kata pengantar - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. rencana...

146

Upload: hathuy

Post on 07-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi
Page 2: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat izin,

hidayah dan rahmat-Nya penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan) ini dapat diselesaikan sehubungan dengan berakhirnya waktu

Renstra yang terdahulu. Renstra Dinas Kesehatan ini disusun berdasarkan

Update beberapa peraturan dan perubahan yang mengatur tentang

penyusunan Renstra SKPD sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Provinsi

dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat.

Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyusunan Renstra

dan dikolaborasikan secara Teknokratis supaya mendapatkan formula atau

pendekatan yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas

Kesehatan (RSUD Tarakan) selama 5 (Lima) Tahun kedepan agar program dan

kegiatan yang dihasilkan membawa dampak yang nyata terhadap masyarakat,

Serta berpedoman kepada Undang-Undang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yaitu, UU No 25 Tahun 2004.

Penyusunan Renstra SKPD merupakan instrumen utama yang paling

penting dan harus dilaksanakan oleh SKPD dalam melaksanakan perencanaan

dan penganggaran, dimana kegiatan yang akan dilaksanakan benar-benar

telah melalui beberapa kajian serta pertimbangan yang matang oleh SKPD

untuk dilaksanakan selanjutnya di jabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja)

yang berlaku setiap 1 tahun (dasar penyusunan R-APBD). Dinas Kesehatan

dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) dalam hal ini telah menyesuaikan

kegiatan yang akan dilaksanakan dengan SDGs, SPM yang bersifat Nasional

serta karakteristik daerah dan masyarakat Kalimantan Utara. Sehingga

diharapkan dengan Restra ini dapat menjawab segala permasalahan yang ada

di masyarakat .

Ibarat kata pepatah “tiada gading yang tak retak” sudah barang tentu

penulisan Renstra ini jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran selalu kami

harapkan. Kami berharap mudah-mudahan tulisan yang sederhana ini

bermanfaat terhadap pembangunan bidang kesehatan serta dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kalimantan Utara ke depannya.

i

Page 3: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Terimakasih kepada berbagai pihak yang telah bekerjasama untuk

menyelesaikan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas

Kesehatan (RSUD Tarakan), serta terimakasih pula bagi sumbangsih teman-

teman sejawat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan UPTD Dinas

Kesehatan (RSUD Tarakan) yang telah memberikan informasi serta data yang

dibutuhkan dalam penyusunan Renstra ini.

Tanjung Selor, Desember 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN

Usman, SKM, M.Kes Pembina Tk. I, IV/b

NIP 19680817 199312 1 004

ii

Page 4: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .......………………………………………………………….. iDaftar Isi ................…………………………………………………………… iiiDaftar Tabel ...........…………………………………………………………… ivDaftar Gambar .......…………………………………………………………… v

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ......…………………………………………………….. 1 1.2. Landasan Hukum .... .....………………………………………………. 3 1.3. Maksud dan Tujuan ......………………………………………………. 6 1.4. Sistematika Penulisan .................……………………………………. 6

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN & UPTD DINAS KESEHATAN (RSUD TARAKAN) 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ....…………………………. 8 2.2. Sumber Daya .........……………………………………………………. 34 2.3. Kinerja Pelayanan………………………………………………………. 42 2.4. Tantangan dan Peluang……………………………………………….. 61

III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan ..................................................………………..……….. 64 3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..................................................……….. 71 3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota ………………. 84 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ………. ………………. 93 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis……………………………………………. 95

IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan Sasaran………………………………………………………….. 102 4.2. Strategi dan Kebijakan…..……………………………………………… 109

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …………… 108

VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .………………………….… 125

VI. PENUTUP .………………………….……………………………………… 128

iii

Page 5: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kualifikasi Pendidikan Pegawai Dinas Kesehatan Prov. Kaltara ………………………………… 29

Tabel 2.2. Pangkat/Golongan PegawaiDinas Kesehatan Prov. Kaltara ………………………………… 29

Tabel 2.3. Pejabat Struktural dan Fungsional Pegawai Dinas Kesehatan Prov. Kaltara ……………………... 30

Tabel 2.4. Data Pegawai dan Kualifikasi Pendidikan Pegawai RSUD Tarakan Prov. Kaltara ………………………... 30

Tabel 2.5. Data Pejabat Struktural Pegawai RSUD Tarakan Prov. Kaltara ………………………... 30

Tabel 2.6. Data PNS Berdasarkan Pangkat dan Golongan Pegawai RSUD Tarakan Prov. Kaltara ………………………... 33

Tabel 2.7. Jumlah dan Jenis Tenaga Fungsional Pegawai RSUD Tarakan Prov. Kaltara ………………………... 34

Tabel 2.8. Data Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan ....….. 34Tabel 2.9. Data Jumlah Tempat Tidur RSUD Tarakan..…………………... 34Tabel 2.10. Daftar Peralatan Medis RSUD Tarakan…....…………………... 34Tabel 2.11. Daftar Aset RSUD Tarakan…………….…....…………………... 34Tabel 2.12. Data Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan..………….... 36Tabel 2.13. Jenis Layanan RSUD Tarakan …..………………...………….... 36Tabel 2.14. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Tarakan.....………….... 40Tabel 2.15. Tabel Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan………………….... 51Tabel 2.16. Tabel Realisasi Anggaran RSUD Tarakan…..……….……….... 52Tabel 2.17. Tabel Realisasi Anggaran Pendanaan

Pelayanan BLUD RSUD Tarakan ……………………………….. 53Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

RSUD Tarakan ……………..……………………………………... 58Tabel 3.2. Sasaran Pembangunan Kesehatan

pada RPJMN 2015-2016 ..…………………………………….... 80Tabel 3.3. Analisis KLHS ……………..……………………………………... 84Tabel 3.4. Isu-isu Strategis …………..……………………..………………... 88Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

RSUD Tarakan ….......................................……………….... 94Tabel 4.2. Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Pelayanan

RSUD Tarakan ….......................................……………….... 95Tabel 4.3. Analisa Strenght, Weakness, Opportunity

dan Threath (SWOT) Dinas Kesehatan ........……………….... 100Tabel 4.4. Scooring Analisis Lingkungan Internal

RSUD Tarakan …………………………..........……………….... 104Tabel 4.5. Scooring Analisis Lingkungan External

RSUD Tarakan …………………………..........……………….... 104Tabel 5.1. Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 ....………...... 109Tabel 5.2. Pendanaan Indikatif RSUD Tarakan

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 ....………...... 118Tabel 6.1. Indikator Kinerja Pembangunan Kesehatan Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 ....………..... 126Tabel 6.2. Indikator Kinerja Utama RSUD Tarakan

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 ....…………. 127

iv

Page 6: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Gambar Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kalimantan Utara .................................... 23

Gambar 2.2. Gambar Struktur Organisasi RSUD Tarakan Kalimantan Utara ....................................... 27

v

Page 7: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Gambar 1.1. Gambar SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) RSUD Tarakan ……................................... 106

vi

Page 8: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dasar hukum dari proses penyusunan Renstra pasal 272 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Rencana

Strategis Perangkat daerah di rumuskan dan digunakan untuk penyusunan

RKPD, dimana setiap perangkat daerah diwajibkan menyusun Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra PD). Renstra PD

dimaksud memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan

Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan

berpedoman pada RPJMD Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016-2021 yang

disertai dengan target indikator kinerja dan pendanaannya yang bersifat

indikatif.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) ini adalah

dokumen kerja Dinas/PD untuk masa kerja lima tahun mendatang. Dokumen

ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD

berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan

dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra SKPD ini

adalah :

1. Menjadi acuan penyusunan Renja atau RKT SKPD

2. Dasar penilaian kinerja Kepala SKPD

3. Menjadi acuan penyusunan Lakip SKPD

Renstra PD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting

agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan

tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi

Provinsi Kalimantan Utara khususnya di bidang kesehatan dimana Provinsi

Kalimantan Utara merupakan DOB yang berasal dari pemecahan Kalimantan

Timur bagian Utara.

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah sebagai salah satu amanat pelaksanaan dari

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 maka seluruh pemerintah daerah

wajib melakukan penyesuaian perangkat daerahnya. Perubahan perangkat

Page 9: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

2

daerah harus diikuti dengan penyesuaian perencanaan dan penganggaran.

Amanat ini direspon oleh Provinsi Kalimantan Utara dengan menetapkan

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Dengan adanya kondisi bahwa Perda tentang RPJMD Kalimantan

Utara ditetapkan sebelum penetapan Perda tentang perangkat daerah yang

baru, maka pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara melakukan

evaluasi RPJMD di awal Tahun 2017 dengan beberapa acuan dasar hukum,

sebagai berikut:

a. Pasal 264 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan

bahwa RPJMD dapat diubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan

evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau penyesuaian

terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

b. Pasal 282 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

menyatakan bahwa perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila:

1) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa prosesperumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunanrencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010;

2) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yangdirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 54 Tahun 2010;

3) terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau

4) merugikan kepentingan nasional.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang disebutkan diatas,

perubahan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 memenuhi

amanat Pasal 264 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Pasal

282 huruf c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Beberapa hal yang mendasari perubahan RPJMD Kalimantan Utara

berdasarkan hasil evaluasi RPJMD, sebagai berikut:

1. Penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat, antara lain:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah.

b. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016

tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

Page 10: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

3

tentang Perangkat Daerah. Peraturan ini mengamanatkan pemerintah

daerah untuk melakukan penyesuaian dokumen rencana

pembangunan daerah sesuai dengan kelembagaan perangkat daerah

yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

2016.

2. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 telah

menggunakan urusan pemerintahan daerah dan perangkat daerah

yang baru. Dengan kondisi ini, maka terjadi ketidakselarasan urusan

dan program yang dimuat dalam RPJMD Tahun 2016-2021 dengan

APBD Tahun 2017 sebab program di RPJMD masih menggunakan

perangkat daerah yang lama.

Seyogyanya, pelaksanaan evaluasi hasil RPJMD dilakukan setelah RPJMD

dilaksanakan 1 tahun untuk mengetahui kinerja dan pencapaian target-target

pembangunan. Namun mengingat pentingnya penataan kembali atau penyesuaian

dokumen rencana dan anggaran dengan perangkat daerah yang baru sesuai

kebijakan pemerintah pusat, maka penyesuaian RPJMD 2016-2021 ke RENSTRA

2016-2021 dilakukan.

1.2. Landasan Hukum

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Utara berpedoman kepada Peraturan yang berlaku

antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Page 11: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

4

Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 229);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005,

tentang Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan

atas PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK BLUD (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 2);

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015–

2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan

terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

310);

Page 12: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

5

15. Peraturan Menteri Kesehatan No 56 tahun 2014 Tentang Klasifikasi

dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia tahun

2014 Nomor 1221);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daeerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang

Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang

Badan Layanan Umum Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100

tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Kalimantan

Utara Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Utara

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Tahun 2016 Nomor 5);

22. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Utara.

23. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMD (Lembaran Daerah Tahun

2018 Nomor 11);

24. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 69 Tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2014 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Utara

(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 Nomor 2017).

Page 13: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

6

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan Renstra PD ini adalah tersedianya dan

tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan. Dengan demikian ini dapat

dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) serta seluruh penyelenggara

pemerintahan daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan

pembangunan khususnya di bidang kesehatan.

1.3.2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) tahun 2016-2021 yaitu untuk

pencapaian kinerja sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara tahun

2016-2021. Renstra ini nantinya dijadikan landasan atau pedoman dalam

penyusunan Renja Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan), penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan

Perencanaan Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar evaluasi dan

laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan).

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud

dan tujuan, landasan hukum, Hubungan Renstra Dinas

kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

dengan Dokumen Perencanaan lainnya dan sitematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN DAN

UPTD DINAS KESEHATAN (RSUD TARAKAN)

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,

Tugas pokok dan fungsi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan

dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan).

Page 14: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

7

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi

permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Pelayanan Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan

(RSUD Tarakan), Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra

K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan

Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi

dan Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) tahun 2016-

2021.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan

lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif yang ada di Dinas Kesehatan dan UPTD

Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) untuk periode tahun 2016-

2021.

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Page 15: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

8

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN

DAN UPTD DINAS KESEHATAN (RSUD TARAKAN)

2.1. Tugas , Fungsi Dan Struktur Organisasi

2.1.1 Tugas , Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan dan

UPTD

Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara mempunyai tugas pokok

membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah

berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas

pokok tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara mempunyai

fungsi, sebagai berikut :

Kepala Dinas Kesehatan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Mengoordinasikan penyusunan program kerja Sekretariat

dan Bidang-bidang dengan membimbing/mengarahkan/memberi

petunjuk untuk penyusunan rencana kerja Bidang Kesehatan sesuai

dengan rencana strategis Pemerintah Daerah.

b. Merumuskan dan menetapkan Renstra Bidang

Kesehatan berdasarkan rencana strategis Pemerintah Daerah dan

memperhatikan usulan program dan permasalahan serta skala

prioritas masing-masing Bidang agar arah kebijakan menjadi lebih

fokus.

c. Menyusun pedoman kerja sebagai acuan/standardisasi

dalam pelaksanaan penyelesaian kerja.

d. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan

kesehatan dengan mengkoordinasikan semua sektor terkait agar

dapat dicapai standardisasi dalam penyelenggaraan kesehatan;

e. Mendistribusikan tugas kepada Sekretaris/Kepala Bidang

sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

f. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan kebijakan

guna mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja.

Page 16: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

9

g. Mengendalikan pelaksanaan tugas administratif dan

teknis operasional Dinas Kesehatan dengan membimbing,

mengarahkan dan mengawasi dalam upaya optimalisasi hasil kerja.

h. Menandatangani naskah dinas berdasarkan

kewenangannya untuk keabsahan naskah dinas bidang kesehatan.

i. Menjalin kerja sama dengan institusi pemerintah lain dan

atau pihak ketiga (dalam ataupun luar negeri) dalam rangka

peningkatan keberhasilan program bidang kesehatan.

j. Memberikan perijinan bagi tenaga kesehatan tertentu

dalam rangka pelaksanaan praktek memberikan pelayanan umum

kepada masyarakat di bidang kesehatan sesuai dengan kewenangan

(Bidan, Perawat, Asisten Apoteker, dll).

k. Memfasilitasi pengelolaan dan penyelenggaraan

pembiayaan dan jaminan kesehatan oleh kelompok masyarakat

tertentu dengan institusi terkait.

l. Memfasilitasi penyelenggaraan kesehatan lintas

Kabupaten/Kota;

m. Memberdayakan sumber daya dan mitra kerja dibidang

kesehatan dengan meningkatkan kerja sama serta melibatkan

mereka secara aktif dalam tiap pelaksanaan program bidang

kesehatan.

n. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang

ada untuk mengukur kinerja bawahan dalam upaya peningkatan

kapasitas bawahan.

o. Melakukan pembinaan pegawai dengan memantau,

menegur, mengarahkan agar dapat dicapai hasil kerja yang optimal.

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan

dengan membandingkan rencana dan realisasinya untuk mengetahui

tingkat pencapaian program dan permasalahan/kendala yang

dihadapi serta menyusun upaya-upaya penyelesaian masalahnya.

q. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas

Kesehatan yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Utara.

r. Melaporkan seluruh kegiatan baik secara tertulis maupun

lisan untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan Kepala

Daerah.

Page 17: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

10

Sekretaris mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Mengarahkan penyusunan rencana kegiatan Subbagian sesuai tugas,

kebijakan, permasalahan dan target dengan membimbing dan

mengarahkan agar dapat tersusun rencana kegiatan yang

akuntabel/accountable dan dapat terlaksana/reliable.

b. Menyusun rencana program dengan mengkompilasi usulan semua

Subbagian dan menentukan skala prioritas untuk bahan perumusan

Renstra SKPD Dinas Kesehatan.

c. Menyusun rencana pelaksanaan program tahunan dengan

mengkompilasi rencana pelaksanaan program semua Subbagian yang

telah ditentukan skala prioritasnya agar dapat dicapai realisasi fisik dan

keuangan maksimal.

d. Mendistribusikan tugas kepada para Kasubbag dibawahnya dengan

disposisi yang jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami

dan dilaksanakan dengan sebaik baiknya.

e. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan Program dengan mengadakan

konsolidasi secara periodik dalam rangka penemuan masalah secara

dini dan pemecahan masalahnya.

f. Mengendalikan tugas administratif dan teknis operasional

kesekretariatan, perencanaan program & pelaporan, Umum &

Kehumasan, Keuangan dan Kepegawaian dengan memerikan

bimbingan, arahan dan pengawasan yang intensif.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama dengan selalu

menegakkan standardisasi pelaksanaan pekerjaan dan keterbukaan.

h. Menyusun bahan koordinasi administrasi umum dan kepegawaian,

ketatalaksanaan, perlengkapan dan pemeliharaan, hukum dan

kehumasan serta pengaduan masyarakat dengan mengkompilasi

bahan yang disiapkan para Kasubbag serta menentukan skala prioritas;

i. Menyiapkan bahan koordinasi dan bimbingan, koordinasi penyusunan

anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi keuangan dengan

melibatkan secara penuh Kasubbag Keuangan dalam mencari dan

mengumpulkan bahan-bahan dimaksud.

Page 18: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

11

j. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengukur kinerja bawahan dalam upaya peningkatan kapasitas

bawahan.

k. Melakukan pembinaan pegawai dengan memantau, menegur,

mengarahkan agar dapat dicapai hasil kerja yang optimal.

l. Mengevaluasi pelaksanaan program dengan membandingkan rencana

dan realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan/kendala yang dihadapi serta menyusun upaya-upaya

penyelesaian masalahnya.

m. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan program dengan

memperhatikan hasil evaluasi pada “huruf l” di atas guna lebih

meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pengembangan program.

n. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

o. Melaporkan seluruh pelaksanaan program baik secara tertulis maupun

lisan untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan Kepala Dinas.

Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai Uraian

Tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan dan

kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan/pelaksana/staf sesuai dengan

jabatan/tugasnya secara jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat

dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) penyusunan

rencana anggaran SKPD beserta UPTDnya agar pelaksanaan

penyusunan anggaran sesuai dengan kebutuhan Dinas.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyelenggaraan perencanaan dan perbendaharaan keuangan Dinas

sesuai dengan aturan yang berlaku.

f. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyelenggaraan tata laksana pembukuan keuangan dan

perencanaan Dinas.

Page 19: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

12

g. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) proses verifikasi

dokumen keuangan dan perhitungan anggaran dan pelaksanaan

kegiatan fasilitasi penyusunan program Dinas.

h. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui/mengukur kinerja bawahan.

i. Melakukan pembinaan pada bawahan secara berkelanjutan untuk

meningkatkan kinerja bawahan.

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta saran pemecahan masalahnya.

k. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukan telaahan mendalam serta konsultasi dengan pihak

terkait.

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

m. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan atau tertulis kepada

atasan.

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan Subbagian Umum berdasarkan

tugas, permasalahan dan kebijakan dengan mengumpulkan bahan-

bahan yang diperlukan dan mengolahnya sebagai bahan penyusunan

Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan

Renstra SKPD dengan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan

dan mengolahnya agar menjadi pedoman dalam pelaksanaannya.

c. Membagi tugas kepada bawahan/pelaksana/staf sesuai

dengan jabatan/ tugasnya secara jelas, rinci, sistematis dan tepat agar

dapat dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

pengelolaan data kepegawaian SKPD Dinas dan UPTDnya sesuai

arahan BKD Prov. agar Data Kepegawaian selalu mutakhir (up to

date) dan mudah di akses & diolah.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyiapan bahan mutasi pegawai SKPD Dinas dan UPTDnya agar

Page 20: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

13

proses mutasi dapat terlaksana dengan lancar, tepat waktu dan

akurat.

f. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyiapan kesejahteraan pegawai SKPD Dinas dan UPTDnya agar

PNSD dapat menerima hak-haknya dengan baik dan tepat waktu.

g. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyiapan bahan pembinaan pegawai agar kinerja PNSD

dilingkungannya selalu prima.

h. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

pengelolaan naskah dinas agar naskah-naskah dinas tersebut dapat

dicari dan ditemukan dengan mudah dan cepat saat diperlukan.

i. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyelenggaraan urusan perlengkapan dinas agar kegiatan kantor

Dinas Kesehatan dapat terselenggara dengan baik.

j. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyelenggaraan urusan kerumahtanggaan dinas agar dapat

dimonitor dan segera diantisipasi jika terjadi sesuatu.

k. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyiapan bahan tatalaksana dinas yang komprehensif agar dapat

dicapai hasil kerja optimal/prima.

l. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

pelaksanaan Layanan Hukum dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi

Kaltim beserta UPTDnya agar selalu tercipta suasana/iklim kerja yang

kondusif dan produktif.

m. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

Fasilitasi/Sosialisasi Regulasi/Aturan Hukum (UU, PP, dll) baik yang

telah ada dan yang baru agar para PNSD selalu mengetahui,

memahami serta mematuhinya.

n. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

pelaksanaan koordinasi untuk pengembangan organisasi agar dapat

dicapai pelaksanaan pelayanan Subbagian Umum yang prima.

o. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada

untuk mengetahui/mengukur kinerja bawahan.

p. Melakukan pembinaan pada bawahan secara berkelanjutan

untuk meningkatkan kinerja bawahan.

Page 21: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

14

q. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

dan realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta saran pemecahan masalahnya.

r. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukan telaahan mendalam serta konsultasi dengan pihak

terkait.

s. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

t. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan Subbagian

Umum baik lisan maupun tertulis kepada atasan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

a. Mengarahkan penyusunan rencana kegiatan Bidang Kesehatan

Masyarakat, kebijakan, permasalahan dan target dengan membimbing

dan mengarahkan agar dapat tersusun rencana kegiatan yang

akuntabel/accountable dan dapat terlaksana/ reliable.

b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan

keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan

keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan

keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga,

gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,

kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

f. Mendistribusikan tugas kepada para Kasubbid dibawahnya dengan

disposisi yang jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami

dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

g. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan program dengan

mengadakan konsolidasi secara periodik dalam rangka penemuan

masalah secara dini dan pemecahan masalahnya.

Page 22: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

15

h. Mengendalikan tugas administratif dan teknis operasional Bidang

Kesehatan Masyarakat dengan memberikan bimbingan, arahan dan

pengawasan yang intensif.

i. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengukur kinerja bawahan dalam upaya peningkatan kapasitas

bawahan.

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

k. Melaporkan seluruh pelaksanaan program baik secara tertulis

maupun lisan untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan

Kepala Dinas.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan bidang kesehatan kelaurga dan gizi

masyarakat sesuai, permasalahan dan kebijakan sebagai bahan

penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.

c. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan

dalam penerapan upaya pelayanan kesehatan keluarga, meliputi

kesehatan ibu dan bayi baru lahir, kesehatan Balita dan anak pra

sekolah, kesehatan anak usia sekolah dan remaja, kesehatan usia

subur, kesehatan usia lanjut serta perawatan kesehatan masyarakat.

d. Menyiapkan rumusan pedoman pelaksanaan serta koordinasi dalam

penerapan standardisasi pelayanan kesehatan keluarga yang akan

dilaksanakan oleh masyarakat.

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam penerapan

standardisasi pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.

f. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan serta koordinasi dalam penetapan

standardisasi dan sertifikasi teknologi pelayanan gizi yang meliputi :

pelayanan gizi makro, pelayanan gizi mikro, pelayanan gizi institusi,

pembinaan konsumsi makanan, kewaspadaan pangan dan gizi serta

jaringan informasi pangan dan gizi.

Page 23: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

16

g. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan serta koordinasi dalam penerapan

standardisasi pelayanan gizi yang dilaksanakan oleh masyarakat.

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penerapan standardisasi dan

sertifikasi teknologi pelayanan gizi.

i. Fasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat.

j. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

k. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja dan

kapasitas.

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

m. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan

dalam penerapan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan

kesehatan masyarakat.

e. Menyiapkan rumusan pedoman pelaksanaan serta koordinasi dalam

penerapan standardisasi promosi kesehatan dan pemberdayaan

kesehatan masyarakat.

f. Melaksanakan kampanye serta penyebar luasan informasi mengenai

program kesehatan dan pola hidup bersih & sehat kepada masyarakat

Page 24: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

17

melalui organisasi masyarakat, instansi pemerintah dan swasta baik

skala Provinsi maupun Kab/Kota.

g. Mengembangkan metode dan teknologi komunikasi tepat guna dan

tepat sasaran untuk meningkatkan penetrasi penyebar luasan program

promosi kesehatan.

h. Menyiapkan rumusan pedoman dan melaksanakan kemitraan

dengan mitra kerja dan pembimbingan dalam upaya meningkatkan

promosi kesehatan dan pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

i. Menyiapkan rumusan pedoman dan melaksanakan bimbingan

pengembangan pengobatan tradisional.

j. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui kinerja bawahan.

k. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja dan

kapasitas.

l. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalahnya.

m. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukantelaahan yang mendalam serta berkonsultasi

dengan pihak terkait.

n. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

o. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan

dan penyusunan pedoman penyehatan lingkungan, kesehatan kerja

dan olah raga.

Page 25: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

18

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi penyehatan lingkungan

dan penyehatan air lintas Kabupaten/Kota, kesehatan kerja dan olah

raga.

e. Melaksanakan pembinaan teknis operasional penyehatan

lingkungan kesehatan kerja dan olah raga.

f. Melaksanakan pemetaan pencemaran lingkungan yang berpotensi

mengganggu kesehatan lingkungan.

g. Melaksanakan koordinasi pembinaan lintas program dan lintas

sektor dalam upaya penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah

raga

h. Melaksanakan pemantauan kesehatan lingkungan pra dan pasca

bencana serta sanitasi daerah.

i. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

j. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

k. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

l. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

m. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan dalam pengembangan

kawasan.

n. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui kinerja bawahan.

o. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

p. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai

Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Mengarahkan bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan

pegendalian penyakit Menular dan pencegahan dan pegendalian

Page 26: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

19

penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa menyusun rencana

kegiatan Bidang sesuai dengan Renstra dan Renja Dinas Kesehatan

Kalimantan Utara.

b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang Surveilans

dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa.

c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Surveilans

dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesesehatan Jiwa.

d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Surveilans dan

Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa.

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Surveilans dan

Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa.

f. Mendistribusikan tugas kepada para Kasubbid dibawahnya dengan

disposisi yang jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami

dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

g. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan program dengan

mengadakan konsolidasi secara periodik dalam rangka penemuan

masalah secara dini dan pemecahan masalahnya.

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama dengan selalu

menegakkan standardisasi pelaksanaan program dengan sistem

keterbukaan.

i. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengukur kinerja bawahan dalam upaya peningkatan kapasitas

bawahan.

j. Melakukan pembinaan pegawai dengan memantau, menegur,

mengarahkan agar dapat dicapai hasil kerja yang optimal.

k. Mengevaluasi pelaksanaan program dengan membandingkan

rencana dan realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian

Page 27: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

20

program dan permasalahan/kendala yang dihadapi serta menyusun

upaya-upaya penyelesaian masalahnya.

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

m. Melaporkan seluruh pelaksanaan program baik secara tertulis

maupun lisan untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan

Kepala Dinas.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

bidang kesehatan surveilans dan imunisasi dan kebijakan sebagai

bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan

surveland dan imunisasi berdasarkan Renstra SKPD.

c. Mengkoordinasikan, Merumuskan pedoman pelaksanaan kebijakan

operasinal pengelolaan surveilans dan imunisasi dikabupaten/kota

wilyah Kalimantan Utara.

d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan surveilans dan imunisasi .

f. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan rencana surveilans dan imunisasi.

g. Melaksanakan bimbingan serta evaluasi surveilans dan imunisasi.

h. Melaksanakan penanggulangan vektor dan binatang perantara

menular penyakit skala Provinsi.

i. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui kinerja bawahan.

j. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja dan

kapasitas.

Page 28: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

21

k. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalahnya.

l. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukantelaahan yang mendalam serta berkonsultasi

dengan pihak terkait.

m. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

n. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

mempunyai Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan, pengamatan masalah

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) penyusunan

perencanaan dan melaksanakan tindakan preventif pengendalian

penyakit menular.

f. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan serta analisis data

pengendalian penyakit menular.

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyakit menular

dengan kunjungan ke lapangan serta pemetaan potensi munculnya

penyakit menular.

h. Melaksanakan penyelidikan kemungkinan terjadi bencana dan

upaya penanggulangannya termasuk faktor risikonya.

i. Fasilitasi kegiatan penanganan pengendalian penyakit menular di

Provinsi Kalimantan Utara.

Page 29: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

22

j. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pecegahan

dan pengendalian penyakit menular.

k. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui kinerja bawahan.

l. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja dan

kapasitas.

m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalahnya.

n. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukantelaahan yang mendalam serta berkonsultasi

dengan pihak terkait.

o. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

p. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa mempunyai Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut :

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan, pengamatan masalah

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) penyusunan

perencanaan dan melaksanakan tindakan preventif pengendalian

penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

f. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan serta analisis data

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyakit tidak menular

dan kesehatan jiwa dengan kunjungan ke lapangan serta pemetaan

Page 30: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

23

potensi munculnya penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa di

Provinsi Kalimantan Utara

h. Fasilitasi kegiatan penanganan pengendalian penyakit tidak menular

dan kesehatan jiwa.

i. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengendalian

penyakit tidak menular dan Kesehatan Jiwa

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

k. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai

Uraian Tugas Jabatan sebagai berikut :

a. Mengarahkan penyusunan rencana kegiatan seksi sesuai

tugas, kebijakan, permasalahan dan target dengan membimbing dan

mengarahkan agar dapat tersusun rencana kegiatan yang akuntabel

dan dapat terlaksana.

b. Menyusun rencana program dengan mengkompilasi usulan

semua Sub Bidang dan menentukan skala prioritas untuk bahan

perumusan Renstra SKPD Dinas Kesehatan.

c. Menyusun rencana pelaksanaan program tahunan dengan

mengkompilasi rencana pelaksanaan program semua Sub Bidang

yang telah ditentukan skala prioritasnya agar dapat dicapai realisasi

fisik dan keuangan yang maksimal.

d. Mendistribusikan tugas kepada para Kaseksi dibawahnya

dengan disposisi yang jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat

dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

e. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan program dengan

mengadakan konsolidasi secara periodik dalam rangka penemuan

masalah secara dini dan alternatif pemecahan masalahnya.

f. Mengendalikan pelaksanaan tugas administratif dan teknis

operasional Bidang Pelayanan Kesehatan dan SDK dengan

memberikan bimbingan, arahan dan pengawasan yang intensif.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama dengan

senantiasa menegakkan standardisasi pelaksanaan pekerjaan dan

keterbukaan guna pencapaian program yang optimal.

Page 31: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

24

h. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan pelayanan

kesehatan, Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Sumber Daya

Manusia Kesehatan dengan mengumpulkan, menghimpun dan

mengolah bahan-bahan berkenaan agar proses koordinasi menjadi

lebih fokus.

i. Menyiapkan dan menyusun pedoman pelaksanaan

pelayanan kesehatan, Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Sumber

Daya Manusia Kesehatan , dengan mengumpulkan, menghimpun dan

mengolah bahan-bahan berkenaan agar dapat dituangkan menjadi

pedoman.

j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelayanan

kesehatan, Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Sumber Daya

Manusia Kesehatan dengan melakukan kunjungan lapangan, rapat-

rapat, fasilitasi dan sosialisasi agar dapat dicapai hasil optimal.

k. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang

ada untuk mengukur kinerja bawahan dalam upaya peningkatan

kapasitas bawahan.

l. Melakukan pembinaan pegawai dengan memantau,

menegur, mengarahkan agar dapat dicapai hasil kerja yang optimal.

m. Mengevaluasi pelaksanaan program dengan

membandingkan rencana dan realisasinya untuk mengetahui tingkat

pencapaian program dan permasalahan/kendala yang dihadapi serta

menyusun upaya-upaya penyelesaian masalahnya.

n. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan

program dengan memperhatikan hasil evaluasi, guna lebih

meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pengembangan program.

o. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

p. Melaporkan seluruh pelaksanaan program baik secara tertulis maupun

lisan kepada Atasan.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai Uraian Tugas sebagai

berikut:

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas, permasalahan

dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra SKPD.

Page 32: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

25

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan Renstra

SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya secara

jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi) perumusan dan

penyusunan pedoman pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan

dalam penerapan upaya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

e. Menyelia kegiatan operasional di bidang Pelayanan Kesehatan

Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya

dan pelayanan kesehatan tradisional

f. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Pelayanan

Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk

peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional

g. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi, di bidang Pelayanan

Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk

peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional

h. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan

Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya

dan pelayanan kesehatan tradisional

i. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada untuk

mengetahui kinerja bawahan.

j. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja dan

kapasitas.

k. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalahnya.

l. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan

dengan melakukantelaahan yang mendalam serta berkonsultasi

dengan pihak terkait.

m. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

n. Melaporkan pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan.

Page 33: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

26

Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut:

a. Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas,

permasalahan dan kebijakan sebagai bahan penyusunan Renstra

SKPD.

b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan

Renstra SKPD.

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai jabatan/tugasnya

secara jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

d. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyusunan rumusan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang

pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik dan kerja sama profesi.

e. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyusunan rumusan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang

penggunaan obat tradisional dan essensial Nasional.

f. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyusunan rumusan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang

pengadaan dan pengelolaan obat public untuk pelayanan Kesehatan

dasar serta pengadaan alat dan perbekalan Kesehatan skala Provinsi

dan lintas Kabupaten/Kota.

g. Menyelia (membimbing, mengarahkan, mengawasi)

penyusunan rumusan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang

penggunaan obat asli Indonesia, produk simplisia obat asli Indonesia,

UKM obat asli Indonesia serta pengembangannya.

h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan

koordinasi, pembinaan dan pengendalian teknis produksi, pengadaan,

distribusi dan penggunaan obat, obat tradisional, kosmetika, alat dan

perbekalan Kesehatan serta PKRT, makanan & minuman, zat adiktif,

narkotika dan bahan berbahaya skala Provinsi.

i. Melaksanakan pengawasan terhadap alat dan perbekalan

Kesehatan termasuk perbekalan Kesehatan rumah tangga (PKRT).

j. Melaksanakan pengelolaan (meliputi perencanaan,

pengadaan penyimpanan, pendistribusian, monitoring, evaluasi dan

Page 34: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

27

pelaporan) obat, alat dan perbekalan Kesehatan bagi pelayanan

Kesehatan skala Provinsi.

k. Menilai bawahan sesuai peraturan dan pedoman yang ada

untuk mengetahui kinerja bawahan.

l. Melakukan pembinaan pegawai untuk peningkatan kinerja

dan kapasitas.

m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

dan realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan

permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalahnya.

n. Merumuskan upaya peningkatan dan pengembangan

kegiatan dengan melakukan telaahan mendalam serta berkonsultasi

dengan pihak terkait.

o. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas.

p. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan dan atau tertulis

kepada atasan.

Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai Uraian

Tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan penyusunan rencana kegiatan bidang SDMK sesuai

tugas, kebijakan, permasalahan dan target.

b. Menyusun rencana program perumusan kebijakan operasional di

bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan.

c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di di bidang Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

e. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

f. Mendistribusikan tugas kepada para dibawahnya dengan disposisi

yang jelas, rinci, sistematis dan tepat agar dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

g. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan program dengan mengadakan

konsolidasi secara periodik dalam rangka penemuan masalah secara

dini dan alternatif pemecahan masalahnya di bidang sumber daya

manusia kesehatan.

Page 35: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

28

h. Merencanakan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia

kesehatan di fasilitas kesehatan;

i. Menyelia (merencanakan, mengusulkan dan mengevaluasi)

peneribitan lisensi praktek, STR bagi tenaga kesehatan;

j. Merumuskan, merencanakan upaya peningkatan sumber daya

manusia kesehatan (pendidikan fomal dan non formal lainya) sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

k. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas;

Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan dan tertulis kepada

atasan;

Page 36: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

GAMBAR.2.1. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KALIMANTAN UTARA

(TIPE B)

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

Ka. Sub Bag Umum &Kepegawaian

Ka. Sub Bag Perencanaan& Keuangan

Kabid. Pelayanan & Sumber Daya Kesehatan

Kabid. Pencegahan & Pengendalian Penyakit

Kabid. Kesehatan Masyarakat

Kasi Kesehatan Keluarga & Gizi

Kasi Pelayanan KesehatanKasi Surveilans & Imunisasi

Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Kasi Kefarmasian & Alat Kesehatan

Kasi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular

Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga

Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kasi Pengendalian Penyakit TidakMenular dan Kesehatan Jiwa

U P T D

Page 37: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang pelayanan

kesehatan paripurna, pendidikan dan penelitian.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3, Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan paripurna,

pendidikan dan penelitian sesuai dengan rencana strategis yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

b. pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian

kebijakan bidang pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan

penelitian;

c. perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian

urusan umum dan keuangan;

d. perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian

pelayanan bidang medik dan keperawatan;

e. perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, pengendalian,

penunjang dan pengembangan sumber daya manusia serta peningkatan

mutu;

f. pembinaan kelompok jabatan fungsional;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara

berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 54 Tahun 2014,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi

Kalimantan Utara terdiri dari :

a. Direktur

b. Dewan Pengawas

c. Wakil Direktur Umum dan Keuangan,membawahi :

1) Bagian Perencanaan Program, membawahi :

a) Sub Bagian Penyusunan Program;

b) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

2) Bagian Keuangan, membawahi :

a) Sub Bagian Perbendaharaan

b) Sub Bagian Akuntansi

Page 38: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

c) Sub Bagian Verifikasi.

3) Bagian Administrasi Umum, membawahi :

a) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b) Sub Bagian Kepegawaian.

d. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :

1) Bidang Pelayanan Medik, membawahi :

a) Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan;

b) Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap.

2) Bidang Keperawatan, membawahi :

1) Seksi Keperawatan Rawat Jalan;

2) Seksi Keperawatan Rawat Inap.

3) Bidang Rekam Medik dan Kemitraan

a) Seksi Rekam Medik;

b) Seksi Kemitraan.

4) Instalasi Pelayanan,Terdiri atas :

a) Instalasi Rawat Jalan

b) Instalasi Rawat Darurat

c) Instalasi Rawat Inap

d) Instalasi Rawat Intensip

e) Instalasi Bedah Sentral

f) Instalasi Anestesi

g) Instalasi Sterilisasi dan Loundry

e. Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan,membawahi :

1) Bidang Penunjang,membawahi :

a) Seksi Penunjang Medik;

b) Seksi Penunjang Non Medik.

2) Bidang Pengembangan dan Mutu,membawahi :

a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia;

b) Seksi Mutu.

3) Instalasi Penunjang,terdiri atas :

a) Instalasi Radiologi

b) Instalasi Farmasi

c) Instalasi Patologi Klinik

d) Instalasi Patologi Anatomi

Page 39: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

e) Instalasi Gizi

f) Instalasi Rehabilitasi Medik

g) Instalasi Kedokteran Kehakiman

h) Instalasi Pengolahan Data Elektronik

i) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit(IPSRS)

j) Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah

k) Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3)

l) Instalasi Bank Darah

f. Komite Medik .

1) Komite Farmasi dan Terapi

2) Komite Hukum dan Etik.

3) Komite Keperawatan.

4) Komite Medik

5) Komite Pengendalian Pencegahan Infeksi;

6) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien;

7) Komite Tenaga Profesional Lainnya;

8) Komite Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA);

g. Satuan Pengawas Internal (SPI).

h. Dihapus

i. Dewan Pengawas

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 40: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

GAMBAR. 2.2. GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

Page 41: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

34

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Tarakan Prov Kalimantan Utara antara lain adalah sebagai berikut:

Tugas Pokok :

“Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang

pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan penelitian.”

Fungsi:

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Direktur RSUD Tarakan mempunyai

fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan

paripurna, pendidikan dan penelitian sesuai dengan rencana

strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah;

Page 42: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

35

2. Pemberian dukungan atas perencanaan,pembinaan dan

pengendalian kebijakan bidang pelayanan kesehatan paripurna,

pendidikan dan penelitian;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan

pengendalian urusan umum dan keuangan;

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan

pengendalian pelayanan bidang medik dan keperawatan;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi, pengendalian,

penunjang dan pengembangan sumber daya manusia serta

peningkatan mutu;

6. Pembinaan kelompok jabatan fungsional;

7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya.

2.2.Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Sumber Daya Aparatur Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan

(RSUD Tarakan)

Sumber daya manusia adalah merupakan unsur yang paling

menentukan dalam proses pembangunan, khususnya Sumber Daya

Aparatur yang merupakan mesin penggerak berjalannya roda

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Komposisi pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

adalah sebagai berikut :

a) Kualifikasi Pendidikan Dinas Kesehatan

Tabel 2.1

Page 43: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

36

No

KualifikasiPendidikan

DinasKesehatan

Jumlah

1

2

3

4

5

SLTA

Diploma satu (D1)

Diploma Tiga (D3)

Sarjana (S-1)

Pasca Sarjana

(S-2)

6

1

5

34

10

6

1

5

34

10

Jumlah 57 57

b) Pangkat Golongan Dinas Kesehatan

Tabel 2.2

No

Pangkat dan Golongan DinasKesehatan

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

I/a Juru Muda

I/b Juru Muda Tk. I

I/c Juru

I/d Juru Tk. I

II/a Pengatur Muda

II/b Pengatur Muda Tk. I

II/c Pengatur

II/d Pengatur Tk. I

III/a Penata Muda

III/b Penata Muda Tk. I

III/c Penata

III/d Penata Tk. I

IV/a Pembina

IV/b Pembina Tk. I

IV/c Pembina Utama Muda

IV/d Pembina Utama Madya

IV/e Pembina Utama

PTT

-

-

-

-

1

-

1

-

13

7

6

-

3

2

1

-

-

23

-

-

-

-

1

-

1

-

13

7

6

-

3

2

1

-

-

23Jumlah 57 57

c) Pejabat Struktural dan Fungsional (PNS)

Dinas Kesehatan

Tabel 2.3

Page 44: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

37

No Struktural danFungsional

DinasKesehatan

Jumlah

1

2

3

4

5

Eselon II.A

Eselon III.A

Eselon IV.A

Fungsional Kesehatan

Non

Struktural/Fungsional

1

5

10

-

18

1

5

10

-

18

Jumlah 34 34

Sumber daya manusia adalah merupakan unsur yang paling

menentukan dalam proses pembangunan, khususnya Sumber Daya Aparatur

yang merupakan mesin penggerak dalam rangka menjalankan kegiatan

organisasi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Rincian jumlah pegawai RSUD Tarakan disajikan dalam Tabel 2.4 s.d.

Tabel 2.7 Sebagai berikut:

Tabel 2.4. Data Pegawai dan Kualifikasi Pendidikan RSUD Tarakan s/d 31 Des

2017

NO

.JENIS PENDIDIKAN

STATUS PEGAWAIJUMLA

HCPNS /

PNSPTT.PROV. Non PNS

1 MEDIK / DOKTER

- Dokter Spesialis 16 0 7 23

- Dokter Umum 21 0 21 42

- Dokter Umum S3 Ph.D 1 0 0 1

- Dokter Gigi 3 0 0 3

- Dokter Gigi Spesialis 0 0 0 0

J u m l a h 41 0 28 69

2 PARAMEDIS PERAWATAN

- Sarjana Keperawatan Ners 20 0 21 41

Page 45: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

38

- Sarjana Keperawatan 2 0 0 2- D.IV Keperawatan/Sarjana

Sains & Terapan16 0 0 16

- Akper 112 7 142 261

- Akbid 9 0 16 25

- Aknes ( Anesthesi ) 2 0 1 3

-D III Teknik Gigi 1 0 0 1

- D.I Bidan 8 0 0 8

- D.I SPK.J 2 1 0 3

- SPK 5 1 2 8

- SPR 0 0 2 2

- SPRG 2 0 0 2

- SPKB 1 0 0 1

J u m l a h 179 9 185 374

3PARAMEDIS NON

PERAWATAN- Apoteker S2 Spes.Farmasi

Rumah Sakit1 0 0 1

- Apoteker 5 1 3 9

- Psikolog 1 0 0 1- Sarjana Kesehatan

Masyarakat S2 M.Kes.2 0 0 2

- Sarjana Kesehatan

Masyarakat1 0 5 6

- Sarjana Kesehatan

Masyarakat ( Ilmu Gizi )2 0 4 6

- Sarjana Tehnik / Ahli Medik 1 0 0 1- Sarjana Teknik Laboratorium

Kesehatan1 0 0 1

- Sarjana Fisioterapi 0 0 1 1

- D IV Analis Kesehatan 3 0 0 3

- ATRO / APRO 6 0 3 9

-Sarjana Teknik Lingkungan 1 0 0 1

- D.IV Analis Kesehatan 2 0 0 2

- Akademi Gizi ( AKZI ) 5 0 0 5- Akademi Analis Kesehatan

(AAK )8 0 4 12

- Akademi Fisioterafi ( AKFIS ) 6 0 0 6- Akademi Teknik Elektro Medik

( ATEM )3 0 0 3

Page 46: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

39

- Akademi Farmasi ( AKFARM) 0 0 14 14- Akademi Perekam Medik

(AK.PER.MED )7 0 1 8

- Akademi Kesehatan

Lingkungan0 0 2 2

- D1 Teknologi Transfusi Darah 0 0 2 5- Asisten Apoteker ( SMF / SAA

)4 0 3 7

- Analis Kesehatan ( SMAK ) 1 0 0 1

J u m l a h 58 1 44 103

4 NON MEDIS- Pascasarjana / S2 Magister

Manajemen/ M.Kes/MSc1 0 0 1

- Sarjana S1 24 0 26 50

- Sarjana Muda / D III 8 0 32 40

- D II 1 0 0 1

- D I 1 0 2 3

- SMA / SMU 73 0 62 135

- SMEA 29 0 28 57

- STM 8 0 4 16

- SMKK 1 0 0 1

- SMK 1 0 0 20 20

- SMK Tata Boga 0 0 3 3

- SMP / Paket B 17 0 6 23

- MTs 3 0 0 3

- STN 1 0 2 3

- SD 10 0 2 12

J u m l a h 182 0 198 380

Jumlah Seluruhnya 460 10 455 926

Komposisi jabatan dalam struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah

Tarakan Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Peraturan Gubernur

Kalimantan Utara Nomor 54 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Utara adalah 1 (satu) orang

Eselon II.A, 3 (tiga) orang Eselon III.A, 8 (delapan) orang Eselon III.B, dan

17 (tujuh belas) orang pejabat dengan Eselon IV.A

Tabel 2.5.

Data Pejabat Struktural RSUD Tarakan

Page 47: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

40

NO JABATAN STRUKTURAL JUMLAH

1 ESELON II.B 1

2 ESELON III.A 3

3 ESELON III.B 8

4 ESELON IV.A 17

JUMLAH 29

Tabel 2.6. Data PNS berdasar Pangkat dan golongan RSUD Tarakan Tahun 2017

NO. GOL. RUANG JUMLAH

1 IV/e -2 IV/d -3 IV/c 64 IV/b 75 IV/a 86 III/d 467 III/c 518 III/b 469 III/a 52

10 II/d 5911 II/c 8712 II/b 6813 II/a 614 I/d 1515 I/c 316 I/b 617 I/a 1

JUMLAH 460

Tabel 2.7. Jumlah dan Jenis Tenaga Fungsional RSUD Tarakan Tahun 2017

No Jenis Tenaga Fungsional Jumlah1. Dokter Spesialis 332. Dokter Gigi 23. Perawat 1534. Perawat Gigi 35. Bidan 196. Apoteker 47. Asisten Apoteker 48. Pranata lab Kes 129. Teknisi Elektro Medik 210. Nitrisionis 511. Fisioterafis 512. Perekam Medis 713. Radiografer 6

Page 48: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

41

14. sanitarian 1Jumlah 256

2.2.2. Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas

Kesehatan

(RSUD Tarakan)

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dilengkapi

dengan sarana dan prasarana berupa:

Tabel 2.8Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan

No Kendaraan Roda Empat (4) Jumlah1 Kijang Inova 12 Avanza 13 Hilux Double Cabin 4x4 24 Hilux Singel Cabin 15 Rush 4

Kendaraan Roda Dua (2)1 Sepeda Motor 18

Jumlah 27 Sumber : Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Tahun 2017

Untuk peningkatan pelayanan yang lebih optimal maka RSUD Tarakan

sudah memfungsikan gedung baru dengan jumlah kapasitas tempat tidur

yang lebih banyak sesuai Surat Keputusan Direktur RSUD Tarakan No.

YM.02.01.2.1.V.5144, Dengan perubahan ini maka terjadi perubahan yang

signifikan terhadap peningkatan pelayanan yang ada terlihat dari data

sebagai berikut :

Tabel 2.9 Jumlah Tempat Tidur RSUD Tarakan

No Ruangan Kelas -VIP Box Bayi Incubator Infan Keterangan Total1. ICU/ICCU 24 242. Rawat Gabung 43 433. Kebidanan 16 VIP dan Non

kelas16

4. Ruang Bayi 13 3 4 205. Anggrek A 47 Non kelas 11 476. Anggrek B 66 Klas II dan III 66

7. Asoka B 18 VIP 188. Dahlia 52 52

Page 49: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

42

9. Melati 45 Kelas 38,non kelas 7 45

10. Teratai 27 Non Kelas 27

Total 338 13 3 4 358

RSUD Tarakan dalam melaksanakan pelayanannya didukung dengan

beberapa peralatan canggih sebagai berikut:

Tabel 2.10 Daftar Peralatan Medis RSUD Tarakan per 2017

No Nama Peralatan Medis

EEG CT-SCAN

TCD USG

BIOMETRI ECHO

USG MATA ENDOSCOPE

PERIMETER VENTILATOR

ECG TRACTION UNIT

ALAT FOTO RONTGEN ULTRA SOUND THERAPHY

DENTAL PANOROMIK TREADMILL

MAMMOGRAFHY LAPAROSCOPY

MRI

Tabel 2.11. Daftar Aset RSUD Tarakan per 31 Desember 2017

No Nama Barang Jumlah

1. Aset Tetap

Tanah 3 Bidang

2. Peralatan dan Mesin

Alat-alat Besar 6 unit

Alat-alat Angkut 30 unit

Alat Bengkel dan alat ukur 113 ubit

Alat Pertanian 132 unit

Alat kantor dan Rumah Tangga 10196 unit

Page 50: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

43

Alat studio dan alat komunikasi 196 unit

Alat Kedokteran 1480 unit

Alat Laboratorium 288 unit

Alat-alat Persenjataan/Keamanan 13 unit

3. Gedung dan Bangunan

Bangunan gedung 94 unit

4. Jalan, Irigasi dan jaringan

Banguna Air / Irigasi/ Instalasi 1 unit

5. Aset Tetap Lainnya

Buku dan Perpustakaan 12 unit

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 14

7. Aset Lainnya 1 (Jaringan Softwere)

2.3. Kinerja PelayananCapaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

diuraikan dalam tabel:

Tabel. 2.12Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2013 – 2017

NoIndikato

r Kinerja

Target

NSPK

Target

IKK

Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1. UmurHarapanHidup

70 70 71 71,5 71,9 72 70,2 71,5 72 72.3 73.3 100,2 100,3 100,5 98.0 99.0

2. JumlahKematian Ibu

123 123 120 118 120 114 120 118 115 190.

6

191.

6

112,3 98,7 116,2 54.8

5

55.8

5

3. AngkaKematian Bayi

32 32 29 25 12 11 29 25 23 1211 12.1 113,3 113,5 113,7 147.

5

148.

5

4. Prevalensi BalitadenganGiziKurangdan GiziBuruk

29 29 25 20 0,15 0,1 25 20 18 18.6 19.6 91,2 91,7 92 65.3 66.3

5. KepuasanMasyarakatterhadappelayanankesehatan

70 70 74 80 80 80 75 78 87 90 100 87 89 92 102 103

6. jumlahKab/KotaSehat

45 45 40 38 38 38 36 38 40 54 55 95 95 95 71.7 72.7

7. jumlahpuskesmaslengkaprawatinap danUGD/mampuPONEDminimal1 buah

55 55 60 63 63 63 65 67 70 96 97 87 88 90 102 103

Page 51: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

44

setiapkecamatan

8. jumlahRumahSakitPemerintah yangterakreditasi

5 5 5 5 5 5 1 2 3 49 50 67,2 68,2 69 49 50

9. cakupanpelayanankesehatan ibuhamilsesuaistandarK4

>95 >95 >95 >95 >95 >95 >95 83 85 90.1 91.1 102,4 102,6 102,8 104.

3

105.

3

10. cakupanpersalinanditolongtenagakesehatanprofesional

>98 >98 >98 >98 >91 >94 >98 79 81 80.2 81.2 112,3 112,5 112,8 86.3 87.3

11. cakupanpelayanankesehatan bayineonatessesuaistandar(KN2)

>79 >79 >79 >79 >79 >79 >79 80 85 94.8 95.8 100,4 100,5 100,8 104.

3

105.

3

12. cakupanimunisasi(UCI) didesa/kel

97 97 97 97 97 97 97 87 90 29.7 30.7 87 89 92 30.9 31.9

13. jumlahdesasiagaaktif

208 208 208 208 208 208 208 43 45 14 15 74 78 80 23.1 24.1

14. jumlahtenagadokterkualitasdankuantitasdokterdenganrasio 2dokter : 1puskesmas

87 87 89 92 92 92 78 80 83 78 79 56 67 71 83.0 84.0

15. pelayanankesehatan bagikeluargamiskin

70 70 70 70 70 70 76 79 86 100 100 53 60 63 100 100

16. angkakesakitan malariaper 1000penduduk

18 18 18 18 18 18 15 12 8 43 44 97,2 97,4 97,8 >100 >100

17. penemuan kasusbaru TBParu

<60 <60 <60 <60 <60 <60 <60 59 62 216 217 94,5 94,8 95,02 292 293

18. angkakesakitan DBDper100.000penduduk

<70 <70 <70 <70 <70 <70 <70 73 67 37.6 38.6 180,3 150,2 142,2 115 116

Page 52: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

45

19. jumlahrumahtanggaPHBS

62 62 62 62 62 62 62 52 57 34 35 45,2 45,8 50,1 50.4 51.4

Sedangkan kinerja pelayanan RSUD Tarakan dapat diuraikan secara

terinci seperti di bawah ini :

Tabel 2.13Jenis Layanan RSUD Tarakan

NO

NAMA INSTALASI NO NAMA INSTALASI

1. Instalasi Rawat Jalan - Poli Bedah- Poli Mata - Poli Penyakit Dalam - Poli Saraf- Poli THT- Poli Jantung - Poli Kebidanan dan Kandungan - Poli Anak- Poli Kulit dan Kelamin- Poli Gigidan Mulut / Gigi dan Mulut Anak- Poli Tumbuh Kembang- Poli Kesehatan Jiwa- PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit )- Konsultasi Gizi- Konsultasi Psikologi- Medical Check-Up- Hemodialisis

- Pelayanan TB DOTS- Pelayanan VCT / HIV-AIDS

4. Instalasi Rawat Inap- Ruang Perawatan VIP Nusa Indah - Ruang Perawatan Melati- Ruang Perawatan Dahlia- Ruang Perawatan Flamboyan- Ruang Perawatan Aster- Ruang Bersalin Bougenvile - Ruang Perawatan Mawar- Ruang Perawatan Kamboja - Ruang Perawatan Teratai

- Ruang Perawatan Stroke Center- Ruang Perawatan TraumaCenter- Ruang Perawatan Luka Bakar- Ruang Perawatan Kemoterapi

2. Instalasi Bedah Sentral- OK Bedah Umum - OK Bedah Ortopedi- OK Bedah Kebidanan - OK Bedah THT- OK Bedah Mata

5. Instalasi Gawat Darurat- Gawat Darurat Non Bedah- Gawat Darurat Bedah- Didukung Tenaga medis dan

Perawat dengan sertifikat ATLS, ACLS, BTLS, BTCLS dan PPGD

3 - Instalasi Intensif ( ICU/ICCU, NICU, dan PICU )

6. - Instalasi Anaestesi

7. - Instalasi Sterilisasi dan Laundry

8. - Instalasi Rehabilitasi Medik 14 - Instalasi Radiologi

Page 53: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

46

NO

NAMA INSTALASI NO NAMA INSTALASI

.

9. - Instalasi Farmasi- Apotek Rawat Jalan- Apotek Rawat Inap

15. - Instalasi Patologi Klinik

10. -Instalasi Gizi 16. - Instalasi Bank Darah

11. -Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah -Sakit ( IPSRS )

17. - Instalasi Sterilisasi dan Laundry

12. -Instalasi K3 18. - Instalasi Pemulasaran Jenazah

13. -Instalasi PDE 19. - Instalasi Kesling & Limbah

Pencapaian kinerja pelayanan RSUD Tarakan 3 tahun terakhir ( masih

menggunakan Data ketika bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur)

dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :

B Kelan

Page 54: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Tabel 2.14 Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Tarakan Tahun 2013 s.d. 2017

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

A. Gawat Darurat

1Kemampuan menangani life

saving anak dan dewasa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2Jam buka pelayanan gawat

darurat. 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100% 100%

3Pemberi pelayanan kegawat

daruratan yang bersertifikat masihberlaku (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4Ketersediaan tim penanggulangan

bencana 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 100% 100% 100% 100%

5Waktu tanggap pelayanan dokter

di Gawat Darurat ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit ≤5 menit 100% 100% 100% 100%

6 Kepuasan pelanggan >70% >70% >70% >70% >70% >70% >70% >70% >70% >70% >70% 100% 100% 100% 100%

7 Kematian pasien ≤ 24 jam ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% 100% 100% 100% 100%

8Pasien jiwa dapat ditenangkan

dalam waktu ≤ 48 jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9Pasien yang diharuskanmembayar uang muka 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

B. Rawat Jalan

Page 55: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

1Dokter pemberi pelayanan di

poliklinik adalah dokter spesialis 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

2 Ketersedian pelayanan 100% 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 100% 100% 100% 100%

3 Jam buka pelayanan Jam 8-13 100% 100% 100% 100%

4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 100% 100% 100% 100%

5 Kepuasan pelanggan ≥90 % ≥90 % ≥90 % ≥90 % ≥90 % ≥90 % ≥90 % 100% 100% 100% 100%

6Penegakkan diagnosa TB melalui

pemeriksaan mikroskopis TB 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100% 100%

7Terlaksananya kegiatan

pencatatan dan pelaporan TB diRS

60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100% 100%

C. Rawat Inap 100% 100% 100% 100%

1 Pemberi pelayanan di rawat inap Dr.Sp & minD3 perawat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

2Dokter penanggung jawab pasien

rawat inap 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

3 Ketersedian pelayanan rawat inapAnak,

p.dalam,obgindan bedah

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

Page 56: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

4 Jam visite dokter spesialis 08.00-14.00setiap hari 85% 85% 90% 85% 90% 85% 85% 90% 85% 90% 100% 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % ≤ 24 menit ≤20 menit ≤15 menit ≤20 menit ≤15 menit ≤ 24 menit ≤20 menit ≤15 menit ≤20 menit ≤15 menit 100% 100% 100% 100%

6 Kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5 % 77% 90% 100% 90% 100% 77% 90% 100% 90% 100% 100% 100% 100% 100%

7Tidak adanya kejadian pasien

jatuh yang berakibat kecacatan /kematian

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8 Kematian pasien > 48 jam. ≤ 0,24% 80% 80% 90% 80% 90% 80% 80% 90% 80% 90% 100% 100% 100% 100%

9 Kejadian pulang paksa ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % ≤ 5 % 100% 100% 100% 100%

10 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % ≥ 90 % 100% 100% 100% 100%

11Penegakkan diagnosa TB melalui

pemeriksaan mikroskopis TB 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100% 100%

12 kegiatan pencatatan dan

pelaporan TB di RS 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100% 100%

13 Ketersediaan pelayanan rawatinap di RS yang memberikan

pelayanan jiwa

Napzagangguan

psikotik,gangguan Neorotik

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 57: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

dan gangguanmetal organic

14Kejadian kematian pasien

gangguan jiwa karena bunuh diri 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

15Kejadian re admission pasienganguan jiwa dalam waktu ≤ 1

bulan0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

16Lama hari perawatan pasien

gangguan jiwa ≤ 6 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 13 minggu 100% 100% 100% 100%

D. Bedah Sentral

1 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari ≤ 2 hari 100% 100% 100% 100%

2 Kejadian kematian di meja operasi ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % ≤1 % 100% 100% 100% 100%

3 kejadian operasi salah sisi 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 100% 100% 100% 100%

4 kejadian operasi salah orang 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 100% 100% 100% 100%

5kejadian salah tindakan pada

operasi 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 100% 100% 100% 100%

Page 58: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

6kejadian tertinggalnya bendaasing/ lain pada tubuh pasien

setelah operasi 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 100% 100% 100% 100%

7

Komplikasi anestesi karenaoverdosis, reaksi anestesi, dansalah penempatan endotracheal

tube

≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % ≤ 6 % 100% 100% 100% 100%

E. Persalinan dan perinatologi 100% 100% 100% 100%

1Kejadian kematian ibu karena

persalinan 100% 100% 100% 100%

a. Perdarahan ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % 100% 100% 100% 100%

b. Pre - Eklampsia ≤ 30 %≤ 30 % 100% 100% 100% 100%

c. Sepsis ≤ 0,2 % 100% 100% 100% 100%

2Pemberi pelayanan persalinan

normal

Dr.spesialis/dr.umum

terlatih/ bidan100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3Pemberi pelayanan persalinan

dengan penyulitTim PONEKyang terlatih 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4Pemberi pelayanan persalinan

dengan tindakan operasi Sp.OG/A/An 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5Kemampuan menangani BBLR

1500 – 2500 gr 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 59: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

6Pertolongan persalinan melalui

seksio cesaria ≤ 20 % 100% 100% 100% 100%

7

Prsentase KB(vasektomi dantubektomi yang dilakukan olehtenaga kompeten dr.Sp.OG,

dr.Sp.B, dr.sp U dr umum terlatih

100 % 100% 100% 100% 100%

8Prosentase kb mantap yangmendapatkan konseling kb

mantap bidan terlatih100 % 100% 100% 100% 100%

9 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 100% 100% 100% 100%

F. Intensif

1Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam

≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % ≤ 3 % 100% 100% 100% 100%

2 Pemberi pelayanan Unit Intensif

a. Dr. Sp. Anestesi dan Dr. Sp. yang sesuai dgn kasus yang ditanganib. 100% Perawat min. D3 dgn sertifikst perawat mahirICU/setara (D4)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

G. Radiologi

Page 60: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

1Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam ≤3 jam 100% 100% 100% 100%

2 Pelaksana Ekspertisi Dokter Sp.Rad 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Kerusakanfoto ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% 100% 100% 100% 100%

4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 ≥ 80 100% 100% 100% 100%

H Lab. Patologi Klinik

1Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

≤140 menitkimia darah &

darah rutin100% 100% 100% 100%

2 Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.PK 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 100% 100% 100% 100%

I Rehabilitasi Medik

Page 61: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

1Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan

≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% ≤ 50% 100% 100% 100% 100%

2kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

3 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 100% 100% 100% 100%

J Farmasi

1Waktu tunggu pelayanan ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30

menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit 100% 100% 100% 100%

2Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60

menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 100% 100% 100% 100%

3Kejadian kesalahan pemberian obat 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

4 Penulisan obat sesuai formularium 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 100% 100% 100% 100%

K Gizi

Page 62: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

1Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 100% 100% 100% 100%

2Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% ≤ 20% 100% 100% 100% 100%

3 kejadian kesalahan pemberian diet 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%

L Transfusi Darah

1Terpenuhinya Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01% 100% 100% 100% 100%

M Pelayanan GAKIN

61Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang dating ke RS pada setiap unit pelayanan

100%terlayani 100% 100% 100% 100%

N Rekam Medik

1Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam, setelah selesai pelayanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 63: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

2Kelengkapan Informed Consent setelah mendapatkan informasi yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit ≤10 menit 100% 100% 100% 100%

4Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit ≤15 menit 100% 100% 100% 100%

O Pengelolaan Limbah

1 Baku mutu limbah cair

a. BOD < 30mg/l

b, COD < 80mg/l

c. TSS < 30mg/l

d. pH 6-9

b, COD < 80mg/l

c. TSS < 30mg/l

d. pH 6-9

b, COD < 80mg/l

c. TSS < 30mg/l

d. pH 6-9

b, COD < 80mg/l

c. TSS < 30mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/l

c. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/lc. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/l

c. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/lc. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/lc. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/lc. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

b, COD <80 mg/l

c. TSS <30 mg/l

d. pH 6-9

100% 100% 100% 100%

2Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

P Administrasi dan Manajemen

1Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2Kelengkapan laporan akuntabilitaskinerja 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 64: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

3Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100%

6 Cost Recovery ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% 100% 100% 100% 100%

7Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap

≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 100% 100% 100% 100%

9Ketepatan waktu pemberian imbalan (intensif) sesuai kesepakatan waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Q Ambulance/Kereta Jenazah

1Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100% 100%

2Kecepatan memberikan pelayananambulance/kereta jenazah di rumah sakit

≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit 100% 100% 100% 100%

Page 65: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

R Pemulasaraan Jenazah

1Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 100% 100% 100% 100%

SPelayanan Pemeliharaan SaranaRumah Sakit

1Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari ≤ 1 hari 100% 100% 100% 100%

2 Pelayanan pemeliharaan alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3

Perlaatan laboratorium dan alat ukur untuk pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

T Pelayanan Laundry

1 kejadian linen yang hilang 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100%

2Ketepatan waktu penyediaan linenuntuk ruang rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

UPencegaham dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Page 66: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

NOIndikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi PDTarget SPM

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (14) (15) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (14)

1 Ada anggota tim PPI yang terlatih ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% ≥75% 100% 100% 100%

2Tersedia APD di setiap instalasi/departemen 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100%

3

Kegiatan pencataan dan pelaporan infeksi nosokomial/HAIs(Health Care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)

75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 100% 100% 100%

Page 67: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

2.2.4. Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

No UraianAnggaran Realisasi

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 20171 Belanja

tidaklangsung(BTL)

4.351.287.500 4.821.759.000 7.256.141.104 6.439.882.271 2.004.538.830 3.246.432.829 4.336.780.604 3.880.156.143

2. BelanjaLangsung(BL)

3.628.230.000 30.196.900.825 38.349.010.000 19.770.263.70035.953.369.000

1.643.666.214 19.458.398.618 20.329.397.455 15.841.991.08626.545.697.901

- BelanjaPegawai

361.000.000 1.458.950.000 1.849.800.0000 1.364.200.0008.427.982.271

85.750.000 705.050.000 778.002.000 938.100.0005.356.718.462

- BelanjaBarangdan Jasa

2.754.200.000 22.463.178.325 18.110.760.000 13.794.857.70017.213.772.500

1.222.668.214 8.971.701.618 6.602.901.505 10.965.740.08611.043.109.322

- BelanjaModal 513.030.000 10.626.060.000 18.388.450.000 4.611.206.000 11.973.496.500 335.248.000 9.781.647.000 12.948.493.950 3.938.151.000

10.349.270.316

Tabel.2.15. Tabel Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2013-2017

Tabel 2.16

Page 68: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD TarakanTahun 2013 s.d. 2017

Tabel 2.17Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BLUD RSUD Tarakan

Tahun 2013 s.d. 2017

UraianAnggaran pada tahun Realisasi Anggaran pada tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Alokasi

Anggaran APBD

140.883.89

3.700

130.818.83

5.000

98.628.327.

000

161.575.85

0.000

175.078.54

0.000

119.535.527

.762

124.243.967.1

34

92.920.873.28

5

156.120.099.3

10

156.120.099.3

1084% 95% 94% 96% 86% 20% 20%

Belanja Tidak

Langsung

24.040.790.

000

31.818.835.

000

37.908.957.

000

39.298.021.

000

40.898.540.

000

21.892.813.

733

31.483.270.61

3

35.499.130.71

1

38.387.561.00

3

38.607.654.75

586% 99% 93% 97% 94%

Belanja

Langsung

116.843.103

.700

99.000.000.

000

60.719.370.

000

122.277.83

8.000

134.180.00

0.000

97.642.714.

029

92.760.696.52

1

57.421.742.57

4

117.732.538.3

07

117.512.444.5

5587% 93% 94% 96% 84%

1.Belanja

Pegawai

5.592.700.0

00

1.705.700.0

00

1.287.075.0

00

2.428.800.0

00

2.632.310.0

00

3.938.825.0

94988.750.000 1.106.831.100 2.009.427.648 1.789.333.896 70% 58% 96% 82% 67%

2.Belanja

Brg/Jasa

5.327.403.7

00

6.283.250.0

00

6.461.707.5

00

12.790.700.

000

28.143.448.

000

4.839.965.8

355.458.559.600 5.088.029.400 8.852.139.859 8.856.139.859 91% 86% 78% 69% 31%

3.Belanja Modal105.923.00

0.000

91.011.050.

000

52.970.587.

500

107.058.33

8.000

103.404.24

2.000

88.863.923.

100

86.313.386.92

1

51.226.882.07

4

106.866.970.8

00

106.866.970.8

0084% 94% 96% 99% 100%

Page 69: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

UraianAnggaran pada tahun Realisasi Anggaran pada tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Alokasi

Anggaran

BLUD

55.319.885.0

70

67.935.000.

00

85.202.252.

43

88.937.278.

907

74.820.000.

000

49.906.005.90

2

63.142.896.72

0

60.077.450.

254

58.450.560.

724

71.651.720.39

397% 93% 71% 65% 84% 20% 20%

Belanja

Langsung

55.319.882.0

70

67.935.000.

00

85.202.252.

43

88.937.278.

907

74.820.000.

000

49.906.005.90

2

63.142.896.72

0

60.077.450.

254

58.450.560.

724

71.651.720.39

390% 92% 70% 65% 84%

1.Belanja

Pegawai

27.522.327.9

20

28.714.000.

00

32.273.425.

00

32.644.853.

908

29.720.323.

000

21.333.206.35

6

29.851.551.18

1

26.208.293.

640

26.922.395.

879

36.633.963.74

977% 100% 81% 82% 100%

2.Belanja

Brg/Jasa

25.607.851.1

50

35.012.500.

00

51.247.827.

443

54.606.924.

999

43.442.175.

000

26.369.122.96

7

31.925.451.94

3

33.136.660.

884

31.039.948.

985

34.460.172.93

4100% 91% 64% 56% 79%

3.Belanja Modal2.189.706.00

0

4.208.500.0

00

1.681.000.0

00

1.685.500.0

00

1.657.500.0

002.203.676.579 1.365.893.596

732.495.73

0

488.215.86

0557.583.710 100% 32% 43% 29% 33%

Page 70: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

2.4. Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan

2.4.1. Tantangan dan Peluang

Tantangan dan peluang Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Utara adalah sebagai berikut:

a. Jaminan Kesehatan Nasional

Sejak 1 Januari 2014 Pemerintah memberlakukan sistem

Jaminan Kesehatan Nasional bekerja sama dengan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial. Untuk memberikan pelayanan

kesehatan, Dinas kesehatan sebagai penyelenggara pemerintahan

di bidang kesehatan harus lebih meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan dengan melengkapi sarana dan prasarana di Puskesmas.

Kualitas dan kuantitas SDM juga perlu diperhatikan sehingga

pelayanan yang diberikan lebih bermutu dan proporsi antara jumlah

penduduk dengan tenaga kesehatan terpenuhi.

b. Target SDG’s

Sampai dengan akhir tahun 2015 target MDG’s, masih ada

beberapa indikator yang belum mencapai target. Bukan hanya tugas

dinas kesehatan semata tetapi butuh keterlibatan banyak pihak

dalam upaya percepatan pencapaian target SDG’s.

c. Puskesmas terakreditasi

Pemerintah merencanakan seluruh Puskesmas akan diubah

statusnya menjadi terakreditasi, rencana tersebut dapat dipahami

karena dengan menjadi akreditasi, Puskesmas dapat memberikan

pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan pelayanan

kesehatan yang didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Masalahnya adalah

bagaimana mempercepat proses pengusulan Puskesmas untuk

memperoleh izin untuk mengelola keuangannya.

Yang menjadi peluang dalam pengembangan pelayanan kesehatan

adalah :

1. adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN dimulai

secara serempak di seluruh Indonesia sejak 1 Januari 2014. Dalam

pelayanannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama, JKN sudah

menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada saat

Page 71: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

pendaftaran. SIM JKN dijalankan secara online yang mengharuskan

penggunaan provider internet. Aplikasi ini jelas memberikan manfaat

bagi Puskesmas dalam menjalankan manajemen program dan

manajemen pasien.

2. BPJS memberikan kapitasi kepada Puskesmas berdasarkan jumlah

peserta yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas. Besaran kapitasi

yang diterima diperuntukan 60% untuk jasa pelayanan dan 40% untuk

biaya operasional pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi peluang bagi

Puskesmas untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam mendukung

pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

Terkait tugas pokok dan fungsi RSUD Tarakan memiliki permasalahan

yang menghambat kinerja dalam pencapaian pembangunan daerah, Namun

seiring berjalannya waktu peningkatan kinerja adalah syarat mutlat dalam

pelaksanaan reformasi birokrasi dilingkungan pemerintahan sehingga setiap

permasalahan yang ada harus diselesaikan sesuai dengan porsinya masing-

masing. Selain itu tingginya sumber daya serta sarana prasarana yang

dimiliki, maka RSUD Tarakan memiliki peluang besar untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan dalam mengawal pembangunan daerah menuju

Kaltara Terdepan.

Tantangan RSUD Tarakan berdasarkan analisis terhadap Renstra

RPJMD Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan hasil analisis

terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah sebagai

berikut:stekebijakan pem masya, peraingan )

a. Kurangnya minat dokter spesialis untuk bertugas di Kalimantan Utara.

b. Kurangnya kuota PNS untuk tenaga kesehatan.

c. Kebutuhan anggaran yang besar untuk meningkatkan fasilitas saranadan prasarana pelayanan.

d. Pola hidup masyarakat yang kurang baik

e. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang psosedurpelayanan di Rumah Sakit.

Sedangkan peluang RSUD Tarakan berdasarkan analisis terhadap

Renstra RPJMD Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan hasil

analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah sebagai

berikut:mbahkan lagi pelua

a. Lokasi RS yang terletak di daerah transit dan kawasan strategis

Page 72: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

nasional kawasan perbatasan.

b. Tarif pelayanan RS sangat terjangkau dan juga melayani pasien dari

asuransi kesehatan lainnya.

c. Dapat bekerja sama dengan perusahaan swasta.

d. Mendapat dukungan dari pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

e. Gedung ruangan yang tersedia mampu menampung kegiatan rawat

jalan dan rawat inap yang lengkap.

f. Tersedianya peralatan kesehatan yang relatif lengkap dan berkualitas

dibandingkan dengan rumah sakit lain di wilayah Utara Kalimantan.

g. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan relatif lengkap.

h. Potensi pengembangan sarana masih sangat memungkinkan.

i. Dalam rangka mendukung upaya peningkatan mutu dan jumlah tenaga

kesehatan terutama dokter dan perawat, RSUD Tarakan berupaya

meningkatkan status RS type B non Pendidikan menjadi RS type B

Pendidikan.

Page 73: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

63

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayanan

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi,

pernasalahan tersebut antara lain :

1. Regulasi bidang kesehatan di Provinsi Kalimantan Utara dinilai masih

sangat lemah dan perlu dibenahi serta ditingkatkan fungsinya dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan.

2. Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai.

3. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar pelayanan

fasilitas kesehatan

4. Sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang belum merata.

5. Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum maksimal.

6. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular semakin

meningkat, ada ancaman meningkatnya penyakit lain.

7. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi (AKB)

dan Angka Kematian Balita (AKABA), akibat 3T (terlambat mengambil

keputusan, terlambat merujuk dan terlambat mendapat penanganan).

Dalam pelaksanaannya Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan

berperan sebagai pemberi pelayanan pada bidang kesehatan perlu

ditingkatkan secara solid dan terintegrasi agar dapat meningkatkan kualitas

hasil analisa, telaahan, dan kajian kebijakan pembangunan untuk membantu

perumusan kebijakan pembangunan daerah yang tepat, terarah dan dapat

dilaksanakan. Disamping itu terus dilakukan upaya perbaikan untuk

mencapai keselarasan antara perencanaan dan penganggaran yang

ditunjukkan dengan peningkatan singkronisasi antara sasaran dalam

dokumen perencanaan dengan penganggaran setiap program dan

kegiatannya.

Dalam rangka meningkatkan akses mutu pelayanan kesehatan

masyarakat, RSUD Tarakan mengalami banyak permasalahan antara lain

Page 74: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

64

kurangnya jumlah dokter spesialis yang belum mencapai kebutuhan

berdasarkan Permenkes No 56 tahun 2014 jumlah dokter spesialis sebayak

41 orang dengan Pelayanan Dasar, Penunjang dan Sub Spesialis sedangkan

jumlah dokter spesialis di RSUD Tarakan sampai dengan Desember 2015

baru tersedia sebanyak 23 orang. Jumlah tenaga perawat sesuai SPM

sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 349 tenaga perawat dengan

jumlah tempat tidur tersedia 358 TT dan sebagian tenaga kesehatan belum

memiliki standar kompetensi.

Berdasarkan pendekatan seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor

25 tahun 2004 tentang system perencanaan Pembangunan Nasional,

peluang dan ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis

dengan memperhatikan kekuatan da kelemahan lembaga/institusi RSUD

Tarakan Provinsi Kalimantan Utara dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi seperti yang diamanahkan pada Peraturan Gubernur Kalimantan

Utara Nomor 54 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, maka permasalahan dan isu-isu strategis

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi RSUD Tarakan menjadi rujukan

penting dalam menentukan program dan kegiatan prioritas 5 (lima) tahun

kedepan (2016-2021)

Tabel 3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

RSUD Tarakan

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

MutuPelayanan

Efesiensi Pelayanan :

Bed Occupancy Rate (BOR) Persentase Pemakaian Tempat Tidur

79,04 % IS 2010 : 75-85BOR antar kelas tidak merata, BOR Kelas III mencapai 90%

Pasien jaminan pemerintah seperti BPJS di jamin di kelas III

Tempat Tidur Kealas III kurang

Leng Of Stay (LOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien

3,60 Hari IS 2010 : 4-6 HARI

RSUD TARAKAN adalah Rumah sakit rujukan, sehingga pasien yang datang sudah memerlukan penanganan yang komplek

sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Angka pencapaian LOS RSUD TARAKANMasih didalam standarefisiensi tetapi jika dilihat dari anggkanya hampir keluar dari zona efisiensi

Sarana dan Prasaranauntuk pengembangan pelayanan kurang

Page 75: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

65

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Jumlah dokter spesialis di rumah sakit belum mencapai target kebutuhan (Berdasarkan Permenkes 340 tahun 2010 standarisasi RS B minimal 8 spesialis dari 13 spesialis , minimal 4 sub spesialisuntuk pelayanan gigi minimal ada 4 spesialis

Kurangnya minat dokter spesialis untuk menjadi PNS di Kalimantan Utara

Pemberian Insentip dan fasilitas yang kurang memadai

Rasio perawat/bidan dirumah sakit belum mencapai target kebutuhan (setiap 1 TT satu perawat/bidan)

Kurangnya kuota PNS untuk perawat/bidan

Antara usulan dan realisasi tidak pernah terpenuhi

Meningkatnya penyakit akibat pola hidup tidak sehat seperti diabetas, stroke, jantung, kanker, dll

Pola hidup masyarakatyang tidak baik

Berubahnya pola penyakit di masyarakat

Bed Turn Over (BTO) Frekuensi pemakaian tempat tidur

63,30 kali/tahun

IS 2010 : 40 - 50 kali/tahun

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Pasien jaminan pemerintah BPJS di jamin di kelas III

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Turn Over Interval (TOI) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati

1,11 Hari IS 2010 : 1-3 HARI Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Pasien jaminan pemerintah BPJS di jamin di kelas III

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

GDR 2,7 % 4,50% Kurangnya sarana prasarana

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

Letak RSUD TARAKANyang sulit dijangkau angkutan umum pada malam hari

NDR 1,3 % 2,50% Kurangnya sarana prasarana

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawat daruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

Persentase kematian ibu dalam persalinan

a.Pendarahan 0,00 % SPM : 0,00

Page 76: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

66

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

b. Eklampsia 0 % SPM : ≤ 9%

Sebagai Rumah sakit rujukan, RSUD TARAKAN menerima pasien dengan kasus yang komplek

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

c. Sepsis 0,00 %

SPM : ≤ 0%

Persentase pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam

0,47 % SPM : ≤ 2,5%Meningkatnya penyakit akibat pola hidup tidak sehat

Pola hidup masyarakatyang tidak baik

Berubahnya pola penyakit di masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IGD

80 % SPM : 85%Kurangnya komunikasitenaga kesehatan dengan pasien

Kurangnya Pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur penanganan kegawat daruratan

Kuranganya keramahan SDM ketika menangani kasus kegawat daruratan

Kurangnya fasilitas umum

Luas lahan yang kurang memadai Kurang fasilitas umum

Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) di IRJA

80 % SPM : 90

Kuranganya keramahan SDM dan lamanya waktu tunggudokter.

Kurangnya Pengetahuan pasien tentang prosedur rujukan

Kurangnya jumlah dokter spesialis

Kurangnya fasilitas

umumLuas lahan yang kurang memadai Kurang fasilitas umum

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IRNA

80 % SPM : 80

Kurannya keramahan SDM karena tingginya beban kerja karena kurang jumlah Perawat

Kurangnya kuota PNS untuk perawat/bidan Kurang SDM

Persentase Penanganan life saving anak dan dewasa

100 % SPM : 100

Respons time di IGD 3 Menit SPM : ≤ 4

Respons time di poliklinik spesialis 54,4 Menit SPM : ≤60

Kurangnya jumlah dokter spesialis dalam satu poliklinik (hanya ada satu dokter )

Kurangnya kuota PNS untuk dokter dan kurangnya minat untukmenjadi PNS bagi dokter spesialis

Kurang SDM

Jumlah kejadian Medical Error 0 % 0

Waktu Penyediaan Rekam Medik IRJA 19,18 Menit 17

Penyediaan rekam medik yang masih manual.

Masyarakat belum mrngerti pentingnya

Penyediaan rekam medik yang masih manual.

Persentase kegagalanpelayanan Rontgent 5 % 2,5 Pada akhir tahun 2012

baru digunakan CRPasien yang bergerak pada saat di foto

Sarana baru datang akhir tahun 2012

Persentase kesalahan hasil laboratorium 0 % 0

Alat laboratorium masih ada yang manual

Ketidak disiplinan masyarakat dalam SOP pemeriksaan lab misal bilang sdh puasaternyata tidak

Sarana dan PrasaranaLaboratorium

Page 77: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

67

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Kualitas mutu limbah padat dan cair sesuai dengan standart yang telah di tetapkan

Baku mutu limbah cair 95 % 80Kurangnya sarana pengolahan sistim Aerasi

Pengolahan limbah RS dekat dengan pemukiman penduduk

Fasilitas pengolahan air limbah

Baku mutu limbah padat berbahaya sesuai aturan

100 % 100

Jumlah tenaga yang mengikuti Diklat Fungsional

409 orang 550

Tenaga honorer BLUDjika dilatih ada kemungkinan untuk pindah.

Kurangnya kuota PNS Kurangnya kuota PNS

Sulitnya mencari badan penyelenggara diklat sesuai kompetensi

Kurangnya Penyelenggara Diklat yang kompeten

Penyelenggara Diklat

Jumlah tenaga yang mengikuti Diklat Tekhnis

329 orang 300

Tenaga honorer BLUDjika dilatih ada kemungkinan untuk pindah.

Kurangnya kuota PNS Kurangnya kuota PNS

Sulitnya mencari badan penyelenggara diklat sesuai kompetensi

Kurangnya Penyelenggara Diklat yang kompeten

Penyelenggara Diklat

Kajian terhadap renstra Kementrian Kesehatan RI 2015-2019

Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 % SPM : 100%

Sulitnya perubahan status dari umum menjadi jaminan akibat terlambat pengurusan administrasi.

Persepsi yang salah masyarakat tentang pelayanan jaminan sehingga pengurusan administrasi terlambat

Persepsi masyarakat yang salah terhadap pelayanan jaminan kesehatan

Terlambatnya pembayaran tagihan pasien jaminan

Prosedur administrasi Prosedur penagihan

Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan :21,34

Sasaran Kementrian : 58,5

Persentase Rumah Sakit yang mampu PONEK 0%

Sasaran Kementrian : 67

Sudah ada TIM dan sarana Ponek

Belum semua tim mendapat kesempatanpelatihan

PONEK sudah berjalan tetapi belum semua tim dilatih

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita : 2,82

Sasaran Kementrian : 78

Cakupan penanganan neonatal komplikasi : 15,57

Sasaran Kementrian : 60

Prevalensi kasus HIV pada populasi dewasa= 2,59

Sasaran Kementrian : 0,2

Jumlah kasus TB paruper 100.000 penduduk= 794,67

Sasaran Kementrian : 235

Persentase kasus baru TB Paru BTA + yang ditemukan : 53,85

12

Orang

Sasaran Kementrian : 73

Page 78: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

68

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin : 80

Sasaran Kementrian : 80

Tingginya hutang obat RSUD TARAKAN yangpengelolaan menggunakan dana BLUD

Tingginya tagihan pasien jaminan pemerintah kabupatenkota yang terlambat bayar

Prosedur penagihan

Angka kesakitan malaria IS 2010 : 5 / 1000

penduduk

Prevalensi HIV 4,94 IS 2010 : 0,9 Meningkatnya jumlah pasien HIV

Mobilisasi penduduk beresiko tinggi HIV yang tidak terkendali

Meningkatnya jumlah pasien HIV

RTRW

Kawasan PKW, PKL, dan PKLp terdapat Sarana dan Prasaranakesehatan belum optimal

Akses pelayanan kesehatan

Akses pelayanan kesehatan

Jauhnya letak RSUD TARAKAN dari kota sehingga jika malam jarang angkutan umum

Akses pelayanan kesehatan

Kurangnya sarana danprasarana

Akses listirik dan air bersih yang belum optimal

Struktur Geografis lingkungan Rumah Sakit berbukit-bukit yang menjadi pemukiman masyarakat

Rumah Sakit tidak mempunyai kewenangan untuk melarang masyarakat membangun perumahan di kawasan sekitar Rumah Sakit

Kurang tegasnya Pemerintah Daerah thd masyarakat yang membangun perumahan di sekitar lingkungan Rumah Sakit

KLHS

Pemusnahan/pengolahan limbah medis di Rumah sakit masih terbatas.

Kurangnya sarana pengolahan sistim Aerasi

Pemukiman pendudukberkembang mendekati rumah sakit

Kurangnya sarana pengolahan

Pola konsep Green Hospital 48% Developing area 52%

Perencanaan pembangunan mengacu kepada Green hospital

Perkembangan pemukiman penduduk yang sangat dekat dengan RS

Upaya peningkatan mutu RSUD Tarakan mutlak diperlukan terutama

dalam rangka mendukung salah satu agenda Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 yaitu agenda

”Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat” dimana

perbaikan kesejahteraan rakyat tersebut diwujudkan melalui sejumlah

program pembangunan antara lain penanggulangan kemiskinan dan

penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang

pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar.

Dalam bidang kesehatan RSUD Tarakan harus bisa mendukung upaya

peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang antara

lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup (dari 70,7 tahun pada

Page 79: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

69

2009 menjadi 72,0 tahun pada 2016), menurunnya tingkat kematian bayi

( dari 34 per 1.000 kelahiran pada 2008 menjadi 24 pada 2016), dan

kematian ibu melahirkan (dari 307 per 100.000 kelahiran pada 2008 menjadi

118 pada 2014).

Isu-isu strategik dalam kaitan permasalahan yang ada di Rumah Sakit

Umum Daerah Tarakan adalah:

1. Sebagian masyarakat kalangan atas di Tarakan masih memiliki

kecendrungan berobat ke luar daerah (Surabaya, Semarang, dan

Jakarta) atau bahkan ke luar negeri seperti malaysia dan

Singapura.

2. Adanya RS pesaing yang notabene dokternya adalah dokter

RSUD Tarakan.

3. Semakin berkembangnya RS disekitar Tarakan maupun

lingkungan Provinsi Kalimantan Utara sehingga dapat

mengakibatkan menurunnya jumlah pasien yang datang ke RSUD

Tarakan.

4. Biaya bahan obat-obatan yang semakin mahal sehingga

memberikan dampak pada peningkatan biaya pelayanan.

5. Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar diman

masyarakat emakin kritis terhadap kualitas pelayanan yang baik

atau buruk akan memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan

terhadap pelayanan yang masih belum memenuhi standar.

Upaya peningkatan mutu kesehatan RSUD Tarakan dalam

mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara terpilih yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2016 – 2021 Mendukung Misi ke satu, yaitu ”Meningkatkan Kualitas

Sumber daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat” yang salah satu

tujuannya adalah ”Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Kalimantan

Utara, sehingga memiliki ketahanan mental, spiritual dan fisik agar mampu

berperan dan mempunyai daya saing yang tinggi di segala bidang” terutama

Page 80: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

70

dalam rangka pencapaian sasaran ”Meningkatnya Usia harapan Hidup dari

71,2 tahun menjadi 73 tahun”

3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat

eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi

untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu

mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan

menurut Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

pada akhir periode perencanaan.

Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan

Utara untuk tahun 2016-2021, adalah sebagai berikut:

“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang

Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang

Bersih dan Berwibawa”

Posisi Visi untuk tahun 2016-2021 atau jangka menengah ini, dalam

skenario jangka panjang nasional 2005-2025, berada pada periode RPJM

Nasional tahapan ke III (2016-2019) yang berlandaskan pelaksanaan,

pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMN ke II. Dinyatakan dalam

RPJPN, tahapan periode pembangunan ke III ini ditujukan untuk lebih

memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan

keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta

kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

Beberapa butir arahan lainnya berupa upaya untuk mewujudkan

kondisi aman dan damai yang makin mantap; kehidupan yang makin

demokratis; memantapkan kesadaran dan penegakan hukum; meningkatkan

kesejahteraan rakyat termasuk kualitas sumber daya manusia;

memantapkan pembangunan berkelanjutan; menguatkan daya saing

Page 81: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

71

perekonomian; meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan

rencana tata ruang termasuk pengembangan infrastruktur perdesaan.

Mempertimbangkan beberapa butir penting tersebut maka pernyataan

visi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Mandiri: Inti dari bagian visi Mandiri adalah terjadinya proses

pembangunan yang diarahkan untuk mewujudkan Kalimantan

Utara sebagai wilayah yang mandiri.

Sebagai provinsi yang dicita-citakan mandiri, diharapkan akan

mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan

daerah lain yang telah maju dengan mengandalkan pada

kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk

membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan

ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk

mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.

Kemandirian tidak berarti mengisolasi diri melainkan tetap

memahami saling ketergantungan dengan daerah lain dalam

hubungan yang saling mengisi dan bersifat proaktif. Beberapa

permasalahan penting yang terkait dengan kemandirian ini adalah

pemenuhan kebutuhan pangan dan energi serta aspek

pembangunan lainnya dengan penekanan pada aspek sumber

daya manusia menuju Kalimantan Utara yang adil dan makmur.

Keadilan dan kemakmuran diupayakan terjadi pada semua aspek

kehidupan. Masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara diupayakan

memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf

kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan

pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan

pendapat; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di

depan hukum.

b. Aman dan Damai : bagian dari visi ini mengarahkan

pembangunan Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah dengan

kondisi perpaduan kemajemukan masyarakat yang aman dan

damai untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara demografis,

masyarakat di Provinsi Kalimanatan Utara merupakan perpaduan

Page 82: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

72

dari berbagai etnis baik yang merupakan penduduk asli maupun

pendatang yang pada saat ini dan masa mendatang harus bahu

membahu memajukan daerah untuk kesejahteraan masayarakat

Kalimantan Utara. Kemajemukan ini haruslah diarahkan untuk

menjadi potensi pembangunan yang kondusif dengan menjaga

suasana kedamaian diantara berbagai kelompok masyarakat dan

keragaman kemampuan. Secara geografis Kalimantan Utara

merupakan serambi depan bangsa yang berhadapan dengan

negara lain, oleh karena itu suasana aman dan terjaganya

keutuhan wilayah NKRI menjadi salah satu yang penting untuk

diwujudkan. Pertahanan dan keamanan NKRI merupakan urusan

yang secara yuridis formil menjadi tanggung jawab pemerintah

pusat, namun Provinsi Kalimantan Utara haruslah juga berupaya

menciptakan keamanan wilayah sesuai tugas dan

kewenangannya karena dampak keamanan wilayah akan

langsung dirasakan oleh masyarakat setempat. Demikian pula

sebagai daerah yang termasuk berjarak cukup jauh dari

pemerintahan pusat, penegakan hukum sesuai ketentuan juga

harus diwujudkan untuk mendukung suasana aman dan damai

masyarakat Kalimanatan Utara.

c. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa: bagian dari visi ini

mengarahkan pembangunan Provinsi Kalimantan Utara yang

memiliki pemerintahan bersih, transparan dan akuntabel. Sebagai

propvinsi yang baru, Kalimantan Utara harus memulai dengan

dasar yang baik, oleh karena itu terwujudnya pemerintahan yang

bersih dan berwibawa menjadi penting untuk diwujudkan.

Pemerintahan yang bersih dan kemudian berdampak pada

kewibawaan menjadi upaya perwujudan pondasi dibangunnya

Provinsi Kalimantan Utara yang maju dan baik di masa depan.

Dimensi lain yang harus diwujudkan dalam membuat

pemerintahan yang berwibawa adalah dihadirkannya sosok

pemerintahan daerah berupa berbagai sarana dan prasarana

serta kemudahan untuk melayani masyarakat Kalimanatan Utara.

Page 83: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

73

MISI

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan beserta

berbagai butir penjelasannya, maka dirumuskan misi yaitu rumusan umum

tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran

serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan

ditempuh untuk mencapai visi.

Untuk mewujudkan visi Berpadu dalam Kemajemukan untuk

Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan

Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa yang telah

ditetapkan, ada tiga misi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan yaitu:

1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai

3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih

dan Berwibawa

1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

Misi yang pertama, mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang

Mandiri secara umum mengandung arti dilakukannya upaya menciptakan

kondisi yang tidak menggantungkan kepada berbagai pihak lain, kondisi

yang lebih dekat dengan cita-cita pembangunan nasional.

Secara khusus, disamping berbagai upaya lainnya, misi ini

mengupayakan terwujudnya kondisi penting yang selama lima tahun

mendatang harus dicapai dalam rangka mewujudkan visi daerah. Upaya

utama untuk mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri antara

lain: upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan

perekonomian rakyat yang berkelanjutan, dan meningkatkan sumberdaya

manusia yang berkualitas.

Bagian dari misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan

diarahkan untuk menciptakan kondisi berkurangnya kemiskinan masyarakat

berpenghasilan rendah. Bagian dari misi untuk meningkatkan perekonomian

rakyat yang berkelanjutan mengandung makna meningkatkan perekonomian

masyarakat sebesar-besarnya tanpa mengorbankan tingkat

Page 84: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

74

keberlanjutannya (sustainability). Upaya ini akan dipertajam dengan

mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan

ekonomi hijau (green economy); artinya diharapkan ada hasil pembangunan

ekonomi yang berharga untuk dimeratakan. Upaya yang lainnya diarahkan

untuk mencapai kondisi dengan infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah yang

meningkat sejalan dengan pemahaman umum bahwa prasyarat kemajuan

perekonomian wilayah adalah tersedianya sarana dan prasarana

perekonomian wilayah. Upaya penting lainnya yang diperlukan adalah

meningkatkan konektivitas Kalimantan Utara dengan derah lainnya dan

dengan negara tetangga. Upaya penting lain yang diperlukan untuk

mengiringi peningkatan perekonomian wilayah adalah upaya mencapai

meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Bagian dari misi untuk meningkatkan daya saing sumber daya

manusia tak bisa dilepaskan dari berbagai upaya meningkatkan kinerja

wilayah dalam berbagai aspek. Hasil pembangunan yang dilakukan di

Kalimantan Utara harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat. Oleh karena itu upaya ini harus mengandung upaya untuk

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang ada di Kalimantan Utara.

Penajaman upaya ini adalah meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat

dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat sebagai kebutuhan dasar

yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai

Misi yang kedua, mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang aman

dan damai, secara umum mengandung arti terciptanya kondisi yang

menenteramkan masyarakat dalam menjalankan kehidupan mereka sehari-

hari tanpa terganggunya kondisi keamanan dan kedamaian di seluruh

wilayah provinsi.

Secara khusus, disamping berbagai upaya lainnya, misi ini

mengupayakan terwujudnya kondisi penting terkait keamanan dan

kedamaian wilayah yang selama lima tahun mendatang harus tercapai dalam

rangka mewujudkan visi daerah. Upaya utama untuk mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara yang aman dan damai antara lain: menjaga kedaulatan

negara, dan mewujudkan penegakan hukum. Pertahanan dan keamanan

memang merupakan tugas dari pemerintah pusat, namun tanpa

Page 85: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

75

mengesampingkan ketentuan formal yang ada keamanan wilayah Provinsi

Kalimantan Utara sebagai daerah perbatasan perlu diciptakan karena

dampaknya yang langsung dirasakan msyarakat setempat. Oleh karena itu

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara perlu mendukung penciptaan suasana

aman dan damai ini sesuai dengan peran seperti yang diatur dalam

ketentuan yang ada.

Bagian dari misi untuk menjaga kedaulatan negara diarahkan untuk

daerah perbatasan dan wilayah secara keseluruhan. Di perbatasan

diupayakan untuk mendukung kemudahan terjaganya keutuhan NKRI

sedangkan di wilayah keseluruhan diarahkan untuk menjaga keamanan

secara umum. Sedangkan bagian dari misi untuk membangun perbatasan

yang aman diarahkan untuk mewujudkan daerah perbatasan yang tertib dan

tenteram.

Bagian dari misi untuk mewujudkan penegakan hukum diarahkan

pada upaya unutk mewujudkan penegakan hukum dengan cara menyiapkan

berbagai ketentuan untuk menjadi dasar penegakan hukum dan melakukan

berbagai implemenetasi ketentuan tersebut dikeegiatan nyata di lapangan

3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih

dan Berwibawa

Misi yang ketiga yaitu mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang

bersih dan berwibawa, secara umum mengandung arti mengupayakan

terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan prinsip-prinsip

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) sebagai

kondisi yang harus terwujud untuk landasan mewujudkan visi lima tahun ke

depan. Secara khusus misi ini mengupayakan terwujudnya kondisi penting

terkait praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dalam arti bersih

dan berwibawa selama lima tahun mendatang dalam rangka mewujudkan

visi daerah. Upaya utama untuk mewujudkan Pemerintahan Provinsi

Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa antara lain: mewujudkan

pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel; mewujudkan

pelayanan publik yang prima.

Bagian dari misi untuk mengupayakan terwujudnya pemerintahan

yang bersih, transparan, dan akuntabel diarahkan pada upaya mewujudkan

Page 86: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

76

kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas serta

mewujudkan pemerintahan akuntabel.

Bagian dari misi untuk mengupayakan terwujudnya pelayanan publik

yang prima diarahkan pada penguatan suasana pemerintahan yang menjadi

abdi masyarakat dalam pelayanan publik, upaya terwujudnya pelayanan

perizinan yang selalu meningkat dan meningkatnya pelayanan

kependudukan

Berdasarkan visi, misi, dan isu strategis yang ada di Provinsi

Kalimantan Utara, maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

dalam kurun waktu lima tahun. Rumusan tujuan dari ketiga misi RPJMD

Provinsi Kalimantan Utara adalah seperti berikut.

A. Tujuan untuk melaksanakan upaya Misi I: Mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara yang Mandiri

Tujuan yang merupakan penjabaran dari misi pertama ini diarahkan

untuk terwujudnya kondisi penting dalam rangka mencapai visi kemandirian

daerah. Untuk mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri, tiga

penjabaran misi yang harus dilakukan antara lain: meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian rakyat yang

berkelanjutan, dan meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

A.1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam mengupayakan kemandirian derah maka Provinsi Kalimantan

Utara harus memiliki masyarakat yang sejahtera. Dengan kesejahteraan

yang memadai diharapkan tidak terlalu tergantung pada daerah atau wilayah

lainnya sehingga bisa mandiri. Perwujudan masyarakat yang sejahtera akan

diarahkan untuk mengurangi kondisi berkurangnya kemiskinan masyarakat

berpenghasilan rendah. Dengan pengurangan kemiskinan akan lebih nyata

dan terasa peningkatan kesejahteraan masyarakat disamping berbagai

upaya pendukung lainnya.

a) Pengurangan angka kemiskinan sebagai penanda berkurangnya kondisi

kemiskinan masyarakat berpenghasilan rendah perlu diawali dengan

upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan

kelompok rentan miskin.

Page 87: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

77

b) Pengurangan angka pengangguran sebagai penanda lain dari

kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah, diawali dengan upaya

peningkatan perluasan lapangan kerja, upaya peningkatan investasi dan

teknologi yang diarahkan pada investasi dan teknologi yang berorientasi

pada penciptaan lapangan kerja, serta upaya peningkatan kualitas

ketrampilan masyarakat dari kelompok berpenghasilan rendah.

A.2. Meningkatkan Perekonomian Rakyat yang Berkelanjutan

Sebagai bagian dari upaya memandirikan Provinsi Kalimanatan Utara,

tujuan ini mengandung makna meningkatkan perekonomian masyarakat

sebesar-besarnya tanpa mengorbankan tingkat keberlanjutannya

(sustainability). Perwujudan peningkatan perekonomian rakyat yang

berkelanjutan akan diawali dengan upaya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dengn memperhaatikan ekonomi hijau (green economy) dan

meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah secara keseluruhan.

Dengan peningkatan pertumbuhan dan sarana prasarana perekonomian

wilayah yang ditekankan pada perekonomian masyarakat dan bersifat

berkelanjutan, akan lebih tersedia berbagai kemudahan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat disamping berbagai upaya pendukung lainnya.

a) Peningkatan angka pertumbuhan ekonomi sebagai penanda

meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara umum di masyarakat perlu

diawali dengan upaya peningkatan infrastruktur fisik pertanian, upaya

peningkatan ketersediaan sarana produksi pertanian, upaya peningkatan

pemanfaatan lahan pertanian, upaya peningkatan kuantitas dan kualitas

SDM pertanian, upaya peningkatan pengelolaan dan kelembagaan

perekonomian rakyat, upaya peningkatan pengelolaan perikanan

budidaya dan perikanan tangkap, upaya peningkatan produktivitas

perikanan budidaya, upaya peningkatan pengelolaan pesisir, pulau-pulau

kecil dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, upaya

peningkatan daya tarik pariwisata secara terpadu dan berkelanjutan,

upaya peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan kepariwisataan,

upaya pengembangan sistem informasi manajemen dan pemasaran

pariwisata, upaya peningkatan produksi pertambangan, upaya

peningkatan kualitas hasil pertambangan, peningkatkan SDM

pertambangan, upaya peningkatan pengelolaan dan pengendalian

Page 88: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

78

lingkungan, serta upaya peningkatan teknologi pengembangan ekonomi

yang berdaya saing.

b) Meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah merupakan cara

untuk meningkatkan perekonomian wilayah. Peningkatan infrastruktur ini

perlu diawali dengan upaya pengendalian sistem penataaan ruang

wilayah yang terintegrasi sehingga indikasi programnya terlaksana dan

rencana struktur ruang dapat terwujud; upaya pengembangan sarana

prasarana fisik utama transportasi darat, laut dan udara yang secara riil

akan memudahkan pengembangan perekonomian wilayah; upaya

pembangunan infrastruktur dasar wilayah seperti air baku, air minum,

fasilitas permukiman, dan lainnya yang terkait; serta upaya penyediaan

sarana prasarana fisik energi sebagai upaya keterjaminan tersedianya

energi yang diperlukan untuk pengembangan ekonomi wilayah

c) Meningkatnya konektivitas antardaerah dan negara tetangga juga

merupakan arah pembangunan yang dituju untuk memudahkan

pengembangan perekonomian daerah. Peningkatan konektivitas ini

diharapkan dapat dicapai dengan upaya peningkatan prasarana jalan

dan transportasi internal provinsi dan antar negara yang keduanya

mendukung kegiatan perekonomian intra wilayah dan antar wilayah --

bahkan antar negara -- yang sangat diperlukan dalam pengembangan

perekonomian wilayah; sangat diperlukan juga upaya peningkatan

kualitas penyelenggaraan dan aksesibilitas masyarakat terhadap

pelayanan jasa komunikasi dan informatika untuk percepatan

pengembangan perekonomian rakyat yang merupakan bagian

pengembangan perekonomian daerah secara keseluruhan.

d) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup harus dikedepankan dalam

pengembangan perekonomian daeerah. Arahan pengembangan ini

penting untuk mendukung keberlanjutan pengembangan ekonomi di

masa selanjutnya. Jadi walaupun diusahakan terjadinya peningkatan

perekonomian wilayah, tetap tidak mengesampingkan pertimbangan

aspek keberlanjutan. Harapan ini akan dicapai melalui upaya

peningkatan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup; dan upaya

peningkatan pengelolaan sumber daya kehutanan yang berkelanjutan

A.3. Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia

Page 89: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

79

Unsur sumber daya manusia sangat penting dalam meningkatkan

kemandirian daerah. Peningkatan daya saing sumber daya manusia

merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja wilayah dalam berbagai aspek

dan untuk memastikan bahwa hasil pembangunan berdampak pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Penajaman upaya ini

diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan

meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat sebagai kebutuhan dasar yang

harus dipenuhi terlebih dahulu. Dengan pendidikan dan kesehatan yang

memadai akan mendukung daya saing sumberdaya manusia dan diharapkan

pada gilirannya kehandalan SDM ini akan mendukung pencapaian

kemandirian daerah.

a) Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat direncanakan dicapai

melalui upaya peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dan

prasarana pendidikan menengah yang berkualitas; upaya peningkatan

proses pendidikan, mutu tenaga pendidik dan kependidikan menengah,

yang benar-benar bebas gratifikasi; juga pendidikan luar biasa di wilayah

perkotaan, pedalaman, pesisir dan perbatasan; demikian pula upaya

peningkatan minat baca; peningkatan pelestarian dan pemahaman serta

apresiasi sejarah, seni dan budaya daerah dalam memperkuat tradisi

ketahanan keragaman; upaya peningkatan partisipasi pemuda,

keolahragaan, pencegahan masalah narkotika, dan peningkatan sarana

prasarana keolahragaan di seluruh wilayah perkotaan, pedalaman,

pesisir dan perbatasan

b) Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat direncanakan melalui

berbagai upaya terkait peningkatan kesadaran dan peran serta

masyarakat dalam pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat; upaya

peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, sarana-prasarana

kesehatan dan proses pelayanan kesehatan; upaya pemerataan

pelayanan kesehatan, keluarga berencana serta pembangunan keluarga

melalui ketahanan keluarga

B. Tujuan untuk melaksanakan upaya misi II: Mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara yang Aman dan Damai

Misi kedua ini dijabarkan kedalam upaya-upaya yang mendukung

terjaganya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan penegakan

Page 90: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

80

hukum. Kedua hal ini penting dalam rangka mewujudkan visi keamanan

daerah dan suasana yang damai. Oleh karena itu dirumuskan berbagai hal

yang harus dilakukan untuk menjabarkan misi ke dua ini antara lain menjaga

kedaulatan negara dan mewujudkan penegakan hukum.

B.1. Menjaga Kedaulatan Negara

Kewenangan tentang pertahanan dan kemanan dalam menjaga

kedaulatan negara sesuai ketentuan yang berlaku memang bukan tugas

pokok pemerintahan provinsi, namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

sebagai daerah yanag berbatasan langsung dengan negara lain tetap perlu

berperan untuk mendukung kedaulatan negara sesuai dengan peran provinsi

yang diatur dalam ketentuan yang berlaku. Sedangkan di wilayah

keseluruhan diarahkan untuk mendukung peciptaan keamanan dan

ketertiban wilayah.

a) Peningkatan terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

dilakukan dengan upaya peningkatan sistem penjagaan kedaulatan

negara sehingga terwujud sistem yang terpadu antara pemerintah pusat,

provinsi, dan kabupaten/kota beserta perangkatnya sesuai peran dan

kewenangan masing-masing; upaya penguatan implementasi kerjasama

antar negara sebagai upaya menjaga kedaulatan secara kooperatif dan

bukan yang konfrontatif; upaya peningkatan peran desa perbatasan

dalam menjaga keutuhan NKRI dengan lebih miningkatkan kesadaran

kebangsaan dan sebagai bagian dari NKRI melalui berbagai kebijakan

dan program pembangunan yang memperkuat nuansa kehadiran negara

dan pemerintah terutama di daerah perbatasan.

b) Peningkatan terjaganya keamanan wilayah baik secara umum maupun

terkait dengan kemajemukan masyarakat Kalimantan Utara, dilakukan

dengan upaya peningkatan pencegahan, penanganan, gangguan

kemanan beserta pembinaan pasca gangguan keamanan.

B.2. Membangun Daerah Perbatasan yang Aman

Perbatasan merupakan salah satu keunikan dari Provinsi Kalimantan

Utara dengan terbentangnya 1.038 kilometer garis perbatasan. Oleh karena

itu menuju kondisi terbangunnya daerah perbatasan yang aman adalah

unsur penting dalam membangun Kalimantan Utara yang aman dan damai.

Page 91: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

81

Penjabaran lebih lanjut berupa upaya untuk mewujudkan sasaran berupa

daerah perbatasan yang tertib dan tentram. Secara lebih rinci hal ini

diarahkan untuk menguatkan strategi fasilitasi perwujudan wilayah

perbatasan yang mendukung wilayah yang tertib dan tentram dengan arahan

meningkatkan kondisi tertib dan aman di wilayah perbatasan; meningkatkan

koordinasi antar lembaga yang mendukung wilayah perbatasan yang tertib

dan aman; serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan

wilayah perbatasan yang tertib dan aman

B.3. Mewujudkan Penegakan Hukum

Kewenangan terkait penegakan hukum dan perundangan yang

menjadi kewenangan dan tugas daerah diutamakan pada regulasi yang

berlaku di daerah seperti yang diatur dalam ketentuan yang ada. Untuk

mewujudkan penegakan hukum diarahkan pada upaya menyiapkan berbagai

ketentuan penegakan hukum dan implementasi ketentuan tersebut di

lapangan. Berbagai hal untuk mencapai tujuan ini adalah dengan

meningkatkan upaya terkait kelengkapan dan intensitas pemanfaatan

ketentuan, sumberdaya dan sarana penegakan hukum lainnya; serta upaya

perwujudan aturan penegakan hukum yang memadai mulai dari peraturan

daerah, peraturan kepala daerah samapai dengan aturan pelaksanaannya.

C. Tujuan untuk melaksanakan misi III: Mewujudkan Pemerintahan

Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa

Tujuan yang merupakan penjabaran dari misi ketiga ini diarahkan

untuk terciptanya kondisi penting dalam rangka mewujudkan visi

Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa. Berkenaan dengan kondisi

Provinsi Kalimantan Utara dan visi yang ada, untuk penjabarannya perlu

dilakukan dua hal utama, yang pertama adalah pemerintahan yang bersih,

transparan, dan akuntabel, dan hal yang kedua adalah pelayanan publik

yang prima

C.1. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, dan

Akuntabel

Dalam mengupayakan praktek kepemerintahan yang baik (good

governance) maka Provinsi Kalimantan Utara harus memiliki pemerintahan

Page 92: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

82

yang bersih, transparan, dan akuntabel. Jika kondisi kepemerintahan yang

dituju ini bisa dicapai, maka dapat diharapkan akan terjadi proses percepatan

pencapaian tujuan dari misi pertama dan kedua yang pada waktunya akan

lebih mendekatkan pada visi pembangunan lima tahun mendatang.

Perwujudan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel

memerlukan dua upaya pembangunan utama yaitu kelembagaan yang

berkualitas dan pemerintahan yang akuntabel, disamping upaya pendukung

lainnya.

a) Kelembagaan dan ketatalaksanaan yang berkualitas direncanakan

dicapai dengan meningkatkan upaya mewujudkan tata kelola dan

reformasi birokrasi pemerintahan; upaya peningkatan kapasitas

kelembagaan pemerintah daerah; upaya peningkatan profesionalisme

dan kompetensi sumberdaya aparatur; upaya peningkatan kapasitas

aparatur pemerintahan desa dalam mendukung implementasi undang-

undang tentang desa; serta berbagai upaya terkait pengembangan

kebijakan yang berperspektif gender dan pemenuhan hak anak

b) Pemerintahan yang akuntabel dicapai dengan upaya peningkatan sistem

pengawasan dan pengendalian internal yang efektif; upaya peningkatan

kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan; upaya

peningkatan kualitas laporan keuangan dan aset daerah; serta upaya

peningkatan pelayanan umum, komunikasi, dan informasi.

C.2. Mewujudkan pelayanan publik yang prima

Praktek kepemerintahan yang baik (good governance) haruslah

diwujudkan di Provinsi Kalimntan Utara senyampang dengan dimulainya

pemerintahan sebagai daerah otonomi baru. Budaya yang mengedepankan

pelayanan prima sangat penting sejak dini ditumbuhkan sebagai nilai dasar

(values) nilai birokrasi pemerintahan dan pemangku kepentingan lainnya

yang terkait. Dengan kondisi kepemerintahan yang mengedepankan

pelayanan prima diharapkan akan menguatkan proses percepatan

pencapaian visi pembangunan daerah. Perwujudan pelayanan publik yang

prima memerlukan dua upaya pembangunan utama yaitu penguatan sikap

menjadi abdi masyarakat dalam pelayanan publik, dan yang kedua

peningkatan pelayanan perizinan, pelayanan kependudukan yang handal

disamping berbagai upaya pendukung lainnya.

Page 93: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

83

a) Menjadi abdi masyarakat dalam pelayanan publik merupakan hal yang

penting untuk ditumbuhkan dan dikembangkan di dalam birokrasi

pemerintahan. Dalam mencapai kondisi ini perlu dilakukan upaya

peningkatan sistem pelayanan yang prima; serta upaya pembentukan

jiwa KORSA yang bersifat abdi masyarakat.

b) Menciptakan pelayanan perizinan dan dilakukan dengan peningkatan

kualitas dan kuantitas proses pelayanan perizinan; upaya

pengembangan regulasi pelayanan perizinan yang berkualitas.

c) pelayanan kependudukan yang berkualitas dengan cara meningkatkan

kualitas dan kuantitas pelayanan kependudukan melalui pengembangan

sistem data kependudukan dan meningkatkan kemampuan SDM dalam

pemanfaatan teknologi informasi.

Selanjutnya tujuan yang masih bersifat kualitatif diuraikan menjadi

berbagai sasaran yang lebih jelas indikator pencapaiannya. Sasaran dalam

RPJMD merupakan rumusan keadaan yang diperlukan untuk mencapai atau

menjelaskan tujuan, dalam hal ini satu tujuan dapat dicapai melalui beberapa

sasaran dan seharusnya memperhatikan isu-isu strategis daerah. Sasaran

yang baik dirumuskan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional,

untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu masa jabatan kepala daerah.

Karakteristik sasaran yang lain adalah harus jelas dan tidak mengandung

banyak penafsiran, sedapat mungkin bisa dibuktikan atau diverifikasi pada

waktu dievaluasi, dan jelas kerangka waktunya.

3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota

3.3.1. Telahaan Renstra Kementerian Kesehatan

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak ada

visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia

yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah

melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

Page 94: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

84

daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA

CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan

kualitas hidup manusia Indonesia.

A. TUJUAN

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1)

meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya

tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial

dan finansial di bidang kesehatan.

Page 95: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

85

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum

siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,

kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau

outcome). dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator

yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup

(SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI

2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000

kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan

preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)

dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di

bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan

kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi

10%

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan

dari 6,80 menjadi 8,00.

B. SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan

dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan

sebesar 85%. b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang

energi kronik sebesar 18,2%.

b. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki

kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar

80%.

Page 96: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

86

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan

dicapai adalah:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan

lingkungan sebesar 40%.

b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun

sebesar 5,4%.

3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan,

dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang

terakreditasi sebanyak 5.600.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang

terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan

alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

sebesar 90%.

b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat

kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35

jenis.

c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran

yang memenuhi syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga

Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga

kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter

spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar

60%.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya

sebanyak 56,910 orang.

Page 97: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

87

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung

pembangunan kesehatan.

b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat

baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri,

dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program

kesehatan sebesar 20%.

b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan

sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.

c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang

kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40.

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan

pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan

anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber

sebanyak 34 provinsi.

b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak

100 rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan

kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35

buah.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan

pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola

program kesehatan dan atau pemangku kepentingan

sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas)

bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

10.Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih,

dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki

temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.

Page 98: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

88

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian

Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai

persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan

dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%. 12.

Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah:

12.Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan

prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan

untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%

C.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-

2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan

kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia

yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam

lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.

Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun

2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan

oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian

Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang

pada balita.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka

strategi pembangunan kesehatan 2005- 2025 adalah: 1) pembangunan

nasional berwawasan kesehatan; 2) pemberdayaan masyarakat dan daerah;

Page 99: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

89

3) pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan; 4) pengembangan

dan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan 5)

penanggulangan keadaan darurat kesehatan.

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah

meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan

perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

Tabel. 3.2

Sasaran pembangunan kesehatan pada RPJMN 2015-2019

N

o

Indikator Target Awal Target

20191. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat

a. Angka kematian ibu per

100.000 kelahiran hidup

346 (SP 2010) 306

b. Angka kematian bayi per

1.000 kelahiran hidup

32

(2012/2013)

24

c. Prevalensi kekurangan gizi

(underweight) pada anak

balita (persen)

19,6 (2013 17,0

d. Prevalensi stunting (pendek

dan sangat pendek) pada

anak baduta (bawah dua

tahun) (persen)

32,9 (2013) 28,0

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak

Menular

a. Prevalensi Tuberkulosis (TB)

per 100.000 penduduk

297 (2013) 245

b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota

mencapai eliminasi malaria

212 (2013) 300

d. Prevalensi tekanan darah

tinggi (persen)

25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas pada 15,4 (2013) 15,4

Page 100: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

90

penduduk usia 18+ tahun

(persen)

f. Prevalensi merokok penduduk

usia < 18 tahun

7,2 (2013) 5,4

3. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan

a. Jumlah kecamatan yang

memiliki minimal satu

Puskesmas yang tersertifikasi

akreditasi

0 (2014) 5.600

b. Jumlah kabupaten/kota yang

memiliki minimal satu RSUD

yang tersertifikasi akreditasi

nasional

10 (2014) 481

c. Presentase kabupaten/ kota

yang mencapai 80 persen

imunisasi dasar lengkap pada

bayi

71,2 (2013) 95

4. Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan,

Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber Daya Kesehatan

a. Persentase kepesertaan SJSN

kesehatan (persen)

51,8 (Oktober

2014)

Min 95

b. Jumlah Puskesmas yang

minimal memiliki lima jenis

tenaga kesehatan

1.015 (2013) 5.600

c. Persentase RSU kabupaten/

kota kelas C yang memiliki

tujuh dokter spesialis

25 (2013) 60

d. Persentase ketersediaan obat

dan vaksin di Puskesmas

75,5 (2014) 90,0

e. Persentase obat yang

memenuhi syarat

92 (2014) 94

Page 101: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

91

3.3.2. Telahaan Renstra Kabupaten/Kota

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara

mengacu pada RPJMN Kementerian Kesehatan dan RPJMD Propinsi

Kalimantan Utara. Dalam RPJMN kementerian kesehatan 2014-2019

tertuang visi “derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”.

Sasaran dari visi tersebut adalah Usia Harapan Hidup (UHH), Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Gizi. Visi tersebut

dijabarkan dalam 9 (sembilan) misi yaitu :

a. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, anak dan keluarga berencana

serta lanjut usia

b. Pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular

dan penyehatan lingkungan

c. Pemenuhan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia

kesehatan

d. Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan dengan memperkuat upaya

promotif preventif

e. Peningkatan pelayanan kefarmasian, alat kesehatan dan pengawasan

obat dan makanan

f. Penguatan status gizi masyarakat

g. Penguatan pemberdayaan masyarakat

h. Mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional

i. Penguatan manajemen kesehatan

Misi tersebut sekaligus menjadi arah kebijakan pembangunan

kesehatan 2014-2019. Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor

kesehatan,melainkan juga tanggung jawab dari berbagai sektor terkait

lainnya; disamping tanggung jawab individu dan keluarga. Masyarakat masih

ditempatkan sebagai objek dalam pembangunan kesehatan, promosi

kesehatan sangat diharapkan mampu merubah

perilaku masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) perlu ditingkatkan, begitu pula peningkatan upaya

kesehatan sehingga angka kesakitan yang diserita oleh masyarakat bisa

Page 102: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

92

ditekan. Masih kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan

distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, disamping itu juga

menimbulkan permasalahan pada kasus tertentu.

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan

menuntut kesiapan pelayanan kesehatan seperti fasilitas pelayanan

kesehatan, tenaga kesehatan, dukungan obat dan vaksin, sistem rujukan

serta sistem informasi. Dengan melihat visi dan misi Renstra Kemenkes dan

Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Utara, jelas pembangunan

kesehatan lebih mengarah pada upaya promotif dan preventif.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis Dinas Kesehatan dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan)

I. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis Dinas Kesehatan

Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) harus

memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain dalam paradigma sehat

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk peruntukan

tata ruang. Pembangunan aspek kesehatan dipastikan tidak akan melanggar

rencana tata ruang wilayah.

Berdasarkan kajian KLHS yang dilakukan Provinsi Kalimantan Utara

untuk penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara, terdapat 12 (dua

belas) program yang diperkirakan mempengaruhi dampak lingkungan

strategis. Dinas Kesehatan selama 5 (lima) tahun ke depan tidak

memberikan dampak lingkungan strategis.

II. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

a. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok

rumah sakit maka tetap memperhatikan rencana tata ruang wilayah yang

ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang

Page 103: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

93

terhadap kebutuhan pelayanan Rumah Sakit, dengan membandingkan

antara struktur dan pola ruang eksisting yang ada dengan mengacu

rancangan RTRW Provinsi Kalimantan Utara dan memperhatikan RTRW

kota Tarakan.

b. Telaahan Terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS

adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar

dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

rencana, dan/atau program.

Tabel 3.3

Analisis KLHS Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya

No.Hasil KLHS terkait Tugas

dan Fungsi PDPermasalahanpelayanan PD

FaktorPenghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)1 Tuntutan pengelolaan limbah

medis di Rumah Sakit sesuai baku mutu

Kurangnya sarana pengolahan

Mahalnya biaya operasional pengelolaan limbah

Dukungan dari pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

2 Pola konsep Green Hospital 48% Developing area 52%

Pembangunan dan pembukaan lahan baru harus sesuai dengan pola konsep green area 25%

Perkembangan pemukiman penduduk sekitar Rumah Sakit yang sangat pesat

Adanya kebijakan dari pemerintah Kota Tarakan untuk membatasi jumlah pemukinan di area hijau

3.5. Penetapan Isu-isu Strategis

Berdasarkan hasil Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas)

yang dilaksanakan melibatkan kantor pusat, kantor daerah serta Satuan

Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, di dapatkan serta di

rumuskan isu-isu strategis di bidang kesehatan yang meliputi :

A. Resolusi 1: Penguatan Fasyankes Layanan Primer

1) Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota melakukan upaya

Penguatan Fasyankes terutama dilakukan dengan pemenuhan

Page 104: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

94

infrastruktur yang memenuhi standar, diutamakan untuk pelaksanaan

upaya promotif dan preventif.

2) Membangun sistem informasi keluarga

3) Memenuhi SDM yang terakreditasi sesuai dengan standar Permenkes

75 Tahun 2014.

B. Resolusi 2: Akreditasi Fasyankes

1) Penguatan Akreditasi Fasyankes dilakukan dengan membangun

komitmen pimpinan daerah dalam pelaksanaan akreditasi fasyankes

2) Pemenuhan SDM yang melakukan akreditasi RS dan Puskesmas

serta pemenuhan ketersediaan dan kesinambungan dana akreditasi.

C. Resolusi 3: Sistem Rujukan

1) Pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah tentang kriteria

penerapan sistem rujukan.

D. Resolusi 4: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Peningkatan

Kewaspadaan Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB)

1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebarluaskan

informasi dan edukasi secara berkala dan terus menerus melalui

berbagai saluran media kepada masyarakat dengan melibatkan

stakeholder dan jejaring tentang bahaya penyakit dan

penanggulangannya. Untuk pencegahan penyakit, perlu perubahan

perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan upaya CERDIK (Cek

kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolah raga,

Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola Stres). Melaksanakan

surveilans dan EWARS sesuai SOP yang dipantau secara berjenjang

dengan memastikan setiap petugas terkait memahami dan

melaksanakan. Perlu adanya peningkatan kapasitas dengan

melakukan in house training maupun pelatihan-pelatihan. Membangun

jejaring dan mengembangkan sistem rujukan secara berjenjang

termasuk laboratorium nasional dengan mengoptimalkan Labkesda

Prov dan kabupaten/kota.

2) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan upaya

pencegahan spesifik dilakukan secara rutin melalui kajian

epidemiologi seperti Imunisasi, IVA dan kryo, pemberian kelambu,

kegiatan pengobatan massal untuk penyakit tertentu dan kegiatan

spesifik lainnya.

Page 105: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

95

3) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus melakukan respon

cepat yang terintegrasi dan spesifik dengan melibatkan lintas program

dan lintas sector apabila melalui kajian epidemiologi terdeteksi adanya

kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk

mengoptimalkan penanganan KLB diperlukan simulasi secara berkala

untuk penanggulangan wabah/KLB termasuk simulasi pendanaannya

dari berbagai sumber dengan melibatkan lintas sektor.

4) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam upaya Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit dan respon cepat penanggulangan KLB

dibutuhkan regulasi daerah yang mengacu pada peraturan yang ada.

E. Resolusi 5: Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah

1) Pemerintah pusat melakukan pengalokasian anggaran kesehatan

melalui APBN sektor kesehatan sebesar 5%

2) Pemerintah daerah meningkatkan alokasi APBD kesehatan

provinsi/kabupatenupaten/kota 10% di luar gaji

3) Pemerintah daerah mendayagunakan corporate social responsibility

(CSR), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, dan Dana Pajak

Rokok.

F. Resolusi 6: Pengalokasian anggaran promotif dan preventif

1) Pemerintah pusat dan daerah mengalokasikan anggaran kesehatan

terutama pada kegiatan promotif dan preventif melalui pengalokasian

APBN dan APBD dalam jumlah yang memadai

2) Pemerintah pusat dan daerah melakukan sinkronisasi antara usulan

dan realisasi pelaksanaan DAK.

G. Resolusi 7: Pemanfaatan anggaran kesehatan

1) Pemerintah pusat dan daerah memanfaatkan anggaran kesehatan

melalui APBN, APBD, DAK non fisik, BOK, Dana Bagi Hasil Cukai

Hasil Tembakau, Dana Pajak Rokok, dan Dana Desa untuk kegiatan

promotif dan preventif melalui pendekatan keluarga sehat secara

efektif dan efisien

2) Optimalisasi dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk turut

mendukung kegiatan promotif dan preventif.

H. Resolusi 8: Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan tidak merata antar

daerah

Page 106: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

96

1) Pemda Provinsi dan Kab/Kota melakukan pemetaan SDM Kesehatan

dengan menggunakan Sistem Informasi SDM Kesehatan dan

menyusun perencanaan kebutuhandenganmerujuk pada Permenkes

Nomor 33/2015 serta mengajukan formasi CPNS ke Badan

Kepegawaian Daerah (BKD). Kementerian Kesehatan melakukan

advokasi kepada MENPAN-RB dan BKN untuk mengalokasikan

formasi CPNS sesuai kebutuhan masing-masing Pemda.

2) Pemda Provinsi dan Kab/Kota mempunyai kewenangan untuk

mengatasi maldistribusi di daerahnya dengan Peraturan Gubernur

atau Peraturan Bupati/Walikota, dan memperkuat kooordinasi dengan

BKD dalam penempatan tenaga kesehatan. Kementerian Kesehatan

melakukan advokasi ke KEMENDAGRI, KEMENPAN-RB dan BKN

agar BKD Provinsi dan Kab/Kota memperhatikan pertimbangan dan

usulan Dinkes Provinsi, dan Kab/Kota.

3) Pemda Kab/Kota yang memiliki kapasitas fiskal rendah mengajukan

kebutuhan formasi CPNS ke MENPAN dan alokasinya didukung oleh

alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran

2017. Kementerian Kesehatan mengusulkan ke KEMENKEU untuk

mengembangkan mekanisme penganggaran Dana Alokasi Khusus

Non Fisik untuk pemenuhan honorSDM Kesehatan di daerah tersebut.

I. Resolusi 9: Pemenuhan jenis nakes belum sesuai standar

1) Pemda Provinsi dan Kab/Kota dapat memanfaatkan Perpres Wajib

Kerja Dokter Spesialis (rancangan) untuk mendistribusikan Dokter

Spesialis dengan menyusun rencana kebutuhan dan lokasi RS serta

menyiapkan dukungan berupa insentif daerah dan ketersediaan alat

kesehatan. Kementerian Kesehatan menempatkan Dokter Spesialis

dengan menggunakan APBN dengan prioritas di daerah yang tidak

diminati sesuai UU No 23 Tahun 2014, bekerjasama dengan

Organisasi Profesi dan Fakultas Kedokteran.

2) Pemda Kab/Kota dapat memanfaatkan dana BOK untuk merekrut

tenaga kontrak (sesuai Undang-Undang ASN) promosi kesehatan di

setiap puskesmas dengan pendidikan minimal D3 Kesehatan (tenaga

Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Gizi,

TehnisKefarmasian dan Analis Laboratorium).Kementerian Kesehatan

akan merevisi Permenkes Nomor 82 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Page 107: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

97

Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan, Serta

Sarana dan Prasarana Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan

Tahun Anggaran 2016.

Dalam menentukan isu-isu strategis 5 tahun kedepan yang dituangkan

dalam renstra pembangunan bidang kesehatan/RSUDTarakan, selain

menelaah Renstra K/L, RTRW dan KLH perlu juga analisa lingkungan

internal dan analisis lingkungan external dengan pencermatan

(scanning) terhadap lingkungan dengan menggunakan analisis SWOT,

Yaitu menganalisis berbagai kekuatan (strength), kelemahan (weakeness),

dan peluang (opporrtunity) serta ancaman (treat) yang dimiliki dan

dimaksimalkan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Tabel 3.4Isu-isu Strategis RSUD Tarakan

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

MutuPelayanan

Efesiensi Pelayanan :

Bed Occupancy Rate (BOR) Persentase Pemakaian Tempat Tidur

79,04 % IS 2010 : 75-85BOR antar kelas tidak merata, BOR Kelas III mencapai 90%

Pasien jaminan pemerintah seperti BPJS di jamin di kelas III

Tempat Tidur Kealas III kurang

Leng Of Stay (LOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien

3,60 Hari IS 2010 : 4-6 HARI

RSUD TARAKAN adalah Rumah sakit rujukan, sehingga pasien yang datang sudah memerlukan penanganan yang komplek

sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Angka pencapaian LOS RSUD TARAKANMasih didalam standarefisiensi tetapi jika dilihat dari anggkanya hampir keluar dari zona efisiensi

Sarana dan Prasaranauntuk pengembangan pelayanan kurang

Jumlah dokter spesialis di rumah sakit belum mencapai target kebutuhan (Berdasarkan Permenkes 340 tahun 2010 standarisasi RS B minimal 8 spesialis dari 13 spesialis , minimal 4 sub spesialisuntuk pelayanan gigi minimal ada 4 spesialis

Kurangnya minat dokter spesialis untuk menjadi PNS di Kalimantan Utara

Pemberian Insentip dan fasilitas yang kurang memadai

Page 108: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

98

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Rasio perawat/bidan dirumah sakit belum mencapai target kebutuhan (setiap 1 TT satu perawat/bidan)

Kurangnya kuota PNS untuk perawat/bidan

Antara usulan dan realisasi tidak pernah terpenuhi

Meningkatnya penyakit akibat pola hidup tidak sehat seperti diabetas, stroke, jantung, kanker, dll

Pola hidup masyarakatyang tidak baik

Berubahnya pola penyakit di masyarakat

Bed Turn Over (BTO) Frekuensi pemakaian tempat tidur

63,30 kali/tahun

IS 2010 : 40 - 50 kali/tahun

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Pasien jaminan pemerintah BPJS di jamin di kelas III

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Turn Over Interval (TOI) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati

1,11 Hari IS 2010 : 1-3 HARI Kurangnya jumlah Tempat Tidur

Pasien jaminan pemerintah BPJS di jamin di kelas III

Kurangnya jumlah Tempat Tidur

GDR 2,7 % 4,50% Kurangnya sarana prasarana

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

Letak RSUD TARAKANyang sulit dijangkau angkutan umum pada malam hari

NDR 1,3 % 2,50% Kurangnya sarana prasarana

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawat daruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

Persentase kematian ibu dalam persalinan

a.Pendarahan 0,00 % SPM : 0,00

b. Eklampsia 0 % SPM : ≤ 9%

Sebagai Rumah sakit rujukan, RSUD TARAKAN menerima pasien dengan kasus yang komplek

Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan

Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit

c. Sepsis 0,00 %

SPM : ≤ 0%

Persentase pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam

0,47 % SPM : ≤ 2,5%Meningkatnya penyakit akibat pola hidup tidak sehat

Pola hidup masyarakatyang tidak baik

Berubahnya pola penyakit di masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IGD

80 % SPM : 85%Kurangnya komunikasitenaga kesehatan dengan pasien

Kurangnya Pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur penanganan kegawat daruratan

Kuranganya keramahan SDM ketika menangani kasus kegawat daruratan

Page 109: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

99

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Kurangnya fasilitas umum

Luas lahan yang kurang memadai Kurang fasilitas umum

Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) di IRJA

80 % SPM : 90

Kuranganya keramahan SDM dan lamanya waktu tunggudokter.

Kurangnya Pengetahuan pasien tentang prosedur rujukan

Kurangnya jumlah dokter spesialis

Kurangnya fasilitas

umumLuas lahan yang kurang memadai Kurang fasilitas umum

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IRNA

80 % SPM : 80

Kurannya keramahan SDM karena tingginya beban kerja karena kurang jumlah Perawat

Kurangnya kuota PNS untuk perawat/bidan Kurang SDM

Persentase Penanganan life saving anak dan dewasa

100 % SPM : 100

Respons time di IGD 3 Menit SPM : ≤ 4

Respons time di poliklinik spesialis 54,4 Menit SPM : ≤60

Kurangnya jumlah dokter spesialis dalam satu poliklinik (hanya ada satu dokter )

Kurangnya kuota PNS untuk dokter dan kurangnya minat untukmenjadi PNS bagi dokter spesialis

Kurang SDM

Jumlah kejadian Medical Error 0 % 0

Waktu Penyediaan Rekam Medik IRJA 19,18 Menit 17

Penyediaan rekam medik yang masih manual.

Masyarakat belum mrngerti pentingnya

Penyediaan rekam medik yang masih manual.

Persentase kegagalanpelayanan Rontgent 5 % 2,5 Pada akhir tahun 2012

baru digunakan CRPasien yang bergerak pada saat di foto

Sarana baru datang akhir tahun 2012

Persentase kesalahan hasil laboratorium 0 % 0

Alat laboratorium masih ada yang manual

Ketidak disiplinan masyarakat dalam SOP pemeriksaan lab misal bilang sdh puasaternyata tidak

Sarana dan PrasaranaLaboratorium

Kualitas mutu limbah padat dan cair sesuai dengan standart yang telah di tetapkan

Baku mutu limbah cair 95 % 80Kurangnya sarana pengolahan sistim Aerasi

Pengolahan limbah RS dekat dengan pemukiman penduduk

Fasilitas pengolahan air limbah

Baku mutu limbah padat berbahaya sesuai aturan

100 % 100

Jumlah tenaga yang mengikuti Diklat Fungsional

409 orang 550

Tenaga honorer BLUDjika dilatih ada kemungkinan untuk pindah.

Kurangnya kuota PNS Kurangnya kuota PNS

Sulitnya mencari badan penyelenggara diklat sesuai kompetensi

Kurangnya Penyelenggara Diklat yang kompeten

Penyelenggara Diklat

Page 110: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

100

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Jumlah tenaga yang mengikuti Diklat Tekhnis

329 orang 300

Tenaga honorer BLUDjika dilatih ada kemungkinan untuk pindah.

Kurangnya kuota PNS Kurangnya kuota PNS

Sulitnya mencari badan penyelenggara diklat sesuai kompetensi

Kurangnya Penyelenggara Diklat yang kompeten

Penyelenggara Diklat

Kajian terhadap renstra Kementrian Kesehatan RI 2015-2019

Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 % SPM : 100%

Sulitnya perubahan status dari umum menjadi jaminan akibat terlambat pengurusan administrasi.

Persepsi yang salah masyarakat tentang pelayanan jaminan sehingga pengurusan administrasi terlambat

Persepsi masyarakat yang salah terhadap pelayanan jaminan kesehatan

Terlambatnya pembayaran tagihan pasien jaminan

Prosedur administrasi Prosedur penagihan

Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan :21,34

Sasaran Kementrian : 58,5

Persentase Rumah Sakit yang mampu PONEK 0%

Sasaran Kementrian : 67

Sudah ada TIM dan sarana Ponek

Belum semua tim mendapat kesempatanpelatihan

PONEK sudah berjalan tetapi belum semua tim dilatih

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita : 2,82

Sasaran Kementrian : 78

Cakupan penanganan neonatal komplikasi : 15,57

Sasaran Kementrian : 60

Prevalensi kasus HIV pada populasi dewasa= 2,59

Sasaran Kementrian : 0,2

Jumlah kasus TB paruper 100.000 penduduk= 794,67

Sasaran Kementrian : 235

Persentase kasus baru TB Paru BTA + yang ditemukan : 53,85

12

Orang

Sasaran Kementrian : 73

Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin : 80

Sasaran Kementrian : 80

Tingginya hutang obat RSUD TARAKAN yangpengelolaan menggunakan dana BLUD

Tingginya tagihan pasien jaminan pemerintah kabupatenkota yang terlambat bayar

Prosedur penagihan

Angka kesakitan malaria IS 2010 : 5 / 1000

penduduk

Prevalensi HIV 4,94 IS 2010 : 0,9 Meningkatnya jumlah pasien HIV

Mobilisasi penduduk beresiko tinggi HIV yang tidak terkendali

Meningkatnya jumlah pasien HIV

RTRW

Kawasan PKW, PKL, dan PKLp terdapat Sarana dan Prasaranakesehatan belum optimal

Akses pelayanan kesehatan

Akses pelayanan kesehatan

Jauhnya letak RSUD TARAKAN dari kota sehingga jika malam jarang angkutan umum

Akses pelayanan kesehatan

Page 111: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

101

ASPEKKAJIAN

CAPAIAN /KONDISISTANDAR

YANGDIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMASALAHAN

INTERNAL EKSTERNAL

Kurangnya sarana danprasarana

Akses listirik dan air bersih yang belum optimal

Struktur Geografis lingkungan Rumah Sakit berbukit-bukit yang menjadi pemukiman masyarakat

Rumah Sakit tidak mempunyai kewenangan untuk melarang masyarakat membangun perumahan di kawasan sekitar Rumah Sakit

Kurang tegasnya Pemerintah Daerah thd masyarakat yang membangun perumahan di sekitar lingkungan Rumah Sakit

KLHS

Pemusnahan/pengolahan limbah medis di Rumah sakit masih terbatas.

Kurangnya sarana pengolahan sistim Aerasi

Pemukiman pendudukberkembang mendekati rumah sakit

Kurangnya sarana pengolahan

Pola konsep Green Hospital 48% Developing area 52%

Perencanaan pembangunan mengacu kepada Green hospital

Perkembangan pemukiman penduduk yang sangat dekat dengan RS

Page 112: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

102

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

4.1.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan dalam pembangunan

kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara

berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, peningkatan sarana dan prasarana

kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia, obat dan

perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen

kesehatan.

Dalam upaya perwujudan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 yang akan datang akan diarahkan pada

pencapaian tujuan yaitu :

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata .

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan) yaitu Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.

4.1.2. Sasaran

Sasaran pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2016 - 2021 sebagaimana tujuan yang akan dicapai adalah sebagai

berikut:

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata, dengan sasaran :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas.

2. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat

penyakit menular dan tidak menular.

3. Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi

terutama bagi masyarakat miskin.

Sedangkan sasaran dari UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

merupakan tujuan antara perwujudan kondisi atau keadaan ideal yang

Page 113: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

103

diharapkan. Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan

strategis yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam

kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur, baik secara

kuantitatif maupun kualitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan.

Sasaran yang ditetapkan rumah sakit umum daerah tarakan untuk tahun

2016-2021 adalah :

1. Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien2. Meningkatnya jumlah SDM3. Meningkatnya kompetensi SDM4. Meningkatnya jumlah dan jenis peralatan5. Terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana

Page 114: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

TUJUANINDIKATOR

TUJUAN

TARGETINDIKATOR

TUJUAN(2021)

SASARANINDIKATORKINERJASASARAN

KONDISIKINERJA

PADAAWAL

RENSTRA

TARGET KINERJAPADA TAHUN

KONDISIKINERJA

PADAAKHIR

RENSTRA

2017 2018 2019 2020 2021

Peningkatan kualitaspelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,berkeadilan dan merata

Persentase peningkatan danpemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas

75

Meningkatkan pelayanan kesehatan, keluargayang berkualitas

Usia harapan hidup 73.35 7474.8

075 77 75 75

Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

300 280 240 220 200 160 160

Angka kematian bayiper 1000 kelahiran hidup

21 20 18 17 10 15 15

Menurunkan angka kesakitan, kematiandan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular

Angka kesakitan

malaria per 1.000

penduduk

1000 4,5 4 3 2 1 1

Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk

45 44 43 42 41 40 40

Penemuan kasus baru TB Paru

65 67 67 66 67 67 67

Page 115: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin

Persentase

Pelayanan

kesehatan bagi

keluarga miskin

60 70 80 90 100 100 100

Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tarakan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJATARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatkatkan Mutu Pelayanan Kepada Pasien

1.Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien2. Meningkatnya jumlah SDM

3, Meningkatnya kopetensi sdm

4. Meningkatnya jumlah dan jenis peralatan

5. Terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana

Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)Presentase Pemenuhan Jumlah Sdm

Persentase Karyawan yang mengikuti Pelatihan

Persentase jumlah dan jenis Peralatan

Persentase Peralatan Yang Terpelihara

65 % 70 % 80 % 85 % 90 %

Page 116: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Tabel 4.3 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tarakan

TUJUAN SASARANINDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNSTRATEGI KEBIJAKAN

2017 2018 2019 2020 2021Meningkatkatkan Mutu Pelayanan Kepada Pasien

Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

65 % 70 % 80 % 85 % 901. Pengembangan pelayanan

medik spesialistik

2. Standarisasi pelayanan

kesehatan melalui akreditasii

Rumah Sakit.

3. Pengembangan peralatan

yang modern sesuai

perkembangan teknologi

4. Pengembangan gedung RS

sesuai standar.

5. Pengembangan manajemen

mutu RumahSakit.

6. Peningkataan Kompetensi

SDM Rumah Sakit.

7. Pengembangan manajemen

pemeliharaan gedung,

peralatan medis, dan

penunjang medis.

1. Melakukan rekrutmen dan membuka

peluang yang seluas-luasnya bagi

tenaga dokter spesialis untuk

mengisi formasi minimal sesuai

klasifikasi tenaga medis Rumah Sakit

tipe B.

2. Memantapkan dan meningkatkan

kemampuan semua jenis pelayanan

spesialistik yang mengarah pada

terwujudnya pelayanan unggulan

rumah sakit untuk IGD, IRJA,IRNA

dan Penunjang Medik

3. Mengoptimalkan fungsi sarana dan

prasarana rumah sakit dengan

melaksanakan penyempurnaan fisik

gedung dan lingkungannya

4. Meningkatkan kemampuan

pengelolaan rumah sakit yang efektif

dan efisien melalui pengembangan

system informasi manajemen rumah

sakit.

5. Menyusun dan merencanakan diklat

fungsiona l maupun teknis sesuai

standar kompetensi ketenagaan

Page 117: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

TUJUAN SASARANINDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNSTRATEGI KEBIJAKAN

2017 2018 2019 2020 2021Rumah Sakit

6. Mengoptimalkan Tim mutu serta

melakukan kerjasama dengan

instansi terkait dalam melakukan

penysunan standar pelayanan publik

dan survey kepuasan pelanggan.

7. Mengoptimalkan Komite Medis dan

Keperawatan serta tim APIP untuk

melakukan audit medis dan

keperawatan segagai upaya

peningkatan efektifitas pelayanan

dan administrasi.

8. Meningkatkan sarana prasarana

pengelolaaan limbah rumah sakit

sesuai standar tata kelola limbah.

Page 118: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi
Page 119: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

108

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

5.1.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan dalam pembangunan

kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara

berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, peningkatan sarana dan prasarana

kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia, obat dan

perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen

kesehatan.

Dalam upaya perwujudan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 yang akan datang akan diarahkan pada

pencapaian tujuan yaitu :

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata .

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai UPTD Dinas Kesehatan (RSUD

Tarakan) yaitu Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.

5.1.2. Sasaran

Sasaran pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2016 - 2021 sebagaimana tujuan yang akan dicapai adalah sebagai

berikut:

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata, dengan sasaran :

Meningkatkan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas.

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat

penyakit menular dan tidak menular.

Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi

terutama bagi masyarakat miskin.

Sedangkan sasaran dari UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan)

merupakan tujuan antara perwujudan kondisi atau keadaan ideal yang

Page 120: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

109

diharapkan. Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan

strategis yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam

kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur, baik secara

kuantitatif maupun kualitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan.

Sasaran yang ditetapkan rumah sakit umum daerah tarakan untuk tahun

2016-2021 adalah :

1. Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien2. Meningkatnya jumlah SDM3. Meningkatnya kompetensi SDM4. Meningkatnya jumlah dan jenis peralatan5. Terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana

4.2.1. Strategi

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan

menetapkan strategi pembangunan kesehatan sebagai berikut:

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata:

Mewujudkan biaya kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat yang terjangkau;

Revitalisasi pelayanan kesehatan Puskesmas;

Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya serta pencegahan

enyakit menular dan tidak menular;

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan;

Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan

melalui peningkatan pemahaman, kesadaran, kemauan masyarakat

untuk hidup sehat;

Mempercepat proses penyelesaian masalah gizi, gizi kurang, gizi

buruk, kekurangan zat gizi makro;

Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang profesional, bermutu dan

merata bebas KKN;

Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi

Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan

fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta

RSUD.

Page 121: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

110

Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis

(Rensra) diperlukan staregi dan kebijakan yang membangun daerah

sehingga tetap berjalan sesuai koridor perencanaan pembangunan. Oleh

karena itu, penyusunan strategi dan kebijakan dalam Renstra melibatkan

keseluruhan bidang dan bagian-bagian karena dalam pelaksanaan

program/kegiatan perlu adanya koordinasi dan singkronisasi antar bidang

maupun bagian/unit dan instalasi RSUD Tarakan.

Strategi adalah rangkaian cara atau langkah-langkah yang berisikan

program indikatif dalam rangka meningkatkan persentase keberhasilan

pencapaian pembangunan daerah. Sedangkan rumusan strategi merupakan

pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dengan

tindak lanjut berupa penyusunan serangkaian kebijakan yang tepat antara

lain:

1. Pengembangan pelayanan medik spesialistik.

2. Standarisasi pelayanan kesehatan melalui akreditasi Rumah Sakit.

3. Pengembangan peralatan yang modern sesuai perkembangan teknologi.

4. Pengembangan gedung RS sesuai standar.

5. Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit.

6. Peningkatan kompetensi SDM Rumah Sakit

7. Pengembangan manajemen pemeliharaan gedung, peralatan medis, dan

penunjang medis.

4.2.2. Kebijakan

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tahun 2016 - 2021,

Dinas Kesehatan akan melaksanakan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata, dengan kebijakan sebagai berikut :

Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat daerah terutama

bagi masyarakat tidak mampu;

Penyediaan pelayanan puskesmas yang komprehensif;

Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya serta pencegahan

penyakit menular dan tidak menular;

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.

Page 122: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

111

Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan

meningkatkan kualitas rumah tungga yang sehat, peningkatan

hygiene sanitasi lingkungan, perumahan dan tempat umum

lainnya;

Peningkatan peran serta masyarakat melalui Desa Siaga, UKBM,

Kader-kader kesehatan dan kelompok peduli kesehatan ibu dan

anak;

Revitalisasi Posyandu/Polindes;

Peningkatan fasilitas layanan kesehatan dan gizi;

Melakukan rekrutmen tenaga kesehatan sesuai kebutuhan

kompetensi melalui fasilitas program pendidikan baik bagi tenaga

PNS yang sudah ada maupun bagi putra-putri daerah, penyediaan

formasi CPNSD, serta pemenuhan kesejahteraan bagi tenaga

kesehatan terutama di wilayah terpencil dan perbatasan;

Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat daerah terutama

bagi masyarakat tidak mampu;

Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana aparatur dalam

menunjang pelayanan kesehatan;

Peningkatan pelayanan kesehatan usila baik di Puskesmas, pustu

maupun di posyandu usila;

Penyediaan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan usila;

Memfasilitasi peningkatan sumber daya/kompetensi tenaga

kesehatan serta peningkatan pengetahuan kesehatan calon

jemaah haji;

Memfasilitasi peningkatan penjaringan dan pelayanan kesehatan

mata

Page 123: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersihdan BerwibawaMISI I : Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, berkeadilan dan merata

Meningkatkan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas

Mewujudkan biaya kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang terjangkau

Pengembangan jaminan kesehatan

masyarakat daerah terutama bagi masyarakat

tidak mampu;

Revitalisasi pelayanan kesehatan Puskesmas;

Penyediaan pelayanan puskesmas yang

komprehensif;

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan; Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.

Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan melalui peningkatan pemahaman, kesadaran, kemauan masyarakat untuk hidup sehat;

Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya

serta pencegahan penyakit menular dan tidak

menular;

Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta RSUD.

Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

dengan meningkatkan kualitas rumah tungga

yang sehat, peningkatan hygiene sanitasi

lingkungan, perumahan dan tempat umum

lainnya;

Page 124: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang profesional, bermutu dan merata bebas KKN;

Peningkatan peran serta masyarakat melalui

Desa Siaga, UKBM, Kader-kader kesehatan

dan kelompok peduli kesehatan ibu dan anak;

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan;

Revitalisasi Posyandu/Polindes;

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular

Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya serta pencegahan enyakit menular dan tidak menular;

Peningkatan fasilitas layanan kesehatan dan

gizi;

Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin

Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi

Melakukan rekrutmen tenaga kesehatan

sesuai kebutuhan kompetensi melalui fasilitas

program pendidikan baik bagi tenaga PNS

yang sudah ada maupun bagi putra-putri

daerah, penyediaan formasi CPNSD, serta

pemenuhan kesejahteraan bagi tenaga

kesehatan terutama di wilayah terpencil dan

perbatasan;

Pengembangan jaminan kesehatan

masyarakat daerah terutama bagi masyarakat

tidak mampu;

Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana

aparatur dalam menunjang pelayanan

Page 125: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

kesehatan;

Memfasilitasi peningkatan penjaringan dan

pelayanan kesehatan mata

Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tarakan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJATARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatkatkan Mutu Pelayanan Kepada Pasien

1.Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien2. Meningkatnya jumlah SDM

3, Meningkatnya kopetensi sdm

4. Meningkatnya jumlah dan jenis peralatan

5. Terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana

Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)Presentase Pemenuhan Jumlah Sdm

Persentase Karyawan yang mengikuti Pelatihan

Persentase jumlah dan jenis Peralatan

Persentase Peralatan Yang Terpelihara

65 % 70 % 80 % 85 % 90 %

Page 126: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Tabel 4.3 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tarakan

TUJUAN SASARANINDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNSTRATEGI KEBIJAKAN

2017 2018 2019 2020 2021Meningkatkatkan Mutu Pelayanan Kepada Pasien

Terwujudnya Mutu dan Keselamatan Pasien

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

65 % 70 % 80 % 85 % 901. Pengembangan pelayanan

medik spesialistik

2. Standarisasi pelayanan

kesehatan melalui akreditasii

Rumah Sakit.

3. Pengembangan peralatan

yang modern sesuai

perkembangan teknologi

4. Pengembangan gedung RS

sesuai standar.

5. Pengembangan manajemen

mutu RumahSakit.

6. Peningkataan Kompetensi

SDM Rumah Sakit.

7. Pengembangan manajemen

pemeliharaan gedung,

peralatan medis, dan

penunjang medis.

1. Melakukan rekrutmen dan membuka

peluang yang seluas-luasnya bagi

tenaga dokter spesialis untuk

mengisi formasi minimal sesuai

klasifikasi tenaga medis Rumah Sakit

tipe B.

2. Memantapkan dan meningkatkan

kemampuan semua jenis pelayanan

spesialistik yang mengarah pada

terwujudnya pelayanan unggulan

rumah sakit untuk IGD, IRJA,IRNA

dan Penunjang Medik

3. Mengoptimalkan fungsi sarana dan

prasarana rumah sakit dengan

melaksanakan penyempurnaan fisik

gedung dan lingkungannya

4. Meningkatkan kemampuan

pengelolaan rumah sakit yang efektif

dan efisien melalui pengembangan

system informasi manajemen rumah

sakit.

5. Menyusun dan merencanakan diklat

fungsiona l maupun teknis sesuai

standar kompetensi ketenagaan

Page 127: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

TUJUAN SASARANINDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNSTRATEGI KEBIJAKAN

2017 2018 2019 2020 2021Rumah Sakit

6. Mengoptimalkan Tim mutu serta

melakukan kerjasama dengan

instansi terkait dalam melakukan

penysunan standar pelayanan publik

dan survey kepuasan pelanggan.

7. Mengoptimalkan Komite Medis dan

Keperawatan serta tim APIP untuk

melakukan audit medis dan

keperawatan segagai upaya

peningkatan efektifitas pelayanan

dan administrasi.

8. Meningkatkan sarana prasarana

pengelolaaan limbah rumah sakit

sesuai standar tata kelola limbah.

Page 128: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun

eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis.

Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan

Weaknesses (Kelemahan ). Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi

Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman Threaths (ancaman).

Tabel 4.4Analisa SWOT Dinas Kesehatan Prov. Kaltara

Analisa SwotKekuatan

(Strength)

Kelemahan

(Weakness)

Peluang

Opportunity)

Ancaman

(Threath)Kewenangan

untuk

melaksanakan

fasilitas bidang

kesehatan

Regulasi bidang

kesehatan yang

masih minim

Adanya otonomi

daerah yg

memberikan

kewenangan yg

lbh luas dalam

pengembangan

system pelayanan

kesehatan yg local

spesifik

Adanya Re –

Emerging dan

New- emerging

disease dan

daerah endemis

penyakit yang

terus berkembang

Anggaran yang

cukup memadai

dalam menunjang

kegiatan program

Distribusi tenaga

kesehatan yang

belum merata

Semakin

banyaknya

pelayanan

kesehatan swasta

dan segmen pasar

dlm peningkatan

penyelenggaraan

kesehatan dan

peran serta

masyarakat dlm

pembangunan

kesehatan

Kualitas

Lingkungan bersih

yang masih

rendah

Adanya Standar

operasional

Prosedur (SOP),

Juklak dan

Keterampilan

tenaga kesehatan

yang belum

memadai

Semakin

banyaknya UKBM

sebagai bentuk

peran serta

Karakteristik

penduduk yang

heterogen di

Provinsi

Page 129: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Juknis dan modul

kegiatan program

masyarakat Kalimantan Utara

Tingkat

Pendidikan

Tenaga

Kesehatan

sudah cukup

memadai

Sistem

pengawasan

dan pengendalian

program yang

belum

optimal

Kemudahan dalam

komunikasi (via

internet) unt

penanggulangan

masalah2

kesehatan yg hrs

segera ditangani

dan

mempermudah

koordinasi dgn

linsek terkait

Laju Pertumbuhan

Penduduk yang

tinggi baik alami

maupun migrasi

serta tingginya

mobilitas

penduduk

Jumlah sarana

kesehatan dasar

dan rujukan, baik

pemerintah

maupun swasta

cukup memadai

Sistem

pengawasan

dan pengendalian

program yang

belum

optimal

Kemudahan dalam

komunikasi (via

internet) untuk

penanggulangan

masalah2

kesehatan yg hrs

segera ditangani

dan

mempermudah

koordinasi dgn

lintas sektor terkait

Laju Pertumbuhan

Penduduk yang

tinggi baik alami

maupun migrasi

serta tingginya

mobilitas

penduduk

Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, maka tahap selanjutnya

adalah menetapkan cara pencapaian, adapun cara untuk mencapai tujuan

dan sasaran tersebut dijabarkan melalui penetapan kebijakan, program dan

kegiatan.

Kebijakan adalah suatu ketentuan yang telah disepakati oleh unsur-

unsur penyelenggara dan telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk

dijadikan petunjuk dan pedoman bagi kegiatan penyelenggara pelayanan

kesehatan rumah sakit dan masyarakat, agar tercapai kelancaran,

keterpaduan dan keselarasan dalam upaya mewujudkan capaian sasaran,

tujuan, misi dan visi.

Page 130: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Untuk itu Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada tahun 2016

menetapkan sebanyak 8 (delapan) kebijakan resmi sebagai berikut:

1. Melakukan rekrutmen dan membuka peluang yang seluas-luasnya bagi

tenaga dokter spesialis untuk mengisi formasi minimal sesuai klasifikasi

tenaga medis Rumah Sakit tipe B.

2. Memantapkan dan meningkatkan kemampuan semua jenis pelayanan

spesialistik yang mengarah pada terwujudnya pelayanan unggulan rumah

sakit untuk IGD, IRJA,IRNA dan Penunjang Medik.

3. Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana rumah sakit dengan

melaksanakan penyempurnaan fisik gedung dan lingkungannya.

4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan rumah sakit yang efektif dan

efisien melalui pengembangan system informasi manajemen rumah

sakit.

5. Menyusun dan merencanakan diklat fungsional maupun teknis sesuai

standar kompetensi ketenagaan Rumah Sakit.

6. Mengoptimalkan Tim mutu serta melakukan kerjasama dengan instansi

terkait dalam melakukan penysunan standar pelayanan publik dan survey

kepuasan pelanggan.

7. Mengoptimalkan Komite Medis dan Keperawatan serta tim APIP untuk

melakukan audit medis dan keperawatan segagai upaya peningkatan

efektifitas pelayanan dan administrasi.

8. Meningkatkan sarana prasarana pengelolaaan limbah rumah sakit sesuai

standar tata kelola limbah.

Analisis Internal

Kekuatan :

1. Jenis spesialis yang relatif lengkap dan berpengalaman

dibidangnya masing masing dibanding RS lain di Kalimantan Utara

Wilayah Utara.

Page 131: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

2. Tenaga perawat dan tenaga lain yang memiliki pengalaman

dibidangnya masing masing.

3. Gedung baru rumah sakit yang berpenampilan modern dengan

kapasitas 650 tempat tidur yang mampu memberikan pelayanan

secara memadai dan berkualitas.

4. Lokasi rumah sakit luas dan mudah dijangkau serta dapat diakses

dengan mudah baik dengan mobil pribadi maupun angkutan

umum.

5. Rumah sakit didukung dengan peralatan-peralatan yang memadai

untuk rumah sakit tipe B non pendidikan

Kelemahan :

1. Tenaga Administrasi dan manajemen masih belum memadai dan

masih kurang koordinasi.

2. Peralatan medis yang lengkap namun masih belum menggunakan

teknologi mutakhir.

3. Informasi mengenai pelayanan kepada pelanggan masih belum

sepenuhnya disampaikan secara transparan.

4. Sistem-sistem pada manajemen masih memerlukan

pengembangan.

5. Penetapan tarif layanan masih belum didasarkan pada analisis

biaya per satuan dan sudah lama tidak direview kembali.

Analisis Eksternal

Peluang :

1. Pemerintah Propinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Daerah

Tarakan memberikan dukungan positif kepada rumah sakit dalam

menjalankan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD).

2. Kepercayaan pelanggan kepada RS cenderung meningkat yang

tercermin dari meningkatnya BOR dari tahun ke tahun dengan rata-

rata kenaikan BOR sejak tahun 2013 hingga 2015 sebesar 5% per

tahun (dari BOR tahun 2013 sebesar 60,66% hingga tahun 2015

sebesar 80,67%)

Page 132: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

3. Transportasi menuju rumah sakit lengkap sehingga memudahkan

akses pelanggan

4. Prospek pasar sektor industri perminyakan, pertambangan, dan

perikanan di Tarakan di masa yang akan datang masih besar.

5. Tarakan merupakan kota transit dan center point jalur perniagaan

wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Ancaman :

1. Sebagian masyarakat kalangan atas di Tarakan masih memiliki

cenderung berobat ke luar daerah (Surabaya, Semarang, dan

Jakarta) atau bahkan ke luar negeri (Malaysia dan Singapura).

2. Adanya RS pesaing yang notabene dokternya adalah dokter RSUD

Tarakan.

3. Semakin berkembangnya rumah sakit di sekitar Tarakan maupun di

lingkungan Propinsi Kalimantan Utara sehingga bisa mengakibatkan

menurunnya jumlah pasien yang datang ke RSUD Tarakan.

4. Biaya bahan obat-obatan yang semakin mahal sehingga memberi

dampak pada peningkatan biaya pelayanan.

5. Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar dimana

masyarakat semakin kritis terhadap kualitas pelayanan yang baik

atau buruk akan memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan

terhadap pelayanan yang masih belum memenuhi standar.

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut

diatas, selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel scoring (tabel 1 dan 2)

untuk menentukan posisi rumah sakit dalam grafik SWOT (grafik 1) sebagai

dasar strategi rumah sakit di masa yang akan datang.

Tabel 4.5Scoring Analisis Lingkungan Internal

RSUD Tarakan Kalimantan Utara

Page 133: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

No.

Objek yang Dianalisis Kekuatan Kelemahan1 2 3 4 5 6 7 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7

1 Jenis spesialis yang relatif lengkapdan berpengalaman dibidangnyamasing masing dibanding RS lain diKalimanatan Utara

V

2 Tenaga perawat dan tenaga lainyang memiliki pengalamandibidangnya masing masing.

V

3 Gedung baru rumah sakit yangberpenampilan modern dengankapasitas 650 tempat tidur yangmampu memberikan pelayanansecara memadai dan berkualitas.

V

4 Lokasi rumah sakit luas dan mudahdijangkau serta dapat diaksesdengan mudah baik dengan mobilpribadi maupun angkutan umum.

V

5 Rumah sakit didukung denganperalatan-peralatan yang memadaiuntuk rumah sakit tipe B nonpendidikan

V

6 Tenaga Administrasi dan manajemenmasih belum memadai dan masihkurang koordinasi.

V

7 Kondisi gedung lama yang masihbergaya lama dan belummenerapkan konsep modern.

V

8 Peralatan medis yang lengkapnamun masih belum menggunakanteknologi mutakhir.

V

9 Informasi mengenai pelayanankepada pelanggan masih belumsepenuhnya disampaikan secaratransparan.

V

10 Sistem-sistem pada manajemenmasih memerlukan pengembangan.

V

11 Penetapan tarif layanan masih belumdidasarkan pada analisis biaya persatuan dan sudah lama tidakdireview kembali.

V

Jumlah 26 -21 Skor 5.2 -3.5

Total Score 1.7

Tabel 4.6.Scoring Analisis Lingkungan Eksternal

RSUD Tarakan Kalimantan Utara

Page 134: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

No. Objek yang Dianalisis Peluang Ancaman1 2 3 4 5 6 7 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7

1 Pemerintah Propinsi KalimantanUtara dan Pemerintah Derah Tarakanmemberikan dukungan positif kepadarumah sakit dalam menjalankan PolaPengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

V

2 Kepercayaan pelanggan kepada RScenderung meningkat yang tercermindari meningkatnya BOR dari tahun ketahun dengan rata-rata kenaikan BORsejak tahun 2009 hingga 2013sebesar 5% per tahun (dari BORtahun 2009sebesar 60,66% hinggatahun 2013 sebesar 80,67%.

V

3 Transportasi menuju rumah sakitlengkap sehingga memudahkanakses pelanggan.

V

4 Prospek pasar sektor industriperminyakan, pertambangan, danperikanan di Tarakan di masa yangakan datang masih besar.

V

5 Tarakan merupakan kota transit dancenter point jalur perniagaan wilayahIndonesia bagian tengah dan timur.

V

6 Sebagian masyarakat kalangan atasdi Tarakan masih memilikikecenderungan berobat ke luardaerah (Surabaya, Semarang, danJakarta) atau bahkan ke luar negeri(Malaysia dan Singapura).

V

7 Adanya RS pesaing yang notabenedokternya adalah dokter RSUTarakan.

V

8 Semakin berlembangnya rumah sakitdi sekitar Tarakan maupun dilingkungan Propinsi Kalimantan Utarasehingga bisa mengakibatkanmenurunnya jumlah pasien yangdatang ke RSUD Tarakan.

V

9 Biaya obat-obatan yang semakinmahal sehingga memberi dampakpada peningkatan biaya pelayanan.

V

10 Kecenderungan meningkatnyakematangan pasar dimanamasyarakat semakin kritis terhadapkualitas pelayanan yang baik atauburuk akan memperbesar terjadinyatuntutan dari pelanggan terhadappelayanan yang masih belummemenuhi standar.

V

Jumlah 33 -24 Skor 6.6 -4.8

Total Score 1.8

Grafik 1. Grafik SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats)

RSUD Tarakan Kalimantan Utara

Page 135: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Berdasar analisis SWOT pada table 1 dan 2, RSUD Tarakan dapat

digambarkan berada dalam kuadran I (grafik 1) yaitu dalam kondisi

agresif, yang mengandung arti bahwa RSUD Tarakan memiliki kekuatan

yang cukup untuk mengembangkan pelayanan yang mengarah kepada

keberhasilan di masa yang akan datang.

Dengan memperhatikan evaluasi kondisi saat ini dan analisis serta

prediksi terhadap pelaksanaan tupoksi rumah sakit umum daerah

Tarakan, maka beberapa isu strategisyang harus menjadi perhatian

adalah:

Tingginya permintaan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

cepat dan berkualitas.

Dukungan pemerintah, prospek industri yang baik di masa yang akan

datang, serta posisi Tarakan sebagai kota transit dan center point

jalur perniagaan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, apabila

tidak ditanggapi dengan pola pengelolaan manajemen yang maju,

agresif dan inovatif akan menjadi sia-sia.

Page 136: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Jenis spesialisasi yang kurang lengkap di RSUD Tarakan serta

kurangnya tenaga sesuai standar rumah sakit tipe B non pendidikan,

dapat mengurangi nilai total kualitas pelayanan yang pada akhirnya

dapat mengurangi kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Berkembangnya rumah sakit di sekitar RSUD Tarakan serta adanya

kesempatan para dokter RSUD Tarakan untuk praktek di tempat lain,

akan menjadi pesaing yang paling berat dan menjadi tantangan yang

sangat serius, terutama mengenai bagaimana upaya peningkatan

kualitas pelayanan dan manajemen dalam memberikan kepuasan

baik kepada pelanggan maupun kepada para dokter.

Gedung baru rumah sakit yang berpenampilan modern dengan

kapasitas 650 tempat tidur yang mampu memberikan pelayanan

secara memadai dan berkualitas, namun apabila pola pengelolaan

dan pemeliharaannya masih sama dengan gedung lama maka akan

mengakibatkan tidak maksimalnya pengembangan kapasitas yang

ada secara jangka panjang.

Peralatan medis yang relatif kurang lengkap dan tidak diiringi dengan

up-date terhadap perkembangan teknologi mutakhir dapat

berpengaruh pada kinerja pelayanan karena perkembangan

teknologi mutakhir sebenarnya seiring dengan perkembangan

keragaman penyakit dan kasus di bidang medis.

Kurangnya jumlah tenaga medis sesuai Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit.

Kepercayaan pelanggan yang cenderung meningkat akan

mendorong peningkatan volume pelayanan, namun apabila tidak

diimbangi dengan pelayanan yang berkualitas, secara jangka

panjang akan menurunkan volume kunjungan dan pada akhirnya

akan menggerogoti ekuitas rumah sakit.

Page 137: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Tabel. 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Tahun 2016 - 2021

Tujuan Sasaran Program & Kegiatan Satuan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)DINAS KESEHATAN 38,578,405,000 37,173,285,257 36,856,404,045 33,972,510,833 34,339,981,764 34,339,981,764

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 83.08 Persen 85.00 5,897,432,500 85.00 7,049,400,000 85.00 6,849,400,000 85.00 6,849,400,000 87.00 6,849,400,000 87.00 6,849,400,000 Sekretariat

Sasaran 1

Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah surat yg dikirim 1100 Lembar 1,200 231,961,200 1200 75,000,000 1200 75,000,000 1200 75,000,000 1200 75,000,000 1200 75,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik 12 Bulan 12 119,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Waktu penyediaan administrasi keuangan 12 Bulan 12 2,572,471,300 12 2,201,400,000 12 2,201,400,000 12 2,201,400,000 12 2,201,400,000 12 2,201,400,000 Sekretariat Tanjung Selor

23 Orang 26 30 35 40 45 45

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 Bulan 12 123,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah bulan penyediaan jasa kebersihan kantor 12 Bulan 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 Tanjung Selor

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 Bulan 12 373,000,000 12 373,000,000 12 373,000,000 12 373,000,000 12 373,000,000 12 373,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

120 Unit 130 40,000,000 140 100,000,000 150 100,000,000 150 100,000,000 150 100,000,000 150 100,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyedian Peralatan dan Perlengkapan Kantor 136 Unit 140 343,000,000 140 200,000,000 140 200,000,000 100 200,000,000 120 200,000,000 120 200,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

96 Eksemplar 100 45,000,000 120 100,000,000 120 100,000,000 120 100,000,000 110 100,000,000 110 100,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah makanan dan minuman yang disediakan 4250 Porsi 4,150 250,000,000 5000 200,000,000 5000 200,000,000 5000 200,000,000 4850 200,000,000 4850 200,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 1137 Kali 1,100 1,000,000,000 1250 1,600,000,000 1250 1,500,000,000 1250 1,500,000,000 1250 1,500,000,000 1250 Kali 1,500,000,000 Sekretariat

599 Kali 625 800,000,000 800 1,700,000,000 785 1,500,000,000 785 1,500,000,000 785 1,500,000,000 785 1,500,000,000 Sekretariat

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 90.26 Persen 92.00 16,540,793,000 90.00 9,709,125,257 90.00 12,947,004,045 90.00 10,008,310,833 95.00 10,375,781,764 95.00 10,375,781,764

Pembangunan Gedung Kantor Jumlah gedung kantor yang dibangun 1 Unit 1 6,099,500,000 1 7,367,325,257 1 10,605,204,045 1 8,166,510,833 1 8,533,981,764 1 8,533,981,764 Sekretariat

Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Unit R4: 8 Unit 8,290,000,000 R4: 4 Unit 1,141,800,000 R4: 4 Unit 1,291,800,000 R4: 3 Unit 791,800,000 R4: 3 Unit 791,800,000 R4: 3 Unit 791,800,000 Sekretariat

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Jumlah perlengkapan gedung kantor yang diadakan 75 Unit 150 383,000,000 150 150,000,000 150 150,000,000 125 150,000,000 125 150,000,000 125 150,000,000 Sekretariat

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Jumlah peralatan gedung kantor yang diadakan 28 Unit 60 423,293,000 150 150,000,000 60 150,000,000 50 150,000,000 55 150,000,000 55 150,000,000 Sekretariat

Penyewaan rumah/gedung/gudang parkiran kantor dinas Jumlah rumah/gedung/gudang parkiran kantor dinas 3 Unit 3 650,000,000 3 400,000,000 3 400,000,000 3 400,000,000 3 400,000,000 3 400,000,000 Sekretariat

Penyediaan Jasa Operator Ambulance Air Jumlah bulan jasa operator ambulance air - Bulan - - 12 - 12 - 12 - 12 - 12 - Sekretariat

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian pada tahun awal

perencanaan

Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD

Persentase unit kerja yang memperoleh pelayanan administrasi perkantoran

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah tenaga kesehatan non PNS Dinas Kesehatan Prov. Kaltara yang diasuransikan BPJS Ketenagakerjaan

Waktu penyediaan jasa kebersihan kantor

Jumlah bulan penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

Jumlah dan jenis Komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor yang disediakan

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Jumlah bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan yang disediakan

Jumlah Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Luar Kalimantan Utara

Rapat-Rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan di Dalam Daerah

Jumlah Rapat rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan di dalam daerah

Kalimantan Utara

Cakupan unit kerja yang mendapatkan layanan sarana dan prasarana aparatur

Kalimantan Utara

Jumlah dan jenis Kendaraan Dinas/Operasional yang diadakan

R2: 15 Unit R4: 6 unit

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Tanjung Selor

Kalimantan Utara

Page 138: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sasaran 1

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Jumlah gedung kantor yang dipelihara 3 Unit 3 - 3 100,000,000 3 100,000,000 3 100,000,000 3 100,000,000 3 100,000,000 Sekretariat

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Unit 625,000,000 300,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 Sekretariat

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 12 Bulan 12 70,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 Sekretariat

75.00 Persen 78.00 680,000,000 80.00 830,000,000 82.00 750,000,000 85.00 600,000,000 87.00 600,000,000 87.00 600,000,000

Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan formal 25 Orang 50 680,000,000 50 680,000,000 50 600,000,000 45 450,000,000 45 450,000,000 200 450,000,000 Sekretariat

Sosialisasi Peraturan Perundang Undangan 40 Orang - - 40 150,000,000 40 150,000,000 40 150,000,000 40 150,000,000 40 150,000,000 Sekretariat

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 85.00 Persen 85.00 2,620,310,000 85.00 1,555,000,000 85.00 1,300,000,000 80.00 950,000,000 80.00 950,000,000 80.00 950,000,000

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 75 Jenis 135 2,005,000,000 100 1,255,000,000 100 1,000,000,000 75 650,000,000 75 650,000,000 75 650,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 50 Orang 50 256,800,000 - - - - - - - - - - Bidang Pelayanan & SDK

50 Orang 50 358,510,000 45 300,000,000 45 300,000,000 45 200,000,000 45 200,000,000 45 200,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

DAK Kefarmasian Jumlah alat, obat dan perbekalan kesehatan - Jenis - - - - - - 20 100,000,000 20 100,000,000 20 100,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Sasaran 3

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat 68.00 Persen 78.00 3,570,479,500 80.00 6,710,000,000 83.00 6,135,000,000 80.00 5,385,000,000 80.00 5,385,000,000 80.00 5,385,000,000

Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan 500 Orang 850 1,996,079,500 600 3,960,000,000 550 3,460,000,000 500 2,710,000,000 500 2,710,000,000 500 2,710,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

- Orang 6000 6000 6000 6000 6000 6000

Sasaran 2

Revitalisasi Sistem Kesehatan - Unit 50 262,400,000 40 200,000,000 40 200,000,000 40 200,000,000 40 200,000,000 40 200,000,000 Bidang P2P

Peningkatan Kesehatan Masyarakat - Orang 200 338,600,000 150 250,000,000 150 250,000,000 150 250,000,000 125 250,000,000 125 250,000,000

Sasaran 3 200 Orang 200 753,000,000 150 750,000,000 150 750,000,000 110 550,000,000 125 550,000,000 125 550,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Kalimantan Utara

Jumlah dan jenis kendaraan Dinas/Operasional yang dipelihara rutin/berkala

R2: 15 Unit R4: 6 unit

R2: 15 Unit R4: 6

unit

R2: 15 Unit R4: 9 unit

R2: 15 Unit R4: 9 unit

R2: 15 Unit

R4: 9 unit

R2: 15 Unit R4: 9

unit

R2: 15 Unit R4: 9 unit

Tanjung Selor

Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Tanjung Selor

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

Tanjung Selor

Jumlah peserta Sosialisasi Peraturan Perundang Undangan

Tanjung Selor

Persentase ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan di seluruh puskesmas dan pustu

Bidang Pelayanan & SDK

Jumlah ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan

Kalimantan Utara

Jumlah peserta Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan yang terlatih

Kalimantan Utara

Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit

Jumlah peserta Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit yang terlatih

Kalimantan Utara

Jumlah masyarakat tidak mampu yang terlantar/tidak tercover BPJS di Kaltara yang dibiayai

Kalimantan Utara

Jumlah kepesertaan JKN bagi penduduk yang didaftarkan oleh Prov. Kaltara melalui Program Kaltara Sehat

Implementasi Regulasi Peraturan KTR (Kawasan Tanpa Rokok), Peraturan Penggunaan Dana Pajak Rokok di Sekolah dan Pelayanan Kesehatan

Kalimantan Utara

Jumlah Jemaah Haji yang memperoleh pembinaan kesehatan embarkasi Kalimantan Utara

Bidang Pelayanan & SDK/Bidang P2P

Kalimantan Utara

Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Jumlah pasien pengobatan gratis di wilayah DTPK dan wilayah tertentu

Kalimantan Utara

Page 139: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sasaran 1

Peningkatan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan - Kab/Kota 5 220,400,000 5 200,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 Bidang P2P

- Orang - - 20 200,000,000 20 200,000,000 20 200,000,000 20 200,000,000 20 200,000,000 Bidang P2P

- Dokumen - - 1 150,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 Bidang P2P

Pengendalian Penyakit Tidak Menular secara Terpadu 30 Orang - - 30 400,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 Bidang P2P

Peningkatan Kesehatan Kerja dan Olahraga - Puskesmas - - - - - - 40 150,000,000 40 150,000,000 40 150,000,000

Bidang Kesmas

Faskes 1 1 1

Pos UKK 21 21 21

Puskesmas 28 28 28

Jumlah jamaah haji yang diperiksa kebugarannya Orang 300 300 300

Rumah Sakit Pemerintah Terakreditasi 3 RS - - 6 200,000,000 7 300,000,000 8 300,000,000 10 300,000,000 10 300,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Rapat Kerja Kesehatan Daerah Bidang Kesehatan - Dokumen - - 1 400,000,000 1 400,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 Sekretariat

DAK Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Jumlah target dan SPM Kesehatan yang dicapai - Indikator - - - - - - 10 100,000,000 10 100,000,000 10 100,000,000 Bidang Kesmas

78.00 Persen 78.00 2,264,950,000 78.00 1,400,000,000 78.00 1,075,000,000 78.00 1,025,000,000 78.00 1,025,000,000 78.00 1,025,000,000

5 Media 5 479,500,000 5 600,000,000 5 500,000,000 5 350,000,000 5 350,000,000 5 350,000,000 Bidang Kesmas

5 Kab/Kota 5 285,000,000 5 300,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 Bidang Kesmas

- Mitra 5 116,800,000 5 200,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 5 175,000,000 Bidang Kesmas

- Kegiatan 1 370,650,000 2 300,000,000 1 200,000,000 1 200,000,000 1 200,000,000 1 200,000,000 Bidang Kesmas

Sukan Borneo 15 Orang 150 1,013,000,000 100 - - - 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 Bidang Kesmas

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Jumlah Kab/Kota yang terlatih dalam Tim Gerak Cepat (TGC)

Kalimantan Utara

Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan Jiwa bagi Puskesmas dan RS

Jumlah petugas kesehatan jiwa bagi Puskesmas dan Rumah Sakit yang memperoleh peningkatan kapasitas

Kalimantan Utara

Pertemuan Evaluasi dan Monitoring Program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Jumlah Evaluasi dan Monitoring Program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa di Kab/Kota

Kalimantan Utara

Jumlah petugas kesehatan Kab/Kota pengendalian penyakit tidak menular secara terpadu yang memperoleh peningkatan kapasitas

Kalimantan Utara

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan kerja dasar

Kalimantan Utara

Jumlah fasilitas pemeriksaan TKI Pekerja Migran Indonesia yang memenuhi standar

Jumlah pos upaya kesehatan kerja (UKK) yang terbentuk di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga pada keluarga masyarakat di wilayah kerjanya

Jumlah Rumah Sakit Pemerintah Kab/Kota yang terakreditasi

Kalimantan Utara

Jumlah dokumen kesepakatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang dihasilkan per tahun

Kalimantan Utara

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS dan pemberdayaan masyarakat

Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

Jumlah media promosi kesehatan yang dibuat setiap tahun

Kalimantan Utara

Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam peningkatan dan pengembangan promosi kesehatan dan pemberdayaan melalui berbagai media

Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan dukungan sarana dan prasarana promosi kesehatan

Kalimantan Utara

Peningkatan Kemitraan Terhadap Dunia usaha dan organisasi masyarakat dalam mendukung kesehatan

Jumlah kesepakatan kerjasama dengan dunia usaha & ORMAS dalam mendukung kesehatan

Kalimantan Utara

Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan UKBM menuju Desa Siaga

Jumlah kegiatan kader kesehatan dan UKBM yang berperan serta dalam mendukung program Desa Siaga

Kalimantan Utara

Jumlah partisipan yang mengikuti kegiatan Sukan Borneo

Kalimantan Utara

Page 140: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sasaran 1

Program Perbaikan Gizi Masyarakat 79.00 Persen 81.00 1,677,620,000 90.00 1,419,760,000 95.00 1,200,000,000 95.00 900,000,000 95.00 900,000,000 95.00 900,000,000 Bidang Kesmas

Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin Jumlah penyediaan buffer stock PMT 3 Jenis 3 590,000,000 3 600,000,000 3 500,000,000 3 300,000,000 3 300,000,000 3 300,000,000 Bidang Kesmas

61 Orang 70 526,660,000 60 465,160,000 65 450,000,000 50 350,000,000 55 350,000,000 55 350,000,000 Bidang Kesmas

5 Kab/Kota 5 354,600,000 5 354,600,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 Bidang Kesmas

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 Dokumen 1 206,360,000 - - - - - - - - - - Bidang Kesmas

Program Pengembangan Lingkungan Sehat 20.00 Persen 25.00 206,500,000 32.00 300,000,000 40.00 300,000,000 40.00 300,000,000 40.00 300,000,000 40.00 300,000,000

Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat - Kab/Kota - - 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 Bidang Kesmas

Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 5 Kab/Kota 5 206,500,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 Bidang Kesmas

Sasaran 2

70.00 Persen 65.00 893,000,000 70.00 2,600,000,000 75.00 1,500,000,000 75.00 1,350,000,000 75.00 1,350,000,000 75.00 1,350,000,000

57 Faskes - - 62 750,000,000 62 500,000,000 55 350,000,000 62 350,000,000 62 350,000,000 Bidang P2P

Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik 4 Kab/Kota - - 3 600,000,000 3 300,000,000 3 300,000,000 3 300,000,000 3 300,000,000 Bidang P2P

Peningkatan imunisasi Jumlah Kab/Kota mendapat imunisasi dasar lengkap 5 Kab/Kota - - 5 350,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 Bidang P2P

5 Kab/Kota 5 383,400,000 5 500,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 Bidang P2P

5 Kab/Kota 5 509,600,000 5 400,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 Bidang P2P

Sasaran 1

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase pelayanan kesehatan sesuai standar 40.00 Persen 53.00 1,319,000,000 57.00 1,000,000,000 62.00 900,000,000 60.00 700,000,000 700,000,000 700,000,000

Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan terakreditasi 3 Unit 28 579,000,000 18 250,000,000 18 250,000,000 15 250,000,000 15 250,000,000 15 250,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan 5 Kab/Kota 5 740,000,000 5 750,000,000 5 650,000,000 5 450,000,000 5 450,000,000 5 450,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Sasaran 3

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 50.00 Persen 65.00 1,068,000,000 60.00 650,000,000 58.00 550,000,000 58.00 400,000,000 58.00 400,000,000 58.00 400,000,000

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Cakupan Perbaikan Status Gizi Masyarakat, Prevalensi Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih

Kalimantan Utara

Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

Jumlah petugas kesehatan yang memperoleh pelatihan penanggulangan masalah gizi masyarakat

Kalimantan Utara

Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

Jumlah Kab/Kota yang mengikuti lomba keluarga sadar gizi

Kalimantan Utara

Jumlah Laporan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kalimantan Utara

Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) sehat, sanitasi, dan lingkungan sehat

Jumlah Kab/Kota yang diikutsertakan pertemuan evaluasi program Kesehatan Lingkungan

kalimantan Utara

Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan Kab/Kota Sehat

kalimantan Utara

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) penyakit-penyakit menular yang tertangani

Kalimantan Utara

Jumlah Kab/Kota penyakit endemik/epidemik di Kab/Kota

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Peningkatan surveilance Epidemiologi dan penanggulangan wabah

Jumlah kegiatan perningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah

Kalimantan Utara

Peningkatan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan pencegahan dan pemberantasan penyakit

Jumlah petugas kesehatan TB yang memperoleh peningkatan kapasitas

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Jumlah Kab/Kota yang dilakukan verifikasi dan pendampingan tenaga kesehatan teladan

Kalimantan Utara

Persentase pelayanan kesehatan dasar masyarakat kurang mampu

Page 141: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sasaran 3

Pelayanan operasi katarak 2 Kab Kab/Kota 4 Kab 693,000,000 - - - - - - - - - - Bidang P2P

Pelayanan operasi bibir sumbing 2 Kab Kab/Kota 4 Kab 375,000,000 - - - - - - - - - - Bidang P2P

- Kab/Kota - - 4 Kab 650,000,000 4 Kab 550,000,000 4 Kab 400,000,000 4 Kab 400,000,000 4 Kab 400,000,000 Bidang P2P

Sasaran 1

- Persen - - 65.00 850,000,000 70.00 750,000,000 68.00 550,000,000 66.00 550,000,000 66.00 550,000,000

Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit - Unit - - 50 850,000,000 50 750,000,000 46 550,000,000 48 550,000,000 48 550,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 68.00 Persen 72.00 247,300,000 85.00 850,000,000 85.00 800,000,000 85.00 800,000,000 85.00 800,000,000 85.00 800,000,000

Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak Balita 30 Orang 30 247,300,000 30 250,000,000 30 300,000,000 30 300,000,000 30 300,000,000 30 300,000,000 Bidang Kesmas

Peningkatan pelayanan kesehatan anak usia neonatus 30 Orang - - 30 300,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 Bidang Kesmas

Pembinaan pelayanan kesehatan anak balita Jumlah peserta pelayanan kesehatan anak balita 30 Orang - - 30 300,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 30 250,000,000 Bidang Kesmas

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 50.00 Persen 52.00 179,300,000 55.00 200,000,000 55.00 200,000,000 55.00 200,000,000 55.00 200,000,000 55.00 200,000,000

Pelayanan kesehatan Lansia 35 Orang 30 179,300,000 35 200,000,000 35 200,000,000 35 200,000,000 35 200,000,000 35 200,000,000 Bidang Kesmas

50.00 Persen 55.00 1,413,720,000 80.00 1,950,000,000 70.00 1,500,000,000 70.00 1,400,000,000 75.00 1,400,000,000 75.00 1,400,000,000

Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 82,74 Persen 85.00 87.00 95.00 97.00 98.00 98.00

Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) 79,58 Persen 82.00 86.00 87.00 88.00 90.00 90.00

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Reproduksi 65 Orang - - 65 300,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 Bidang Kesmas

65 Orang 65 1,130,000,000 65 350,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 65 250,000,000 Bidang Kesmas

Pembinaan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, dan anak 7 Jenis - - 10 500,000,000 10 450,000,000 7 350,000,000 7 350,000,000 7 350,000,000 Bidang Kesmas

Pelayanan Kesehatan Ibu 1 Dokumen 1 283,720,000 1 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 Bidang Kesmas

- Dokumen - - 1 500,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 Bidang Kesmas

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Jumlah Kab/Kota penduduk miskin mendapatkan pelayan kesehatan terhadap gangguan indera dan fungsi pendengaran

Kalimantan Utara

Jumlah Kab/Kota penduduk miskin mendapatkan pelayan kesehatan terhadap gangguan indera dan fungsi pendengaran

Kalimantan Utara

Pengendalian dan Penanggulangan Gangguan Indera dan Fungsi Pendengaran Secara Terpadu

Jumlah Kab/Kota mendapatkan pelayanan kesehatan terhadap gangguan indera dan fungsi pendengaran

Kalimantan Utara

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Persentase sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit yang diadakan

Kalimantan Utara

Persentase puskesmas yang melaksanakan SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang)

Jumlah Peserta Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak Balita

Kalimantan Utara

Jumlah Peserta Pelatihan pelayanan kesehatan anak usia neonatus

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Persentase akses dan upaya pelayanan kesehatan lansia

Jumlah peserta kegiatan pelayanan kesehatan lansia di Kab/Kota

Kalimantan Utara

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak

Persentase ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan

Jumlah peserta pelatihan pelayanan pada Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu Hamil (Bumil) sesuai standar

Kalimantan Utara

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Program Ibu Bersalin dan Nifas

Jumlah peserta pelatihan pelayanan kesehatan pada ibu bersalin dan nifas sesuai standar

Kalimantan Utara

Jumlah dukungan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak sesuai standar

Kalimantan Utara

Jumlah laporan Evaluasi program kesehatan ibu terintegrasi

Kalimantan Utara

Penguatan sistem informasi bagi program kesehatan ibu dan anak di Provinsi Kalimantan Utara

Jumlah laporan Pemetaan capaian indikator kesehatan ibu dan anak di Prov. Kaltara

Kalimantan Utara

Page 142: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sasaran 1

25.00 Persen - - 62.00 100,000,000 62.00 100,000,000 62.00 100,000,000 62.00 100,000,000 62.00 100,000,000

Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi 1300 Orang - - 700 100,000,000 650 100,000,000 600 100,000,000 500 100,000,000 100,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

UPT. INSTALASI FARMASI PROVINSI - - - 2,454,800,000 2,454,800,000 2,454,800,000

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - ### - - - - - - 85.00 1,548,000,000 87.00 1,548,000,000 87.00 1,548,000,000 Sekretariat

Sasaran 1

Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah surat yg dikirim - - - - - - - - 1200 75,000,000 1200 75,000,000 1200 75,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik - - - - - - - - 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - - - - - - - - 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah bulan penyediaan jasa kebersihan kantor - - - - - - - - 12 100,000,000 12 100,000,000 12 100,000,000 Tanjung Selor

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - - - - - - - - 12 373,000,000 12 373,000,000 12 373,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

- - - - - - - - 150 100,000,000 150 100,000,000 150 100,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyedian Peralatan dan Perlengkapan Kantor - - - - - - - - 100 200,000,000 120 200,000,000 120 200,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah makanan dan minuman yang disediakan - - - - - - - - 5000 200,000,000 4850 200,000,000 4850 200,000,000 Sekretariat Tanjung Selor

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan - ### - - - - - - 80.00 906,800,000 80.00 906,800,000 80.00 906,800,000

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan - - - - - - - - 75 650,000,000 75 650,000,000 75 650,000,000 Bidang Pelayanan & SDK

Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan - - - - - - - - 50 256,800,000 50 256,800,000 50 256,800,000 Bidang Pelayanan & SDK

Total Pagu Anggaran 38,578,405,000 37,173,285,257 36,856,404,045 33,972,510,833 34,339,981,764 34,339,981,764

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Persentase tenaga kesehatan yang mempunyai surat tanda registrasi tenaga kesehatan

Standarisasi tenaga kesehatan di fasilitasi pelayanan kesehatan

Kalimantan Utara

Persentase unit kerja yang memperoleh pelayanan administrasi perkantoran

Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan yang

bermutu, terjangkau,

berkeadilan dan merata

Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Waktu penyediaan jasa kebersihan kantor

Jumlah bulan penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

Jumlah dan jenis Komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor yang disediakan

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan

Persentase ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan di seluruh puskesmas dan pustu

Bidang Pelayanan & SDK

Jumlah ketersediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan

Kalimantan Utara

Jumlah peserta Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan yang terlatih

Kalimantan Utara

Page 143: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

133

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan

suatu instrument pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai

indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian, dan

pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi

kewajiban pemerintah dalam pertanggungjawaban keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi, dan misi organisasi. Selain itu,

sistem tersebut juga menjadi bahan monitoring dan evaluasi pemerintah

dalam melihat efektifitas kinerja lembaganya sehingga kelemahan

maupun permasalahan yang dihadapi selama ini dapat diperbaiki.

Dalam melaksanakan pengukuran, penilaian dan pelaporan

kinerja pemerintah,maka disusunlah Indikator kerja yang mencerminkan

capaian kinerja suatu lembaga pemerintah yang sistematis. Indikator

Kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang

telah ditetapkan. Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat

secara nyata dihitung dan diukur karena digunakan sebagai dasar

dalam penilaian atau melihat tingkatan kinerja, baik dalam tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap pasca kegiatan

selesai dan berfungsi. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) yang

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja

secara langsung yang menunjukkan capaian Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) dalam

lima tahun kedepan. Indikator ini digali dari arah kebijakan dan

kebijakan umum dalam RPJMD yang berhubungan dengan tugas dan

fugsi Rumah Sakit sebagai penyelenggara bidang kesehatan.

Terkait indikator kinerja pada tujuan dan sasaran Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan

(RSUD Tarakan) memiliki keselarasan dengan tujuan dan sasaran

RPJMD Provinsi Kalimantan Utara. Keselarasan ini terletak pada tujuan

ke tiga yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang

Cerdas, Terampil, Berakhlak Mulia, Serta Berdaya Saing Tinggi dengan

Page 144: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

134

sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat, sehingga

tujuan dan sasaran Renstra akan sebanding dengan tujuan dan

sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Utara.

Indikator pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara dijabarkan sebagaimana tabel berikut:

Tabel. 7.1Indikator Sasaran dan Program Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021

No. Indikator

KondisiKinerjapadaawal

periodeRPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2020(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.Usia Harapan Hidup

7273,3

574 74,80 75 77

2.Angka Kematian Ibu per 100.000kelahiran

300 280 240 220 200 160

3.Angka Kematian Bayi per 1000kelahiran hidup.

21 20 18 17 10 15

4.Angka kesakitan malaria per 1000 penduduk

1000 4,5 4 3 2 1

5.Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk

45 44 43 42 41 40

6. Penemuan kasus baru TB Paru 65 67 67 66 67 67

8.Persentase pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin

60 70 80 90 100 100

Page 145: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

Sedangkan Indikator kinerja utama UPTD Dinas Kesehatan (RSUDTarakan) dijabarkan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 6.2Indikator Kinerja Utama RSUD Tarakan

NO Indikator

KondisiKinerja padaawal periodeRPJMD 2017

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerjapada akhir

periode RPJMD2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Angka kematian bayi 13,00 (2015) 12,00 11,00 10,00 9,00 8,00 7,00 7,00

2 Angka kematian balita 2,53 (2015) 2,40 2,20 2,00 1,80 1,60 1,40 1,40

3Angka kematian ibu melahirkan 126,6 (2015) 120,00 114,0

0 108,00 102,00 98,00 94,00 94,00

4 Angka usia harapan hidup 71,80 (2013) 71,90 72,00 72,10 72,20 72,30 72,40 72,40

Page 146: KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id filedalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Rencana Strategis ini disusun dengan sistematis dari berbagai materi

136

BAB VIII

PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) 5 (lima) tahun kedepan

2016 – 2021 dan berpedoman dari Visi dan Misi Gubernur Kalimantan Utara

yang disesuaikan dengan Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI

2015-2019. Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan

memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan UPTD

Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) menghadapi tantangan pembangunan

Dinas Kesehatan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) di Provinsi

Kalimantan Utara yang semakin kompleks.

Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) dalam 5 tahun ke depan.

Pada akhirnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra

ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan

kerjasama demi tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Daerah serta Dinas

Kesehatan Provinisi dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

Provinsi Kalimantan Utara.

Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Utara dan UPTD Dinas Kesehatan (RSUD Tarakan) tahun

2016 – 2021 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu

mendorong pencapaian visi Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021:

”BERPADU DALAM KEMAJEMUKAN UNTUK MEWUJUDKAN KALTARA

2020 MANDIRI, AMAN DAN DAMAI DENGAN DIDUKUNG

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA”

Tanjung Selor, Desember 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN

Usman, SKM, M.KesPembina Tk. I, IV/b

NIP 19680817 199312 1 004