review perkembangan properti

7

Click here to load reader

Upload: jeffrey-arrahman

Post on 14-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

properti di jakarta

TRANSCRIPT

Page 1: review perkembangan properti

Pengembang properti terus melirik kawasan penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan

Bekasi (Detabek) untuk proyek perumahan. Bahkan di daerah-daerah tersebut pertumbuhan

properti mencapai 15 persen tahun ini.

"Industri properti di kawasan penyangga setiap tahun mengalami peningkatan berkisar 15

persen. Pembangunan properti di Bekasi, Tangerang, dan Depok terus menggeliat, terutama

untuk sektor hunian tempat tinggal," kata Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Setyo

Maharso di Jakarta seperti yang dilansir dari Antara, Minggu (22/7).

Dia mengatakan, pertumbuhan harga properti di kawasan Pluit terus tumbuh setiap tahunnya

di angka 8%.

Dibanding kota-kota besar lain di Asia Pasifik, ternyata Jakarta termasuk salah satu kota yang

mencatatkan pertumbuhan paling pesat. Jones Lang LaSalle meramalkan pertumbuhan kantor

grade A di Jakarta kuartal ini sebesar 6% - 8%. Angka ini lebih tinggi

Ia memaparkan, kenaikan harga sewa di perkantoran yang termasuk grade A di sejumlah gedung

tertentu di Jakarta dapat mencapai hingga sekitar 30% - 50% bila dibandingkan tahun lalu.

Kenaikan harga pada gedung perkantoran grade A juga akan diikuti oleh gedung

perkantoran grade B dangrade C yang telah melakukan market assesment (penilaian pasar).

Berdasarkan riset indeks residensial yang dirilis Senin (6/8/2012), Jones Lang LaSalle mencatat

harga properti residensial mewah di Jakarta pada kuartal dua 2012 naik 19,2% dari harga di

periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara bila dibandingkan dengan harga di kuartal satu

lalu, tercatat kenaikan sebesar 7,9%.

Rekomendasi untuk membeli properti di Jakarta mungkin cukup mengherankan. Tapi, menurut

PriceWatershouseCoopers, pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir nyatanya

cukup mengesankan para investor internasiona. "Didorong oleh pengkatan permintaan dari

perusahaan asing dan nasional, harga sewa perkantoran melonjak hingga 29 persen pada

kuartal ketiga," demikian pernyataan PwC seperti dimuat CNN, Kamis, 6 Desember 2012.

Page 2: review perkembangan properti

Prospek bisnis properti di Jakarta masih menggeliat sejalan dengan minat investor yang

diprediksi masih akan tinggi pada 2013, bahkan mampu melampaui kota-kota besar lain di

dunia seperti Hong Kong, Singapura, dan Sydney. Di sub sektor perkantoran tingkat permintaan

terus meningkat sejak akhir 2012 lalu dengan tingkat harga sewa yang melonjak hingga 29

persen.

Hasil riset Knight Frank, perusahaan real estat asal Inggris menyebutkan, kenaikan harga

properti di Jakarta pada kuartal akhir 2012 sudah mencapai 38 persen. Tentu saja kenaikan

pendapatan warga jauh di bawahnya.

Berdasarkan jenis, 60% properti di Jakarta akan didominasi oleh apartemen dan

perkantoran. Pasar properti, khususnya apartemen, di Jakarta diprediksi akan terus tumbuh

menyusul diajukannya revisi hak kepemilikan properti asing menjadi 60 tahun. Sebelumnya, hak

kepemilikan properti asing dalam UU Agraria hanya selama 25 tahun, kemudian diperpanjang 20

tahun, dan dapat diperpanjang lagi 25 tahun.

Perumahan paling prospektif

Hanya tidak semua subsektor properti akan tetap baik prospeknya tahun 2011. “Pengembangan

pusat belanja, trade centre, dan ruko akan menurun. Sebaliknya, subsektor perumahan

meningkat. Begitu pula subsektor apartemen, terutama untuk segmen menengah, dan ruang

perkantoran. Yang paling tinggi peningkatan subsektor perumahan, dipicu penurunan bunga

KPR,” kata Direktur pemasaran salah satu perusahaan properti terkemuka di Jakarta.

Head of Research di konsultan properti Jones Lang LaSalle-Procon Anton Sitorus mengatakan,

penyerapan ruang kantor komersial di wilayah CBD (segitiga emas Jakarta) sepanjang tahun

lalu mencapai sekitar 420 ribu meter persegi atau meningkat sebesar 78 persen dibanding tahun

sebelumnya. "Angka tersebut merupakan rekor penyerapan pasar tertinggi dalam sejarah

perkembangan pasar perkantoran di Jakarta," sebut dia.

Page 3: review perkembangan properti

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki semester II - 2012, sektor properti tumbuh sampai

20 persen. Pertumbuhan paling tinggi terdapat pada sektor residensial baik untuk pasar rumah

landed atau tapak juga pasar apartemen.

Demikian disampaikan Ketua Badan Pertimbangan Realestat Indonesia (REI), Teguh Satria

ketika ditemui dalam ajang penghargaan Property and Bank Awards 2012 di Jakarta, Jumat

(6/7/2012) malam. Ia mengaku optimis pertumbuhan properti meningkat pada semester II - 2012

dibandingkan semester yang sama pada tahun 2011.

"Pertumbuhan tinggi di pasar residensial karena kebutuhannya cukup besar. Tidak hanya

masyarakat yang membutuhkan rumah, tetapi banyak karyawan perusahaan asing membutuhkan

apartemen untuk tinggal," katanya.

Menurutnya, kawasan yang menyimpan potensi untuk bisa dikembangkan menjadi kota mandiri

adalah Serpong dan Sentul sebagai daerah penyangga Jakarta. Di samping itu juga kawasan

Cibubur yang sudah lama berkembang. Menanggapi itu, Nathan Tanugraha, Hubungan Investor

PT Alam Sutera Realty Tbk, mengklaim, harga rumah di Alam Sutera, Serpong bisa naik 20

persen per tahun. Kenaikan tersebut bukan karena harga tanah yang setiap tahun naik. "Tapi

faktor utamanya adalah posisi kami yang paling dekat dengan Jakarta," ungkap Nathan.  Faktor

kedua, keterbatasan pasokan, sementara permintaan masih tinggi. Andrian Budi Utama, Direktur

PT Sentul City Tbk, malah menyatakan telah menaikkan harga jual rumah di Sentul City antara

20-30 persen setahun. Lonjakan itu mengimbangi kenaikan harga lahan. ( Adisti Dini

Indreswari)

Di masa mendatang, Ali memperkirakan, harga tanah di Cibubur bakal melonjak dengan adanya

rencana pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) bagian selatan melalui jalan tol T.B.

Simatupang dan Pondok Pinang. Dia memprediksi, kenaikan bisa mencapai 20 persen setahun.

Cuma, Ali mengingatkan, masalah kemacetan lalulintas di kawasan tersebut bisa menjadi

problem bila tidak segera diselesaikan.

Page 4: review perkembangan properti

Desember 2012, Kenaikan harga properti yang paling tinggi terjadi di kawasan Kelapa Gading,

Jakarta Utara. Harga rumah seken di kawasan yang disebut-sebut sebagai Kepala Naga ini sudah

terbang 5,5% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sementara, lonjakan harga lahan yang paling besar terjadi di Jakarta Pusat terutama daerah

Menteng dan Sawah Besar. Rata-rata kenaikan harga lahan di Jakarta Pusat mencapai 6,17%.

Untuk daerah Menteng, harga lahan naik sebesar 7,52% dan Sawah Besar sebesar 6,79%.

Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, mengatakan setiap

tahun pertumbuhan properti di kawasan penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, dan

Depok semakin meningkat. Prospek yang bagus ini dilirik dan kemudian digarap para

pengembang dengan proyek propertinya, terutama perumahan.

"Industri properti di kawasan penyangga setiap tahun mengalami peningkatan berkisar 15

persen. Pembangunan properti di Bekasi, Tangerang dan Depok terus menggeliat, terutama

untuk sektor hunian tempat tinggal," katanya

Page 5: review perkembangan properti

6 March 2013   BISNIS

TANGERANG,SNOL Pertumbuhan kondominium di Tangerang pada triwulan IV/2012 sangat

pesat. Hasil survei properti komersial Bank Indonesia untuk Banten, dari total penambahan 1.107

unit menjadi 3.940 unit, mayoritas berada di Tangerang.

Penambahan  jumlah diikuti dengan meningkatnya penjualan yang mencapai 100%, meningkat

dari triwulan sebelumnya 98,5%. Diperkirakan kawasan Tangerang menjadi penyumbang

terbesar unit kondominium di Provinsi Banten dibanding Cilegon dan Serang karena akses jalan

yang baik, khususnya ke Tangerang Selatan, membuat kawasan ini semakin diminati oleh

masyarakat sebagai tempat tinggal.

Bisnis Properti di Jakarta – Adalah seorang Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi

PropertiIndonesia (PSPI) mengungkap sebab kenapa di thn. 2014, bisnis properti bakal meledak.

Sebabnya, perkembangan perekonomian tanah air selalu meningkat, daya beli konsumen selalu

naik, pembangunan infrastruktur naik, suku bunga KPR kecil juga tetap, suku bunga konstruksi

ringan serta stabil, maupun market hunian apartemen juga perkantoran di tahun 2011 naik 10 –

15 %.