resume anti corruption initiatives and e-government a cross national study

Upload: wishnu-kusumo-agung-erlangga

Post on 26-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Resume Anti Corruption Initiatives and E-Government a Cross National Study

    1/3

    RESUME JURNAL

    Anti-Corruption Initiatives and E-government: A Cross-National Study

    Beberapa studi empiris terkini(Anderson 2009; Bertot et al. 2010; Kim et al. 2009; Pinaetal.

    2007; Shim dan Eom 2008) menunjukkan jika penerapan e-government memiliki pengaruh positif

    terhadap berkurangnya korupsi di pemerintahan. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk

    mengembangkan berbagai pendekatan di dalam kebijakan anti korupsi dan secara empiris menguji

    hubungan dari kebijakan tersebut, secara khusus e-government dan anti korupsi. Jurnal ini

    menguraikan berbagai pendekatan di dalam memberantas korupsi di dalam pemerintahan.

    Penelitian yang dilakukan melibatkan lebih dari 200 negara berbeda untuk melihat hubungan dari

    penerapan e-governmentdan anti korupsi.

    Hipotesis

    1. Sistem hukum dan administrasi anti korupsi merupakan prasyarat dari pemerintahan yang bersih

    dan transparan dimana inisiatif perilaku, ekonomi, dan teknologi berperan sebagai perantara untuk

    menurunkan tingkat korupsi di sektor publik.

    2. Sistem politik dan ekonomi yang anti korupsi merupakan prediktor yang signifikan dari

    pemerintahan yang bersih dan transparan.

    3. Usaha pemberantasan korupsi dapat lebih mudah membatasi perilaku korup para aparat

    pemerintah jika menggunakan e-government.

    Pendekatan yang Digunakan

    1. Hukum dan Administrasi

    Pendekatan ini memfokuskan pada bagaimana membangun peraturan hukum, pemisahan antara

    kebijakan dan administrasi, dan perlindungan terhadap whistle blower dengan tujuan untuk

    mencegah dan mengurangi korupsi di pemerintahan. Pendekatan ini dideasin untuk meningkatkan

    transparansi dan akuntabilitas pemerintah melalui pengembangan sistem anti korupsi di

    pemerintah.

    2. Perilaku dan Budaya

    Pendekatan ini digunakan untuk merubah perilaku korupsi dengan menitikberatkan pada norma

    etika dan profesi, memajukan etika pelayanan publik, dan membangun integritas organisasi.

  • 7/25/2019 Resume Anti Corruption Initiatives and E-Government a Cross National Study

    2/3

    Pendekatan ini disusun untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah melalui

    perubahan perilaku aparatur pemerintah dan masyarakat secara bertahap maupun seketika.

    3. Ekonomi

    Pendekatan ekonomi mengasumsikan jika manusia merupakan produk dari kondisi ekonomi.

    Godaan dari suap dan uang pelicin ataupun penggunaan wewenang untuk keuntungan pribadi dan

    sikap pilih kasih akan menurun ketika aparatur negara mendapat gaji yang pantas, masyarakat

    menjadi lebih baik, dan standar hidup menjadi lebih tinggi.

    Dari ketiga pendekatan di atas, pendekatan hukum dan administrasi merupakan syarat

    utama dimana faktor teknologi menjadi perantara di dalam proses pemberantasan korupsi. Variabel

    utama yang dipakai di dalam penelitian ini adalah korupsi dan e-government. Selain itu ada juga

    peraturan hukum, efektivitas pemeritah, stabilitas politik, dan perbendaharaan yang juga bertindak

    sebagai variabel independen. Efektivitas pemerintah mengacu pada kualitas pelayanan publik,

    kebebasan dari tekanan politik, kualitas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, dan kredibilitas dari

    komitmen pemerintah terhadap kebijakan yang diambil (Kaufman et al., 2009). Berdasarkan

    penelitian ini, penegakan hukum tetap menjadi syarat awal yang fundamental dari adanya

    pemerintahan yang bersih.

    E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya aplikasiberbasis internet oleh lembaga pemerintah untuk meningkatkan akses dan penyampaian informasi

    pemerintah kepada masyarakat, rekan bisnis, pegawai, dan lembaga pemerintah lain.

    Selain e-government memberikan kesempatan lebih kepada masyarakat untuk terlibat di

    dalam pengambilan keputusan dan penyediaan layanan publik, e-government dapat menjadi cara

    yang efisien untuk mengurangi kerahasiaan, kekakuan, dan korupsi di proses pengambilan

    keputusan dan pemberian layanan publik melalui berbagai penyesuaian struktural, perilaku dan

    teknis. E-governmentdapat membantu masyarakat dan aparatur sipil untuk lebih terlibat di dalam

    pelayanan publik walaupun tidak sampai membuat mereka terlibat di dalam proses penyediaan

    layanan dan pengambilan kebijakan.

    Satu hal yang patut diwaspadai yaitu e-governmentdapat memicu timbulnya jenis korupsi

    yang baru. Hal ini bisa muncul ketika ada satu masyarakat memiliki akses informasi dan teknologi

    yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya. Ketika hal ini terjadi, masyarakat dengan

    akses informasi dan teknologi yang lebih baik akan dapat mempengaruhi atau menguasai kelompok

    lainnya di dalam mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

  • 7/25/2019 Resume Anti Corruption Initiatives and E-Government a Cross National Study

    3/3

    Kesimpulan

    Penelitian ini menunjukkan bahwa e-government bisa menjadi alat yang efektif untuk

    mencegah korupsi di pemerintahan terlepas dari fakta bahwa keberadaan aturan hukum adalah alat

    pencegah yang paling utama serta prasyarat mendasar dari pemerintahan yang bersih. Pemerintah

    yang menggunakan sarana digital memungkinkan warga untuk memiliki akses ke informasi

    pemerintah, program, dan jasa dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, dan

    mengurangi intervensi yang tidak perlu dan perilaku sewenang-wenang dari aparat pemerintah.

    Penggunaan TIK dalam penyediaan layanan publik dan pengiriman dapat mengekang perilaku korup

    dari kedua belah pihak baik aparatur pemerintah maupun warga negara dengan meningkatkan

    transparansi, keterbukaan, dan akuntabilitas pemerintah.