representasi kegigihan, bella setyowati, fikom umn, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/lampiran.pdfpeneliti:...

16
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 27-Oct-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 3: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 4: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 5: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 6: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 7: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 8: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 9: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 10: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 11: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 12: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

WAWANCARA PRIBADI

Narasumber : Agus Pramono

Jabatan : Senior Produser Kick Andy

Tempat : Gedung MetroTV

Peneliti:

“Makna logo dari Kick Andy itu apa sih sebenarnya?”

Narasumber:

“Jadi gini, logo Kick Andy itu, Kick itu kan tendangan ya atau ngekick ya

istilahnya, dalam kata-kata kalau kita mau ngekick orang. Oleh tenaga grafis atau

tim kreatif kita, nah itu makanya dilambangkan dengan sepatu. Jadi, ngekick gitu

lho. Atau dalam bahasa gaul, ngekick itu bisa diartikan menyindir.”

Peneliti:

“Program acara talk show Kick Andy sekarang kan tidak hanya diselenggarakan

di studio saja kan, seperti Kick Andy on Location. Nah, tujuan dari Kick Andy on

Location itu apa sih?”

Narasumber:

“Tujuannya pertama, kita memperkenalkan Kick Andy kepada masyarakat

Indonesia bahwa Kick Andy juga turun ke bawah, untuk mendekatkan diri dengan

masyarakat. Selama ini kan Jakarta Centris ya. Jadi kita ingin turun ke daerah-

daerah, ke pelosok-pelosok. Kita tunjukkan bahwa Kick Andy tidak hanya di

Jakarta saja. Kick Andy juga turun ke pelosok-pelosok. Kita berbagi, sharing

bersama masyarakat yang biasanya membutuhkan bantuan. Jadi intinya gitu saja,

untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.”

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 13: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

Peneliti:

“Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti

Lentera Jiwa misalnya.”

Narasumber:

“Jadi gini, Kick Andy on Location itu kita datang ke tempat-tempat narasumber,

saling berbagi memberikan sumbangan gitu ya. Nah, yang dimaksud dengan

Lentera Jiwa itu adalah program Kick Andy off-air yang dilakukan per dua

bulanan ya. Sama dengan Kick Andy on Location. Tapi, kalau ini kita ke kampus-

kampus. Selama ini kan orang-orang mungkin ingin ke studio, ingin ketemu

langsung dengan Bang Andy Noya, dengan narasumber, tapi di Jakarta, mungkin

kan jauh, karena jarak dan waktu ya. Jadi kita datengin. Nah, biasanya kita

bawakan tema yang cocok. Kenapa Lentera Jiwa? Karena Lentera Jiwa itu cocok

dengan mahasiswa. Karena mahasiswa itu gini, misal dalam hal kuliah, banyak

yang tidak tau dia mau ke mana. Dia milih jurusan ini tapi tidak tahu gunanya apa.

Nah, yang fatal adalah kalau dia ikut-ikutan. Misalkan gini, cewek A memilih

untuk kuliah kedokteran karena cowoknya ada di situ, supaya bisa bersama-sama.

Problem timbul ketika mereka putus. Padahal sebenarnya dia tidak mau masuk

situ, iya kan? Nah, kita mencoba untuk menjelaskan kepada mahasiswa, pada

generasi muda agar mereka bisa melatih lentera jiwa mereka dari awal.

Maksudnya, agar mereka memiliki tujuan hidup masing-masing. Kalau passion

kamu di sini ya jalankan. Karena kalau kamu tidak punya passion, susah nanti.

Begitu lulus tidak bisa apa-apa. Lebih baik dari awal diasah ya passionnya atau

lentera jiwanya, lakukan, dan jangan salah pilih.”

Peneliti:

“Segmentasi penonton dari Kick Andy sendiri itu buat semua kalangan atau

gimana?”

Narasumber:

“Awalnya Kick Andy itu kita tayangkan untuk penonton yang berusia 20 tahun ke

atas, terutama untuk golongan menengah ke atas ya. Itu sasaran kita. Tapi dalam

kenyataannya, untuk Kick Andy beda. Ini benar-benar di luar dugaan kami.

Penonton Kick Andy tuh ternyata juga orang yang ada di pasar-pasar, tukang

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 14: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

becak juga nonton semua. Karena apa? Karena kita juga mendatangkan

narasumber dari kalangan bawah dan Kick Andy dapat mengemasnya sedemikian

rupa sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan, dari bawah hingga menengah

ke atas. Akhirnya, sekarang, target audiens dari Kick Andy adalah semua

golongan, kalau bisa dipetakan yaitu mulai dari SMA ke atas.”

Peneliti:

“Penghargaan yang pernah didapatkan oleh Kick Andy sampai saat ini?”

Narasumber:

“Penghargaan sudah banyak sekali ya. Yang bisa dilihat ya mungkin Panasonic

Award ya. Hostnya dapat sekali, programnya dua kali. Tapi sebenarnya

penghargaan banyak banget. Dari lembaga-lembaga, seperti lembaga peduli

pendidikan. Sudah banyak sekali ya penghargaan-penghargaannya.”

Peneliti:

“Dulu Kick Andy pernah mengeluarkan majalah Kick Andy Magazine ya?

Sekarang masih terbit atau tidak?”

Narasumber:

“Sekarang sudah tidak terbit lagi. Terus terang saja, Kick Andy terinspirasi oleh

Oprah, bukan nyontek ya. Oprah kan juga mengeluarkan majalah. Tidak ada

salahnya kita nyoba juga toh banyak sekali masyarakat yang kadang-kadang tidak

puas hanya dengan menonton Kick Andy di TV, jadi kita menerbitkan majalah.

Ternyata sambutan dari masyarakat kurang. Memang masih baru. Mungkin

karena kemajuan teknologi juga. Sekarang zaman era digital, majalah mana yang

bisa bertahan, koran saja bisa dihitung dengan jari. Ya memang berat ya.”

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 15: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

BASUKI yang tadinya bisa melihat normal, pada 2002, saat usianya 30 ta-hun, buta akibat saraf retina matanya putus.

Salesman buku kelahiran 1972 ini merasakan dunianya jungkir balik. Selama berbulan-bulan, ia mengurung diri di kamar.

“Saya yang dulu suka ngumpul sama teman, menghindari mereka. Bertemu saudara pun tak mau. Saya malu. Dulu-nya orang sering bergantung ke saya, kini jalan pun harus dituntun, ” ujar Basuki.

Kendati begitu, Basuki masih mere-nungkan tanggung jawabnya. Berkat dorongan istri dan keempat anaknya, Basuki kemudian bertekad keluarganya tak boleh malu punya bapak dan suami seperti dirinya.

Kamar dan radioSelama mengurung diri di kamar,

Basuki minta dibelikan radio untuk mengusir kebosanan. Tak hanya musik, Basuki mendengarkan banyak acara. Dia pun kerap berinteraksi dengan penyiar radio. Pikirnya, mereka tak tahu soal ia tunanetra.

Pada 2007, Basuki mulai berani keluar rumah. Ia bergabung dengan teman-teman tunanetra dan membentuk komu-nitas Sahabat Mata di Semarang.

Bersama sahabat-sahabat barunya,

Basuki merintis pendirian radio komu-nitas Sahabat Mata alias Sama FM pada 2010. Meskipun banyak yang meragukan, Basuki tak menyerah.

Sama FM mengudara di 107, 7 FM dengan jarak jangkauan tiga kilometer. Banyak orang kemudian mengapresiasi radio yang didirikan para tunanetra ini. Keempat penyiar dan operatornya pun tunanetra.

Dana operasionalnya diandalkan dari bantuan berbagai pihak, Basuki telah mencicil membeli peralatan sebelum radio diresmikan.

Radio Sama FM mulai terdengar se-jak pukul 14.00 hingga 22.00. Salah satu penyiar, Sofyan, mengaku senang ber-gabung dengan radio ini.

“Saya tak bisa jadi tukang pijat, jadi senang bisa bekerja di radio ini,” kata pria yang tunanetra sejak usia 2,5 tahun ini.

Program yang dihadirkan bervariasi, misalnya Guru Ajar mendatangkan guru

dan mengajar pelajaran sekolah via udara secara interaktif. Lalu ada pro-gram inspirasi yang mengenalkan sosok difabel, tetapi memotivasi. Radio ini juga dimanfaatkan warga Kecamatan Mijen mengumumkan hajat. Moto radio ini, ‘Membuka jalan cahaya, menginspirasi dan memotivasi’.

Aneka pelatihanSelain aktivitas penyiaran, Yayasan

Sahabat Mata juga memberikan ane-ka pelatihan buat para tunanetra, di antaranya mengoperasionalkan alat-alat siaran, komputer bicara, membaca Alquran dan membaca buku braille, membuat suvenir, teknik pijat, servis komputer, hingga fotografi ! Semuanya gratis.

“Kami menantang mahasiswa untuk bisa mengajari kami dunia fotografi, pertama mereka tak yakin tapi dicoba juga. Saya salah satu peserta. Untuk memotret, saya pegang dulu objeknya, kemudian mendengar suara kamera bergerak, motret deh, bisanya objek yang tak bergerak, ” ujar Sofyan.

Kerja keras Basuki dan teman-teman-nya, mendapat respon dari Bank Panin yang memberikan donasi Rp 50 juta. Kick Andy Foundation, juga memberikan alat peraga dan buku dalam program Book for The Blind. (*/M-2)

Untuk memotret, saya pegang dulu objeknya, kemudian mendengar suara kamera bergerak, motret deh, bisanya objek yang tak bergerak.”

MINGGU, 6 JANUARI 2013KICK ANDY16

Cangkul Massal buat Masjid Desa

Terang, Gelap, lalu Terang Kembali

Basuki

HARMONI ANAK BANGSA

SAKSIKAN DI METRO TV, Minggu, 6 Januari 2013, pukul

15.30 WIB

Jika hidup berkekurangan, anggaplah itu sebagai tantangan

dan bukan sebagai hambatan. Lalu bangkitlah berjalan bersama untuk

menuju tujuan hidup yang lebih baik.

Aang Mukhsan bersama guru dan murid MTs Sururon.

FOTO-FOTO: MI/SUMARYANTO

Pada 2013, ada yang istimewa di Kick Andy, sebulan sekali akan mendatangi narasumber langsung di lokasi dan melihat aktivitasnya.

IIS ZATNIKA

SEPERTI dalam episode Harapan Anak Bangsa dalam Kick Andy on Location perdana kali ini, Kick Andy akan bertandang ke Desa Sarimukti, Garut, Jawa Ba-rat. Mayoritas warganya menjadi buruh tani. Konfl ik

lahan dengan sebuah perusahaan yang terjadi sejak lama, memantik kesadaran warga, mereka tak mengerti apa-apa soal hukum, bahkan tak bisa baca tulis.

Warga Desa Sarimukti yang menamatkan SD hanya 10%. Jenjang yang lebih jauh hanya diikuti dua atau tiga orang. Se-mangat warga mengubah hidup ditandai dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sururon, jenjang pendidikan setingkat SMP itu didirikan pada 2003.MTs Sururon berdiri berkat kerja sama warga Sarimukti, Serikat Petani Pasundan (SPP), dan Pesantren Sururon.

Pesantren Sururon kemudian menyelenggarakan sekolah dari TK sampai SMA. Awalnya, mereka sempat kesulitan mendatangkan guru. Kini 22 guru dari aktivis SPP dan alumni mengajar.“Saya alumni pertama. Sekarang mengabdi menga-jar sambil kuliah di Bandung,” ujar Hamid.

MTs Sururon memanfaatkan gedung milik pesantren dan menggratiskan biaya sekolah. Hingga kini mereka memba-ngun infrastruktur sekolah mandiri. “Gaji gurunya, Rp75 ribu per bulan. Hanya ada tiga ruang kelas yang digunakan belajar mengajar untuk 218 siswa. Satu kelas diisi oleh 80 anak,” kata Aang Mukhsan, Kepala MTs Sururon.

Untuk mengakalinya, mereka menerapkan pola lese-han dan duduk berkelompok. Setiap kelompok dip-impin siswa sebagai mentor.Tak kalah dengan siswa dari sekolah lain, siswa MTs Sururon pun meraih berbagai prestasi, seorang siswa meraih nilai terbaik ujian nasional tingkat SMP se-Provinsi Jawa Barat pada 2006 untuk mata pelajaran matematika.

Pendidikan mengubah desaMTs Suroron membawa banyak perubahan.Jumlah

anak yang menikah dini semakin menurun. Kejadian ironis seperti ketiadaan kepala desa selama tiga tahun ka-rena tak ada lulusan SMP, sudah tak ada lagi. Sifat gotong royong masyarakat Desa Sarimukti tidak hanya dibuktikan dalam urusan pendidikan. Sejak tiga tahun lalu, mereka bahu-membahu merenovasi sebuah masjid dalam kompleks MTs Sururon. Sebelumnya masjid itu berupa musala kecil yang terasa kian sesak dan kerap bocor.

Pada 2009, warga mengadakan agenda rutin tiap hari Sabtu, mencangkul massal, mereka ramai-ramai mencari pekerjaan buat perusahaan atau individu. Sebanyak 70-100 orang turun mencangkul. Mereka bahkan membawa makan dari rumah masing-masing dan makan bersama. Hasilnya, Rp3,5 juta hingga Rp4 juta terkumpul dari aktivitas itu. Mereka kemu-dian menyumbangkannya untuk pembangunan masjid.

Hingga kini baru 70% bangunan masjid berdiri dari kebu-tuhan dana Rp400 juta. Warga mengasumsikan, kekurangan dana masih Rp300 juta lagi. Artinya, mereka masih harus mencangkul massal selama dua tahun lagi.

Baznas, lembaga zakat nasional kemudian menyalurkan Rp200 juta dari para muzaki atau pembayar zakat agar masjid cepat berdiri dan membuat para warga desa menangis sese-ngukan. Ada pula bantuan Rp100 juta dan 300 pasang sepatu dari Superindo. (*/M-1)

[email protected]

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014

Page 16: Representasi Kegigihan, Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014kc.umn.ac.id/1002/8/LAMPIRAN.pdfPeneliti: “Selain Kick Andy on Location, ada program lain dari Kick Andy tidak? Seperti Lentera

RIWAYAT HIDUP

Peneliti sekaligus penulis dari skripsi ini bernama Bella Setyowati yang

merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang lahir di Surakarta pada tanggal

20 Agustus 1993. Saat ini, peneliti bertempat tinggal di Jl. Ir. H. Juanda 246,

Pucangsawit, Surakarta, Jawa Tengah.

Peneliti merupakan alumni dari SMA Jenderal Sudirman, Bandung,

yang lulus pada tahun 2010 dan kemudian melanjutkan pendidikan Program S1

Fakultas Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) di Universitas Multimedia Nusantara

(UMN), Gading Serpong, Tangerang.

Pada akhir tahun 2014, peneliti telah menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Representasi Kegigihan Hidup dalam Tayangan Kick Andy Episode

“Harmoni Anak Bangsa” Tema “Kebutaan tidak Memupus Semangat”” guna

memenuhi persyaratan akademik memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

(S.I.Kom.).

Representasi Kegigihan..., Bella Setyowati, FIKOM UMN, 2014