resume spa isa330

3
Standar Perikatan Audit (SPA) 330 berkaitan perancangan dan penerapan respons terhadap risik salah saji material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SPA 315 yang telah berlaku efektif untuk periode pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko salah saji material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan. Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan untuk lebih lanjutnya yang sifat, saat, dan luasnya didasarkan pada dan merupakan respons terhadap risiko salah saji material pada tingkat asersi. Dalam merancang prosedur audit yang lebih lanjut, auditor harus mempertimbangkan dasar penilaian atas risiko salah saji material pada tingkat asersi untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan. Dalam hal pengujian material auditor harus merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terhadap efektivitas operasi pengendalian yang relevan dan tepat pada tingkat asersi. Dalam merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, audtor harus melaksanakan prosedur audit lain yang dikombinasikan dan menentukan apakah pengendalian yang diuji bergantung pada pengendalian lain, dan jika ada apakah perlu memperoleh bukti yang mendukungnya. Jika auditor memperoleh bukti audit tentang efektivitas operasi pengendalian selama periode interim, auditor harus memperoleh bukti audit tentang perubahan atas pengendalian seteah tanggal periode interim dan menentukan bukti audit tambhan yang harus diperoleh setelah periode interim sampai tanggal neraca. Jika penggunaan bukti audit diperoleh dari audit sebelumnya, auditor perlu mempertimbangkan efektivitas,risiko yang timbul, efektivitas pengendalian umum atas teknologi informasi serta penerapannya, memperhatikan perubahan keadaan yang akan menimbukla risiko, dan risiko salah saji material dan tingkat kepercayaan terhadap pengendalian. Jika penggunaan bukti audit diperoleh dari audit sebelumnya, auditor harus memperoleh bukti unutk melihat perubahan yang terjadi dengan meminta keterangan yang dikombinasikan dengan pengamatan atau inspeksi. Jika terdapat perubahan yang signifikan, auditor harus menguji pengendalian tersebut dalam periode ini. Jika tidak terdapat

Upload: cak-bud

Post on 15-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Resume SPA ISA330

TRANSCRIPT

Standar Perikatan Audit (SPA) 330 berkaitan perancangan dan penerapan respons terhadap risik salah saji material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SPA 315 yang telah berlaku efektif untuk periode pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko salah saji material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan.Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan untuk lebih lanjutnya yang sifat, saat, dan luasnya didasarkan pada dan merupakan respons terhadap risiko salah saji material pada tingkat asersi. Dalam merancang prosedur audit yang lebih lanjut, auditor harus mempertimbangkan dasar penilaian atas risiko salah saji material pada tingkat asersi untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.Dalam hal pengujian material auditor harus merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terhadap efektivitas operasi pengendalian yang relevan dan tepat pada tingkat asersi.Dalam merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, audtor harus melaksanakan prosedur audit lain yang dikombinasikan dan menentukan apakah pengendalian yang diuji bergantung pada pengendalian lain, dan jika ada apakah perlu memperoleh bukti yang mendukungnya. Jika auditor memperoleh bukti audit tentang efektivitas operasi pengendalian selama periode interim, auditor harus memperoleh bukti audit tentang perubahan atas pengendalian seteah tanggal periode interim dan menentukan bukti audit tambhan yang harus diperoleh setelah periode interim sampai tanggal neraca. Jika penggunaan bukti audit diperoleh dari audit sebelumnya, auditor perlu mempertimbangkan efektivitas,risiko yang timbul, efektivitas pengendalian umum atas teknologi informasi serta penerapannya, memperhatikan perubahan keadaan yang akan menimbukla risiko, dan risiko salah saji material dan tingkat kepercayaan terhadap pengendalian. Jika penggunaan bukti audit diperoleh dari audit sebelumnya, auditor harus memperoleh bukti unutk melihat perubahan yang terjadi dengan meminta keterangan yang dikombinasikan dengan pengamatan atau inspeksi. Jika terdapat perubahan yang signifikan, auditor harus menguji pengendalian tersebut dalam periode ini. Jika tidak terdapat perubahan, auditor wajib menguji pengendalian tersebut sekali setiap berberapa kali audit. Jika pengendalian risiko telah ditentukan sebagai risiko signifikan, auditor harus menguji pengendalian tersebut pada periode sekarang.Jika terdeteksi penyimpangan atas pengendalian yang auditor ingin andalkan, auditor harus meminta keterangan secara khusus, serta menentukan :a. Apakah pengujian pengendalian yang telah dilkukan memberikan dasar yang tepat bagi auditor untuk mengandalkannyab. Apakah tambahan pengujian pengendalian diperlukanc. Apakah risiko potensial salah saji perlu direspons dengan prosedur subtantif Prosedur subtantif diatas adalah prosedur untuk mendeteksi salah saji material. Prosedur subtantif harus dilaksanakan untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang material. Prosedur substantive yang berkaitan dengan proses tutup buku laporan keuangan harus mencakup prosedur berikut :a. Mencocokan laporan keuangan dengan catatan akuntansinyab. Memeriksa entri jurnal yang material dan penyesuaiannya.Setelah prosedur audit yang dilaksanakan dan bukti audit yang diperoleh, auditor harus megevaluasi sebelum memberikan kesimpulan, apakah penilaian risiko salah saji material pada tingkat asersi tetap relevan. Untuk menyimpulkan opini, auditor harus mempertimbangkan semua bukti audit relevan, tanpa melihat bukti tersebut mendukung atau bertentangan dengan asersi dalam laporan keuangan. Apabila auditor sudah berusaha untuk memperoleh bukti namun tidak mendapatkannya maka opini harus dinyatakan wajar dengan pengecualian atau opini disclaimer terhadap laporan tersebut.Auditor perlu untuk memasukkan berberapa hal ke dalam dokumentasi audit, yaitu :a. Respons keseluruhan untuk menanggapi risiko salah saji material b. Hubungan antara prosedur audit dengan risiko yang telah dinilaic. Hasil prosedur audit

Audit laporan keuangan adalah suatu proses kumulatif dan berulang, selama dilakukan sesuai yang direncanakan bukti audit dapat menyebabkan auditor untuk melkukan modifikasi. Jika kondisi demikian terjadi, auditor perlu mengkaji ulang prosedur audit berdasarkan pertimbangan yang telah diubah ats risiko yang ditetapkan. Pertimbagan auditor untuk menentukan bukti audit cukup dan layak dipengaruhi oleh factor berikut :a. Signikansi potensi salah saji dalam asersi dan kemungkinan salah saji tersebut berdampak material terhadap laporan keuanganb. Efektivitas respons dan pengendalian manajemen untuk menangani risiko tersebut