cairan tubuh dan elektrolit dr arif fadillah

24
SINGAPORE ASSALAMUALAIKUM WW CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT

Upload: saif-hadi

Post on 21-Dec-2015

284 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

SINGAPORE

ASSALAMUALAIKUM WW

CAIRAN TUBUHDAN ELEKTROLIT

2Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari

cairan yaitu antara 60 – 70 %.- 45 % berada dalam sel (intraseluler)

- 15 % berada diluar sel (ekstraseluler)* 11 % cairan interstitium* cairan limfe* cairan cerebrospinal* cairan dalam rongga mata* cairan dalam rongga rongga serosa

- 4 % cairan/plasma darah

Keseimbangan cairan dan elektrolit

3

Keseimbangan antara : - cairan yang masuk dan keluar dari tubuh- distribusi cairan tubuh, serta asimilasi normal

dan elektrolitAir masuk kedalam tubuh melalui saluran

pencernaan makanan, berupa :* makanan* minuman* hasil oksidasi makanan

Air keluar dari tubuh melalui :* ginjal* saluran pencernaan* saluran pernafasan* kulit* sekret dari tenggorok, hidung, mulut dan susu

PENYEBAB-PENYEBAB EDEMA4

- Obstruksi limfatik* Akibat mastektomi* Tumor ganas* Saluran kelenjar inguinal yang meradang o.k. infeksi filaria

- Permeabilitas kapiler yang bertambah* infeksi berat* reaksi anafilaksis* keracunan obat-obatan atau zat kimiawi* anoksia akibat berbagai keracunan* tekana vena yang meningkat akibat payah jantung* kekurangan protein dalam plasma* retensi natrium dan air

5

- Berkurangnya protein plasmayang menjaga tekanan osmotik koloid adalah sejenis protein yang disebut albumin (terdapat dalam darah)* sindroma nefrotik* sirosis hati

- Tekanan darah kapiler yang meninggi* kongesti pasif* edema kardial* obstruksi portal* edema postural

6- Tekanan osmotik koloid

biasanya tekanan osmotik koloid jaringan adalah kecil sekali, tetapi pada beberapa keadaan bisa meningkat sehingga cairan tertumpuk dijaringan

- Retensi natrium dan airterlihat pada keadaan dimana ekskresi natrium dalam urine lebih kecil dari masuk

DEHIDRASI7

Ialah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai “output” yang melebihi “intake” sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang- dehidarsi primer (water depletion) * haus * air liur sedikit sekali mulut kering * oliguria * sangat lemah * timbulnya gangguan mental

- dehidrasi sekunder (natrium depletion) * nausea * muntah-muntah * kekejangan * sakit kepala * perasaan lesu dan lelah

HIPEREMI (KONGESTI, BENDUNGAN)

8

Ialah suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh yang melebar pada suatu alat atau bagian tubuh, kalu terjadi dalam waktu singkat disebut hiperemi akut dan kalau berlarut-larut disebut hiperemi kronik* hiperemi aktif jumlah darah arteriol pada sebagian tubuh bertambah* hiperemi pasif aliran darah vena dari suatu daerah berkurang sehingga terjadi dilatasi pembuluh vena dan kapiler ditempat tersebut

HEMORAGI (HAEMORRHAGIA, PERDARAHAN)

9Ialah suatu pengertian untuk menunjukkan terdapatnya darah yang keluar dari susunan kardiovaskuler, dapat terjadi pada kapiler, vena, arteri atau jantung* hemoragi eksternal kalau darah nampak keluar dari permukaan tubuh* hemoragi internal kalau darah yang keluar dari pembuluh darah tetap berada dalam tubuh

Etiologi perdarahan :- kerusakan pembuluh darah- trauma- proses patologik- penyakit gangguan pembekuan darah- kelainan pembuluh darah

SHOCK10

Ialah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisiensi sirkulasi akibat disparitas (ketidak seimbangan) antara volume darah denganruang susunan vaskulerDisebabkan oleh :* 1. faktor yang menyebabkan bertambahnya kapasitas ruang susunan vaskuler* 2. faktor yang menyebabkan berkurangnya volume darah

- Shock primer : terjadi defisiensi sirkulasi akibat ruang vaskular membesar karena vasodilatasi yang asalnya neurogen

- Shock sekunder : terjadi gangguan keseimbangan cairan yang menyebabkan defisiensi sirkulasi perifer disertai jumlah volume darah yang menurun, aliran darah yang berkurang, hemokonsentrasi dan gangguan fungsi ginjal

TROMBOSIS11

Ialah suatu benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah didalam pembuluh darah atau jantung

Penyebab : menurut Virchow ada tiga faktor yang memegang peranan (trias Virchow),1. perubahan pada permukaan endotel pembuluh2. perubahan pada aliran darah3. perubahan pada konstitusi darah

Akibat trombus :- pada vena menimbulkan : * stasis darah * bendungan pasif * edema dan kadang-kadang nekrosis- pada arteri menimbulkan : * iskemi * nekrosis * infark atau ganggren

EMBOLUS12

Ialah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darahBenda tersebu ikut terbawa oleh aliran darah, dan berasal dari suatu tempat lain daripada susunan sirkulasi darah. Proses terjadinya peristiwa ini disebut embolisme

Embolus vena : berasal dari vena tungkai bawah dan juga berasal dari vena dalam pelvis

Embolus arteri : berasal dari trombus mural dalam jantung, trombus yang melekat dalam empang-empang jantung atau trombus dalam aorta

Embolus lemak : lemak yang berupa butir-butir, berasal dari berbagai tempat yang mengandung banyak lemak, masuk kedalam sirkulasi darah dan menyumbat arteri atau kapiler

Embolus cairan amnion : jarang ditemukan dan bagaimana bisa terjadi masih merupakan tanda tanya. Gejalanya ialah sesak nafas, shock dan bisa menyebabkan kematian yang tidak disangka-sangka

Embolus gas : dalam keadaan tertentu gelembung-gelembung gas dapat masuk kedalamsusunan sirkulasi sehingga dapat menyumbat dan menimbulkan kematian

INFARK13

Ialah nekrosis iskhemik setempat akibat insufisiensi aliran darahBiasanya akibat sumbatan aliran arterial, tapi kadang-kadang juga karena obstruksi vena

Ada 2 macam infark :1. infark pucat (anemik) terjadi akibat penyumbatan arteri dan terjadi pada alat-alat tubuh yang padat seperti ginjal dan jantung2. infark merah (hemorhagik) terjadi pada alat-alat tubuh yang terdiri dari jaringan yang renggang seperti paru-paru dan usus. Terjadi akibat penyumbatan arteri pulmonalis dan penyumbatan pada arteri dan vena

Akibat-akibat infark :- kalau kecil dan terjadi pada alat tubuh yang tidak begitu vital sering tidak menimbulkan gejala- kalau terjadi pada jantung dapat menimbulkan gangguan fungsi jantung, seperti gangguan konduktif, payah jantung dan shock kardial- pada otak dapat menimbulkan kesadaran yang menghilang, aphasia, kelumpuhan dan kebutaan

GANGREN14

Ialah kematian jaringan yang luas disertai invasi kuman saprofit. Pada gangren jaringan menjadi busuk. Gangren hanya dapat terjadi pada alat-alat tubuh yang berhubungan dengan dunia luar misalnya kulit, lambung, usus, mulut, paru-paru, cervix dll

Ada 2 jenis :1. gangren basah terjadi pada alt-alat tubuh yang banyak mengandung cairan atau pada tempat yng tidak memungkinkan terjadinya penguapan, misalnya pada lambung dan paru-paru, juga bisa terjadi pada tungkai2. gangren kering terjadi pada tempat-tempat yang mengandung hanya sedikit cairan, tempat-tempat yang mudah terjadi penguapan atau pada tempat-tempat dengan drainae yang baik, sering terjadi pada anggota gerak tubuh

Penyebab terjadinya gangren :1. hilangnya perbekalan darah2. terdapatnya infeksi kuman

PENGATURAN FAAL CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Sejumlah mekanisme hemeostatis bekerja tidak hanya untuk mempertahankan konsentrasi elektrolit dan osmotik dari cairan tubuh, juga untuk volume cairan tubuh total.

Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit normal adalah akibat dari keseimbangan dinamis antara makanan dan minuman yang masuk serta keseimbangan yang melibatkan sejumlah besar sistem organ, antara lain ginjal, sistem kardiovaskular, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal dan paru-paru.

PENGATURAN FAAL CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Ginjal merupakan pengendali utama kadar elektrolit dan cairan.

Jumlah cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit sangat ditentukan dengan apa yang disimpan pada ginjal.

Ginjal sendiri diatur oleh sejumlah hormon dalam menjalankan tugasnya.

NATRIUM DAN AIR

Keseimbangan air tubuh dan garam (NaCl) sangat erat kaitannya dalam memengaruhi osmolitas maupun volume cairan ekstrasel, tetapi pengaturan keseimbangan natrium dan air melibatkan mekanisme yang berbeda dan tumpang tindih.

Keseimbangan air tubuh terutama diatur oleh mekanisme rasa haus dan hormon anti diuretik (ADH) untuk mempertahankan isoosmotik dari plasma, sebaliknya keseimbangan natrium terutama diatur oleh aldosteron dengan tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi (pengaliran cairan) jaringan.

KESEIMBANGAN AIR DAN PENGATURAN OSMOTIK

Pengaturan osmotik diperantarai oleh hipotalamus, pituitari, dan tubulus ginjal. ADH merupakan hormon peptida yang disintesis di hipotalamus dan disimpan di hipofisis. Hipotalamus mempunyai osmoreseptor yang peka terhadap osmolalitas darah dan pusat rasa haus.

Rasa haus merangsang pemasukan air dan merangsang ADH untuk permeabilitas duktus kolektif ginjal untuk meningkatan reabsorpsi air akibatnya terjadi peningkatan volume air tubuh yang akan memulihkan osmolitas plasma kembali normal dan terbentuknya air kemih yang hiporesmotik (pekat) dengan volume sedikit.

Penurunan osmolitas plasma mengakibatkan terjadinya penekanan rasa haus dan menghambat pelepasan ADH hingga osmolalitas plasma dalam keadaan normal yang variasinya tidak melebihi 1-2%.

PENGATURAN KESEIMBANGAN NATRIUM

Mempertahankan volume plasma penting artinya bagi perfusi jaringan karena hal ini erat dengan pengaturan keseimbangan natrium.

Mekanisme pengaturan keseimbangan volume tergantung pada perubahan volume sirkulasi efektif yaitu bagian dari volume CES pada ruang vaskular yang melakukan perfusi aktif pada jaringan.

Pada orang sehat, volume CES berubah sesuai dengan volume sirkulasi efektifnya dan berbanding secara profesional dengan natrium total tubuh karena natrium adalah zat terlarut utama yang menahan air dalam CES.

PENGATURAN KESEIMBANGAN NATRIUM

Pengaturan sekresi natrium oleh ginjal adalah yang paling bertanggung jawab bagi pengaturan volume dalam tubuh.

Aldosteron adalah hormon yang disekresi oleh glomerulosa pada korteks adrenal.

Produksi aldosteron terutama dirangsang oleh refleks yang diatur oleh baroreseptor (ujung saraf) yang ada pada arteriol aferen ginjal.

Penurunan sirkulasi efektif dideteksi oleh baroreseptor yang mengakibatkan sel juksta glomerolus memproduksi protein dan renin.

PENGATURAN KALIUM PADA CES

Aldosteron adalah pengendali utama bagi sekresi kalium pada nefron ginjal.

Peningkatan sekresi aldosteron menyebabkan reabsorpsi natrium, air, dan ekskresi kalium. Penurunan sekresi aldosteron menyebabkan ekskresi natrium dan air, serta penyimpanan kalium.

Rangsangan utama bagi sekresi aldosteron adalah penurunan volume sirkulasi efektif atau penurunan kalium serum serta peningkatan natrium serum yang akhirnya akan menyebabkan penurunan aldosteron.

Eksresi kalium dipengaruhi oleh keadaan asam-basa dan kecepatan aliran di tubulus distal.

PENGATURAN KALIUM PADA CES

Pada keadaan alkalosis, eksresi kalium akan meningkat dan pada keadaan asidosis menurun.

Pada tubulus distal, ion hidrogen dan ion kalium bersaing untuk dieksresi sebagai pertukaran dengan reabsorpsi natrium untuk mempertahankan muatan listrik tubuh yang netral.

Jika terjadi alkalosis metabolik yang disertai dengan kekurangan ion hidrogen, tubulus akan menukar natrium dan kalium demi mempertahankan ion hidrogen, tetapi saat asidosis metabolik tubulus akan meningkatkan ekskresi hidrogen dan menurunkan sekresi kalium.

PENGATURAN KALIUM PADA CES

Dinding kapiler. Susunan dinding kapiler penyekat antara plasma dan

cairan interstisial berbeda dari satu jaringan ke jaringan lain.

Pori-pori dalam dinding kapiler merupakan tempat pertemuan antara sel-sel endotel yang ukurannya terlampau sempit untuk memungkinkan protein plasma dan koloid lain melintasinya dengan jumlah yang berarti.

Koloid mempunyai massa yang besar dalam plasma dan dalam jumlah yang besar.

Dinding kapiler merupakan impermeabel untuk koloid yang membangkitkan tekanan osmosis sebesar kira-kira 25mmHg.

BLUE MOSQUE – ISTANBULTURKI

TERIMA KASIH