contoh cross sec

14
CONTOH CONTOH Oleh : Drh. Rasmaliah, M.Kes

Upload: junaida-rahmi

Post on 11-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • CONTOH-CONTOH

    Oleh :Drh. Rasmaliah, M.Kes

  • Contoh Desain Cross Sectional1. Pertanyaan penelitian : apakah ada hubungan kebiasaan menggunakan obat nyamuk Bakar dengan Batuk Khronik Berulang (BKB) pada anak balita.

    2. Identifikasi variabelFaktor risiko (Variabel bebas) : obat nyamuk bakarEfek (variabel tergantung) adalah BKBFaktor risiko yang tidak diteliti : riwayat asma dalam keluarga, tingkat sosial ekonomi, jumlah anak dll.

    Semua variabel dibuat Definisi operasional

  • 3. Penetapan subyek penelitian PopulasiSampelBesar sampelTeknik pengambilan sampelTeknik pengumpulan data

    4. PengukuranFaktor risiko (Variabel bebas) : obat nyamuk bakar pakai dan tidakEfek (variabel tergantung) adalah BKB (sesuai dengan pemeriksaan dokter) Ya dan Tidak

  • 5. Analisis, setelah dikumpulkan data, maka hasil disajikan pada tabel 2x2 berikut :

    Obat Nyamuk bakarBKBJumlah+-+12030150- 2030 50Jumlah14060200

  • Hasil

    Prevalensi BKB pada kelompok menggunakan obat nyamuk adalah : 120/150 x 100 % = 80 %

    Prevalensi BKB pada kelompok tanpa menggunakan obat nyamuk adalah : 20/50 x 100 % = 40 %

    0,8 RP = RP = 2 (>1) 0,4

  • Untuk mengetahui apakah benar sebagai Faktor risiko maka perlu diketahui nilai Confidence Interval (CI)

    CI Nilai z90 %1,64 95 % 1,9699 %2,56

    Ada hubungannya dengan hasil perhitungan menggunakan uji Chi Square (X)

    Upper RP =Lower RP =

  • Contoh Desain Case ControlMasalah : Kecamatan A ditemukan kematian neonatus masih sangat tinggi, karena pemotongan tali pusat tidak steril. Bagaimanakah pengaruh pemotongan tali pusat secara steril mencegah kematian neonatus.Desain penelitian : Studi kasus-kontrol dengan population-based.Kasus : Semua bayi yang lahir di kecamatan A dalam waktu tertentu yang meninggal dalam 28 hari pertama.Kontrol : Semua bayi yang lahir di kecamatan A dalam waktu tertentu yang hidup setelah 28 hari

    Faktor preventif yang ingin diteliti adalah Pemotongan tali pusat secara steril.

  • Hasil pengamatan dalam tabel 2x2 :

    Neonatus Kasus KontrolPemotongan tidak steril 38 1120Pemtongan steril 63 3615 Jumlah 101 4735

    38 x 3615 Odss Rasio = ------------- = 1.95 1120 x 63

  • 1120/4735 x (1.95-1) PAR = -------------------------------- = 0,49 1120/4735 x (1.95-1)+1

    Kesimpulan : Hampir 50% kasus kematian neonatus dapat dicegah dengan menghilangkan faktor risiko yaitu pemotongan tali pusat yang tidak steril.

  • Contoh Desain CohortMikroalbuminuria (MA) ditemukan pada tahap dini sekitar 1 sampai 3 tahun setelah onset diabetes, maka terdapat 6,4% diabetes mellitus tipe 1 dan 18% diabetes mellitus tipe 2 sejak terdiagnosis diabetes.

    Tujuan penelitian untuk mengetahui peran pemeriksaan mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2 dalam monitoring progresivitas dari Nefropati Diabetik selang 6 bulan berikutnya. Pada kelompok Nefropati Diabetik dengan pemeriksaan Mikroalbuminuria tahap awal dan akhir ditemukan perbedaan bermakna yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tekanan Darah Sistolik.

  • a/(a+b) 29/(29+12)RR= = = 1,54 c/(c+d) 17/(17+20)

    Interpretasi : berdasarkan hasil RR yang diperoleh > 1 dikatakan bahwa antara kejadian mikroalbuminuria dan keadaan gula darah puasa terdapat asosiasi positif.

    MikroalbuminuriaJumlah+_Gula darah puasaDiatas normal291241normal172037Jumlah463278

  • a/(a+b) 51/(51+37)RR= = = 1,67 c/(c+d) 36/(36+68)

    Interpretasi : berdasarkan hasil analisis risiko diperoleh nilai RR > 1 , dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara kejadian mikroalbuminuria dan kondisi tekanan darah sistolik memiliki asosiasi positif

    Mikroalbuminuriajumlah+_Tekanan darah sistolikDiatas normal513788normal3668104Jumlah87105192

  • Daftar PustakaD. Friedman, Gary. 1993. Prinsip Prinsip Epidemiologi. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica Medica.Murti, Bhisma. 1995. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Surakarta: Gadjah Mada University Press.Timmreck, Thomas C. 2001. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2. Jakarta: EGC.

    ***