6 spa salt water

Upload: nurul-kholifah

Post on 25-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    1/24

    1

    SALT WATER SYSTEM FOR SPA

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Air

    Semester VI

    Disusun Oleh :

    Kelompok 6 Pengelolaan Air

    1. Charisma Hilda Dewi 101211132106

    2. Maulidiana P 101211132030

    3. Nurul Kholifah 101211133013

    DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2015

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    2/24

    2

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ................................................................................ 3

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

    1.3 Tujuan ............................................................................................. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Solus Per Aqua (SPA) ..................................................................... 5

    2.2 Sejarah SPA .................................................................................... 5

    2.3 Pembagian Jenis SPA ...................................................................... 7

    2.4 Pembagian Jenis Ruang dalam SPA ............................................... 8

    2.5 Fungsi dan Manfaat SPA ................................................................ 92.6 Macam-macam Perawatan dalam SPA ........................................... 10

    2.7 Peraturan terkait SPA ...................................................................... 12

    2.8 Terapi Hidro pada Pelayanan Kesehatan SPA ................................ 12

    2.9 Garam .............................................................................................. 14

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Hal yang perlu diperhatikan untuk SPA ......................................... 15

    3.2 Tujuan dilakukan Water Treatment untuk SPA .............................. 173.3 Salt Water Treatment SPA .............................................................. 18

    3.4 Cara Kerja Salt Water Treatment SPA............................................ 18

    3.5 Cara Memelihara Salt Water Treatment untuk SPA ....................... 20

    3.6 Keuntungan Menggunakan Salt Water Treatment System .............. 20

    3.7 Kelemahan Menggunakan Salt Water Treatment System ............... 20

    3.8 Azerbaijan Naftalan SPA sebagai contoh Medical SPA ................. 21

    BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 22

    4.2 Saran ................................................................................................ 22

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    3/24

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    4/24

    4

    itu, garam juga memberikan fungsi sebagai desinfektan air sehingga

    desinfektan lainnya seperti klorin tidak perlu ditambahkan ke dalam air.

    1.2.Rumusan masalah

    a. Mengapa perlu water treatment untuk air Solus per Aqua?

    b. Bagaimanakah pengolahan salt water treatment untuk air Sous per

    Aqua?

    1.3.Tujuan

    a. Menjelaskan perlunya water treatment untuk air Solus per Aqua

    b. mendekripsikan metode pengolahan salt water treatment untuk air

    Sous per Aqua

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    5/24

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Solus Per Aqua(SPA)

    SPA merupakan suatu singkatan kata yang berasal dari kata Solus Per

    Aqua (Solus = Pengobatan atau Perawatan Per = Dengan dan Aqua = Air).

    Menurut Intelligent SPA, SPA didefinisikan sebagai treatment SPA

    profesional yang berbasiskan terapi autentik dan dilakukan oleh orang yang

    berkualitas dan profesional. Sedangkan International SPA Association (ISPA)

    mendefinisikan SPA sebagai sebuah tempat yang mendedikasikan dirinya

    pada peningkatan secara menyeluruh kesehatan dan kebahagian manusia

    melalui variasi pelayanan profesional yang mendorong pemulihan pikiran,

    raga, dan perasaan

    Selanjutnya Kementrian Kesehatan RI(2014:8) mendefinisikan SPA

    sebagai berikut: Pelayanan Kesehatan SPA adalah pelayanan kesehatan yang

    dilakukan secara holistik dengan memadukan berbagai jenis perawatan

    kesehatan tradisional dan modern yang menggunakan air beserta pendukung perawatan lainnya berupa pijat penggunaan ramuan, terapi aroma, latihan

    fisik, terapi warna, terapi musik, dan makanan untuk memberikan efek terapi

    melalui panca indera guna mencapai keseimbangan antara tubuh ( body ),

    pikiran ( mind ), dan jiwa ( spirit ), sehingga terwujud kondisi kesehatan yang

    optimal .

    2.2

    Sejarah SPAKonsep dari SPA sebenarnya berasal dari zaman kekaisaran Romawi

    3000 tahun yang lalu, ketika pasukan Legion terkena luka ringan akibat

    perang. Mereka berusaha untuk mencari cara untuk sembuh dari luka-luka

    ringan tersebut. Mereka mencari galian sumber air panas dan kemudian

    membuat koalm-kolam mandi supaya mereka dapat menyembuhkan tubuh

    yang terluka. Mereka menamai tempat itu dengan aquae dan kegiatan

    mandinya disebut SPA, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Sanus per

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    6/24

    6

    Aquam yang berarti perawatan dan penyembuhan melalui air. Kemudian kota

    SPA, di Belgia didirikan untuk tujuan ini, yang kemudian menjadi terkenal

    pada abad ke-14 dan masih ada sampai sekarang (Brown, 2007)

    Secara Etimologi menurut kamus bahasa Inggris Meriem-Webster, kata

    SPA berarti tempat yang berair di kota kecil provinsi Belgia Liege, Belgia. Di

    kota SPA ini, ada sebuah mata air terkenal yang mengandung mineral dan

    telah dikunjungi sejak abad ke-14, temperatur mata air panas sekitar 32C.

    Penggunaan SPA sebagai sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu

    kepustakaan medis pada tahun 1500 SM dengan judul Rig Veda yang berarti

    perawatan air untuk penyembuhan demam. (Brown, 2007)

    Dalam dunia kedokteran, Hipokrates sebagai Bapak Kedoktera n

    Modern telah mempergunakan SPA secara luas untuk pengobatan sejak tahun

    400 SM. Ia juga menjelaskan secara luas indikasi dan kontra-indikasi

    perawatan dengan air. Prinsip prinsip dasar yang diuraikan Hipokrates ini

    menjadi titik tolak munculnya SPA Medic (Terapi Air). Di jaman modern

    perawatan SPA Medic dimulai pada abad 17 (1697), diperkenalkan oleh Sir

    John Floyer dalam tulisannya yang berjudul The History of Cold

    Bathing .(Sinaga, 2015)Mengikuti cara Floyer yang mempunyai dasar ilmiah klinis kuat

    mengenai penggunaan air sebagai upaya penyembuhan maka di daratan Eropa

    mulai muncul beberapa ahli baik medis maupun non-medis yang

    berkecimpung dalam dunia SPA di antaranya adalah Priessnitz, Rausse dan

    Father Kneipp. Mereka sangat populer dalam mempergunakan SPA sebagai

    metode pengobatan sampai akhir abad 19. (Sinaga, 2015).

    Dalam perkembanganya SPA bermunculan untuk menawarkan beragam program bagi yang membutuhkan kesegaran, tenaga serta semangat yang

    baru. Bahkan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia, SPA

    modern tidak lagi sekedar kegiatan berendam di air panas atau pijat

    tradisional, tapi lebih dari itu SPA ini telah menjadi pendekatan holistik atau

    sarana yang bertujuan untuk menyelaraskan kehidupan manusia melalui

    terapi alternatif secara tiga dimensi yaitu tubuh, pikiran dan emosi yang

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    7/24

    7

    disalurkan melalui enam indra. Enam indra yang dimaksud antara lain sebagai

    berikut:

    a. Indra mata, melalui warna serta keindahan ruang atau apa yang disebut

    sebagai atmosfer terapi.

    b. Indra hidung, melalui penciuman atau aroma terapi, karena dengan

    mencium aroma terapi essensial yang khas dapat menimbulkan efek

    menyenangkan.

    c. Indra telinga, melalui musik terapi dengan mendengarkan musik-musik

    yang tenang.

    d. Indera lidah, melalui minuman dan makanan yang sehat tentunya

    menjadi suguhan setiap tamu di SPA guna menunjang perawatan SPA.

    e. Indra kulit, melalui pijatan yang lembut sehingga membuat perasaan

    yang nyaman yang disebut pijatan terapi.

    f. Indra otot, melalui tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu akan di

    capai efek rileks.(Benge and Tara, 2004)

    2.3 Pembagian jenis SPA

    Menurut ISPA (International SPA Association) ada 7 kategori SPA, antaralain:

    a. Club SPA

    Biasanya lebih banyak menawarkan fasilitas kebugaran dengan

    penawaran pelayanan di siang hari.

    b. Cruisheship SPA

    SPA diatas kapal pesiar dengan pelayanan professional, tersedia

    personal training (pelatih pribadi) dan pelayanan kecantikan di salon.c. Day SPA

    SPA dengan pelayanan terorganisir secara profesional yang ditawarkan

    dalam 1 hari, dengan pelayanan dari penataan rambut hingga perawatan

    kaki.

    d. Destination SPA

    SPA yang berfokus pada peningkatan gaya hidup dan perbaikan

    kesehatan melalui pelayanan yang terorganisir secara profesional,

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    8/24

    8

    menyediakan kebugaran fisik, program edukasi dan fasilitas

    penginapan. Biasanya terletak di tempat terpencil dan harus menginap

    beberapa hari.

    e. Medi SPA

    SPA secara individual, berkelompok dan secara institusi dimana

    menggabungkan pengobatan medis dan SPA tradisional dibawah

    pengawasan dokter.

    f. Mineral Spring SPA

    Perawatan hidroterapi yang menggunakan mineral alami atau air panas

    atau air laut yang berada disumber lokasi tersebut.

    g. Resort Hotel SPASPA yang menjadi satu lokasi dengan sebuah resort atau hotel, dengan

    pelayanan SPA yang terorganisir secara professional dengan pilihan

    pelayanan bermacam-macam selain SPA, juga makanan sehat yang

    tersedia, bisa dilakukan dalam sehari maupun beberapa hari.

    2.4 Pembagian jenis Ruang dalam SPA

    Pada dasarnya, aktivitas SPA merupakan proses terapi baik sendirimaupun lebih dari satu orang yang berlangsung dalam ruangan yang berbeda.

    Pertama tamu yang datang langsung diantar untuk didaftar dan bila perlu

    diajak berkonsultasi untuk menentukan jenis terapi yang sesuai dengan

    kebutuhannya. Susan stein, pakar terapi dan manajemen SPA

    mengungkapkan, bahwa area masuk sebuah SPA seharusnya memiliki

    suasana welcoming , memberikan keteduhan dan santai.

    Desain ruangnya terbuka namun tetap menyekat pandangan langsungke arah ruang-ruang perawatan. Elemen- elemen interior atau dekoratif

    seperti sofa yang empuk dan nyaman, kolam ikan, air mancur, atau taman

    dapat menjadi alternatif untuk mengisi ruang agar mood tamu lebih santai,

    tenang dan menikmati perawatan. Tahap selanjutnya, tamu diantar menuju

    ruang loker untuk berganti pakaian maupun alas kaki. Sesuai dengan proses

    perawatan, jenis terapi dibagi dalam dua jenis, terapi kering dan terapi basah.

    Terapi kering, biasanya perawatan massage, aromatherapy, manicure,

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    9/24

    9

    pedicure , dan refleksi dilakukan dalam ruangan privat. Jenis terapi basah

    biasanya berupa berendam di air wangi, lulur, bodyscrub , dan bodymask .

    Terapi ini membutuhkan tempat bilas ( shower ) atau bathub . Tamu juga dapat

    menikmati terapi kombinasi, yaitu, kombinasi antara terapi kering dan terapi

    basah dalam satu perawatan. Terapi ini membutuhkan sebuah ruang sendiri

    sehingga seluruh perabot dan alat dapat ditempatkan dalam satu ruang

    perawatan, yang tujuannya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan

    kepada tamu serta kemudahan operasional.

    2.5 Fungsi dan Manfaat SPA

    Fungsi SPA bukan untuk menyembuhkan penyakit, melainkan untuk

    membuat seseorang merasa nyaman, baik tubuh maupun jiwanya. SPA adalah

    terapi dengan menggunakan air, serta air garam, minyak dan aromaterapi,

    hubungan antara tubuh, pikiran dan jiwa, aliran energi positif dan negative

    dalam diri anda dan pusat energi tubuh. Kesegaran tubuh dan jiwa membuat

    seseorang mampu melakukan banyak aktivitas dan rutinitasnya dengan lebih

    baik dan penuh semangat. Manusia selalu membutuhkan stamina fisik,

    pikiran serta emosi yang prima agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik serta kecepatan yang konsisten. (Benge and Tara, 2003).

    SPA juga berfungsi sebagai media membuang racun dari dalam tubuh

    biasa dikenal dengan detoxifying SPA. Perawatan SPA ini dapat membantu

    efektivitas pembuangan racun melalui kulit. Penumpukan racun dalam tubuh

    dapat mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Setelah menjalani

    perawatan SPA orang tersebut diharapkan dapat mendaptkan kembali

    kebugaran tubuhnya.Manfaat SPA sendiri banyak sekali diantaranya menghaluskan kulit,

    mengencangkan, memutihkan dan memberi nutrisi pada kulit, mengendurkan

    ketegangan otot, detoksifikasi tubuh. (Sinaga, 2015)

    Disamping itu SPA juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,

    menghilangkan kecemasan, kemarahan dan depresi, mencegah alergi, tanda-

    tanda diabetes. Selanjutnya migrain dan asma, menurunkan tekanan darah

    tinggi dan hipertensi, mengurangi insomnia, stress dan kelelahan,

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    10/24

    10

    mengembalikan keseimbangan alami tubuh, mencapai kebahagiaan, percaya

    diri dan kreativitas serta memperlambat proses penuaan. (Sinaga, 2015).

    Melakukan perawatan tubuh sebaiknya sebanyak satu sampai dua kali

    dalam sebulan. Setelah perawatan kita akan lebih percaya diri dan siap lagi

    menghadapi aktivitas rutin berikutnya. SPA diperlukan untuk menghindari

    stress dan penuaan kulit sebelum waktunya. Aktivitas yang berlebihan dan

    kelelahan, bisa membuat kulit menjadi stress dan kendur(Sinaga, 2015).

    2.6 Macam-macam Perawatan dalam SPA

    SPA sendiri merupakan perawatan yang bersifat terapi dan tidak sekaligus.

    Bentuknya secara menyeluruh meliputi jasmani dan rohani, seperti :

    a. Terapi Pemijatan

    Pijatan terapi alternatif yang ditawarkan SPA untuk mendukung otot dan

    melancarkan peredaran darah di tubuh manusia. Setiap SPA memiliki

    terapi pijatan unggulan, baik yang mengarah pada teknik tradisioanal

    maupun internasional, seperti pijatan gaya Hawaiian, France, Swedia serta

    Jepanese.

    b. Aroma Terapi Merupakan terapi alternative seperti seni dan ilmu dalam penggunaan

    minyak beraroma, yang diekstrak dari daun, bunga, kulit pohon, biji

    maupun akar tanaman untuk perawatan dan penyembuhan fisik serta

    metal. Minyak esensial berupa ekstrak yang diperoleh dari tanaman

    dimana bentuk cairan yang sangat mudah menguap saat terkena panas atau

    cahaya. Hal ini disebabkan karena minyak essential larut dalam lemak,

    sehingga mudah meresap dalam tubuh. Dalam penciuman wangian dapatlangsung mencapai paru-paru dan sistem darah begitu aromanya tercium.

    Efek terbesar terjadi pada bagian otak, melalui sistem syaraf yang

    berhubungan dengan indra penciuman. (Gaya SPA, Majalah Perkawinan.

    Edisi Januari 2002; hal 14).

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    11/24

    11

    c. Terapi Air

    Uap dari air panas bagian dari terapi ini untuk kebersihan, kesehatan kulit

    dan relaksasi. Perawatan dengan uap dan air panas antara lain steam,

    sauna, kompres dan mandi. Manfaat uap dan air panas antara lain:

    Melancarkan peredaran darah dan melembabkan kulit.

    Mengendurkan otot yang tegang.

    Memudahkan peyerapan nutrisi bagi kulit.

    Relaksasi untuk menimbulkan rasa tegang, santai dan nyaman.

    (Gaya SPA, Majalah Perkawinan. Edisi Januari 2002; hal 41)

    Pengertian mandi dalam SPA:

    - Mandi aroma dapat menyembuhkan penyakit sinusitis, asma,infuinza, tekanan darah rendah, kulit.

    - Mandi mineral: yaitu air panas dan garam untuk menyembuhkan

    penyakit kulit, jerawat, eksim, infeksi kulit, sakit pinggang, dan

    rematik.

    - Mandi rempah untuk menghilangkan gatal-gatal alergi, rematik,

    keputihan, dan untuk melancarkan peredaran darah, kesegaran

    rubuh, mengurangi bau badan.- Mandi sauna untuk menghancurkan lemak.

    - Mandi teh (herbal tea) untuk meremajakan kulit dan kesegaran

    wajah.

    - Mandi buah untuk melembabkan kulit.

    - Mandi susu (milky bath) untuk menghaluskan dan memutihkan

    kulit.

    d. RelaksasiRelaksasi adalah suatu kegiatan untuk melepas ketegangan, tekanan, dan

    beban yang dapat berupa kegiatan rekreasi . Relaksasi merupakan kegiatan

    untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah

    yang nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa

    (Wiramihardja,2006).

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    12/24

    12

    2.7 Peraturan terkait SPA

    Peraturan yang terbaru digunakan untuk SPA yang berlaku di Indonesia

    adalah Peraturan Menteri Ksehatan Republik Indonesia No 8 tahun 2014

    tentang Pelayanan Kesehatan SPA.

    Dalam peraturan tersebut yang dimaksud dengan Pelayanan Kesehatan

    SPA adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan secara holistik dengan

    memadukan berbagai jenis perawatan kesehatan tradisional dan modern yang

    menggunakan air beserta pendukung perawatan lainnya berupa pijat

    penggunaan ramuan, terapi aroma, latihan fisik, terapi warna, terapi musik,

    dan makanan untuk memberikan efek terapi melalui panca indera guna

    mencapai keseimbangan antara tubuh ( body ), pikiran ( mind ), dan jiwa

    ( spirit ), sehingga terwujud kondisi kesehatan yang optimal.

    2.8 Terapi Hidro pada Pelayanan Kesehatan SPA

    Terapi Hidro berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata yaitu

    hydror (air) dan theurapeia (penyembuhan) dimana air dipercaya memiliki

    kemampuan untuk menyembuhkan.

    Prinsip Terapi Hidro adalah dengan memanfaatkan sifat fisik air (dayaapung air/ bouyancy , tekanan hidrostatik, dan sifat viskositas air), kimia, serta

    sifat hidrodinamik (gerakan air) dan termodinamik (suhu panas dan dingin)

    yang mempunyai keunikan dan dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan serta

    kebugaran ( wellness) . Sifat diatas mempengaruhi sistem sirkulasi (peredaran

    darah), respirasi (pernafasan) dan metabolisme (reaksi kimia dalam tubuh)

    sehingga merangsang cepatnya pembuangan zat sisa atau racun dalam tubuh,

    proses peremajaan dan perbaikan sel-sel tubuh.Kandungan air untuk pelayanan terapi hidro harus memenuhi

    persyaratan berikut:

    Tabel 2.1 Kandungan Air Pelayanan terapi Hidro(PMK no 8 th 2014)

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    13/24

    13

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    14/24

    14

    Pemeriksaan kadar air griya SPA dibandingkan dengan standar air pada

    tabel diatas. Kadar yang aman apabila tidak melewati batas maksimal.

    Contoh: hasil pemeriksaan didapatkan kadar E.coli 0,5/100 ml. Pada Tabel

    batas maksimum kadar E. Coli 1/100ml. Kesimpulan: Kadar E. Coli dalam air

    dikatakan aman untuk digunakan dalam pelayanan. Pada terapi hidro, air

    yang digunakan adalah air hangat ( warm water ) dengan suhu 34,44 - 36,6 oC.

    2.9 Garam

    Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk

    kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium

    Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,

    Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat /

    karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density

    (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010 C( Burhanuddin, 2001).

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    15/24

    15

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Hal yang perlu diperhatikan untuk SPA

    Air yang digunakan untuk SPA (SPA water) merupakan hot water

    dengan temperatur 28-37 derajat Celcius yang merupakan lahan yang cocok

    untuk pertumbuhan bakteri seperti Legionella dan Mycobacterium yang

    dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sehingga minimal SPA

    water harus dicek minimal 3 kali dalam seminggu.

    Ada beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan untuk SPA water .

    Antara lain:

    a. Chlorine

    Klorin merupakan desinfektan yang sering digunakan. Penggunaan klorin

    yang direkomendasikan adalah 1.5-3.0 PPM. Penggunaan klorin tidak

    boleh mencapai 5.0 PPM karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

    b. Bromine

    Selain Klorin, Bromin juga sering digunakan sebagai desinfektan.

    Rekomendasi bromin yang aman untuk digunakan adalah 3.0-5.0 PPM.Kombinasi bromin masih menjadi efektif sanitizer dan bromin tidak

    berbau. Bromin cukup populer untuk SPA.

    c. pH

    pH dalam SPA water harus berdasarkan range yang telah

    direkomendasikan, yaitu antara 7,2-7,8. pH yang tinggi (diatas 7,8) dapat

    menyebabkan kekeruhan, dan mempercepat filter air kotor dan

    menyebabkan proses sanitasi berjalan kurang efektif. Sedangkan pHterlalu rendah (kurang dari 7,2) dapat menyebabkan ketidaknyamanan

    pengguna SPA, pemborosan sangat cepat pada sanitizer , dan cepat

    berkaratnya peralatan SPA.

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    16/24

    16

    d. Total Alkalinity

    Total Akalinitas adalah ukuran jumlah dari komponen alkali (Karbonat

    dan Bikarbonat) di dalam air yang bertindak sebagai buffer untuk

    mengatasi perubahan pH yang terjadi secara cepat. Total alkalinitas yang

    direkomendasikan sebesar 80-120 PPM. Total alkalinitas yang sesuai

    standar sangat penting untuk memastikan optimalnya keseimbangan kimia

    di dalam SPA.

    Alkalinitas yang Tinggi Alkalinitas yang rendah

    Susah untuk merubah pH Cloudy water Iritasi kulit dan mata Rendahnya efisiensi dari

    sanitizer

    Cepatnya perubahan pH

    atau lonjakan pH

    Korosif terhadap peralatan

    dari logam

    Iritasi mata dan kulit

    e. Calcium Hardness

    Calcium Hardness (CH) merupakan jumlah kalsium terlarut dalam air. CH

    yang direkomendasikan adalah 200-400 PPM. Apabila CH terlalu rendah

    maka dapat membuat permukaan SPA menjadi kotor karena disebabkan

    berkaratnya SPA dan peralatannya.

    f. TDS (Total Dissolve Solid)

    TDS (Total Dissolve Solid) merupakan jumlah konstentrasi dari material

    yang terlarut dalam air.

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    17/24

    17

    MaterialKadar ideal

    Chlorine 1.0 - 3.0 ppm in pools,

    1.5 - 3.0 ppm in SPAs

    Bromine 2.0 - 4.0 ppm in pools,3.0 - 5.0 ppm in SPAs

    pH 7.4 - 7.6 in pools, 7.2 -7.8 in SPAs

    Total Alkalinity 80 - 140 ppm in pools,80 120 ppm in SPAs

    Calcium Hardness 200 - 400 ppm in poolsand SPAs

    Total Dissolved Solids 1,000 - 2,000 ppm in

    pools, 1,500 ppm

    above your start-up

    TDS in SPAs

    g. Temperatur

    Temperatur yang direkomendasikan untuk SPA water adalah 28-37 derajat

    celcius.

    3.2 Tujuan dilakukan Water Treatment untuk SPA

    a. Membuang suspensi dan materi koloid sehingga air menjadi bening dan

    bersih.

    b. Membuang material organik yang menjadi sumber makanan bagi bakteri

    dan menyebabkan air menjadi keruh.

    c. Mengontrol agen infeksius dalam air yang dapat membahayakan

    kesehatan.

    d. Menjaga agar pH tetap dalam kondisi yang optimal untuk proses

    desinfeksi.

    e. Menjaga temperatur sehingga tetap nyaman saat dipakai

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    18/24

    18

    3.3 Salt Water Treatment SPA

    Dalam water treatment untuk SPA, hanya ada 2 langkah utama yaitu

    filtrasi dan desinfeksi. Filtrasi sangat berguna untuk kondisi fisik SPA,

    sehingga air tetap jernih dan bersih. Sedangkan desinfeksi berguna untuk

    membunuh segala macam mikroorganisme yang dapat menimbulkan

    gangguan kesehatan. Desinfeksi biasanya menggunakan klorin dan bromin

    dengan kadar tertentu.

    Tidak semua orang tahan terhadap klorin dan bromin pada SPA. Ada

    beberapa orang yang mengalami alergi maupun iritasi apabila menggunakan

    air dengan desinfektan berupa klorin ataupun bromin. Sehingga muncullah

    suatu teknologi yang tidak lagi menggunakan klorin ataupun bromin sebagai

    desinfektan. Hal tersebut dikenal dengan Salt Water System.

    3.4 Cara Kerja Salt Water System SPA

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    19/24

    19

    Garam yang digunakan dapat Natrium

    Bromida (NaBr) maupun Natrium Clorida (NaCl).

    Namun dalam sebuah literatur menyebutkan,

    apabila di dalam air panas lebih baik menggunakan

    Bromin daripada Clorine. Hal tersebut dikarenakan

    Bromin lebih efektif bekerja di air panas

    dibandingkan Clorine.

    Sistem sel elektrolisis terpasang secara langsung di dalam dengan SPA

    atau peralatan bak mandi. Unit kontrol power kemudian ditransfer ke paket

    kontrol elektronik. Sehingga air yang mengandung garam tersebut

    dijernihkan ketika pompa

    filtrasi sedang berjalan.

    saat air mengalir melalui

    sel elektrolisis, proses

    elektrolisis memisahkan

    garam menjadi komponen

    dasar penyusunnya yaitu

    natrium dan klorin atau

    bromin. Gas klorin dan bromin yang dihasilkan dari proses tersebut kemudian

    bekerja pada bilik sel untuk mengoksidasi bakteri dan menjernihkan air.

    Klorin dan Bromin yang dihasilkan dalam proses ini aman untuk tubuh.

    Proses selanjutnya, natrium dan klorin atau bromin diikat kembali dan

    menjadi natural garam kembali di dalam sebuah proses pembentukan garam

    secara terus menerus. Hanya sejumlah kecil garam yang perlu ditambahkan jika ingin mengisi kembali SPA, sekitar 3 atau 4 kali dalam setahun.

    Dikarenakan proses penjernihan berlokasi di bilik sel, tidak perlu

    dikhawatirkan tentang sanitasi bahan kimia pada SPA.

    Salt water yang dipersyaratkan untuk salt water system adalah 3500-

    4000ppm untuk bekerja.

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    20/24

    20

    3.5 Cara Memelihara Sal t Water Treatment untuk SPA

    Perlu dilakukan upaya untuk memlihara keseimbangan air. Hal tersebut

    dikarenakan Salt Water System tidak memberikan perlakuan apapun pada pH,alkalinitas, Calcium Hardness. Sehingga tetap perlu dilakukan pengecekan

    kualitas air. Terdapat 3 hal yang penting untuk mengontrol kapan

    menggunakan salt water:

    a. Jaga kadar garam dan stabilizer dalam air. Kebanyakan salt water system

    membutuhkan antara 3500-4000 ppm konsentrasi garam. Dengan catatan

    bila kadar garam ada pada level yang rendah, pastikan dengan menguji

    menggunakan salt test kit sebelum menambahkan garam.

    b. Atur knob kontrol pada salt water system untuk menjaga kadar klorin

    atau bromin sesuai kebutuhan.

    c. Pastikan Pompa SPA bekerja untuk menghasilkan jumlah klorin atau

    bromin yang cukup untuk salt water system

    3.6 Keuntungan menggunakan Salt Water T reatment System

    a. mengurangi pembentukan kloramin b. lebih ramah lingkungan

    c. mengurangi iritasi mata

    d. lebih lembut untuk kulit

    e. mengurangi penggunaan klorin dan bromin secara signifikan

    f. lebih sehat untuk tubuh

    3.7

    Kelemahan menggunakan Salt Water T reatment System a. harga cukup mahal

    b. kadar garam yang terlalu tinggi dapat korosif dan merusak peralatan SPA

    3.8 Azerbaijan Naftalan SPA sebagai contoh Medical SPA

    Azerbaijan terkenal dengan negara penghasil minyak. Minyak yang

    dihasilkan di Azerbaijan berguna salah satunya sebagai terapi untuk

    mengobati penyakit persendian seperti rematik, hingga penyakit kulit seperti

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    21/24

    21

    eksim dan psoriasis. Terapi dilakukan dengan cara berendam dalam bath up

    berisi minyak mentah yang mengandung naftalena sekitar 10 menit sebelum

    dilakukan pembersihan dengan paper towel dan serangkaian pemandian.

    Terapi naftalena ini sudah diyakini aman oleh serangkaian penelitian yang

    dilakukan oleh para ahli di uni soviet yang mengidentifikasi anti biotik dan

    anti inflamasi pada kandungan naftalen SPA.

    Pasien berendam pada naftalan dengan suhu 40 oC. Pasien merasa dengan

    suhu tersebut dapat memberikan relaksasi pada persendian dan ingin lebih

    lama berendam dalam naftalan. Namun, karena kandungan SPA ini adalah

    50% naftalan, maka akan berpotensi karsinogenik pada pasien jika terlalu

    lama berendam.

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    22/24

    22

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    SPA merupakan upaya kesehatan menggunakan air dan perangkat

    tambahan lainnya yang berguna untuk memberikan keseimbangan tubuh,

    pikiran dan emosi pada penggunanya. Terdapat berbagai macam jenis

    perawatan pada SPA yang dipilih sesui kebutuhan dan keluhan pasien.

    Peraturan terkait SPA adalah PERMENKES RI No. 8 Tahun 2014 tentang

    Pelayanan Kesehatan SPA. Air yang digunakan untuk SPA adalah air bersih

    yang terbebas dari mikroorganisme patogen dan ditambah mineral maupun

    zat lain sesuai dengan jenis dan tujuan perawatan SPA yang sedang diberikan.

    Salt Water Treatment SPA merupakan teknologi baru yang menjawab

    kelemahan desinfeksi menggunakan bromin dan klorin yang menimbulkan

    iritasi dan alergi pada beberapa penggunanya. Pengontrolan rutin terhadap air

    SPA perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan kadar garam dan meyakinkan

    berfungsinya dengan baik komponen peralatan SPA karena kadar garam yang

    berlebih dapat berefek korosif terhadap peralatan SPA. Kelemahan lain pada

    teknologi ini adalah harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengandesinfeksi menggunakan klorin maupun bromin.

    4.2 Saran

    Manajemen SPA harus secara berkala mengadakan monitoring terhadap

    kualitas pelayanan SPA yang diberikan demi kesehatan dan keselamatan

    pelanggan.

  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    23/24

    23

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2008. Spa Definition. Available from http://www.intelligentspas.com

    Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta :Taramedi & Restu Agung.

    Brown Anitra. 2007. Spa History. Available from http://www.spaabout.com

    Burhanuddin . 2001. Strategi Pengembangan Industri Garam di Indonesia,.Kanisius, Yogyakarta.

    Custom Built Spas. Saltwater Sanitizing Systems For Spas and Pools! It's TimeTo Make The Change! http://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htm

    Engineering Logistics Marketing. 2015. Genesis Canada Frequently AskedQquestion, [Online], Available athttp://elmsalesandequipment.com/genesis-faq.htm

    Health Protection Agency. 2006. Controlling The Risk of Infection.https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdf

    Just Spa. Maintaining Your Spa Water.http://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20s

    pa%20water.pdf

    Missouri Department of Health and Senior Services Section for EnvironmentalPublic Health. Swimming Pool and Spa Water Chemistry. [Online],Available athttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdf , diakses 11 April 2015

    Mok, Kimberley. 2011. Azerbaijans Petroleum Spas Use Crude Oil Baths ToTreat Disease . diakses pada 28-5-2015 dihttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.html

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 TentangPelayanan Kesehatan SPA

    Sinaga, Vidyahana 2015. SPA(Solus per Aqua) tersedia dihttps://www.academia.edu/5377058/Sejarah_SPA

    Timeout SPA and Sauna. 2000. Salt Water System . [Online], Available athttp://www.timeoutspas.com/en/salt.htm, diakses 11 April 2015

    http://www.spaabout.com/http://www.spaabout.com/http://www.spaabout.com/http://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htmhttp://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htmhttp://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htmhttp://elmsalesandequipment.com/genesis-faq.htmhttp://elmsalesandequipment.com/genesis-faq.htmhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttp://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20spa%20water.pdfhttp://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20spa%20water.pdfhttp://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20spa%20water.pdfhttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdfhttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdfhttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdfhttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.htmlhttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.htmlhttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.htmlhttps://www.academia.edu/5377058/Sejarah_SPAhttp://www.timeoutspas.com/en/salt.htm,%20diakseshttp://www.timeoutspas.com/en/salt.htm,%20diakseshttp://www.timeoutspas.com/en/salt.htm,%20diakseshttps://www.academia.edu/5377058/Sejarah_SPAhttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.htmlhttp://www.treehugger.com/green-food/azerbaijans-petroleum-spas-use-crude-oil-baths-to-treat-disease.htmlhttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdfhttp://www.nitt.edu/home/students/facilitiesnservices/sportscenter/swimmingpool/Swim-pool-chemistry.pdfhttp://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20spa%20water.pdfhttp://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20spa%20water.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttps://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infections_Part_2.pdfhttp://elmsalesandequipment.com/genesis-faq.htmhttp://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htmhttp://www.spaabout.com/
  • 7/25/2019 6 SPA Salt Water

    24/24

    Wiramihardja, Sutardjo A 2006. Pengantar Psikologi klinis. Bandung : PT Refika

    Aditama.

    World Health Organization. August 2000. Managing Water and Air Quality,Guidelines for Safe Recreational-water Environments Vol. 2: Swimming Pools, Spas and Similar Recreational-water Environments http://www.who.int/water_sanitation_health/bathing/en/recreaII-ch5.pdf

    http://www.who.int/water_sanitation_health/bathing/en/recreaII-ch5.pdfhttp://www.who.int/water_sanitation_health/bathing/en/recreaII-ch5.pdfhttp://www.who.int/water_sanitation_health/bathing/en/recreaII-ch5.pdf