rentannya sistem moneter kita (republika, 29 september 2008)

9
http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/22/kat/24/news_id/5487 08 Syawal 1429 H 09 Oktober 2008 Pendaftaran | Login Search Koran » Opini 2008-09-29 07:02:00 Rentannya Sistem Moneter Kita Khairunnisa Musari Mahasiswa S3 Prodi Ekonomi Islam Unair Belakangan ini pasar bursa sarat dengan sentimen negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan hingga level terendah di tahun ini. Anjloknya harga minyak mentah dunia dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menekan pasar. Rupiah bahkan hampir menyentuh level Rp 9.500. Tingginya suku bunga perbankan menyebabkan minimnya likuiditas di pasar. Terlebih lagi, setelah Bank Indonesia (BI) Rate dinaikkan hingga 9,25 persen. Ada apa? Jika mencermati fenomena tersebut di atas, kita bisa melihat betapa sistem moneter Indonesia dan dunia sesungguhnya rapuh dan rentan terhadap berbagai gejolak. Tidak ada satu pun yang mampu mengendalikannya. Sifat sektor moneter akan menuju hal-hal yang bersifat jangka pendek, spekulatif, dan mobile. Siapa pun yang mengikuti iramanya, hanya akan menjadi bulanannya.

Upload: khairunnisa-musari

Post on 27-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Meski ini bukan tulisan saya yang pertama di Republika, tetapi artikel ini spesial untuk saya. Saya ingat betul, betapa senang dan bangga ketika mengetahui artikel ini dimuat bersama dengan artikel (Alm) Prof. Sofyan Syafri Harapan, Guru Besar FE Universitas Trisakti. Artikel saya berada di atas dan tepat di bawahnya termuat artikel beliau.Semoga Allah menjadikan ilmu yang Pak Sofyan semai menjadi pohon kehidupan yang terus berbuah amal jariah. Aamiin.

TRANSCRIPT

Page 1: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

httpwwwrepublikacoidlauncherviewmid22kat24news_id5487

08 Syawal 1429 H

09 Oktober 2008

Pendaftaran | Login

Search

Koran raquo Opini

2008-09-29 070200

Rentannya Sistem Moneter Kita

Khairunnisa Musari Mahasiswa S3 Prodi Ekonomi Islam Unair

Belakangan ini pasar bursa sarat dengan sentimen negatif Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) tertekan hingga level terendah di tahun ini

Anjloknya harga minyak mentah dunia dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat menekan pasar Rupiah bahkan hampir menyentuh level Rp 9500 Tingginya

suku bunga perbankan menyebabkan minimnya likuiditas di pasar Terlebih lagi setelah

Bank Indonesia (BI) Rate dinaikkan hingga 925 persen Ada apa

Jika mencermati fenomena tersebut di atas kita bisa melihat betapa sistem moneter

Indonesia dan dunia sesungguhnya rapuh dan rentan terhadap berbagai gejolak Tidak ada

satu pun yang mampu mengendalikannya Sifat sektor moneter akan menuju hal-hal yang

bersifat jangka pendek spekulatif dan mobile Siapa pun yang mengikuti iramanya

hanya akan menjadi bulanannya

Jika kita simak anomali ekonomi mikro-makro dan growth paradox antara sektor

keuangan riil serta turbulensi faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi domestik

memang makin sering terjadi Tidak bisa kita mungkiri hal ini sesungguhnya

mencerminkan berbagai kegagalan sistem ekonomi dalam menciptakan kealamiahan

mekanisme pasar yang stabil benar dan adil

Ketidakbenaran Dalam ekonomi Islam sistem moneter kita saat ini mengandung banyak ketidakbenaran

Hal ini setidaknya terlihat dari beberapa faktor

Pertama fungsi utama uang dalam teori ekonomi saat ini adalah sebagai alat tukar

kesatuan hitung dan penyimpan nilai kekayaan Dengan penggunaan uang kertas fungsi

uang sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai sudah terpatahkan Pasalnya uang kertas

yang kita gunakan saat ini memiliki nilai yang selalu berubah karena adanya inflasi yang

bisa menyurutkan nilai

Dalam ekonomi Islam fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan kesatuan hitung Mata

uang yang dipilih harus bisa menjamin kestabilan nilai

Kedua pada waktu lalu sejak dilepasnya sistem crawling-band Bank Indonesia (BI)

menggunakan base-money targeting sebagai kerangka kebijakan moneter Base-money

targeting didasarkan pada teori kuantitas uang Efektivitas kebijakan ini sangat

tergantung pada stabilitas velocity uang beredar

Penggunaan base-money ini tidak sesuai dengan ekonomi Islam lantaran nilai uang

tersebut cenderung berfluktuasi Ekonomi Islam mengajarkan untuk mencari alat moneter

yang menjamin kestabilan Makanya emas dan perak dipilih sebagai instrumen moneter

Ketiga kestabilan nilai rupiah tecermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar Tingkat inflasi

tecermin dari naiknya harga barang secara umum Dalam hal ini BI memiliki

kemampuan memengaruhi tekanan inflasi yang berasal hanya dari sisi permintaan

Transmisinya dapat melalui berbagai jalur yaitu suku bunga kredit perbankan neraca

perusahaan nilai tukar harga aset dan ekspektasi Jika jalur transmisi tersebut ada yang

berinteraksi dengan riba syubhat maisyir dan gharar maka ini tidak sesuai dengan

ekonomi Islam

Keempat Inflation Targeting Framework (ITF) yang saat ini menjadi kebijakan moneter

BI menggunakan BI Rate sebagai suku bunga instrumen sinyaling Jelas sekali cara

tersebut bertentangan dengan ekonomi Islam

Pelaksanaan kebijakan moneter Islam tidak memungkinkan penetapan suku bunga

sebagai target atau sasaran operasional Fakta menunjukkan suku bunga yang digaungkan

dapat menjadi media kontrol ternyata juga tak bernyali dalam menstabilkan nilai uang

dan moneter

Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain

sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya

sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency

bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak

Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga

sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi

peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat

spekulasi

Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada

yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang

beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan

kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya

Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan

adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya

kepada mukallaf secara individual

Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus

diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan

moneter dunia

Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di

tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai

diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter

Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu

Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis

dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori

dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter

konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi

dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu

(-)

Index Koran

Berita sebelumnya

2008-09-27 113900

Persiapan Sebelum Mudik

2008-09-27 113300

Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis

2008-09-26 094400

Politik Jenang dan Jeneng

2008-09-26 094200

Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama

2008-09-26 093400

Kebersamaan Idul Fitri 1429 H

REPUBLIKA TV

WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1

KOLOM

Hikmah

Analisis

Opini

Resonansi

Tajuk

Surat Pembaca

Ihwal

Kategori

Akademia

Arena

Berita Utama

Bisnis Global

Bisnis Syariah

Bursa dan Uang

City News

Ekonomi dan Bisnis

Hukum

Internasional

Iptek amp Kesehatan

Khazanah

Nasional

Olahraga

Pemilu

Politik

Sepak Bola

TV Guide

Warna

Wawasan

Cahaya Ramadhan

Bisnis amp Investasi

Otomotif

Pareto

Properti

Dialog Jumat

Haji amp Umrah

Deras

Urbana

Jalan-jalan

Pustaka

Kesehatan

Sengggang

Nostalgia

Boga

Berita

Wawancara

Belia

Korcil

Remaja

Solilokui

Pesona

Bandar Jakarta

Mudik Lebaran 2008

Liputan Khusus

Telisik

Leisure

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 2: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

Jika kita simak anomali ekonomi mikro-makro dan growth paradox antara sektor

keuangan riil serta turbulensi faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi domestik

memang makin sering terjadi Tidak bisa kita mungkiri hal ini sesungguhnya

mencerminkan berbagai kegagalan sistem ekonomi dalam menciptakan kealamiahan

mekanisme pasar yang stabil benar dan adil

Ketidakbenaran Dalam ekonomi Islam sistem moneter kita saat ini mengandung banyak ketidakbenaran

Hal ini setidaknya terlihat dari beberapa faktor

Pertama fungsi utama uang dalam teori ekonomi saat ini adalah sebagai alat tukar

kesatuan hitung dan penyimpan nilai kekayaan Dengan penggunaan uang kertas fungsi

uang sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai sudah terpatahkan Pasalnya uang kertas

yang kita gunakan saat ini memiliki nilai yang selalu berubah karena adanya inflasi yang

bisa menyurutkan nilai

Dalam ekonomi Islam fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan kesatuan hitung Mata

uang yang dipilih harus bisa menjamin kestabilan nilai

Kedua pada waktu lalu sejak dilepasnya sistem crawling-band Bank Indonesia (BI)

menggunakan base-money targeting sebagai kerangka kebijakan moneter Base-money

targeting didasarkan pada teori kuantitas uang Efektivitas kebijakan ini sangat

tergantung pada stabilitas velocity uang beredar

Penggunaan base-money ini tidak sesuai dengan ekonomi Islam lantaran nilai uang

tersebut cenderung berfluktuasi Ekonomi Islam mengajarkan untuk mencari alat moneter

yang menjamin kestabilan Makanya emas dan perak dipilih sebagai instrumen moneter

Ketiga kestabilan nilai rupiah tecermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar Tingkat inflasi

tecermin dari naiknya harga barang secara umum Dalam hal ini BI memiliki

kemampuan memengaruhi tekanan inflasi yang berasal hanya dari sisi permintaan

Transmisinya dapat melalui berbagai jalur yaitu suku bunga kredit perbankan neraca

perusahaan nilai tukar harga aset dan ekspektasi Jika jalur transmisi tersebut ada yang

berinteraksi dengan riba syubhat maisyir dan gharar maka ini tidak sesuai dengan

ekonomi Islam

Keempat Inflation Targeting Framework (ITF) yang saat ini menjadi kebijakan moneter

BI menggunakan BI Rate sebagai suku bunga instrumen sinyaling Jelas sekali cara

tersebut bertentangan dengan ekonomi Islam

Pelaksanaan kebijakan moneter Islam tidak memungkinkan penetapan suku bunga

sebagai target atau sasaran operasional Fakta menunjukkan suku bunga yang digaungkan

dapat menjadi media kontrol ternyata juga tak bernyali dalam menstabilkan nilai uang

dan moneter

Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain

sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya

sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency

bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak

Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga

sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi

peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat

spekulasi

Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada

yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang

beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan

kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya

Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan

adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya

kepada mukallaf secara individual

Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus

diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan

moneter dunia

Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di

tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai

diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter

Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu

Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis

dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori

dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter

konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi

dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu

(-)

Index Koran

Berita sebelumnya

2008-09-27 113900

Persiapan Sebelum Mudik

2008-09-27 113300

Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis

2008-09-26 094400

Politik Jenang dan Jeneng

2008-09-26 094200

Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama

2008-09-26 093400

Kebersamaan Idul Fitri 1429 H

REPUBLIKA TV

WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1

KOLOM

Hikmah

Analisis

Opini

Resonansi

Tajuk

Surat Pembaca

Ihwal

Kategori

Akademia

Arena

Berita Utama

Bisnis Global

Bisnis Syariah

Bursa dan Uang

City News

Ekonomi dan Bisnis

Hukum

Internasional

Iptek amp Kesehatan

Khazanah

Nasional

Olahraga

Pemilu

Politik

Sepak Bola

TV Guide

Warna

Wawasan

Cahaya Ramadhan

Bisnis amp Investasi

Otomotif

Pareto

Properti

Dialog Jumat

Haji amp Umrah

Deras

Urbana

Jalan-jalan

Pustaka

Kesehatan

Sengggang

Nostalgia

Boga

Berita

Wawancara

Belia

Korcil

Remaja

Solilokui

Pesona

Bandar Jakarta

Mudik Lebaran 2008

Liputan Khusus

Telisik

Leisure

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 3: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain

sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya

sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency

bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak

Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga

sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi

peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat

spekulasi

Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada

yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang

beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan

kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya

Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan

adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya

kepada mukallaf secara individual

Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus

diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan

moneter dunia

Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di

tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai

diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter

Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu

Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis

dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori

dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter

konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi

dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu

(-)

Index Koran

Berita sebelumnya

2008-09-27 113900

Persiapan Sebelum Mudik

2008-09-27 113300

Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis

2008-09-26 094400

Politik Jenang dan Jeneng

2008-09-26 094200

Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama

2008-09-26 093400

Kebersamaan Idul Fitri 1429 H

REPUBLIKA TV

WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1

KOLOM

Hikmah

Analisis

Opini

Resonansi

Tajuk

Surat Pembaca

Ihwal

Kategori

Akademia

Arena

Berita Utama

Bisnis Global

Bisnis Syariah

Bursa dan Uang

City News

Ekonomi dan Bisnis

Hukum

Internasional

Iptek amp Kesehatan

Khazanah

Nasional

Olahraga

Pemilu

Politik

Sepak Bola

TV Guide

Warna

Wawasan

Cahaya Ramadhan

Bisnis amp Investasi

Otomotif

Pareto

Properti

Dialog Jumat

Haji amp Umrah

Deras

Urbana

Jalan-jalan

Pustaka

Kesehatan

Sengggang

Nostalgia

Boga

Berita

Wawancara

Belia

Korcil

Remaja

Solilokui

Pesona

Bandar Jakarta

Mudik Lebaran 2008

Liputan Khusus

Telisik

Leisure

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 4: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

2008-09-26 094400

Politik Jenang dan Jeneng

2008-09-26 094200

Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama

2008-09-26 093400

Kebersamaan Idul Fitri 1429 H

REPUBLIKA TV

WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2

WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1

KOLOM

Hikmah

Analisis

Opini

Resonansi

Tajuk

Surat Pembaca

Ihwal

Kategori

Akademia

Arena

Berita Utama

Bisnis Global

Bisnis Syariah

Bursa dan Uang

City News

Ekonomi dan Bisnis

Hukum

Internasional

Iptek amp Kesehatan

Khazanah

Nasional

Olahraga

Pemilu

Politik

Sepak Bola

TV Guide

Warna

Wawasan

Cahaya Ramadhan

Bisnis amp Investasi

Otomotif

Pareto

Properti

Dialog Jumat

Haji amp Umrah

Deras

Urbana

Jalan-jalan

Pustaka

Kesehatan

Sengggang

Nostalgia

Boga

Berita

Wawancara

Belia

Korcil

Remaja

Solilokui

Pesona

Bandar Jakarta

Mudik Lebaran 2008

Liputan Khusus

Telisik

Leisure

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 5: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

Arena

Berita Utama

Bisnis Global

Bisnis Syariah

Bursa dan Uang

City News

Ekonomi dan Bisnis

Hukum

Internasional

Iptek amp Kesehatan

Khazanah

Nasional

Olahraga

Pemilu

Politik

Sepak Bola

TV Guide

Warna

Wawasan

Cahaya Ramadhan

Bisnis amp Investasi

Otomotif

Pareto

Properti

Dialog Jumat

Haji amp Umrah

Deras

Urbana

Jalan-jalan

Pustaka

Kesehatan

Sengggang

Nostalgia

Boga

Berita

Wawancara

Belia

Korcil

Remaja

Solilokui

Pesona

Bandar Jakarta

Mudik Lebaran 2008

Liputan Khusus

Telisik

Leisure

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 6: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

Layarperakampdvd

Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas

Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi

Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi

RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite

copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved

Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ

2008-09-29 070900

Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar

Menunggu

Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti

Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel

Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota

membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street

Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat

NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia

seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor

Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat

sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi

Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 7: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional

Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya

Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya

tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal

tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan

dealing uang dan modal di Wall Street

Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of

America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-

prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out

oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS

Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di

beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di

depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American

Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati

tumbang

Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall

Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat

komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller

Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir

dari Kaisar

Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar

kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada

Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall

and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan

Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas

bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94

Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59

Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya

mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui

BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk

kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat

yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak

hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya

Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut

menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di

pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 8: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS

hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang

kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah

banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari

Inggris India Jepang Australia dan Cina

Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan

segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai

dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan

kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain

sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal

mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial

engineer konsultan investor dan kreditor

Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan

terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun

seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana

menyikapinya

Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan

budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga

membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya

Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang

sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang

mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong

dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan

rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk

kepentingan rakyat bukan orang seorang

Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut

menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad

kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia

Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto

Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel

pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan

kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi

justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana

zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan

tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi

Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga

terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300

dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem

ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)

Page 9: Rentannya Sistem Moneter Kita (Republika, 29 September 2008)

tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia

non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia

Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa

lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi

ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan

terbukti menimbulkan kerugian rakyat

Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang

katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi

dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang

terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik

Allah ini sabar menunggu

Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS

- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja

yang menakjubkan

(-)