baab ii pendaahhuulluuaann - e-renggar.kemkes.go.id

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2020 merupakan merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2017 – 2022 Penyempurnaan Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2020 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020, sebagaimana Surat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 050/Bappeda/2224/VII/2019 tanggal 1 Juli 2019 tentang Penyampaian RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2020. Rancangan Akhir Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2020 masih tetap difokuskan pada upaya : 1) Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan dengan penerapan pendekatan berkelanjutan pelayanan (continuum of care) melalui peningkatan cakupan dan mutu upaya kesehatan ibu, bayi, balita remaja, usia kerja dan lansia; 2) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan masalah kesehatan jiwa dengan meningkatkan kompetensi dan peran tenaga kesehatan serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular, Penyakit Tidak menular dan Masalah Kesehatan Jiwa ; 3) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui penguatan pelayanan kesehatan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dan FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan), Pengembangan Labkesda, Pengembangan pembayaan kesehatan dan Jamkesta; 4) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang merata; 5) Meningkatkan akses pelayanan KB (Keluarga Berencana). 1.2. Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Propinsi Gorontalo Tahun 2020, adalah sebagai berikut. a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421). b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

1

BBAABB II

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

1.1 Latar Belakang

Tahun 2020 merupakan merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2017 – 2022

Penyempurnaan Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas

Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2020 berpedoman pada Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2020, sebagaimana Surat Sekretaris Daerah Provinsi

Gorontalo Nomor 050/Bappeda/2224/VII/2019 tanggal 1 Juli 2019 tentang

Penyampaian RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2020.

Rancangan Akhir Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Tahun 2020 masih tetap difokuskan pada upaya : 1) Meningkatkan kesehatan

individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan dengan penerapan pendekatan

berkelanjutan pelayanan (continuum of care) melalui peningkatan cakupan dan

mutu upaya kesehatan ibu, bayi, balita remaja, usia kerja dan lansia; 2)

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan

masalah kesehatan jiwa dengan meningkatkan kompetensi dan peran tenaga

kesehatan serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan Penyakit Menular, Penyakit Tidak menular dan Masalah

Kesehatan Jiwa ; 3) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui

penguatan pelayanan kesehatan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

dan FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan), Pengembangan Labkesda,

Pengembangan pembayaan kesehatan dan Jamkesta; 4) Meningkatkan kualitas

sumber daya kesehatan yang merata; 5) Meningkatkan akses pelayanan KB

(Keluarga Berencana).

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan

Propinsi Gorontalo Tahun 2020, adalah sebagai berikut.

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).

b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Page 2: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

2

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438).

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4700).

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244).

e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

f. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).

g. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangkah Menengah nasional (RPJMN) Tahun 2015 - 2019

h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.

02.02/Menkes/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan

Tahun 2015 – 2019

i. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Gorontalo.

j. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tahapan,

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Raperda tentang RPJP Daerah dan RPJM Daerah serta Perubahan

RPJP Daerah, RPJM Daerah dan RKP Daerah.

k. Lampiran Peraturan Gubernur Gorontalo tantang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun 2020.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rancangan Akhir Renja adalah menyempurnakan

Rancangan Awal sebelumnya untuk menjadi acuan dalam penyusunan RKA

Program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2020, demi tercapainya

sasaran pembangunan kesehatan yakni: 1) Meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, masyarakat dan lingkungan; 2) Meningkatkan pencegahan dan

pengendalian penyakit; 3) Menjanjamin tersedianya akses dan mutu pelayanan

Page 3: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

3

kesehatan; 4) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang merata; 5)

Penurunan angka kelahiran.

Adapun tujuan dari penyusunan Rancangan Akhir Renja ini adalah sebagai

berikut :

a. Menjadi pedoman dalam menyempurnakan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

dan Kerang Acuan Kegiatan (KAK) tahun 2020, karena memuat rencana

program kegiatan dan disertai dengan pendanaan PAGU INDIKATIF APBD

tahun 2020 dan prakiraan maju tahun 2021 sebagaimana lampiran pada

Tabel T.C.33

b. Menjamin konsistensi antara perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi program dan kegiatan.

c. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya kesehatan secara efisien,

efektif, dan berkelanjutan.

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen Rancangan Akhir Renja OPD Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Tahun 2020 terdiri dari 4 (empat) Bab dengan penjabaran sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan serta sistimatika penulisan

b. Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo, berisi uraian Evaluasi Pelaksanaan Renja Dikes Tahun 2017,

Analisa Kinerja Pelayanan SKPD Tahun 2017 – 2018; Isu-isu Penting

Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD; Review terhadap RKPD;

Penelaahan Usulan Kegiatan Masyarakat.

c. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan; berisi uraian tentang

Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Prioritas Pembangunan Nasional

yang terkait dengan Tupoksi OPD; Tujuan dan Sasaran Renja Tahun 2020

yang mengacu pada Renstra Dikes Tahun 2017 - 2022; serta Program dan

Kegiatan.

d. Bab IV Penutup, menjelaskan kaidah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

Renja OPD, penegasan komitmen OPD Dikes terhadap pelaksanaan Renja

OPD sebagai acuan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan

Kerang Acuan Kegiatan (KAK) tahun 2020.

Page 4: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

4

BBAABB IIII

EEVVAALLUUAASSII PPEELLAAKKSSAANNAAAANN RREENNCCAANNAA KKEERRJJAA

DDIINNAASS KKEESSEEHHAATTAANN PPRROOVVIINNSSII GGOORROONNTTAALLOO

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2018

Pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 OPD Dinas

Kesehatan Provinsi Gorontalo dapat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Capaian Indikator Kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSEN

CAPAIAN

KINERJA

Meningkatnya

kesehatan individu,

keluarga, masyarakat

dan lingkungan

1,1 Persentase Persalinan di fasyankes 82% 83% 101%

1,2 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik 3% 9,02% 25

Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian penyakit

Menular, Penyakit

Tidak Menular dan

Masalah Kesehatan

Jiwa

2,1 Angka Prevalensi Tuberkulosis (Tb) per

100.000 penduduk

247 230 93

2,2 Prevalensi HIV pada populasi dewasa (%) <0,05 0,016 160

2,3 Persentase Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I)

50 80 160

2.4 Prevalensi tekanan darah tinggi 28,5 23,8 84

2.5 Prevalensi kegemukan dan obesitas pada

penduduk usia 18+ tahun

33,0 25 75

2.6 Persentase FKTP yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

30 49,46 165

Tersedianya akses dan

mutu pelayanan

kesehatan

3,1 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

yang tersertifikasi Nasional

42 77 183

3,2 RS Kab/Kota yang tersertifikasi akreditasi

nasional

5 9 180

3,3 Penduduk yang menjadi peserta Penerima

Bantuan Iuran (PBI) melalui Jamkesta

147.525

Jiwa

197.631 Jiwa 134

Meningkatnya kualitas

sumber daya

kesehatan yang merata

4,1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) yang minimal memiliki 9 jenis tenaga

kesehatan

10 16 160

4,2 RS kabupaten/kota kelas C dan D yang

memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter

spesialis penunjang

4 4 100

4,3 Persentase instalasi farmasi kabupaten/kota

yang melakukan manajemen pengelolaan

obat, vaksin dan perbekalan kesehatan sesuai

standar

67 100 149

Page 5: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

5

Berdasarkan tabel diatas, dari 19 Indikator Renstra untuk Tahun 2018 terdapat

36,84% atau 7 (tujuh) Indikator yang belum mencapai target, 10,53% atau 2

(dua) indikator yang sudah mencapai target dan 52,63% atau 10 (sepuluh) yang

sudah melampaui target.

Kaitan antara pencapaian target sasaran renstra tahun 2018 dengan kegiatan

yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel T-C.29

terlampir.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Tahun 2017 - 2018

Gambaran kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam

penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang kesehatan tahun 2017 – 2018

adalah sebagai berikut :

a. Upaya Kesehatan :

Pelayanan Kesehatan Kesehatan Ibu dan Anak. Persentase

Capaian Kinerja Indikator Angka Kematian Ibu terhadap target

akhir RPJMD Tahun 2017 (102/100.000 KH) masih tinggi yakni

205,1/100.000 KH (43 Ibu Meninggal). Tahun 2018 mengalami

penurunan menjadi 138,3/100.000 KH (29 Ibu Meninggal dari

20.962 Kelahiran Hidup). Ini menunjukkan perningkatan kinerja

dalam Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu di Tahun 2018

melalui dukungan kegiatan Pendampingan Ibu Hamil Beresiko

selama masa kehamilan sampai pada saat melahirkan dan

pemberian PMT pada BUMIL KEK.

Gizi Masyarakat. Perbaikan status gizi masyarakat antara lain

melalui perbaikan status gizi anak balita. Persentase Capaian

Kinerja Indikator Balita Gizi Buruk terhadap target akhir RPJMD

Tahun 2017 sebesar 3,11% tidak mencapai target yakni hanya

Menurunnya angka

kelahiran

5,1 Prevalensi pemakaian kontrasepsi 74

63,65 86%

Terwujudnya Kinerja

Aparatur Dikes Yang

Provesional dan

Berkinerja Tinggi

6.1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 71 72 101

6.2 Indeks Kepuasan masyarakat Terhadap kinerja

Kesehatan

83 78,63 95

6.3 Persentase Temuan Pemeriksaan dari Total

Anggaran

0 0 100

6.4 Tingkat Penyerapan Anggaran 92% 88 96

Page 6: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

6

4,44%. Tetapi jika dibandingkan dengan pencapaian cakupan

Tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 3,9% (128 Balita

Gizi Buruk). Upaya yang dilakukan antara lain adalah kegiatan

Penyuluhan dan pemberian PMT pada Balita Gizi Buruk.

Penyakit Tidak Menular (PTM). Kecenderungan peningkatan

penyakit tidak menular hipertensi, stoke dan jantung yang

disebabkan oleh masih rendahnya kewaspadaan masyarakat

terhadap faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Uapaya

yang dilaksanakan adalah melalui kegiatan Deteksi Dini dan

Skrining PTM.

Sumber Daya Manusia Kesehatan. Masih terdapat Rasio

Tenaga Kesehatan yang belum mencapai target antara lain

dokter gigi, dokter umum, dokter spesilais, tenaga analis

kesehatan, sanitarian dan tenaga apoteker. Sementara itu

penyebaran nakes juga tidak merata. Upaya yang dilakukan

yakni melakukan analisis kebutuhan tenaga kesehatan dan

melakukan upaya pemerataan penempatan tenaga kesehatan

serta pemberian beasiswa untuk tenaga kesehatan.

Pembiayaan Kesehatan. Permasalahan dalam penganggaran

kesehatan adalah alokasi anggaran untuk kuratif jauh lebih tinggi

daripada anggaran untuk promotif dan preventif, dimana upaya

promotif ini dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan

kesehatan masyarakat yang sehat agar tidak jatuh sakit.

Keadaan tersebut berpotensi inefisiensi dalam upaya kesehatan.

2.2.2. Capaian Kinerja

Capaian kinerja program Dinas Kesehatan dalam pencapaian Derajat Kesehatan

Masyarakat di Provinsi Gorontalo 2017 - 2018 dapat dilihat dari Angka Kematian,

Angka Kesakitan dan Status Gizi sebagai berikut :

2.2.2.1. Angka Kematian (Mortalitas)

1) Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu melahirkan di Provinsi Gorontalo menjadi salah satu

indikator yang masih perlu mendapatkan perhatian pemerintah. Kondisi ini

disebabkan oleh kualitas pelayanan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil

yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu

yaitu hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini dapat

diminimalisir apabila kualitas Antenatal Care dilaksanakan dengan baik. Tahun

Page 7: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

7

tahun 2018 mengalami penurunan mencapai 138,3 per 100.000 kelahiran hidup

dari capaian tahun 2017 yakni 205,1 per 100.000 kelahiran hidup.

Grafik 2.1

Cakupan Kematian Ibu (AKI) Provinsi Gorontalo Tahun 2016-2018

Sumber : Profil Kesehatan Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2018

2) Angka Kematian Bayi

Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Provinsi Gorontalo selang Tahun

2016 – 2017 dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi/Infan Mortality

Rate (IMR) berumur kurang dari 1 (satu) Tahun. Dalam tahun 2017

Angka Kematian Bayi (AKB) penurunan. Gambaran Angka Kematian

Bayi Tahun 2016 – 2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 2.2 Cakupan Kematian Bayi (AKB) Provinsi Gorontalo Tahun 2016 - 2018

0

50

100

150

200

250

300

KOTAGORONTALO

KAB.GORONTALO

KAB.BOALEMO

KAB.POHUWATO

KAB. BONEBOLANGO

KAB. GORUT PROV.GORONTALO

Jumlah 2016 45 63 45 28 39 56 276

AKB 2016 11,2 9,5 18,2 11,1 15,5 26,7 13,6

Jumlah 2017 37 51 31 24 29 60 232

AKB 2017 9,5 7,2 12 9,3 10,9 27,5 11,1

Jumlah 2018 27 30 58 34 45 54 248

AKB 2018 6,9 4,2 21,6 13,1 17,8 25,4 11,8

Sumber data : Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2018

Page 8: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

8

Penyebab kematian pada kelompok umur ini disebabkan oleh Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR) sebanyak 38,8%, ini berarti faktor kondisi ibu sebelum dan

selama kehamilan amat menentukan kondisi bayinya. Tantangan kedepan adalah

mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan dan

menjaga agar terjamin kesehatan lingkungan yang mampu melindungi bayi dari

infeksi.

2.2.2.2. Angka Kesakitan (Morbiditas)

Tingkat kesakitan merupakan cermin dari situasi derajat kesehatan

masyarakat di Provinsi Gorontalo. Beberapa indikator morbiditas penyakit

tertentu yang merupakan keterkaitan dengan komitmen global. Program utama

untuk menekan angka kesakitan adalah dengan mengembangkan sistem

surveilans epidemiologi berbasis masyarakat, pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) dan vektor penyakit lainnya, pengawasan pemeriksaan kualitas air dan

lingkungan, perbaikan sarana air bersih dan sanitasi dasar, pengembangan

program desa sehat, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat dan revitalisasi

Posyandu. Indikator angka kesakitan / Morbiditas yaitu TBC, HIV/AIDS, Malaria

dan penyakit Demam Berdarah (DBD).

Untuk Cakupan penemuan kasus TBC sensitive obat tahun 2018 di

Gorontalo, tertinggi berada di Kabupaten Gorontalo sebanyak 1386 kasus, dan

terendah berada di Kabupaten Gorontalo Utara hanya 205 kasus. Untuk lebih

jelasnya data penemuan kasus dan CDR dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 9: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

9

Grafik 2.3

Jumlah Penemuan Kasus TB Sesnsitif Obat dan CDR Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo tahun 2018

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo 2018

Disamping itu, untuk angka kesakitan DBD tahun 2018, tertinggi berada di

Gorontalo Utara dengan angka kesakitan 91,2 per 100.000 penduduk, disusul oleh

Pohuwato 79,3 per 100.000 penduduk dan Kabupaten Gorontalo 64,7 per 100.000

penduduk.

Sementara itu angka kesakitan Diare tertinggi di laporkan oleh di Kota

Gorontalo, Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 27 per 1000

penduduk. Untuk penyakit malaria di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan

yang signifikan dari tahun 2016 sebesar 0,15 per 1.000 pendudukmenjadi 0,11 per

1.000 penduduk pada tahun 2018. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada grafik

dibawah ini.

Page 10: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

10

Grafik 2.5

Angka Kesakitan Penyakit Malaria, DBD Dan Diare

Di Kabupaten / Kota Tahun 2018

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2018

Kecenderungan prevalensi kasus HIV dan AIDS Provinsi Gorontalo

mengalami peningkatan sebagaimana yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini.

Berbagai program telah dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan

penanggulangan HIV AIDS. Penanganan intensif secara menyeluruh dan terpadu

untuk mencegah dan menanggulangi HIV AIDS perlu digalakkan diantaranya

sosialisasi pencegahan HIV AIDS pada kelompok potensial.

Page 11: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

11

Grafik 2.6

Jumlah Penderita HIV/AIDS Provinsi Gorontalo

Tahun 2016 s/d 2018

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2018

2.2.2.3. Status Gizi

Keadaan status gizi anak balita di Provinsi Gorontalo dalam dua tahun terakhir

mengalami kecenderungan yang semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan

penurunan kasus balita dengan gizi buruk dari jumlah 367 balita di tahun 2016

menurun menjadi 128 kasus tahun 2018. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Grafik 2.7

Jumlah Balita Gizi Buruk Provinsi Gorontalo Tahun 2016 sd 2018

Sumber data : Profil Kesehatan Tahun 2018

Page 12: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

12

Sementara itu untuk kasus Stunting di Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Grafik 2.8

Persentase Stunting Provinsi Gorontalo Tahun 2016 sd 2017

Sumber : PSG Tahun 2016

Penagangan kasus gizi buruk dan stunting selain intervensi spesifik oleh

sektor kesehatan melalui pemberian makanan tambahan dan vitamin, tetapi juga

dibutuhkan integrasi penanganan oleh sektor diluar kesehatan (intervensi sensitif).

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD Dinas

Kesehatan Provinsi Gorontalo

Dalam dua Tahun periode RPJMD 2012 - 2017 capaian program

pembangunan kesehatan Provinsi Gorontalo telah menghasilkan berbagai

kemajuan yang cukup berarti namun masih menyisahkan beberapa

permasalahan yang belum mencapai target antara lain masih tingginya

Angka Kematian Ibu, tingginya angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis

(TB), meningkatnya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes

melitus, stroke dan penyakit jantung, serta rendahnya akses air bersih dan

sanitasi lingkungan pada masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Penyebabnya antara lain masih rendahnya aksesibilitas terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas, kurangnya peran petugas kesehatan dalam

penemuan dan pemantauan proses pengobatan penderita TB, serta

rendahnya kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini faktor resiko

penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan. Selain itu yang menjadi

hambatan dalam pelayanan kesehatan adalah belum terlindunginya

masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan kesehatan,

Page 13: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

13

sehingga hal ini akan berdampak pada pencapaian misi pemerintah provinsi

Gorontalo di bidang pelayanan kesehatan.

Berdasarkan permasalahan diatas, isu-isu penting yang perlu

ditindaklanjuti dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2020 adalah sebagai

berikut :

1. Menurunkan Angka Kematian Ibu

2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

dan penyakit tidak menular.

3. Meningkatkan akses air bersih dan sanitasi lingkungan pada

masyarakat.

4. Mengoptimalkan program Jaminan Kesehatan Masyarakat.

5. Meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

6. Pemetaan distribusi tenaga kesehatan.

2.4. Review Terhadap RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2020

Dalam Rancangan RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2020, Dinas

Kesehatan Provinsi Gorontalo berkontribusi terhadap Pencapaian visi

Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu “Terwujudnya Masyarakat Gorontalo

Yang Unggul, Maju dan Sejahtera” melalui Misi ke-4 Meningkatnya

Kualitas Sumber Daya Manusia, dengan prioritas program di Bidang

Kesehatan dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

yakni :

1. Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat.

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

3. Program Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan

Jiwa

4. Program Peningkatan Akses dan Mutu Fasyankes

5. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Pemeliharaan RS

6. Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Medik RS

7. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan

8. Program Peningkatan Layanan KB

Dan terdapat satu program prioritas dalam mewujudkan sasaran

Menurunnya Tingkat Kemiskinan, yakni Program Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan.

Page 14: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

14

Selengkapnya Review terhadap RKPD Tahun 2020 OPD Dinas Kesehatan

Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada Tabel T-C.31 terlampir.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Salah satu bagian dari penyusunan Rancangan Akhir Renja OPD Dinkes

Provinsi Gorontalo Tahun 2020 adalah kajian terhadap program/kegiatan

yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok

masyarakat terkait langsung dengan pelayanan kesehatan yang

disampaikan melalui musrembang kab/kota dan provinsi serta Forum

Konsultasi Perencanaan Penyusunan RKPD Tahun 2020 dapat dilihat pada

Tabel T-C.32 sebagaimana terlampir.

Page 15: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

15

BBAABB IIIIII

TTUUJJUUAANN,, SSAASSAARRAANN DDAANN PPRROOGGRRAAMM KKEEGGIIAATTAANN

1.1 Telaah Terhadap Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Arah kebijakan dan strategi nasional pembanguan kesehatan mengacu

kepada RKP Tahun 2020 yakni Pembangunan Manuasi Melalui Pengurangan

Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar, dengan Program Prioritas

Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat melalui 5 (lima)

kegiatan prioritas sebagai berikut :

1. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

2. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

4. Percepatan Penurunan Stunting

5. Penguatan " GERMAS"

Faktor-faktor pendorong dalam pencapaian kebijakan dan strategi

nasional diatas, adalah pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak,

remaja dan lanjut usia yang berkualitas, meningkatkan pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan, meningkatkan akses pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas, memantapkan pelaksanaan

sistem jaminan sosial nasional bidang kesehatan, meningkatkan

ketersediaan, penyebaran dan Mutu SDM Kesehatan, serta faktor-faktor

penghambat adalah masih rendahnya aksesibilitas terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas terutama pada kelompok penduduk miskin,

daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan, rendahnya

kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini faktor resiko penyakit menular

dan tidak menular, kurangnya sarana prasarana dan alkes yang sesuai

standar, validasi data kepesertaan yang belum optimal dan kurangnya SDM

kesehatan.

3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo Tahun 2020.

Mengacu pada tujuan Pembangunan Kesehatan yang tercantum

dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2018 – 2022,

dan memperhatikan hasil evaluasi kinerja pelayanan OPD serta isu-isu

penting terkait tugas dan pokok OPD, yang dikaitkan dengan sasaran target

Page 16: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

16

Indikator Kinerja Utama (IKU) Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

Tahun 2018 – 2022, dirumuskan tujuan dan sasaran renja Dinas Kesehatan

Provinsi Gorontalo Tahun 2020 sebagai berikut :

Tujuan :

“Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat”

Sasaran :

1. Meningkatnya kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan

lingkungan.

2. Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,

Penyakit Tidak menular dan Masalah Kesehatan Jiwa.

3. Tersedianya akses dan mutu pelayanan kesehatan

4. Meningkatnya kualitas sumber daya kesehatan yang merata

5. Menurunya angka kelahiran.

Indikator kinerja dalam mencapai sasaran diatas, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Page 17: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

16

Tabel 3.1.

Target Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2020

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Kinerja Sasaran

Program Indikator Kinerja

Program

Target Kinerja

Program

1.

Meningkatnya kesehatan

individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan

1. Persentase Persalinan di

fasyankes 2. Persentase ibu hamil Kurang

Energi Kronik

86%

2%

Program Kesehatan

Keluarga dan Gizi Masyarakat

1. Persentase ibu

hamil yang mendapatkan pelayanan

antenatal minimal 4 kali (K4)

80%

2. Persentase Kunjungan Bayi

92%

Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

1. Persentase kabupaten/kota

yang memiliki kebijakan PHBS dan CSR

70%

2. Jumlah Kabupaten

Kota yang 40% desa/kelurahannya melaksanakan

STBM

6 Kab

2. Meningkatnya Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit

Menular, Penyakit Tidak

menular dan Masalah

Kesehatan Jiwa

1. Angka prevalensi Tuberkulosis

(Tb) per 100.000 penduduk

2. Prevalensi HIV pada populasi

dewasa (%)

3. Persentase Penyakit yang

245

<0,05

40%

Program Pencegahan,

Pengendalian Penyakit dan

Masalah Kesehatan Jiwa

1. Persentase angka keberhasilan

pengobatan TB paru BTA positif

(Success Rate)

93%

2. Persentase angka

kasus HIV yang diobati

70%

3. Persentase anak 93,5%

Page 18: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

17

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Target

Kinerja Sasaran

Program Indikator Kinerja

Program

Target

Kinerja Program

Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I)

4. Prevalensi tekanan darah tinggi

5. Prevalensi kegemukan dan

obesitas pada penduduk usia

18+ tahun

6. Presentase Kabupaten/Kota

yang memiliki FKTP dan FKTL

yang menyelenggarakan upaya

kesehatan jiwa/psikiatri

27,5%

33%

50%

usia (0-11 bulan) yang mendapat

imunisasi dasar lengkap

4. Persentase Jumlah kasus KLB/Wabah yang ditangani< 1

x 24 jam

100%

5. Persentase Kabupaten Kota yang 80%

Puskesmasnya melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

55%

6. Persentase kabupaten/kota yang

melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

di sekolah

55%

7. Persentase Kabupaten Kota yang memiliki

Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan

jiwa

100%

3.

Tersedianya akses dan 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat 76 FKTP Program Peningkatan 1. Jumlah FKTP yang telah

76 FKTP

Page 19: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

18

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Target

Kinerja Sasaran

Program Indikator Kinerja

Program

Target

Kinerja Program

mutu pelayanan kesehatan Pertama (FKTP) yang tersertifikasi

Nasional

2. RS Kab/Kota yang tersertifikasi

akreditasi nasional

3. Penduduk yang menjadi peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI)

melalui Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)/Jamkesta/Jamkesda

7 RS

207.000 Jiwa

Akses dan Mutu Fasyankes melaksanakan pelayanan

kesehatan sesuai standar Permenkes 75/2014

2. Persentase fasyankes

menyelenggarakan Kesehatan Tradisional

66,7%

3. persentase Rumah

Sakit Kabupaten Kota yang memenuhi Sarana

Prasara dan alat (SPA) sesuai standar

55%

4. Persentase

Kabupaten/ Kota yang mendapatkan dukungan untuk

mampu melaksanakan upaya

pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya

100%

5. Persentase capaian

Retribusi Labkesda

100%

Program Peningkatan

Sarana Prasarana dan

Persentase Sarana

Prasara dan alat (SPA) sesuai standar

100%

Page 20: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

19

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Target

Kinerja Sasaran

Program Indikator Kinerja

Program

Target

Kinerja Program

Pemeliharaan RS

Program Kemitraan dan

Peningkatan Pelayanan

Medik RS

Layanan Kelas RS meningkat dari tipe D ke Tipe C

Tipe C

Program Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan

Penduduk yang mendapat Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan

207.000

4. Meningkatnya kualitas

sumber daya kesehatan

yang merata

1. Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama (FKTP) yang minimal

memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

2. RS kabupaten/kota kelas C yang

memiliki 4 dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis penunjang

3. Persentase instalasi farmasi

kabupaten/kota yang melakukan

manajemen pengelolaan obat,

vaksin dan perbekalan kesehatan

sesuai standar

40 FKTP

7 RS

73%

Program Pengembangan

dan Pemberdayaan

Sumber Daya Kesehatan

1. Persentase Kab/Kota yang sudah memiliki pemetaan

perencanaan dan distribusi nakes di FKTP

62,3%

2. Persentase Rumah Sakit yang sudah

memiliki pemetaan perencanaan dan distribusi nakes

50%

3. Persentase fasyankes yang

melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar

65%

5. Menurunya Angka

Kelahiran

1. Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi 78% Program Peningkatan

Layanan KB

Persentase PUS yang

menjadi peserta KB Aktif

76%

6. Terwujudnya Kinerja 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 73 Program Peningkatan Persentase 100%

Page 21: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

20

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Target

Kinerja Sasaran

Program Indikator Kinerja

Program

Target

Kinerja Program

Aparatur Dikes yang

Profesional dan Berkinerja

Tinggi

2. Indeks Kepuasan Masyarakat

Terhadap Kinerja Kesehatan

3. Persentase temuan pemeriksaan

dari total anggaran

4. Tingkat penyerapan anggaran

87%

0%

94%

Pelayanan Administrasi,

Sarana Prasarana dan

SDM Aparatur

tersedianya layanan dan manajemen

administrasi perkantoran

Program Peningkatan

Perencanaan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan

2. Jumlah dokumen kebijakan perencanaan,

anggaran dan evaluasi program kesehatan yang

berkualitas

6 Dok

3. Persentase E-Monev Program sesuai target

96%

4. Persentase

pegawai yang dengan nilai kinerja minimal

baik

100%

Page 22: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

21

3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2020

Program dan kegiatan OPD Dinas Kesehatan tahun 2020 mengacu pada

RKPD Tahun 2020, sebanyak 11 Program sebagai berikut :

1. Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

3. Program Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan

Jiwa

4. Program Peningkatan Mutu Fasyankes

5. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Pemeliharaan RS

6. Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Medik RS

7. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan

9. Program Peningkatan Layanan Keluarga Berencana

10. Program Peningkatan Manajemen Administrasi, Sarana dan Prasarana

serta Sumber Daya Aparatur

11. Program Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Rumusan kegiatan dan rencana pagu indikatif dapat dilihat pada Tabet

T-C.33. terlampir :

Page 23: BAAB II PENDAAHHUULLUUAANN - e-renggar.kemkes.go.id

22

BBAABB IIVV

PPEENNUUTTUUPP

A. Catatan Penting :

Apabila Anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dana pagu

indikatif pada Tabel T-C.33, maka kegiatan yang diprioritaskan adalah

kegiatan yang mendukung pencapaian visi, misi dan isu-isu penting yang

perlu ditindaklanjuti dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2020 yakni kegiatan

dalam rangka upaya Angka Kematian Ibu, menurunkan angka kesakitan dan

kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular, meningkatkan

akses air bersih dan sanitasi lingkungan pada masyarakat, mengoptimalkan

program Jaminan Kesehatan Masyarakat, meningkatkan aksesibilitas

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pemetaan distribusi

tenaga kesehatan

B. Kaidah Pelaksanaan

Tahap penyusunan rancangan akhir Renja Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo Tahun 2020 telah melalui rangkaian sebagai berikut :

1. Forum Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah

Tahun 2020 Penyusunan RKPD Tahun 2020 di Hotel Grand-Q Tanggal 29

Maret 2019

2. Pembahasan usulan kegiatan di masing-masing bidang SKPD Dinas

Kesehatan Provinsi Gorrontalo pada pertemuan Renja Tahun 2020 di Hotel

Grand-Q tanggal 2 – 4 Mei 2019.

3. Surat Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Nomor :

050/Dikes/5366/III/2018 tentang Permintaan RKA, KAK dan Kertas Kerja

Review Tahun 2020 sebagai penyempurnaan RKA dan KAK yang sudah

disampaikan pada penyesunan Rancangan Awal Renja 2020.

C. Rencana Tindak Lanjut

Rancangan akhir Renja ini menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja

Anggaran Dikes Tahun 2020 untuk menjaga kesinambungan perencanaan

Renja tahun 2020. Proses penyusunannya mengacu pada RKPD Tahun 2020

dan Renstra Dikes Tahun 2017 - 2022.