan bimbingan, edukasi dan motivasi kepada penderita dan masyarakat

4. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran masyarakat

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan

c. Dokter Gigi

Tugas Pokok:Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.Fungsi :

1. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas

2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teratur

3. Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di Puskesmas

4. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

5. Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat

6. Memberikan penyuluhan kesehatan

7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

d. Perawat Gigi

Tugas Pokok:Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.

Fungsi :

1. Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas

2. Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi dan mengobati gigi yang sakit

3. Merujuk kasus yang perlu ditindak lanjuti dari seorang dokter gigi

4. Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)

5. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi

e. Tata Usaha

Tugas pokok:

1. Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas

2. Menghimpun, mengatur dan menyimpan semua surat masuk

Fungsi :

1. Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi

2. Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas Puskesmas

3. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas

4. Melakukan laporan berkala ketatausahaan

f. Petugas Perkesmas

Tugas Pokok:Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Perkesmas di wilayah kerja Puskesmas agar berjalan dengan baik.

Fungsi :

1. Melaksanakan kegiatan Perkesmas baik di dalam maupun luar gedung

2. Menyiapkan blanko-blanko dan pencatatan untuk kegiatan Perkesmas

3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

4. Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

5. Melakukan pendataan sasaran secara periodik

g. Petugas Pengobatan

Tugas pokok :

1. Melaksanakan pengobatan rawat jalan di wilayah Puskesmas.

2. Memeriksa dan mengobati penyakit menular secara pasif atas delegasi dari dokter

3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan

4. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan

6. Melakukan kegiatan Puskesmas

7. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan Pustu

h. Petugas P2M

Tugas pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi :

a. Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas

b. Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular

c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular

d. Melakukan penyuluhan, pencatatan dan pelaporan

e. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter

f. Melakukan kunjungan rumah

g. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2P

h. Memberikan penyuluhan kesehatan

i. Melakukan pencatatan dan pelaporan

i. Petugas KIA

Tugas Pokok: Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.Fungsi :

a. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak

b. Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapi

c. Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil

d. Melakukan pembinaan dukun bayi

e. Melakukan pembinaan kepada bidan desa

f. Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang terkait dengan KIA

g. Melakukan penyuluhan kesehatan

h. Melakukan pencatatan dan pelaporan

i. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi

j. Petugas Gizi

Tugas pokok:Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas.

Fungsi :

1. Melaksanakan pemberian makanan tambahan

2. Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizi

3. Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait dengan gizi

4. Memberikan penyuluhan gizi, melatih kader gizi

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan

6. Melakukan pembagian vitamin A secara periodik

7. Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik

8. Melakukan pembinaan Posyandu

9. Melakukan rujukan kasus gizi

k. Petugas Sanitarian

Tugas pokok : Merubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.Fungsi :1. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan

2. Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan dan sarana air bersih lainnya

3. Pengawasan higiene, perusahaan dan tempat tempat umum

4. Melakukan pencatatan dan pelaporan

5. Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral

6. Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan H.S.

7. Memberikan penyuluhan kesehatan

8. Pengawasan, penyehatan perumahan

9. Pengawasan pembuangan sampah

10. Pengawasan makanan dan minuman

11. Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)

l. Pelayanan Imunisasi

Tugas pokok:Melaksanakan dan mengkoordinir imunisasi di wilayah kerja Puskesmas.

Fungsi : 1. Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan Puskesmas

2. Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan

4. Menyelenggarakan dan memonitor Cold Chain dari imunisasi

5. Menyediakan persediaan vaksin secara teratur

6. Melakukan sweeping untuk daerah - daerah yang cakupannya kurang

7. Memberikan penyuluhan kesehatan

m. Petugas Unit Gawat Darurat

Tugas Pokok :Melaksanakan kegiatan untuk pelayanan kasus gawat darurat di Puskesmas.

Fungsi :

1. Menyiapkan ruang gawat darurat dalam keadaan siap untuk pelayanan

2. Melakukan pencatatan dan pelaporan

3. Melakukan rujukan kasus gawat darurat bila tidak mampu ke Puskesmas yang lebih mampu atau ke Rumah Sakit.

4. Melakukan penanganan kasus gawat darurat sesuai standar dan prosedurn. Petugas Apotek

Tugas pokok:Menerima resep, memeriksa, meracik dan membungkus dan memberikan obat.

Fungsi :

1. Melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan obat yang meliputi peresepan, pembungkusan dan pemberian obat pada pasien.

2. Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat

3. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotek

4. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan obat

6. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat

o. Petugas Laboratorium

Tugas Pokok:Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium.

Fungsi :

1. Membantu menegakkan diagnosa penyakit

2. Melaksanakan pemeriksaan spesimen

3. Membantu rujukan spesimen

4. Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium

5. Memberikan penyuluhan kesehatan

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan

p. Petugas Pendaftaran

Tugas Pokok:Melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran pada semua pengunjung Puskesmas.

Fungsi :

1. Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutan

2. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaran

3. Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien

4. Mencatat semua kunjungan pasien pada buku

5. Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebut

6. Melakukan pencatatan dan pelaporanq. Petugas Gudang Obat

Tugas Pokok:Mengelola obat-obat yang ada di puskesmas

Fungsi :

1. Membantu dokter atau kepala puskesmas dalam pengelolaan obat di puskesmas

2. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas

3. Mengatur penyimpanan obat

4. Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat

5. Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)

6. Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan dan pencahayaan dalam obat

BAB III

DATA KHUSUS PUSKESMAS SALAMAN I

III.1. Program Pokok Puskesmas

1. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)

b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

c. Upaya Kesehatan Lingkungan

d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

e. Promosi Kesehatan

f. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemmapuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Jiwa

c. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat

d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

e. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

f. Upaya Kesehatan Olah Raga

g. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Inovasi

a. Rawat Inapb. Laboratorium

c. EKG

d. Apotek

e. Radiologi

f. Klinik Gizi

g. Klinik sanitasi

h. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan

III.2. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

III.2.1. Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

a. KIA

Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan dari program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu menuju NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

b. KB

Keluarga Berencana (KB) merupakan perencanaan kehamilan, jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki. Tujuan KB dapat dibagi 2, yaitu:

1) Tujuan umum

Untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS). 2) Tujuan khusus

a) Agar dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak

b) Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya memelihara kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan

Jenis Kegiatan KIA dan KB antara lain :

a. Pelayanan Kesehatan ibu dan bayiTabel 10. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget (%)Sasaran

Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Cakupan kunjungan bumil K110052750395.54%95.54%

Cakupan kunjungan bumil K49552741278.25%82.37%

Deteksi kasus resiko tinggi ibu hamil100105177168.09%168,09%

Ibu hamil resiko tinggi yang ditangani (PONED)100177177100.00%100,00%

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani (PONED)100177177100.00%100,00%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan9550343085.57%90.08%

Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam)10048242888.89%88.89%

Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari)9548222747,14%49.63%

Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)9548222346,31%48.75%

Cakupan kunjungan bayi9048246095,53%106.15%

BBLR yang ditangani1001616100,00%100,00%

Neonatal resti yang ada/ditemukan1009292100,00%100,00%

Neonatal resti ataukomplikasi yang ditangani (PONED)809292100,00%125,00%

Jumlah dukun bayi yang terbina10016.519.33117,17%117,17%

Frekuensi pembinaan dukun1007,58.03107,05%107,05%

a. Pelayanan Kesehatan Anak Pra sekolah dan Usia Sekolah

Tabel 11. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah di Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget

(%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian

(%)

KegiatanPersen (%)

Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah95284175426.54%27.94%

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat oleh tenkes atau terlatih/guru UKS/dokter kecil10058138966,92%66,92%

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa TK80447878517,53%21,92%

Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat)8037471745,06%6,33%

Jumlah TK yang dibina100211047,62%47,62%

b. Pelayanan keluarga berencana

Tabel 12. Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget (%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah seluruh peserta aktif KB805728637211,25%139,06%

c. Pelayanan Usila

Tabel 13. Hasil Kegiatan Pelayanan Usila Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget

(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian

(%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah posyandu pra usila dan usila yang ada1001052520.00%520.00%

Cakupan pelayanan pra usila dan usila707773173622.33%31.91%

III.2.2. Gizi

Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari konseling gizi, monitoring garam di pasar atau masayarakat, pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian kapsul yodium pada ibu nifas dan anak, kunjungan rumah BGM dan gizi buruk.

Jenis kegiatan :

a. Pemantauan dan Pertumbuhan Balita

Indikator :

1) Balita yang dating dan ditimbang (D/S)

2) Balita yang naik berat badannya (N/D)

3) Balita BGM

Tabel 14.Hasil Kegiatan Pemantauan dan Petumbuhan Balita Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013

IndikatorTarget (%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Balita yang datang dan ditimbang (D/S)803189269384,45%105,56%

Balita yang naik berat badannya (N/D)802693199674.12%92,65%

Balita BGM< 1,52693150.56%267,86%

b. Pelayanan gizi

Indikator :

1) Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberikapsul vitamin A dosis tinggi 1 kali per tahun

2) Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2 kali per tahun

3) Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe 4) Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A

5) Balita gizi buruk mendapat perawatanTabel 15. Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget

(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian

(%)

KegiatanPersen (%)

Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi 1 kali per tahun95344344100%105.26%

Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2 kali per tahun952596258199,42%104,65%

Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe9052744384,06%93,40%

Balita gizi buruk mendapat perawatan10099100%100%

Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A8950343185.77%96,37%

III.2.3. Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.

Jenis kegiatan:

a. Pelayanan kesehatan lingkungan

Indikatornya:

a) Institusi yang dibina

b) Rumah sehat

c) Penduduk yang memanfaatkan jamban

d) Rumah yang mempunyai SPAL

Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Salaman I Bulan Januari - September 2013IndikatorTarget (%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Institusi yang dibina70533056,34%80,48%

Rumah sehat7057222138,64%55,19%

Penduduk yang memanfaatkan jamban7540427568,07%90,76%

Rumah yang mempunyai SPAL6541618845,19%69,53%

b. Pelayanan higienis dan sanitasi di tempat umum

Indikatornya:

a) TTU yang diperiksa

b) TTU yang memenuhi syarat sanitasi

c) TP2M yang diperiksa

d) TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

e) Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

Tabel 17. Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget

(%)Sasaran

Bulan BerjalanCakupanPencapaian

(%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa100746791,16%91,16%

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi80673247,76%59,70%

Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa90464291,80%102%

TP2M yang memenuhi syarat sanitasi75421842,86%57,14%

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes100----

III.2.4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.

Jenis Kegiatan :

a. P2 Malaria

Indikator :

1) Jumlah penderita yang di periksa

Slide ACD

Slide PCD

2) API (annual parasite incidence)

3) Jumlah slide ACD dan PCD positif (dalam wilayah)

4) Penderita Malaria di obati

Tabel 18. Hasil Kegiatan P2 Malaria Puskesmas Salaman I Bulan Januari September 2013IndikatorTarget (%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah penderita yang di periksa Slide ACD5783396612.33%246.65%

Jumlah penderita yang di periksa Slide PCD23186221526.75%337.7%

API (Annual Parasite Incidence)