rentannya sistem moneter kita (republika, 29 september 2008)
DESCRIPTION
Meski ini bukan tulisan saya yang pertama di Republika, tetapi artikel ini spesial untuk saya. Saya ingat betul, betapa senang dan bangga ketika mengetahui artikel ini dimuat bersama dengan artikel (Alm) Prof. Sofyan Syafri Harapan, Guru Besar FE Universitas Trisakti. Artikel saya berada di atas dan tepat di bawahnya termuat artikel beliau.Semoga Allah menjadikan ilmu yang Pak Sofyan semai menjadi pohon kehidupan yang terus berbuah amal jariah. Aamiin.TRANSCRIPT
httpwwwrepublikacoidlauncherviewmid22kat24news_id5487
08 Syawal 1429 H
09 Oktober 2008
Pendaftaran | Login
Search
Koran raquo Opini
2008-09-29 070200
Rentannya Sistem Moneter Kita
Khairunnisa Musari Mahasiswa S3 Prodi Ekonomi Islam Unair
Belakangan ini pasar bursa sarat dengan sentimen negatif Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) tertekan hingga level terendah di tahun ini
Anjloknya harga minyak mentah dunia dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat menekan pasar Rupiah bahkan hampir menyentuh level Rp 9500 Tingginya
suku bunga perbankan menyebabkan minimnya likuiditas di pasar Terlebih lagi setelah
Bank Indonesia (BI) Rate dinaikkan hingga 925 persen Ada apa
Jika mencermati fenomena tersebut di atas kita bisa melihat betapa sistem moneter
Indonesia dan dunia sesungguhnya rapuh dan rentan terhadap berbagai gejolak Tidak ada
satu pun yang mampu mengendalikannya Sifat sektor moneter akan menuju hal-hal yang
bersifat jangka pendek spekulatif dan mobile Siapa pun yang mengikuti iramanya
hanya akan menjadi bulanannya
Jika kita simak anomali ekonomi mikro-makro dan growth paradox antara sektor
keuangan riil serta turbulensi faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi domestik
memang makin sering terjadi Tidak bisa kita mungkiri hal ini sesungguhnya
mencerminkan berbagai kegagalan sistem ekonomi dalam menciptakan kealamiahan
mekanisme pasar yang stabil benar dan adil
Ketidakbenaran Dalam ekonomi Islam sistem moneter kita saat ini mengandung banyak ketidakbenaran
Hal ini setidaknya terlihat dari beberapa faktor
Pertama fungsi utama uang dalam teori ekonomi saat ini adalah sebagai alat tukar
kesatuan hitung dan penyimpan nilai kekayaan Dengan penggunaan uang kertas fungsi
uang sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai sudah terpatahkan Pasalnya uang kertas
yang kita gunakan saat ini memiliki nilai yang selalu berubah karena adanya inflasi yang
bisa menyurutkan nilai
Dalam ekonomi Islam fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan kesatuan hitung Mata
uang yang dipilih harus bisa menjamin kestabilan nilai
Kedua pada waktu lalu sejak dilepasnya sistem crawling-band Bank Indonesia (BI)
menggunakan base-money targeting sebagai kerangka kebijakan moneter Base-money
targeting didasarkan pada teori kuantitas uang Efektivitas kebijakan ini sangat
tergantung pada stabilitas velocity uang beredar
Penggunaan base-money ini tidak sesuai dengan ekonomi Islam lantaran nilai uang
tersebut cenderung berfluktuasi Ekonomi Islam mengajarkan untuk mencari alat moneter
yang menjamin kestabilan Makanya emas dan perak dipilih sebagai instrumen moneter
Ketiga kestabilan nilai rupiah tecermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar Tingkat inflasi
tecermin dari naiknya harga barang secara umum Dalam hal ini BI memiliki
kemampuan memengaruhi tekanan inflasi yang berasal hanya dari sisi permintaan
Transmisinya dapat melalui berbagai jalur yaitu suku bunga kredit perbankan neraca
perusahaan nilai tukar harga aset dan ekspektasi Jika jalur transmisi tersebut ada yang
berinteraksi dengan riba syubhat maisyir dan gharar maka ini tidak sesuai dengan
ekonomi Islam
Keempat Inflation Targeting Framework (ITF) yang saat ini menjadi kebijakan moneter
BI menggunakan BI Rate sebagai suku bunga instrumen sinyaling Jelas sekali cara
tersebut bertentangan dengan ekonomi Islam
Pelaksanaan kebijakan moneter Islam tidak memungkinkan penetapan suku bunga
sebagai target atau sasaran operasional Fakta menunjukkan suku bunga yang digaungkan
dapat menjadi media kontrol ternyata juga tak bernyali dalam menstabilkan nilai uang
dan moneter
Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain
sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya
sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency
bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak
Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga
sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi
peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat
spekulasi
Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang
beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan
kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya
Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan
adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya
kepada mukallaf secara individual
Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus
diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan
moneter dunia
Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di
tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai
diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter
Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu
Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis
dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori
dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter
konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi
dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu
(-)
Index Koran
Berita sebelumnya
2008-09-27 113900
Persiapan Sebelum Mudik
2008-09-27 113300
Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis
2008-09-26 094400
Politik Jenang dan Jeneng
2008-09-26 094200
Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama
2008-09-26 093400
Kebersamaan Idul Fitri 1429 H
REPUBLIKA TV
WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1
KOLOM
Hikmah
Analisis
Opini
Resonansi
Tajuk
Surat Pembaca
Ihwal
Kategori
Akademia
Arena
Berita Utama
Bisnis Global
Bisnis Syariah
Bursa dan Uang
City News
Ekonomi dan Bisnis
Hukum
Internasional
Iptek amp Kesehatan
Khazanah
Nasional
Olahraga
Pemilu
Politik
Sepak Bola
TV Guide
Warna
Wawasan
Cahaya Ramadhan
Bisnis amp Investasi
Otomotif
Pareto
Properti
Dialog Jumat
Haji amp Umrah
Deras
Urbana
Jalan-jalan
Pustaka
Kesehatan
Sengggang
Nostalgia
Boga
Berita
Wawancara
Belia
Korcil
Remaja
Solilokui
Pesona
Bandar Jakarta
Mudik Lebaran 2008
Liputan Khusus
Telisik
Leisure
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
Jika kita simak anomali ekonomi mikro-makro dan growth paradox antara sektor
keuangan riil serta turbulensi faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi domestik
memang makin sering terjadi Tidak bisa kita mungkiri hal ini sesungguhnya
mencerminkan berbagai kegagalan sistem ekonomi dalam menciptakan kealamiahan
mekanisme pasar yang stabil benar dan adil
Ketidakbenaran Dalam ekonomi Islam sistem moneter kita saat ini mengandung banyak ketidakbenaran
Hal ini setidaknya terlihat dari beberapa faktor
Pertama fungsi utama uang dalam teori ekonomi saat ini adalah sebagai alat tukar
kesatuan hitung dan penyimpan nilai kekayaan Dengan penggunaan uang kertas fungsi
uang sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai sudah terpatahkan Pasalnya uang kertas
yang kita gunakan saat ini memiliki nilai yang selalu berubah karena adanya inflasi yang
bisa menyurutkan nilai
Dalam ekonomi Islam fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan kesatuan hitung Mata
uang yang dipilih harus bisa menjamin kestabilan nilai
Kedua pada waktu lalu sejak dilepasnya sistem crawling-band Bank Indonesia (BI)
menggunakan base-money targeting sebagai kerangka kebijakan moneter Base-money
targeting didasarkan pada teori kuantitas uang Efektivitas kebijakan ini sangat
tergantung pada stabilitas velocity uang beredar
Penggunaan base-money ini tidak sesuai dengan ekonomi Islam lantaran nilai uang
tersebut cenderung berfluktuasi Ekonomi Islam mengajarkan untuk mencari alat moneter
yang menjamin kestabilan Makanya emas dan perak dipilih sebagai instrumen moneter
Ketiga kestabilan nilai rupiah tecermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar Tingkat inflasi
tecermin dari naiknya harga barang secara umum Dalam hal ini BI memiliki
kemampuan memengaruhi tekanan inflasi yang berasal hanya dari sisi permintaan
Transmisinya dapat melalui berbagai jalur yaitu suku bunga kredit perbankan neraca
perusahaan nilai tukar harga aset dan ekspektasi Jika jalur transmisi tersebut ada yang
berinteraksi dengan riba syubhat maisyir dan gharar maka ini tidak sesuai dengan
ekonomi Islam
Keempat Inflation Targeting Framework (ITF) yang saat ini menjadi kebijakan moneter
BI menggunakan BI Rate sebagai suku bunga instrumen sinyaling Jelas sekali cara
tersebut bertentangan dengan ekonomi Islam
Pelaksanaan kebijakan moneter Islam tidak memungkinkan penetapan suku bunga
sebagai target atau sasaran operasional Fakta menunjukkan suku bunga yang digaungkan
dapat menjadi media kontrol ternyata juga tak bernyali dalam menstabilkan nilai uang
dan moneter
Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain
sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya
sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency
bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak
Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga
sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi
peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat
spekulasi
Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang
beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan
kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya
Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan
adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya
kepada mukallaf secara individual
Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus
diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan
moneter dunia
Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di
tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai
diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter
Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu
Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis
dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori
dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter
konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi
dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu
(-)
Index Koran
Berita sebelumnya
2008-09-27 113900
Persiapan Sebelum Mudik
2008-09-27 113300
Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis
2008-09-26 094400
Politik Jenang dan Jeneng
2008-09-26 094200
Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama
2008-09-26 093400
Kebersamaan Idul Fitri 1429 H
REPUBLIKA TV
WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1
KOLOM
Hikmah
Analisis
Opini
Resonansi
Tajuk
Surat Pembaca
Ihwal
Kategori
Akademia
Arena
Berita Utama
Bisnis Global
Bisnis Syariah
Bursa dan Uang
City News
Ekonomi dan Bisnis
Hukum
Internasional
Iptek amp Kesehatan
Khazanah
Nasional
Olahraga
Pemilu
Politik
Sepak Bola
TV Guide
Warna
Wawasan
Cahaya Ramadhan
Bisnis amp Investasi
Otomotif
Pareto
Properti
Dialog Jumat
Haji amp Umrah
Deras
Urbana
Jalan-jalan
Pustaka
Kesehatan
Sengggang
Nostalgia
Boga
Berita
Wawancara
Belia
Korcil
Remaja
Solilokui
Pesona
Bandar Jakarta
Mudik Lebaran 2008
Liputan Khusus
Telisik
Leisure
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
Kelima bila dicermati krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara lain
sesungguhnya dipicu oleh keterikatan pada mata uang negara lain dan tidak pada dirinya
sendiri Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang kita sulit stabil Jika hard-currency
bergejolak kestabilan mata uang lain pun bergejolak
Keenam kenyataan saat ini menunjukkan uang tidak lagi dijadikan alat tukar tapi juga
sebagai komoditas perdagangan dan ditarik bunga dari setiap transaksi
peminjamanpenyimpanan uang Tidak hanya itu uang kini juga kerap dijadikan alat
spekulasi
Ketujuh dalam konsep ekonomi Islam uang harus mencerminkan sektor riil Jika ada
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif ini berarti mengurangi jumlah uang
beredar yang berdampak pada tidak jalannya perekonomian Kondisi ini berbeda dengan
kebijakan BI yang menyerap dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menyimpannya
Kedelapan dari aspek kelembagaan keberadaan bank sentral tidak mempersoalkan
adanya entitas individu Hal ini berbeda halnya dengan ekonomi Islam yang objeknya
kepada mukallaf secara individual
Moneter Islam Kita meyakini moneter Islam bisa menjadi solusi semua kekacauan ini Namun harus
diakui moneter Islam saat ini belum mampu menjawab sepenuhnya berbagai persoalan
moneter dunia
Moneter Islam masih dalam tahap pencarian guna kristalisasi diri karena terlahir di
tengah sistem moneter sosialis kapitalis Meskipun moneter Islam sudah mulai
diimplementasikan di sedikit negara dan juga komunitas-komunitas tertentu moneter
Islam masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar pada tataran tertentu
Keberadaan moneter Islam tidak cukup dengan hanya membeberkan fakta-fakta historis
dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya Oleh karena itu perumusan teori
dan praktik moneter Islam memerlukan rekonstruksi teori dan praktik moneter
konvensional Mengawalinya butuh pendekatan normatif yang kemudian dilengkapi
dengan pendekatan empiris positif dan induktif Kita masih menunggu
(-)
Index Koran
Berita sebelumnya
2008-09-27 113900
Persiapan Sebelum Mudik
2008-09-27 113300
Pembelahan Koalisi Islam dan Nasionalis
2008-09-26 094400
Politik Jenang dan Jeneng
2008-09-26 094200
Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama
2008-09-26 093400
Kebersamaan Idul Fitri 1429 H
REPUBLIKA TV
WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1
KOLOM
Hikmah
Analisis
Opini
Resonansi
Tajuk
Surat Pembaca
Ihwal
Kategori
Akademia
Arena
Berita Utama
Bisnis Global
Bisnis Syariah
Bursa dan Uang
City News
Ekonomi dan Bisnis
Hukum
Internasional
Iptek amp Kesehatan
Khazanah
Nasional
Olahraga
Pemilu
Politik
Sepak Bola
TV Guide
Warna
Wawasan
Cahaya Ramadhan
Bisnis amp Investasi
Otomotif
Pareto
Properti
Dialog Jumat
Haji amp Umrah
Deras
Urbana
Jalan-jalan
Pustaka
Kesehatan
Sengggang
Nostalgia
Boga
Berita
Wawancara
Belia
Korcil
Remaja
Solilokui
Pesona
Bandar Jakarta
Mudik Lebaran 2008
Liputan Khusus
Telisik
Leisure
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
2008-09-26 094400
Politik Jenang dan Jeneng
2008-09-26 094200
Rukyat Hilal Perspektif Nahdlatul Ulama
2008-09-26 093400
Kebersamaan Idul Fitri 1429 H
REPUBLIKA TV
WATCH Suasana Pedesaan Sapulidi 1
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 2
WATCH Pesona Alam Kampung Daun 1
KOLOM
Hikmah
Analisis
Opini
Resonansi
Tajuk
Surat Pembaca
Ihwal
Kategori
Akademia
Arena
Berita Utama
Bisnis Global
Bisnis Syariah
Bursa dan Uang
City News
Ekonomi dan Bisnis
Hukum
Internasional
Iptek amp Kesehatan
Khazanah
Nasional
Olahraga
Pemilu
Politik
Sepak Bola
TV Guide
Warna
Wawasan
Cahaya Ramadhan
Bisnis amp Investasi
Otomotif
Pareto
Properti
Dialog Jumat
Haji amp Umrah
Deras
Urbana
Jalan-jalan
Pustaka
Kesehatan
Sengggang
Nostalgia
Boga
Berita
Wawancara
Belia
Korcil
Remaja
Solilokui
Pesona
Bandar Jakarta
Mudik Lebaran 2008
Liputan Khusus
Telisik
Leisure
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
Arena
Berita Utama
Bisnis Global
Bisnis Syariah
Bursa dan Uang
City News
Ekonomi dan Bisnis
Hukum
Internasional
Iptek amp Kesehatan
Khazanah
Nasional
Olahraga
Pemilu
Politik
Sepak Bola
TV Guide
Warna
Wawasan
Cahaya Ramadhan
Bisnis amp Investasi
Otomotif
Pareto
Properti
Dialog Jumat
Haji amp Umrah
Deras
Urbana
Jalan-jalan
Pustaka
Kesehatan
Sengggang
Nostalgia
Boga
Berita
Wawancara
Belia
Korcil
Remaja
Solilokui
Pesona
Bandar Jakarta
Mudik Lebaran 2008
Liputan Khusus
Telisik
Leisure
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
Layarperakampdvd
Republika Online Penerbit Republika | Karir | Shop | Komunitas
Republika Koran Republika Koran | Republika E-paper | Hak Cipta | Redaksi
Pemasangan Iklan Pemasangan Iklan | 1 in 3 mini | Berita Teknologi
RSS-Feed | Podcast | Mobile | ROLyoursite
copy 2008 Republika Online Republika Company All Rights Reserved
Terms of service | Privacy guidelines | Advertise with us | About Us | Contact | FAQ
2008-09-29 070900
Sistem Ekonomi Syariah yang Sabar
Menunggu
Sofyan S Harahap Guru Besar FE Universitas Trisakti
Beberapa tahun lalu pada salah satu media nasional saya tulis sebuah judul artikel
Senjakala Sistem Kapitalis Pada 23 September 2008 sebagian besar koran Ibu Kota
membuat headlines besar dengan ide berakhirnya Wall Street
Wall Street adalah nama jalan di Manhattan New York sebagai lingkungan lokasi tempat
NYSE (New York Stock Exchange) Nasdaq dan beberapa perusahaan Keuangan dunia
seperti Merryl Lynch Goldman Sach Lehman Brothers dan Morgan Stanley berkantor
Berita di banyak media massa tersebut menunjukkan bukti pasar modal Amerika Serikat
sebagai bukti kesuksesan kapitalis akan berakhir Kenapa klaim ini terjadi
Lehman Brothers sudah collapse dan meninggalkan utang pada kreditor sebesar 34586
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
juta dolar AS menurut versi Reuter yang juga dikutip beberapa surat kabar nasional
Belum lagi kerugian pemilik saham pegawai dan runtutannya
Pemain pasar modal besar seperti Goldman Morgan Stanley sudah mengubah dirinya
tak lagi menjadi investor company yang banyak meraih keuntungan dari pasar modal
tetapi menjadi bank komersial saja Padahal selama ini cash cowmereka dari permainan
dealing uang dan modal di Wall Street
Meryl Lynch dan Bear Sterns beruntung karena dijual dan diselamatkan oleh Bank of
America sedangkan Fannie Mae dan Freddy Mac pemain utama dalam transaksi sub-
prime mortgage dan AIG (American International Group) beruntung karena di-bail out
oleh Pemerintah Federal Amerika AIG mendapat dana penyelamatan 85 miliar dolar AS
Pada waktu dan momentum yang sangat tepat sehari setelahnya pada 24 September di
beberapa media internasional dimuat pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad di
depan Sidang Umum ke-63 PBB di Manhattan New York yang mengklaim American
Empire Near Collapse Kekaisaran (politik dan ekonomi) Amerika sudah mendekati
tumbang
Charlest Geisst seorang profesor keuangan di Manhattan College menulis artikel Wall
Street A History Bahkan Morris Berman pada 2006 telah menulis buku yang sangat
komprehensif tentang kebangkrutan kekaisaran AS ini dengan judul buku best seller
Dark Ages America The Final Phase of Empire atau Abad Gelap Amerika Tahap Akhir
dari Kaisar
Majalah Time edisi September 29 mengangkat cover dengan menampilkan gambar
kerbau yang menangis Kerbau adalah simbol pasar uang dan modal yang melekat pada
Wall Street Di cover Time ditulis The Price of Greed How Wall Street took a mighty fall
and brought markets around the world down with it artinya Harga dari Kerakusan
Bagaimana Wall Street jatuh dan menyeret dunia jatuh bersamanya Time mengulas
bagaimana pasar modal dunia ikut jatuh Index Sensex (Mumbai) -52 London -94
Dubai -17 Shanghai -73 dan Singapura -59
Tidak belajar Bagaimana Pemerintah AS menopang keruntuhan sistem keuangannya Tampaknya
mereka sadar atau tidak belajar dari Indonesia yang melakukan pengucuran dana melalui
BLBI yang menelan uang rakyat hampir Rp 800 triliun yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan pembangunan kesejahteraan rakyat dialokasikan kepada para konglomerat
yang telah menggunakan dana yang diperolehnya dari industri perbankan secara tidak
hati-hati dan digunakan untuk kepentingan bisnisnya
Kegiatan itu dilakukan dengan melanggar ketentuan BI yang oknumnya juga ikut
menikmati manisnya BLBI Kita tinggal melihat panggung sandiwaranya digelar di
pengadilan sampai menjerat jaksa di Kejagung
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
Henry Hanson Menteri Keuangan AS meminta dana ke Kongres 700 miliar dolar AS
hampir setara dengan Rp 7000 triliun atau nyaris lima kali APBN kita untuk menopang
kebangkrutan industri keuangan dan pasar modal ini Dana sovereign (negara) juga sudah
banyak memberikan kucuran mulai dari bank Sentral Eropa sampai pada dana dari
Inggris India Jepang Australia dan Cina
Sudah tak terhitung dana rakyat (tax payer) yang digunakan untuk menebus keserakahan
segelintir orang ini dengan biaya seluruh rakyat Kerugian lain tentu tidak terhitung mulai
dari penurunan harga sebagian besar saham di seluruh dunia kehilangan pekerjaan
kerugian yang diakibatkan sistem pasar uang dan modal penurunan laba dan lain
sebagainya Menurut majalah Time kerugian itu akibat keserakahan pemain pasar modal
mulai dari CEO perusahaan investasi deal maker (broker) pemain spekulasi financial
engineer konsultan investor dan kreditor
Apakah Indonesia akan terpengaruh pada krisis keuangan di AS Jawabannya pasti akan
terpengaruh Jangankan Indonesia negara dengan perekonomiannya yang kuat sekalipun
seperti Eropa Jepang Cina dan India juga sudah merasakannya Bagaimana
menyikapinya
Indonesia pada hakikatnya adalah negara dengan rakyat yang memiliki ideologi dan
budaya yang berbeda dari apa yang terdapat di AS Perbedaan ini seharusnya juga
membedakan sistem politik ekonomi dan budayanya
Di Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan kita sudah mengenal sistem ekonomi yang
sebenarnya tidak bersifat kapitalis Hal ini bisa kita buktikan dari UUD 45 pasal 33 yang
mengindikasikan bahwa sistem ekonomi kita adalah bersifat kerja sama gotong-royong
dan kekeluargaan di mana peran negara sangat besar untuk melindungi kepentingan
rakyat Ini karena sumber kekayaannya harus digunakan sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan rakyat bukan orang seorang
Kendatipun entitas syariah yang dibangun HOS Tjokroaminoto tidak mengerucut
menjadi entitas formal pada era beliau akhirnya sejak 1992 hampir setengah abad
kemudian entitas formal bisnis syariah lahir melalui Bank Muamalat Indonesia
Kelahirannya diprakarsai ICMI atas restu dan dukungan Presiden Soeharto
Prestasi perbankan syariah serta entitas lain yang mengikutinya seperti asuransi hotel
pasar modal perusahaan investasi menunjukkan kinerja yang menakjubkan Bahkan
kinerjanya tidak hanya single bottom line yang bermuara pada laba perusahaan tetapi
justru menjadi triple-bottom line karena pada saat yang sama entitas itu melahirkan dana
zakat infak dan sedekah dana CSR serta dana untuk UKM yang lebih besar dan
tingkat ketaatan pada hukum positif dan syariat yang lebih tinggi
Perkembangan sistem keuangan perbankan pasar modal investasi asuransi ini juga
terjadi di AS dan Eropa dengan kinerja yang menakjubkan jumlah entitas lebih dari 300
dengan total aset 500 juta dolar AS Entitas perbankan ini menyentuh kebutuhan sistem
ekonomi dan keuangan Islam Kajian dan studi tentang ini bukan hanya di Indonesia
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)
tetapi juga sudah merambah ke berbagai negara termasuk universitas ternama di dunia
non-Muslim seperti di AS Inggris dan Australia
Apakah kebangkrutan sistem keuangan kapitalis sekarang ini dan berbagai krisis masa
lalu belum bisa menjadi pelajaran Krisis kali ini diduga akan lebih dahsyat dari depresi
ekonomi 1930-an Sistem kapitalisme dikenal dengan pengalaman krisis demi krisis dan
terbukti menimbulkan kerugian rakyat
Apakah hal ini belum cukup menjadi momentum pemicu bagi pemerintah kita yang
katanya demokrasi (memerhatikan kepentingan mayoritas) mengubah sistem ekonomi
dari yang volatile zalim dan merugikan itu ke sistem yang lebih sustainable seperti yang
terbukti dimiliki oleh sistem keuangan syariah Sampai kapan sistem ekonomi milik
Allah ini sabar menunggu
Ikhtisar - Indonesia akan terpengaruh krisis keuangan yang terjadi di AS
- Prestasi perbankan syariah dan entitas lain yang mengikutinya menunjukkan kinerja
yang menakjubkan
(-)