islam digest republika

7
REPUBLIKA Dr Imam Sukardi PTAIN Berperan Deradikalisasi WAWANCARA HLM C6 MUALAF HLM C8 Kompleks pemakaman ini menjadi salah satu bangunan paling spektakuler di Asia Tengah. HUSSEIN YEE Terinspirasi Kisah Umar bin Khattab SITUS HLM C2 REPUBLIKA AHAD, 31 JULI 2011 C1 MAKAM KHOJA AHMAD YASSAWI Jejak Keemasan Arsitektur Timurid Menurut Yee, Islam adalah agama perdamaian karena diciptakan untuk semua umat manusia. Oleh Heri Ruslan M arhaban, Ya Ramadhan. Selamat datang bulan yang amat istimewa. Bulan kesembilan dalam kalender Hijriah ini menempati posisi yang mulia dalam ajaran Islam. Betapa tidak. Pada bulan ini terjadi sederet peristiwa penting dalam sejarah peradaban manusia. Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, kitab suci yang menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia sehingga bulan ini dijuluki Syahr Alquran. “Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang tercantum dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 185,” tulis Ensiklopedi Islam. Di bulan ini pula umat Islam meraih kemenangan dalam Perang Badar. Bahkan, peristiwa penaklukkan kota Makkah (Fath Makkah) juga terjadi pada bulan yang bergelar Syahr Allah (bulan Allah) itu. Pada bulan inilah, Allah SWT memberikan pahala yang amat besar bagi setiap hamba yang berbuat kebaikan. Pada Ramadhan pula diturunkan Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Yang paling istimewa, pada bulan ini, lebih dari 1,5 miliar penduduk di seantero jagad yang beragama Islam akan menunaikan ibadah shaum atau puasa. Ramadhan bergelar Syahr as-Siyam karena pada bulan ini seluruh hamba Allah yang beriman diwajibkan untuk menunaikan puasa atau shaum selama satu bulan penuh. Kewajiban berpuasa ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” Umat Islam mulai diwajibkan untuk berpuasa pada tahun kedua Hijrah, saat memasuki bulan Ramadhan. Kewajiban menunaikan ibadah shaum dimulai setelah Rasulullah SAW menerima wahyu, surat al-Baqarah ayat 183. Lalu, apa yang disebut dengan puasa? Secara bahasa, puasa berasal dari bahasa Arab, shaum (jamaknya shiyam) yang bermakna al-Imsak (menahan). Sedangkan menurut istilah, puasa itu menahan makan dan minum serta semua yang membatalkan- nya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa adalah ibadah yang telah diwajibkan Sang Khalik kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan ibadah yang telah dilakukan sejak manusia hidup di muka bumi. Ibnu Katsir meyakini bahwa ajaran puasa sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa. Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adam berpuasa pada 10 Muharram sebagai rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah. Pendapat lainnya menyebutkan, Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari taman surga oleh Allah. Nabi Nuh AS pun bersama umatnya berpuasa. Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul, mengutip penjelasan Ibnu Majah yang menyebutkan bahwa, “Puasa Nuh adalah setahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha.” Nabi-nabi sesudahnya pun melakukan ibadah puasa. Puasa juga tak hanya dikenal dalam agama Islam. Agama dan keper- cayaan lainnya pun memiliki tradisi puasa. Tentu saja, caranya berbeda- beda. Puasa yang diwajibkan bagi umat Muslim yang beriman amatlah istimewa. Karena, inti kewajiban shaum adalah mencetak insan yang bertakwa. “HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, DIWAJIBKAN ATAS KAMU BERPUASA SEBAGAIMANA TELAH DIWAJIBKAN ATAS ORANG- ORANG SEBELUM KAMU AGAR KAMU MENJADI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA.” (QS AL-BAQARAH [2]: 183). GLOBALEXCHANGE.ORG

Upload: asmat

Post on 22-Mar-2016

261 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Ahad, 31 Juli 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Islam Digest Republika

R E P U B L I K A

Dr Imam Sukardi PTAIN Berperan Deradikalisasi WAWANCARA HLM C6

MUALAF HLM C8

Kompleks pemakaman ini menjadi salah satu bangunan palingspektakuler di Asia Tengah.

HUSSEIN YEETerinspirasi Kisah Umar bin Khattab

SITUS HLM C2

REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011 ● C1

MAKAM KHOJA AHMAD YASSAWIJejak Keemasan Arsitektur Timurid

Menurut Yee, Islam adalah agama perdamaian karena diciptakan untuk semua umat manusia.

Oleh Heri Ruslan

Marhaban, Ya Ramadhan. Selamat datang bulan yangamat istimewa. Bulan kesembilan dalam kalenderHijriah ini menempati posisi yang mulia dalam ajaranIslam. Betapa tidak. Pada bulan ini terjadi sederetperistiwa penting dalam sejarah peradaban manusia.

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, kitab suci yangmenjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia sehingga bulan inidijuluki Syahr Alquran. “Ramadhan adalah satu-satunya nama bulanyang tercantum dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 185,” tulisEnsiklopedi Islam.

Di bulan ini pula umat Islam meraih kemenangan dalam Perang Badar.Bahkan, peristiwa penaklukkan kota Makkah (Fath Makkah) juga terjadipada bulan yang bergelar Syahr Allah (bulan Allah) itu. Pada bulan inilah,Allah SWT memberikan pahala yang amat besar bagi setiap hamba yangberbuat kebaikan. Pada Ramadhan pula diturunkan Lailatul Qadar,sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Yang paling istimewa,pada bulan ini, lebih dari 1,5 miliar penduduk di seantero jagad yangberagama Islam akan menunaikan ibadah shaum atau puasa.Ramadhan bergelar Syahr as-Siyam karena pada bulan ini seluruh hambaAllah yang beriman diwajibkan untuk menunaikan puasa atau shaumselama satu bulan penuh.

Kewajiban berpuasa ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surahal-Baqarah [2] ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan ataskamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu agar kamu menjadi orang-orang yang ber takwa.” Umat Islam mulaidiwajibkan untuk berpuasa pada tahun kedua Hijrah, saat memasukibulan Ramadhan. Kewajiban menunaikan ibadah shaum dimulai setelahRasulullah SAW menerima wahyu, surat al-Baqarah ayat 183. Lalu, apayang disebut dengan puasa?

Secara bahasa, puasa berasal dari bahasa Arab, shaum (jamaknyashiyam) yang bermakna al-Imsak (menahan). Sedangkan menurut istilah,puasa itu menahan makan dan minum serta semua yang membatalkan-nya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa adalah ibadahyang telah diwajibkan Sang Khalik kepada umat-umat sebelum NabiMuhammad SAW. Puasa merupakan ibadah yang telah dilakukan sejakmanusia hidup di muka bumi. Ibnu Katsir meyakini bahwa ajaran puasasudah ada sejak zaman Adam dan Hawa.

Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari setiapbulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adamberpuasa pada 10 Muharram sebagai rasa syukur karena bertemudengan istrinya, Hawa, di Arafah. Pendapat lainnya menyebutkan, NabiAdam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari tamansurga oleh Allah.

Nabi Nuh AS pun bersama umatnya berpuasa. Al-Hafiz Ibnu Katsirdalam Kisah Para Nabi dan Rasul, mengutip penjelasan Ibnu Majah yangmenyebutkan bahwa, “Puasa Nuh adalah setahun penuh, kecuali hari IdulFitri dan Idul Adha.” Nabi-nabi sesudahnya pun melakukan ibadah puasa.

Puasa juga tak hanya dikenal dalam agama Islam. Agama dan keper-cayaan lainnya pun memiliki tradisi puasa. Tentu saja, caranya berbeda-beda. Puasa yang diwajibkan bagi umat Muslim yang beriman amatlahistimewa. Karena, inti kewajiban shaum adalah mencetak insan yangbertakwa. ■

“HAI ORANG-ORANG YANG

BERIMAN, DIWAJIBKAN ATAS

KAMU BERPUASA

SEBAGAIMANA TELAH

DIWAJIBKAN ATAS ORANG-

ORANG SEBELUM KAMU AGAR

KAMU MENJADI ORANG-ORANG

YANG BERTAKWA.”

(QS AL-BAQARAH [2]: 183).

GLO

BALE

XC

HAN

GE.O

RG

Page 2: Islam Digest Republika

C2REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011arsitektur

“Bapak Turki”. Begitu umat Islam diAsia Tengah menjuluki Syekh KhojaAhmad Yassawi, seorang sufi danpujangga agung dari abad ke-12 M.Syekh Yassawi terlahir pada 1093M di Ispidjab (Sayram). Tokoh sufi

sangat berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam diKazakhstan itu masyhur sebagai pendiri tarekatYassawiyyah.

Syekh Yassawi sangat terkenal dan dihormati di AsiaTengah. Dengan bahasa Turki, ia mempopulerkan Sufisme.Lewat sekolah teologi yang yang dirintisnya, ia mengubahYasi atau Turkistan menjadi salah satu kota paling pentingpada abad pertengahan di Asia Selatan. Ia juga dikenalsebagai filsuf dan negarawan yang paling hebat di zaman-nya.

Tokoh besar itu wafat pada 1166 M di Turkistan,sebuah kota di selatan Kazakhstan. Untuk menghormatisang ulama, pemimpin Dinasti Timurid, Timur Lenk mem-bangun sebuah makam yang megah. Bangunan makamSyek Yassawi yang megah itu dibangun Timur “SangPenakluk” pada 1389. Hampir dua abad setelah tokoh sufiterkemuka itu meninggal dunia.

Awalnya, Syekh Yassawi dikebumikan pada sebuahmakam yang kecil. Lalu, Timur Lenk memerintahkan agardibangun sebuah kompleks pemakaman yang besar untukmenghormati pujangga agung itu. Pembangunan makamatau mausoleum itu membutuhkan waktu selama 16tahun.

Belum selesai makam itu dibangun, Timur Lenk

meninggal dunia pada 1405 M. Sehingga, pembangunankompleks makam Syekh Yassawi pun terhenti. Meski bangunannya masih belum sempurna, mausoleum terse-but bertahan selama berabad-abad sebagai salah satukarya arsitektur terbaik warisan Dinasti Timurid.

●●●

Menurut laman arsitektur, Archnet, pembangunankompleks makam Yassawi itu merupakan karya pertamaarsitektur Timurid. Strukturnya berbentuk persegi empatdengan luas 45,8 x 62,7 meter dan tingginya 38,7 meter.Bangunan itu memanjang dari tenggara ke barat laut.Bangunan ini terdiri dari delapan ruang utama, 27 kamarkecil dan 12 gang. Semuanya berada di dalam satu bangunan yang terbagi menjadi dua lantai.

Setelah memasuki pintu masuk, pengunjung akandibawa ke sebuah aula besar persegi berukuran 18,2 x18,2 m yang disebut kazandyk (ruang tembaga). Bagianini ditutup oleh sebuah kubah batu terbesar di AsiaTengah dengan diameter sesuai panjang aula, 18,2 m. Ditengah kazandyk terdapat kuali perunggu yang digunakanuntuk ritual keagamaan.

Makam Syekh Yassawi (gur khana) terletak di bagianporos barat laut dan sarkofagus terletak tepat di tengahruangan tersebut. Ruang makam itu ditutup oleh kubahganda dengan atap bergaris. Kubah di bagian dalamdibuat setinggi 17 meter dan kubah luar dibuat di keting-gian 28 meter.

Bagian luar kubah dihiasi batu giok hijau heksagonal

dengan pola emas. Interiornya dihiasi stalaktit alabasteryang dikenal dengan nama muqarnas. Lantai aula danmasjid dilapisi oleh ubin hijau heksagonal.

Di bagian barat daya makam itu terdapat sebuahmasjid kecil yang berbentuk persegi empat dengan cerukdalam di salah satu sisinya. Masjid ini ditutup olehlengkungan kubah. Mihrab masjidnya dihiasi oleh mosaikfayans.

Selain dua ruangan penting tersebut, bangunan inimemiliki beberapa ruang pendukung seperti ruang makan(ash khana) dengan dapur (khalim khana) di bagianselatan, perpustakaan (kitab khana) di barat daya, istanakecil (aq saray) di bagian timur laut bangunan, sebuahmasjid dan sebuah sumur suci.

Bagian dalam bangunan ini dihasi dengan ornamengeometris berwarna biru terang dan bunga-bunga. Di

bagian luar mausoleum ini dilapisi oleh ubin kaca berben-tuk geometri dengan ornamen Kufik dan Suls yang diambildari Alquran. Dalam rencana awalnya, di kompleks makamitu akan dibangun dua menara. Sayangnya, rencana itu takterwujud karena proyek pengerjaannya terhenti pada1405.

●●●

Bahan utama yang dipakai untuk pembangunan mau-soleum ini adalah ganch, yaitu campuran dari semen, gips,dan tanah liat yang dibakar. Batu ini dibuat di daerahbernama Sauran. Lapisan tanah liat yang ditanam menca-pai kedalaman 1,5 meter menjadi pondasi bangunanuntuk mencegah rembesan air.

Dekorasi kompleks makam itu terkonsentrasi padabagian luarnya. Hampir semua bagian luar dihiasi denganubin kaca. Di bagian permukaan di sebelah utara, timur,dan barat dihiasi mosaik (hazarbaf) membentuk hamparanpola geometris dengan beberapa ukiran Kufik.

Meskipun setiap permukaan memiliki pola yangberbeda, ketiganya disatukan bersama dengan balutanbatu mosaik pada pola geometrisnya. Tiga permukaantersebut juga digabungkan dengan inskripsi Nakshi yangmenyambung.

Konstruksi mausoleum ini menjadi sangat penting bagiperkembangan teknologi bangunan. Arsitektur pemakam -an Syekh Yassawi sulit ditandingi, baik dari sisi konstruksimaupun inovasi artistiknya. Betapa tidak. Arsitektur mau-soleum itu memadukan kaligrafi, miniatur lukisan Persia,dan literatur yang melahirkan gaya artistik yang berbedayang dikenal sebagai gaya Timurid. Keseimbangan visualyang ditampilkan mausoleum itu telah menginspirasiarsitektur Mughal India, seperti Makam Humayun dan TajMahal.

●●●

Bangunan mausoleum Syekh Yassawi dibangun di atassisa-sisa benteng yang dulu pernah mengelilinginya.Makam ini terletak di timur laut Turkistan, sebuah pusatperdagangan kuno yang dulu dikenal dengan namaKhazret, lalu setelah itu bernama Yasi.

Arsitektur peninggalan Dinasti Timurid itu pertama kalimengalami restorasi pada 1907. Restorasi dilakukanuntuk melanjutkan pembangunan mausoleum. Selain itu,

juga membangun kembali dinding luar makam yang rusakberat setelah diserang oleh tentara Tsar pada 1864.

Di era kekuasaan Jenderal Tsar Chernyayev, wilayahTurkistan berada di bawah kekuasaan Rusia. Komplekspemakaman Syekh Yassawi pun dijadikan sebagai gudangmiliter. Pada 1884, sejumlah insinyur Rusia mulaimelakukan serangkaian upaya untuk melihat kerusakanbangunan.

Upaya ini terus dilakukan hingga 1930, namun tanpahasil. Selama periode itu, tentara Rusia juga menghan-curkan Mausoleum Rabia Sultan (putri dari Ulugh Beg)yang berdekatan dengan dengan kompleks Makam SyekhYassawi dan menggunakan batunya untuk membangunsebuah gedung.

Setelah Revolusi Rusia, sejumlah ulama Rusia yang

awalnya berbasis di Tashkent lalu kemudian ke Almatymelakukan studi yang rinci tentang berbagai aspek darimonumen tersebut. Kajian yang dilakukan dari 1951hingga 1989 itu berhasil membuka pemahaman terhadapsejarah Timurid dan arsitekturnya.

Para ulama Rusia itu pun memposisikan monumentersebut sebagai salah satu kunci untuk mengkaji arsitek-tur warisan Dinasti Timurid. Peran penting dari bahanpenelitian yang disediakan oleh Soviet terhadap penelitianMausoleum Syekh Yassawi tentu tak bisa diremehkan.

Kajian itu berhasil membongkar sebuah misteri danrahasia mengenai teori dan praktik arsitektur Timurid.Bahkan, para peneliti mampu mengungkap teknik inovatifkubah dan prasasti yang ditemukan di permukaan deko-rasi. Selama periode penelitian itu, dilakukan restorasibesar-besaran. Struktur bangunannya dibuat lebih stabil,dekorasinya dibuat sedemikian rupa sehingga menyeru-pai masa kejayaannya dulu.

Pemugaran dan renovasi terbaru bangunan bersejarahitu dilakukan dari 1992 hingga 2000. Proyek restorasi itudibiayai oleh Pemerintah Turki. Proyek ini menarik perhatian dunia arsitektur. Pemerintah Kazakhstanmenominasikan bangunan itu sebagai situs warisan duniaUNESCO.

Selama lebih dari enam abad, mausoleum SyekhYassawi telah menjadi simbol nasional dan bangunansejarah penting bagi Kazakhstan. Meski penguasa DinastiTimurid tak menyelesaikan pembangunan mausoleum itu,namun keunikan sejarah bangunan ini telah mengangkatstatusnya dibandingkan bangunan lain di Kazakhstan.Maklum saja, makam ini dibangun tokoh besar di AsiaTengah, Timur Lenk. ■ c02 ed: heri ruslan

MAKAM KHOJA AHMAD YASSAWI

ARSITEKTURTIMURID

Jejak Keemasan

KOMPLEKS PEMAKAMAN INI MENJADI SALAH SATU

BANGUNAN PALING SPEKTAKULER DI ASIA TENGAH.

FOTO-FOTO: ARCHNET

Page 3: Islam Digest Republika

Pada era kepemimpinanKhalifah Umar bin Khattab,ajaran Islam berkembangsemakin pesat. Wilayahkekuasaan Islam pun kianmeluas. Kawasan

Mesopotamia dan sebagian Persia yangdikuasai Dinasti Sassanid dari Persiaberhasil direbut pasukan tentara Muslim.

Satu per satu wilayah kekuasaanKekaisaran Romawi (Bizantium) juga dikua-sai umat Islam. Tak heran jika Mesir,Palestina, Suriah, Afrika Utara, dan Armeniaakhirnya menjadi milik Islam. Romawi ditak-lukkan pasukan tentara Muslim dalamPerang Yarmuk pada 636 M. Sedangkan,dominasi Dinasti Sassanid di Persia diakhiripasukan tentara Muslim pada 637 M dalamPerang Qadisiyyah, di dekat Sungai Eufrat.

Dalam petempuran itu, pasukan Islam dibawah komando Sa’ad bin Abi Waqqasberhasil mengalahkan kehebatan tentaraPersia. Bahkan, Jenderal Sasanid yangmasyhur, Rustam Farrukhzad, tewas dalampertempuran itu.

Sejak itulah Islam mulai bersemi di Irak.

Perlahan namun pasti, penduduk Irak pun

menjadi Muslim. Sebagai pemeluk Islam,

mereka harus menunaikan rukun Islam yang

lima. Salah satunya adalah menunaikan

ibadah haji. Saat itu, sempat terjadi masalah

karena penduduk Irak belum memiliki miqat.Miqat merupakan batas dimulainya

ibadah haji (batas-batas yang telah ditetap-kan). Apabila melintasi miqat, seseorangyang ingin mengerjakan haji perlu menge-nakan kain ihram dan memasang niat. Miqatdigunakan dalam melaksanakan ibadah hajidan umrah.

Sebelumnya, Rasulullah SAW telah mene-tapkan empat miqat bagi jamaah haji yangingin memasuki Tanah Suci, yaitu di

Dzulhulifah, Juhfah, Qarnul Manazil, danYalamlam. Penduduk Irak pun berbondong-bondong bertanya kepada Amirul Mukminintentang miqat bagi mereka.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkandari Ibnu Umar, ia berkata, “Ketika dua kotaini (Bashrah dan Kufah) dikuasai oleh Islam,orang-orang berdatangan menghadap Umardan berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin,sesungguhnya Rasulullah SAW telah mene-tapkan Qarnul Manazil sebagai miqat bagipenduduk Najd, tetapi tempat itu menyim-pang dari jalan yang kami lalui. Kalau kamiharus melewati Qarnul Manazil, kami meng -alami kesukaran.’ Umar berkata, ‘Coba kamulihat arah yang setentang dengan QarnulManazil pada jalan yang kamu lalui’.”Kemudian, Umar menetapkan Dzatu Irqsebagai miqat bagi mereka.

Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam

Athlas Hadith al-Nabawi, Dzatu Irq berartiasal mula sesuatu atau sesuatu yang sedikit.Tempat ini menjadi jalan bagi masyarakatIrak dan sekitarnya menuju Makkah.Lokasinya terletak 90 km dari Makkah, ter-letak di timur laut Tanah Suci.

“Tempat ini adalah daerah batas antaraNajed dan Tihamah, di dekat Authas,” ujar DrSyauqi. Di tempat itu terdapat banyakrumah, pepohonan, dan masjid. Airnyabersumber dari berbagai kolam yang ada ditempat tersebut. Daerah ini disebut denganIrq karena terletak di dekat Gunung Irq didekat lembah al-Aqiq.

●●●

Secara harfiah, miqat berarti lokasitempat seorang jamaah haji berihram,sebelum ia memasuki Tanah Suci. Miqatadalah pembatas antara Tanah Suci dantanah biasa yang mengelilinginya. Seorangjamaah haji atau umrah tidak boleh memasu-ki Tanah Suci tanpa berihram terlebihdahulu.

Miqat terbagi menjadi dua bagian: miqatzamani dan miqat makani. Miqat zamaniadalah yang berhubungan dengan waktu,yaitu kapan haji dilakukan. Dalam surah al-Baqarah ayat 189 disebutkan mengenai

ketentuan waktu haji. “Mereka bertanyakepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah,‘Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktubagi manusia dan (bagi ibadat) haji’.”

Sedangkan, miqat makani berhubungandengan tempat. Rasulullah telah menen-tukan empat lokasi miqat bagi jamaah hajiuntuk berihram. Hal tersebut didasarkanoleh hadis berikut. Ibnu Abbas RA berkata:“Bahwa Nabi SAW telah menentukan tempatpermulaan ihram bagi penduduk Madinah diDzulhulifah, bagi penduduk Syam di Juhfah,bagi penduduk Nejed di Qarnul Manazil, danbagi penduduk Yaman di Yalamlam.”

Dan, beliau bersabda, “Tempat-tempatitulah untuk (penduduk) mereka masing-masing dan untuk orang-orang yang datangdi tempat-tempat tadi yang bermaksudhendak mengerjakan ibadah haji dan umrah.Adapun orang-orang yang tinggal (di dalamdaerah miqat), maka dia (berihram) dari tem-patnya sehingga orang Mekah pun supayamemulai ihramnya dari Makkah pula.”

Untuk penduduk Madinah, Rasulullahmenetapkan Dzul Hulaifah yang sekarangdisebut dengan Abyar Ali. Juhfah menjaditempat miqat bagi penduduk Syam (Suriahdan sekitarnya). Juhfah ini terletak di padangtak berpenghuni di dekat Rabigh. Melakukanihram dari Rabigh dapat dikatakan berihramdi miqat karena letaknya sebelum Juhfah.Selain itu, desa Juhfah kini tidak ada lagisehingga Rabigh menjadi miqat bagi orangSuriah.

Untuk penduduk Nejed, miqatnya beradadi Qarnul Manazil yang kini disebut denganas-Sail. Tempat ini terletak sekitar 94 km disebelah timur Makkah atau sekitar 220 kmdari Pelabuhan Udara King abdul Aziz diJeddah. Dan bagi penduduk Yaman, miqatberada di Yalamlam yang berjarak 93 kmdari Makkah.

●●●

Orang yang melintasi miqat dengantujuan Makkah untuk berhaji ataumenunaikan umrah, wajib berihramdari miqat-miqat tersebut.

Disyariatkan kepada jamaah yang menem-puh perjalanan udara dan laut untuk bersuciterlebih dahulu sebelum menaiki keduatransportasi tersebut. Setelah mendekatidaerah miqat dari manapun mereka datang,para jamaah tersebut diwajibkan berihramlalu berniat umrah atau haji sambil bertal-biyah.

Seseorang tidak diwajibkan berihramapabila ia akan pergi ke Makkah untuktujuan niaga atau bekerja. Hal ini sesuaidengan hadis Rasulullah, “Miqat-miqat ituuntuk penduduk-penduduk wilayah itu, jugauntuk penduduk daerah lain yang hendakhaji atau umrah yang melintasi miqat-miqatitu.”

Hal ini pernah dilakukan Rasulullahketika datang ke Makkah pada saatPembebasan Makkah. Saat itu, Nabi SAWtidak berihram karena tidak sedang melak-sanakan umrah atau haji. Beliau bahkanmengenakan serban yang dililitkan pada topibaja.

Apabila seseorang tinggal di Makkah daningin berhaji, dia harus keluar dari kota suciitu menuju daerah miqat dan berihram disana. Setelah itu, barulah boleh masukkembali ke Makkah. Sedangkan yang rumah-nya jauh dari miqat, ia boleh memilih apakahakan berihram dari miqat terdekat atauberihram dari tempat tinggalnya.

Hal itu dijelaskan dalam hadis Rasulullahyang diriwayatkan Ibnu Abbas ketika beliaumenjelaskan ketentuan miqat. “Dan orangyang bertempat tinggal di kawasan sebelummiqat (diukur dari Makkah), tempat ihram-nya adalah dari keluarganya (rumahnya).Hingga, penduduk Makkah pun berihramdari rumahnya.” ■ c02 ed: heri ruslan

REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011situs C3D Z A T U I R Q

Miqat untukPenduduk Irak

MIQAT ADALAH

PEMBA TAS ANTARA

TANAH SUCI DAN TANAH

BIASA YANG

MENGELILINGINYA.

Jeddah Tempat Miqat?

Melaksanakan haji merupakanrukun Islam yang kelima.Perintah menunaikan ibadahhaji tercantum dalam

Alquran surah al-Hajj ayat 27. “Danberserulah kepada manusia untukmengerjakan haji, niscaya mereka akandatang kepadamu dengan berjalan kakidan mengendarai unta yang datang darisegenap penjuru yang jauh.”

Salah satu syarat yang harusdilakukan oleh para jamaah adalahdengan berihram sebelum memasukiTanah Suci. Rasulullah telah menentukandaerah-daerah mana saja yang menjadimiqat. Bahkan, masyarakat Makkahsekali pun harus melakukan ihram di luarKota Makkah apabila mereka inginmenunaikan ibadah haji atau umrah.

Lajnah Daimah untuk Riset Ilmiah danFatwa telah menetapkan jamaah haji takbisa berihram di Jeddah. Fatwa itu

dikeluarkan ulama Arab Saudi karenamunculnya buku berjudul Adillatul ItsbatAnna Jaddah Miqat.

Dalam buku itu, penulisnya berusahamenambah satu miqat tambahan di luarmiqat yang ada dan ditetapkan olehRasulullah SAW. Dalam buku tersebut,penulis beranggapan Jeddah menjadimiqat bagi orang yang datang denganpesawat. Itu karena perjalanan tersebutpara jamaah boleh menunda ihrammereka setelah sampai di Jeddah.

Menurut penulis buku itu, Jeddahsejajar dengan dua miqat, yaitu Juhfahdan Sa’diyah. Menurut Lanjah Daimah,hal ini sangatlah keliru karena Jeddahberada di dalam wilayah miqat. Orangyang datang ke Jeddah berarti sudahmelalui salah satu miqat yang ditetapkanoleh Rasulullah atau berada dalam posisisejajar dengannya baik di darat, laut,maupun udara. ■ c02 ed: heri ruslan

● Bandara King Abdul Aziz, Jeddah

BIGCACHE.GOOGLEAPIS.COM

Page 4: Islam Digest Republika

Oleh Heri Ruslan

NABI IBRAHIM AS

TERKENAL DENGAN

KEGEMARANNYA

BERPUASA, TERUTAMA

PADA SAAT HENDAK

MENERIMA WAHYU DARI

ALLAH SWT.

Tradisi dan kewajiban puasa takhanya berlaku pada umat NabiMuhammad SAW. Surah al-Baqarah [2] ayat 183, yangmenjadi landasan perintahberpuasa bagi umat Rasulullah,

menyebutkan bahwa kewajiban ibadahpuasa telah diberikan kepada umat-umatsebelumnya.

Menurut sejarawan Muslim legendaris,Ibnu Katsir, ajaran puasa sudah ada sejakzaman Adam dan Hawa. Nabi Adam, kata dia,berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakanbahwa Adam berpuasa pada 10 Muharamsebagai rasa syukur karena bertemu denganistrinya, Hawa, di Arafah.

Riwayat lain menyebutkan, Nabi Adamberpuasa sehari semalam pada waktu ditu-runkan dari taman surga oleh Allah. Ada jugayang mengatakan Adam berpuasa 40 hari 40malam setiap tahun. Pendapat lainnya menga takan Adam berpuasa dalam rangka

mendoakan putra-putrinya. Selain itu, ada pula yang menjelaskan,

Adam berpuasa pada hari Jumat untuk mengenang peristiwa penting, yakni dijadi -kan nya dia oleh Allah, hari diturunkannya kebumi, dan diterimanya tobat Adam oleh Allah.

“Sesungguhnya Allah menjadikan Adampada hari Jumat, diturunkan di bumi pada hariJumat, dia bertobat kepada Allah atas dosanyamemakan buah khuldi pada hari Jumat, danwafat pun pada hari Jumat.” (HR Bukhari).

Walaupun dalam Alquran maupun hadistidak dijelaskan bagaimana bentuk puasaAdam dan generasi sesudahnya, tetapi adapetunjuk-petunjuk bahwa agama-agama yangdibawa oleh para rasul terdahulu itu adalahagama monoteisme yang mengajarkan keper-cayaan pada keesaan Tuhan (Allah).

Lalu, bagaimana dengan Nabi Nuh AS.Menurut sebuah riwayat, Nabi Nuh yangberpuasa selama tiga hari setiap bulan sepan jang tahun, seperti puasanya NabiAdam. Nabi Nuh juga memerintahkan kaum -nya untuk menyembah Allah dan berpuasaketika mereka berbulan-bulan hidupterkatung-katung di dalam perahu besar ditengah samudera luas akibat bencana banjirbesar, seraya bertobat kepada Allah.

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Kisah ParaNabi dan Rasul, mengutip Ibnu Majahtentang puasa Nuh. Rasulullah SAW pernahbersabda, “Puasa Nuh adalah satu tahunpenuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha.”

Dalam riwayat lainnya, Abu Qatadah dariZaid bin Rabah Abu Faras, mendengarAbdullah bin Amr berkata, Saya mendengarRasulullah SAW bersabda, “Nuh berpuasasatu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri danIdul Adha. Daud berpuasa setengah tahun.Ibrahim berpuasa tiga hari setiap bulan,berpuasa satu tahun dan berbuka satutahun.” Menurut Ibnu Katsir, hadis itu dican-

tumkan al-Haitsami pada ath-Thabari.“Namun, saya belum mendapatkannya,” kataIbnu Katsir.

Nabi Ibrahim AS juga terkenal dengankegemarannya berpuasa, terutama pada saathendak menerima wahyu dari Allah, yangkemudian dijadikan suhuf Ibrahim itu. Puasamenurut agama Ibrahim dilaksanakan olehIsmail, putra Ibrahim yang terkenal taatberibadah; dan puasa Ibrahim diikuti pulaoleh Ishaq (putra Ibrahim dari Sarah).

Nabi Ya’qub terkenal sebagai orang tuadan rasul yang gemar berpuasa, terutamauntuk keselamatan putra-putranya.Sementara Nabi Yusuf berpuasa ketikaberada dalam penjara bersama para ter-hukum lainnya. Kebiasaan berpuasa ini jugabeliau terapkan ketika menjadi pembesarMesir dan menjabat sebagai menteriperekonomian negeri tersebut. “Karena akukhawatir apabila aku kenyang, nanti akuakan melupakan perut fakir miskin,” ujar

Nabi Yusuf.Sedangkan Nabi Yunus berpuasa dari

makan dan minum saat berada dalam perutikan besar selama beberapa hari, kemudianberbuka puasa setelah dimuntahkan kembalidari dalam perut ikan itu. Untuk berbuka,dikisahkan, beliau memakan buah semacamlabu yang tumbuh di tepi pantai.

Nabi Ayub berpuasa pada waktu hidupdalam serba kekurangan dan menderitapenyakit selama bertahun-tahun, sampaiakhirnya lepas dari cobaan itu. Nabi Syuaibterkenal kesalehannya dan sebagai orang tuayang banyak melakukan puasa dalam rangkabertakwa kepada Allah, di samping dalamrangka hidup sederhana dan untuk kelestari-an generasi sesudahnya.

Nabi Musa berpuasa selama 40 hari 40malam dalam persiapan menerima wahyudari Allah di Bukit Sinai. Hal yang sama jugadilakukan oleh Nabi Ilyas ketika akan pergike Gunung Horeb untuk menerima wahyudari Allah. Sedangkan, Nabi Isa mulaiberpuasa ketika mulai tampil di muka umumuntuk menyatakan dirinya sebagai rasul.

Nabi Daud biasa berpuasa secara berse-lang, sehari berpuasa dan sehari tidakberpuasa. Dalam Perjanjian Lama disebutkanbahwa Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari

pada waktu putranya sakit keras. Untukmemohon kesembuhan dari Allah bagiputranya itu, dia berpuasa sambil menutupdiri dalam kamarnya, dan terus-menerusmenangis karena sedih. Pada hari ketujuhdari puasanya itu, putranya meninggal dunia.Setelah mengetahui itu, dia tidakmeneruskan puasanya lagi.

Jadi, boleh dibilang tradisi puasa samatuanya dengan peradaban manusia. Menurutulama terkemuka, Syekh Wahbah az-Zuhaili,kewajiban puasa Ramadhan bagi umat NabiMuhammad SAW mengandung begitu ba -nyak faidah, baik material maupun spiritual.

“Pelaksanaan puasa merupakan perwu -jud an ketaatan terhadap perintah Allah SWT,yang dapat menjauhkan seorang Muslim darisiksaan Allah SWT, karena puasa merupakansarana penebus dosa,” ujar Syekh az-Zuhaili.Selain itu, kata dia, puasa juga menjadisarana pendidikan moral yang dapatmelahirkan perangai-perangai luhur.

Menurut Syekh az-Zuhaili, puasa bisamenjadi alat yang ampuh untuk memerangihawa nafsu. Puasa mengajarkan kejujuran,kesabaran, kedisiplinan, menjernihkan pikiran.Dalam konteks hubungan sesama manusia,puasa dapat menumbuhkan rasa kasih sayangdan persaudaraan yang tinggi. ■

C4tema utama C5tema utamaREPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011 REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011

Oleh Heri Ruslan

Secara bahasa, puasa berasaldari bahasa Arab, Shaum(jamaknya Shiyam) yangbermakna al-Imsak (menahan),sedangkan menurut istilah,puasa itu menahan makan dan

minum serta semua yang membatalkannyadari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Ulama terkemuka Syekh Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan puasa sebagaimenahan diri dari segala keinginansyahwat, perut serta faraj (kemaluan), dandari segala sesuatu yang masuk kekerongkongan, baik berupa makanan,minuman, obat, dan semacamnya padawaktu tertentu—mulai terbit fajar hinggaterbenam matahari.

Menurut Syekh az-Zuhaili, puasadilakukan oleh Muslim yang berakal, tidakhaid, dan juga tidak nifas denganmelakukannya secara yakin. Setiap Muslimyang beriman diwajibkan berpuasa selamasatu bulan penuh pada bulan Ramadhan.Perintah berpuasa telah ditegaskan dalamsurah al-Baqarah [2] ayat 183:

“Hai orang-orang yang beriman, diwa-jibkan atas kamu berpuasa sebagaimanatelah diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu agar kamu menjadi orang-orangyang bertakwa.”

Perintah berpuasa Ramadhan bagiumat Nabi Muhammad SAW mulai turunpada 10 Sya’ban, satu setengah tahunsetelah umat Islam hijrah ke Madinah.“Ketika itu, Nabi Muhammad baru sajadiperintahkan untuk mengalihkan arahkiblat dari Baitulmakdis (Yerusalem) keKa’bah di Masjidil Haram, Makkah, ArabSaudi,” tulis Ensiklopedi Islam.

Puasa Ramadhan dimulai ketika melihat

atau menyaksikan bulan pada awalbulan tersebut. Apabila langitdalam keadaan berawanyang mengakibatkanbulan tak dapatdilihat dan disak-sikan, bulanSya’ban disempurnakanmenjadi 30 hari.

Kewajibanpuasa sebulanpenuh padaRamadhan barudimulai pada tahunkedua Hijriah. Itu artinya,umat Nabi Muhammad SAWsecara turun-temurun telah melakukanpuasa wajib di bulan Ramadhan selama1.430 kali. Tahun ini, Ramadhan memasukitahun 1432 H. Lalu, apakah ada kewajibanpuasa bagi umat Rasulullah sebelum puasaRamadhan?

Sebelum turunnya ayat yang memerin-tahkan puasa wajib di bulan Ramadhan,menurut H Sismono dalam Puasa padaUmat-Umat Dulu dan Sekarang, padamulanya kaum Muslimin memandangpuasa Asyura (10 Muharam) sebagai haripuasa wajib mereka. Keyakinan tersebutmungkin mengacu kepada puasa yangdilaksanakan umat Yahudi pada Hari RayaYom Kippur yang jatuh pada tanggal 10bulan Tishri.

Hari Asyura merupakan hari raya terbe-sar umat Yahudi dan hingga saat ini masihdirayakan oleh orang-orang YahudiKhaibar (dekat Madinah). Mereka yangmelaksanakan puasa pada hari itu akanmengenakan pakaian yang serbaindah,berbelanja makanan, minuman, dan lainsebagainya.

Imam Syafii pernah mengutip hadisNabi SAW yang menyatakan, “Sangatdisukai berpuasa tiga hari, yakni harikesembilan, kesepuluh, dan kesebelasMuharam.” Imam Hanafi juga berkata, “Takada yang salah dalam urusan hari Asyura,selain berpuasa pada hari itu saja. Orang-orang Rawafidh mengada-adakan bid’ahkesedihan pada itu; orang-orang jahil Sunimengada-adakan bid’ah kesukaan.’’

Menurut riwayat lain, sebelum turun-nya perintah puasa Ramadhan, Rasulullahbersama sahabat-sahabatnya serta kaumMuslimin melaksanakan puasa pada setiaptanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulanQomariyah. Selain itu, mereka juga biasaberpuasa tanggal 10 Muharam, sampaidatang perintah puasa wajib di bulanRamadhan.

Berdasarkan penjelasan di atas, tam-

paklah bahwa puasaAsyura tak ada

hubungannyadengan peringatanwafatnya Husainbin Ali bin AbiThalib yang biasadiperingati oleh

penganut Syiah.Namun demikian,

sebagian umat Islam,termasuk di Indonesia,

ada yang rutin melak-sanakan puasa Asyura.

Rasulullah pun terbiasa berpuasa padahari Asyura. Bahkan,  Rasul SAW memerin-tahkan kaum Muslimin untuk juga ber -puasa pada hari itu. Menurut Ibnu UmarRA, Rasulullah pernah berpuasa pada hariAsyura dan menyuruh dia (Ibnu Umar)untuk berpuasa juga. Namun, saat datangperintah puasa Ramadhan, puasa Asyuraitu ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.

Tentang perintah Rasulullah untukberpuasa Asyura, menurut Bukhari, Ahmaddan Muslim adalah sesudah beliau tiba diYatsrib (Madinah). Tepatnya, sekitar setahunsetelah Rasul SAW dan sahabat-sahabatnyatinggal di Madinah. Menurut riwayat, RasulSAW tiba di kota itu pada Rabiul Awal,sedangkan perintah puasa Asyura itu disam-paikan pada awal tahun kedua.

Kemudian, pada tahun kedua hijrahsaat memasuki bulan Ramadhan, turunlahwahyu yang berisi perintah kepada umatIslam akan diwajibkannya puasa padabulan Ramadhan. Dan puasa Asyura hanyasatu kali dilaksanakan sebagai puasawajib.

Wajib puasaPerintah untuk melaksanakan puasa

Ramadhan ini diwajibkan kepada setiapMuslim, terutama yang sudah dewasa(baligh), dan tidak diwajibkan pada anak-anak, orang sakit, tua, dan lemah, sertaorang yang sedang dalam perjalanan(musafir). Kewajiban itu berlaku selamasebulan dalam setahun.

Mengapa puasa itu diwajibkan padabulan Ramadhan, tidak di bulan lainnyaseperti Syawal, Muharram, Rabiul Awal,atau lainnya? Tidak ada penjelasan yangkomprehensif mengenai masalah ini. Tentusaja, semua itu adalah rahasia Allah.

Namun, sejumlah pihak menduga, adabeberapa hal yang menjadi sebab diwa-jibkannya puasa pada bulan itu, yaknipada bulan tersebut Allah menurunkan

wahyu pertama Alquran kepada NabiMuhammad. Menurut pendapat yang muk-tabar, wahyu pertama diturunkan padamalam 17 Ramadhan saat Rasul SAWsedang bertafakur di Gua Hira. Dan padamalam itu pula, Rasul SAW dikukuhkansebagai Nabi dan Rasul Allah SWT.

Selain itu, pada bulan Ramadhan ter -dapat satu malam yang kemuliaannya lebihbaik daripada seribu bulan. (QS Al-Qadar[97]: 1-5). Itulah malam Lailatul Qadar. Dankeutamaan lainnya yang terdapat padabulan Ramadhan dan tidak ditemukan dibulan lainnya adalah shalat Tarawih.

Rasulullah SAW bersabda, barang siapayang berdiri melaksanakan shalat malamdi bulan Ramadhan, dengan penuhkeimanan dan keikhlasan (karena Allah),maka diampuni segala dosa-dosanya yangtelah lalu. (HR Bukhari). ■

PERINTAH BERPUASA

RAMADHAN BAGI UMAT

NABI MUHAMMAD SAW

MULAI TURUN PADA

10 SYA’BAN, SATU

SETENGAH TAHUN

(18 BULAN) SETELAH

UMAT ISLAM HIJRAH

KE MADINAH.

Oleh Syahruddin El-Fikri

HSismono dalam bukunya yangberjudul Puasa pada Umat-umatDulu dan Sekarang menyebutkan,puasa sudah dikenal oleh bangsadan kaum yang hidup sebelum

datangnya Islam. Seperti puasa yang dilakukanoleh bangsa Mesir kuno, Yunani kuno, RomawiKuno, Zoroaster, Majusi, Yahudi, Nasrani, Cinakuno, Jepang kuno, Buddha, Hindu, Manu, danKonghucu.

Caranya puasanya pun bermacam-macam.Tentu saja, tujuan dan motivasi puasa setiapagama pun berbeda-beda. Semua itu menun-jukkan bahwa puasa merupakan tradisi dankebiasaan dalam setiap agama dan umat-umatterdahulu. Berikut ini tradisi puasa pada peradaban dan agama lain:

BANGSA MESIRPemeluk agama Mesir kuno (penyembah

berhala) melakukan puasa untuk menghormatituhan matahari dan Sungai Nil sebelum adanyatuhan-tuhan lainnya. Pengabdian kepada mata-hari dan Sungai Nil tersebut karena manfaatyang mereka rasakan.

Orang-orang Mesir kuno juga melakukanpuasa agar bisa menjalin hubungan denganpara dewa. Karena itu, mereka mendirikan kuil-kuil pemujaan. Upacara pemujaan terhadappara dewa ini secara teoretis dibawakan olehSang Raja, tetapi kenyataannya sering jugadibawakan oleh deputi atau para pendetanya.

YUNANI KUNOPuasa juga dikenal di kalangan pemeluk

agama Yunani kuno. Puasa tersebut dilak-sanakan oleh laki-laki maupun perempuannya.Bagi kaum perempuan Yunani kuno, puasasangat dipentingkan sebagai kewajiban yangdatang dari para pendeta atau mereka wajibkansendiri.

Orang-orang Yunani kuno mengambil tradisipuasa orang-orang Mesir kuno, kemudianmereka mewajibkan puasa tersebut di kalanganmereka. Meski mengadopsi tradisi Mesir kuno,namun puasa orang Yunani kuno dikerjakandengan tata cara mereka sendiri. Misalnya, parawanita melakukan puasa dengan cara duduk diatas tanah dengan menunjukkan perasaan dukanestapa. Sebagian orang Yunani kuno berpuasabeberapa hari secara berturut-turut, terutamamenjelang peperangan berlangsung.

ROMAWI KUNOPemeluk agama Romawi kuno sebagaimana

halnya dengan bangsa Yunani (Hellas) menganut politeisme, yakni menyembahbanyak dewa. Mahadewa Yunani bernamaZeus, sedangkan mahadewa bangsa Romawiadalah Yupiter.

Orang-orang Romawi kuno berpuasa pada

hari-hari tertentu, terutama ketika menghadapimusuh, dengan maksud agar memperolehkemenangan. Mereka biasa berpuasa padaOktober yang biasa disebut puasa Ceres.Kebiasaan ini kemungkinan pengaruh dariorang-orang Yunani Hellenis yang berpuasadalam rangka memuja dewa Attis.

YAHUDI

U mat Yahudi atau Bani Israil adalah ketu-runan Ya’qub putra Ishaq putra Ibrahim.

Ya’qub itulah yang biasa dipanggil Israil. UmatYahudi adalah umat yang taat dalam keper-cayaan mereka terhadap Taurat, taat beribadah,dan kaya dengan upacara keagamaan.

Puasa pada umat Yahudi tidak kita dapatiuraian secara rinci dan jelas dalam kitab Taurat(Perjanjian Lama), kecuali sekadar pujian dananjuran saja kepada yang melakukannya.Mereka berpuasa, sebagaimana puasa yangdilakukan oleh Nabi Musa sewaktu menerimawahyu di Bukit Sinai.

ZOROASTER

K ebiasaan berpuasa juga dikenal di kalang -an para pemeluk agama Zoroaster. Agama

ini dikenal pada abad ke-8 SM di Persia. Dikalangan pemeluk Zoroaster dikenal puasayang disebut ‘puasa tolak bala bencana’ (depre-cated fasting).

Namun, dalam kitab al-Milal Wan-Nihal ter-dapat keterangan bahwa agama tersebutmelarang seseorang berpuasa. Karena, agamaZoroaster mengajarkan agar seseorang bekerja

keras, sedangkan puasa hanya akanmelemahkan tenaga untuk bekerja. Zoroasterjuga melarang orang mengurangi makan danminum. Bahkan, memerintahkan orangmemakan makanan yang baik-baik, sehat dansempurna.

MANUPuasa juga dikenal di kalangan para pemeluk

agama Manu, sebuah keyakinan yang lahirpada abad ke-3 SM di wilayah Babilonia. Manu,seorang bekas pendeta Nasrani, mengajarkankehidupan zuhud, hidup serba sederhana danharus menyingkirkan diri dari pergaulanmasyarakat, bahkan tidak perlu membangunsesuatu pun.Umumnya para pengikut Manuisme mengang-gap puasa sebagai bentuk ibadah yang suci danluhur. Puasa menurut Manuisme, merupakanajaran yang tampak sebagai usaha menekannafsu-nafsu jahat.

CINA KUNOMasyarakat Cina kuno yang menganut ajaran

Taoisme dan Konfusianisme juga mengenaltradisi berpuasa. Orang-orang Cina kunoberpuasa pada hari-hari biasa, sedangkan padahari-hari tertentu seperti ketika terjadi banyakfitnah dan bencana, mereka mengharuskan diriberpuasa, dengan tujuan agar terhindar darifitnah dan bencana itu.

Sementara itu, orang-orang Tibet membia -sakan menahan diri dari makan dan minumselama 24 jam berturut-turut tanpa makansedikit pun, sampai-sampai air liur pun tidakboleh ditelan, dengan tujuan magis maupunreligius.

SINTOMenurut catatan kuno, agama Shinto di

Jepang dikatakan orang sebagai agama yangpara penganutnya dikenal sebagai ‘orang-orangyang berpantang’. Siapa saja tidak boleh menyi -sir rambut, mencuci, makan daging, maupunmendekati wanita-wanita. Kedudukan badanhukum alim-ulama yang turun-temurun dandisebut dengan Imbe, berfungsi untuk me -nyiap kan selamatan-selamatan bagi para dewa,karena telah melakukan pantang dari segalapengotoran atau segala hal yang tidak suci.

KRISTENDi dalam kitab Injil atau Perjanjian Baru yang

diimani oleh umat Kristen, baik itu KatolikRomawi, Kristen Protestan, maupun KristenAdvent memang tidak kita dapati ajarantentang puasa secara jelas dan rinci, selainsekadar sebutan bahwa puasa sebagai bentukibadat yang terpuji dan sanjungan bagi orang-orang yang berpuasa.

Dalam Injil Barnabas bisa ditemukan secarapanjang lebar tentang ajaran puasa sebagaisyariat yang diwajibkan, yang bersumber pada

puasa yang dijalankan oleh Yesus sendiri,seperti tersebut dalam kutipan surat 14 ayat 1-6. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwaYesus berpuasa selama 40 hari 40 malam.

Dengan munculnya Paulus yang menga-jarkan Paulinisme, maka ajaran puasa dalamPerjanjian Baru menjadi berubah, bahkan diha-puskan, karena dianggap sebagai syariat yangmemberatkan para pengikut Kristus dan diang-gap sebagai penghalang bagi orang-orang yangakan menganut Paulinisme. Karena itu, Paulustidak memperketat atau mempertegas ajaranpuasa; bahkan sekarang umat Kristen tidak lagimengenal kewajiban puasa.

Dr Ahmad Shalabi dalam buku PerbandinganAgama memaparkan, puasa di kalangan umatNasrani meliputi puasa hari Rabu yang meru-pakan hari pengkhianatan terhadap Nabi Isahingga tertangkap, dan puasa pada hari Jumat.Sesudah itu puasa Natal selama 43 hari yangberakhir pada hari Natal, dan puasa Agungselama 55 hari, yang 40 hari merupakan puasayang dilakukan Nabi Isa ditambah dua minggu(dua pekan) sebagai persiapan dan penderitaan.Dalam menjalankan puasa-puasa tersebutmereka tidak dibenarkan memakan daginghewan apa pun juga atau apa saja yang bersifathewani. Yang dibolehkan hanyalah jenis-jenistumbuhan.

HINDU

R itual berpuasa juga dikenal di kalangan parapendeta Hindu (Brahmana). Para pengikut

Brahmanisme memang dikenal sangat fanatik,sangat patuh terhadap perintah puasa yangdibuat oleh para pendeta Brahma. Sejak masakanak-kanak para pengikut Brahmanisme telahmengenal aturan puasa yang sangat keras. Ter -utama pada aliran Yogi, ada yang berpuasa sam -pai 10 hari atau 15 hari bahkan lebih lama lagidari itu, tidak memakan sesuatu apa pun, ataupaling tidak hanya minum beberapa tetes air.

Penganut Hindu-Brahma juga terbiasaberpuasa pada hari ke-11 setelah munculnyabulan baru dan bulan penuh. Sementara pemujaSyiwa juga berpuasa tiap hari Senin padaNovember. Wanita-wanita Hindu lama (kuno)biasa berpuasa kalau suami atau kekasihmereka pergi berperang. Kebiasaan ini teruta-ma dilakukan oleh para wanita di kalangankeraton, dengan alasan agar menang perang.

Para penganut Hindu di Bali hingga sekarangmasih melaksanakan ajaran puasa, terutamapada Hari Raya Nyepi, yaitu hari raya per -gantian tahun Saka, yang berselisih 78 tahundari tahun Masehi.

BUDDHA

P uasa dalam ajaran Buddhisme berhubun-gan dengan perbuatan-perbuatan normal

(biasa) yang digemari oleh kalangan kebiaraan,yaitu tidak makan antara pukul 12 siangsampai pagi hari berikutnya. Tetapi, tetapdibolehkan meminum air selama berpuasa. Inimerupakan kebiasaan harian para pendetaBuddha.

Cara ini diikuti oleh orang-orang luar sebagaitata tertib yang mempunyai faidah khusus danyang menjadi kewajiban pada waktu liburanagama Buddha, yakni pada bulan baru bulanpurnama. Sedangkan di kalangan pendetaVajjiam, mereka hanya dibolehkan makan padawaktu matahari tergelincir.

TASAWUFPraktik puasa bagi para penganut tasawuf

(kaum sufi) merupakan praktik ibadah yangtidak asing, bahkan merupakan salah satu darimacam-macam disiplin ibadah dan syariat yangharus dilaksanakan dengan sepenuh ketaatan,kecintaan, keikhlasan, kezuhudan, ketakwaan,keimanan, kerendahan diri, dan penuh harap.Sehingga, bisa dikatakan puasa bagi kaum sufimerupakan persiapan dan jalan menuju makri-fat. Untuk itu, mereka melaksanakan puasa,baik yang wajib maupun yang sunah.

KEBATINANPuasa di kalangan penganut kebatinan di

Indonesia sangat banyak variasinya. Begitujuga dengan dasar dan motifnya, sesuai denganmacam alirannya. Misalnya, puasa pati geniyang dilakukan selama sembilan hari penuh.Selama delapan hari berpuasa biasa denganberbuka sedikit ketika terbenam matahari;sedangkan pada hari kesembilan tidak berbukapuasa hingga hari berikutnya pukul 09.00 baruberbuka. Mereka pantang makan lauk pauk,makan sayuran, dan lainnya. Serta ada pulaaliran kebatinan yang mengajarkan puasa tiapSenin dan Kamis. ■ ed: Heri Ruslan

TRADISI PUASA DALAM AGAMA LAIN

Oleh Heri Ruslan

Puasa merupakan salah satu ibadahyang sangat mulia dan disyariatkandalam Islam. Dan setiap ibadah itu,tentu saja mengandung hikmah dan

tujuan. Shalat misalnya, tujuannya adalahmencegah perbuatan keji dan mungkar. (QS al-Ankabuut ayat 45).

Demikian pula dengan puasa, tujuannyasecara tegas dijelaskan dalam Alquran surahal-Baqarah [2]: 183 adalah untuk membentukpribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah,yakni mengerjakan semua perintah Allah danmenjauhi semua yang dilarang Allah.

Berkaitan dengan hal ini, Rasul SAW mene-gaskan bahwa sesungguhnya puasa itu adatiga tingkatan, yakni puasanya orang awam,puasa khawas, dan puasanya khawasulkhawas. Puasanya orang awam (umum)adalah sekadar menahan haus dan lapar dari

terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Sedangkan puasanya orang khawas adalah

me nahan makan dan minum serta semua per-buat an yang membatalkannya. Misalnyamulutnya ikut berpuasa dengan tidak berkatakotor, men c aci, mengumpat, atau mencelaorang lain. De mi kian juga dengan tangan dankakinya dipergunakan untuk perbuatan yangbaik dan terpuji. Sementara telinganya hanyadipergunakan un tuk mendengarkan hal-halyang baik. Puasa kha was ini adalah puasanyaorang yang alim dan fakih.

Adapun puasanya khawasul khawas adalahtidak hanya sekadar menahan makan danminum serta hal-hal yang membatalkannya, ter-masuk menahan seluruh anggota pancaindera,

tetapi hatinya juga ikut berpuasa. Menurut paraulama, inilah jenis puasanya para Nabi danRasul Allah. Puasa yang demikian itulah yangakan diberikan oleh Allah secara langsung.

Sesungguhnya seluruh amal anak Adam ituuntuk diri mereka sendiri, kecuali puasa.Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akanmembalasnya. (Hadis Qudsi).

Puasa yang mampu mencegah dirinya dariperbuatan keji dan mungkar inilah yangmampu membentuk pribadi Muslim yangbertakwa sebagaimana penjelasan QS Al-Baqarah [2] ayat 183 di atas.

Ahli Tafsir terkemuka Muhammad Ali a-Sa -buni mengatakan, ibadah puasa memiliki yangsangat besar. Pertama, puasa menjadi sarana

pendidikan bagi manusia agar tetap bertakwakepada Allah SWT. Kedua, puasa merupakanmedia pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaandalam me nempuh dan melaksanakan perintahAllah SWT.

Ketiga, puasa menjadi sarana untukmenumbuhkan rasa kasih sayang dan per-saudaraan terhadap orang lain sehinggatumbuh rasa empati untuk menolong sesamayang membutuhkan. Keempat menanamkanrasa takwa kepada Allah SWT.

Selain memiliki tujuan spiritual, juga mengandung manfaat dan hikmah bagi kehi -dup an. Misalnya, puasa itu menyehatkan baiksecara fisik maupun psikis (kejiwaan). Badan

Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standarkesehatan yang meliputi empat dimensi, yaitusehat fisik, psikis, sosial, dan spiritual.

Ibadah puasa dapat memenuhi semua di men -si standar kesehatan yang ditetapkan oleh WHOitu. Bahkan, Dokter Alexis Carrel (1873-1944)yang pernah meraih hadiah Nobel dua kalimenyatakan, Apabila pengabdian, shalat, puasa,dan doa yang tulus kepada Sang Maha Penciptadisingkirkan dari tengah kehidupan ber masya -rakat, itu artinya kita telah menanda tanganikontrak bagi kehancur an masyarakat itu.

Ahmad Syarifuddin dalam Puasa MenujuSehat Fisik dan Psikis, mengungkapkan,rumusan kesehatan psikis yang ditetapkanWHO ini bisa dipenuhi dengan puasa yangdilakukan secara baik. Dalam beberapa hal,puasa bahkan memiliki keunggulan dan nilailebih. Secara kejiwaan, sikap takwa sebagaibuah puasa, mendorong manusia mampuberkarakter ketuhanan (rabbani). ■

TUJUAN DAN KEUTAMAAN PUASA

RIWAYATSHAUMdalam Peradaban Islam

HOLLYCHASE

WHATISEID

BOSTON

Puasa Umat Terdahulu

GGPHT

DNACONSULTANTS

BIBLE.CA

Dalam Islam, dikenal berbagaimacam puasa. Pertama,puasa wajib, yang meliputipuasa Ramadhan, puasa

kafarat (denda atau tebusan), danpuasa nazar. Puasa kafarat adalahpuasa yang dilakukan seseorangkarena sebab-sebab tertentu, sepertibersetubuh di siang hari bulanRamadahan, sedangkan puasa nazaradalah puasa yang diwajibkan atasseseorang karena suatu nazar.

Kedua, puasa haram. Puasa bisamenjadi haram hukumnya jikadilakukan pada Hari Raya Idul Fitri danIdul Adha. Puasa pada hari tasyrik atau11, 12, dan 13 Zulhijah juga hukumnyaharam. Bahkan, puasa sunah seorangistri yang dilakukan tanpa izinsuaminya juga hukumnya haram. Puasayang dilakukan seorang wanita dalamkeadaan haid dan nifas juga haram.

Ketiga, puasa sunah. Salah satunya,puasa Senin-Kamis, serta puasa NabiDaud AS—sehari puasa, besoknya tidak.Keempat, puasa makruh. Puasa jenis initerbagi menjadi tiga macam. Pertama,puasa hari Jumat, kecuali beberapa harisebelumnya telah puasa. Kedua, puasawisal, yakni puasa yang dilakukansecara bersambung tanpa makan danminum pada malam harinya. Ketiga,puasa dahri atau puasa yang dilakukansecara terus-menerus. ■

Macam-macamPUASA

● Ilustrasi Umat Nabi Nuh AS

● Ilustrasi Umat Nabi Musa AS

Page 5: Islam Digest Republika

C6wawancara REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011

Apa dampak perubahan dari STAIN Surakarta

menjadi IAIN?

Secara internal organisatoris, perubahan itu

berdampak pada penambahan lembaga struktural. IAIN

Surakarta merupakan perguruan tinggi Islam alternatif

yang diprakarsai oleh almarhum Munawir Syadzali.

Tujuan utamanya untuk mencetak ulama intelek dan

intelek ulama.

IAIN Surakarta didirikan untuk menampung lulusan

madrasah aliyah program khusus yang pernah didirikan

oleh Kementerian Agama. Sehingga mereka benar-benar

bisa mendalami agama Islam melalui pendalaman dua

bahasa (Arab dan Inggris) dan materi-materi keislaman.

IAIN Surakarta bercita-cita untuk menghasilkan

ulama intelek dan intelek ulama, yang benar-benar dapat

mendalami agama Islam dan memahaminya secara

inklusif, penuh keterbukaan, toleransi, dan menjaga

harmoni dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia.

Tentunya, sesuai dengan sifat agama Islam yang rah-matan lil ‘alamin.

Perubahan status dari STAIN menjadi IAIN diharap-

kan kualitasnya menjadi lebih baik. Pada titik ini, perlu

tindakan besar dan pikiran besar guna memenuhi target-

target pendidikan Islam, yang memenuhi tuntutan-tun-

tutan masyarakat pendidikan modern. Tanpa tindakan

dan pikiran besar ini, perubahan kelembagaan hanya

akan memakan anggaran besar, tetapi miskin kreativi-

tas, inovasi, dan capaian-capaian prestasi yang berguna

bagi pembangunan bangsa.

Kontribusi apa yang bisa diberikan IAIN Surakarta

kepada umat Islam Indonesia?

Tantangan yang paling nyata dilihat dari perspektif

peran keilmuan PTAI termasuk IAIN adalah munculnya

radikalisme berbasis agama, yang mengancam integrasi

bangsa. Beberapa disiplin ilmu keislaman yang diajarkan

di PTAI belum mampu mencairkan kekakuan kebera -

gamaan masyarakat dan belum menjadi lembaga yang

otoritatif.

Masyarakat, dalam batas-batas tertentu, lebih

memilih pemahaman radikal yang diperoleh dari

lembaga-lembaga tidak resmi. Padahal PTAI, termasuk

IAIN Surakarta, sejatinya dapat memainkan peran

deradikalisasi. Memahami agama secara inklusif,

toleran, terhadap pemeluk agama yang berbeda

sekte dan memiliki keyakinan yang berbeda.

Dalam konteks ini, IAIN Surakarta merupakan

satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Islam negeri

yang berada di pusat peradaban Jawa. Surakarta

adalah kota dengan warisan sejarah yang sangat

kaya dan telah menarik minat penelitian para sarjana,

baik Barat maupun domestik.

Sebagai kota peninggalan Kerajaan Mataram Islam,

Surakarta sangat tepat menjadi tempat pengembangan

keislaman dan kejawaan. Di sini, telah terjadi simbiosis

antara Islam dan budaya. Istilah Islam Jawa sendiri sejak

pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Stamford Raffles

dalam buku The History of Java (1816) dan Clifford Geertz

Religion of Java (1960-an) telah ikut

menganyam sendi-sendi sejarah dan per-

adaban Jawa.

Keberadaan IAIN di Surakarta ini,

tentu saja, mengartikulasikan sebuah garis kontinum

yang menyematkan mandat historis tersebut. Nilai-nilai

kearifan Jawa dan nilai-nilai Islam, karena itu, dapat

dikembangkan secara bersama-sama dan tidak dile-

takkan dalam kerangka binary position.

Bukankah peran semacam ini pernah dilakukan

Walisongo?

Ya, peran semacam ini telah dilakukan oleh para

Walisongo. Mereka tidak menghapus tradisi-tradisi lokal,

tetapi secara cerdas melakukan akulturasi dan enkultur-

asi budaya. Dalam pandangan para Walisongo, ada titik

taut universal antara kearifan Jawa dan kearifan Islam.

Dan di titik inilah, IAIN Surakarta mengemban tugas

memainkan moderasi ajaran Islam di tengah-tengah

tradisi Jawa yang lebih dulu ada, di samping peran-peran

strategis lain terkait dengan tuntutan-tuntutan

masyarakat modern. Dengan demikian, IAIN Surakarta

bisa lebih banyak lagi bermanfaat untuk kepentingan

agama, bangsa, dan negara, serta menjadi aset bagi

bangsa yang besar.

Menurut Anda, bagaimana kualitas perguruan tinggi

Islam negeri selama ini?

Berbicara kualitas perguruan tinggi berarti terkait

kualitas dosen dan kualitas proses akademik dan kualitas

output lulusan. Kualitas dosen perguruan tinggi Islam

negeri saat ini cukup menggembirakan. Banyak dosen

yang sedang dan senantiasa berbenah diri meningkatkan

kualitas diri dengan berbagai media, di antaranya dengan

upaya meningkatkan kualifikasi akademik dengan menye-

lesaikan jenjang akademik sampai S-3, baik di dalam

maupun luar negeri: Barat Timur.

Kualitas jurnal-jurnal ilmiah juga masih terus diusa-

hakan. Kualitas output lulusan PTAIN juga semakin diteri-

ma dan dirasakan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat

semakin meningkatnya tokoh-tokoh dan pemimpin

bangsa, serta para cendekiawan yang berasal dari latar

belakang lulusan perguruan tinggi Islam negeri.

Apakah mungkin perguruan tinggi Islam di Indonesia

menjadi unggulan di

Indonesia dan WorldClass University?

Menjadi perguruan

tinggi unggulan di

Indonesia adalah

salah satu impian

yang senantiasa

terus diusahakan. Ke depan, dengan semakin banyaknya

doktor muda yang telah menyelesaikan studinya, serta

kualitas input yang masuk dari berbagai sekolah dan

madrasah yang berkualitas, kami berharap IAIN

Surakarta dapat menjadi perguruan tinggi unggulan di

Indonesia dan tentunya juga bisa menjadi World ClassUniversity.

Bagaimana peran PTAIN dalam pembentukan moral

bangsa?

PTAIN semestinya mengambil peran yang besar

dalam pembentukan moral bangsa. Selama ini, para ahli

pendidikan Islam belum mendasarkan strategi pen-

didikan Islam pada elaborasi yang mendalam tentang

realitas objektif. Tetapi, pendasarannya pada tataran

subjektif normatif kurang diintegrasikan dengan realitas

di lapangan.

Artinya, pendidikan Islam baru ditampilkan pada

tataran idealitas normatif, belum melihat pada realitas

objektif secara maksimal. Untuk itu, perlu diusahakan

secara sungguh-sungguh dalam membentuk pribadi

Muslim yang cerdas intelektualnya, emosionalnya, dan

spritualnya serta bagus akhlaknya. Dengan demikian,

harus ada elaborasi dan integrasi yang mendalam antara

idealitas normatif dan realitas objektif.

Kendala apa yang dihadapi PTAIN, terutama dalam

melahirkan kader serta pemimpin umat yang andal?

Selama ini masuk PTAIN menjadi pilihan pinggiran.

Sehingga calon-calon mahasiswa yang potensial

kurang begitu berminat kuliah di PTAIN.

Untuk melahirkan kader serta pemimpin

umat yang andal hendaknya sudah

dimulai sejak kecil, setidaknya

dimulai dari bangku sekolah atau

madrasah. Dengan mengem-

bangkan madrasah unggulan yang

mencetak kader-kader unggulan

serta mewadahi mereka ke

dalam perguruan tinggi Islam

yang unggulan, diharapkan

dapat melahirkan kader-

kader serta pemimpin umat

yang andal.

Hal inilah yang sedang

diperjuangkan IAIN

Surakarta, yakni perguru-

an tinggi yang unggulan

sebagaimana cita-cita

Bapak H Munawir

Sadzali, mencetak ulama

intelek dan intelektual

ulama.

Bagaimana PTAIN bisa

menjadi solusi bagi per-

masalahan bangsa?

Selama ini yang menjadi per-

masalahan utama bangsa ini adalah masalah

moral dan karakter bangsa. PTAIN diharapkan mampu

memadukan nilai-nilai moral agama, sekaligus memu-

nculkan nilai-nilai karakter unggulan bangsa, seperti

suka bekerja keras, gotong-royong, dan lain-lain. Untuk

itu, diharapkan PTAIN dapat membentuk pribadi Muslim

yang cerdas intelektualnya, cerdas emosionalnya, dan

cerdas spiritualnya yang diwujudkan dalam akhlak yang

mulia. Dengan demikian, ini menjadi tantangan dan

harapan PTAIN untuk bisa berperan dan menjadi solusi

bagi permasalahan bangsa saat ini.

Apa tantangan PTAIN di era globalisasi?

Di era globalisasi ini semakin terasa begitu ketatnya

persaingan mencari kerja. Kompetisi antara sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas, unggul, dan andal

semakin ketat. Persaingan di bidang pendidikan tinggi

saat ini juga amat luar biasa ketatnya. Bukan hanya

antar-PTS, melainkan juga antar-PTN, bahkan PTN

dengan PTS. Ditambah lagi, banyak perguruan tinggi

luar negeri yang ingin membuka perguruan tinggi di

Indonesia, baik langsung maupun bekerja sama dengan

perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Untuk meningkatkan daya saing, setiap perguruan

tinggi harus memiliki sarana dan prasarana pendidikan

dan pengajaran, serta penelitian dan pengabdian masyara -

kat yang memadai. Realitasnya, PTAIN masih tertinggal

jauh dari negara lain. Mutu lulusan PTAIN juga masih di -

ke luhkan, hasil-hasil penelitian ataupun jumlah jurnal

yang telah terakreditasi di PTAIN juga terbatas, serta mi -

nim nya kontribusi dalam ikut memecahkan permasalahan

yang terjadi di masyarakat. Dalam konteks inilah, PTAIN

ditantang untuk mampu menghasilkan SDM yang

berkualitas dalam menghadapi globalisasi pendidikan.

Bagaimana PTAIN menyikapi perubahan zaman?

Zaman akan terus berubah. Yang tidak melakukan

perubahan akan tergilas oleh zaman. Untuk itu, PTAIN

perlu senantiasa melihat dan menyesuaikan dengan

perkembangan zaman tersebut. Selain itu, perguruan

tinggi Islam diharapkan dapat menjadi agen perubahan

itu sendiri sehingga dapat mewarnai peradaban dunia.

Bagaimana agar ilmu-ilmu keislaman tetap bisa dimi-

nati masyarakat?

Agar tetap bisa diminati oleh masyarakat, para pakar

ilmu keislaman harus memperkuat epistemologi ilmu-

ilmu tersebut. Selain itu, mereka juga harus bisa menya-

jikan ilmu-ilmu keislaman sebagai alternatif untuk

mencari solusi terhadap persoalan-persoalan

kemasyarakatan.

Jadi, ilmu-ilmu tersebut tidak hanya berkutat pada hal-

hal yang bersifat teoretis, tetapi juga bagaimana per-

soalan-persoalan dalam kehidupan bisa mendapatkan

jawaban dari ilmu-ilmu tersebut. Islam tidak boleh terpisah

dari kehidupan nyata dengan konsep yang mengawang-

awang. Karena agama ini sangat memperhatikan keseim-

bangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Bahkan, dalam salah satu hadisnya, Nabi Muhammad

SAW bersabda, “Ad-Dunya Mazra’atul Akhirah” (dunia

adalah ladang menuju akhirat). Bila dunianya baik, insya

Allah akhiratnya juga baik. Namun, bila dunianya buruk,

akhiratnya juga tentu akan buruk. Begitulah kira-kira

logikanya.

Dengan demikian, ilmu-ilmu keislaman jangan dibeda -

kan dengan ilmu-ilmu umum. Keduanya harus dipadukan.

Sehingga, Islam menjadi berkembang dan menguasai per-

adaban dunia. Namun sebaliknya, akan menjadi sempit jika

mengenal dan mempertajam dikotomi ilmu-ilmu tersebut.

Dengan memadukan keduanya, masyarakat akan semakin

berminat dan ilmu keislaman akan mempunyai nilai lebih

dibandingkan dengan yang lainnya.

Upaya apa yang dilakukan IAIN Surakarta untuk

menghadapi gejala radikalisme berbasis agama?

Sesungguhnya, masalah radikalisme ini sudah ter-

lebih dahulu masuk ke sekolah-sekolah, sehingga pada

gilirannya mereka juga memasuki dunia kampus.

Mahasiswa sebagai sasaran gerakan mereka sesungguh-

nya memiliki interaksi intelektual yang berlangsung

intensif sehingga gerakan-gerakan yang melenceng di

kampus lebih mudah diselesaikan dengan menerapkan

materi dan metode yang tepat.

Penguatan mata kuliah Civic Education dan Studi

Islam secara komprehensif dan kritis oleh ahlinya,

diharapkan dapat mencairkan paham keislaman yang

eksklusif dan sempit serta merasa paling benar.

Mahasiswa sebagai orang yang berproses menuju

dewasa diharapkan mampu melakukan seleksi yang

lebih baik, di samping keengganannya untuk melakukan

sesuatu yang berisiko. Mereka memiliki kematangan

pemikiran dan tindakan. Dengan kematangannya

berpikir, seseorang dapat menolak pandangan-pan dang-

an hidup yang berpotensi merugikan kesejahteraan

banyak orang.

Selain itu, perguruan tinggi perlu mengintensifkan

pembimbing per angkatan dan unit-unit kegiatan kema-

hasiswaan untuk bisa mendeteksi jika ada mahasiswa

yang dicurigai melakukan sikap di luar kebiasaan.

Dengan demikian, jika mahasiswa di angkatan itu ada

yang terkena, mereka gampang terdeteksi.

Di sini juga pentingnya membangun dialog dengan

mahasiswa. Dengan dialog yang terbuka, semua per-

masalahan yang terjadi dapat terurai dan dapat disele-

saikan secara baik. ■ ed: heri ruslan

Kamis (28/7) lalu menjadi hari yang berse-

jarah bagi civitas akademika Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

Pada hari itu, Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri (PTAIN) itu secara resmi

berubah status dari Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi IAIN. Salah satu

tantangan yang tengah dihadapi IAIN adalah munculnya

gejala radikalisme berbasis agama di kalangan umat.

“Perguruan Tinggi Agama Islam, termasuk IAIN

Surakarta, sejatinya dapat memainkan peran

deradikalisasi. Memahamkan agama secara inklusif,

toleran, terhadap pemeluk agama yang berbeda sekte

dan yang memiliki keyakinan berbeda,” ujar Rektor

IAIN Surakarta, Dr Imam Sukardi kepada wartawan

Republika, Damanhuri Zuhri.

Berikut petikan wawancara dengan doktor bidang

pemikiran Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta itu tentang peran perguruan

tinggi agama Islam di era globalisasi ini.

DR IMAM SUKARDI

PTAIN Berperan Deradikalisasi

Tantangan yangpaling nyata dilihat

dari perspektif perankeilmuan perguruan

tinggi Islam adalahmunculnya

radikalisme berbasisagama yang mengan-cam integrasi bangsa.

FOTO-FOTO: DAMANHURI ZUHRI

Page 6: Islam Digest Republika

Sejak lelaki itu tak tercium baunya lagi,

kulihat Mbak Yuni jadi seperti pohon yang

meranggas. Sering kulihat ia menangis

dalam kesunyiannya sendiri. Semuanya

dimulai tiga tahun silam. Pak Darji yang

mengenalkan lelaki itu kepada Bapak. Lelaki

dari Semarang. Ia mempunyai dua petak sawah di

Sugihmanik sini. Pak Darji adalah orang yang dipercaya

menggarap sawah itu dengan sistem paroan[2].

Kukira, sejak semula Mbak Yuni memang tak suka-

suka amat dengan lelaki itu. Mungkin karena cara lelaki

itu menawarkan, memperlihatkan sekaligus

memamerkan diri, Mbak Yuni jadi seperti tak punya

pilihan lain.

Saat pertama kali Pak Darji menanyakan Mbak Yuni

kepada Bapak, dia membawa sekardus oleh-oleh untuk

kami berlima. Lalu, setelah Bapak semakin ramah

kepada Pak Darji, dia pun jadi semakin sering datang

dengan bermacam-macam oleh-oleh. Dari berkaleng-

kaleng biskuit, pakaian, TV, bahkan juga berkarung-

karung beras hasil sawahnya.

Aku tak pernah mendengar Mbak Yuni mengangguk

‘ya’ dalam kemantapan saat ditanya Bapak perihal per-

jodohan itu. Mbak Yuni selalu saja menunduk dalam-

dalam menyembunyikan ekspresi. Kupikir Mbak Yuni

bingung mau memberi jawaban apa untuk perjodohan

yang aneh itu. Bagaimana tidak aneh? Kami tidak

pernah mengenal siapa lelaki itu. Kami hanya mengenal

sedikit baunya dari Pak Darji. Menikah dengan orang

yang tak dikenal, bukankah itu hal yang sulit? Mungkin

karena melihat kondisi Emak, Bapak, dan keempat

adiknya, Mbak Yuni akhirnya mengiyakan pernikahan

itu.

Dan akhirnya, tersematlah cincin, gelang, giwang, dan

kalung emas dari lelaki itu di tubuh Mbak Yuni. Padahal,

kami belum pernah melihat rupa lelaki kaya itu. Yang

kami tahu, konon lelaki itu seorang direktur, punya

banyak tanah di mana-mana, punya sebuah perusahaan

besar di Semarang, dan satu lagi, kereta Pandanwangi,

yang sering melintasi desa kami itu katanya sering

mengangkuti barang-barang pabriknya Pak Saipul yang

dikirim ke Solo dan sekitarnya.

Kami baru melihat rupa lelaki itu seminggu menjelang

akad. Hanya ada upacara yang sangat sederhana untuk

acara suci tersebut. Mbak Yuni memang tak

menginginkan sebuah acara besar-besaran yang mere-

potkan Bapak. Cuma, yang membuatku sedikit

mrengkel[3] adalah kedatangan lelaki itu, yang hanya

seorang diri tanpa seorang sanak saudara pun. Padahal

aku, Emak, Bapak, apalagi Mbak Yuni, ingin sekali

mereka tahu bahwa kini kami telah menjadi bagian dari

keluarga besar mereka. Meski kami ini orang miskin.

Jujur, ada sedikit ketakutanku saat itu. Jangan-jangan

keluarga Mas Saipul tak mengetahui pernikahan ini.

Jangan-jangan keluarga Mas Saipul malah tak menyetu-

jui pernikahan ini. Entahlah. Entahlah dengan perasaan

Emak Bapak. Entahlah dengan perasaan Mbak Yuni.

Tanpa acara mewah pun peristiwa itu segera menjadi

berita besar di Sugihmanik. Beberapa tetangga sering

menggodaku bahwa sekarang aku punya kakak ipar

seorang jutawan. Mereka sering memintaku untuk

menanyakan lowongan pekerjaan. Maklum, di sini

adanya cuma pekerjaan lumpur. Tapi, buat apa kutang-

gapi ocehan-ocehan iseng itu? Aku tahu, dalam setiap

pergunjingan di warung-warung, mereka justru sering

memperolok kebodohan Mbak Yuni yang mau saja

dijadikan istri kedua (menurut tebakan mereka).

Bagiku, semua itu tak mengapa. Meski lelaki itu cuma

menginap dua hari dalam seminggu, yang penting adalah

Mbakyuku bahagia.

Sejak saat itu, kehidupan kami memang berubah.

Dinding gedhek dan papan triplek diganti batu bata dan

semen. Aku pun tak perlu lagi menyipitkan mata

bersusah-susah untuk membaca karena balon lampu

lima watt telah diganti lampu neon dua puluh watt. Kami

akhirnya mampu pasang listrik sendiri. Setiap pagi buta

pun Emak tak perlu lagi bersusah-susah mengayuh lori

menuju hutan di tepian desa untuk mengambil rumput

dan mengumpulkan kayu bakar karena di rumah sudah

ada warung yang harus ia tunggui. Dan, yang paling

penting, Mbak Yuni terlihat semakin cantik.

Sepuluh bulan kemudian, rumah kami makin bertam-

bah ramai dengan kehadiran seorang bayi lelaki montok.

Mbak Yuni memberinya nama Bagus Prayogo. Bocah itu

tampan menuruni bapaknya.

Memang banyak yang termakan iri dengan kebaha-

giaan kami. Nada omongan mereka sering terdengar

memojokkan dan berbau tak sedap. Ada yang bilang

Mbak Yuni punya dukun pelet, ada yang mengatai Mbak

Yuni mata duitan, bahkan ada yang sampai hati menye-

barkan isu bahwa Bapaklah yang sebenarnya telah

menawarkan Mbak Yuni ke lelaki kaya itu.

Mas Saipul tak pernah tahu bau busuk di sekitarnya.

Kamilah yang menghirupnya sendiri dan mengendap-

kannya dalam diam.

Lalu, tiba-tiba saja lelaki itu menghilang. Emak dan

Bapak sebenarnya sudah pernah berprasangka bahwa

Mas Saipul sudah beristri, meski Pak darji selalu ngototmenjawab belum. Kami tak pernah menyinggung

perkara itu di depan Mas Saipul karena lelaki itu terlam-

pau baik hati kepada kami. Bahkan, Mbak Yuni sekali

pun tak pernah menyinggung hal itu. Meski Mbak Yuni

cuma diberi dua hari, bukankah sudah cukup kalau

semua sudah bahagia?

Semula, kami mengira lelaki itu cuma ditelan kesi-

bukan di Semarang. Tapi, dalam pikiran kami tumbuh

keburukan saat kami tahu bahwa tanah yang disewa Pak

Darji telah dijual semua dengan harga yang kabarnya

hampir dua kali lipat.

“Pak Saipul cuma bilang sahamnya jatuh. Jadi, beliau

butuh modal yang banyak,” itulah jawaban Pak Darji

saat kami tanya perihal kebenaran kabar. Lalu …

“Yaa … setahuku rumahnya di Semarang. Embuh[4]

alamatnya di mana. Ketemuku dengan beliau saat di

Klewer. Aku jadi mandor yang disuruh mencari kuli

angkut. Lah, sekarang saja beliau tak pernah kirim

barang lagi ke Solo. Embuh apa pabriknya bangkrut atau

bagaimana. Saat itu, beliau cuma bilang sahamnya jatuh.

Itu saja.” Lalu …

“Masih sendiri, bener! Wong aku dengar dengan telin-

gaku sendiri kok. Setiap beliau bergurau dengan teman-

temannya yang bos-bos itu, beliau selalu disindir untuk

cepat-cepat cari istri. Mungkin, yang lima hari itu beliau

sibuk dengan pekerjaan, tak sempat pulang.” Lalu …

“Yaa … saat itu beliau tanya, ‘apa di kampung Pak

Darji ada gadis cantik yang mau dijadikan istri?’ Beliau

menyuruhku mencari yang masih muda karena kalau

pabriknya sudah bertambah, istrinya itu bisa diajarinya

untuk mengurus usaha. Kamu seharusnya bersyukur

karena aku memilihkan anakmu. Hidup kamu sekarang

sudah berubah enak to?” Lalu …

“Keluarganya? Embuh, aku tak kenal keluarganya.” Lalu

●●●

“Sabar dulu kenapa sih? Siapa tahu beliau sekarang

sedang pontang-panting. Kan beliau sudah bilang,

sahamnya jatuh. Nanti kalau sahamnya sudah berdiri

lagi, pasti beliau akan ke sini lagi. Kan beliau sudah

punya anak dari anakmu?!”

●●●

Sejak kepergian lelaki itu Mbakyuku jadi seperti jati

di musim kemarau. Daun kebahagiaannya gugur satu

demi satu. Ia enggan lagi bersua dengan dunia luar.

Mungkin, ia sudah tahu bahwa ia telah menjadi menu

utama dalam setiap pergunjingan. Hari-harinya hanya

berisi lamunan. Ia bahkan kehilangan selera menyentuh

Bagus. Kami tak tahu mesti dengan apa menghiburnya.

Bapak marah besar kepada Pak Darji. Bapak lalu

meminta lelaki makelar itu untuk melacak alamat Mas

Saipul.

Di Klewer, Bapak dan Pak Darji mendapatkan nama

sebuah pabrik besar di Semarang. Namun, yang sungguh

tak terduga adalah pabrik itu ternyata sudah gulung

tikar. Dan akhirnya, semua cerita itu hanya berhenti

sampai di sini. Alamat lelaki itu tak pernah kami ketahui.

Para tetangga bilang, ini semua karena kesalahan

Bapak, Emak, dan terutama Mbak Yuni sendiri. Salah

siapa mau dibeli dengan harta?

Ah, orang-orang. Mereka selalu saja egois, hanya

memandang dari tembok luar saja. Coba kalau mereka

berada dalam posisi Mbak Yuni. Siapa yang tak bahagia

jika adik-adiknya bisa hidup layak? Siapa yang tak

bahagia jika kedua orangtuanya bisa hidup nyaman?

Aku perempuan. Aku bisa merasakan luka Mbak Yuni.

Apalagi, umurku hanya selisih lima belas menit

dengannya.

Persetan dengan lelaki bermental saham itu! Semoga

saja nanti akan datang seorang lelaki pengganti yang

benar-benar lelaki sejati. Meski sekarang Mbak Yuniku

janda beranak satu, tapi ia masih sangat cantik.

Umurnya baru enam belas. ■

[1] Secara bahasa berarti tersembunyi. Pernikahan

siri dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tanpa adanya

pengakuan dari KUA.

[2] Bagi hasil

[3] Mengganjal di hati

[4] Tak tahu

Adi Zamzam adalah nama pena dari Nur Hadi. Penuliskelahiran Jepara ini sudah menghasilkan banyak cerpendan puisi. Pada 2002, beberapa cerpen dan puisi dipub-likasikan di Bahana Sastra-nya RRI Pro II Semarang. Tahun2004, memenangkan Juara Harapan Lomba MenulisCerpen Islami Majalah Ummi. Tahun 2005, Juara HarapanLomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI ke- VII)majalah Annida. Tahun 2008, Juara Tiga Lomba MenulisCerita Pendek Islami ( LMCPI ke-VIII) Majalah Annida.Tahun 2009 dan 2010, dua buah cerpen menjadi karyafavorit dalam LMCR, memperebutkan LIP ICE SelsunGolden Award. Tahun 2010, masuk nominasi KrakatauAward 2010.

SIRIOleh Adi Zamzam

sastra C7REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011

RENDRA PURNAMA/REPUBLIKA

Page 7: Islam Digest Republika

mualaf REPUBLIKA ● AHAD, 31 JULI 2011 C8

Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab

sempat membenci Rasulullah SAW. Umar

dikenal sebagai sosok yang keras dan

ditakuti kaum Quraisy. Suatu hari, dengan

penuh amarah, ia menenteng pedang untuk

membunuh Nabi Muhammad. Abdullah an-

Nahham al-‘Adawi kemudian mencegatnya di tengah

jalan.

“Aku hendak membunuh Muhammad,” ujar Umar.

“Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim dan

Bani Zuhroh jika engkau membunuh Muhammad?”

tanya Abdullah.

Umar marah mendengar ucapan Abdullah itu.

“Jangan-jangan, engkau sudah murtad dan mening-

galkan agama asalmu?”

“Maukah engkau kutunjukkan yang lebih mengaget -

kan dari itu, wahai Umar! Sesungguhnya, saudara

perempuanmu dan iparmu telah murtad dan telah

meninggalkan agamamu.”

Umar langsung menuju ke rumah adiknya. Di dalam

rumah, Fatimah—saudara perempuannya—bersama sang

suami sedang membaca Alquran. Umar sempat men -

dengarnya. Ia langsung melabrak adik dan iparnya.

“Apa yang kalian baca tadi?” tanya Umar. Adiknya

mencoba untuk menutupi apa yang mereka lakukan.

“Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran bukan

berada pada agamamu?” tanya ipar Umar. Mendengar

pertanyaan itu, Umar makin garang. Ditendangnya sang

adik ipar dengan keras. Fatimah pun ditampar hingga

berdarah. Umar terdiam, ketika adiknya mengucap dua

kalimah syahadat di depannya.

Hidayah Allah mulai menyinari hatinya. Umar lalu

meminta adiknya untuk menunjukkan lembaran Alquran

yang mereka baca. Setelah mandi, Umar membacanya.

Hatinya bergetar saat membaca ayat Alquran. “Ini

adalah nama-nama yang indah nan suci,” ujarnya. Umar

pun mengakui kebenaran Islam. Ia bahkan menjadi

pemimpin umat Islam, setelah Rasulullah SAW wafat.

●●●

Kisah masuknya Umar ke dalam Islam di atas telah

menginspirasi dan menjadi hidayah bagi Husein Yee. Ia

tercengang ketika membaca buku tentang Umar bin

Khattab itu. Buku itu dibacanya karena ia merasa sulit

untuk membaca Alquran. Kisah masuk Islamnya Umar

membuat Yee tertarik untuk mempelajari Islam. “Kitab itu

(Alquran, red), pastilah sesuatu yang luar biasa karena

mampu mengubah pandangan seseorang,” ujar Yee.

Saat itu, Yee sedang mencari kebenaran tentang

Tuhan. Ia semakin penasaran untuk mengenal Islam. Ia

mencari Alquran dan membacanya. Setelah memba-

canya berulang-ulang, dalam hatinya tumbuh sebuah

keyakinan. “Inilah agama yang selama ini aku cari,”

ujarnya dalam hati.

Yee merasa Islam lebih rasional dan mampu men-

jawab pertanyaannya tentang Tuhan. Menurut dia,

agama ini sangat tepat sasaran. Islam hanya menga-

jarkan satu Tuhan, yaitu Allah, dan bukan tiga Tuhan

seperti konsep Trinitas. “Saya rasa ini sangatlah seder-

hana,” katanya.

Dalam pandangan Yee, tauhid Islam itu begitu mudah

dan sangat sederhana. Untuk menjadi Muslim, kata dia,

seseorang hanya perlu mengucapkan dua kalimat syaha-

dat. Ia makin terpesona dengan ajaran yang disebarkan

Nabi Muhammad SAW itu karena Islam tidak mengajar -

kan kekerasan, tetapi perdamaian dan saling menghor-

mati.

Yee pun menyadari bahwa Islam bukanlah sebuah

agama eksklusif yang hanya dimiliki atau dianut oleh satu

kelompok tertentu. Menurutnya, Islam adalah sebuah

agama yang universal. Allah SWT—Tuhan umat Islam—

tidak hanya untuk orang Arab, tetapi juga untuk orang

Cina, Negro, dan semua orang di atas bumi ini. “Islam

adalah agama untuk semua umat di bumi,” tuturnya.

●●●

Jauh sebelum memeluk Islam, Yee adalah penganut

Budha. Ia mulai melakukan pencarian, setelah merasa

agama yang dipeluknya itu tidak lagi memuaskan

hatinya. Ia menilai, ajaran agamanya sudah tak lagi

sesuai dengan yang diajarkan Gautama.

Menurut Yee, Gautama bukanlah Tuhan yang harus

disembah. Gautama adalah seorang pangeran yang

berkelana mencari kebenaran. Lalu, ia mendapatkan

‘pencerahan’ dan dijuluki Sang Budha. Ia memberikan

ajaran-ajaran yang ia peroleh dari semedinya kepada

orang-orang.

“Ia (Gautama) tidak mengklaim dirinya sebagai

Tuhan,” kata Yee dalam acara The Deen Show. Menurut

dia, dalam menjalani kehidupan beragama, seseorang

harus benar-benar mendalami agama.

Ia mendalami agama tradisionalnya dengan bekerja

di biara. Lama mengabdi pada biara membuatnya sadar

bahwa apa yang dilaksanakan orang-orang sudah melen-

ceng dari ajaran Gautama. “Orang-orang mulai memuja

dan berdoa kepada Gautama yang sama sekali tidak

mengizinkan orang untuk memujanya.”

Dengan perasaan kecewa, ia lalu pindah keyakinan

menjadi seorang penganut Kristen, agama yang banyak

dipeluk penduduk di Cina. Di awal menjadi seorang kris-

tiani, pria yang berusia sekitar 60 tahunan itu mengang-

gap Kristen sebagai agama yang indah. “Saya rasa

sangat indah karena Kristen mengajarkan tentang cinta

kepada Tuhan dan cinta kepada sesama serta tetangga,”

kenangnya.

Selain itu, menurut Yee, Kristen adalah agama yang

‘bebas’. Hanya dengan mengatakan percaya dengan

agama tersebut, kata dia, bebas melakukan apa pun

yang dimauinya. Ketika seseorang melakukan

kesalahan, lalu dia melakukan pengakuan di depan

pendeta, maka dosanya akan hilang dan dia bersih

kembali. “Itu mudah,” tuturnya.

Ia lalu mengajarkan agama Kristen kepada orang-

orang di sekitarnya. Ia pun sempat berkomitmen dengan

sekolah misionaris untuk menyebarkan Kristen. Yee

sempat berpikir, dirinya akan menjadi orang yang sangat

egois apabila menyimpan sendiri agamanya.

Yee pun kembali ke lingkungannya dan menyebarkan

Kristen kepada mereka. Untuk menjadi seorang

misionaris, Yee mengaku perlu mempelajari banyak hal

tentang Kristen. “Saya harus mempersiapkan diri dan

belajar lebih dalam mengenai Kristen dan Trinitas yang

menjadi inti dari agama cinta ini,” ceritanya.

Kegundahan kembali menerpa hatinya, ketika Yee

mempelajari Trinitas. Tidak mudah baginya untuk

menerima konsep “Tiga Tuhan” ini. Sulit baginya mem-

percayai seseorang yang menjadi Tuhan dan Tuhan yang

menjadi seorang manusia yang fana. Kegalauan itu

disampaikannya kepada seorang pendeta.

Kepada pendeta itu, Yee bercerita betapa hatinya

sulit sekali menemukan kebenaran akan Kristen.

Pendeta tersebut berkata pada Yee, “Bersabarlah, Roh

Kudus akan datang padamu dan memberikanmu pen -

cerahan.” Yee pun menunggu dan menunggu akan

kedatang an Roh Kudus. Akan tetapi, yang ditunggunya

tak kunjung datang.

Padahal, ia ingin sekali menyebarkan Kristen kepada

teman-temannya. Saat itu, Yee bahkan berpikir mereka

akan masuk neraka apabila tidak menganut Kristen. Ia

menganggap orang-orang itu tersesat.

Pada saat yang sama, Yee memiliki teman-teman

Muslim. Namun, ia sama sekali tidak mengetahui apa-

apa tentang Islam. Awalnya, Lee berpikir bahwa Islam

adalah agama untuk orang-orang tertentu saja, bukan

agama untuk semua orang. Ketika masih mempercayai

Kristen, ia ingin sekali mengajak teman-temannya yang

Muslim untuk berbagi agama yang dipeluknya. Ia ingin

mengatakan, “Tuhan mati untuk menyelamatkan kita

semua.” Yee pun diam-diam mempelajari agama Islam.

Sayangnya, kata dia, pada era 1960-an, orang-orang

non-Muslim tidak dibenarkan membaca Alquran. Hingga

akhirnya, ia membaca buku tentang Umar bin Khattab.

Sejak itulah, Yee mulai menemukan apa yang dicarinya

selama ini. Ia menemukan kebenaran dalam Islam.

Menurutnya, Islam adalah agama perdamaian karena

ia diciptakan untuk semua. Bagi Yee, Islam adalah

sebuah akronim dari I Shall Love All Mankind (Saya

mencintai seluruh umat). Kini, Yee menjadi seorang

ulama. Di berbagai tempat dan kesempatan, ia selalu

menyampaikan dakwah Islamiyah. ■ c02 ed: heri ruslan

Hussein Yee

MENURUT YEE, ISLAM ADALAH AGAMA PERDAMAIAN KARENA

DICIPTAKAN UNTUK SEMUA UMAT MANUSIA.

Menurut Yee, Sidharta Budha Gautamabukanlah Tuhan. Gautama, kata dia, mem-percayai bahwa Tuhan itu satu(monoteisme). Dalam perjalanannya,

lanjut Yee, Gautama selalu berdoa kepada Pencipta. Kata dia, dalam darma Gautama pun juga diajarkan

adanya qada dan qadar yang disebut sukha dandukkha. Yee mencontohkan ketika seseorang berbuatkebaikan, maka ia akan memperoleh pahala ataskebaikannya dan begitu pula sebaliknya.

Dalam penelitiannya terhadap Budha dan Islam,Yee merasa ada suatu keterkaitan antara keduanya.Sebagian besar ajaran Gautama mengarah ke ajaranIslam, tauhid. Dan, ia percaya Gautama adalah satudari ratusan Nabi yang Allah turunkan ke atas duniauntuk menyebarkan agamanya.

Hal ini diyakininya karena ia percaya Allah tidakhanya menurunkan Nabi di Arab saja, tetapi diseluruh penjuru dunia, termasuk di Cina. Dan menu-

rutnya, Gautama adalah Nabi yang Allah turunkanuntuk bangsa Cina agar mengajari mereka tentangagama Allah. “Karena, Islam bukan hanya untukorang Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia,” katadia.

Maka, ia berusaha untuk mengajak semua orangmembaca Alquran. Meskipun bukan umat Muslim,kata Yee, mereka akan menemukan kebenaran didalam Alquran tersebut. Yee tidak akan berkomentarketika seseorang atau kerabatnya menganggap orangMuslim itu jahat atau buruk. Karena, sama sepertiagama lain di dunia ini, ada Muslim yang baik danyang buruk. Namun, apabila seseorang mengatakanIslam itu buruk, maka ia akan marah.

“Seseorang tidak boleh menghakimi Islam ituburuk kalau ia belum benar-benar mengenal Islam,”katanya. Ia juga meminta orang-orang untuk membe-dakan Islam dan Muslim, agama dan negara, sertaagama dan tradisi. ■ c02 ed: heri ruslan

Alquran Sumber Kebenaran

Terinspirasi Kisah Umar bin Khattab