resume komunitas t1-t2 fadillah ramadhani 131411123028

11
RESUME KEPERAWATAN KOMUNITAS II “HEALTH PROMOTION” DAN “PERILAKU KESEHATAN” disusun oleh : Fadillah Ramadhani 131411123028 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Upload: buyung-tegar-aribowo

Post on 05-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

for

TRANSCRIPT

RESUME

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

HEALTH PROMOTION DAN PERILAKU KESEHATAN

disusun oleh :

Fadillah Ramadhani

131411123028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

HEALTH PROMOTION (PROMOSI KESEHATAN)

Oleh : Dr. Joni Haryanto, S. Kp. M. SiA. Promosi kesehatan Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984). Lawrence green (1984) : promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif.Peri : sendiLaku : perubahan gerak dan tempat berdasarkan perintah otak WHO mendeskripsikan Sehat sebagai kondisi yang stabil antara kondisi fisik, mental, sosial serta disabilitas yang seseorang miliki. Peningkatan level kesehatan adalah upaya mengurangi kematian, kesakitan dan keterbatasan maupun upaya deteksi penyakit maupun kelainan yang terjadi pada dirinya. Kombinasi yang terjadi antara pendidikan dan lingkungan yang mendukung aksi dan kondisi yang kondusif mutlak diperlukan dalam upaya menuju sehat (Green, Kreuter 2009). Mewujudkan upaya promosi kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat dan pelayanan kesehatan saja, melainkan juga pihak swasta-swasta dalam bentuk kemitraan dan opini (Depkes, 2000). Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam ottawa, 1986).B. Definisi Kesehatan

State of full (physical, mental, and social) well-being, not only absence of disease and disability (WHO, 1948). The reduction in mortality, morbidity and disability due to detectable disease or disease or disorder and an increase in the perceived level of health (WHO,1999). Kesehatan adalah upaya dari oleh dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). C. Penentu Perilaku Kesehatan

Faktor perilaku merupakan faktor kedua terbesar yang mempengaruhi status kesehatan (Blum). Upaya intervensi perilaku dalam bentuk:

1. Tekanan (reinforcement)Intervensi dalam bentuk peraturan, tekanan dan sanksi. Perubahannya cepat tapi tidak langgeng2. Edukasi (education)Intervensi melalui persuasi, himbauan, ajakan, kesadaran, dan lain-lain. Perubahannya lama tapi dapat langgeng

D. Dimensi Intervensi Perilaku1. Perubahan perilakuPerubahan dari perilaku yang tidak kondusif ke yang kondusif bagi kesehatan menggunakan prinsip KASIH (knowledge, attitude, skill, inovated dan habbit)2. Pembinaan perilakuMempertahankan perilaku sehat

3. Pengembangan perilakuMembiasakan hidup sehat bagi anak-anakE. Determinants Of Health (Penentu Derajat Kesehatan)1. Gaya hidup 50%

2. Lingkungan (budaya, ekonomi, sosial and kondisi fisik kehidupan) 20%

3. Latar belakang genetik 20%

4. Sistem perawatan kesehatan 10%

F. Komponen Promosi Kesehatan1. Perlindungan kesehatan oleh pembuat kebijakanOtawa Charter, Health for All 21 and WHO Strategic, European Health Policy, National Health Program, National Environment and Health Action Plan of CR, UU no 258/2000 pada perlindungan kesehatan publik serta long term program pada peningkatan status kesehatan

2. Pendidikan kesehatanPencegahan, deteksi serta managemen yang bertujuan untuk menjembatani gap informasi kesehatan dengan tindakan kesehatan

3. Program intervensi

G. Tujuan Intervensi Perilaku

1. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan

Misal : mengurangi kebiasaan merokok

2. Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan

Misal : mencegah meningkatnya perilaku seks bebas

3. Meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan

Misal : mendorong kebiasaan olahraga

4. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan

Misal : mencegah menurunnya perilaku makan kaya serat

H. Lima Level Pencegahan (Leavel and Clark)1. Promosi Kesehatan

2. Perlindungan Spesifik

3. Diagnosis dini and penanganan cepat4. Pembatasan ketidakmampuan5. Rehabilitasi

I. Tiga Level Promosi Kesehatan

1. Promosi : Hentikan penyakit sebelum dia muncul! (E.g. vaksin, sabuk pengaman)

2. Deteksi : Temukan dengan cepat! (E.g. tes skrining kanker)

3. Manajemen : Pertahankan agar tidak bertambah buruk! (E.g. diit untuk penderita diabetes)

J. Misi Promosi Kesehatan

1. Advokat : ditujukan kepada para pengambil keputusan atau pembuat kebijakan.

2. Menjembatani : menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.

3. Kemampuan (enable) : agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri.

K. Strategi Promosi KesehatanSasaran promosi kesehatan menurut tatanan (piagam Ottawa)1. Sasaran primer : ibu, anggota keluarga

2. Sasaran sekunder : kader PKK, TOMA, TOGA

3. Sasaran tersier : kader PKK, TOGA, TOMAProgram prioritas : KIA, GIZI, JPKM

L. Empat Kata Kunci Visi Promosi Kesehatan:

1. Kemauan

2. Kemampuan

3. Memelihara Kesehatan

4. Meningkatkan Kesehatan

Visi dan misi promosi kesehatan : visi pembangunan kesehatan Indonesia (UU. Kesehatan No. 23 Tahun 1992) Peningkatan kemampuan masyarakat untuk memelihara & meningkatkan kesadarannya sehingga mereka dapat hidup sehat, produktif, bahagia & sejahtera.PERILAKU KESEHATAN

Sistem limbik dalam otak di prefontal berperan utama dalam mengubah perilaku.A.Perilaku (Dunn)1.Overt (perilaku yang sesuai dengan apa yang dia inginkan)

2.Covert (perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan)

Menurut Sigmund Freud, Sub Conscious Mind merupakan determinat penting untuk kesehatan seseorang.

B.Determinat Kesehatan Berkaitan dengan Perilaku1.Kebijakan

2.Keturunan

3.Pendapatan

4.Status Sosial

5.Media 6.Komunitas

7.Gender

8.Pelayanan

9.Agama

C.Kondisi Terbentuknya Perilaku

1.IDENTIFIKASI faktor-faktor penguat (misal : reward) untuk terbentuknya perilaku tertentu

2.ANALISIS komponen-komponen kecil bagi terbentuknya perilaku dan menyusun komponen-komponen tersebut secara tepat

3.MENGURUTKAN komponen-komponen sebagai tujuan sementara kemudian menentukan rewad untuk masing-masing komponen

4.MENGGUNAKANNYA secara berulang-ulang

Contoh : Kebiasaan menggosok gigi

1.Anak harus ke kamar mandi sebelum tidur

2.Mengambil sikat dan odol

3.Mengambil air dan berkumur

4.Menggosok gigi, menyimpan sikat gigi

5.Cuci kaki, tidur

D.Perilaku Kesehatan

Respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makan, minuman, lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan

E.Aspek Perilaku (Bloom)

1.Domain kognitif

2.Domain afektif

3.Domain psikomotor

F.Klasifikasi Perilaku Kesehatan (Skinner)

1.Preventif

2.Kuratif

3.Rehabilitatif

4.Promotif

5.Perilaku yang berhubungan dengan gaya hidup sehat (misal : perilaku makan, olahraga, merokok)

6.Perilaku yang berhubungan dengan lingkungan

G.Klasifikasi Perilaku Kesehatan (Becker, 1979)1.Healthy behaviour : makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum alkohol, cukup istirahat, mengendalikan stres, pola hidup positif

2.Ilness behaviour : respon seseorang, pengetahuan dan persepsi terhadap penyakit, sebab-sebanya, gejalanya, serta upaya untuk menyembuhkan

3.The sick role behaviour : orang sakit harus dibebaskan dari kewajiban sosial, harus berusaha mencari penyembuhan, harus menghubungi profesional, harus patuh terhadap nasihat profesional dalam rangka penyembuhan

H.Lima Tahapan Mengubah Kebiasaan

1.Prekontemplasi : awal sudah memikirkan apa yang akan menjadi pokok perubahan

2.Kontemplasi : pemikiran yang nyata yang harus diketahui banyakorang dan penentu kebijakan

3.Preparasi : perbaikan

4.Aksi : menunjukkan kegiatan agar dapat betul-betul bisa berubah

5.Maintenance : dievaluasi secara kontinyu untuk memantau seberapa besar perubahan sudah terjadiI.Teori Perilaku Terencana

-Menekankan niat perilaku sebagai akibat atau hasil kombinasi terhadap kepercayaan

-Niat : konsepsi dari tindakan terencana dalam mencapai tindakan berperilaku

J. Teori Lawrence Green : Predisposising factors, Enabiling factors, dan Reinforcing factors. K. Teori Snehandu B. Kar : Intention (niat), Social Support (dukungan sekitar), Accessibility of information, Personal autonomy, Action situation. L. Teori WHO : Thoughts and feeling (pemikiran dan perasaan), Personnal references (referensi seseorang), Resources, Culture (sosial budaya). M. Teori yang mendasari perilaku :

Theory of Reason Ed Action (TRA) Teori Tindakan Beralasan (peran dari niat), teori ini menghubungkan keyakinan, sikap, kegendak, dan perilaku. Theory of Planned Behaviour (TPB) Teori Perilaku Terencana, menekankan niat perilaku sebagai akibat atau hasil kombinasi beberapa kepercayaan.