(revisi ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id filedalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan...

30
RENCANA AKSI KEGIATAN BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA TAHUN 2015 – 2019 (Revisi Ke -2) KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA 2017

Upload: ngodieu

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RENCANA AKSI KEGIATANBALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA

TAHUN 2015 – 2019(Revisi Ke -2)

KEMENTERIAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA2017

Page 2: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan
Page 3: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan
Page 4: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pembangunan kesehatan periode 2015–2019 adalah Program

Indonesia Sehat, yaitu upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, dan mampu menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Program ini terdiri dari tiga pilar utama yaitu 1) Paradigma

Sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan

Nasional. Ketiganya dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of

care dan intervensi berbasis resiko (health risk) (Kemenkes, 2015).

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019

merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-

program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan Kementerian

Kesehatan dan jajarannya dengan mendorong peran aktif masyarakat.

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan

acuan bagi Kemenkes dalam penyelenggaraan program pembangunan

kesehatan termasuk didalamnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) Kesehatan.

Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan 2015–2019

merupakan dokumen implementasi Renstra Kemenkes di bidang

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dalam rangka

peningkatan kualitas SDM Kesehatan. Semua kegiatan yang berkaitan dengan

peningkatan kualitas SDM kesehatan mengacu pada Rencana Aksi Program

(RAP) Badan PPSDM Kesehatan.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta sebagai salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan, mempunyai tugas dan fungsi

menyelenggarakan pelatihan bagi SDM Kesehatan dan masyarakat guna

peningkatan kualitas SDM.

Page 5: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 2

Landasan hukum yang mendukung perlunya pelatihan, yaitu Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 70

menyatakan bahwa PNS mempunyai hak untuk pengembangan kompetensi

melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. Dan

Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, mengharuskan setiap Pegawai Negeri

Sipil (PNS) untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat

melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian

dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi.

BBPK Jakarta dalam merencanakan kegiatan pengembangan program

pelatihan diwujudkan dalam bentuk Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan

mengacu pada RAP Badan PPSDM Kesehatan. RAK BBPK Jakarta periode

tahun 2015–2019 merupakan dokumen perencanaan lima tahunan sebagai

pedoman implementasi Rencana Kerja Tahunan, untuk mendukung program

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

Seiring perjalanan waktu, perubahan paradigma dan kondisi masyarakat

yang menuntut perubahan, serta adanya kebijakan pemerintah untuk

menerapkan Reformasi Birokrasi guna pelaksanaan Zona Integritas (ZI),

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih,

Berkompeten, dan Melayani (WBBKM), menjadi pertimbangan perlunya

dilakukan revisi RAK untuk menyesuaikan perubahan paradigma yang terjadi

di masyarakat maupun perubahan arah kebijakan Kemenkes.

B. Kondisi Umum

1. Organisasi /Kelembagaan

Struktur organisasi BBPK Jakarta sesuai dengan Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2361/Menkes/Per/IX/2011 terdiri dari

kepala setingkat eselon 2b, satu bagian dan dua bidang setingkat eselon

3b yang masing-masing membawahi dua sub bagian dan empat sub

bidang setingkat eselon 4a.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi dan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan,

Page 6: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 3

pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tatausaha, rumah tangga,

dan perlengkapan.

Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana program, pengembangan dan

pengendalian mutu, pengkajian dan analisa kebutuhan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat serta evaluasi

dan pelaporan.

Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, advokasi

dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia kesehatan dan masyarakat, serta kerja sama baik nasional

maupun internasional.

BBPK Jakarta mendapatkan amanah untuk mengakselerasi

pengarusutamaan gender dalam bidang kesehatan yang ditetapkan dalam

Kepmenkes RI Nomor 1021/Menkes/SK/V/2011 tentang Sentra Pelatihan

Gender Bidang Kesehatan di BBPK Jakarta. Dan secara khusus

berkewajiban mengembangkan kegiatan Pelatihan Kesehatan Perkotaan

sebagaimana tercantum dalam lampiran Permenkes Nomor 2361 Tahun

2011.

Dalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi

tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui

pendidikan dan pelatihan, yang ditetapkan dengan Kepmenkes RI Nomor

725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di

Bidang Kesehatan.

2. Luas Tanah dan Bangunan

BBPK Jakarta ada 2 lokasi kampus, yang pertama kampus Cilandak berdiri

di atas tanah seluas 15.815m2, berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma Raya

No.45 Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Kampus kedua yaitu kampus

Hang Jebat dengan luas tanah 18.700m2 yang berlokasi di Jalan Hang

Jebat Raya F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

3. Keadaan dan Perkembangan Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga BBPK Jakarta tahun 2017 adalah 169 orang, terdiri

dari 125 PNS dan 44 tenaga honorer, dengan tingkat pendidikan bervariasi

Page 7: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 4

mulai dari SD sampai dengan S3. Tenaga dengan tingkat pendidikan

Doktor atau S3 sebanyak 1 (satu) orang (0,8%), pasca sarjana atau S2

sebanyak 42 orang (33,6%), sarjana atau S1 sebanyak 45 orang (36%),

Diploma sebanyak 3 orang (2,4%), SLTA sebanyak 23 orang (18,4%),

SLTP sebanyak 5 orang (4%) sedangkan pegawai dengan latar belakang

pendidikan SD sebanyak 6 orang (4,8%) (sumber data Kepegawaian BBPK

Jakarta per 31 Desember 2017).

Distribusi tenaga PNS BBPK Jakarta menurut jabatannya terdiri dari

seorang Kepala dibantu oleh 1 orang Kepala Bagian dan 2 orang Kepala

Bidang serta 6 orang Kepala Sub Bagian/ Sub Bidang. Selain itu terdapat

kelompok Jabatan Fungsional Tertentu yaitu 32 orang widyaiswara dan

Jabatan Fungsional Umum sebanyak 83 orang.

4. Sarana dan Prasarana Penunjang Peatihan

Sarana dan prasarana penunjang pelatihan untuk kebutuhan peserta

pelatihan di BBPK Jakarta, yaitu:

a. Asrama

BBPK Jakarta memiliki asrama untuk peserta dan fasilitator atau

narasumber tamu dengan jumlah kapasitas di Kampus Cilandak dan

Hang Jebat sebanyak 346 tempat tidur dan wisma dengan kapasitas 20

tempat tidur.

b. Ruang Kelas

BBPK Jakarta memiliki ruang kelas di kampus CIlandak 8 kelas dengan

kapasitas @ 25 - 40 orang. Dan ruang kelas di kampus Hang Jebat

sebanyak 6 kelas dengan kapasitas 30 – 40 orang.

c. Ruang Rapat

Ruang rapat yang dimiliki di kedua kampus BBPK Jakarta sebanyak 10

ruang dengan kapasitas @ 10 - 15 orang. Tambahan ruang transit

fasilitator yang dapat berfungsi sebagai ruang rapat dengan kapasitas

kurang lebih 10 - 15 orang.

d. Auditorium

Jumlah Auditorium di BBPK Jakarta di kampus CIlandak sebanyak 2

ruang dan auditorium di kampus Hang Jebat ada 1 ruang dengan

kapasitas @ 150 - 200 orang.

Page 8: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 5

e. Ruang makan

Kampus Cilandak BBPK Jakarta memiliki 2 ruang makan, dan kampus

Hang Jebat BBPK Jakarta 1 ruang makan, dengan kapasitas @100

orang.

f. Peralatan penunjang pelatihan

Peralatan penunjang pelatihan didalam kelas mengacu kepada Standar

minimal sarana dan prasarana Diklat kesehatan yang dikeluarkan oleh

Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan tahun 2009.

g. Perpustakaan

Tugas dan fungsinya adalah menyelenggarakan perpustakaan dan

Learning Resources Centre (LRC) dengan merencanakan bahan ajar,

baik melalui penyediaan berbagai referensi (buku-buku, jurnal, buletin,

dan karya ilmiah lainnya maupun non buku seperti CD, leaflet, flipchart

dll), dan perpustakaan online yang diinput dalam aplikasi ‘i-jakarta’.

h. Laboratorium pembelajaran merupakan tempat untuk mengembangkan

kompetensi peserta latih, baik hard skill maupun soft skill. Di BBPK

Jakarta terdapat dua jenis laboratorium pembelajaran yang terdiri dari

laboratorium di dalam gedung dan laboratorium lapangan. Laboratorium

didalam gedung BBPK Jakarta yaitu Laboratorium Komputer, Perilaku,

dan Keterampilan kesehatan/lab skill. Laboratorium Lapangan yang

dikembangkan BBPK Jakarta untuk pelatihan yaitu bekerjasama

dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Disamping itu

memfasilitasi wilayah mitra BBPK Jakarta untuk bekerjasama dengan

Dinas Kesehatan Kota dalam pengembangan laboratorium lapangan

Bapelkes daerah setempat.

i. Sarana Olah Raga

Sarana olah raga yang terdapat di BBPK Jakarta yaitu lapangan untuk

olah raga Volley, Futsal, Tenis lapangan, Bola Basket, Sepak Takraw,

Badminton, peralatan Tenis Meja, Fitness, Billyard, sepeda, dan taman

Refleksi, serta ruang untuk senam.

j. Ruang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Ruangan untuk memberikan pertolongan pertama bagi peserta dan

pegawai bila sakit dan membutuhkan bantuan medis dan paramedis.

BBPK Jakarta memiliki tim kesehatan yang siap membantu apabila

Page 9: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 6

terjadi kasus. Pada kondisi tertentu apabila perlu dirujuk ke rumah sakit,

sudah ada mobil ambulan dan tenaga paramedis yang sudah dilatih

Bantuan Hidup Dasar.

k. Sarana Ibadah

BBPK Jakarta memiliki sarana ibadah berupa Masjid yang digunakan

untuk pelaksanaan kegiatan ibadah, baik di kampus Cilandak dan Hang

Jebat.

l. Ruang ASI

Dalam rangka memberikan pelayanan yang responsif gender bagi

peserta maupun tamu di BBPK Jakarta, dan sesuai Permenkes Nomor

15 Tahun 2013, disediakan ruangan ASI (nursery room) yang

dilengkapi dengan prasarana menyusui dan memerah ASI yang

digunakan untuk menyusui bayi, memerah ASI, dan menyimpan ASI

perah.

C. Lingkungan Strategis

1. Analisis lingkungan strategis

BBPK Jakarta berperan dalam pengembangan kompetensi SDM

Kesehatan melalui pelatihan yang diarahkan untuk menghasilkan tenaga

kesehatan profesional sesuai standar pelayanan dan standar kompetensi,

dan pengembangan pola karier, serta peningkatan kemandirian dan

pemberdayaan profesi kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan

implementasi Rencana Aksi Kegiatan BBPK Jakarta 2015 – 2019,

beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain sebagai berikut:

a. Setiap warga negara berhak atas pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan

kesehatan yang bermutu sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

b. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) berhak mendapatkan

pengembangan kompetensinya sebagaimana tertuang dalam Undang-

undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN;

Page 10: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 7

c. Tenaga kesehatan harus mengikuti peningkatan kompetensi di institusi

diklat yang terakreditasi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

d. Untuk penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas, maka unit pelatihan/

Diklat harus terakreditasi sebagaimana Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pedoman Akreditasi

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah;

e. Penyelenggaraan Diklat Teknis harus mengacu pada pedoman atau

juknis yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (Keputusan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang

Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Teknis);

f. Peraturan mengenai pembiayaan pelatihan sebagaimana tertuang

Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada

Kementerian Kesehatan;

g. Peningkatkan pelayanan diklat kepada pengguna, maka diperlukan

mekanisme pengelolaan yang lebih baik termasuk mekanisme

koordinasi antar setiap unit dan sektor terkait, dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

h. Setiap ASN wajib mendapatkan peningkatan kompetensi minimal 20

jam pelajaran sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 11 tahun 2017

tentang Manajemen PNS.

i. Adanya kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga sebagaimana tertuang Permenkes Nomor 39 tahun 2016,

dimana program ini harus dilaksanakan oleh Puskesmas yang sudah

barang tentu membutuhkan tenaga kesehatan terampil yang perlu

ditingkatkan kompetensinya baik dokter, perawat, bidan, Gizi, promkes

dan kesling.

j. Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagaimana tertuang

dalam Inpres Nomor 1 tahun 2017, diterjemahkan dalam 7 (tujuh)

langkah yang bisa dilakukan masyarakat dalam rangka membiasakan

pola hidup sehat yaitu :

Page 11: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 8

1) Melakukan aktivitas fisik

2) Mengonsumsi sayur dan buah

3) Tidak merokok

4) Tidak mengonsumsi alkohol

5) Memeriksa kesehatan secara rutin

6) Membersihkan lingkungan

7) Menggunakan jamban

Fokus utama Kementerian Kesehatan tahun 2017 yaitu melakukan

aktivitas fisik, mengkonsumsi buah dan sayur, dan memeriksa

kesehatan secara berkala.

k. Program Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung

Program Nusantara Sehat merupakan pendayagunaan secara khusus

tenaga kesehatan baik team based maupun individual sebagaimana

dalam Permenkes Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penugasan Khusus

Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat

2. Isu Strategis

Berdasarkan lingkungan strategis tersebut diatas dan memperhatikan

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, maka

isu strategis yang diangkat dalam Rencana Aksi Kegiatan BBPK Jakarta

tahun 2015 – 2019 yaitu:

a. Negara wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu.

b. Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib mengikuti peningkatan

kompetensinya minimal 20 jam per tahun.

c. Tenaga kesehatan harus mengikuti peningkatan kompetensi di institusi

penyelenggara pelatihan yang terakreditasi.

d. Penyelenggara pelatihan harus terakreditasi.

Berdasarkan isu strategis tersebut diatas, maka Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Jakarta kemudian menyusun kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam 5 tahun. Kegiatan-kegiatan di BBPK Jakarta harus

berkorelasi dengan tugas dan fungsi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta

sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan.

Page 12: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 9

D. Konsep Penyusunan RAK BBPK Jakarta

Penyusunan Rencanan Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019 Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Jakarta disusun berdasarkan Rencana Aksi Badan

PPSDM Kesehatan dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Berikut

adalah Konsep penyusunan Rencanan Aksi Kegiatan (RAK) Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Jakarta :

Konsep Penyusunan RAK BBPK Jakarta

Sasaran Strategis RenstraKemenkes 2015-2019 :

Meningkatnya Jumlah, Jenis,Kualitas dan Pemerataan

Tenaga Kesehatan, dengansasaran yang akan dicapai

adalah:a. Jumlah Puskesmas yangminimal memiliki 5 jenis

tenaga kesehatan sebanyak5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kotakelas C yang memiliki 4 dokter

spesialis dasar dan 3 dokterspesialis penunjang sebesar

60%.c. Jumlah SDM Kesehatan

yang ditingkatkankompetensinya sebanyak

56,910 orang.

Sasaran Strategis RencanaAksi Program Badan PPSDMK

2015-2019:Meningkatnya Jumlah, Jenis,

Kualitas dan PemerataanTenaga Kesehatan, dengansasaran yang akan dicapai

adalah:a. Jumlah Puskesmas yangminimal memiliki 5 jenis

tenaga kesehatan sebanyak5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kotakelas C yang memiliki 4

dokter spesialis dasar dan 3dokter spesialis penunjang

sebesar 60%.c. Jumlah SDM Kesehatan

yang ditingkatkankompetensinya sebanyak

56,910 orang.

Sasaran Rencana AksiKegiatan BBPK Jakarta Tahun

2015-2019 :a. Meningkatnya mutu SDMKesehatan Sasaran kegiatan

ini adalah Jumlah SDMKesehatan yang mengikutipelatihan sebanyak 20.694orang dalam 5 (lima) tahunyang terdiri dari pelatihan

teknis, fungsional danpenjenjangan

b. MeningkatnyaPengembangan Dan

Pengendalian Mutu Diklatc. Meningkatnya Dukungan

Manajemen

Page 13: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 10

BAB IITUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA

Visi dan misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi dan misi Presiden

Republik Indonesia atau disebut dengan Visi Pembangunan Nasional tahun 2015-

2019, begitu juga Badan PPSDM Kesehatan sebagai Unit Eselon I Kemenkes.

Dengan demikian Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta sebagai UPT

Badan PPSDM Kesehatan juga mengikuti visi dan misi Presiden Republik

Indonesia yaitu ”Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, danBerkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

Upaya untuk mewujudkan Visi adalah melalui 7 (tujuh) Misi Pembangunan

Nasional, yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Kementerian Kesehatan berkontribusi pada Misi ke-4, “Mewujudkan kualitashidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera”, dan Misi 5 yaitu

“Mewujudkan bangsa yang berdaya saing”.

Selain itu terdapat 9 (sembilan) agenda prioritas yang dikenal dengan Nawa

Cita dengan sebutan Sembilan Agenda Pembangunan, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

Page 14: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 11

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas

pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja

dan Indonesia Sejahtera.

6. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

7. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali

kurikulum pendidikan nasional

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui

kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama pada nawa cita ke 5 yaitu

“Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia”.

A. TujuanTujuan BBPK Jakarta merujuk kepada tujuan Kementerian Kesehatan

dan Badan PPSDM Kesehatan, disamping juga menyesuaikan dengan tugas

dan fungsinya. Tujuan BBPK Jakarta Tahun 2015–2019 adalah

“Meningkatnya kualitas dan kuantitas diklat aparatur SDM Kesehatan danMasyarakat dalam mendukung peningkatan status kesehatanmasyarakat”.

Peningkatan kualitas Diklat aparatur SDM Kesehatan dan masyarakat

dilakukan dengan pengendalian mutu diklat yang diselenggarakan oleh BBPK

Jakarta terutama melalui diklat yang terakreditasi, baik akrditasi institusi

maupun akreditasi pelatihan. Untuk peningkatan kuantitas pelatihan dilakukan

melalui peningkatan volume pelatihan, baik dengan dana APBN maupun

dengan pola PNBP.

Page 15: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 12

B. Nilai-nilai

Nilai-nilai (values) BBPK Jakarta merupakan nilai-nilai yang diharapkan

mampu menggerakkan organisasi untuk menuju pencapaian visi dan misi,

dipahami oleh seluruh pegawai BBPK Jakarta. Adapun nilai-nilai dimaksud

adalah KERJA dan DOA yang merupakan kepanjangan dari:

1.Komitmen 6. Dedikasi

2.Etika 7. Optimis

3.Responsif 8. Amanah

4.Jujur

5.Akuntabel

Nilai-nilai tersebut tercermin dalam Maklumat Pelayanan yaitu bahwa kami

bersedia memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengguna BBPK

Jakarta, yaitu:

1. Komitmen tinggi memberikan pelayanan yang berkualitas

2. Menjunjung tinggi Etika profesionalisme

3. Responsif terhadap semua kebutuhan dan kendala

4. Jujur, patuh terhadap aturan yang berlaku

5. Menjamin terlaksanaya pelayanan yang Akuntabel6. Menyiapkan petugas yang berDedikasi dan siap melayani

7. Optimis dalam mencapai target-target yang ditetapkan

8. Amanah dalam mengemban tugas

C. MottoMotto Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta adalah sebagai berikut :

“Diklat Berkualitas SDM Cerdas”Dalam motto BBPK Jakarta tersebut terkandung makna bahwa melalui

pelatihan yang berkualitas sesuai jaminan mutu yaitu pelatihan yang

terkareditasi maka akan dihasilkan lulusan yang kompeten sehingga tercipta

Sumber Daya Manusia yang cerdas.

D. Sasaran KegiatanSasaran kegiatan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta disusun

berdasarkan sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan dan Renstra

Kementerian Kesehatan.

Page 16: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 13

Sasaran kegiatan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta tahun 2015-

2019 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan penyelenggaraan pelatihan.

Indikator pencapaian sasaran adalah Jumlah SDM Kesehatan yang

mengikuti pelatihan sebanyak 20.694 orang dalam 5 (lima) tahun yang

terdiri dari pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan. Sasaran ini

merupakan bagian dari sasaran Badan PPSDM Kesehatan sebagaimana

tertuang dalam Renstra Kemenkes, yaitu meningkatnya jumlah, jenis,

kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan dengan jumlah SDM Kesehatan

yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang sampai dengan

tahun 2019. Selain itu sasaran BBPK Jakarta ini tidak hanya berasal dari

dana APBN, namun termasuk PNBP dengan memperhatikan kemampuan

sumber daya yang ada.

2. Meningkatnya Pengembangan dan Pengendalian Mutu Diklat

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan pengembangan dan

pengendalian mutu pelatihan. Indikator pencapaian sasaran dalam 5 tahun

adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan pengendalian mutu pelatihan sebanyak 130 dokumen

b. Jumlah sertifikat yang diberikan kepada peserta yang mengikuti

pelatihan yang terakreditasi sebanyak 20.694 sertifikat.

c. Peningkatan pada kegiatan pengkajian dan pengembangan metodologi

dan teknologi pelatihan sebanyak 29 dokumen.

3. Meningkatnya Dukungan Manajemen Pelatihan

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan dukungan manajemen

pelatihan. Indikator pencapaian sasaran jumlah dokumen kegiatan

dukungan manajemen pelatihan dalam 5 tahun adalah sebagai berikut :

a. Jumlah dokumen perencanaan, pengembangan sarana dan prasarana

serta laporan manajemen dan kinerja keuangan sebanyak 23 paket

b. Jumlah pegawai BBPK Jakarta yang ditingkatkan kompetensinya 600

orang

c. Layanan perkantoran 60 bulan

Page 17: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 14

BAB IIIARAH KEGIATAN, STRATEGI, TUGAS DAN FUNGSI

A. Arah Kegiatan

Arah kegiatan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta

didasarkan pada arah kebijakan Kementerian Kesehatan dan arah kebijakan

Badan PPSDM Kesehatan. Arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah

meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan. Arah

kebijakan Badan PPSDM Kesehatan yaitu peningkatan mutu pelatihan melalui

akreditasi pelatihan dan peningkatan pelatihan yang berbasis komptensi dan

persyaratan jabatan.

Adapun arah dan kegiatan BBPK Jakarta yaitu :

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas diklat aparatur SDM Kesehatan.

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelatihan tenaga kesehatan dan

masyarakat

B. Strategi

Strategi BBPK Jakarta disusun sebagai tahapan pencapaian tujuan

BBPK Jakarta. Tujuan BBPK Jakarta diarahkan dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan Badan PPSDM Kesehatan dan kementerian Kesehatan.

Strategi BBPK Jakarta pada rentang waktu 2015–2019, yaitu :

1. Peningkatan kuantitas pelatihan

Strategi untuk meningkatkan kuantitas pelatihan, meliputi:

a. Pengembangan jenis pelatihan sesuai kebutuhan melalui pengkajian

kebutuhan pelatihan/TNA (Training Need Assesment)

b. Peningkatan volume pelatihan

c. Pengembangan penyusunan kurikulum dan modul pelatihan

d. Pengembangan metodologi dan teknologi pelatihan

e. Pengembangan kajian/penelitian/riset kediklatan

Page 18: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 15

2. Peningkatan kualitas pelatihan

Strategi untuk meningkatkan kualitas pelatihan meliputi :

a. Pelaksanaan akreditasi pelatihan

b. Penerapan ISO 9001:2015

c. Peningkatan pemantauan terhadap semua pelatihan

d. Peningkatan kepuasan pelanggan

e. Percepatan proses sertifikasi bagi peserta pelatihan

f. Peningkatan penyelenggaraan Evaluasi Paska Pelatihan (EPP)

3. Peningkatan sarana prasarana pelatihan

Strategi untuk meningkatkan sarana prasarana pelatihan meliputi :

a. Pengadaan sarana prasarana pelatihan

b. Peningkatan pemeliharaan sarana prasarana pelatihan

4. Peningkatan kompetensi SDM pengelola pelatihan

Strategi untuk meningkatkan kompetensi SDM pengelola pelatihan

meliputi:

a. Pengembangan kompetensi SDM BBPK Jakarta melalui pelatihan

b. Peningkatan pelatihan bagi SDM BBPK Jakarta non pelatihan

C. Tugas dan Fungsi

Didalam Permenkes Nomor 2361/Menkes/PER/XI/2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di bidang Pelatihan

Kesehatan, BBPK Jakarta mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan

pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan

masyarakat. Disamping itu BBPK Jakarta menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut:

1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;

2. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang

pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan

masyarakat;

3. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber

daya manusia kesehatan dan masyarakat;

Page 19: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 16

4. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, pemantauan, evaluasi,

sistem informasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;

5. Penyiapan pengembangan kemitraan

6. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan

7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

Page 20: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 17

BAB IVTARGET KINERJA KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Penyusunan target kinerja kegiatan dan kerangka pendanaan berdasarkan

rancangan awal RPJMN 2015–2019, visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran

yang sudah ditetapkan.

A. Target Kinerja Kegiatan

Target kinerja kegiatan sebagai penilaian dari pencapaian akhir yang

diukur secara berkala dan di evaluasi pada akhir tahun 2019, dan sasaran

kinerja kegiatan dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir

pada tahun 2019. Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung kinerja yang

ingin dicapai yaitu:

1. Kegiatan Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan penyelenggaraan pelatihan.

Indikator pencapaian sasaran adalah Jumlah SDM Kesehatan yang

mengikuti pelatihan sebanyak 20.694 orang dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun, terdiri dari pelatihan teknis, fungsional dan Kepemimpinan serta

Pelatihan Dasar CPNS atau Prajabatan.

Untuk mencapai sasaran kegiatan tersebut, maka kegiatan di BBPK

Jakarta yang akan dilakukan adalah:

a. Pelatihan Teknis dan Manajemen sebanyak 15.434 orang

b. Pelatihan Jabatan Fungsional sebanyak 3.588 orang

c. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan bagi sebanyak 544 orang

d. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan atau Pelatihan Dasar CPNS

sebanyak 1.128 orang

Berikut ini matriks atau tabel kegiatan peningkatan mutu SDM Kesehatan

tahun 2015 – 2019.

Page 21: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 18

MATRIKS KEGIATAN PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BBPK JAKARTATAHUN 2015-2019

NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR CARA

PERHITUNGANBASELINE

2014TAHUN

Jumlah2015 2016 2017 2018 2019A. Pengembangan

danPemberdayaanSDM kesehatan

MeningkatnyaSumber DayaManusia(SDM)Kesehata

Jumlah SDMkesehatan yangmendapatsertifikat padapelatihanterakreditasi

Berdasarkanjumlah sertifikatyang diterbitkanuntuk pesertapelatihan yangtelah mengikutipelatihanterakreditasi

1 PeningkatanMutu SumberDaya Manusia(SDM) Kesehatan

MeningkatnyaMutu SumberDaya Manusia(SDM)Kesehatan

a. Jumlah aparaturkesehatan yangmendapatsertifikat padapelatihan teknis

Berdasarkanjumlah sertifikatyang diterbitkanuntuk pesertapelatihan yangtelah mengikutipelatihan teknis

456 659 5.606 2.770 3.047 3.352 15.434

b. Jumlah aparaturkesehatan yangmendapatsertifikat padapelatihanjabatanfungsional/manajemen

Berdasarkanjumlah sertifikatyang diterbitkanuntuk pesertapelatihan yangtelah mengikutipelatihanjabatanfungsional/manajemen

20 80 420 933 1.026 1.129 3.588

Page 22: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 19

c. JumlahAparaturkesehatan yangmendapatsertifikat padaDiklatKepemimpinan

Berdasarkanjumlah sertifikatyang diterbitkanuntuk pesertapelatihan yangtelah mengikutiDiklatkepemimpinan

60 99 180 116 52 97 544

d. JumlahAparaturkesehatan yangmendapatsertifikat padadiklatprajabatan

Berdasarkanjumlah sertifikatyang diterbitkanuntuk pesertapelatihan yangtelah mengikutiDiklatPrajabatan

159 640 200 87 96 105 1.128

Jumlah 695 1.478 6.406 3.906 4.221 4.683 20.694

Page 23: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 20

2. Kegiatan Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pelatihan

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan pengembangan dan

pengendalian mutu pelatihan. Indikator pencapaian sasaran adalah

peningkatan pengembangan dan pengendalian mutu pelatihan dalam 5

tahun adalah :

a. Peningkatan pengendalian mutu pelatihan sebanyak 144 dokumen

b. Jumlah sertifikat yang diberikan kepada peserta yang mengikuti

pelatihan yang terakreditasi sebanyak 20.694 sertifikat.

c. Peningkatan pada kegiatan pengkajian dan pengembangan metodologi

dan teknologi pelatihan, dan penelitian/riset sebanyak 29 dokumen.

Kegiatan untuk mencapai sasaran kegiatan tersebut dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun, yaitu:

a. Evaluasi Paska Pelatihan (EPP) sebanyak 9 dokumen

b. Akreditasinya Institusi Puslat SDM Kesehatan, Akreditasi Lembaga

Diklat oleh LAN, dan ISO 9001:2015 sebanyak 121 dokumen

c. Jumlah penelitian/riset yang dikembangkan sebanyak 14 dokumen

d. Jumlah sertifikat yang diberikan kepada peserta yang mengikuti

pelatihan terkakreditasi sebanyak 20.694 sertifikat

e. Jumlah pengkajian kebutuhan pelatihan/Training Need Assesment

(TNA) bidang kesehatan sebanyak 5 dokumen

f. Jumlah pengkajian metode dan tehnologi diklat sebanyak 5 dokumen

g. Jumlah kurikulum dan modul diklat kesehatan sebanyak 5 dokumen

Page 24: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 21

MATRIKS KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN MUTU DIKLAT BBPK JAKARTATAHUN 2015-2019

NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR CARA

PERHITUNGANBASELINE2014

TAHUNJumlah2015 2016 2017 2018 2019

B PelaksanaanPengembangandan PengendalianMutu Diklat

Meningkatnya MutuDiklat

Jumlah dokumenmutu diklat danhasil pengkajiandanpengembanganmetodologi danteknologi diklat

BerdasarkanJumlah dokumenmutu diklat, danpengkajian danpengembanganmetodologi danteknologi diklatdihasilkan

1 PeningkatanPengendalian mutuDiklat

Meningkatnya mutupenyelenggaraan danDiklat

a. Jumlah EPP Berdasarkanjumlah daridokumen EPPyang dihasilkan

1 1 3 2 1 2 9

b.

JumlahAkreditasiinstitusi

Berdasarkanjumlah dokumeninstitusi yangdihasilkan

2 2 2 2 2 2 10

c.

JumlahAkreditasi jenisPelatihan

Berdasarkanjumlah daridokumen akreditasijenis Pelatihanyang dihasilkan

14 15 16 10 35 35 111

d.

Jumlahsertifikat yangdiberikankepadapeserta yang

Berdasarkanjumlah darisertifikat yangdiberikan kepadapeserta yang

695 1.478 6.406 3.906 4.221 4.683 20.694

Page 25: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 22

mengikutiPelatihanterkakreditasi

mengikuti pelatihanterakreditasi

2 Pengkajian danpengembanganmetodologi danteknologi Diklat

Meningkatnya hasilpengembangan danpengkajianmetodologidanTeknologiDiklat

e.

Jumlahpenelitian/risetyangdikembangkan

Berdasarkanjumlah daridokumenpenelitian/risetyang dihasilkan

5 5 0 3 3 3 14

f.

Jumlahpengkajiankebutuhanpelatihan/TNAyangdikembangkan

Berdasarkanjumlah daridokumen TNAyang dihasilkan

1 1 1 1 1 1 5

f.

JumlahPengkajianMetode danTeknologiDiklat

Berdasarkanjumlah daridokumen MetodeTdan teknologiyang dihasilkan

1 1 1 1 1 1 5

g.

JumlahKurikulum danModul diklatBidangKesehatan

Berdasarkanjumlah n Kurikulumdan modul yangdihasilkan

1 1 1 1 1 1 5

Jumlah 720 1.504 6.430 3.926 4.265 4.727 20.853

Page 26: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 23

3. Dukungan Manajemen Pelatihan

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan dukungan manajemen

pelatihan. Indikator pencapaian sasaran selama 5 (lima) tahun adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan dan pelaporan sebanyak 15 dokumen

b. Pengembangan fasilitas penunjangdiklat sebanyak 8 paket

c. Layanan perkantoran 60 dokumen

d. Pengembangan kompetensi SDM BBPK Jakarta 600 orang

Kegiatan untuk mencapai sasaran kegiatan dukungan manajemen

pelatihan, yaitu:

a. Perencanaan dan pengelolaan anggaran 5 paket

b. Laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara 5 paket

c. Laporan kinerja 5 paket

d. Fasilitas penunjang Diklat yang ditingkatkan 8 paket

e. Layanan perkantoran 60 dokumen

f. Pengembangan kompetensi SDM BBPK Jakarta sebanyak 600 orang

Page 27: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 24

MATRIKS KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DIKLAT DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BBPK JAKARTA TAHUN 2015-2019

NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR CARA

PERHITUNGANBASELINE2014

TAHUN Jumlah2015 2016 2017 2018 2019

3 PelaksanaanDukunganManajemenDiklat danTugasTeknisLainnya

MeningkatnyaDukunganManajemenDiklat danTugas TeknisLainnya

a.

Jumlahperencanaandanpengelolaanprogram dananggaran

Menghitungjumlah dokumenperencanaan danpengelolaanprogram dananggaran

1 1 1 1 1 1 5

b.

Jumlahlaporanmanajemenkeuangan dankekayaannegara

Menghitungjumlah dokumenlaporanmanajemenkeaunagan dankekayaan negara

2 2 2 2 2 2 10

c.

Jumlahlaporan kinerja

Menghitungjumlah dokumenlaporan kinerja 1 1 1 1 1 1 5

d.

JumlahperalatanfasilitaspenunjangDiklat yangditngkatkan

Menghitungjumlah fasilitaspenunjang Diklatyang ditingkatkan 1 0 2 2 2 2 8

e.

Jumlah bulanlayananperkantoran

Menghitungjumlah dokumenlayananperkantoran

12 12 12 12 12 12 60

Page 28: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 25

f Jumlah SDMBBPK Jakartayangditingkatkankompetensinyamelalui Diklat

Menghitungjumlah SDMBBPK Jakartayang ditingkatkankompetensi

119 98 127 125 125 125 600

Page 29: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 26

B. Rencana Pembiayaan 2015 - 2019Dalam memperkirakan kebutuhan biaya setiap program indikatif,

digunakan minimal asumsi kenaikan linier inflasi yang terjadi pada tahun

berjalan. Selanjutnya penyesuaian penganggaran dapat dilakukan apabila

terjadi kenaikan pembiayaan, karena :

a. Diterapkanya amanah undang-undang kesehatan minimal 5% dari APBN

untuk sektor kesehatan.

b. Adanya peningkatan PNBP yang signifikan.

Pemenuhan kebutuhan pembiayaan ini diperoleh dari sumber APBN dan

PNBP Perkiraan kebutuhan biaya program indikatif sebagaimana Matriks 2,

berikut :

Tabel 4Rencana alokasi anggaran BBPK Jkt 2015 - 2019

(Dalam ribuan rupiah)

C. Rencana Kerja Tahunan (RKT)Rencana Kerja Tahunan merupakan kegiatan-kegiatan tahunan beserta

indikator dan target pertahun. Oleh karena itu, substansi dari Rencana Kerja

Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator kinerja. BBPK

Jakarta merancang dan menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) berdasarkan

pada indikator kinerja tahun 2015 – 2019.

No Kegiatan 2015 2016 2017 2018 20191 Pelatihan

SDMKesehatan

20.913.800 63.015.234 40.534.742 24.989.857 27.488.843

2 Dukunganmanajemendanpelaksanaantugas teknislainnya

6.553.952 17.769.501 30.125.535 32.803.132 36.083.445

Jumlah: 27.467.752 80.784.735 70.910.277 57.792.989 63.572.288

Page 30: (Revisi Ke -2) - e-renggar.kemkes.go.id fileDalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan

RAK BBPK Jakarta tahun 2015-2019 Revisi Ke-2 27

BAB VPENUTUP

Review ke-2 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Basar Pelatihan Kesehatan

(BBPK) Jakarta tahun 2015-2019 dilaksanakan dalam rangka menyesuaikan

dengan kebijakan dan isu-isu strategis yang terjadi di lingkungan Kementerian

Kesehatan khususnya di Badan PPSDM Kesehatan.

Review ke-2 RAK BBPK Jakarta ini mengacu pada Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan, serta RAK Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan sehingga hasil pencapaiannya dapat mendukung kinerja

Badan PPSDM Kesehatan dan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.

Dengan Review ke-2 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Basar Pelatihan

Kesehatan (BBPK) Jakarta tahun 2015-2019 diharapkan dapat digunakan sebagai

dasar dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

penyelenggaraan kediklatan.