pengelolaan isu pada program kick andy di metro...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN ISU PADA PROGRAM KICK ANDY
DI METRO TV
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Farabi Ferdiansah
NIM: 108051100017
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2012 M
PENGESAHAN PAI\ITIA UJIAN
Skripsi berjudul Pengelolaan Isu Pada program Kick Andy di Metro
TV telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 20 Desember 2012. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk manperoleh gelar Sarjana
Komunikasi Islam (s.Kom.I) Program studi Konsenterasi Jumalistik.
Jakarta, 20 Oktober 2012
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota,
\
Sekretaris Merangkap Anggota,
I L -t/ )f"U,*l/u'r l
Ade Rina Farida. MsiNIP. 1 9770 5132007 Al20t8
Penguji II,
2t998032001
Pembimbing
101993031004
0906199403rc02
l0 199303 I 004
l.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
i3 Desember 2012
Iarabi Ferdiansah
2.
3.
i
ABSTRAK
Farabi Ferdiansah (108051100017)
Pengelolaan Isu Pada Program Kick Andy di Metro TV
Ketatnya persaingan industri televisi menjadikan banyak program yang tersaji
di layar kaca melulu mengejar rating demi meraup untung. Tentunya, itu menjadikan
program televisi pragmatis dan tidak bertahan lama. Program unik, kreatif dan
mampu mempertahankan konten isu-lah yang mampu bertahan. Seperti halnya Kick
Andy hingga tahun ke tujuhnya, masih eksis dan masif perkembangannya dari tahun
ke tahun.
Lalu bagaimanakah pengelolaan isu pada program kick Andy? Bagaimanakah
menentukan sebuah topik? Bagaimana membangun isu tersebut? Dan bagaimana
pembagian tugas dalam tim redaksi kick Andy?
Di sinilah peran penting tim redaksi Kick Andy untuk menentukan topik tiap
tayangan dalam menjaga identitas isu yang menyajikan topik-topik sosial, kesehatan,
pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya yang dikemas dengan
menonjolkan sisi humanis. Tim redaksi merupakan tim yang mengurus sirkulasi
pemberitaan, pengelolaan isu maupun konten yang akan menjadi tayangan
selanjutnya.
Dalam penelitian ini menggunakan teori agenda setting. Teori ini beranggapan
bahwa jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Fungsi penentuan agenda
(agenda setting function) media mengacu kepada kemampuan media, dengan liputan
yang diulang-ulang, untuk mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Analisis deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
suatu populasi tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat.
Program Kick Andy dalam mengelola konten isu, menggerakkan media-media
lain untuk penekanan, seperti televisi, surat kabar, dan social media sebagai
penayangan ulang, pengulasan, ataupun bahasan mengenai suatu tayangan Kick Andy
sebagai engage dan penekanan kepada khalayak bahwa tayangan Kick Andy adalah
penting untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat, selain sebagai media promosi.
Kick Andy memberikan space kepada pemerintah ataupun instansi untuk
memberikan suatu apresiasi kepada khalayak melalui program Kick Andy.
Dalam program Kick Andy proses kolektif antara agenda media, agenda
khalayak dan agenda kebijakan berjalan sinergis. Hal ini menunjukkan Kick Andy
mampu memengaruhi media, khalayak dan kebijkan guna berfikir bersama tentang
isu yang diangkat oleh Kick Andy. Tim redaksi Kick Andy terdiri dari, empat
produser, tiga reporter, dua tim multimedia, dua staf produksi, dan dua tim riset.
Dalam menentukan topiknya, tim redaksi mengangkat sisi human interest yang dapat
menginspirasi orang lain dan dengan menonjolkan sisi humanis dalam
pengemasannya.
Key words: Kick Andy, tim redaksi, humanis, inspiratif, agenda setting.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Sang Khalik, Sang Pemilik Cinta, yang telah
memberikan penulis cinta yang begitu indah terhadap Islam, sebagai panutan hidup.
Dia yang telah menuntun penulis untuk bermimpi dan berkarya. Dan, karena secuil
ilmu-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Kanjeng Nabi
Muhammad Saw, yang telah mentransformasikan ajaran Islam kepada kita, dan yang
akan memberikan syafaatnya bagi para pengikutnya. Tentunya Dialah (Nabi
Muhammad Saw) yang telah mengajarkan kita cinta, --yang walaupun hanya
seonggok cinta yang penulis pahami-- untuk mencitai Tuhan dan sesama manusia di
muka bumi.
Banyak pihak yang sudah banyak berjasa dan menjadi penyemangat bagi
peneliti, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan kali ini dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan berjuta terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal, M.A selaku Pembantu Dekan bidang
Kepegawaian, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study
Rizal, LK. M.A.
2. Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsenterasi Jurnalistik dan Ade Rina Farida,
M.Si. selaku Sekretaris Konsenterasi Jurnalistik.
3. Sekali lagi, teruntuk Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fidkom dan
dosen pembimbing yang telah menyediakan waktunya untuk dan berdiskusi.
iii
4. Teruntuk dosen yang menginspirasi penulis, Prof. Andy, Kang Arul, Pak Gun
Gun, Bu Rini, Pak Arisman, Pak Helmi, Pak Suhaimi, Bang Beky, Bang Dedy
dan seluruh civitas akademik Fidkom atas dedikasinys kepada penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, Moh. Amin dan Uti Mursari, yang telah mendidik
penulis menjadi seorang yang berani mengusung asa, dan mengajarkan
penulis menjadi insan yang kreatif, mandiri dan kekitaan. Teruntuk Kakek;
alm. Babeh Narga, dan engkong Wardi, Nenek: Suwarti, dan Hj. Halimah
(Nyak Liem), yang telah menginspirasi penulis untuk terus membahagiakan
mereka disaat senja. Juga Kakanda Fikri Amin Hulaifi dan Ananda Ahmad
Fauzi melangkah beriringan untuk berkarya dan membahagiakan keluarga.
6. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2007 dan 2008, yang menemani penulis
merasakan hiruk pikuk bangku perkuliahan. @Tohir, @Miyska_Azraq
@Chodri24, @Taringsemut, @Hermul, @Muklis, @Admiral, @Annis_Ca
@Iqbal_ibenk08, @Helmiandro, @lienzdandy, dan lainnya sukses selalu!
7. Komunitas Djuanda, dan www.galeritangsel.com, tempat penulis berkreasi
@Ssilvyyy, @Smekdon, @Tigabelase, @Rekamdanmainkan, @en_bow,
@Iqizein, @anggieningrum, @Anibasatda, @Renalrinoza, @Marifkawh.
8. Tempat organisasi penulis untuk menelurkan karya, FLP Ciputat, KILIK
“Komunitas Kreatif”, KOMKA UIN, Sevenlines, By@Photography, Islamic
Photography Community, jejaring Akumassa, Forum Lenteng, dan juga
Majelis Rasulullah yang telah memberikan asupan spiritual kepada penulis.
9. Teman-teman beasiswa Study of The US Institute (SUSI) on New Media in
Journalism 2012, Indonesian fellas, @Zamzamielriza, @ShereAkarniez,
iv
@CasandraAlexia, @Hasrulekaputra, @Dikaraalkarisya, dan @HirekaEric,
teman seperjuangan di Amerika Serikat. Terlebih, @Shofiawanis yang
memberikan warna berbeda di Amerika, Jepang, Singapore dan Malaysia.
10. SUSItizens on New Media In Journalism 2012 dari Malaysia, dan Philipina
yang ikut berkontribusi bagi penulis untuk membuka wawasan. Serta civitas
akademik Ball State University, SUSI’s program, Suzy Smith, Marry
Spillman, Sarah Lu England, dan banyak lagi.
11. Tim redaksi Kick Andy Metro TV, Maria Shahab, Uswatun Hasanah, Andy F.
Noya, Kumala Dewi, Agus Pramono, Anastasia, Suhadi, Cindy, Bambang,
Ais Isfilyah, Rojiz Azka, Rani, Aji, Ridho, Bronto, dan seluruh jajarannya,
yang telah memperkaya khasanah ilmu pengentahuan penulis, terima kasih.
12. Untuk #FJK, teman sepenanggungan, @Agungdiska, @Ikhsandewantara,
@Mamangijo. Juga Najma Faelasufa, @Maharanioki, @Ipehachyar, dan
lainnya, semoga silaturahim kita tidak pernah putus.
13. Juga teruntuk para guru, ustad, habaib dan para motivator yang telah
menggembleng penulis menjadi pribadi yang tangguh. Terima Kasih.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda, amin.
Dan, semoga skripsi ini memberikan warna baru dalam ilmu komunikasi.
Jakarta, 13 Desember 2012
Farabi Ferdiansah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 4
D. Metodologi Penelitian ........................................................................ 5
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 10
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Televisi sebagai Media Massa ............................................................ 13
B. Program Televisi ................................................................................ 16
C. Agenda Setting .................................................................................... 22
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Metro TV ............................................................................................ 27
1. Sekilas tentang Metro TV ............................................................. 27
B. Program Acara Kick Andy Metro TV ................................................ 29
1. Sekilas Program Kick Andy .......................................................... 29
2. Tentang Host, Andy F. Noya ......................................................... 36
3. Tim Redaksi Kick Andy ............................................................... 40
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA
A. Manajemen Redaksi Program Kick Andy.......................................... 42
B. Pengelolaan Isu Program Kick Andy ................................................. 50
1. Pemilihan Topik Program Kick Andy.......................................... 54
2. Agenda Setting Program Kick Andy ............................................ 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 69
LAMPIRAN ............................................................................................................. 71
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kick Andy merupakan program talk show yang mengangkat isu-isu
sosial, politik maupun budaya yang dikemas dengan menonjolkan sisi humanis.
Program Kick Andy bagaikan oasis. Dia tidak saja menghibur dan menghilangkan
rasa dahaga, tetapi sekaligus memberikan informasi, edukasi, motivasi, dan
inspirasi bagi pemirsa untuk berbuat, atau setidaknya merenungkan sesuatu.1
Dengan tayangannya, Kick Andy berharap banyak pihak saling mewujudkan
harapan hidupnya, baik antar perorangan, lembaga dengan perseorangan, atau
sebaliknya.
Kick Andy, dalam penyajian programnya berusaha menampilkan sisi-sisi
humanis dari para narasumbernya melalui tayangan videotaping dan ulasan yang
dilakukan tim redaksi. Sehingga menjadikan khalayak yang menonton mampu
terinspirasi dan melakukan perubahan untuk dirinya maupun orang lain.
Tentunya untuk menentukan sebuah topik dan bagaimana mengemasnya
bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan sebuah diskusi yang terorganisir dan
berkelanjutan, untuk menentukan isu apa yang layak dikemas sehingga menjadi
kesatuan ide yang layak dipertontonkan. Sebab berita yang akan kita sajikan, akan
ditonton oleh jutaan manusia, dan ditayangkan di berbagai daerah.
1 Gantyo Koespradono, Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif (Bandung : Bentang,), h.
vi-vii.
2
Namun permasalahannya adalah, setiap individu ataupun media memiliki
asumsi dan interpretasi tersendiri mengenai nilai sebuah berita/isu, karenanya
dibutuhkan sebuah acuan, landasan atau brand tersendiri dalam pembuatan
program televisi. Tentunya, hal ini terkait dengan suatu kebijakan redaksional
pada suatu program tersebut. Karenanya, kebijakan redaksional merupakan dasar
pertimbangan suatu lembaga media massa untuk menyiarkan atau tidaknya suatu
berita.2
Adalah rapat redaksi, suatu rapat yang akan menghasilkan sebuah
keputusan terhadap isu/berita apa yang layak untuk ditayangkan. Rapat tersebut
biasanya dihadiri pemimpin redaksi, produser eksekutif, redaktur pelaksana dan
lainnya --tergantung struktural redaksi dalam tiap-tiap programnya. Butuh
pemikiran yang matang dan strategi tepat untuk memilih dan mengolah isu
sehingga menghasilkan sebuah program yang kreatif dan menarik.
Lalu bagaimanakah penyesuaian tim redaksi dengan beragam isu yang ada
di Indonesia? Bagaimanakah proses pengelolaan isu mereka sehingga menjadi
kesatuan tayangan yang apik? Dan, bagaimanakah pembagian tugas dalam tim
redaksinya?
Dalam hal tersebut, penulis sengaja mengambil program Kick Andy untuk
dijadikan bahan penelitian. Karena, program Kick Andy merupakan program
news yang dikemas secara features, ringan, dan memanggil narasumbernya untuk
diwawancara secara langsung. Program ini dikhususkan dengan mengangkat tema
orang-orang yang memiliki prestasi, potensi, dan semangat juang yang tinggi,
2 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat : Kalam Indonesia, 2005), h. 150.
3
walaupun acapkali terkendala oleh faktor ekonomi, faktor fisik, ataupun akses
yang terbatas.
Dengan tema yang mengedepankan sisi sosial dan humanis tersebut, Kick
Andy mendapatkan banyak apreasiasi dari masyarakat maupun instansi. Hal ini
terbukti dengan lamanya program ini berjalan, dan banyaknya sponsor yang
memberikan apresiasi, donasi kepada narasumber ataupun penonton.
Kick Andy tayang setiap hari Jumat, jam 21.30 Wib di Metro TV, dan
tayang pada tayangan ulang (re run) pada hari Minggu, pukul 15.30 WIB. Isu-isu
yang diangkat dalam talk show-nya berupa isu-isu sosial, budaya maupun politik
yang dikemas dengan menonjolkan sisi humanis.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis mengambil judul
“Pengelolaan Isu Pada Program Kick Andy di Metro TV”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis membatasi penulisan ini pada pengelolaan isu program Kick Andy di
Metro TV.
Dari batasan penulisan di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis
kaji adalah “Bagaimana proses pengelolaan isu pada program tersebut, bagaimana
penentuan sebuah topik, dan bagaimana pembagian tugas tim redaksi Kick Andy.
4
2. Rumusan Masalah
Dari batasan tersebut, maka masalah pada penilitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut;
a. Bagaimana pembagian tugas dalam tim redaksi program Kick Andy?
b. Bagaimana proses pengelolaan isu pada program Kick Andy?
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
1. Segi Akademis
Penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan untuk mengkaji
teori-teori yang sudah ada. Penulisan ini diharapkan menjadi bahan kajian dan
tambahan khazanah ilmu pengetahuan bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, khususnya program studi Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi Jurnalistik.
2. Segi Praktis
Penulisan ini dapat membantu masyarakat membaca isi pesan yang ingin
disampaikan pihak media massa. Masyarakat diharapkan mampu menyadari
bahwa setiap penekanan isu yang diangkat media, dengan penayangan berkali-
kali, itu memiliki maksud tersendiri, yakni agar mata publik melihat, bahwa isu
yang diangkat adalah penting.
5
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis
deskriptif yang bersifat kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan melukiskan
secara sistematis fakta atau karakteristik suatu populasi tertentu atau bidang
tertentu secara fakta dan cermat.3 Sementara, Moh Nazir berpendapat bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun kelas peristiwa
pada masa sekarang. Maksud “pada masa sekarang” di sini merupakan sebuah
gambaran bahwa perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian ini adalah
waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau
dalam ingatan responden.4
Konsep teori agenda setting pertama dikemukakan oleh Walter Lipmann
pada konsep “The world outside and the picture in our head”. Mc Combs dan
Shaw juga sependapat dengan Lipmann. Menurut mereka, ada korelasi yang kuat
dan signifikan antara apa-apa yang diagendakan oleh media massa dan apa-apa
yang menjadi agenda publik.5
Teori ini berasumsikan bahwa media menyusun sesuatu rencana (agenda)
di balik penayangan-penayangan jurnalistiknya. Di mana media ingin
memberikan tekanan melalui pemberitaan-pemberitaan tersebut, guna tercapainya
suatu opini masyarakat terhadap pemberitaan yang dibentuk.
3Jalaludin Rakhmat, Metode Penulisan Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 22. 4Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian: suatu tinjauan teoritis dan
praktis (Jogjakarta: Ar-ruzz Media), h. 201-202. 5 Apriadi Tamburaka, Agenda setting Media Massa (Jakarta: Grafindo), h. 22.
6
Agenda setting beroperasi dalam tiga bagian, yaitu; agenda media, agenda
khalayak, dan agenda kebijakan.6 Ketiganya merupakan kesatuan dari berjalannya
teori agenda setting. Sehingga, dalam penelitian ini, penulis menganalisis ketiga
agenda tersebut, yakni agenda media, agenda khalayak dan agenda kebijakan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan
metode observasi atau pengamatan teks, wawancara, dan dokumentasi. Dengan
metode observasi, penulis mengamati teks narasi/naskah pada program Kick
Andy, penulis berusaha mencari untuk mengetahui pesan ataupun kebijakan yang
terkandung di dalamnya.
Dalam menggunakan pendekatan kualitatif ada tiga cara atau metode
pengumpulan data, masing-masing adalah (a) pengamatan terlibat; (b) wawancara
mendalam (depth interview) dan (c) dokumentasi.
a. Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahapan dalam
pengamatan terlibat (observasi), diantaranya;
1) Rapat Redaksi
Penulis mengikuti proses rapat redaksi dan briefing sebelum
melakukan taping pada tanggal 14, 15, dan 17 Oktober 2012. Hal
ini penulis lakukan untuk mengetahui prosesi penentuan isu/topik
dalam menentukan suatu tayangan.
6 Ibid., h. 68-69.
7
2) Membantu tim redaksi
Dalam kesempatan ini, saat penulis kunjungan untuk observasi.
Penulis juga diberi kesempatan untuk membantu prosesi
kelancaran taping. Membantu kinerja staf produksi untuk
mengkoordinir penonton, dan lainnya. 14 Oktober 2012, 17
Oktober 2012, dan 14 November 2012.
3) Taping
Penulis juga hadir dalam taping Kick Andy pada tanggal 14
Oktober 2012, 17 Oktober 2012, 14 November 2012. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kerja dan peran tim redaksi dalam
taping Kick Andy.
4) Menonton tayangan
Penulis juga melihat program Kick Andy di Metro TV setiap Jumat
pukul 21.30 WIB, dan juga tayangan ulang pada hari Minggu,
pukul 15.30 WIB. Dalam penelitian ini, penulis terus memantau
tayangan Kick Andy setiap minggunya dari bulan September
hingga Desember. Hal ini untuk mengetahui hasil akhir dari taping
yang sudah dibuat dan menganalisis suatu hal yang mungkin bisa
penulis ambil sebagai data.
5) Membaca ulasan-ulasan
Penulis juga mencari ulasan-ulasan tayangan di Kick Andy. Dan
penulis menemukan beragam ulasan yang dilakukan oleh tim Kick
Andy, dari Twitte @KickAndyShow, Facebook Page: Kick Andy
Show, website www.kickandy.com, ulasan di Media Indonesia
8
yang tersaji di halaman 23, dan potongan tayangan video di
YouTube. Ini penting untuk mengetahui media mana saja yang
mengulas tentang Kick Andy sebagai penekanan tayangan,
program dan ulasannya.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada setiap tim yang terlibat dalam
tim redaksi. Penulis pun tidak menutupi kemungkinan untuk bertanya
saat waktu senggang/ngobrol dengan tim redaksi. Setiap kali
kunjungan penulis ke Kick Andy tidak lupa menyematkan pertanyaan-
pertanyaan.
Namun secara tertulis dan struktural penulis melakukan wawancara
kepada tim redaksi pada tanggal (17 Oktober 2012, dan 14 November
2012), dan dengan eksekutif produser Metro TV, M. Syaikhu (7
Desember 2012).
1) Tim Redaksi: Produser (Maria Ulfah), Tim Riset (Aisy Ilfiyah),
Tim Reporter (Bambang, Rani), Tim Multimedia (Aji, Ridho), Staf
Produksi (Uswatun Hasanah).
Dalam kesempatan ini penulis tidak mewawancarai host Andy F.
Noya karena padatnya kesibukan beliau.
Selain itu penulis juga melakukan tanya jawab kepada beberapa tim
redaksi melalui Blackberry Messenger dan email. Hal ini untuk
melengkapi, mengevaluasi dan mengkonfirmasi data yang penulis
catat.
9
c. Dokumentasi
Pendokumentasian ini juga penting sebagai bahan review dan
lampiran, seperti; hasil ulasan Kick Andy di Media Indonesia,
company profile Metro TV, dan dokumentasi foto saat penulis
melakukan penelitian ke Metro TV, dan lainnya.
3. Subjek dan Objek Penulisan
Subjek penulisan ini adalah program Kick Andy di stasiun televisi Metro
TV, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520. Dan
objeknya adalah para tim redaksi yang terkait; produser, tim multimedia, tim riset,
tim reporter dan staf produksi Kick Andy.
4. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif kualitatif, di mana hasil
temuan akan dideskripsikan kemudian ditinjau kembali untuk dianalisis dari hasil
pengamatan lapangan dan penelusuran pustaka. Metode deskriptif bertujuan
melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik suatu populasi tertentu atau
bidang tertentu secara fakta dan cermat.7
7 Jalaludin Rakhmat, Metode Penulisan Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h.22.
10
E. Tinjauan Pustaka
Skripsi ini akan lebih mengulas bagaimana pengelolaan isu yang
dilakukan oleh tim redaksi Kick Andy dengan teori agenda setting. Bagaimana
proses rapat redaksi Kick Andy, bagaimana langkah untuk menentukan sebuah
topik, siapa serta apa saja yang dilakukan oleh tim redaksi Kick Andy.
Beberapa penulisan skripsi terdahulu, yang pembahasannya terkait dengan
penulisan dan sebagai referensi penulis, ini adalah:
Skripsi karya Diah Yuliana, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2004 dengan judul
“Kebijakan Redaksional Metro TV dan Penyajian Program Snapshot”. Skripsi ini
mengangkat kebijakan redaksional Metro TV. Dan mengangkat program Snapshot
Metro TV. Tentunya ini berbeda dengan program dan perumusan masalah yang
diangkat oleh penulis.
Skripsi karya Neneng Hasanah, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik,
angkatan 2004 dengan judul “Analisis Wacana (Human Interest) Pada Acara Kick
Andy di Metro TV”. Skripsi ini memiliki objek yang sama dengan penulis.
Namun yang menjadi perbedaan di sini adalah skripsi yang diangkat oleh Neneng
hasanah fokus pada analisis wacana. Berbeda dengan penulis yang memang
sengaja memfokuskan bagaimana pengelolaan isu program Kick Andy.
Skripsi karya Ahmad Zakaria, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik,
angkatan 2006 yang berjudul “Kebijakan Redaksional Surat Kabar Republika
Dalam Penulisan Berita Pada Rubrik Internasional”. Skripsi yang ditulis Ahmad
Zakaria ini berkutat tentang kebijakan redaksional. Walaupun berbeda perumusan
11
masalah, objek serta subjek penelitiannya, penulis merasa skripsi ini layak untuk
menjadi bahan rujukan maupun perbandingan.
Skripsi karya Ina Salmah Febriani, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik,
angkatan 2006 dengan judul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi Republika
Online”. Skripsi karya Ina Salmah Febriani ini mengambil tema manajemen
redaksi. Hal ini sejalan dengan penulis yang ingin juga menganalisis mekanisme
redaksi di program Kick Andy, meskipun berbeda objek penelitian.
Skripsi karya Nurhasanah, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik, angkatan
2007 dengan judul “Kebijakan Redaksional Surat Kabar Media Indonesia dalam
Rubrik Editorial”. Skripsi karya Nurhasanah ini juga membahas mengenai
kebijakan redaksional, hal ini tentunya juga bisa menjadi bahan rujukan penulis
yang ingin juga mengulik mekanisme redaksi di program Kick Andy, meskipun
berbeda objek penelitian maupun dalam perumusan masalah.
Dari tinjauan di atas, maka belum ditemukan adanya penulisan yang
membahas pengelolaan isu pada program Kick Andy. Inilah yang mendasari
penulis untuk meneliti hal ini, terlebih mengulas secara mendalam proses
pengelolaan isu pada program Kick Andy.
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis maka dalam penulisannya,
penulis berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Desertasi), karya Hamid Nasuhi, dkk, terbitan CeQda, yang dirangkum di dalam
12
buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta 2008-2009.
Bab I Pendahuluan. Dalam Bab I penulis menguraikan latar belakang
masalah penulisan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan, metodologi, dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teoritis. Pada Bab II membahas tentang kajian teoritis.
Membahas teori mengenai media massa, televisi, dan agenda setting.
BAB III Gambaran Umum. Pada bab ini penulis membagi menjadi dua
sub bab, yakni mengenai mengenai stasiun televisi Metro TV, dan proram Kick
Andy itu sendiri. Pada sub bab pertama, akan diulas mengenai sejarah berdirinya
metro TV hingga saat ini. Visi dan Misi Metro TV, dan struktur organisasinya.
Dan pada sub bab selanjutnya, akan dijabarkan mengenai visi dan misi program,
sejarah terbentuknya Kick Andy, struktur redaksional dan perkembangannya
hingga saat ini.
BAB IV Analisis dan Temuan. Dalam bab ini akan mengulas hasil temuan
dan analisis penulis terhadap pengelolaan isu yang dilakukan redaksi program
Kick Andy dalam penayangan acaranya.
BAB V Kesimpulan dan Saran. Berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab
ini menyajikan kesimpulan yang dilakukan penulis, sekaligus jawaban pertanyaan
yang diajukan dalam perumusah masalah. Serta menyampaikan saran dan
lampiran-lampiran yang terkait dengan penulisan.
13
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Televisi sebagai Media Massa
Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain
untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari,
istilah ini sering disingkat menjadi media.1
Medium (media) tempat di mana proses komunikasi berlangsung disebut
media massa. Dengan demikian, media massa merupakan sarana penyampaian
komunikasi dan informasi yang menyebarkan informasi secara masal dan dapat
diakses oleh masyarakat secara luas pula.2
Adapun media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur
masyarakat satu dengan lainnya melalui produk media massa yang dihasilkan.
Secara spesifik institusi media massa adalah;3
1. Sebagai saluran produksi dan distribusi konten simbolis.
2. Sebagai institusi publik yang bekerja sesuai aturan yang ada.
3. Keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima sukarela.
4. Media sebagai perpaduan antara kebebasan dan kekuasaan.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Televisi
Siaran: Teori dan Praktek, mendefinisikan bahwa televisi adalah alat komunikasi
massa yang digunakan dalam proses komunikasi yang dengan ciri-ciri langsung
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa diakses pada pukul 23.14 09/10/12.
2 Apriadi Tamburaka, Agenda setting Media Massa (Jakarta: Grafindo), h. 13
3 Ibid., h. 13.
14
satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya
menimbulkan keserempakan dan komunikasi heterogen.4
Merujuk pada makna tersebut, maka televisi menjadi salah satu media
yang difungsikan untuk meraih target komunikan secara luas. Karenanya, televisi
memiliki pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Selain jangkauan yang luas,
televisi juga dianggap menarik karena tampilannya yang menyajikan suatu
informasi berupa audio dan visual. Sehingga memudahkan bagi audience untuk
mencerna tayangan tersebut.
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa.
Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti yang
dikemukakan Bittner “Mass communication is message communicated trough a
mass medium to a large of people” (komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).5 Salah satu
efek komunikasi massa tampaknya, adalah mengarahkan perhatian kepada
masalah-masalah atau isu-isu tertentu. Efek ini disebut fungsi media massa untuk
menentukan agenda (agenda setting).6
Dewasa ini, televisi bagaikan sebuah guru elektronik yang mampu menjadi
panduan dalam menciptakan budaya massa baru, melihat begitu besar dampak
terhadap pola masyarakat kekinian yang mengikuti trend dalam suatu tayangan.
Melalui medium tersebut, masyarakat dapa mengkonsumsi banyak asupan
4 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran: Teori dan Praktek (Jakarta: Alumni), h. 24.
5 http://ceritalily.blogspot.com/2008/10/televisi-sebagai-media-massa-dan.html diakses
pada pukul 01.05 08/10/12. 6 Werner J Severin, James Tankard, Teori Komunikasi. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group), h. 259.
15
informasi. Sehingga asupan informasi tersebut tanpa sadar mereka konsumsi, dan
menciptakan suatu khasanah atau budaya baru.
Fungsi televisi sama dengan media massa pada umumnya, yakni memberi
informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Dengan kemudahan bagi
audience mencerna suatu informasi melalui audio dan visual, televisi menjadi
daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Televisi memiliki karakteristik yang
pastinya berbeda dengan media massa lainnya, di antaranya:7
1. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh langsung
rangsang penglihatan dan pendengaran manusia.
2. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.
3. Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.
4. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan
baik.
5. Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti;
film foto dan gambar dengan baik.
6. Dapat menyimpan berbagai data, indormasi dan serentak
menyebarluaskan dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.
7. Membangkitkan perasaan intim atau media personal.
Oleh karena itu, televisi merupakan media massa yang sangat cocok untuk
menyebarkan informasi, menciptakan ataupun mengubah pola hidup masyarakat.
Dengan jangkauan yang luas, tampilan yang menarik dan kemudahan
mengaksesnya, juga menjadikan televisi sebagai ladang bagi para produsen untuk
7 Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta: Grasindo,
1993), h 3.
16
beriklan ataun para politikus melakukan kampanye, tentunya mempengaruhi
audience untuk membeli produk atau memilih sang aktor politkus tersebut.
B. Program Televisi
Secara etimologi, kata program berasal dari bahasa Inggiris, programme
yang artinya acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah „siaran‟ yang
didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai
bentuk. Namun, kata „program‟ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di
Indonesia dari pada kata „siaran‟ untuk mengaju kepada pengertian acara. 8
Secara analogi, program televisi itu bisa disebut produk atau barang yang
akan dijual kepada khalayak. Semakin bagus dan kreatif produknya maka akan
semakin banyak menyita perhatian khalayak untuk menontonnya. Maka, semakin
banyak khalayak yang menonton, semakin besar daya tarik yang dapat
mendatangkan pengiklan kepada program ataupun stasiun televisi terkait.
Di Indonesia, program siaran akan mengisi siarannya sepanjang rata-rata
18-24 jam setiap harinya. Sedangkan program siaran terdiri dari berbagai macam
produksi siaran pendukung program. Produksi itu bisa dibuat sendiri oleh stasiun
televisi bersangkutan (in house production), membeli ataupun menyewa pihak
luar (house production, outsourcing). Setiap program televisi punya sasaran yang
8 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi mengelola Radio dan Televisi.
(Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 199-200.
17
jelas serta tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus
diperhitungkan dalam menyusun program siaran televisi, yaitu9:
a) Landsan filosofis yang mendasari tujuan semua program.
b) Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program.
c) Sasaran program.
d) Pola Produksi yang menyangkut garis besar isi program.
e) Karakter insitusi dan manajemen sumber program untuk mencapai
usaha yang optimum.
Setiap stasiun televisi memiliki program masing masing, dan tentunya itu
sesuai segmentasi konsumen/penonton pada televisi tersebut. Pada dasarnya
program yang ditawarkan oleh pihak televisi untuk mendapatkan audience,
dengan kata lain mendapat perhatian publik untuk mendapatkan rating tertinggi.
Dengan begitu, semakin banyak audience maka semakin tinggi ratingnya. Sudah
menjadi rahasia publik, bahwa rating, merupakan tolak ukur laku atau tidaknya
sebuah program acara televisi.
Tentunya, jika suatu program televisi memiliki rating tinggi maka akan
banyak pula perusahan yang akan memasang iklan di televisi tersebut. Sebaliknya,
jika ratingnya anjlok, maka jarang ada perusahaan yang ingin mengiklankan
produknya pada suatu program televisi tersebut.
Karenanya, setiap televisi berlomba-lomba untuk menyajikan program
televisi yang menarik untuk medapatkan traffic ataupun rating tinggi. Sebab,
sirkulasi televisi sebagian besar hidup dari sirkulasi iklan yang masuk. Jika iklan
masuk sedikit, maka lama kelamaan stasiun televisi tersebut akan collapse atau
9 Minarsih Fitrianai, Analisisis Produksi Acara “Makna Kehidupan” di Trans TV,
(Jakarta: Skripsi, 2010), h. 18.
18
bangkrut karena tidak sanggup membiayai produksi siaran televisi yang mahal
harganya.
Menurut Morissan jenis program dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, yaitu:10
a. Program Informasi (berita).
Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya, memberikan
banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap
suatu hal.
Program informasi tidak hanya melulu program berita di mana
presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk
peyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan). Program
informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras
(Hard news) dan (soft news).
Berita keras atau hard news adalah informasi penting dan/atau menarik
yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audience
secepatnya. Berita keras dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu;
1) Straight News adalah suatu berita yang singkat, dengan hanya
menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H
(who, what, where, when, why dan how) terhadap suatu peristiwa
yang diberitakan.
2) Feature adalah berita ringan yang menarik. Pengertian “menarik”
di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan
10
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi mengelola Radio dan Televisi
(Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 207-208.
19
kekaguman dan sebagainya. Dan biasanya ditayangkan di akhir
program acara.
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak
bersifat harus segara ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini
ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita. Program
yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah11
:
1) Current Affair, dari namanya, pengertian current affair adalah
“persoalan kekinian.” Current affair adalah program yang
menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting
yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan
mendalam. Dengan demikian, current affair cukup terikat dengan
waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news,
batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat
perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.
2) Magazine, diberi nama magazine karena topik atau tema yang
disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam
suatu majalah (magazine). Magazine adalah program yang
menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata
lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang.
Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari
program berita. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik
suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.
11
Ibid., h.211.
20
3) Dokumenter, Dokumenter adalah program informasi yang
bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan. Misalnya program
dokumenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan
atau sejarah seorang tokoh, atau kehidupan atau sejarah suatu
masyarakat (misalnya, suku terasing) atau kehidupan hewan di
padang rumput dan sebagainya.
4) Talk Show, program perbincangan adalah program yang
menampilakn satu atau beberapa orang untuk membahas suatu
topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).
Mereka yang diundang adalah orang orang yang berpengalaman
langsung dengan peristiwa atau topik yang dibincangkan, atau
mereka yang ahli dalam masalah yang sedang dibahas.
b. Program hiburan (entertaiment)
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama,
permainan (game), musik dan pertunjukan.
Program drama (pertunjukan) yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang
diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.
Program televisi yang termasuk drama adalah sinema elektronik
(sinetron) dan film.
Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
21
1. Quiz Show, ini merupakan bentuk program permainan yang paling
sederhana di mana sejumlah peserta saling bersaing untuk
menjawab pertanyaan.
2. Ketangkasan Peserta, dalam permainan ini harus menunjukkan
kemampuan fisik atau ketangkasan untuk melewati sauatu
halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang
membutuhkan perhitungan dan strategi.
3. Reality Show, sesuai dengan namanya, maka program ini mencoba
suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan
realtias yang sebenarnya.
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip
atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di
lapangan (outdoor) ataupun (indoor). Program musik di televisi saat
ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis agar dapat menarik
banyak audience.
Program pertunjukan, adalah program yang menampilkan kemampuan
(performance) seseorang atau beberapa pada suatu lokasi baik di
studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di
luar ruangan (outdoor). Dapat dikatakan program pertunjukan adalah
jenis program yang paling banyak diproduksi sendiri oleh stasiun
televisi.
22
C. Agenda setting
Liputan media membantu untuk mendefinisikan hal-hal yang dipikirkan
orang dan apa yang dicemaskan orang, dinamakan penentuan agenda (agenda
setting). Ini terjadi saat media menciptakan kesadaran akan suatu isu melalui
liputan-liputannya, yang menunjukkan arti penting dari isu itu.12
Fungsi penentuan agenda (agenda setting function) media mengacu
kepada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, untuk
mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik. 13
Teori penentuan agenda (agenda setting theory) adalah teori yang
menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran
dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen, yaitu; kesadaran
dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik
serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua
asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang penentuan agenda
adalah:14
1. Masyarakat pers dan mass media tidak mencerminkan kenyataan;
mereka menyaring dan membentuk isu.
2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditayangkan sebagai isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.
Mengutip Kurt Lang dan Gladys Engle Lang dalam buku Agenda Setting
Media Massa karya Apriadi Tamburaka, mengemukakan penyataan awal tentang
12
John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2008),
h. 495. 13
Severin J Werner, James W. Tankard, Teori Komunikasi, sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, h. 261. 14
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Penentuan_Agenda
23
penentuan agenda: Media massa memaksakan perhatian pada isu-isu tertentu.
Media massa membangun citra publik tentang figur-figur politik. Media massa
secara konstan menunjukkan apa yang hendaknya dipertimbangkan, diketahui dan
dirasakan individu-individu dalam masyarakat.15
Konsep teori agenda setting pertama dikemukakan oleh Walter Lipmann
pada konsep “The world outside and the picture in our head”. McCombs dan
Shaw juga sependapat dengan Lipmann. Menurut mereka, ada korelasi yang kuat
dan signifikan antara apa-apa yang diagendakan oleh media massa dan apa-apa
yang menjadi agenda publik.16
Teori ini berasumsikan bahwa media menyusun sesuatu rencana (agenda)
di balik penayangan-penayangan. Di mana media ingin memberikan tekanan
melalui pemberitaan-pemberitaan tersebut, guna tercapainya suatu opini
masyarakat terhadap pemberitaan yang dibentuk. Teori ini beranggapan bahwa,
jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempngaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
Pada teori ini, media mengatur dan mengorganisir terhadap pemberitaan-
pemberitaan tertentu. Dengan begitu, masyarakat seakan-akan dijejeli dengan
berita-berita yang telah direncanakan sebelumnya. Sehingga mengacu kepada
opini yang telah dirancang sebelumnya. Salah satu aspek yang paling penting
dalam konsep penentuan agenda adalah peran fenomena komunikasi massa,
berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial, termasuk
intervensi pemilik modal.17
15
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h. 22. 16
Ibid., h. 22. 17
Ibid., h 23.
24
Hipotesis penentuan agenda telah menjadi salah satu konsep yang
dominan dalam teori komunikasi sejak awal 1970-an. Hipotesis tersebut penting
karena menunjukkan cara yang dapat dimiliki media agar mempunyai dampak
pada masyarakat, yaitu alternatif untuk perubahan sikap. Ada bukti bahwa media
membentuk pandangan orang mengenai masalah-masalah utama yang dihadapi
masyarakat dan bahwa masalah-masalah yang ditekankan di dalam media
mungkin bukan masalah-masalah yang dominan dalam realitas.18
Mengutip penyataan Bernard Cohen dalam Agenda Setting Media Massa,
meski tidak secara spesifik menggunakan istilah agenda setting, namun ia mampu
mendefinisikan kembali ide Lipmann ke dalam teori agenda setting. “Pers lebih
penting daripada sekedar penyedia informasi dan opini.” Cohen menulis,
“Barangkali mereka tidak terlalu sukses dalam menyuruh apa yang dipikirkan
seseorang, tetapi mereka biasanya sukses menyuruh orang mengenai apa yang
seharusnya mereka pikirkan.”19
Mengutip Robert Park seorang sosiolog tahun 1920-an, dalam Teori
Komunikasi Massa John Vivian, mengutarakan teori yang menolak gagasan
populer bahwa media memberi tahu apa yang akan dipikirkan. Menurutnya, media
lebih menciptakan kesadaran tentang suatu isu, bukan menciptakan pengetahuan
atau sikap.20
Fungsi penentuan agenda (agenda setting function) mengacu pada
kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, untuk mengangkat
pentingya sebuah isu dalam benak publik. Tentunya penanyangan, liputan atau
18
Ibid., h. 285. 19
Apriadi Tamburaka, Agenda setting Media Massa (Jakarta: Grafindo), h. 21. 20
John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2008),
h. 495.
25
ulasan secara terus menerus akan membuat isu menjadi terlihat penting untuk
dikonsumsi publik.
Teori agenda setting beranggapan jika media mampu memberikan
tekanan, melakukan penayangan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
memengaruhi khalayak (publik) untuk mengangapnya penting. Jadi apa yang
dianggap penting bagi media, maka akan dianggap penting juga bagi masyarakat.
Dalam buku Agenda Setting Media Massa karangan Apriadi Tamburaka,
Agenda setting beroperasi dalam tiga bagian, yaitu;21
1. Agenda Media, agenda harus diformat, proses akan memunculkan
masalah bagaimana agenda media ini terjadi pada waktu pertama kali
dengan dimensi yang berkaitan, antara lain; Visibility (Jumlah dan
tingkat menonjolnya berita), audiece Salience (tingkat menonjol bagi
khalayak), Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak
menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu media
2. Agenda Khalayak. Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau
berinteraksi dengan agenda publik atau memunculkan pertanyaan,
seberapa besar kekuatan media mampu memengaruhi agenda publik
dan bagaimana publik melakukannya.
3. Agenda Kebijakan. Agenda publik memengaruhi atau berinteraksi ke
dalam agenda kebijakan. Agenda kebijakan adalah pembuatan
kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu. Dimensi yang
berkaitan antara lain; Support (dukungan) likelihood of action
(kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah
21
Apriadi Tamburaka. Agenda setting Media Massa, h. 68-69.
26
melaksanakan apa yang diharapkan, freedom of action (kebebasan
bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
Mengutip Carter, Stamm dan Heinz-knowles di buku Komunikasi, sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa menyatakan, “penelitian penentuan
agenda perlu meningkat lebih dari sekedar memberikan ukuran lebih baik dampak
media sekarang ini. Perlu dipahami, penentuan agenda dengan cukup baik untuk
menunjukkan apa yang mungkin dilakukan media untuk memperbaiki
kemampuan publik untuk berfikir bersama tentang masalah masalah bersama.22
Shaw dan Martin dalam buku Komunikasi, sejarah, Metode, dan Terapan
di Dalam Media Massa menyatakan bahwa media, melalui penentuan agenda
berfungsi untuk memberi kesepakatan yang cukup memadai pada isu-isu publik
untuk memungkinkan sebuah dialog di antara kelompok-kelompok yang
mempunyai pandangan yang berbeda. Dalam hal ini, penentuan agenda berfungsi
sebagai sebuah peranti pembentuk konsensus yang memungkinkan demokrasi
bekerja.23
Penentuan agenda menunjukkan pentingnya pembingkaian sebuah
kejadian dalam cara yang benar untuk menangkap perhatian publik.24
22
Severin J Werner, James W. Tankard, Teori Komunikasi, sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, h. 284. 23
Ibid., h. 284. 24
Ibid., h. 286.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Metro TV
1. Sekilas Tentang Metro TV
Pada tayangan perdananya, 25 November tahun 2000, Metro TV melabeli
dirinya sebagai stasiun televisi news pertama di Indonesia yang melakukan siaran
selama 24 jam. Semenjak kemunculannya itu, Metro TV menjadi stasiun televisi
alternatif bagi masyarakat Indonesia yang butuh akan informasi berita.
Metro TV mencuat namanya ketika kejadian besar melanda Indonesia,
tragedi Tsunami di Aceh, tahun 2004. Ketika itu Metro TV menayangkan video
amatir korban Tsunami Aceh, yang bernama Putri, yang menayangkan betapa
dahsyatnya terjangan tsunami. Begitupun dalam tragedi Bom Bali, televisi ini
mampu mengubah kiblat tontonan masyarakat untuk mengetahui perkembangan
selanjutnya.
Sebagai televisi news, isinya yang kritis menjadikan Metro TV juga
dikenal sebagai televisi oposisi pemerintah atau „beraliran kiri‟, di mana Metro
TV selalu mengkritisi kebijakan pemerintah ataupun putusan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Bahkan, Metro TV termasuk televisi yang diboikot oleh
pendapat pribadi Dipo Alam1 karena terus mengkritisi pemerintah.
Hal ini mungkin juga didukung oleh hadirnya Surya Paloh sebagai mantan
pimpinan Metro TV yang terjun ke ranah politik dengan partai Nasional
1Mentri Kabinet Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu, periode Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono jilid II.
28
Demokrat (Nasdem). Sehingga pemerintah merasa terancam semenjak turunnya
pimpinan Media Group itu. Karena Metro TV dianggap sebagai corong partai
Nasdem yang melulu mengkampanyekan tagline „restorasi‟ perubahan, dan
mengkritisi kubu pemerintah.
Metro TV merupakan anak perusahaan dari Media Group yang dipimpin
oleh Surya Paloh, yang telah banyak merasakan asam-garam kehidupan media
lokal di Indonesia pun merupakan pemilik dari sebuah media cetak ketiga terbesar
di Indonesia.2
Ada juga yang menilai Metro TV beraliran “liberal” di mana selalu
menyajikan tokoh tokoh liberal dalam kesempatan talk show-nya. Atau
mengangkat framing berita tentang kebebasan dan menyerang kaum konservatif,
misalnya pemberitaan Ahmadiyah, Syiah dan lainnya. Bahkan ada yang lebih
ekstrem lagi menyatakan bahwa, Metro TV itu televisi anti Islam. Karena
dianggap melulu menyudutkan Islam.
Begitupun konspirasi Metro TV yang dipaparkan oleh, Edy A Effendi,
dalam akun Twitternya @eae18, mantan redaktur Media Indonesia, yang
menguak jauh mengenai konspirasi dan distorsi Metro TV yang berbau SARA.3
Sempat Metro TV didemo karena pernyataan kontroversialnya mengenai
„Rohis sarang teroris‟ yang ditayangkan. pada tanggal 5 September 2012. Sebab
Metro TV menyebutkan bahwa ekstrakulikuler keagamaan (Rohis) sebagai sarang
masuknya teroris di sekolah-sekolah.
2 Skripsi Heru Saputro, Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Program Kick Andy di Metro TV,
h. 37. 3 http://www.pkspiyungan.org/2012/09/konspirasi-metro-tv-pengakuan-mantan.html.
29
Hal itu menuai banyak kecaman dari berbagai linimassa. Banyak juga
beredar pesan di Blackberry Messenger, dan jejaring sosial yang menyerukan
untuk berdemo ataupun menolak tegas penyataan Metro TV. Pada akhirnya,
Metro TV mengklarifikasi dan meminta maaf atas penayangan tersebut.
Tapi sejauh ini, di samping kasus ataupun label buruk mengenai Metro
TV. Metro TV termasuk salah satu televisi news yang masih relevan dan patut
menjadi acuan terkait berita. live on camera, liputan langsung, talk show kritis dan
interactive menjadi ciri khas Metro TV dalam penyajian beritanya.
B. Program Acara Kick Andy Metro TV
1. Sekilas Program Kick Andy
Program Kick Andy ini adalah program talk show interaktif. Di mana
Andy F Noya selaku host akan mengundang berberapa narasumber terkait pada
suatu tema, yakni tokoh terkait, dan narasumber ahli mengenai permsalahan yang
diangkat. Hal ini digunakan guna menguatkan isu dan tema yang mereka angkat,
dan menekankan sisi kapabilitias dari narasumber ahli atas argumentasinya.
Namun, tidak sembarang narasumber yang layak untuk menjadi narasumber Kick
Andy. Dalam pencariannya, tim riset mencari data untuk menemukan narasumber
yang tepat guna dengan konsep yang diusung oleh Kick Andy, yakni memiliki
nilai humanis4 dan inspiratif.
4 Dikutip dari buku karangan Jon Avery and Hasan Askari berujul Menuju Humanisme
Spiritual: Kontribusi Perspektif Muslim dan Humanis, humanis menurut “The American Humanist
Association” adalah seorang yang menggunakan metode ilmiah dan demokrasi dalam
memecahkan persoalan-persoalan dan problematika praktis dalam memahani alam di mana kita
hidup.
30
Sebelum memandu Kick Andy, Andy Flores Noya (host Kick Andy)
pernah memandu acara talk show Todays Dialogue. Saat memandu acara ini,
Andy selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kristis, dan tajam. Hal ini
menjadikan Andy mendapat perhatian tersendiri bagi jajaran Metro TV karena
kemahirannya dalam melakukan pewawancara dalam acara talkshow. Dan inilah
yang menjadi cikal-bakal tercetusnya program Kick Andy.
Lazimnya politkus dan pejabat publik, saat dicerca dengan pertanyaan-
pertanyaan dari Andy. Mereka kerap berkelit atau berpikir beberapa saat sebelum
memberikan jawaban. Dari mimik wajah sang politikus atau pejabat, pemirsa
dengan gampang menyimpulkan mereka berbohong atau sekerdar basa-basi. Jika
narasumbernya berlaku seperti ini, kerap Andy F. Noya mendiamkannya,
sehingga lewat simbol gambar yang tertayang di layar kaca, pemirsa semakin
mudah menerka seperti apa “kualitas” atau “moral” tokoh yang diwawancara
Andy Noya. 5
Suatu hari, Surya Paloh memanggil Andy Noya dan kawan-kawan,
mengingatkan kembali gagasan yang penah ditawarkan kepada Andy. Surya Paloh
khawatir potensi Andy akan hilang, jika tidak dipakai atau dilatih. Tim Metro TV
pun dilibatkan untuk mewujudkan gagasan Surya Paloh, namun tetap harus
memiliki karakter orisinal Metro TV. Dalam sebuah forum, manajer Promosi
Metro TV Adjie S. Soeratmadjie kemudian mengajukan konsep acara bernama
Andy Noya Show. Konsep ini diajukan ke direksi Metro TV pada 27 Juli 2004
dengan format acara seperti yang sekarang ada di Kick Andy. Kemudian
5Ganto Koespradono. Kick Andy: Menonton Dengan Hati (Yogyakarta: Bentang), h. 6.
31
mematangkan lagi konsepnya, selesai pada 20 Desember 2004 dan kembali
diajukan ke direksi.
Setelah mengendap selama setahun, barulah gagasan untuk menghadirkan
Andy Noya Show muncul lagi. Singkat cerita, mencuatlah nama Kick Andy. Pada
awalnya, Andy sempat menolak program Kick Andy dengan format yang seperti
sekarang ini, sebab tidak jauh berbeda dengan acara Oprah Winfrey Show yang
ada unsur hiburannya. Andy merasa dirinya tidak bisa menghibur dan bukan tipe
orang yang suka menghibur seperti halnya Oprah. Dia lebih merasa sebagai
jurnalis.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, “Saya akhirnya
memutuskan untuk mencoba menerima konsep itu. Setelah membicarakan
dengan tim Metro TV lain, Kick Andy akhirnya menggabungkan konsep
Larry King dan Oprah. Nama Kick Andy yang dianggap agak sedikit
nakal,” kata Andy Noya, “akhirnya tetap dipertahankan.”6
Berbeda dengan Today’s Dialogue yang banyak memasuki wilayah
politik. Kick Andy menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya
dan masalah kemasyarakatan lainnya yang dikemas dengan menonjolkan sisi
humanis. Kick Andy dirancang untuk memberikan inspirasi bagi penonton.
Misalnya mereka yang cacat tidak merasa terbatas dengan cacatnya, tidak merasa
hidupnya hancur. Sebaliknya mereka malah justru berprestasi, sehingga
memotivasi penonton untuk juga memiliki semangat hidup dan daya juang yang
tinggi.
“Seratus kebaikan akan berbuah menjadi sepuluh ribu kebaikan yang
mengikutinya”. Semangat itulah yang hendak disampaikan oleh tayangan program
6Ibid., h. 7.
32
Kick Andy. Tidak hanya semangat untuk mencintai kebaikan, tetapi juga turut
bergerak dalam melakukan perubahan.7
Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengangkat kekuatan cinta, dan
the miracle of dreams. Namun tetap saja, Kick Andy mampu mengemasnya
dengan humanis yang menjadikannya menarik dan inspiratif.
Acara ini juga kerap menampilkan peristiwa masa lalu yang sudah
dilupakan banyak orang, ataupun peristiwa yang memang tidak banyak orang
tahu, namun sangat menginspirasi. Dan mereka (tim redaksi) mengemas isu
tersebut begitu apik, sehingga menjadi tayangan yang bermutu. Hal ini dilihat dari
tingginya rating, sirkulasi iklan, tingginya respon masyarakat, respon dalam social
media, maupun dampak positif bagi para narasumber.
Maka bisa dipahami jika dari waktu ke waktu, program Kick Andy
semakin banyak digemari pemirsa. Menurut Maria Ulfah, selaku Produser Kick
Andy, progam Kick Andy selalu masuk dalam peringkat dua puluh besar rating
televisi di Indonesia. Bahkan tidak jarang, mendapatkan rating lima besar.
Program Kick Andy termasuk salah satu program unggulan di Metro TV, dan
bahkan menjadi brand Metro TV. Dengan tetap mengedepankan semangat
idealisme yang tinggi. Program ini ternyata juga laku dijual, sponsor dan iklan
lumayan banyak.
Ada kabar yang beredar, bahwa Kick Andy keluar dari program in house
Metro TV, melainkan menjadi program diluar Metro TV namun ditayangkan di
Metro TV. Bahkan hingga muncul wacana dari seorang teman penulis yang juga
7 Tim Penulis Kick Andy, Kick Andy: Kisah Inspiratif 3 (Yogyakarta: Bentang), cover
belakang, tidak ada halaman.
33
bekerja di Metro TV, mengatakan bahwa, Kick Andy akan berpindah tayang di
TV One. Tapi kabar burung itu semua tidak benar adanya, hal ini pun sudah
penulis konfirmasi dengan produser Kick Andy, Maria Ulfa dan juga pendapat
tersebut diperkuat oleh argumentasi produser Eksekutif Metro TV, M. Syaikhu.
Program Kick Andy menempati rating tertinggi saat mengangkat topik
Republik BBM, sebuah acara parodi sosial-politik yang pernah ditayangkan
stasiun televisi Indosiar. Bahkan rating-nya mengalahkan berita gempa bumi
yang waktu itu melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Juga
ketika Kick Andy mengulang secara lengkap wawancara ekslusif dengan dai
kondang Aa Gym yang kontroversial. Secara umum rating yang tinggi dan terus
meningkat menunjukkan Kick Andy semakin diterima dan melekat di hati
penonton. 8
Melihat tingginya animo masyarakat, maka jajaran Metro TV dan tim
Kick Andy mengembangkan program Kick Andy. Maka muncullah program baru,
Kick Andy Hope, yang juga dibintangi oleh Andy Noya. Kick Andy Hope adalah
program yang memungkinkan banyak pihak saling mewujudkan harapan
hidupnya, baik antar perorangan, lembaga dengan perseorangan atau sebaliknya.
Yang membedakan Kick Andy Hope dan Andy tertuang jelas saat peliputannya.
Andy Noya membawakan acaranya langsung di lokasi, di pelosok-pelosok desa,
dan lebih mengangkat orang orang yang memiliki keterbatasan (fisik, atau
lainnya) namun mereka tetap berjuang dan memiliki harapan yang tinggi untuk
hidup dan berbagi kepada sesama.
8 Ibid.
34
Namun Kick Andy Hope tidak berjalan lama, bukan karena tidak
mendapat sponsor ataupun rating yang buruk. Hal itu disebabkan karena proses
produksi Kick Andy Hope yang memang mengharuskan tim redaksi turun ke
lapangan, syuting di lokasi. Bahkan, Andy Noya sendiri sempat collapse¸ sakit.
Hal ini tentunya akan memengaruhi program Kick Andy yang sudah berjalan
lama. Akhirnya untuk mengefesiensi waktu dan mengurangi beban kerja tim.
Maka produksi Kick Andy Hope diberhentikan, dan fokus serta mematangkan
program Kick Andy saja.
Kick Andy mulai mengudara pada tanggal 4 Maret 2006 hingga sekarang.
Acara ini menghadirkan kisah kehidupan nyata yang informatif, edukatif dan
menginspirasi. Tamu yang dihadirkan tidak dibatasi oleh profesi sehingga banyak
cerita inspiratif yang menarik seputar kehidupan masyarakat seluruh Indonesia.
Dalam pembawaannya host Kick Andy mempunyai karakter dan gaya bahasa
yang berbeda. Setiap poin pertanyaan memiliki bobot, bersifat langsung namun
tidak sarkastik malah terkadang mengundang tawa. Bahkan, banyak narasumber
yang hanya ingin berbicara atau di-interview oleh Andy Noya, seperti Iwan Fals,
Aa Gym, dan lainnya. Selain itu dalam akhir acara, Kick Andy selalu membagi-
bagikan buku kepada audience di studio ataupun penonton di rumah dengan
format kuis di social media.
Kick Andy tayang setiap Jumat pukul 21.30 WIB, dan tayangan ulang,
Minggu pukul 15.30 WIB. Program ini terdiri dari 6 segmen, pada tiap
segmennya Andy selaku host mewawancara narasumber dengan ciri khas
background jurnalistiknya. Selain itu hampir pada tiap segmennya, Kick Andy
menyajikan video tape narasumber di lokasi terkait.
35
Kini, program yang sudah jalan lebih dari 6 tahun ini menjadi icon
tersendiri bagi Metro TV. Terus eksis dan menjaga idealismenya untuk
menyajikan kisah kehidupan nyata yang informatif, edukatif, dan menginspirasi,
yang tentunya memiliki nilai humanis yang tinggi, untuk saling mengingatkan,
menyadarkan sesama insan manusia, saling membantu dan turut melakukan
perubahan. Sekalipun inspirasi yang mereka tampilkan bukan dari orang besar,
melainkan „orang-orang kecil‟ yang „tidak terlihat‟.
Memasuki tahun ketujuh perjalanan Kick Andy adalah inspirasi yang
sebagaian besar justru datang dari “orang-orang kecil” yang selama ini “tidak
terlihat.” Mereka adalah orang-orang yang dalam keterbatasannya, baik ekonomi,
pendidikan, bahkan fisik melakukan perubahan bagi lingkungan sekitar. Mereka
adalah orang orang yang bekerja dengan hati, tanpa memperhitungkan pamrih,
tanpa menginginkan publikasi dan imbalan, tetapi melahirkan karya nyata.9
Menurut M. Syaikhu, Produser Eksekutif Metro TV, Kick Andy dan
Metro TV ibarat dua sisi koin mata uang. Di mana, Metro TV dan Kick Andy
saling support. Kick Andy mengangkat Metro TV, dan Metro TV juga
mengangkat Kick Andy. Karenanya Kick Andy seperti brand Metro TV.
Selain selalu mendapatkan rating bagus, program ini banyak mendapatkan
apresiasi dari masyarakat, hal ini terbukti dengan banyaknya donasi yang masuk
ke Kick Andy, Kick Andy Foundation, dari individu ataupun instansi.
9 Tim Penulis Kick Andy. Kick Andy: Kisah Inspiratif 3. (Yogyakarta: Bentang), dalam
bab Pengantar: Mengetuk Hati, Berbagi Inspirasi Andy F. Noya.
36
2. Tentang Host, Andy F. Noya
Berambut keriting (kribo) dengan gaya lengan kemeja yang dilipat hingga
siku, itulah sosok khas Andy Flores Noya ketika membawakan acara Kick Andy
Metro TV. Selain dikenal sebagai seorang host Kick Andy, Andy Noya juga
berpengalaman di dunia jurnalistik. Maka ketika Andy Noya menjadi host, dia
merupakan host yang memiliki insting jurnalis yang kuat, sehingga pertanyaan-
pertanyaannya pun tajam. Bagi tim Kick Andy, dialah, “host yang baik, dia bos
yang baik, dan dia seorang jurnalis yang hebat,” ucap Maria Ulfah selaku
produser Kick Andy.
Sosok yang kini dikenal sebagai seorang jurnalis professional, Andy F.
Noya dulunya adalah orang teknik dan bukan berasal dari keluarga berkecukupan.
Andy Noya terlahir dari keluarga yang ekonomi pas-pasan. Ayahnya adalah
seorang montir mesin tik, dan ibunya tukang jahit.
Pria kelahiran 6 Nopember 1960 ini mengenyam pendidikan sekolah
menengahnya dibidang teknik, di STM Jayapura. Tidak sempat tamat, dia pindah
ke Jakarta dan melanjutkan sekolah tekniknya di STM 6 Jakarta. Namun, karena
sejak kecil Andy mencintai dunia tulis menulis, menggambar kartun dan karitur,
jiwa Andy tetap pada dunia jurnalistik.
Oleh sebab itu, begitu lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk
melanjutkan ke IKIP Padang. Andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi
Publisistik (sekarang Institut Ilmu Sosial dan Politik, IISIP Jakarta). Sebenarnya,
37
Andy tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak
menerima lulusan STM. 10
Karena tekadnya menjadi wartawan sangatlah tinggi, akhirnya pria
kelahiran Surabaya ini “naik banding” dan menemui Rektor Sekolah Tinggi
Publisistik (waktu itu) Ali Mochtar Hoeta Soehot. Kepada sang rektor, Andy
Noya mengungkapkan keinginannya menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Publisistik.
Hoeta Soehoet menyerah dan memberikan kesempatan kepada Andy Noya untuk
ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia harus minta surat rekomendasi dari
Dirjen Pendidikan Tinggi. Selan itu, apabila kemudian hari Andy nilai mata
kuliahnya jelek, dia harus keluar. Ternyata, prestasi Andy bagus. Kuliah pun
lanjut. 11
Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985, Andy membantu
Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu
pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah Tinggi
Publisitik (STP) Jakarta.
Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy
diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak
usaha Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru
dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior
Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo.
Andy tertarik, dan bergabung.
10
Ganto Koespradono. Kick Andy: Menonton Dengan Hati (Yogyakarta: Bentang), h. 04 . 11
Ibid., h. 40.
38
Matra bukanlah pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari
Surya Paloh, pemilik suratkabar Prioritas yang waktu itu dibredel, untuk
bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah
Andy kembali ke suratkabar. 12
Pada 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan
wartawan program berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan
yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar
Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan
senior Djafar Assegaff, Andy diajak untuk membantu. Tugas utama adalah
memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI. 13
Menyusul setelah itu, tepatnya tahun 2000, Metro TV mendapat ijin
siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV
sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke
Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar
kedua itu. Memimpin di suratkabar ini, Andy Noya banyak melakukan inovasi.
Waktu itu pemimpin redaksi Metro TV dijabat Don Bosco Selamun. Tahun 2006,
pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang
kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap
menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco. 14
12
Ibid., h. 41. 13
Ibid., h. 41. 14
Ibid., h. 42.
39
Selama di Media Indonesia, Andy juga pernah menjadi host program
Jakarta Round Up di Radio Trijaya dan Jakarta First Channel di radio yang sama
selama lima tahun (1994-1999). 15
Dalam ranah jurnalistik, seperti media cetak dan elektronik, telah Andy
lakoni. Menjadi reporter, pemimpin redaksi dan host pun pernah juga pernah
dirasakan oleh Andy F. Noya. Pengalaman dan wawasan terhadap dunia
jurnalistik inilah yang menjadikan sosoknya dikenal dan dipercaya oleh para
donatur/instansi ketika diminta oleh Andy Noya untuk mendukung program Kick
Andy.
Kini, Andy Noya menjadi host sebuah acara di Metro TV. Sebuah acara
talk show interaktif yang mengangkat sisi humanis seseorang dan mampu
menginspirasi orang lain. Walaupun Andy telah keluar dari jajaran Metro TV,
namun dia tidak bisa lepas dengan program yang melekat dengan namanya
(program owner). Andy Noya masih dipercaya untuk menggawangi dan menjadi
host program Kick Andy. Dia bukanlah sosok host yang biasa, dengan
kemapanannya dibidang jurnalistik, hal ini menjadikan dirinya sebagai pintu-
masuknya sebuah ide yang bergulir di meja redaksi. Andy terus mengkritisi ide
yang terlontar dirapat redaksi, dan menguji keabsahan sebuah ide tersebut.
Selain menjadi host di Kick Andy, Andy F Noya sebagai konsultan di
Media Group dan juga menjadi pemimpin redaksi di majalah Rolling Stone
Indonesia.
15
Ibid., h. 42.
40
3. Tim Redaksi Kick Andy
Bagian redaksi merupakan bagian yang mengurus sirkulasi pemberitaan,
pengelolaan isu maupun konten yang akan menjadi tayangan selanjutnya. Maka
dalam tim redaksi inilah proses terjadinya pencarian, pengangkatan sebuah
isu/peristiwa yang akan diangkat, ataupun ditangguhkan yang dilakukan dalam
rapat redaksi.
Rapat redaksi adalah tempat pertemuan dari berbagai ide atau gagasan,
jadi pertemuan ini adalah arena bagi pertarungan gagasan. Seluruh anggota rapat
redaksi diharapkan dapat menyumbangkan ide untuk show yang akan
dipersiapkan atau rencana liputan mendatang. Seorang produser yang baik adalah
seorang pendengar yang baik yang menyadari bahwa ide liputan tidak melulu
datang dari koordinator liputan.16
Biasanya dalam sebuah program televisi, terdapat tim kreatif yang
bertugas mengkonsep sebuah tayangan selanjutnya. Namun bagaimanakah tim
redaksi Kick Andy, yang notabene sebagai program talk show berciri khas
jurnalistik?
Di dalam program Kick Andy, tidak ada namanya jabatan tim kreatif (tim
yang mengkonsepkan tayangan selanjutnya). Semua tim redaksi yang terlibat di
Kick Andy dinamakan tim kreatif, termasuk di dalamnya;
“Dua senior produser, produser, dan junior produser, itu struktural
yah. Tapi sebagai fungsional itu sama, produser. Totalnya, ada 2 tim riset,
2 staf produksi, 3 reporter, sama 2 multimedia. Itu semua tim kreatif.
Maksudku itu semua tim, harus jadi tim kreatif, itu hanya lebih ke
fungsional, hanya jobdesk masing masing. Karena kita balik lagi, Metro
16
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 52.
41
TV itu, tv berita, bukan tv hiburan. jadi apa yang kita tampilkan itu based
on fakta. Tim ya semuanya harus berfikir kreatif.”17
a. Produser; Agus Pramono, Kumala Dewi, Maria Ulfah, dan Anastasia.
b. Tim Riset; Cindy Amalia, dan Aisy Ilfiyah.
c. Staf Produksi: Uswatun Hasanah dan Suhadi
d. Reporter: Rojiz Azka, Rani Anandayu dan Bambang.
e. Multimedia: Aji Jatmiko dan Ridho
Rapat redaksi Kick Andy, dua kali dalam seminggu, yakni setiap Senin,
dan Jumat. Selain itu, sebelum melakukan taping, tim redaksi bersama host akan
melakukan briefing, guna mematangkan materi dan me-review persiapan taping.
17
Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 18 Oktober
2012.
42
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN DATA
Dalam analisis dan temuan data, tentunya hal ini tidak terlepas dari
batasan masalah yang penulis kemukakan. Karenanya, analisis dan temuan ini
tentunya terkait dengan pengelolaan isu dan tim redaksi Kick Andy. Maka bidang-
bidang yang akan dianalisis adalah;
Pertama, mengenai manajemen redaksi Kick Andy, bagaimana job
description tim redaksi Kick Andy dalam membuat suatu tayangannya. Kedua,
bagaimana tim redaksi tersebut dalam mengelola konten, bagaimana menentukan
sebuah topik dan mengemas konten tersebut.
Ketiga, terkait pengelolaan isu yang dilakukan Kick Andy. Penulis
mengangkat teori agenda setting dalam upaya menganalisis pembentukan isu
yang dilakukan Kick Andy melalui, agenda media, agenda khalayak dan agenda
kebijakan.
Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian langsung ke tim redaksi Kick
Andy Metro TV. Penulis melakukan observasi, wawancara dan
pendokumentasian. Sehingga, dalam bab ini juga dikemukakan hasil temuan
penelitian ataupun hasil wawancara penulis dengan tim redaksi Kick Andy.
A. Manajemen Redaksi Program Kick Andy
Tim redaksi Kick Andy Metro TV berbeda dengan tim redaksi program
televisi pada umumnya. Hal ini dikarenakan lekatnya label news pada stasiun
Metro TV yang mengedepankan sisi berita dalam sebuah programnya. Oleh
43
karena itu, tim redaksi Kick Andy selalu mengedepankan fakta sebuah berita
namun dikemas dengan menonjolkan sisi humanis.
Secara garis koordinasi dengan Metro TV, tim redaksi Kick Andy di
bawah koordinasi produser eksekutif Metro TV, yaitu M. Syaikhu, yang
bertanggung jawab akan program Kick Andy, yang membawahi para produser.
Beliau jugalah yang memantau kinerja tim redaksi Kick Andy.
“...saya beberapa kali juga terlibat ikut rapat dengan Kick Andy,
dan kadang-kadang saya tidak ikut rapat, karena bagi saya memberikan
kebebasan, gagasan berkreasi, kreatif para produser. Mungkin aku lebih
kepada masalah-masalah policy-policy. Penilaian produsernya, penilaian
reporternya, penilaian show-nya, hal-hal yang bersifat subtasnsial-lah.
Bukan hanya masalah pertema.” 1
“...jadi, apa yang ada di Kick Andy, produsernya harus melapor ke
saya. Kalian mengangkat apa, butuh apa, bagaimana cara meningkatkan
performa rating program, bagaimana persiapan strategi off air....”2
Di atas produser eksekutif ada kepala produksi (news) Metro TV yang
dipimpin oleh Rahmat Y. Kemudian, Rahmat berkoordinasi dengan wakil
pemimpin redaksi Metro TV, Najwa Shihab, yang kemudian diteruskan ke
pemimpin redaksi, Putra Nababan.3
“Jadi, Kick Andy itu di bawah departemen talk show. Secara
holistik program yang ada di Metro di bawah Pemimpin Redaksi.
Pemimpin redaksi membawahi namanya penanggung jawab program
(kepala produksi), namanya Mas Rahmat. Nah, di bawah mas Rahmat itu
kemudian dipecah pecah lagi, (Kemudian, M. Syaikhu menerangkan dan
menggambarkan garis koordinasi kepada penulis).”4
Wakil Pimpinan Redaksi Metro TV ada dua orang, yakni Najwa Shihab
dan Asep Setiawan. Dan, yang berkoordinasi dengan tim redaksi Kick Andy
1 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Metro TV, M. Syaikhu, pada tanggal 7
Desember 2012. 2 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Metro TV, M. Syaikhu, pada tanggal 7
Desember 2012. 3 Garis koordinasi, terlampir.
4 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Metro TV, M. Syaikhu, pada tanggal 7
Desember 2012.
44
adalah Najwa Shihab. Karena, Asep Setiawan membawahi program lainnya yang
berkaitan dengan peliputan.
“Tidak, kalau ini (Asep, wakil pemimpin redaksi) lebih ke
peliputan, gathering. Jadi dia membawahi, peliputan, reporter, dan
lainnya.”5
Bagan 1 Garis Koordinasi Metro TV dan Tim Redaksi Kick Andy
Begitupun kepala produksi yang berkoordinasi dengan Najwa ada dua
orang, yakni Rahmat Y, dan Agus. Agus lebih ke program yang sifatnya bukan
news. Sedangkan Rahmat membawahi program yang sifatnya news. Seperti Kick
Andy, Mata Najwa dan lainnya.
5 Ibid.
45
“Nah, kita berbicara masalah produksi saja. Di sini (di bawah
Najwa, wakil pemimpin redaksi) ada Agus, dan Rahmat Y, kepala
produksi. Nah, kalau yang ini (Agus, kepala produksi) lebih bukan ke
news. Rahmat ini adalah kepala produksi yang bersifat news. Di bawah
kepala produksi ada eksekutif produser yang memegang beberapa
program. Ada saya dan Agus. Nah, saya memegang program talk show.
Saya membawahi beberapa program talk show seperti Kick Andy, Mata
Najwa, To The Point, Indonesia Bersuara, Economic Chalanging, itu di
bawah Saya langsung. Ya, secara strukturnya Kick Andy, ya seperti ini.”6
Dari penuturan di atas, namun tetap, tim redaksi reguler Kick Andy
berjumlah 13 orang yang bertugas mengatur sirkulasi setiap tayangannya.
Merekalah yang kemudian bertugas me-manage sebuah topik yang akan
ditayangkan, dan rutin melakukan rapat redaksi.
“Iya, (mereka) di bawah saya itu, betul. Tapi bukan berarti Kick
Andy program tersendiri, di luar Metro, nggak ada. Karena kalau ada apa-
apa di Kick Andy ya saya yang bertanggung jawab.”7
Dalam program Kick Andy, tidak ada namanya jabatan tim kreatif. Semua
tim redaksi yang terlibat di Kick Andy dinamakan tim kreatif, termasuk di
dalamnya produser, reporter, tim multimedia, staf produksi, dan tim riset. Oleh
karena itu, setiap individu yang terlibat dalam tim redaksi Kick Andy diharuskan
kreatif dan think out of the box guna menampilkan tayangan yang bernilai news,
tetapi tidak monoton.
Juga, setiap individu tim redaksi Kick Andy diberikan kebebasan untuk
belajar bidang lainnya. Misalnya staf produksi ingin belajar menjadi reporter, dan
hal itu dibolehkan, asal tugas/domainnya dapat diselesaikan. Hal ini tentunya agar
tiap-tiap individu mampu mengetahui kinerja tim redaksi lainnya, dan juga
mampu membantu atau back up kerja tim lainnya, tanpa mengganggu kewajiban
yang diembannya.
6 Ibid.
7 Ibid.
46
“...masing masing orang ada jobdesk-nya masing masing. Kalo
misalkanya dia memang mau jadi FD, ya ngak apa-apa, silakan belajar.
Tapi tetep main – domain kerjaan dia, misalnya koordinator....”8
Di sinilah letak kekuatan tim redaksi Kick Andy, masing-masing
personalnya saling men-support ide kreatif dan saling mengujinya di table
redaksi. Tim redaksi Kick Andy berjumlah 13 orang, dengan masing-masing
jobdesk dan jabatannya, meliputi;
“Produser ada empat, dua senior produser (Agus Pramono, Kumala
Dewi), produser (Anastasia Kristi), dan junior produser (Maria Ulfa), itu
struktural yah. Tapi sebagai fungsional itu sama, produser. Totalnya, ada
dua tim riset, dua staf produksi, tiga reporter, sama dua multimedia.”9
1. Produser (Agus Pramono, Kumala Dewi, Maria Ulfah, dan Anastasia
Kristi)
Tugas produser Kick Andy adalah me-manage kelancaran suatu acara,
mulai dari pra produksi, sampai akhir. Biasanya di Kick Andy, setiap produser
memiliki tanggung jawab pada setiap topiknya.
“... tanggung jawab produser untuk me-maintance suatu acara, dari
mulai pra production sampe final, itu pasti. Kalo di Kick Andy kan ada
empat produser. Jadi masing masing produser bertanggung jawab dengan
topik yang dia pegang, sampe ke akhir.”10
2. Tugas Tim Multimedia (Aji Jatmiko dan Ridho)
Tugasnya menyiapkan materi post production, materi pembuatan video
tape. Dan apabila syuting diluar kota, tim multimedia juga berperan penuh untuk
kelancaran studio on the spot tersebut.
8 Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 14 Nopember
2012. 9 Hasil wawancara dengan produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 17 Oktober
2012. 10
Hasil wawancara dengan produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 14 Nopember
2012.
47
“Semuanya tentang post production, dari awal mulai pembuatan
VT (videotape), perizinan dan sampai hasil akhir (tayang). Mendampingi
ngedit juga. Kalo disini kan diatas tuh (saat taping berlangsung) di ruang
MCR, yang ngontrol gambar di atas, itu nyiapin VT, nyiapin segala
macemnya tetek bengeknya. Setelah taping kita ambil semua materi
materinya yang tadi taping, kita masukin ke hardisk buat diolah nanti post
pro-nya.”
“Tapi kadang kadang juga ikut liputan, jadi DOF, Director of
Photography, ini bagusnya gimana VT-nya, konsepnya mau gimana.”
“Kalo off air, di luar kota, semua multimedia, screen, IT, kita yang
nanganin semua. Nah kalo di sini (studio) kan ada bagian bagiannya, ada
orang MCR juga diatas. Jadi kita ngawasin doang disini. Kita ngawasin
supaya gimana berjalan baik. Kita liatin, kita kontrolin, kalo misalnya
udah, kita nyiapin materinya buat mereka. Yaudah, kita masukin datanya
ke post pro, kita kawal, kita liatin juga hasil akhirnya, sampe akhirnya
tayang.”11
3. Reporter (Rojiz Azka, Rani Anandayu dan Bambang)
Jobdesk reporter Kick Andy berbeda dengan reporter program lainnya.
Karena dalam pelaksanaan liputannya, para reporter ini diharuskan membuat
liputan semi dokumenter. Tidak hanya menjelaskan 5 W+1 H saja, melainkan
juga berfikir kreatif bagaimana membuat video dengan menonjolkan sisi
humanisnya. Dan, biasanya tim reporter inilah yang melakukan peliputan dari
tempat narasumber berada, misal Papua, Aceh dan lainnya.
“Reporter Kick Andy itu beda sama reporter news. Karena kita
harus membuat semi dokumenter, jadi kita harus menggambarkan nggak
cuma 5 W+1 H, tapi harus (juga) nilai estetikanya, misalnya
keindahannya, ceritanya, keunikannya harus ditonjolin di gambar juga.
Gitu sih, bedanya reporter Kick Andy dengan reporter program lainnya.
Jadi nongolin banget sisi humanisnya, kaya VT VT kaya gitu, maksimal 3
menit.”
“Tugasnya, dari awal kita dapat bekal data dari tim riset. Itu kita
dikasih narsumnya keseharian ngapain apa aja. Abis itu kita buat
11
Hasil wawancara dengan Tim Multimedia Kick Andy, Aji Jatmiko, pada tanggal 14
Nopember 2012.
48
threatmen, buat threatmen liputan, kita mau ngambil/ngapain apa aja. Kalo
udah dapet set, kita berangkat.”12
4. Staf Produksi (Uswatun Hasanah dan Suhadi)
Tugas staf produksi Kick Andy hampir sama dengan tugas asisten
produser pada stasiun televisi lainnya, namun berbeda namanya saja. Tugasnya
yakni mendukung proses pra-produksi hingga produksi. Dari mulai persiapan
studio, narasumber, bintang tamu (band), hadiah, hingga audience.
“Tugas staf produksi secara keseluruhan adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh produksi program, itu di-handle oleh staf produksi. Dari
memo, sebenernya gini, di TV itu biasanya ada tim PA dan tim Kreatif,
nah kalo tim kreatif itu kerjanya dengan otak mereka. Nah kalo kita itu,
kita yang melakukan, kita tenaganya. Kaya perlengkapan untuk studio,
untuk audience, band, utuk narasumber, untuk hadiah.”13
5. Tim Riset (Cindy Amalia, dan Aisy Ilfiyah)
Tugas tim riset Kick Andy bisa dibilang sangat penting. Karena di sinilah
ide dan kekuatan data dipertaruhkan. Tim riset bertanggung jawab terhadap
pencarian data topik maupun narasumber. Berawal dari data tim risetlah yang
nantinya akan diteruskan sebagai bahan/pemandu untuk Andy Noya sebagai host
untuk membuat pertanyaan, dan acuan informasi bagi tim reporter untuk membuat
liputannya. Selain itu, tim ini juga dibutuhkan kejelian dalam mencari informasi
untuk menggali informasi sebuah topik dan narasumber.
“Meriset topik topik yang menarik buat acara Kick Andy.
Sebenernya topik itu bisa berasal darimana pun, mulai dari usulan semua
tim, bang Andy open banget dengan kami semua. Dan usul apapun selama
disetuji oleh tim, maka bisa. Kalo di acc semua tim sepakat, bisa jalan.
12
Hasil wawancara dengan Tim Reporter Kick Andy, Bambang, pada tanggal 14
Nopember 2012. 13
Hasil wawancara dengan Staf Produksi Kick Andy, Uswatun Hasanah, pada tanggal 14
Nopember 2012.
49
Tugas tim riset selanjutnya adalah, mencari narasumber, narasumber yang
menarik, dan itupun masih diseleksi. Kalau udah fix, cari nomor kontak,
digali lebih lanjut, bikin materi yang dipelajari bang Andy, termasuk juga
merekomendasikan pertanyaan, dan sebagainya. Jadi materi segepok
(banyak) perminggunya.”
“Kriteria narasumber. Kita berangkat dari tema, topik, jadi
misalnya topiknya tentang pengusaha sukses yang berasal dari bawah
misalnya from emperan to empire, yang pasti kita akan mengangkat
pengusaha yang sukses, yang dulunya susah. Tergantung tema, pokoknya
ada sisi inspiratif, ada nilai nilai yang bisa kita ambil dari apa yang
dilakukan oleh si narsum. Dan ada sesuatu yang bisa bermanfaat, yang
bisa menginspirasi orang orang, ya bisa jadi narsum.”
“Tim riset juga menyimpan data-data. Arsip Kick Andy itu arsip
yang sangat keren, karena dari episode pertama, sampai saat ini.
Semuanya ada data narasumber, materi, itu semuanya diarsip rapi, per
episode.”
Tim riset pun harus kreatif dalam mencari dan mengolah data. Tidak
terpaku pada suatu sumber informasi saja. Melainkan berfikir bagaimana untuk
mencari celah untuk mendapatkan informasi mengenai narasumber ataupun topik
yang akan diangkat.
“Sumber informasi. Information sources itu banyak, information
chanel itu banyak, nah itu pinter pintenya tim riset untuk memanfaatkan
itu. Mulai dari buku, internet, bahkan lisan, dari cerita orangpun kita bisa,
apapun, sumber bisa darimana aja. Bahkan kadang mencari satu
narasumber gitu, bisa sampai sekian tangan. Dipedalaman Papua misalnya,
harus ngubungin siapa dulu, ngubungin siapa, muter-muter. Kalo misalkan
udah mentok, udah ngak bisa ngehubungin, ini, ini. Kita kadang minta
bantuan kontributor Metro TV disana.”14
Secara struktural Kick Andy, Andy Noya hanya menjadi host Kick Andy.
Namun, dirinya masih sangat dibutuhkan dalam program tersebut. Tentu, karena
dirinya sebagai program owner, di mana namanya melekat dalam program
tersebut. Show ini lekat dengan karakter Andy Noya, semua ide yang muncul
harus melalui uji Andy Noya. Maka ketika Andy Noya tidak nyaman dengan
topiknya, maka show-nya akan tidak maksimal.
14
Hasil wawancara dengan Tim Riset, Aisy Ilfiyah, pada tanggal 14 Nopember 2012.
50
“...kalau kemudian bang Andy tidak nyaman dengan topik itu,
show-nya jadi jelek....”15
Penulis mengamati ketika rapat redaksi, semua ide yang muncul, Andy
Noya selalu mengkritisi, seperti; kenapa ini, apa bedanya dengan episode yang ini,
yang sama mengangkat orang yang seperti itu.
“...jadi disini, biasanya Bang Andy selalu mengetes, ide-ide liar
yang ada, yang ditampilkan di meeting. Misalnya ngangkat topik, kita
ngangkat tentang orang cacat, apa yang membedakan orang cacat yang
akan kita angkat sekarang, dengan yang kita angkat sebelumnya. Pasti
Bang Andy akan keluar pertanyataan-pertanyaan seperti itu, untuk
mengetes, apakah tema yang kita angkat berbeda dengan tema yang lain.”
16
“Bang Andy, dia jadi host, tapi karena latar belakang dia jurnalis,
jadi dia memang, masukan dari dia, dan segala macemnya. Kalo Kick
Andy itu pertanyaannya dari bang andy sendiri, langsung.” 17
Selain itu, sosok Andy Noya pun bisa dibilang sebagai figur jujur dan
capable yang mampu meyakinkan banyak orang. Seringkali, Andy Noya
menghubungi/meeting dengan perusahaan/instansi untuk mendukung acara Kick
Andy dengan memberikan sebuah apresiasi atau donasi kepada narasumber atau
memberikan hadiah kepada penonton yang hadir di Kick Andy.
B. Pengelolaan Isu Program Kick Andy
Kick Andy tayang sejak Mei 2006, hingga saat ini masih konsisten dengan
konten isu yang telah disepakati, yakni; fakta, Informatif, edukatif, dan
menginspirasi yang dikemas dengan menonjolkan sisi humanis dari narasumber.
15
Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Metro TV, M. Syaikhu, pada tanggal 7
Desember 2012. 16
Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 18 Oktober
2012. 17
Ibid.
51
Hal ini dimaksudkan agar mereka yang menonton mampu terketuk hatinya, untuk
saling membantu, ataupun terinspirasi dari narasumber atau bisa memberi contoh.
“...sebenarnya secara garis besarnya sendiri dengan tagline
„menonton dengan hati‟ untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat
Indonesia, tapi dengan cara tidak menggurui ya. Example-nya orang-orang
biasa yang memang berbuat sesuatu untuk negeri ini.”18
Tentunya hal ini patut diapresiasi, mengingat program ini telah berjalan
selama lebih dari enam tahun, dan kondisi pertelevisian Indonesia yang kian
pragmatis, dengan trend latah dan melulu mengikuti arah pasar.
Banyak program televisi yang umurnya seumur jagung, hanya 13 episode
atau tidak sampai tiga bulan, sudah tidak ada lagi programnya. Ada juga yang
tidak konsisten terhadap konten programnya karena terbentur keinginan pasar atau
tidak cocok dengan target audience. Sehingga mereka „membanting stir‟ agar
programnya tetap berjalan dan mendapat rating tinggi. Atau program latah
musiman, yang apabila lagi trend terhadap satu konten, maka banyak stasiun
televisi akan mengikuti konten tersebut.
Begitupun Metro TV, juga banyak program siaran yang terus masuk dan
berhenti, karena tidak mampu menyanggupi pangsa pasar. Sebagai stasiun televisi
berlabel news. Metro TV dituntut untuk kreatif dalam menciptkan sebuah program
yang bernilai berita tetapi tidak mononton, dan menghibur.
Belum lagi banyaknya isu-isu yang berkembang di Indonesia, yang
menjadi persaingan tersendiri dalam pembingakai sebuah berita, antara stasiun
televisi. Isu-isu mainstream yang membelit negara ini, yang tentunya akan
menjadi hot issue apabila diangkat menjadi sebuah tayangan yang bernilai news.
18
Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 17 Oktober
2012.
52
Hal tidak menjadi masalah bagi Kick Andy dalam mempertahankan
idealismenya, Kick Andy tidak mudah begitu saja pindah haluan hanya untuk
pangsa pasar semata. Mereka (Kick Andy) memiliki kebijakan tersendiri dalam
menanggapi isu-isu mainstream yang berkembang. Dan mereka (Kick Andy)
konsisten untuk memberikan tayangan yang mengispirasi masyarakat dengan cara
mereka sendiri.
“Kalau kita sendiri sih, Kita punya joke sendiri bahwa Kick Andy
itu dewa mabuk, kita nggak punya, maksudnya hari minggu ini ngangkat
topik ini, minggu ini ngangkat topik ini, nggak, karena yang penting orang
ngomongin ini, ya kita akan berbeda.”19
“Karena memang kita tujuannya bukan untuk mengikuti
mainstream yang ada, justru untuk menginspirasi. Mungkin hal hal, isu isu
(itu) orang yang udah lupa, tapi bagi kita itu bisa meng-inspire bagi orang
lain, anak kanker, orang berfikir, yaudahlah mereka mau sakit, mereka
butuh bantuan, tapi apa yang akan kita lakukan untuk membantu mereka.
Lebih kesitu sih.”20
Terkait dengan mempertahankan idealismenya sebagai program yang
menghadirkan kisah kehidupan nyata yang informatif, edukatif dan menginspirasi,
bukanlah perkara mudah. Sebab industri pasar televisi saat ini begitu bebas, tidak
bisa dikalkulasikan pasti. Serta karakter masyarakat Indonesia yang heterogen,
terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama, begitupun wilayahnya yang dipisahkan
dengan lautan/selat. Belum lagi banyaknya stasiun televisi yang muncul dan
berkembang. Menjadikan persaingan untuk memperoleh pelanggan (pengiklan)
sangatlah ketat.
Karena itu, selama dalam perjalanannya, tim Kick Andy selalu dituntut
untuk kreatif, mengemas program dengan baik, mencari tema yang menarik,
19
Ibid. 20
Ibid.
53
memanggil narasumber yang tepat, dan tentunya harus terus berinovasi serta
berfikir out the box.
Dalam isu-isu yang beredar di masyarakat dan gencarnya sebuah headline
berita di media massa. Kick Andy tetap konsisten dengan isu humanis yang
mampu menginspirasi orang lain. Tidak harus mengikuti mainstream yang ada.
Dan, bagi salah satu produser Kick Andy, Maria Ulfah, lebih baik untuk menutup
program Kick Andy daripada berubah haluan ataupun mengikuti pangsa pasar
yang ada.
”..(tim) Kick Andy mungkin akan lebih memilih menutup program
ini daripada harus meninggalkan idealisme mereka. Ini pendapat pribadi
yah.”21
Selain itu, Kick Andy selalu berbagi kepada penonton setianya, hal ini
juga yang menjadikan banyaknya penonton setia dan fans Kick Andy. Penonton
yang langsung menonton di studio mendapatkan buku gratis, juga ada kuis di
jejaring sosial (Twitter) untuk mendapatkan hadiah buku yang sama dengan
penonton di studio, tidak hanya itu Kick Andy juga menyajikan kuis di website
untuk mendapatkan buku gratis juga. Hal-hal tersebut dilakukan selain untuk
menginspirasi, berbagi dan keep in touch dengan para penonton setianya.
Selain sebagai media upadate tayangan Kick Andy, dan sarana keep in
touch, Kick Andy juga menggunakan social media sebagai alat promosi program
Kick Andy.
“Ya itu kita amau berbagi, jadi berbagi tidak sebatas di studio, jadi
yang nggak bisa dapet di studio, kalo nggak dapet di website, bisa di
Twitter. Intinya bisa berbagi dengan banyak orang, dan menjangkau
banyak orang juga.”22
21
Ibid. 22
Ibid.
54
“... di Twitter, itu lebih ke engage aja sih, kita kan juga ngasih kuis
buku di Twitter kan. Dan kita juga update di sosial media. Kita nggak bisa
memungkiri, banyak juga yang menggunakan sosial media.”23
1. Pemilihan Topik Program Kick Andy
Dalam mementukan sebuah topik terkait sebuah isu yang diangkat. Kick
Andy memiliki cara tersendiri dibanding tim redaksi program televisi lainnya.
Yakni setiap individu bebas mengemukakan pendapatnya dalam rapat redaksi, dan
tidak terikat terhadap jabatan strukturalnya. Jadi, tidak melulu tim multimedia
berurusan tentang multimedia, melainkan mereka juga punya hak dan kewajiban
untuk mengeluarkan ide dan gagasan. Namun tepat, akan diuji terlebih dahulu
oleh semua tim redaksi Kick Andy sebelum di acc untuk naik tayang.
“Misalnya orang cacat, bisa membudidayakan orang cacat lainnya.
Itu angle yang berbeda kan. Nah, dari dengan dilontarkan di meeting itu,
ternyata ada ide ide yang lainnya. Kenapa nggak orang yang cacatnya ini
aja. Itu bisa memberikan topiknya itu sendiri. Jadi memang, dalam hal ini,
di tim nya sendiri itu harus kuat. Dan kita harus selalu brainstroming. Di
Kick Andy sendiri kita punya jadwal meeting yang regular, setiap hari
Senin dan Jumat.”24
Dalam agendanya, setiap Senin biasanya membahas untuk persiapan
taping, dan hari Jumat lebih membahas kepada evaluasi taping dan ide-ide. Tetapi
bukan berarti harus baku, misalnya untuk membahas ide melulu hari Jumat, setiap
hari Senin pun juga membahas ide, tetapi memang lebih fokus untuk persiapan
taping. Juga, setiap sebelum taping tim redaksi juga melakukan briefing untuk
me-review materi dan kematangan konsep sebelum taping.
23
Ibid. 24
Ibid.
55
“Kita punya tim, Kick Andy punya brainstroming, di sini kalau kita
udah meeting, kita nggak ada, produser harus mikir ini, tim ini harus mikir
ini. Kalau gw mungkin memandanganya, seperti ini. Di Kick Andy ngak
hanya satu kepala, ada banyak kepala. Dan disitu kita diberi kebebasan
ketika meeting untuk mengeluraknan pendapat, apa aja itu. Dari ide kecil
pun ketika kita share di meeting, ternyata bisa berkembang, masukan dari
si ini, masukan dari si itu. Itu bisa berubah menjadi satu topik. Bisa jadi
angle tertentu.”25
Hasil pantauan penulis, setiap rapat redaksi, produser biasanya
mempresentasikan hasil risetnya yang dilakukan oleh tim riset, dan melaporkan
sejauh mana capaiannya. Dan semuanya diuji di table redaksi tersebut. Sehingga
akan muncul ide-ide baru ataupun sanggahan atas gagasan yang telah dibuat oleh
produser tersebut. Dan dalam rapat redaksi ini, sosok Andy F. Noya sangat
penting. Sebab, beliaulah yang sangat kritis menanyakan hasil riset tersebut.
“...misalnya ngangkat topik, kita ngangkat tentang orang cacat, apa
yang membedakan orang cacat yang akan kita angkat sekarang, dengan
yang kita angkat sebelumnya. Pasti Bang Andy akan keluar pertanyataan-
pertanyaan seperti itu, untuk mengetes, apakah tema yang kita angkat
berbeda dengan tema yang lain.”26
Hal tersebut karena lekatnya Andy F. Noya dengan programnya. Selain
sebagai program owner Kick Andy, Andy noya juga memiliki basic kuat di dunia
Jurnalistik. Namun, dengan begitu, bukan berarti Andy Noya bebas menentukan
ide semaunya, tentu ada tim redaksi yang siap menguji dan mengkritisi ide-ide
bang Andy sekalipun.
“...sebagai program owner, posisi Bang Andy sangat kuat. Karena
kita harus men-servis, apa maunya bang Andy. Kalau misalnya dengan
topik ini bang Andy nyaman, oke. Ide pada dasarnya bisa dari siapapun.
Bang Andy Sangat terbuka sekali. Si A boleh memberikan ide apa, si B
apa. Dari situ ide itu diuji. Memang pada dasarnya keputusan akhir, ya di
Bang Andy. Kalau kemudian Bang Andy tidak nyaman dengan topik itu,
25
Ibid. 26
Ibid.
56
show-nya jadi jelek. Bahwa kemudian, hak veto Bang Andy bukan
menjadikan temen-temen itu terbunuh kreativitasnya, sama.”27
Dengan sistem rapat redaksi terbuka, ide segar akan mengalir begitu saja
(spontan). Ide tersebut bisa dari perjalanan mereka ke kantor, saat naik pesawat
ataupun saat berlibur dengan keluarga. Kemudian ide atau usulan tersebut
„dilempar‟ di table’ untuk di kritisi, ditambahi ataupun dirasionalkan.
Contohnya, dalam pengangkatan ide tentang kanker yang akhirnya
diangkat dalam episode Melawan Kanker Mengejar Cita-cita (Jumat, 19 Oktober
2012), ide tersebut muncul sehabis Andy Noya menonton film Cita-citaku
Setinggi Tanah.
“Tema diangkat itu juga spontan. Kebetulan Bang Andi nonton
film Cita-citaku Setinggi Tanah. Dari film itu, Bang Andy merasa film itu
bagus, dan tema yang diangkat juga oke, tentang anak-anak kanker. Disini
(film) punya tujuan mulia, film itu dibuat untuk didonasi untuk anak anak
kanker.”28
“Dari situ, dilempar di meeting Kick Andy, ditanyain semuanya,
Gimana menurut kalian segala macem. Kan tadi aku bilang, Di Kick Andy
itu tidak ada siapa siapa, semua boleh mengunakan pendapat ketika ide
dilontarkan. Kita boleh masukan, kritikan, semuanya kita uji di table
itu.”29
“... di sini Cita-citaku Setinggi Tanah dikisahkan tentang orang
yang memang punya citat-cita, kemudian diberikan donasinya ke anak
kanker. Jadi disini, kita cari narasumber anak anak kanker yang surviver.
Jadilah topik tersendiri itu.”30
Mereka (tim redaksi) juga menerima ide dan masukan dari tim lainnya.
Misalnya tim kontributor metro TV mengabarkan ada sosok seseorang yang layak
diangkat. Tim redaksi Kick Andy menerima usulan tersebut, yang nantinya akan
27
Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Metro TV, M. Syaikhu, pada tanggal 7
Desember 2012 28
Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 17 Oktober
2012. 29
Ibid. 30
Ibid.
57
diuji di table (rapat redaksi/brianstroming) layak atau tidakkah ide tersebut untuk
ditampilkan. Dan kalaupun itu belum layak, maka ide tersebut akan dimasukkan
ke dalam „bank ide‟ Kick Andy, yang nantinya akan disinergikan dengan topik
ataupun sosok lainnya yang sejenis, sehingga menemukan benang merah/konklusi
dalam satu case yang bisa dijadikan suatu episode tersendiri.
“Tim kita nggak hanya satu orang, diatara tim kita itu masing
masing berkontribusi ke kita. Kalau misalnya Metro TV, kan punya
kontributor-kontributor di daerah, mereka juga biasanya kasih masukan ke
kita.”31
“Kita juga dengan adanya masukan itu, kita nggak angkat
sekarang, tapi kita punya bank topik yang kita simpen. Mungkin kita
nggak angkat sekarang. Mungkin ketika sewaktu waktu ada topik yang
sama, itu bisa jadi benang merah tersendiri, yang kita angkat dalam satu
episode.” 32
“Kita banyak usulan topik yang masuk, dan bisa nggak diangkat
sekarang? mungkin nggak kita angkat sekarang, mungkin sewaktu-waktu
ketika ada moment yang tepat dan narasumber yang lainnya, akan kita
angkat.”33
Selain itu, Kick Andy membuka peluang bagi masyarakat untuk
memberikan masukan. Yakni dengan menyediakan kolom khusus di website resmi
www.kickandy.com. Tidak hanya di website, tim Kick Andy juga menerima
masukan dari siapapun via social media. Mereka (tim redaksi) pun sering
mendapat masukan atau usulan dari akun jejaring sosial Kick Andy di Facebook
(Kick Andy Show) dan di Twitter (@KickAndyShow).
“...Satu hal juga yang saya ingin kasih tau, dari Facebook dan
Twitter, kita juga dapet ide, dan topik. Banyak masukan juga dari
Facebook dan Twitter.”34
31
Ibid. 32
Ibid. 33
Ibid. 34
Ibid.
58
2. Agenda Setting Program Kick Andy
Mengutip dalam buku Agenda Setting Media Massa karya Apriadi
Tamburaka, Mc Combs dan Shaw juga sependapat dengan Lippmann. Menurut
mereka ada korelasi yang kuat dan signifikan antara apa-apa yang diagendakan
oleh media massa dan apa-apa yang menjadi agenda publik.35
Hal ini
mengindikasikan bahwa pengaruh agenda media juga akan menjadi perhatian
publik.
Pada setiap tayangannya, Kick Andy menyajikan isu yang bernafaskan
human interest (humanis). Dengan isu tersebut, Kick Andy berusaha mengemas
tayangan tersebut menjadi tayangan yang memiliki sisi humanis, inspiratif, dan
membuka hati para audience untuk saling men-support, namun dengan tidak
menggurui.
“Kita berusaha bermain di wilayah yang memang berusaha yang
human interest. Karena memang kita tagline-nya kan „menonton dengan
hati‟ jadi memang isu-isunya yaitu tadi human interest. Even, kalo
misalkan kita mengangkat tokoh, itu kan lebih ke politik, tapi kita
mengangkat tokoh ke lebih human interestnya, yang orang nggak tau sisi
lain dia sebagai seorang manusia warga negara, sebagai seorang suami,
sebagai seorang suami, ya seperti itulah. At least, sisi lain orang yang
memang belum banyak tahu. Kalo di Kick Andy sisi lainnya yang kita
angkat.”36
Dari kesepakatan tersebut, Kick Andy menggunakan media lain selain
stasiun Metro TV untuk menguatkan tayangan Kick Andy di mata publik. Hal ini
digunakan sebagai agenda media yang berusaha untuk memengaruhi publik
bahwa tayangan atau isu yang ditampilkan Kick Andy penting. Karena butuh
sorotan masyarakat luas agar isu itu tersebut mampu menjadi agenda publik dan
mampu memengaruhui agenda kebijakan.
35
Apriadi Tamburaka, Agenda setting Media Massa. (Jakarta: Grafindo Perkasa), h. 22. 36
Ibid.
59
Pantauan penulis, penonton Kick Andy tidak hanya ada di tayangan
utamanya saja (Jumat, 21.30 WIB), melainkan mereka punya „penonton setia‟ di
media lain sebagai penyampai pesan tayangan tersebut, seperti: Fan Page
Facebook Kick Andy Show, Twitter @KickAndyShow, YouTube, portal resmi
www.metrotvnews.com, dan surat kabar Media Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan
dengan banyaknya friends, like-ers, dan follower Kick Andy Show, dan linimasa
social media. Tayangan ulangannya pun (Minggu, 15.30 WIB) hingga kini masih
terus berlanjut, artinya minat khalayak dengan tayangan ulang Kick Andy tinggi.
“(Tayangan ulangnya) bagus, mangkanya sama Metro
dipertahankan setiap hari Minggu, itu aja sih jawaban singkatnya.”37
Video-video di YouTube pun telah dilihat oleh ratusan kali, walaupun ada
tayangan utama, dan tayangan ulangannya. Tetapi video tersebut masih memiliki
massa yang setia untuk menonton. Buku Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif
pun sudah terbit yang ke-3, yang mengulas kisah kisah menarik Kick Andy. Dan
juga ulasan di Media Indonesia satu halaman dan full color.
Artinya, dengan melihat begitu gencarnya tayangan dan ulasan Kick Andy
di media menunjukkan bahwa, Kick Andy telah berhasil menerapkan agenda
setting sebagai penekanan pentingnya isu-isu yang mereka angkat guna
mendapatkan perhatian yang lebih dari masyarakat dan menginspirasi masyakarat
dengan tayangannya, selain juga sebagai media promosi.
Lamanya program Kick Andy, tingginya rating, dan banyaknya followers
dan friends Kick Andy Ini menunjukkan respon dan concern masyarakat yang
begitu kuat terhadap program dan isu yang diangkat. Selain itu dengan hadirnya
37
Ibid.
60
Kick Andy Foundation hal ini juga menunjukkan betapa berkembangnya isu ini
yang kemudian menghadirkan sebuah wadah/gerakan baru untuk saling berbagi.
Media Konten
Televisi: Metro TV Tayangan Ulang Kick Andy jam 15.30 di Metro TV.
Surat Kabar
Media Indonesia
Ulasan tayangan Kick Andy pada hari Minggu pada
halaman 23.
Buku: Kisah Inspiratif
Kick Andy
Sejauh ini sudah ada 3 buku kisah Inspiratif Kick
Andy, yang mengulas topik-topik yang menarik di
Kick Andy.
YouTube Video tayangan di Metro TV, yang disajikan di
YouTube dengan potongan video yang berkelanjutan,
hingga menjadi satu tayangan yang utuh.
Website
www.kickandy.com
Berisi ulasan, sinopsis, video, topik, kuis dan
program yang mendukung acara Kick Andy, seperti;
Kick Andy Foundation, Fans/Friend Kick Andy,
Community, dan lainnya.
@KickAndyShow
Ulasan singkat pada suatu tayangan Kick Andy, dan
sebagai tempat penyedia kuis berhadiah buku dan
sebagai wadah yang dapat menampung ide ide dari
masayarakat.
Facebook: Kick Andy
Show
Berisi sinopsis, ulasan, kegiatan dan sebagai wadah
yang dapat menampung ide-ide dari masayarakat.
Website
www.metrotvnews.com
Berisi ulasan tayangan Kick Andy, dan juga list video
tayangan Kick Andy.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk agenda setting dan promosi program
Kick Andy. Sebagai langkah penekanan kepada masyarakat, bahwa program Kick
Andy yang menyajikan tayangan inspiratif dan mengandung nilai humanis ini
penting ditonton untuk masyarakat, guna menginspirasi, saling berbagi,
berinivoasi dan menjadikan Indonesia lebih baik melalui tayangan Kick Andy.
61
Kick Andy menciptakan kesadaran tentang suatu isu, bukan menciptakan
pengetahuan atau sikap. Kick Andy pun sukses untuk memancing khalayak
mengenai apa yang seharusnya mereka pikirkan, bukan mencekoki suatu sikap
kepada khalayak.
“... dengan tagline “Menonton dengan Hati” untuk memberikan
inspirasi kepada masyarakat Indonesia, tapi dengan cara tidak menggurui
ya...”
Besarnya efek media massa pada televisi dan dengan digunakannya media
lain sebagai sarana penyampain pesan tayangan Kick Andy, menjadikan dampak
dan efek agenda yang ditimbulkan begitu besar dibanding dengan hanya
ditampilkan satu kali tayang saja.
Memasuki tahun ke tujuh, saya semakin yakin bahwa sebuah
program televisi bisa berbuat lebih dari sekedar tontonan. Kesadaran itu
melahirkan Kick Andy Foundation (KAF) yang saat ini menjadi jembatan
yang mempertemukan tangan di atas dengan tangan di bawah. Melalui
KAF, kami mempertemukan orang-orang yang tergerak untuk membantu
dengan saudara-saudara yang membutuhkan bantuan.38
A Synergy is a coordinated interaction between two or more companies,
designed to create a combined effect that is greater than the result those
companies each would have had on their own.39
(Sinergi merupakan
mengkoordinasikan interaksi antara dua atau lebih perusahaan, dibuat untuk
mengkombinasikan efek yang lebih besar, daripada hasil setiap perusahaan itu
sendiri).
38
Tim Penulis Kick Andy. Kick Andy: Kisah Inspiratif 3. (Yogyakarta: Bentang), dalam
bab Pengantar: Mengetuk Hati, Berbagi Inspirasi Andy F. Noya. 39
Payton Paxon. Media Literacy: Thinking Critical About Television. USA: Walch
Publishing. h. 6.
62
Menurut Apriadi Tamburaka dalam bukunya Agenda Seting Media Massa
menjelaskan, agenda setting bekerja dalam tiga bagian sebagai berikut40
;
1. Agenda Media
2. Agenda Khalayak
3. Agenda Kebijakan
Agenda Media. Kick Andy bermain di wilayah isu-isu human interest
dengan tagline „Menonton Dengan Hati‟. Dengan isu human interest (humanis)
ini, tim Kick Andy yakin bahwa isu seperti ini dapat menarik perhatian publik.
Lalu bagaimana isu ini bisa menonjol ataupun terangkat. Maka tim redaksi Kick
Andy membentuknya menjadi sesuatu yang apik, dengan mengangkat topik yang
menginspirasi, memanggil narasumber ahli sebagai problem solve dari sebuah
case (misalnya topik kanker anak, maka akan dipanggil dokter spesialis kanker
anak), pembuatan videotape (VT) yang menonjolkan sisi humanis, foto-foto saat
perjalanan (proses; sakit, perjuangan, penderitaan) narasumber. Kisah ini dikemas
agar menimbulkan simpati, ataupun inspirasi bagi masyarakat, dan menarik
perhatian publik. Kemudian media lain menyoroti kasus tersebut agar tayangan ini
tidak hanya satu kali tayang saja. Melainkan ditayangkan kembali, diulas di
berbagai media lainnya, sebagai bentuk penekanan kepada masyarakat, bahwa isu
tersebut dinilai penting, dan butuh perhatian lebih bagi khalayak.
“...secara garis besarnya sendiri dengan tagline “Menonton dengan
Hati” untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia, tapi
dengan cara tidak menggurui ya. Examplenya orang-orang biasa yang
memang berbuat seuatu untuk negeri ini.”41
40
Apriadi Tamburaka. Agenda setting Media Massa. h. 68. 41
Hasil wawancara dengan Produser Kick Andy, Maria Ulfah, pada tanggal 17 Oktober
2012.
63
“Media Indonesia itu memang setiap minggu, pasti ada profile
sosok. Majalah udah nggak ada. Di website, tiap minggu ada sinopsis dan
kadang ada review dari Bang Andy. Di Twitter, itu lebih ke engage aja sih,
kita kan juga ngasih kuis buku di Twitter kan. Dan kita juga update di
sosial media. Kita nggak bisa memungkiri, banyak juga yang
menggunakan sosial media.”42
Agenda Khalayak. Setelah adanya penayangan tersebut, kemudian
menimbulkan simpati dari publik. Publik merasa bahwa apa yang diangkat oleh
Kick Andy merupakan hal-hal yang harus mendapat perhatian yang lebih. Bisa
jadi perhatian itu berupa, inspirasi, donasi maupun suatu pergerakan publik
terhadap suatu isu/topik yang diangkat oleh Kick Andy. Dan pemerintah memiliki
andil besar dalam hal tersebut, misal memberikan beasiswa kepada narasumber
yang memiliki kekurangan secara fisik (sakit), namun sangat berprestasi. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya donasi yang masuk untuk Kick Andy, di mana
setiap tayangannya selalu memberikan apresiasi/donasi kepada narasumber
ataupun penonton yang diberikan oleh instansi lain melalui Kick Andy.
“Kalau mereka menyumbang ke Kick Andy, berarti mereka
percaya, bahwa Kick Andy maksdunya berusaha untuk berbagi dengan
sesama. Mungkin dengan menyumbang ke Kick Andy akan sampai ke
tujuannya.”43
Agenda Kebijakan. Tekanan publik ataupun tim Kick Andy agar
pemerintah turun tangan membantu narasumber untuk meringakan beban maupun
memfasilitasinya agar terus berkarya, pun disambut. Dengan bentuk memberikan
beasiswa, bantuan dana, memberikan akses untuk berobat, maupun fasilitas
lainnya. Terkadang, Kick Andy menghubungi instansi pemerintah untuk meminta
akses, apresiasi, donasi ataupun beasiswa kepada narasumber yang menurut Kick
Andy layak.
42
Ibid. 43
Ibid.
64
“Itu kita yang minta kok, kalo buat yang hal bagus kenapa enggak.
Toh orang juga tau, bahwa pemerintah itu punya namanya beasiswa
unggulan, jadi mungkin dari contoh narasumber yang dikasih, orang juga
terbuka, kalau gw butuh, gw juga bisa apply nih ke Kemendikbud. “44
Dalam program Kick Andy, agenda media, agenda khalayak dan agenda
kebijakan ketiganya berjalan sinergis. Hal ini menunjukkan dalam program Kick
Andy, tim redaksi menggunakan agenda setting dalam penekanan tayangan-
tayangannya kepada masyarakat, agar isu yang diangkat program Kick Andy
dianggap penting bagi masyarakat.
44
Ibid.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dimensi agama dan humanistik itu sama-sama hadir dalam Islam.1
- Hasan Askari
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, pengamatan, serta
pemaparan mengenai proses pengelolaan isu program Kick Andy maka dapat
disimpulkan bahwa, program Kick Andy dalam menerapkan pengelolaan isu yang
bersifat humanis dengan teori/konsep agenda setting. Di mana, melalui penekanan
dalam tayangan dan ulasan Kick Andy, mereka mampu memengaruhi agenda
khalayak, agenda media dan agenda kebijakan guna berfikir bersama tentang isu
yang diangkat oleh Kick Andy.
Banyaknya media yang mengulas, masuknya donasi dari publik (personal
maupun instansi) serta tangan pemerintah yang turut membantu para narasumber
untuk memberikan apresiasi, misalnya beasiswa dan kemudahan dalam birokrasi,
merupakan refleksi dari kesinergian agenda media, agenda khalayak dan agenda
kebijakan.
Agenda setting merupakan teori yang meyakini bahwa penekanan media
yang secara simultan mampun memberikan dampak penting kepada khalayak.
Program Kick Andy menggunakan media lain dalam pengulasan, atau bahasan
mengenai tayangan Kick Andy. Hal ini sebagai penekanan kepada khalayak,
1 Jon Avery and Hasan Askari. Menuju Humanisme Spiritual: Kontribusi Perspektif
Muslim dan Humanis. (Surabaya: Risalah Gusti), h. 12.
66
bahwa topik/isu-isu inspiratif dan humanis yang diangkat Kick Andy adalah
penting bagi khalayak untuk meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama
manusia dan turut melakukan perubahan untuk Indonesia, selain sebagai promosi.
Penekanan suatu tayanngan yang dilakukan oleh Kick Andy direfleksikan
dengan adanya penayangan ulang Kick Andy di Metro TV (Minggu, 15.30 WIB).
Adanya ulasan, sinopsis di website www.kickandy.com, list video di portal resmi
Metro TV www.metrotvnews.com, buku Kick Andy Kisah Inspiratif yang kini
sudah memasuki edisi ke tiga, Kisah Inspiratif Kick Andy 3. Review tayangan di
Media Indonesia, dan aktivitas ulasan dan kuis di Social media seperti YouTube,
Facebook, dan Twitter, yang juga dilakukan tim Kick Andy untuk selalu update
acara Kick Andy dan engage dengan penonton setianya.
Lewat pengelolaan isu yang baik, menjadikan isu yang berkembang di
wilayah lokal, dan off stream, dari orang orang yang „tidak terlihat‟ terbukti
mampu menghasilkan output yang menarik di tengah konspirasi dan lobi-lobi
politik yang dijadikan isu mainstreem di program televisi lainnya. Hal isu yang
diangkat Kick Andy ini pun patut diperhitungkan adanya, sebab tingginya rating,
lamanya program dan banyaknya donasi yang masuk menjadi tolak ukur
kesuksesan Kick Andy dalam mempertahankan konten isu dari program Kick
Andy.
Dalam tim redaksi Kick Andy ini berbeda dengan tim redaksi lainnya,
secara struktural maupun fungsional. Secara struktural tidak adanya tim kreatif
yang khusus mengkonsepkan sistem kerja kreatif untuk suatu tayangan, melainkan
semua tim yang termasuk dalam tim redaksi Kick Andy disebut tim kreatif,
67
karena domain tim yang harus mencari data faktual dan dituntut setiap
personalnya untuk memiliki pemikiran yang kreatif dalam mengkonsep acara.
Secara struktural Andy F Noya adalah sebagai pembawa acara. Tapi peran
seorang Andy Noya dalam tim redaksi Kick Andy sangatlah vital. Basic-nya
sebagai sorang jurnalis dan kekritisan serta kreatifannya dalam berfikir
menjadikan sosoknya sebagai pintu keluar-masuknya sebuah ide yang bergulir.
Beliau sendirilah yang membuat pertanyaan untuk narasumber dari data yang
diberikan oleh tim riset dan reporter.
Ada satu hal yang menurut penulis unik. Yakni jobdesk tim reporter dalam
program Kick Andy berbeda dengan reporter program lainnya. Karena dalam
pelaksanaan liputannya, para reporter ini diharuskan membuat liputan semi
dokumenter, yang tidak menjelaskan 5 W+1 H saja, melainkan juga berfikir
kreatif bagaimana membuat video dengan menonjolkan sisi humanisnya.
B. Saran
Sejauh pengamatan penulis saat melakukan penelitian di Kick Andy,
melihat proses taping, rapat redaksi dan membantu tim redaksi dalam kelancaran
acara. Nampaknya ada beberapa poin (saran) yang ingin penulis sampaikan untuk
keberlangsungan program ini adalah;
1. Kick Andy sudah dapat dikatakan mapan untuk me-manage sebuah isu
melalui agenda setting-nya sehingga menjadi sebuah isu yang memang
mendapatkan banyak perhatian dari media, khalayak dan pemerintah.
Namun, pergerakan Kick Andy di social media belum meng-cover
sebagian dari acara Kick Andy. Menurut pantauan penulis, banyak
68
sekali komentar/masukan yang ada dalam page Facebook Kick Andy
Show yang terabaikan. Penulis juga melihat masih ada ulasan
episode/sinopsis yang tidak ter-cover setiap episode. Karenanya
mungkin dibutuhkan spesialis pemegang social media untuk program
acara Kick Andy. Hal ini melihat animo dan perkembangan
masyarakat yang ber-social media sangatlah pesat.
2. Tim redaksi Kick Andy seharusnya menambahkan awak redaksinya
lagi. Dengan format empat produser, tiga reporter, dua staf produksi,
dua tim riset dan dua tim multimedia. Nampaknya hal tersebut tidak
cukup untuk meng-handle program yang memiliki pressure tinggi ini.
Menurut pengamatan dan keikutsertaan penulis dalam membantu
kinerja tim Kick Andy, tim redaksi membutuhkan satu orang dalam
tim riset dan satu orang staf produksi, melihat pekerjaan mereka yang
begitu kompleks. Dengan komposisi empat produser dan hanya dua
tim riset nampaknya kurang proporsional.
3. Pemerintah seharusnya lebih jeli terhadap isu yang disajikan program
Kick Andy. Pantauan penulis, terkadang tim Kick Andy-lah yang
menghubungi pemerintah untuk memberi apresiasi kepada
narasumber, --walaupun ada instansi yang meminta untuk menjadi
sponsorship dengan sendirinya. Program ini sangat bagus, karena
mendorong para penontonya untuk turut melakukan perubahan. Oleh
karena itu, pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih
terhadap program ini, atau menjalin kerjasama dengan Kick Andy
untuk mendukung dan mensinergkan program pemerintah.
69
DAFTAR PUSTAKA
Avery Jon and Hasan Askari. Menuju Humanisme Spiritual: Kontribusi Perspektif
Muslim dan Humanis. Surabaya: Risalah Gusti, 1995
Birowo Antonius. Metode Penulisan Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali, 2004.
Eriyanto. Analisis Framing: konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta:
Lkis, 2008.
Fitrianai Minarsih. Analisisis Produksi Acara “Makna Kehidupan” di Trans TV.
Ciputat: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
Jayson Toynbee. David hesmondhalgh (Ed.). “The media and social theory” USA,
2008.
Koespradono Ganto. Kick Andy: Menonton Dengan Hati. Yogyakarta: Bentang
Pustaka, 2008.
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Prenada Kencana Media Group,
2008.
Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi.
Jakarta: Prenada Media Group, 2008.
Nimmo Dan. Komunikasi Politik : Khalayak dan Efek. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006.
Payton Paxon. Media Literacy: Thinking Critical About Television. USA: Walch
Publishing, 2002.
Prastowo Andi. Memahami Metode-metode Penelitian: Sebuah Tinjauan Teoritis
& Praktis. Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011.
Rahmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.
Saputro Heru. Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Program
Kick Andy di Metro TV. Ciputat: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
70
Severin J Werner, James W. Tankard. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan
Terapan di dalam Media Massa. edisi ke V. Jakarta: Prenada Media
Group, 2008.
Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta:
Grasindo, 1993.
Tamburaka Apriadi. Agenda setting Media Massa. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012.
Teba Sudirman. Jurnalistik Baru. Jakarta: Kalam Indonesia, Ciputat 2005.
Tim Penulis Kick Andy. Kick Andy: Kisah Inspiratif 3. Yogyakarta: Bentang,
2012.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta 2008-2009. Tidak ada penerbit, 2008.
Vivian Jhon. Teori Komunikasi Massa, edisi kedelapan (Hak Penerbitan Pada
Prenada Media Group, 2008).
Uchjana Onong Effendy. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar
Maju, 1993.
Usman KS. Television News: Reporting & Writing. Bogor: Ghalia Indonesia,
2009.
Wahyudi JB. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994.
Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2007.
Referensi Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Penentuan_Agenda
http://www.pkspiyungan.org/2012/09/konspirasi-metro-tv-pengakuan-
mantan.html.
http://ceritalily.blogspot.com/2008/10/televisi-sebagai-media-massa-dan.html.
http://www.kickandy.com
METRO TV (PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA)
Ijin Siaran : No. 800/MP/PM/1999
Dikeluarkan pada : Tanggal 25 Oktober 1999
Dikeluarkan oleh : Menteri Penerangan RI
Susunan Direksi
President Director : Adrianto Machribie
Deputy President Finance -
& Administration Director : Director Andre Burhanudin
News Director : Suryopratomo
Sales & Marketing Director : Lestary Luhur
Technical Director : John Balonso
Editor-in-Chief : Elman Saragih
Ijin Siaran : No. 800/MP/PM/1999
Dikeluarkan pada : Tanggal 25 Oktober 1999
Dikeluarkan oleh : Menteri Penerangan RI
Alamat :Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta 11520,
Indonesia.
Phone : (021)-583 000 77(Hunting)
Fax : (021)-583 000 66 (General)
: (021)-583 02139 (Redaksi)
: (021) – 581 6216 (PR & Publicity)
Sejarah Singkat
Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai
mengudara pada tangggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak
perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh
merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS,
yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu
berani.
Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat
sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh
karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah
televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media
elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh
pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam
program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum,
seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri
dari 70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia,
Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang
edukatif.
Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12
jam tayang. Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24
jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di
Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran
Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit
Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan,
India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.
Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu
kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan
banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice
of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional,
Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China,
USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk
memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya
dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk
menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.
Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan
secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa
:
- 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering )
- 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )
Logo dan Arti Metro TV
Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan
gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual
(diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang
elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada
tempat diposisi huruf ”O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf ”O”
dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-
V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca
sekaligus melafalkan METR –TV sebagai METROTV.
Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan
sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi
berfungsi sebagai sarana membangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat
terhadap institusi Metro TV.
Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk,
mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai
institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal –
hal sebagai berikut :
Simpel, tidak rumit.
Memberi kesan global dan modern.
Menarik dilihat dan mudah diingat.
Dinamis dan lugas.
Berwibawa namun familiar.
Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print,
elektronik dan filmis.
Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif.
Selain menampilkan unsur simbol teks/huruf, Metro TV menampilkan juga
simbol gambar yaitu: Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.
1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamoforsis
atas beberapa bentuk, yaitu :
a. Bola Dunia
Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan
seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
b. Telur Emas
Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan
simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang
secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah
sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.
c. Elips
Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan
sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai
simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan
citraan dunia elektronik dan penyiaran.
d. Elang
Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan.
Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak
hidupnya anggun
Visi dan Misi Metro TV
a. Visi :
Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi
nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup
yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai
loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.
b. Misi
Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara
melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan
menjunjung tinggi moral dan etika.
Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan
memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda
dan memberikan hiburan yang berkualitas
Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan
menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para
karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham
Target Audience Metro TV
Stasiun TV lain Metro TV
Me-too product : 90%
Entertainment
10% News
Sign on – sign off 15-25% in
house production
Target audience: all segment
Berita/Infromasi : 70% news
30% non news
24 hours
75-85% in house production
Target audience = segmented
M/F, AB, 20+
Keterangan:
M/F : Male / female ; Pria / Wanita
20+ : Umur di atas 20 tahun
Segmen : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah
berdasarkan berbagai kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili,
expenditure.
Expenditure : Besarnya pengeluaran rata-rata perbulan oleh tiap individu
untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.
Foto Dokumentasi
Rapat redaksi tim redaksi Kick Andy 1 Rapat redaksi tim redaksi Kick Andy 2
Taping dan saat jeda segmen, terlihat Pejabat Kemendikbud memberikan
Andy Noya diarahkan oleh produser beasiswa kepada narasumber Kick Andy
Andy Noya dan Narasumber saat taping Antusiasme penonton di studio
Penulis sedang mewawancarai Maria Ulfah 1 Penulis sedang mewawancarai Maria Ulfah 2
Review Tayangan Kick Andy di YouTube
Pada tema “Melawan Kanker Mengejar Cita” terdapat 6 video yang berkelanjutan.
Video ini diupload oleh Herlina Tambunan. Masing masing videonya telah dilihat
lebih dari 200 viewers. Selain itu pada caption diulas review hasil tayangan Kick
Andy.
http://www.youtube.com/results?search_query=melawan+kanker+mengejar+cita&
oq=melawan+kanker+mengejar+cita&gs_l=youtube-
reduced.3..33i21.85656.85656.0.86074.1.1.0.0.0.0.190.190.0j1.1.0...0.0...1ac.1.zzX
w4NM1zV4
Ulasan dan reviewepisode-episode Kick Andy yang tersaji di
http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2012/11/02/14881/190/Dari-
Inventor-Muda-untuk-Dunia
Facebook, Fan Page Kick Andy yang sudah mendapat like lebih dari 1,4
juta.Dalam page ini menyediakan informasi, sinopsis dan lainnya. Juga sebagai
ajang penyampaian tangan kepada para penonton dalam menyampaikan ide,
maupun saran.
http://www.facebook.com/pages/KICK-ANDY-SHOW/128067915804?fref=ts
Ada reviewsinopsis di fanpagehttps://www.facebook.com/pages/KICK-ANDY-
SHOW/128067915804?sk=notes
\
Tampilan website http://www.kickandy.com/
Dalam web ini disajikan sub portal lainnya yang mendukung program Kick Andy.
Seperti Andy‟s Corner, Kick Andy Foundation, Fans/Friend Kick Andy, ulasan,
sinopsis, tayangan video, store, communitydan lainnya.
Dalam website, Kick Andy juga memberikan partisipasi penonton/masyarakat
untuk memberikan usulan Topik. http://www.kickandy.com/kirimtopik/
Review, dan tulisan Andy F Noya dalam laman resmi Kick Andy.
http://www.kickandy.com/corner/
Twitter Kick Andy (ratusan ribu follower, sebagai media pendukung yang
mengulas, menginformasikan acara Kick Andy. Dan disini (twitter) juga ada kuis
pasca penayangan program, yang berhadiah buku untuk 5 orang pemenang.
https://twitter.com/kickandyshow
Review Youtube dan review ulasan Kick Andy, oleh account
webhttp://ccstthemovie.com/kick-andy-show/
Review penonton, setelah menonton kick andy, dengan tema “Melawan Kanker
Mengejar Cita cita” Episode Jumat, 19 Oktober 2012.
http://pratiwanggini.net/2012/10/cita-citaku-setinggi-tanah/
Review penonton, setelah menonton kick andy, dengan tema “Melawan Kanker
Mengejar Cita cita” Episode Jumat, 19 Oktober 2012.
http://whitedolphinwoo.wordpress.com/2012/10/22/yuk-berbagi-dengan-
menonton-film-cita-citaku-setinggi-tanah/
Review film dan ulasan yang ditayangkan di Kick Andy.
http://ccstthemovie.com/
Curriculum Vitae
Personal Information
Name : FarabiFerdiansah, S.Kom.i
Age : 22 years old
Place, Date of Birth : Jakarta, 26th November, 1990
Gender : Male
Religion : Islam
Citizenship : Indonesian
Address : JalanPangeranAntasari No. 46 RT. 03/06
Cipete Utara, KebayoranBaru, Jakarta Selatan(ZIP Code)
12150
Phone : +62 85692826135
E-mail :[email protected]
University : Islamic State University (UIN) Syarif Hidayatulah, Jakarta
Faculty : Da‟wa and Communication
Major : Journalism
GPA : 3,56 (Cum Laude)
Height/Weight : 170/58
Laguages : Bahasa, Melayu, English
Hobbies : Writing, Photography, Videography, and Traveling
Blog :www.farabiferdiansyah.portfoliobox.net
http://www.linkedin.com/in/farabiferdiansyah
www.worldabhie.blogspot.com
EDUCATION & QUALIFICATION
Formal:
1. State Elementary School 13 Cipete Utara, Jakarta 1996 - 2002
2. State Junior High School 13 Jakarta 2002 – 2005
3. State Vocational High School 20 Jakarta
(International Standard School) SBI 2005 – 2008
4. Islamic State University(UINSyarifHidayatullah, Jakarta)
Faculty Da‟wa and CommunicatonMajor of Journalism (2008 - 2012)
5. Graduated Study of The US Institute (SUSI) for Student Leadership
on New Media in Journalism
at Ball State University – United States of America (USA) 2012
Non formal Education:
1. Courses at Ganesha Operation 2005
2. English Course at EIC 2005 – 2008
3. Courses at Gama 88 2008
4. Course at Logico 2012
5. Mr. Bob English Club 2012
EXPERIENCE OF ORGANIZATIONS / COMMUNITY
1. KOMKA of UIN Jakarta (Student Community of Creative Audio Visual)
2. Community of Djuanda (Learningsocialmediato the people of South
Tangerang)
3. AkumassaSouth Tangerang
4. FLP Ciputat (Forum LingkarPena_CabangCiputat) (Writing organization)
5. PhotographyClubon Community of Djuanda (Comunity of Photography)
6. Member of YayasanLembagaTerpaduPemasyarakatan Anti Narkoba
(Letupan Indonesia)
7. Community Service “Group 27 Real Work” as Coordinator Public Relation
at Kadudampit Village, Sukabumi, West Java, 15 July – 15 August 2011
8. Pandora squad (community of Visual Art)
9. Participate in Imaginable Idea (creative ideas)
10. Sevenlines (community of scenario)
11. Volenteer of Europe On Screen (European Film Festival) 2010
12. Volenteer of 10th anniversary RuangRupa 2011
13. Volenteer of Jakarta Biennale 2012 #4.2011 (International Contempory Art
Exhibition)
14. Volenteer of South to South (Stos) International Film Festival 2012
(International Enviromental Film Festival)
EXPERIENCE OF POSITIONSIN THE ORGANIZATION
1. Regeneration Division of Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat 2010
2. EmpowermentMinisterof Human ResourcesCabinetWorking of
CiputatFLP–
(2010-2011)
3. Division of Research and Development Journalism Concentration of
BEMK Journalism UIN Jakarta – 2010
4. Marketing and Communication DNK TV, Faculty Da‟wa and
Communication UIN Jakarta – 2011
5. Coordinator of AkumassaSouth Tangerang-(November2009-Present)
6. DirectorofSevenlines(Community Writer) – (May 2010 –Present)
7. Managerof theKUBUS(Community of Writers) –(December 2011 –Present)
8. Founder @BackpackerMhs “Backpacker alaMahasiswa”, Since 2012
9. Founder & Director By@Photography “The Pioneer of Islamic
Photography” since 2009.
10. Founder Islamic Photography Community, since November 2012.
EXPERIENCE OF WORKSHOP
- WorkshopTalents of KOMKAUINJakarta
- Workshop marketing writers by Rw Dodo
- Workshop of Seruserunya scriptwriting
- Photo ofJournalisticWorkshopat theFaculty ofDa'waandCommunication
Studiesof UINJakarta
- Workshop Video AkumassaCiputat, South Tangerang 2009
- Workshop of “IniBaruPenulisSkenario” with BengkelSastraPamulang
- Photo Product with DarwisTriadi at Smesco, 2011
- Photography Workshop with ArbainRambey at @America 2012
EXPERIENCE OF WORK
1. The Chief Editor ofAdverd! (Free Magz) -(March 2010 -July 2010)
2. Mata Pena Writer (freelance writer)
3. BengkelSastraPamulang (freelancescriptwriter)
4. DapurCerita, www.dapurcerita.com (freelancescriptwriter)
5. FreelanceReporterandPhotographerMabrurMagazines&Parahita Magazine -
December –Juli 2011
6. Photographer of BappedaDKIJakarta, 2011FlyerProject
7. Photographer of BappedaDKIJakarta, Book Project DKIJakarta 2011
8. Editor www.suararakyat.co (Februari 2012)
9. CreativeTeam andCoordinator ofthe author,Tea CreativeMedia(TMC)
(Freelance 2010-present)
10. Creative Team and Coordinator of the author, Kilik “Community of
Creative” (Freelance 2011-present)
11. Chief Editor atwww.Galeritangsel.com-(July 2010 - Present)
12. Creative Team and Assistant Production of GonjongKreasi Media 2012-
2012
WORKS
Papers/Books/Author Books:
1. Work research “PuasaDalamPerspektifIlmuKedokteran:
SehatFisikdanPsikisdenganBerpuasa” Author: FarabiFerdiansyah, Elvita
Rosa and Linda Chaerunnisa. October 2009.
2. KisahMasa Kecil Para NabiPilihan (Publisher:TigaSerangkai, 2010)
3. MengenalKesenian Gamelan Jawa (Publisher:Diva Press, 2010)
4. MakIsah (Publisher: Interplus, 2010)
5. Bolot (Publisher: Interplus, 2010)
6. KadoUntuk Rafi (Publisher: Interplus, 2010)
7. Persahabatan (2010)
8. „Music Performance Is The Effective Way of HIV/AIDS Campaign‟
published in the newspaper Koran Jakarta, December 8, 2009 edition
9. „Epidemic of Kleptokrasi, Moral Crisis, and Political Ethics‟ published in
the newspaper Seputar Indonesia, 27th December, 2011 edition
10. „Hedonism, The Lack of Respresentatives Character‟published in the
newspaper Seputar Indonesia, 3th January, 2012 edition
11. „The Proportion of Government to Developing Domestic Industry‟
published in the newspaper Seputar Indonesia, 11th January, 2012 edition
12. His Profile published on TangselPos in ColoumnSosok, September 24th,
2012 edition
13. His Profile published on TangselPos in Coloumn Newby: Campus,
“InginJadiJurnalis Professional”, September 25th, 2012 edition
14. His profile published on BERITA UIN, KeAmerikaBerkatJurnalistik,
October 2012 edition
15. His profile selected as SobatBirru, on
LazuardiBirruwww.lazuardibirru.org/sobat-birru/profil/farabi-ferdiansyah/
16. His writings can also viewed in www.kompasiana.com/farabiferdiansyah
wwww.worldabhie.blogspot.com,www.akumassa.org,
www.galeritangsel.com
Audio-visual :
1. KOMKA Fest 2008
2. Joint with(Community of Djuanda) AkumassaTangsel, making 10videosin
2009
3. ExhibitionvideoAkumassaTangerangSelatan2009
4. VideoExhibitionFaculty ofDa'waandCommunication Studiesof UINJakarta
2011
5. AssistantDirector, threeshortsitcom(ObatPintar, UlangTahun, Telepon)
(Sevenlines Production, Community of Scenario, 2009)
6. AssistantDirector, threeshortsitcom(ObatPintar, UlangTahun, Telepon)
2009
7. ScriptwriterTeamTV programs, SKETSATRANS TV (Trans TV) 2009
8. Producer talkshow “Just Adit!” July 2010 (Teamwork Journalism 5)
9. Producer program profile “Super Mom” July 2010 (Teamwork Journalism
5)
10. Producer News Jurnalistik 5 (Journalism 5) July 2010 (Teamwork
Journalism 5)
11. Scriptwriter TeamTV programs, GATOTKACA(TPI) 2010
12. Scriptwriter TeamTV programs, JIMAT(TPI) 2010
13. Scriptwriter TeamTVprogram, G3li@l4y(B Chanel) 2011
14. Scriptwriter Team TV Program Srimulat Junior (ANTV) 2011
15. Team Creative Program TV TRIX (ANTV) 2011 - 2012
16. Scriptwriter John Lenong (TRANS 7) 2011 – 2012
17. AkumassaCiputat video works presented in many event, such as; Screening
Video AkumassaCiputat (2009), Launching Galeritangsel.com (2010),
Documentary Film Festival (FFD) Jogjakarta (2010), Percentage of
Compilation Akumassa Video at ArtsonjeArthall - South Korea (2010), and
Compilation Akumassa Video at Image Festival Toronto – Canada (2011)
18. Colaboration with Djuanda Community and Forum Lenteng, making
Documentary Film “Naga Yang Berjalan Di Atas Air”, in this film
FarabiFerdiansyah as Media Publicist
19. Film Screening “Naga Yang Berjalan di Atas Air” at XXI Taman Ismail
Marzuki (launching), at Kineforum, at Jatawangi Art Factory (JAF)
Majalengka, at Indonesian Visual Art Archive (IVAA), and on the Program
Asian Perspective at DMZ DOCS 2012 Korean International Documentary
Film Festival
20. Photo Video Project “Islamic Center of Muncie” at Muncie, Indiana –
United States of America (USA) 2012
Photography:
1. Photo of Exhibitionon the Islamicat the University ofTrisakti2010
2. Photo ofExhibitionon the theme“Animal Husbandry”at
the2010CampusIPB
3. Photo ofExhibitionon the theme“Beauty in asmile”at theCenter
forHumanResources Development(PPSDM) 2010
4. Photo ofexhibitionwith the theme“Water”atIPBInternationalConvention
Center(IICC) 2010
5. Photo ofimageforillustration/picturebooks
6. Photo of Exhibition “Felt In Every Bite” at Smesco, Nopember 2011
7. Photo Exhibition “Simple Ciputat” 2010
8. Photo Exhibition “Photo Jourrnalistic” in UIN SyarifHidayatullah Jakarta
2011
9. Photografer for company profile Agung Raya Group 2011
10. Colaboration with Pandora Squad in PandorasquadMagz – July 2011
11. Photo Exhibition Jakarta Anniversary 484, Street Art Galeri, (Bau Tanah)
Cikini 2011
12. Photo of Exhibition “Felt In Every Bite” at Smesco, November 2011
13. Photo Exhibition "It's All About Love" Blok M Square Februari 2012
14. Photo Exhibition “Simple Culture of Indonesia” on SUSI Around the
World in an Afternoon at Deparment of State USA 2012
KEYNOTE SPEAKER & PERFORMANCE
1. “FotografiSebagai Media Komunikasi (Fotografi As Media
Communication)” in KelurahanPerigiBaru, PondokAren 2010
2. Fill content “FotografiSebagai Media Komunikasi (Fotografi As Media
Communication)” in SMK PGRI, Cisaat, Sukabumi 2011
3. Indonesian Cultural Performance (colaboration: Dance, Drama, and
Traditional Games of Indonesia) at Ball State University, Muncie, Indiana –
USA 2012
4. Cultural Exhibiton on SUSI Around the World in an Afternoon at
Deparment of State, Washington D.C - USA 2012
5. Speaker with Philip Roskamp (11/8) at @America (Center Cultural of
America in Indonesia) with theme “Outreach Ramadhan: Ramadhan in
US”, And presented video Islamic Center of Muncie, Indiana – USA, 2012
6. Trainer “Citizen Journalism” at Asa Nusa Foundation, 2nd November 2012.
7. Trainer “One Day Workshop Reporting” at Faculty of Technolgy and
Science UIN Jakarta, 24 November 2012
AWARDS AND CHAMPION
1. Both ofhispoetryis included in thepoetrycategory ofthe bestin the
competitionLPDVBekasi 2009
2. Both ofhis PoetryandOne
ArticleSastaPropheticentitled“BerteriakMemanggilNamamu”appreciated
City of ArtFisipUniversity of Indonesia (UI)2010
3. The 2nd Champion of Photo Contest with Islamic Themeat the University
ofTrisakti-September 2010
4. The 1st Champion of Photo Contestwith the theme ofAnimal Husbandryin
IPB-October 2010
5. The Most 3rd Favorite,Photo ofJournalisticatUINJakarta– 2011
6. Champion of Hope, Photographer Contest, Its All About Love, Blok M
Square Jakarta, Februari 2012
7. Reward of Achievment from Ball State University, program Study of The
US Institute (SUSI) New Media in Journalism, United States of America
(USA) 2012.
8. The 1st Champion of Photo Contest with theme Health, at University of
Indonesia, December 2012
9. Selected Noura Book Academy Writing Camp at Puncak, Bogor, making
novel project in 30 days, December-January 2013
Best Regards,
FarabiFerdiansah, S.Kom.i
+62 856 92826135