resume buku pengantar ilmu hukum oleh dr. soedjono dirdjosisworo, sh

15
SEBUAH RESUME Judul : Pengantar Ilmu Hukum Pengarang : Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH. Penerbit : Pt. RajaGrafindo Persada Cetakan Ke- : 14 Tahun Terbit : 2010 Pengantar : Prof. Soebekti, SH. Pengantar Ilmu Hukum merupakan sejenis ilmu pengetahuan yang merupakan langkah studi awal mengenai ilmu pengetahuan hukum, sebagai pengantar bagi siapa saja yang ingin mempelajari hukum lebih dalam. Dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum ini, Soedjono mencoba menyusun sebuah kitab Pengantar Ilmu Hukum untuk dijadikan masukan dalam membentuk khazanah baru yang mandiri, identitas nasional, dan cocok dengan perkembangan social yang membutuhkan “hadirnya” ahli- ahli hukum yang dapat berperan dalam pembangunan nasional. Dalam pengantar untuk buku ini, Prof. Soebakti, SH mengemukakan bahwa buku terbitan PT. RajaGrafindo Persada ini telah memenuhi persyaratan dalam penulisan pengantar ilmu hukum yang baik, dan percaya buku ini banyak manfaatnya bagi pendidikan mahasiswa hukum pada 1

Upload: presty-larasati-kumitrika

Post on 24-Jul-2015

3.787 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

SEBUAH RESUME

Judul : Pengantar Ilmu Hukum

Pengarang : Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH.

Penerbit : Pt. RajaGrafindo Persada

Cetakan Ke- : 14

Tahun Terbit : 2010

Pengantar : Prof. Soebekti, SH.

Pengantar Ilmu Hukum merupakan sejenis ilmu pengetahuan yang

merupakan langkah studi awal mengenai ilmu pengetahuan hukum, sebagai

pengantar bagi siapa saja yang ingin mempelajari hukum lebih dalam.

Dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum ini, Soedjono mencoba

menyusun sebuah kitab Pengantar Ilmu Hukum untuk dijadikan masukan dalam

membentuk khazanah baru yang mandiri, identitas nasional, dan cocok dengan

perkembangan social yang membutuhkan “hadirnya” ahli-ahli hukum yang dapat

berperan dalam pembangunan nasional.

Dalam pengantar untuk buku ini, Prof. Soebakti, SH mengemukakan

bahwa buku terbitan PT. RajaGrafindo Persada ini telah memenuhi persyaratan

dalam penulisan pengantar ilmu hukum yang baik, dan percaya buku ini banyak

manfaatnya bagi pendidikan mahasiswa hukum pada taraf yang paling penting,

yaitu memperkenalkan hukum kepada mereka yang sama sekali asih awam.

Buku Pengantar Ilmu Hukum ini terdiri dari 212 halaman yang terbagi

menjadi 11 bab. Adapun ringkasan isi dari masing-masing Bab-nya adalah

sebagai berikut :

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang latar belakang mengenai

penulisan pengantar ilmu hukum. Pengantar ilmu hukum yang biasa juga disebut

sebagai Encyclopedia Hukum merupakan dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam

1

Page 2: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

studi hukum. Apabila ilmu pengantar ini tidak dipahami secara seksama dan

tuntas, tidaklah mungkin dapat diperoleh pengertian yang baik tentang berbagai

cabang ilmu hukum, baik yang privat maupun yang public.

Bab latar belakang ini mencoba menjelaskan unsur hukum, baik yang

riil maupun yang idiil tentang pengertian manusia dan alam sekeliling serta

pergaulan. Memperhatikan aspek metodologi dan sistematika dengan

menghubungkan hukum dengan etika dalam konsep keadilan yang berhubungan

dengan nilai-nilai, asas, dan pengkaidahan; dalam suatu rumusan yang meliputi

pengertian hukum, asas pokok, dan kerangka dasar.

Selain latar belakang, bab pendahuluan ini juga memuat mengenai

permasalahan, tujuan, dan sistematika penulisan pengantar ilmu hukum.

Permasalahan utama dalam penulisan pengantar ilmu hukum yang kerap kali

dijumpai adalah bahwa karya-karya yang telah ada belum disusun dengan

sistematik yang berdasarkan pedoman yang diharapkan dapat member petunjuk

untuk pembobotan minimal bagi mahasiswa, seperti berdasarkan “pohon

Pengetahuan Ilmu Hukum” misalnya.

Adapun tujuan penulisan buku ini adalah untuk tujuan member input

materi bagi pengembangan pengajaran PIH yang beridentitas, serta sarat bagi

pengembangan studi ilmu hukum lebih lanjut, dengan berorientasi pada tujuan

menghasilkan sarjana hukum paripurna dan mampu mengemban tugas-tugas

dalam proses pembangunan bangsa.

BAB 2

ANEKA ARTI HUKUM

Pada Bab II ini diketengahkan aneka arti hukum dalam arti :

1. Penguasa (Undang-undang, keputusan, hakim, dan lain-lain)

2. Para petugas

3. Sikap tindak

4. Sistem kaidah

5. Jalinan nilai

6. Tata hukum

2

Page 3: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

7. Ilmu hukum

8. Disiplin hukum

BAB 3

DISIPLIN HUKUM

Disiplin hukum adalah sistem ajaran mengenai kenyataan atau gejala-

gejala hukum yang ada dan hidup di tengah pergaulan. Disiplin ilmu merupakan

disiplin perspektif yang berusaha menentukan apakah yang seyogyanya,

seharusnya, dan sepatutnya dilakukan dalam menghadapi kenyataan.

Dalam buku ini disebutkan bahwa cabang-cabang ilmu hukum dalam

disiplin hukum dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Ilmu Hukum

Ilmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah yang bersifat manusiawi,

pengetahuan tentang yang benar dan tidak benar menurut harkat

kemanusiaan. Yang termasuk dalam ilmu hukum (dogmatik hukum) adalah :

Ilmu kaidah, ilmu pengertian, dan ilmu kenyataan

2. Filsafat Hukum

Merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan

mendasar dari hukum, mengemukakan dasar-dasar kekuatan mengikat dari

hukum

3. Politik Hukum

Politik hukum merupakan disiplin ilmu yang mengkhususkan pada usaha

memerankan hukum dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh

masyarakat tertentu.

BAB 4

MENGENAL ILMU-ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU TENTANG

KENYATAAN

Pada bab IV ini, penulis menerangkan tentang Ilmu-ilmu hukum

sebagai ilmu tentang kenyataan atau Tatsachenwissenschaft atau Seinwissenschaft

3

Page 4: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

yang menyoroti hukum sebagai perilaku. Yang termasuk ilmu-ilmu kenyataan

tentang hukum antara lain :

1. Sosiologi Hukum

2. Antropologi Hukum

3. Psikologi Hukum

4. Sejarah Hukum

5. Perbandingan Hukum

BAB 5

ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU KAIDAH

Untuk memahami dengan baik pengertian tentang ilmu hukum sebagai

ilmu kaidah, penulis membagi bab ini menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Pada bagian ini dituliskan mengenai ciri-ciri pokok yang terdapat pada

pengertian ilmu pengetahuan, yaitu : rasional, bersifat empiris, bersifat

umum, dan bersifat akumulatif.

Pada bagian ini juga dijelaskan mengenai metode ilmu pengetahuan

yang merupakan prosedur untuk berpikir tertatur dalam penelitian untuk

memperoleh konklusi ilmiah berdasarkan postulat-postulat dan preposisi

ilmiah tertentu. Pada prinsipnya, metode ilmu ini meliputi tiga hal, yakni :

pernyatan masalah penelitian, pemecahan soal yang diusulkan/hipotesa, dan

testing serta verifikasi dari penyelesaian yang diusulkan.

Dalam karya mengembangkan ilmu, seorang ilmuwan harus mengambil

sikap batin tertentu yang disebut sikap ilmiah. Adapun sikap-sikap ilmiah

tersebut antara lain : sikap obyektifitas, sikap serba relatif, sikap skeptif,

kesabaran intelektual, kesederhanaan, dan sikap tidak memihak kepada etik.

2. Ilmu Pengetahuan Kaidah

Merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kaidah-kaidah

(normwissenschaft atau sollenwissenschaft). Kaidah sendiri merupakan

patokan atau ukuran atau pedoman untuk berkelakuan atau bersikap di dalam

ketentuan-ketentuan yang telah menghayat di dalam pergaulan hidup.

4

Page 5: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

Kaidah-kaidah ini terwujud secara alamiah dan dianut, sekalipun tidak

tertulis. Pada masyarakat modern, banyak pengkaidahan yang melalui proses

pembuatan undang-undang.

3. Ilmu Hukum Sebagai Ilmu Kaidah

Ilmu hukum sebagai ilmu kaidah merupakan ilmu yang menelaah

hukum sebagai kaidah dengan dogmatik hukum atau sistematik hukum

sehingga dapat dipahami dengan jelas. Pada bagian ini dijelaskan lebih dalam

tentang ide hukum, hukum positif, dan paham-paham hukum.

4. Hukum dan Interdisiplin Ilmu

Disiplin meliputi analitis dan perspektif. Hukum merupakan disiplin

ilmu yang perspektif dimana ajarannya merupakan sistem ajaran yang

menentukan apakah yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi

kenyataan-kenyataan tertentu. Ilmu hukum tidaklah dapat bekerja sendiri,

melainkan senantiasa interdisplin dengan berbagai ilmu lain baik yang

analitis maupun sesama perspektif.

Ilmu hukum merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial, yang

mempelajari sikap dan tingkah laku dalam kehidupan manusia yang

berhubungan dengan kehidupan hukumnya dan kode-kode formil lain.

Hukum adalah norma-norma sosial yang bila dilanggar mempunyai sanksi

berupa ancaman dan penggunaan kekerasan fisik oleh pihak yang diakui

secara sosial untuk bertindak.

BAB 6

STUDI HUKUM DENGAN PENDEKATAN ILMU PENGERTIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang pengertian-pengertian pokok dalam

hukum seperti masyarakat hukum, subyek hukum, peranan hukum, peristiwa

hukum, obyek hukum, dll yang dianggap relevan.

Yang dimaksud dengan masyarakat hukum atau rechtsgemeen

schappen adalah suatu masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok yang

berhubungan satu sama lain dalam kaitannya pula dengan alam sehingga

bertingkah laku sedemikian rupa. Dalam masyarakat hukum, apabila masyarakat

5

Page 6: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

telah berkembang menjadi masyarakat majemuk, maka di dalamnya terjalin

bergeraknya hukum di tengah pergaulan.

Subyek hukum atau subject van een recht adalah orang yang

mempunyai hak yang berhak dan berkehendak atau melakukan perbuatan hukum.

Dalam hukum internasional, subyek hukum dapat secara individual ataupun

negara.

Peranan hukum mencerminkan secara lebih nyata bekerjanya hukum di

tengah kehidupan masyarakat, khususnya dalam penentuan hak dan kewajiban

dan perlindungan kepentingan sosial dan para individu.

Peristiwa hukum adalah semua peristiwa atau kejadian yang dapat

menimbulkan akibat hukum, antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan

hukum.

Obyek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum

dan yang dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum, karena sesuatu itu dapat

dikuasai oleh subyek hukum.

Sedangkan akibat hukum merupakan suatu akibat yang ditimbulkan

oleh adanya suatu hubungan hukum.

BAB 7

TUJUAN HUKUM DENGAN PENJELASAN TENTANG PASANGAN

NILAI DALAM HUKUM

Tujuan hukum memberikan peraturan-peraturan dalam pergaulan hidup,

untuk melindungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat, sehingga

dengan demikian dapat terwujud suatu keadaan aman, tertib, dan adil.

Untuk mencapai tujuan ini, perlu suatu pendekatan yang memberi

keseimbangan dan keserasian sebagai berikut :

1. Kebebasan dan ketertiban

2. Kepentingan pribadi dan kepentingan antar pribadi

3. Kesebandingan hukum dna kepastian hukum

4. Kebendaan (materialism) dan keakhlakan (spiritualism)

5. Kelestarian (konservation) dan kebaruan (inovatism)

6

Page 7: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

Dengan keseimbangan pasangan paham di atas, secara ideal diharapkan tujuan

hukum bagi kesejahteraan dan keadilan dapat terwujud.

BAB 8

TERJADINYA HUKUM DAN FUNGSINYA DALAM MASYARAKAT

Pada bab ini dibahas mengenai terjadinya hukum dan fungsinya bagi

pergaulan hidup atau bermasyarakat. Soedjono dalam buku ini mengemukakan

butir-butir sebagai berikut :

1. Terjadinya hukum (dalam perkembangan dewasa ini, tentunya pembentukan

atau terbentuknya hukum baru)

Ajaran yang berlaku dewasa ini menjelaskan bahwa hukum terbentuk

melalui beberapa cara, pertama karena pembentuk undang-undang (wetgever)

membuat aturan-aturan hukum, hakim harus menerapkan undang-undang.

Penerapan undang-undang tidak dapat berlangsung secara mekanis, ia

menuntut penafsiran dan karena itu ia sendiri kreatif. Perundang-undangan

juga tidak dapat lengkap sempurna, terkadang harus digunakan istilah-istilah

yang kabur yang maknanya harus diberikan lebih jauh oleh hakim. Kadang-

kadang juga terdapat kekosongan (leemtes) dalam undang-undang yang harus

diisi oleh peradilan.

Disamping oleh perundang-undangan dan peradilan, hukum juga

terbentuk oleh pergaulan sosial yang terbentuk melalui kebiasaan yang

mengikat. Peradilan kasasi berfungsi utama dalam pembentukan hukum

2. Sebuah contoh tentang pengaruh agama terhadap hukum

Hukum agama yang sangat berpengaruh antara lain : hukum yahudi,

hukum kristen, dan hukum islam.

3. Pembentukan hukum dalam yurisprudensi (nukilan sejarah di Indonesia)

Bentuk-bentuk hukum positif mempunyai suatu sifat yang sejalan. Di

dalam hukum obyektif dirumuskan secara teoritis bahwa peristiwa-peristiwa

yang mungkin terjadi di dalam pergaulan masyarakat. Hukum subyektif

menguasai perhubungan yang muncul diantara dua orang oknum.hakim

merupakan alat yang menyelidiki apakah suatu perbuatan sesuai dengan

7

Page 8: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

kaidah atau tidak.berdasarkan nurani para hakim itu, ada kemungkinan bahwa

perumusan hukum oleh seorang hakim dapat juga dipergunakan oleh hakim-

hakim lain.

4. Fungsi hukum

Secara garis besar, fungsi hukum dapat diklasifir dalam empat tahap, yaitu :

a. Fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat

b. Fungsi hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir

batin

c. Fungsi hukum sebagai sarana penggerak pembangunan

d. Fungsi kritis dari hukum

5. Penafsiran hukum

Penafsiran menentukan arti atau makna suatu teks atau bunyi suatu

pasal berdasar pada kaitannya. Metode penafsiran hukum yang lazim

digunakan antara lain : penafsiran gramatikal, penafsiran sistematis,

penafsiran historis, dan penafsiran teologis.

BAB 9

ALIRAN HUKUM

Soedjono dalam bab ini membagi hukum menjadi 3 aliran, yaitu :

1. Aliran Legisme

Aliran ini menganggap bahwa semua hukum terdapat dalam undang-undang.

Aliran ini menganggap hakim terikat pada undang-undang, sehingga

pekerjaannya hanya melakukan pelaksanaan undang-undang, dengan jalan

pembentukan silogisme hukum

2. Aliran Frie Rechtsbewegung

Aliran ini beranggapan bahwa di dalam melaksanakan tugasnya, seorang

hakim bebas untuk melakukan menurut undang-undang atau tidak, hakim

bertugas menciptakan hukum, dan keputusannya lebih bersifat dinamis karena

senantiasa memperhatikan keadaan dan perkembangan masyarakat

3. Aliran Rechtsvinding

8

Page 9: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

Merupakan aliran tengah antara 2 aliran sebelumnya. Aliran ini menganggap

bahwa hakim terikat pada undang-undang, tetapi hakim juga memiliki

kebebasan yang terikat.

BAB 10

ANEKA CARA PEMBEDAAN HUKUM

Bab 10 buku ini membahas mengenai cara-cara pembedaan hukum.

Yang dibedakan adalah antara pasangan-pasangan hukum sebagai berikut :

1. Ius Constitutum dan Ius Constituendum

Membandingkan antara hukum positif suatu negara dengan hukum yang

dicita-citakan oleh pergaulan hidup dan negara, tetapi belum merupakan

kaidah dalam bentuk undang-undang).

2. Hukum Alam dan Hukum Positif

Membandingkan hukum alam sebagai ekspresi dari kegiatan manusia yang

memncari keadilan sejati yang mutlak dengan hukum atau kaidah yang

telah berlaku. Apabila kedua hukum dihubungkan, akan terungkap tiga

wawasan : hukum alam sebagai sarana koreksi hukum positif, hukum alam

menjadi inti hukum positif, dan hukum alam menjadi pembenaran hak

asasi manusia

3. Hukum Imperatif dan Hukum Fakultatif

Berkisar pada penekanan bahwa hukum imperatif (paksaan) harus ditaati

secara mutlak, dan hukum fakultatif adalah hukum pelangkap

4. Hukum Substantif dan Hukum Ajektif

Hukum substantif merumuskan hak dan kewajiban subyek hukum yang

terkait dalam hubungan hukum, sedangkan hukum ajektif memberikan

pedoman bagaimana penegakannya, atau mempertahankannya di dalam

praktek.

5. Hukum Tidak Tertulis dan Hukum Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum kebiasaan yang sering disebut sebagai

hukum adat, sedangkan hukum tertulis atau geschreveb recht adalah

hukum yang mencakup perundang-undangan dalam berbagai bentuk yang

9

Page 10: resume buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH

dibuat oleh pembuat undang-undang dan traktat yang dihasilkan dari

hubungan hukum internasional.

BAB 11

KESIMPULAN

Pada akhirnya, Soedjono sebagai penulis menyimpulkan bahwa

Pengantar Ilmu Hukum termasuk langkah studi awal mengenai ilmu pengetahuan

hukum. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu hukum harus memiliki perwatakan ilmu

pengetahuan. Dengan demikian, ilmu hukum berarti karya manusia yang berusaha

mencari kebenaran tentang hukum, sebagai sesuatu bagian penting dan melekat

dalam kehidupan manusia yang hidup bersama. Kebenaran ini tersusun secara

sistematis, logis, metodis, empiris, sifatnya dipahami dan untuk umum, dan

akhirnya berkembang secara akumulatif.

10