strategi public relations dompet dhuafa republika...
TRANSCRIPT
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DOMPET DHUAFA
REPUBLIKA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA
POSITIF PROGRAM PENGEMBANGANSOSIAL
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Muhamad Badruddin
NIM : 11150510000056
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2019 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Badruddin
NIM : 11150510000056
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjuduh STRATEGI
PUBLIC RELATIONS DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PROGRAM
PENGEMBANGAN SOSIAL adalah benar merupakan karya
saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
menyusunnya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.
Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini
sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari skripsi orang.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunkan seperlunya.
Jakarta,16 juli 2019
Muhamad Badruddin
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DOMPET DHUAFA
REPUBLIKA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA
POSITIF PROGRAM PENGEMBANGAN SOSIAL
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Muhamad Badruddin
NIM : 11150510000056
Pembimbing,
Dr. Ismail Cawidu, M.Si.
NIP.195610171984031001
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2019 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini yang berjudul “Strategi Public Relations Dompet
Dhuafa Republika Dalam Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial” yang disusun oleh Muhamad Badruddin
Nomor Induk Mahasiswa 11150510000056 telah diujikan dalam
sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah di
nyatakan lulus pada tanggal 11 Juli 2019 di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 16 Juli 2019
Tim Ujian Munaqasah Tanggal Tanda Tangan
Ketua
Dr. Armawati Arbi, M.Si Juli 2019
NIP : 196502071991032002
Sekretaris
Suhendra, M.Si Juli 2019
NIP : 199104252019031013
Penguji 1
Rubiyanah, MA. Juli 2019
NIP: 197308221998032001
Penguji 2
Ade Masturi, M.A Juli 2019
NIP : 197506062007101001
Mengetahui :
Dekan
(Dr.Suparto, M.Pd. P.Hd)
NIP : 197103301998031004
i
ABSTRAK
Muhamad Badruddin
Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program Pengembangan
Sosial
Dompet Dhuafa Republika merupakan lembaga milik
masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial
kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF dari
perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga. Salah satu
programnya yaitu pengembangan sosial. Program ini
mengajarkan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang
ada dengan dana yang sudah didistribusikan. Keberhasilan dalam
program ini tidak lepas dari peran public relations yang bertujuan
untuk mendapatkan penghargaan, pengertian, kepercayaan dari
masyarakat untuk mendapat citra yang baik bagi lembaga.
Teori yang digunakan adalah teori citra. Menurut Frank
Jefkins citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan fakta-
fakta. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif. Format
deskriptif ini untuk menggambaran secara lengkap mengenai
public relation Dompet Dhuafa Republika.
Strategi public relations dompet dhuafa republika dalam
mempertahankan citra positif yaitu melakukan kerjasama dengan
media massa, pemasangan spanduk, melakukan kerjasama
dengan komunitas dan Ormas, dan melakukan promosi
menggunakan media sosial. Faktor yang mendukung suskesnya
public relations dompet dhuafa republika yaitu aksi turun
kelapangan, melibatkan donatur, dukungan dari pimpinan,
dukungan sumber daya Humas, dan dukungan anggaran.
Kegiatan public relations dompet dhuafa yaitu hubungan dengan
media, hubungan dengan komunitas dan Ormas, dan melakukan
kegiatan konferensi pers, public expose dan press release.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi yang
digunakan oleh public relations dompet dhuafa republika dalam
mempertahankan citra positif sudah berjalan dengan baik.
Dengan catatan promosi dan hubungan dengan media terus
diperluas agar program ini dikenal oleh semua lapisan
masyarakat.
Kata Kunci: Strategi public relations, Dompet Dhuafa
Republika, Citra, Pengembangan Sosial
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT yang tanpa henti memberikan kenikmatan,
keberkahan, kekuatan, kasabaran dan ilmu pengetahuan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian skripsi ini.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan para
pengikutnya yang setia dan istiqomah sampai akhir zaman.
Dengan do’a usaha dan tekad yang kuat dan perjalanan yang
panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas
penting dan kewajiban sebagai mahasiswa setelah menimba ilmu
di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, walau jauh dari
kesempurnaan.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku
Rektor UIN Srayif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si., selaku ketua Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam, serta Dr. H. Edi Amin, S.Ag., M.A
selaku sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
iii
4. Dr. Ismail Cawidu, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
5. Drs. Azwar Chatib selaku Penasihat Akademik yang telah
meberikan pemikiran salam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah memberikan begitu banyak wawasan, ilmu dan pengetahuan
kepada peneliti.
7. Seluruh staff perpustakaan dan staff akademik yang telah
memberikan pelayanan yang terbaik sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian.
8. Keluarga peneliti. Orang tua tercinta Ibuku Umi Satimah dan
Bapak Suminta yang tidak pernah berhenti melantunkan Do’a
untuk anak-anaknya. Dengan do’a dan ridho beliaulah semua ini
bisa terwujud. Serta kaka dan adik yang ikut mendo’akan dan
memberi semangat kepada peneliti tiada hentinya.
9. Keluarga Besar Ibu Rohmah Basari, khusunya Teh Hessy yang
terus mendo’akan dan juga telah menyisihkan sebagian
rezekinya untuk menguliahkan peneliti sampai selesai.
10. Bapak Bani Kiswanto sebagai supervisor public relations Dompet
dhuafa yang telah meluangkan waktunya untuk meberikan
informasi mengenai penelitian ini. Serta Ka fina yang ikut serta
dalam menyambung komunikasi peneliti dengan narasumber.
11. Bapak Panji sebagai manajer program pengembangan sosial yang
telah menyisihkan waktunya ditengah kesibukkannya untuk
memberikan informasi mengenai program pengembangan sosial.
iv
12. Bapak Panggih selaku ketua umum komunitas Honda Vario
Indonesia yang telah bersedia untuk diwawancarai guna
melengkapi penelitian ini.
13. Keluarga besar KPI 2015 beserta teman-teman KPI B yang telah
memberikan pengalaman dan berbagai ilmu pengetahuan.
14. Komunitas Jurnalis Televisi (JTV), abang Asa Trifabasi,
S.Kom.I, Riztira Syahrizal S.Sos, Ridho Falah Adli S.Sos, Reksa
Puja S.Sos, Ervan Tonedy S.Sos, Bilqis S.Sos. Sandra S.Sos, Elsa
Charinta S.Sos, Rialdi Pratama S.Sos, Andita Putri S.Sos, Dwi
Putri Aulis S.Sos, Humairah S.Sos, Aditia Syahrizal S.Sos,
Muhammad Kindi S.Sos, Iffah Mawaddah S.Sos, Ilka Sawidri,
Surya Handika, Baity, Ayah Anam, Bayu, Dandi, Anjar, Misna,
Hafiz, Sarah, Amidah, Dewi, Yuni, Salsa, Bila, Nurriyah,
Ni’mah, Kharisma dan seluruh anggota yang lainnya, terimakasih
telah menjadi rumah kedua dan telah memberikan pengalaman
yang menyenangkan.
15. KKN Beringin yang sudah berbagi pengalaman di desa
mekarsari, Surya, Ipul, Afif, Umam, Arifin, Lukman, Fahmi,
Lulu, Nilam, Ela, Eka, Hana, Afifah, Santi, Kamal, Hikma, Dewi,
Fida dan Bapak Dindin Ridwanuddin selaku dosen pembimbing.
16. Teman-teman ucu yang hadir sejak pertama kali menginjak
kampus sampai sekarang dan terimakasih sudah mau berbagi
keseruannya didalam maupun diluar kampus.
17. Orang-orang terdekat yang selalu menemani penulis (kadang-
kadang), Abdul Zhaki, Hodijah, Fahmi, Alif dan Wisesa. Dan
Umar, Sembada selaku teman sejak SMA sampai sekarang
terutama Umar yang sudah menemani saat peneliti melakukan
v
wawancara dan membantu mendokumentasikan penelitian ini.
Lalu Annisa Nurul Husna berperan sebagai orang yang selalu
memberikan semangat dan solusi disaat peneliti kebingungan
dalam penulisaan skripsi ini.
18. Dan semua pihak yang telah turut membantu dalam
menyelasaikan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih. Semoga segala kebaikan yang tulus dari
semua pihak dapat di terima oleh Allah SWT, dan mendapat
balasan yang setimpal.
Jakarta, 15 Juli 2019
Muhamad Badruddin
vi
DAFTAR ISI
ASBSTRAK……………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………….vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………...ix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………....1
A. Latar Belakang Masalah……………………………......1
B. Identifikasi Masalah…………………………………....8
C. Batasan dan Rumusan Masalah………………….……..8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………...9
E. Tinjauan Kajian Terdahulu………………………….…11
F. Metodologi Penelitian………………………………...12
G. Sistematika Penulisan………………………………....17
BAB II LANDASAN TEORI………………………………..20
A. Strategi Public Relations…………………………........20
1. Pengertian Strategi………………………………....20
2. Jenis-jenis Strategi………………………………….22
3. Pengertian Public Relations…………………….….23
4. Peran Public Relations………………………….….25
5. Fungsi Public Relations…………………………....27
6. Tujuan Public Relations……………………….…...28
7. Jenis-jenis Public Relations…………………….….29
8. Pengertian Strategi Public Relations……………....30
vii
B. Teori Citra…………………………………………...…31
1. Pengertian Citra………………………………...…..31
2. Jenis-jenis Citra……………………………….........33
3. Karakteristik Citra………………………………….36
4. Pembentukkan Citra………………………………..37
5. Manfaat Citra Perusahaan…………………………..40
C. Pengembangan sosial……………………………..........41
BAB III GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA
REPUBLIKA……………………………………..……………50
A. Sejarah……………………………………….………....50
B. Visi Misi dan Tujuan Dompet Dhuafa Republika….…..53
C. Profil Dompet Dhuafa Republika……………………....56
D. Program Kegiatan Dompet Dhuafa Republika…...........57
E. Struktur Organinasi Pembina, Pengawas, Dewan Syariah,
dan pengurus Dompet Dhuafa Republika……………....59
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN………………….…...62
A. Kegiatan yang dilakukan oleh public relations dompet
dhuafa dalam mempertahankan citra positif program
pengembangan sosial………………………………..….62
B. Strategi public relations dompet dhuafa republika dalam
mempertahankan citra positif…………………..………67
C. Faktor yang berkontribusi secara langsung terhadap
suksesnya public relations dompet dhuafa republikas
dalam mempertahankan citra positif……………….…..98
viii
BAB V PENUTUP…………………………………………...110
A. Kesimpulan……………………………………………110
B. Saran…………………………………………………..112
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..113
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Model Pembentukan Citra………………………….38
Gambar 2: Cover Majalah Dompet Dhuafa Republika…..…….82
Gambar 3: Halaman Website Dompet Dhuafa Republika….…..87
Gambar 4: Halaman Twitter dan Tweet Dompet Dhuafa
Republika………………………………………………….……89
Gambar 5: Halaman depan Youtube Dompet dhuafa
Republika………………………………………….……..……..93
Gambar 6: Halaman Facebook Dompet Dhuafa
Republika……………………………………………………….93
Gambar 7: Halaman dan postingan instagram Dompet Dhuafa
Republika……………………………………………………....97
Gambar 8: Informasi penerima manfaat Dompet Dhuafa
Republika………………………………………………...........102
Gambar 9: Penghimpun dan penyaluran dana Dompet Dhuafa
Republika……………………………………………………...103
Gambar 10: Sebaran penerima manfaat Dompet Dhuafa
Republika…………………………………………………......104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara dengan
mayoritas penduduk beragama Islam. Maka hal ini,
seiring berkembangnya zaman, banyak bermunculan
lembaga-lembaga yang memudahkan umat Islam untuk
melakukan kebaikan. Salah satunya yaitu lembaga yang
membantu memudahkan untuk melakukan zakat, infak
atau shadaqah.
Lembaga zakat dari tahun ketahun semakin pesat
perkembangannya. Baik lembaga milik pemerintah
maupun swasta. Di Indonesia terdapat 20 lembaga
penerima dan pengelola zakat yang diakui Ditjen Pajak,
diantaranya yaitu Badan Amil Zakat Nasional, Dompet
Dhuafa Republika, Yayasan Amanah Takaful, Pos
Keadilan Peduli Umat, Yayasan Baitulmaal Muamalat,
Yayasan Dana Sosial Al- Falah, Baitulmaal Hidayatullah,
Persatuan Islam, Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara
Indonesia, Yayasan bangun Sejahtera Mitra Umat, Dewan
Da’wah Islamiyah Indonesia, Yayasan Baitul Mall Bank
Rakyat Indonesia, Yayasan Baitulmaal Wat Tamwil,
Baituzzakah Pertamina, Dompet Peduli Umat Daarut
Tauhid (DUDT), LAZIS Yayasan Rumah Zakat
Indonesia, LAZIS Muhammadiyah, LAZIS Nahdatul
Ulama, LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia,
2
Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia.1 Dari
banyaknya lembaga zakat tersebut tentu menjadi motivasi
bagi setiap lembaga untuk berlomba-lomba dalam
memberikan kepercayaan dan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat yang hendak zakat, infaq atau
shodaqoh.
Semakin banyaknya lembaga zakat yang
berkembang di Indonesia, kepercayaan para donaturpun
semakin meningkat bila ingin berdonasi. Dan hal ini pun
menjadikan lembaga zakat memiliki peran penting
sebagai salah satu penggerak perekonomian bangsa.
Karena NGO atau LSM ini merupakan organisasi swasta
yang menjalankan kegiatan untuk membantu meringankan
penderitaan, menyediakan layanan sosial dasar atau
pengembangan masyarakat.
Kehadiran lembaga zakat dan filantropi di
Indonesia begitu penting bagi masyarakat. Banyak dari
masyarakat khususnya yang kurang mampu dapat terbantu
dengan beragam program yang disajikan oleh setiap
lembaga zakat. Salah satu lembaga zakat di Indonesia
yang terus continue dalam mengembangkan programnya
yaitu Dompet Dhuafa Republika. Dompet Dhuafa
Republika merupakan lembaga milik masyarakat
Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial
1 http://www.m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-
1792590/ini-dia-20-lembaga-penerima-zakat-yang-diaku-ditjen-pajak/ Diakses
pada 09 Februari 2019, pukul 09.20 WIB
3
kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat,
Infak, Shadadah, Wakaf serta dana yang lainnya yang
halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan
atau lembaga).
Melalui lembaga zakat, dana yang didapatkan dari
para donatur kemudian disalurkan kepada masyarakat,
selain untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari,
dana pun disalurkan untuk pembangunan, seperti
pembangunan sekolah, rumah sakit atau yang lainnya
untuk kebutuhan kaum dhuafa. Saling membantu dalam
hal kebaikan sesama umat merupakan hal yang positif,
Al-Qur’an sudah menjelaskan dalam surat Al-Maidah ayat
2:
”Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya” [al-Mâidah:2].
Munculnya berbagai lembaga zakat di Indonesia
menjadi suatu yang kompetitif. Dimana setiap lembaga
harus mempersiapkan strategi yang unik untuk menarik
hati para donator, tentunya agar berdonasikan atau
4
menitipkan zakat, infak atau shodaqoh. Agar strategi
komunikasi berjalan dengan baik, maka dalam praktiknya
dibutuhkan seorang public relations. Public relations
tidak mempunyai tujuan lain kecuali membantu mencapai
tujuan lembaga atau organisasinya.2 Dalam strategi
tersebut tentu public relation sangat berperan penting dan
tidak bisa diabaikan di era sekarang ini. Menurut Frank
Jefkins, public relation adalah komunikasi yang
terencana, baik itu kedalam maupun itu keluar, antara
organisasi dengan anggotanya atau organasisai dengan
khalayaknya untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah
direncanakan.3
Dalam mencapai tujuan yang diharapkan, seorang
public relations harus menyiapkan strategi dalam setiap
kegiatan atau programnya, dan strategi itupun penting
demi menjalin hubungan yang baik antara lembaga dalam
hal ini Dompet Dhuafa Republika dengan relawan,
donatur dan masyarakat. Strategi merupakan wujud yang
terarah dan terencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditargetkan oleh perusahaan atau lembaga. Strategi sangat
penting dimiliki oleh perusahaan atau lembaga, karena
dengan strategi tujuan yang telah direncanakan bisa
tercapai dengan baik.
2 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan
Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011)
hal. 39 3 Frank Jefkins, Public Relations, edisi kelima(alih bahasa Haris
Munandar), (Jakarta: Erlangga, 2004), hal. 10
5
Seperti halnya dengan organisasi atau lembaga
lainnya, Dompet Dhuafa Republika pun memiliki public
relations. Public relatios sangat berperan penting untuk
menjaga hubungan baik dan menjalin relasi yang baik
antara para donatur dan pihak perusahaan atau lemabaga.
Public relaions yang akan menentukan dan membuat
strategi agar program-program yang telah direncanakan
berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari
masyarakat.
Dalam hal ini mengapa peneliti mengambil
lembaga Dompet Dhuafa Republika karena lembaga
Dompet Dhuafa Republika sudah lama ada di Indonesia,
citra pada lembaga inipun selalu meningkat dan sudah
banyak membantu saudara kita yang sedang
membutuhkan. Dompet Dhuafa memiliki empat program,
yaitu program dalam bidang kesehatan, pendidikan,
ekonomi dan pengembangan sosial.
Dalam program kesehatan Dompet Dhuafa
Republika mendirikan berbagai lembaga kesehatan seperti
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang sudah ada
sejak 2001, dan pada tahun 2009 berhasil mendirikan
rumah sakit, rumah sakit ini gratis bagi kalangan
masyaraat miskin, dan bertujuan untuk melayani seluruh
mustahik dengan sistem yang mudah dan terintegrasi
dengan mudah. Program pendidikan, Dompet Dhuafa
Republika sebagai lembaga amil zakat yang ikut ambil
6
bagian dalam perjuangan mencerdaskan bangsa.
Mendirikan beberapa jejaring dengan berbagai program
pendidikan gratis serta beasiswa untuk siswa unggul tidak
mampu. Tidak hanya untuk siswa dan mahasiswa, ada
pula program pendidikan untuk guru dan sekolah.
Program ekonomi, masalah sosial bangsa ini sejak dulu
adalah kemiskinan, program ini ada bertujuan untuk
mendampingi masyarakat melalui berbagai kegiatan yang
disesuaikan dengan daerahnya agar tercipta lahan-lahan
pekerja baru serta masyarakat yang berdaya sehingga
mereka dapat mandiri secara finansial. Program
pengembangan sosial, program pengembangan sosial
sudah berjalan lebih dari lima tahun, program ini ada
untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah
dan tidak tahu arah. Dalam program pengembangan sosial
terdapat beberapa kegiatan seperti lembaga pelayanan
masyarakat, disaster manajement center, semesta hijau,
cordofa, ideas dan Dompet Dhuafa Republika volunteer.
Dalam kegiatan lembaga pelayanan masyarakat,
Dompet Dhuafa Republika telah mendirikan pesantren
muallaf yang disediakan untuk menguatkan aqidah Islam.
Wisma muallaf berlokasi di kawasan bintaro diikhtiarkan
menjadi pusat untuk para muallaf dalam mendapat
pembinaan pemahaman keIslaman. Pada kegiatan
Disaster Manajement Center Dompet Dhuafa Republika
mengajak masyarakat untuk membantu masyarakat yang
7
terkena bencana dengan respon yang cepat, kegiatan ini
sama dengan Aksi Cepat Tanggap atau sering dikenal
ACT, namun yang membedakan ACT pada awalnya fokus
besarnya pada bencana kemudian berkembang lalu
membuat program yang bebasis spiritual seperti global
zakat, global qurban dan global wakaf sedangkan Dompet
Dhuafa Republika lembaga yang berkhidmat mengangkat
harkat sosial kaum dhuafa dengan dana ZISWAF dan
fokus pada program-program yang terus dikembangkan.
Dompet Dhuafa Republika dalam kegiatan
semesta hijau mengajak masyarkat lebih peduli terhadap
lingkungan, seperti kegiatan penanaman pohon yang
sering dilakukan oleh Dompet Dhuafa Republika. Dalam
kegiatan Corps dai Dompet Dhuafa Republika (cordofa)
Dompet Dhuafa Republika hadir untuk menjawab
berbagai tantangan ummat melalui asosiasi dai/daiyah
yang kompeten, independen dan moderat. Kegiatan Ideas
adalah lembaga penelitian atau advokasi dengan isu
prioritas seperti penanggulangan kemistikan sedangkan
volunteer ada untuk mengajak masyarakat ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang di adakan oleh
Dompet Dhuafa Republika.
Dari latar belakang inilah penulis tertarik meneliti
bagaimana public relations Dompet Dhuafa Republika
mempertahankan citra positif dalam program
8
pengembangan sosial, maka penulis ingin meneliti dengan
judul:
“Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika
Dalam Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya persaingan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) pengelola zakat di Indonesia.
2. Citra yang tidak baik akan berdampak dan
mempengaruhi terhadap para donatur.
3. Tanpa adanya public relations program-program tidak
akan diketahui oleh masyarakat dan para donatur.
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan masalah
Dari latar belakang masalah yang dijelaskan di
atas, maka penulis membatasi penelitian pada Strategi
Public Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial, namun agar tidak terlalu
meluas maka penelitian ini hanya dibatasi pada
strategi public relations. Pembatasan masalah ini
diambil karena dalam Dompet Dhuafa Republika pasti
memiliki public relation untuk menjalin relasi dan
9
eksistensinya dalam masyarakat, sehingga program-
programnya berjalan dengan lancar, contohnya seperti
salah satu programnya yaitu pengembangan sosial.
Sehingga hal tersebut membuat penulis ingin lebih
mengetahui bagaimana Strategi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika Dalam Mempertahankan
Citra Positif Program Pengembangan Sosial.
2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas mengenai Dompet Dhuafa
Republika dan untuk memberikan kejelasan mengenai
batasan masalah yang sudah disampaikan, maka
dengan ini peneliti merumuskan beberapa masalahnya
menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa saja kegiatan yang dilakukan Public Relations
Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial?
b. Bagaimana Strategi yang dilakukan oleh Public
Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial?
c. Apa faktor yang berkontribusi secara langsung
terhadap suksesnya Public Relations Dompet
Dhuafa Republika Dalam Mempertahankan Citra
Positif Program Pengembangan Sosial?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
10
Berdasarkan uraian dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi public
relations Dompet Dhuafa Republika dalam
mempertahankan citra positif program
pengembangan sosial.
b. Untuk mengetahui faktor yang berkontribusi
secara langsung terhadap suksesnya public
relations dalam mempertahankan citra positif
program pengembangan sosial.
c. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
dilakukan public relations Dompet Dhuafa
Republika dalam memperhankan citra positif
program pengembangan sosial.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya kajian ilmu dalam bidang public
relations bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi akademisi dan praktisi
komunikasi, terlebih mahasiswa UIN Syarif
11
Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam untuk mengetahui bagaimana
strategi public relations Dompet Dhuafa
Republika dalam mempertahankan citra positif
program pengembangan sosial.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan
pengecekan di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan juga Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi agar tidak terjadi
kesamaan yang signifikan dalam hal judul maupun isi dari
penelitian, dalam pencarian penulis menemukan judul
yang hampir sama dengan yang akan diteliti, judul skripsi
tersebut adalah:
1. Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika
Dalam Membangun Citra Perusahaan Melalui Twitter.
Oleh Mumpuni Diyah Islamey mahasiswa S1 Jurusan
Komunikasi Penyiaran Dan Penyiaran Islam, Fakultas
Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Persamaan dengan skripsi ini
yaitu membahas mengenai lembaga dompet dhuafa
republika dan perbedaannya penelitian tersebut
membahas mengenai bagaimana membangun citra
perusahaan melalui twitter sedangkan penelitian ini
mempertahankan citra positif program pengembangan
sosial.
12
2. Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra
Lembaga Pada Badan Wakaf Al-Qur’an. Oleh Winda
Rahma Sari mahasiswa S1 Jurusan Komunikasi Dan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Persamaan dengan skripsi ini yaitu membahas
mengenai strategi public relations dan perbedaannya
penelitian ini bagaimana membangun citra lembaga,
sedangkan peneliti membahas bagaimana
mempertahankan citra positif.
3. Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Dalam Membangun Citra Positif Program Global
Qurban. Oleh Widi Aries Triyanto mahasiswa S1
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Persamaan dengan skripsi ini
yaitu membahas mengenai citra positif.
F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah kumpulan sejumlah
asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi
yang mengarahkan cara berpikir dalam penelitian.4
Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma
kontruktivism yaitu paradigma yang menganggap
realitas itu ada sebagai kontruksi dari kemampuan
4 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rordakarya, 2007), hal. 40
13
berpikir seseorang.5 Paradigma ini juga menganggap
bahwa kenyataan itu hanya bisa dipahami dalam
bentuk jamak, berupa kontruksi mental yang dapat
diraba, berbasis sosial, dan pengalaman yang bersikap
lokal dan spesifik.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan studi kasus. Pendekatan ini yaitu
penelitian yang menekankan eksplorasi dari suatu
sistem yang terbatas pada sebuah kasus atau beberapa
kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian
data secara mendalam yang melibatkan berbagai
sumber (informan) yang dibutuhkan sesuai kebutuhan
penelitian.6 Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuab
sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan,
peristiwa atau sekelompok individu yang berada pada
kondisi dan keadaan tertentu.
3. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan format deskriptif yaitu suatu penelitian yang
berupaya menghimpun data, mengelola dan
menganalisis secara kualitatif.7 Format deskriptif ini
5 Imam Gunawan, Metode Penlelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal. 48 6 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika, 2012) Cet ke-III, hal. 76 7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kenaca Prenada Media
Group, 2009), hal. 68
14
untuk menggambaran secara lengkap mengenai public
relation Dompet Dhuafa Republika. Penelitian sosial
menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan
untuk menggabarkan, meringkas berbagai kondisi,
situasi, atau realitas sosial yang menjadi objek
penelitia, dalam hal ini mengenai public relation
Dompet Dhuafa Republika, dan berupaya menarik
realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter,
model, sifat atau gambaran mengenai kondisi, situasi,
ataupun fenomena tertentu.
4. Subjek dan Objek penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek
penelitian adalah Divisi Public Relations Dompet
Dhuafa Republika. Sedangkan yang menjadi objek
penelitiannya adalah strategi public relations yang
digunakan dalam mempertahankan citra positif
program pengembangan sosial.
5. Tempat dan Waktu
Dalam hal ini peneliti akan datang langsung ke
lokasi kantor pusat Dompet Dhuafa Republika yang
beralamat di Jl. Warung Jati Barat No. 14, Jakarta
Selatan 12540, Indonesia. Penelitian dilakukan pada
bulan maret sampai mei 2019.
6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini sumber data terbagi
menjadi dua kategori yaitu data primer dan data
15
sekunder. Data primer merupakan sasaran utama
dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder
digunakan untuk diaplikasikan guna meperkuat
analisis data primer yaitu sebagai pendukung data
dalam penelitian.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh
melalui observasi dan wawancara dengan pihak
Dompet Dhuafa Republika yang didalamnya
terdapat public relations. Sedangkan data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku,
ensiklopedia, artikel, jurnal, atau tulisan lain yang
berkaitan dengan penelitian.
a. Observasi
Obervasi meupakan metode yang
digunakan peneliti untuk mengamati atau
melakukan pengindraan langsung terhadap
suatu kondisi, situasi, proses, aktiviatas, dan
perilaku yang dianggap peneliti bisa digunakan
untuk data pelengkap.8 Dengan cara
mengamati langsung kegiatan yang dilakukan
oleh divisi public relations Dompet Dhuafa
Republika.
b. Wawancara
8 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan
Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), hal. 186
16
Wawancara adalah suatu percakapan yang
diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini
merupakan proses Tanya jawab lisan, dimana
dua orang berhadapan seacara fisik.9 Namun,
bisa juga dilakukan dengan tidak berhadapan
secara fisik seperti melalui telepon, internet
atau surat (wawancara tertulis) untuk
mendapatkan informasi dari narasumber.
c. Dokumentasi
Pada proses dokumentasi ini, penulis
mengumpulkan beberapa tulisan berbentuk
catatan, arsip atau dokumen milik Dompet
Dhuafa Republika dan dari beberapa media
massa dan media sosial mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan objek penelitian.
b. Alat Pengumpulan data
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
menggunakan beberapa alat bantu untuk
mengumpulkan data, berupa:
1. Pedoman wawancara dan observasi, sebagai
pegangan agar dalam penelitian tidak
menyimpang dari tujuan, mengingatkan
peneliti akan aspek-aspek yang perlu digali
dari informan serta memudahkan kategorisasi
dalam melakukan analisis data.
9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal. 160
17
2. Buku catatan dan alat tulis, berfungsi untuk
mecatat informasi yang didapat dari informan.
3. Recorder, berungsi untuk merekam semua
percakapan dan pembicaraan.
4. Kamera, berfungsi untuk memotret informasi
atau sumber data. Dengan adanya foto, maka
dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan
lebih terjamin.
c. Pedoman Penulisan
Pedoman dalam penelitian ini mengacu kepada
buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah
pemahaman mengenai penelitian ini. Sistematika
penulisan dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari
beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan nya
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan langkah awal atau
pendahuluan yang menguraikan
argumentasi ini mengenai latarbelakang
masalah, batasan rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian yang digunakan, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI TENTANG
STRATEGI PUBLIC RELATIONS,
18
CITRA POSITIF DAN
PENGEMBANGAN SOSIAL
Bab ini membahas teori yang berisikan
literatur dan penjelasan mengenai strategi,
public relations, strategi public relations,
pengertian citra positif serta
pengembangan sosial.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG
DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
Bab ini terdapat sub bab yang akan peneliti
paparkan, yaitu mengenai sejarah singkat
berdirinya Dompet Dhuafa Republika
Rebuplika, visi, misi dan tujuan, profil
lembaga, program-program lembaga dan
struktur oganisasi Dompet Dhuafa
Republika.
BAB IV STRATEGI PUBLIC REALTIONS
DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DALAM MEMPERTAHANKAN
CITRA POSITIF PROGRAM
PENGEMBANGAN SOSIAL
Bab ini berisi uraian mengenai gambaran
umum Strategi Public Relations Dompet
Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial.
BAB V PENUTUP
Bab ini penulis menarik kesimpulan dari
pembahasan keseluruhan bab dan hasil
penelitian yang telah dilakukan.. kemudian
19
juga menambahkan saran serta
menambahkan daftar pustaka yang
digunakan untuk rujukan penelitian.
20
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Public Relations
1. Pengertian Strategi
Definisi strategi secara bahasa, berasal dari bahasa
Yunani yaitu Strategia (stratos artinya militer dan ag
artinya pemimpin) yang berarti seni atau ilmu untuk
menjadi pemimpin atau jendral.10
Strategi pada
hakikatnya ialah perencanaan atau manajemen untuk
mencapai suatu perencanaan tersebut. Strategi selain
berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan peta
arah, strategi juga harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.11
JL Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara
untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir
menyangkut tujuan dan sarana organisasi, ada strategi
yang luas untuk keseluruhan ogranisasi dan kompetitif
untuk masing-masing aktivis. Sementara itu strategi
fungsional mendorong secara langsung strategi
kompetitif. Bennet menggambarkan strategi sebagai
arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam
10
Setiawan Hari Purnomo & Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi,
sebuah konsep pengatur, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomu UI,
1999), hal. 8 11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Prakti,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet ke-21, hal. 32
21
mencapai misinya. Menurut Mintzberg, setidaknya
ada lima kegunaan dari kata strategi yakni:12
1. Sebuah rencana, suatu arah tindakan yang
diinginkan secara sadar.
2. Sebuah cara, suatu maneuver spesifik yang
dimaksudkan untuk mengoceh lawan atau
competitor.
3. Sebuah pola dalam suatu rangkaian tindakan.
4. Sebuah posisi, suatu cara menempatkan organisasi
dalam sbuah lingkungan.
5. Sebuah perspektif, suatu cara yang terintegrasi
dalam memandang dunia.
Strategi ditentukan oleh masalah yang muncul dari
analisis terhadap informasi yang tersedia, strategi
tidak sama dengan tujuan dan muncul sebelum taktik.
Strategi merupakan fondasi atau garda utama program
taktis. Stratego adalah prinsip yang menggerakkan
anda dari titik anda berada saat ini kearah yang kita
inginkan.
Dari beberapa definisi yang dijelaskan diatas
mengenai strategi, secara umum strategi dapat
diartikan suatu cara atau teknik yang telah disusun
untuk mencapai kemenangan atau tujuan tertentu.
Strategi ini pada umumnya berkaitan dengan
12
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2007),
hal. 2
22
organisasi, supaya langkah yang dilakukan oleh
organisasinya dapat mencapai sesuai keinginan atau
mencapai target yang sudah direncanakan.
2. Jenis-jenis strategi
Menurut Harwood Childs ada beberapa strategi
dalam kegiatan public relations untuk merancang
suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita
yaitu:13
1. Strategy of publicity
Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan
melalui proses publikasi suatu berita melalui
kerjasama dengan media massa. Selain itu dengan
melakukan taktik merekayasa suatu berita akan
dapat menarik perhatian audiensi sehingga akan
menciptakan publisitas yang menguntungkan.
2. Strategy of persuation
Berkampanye untuk membujuk atau menggalang
khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi
untuk mengubah opini publik.
3. Strategy of argumentation
Berita ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi
berita negarif yang kurang menguntungkan,
kemudian dibentuk berita tandingan yang
mengemukakan argumentasi yang rasional agar
opini publik ada pada posisi yang menguntungkan.
13
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997) hal. 39.
23
4. Stategy of image
Strategi pembentukan berita positif dalam
publikasi untuk menjaga citra lembaga atau
organisasi termasuk produknya. Misalnya tidak
hanya menampilkan segi promosi, tetapi
bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial
dengan penampilan kepedulian terhadap
lingkungan dan sosial (Humanity relations and
social marketing) yang menguntungkan citra bagi
lembaga atau perusahaan dan program secara
keseluruhan.
3. Pengertian Public Relations
Ada berbagai pengertian mengenai public
relations karena bidang ini mempunyai begitu banyak
fase sehingga fungsinya sangat luas tidak mudah
dirangkum dalam beberapa kata saja. Salah satu usaha
yang terus dilakukan oleh Public Relations Society of
Amerika (PRSA) untuk mencapai definisi bersama
sangat diapresiasi hingga The New York Time
menjabarkan sebagai “minat yang sangat meluas,
diikuti dengan cukup banyak potongan, komentar
mencemooh, dan tebakan apa yang akan terjadi”.
PRSA menerima 927 saran dari para professional
public relations, akademisi, mahasiswa, dan
masyarakat umum. Hingga akhirnya pada bulan maret,
definisi telah ditentukan yaitu public relations adalah
proses komunikasi strategi dalam membangun
24
hubungan yang saling menguntungkan di antara
organisasi dan publiknya.14
Menurut Halow dikutip dari buku Onong Uchijana
yang berjudul human relations dan public relations,
Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas
yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai
komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama;
melibatkan manajemen dalam permasalahan atau
persoalan; membantu manajemen mengetahui
mengenai dan tanggapan opini.
Public relstions adalah proses berkelanjutan dari
usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill
(kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan,
pegawai, dan publik yang lebih luas dalam
mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri,
sedangkan keluar memberikan pernyataan-
pernyataan.15
Para penulis buku juga telah merumuskan
bermacam-macam definisi mengenia public relations.
Scoot M. kutlip Allen Center, dan Glen M. Broom
mengatakan dalam buku Efektive Public Relations
14
Fraser P. Seitel, Praktik Public Relations (alih bahasa Shinta
Puspita Sari), (Jakarta: Penerbit Erlangga: 2014), hal. 1. 15
Soleh Soemirat, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 12
25
edisi keenam, bahwa public relations adalah fungsi
manajemen yang mengidentifikasi, menentapkan, dan
memelihara hubungan saling menguntungkan antara
organisasi dan segala lapisan masyarakat yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan public
relations.16
Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan
bahwa public relations adalah upaya atau usaha untuk
memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan dari
publik terhadap perusahaan, sehingga timbul opini
publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup
organisasi atau lembaga.
4. Peran Public Relations
Menurut Dozier & Broom (1995) peranan public
relations dalam setiap organisasi atau lembaga terbagi
menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut: 17
a. Expert prescriber
Hubungan praktis ahli PR dengan
manajemen organisasi seperti hubungan antara
dokter dengan pasiennya, sehingga pihak
manajemen bertindak pasif untuk menerima atau
mempercayai apa yang telah disarankan atau
usulan dari ahli PR yang memiliki pengalaman
16
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public
Relations, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 103 17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 22-23
26
dan keterampilan tinggi dalam memecahkan serta
mengatasi persoalana PR yang tengah dihadapi
oleh organisasi yang bersangkutan.
b. Communication fasilitator
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak
sebagai komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal untuk
mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan
oleh public dari organisasi bersangkutan.
c. Problem solving process fasilitator
Peran praktisi PR dalam hal ini proses
pemecahan persoalan PR ini, merupakan bagian
tim manajemen untuk membantu pimpinan
organisasi baik sebagai penasihat sehinga
mengambil mengambil tindakan eksekusi dalam
mengatasi persoalan atau krisis yang sedang
dihadapi secara rasional secara rasional dan
prfesional.
d. Communication techinician
Peranan yang terakhir ini sebagai journalist
in resident yang hanya menyediakan layanan
teknis komunikasi atau dikenal method of
communication in organization. Sistem
komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara
teknis komunikasi baik arus mau pun media
komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan
27
dengan bawahan akan berbeda dari bawahan
ketingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada
arus dan media komuniaksi antara satu level,
misalnya komuniaksi antara karyawan satu
departemen dengan departemen lainnya.
5. Fungsi Public Relations
Menurut Djanaid, dalalm buku Kususmastuti yang
berjudul dasar-dasar humas, ada dua fungsi public
relations menurut Djanaid, yaitu:18
1. Fungsi konstruktif
Humas merupakan garda terdepan dari
sebuah organisasi atau lembaga untuk mencapai
tujuannya. Tujuan tersebut melingkupi tujuan
marketing, produksi, personalia, dan sebagainya.
Fungsi konstruktif ini mendorong humas untuk
melakukan kegiatan yang terencana,
berkesinambungan dan bersifat positif.
2. Fungsi korektif
Humas dalam organisasi atau lembaga
berperan sebagai jembatan yang menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas
yang akan mengatasi masalah tersebut.
Public realtions memiliki fungsi sebagai
mediator agar terciptanya suatu komunikasi yang
harmonis antara satu organisasi atau lembaga
18
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Humas, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), hal. 35
28
dengan lembaga lainnya. Oleh karenanya public
rekations merupakan benteng terdepan dalam hal
mencapai tujuannya disetiap kegiatan-kegiatan
yang diadakan.
6. Tujuan Public Relations
Menurut Rodasy Ruslan dalam buku yang berjudul
Manajemen Humas dan Manajemen komunikasi, ada
lima tujuan public relations, yaitu:
a. Menumbuh kembangkan citra positif perusahaan
untuk publik ekternal, masyarakat atau konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara
publik sasaran dan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan
public relations.
d. Efektif dalam membangun merek dan pengetahuan
merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.
7. Jenis-jenis Public Relations
a. Government Public Relations
Berfungsi sebagai pengelola informasi dan
opini yang muncul dari masyarakat karena rakyat
dalam pemerintahan ikut serta mengawasi
jalannya pemerintahaan yang apabila tidak sesuai
dengan aspirasi rakyat, rakyat akan cepat
mengkritik. Public relations melakukan
29
penyebaran informasi mengenai kebijakan
pemerintah yang disebarluaskan, sedangkan opini
publik dikaji dan diteliti seefketif mungkin untuk
keperluan dan pengambilan keputusan dan
kebijakan selanjtutnya.19
b. Institution Public Relations
Public relations peerusahaan biasanya
sebagai pengelola reputasi perusahaan secara
keseluruhan atau disebut juga citra perusahaan.20
c. Third Sector (LSM) Public Relations
Tugas public relations alam LSM antara
lain mengembangkan kepercayaan masyarakat
terhadapt organisasi, visi misi dan tujuan
organisasi agar publik tertarik yang kemudian
memberikan kepercayaan masyarakat terhadap
organisasi tersebut. Menyediakan media
komunikasi yang tepat bagi publik dan organisasi.
Public relations dalam LSM berpesan untuk
memberikan sumbangan terhadap suksesnya
organisasi dengan melaksanakan hubungan baik
dengan agar terlaksanakanya tujuan dari
berdirinya LSM tersebut.21
19
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002) hal.37-39 20
Anne Gregory, Public Relations dalam praktik, (Jakarta: Erlangga,
2004), hal. 58 21
Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat,
(Jakarta: PT. Intermasa, 1998), hal. 187-188
30
8. Pengertian Strategi Public Relations
Strategi public relations adalah bagian dari suatu
rencana public relations yang diarahkan untuk
membentuk persepsi yang menguntungkan sehingga
menghasilkan citra yang positif. Ada dua komponen
yang berperan penting dalam menjalankan strategi
public relations yaitu:22
1. Komponen Sasaran
Komponen sasaran ini biasanya konsumen
atau publik yang mempunyai persamaan persepsi
sehingga menguntungkan bagi organisasi.
2. Komponen Sarana
Komponen sarana ini berfungsi untuk
mangarahkan apabila terjadi konflik antara
organisasi dan publik internal maupun eksternal
dengan memberikan tiga pilihan alternative, yaitu
pencegahan, negosiasi dan kristalisasi.
Dalam penetapan strategi public relations
tidak akan terlepas dari unsur perencanaan,
dimana yang di dalamnya terdapat unsur
pengorganisasian, struktuasi, pengawakan,
pengarahan dan pengendalian agar tujuan bersama
bisa tercapai dengan baik dan tidak terjadi
penyimpangan dari apa yang sudah
22
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media
Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal. 135
31
direncanakan.23
Kemudian setelah ditetapkan
tahapan dan fungsi manajemen, langkah
selanjutnya adalah penetapan tujuan yang akan
diraih, yaitu pada posisi atau dimensi yang ingin
dicapai sesuai dengan perencanaan yang
sebelumnya telah diperhitungkan secara matang
oleh pihak organisasi yang bersangkutan.
B. Teori Citra
1. Pengertian Citra
Citra merupakan cara pihak lain memandang
sebuah lembaga, perusahaan, seseorang, komite atau
aktivitas.24
Citra yang dimiliki sebuah perusahaan atau
lembaga tergantung pada seberapa banyak orang yang
memandangnya, tetapi wujud penilaian khususnya
dari publik (khalayak sasaran) penerimaan atau
tanggapan baik positif atau negatif bisa dirasakan.
Citra ialah serangkaian pengetahuan, pengalaman,
perasaan dan penilaian yang diorganisasikan dalam
sistem kognisi manusia atau pengetahuan pribadi
yang sangat diyakini kebenarannya.25
Citra dapat di
artikan sebagai suara gambaran mengenai mental; ide
yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang
23
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 120 24
Kadar Nurjaman, Komunikasi & Public Relations, (Bandung:
Pustaka Setia, 2012), cet ke-1, hal. 125-126 25
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 98
32
ditunjukkan kepada publik oleh seseorang atau
organisasi.26
Dalalm bukunya Public Relation, citra menurut
Frank Jefkins ialah sebuah kesan, gambaran atau
impresi yang tepat sesuai dengan kenyataan (real)
mengenai suatu kebijakan, personel, produk, atau jasa-
jasa suatu organisasi atau perusahaan.27
Citra ialah serangkaian pengetahuan, pengalaman,
perasaan dan penialian yang diorganisasikan dalam
sistem kognisi manusia atau pengetahuan pribadi
yang sangat diyakini kebenarannya.28
Citra dapat juga
di artikan sebagai suara gambaran mengenai mental;
ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian
yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang atau
organisasi.29
.
Menurut M. Linggra Anggoro pemolesan citra
(yang tidak sesuai dengan yang ada) pada dasarnya
tidak relefan dengan hakikat public relation itu
sendiri. Selama ini hal tersebut tidak menjadi masalah
dan sah-sah saja, padahal hal tersebut merupakan
26
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2006),
hal: 50-51 27
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal. 412 28
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 98 29
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2006),
hal: 50-51
33
suatu yang fatal dalam dunia Humas atau public
relations.
2. Jenis - jenis Citra
Menurut Frank Jefkins menyebutkan ada beberapa
jenis citra (image), yaitu citra bayangan (mirror
image), citra yang berlaku (current image), citra yang
diharapkan (wish image), citra perusahaan (corporate
image), citra majemuk (multiple image) serta citra
positif.30
a. Citra Bayangan (Mirror Image)
Citra bayangan adalah citra yang dianut
oleh orang dalam mengenai pandangan luar
terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak
tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, akibat dari
kurangnya informasi pengetahuan atau
pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam
lembaga atau organisasi itu mengenai pendapat
atau pandangan pihak luar terhadap lemabaga tau
perusahaan.
b. Citra Yang Berlaku (Current Image)
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau
pandangan yang dianut oleh pihak luar terhadap
lembaga atau perusahaan. Citra ini tidak
selamanya sesuai dengan kenyataan karena
terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan
30
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal.20-
23
34
orang-orang luar yang biasanya serba terbatas.
Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak atau
sedikitnya informasi yang dimliki oleh mereka
yang mempercayainya.
c. Citra Yang Diharapkan (Wish Image)
Citra yang diharapkan adalah citra yang
diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga
tidak sama dengan citra yang sebenarnya, biasanya
citra yang diharapkan lenih baik atau lebih
menyenangkandaripada citra yang ada. Walaupun
kadang citra yang baik bisa juga merepotkan,
namun citra yang diharapkan secara umum lebih
baik dari yang lain. Citra ini biasnya dirumuskan
untuk sesuatu yang relative baru mengenai
program atau kegiatan.
d. Citra Perusahaan (Corporate Image)
Citra peusahaan adalah citra keseluruhan
mengenai perusahaan tersebut tidak hanya
mengenai suatu program atau kegiatan dari
perusahaan tersebut. Citra perusahaan terbentuk
daru berbagai aspek, seperti sejarah atau riwayat
perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan
stabilitas dibidang keuangan, kualitas produk,
keberhasilan ekspor, hubungan industry yang baik,
reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,
kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial
dan komitmen mengadakan riset.
35
e. Citra Majemuk (Multiple Image).
Citra majemuk adalah banyaknya jumlah
citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh
dikatakan sama banyaknya dengan jumlah
pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari
berbagai hal yang tidak dinginkan, variasi citra
harus ditekan semaksimal mungkin dan citra
perusahaan secara kseluruhan harus ditegakkan.
f. Citra Positif
Citra tidak selalu mengenai apa yang
positif dari suatu merek atau apapun yang diusung,
tetapi ada juga yang negatif. Kedua macam citra
positif dan negatif bersumber dari citra yang
berlaku yang bersifat negatif atau positif.
Seharusnya citra organisasi atau perusahaan harus
didasari pada kesan yang benar, yakni sepenuhnya
berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta
pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.31
Dalam mempertahankan citra positif dalam sebuah
lembaga atau perusahaan seorang public figure pun
sangat berpengaruh, citra positif berasal dari citra
yang berlaku, dalam pembahasan sebelumnyapun
telah dipaparkan bahwa citra public relations yang
ideal adalah berasal dari kesan yang sebenar-
benarnya, bersadarkan pengetahuan, pengalaman,
31
M. Linggar Anggor, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2005), hal. 69
36
serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.
Pemahaman awam mengatakan tugas public relations
adalah memoles citra agar lebih indah dari yang
sebenarnya, namun tidak selalu memoles dari citra
yang sebenarnya, karena citra yang baik adalah citra
yang sebenar-benarnya. Karena citra yang
sesungguhnya bisa muncul kapanpun secara
kondisional. Misalnya suatu lembaga sedang
mengalami musibah, caranya dengan menjelaskan
secara rinci mengenai penyebab masalah itu bisa
terjadi.
Dari pemaparan di atas point yang dapat diambil
adalah sebaik-baiknya citra perusahaan adalah citra
yang sebenar-benarnya. Dalam mempertahankan citra
positif seorang publik figure sangat vital, karena
sepandai-pandainya seorang public relations memoles
citra perusahaan, jika seorang publik figur lembaga
atau perusahaan tersebut membuat kesalahan maka
image lembaga atau perusahaan pun ikut tercoreng
dan negatif.
3. Karakteristik Citra
Citra tidak bisa diukur secara sistematis, hanya
bisa dideskripsikan. Kenyataannya citra bersifat
abstrak hanya wujudnya yang dapat dirasakan melalui
penilaian negatif ataupun positif. Melalui citralah
yang akan mempengaruhi opini publik sekaligus
37
menyebarkan makna-makna yang terdapat dari sebuah
informasi, karena semakin baik kesan yang
dipersepsikan masyarakat akan semakin baik pula
citra yang dimiliki perusahaan atau lembaga tersebut.
Dalam pembentukan citra akan terlihat atau
terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik,
yang masuk pada saringan perhatian (attention filter)
kemudian akan menghasilkan pesan yang dapat
dimengerti atau dapat dilihat yang kemudian berubah
menjadi persepsi dan akhirnya akan menghasilkan
citra.32
4. Pembentukan Citra
Ada empat komponen dalam hal pembentukan
citra yaitu persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap.
Persepsi diartikan sebagai hasil pengetahuan unsur
lingkungan dimana kemampuan mempersepsi inilah
dapat melanjutkan proses pembentukan citra dengan
memberikan informasi-informasi kepada individu
untuk memunculkan keyakinan. Keyakinan
tersebutlah yang akan menimbulkan rasa pro dan
kontrak mengenai produk dan dari keyanina tersebut
terbentuk citra yang positif atau negative.
32
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja GraFindo Persada, 2015), hal. 75
38
Pembentukan citra bisa digambarkan sebagai
berikut:33
Gambar 1: Model Pembentukan Citra
Model pembentukan citra pengalaman mengenai
stimulus
(Sumber: Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk
Public Relations)
a. Stimulus adalah rangsangan kesan lembaga yang
diterima dari luar untuk membentuk persepsi.
b. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur
lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses
pemaknaan dengan kata lain. individu akan
memberikan makna terhadap rangsang
33
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010) hal. 101
Stimulus Persepsi
Kognisi
Respon Sikap
Motivasi
39
berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang.
Kemampuan mempersepsi inilah dapat
melanjutkan proses pembentukan citra.
c. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu
terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul
apabila individu harus diberikan informasi-
informasi yang cukup dapat mempengaruhi
perkembangan kognisinya.
d. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan
respon seperti yang diinginkan oleh pemberi
rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan.
e. Sikap adalah kecenderungan bertindak,
berpresepsi, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap
bukan prilaku tetapi merupakan kecenderungan
untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu, sikap
mempunyai daya pendorong atau motivasi.
f. Tindakan adalah akibat atau respon individu
sebagai organisme terhadap rangsangan-
rangsangan yang berasal dari dalam dirinya
maupun lingkungannya.
g. Respon atau tingkah laku adalah tindakan-
tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap
rangsangan atau stimulus.
40
5. Manfaat Citra Perusahaan
Citra lembaga atau perusahaan yang baik dan kuat
mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Daya saing jangka menengah dan panjang yang
mantap. Dimana citra perusahaan yang baik akan
menjadi identitas atau kepribadian perusahaan
yang tidak mudah ditiru perusahaan lain sekaligus
melindungi perusahaan dari pesaing.
b. Menjadi perisai selama masa krisis. Perusahaan
yang memiliki citra yang baik dan kuat akan lebih
mudah mendapatkan dukungan serta maaf dari
masyarakat atas kesalahannya.
c. Menjadi daya tarik eksekutif handal. Sebuah
perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan
mampu menarik, memotivasi dan menahan
eksekutif handal yang merupakan asset penting
penggerak roda perusahaan.
d. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran.
Dengan citra yang sudah terbentuk dengan baik,
dalam menerjunkan produk baru di pasar maka
kegiatan melakukan strategi pemasaran tidak akan
sebesar saat belum adanya citra.
e. Penghemat biaya operasional. Sebuah perusahaan
dengan citra yang baik dan kuat akan
membutuhkan biaya untuk mempromosikan
produk lebih sedikit atau lebih hemat
dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan
41
yang belum memiliki citra atau bahkan belum
dikenal konsumen.
C. Pengembangan Sosial
Pengembangan merupakan upaya untuk
mendorong terjadinya perubahan sosial yang sistematik,
terencana dan terkontrol. Perencanaan dan pengawasan
yang teratur menjadi cara pendekatan untuk
menggerakkan masyarakat agar terjadi perubahan kearah
perbaikan taraf hidupnya.
Perubahan sosial tersebut mencakup segi
kehidupan bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Dalam hal ini
nilai intrinsik tersebut yaitu nilai budaya yang mana nilai
ini yang benar-benak kita jungjung tinggi dan dihormati,
sedangkan nilai ekstrinsik ini hal-hal yang baru dan
berasal dari luar yang mana ini perlu disaring dan diserap
untuk memperkaya pengetahuan dan pengawasan.
Persoalan lain yang perlu diperhatikan adalah
bahwa setiap masyarakat memiliki sifat dinamis yang
tidak sama, disebabkan karena dalam setiap diri manusia
memiliki perbedaan kondisi dan sifat internal maupun
eksternal.
Proses pembangunan juga merupakan proses yang
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya yaitu:
a. Aspek relevansi, artinya kegiatan yang dilakukan
dalam rangka pembangunan yang mempunyai
42
relevansi dengan kebutuhan masyarakat, dilaksanakan
untuk masyarakat dan mampu menopang kehidupan
masyarakat, mempunyai propek yang
menggembirakan serta memiliki manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung, baik secara kongkrit
atau abstarak.
b. Aspek lintas sektoral, mengaitkan dengan melibatkan
lemabaga pemerintah dan kelembagaan swadaya
masyarkat.34
Dari kedua aspek ini sangat berkaitan dengan
program pengembangan sosial Dompet Dhuafa Republika
yaitu pada proses pembangunan yang disesuakan dengan
kebutuhan masyarakat, untuk melaksanakan program
kepada masyarakat maka perlu pendekatan terlebih
dahulu. Pendekatan yang dilakukan public relations dopet
dhuafa yaitu dengan aspek kearifan lokal, ini merupakan
strategi yang terus dilakukan public relations Dompet
Dhuafa Republika. Dalam UU Pengelolaan Zakat Nomer
23 Tahun 2011, Zakat harus didistribusikan dan
didayagunakan, didistribusikan artinya zakat harus
disalurkan kepada masyarakat dan didayagunakan artinya
zakat yang sudah disalurkan tersebut harus digunakan.
Mendistribusikan dan dayagunakan berhubungan dengan
sosial kemasyarakat, dengan didayagunakannya zakat
harapannya bisa berdayaguna untuk masyarakat. Karena
34
http://www.sitiativa.wordpress.com Diakses pada tanggal 3 februari
2019, pukul 15.50 WIB.
43
Dompet Dhuafa Republika tidak ingin mustahiknya abadi
dan Dompet Dhuafa Republika tidak ingin penerima zakat
menjadi penerima zakat abadi. Sehingga melalui program
pengembangan masyarakat bantuan yang kita
distribusikan dapat didayagunakan untuk
mengembangkan potensi yang ada. Memberi zakat
merupaka hak mustahik, tetapi tugas amil adalah
membuat lebih berdayaguna dengan pengembangan
sosial.35
Dalam program ini terdapat enam kegiatan yang
mana program ini dilakukan pada masyarakat yang
membutuhkan, yaitu:
1. Lembaga Pelayanan Masyarakat
Dalam kegiatan ini Dompet Dhuafa Republika
dan para relawan membantu saudara-saudara kita yang
tertimpa musibah seperti terkena banjir, tsunami dan
memberikan bantuan kepada korban bencana.
Program dilaksanakan untuk masyarakat yang
membutuhkan serta mampu menopang kehidupan
masyarakat, dan mempunyai propek yang
menggembirakan serta memiliki manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung, tidak hanya itu,
dalam kegiatan ini Dompet Dhuafa Republika
mendirikan sebuah mesjid dan pesantren salah satunya
yaitu pesantren untuk muallaf yang berlokasi di
kawasan Bintaro Tanggerang selatan. Pesantren
35
Wawancara pribadi dengan Bapak Panji Manajer Program
Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 5 april 2019
44
muallaf ini di disediakan untuk menguatkan aqidah
Islam para muallaf dan diikhtiarkan menjadi pusat
untuk para muallaf dalam mendapat pembinaan
pemahaman keIslaman yang lebih mendalam.36
2. Disaster Management Center
Disaster management center (DMC) Dompet
Dhuafa Republika ada jejaring dari Dompet Dhuafa
Republika yang menjadi garda terdepan dalam
pengelolaan kebencanaan, baik dalam maupun luar
negeri. Kegiatan ini sudah ada sejak tahun 1994, DMC
Dompet Dhuafa Republika secara resmi berdiri pada
25 maret 2010 dengan tugas pokok pengelolaan
kebencanaan pada masa sebelum bencana (pra
bencana) melalui kampanye pengurangan resiko
bencana, saat terjadi bencana (tanggap darutat) dengan
respon bencana dan setelah terjadi bencana (pasca
bencana) dengan pemulihan.37
3. Semesta Hijau
Kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup
adalah dua variabel yang saling berhubungan.
Kemiskinan dapat menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup dan sebaliknya, kerusakan lingkungan hidup
dapat menyebabkan kemiskinan atau bahkan dapat
memperparah kemiskinan.
36
http://zakat.or.id/ diakses pada tanggal 10 maret 2019, pukul 19:45
WIB 37
http://dmc.dompetdhufa.org/ diakses pada tanggal 10 maret 2019
pukul 19:47 WIB
45
Oleh karenanya, tidak aka nada program
pengentasan kemiskinan yang busa dijalankan secara
efektif jika tidak ditopang oleh perbaikan daya
dukung lingkungan. Dengan kata lain, perbaikan daya
dukung lingkungan adalah prasyarat utama yang harus
ditempuh untuk dapat menjalankan strategi
pengentasan kemiskinan yang efektif.
Semesta hujau merupakan salah satu program
Dompet Dhuafa Republika yang bergerak dalam
rangka mendorong perbaikan daya dukung lingkungan
sebagai prasyarat pemerdayaan kaum dhuafa dan
jaringan pendukung komunitas pada tingkat akar
rumput.38
4. Corps DAI Dompet Dhuafa Republika (CORDOFA)
Corps Dai Dompet Dhuafa Republika
(CORDOFA) merupakan sayap NGO internasional
Dompet Dhuafa Republika yang core competence-nya
dalam bidang dakwah. Sudah dua puluh tiga tahun
Dompet Dhuafa Republika berkiprah di dunia
filantrofi Indonesia dan dunia. Secara implisit dalam
setiap program-program yang dijalankan Dompet
Dhuafa Republika senantiasa mengusung nilai-nilai
Islam, karena syariat zakat adalah bagian dari syariat
Islam yang pokok.
38
http://semestahijau.id/ diakses pada tanggal 10 maret 2019 pukul
19:57 WIB
46
Di usianya yang semakin ranum untuk ukuran
oraganisasi nirlaba selama itu pula Dompet Dhuafa
Republika sejatinya memerankan sebagai tangan-
tangan gerakan dakwah yang riil dan menyentuh akar
rumput. Seperti program Dai Tapal Batas, sebuah
program penugasan dan pembekalan para dai yang
siap menjalankan misi dakwah di daerah minoritas
Muslim tapal batas negeri ini. Menjalankan misi
melayani, membela dan memberdayakan masyarakat
Muslim yang tinggal di batas negeri. Dai Samudra,
sebuah program pengiriman duta-duta Islam untuk
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah
kemungkaran di atas kapal-kapal verri dan kapal
penyeberangan. Dompet Dhuafa Republika
bekerjasama dengan PT. Pelni dalam menjalankan
program ini, sehingga dalam menjalankan tugasnya
legal dan dilindungi.
Layanan Kesehatan Cuma-cuma, sebuah program
pemberian layanan kesehatan gratis untuk masyarakat
pra sejahtera, di zaman seba mahal, begitu pula untuk
biaya berobat dan rumah sakit. Dompet Dhuafa
Republika hadir dengan program kesehatannya yang
di dalam proses oprasionalnya disertakan pembinaan
dan bimbingan ruhani yang bersifat motivasi pasien
untuk senantiasa mendekatkan diri kepada sang
Khalik. Dan masih banyak lagi program-progam
Dompet Dhuafa Republika baik yang langsung
47
bertujuan menyampaikan risalah dakwah maupun
yang tersirat dalam proses oprasionalnya.
Selain itu program Bimbingan Rohani Pasien
Rumah Sakit, bimbingan keagamaan di Rumah Sakit
Jiwa., Bina santri Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga
pendidikan Insani, Masyarakat Mandiri, Pertanian
Sehat Indonesia dan masih banyak lagi yang tidak bisa
kami sebutkan secara detil. Semua program itu
berjalan masing-masing dengan capaian tujuan yang
ditetapkan.39
5. Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS)
Indonesia Development and Islamic Studies
(IDEAS) adalah lembaga think tank tentang
pembangunan nasional dan kebijakan publik berbasis
ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an yang didirikan dan
bernaung dibawah Yayasan Dompet Dhuafa
Republika. Kegiatan inti lembaga adalah penelitian
dan advokasi kebijakan dengan isu prioritas adalah
penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial,
ketahanan pangan, air, dan energi, pembangunan
kesehatan dan pendidikan, makroekonomi dan
keuangan negara, pembangunan pertanian dan
pedesaan, perencanaan kota, lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan, serta peran Islam dalam
pembangunan nasional.
39
http://cordofa.org/ diakses pada tanggal 10 maret 2019 pukul 20:16
WIB
48
IDEAS, memulai program sejak Juni 2015 dan
secara resmi diluncurkan ke publik pada 23 Mei 2016,
hingga kini telah melakukan berbagai riset tentang
pembangunan nasional dan kebijakan publik berbasis
ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an.40
6. Dompet Dhuafa Republika Volunteer
Dompet Dhuafa Republika Volunteer merupakan
wadah bagi orang-orang yang tergerak dalam misi
kemanusiaan dan membantu kegiatan-kegiatan
pemberdayaan masyarakat secara sukarela. Tujuan
dari Dompet Dhuafa Republika Volunteer adalah
menciptakan komunitas relawan berbasis dukungan
masyarakat untuk gerakan kemanusiaan dan
kampanye zakat melaui program-program yang
dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa Republika.
Persyaratan untuk menjadi bagian dari Dompet
Dhuafa Republika Volunteer hanya cukup dengan
memiliki kesediaan mendukung dan bergerak dengan
tulus pada setiap misi kemanusiaan yang dilakukan
bersama Dompet Dhuafa Republika. Jika ingin ikut
dalam kegiatan yang ada di Dompet Dhuafa
Republika, maka cara dengan mendaftarkan diri
40
https://ideas.or.id/about/tentang-ideas/ diakses pada tanggal 10
maret 2019 pukul 20:21 WIB
49
sebagai volentir yang ada pada website Dompet
Dhuafa Republika.41
Melalui program ini, Dompet Dhuafa Republika
(DD) berusaha menjaring para relawan untuk bersama
melakukan gerakan kemanusiaan, mulai dari hal-hal
yang sederhana. Dalam hal ini, relawan berarti orang
yang mau melakukan suatu kebaikan dengan sukarela,
bukan karena diwajibkan ataupun dipaksakan.
Dompet Dhuafa Republika Volunteer memiliki
tujuan untuk menciptakan komunitas relawan berbasis
dukungan masyarakat untuk gerakan kemanusiaan dan
kampanye zakat melaui program-program yang
dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa Republika.42
41
Wawancara pribadi dengan Bapak Panji Manajer Program
Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 5 april 2019 42
https://volunteer.dompetdhuafa.org/tentang-kami/tentang-dompet-
dhuafa-volunteer/ diakses pada tanggal 10 maret 2019 pukul 20:45 WIB
50
BAB III
GAMBARAN UMUM
DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
A. Sejarah Dompet Dhuafa Republika
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik
masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat
sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF
(Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal
dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).
Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis
yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin,
sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah
manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli
kepada nasib dhuafa.
Awalnya adalah sebuah kebetulan, walau sebagai orang
yang beriman, kita percaya tidak ada sebuah kebetulan.
Semuanya sudah ditentukan oleh Allah, Sang Maha
Perekayasa. April 1993, Koran Republika menyelenggarakan
promosi untuk surat kabar yang baru terbit tiga bulan itu di
stadion Kridosono, Yogyakarta. Di samping sales promotion
untuk menarik pelanggan baru, acara di stadion itu juga
dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat Yogya untuk
membeli saham koran umum Harian Republika.
Hadir dalam acara itu Pemimpin Umum/Pemred
Republika Parni Hadi, Dai Sejuta Umat, (alm) Zainuddin MZ
dan Raja Penyanyi Dangdut H. Rhoma Irama dan awak
51
pemasaran Republika. Memang, acara itu dikemas sebagai
gabungan antara dakwah dan entertainment.
Turun dari panggung, rombongan Republika dari Jakarta
diajak makan di restoran Bambu Kuning dan di situ
bergabung teman-teman dari Corps Dakwah Pedesaan (CDP)
di bawah pimpinan Ustadz Umar Sanusi dan binaan pegiat
dakwah di daerah miskin Gunung Kidul, (Alm) Bapak Jalal
Mukhsin.
Dalam bincang-bincang sambil santap siang, pimpinan
CDP melaporkan kegiatan mereka yang meliputi mengajar
ilmu pengetahuan umum, ilmu agama Islam dan
pemberdayaan masyarakat miskin. Jadi anggota CDP
berfungsi all-round: ya guru, dai dan sekaligus aktivis sosial.
Ketika Parni Hadi bertanya berapa gaji atau honor mereka
per bulan, dijawab : "Masing-masing menerima enam ribu
rupiah sebulan." Kaget, tercengang dan setengah tidak
percaya, pimpinan Republika itu bertanya lagi: "Dari mana
sumber dana itu?" Jawaban yang diterima membuat hampir
semua anggota rombongan kehabisan kata-kata: "Itu uang
yang sengaja disisihkan oleh para mahasiswa dari kiriman
orang tua mereka." Seperti tercekik, Parni Hadi menukas:
"Saya malu, mohon maaf, sepulang dari Yogyakarta ini saya
akan membuat sesuatu untuk membantu teman-teman."
Zainuddin MZ segera menambahkan: "Saya akan bantu
carikan dana."
52
Mengapa kaget, tercekik dan segera bereaksi? Karena
Rp.6000 waktu itu jumlah yang kecil untuk ukuran
Yogyakarta, apalagi untuk ukuran Jakarta, sangat-sangat
kecil. Apalagi, uang itu berasal dari upaya penghematan
hidup para mahasiwswa.
Peristiwa itulah yang menginspirasi lahirnya Dompet
Dhuafa Republika. Dari penggalangan dana internal,
Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut
menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993,
sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika
dengan tajuk "Dompet Dhuafa Republika" pun dibuka.
Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta
pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika.
Tanggal ini kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet
Dhuafa Republika. Rubrik "Dompet Dhuafa Republika"
mendapat sambutan luar biasa, hal ini ditandai dengan adanya
kemajuan yang signifikan dari pengumpulan dana
masyarakat. Maka, muncul kebutuhan untuk memformalkan
aktivitas yang dikelola Keluarga Peduli di Republika.
Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa
Republika pun didirikan. Profesionalitas DD kian terasah
seiring meluasnya program kepedulian dari yang semula
hanya bersifat lokal menjadi nasional, bahkan internasional.
Tidak hanya berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak
berpunya dalam bentuk tunai, DD juga mengembangkan
53
bentuk program yang lebih luas seperti bantuan ekonomi,
kesehatan, pendidikan dan bantuan bencana.
Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika
dikukuhkan untuk pertama kalinya oleh pemerintah sebagai
Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh
Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di
hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September
1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No.
163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan zakat, DD merupakan institusi pengelola
zakat yang dibentuk oleh masyarakat. Tanggal 8 Oktober
2001, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Keputusan Nomor 439 Tahun 2001 tentang
PENGUKUHAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA sebagai
Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.43
B. Visi Misi dan Tujuan Dompet Dhuafa Republika
VISI
Terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui
pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada
sistem yang berkeadilan
MISI
43
http://www.dompetdhuafa.org/profil/sejarah/ diakses pada 09 maret
2019 pukul 22:45 WIB
54
1. Menjadi gerakan masyarakat yang mentransformasikan
nilai-nilai kebaikan
2. Mewujudkan masyarakat berdaya melalui pengembangan
ekonomi kerakyatan
3. Terlibat aktif dalam kegiatan kemanusiaan dunia melalui
penguatan jaringan global
4. Melahirkan Kader Pemimpin Berkarakter dan
Berkompetensi Global”
5. Melakukan advokasi kebijakan untuk mewujudkan sistem
yg berkeadilan
6. Mengembangkan diri sebagai organisasi global melalui
inovasi, kualitas pelayanan, transparansi, akuntabilitas,
indepedensi dan kemandirian lembaga
TUJUAN
1. Terwujudnya Organisasi DD dengan standar Organisasi
Global
2. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang
kuat
3. Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-
stakeholder & program untuk terciptanya kesejahteraan
Masyarakat Dunia
4. Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yg
transparan dan akuntabel
5. Membangun sinergi dan jaringan global
55
6. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang
kuat
7. Menjadi lembaga rujukan di tingkat global dalam program
kemanusiaan dan pemberdayaan
8. Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap
program pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan
9. Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem
yg berkeadilan
10. Menguatkan volunteerism dan kewirausahaan sosial
dimasyarakat
11. Menumbuhkan kepemilikan asset dimasyarakat melalui
pengembangan industri kerakyataan
12. Terwujudnya tata kelola organisasi berstandar
internasional
13. Terwujudnya kemandirian organisasi melalui
intensifikasi, ekstensifikasi & diversifikasi sumber daya
organisasi
14. Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi
pihak lain dan conflict of interest dalam pengelolaan
lembaga
15. Menumbuh kembangkan semangat inklusifitas dan
altruisme
16. Membangun Komunitas berbasis masjid
17. Melahirkan kader dakwah
56
18. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan
Nilai Dasar Islam dalam kehidupan sehari-hari.44
C. Profil Dompet Dhuafa Republika
Profil
Nama: Dompet Dhuafa Republika
Alamat: Jl. Warung Jati Barat No. 14 Jakarta
Selatan 12540, Indonesia
Telepon: 021-7821-292
Faksimili: 021- 7821-333
Situs web: www.dompetdhuafa.org
Kantor Layanan: Kantor cabang terbesar di seluruh
Indonesia bahkan luar Indonesia. Di
Indonesia meliputi Jabodetabek, Sumut,
Sumbar, Sumsel, Riau, Jambi, Banten,
Jabar, Jatim, Jateng, Jogja, Kaltim, dan
Sulsel. Sedangkan di luar negeri ada di
Amerika Serikat, Hongkong, Jepang,
Australia dan Korsel.
D. Program Kegiatan Dompet Dhuafa Republika
1. Kesehatan
44
http://www.dompetdhuafa.org/profil/visi-misi/ diakses pada 09
maret 2019 pukul 22:50 WIB
57
Dompet Dhuafa Republika di dalam program
kesehatan, mendirikan berbagai lembaga kesehatan yang
bertujuan untuk melayani seluruh mustahik dengan sistem
yang mudah dan terintegrasi dengan sangat baik.
Di bidang kesehatan, Dompet Dhuafa Republika
telah berperan aktif dalam melayani kaum dhuafa sejak
tahun 2001. Melalui program Layanan Kesehatan Cuma-
cuma (LKC), beragam kegiatan telah dilakukan, baik
bersifat preventif, promotif dan kuratif. Program ini
awalnya hanya memberikan pelayanan kesehatan tingkat
dasar. Dalam perkembangannya, LKC-DD harus
melayani pasien-pasien dhuafa yang membutuhkan
pelayanan spesialistik, rawat inap dan juga tindakan
operatif. Sehingga fasilitas layanan yang ada dirasakan
sudah tidak memadai lagi. Karena itulah Dompet Dhuafa
Republika melalui Yayasan Rumah Sehat Terpadu
mendirikan pelayanan kesehatan tingkat rujukan yang
akan memberikan pelayanan kesehatan tingkat rujukan
sekelas rumah sakit. Layanan ini dinamakan RS Rumah
Sehat Terpadu - Dompet Dhuafa Republika yang telah
diresmikan pada tanggal 4 Juli 2012.
Pada tahun 2009 Dompet Dhuafa Republika
membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari kalangan
masyarakat miskin. Berlokasi di Desa Jampang, Kemang,
Kabupaten Bogor, di atas lahan seluas 7,600 m2. RST
memiliki fasilitas lengkap, mulai dari poliklinik, dokter
58
spesialis, ruang operasi, rawat inap, UGD, apotek, hingga
metode pengobatan komplementer.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan aset nasional yang
berharga dan menjadi tolak ukur kemajuan sebuah bangsa.
Pendidikan bisa mengubah individu, dunia dan
peradaban. Dompet Dhuafa Republika sebagai Lembaga
Amil Zakat yang ikut ambil bagian dalam perjuangan
mencerdaskan bangsa, mendirikan beberapa jejaring
dengan beragam program pendidikan gratis serta beasiswa
untuk siswa unggul tidak mampu. Telah banyak prestasi
yang diukir dan telah banyak lulusan yang terbukti tak
kalah dengan lulusan sekolah-sekolah unggul lainnya di
Indonesia. Tidak hanya untuk siswa dan mahasiswa, ada
pula program pendidikan untuk guru dan sekolah.
3. Ekonomi
Masalah sosial yang dihadapi bangsa ini sejak
dulu adalah kemiskinan. Berbagai program dan kebijakan
yang telah dilakukan belum mampu mengatasi masalah
kemiskinan di negeri ini.
Meski pertumbuhan ekonomi melesat namun
Indonesia masih diselimuti kemiskinan yang dahsyat.
Untuk itu Dompet Dhuafa Republika mendirikan divisi
ekonomi dengan jejaring yang tersebar di hampir seluruh
pelosok Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendampingi
masyarakat melalui berbagai program yang disesuaikan
59
dengan daerahnya agar tercipta lahan-lahan pekerjaan
baru serta masyarakat yang berdaya sehingga mereka
dapat mandiri secara finansial.
4. Pengembangan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup tanpa orang lain. Untuk itulah Dompet Dhuafa
Republika ada, bersama dengan para relawan membantu
saudara-saudara yang tertimpa musibah dan mereka yang
tidak tahu arah. Program- program dalam Social
Development terus mengalami perkembangan mengikuti
dinamika yang terjadi di masyarakat. Program ini
dijalankan oleh beragam lembaga di bawah Dompet
Dhuafa Republika dan lebih dari 5 tahun telah membantu
masyarakat Indonesia. Program-program tersebut akan
terus dikembangkan mutu dan variasinya agar dapat
memberikan pelayanan maksimal bagi masyarkat
khususnya kaum miskin di Indonesia.
E. Struktur Organisasi Pembina, Pengawas, Dewan Syariah,
dan Pengurus Dompet Dhuafa Republika
Struktur organisasi pembina yayasan Dompet Dhuafa
Republika republik
60
Struktur organisasi pengawas yayasan Dompet Dhuafa Republika
KETUA PEMBINA
Parni Hadi
ANGGOTA
Sutiono
ANGGOTA
A Makmur
Makka
ANGGOTA
Salahudin wahid
KETUA PENGAWAS
Rahmad Riyadi
ANGGOTA
A Partomuan
Pohan
ANGGOTA
Erry Riyana
Hardjapamekas
ANGGOTA
Azyumardi Azra
61
Struktur organisasi dewan syariah yayasan Dompet Dhuafa
Republika
Struktur organisasi pengurus yayasan Dompet Dhuafa Republika
ANGGOTA
Izzudin Abdul manaf
Sekretaris
Nasyith Majidi
Bendahara
Taufik Hidayat
ANGGOTA
Mahfudi sakam
KETUA DEWAN SYARIAH
M. Amin Suma
KETUA
Ismail A. Said
62
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations
Dompet Dhuafa Republika Dalam Mempertahankan
Citra Positif Program Pengembangan Sosial
Kegiatan merupakan implementasi dari tugas,
dengan demikian kegiatan public relations adalah
implementasi dari tugas seorang public relations untuk
mencapai tujuan lembaga, lalu menjalankan fungsi dan
perannya secara menyeluruh. Masalah yang harus
dipecahkan dalam kegiatan public relations meliputi
bagaimana memperluas jangkauan program lembaga
kepada masyarakat, mendapat penghargaan dan
penerimaan dari publik maupun masyarakat. Kegiatan
public relations adalah kegiatan berkomunikasi dengan
berbagai macam symbol komunikasi, verbal maupun
nonverbal, seperti sebagai berikut:
1. Hubungan dengan Media
Di era sekarang ini, media memiliki peran penting
dalam menyampaikan berita dan informasi dari
berbagai pihak yang berkepentingan. Media sebagai
jembatan masyarakat untuk mendapatkan informasi
dan disisi lain media juga berperan menyebarkan
suatu informasi tertentu untuk kepentingan pihak
tertentu kepada masyarakat.
Pada zaman sekarang semakin berkembang pesat
berbagai jenis media massa. Mulai dari televisi,
63
readio, surat kabar, dan lain sebagainya. Sehingga
dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari
media. Peran media yang sebagai pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar
adalah hal utama yang harus dilakukan media.
Public relations dalam suatu lembaga atau
perusahaan sangat penting menajga hubungan baik
dengan pihak media. Hal ini penting karena disatu sisi
pihak media akan mudah mendapatkan sumber berita
yang berkualitas, kemudian disisi lain pihak lembaga
atau perusahaan mendapat kesempatan untuk
mempublikasikan diri di media yang bersangkutan.
Maka dari itu pihak public relations Dompet
Dhuafa Republika terus menjaga hubungan baik dan
mengajak pihak media kelokasi yang notabene
pemberdayaan Dompet Dhuafa Republika.45
Menjaga
hubungan baik dengan berbagai media ini bertujuan
agar media yang bersangkutan ikut menyebar luaskan
kegiatan program pengembangan sosial yang
dilakukan oleh Dompet Dhuafa Republika.
2. Hubungan dengan Komunitas dan Organisasi
Masyarakat (Ormas)
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan public
relations Dompet Dhuafa Republika agar citra
program pengembangan sosial tetap positif di mata
45 Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
64
masyarkat yaitu dengan menjalin hubungan baik
dengan komuniats dan Ormas yang ada di masyarakat.
Membina hubungan dengan komunitas atau Ormas ini
merupakan wujud kepedulian lembaga atau
perusahaan terhadap lingkungan sekitar lembaga. Hal
ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih
lembaga Dompet Dhuafa Republika kepada komunitas
atau Ormas.
Dengan begitu menunjukan bahwa Dompet
Dhuafa Republika tidak hanya mengambil keuntungan
dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi
apa yang diperoleh oleh Dompet Dhuafa Republika
dari lingkungan merupakan milik bersama. Selain itu
dengan kegiatan ini diharapkan masyarkat lebih
mengetahui siapa Dompet Dhuafa Republika dan apa
yang sudah dilakukan oleh Dompet Dhuafa
Republika.46
3. Konferensi Pers
Konferensi pers adalah dimana sumber berita
dalam hal ini yaitu pihak Dompet Dhuafa Republika
yang mengundang wartawan dan perwakilan media
massa untuk berdialog dalam menyampaikan suatu
informasi atau pernyataan karena dalam konferensi
pers sering terjadi tanya jawab. Sesuai dengan
namanya konferensi pers, maka yang hadir pada acara
46
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
65
tersebut pers atau media yang diwakili oleh wartawan
dan reporter untuk menginformasikan kepada publik
secara on air atau off air dan juga media cetak untuk
dijadikan berita harian pada media mereka.
Tujuan dari konferensi pers memberitahu
informasi positif dan juga menjaga hubungan yang
baik antara lembaga Dompet Dhuafa Republika
dengan ekternal publiknya. Konferensi pers dijadikan
kegiatan oleh public relations Dompet Dhuafa
Republika untuk menginformasikan kepada
masyarakat mengenai data-data terkait dana yang
sudah terkumpul dan dana yang sudah tersalurkan
kepada masyarakat dhuafa.47
4. Public Expose
Public expose merupakan kegiatan untuk
menjelaskan kepada publik mengenai perkembangan
dan kinerja lembaga. Public expose bertujuan untuk
menginformasikan mengenai rincian dana yang sudah
dikeluarkan atau disalurkan kepada masyarakat dhuafa
oleh Dompet Dhuafa Republika. Seperti public exopse
yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika pada 24
januari 2019, dalam kegiatan tersebut Dompet Dhuafa
Republika menginformasikan mengenai kinerjanya
yaitu pada tahun 2018, Dompet Dhuafa Republika
telah berhasil menebar kebaikan kepada 2.151.208
47
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
66
jiwa penerima manfaat dan yang terbesar di 34
provinsi dengan total penghimpunan Rp. 312.50
Miliar.
Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur Dompet
Dhuafa Republika Filantropi drg Imam Rulyawan
MARS saat public expose berlangsung. Ia juga
mengatakan Dompet Dhuafa Republika telah
membantu 66.253 ribu jiwa dhuafa yang terdapat di
24 negara.48
5. Pembuatan Press Release
Press release adalah pembuatan kisah atau naskah
berita yang dikirimkan ke media massa oleh praksisi
public relations. Subtansi dan gaya penulisannya
harus mirip dengan berita pada umumnya, yakni
netral, factual, dan tanpa berbau iklan. Subyek pokok
permasalahan yang ditulis harus dinyatakan pada
kalimat-kalimat pertama. Paragraf pembuka harus
mengandung keseluruhan isi berita, dan semua yang
dipaparkan haruslah intisari artikel meskipun itu
merupakan satu-satunya materi yang tersedia.49
Press release merupakan salah satu bentuk paling
dasar dari persuasi pers, maka press release
merupakan topik yang paling baik untuk memulai
48
Adit, “Ancaman Demam Berdarah”, Swaracinta, Edisi 96, Februari
– Maret 2019, hal. 19. 49
Frank jefkins, Public Relations (alih bahasa haris munandar), hal.
423.
67
pembahasan mengenai teknik persuasi.50
Keuntungan
dari kegiatan ini adalah dapat menjangkau lebih
banyak publikasi dengan hanya selembar tulisan.
Namun kekurangan dari kegiatan ini yaitu cara ini
sudah sering dipakai sehingga wartawan banyak sekali
menerima press release dan menggunakan sebagian
kecil saja. Press release harus bersaing dengan yang
dikeluarkan oleh lembaga yang lain. Press release
yang dilakukan public relations Dompet Dhuafa
Republika setiap hari yakni tiga samapi empat release.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut public relations
Dompet Dhuafa Republika ingin terus menjaga dan
mempertahankan kredibilitas, transparansi dan citra
positif dari masyarakat. Kegiatan tersebut juga
diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan
kepercayaan publik kepada lembaga atau perusahaan.
Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang
harmonis antara lembaga atau perusahaan dengan
publiknya, sehingga dapat menimbulkan citra yang
baik atas lembaga dimata publiknya.
B. Strategi public relations Dompet Dhuafa Republika
dalam mempertahankan citra positif pengembangan
sosial
Public relations menjadi rangkaian kegiatan
terencana dan usaha yang terus menerus dikembangkan
50
Tony Greener, Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan
Citra, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hal. 39.
68
agar mendatangkan manfaat dan timbal balik anatara
ogranisasi atau lembaga dengan masyarakat. Dalam
lembaga Dompet Dhuafa Republika peran public relations
sangat penting dalam menghadapi persaingan yang
semakin kompetitif, karena itikad yang baik menjadi suatu
bagian yang professional.51
Strategi public relations yang
digunakan oleh Dompet Dhuafa Republika adalah
mengkomunikasikan segala program dan aktivitas
Dompet Dhuafa Republika secara solutif dan unik,
mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada pada
masyarakat lalu kemudian menginformasikan program-
program untuk mengahapi masalah tersebut dan melihat
apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu,
Dompet Dhuafa Republika juga melihat kearifan lokal.52
Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu
masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari bahasa
masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom)
biasanya diwarisi secara turun temurun dari satu generasi
ke generasi selanjutnya melalui cerita dari mulut ke
mulut. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang
ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui
kumpulan pengalaman dalam mencoba dan
diintergrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan
51
Wawancara pribadi dengan Bapak Panji Manajer Program
Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 5 april 2019 52
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani (Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
69
adat suatu tempat.53
Dalam pembuatan program
pemberdayaan, aspek kearifan lokal sangat penting.
Indonesia merupakan negara yang beragam suku dan
budaya tentu disetiap masyarakat memiliki budaya dan
kebiasaan yang berbeda-beda. Lembaga yang ingin
mengadakan program pemberdayaan dan kemajuan
ekonomi pada suatu daerah atau tempat, maka yang perlu
dilakukan ialah mendekati kepala suku pada tempat
tersebut dan bertemu dengan koordinator kepala desa di
tempat tersebut, hal tersebut penting agar program bisa
berjalan dengan lancar dan dapat diterima semua
masyarakat setempat.
”Caranya yang pertama kearifan lokal, Kita kalo
misalnya bikin program pemerdayaan atau
misalnya program stimusal itu otomatis harus
melihat aspek kearipan lokal. Misalnya program
dakwah masuk ke suku baduy gak bisa, kita pakai
sorban hitam, sorban putih, harus pake sarung itu
gak masuk, ketika kita interfensi ke masyarakat
bahwasanya kita ingin melakukan yang berkaitan
dengan program dan kemajuan ekonomi
masyarakat maka yang kita dekatkan adalah
kearifan lokal, kita ketemu kepala sukunya, kita
ketemu dengan koordinator kepala desanya dari
53
Ahmad Baedowi, Celak Edu 4: Esai-esai Pendidikan (Jakarta: PT.
Pustaka Alvabet, 2015) hal. 61
70
mulai situ kita mencoba mengembangkan potensi
yang ada diwilayah tersebut.”54
Program pengembangan sosial yang terus
dikembangkan sudah berjalan lebih dari lima tahun.
Program ini ada untuk membantu saudara-saudara yang
tertimpa musibah atau bencana dan tidak tahu arah.
Dalam program pengembangan sosial terdapat beberapa
kegiatan seperti lembaga pelayanan masyarakat, disaster
manajement center, semesta hijau, cordofa, ideas dan
Dompet Dhuafa Republika volunteer.
Dalam kegiatan lembaga pelayanan masyarakat,
Dompet Dhuafa Republika telah mendirikan pesantren
muallaf yang disediakan untuk menguatkan aqidah Islam.
Wisma muallaf berlokasi di kawasan bintaro diikhtiarkan
menjadi pusat untuk para muallaf dalam mendapat
pembinaan pemahaman keIslaman. Pada kegiatan disaster
manajement center Dompet Dhuafa Republika mengajak
masyarakat untuk membantu masyarakat yang terkena
bencana dengan respon yang cepat. Dompet Dhuafa
Republika dalam kegiatan semesta hijau mengajak
masyarkat lebih peduli terhadap lingkungan, seperti
kegiatan penanaman pohon yang sering dilakukan oleh
Dompet Dhuafa Republika. Dalam kegiatan corps dai
54
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
71
Dompet Dhuafa Republika (cordofa) Dompet Dhuafa
Republika hadir untuk menjawab berbagai tantangan
ummat melalui asosiasi dai/daiyah yang kompeten,
independen dan moderat. Kegiatan Ideas adalah lembaga
penelitian atau advokasi dengan isu prioritas seperti
penanggulangan kemistikan sedangkan voulentir ada
mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam setiap
kegiatan yang di adakan oleh Dompet Dhuafa Republika.
Public relations Dompet Dhuafa Republika menggunakan
strategy of publicity dan strategy of image untuk
mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi Dompet
Dhuafa Republika. Strategy of publicity yaitu Public
relations Dompet Dhuafa Republika melakukan
kerjasama dengan berbagai media untuk menyampaikan
pesan mengenai program khususnya pada program
pengembangan sosial. Sedangkan strategy of image yaitu
memberikan berita positif yang bersifat nonkomersial dan
menampilakan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Diusia yang akan menginjak usia 26 tahun pada bulan juni
Public realtions Dompet Dhuafa Republika terus berusaha
mengembangkan Dompet Dhuafa Republika menjadi
pionir lembaga zakat di Indonesia, BAZNAS, ACT,
termasuk lembaga-lembaga zakat yang ada di Indonesia.
Dompet Dhuafa Republika pun menjadi creator, tidak
hanya dalam bidang zakat, melainkan dalam bidang
kemanusiaan. Dalam bidang kemanusiaan Dompet
72
Dhuafa Republika sudah aktif, karena Dompet Dhuafa
Republika pertama bergerak dalam bidang sosial, sosial
otomatis mencakup bidang ekonomi, pendidikan, dakwah
dan kesehatan. Beberapa program tersebut merupakan
program standar. Pada tahun 1993 sampai 1999 masih
dikatakan standar. Ditambah krisis ekonomi yang terjadi
pada tahun tersebut.
Setelah itu terjadi beberapa bencana di Indonesia.
Terutama bencana yang terbesar yaitu tsunami di aceh
yang terjadi pada tahun 2004 dan bencana yang skala
kecil di situ gintung pada tahun 2009. Dalam bencana
tersebut Dompet Dhuafa Republika ikut bertindak secara
langsung. Dompet Dhuafa Republika membentuk aksi
cepat tanggap yang dikenal dengan ACT pada saat itu.
ACT merupakan salah satu program Dompet Dhuafa
Republika yang sudah bisa berdiri sendiri. Begitupun
dengan Dompet Dhuafa Republika. Dompet Dhuafa
Republika untuk sekarang sudah berdiri sendiri diluar
daripada republika. Karena pada awal dan cikal bakalnya
Dompet Dhuafa Republika terbentuk merupakan dari
republika. Komitmen dan eksistensi dari Dompet Dhuafa
Republika yaitu program, Program yang ada pada Dompet
Dhuafa Republika tidak lepas dari ikatan hubungan
sesama manusia. Dompet Dhuafa Republika terus
mendampingi mitra yang bekerja sama agar usaha yang
dikembangkan terus meningkan dan diharapkan bisa
membantu orang lain untuk membuat hal yang sama.
73
Mitra yang sudah bisa berdiri sendiri terus dikontrol oleh
Dompet Dhuafa Republika agar terus mengembangkan
asset-aset yang lainnya. Dompet Dhuafa Republika
berfokus pada program karena bencana merupaka
kejadian yang akan habis masanya. Ketika masa bencana
sudah selesai maka Dompet Dhuafa Republika harus
melanjutkan dengan program untuk melakukan recovery.
Recovery yaitu melihat potensi di masyarakat yang
terkena bencana itu apa. Apakah potensinya peternakan
atau pertanian atau yang lainnya kemudian Dompet
Dhuafa Republika membantu untuk mengakolasikan
bantuan tersebut baik jangka pendek maupun jangka
panjang.55
Penelitian ini menggunakan citra positif karena
melihat bahwa program pengembangan sosial ini
merupakan program yang sudah lama di jalankan oleh
Dompet Dhuafa Republika. Selain itu untuk melihat
apakah program ini bisa bersaing dengan dengan
lembaga-lembaga yang lainnya. Dalam hal ini citra
berkaitan dengan tujuan utamanya yaitu lebih dikenal
serta diterima oleh masyarakat. Dengan demikian untuk
mengetahui strategi public relations dalam
mempertahankan citra positif peneliti melakukan
55 Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
74
wawancara dengan divisi public relations Dompet Dhuafa
Republika.
1. Pelaksanaan Strategi
Berdasarkan keterangan dari bapak bani
selaku divisi public relations Dompet Dhuafa
Republika menjelaskan bahwa citra pada program
pengembangan sosial itu sudah positif dan dari
tahun ketahun selalu meningkat. Untuk
mempertahankan citra positif Dompet Dhuafa
Republika melakukan kerjasama dengan:
a. Hubungan Dengan Perss
Hubungan dengan perss dilakukan dengan
cara bertemu dan melakukan kerjasama seperti
pertukaran program maupun promo atau
berinteraksi melalui kegiatan olahraga bersama
rekan-rekan jurnalis. Dompet Dhuafa
Republika selalu melibatkan media dalam
setiap kegiatan. Selain melakukan kerjasama,
Dompet Dhuafa Republika dengan para
jurnalis memiliki kegiatan seperti berdiskusi
dan buka bersama pada bulan Ramadan.
Berdiskusi sering dilakukan oleh public
relations Dompet Dhuafa Republika dengan
para jurnalis hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan programnya. Gathering dan perss
tour pun sering dilakukan dengan mengajak
75
para jurnalis ke destinasi wisata, terutama
wilaya zona pemberdayaan Dompet Dhuafa
Republika.
“kita mengajak teman-teman jurnalis kelokasi
pemberdayaan kita, lalu kita infokan penerima
manfaatnya.”56
Hal ini bertujuan agar masyarakat
mengetahui bahwa dana yang diperoleh dari
para donatur tersalurkan dengan baik.57
Hubungan yang baik dengan media massa pun
akan membantu tersalurkannya informasi atau
terpublikasikan dalam rangka menciptakan
pengetahuan bagi khalayak dari organisasi atau
lembaga yang bersangkutan. Media yang
selalu meliput kegiatan Dompet Dhuafa
Republika yaitu Republika, RRI, Antaranews,
IDN Times, Indosona.id, dan Kompas Group.
b. Hubungan Dengan Masyarakat
Peran seorang public relations untuk
merangkai strategi guna menjaga hubungan
yang baik dengan pihak internal maupun
eksernal sangat dibutuhkan. Terkait hubungan
dengan eksternal lembaga, tidak hanya sebatas
untuk kepentingan bisnis semata, sebuah
56 Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019 57
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
76
lembaga juga harus menjalin hubungan yang
baik dengan lingkungan masyarakat.
Hubungan dengan masyarakat senantiasa
perlu dijaga dan dibina karena pada suatu saat
Dompet Dhuafa Republika akan memerlukan
masyarakat. Pemimpin atau public relations
Dompet Dhuafa Republika perlu menjalin
komunikasi yang baik dengan masyarakar agar
tidak muncul anggapan masyarakat bahwa
lemabaga tersebut mengasingkan diri atau
tertutup.
Dengan terciptanya hubungan yang baik
dengan masyarakat, diharapkan dapat
menambah kedekatan dan kepercayaan
masyarakat kepada lemabaga. Dengan begitu,
maka akan tercipta hubungan yang harmonis
antara lembaga dengan masyarakat atau publik
eksternalnya dan dapat menimbulkan citra
positif atas lemabaga dimata publik. Karena
dengan citra positif yang terbangun dimata
publik, secara tidak langsung akan
meningkatkan kepercayaan pemangku
kepentingan dan calon donatur atau mitra yang
hendak bekerjasama dengan Dompet Dhuafa
Republika. Bentuk hubungan Dompet Dhuafa
Republika dengan masyarakat salah satunya
yaitu dengan adanya program DDVolenter.
77
Program ini merupakan salah satu cara agar
hubungan masyarakat dan Dompet Dhuafa
Republika terus berjalan dengan baik.
c. Melakukan Kerjasama Dengan Media
Massa
Untuk memaksimalkan fungsi dan peran
Dompet Dhuafa Republika agar citra lembaga
atau organisasi dapat tebangun dengan baik
atau positif khususnya pada program
pengembangan sosial. Salah satunya
bekerjasama dengan media massa. Public
relations mengajak media massa ikut langsung
kelapangan, tujuannya agar masyarakat
mengetahui informasi mengenai Dompet
Dhuafa Republika yang memanfaatkan dana
yang terkumpul sudah tersalurkan.
Media massa punya daya jelajah yang
sangat luas, hal ini membuat media massa
beperan signifikan dalam mengedukasi
masyarakat. Hubungan media dan pers
merupakan alat bantu dan alat pendukung bagi
lembaga dalam hal proses publikasi kegiatan,
program kerja, ataupun kelancaran aktivitas
komunikasi public relations dengan publik.
Media massa dan pers bisa disebut sebagai
chanel atau saluran untuk menyampaikan
pesan yang ingin disampaikan oleh seorang
78
public relations kepada masyarakat. Media
massa yang digunakan Dompet Dhuafa
Republika berupa media elektronik dan cetak,
diantara yaitu:
1. Televisi
Oemar Hamalik mengemukakan:
“Television is an electronic motion picture
adan sound reach the eye and ear
simultaneously from at remote broadcast
point”. Definisi di atas menjelaskan bahwa
televise sesungguhnya adalah
perlengkapan eletronik, yang pada
dasarnya sama dengan gambar hidup yang
meliputi gambar dan suara.58
Media televisi ini dijadikan sebagai
mitra Dompet Dhuafa Republika untuk
meliput kegiatan program pengembangan
sosial dan dijadikan berita dalam televise.
Media televisi dijadikan alat untuk
mempromosikan sekaligus mengajak
masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan
Dompet Dhuafa Republika. Selain itu
televisi memeiliki keunggulan sebagai
sebuah media yang sangat cocok bila
dijadikan partner dalam berpromosi,
58
M. Basyiruddin Usman & Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), hal. 101-102
79
kerjasama antara lembaga dan
kemanusiaan dengan media televisi dalam
mendongkrak kesadaran masyarkat. Salah
satu media televisi yang pernah meliput
kegiatan dompet dhuafa yaitu KompasTV.
2. Radio
Radio merupakan alat perlengkapan
elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengar berita yang bagus dan aktual,
dapat mengetahui beberapa peristiwa
penting dan baru.59
Dengan penyiaran di
radio mengenai kegiatan yang dilakukan
Dompet Dhuafa Republika khusnya pada
program pengembangan sosial diharapkan
dapat mempertahankan citra positif bagi
para pendengarnya.
Radio juga berfungsi sebagai media
komunikasi, ekspresi, informasi,
pendidikan dan hiburan. Selain itu radio
juga memiliki kekuatan terbesar sebagai
media imajinasi sebab sebagai media yang
buta, radio juga menstimulasi begitu
banyak suara dan berupaya
menvisualisasikan suara penyiar ataupun
informasi yang aktual dan factual melalui
59
M. Basyiruddin Usman & Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), hal. 83
80
telinga para pendengarnya.60
Salah satu
radio yang pernah meliput dan
memberitakan kegiatan dompet dhuafa
yaitu Radio Republik Indonesia (RRI).
3. Media cetak dan Media Online
Koran merupakan salah satu
wahana penyebaran informasi atau pesan-
pesan public relations, banyak majalah dan
surat kabar yang demikian popular
sehingga mencapai cakupan nasional. Hal
inilah yang membuat public relations
Dompet Dhuafa Republika untuk bekerja
sama dengan media cetak dalam
memberikan informasi kegiatan dan
megajakan para pembacanya. Media cetak
yang pernah memberitakan kegiatan
dompet dhuafa yaitu Kompas. Sedangkan
media online yaitu Antaranews, IDN
Times dan Indozone.id.
4. Majalah Dompet Dhuafa Republika
Selain melakukan promosi dengan
melakukan strategi promosi menggunakan
media massa. Dompet Dhuafa Republika
pun membuat majalah tersendiri, dalam
majalah tersebut mengulas mengenai
60
Masduki, Jurnalistik Radio Menata profesionalisme Reporte dan
Penyiar (Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2000) hal. 9
81
kegiatan Dompet Dhuafa Republika selama
sebulan, selain mengenai kegiatan dalam
majalah Dompet Dhuafa Republika diulas
juga mengenai pemasukan uang zakat dan
dana ZISWAF, hal ini dilakukan agar para
donatur mengetahui zakat, infaq atau
sodahoh yang sudah diserahkan
didistribusikan kemana. Dompet Dhuafa
Republika juga bekerja sama dengan
majalah yang lain seperti majalah Hijup
dan majalah Laiqa tujuannya yaitu
mengajak masyarakat berbagi dan lebih
peduli terhadadap sesama.
82
Gambar 2: Cover Majalah Dompet Dhuafa
Republika edisi 96
5. Pemasangan Spanduk
Pemasangan spanduk merupakan
strategi yang sangat efektif, mengingat kita
sebagai manusia dalam kehidupan sehari-
hari pasti keluar dari tempat kita tinggal,
baik itu ke mall, kekantor atau hanya
sekedar bermain. Untuk itu pemasangan
spanduk dipinggir jalan raya menjadi
sangat perlu dilakukan. Pemasangan
83
spanduk yang biasa dilakukan untuk
menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan oleh Dompet Dhuafa Republika.
Spanduk yang dipasang juga bisa berisi
ajakan, himbauan serta bentuk ucapan
kegiatan yang dilakukan Dompet Dhuafa
Republika. Tujuan dari pemasangan
spanduk agar masyarakat mengetahui dan
turut berpartisipasi dalam kegiatan yang
akan dilakukan oleh dompet dhufa
khususnya pada kegiatan program
pengembangan sosial.
d. Kerjasama Dengan Ormas dan Komunitas
Selain bekerjasama dengan media massa,
Dompet Dhuafa Republika juga melakukan
kerjasama dengan oganisasi masyarakat
(Ormas) dan komunitas. Dalam kegiatan yang
dilakukan Dompet Dhuafa Republika
memberikan reward atau pengahargaan kepada
komunitas atau Ormas yang sudah
bekerjasama dengan Dompet Dhuafa
Republika. Salah satunya komunitas Honda
Vario Community (HVC) Sidoarjo. Komunitas
HVC Sidoarjo sudah tiga tahun melakukan
kerjasama dengan Dompet Dhuafa Republika
dan sudah banyak program yang bisa
disinergikan dengan Dompet Dhuafa
84
Republika. Kegiatan yang sering dilakukan
yaitu penggalangan dana untuk korban
bencana, seperti bencana longsor di Ponorogo
dan Gempa di Palu. Selain penggalangan dana
untuk korban bencana, komunitas HVC
Sidoarjo dengan Dompet Dhuafa Republika
sering mengadakan pengobatan gratis untuk
masyarakat sekitar.
Menurut bapak panggih sebagai ketua
umum HVC Sidoarjo untuk bekerjasama
dengan Dompet Dhuafa Republika cukup
mudah, dan tidak ada syarat tetentu hanya
perlu menghubungi humas Dompet Dhuafa
Republika menyampaikan maksud dan tujuan
lalu teknisnya bagaimana, setelah itu tinggal
melajutkan dalam kegiatan. Selain itu dalam
setiap kegiatan Dompet Dhuafa Republika
sudah memfasilitasi semua peralatan untuk
keperluan kegiatan yang akan dilakukan.
Untuk kegiatan penggalangan dana Dompet
Dhuafa Republika menyediakan surat
keterangan, banner, kotak amal dan lain-lain.
Dalam kegiatan pengobatan gratis Dompet
Dhuafa Republika menyediakan tenaga medis,
alat medis, ambulan dan lain-lain.61
61
Wawancara pribadi Via pesan singkat WhatApp dengan Bapak
Panggih Wikoya Ketua Umum HVC Sidoarjo, Jakarta, 13 April 2019
85
Tentu dengan adanya kegiatan tersebut
masyarakat akan lebih kenal dengan Dompet
Dhuafa Republika dan dengan ada kerjasama
dengan komunitas ini maka Dompet Dhuafa
Republika secara tidak langsung akan di
naikkan ke kanal komunitas tersebut, tentu hal
ini sangat menguntungkan bagi Dompet
Dhuafa Republika.62
e. Melalui Media Sosial dan Internet
Selain menyebarkan informasi program
melalui media elektronik dan cetak, Dompet
Dhuafa Republika pun menyebarkan melalui
media sosial. Dan untuk sekang media sosial
adalah media yang paling efektif dibanding
media elektronik atau cetak dalam hal
menyebarkan informasi mengenai program.
”Dua sampai tiga tahun kebelakang sampai
sekarang sosmed, sebelumnya masih media
cetak online, tv, twitter dan sekarang twitter
sudah berkurang tinggal facebook dan
instagram.instagram mulai ngebut, kenceng
dan ditambah lagi dengan pemberitaan
biasanya jadi kalo bilang sekarang sosmed
62
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
86
masuk 60% dan media cetak, online 40%
kekuatannya.”
Media sosial dan internet yang digunakan
Dompet Dhuafa Republika untuk
mempromosikan kegiatan dan informasi
mengenai dompet dhufa itu sendiri sebagai
berikut:
1. Website
Website dompet dhufa dengan
alamat http://www.dompetdhuafa.org/
merupakan salah satu strategi yang
dilakukan divisi public relations Dompet
Dhuafa Republika dalam menunjang
menyebarkan informasi dan pengumpulan
donasi serta sarana bagi para donatur atau
mengunjung website untuk berkomunikasi
dengan pihak Dompet Dhuafa Republika.
Gambar 3: Halaman website Dompet
Dhuafa Republika
87
Pada website ini terdapat opsi
mengenai registrasi donatur yang mana
pada opsi ini kita akan mengisi biodata kita
bila ingin berdonasi lalu ada donasi,
kalkulator zakat, informasi mengenai
nomer rekening jika ingin berdonasi.
Dengan adanya website ini memudahkan
bagi setiap orang untuk mengetahui apa
saja kegiatan yang dilakukan Dompet
Dhuafa Republika dan program apa saja
yang sudah dilakukan dan yang akan
dilakukan. Di dalam website ini pun
terdapat uraian kegiatan dan program yang
dijabarkan secara rinci.63
63
http://www.dompetdhuafa.org/ Diakses pada sabtu 23 maret 2019,
pukul 13:42 WIB
88
2. Twitter
Twitter merupakan sebuah layanan
mikro blogging yang memungkinkan kita
untuk mengirimkan “tweet” jenis pesan
singkat (maksimal 140 karakter), dan untuk
memberi tahu kegiatan apa yang sedang
kita lakukan. Twitter sangat membantu
public relations, karena dengan twitter ini
seorang public relations bisa mengikuti
perbincangan mengenai isu, produk,
kandidat dan sebagainya. Lalu untuk
menemukan orang-orang yang dianggap
berpengaruh untuk membicarakan
produk.64
Twitter merupakan media sosial
yang aktif digunakan untuk
mensosialisasikan program-program atau
kegiatan yang dilakukan oleh Dompet
Dhuafa Republika. Walaupun dua sampai
tiga tahun kebelakang media ini kalah
dengan media yang lain tetapi Dompet
Dhuafa Republika tetap menggunakannya
untuk kebutuhan lembaga. Media sosial ini
pun bisa dijadikan tempat intersaksi antara
Dompet Dhuafa Republika dengan
follerwersnya yang mencapai 194,8 ribu.
64
Freaser P. Seitel, Praktik Public Relations, edisi ke-12 (Alih
Bahasa Shinta Puspita Sari), (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014) Hal. 220
89
Dalam media sosial ini Dompet Dhuafa
Republika mengupload gambar-gambar
yang memotivasi kita agar senantiasa ikut
menyumbangkan sebagian harta kita untuk
saudara-saudara kita yang sedang
membutuhkan.65
Gambar 4: Halaman Twitter dan tweet
Dompet Dhuafa Republika
65
Twitter Dompet Dhuafa Republika, Diakses pada 23 Maret 2019,
Pukul 13:40 WIB
90
3. Youtube
Youtube merupakan salah satu
media berbagi video secara online yang
sangat popular, lembaga atau organisasi
sudah banyak yang mulai menggunakan
media ini. Dompet Dhuafa Republika pun
menggunakan media yang satu ini, channel
youtube Dompet Dhuafa Republika
mencapai 4,879 ribu subscriber. Dalam
media yang berbasis video ini Dompet
Dhuafa Republika menggunakan untuk
menceritakan kisah organiasi atau kegiatan
organisasi. Dalam media ini Dompet
91
Dhuafa Republika membuat film pendek
yang menginspirasi bagi para penontonnya.
Selain membuta projek pembuatan film-
film pendek dalam channel ini pun Dompet
Dhuafa Republika membuat tips yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
lalu video untuk peduli antar sesama dan
video mengenai tutorial atau cara
mengenai kemudahan melaksanakan
bezakat di Dompet Dhuafa Republika tentu
hal ini membuat daya tarik tersendiri untuk
siapa saja yang menontonnya.66
Gambar 5: Halaman depan Youtube
Dompet Dhuafa Republika
66
Channle Youtube Dompet Dhuafa Republika, Diakses 23 maret
2019, Pukul 19:11 WIB
92
93
4. Facebook
Facebook adalah salah satu dari
sekian banyak sosial media yang sedang
popular pada saat ini. Media sosial ini pun
dipilih Dompet Dhuafa Republika dalam
menunjang penyebaran informasi
mengenai apa itu Dompet Dhuafa
Republika, visi, misi dan tujuan Dompet
Dhuafa Republika, lalu program-program
yang ada di Dompet Dhuafa Republika.
facebook bisa dijadikan sebagai sarana
berkomuniaksi dua arah antara public
relations dengan masyarakat luas. Dalam
facebook Dompet Dhuafa Republika
terdapat alamat yang langsung terhubung
dengan Global Positioning System (GPS)
tentu hal ini memudahkan bila kita ingin
mengatahui lokasi Dompet Dhuafa
Republika dan tidak perlu berpindah
aplikasi, dari satu aplikasi ke aplikasi lain.
Dompet Dhuafa Republika juga
memanfaatkan aplikasi ini untuk
menyebarkan foto-foto kegiatan yang
sedang berjalan atau sudah berjalan.67
67
Facebook Dompet Dhuafa Republika, Diakses pada 23 maret 2019,
pukul 21:01
94
Gambar 6: Halaman facebook Dompet
Dhuafa Republika
95
5. Instagram
Media sosial semakin terus
berkembang dari tahun ke tahun, dua
sampai 3 tahun kebelakang masyarakat
Indonesia ramai menggunakan twitter, lalu
pada beberapa tahun belakang ini
penggunaan twitter perlahan beralih ke
media sosial instagram. Instagram
didirikan pada tahun 2010 dan merupakan
sebuah aplikasi berbagi foto dan video
yang dapat diunduh di iPhone, iPad dan
perangkat Android. Lewat instagram kita
96
dapat mengunggah foto atau video dari
telepon genggam kita atau langsung dari
Aplikasi tersebut.68
Melihat semakin banyaknya
masyarakat yang beminat dan
menggunaka instagram, Dompet Dhuafa
Republika pun membuat akun resmi
dengan nama @dompet_dhuafa dan
sampai sekarang followers instagram
Dompet Dhuafa Republika mencapai
76,5ribu. Dalam media ini Dompet Dhuafa
Republika mengirim gambar yang isinya
berupa mengajak masyarakat untuk
berzakat, untuk peduli terhadap
lingkungan dan peduli terhadap sesama.
Sama dengan media sosial yang lainnya
dalam instagram pun ada informasi
mengenai event-event yang
diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa
Republika, tentu hal ini bertujuan agar
masyarakat mengetahui apa itu Dompet
Dhuafa Republika dan apa saja yang
dilakukan oleh Dompet Dhuafa Republika
68
Freaser P. Seitel, Praktik Public Relations, edisi ke-12 (Alih
Bahasa Shinta Puspita Sari), (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014) Hal. 225
97
selain mengumpulkan donasi dan zakat
dari para donatur.
Gambar 7: Halaman dan postingan
instagram Dompet Dhuafa Republika
98
C. Faktor yang berkontribusi secara langsung terhadap
suksesnya Public Relations Dalam Mempertahanka
Citra Positif Program Pengembangan Sosial
Suksesnya sebuah lembaga atau perusahaan
tergantung bagaimana public relations perusahaan
tersebut memelihara citra positif dimata publik, dan
bagaimana menghadapi sebuah masalah ketika melanda
perusahaan tersebut. Public relations tidak hanya sebagai
pewangi ruangan atau pemadam kebakaran dalam
lembaga atau perusahaan, tetapi bisa dipandang lebih luas
dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
serta evaluasi.
Public relations menjadi garda terdepan dan
menjadi ujung tombak bagi sebuah lembaga atau
99
perusahaan sehingga perannya sangat penting. Dimana
keberhasilannya akan menentukan suskes atau tidaknya
visi dan misi sebuah lembaga atau pepusahaan. Menurut
Howard Bonham, public relations adalah sebuah suatu
seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik
terhadap sebuah perusahaan atau lembaga. Selain itu
public relations memiliki 2 fungsi yang signifikan yaitu
fungsi sebagai konstruktif yang mepersiapkan mental
publik untuk menerima kebijakan sebuah lembaga, untuk
mengetahui kepentingan publik, mengevaluasi prilaku
publik maupun lembaga untuk direkomendasikan kepada
manajemen, menyiapakan prakondisi untuk mencapai
saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu
terhadap tujuan-tujuan publik atau lembaga yang
diwakilinya. Kemudian fungsi yang kedua yaitu fungsi
korektif, berperan sebagai solver, yakni pemecah masalah
atau krisis ketika melanda sebuah lembaga, public
relations lah yang menghadapinya.
Di era globalisasi saat ini, masih banyak lembaga
di Indonesia yang belum memahami manfaat seorang
public relations. Kebanyakan sebuah lembaga atau
perusahan masih mnyamakan seorang public relations
dengan marketing atau hanya sebagai pengisi saat
menyelanggarakan konferensi perss dan penghungung ke
media. Memang hal tersebut merupakan tugas seorang
public relations namun hanya salah satu dari sekian
banyak tugasnya. Seorang public relations juga tidak
100
hanya diperlukan oleh instansi pemerintah atau lembaga
akan tetapi sudah merambah ke perorangan, seperti
politikus atau selebriti.
Public relations sangat identik dengan upaya
pembentukan citra yang sangat dibutuhkan
keberadaannya. Oleh karenanya seiring dengan
banyaknya lembaga atau perusahaan yang ada maka
persaingan bisnis semakin ketat, persaingan ini
menggiring perkembangan public relations yang semakin
dibutuhkan, karena citra yang sudah ada harus dijaga,
Citra dilahirkan untuk mendongkrak kenaikan perusahaan,
tetapi dalam perjalanannya citra itu belum tentu bisa
menaikkan dongkrak positif perusahaan tersebut. Sebuah
lembaga memang membutuhkan citra positif, selain citra
yang positif tentu dibutuhkan juga dengan adanya Sumber
Daya Manusia (SDM) dengan lingkup di masyarakat.
Dalam program CSR, program komunitas, program
kemediaan, indeks citranya lebih ke hal-hal yang positif di
masyarakat. Jika seseorang beranggapan citra positif
menaikan target perusahaan, iya betul akan menaikkan
citra perusahaan, tapi hanya sebatas 70%, karena 30% nya
tetap ada di masyarakat baik Organisasi Masyarakat
(Ormas), individu, relawan, dan voulenter kemudian baru
akan masuk citra-citra tersebut keperusahaan.69
69 Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
101
Suksesnya program pengembangan sosial yang
semakin dikenal di masyarakat tentu tidak lepas dari
seorang public relations yang ada pada lembaga Dompet
Dhuafa Republika. Ada beberapa faktor yang
berkontribusi secara langsung terhadap suksesnya
program pengembangan sosial dalam mempertahankan
citra positifnya, yaitu:70
1. Amanah
Amanah yaitu jujur dan dapat dipercaya, public
relations memegang teguh amanah yang telah
diberikan kepada dompet dhuafa, dengan cara
menyalurkan zakat dan donasi kepada masyarakat
yang membutuhkan.
Tersalurkanya zakat kepada masyarkat merupakan
faktor yang sangat krusial, zakat yang diterima
Dompet Dhuafa Republika tersalurkan dengan baik.
Transparansi terhadap publik selalu menjadi hal yang
utama, artinya pengelolaan zakat dan dana ZISWAF
ini bisa dilihat langsung oleh publik dimajalah yang
terbit sekali dalam sebulan. Zakat dan donasi yang
diterima Dompet Dhuafa Republika dari perusahaan
atau perorangan disalurkan ke berbagai program di
antaranya dalam program sosial, kesehatan,
pendidikan, dakwah & budaya dan program ekonomi.
70
Wawancara pribadi dengan Bapak Bani Divisi Public Relations
Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 22 maret 2019
102
Gambar 8: Infomasi penerima manfaat Dompet
Dhuafa Republika 2018
103
Gambar 9: Penghimpunan dan Penyaluran Dampet
Dhuafa Republika 2018
104
Gambar 10: Sebaran Sektor Penerima Manfaat
Dompet Dhuafa Republika Periode 1993-2018
2. Mempublikasikan hasil
Faktor ini pun tidak kalah penting, karena dengan
aksi langsung turun ke lapangan, masyarakat tentu
akan melihat sendiri bahwa ada tindakan rasa
kepededuliaan terhadap sesama. Dompet Dhuafa
Republika terus aktif dalam hal ini, dengan begitu
masyarakat dan para donatur semakin percaya jika
dana yang mereka sumbangkan benar-benar
tersalurkan dengan baik. Salah satu contoh yaitu aksi
Dompet Dhuafa Republika langsung kelapangan pada
105
bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani dan
kota Jayapura.
Dompet Dhuafa Republika hadir disana untuk
melakukan tanggapan darurat dengan membuka
layanan kesehatan, dibantu para dokter relawan dari
LKC Papua. Selain itu, tim Disaster Manajement
Center Dompet Dhuafa Republika pun ikut serta
membantu tim gabungan TNI POLRI, Basarnas tentu
untuk melakukan evakuasi dan pembersihan lumpur
dan puing.71
Semua kegiatan tersebut dipublikasika
melalui media elektronik maupun cetak kepada
masyarakat agar masyarakat mengetahui bahwa hasil
zakat atau donasi yang sudah terkumpul sudah
tersalurkan dengan baik.
3. Mengembangkan Program-program
Faktor lain yang kontribusinya secara langsung
suksesnya public relations Dompet Dhuafa Republika
mempertahankan citra positif program pengembangan
sosial yaitu degan terus mengembangkan program-
program yang ada. Meski Dompet Dhuafa Republika
secara tidak langsung ikut serta dalam evakuasi dan
penanggulangan bencana, namun Dompet Dhuafa
Republika pun terus mengembangkan programnya.
Salah satu program yang terus continue berjalan
dan mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan
71
Instagram Dompet Dhuafa Republika, Diakses pada 24
Maret 2019, 16:10 WIB
106
yang dilakukan yaitu program Disaster Managenent
Center (DMC), salah satu program yang ada pada
program pengembangan sosial ini terus menghimbau
dan mengajak masyarakat akan siaga bencana,
mengingat Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki tingkat rawan bencana yang tinggi di
dunia.
4. Hasil-hasilnya Terlihat
Memperlihatkan hasil merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Dalam hal ini public
relations dompet dhuafa republika melibatkan donatur.
Melibatkan donatur merupakan hal yang jarang
dilakukan oleh lembaga-lembaga yang lain, namun
Dompet Dhuafa Republika dalam kegiatannya
mengikutsertakan pada donatur. Para donatur diajak
untuk melihat wilayah yang notabennya
pemberdayaan dari Dompet Dhuafa Republika.
Tujuannya untuk memperlihatkan hasil daripada zakat
atau donasi dari para donatur. Dengan begitu para
donatur akan semakin percaya karena sudah melihat
secara langsung. Hal inipun dapat meningkatkan
kredibilitas Dompet Dhuafa Republika itu sendiri.
Karena menurut Bapak Bani salah satu Public
relatation Dompet Dhuafa Republika, masih ada
beberapa lembaga yang hanya mengumpulkan zakat
atau donasinya saja tetapi tidak tahu kemana larinya.
107
5. Dukungan dari Pimpinan
Pemimpin merupakan seseorang yang harus
mampu mendorong, mengarahkan dan mengatur
seluruh unsur-unsur di dalam lembaga atau
perusahaan. Hal ini diperlukan untuk tercapainya
tujuan dari lembaga atau perusahaan. Selain
kepemimpinan, dalam sebuah lembaga atau
perusahaan juga perlu didukung oleh para karyawan
yang mempunyai kinerja yang bagus sehingga tujuan
perusahaan dapat terlaksana. Pemimpin dan karyawan
memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap
suksesnya program pada lembaga, karena tanpa
keduanya lembaga tidak akan berjalan.
Oleh karenanya pemimpin harus bisa
menempatkan perannya sebagai kepala semua bidang
diperusahaan sehingga dapat mengatur para
karyawannya agar bekerja dengan baik dan juga
memotivas karyawannya. Faktor dukungan dari
seorang pemimpin sangat perlu, pimpinan Dompet
Dhuafa Republika selalu mendukung kegiatan yang
dilakukan oleh public relations Dompet Dhuafa
Republika dengan cara memenuhi kebutuhan untuk
setiap kegiatan dan memberikan statement untuk
dijadikan release.
6. Dukungan Sumberdaya Humas
Humas memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah lembaga untuk mempertahankan citra
108
lembaga. Keberadaan humas adalah suatu kebutuhan
yang harus diutamakan. Untuk itu perlu juga didukung
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kapasitas yang
kompenten dibidang kehumasan serta dilengkapi
dengan saran dan prasarana yang memadai.
Dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan
oleh public relations Dompet Dhuafa Republika perlu
dukungan sumberdaya humas yang handal,
professional dan saling membantu satu dengan yang
lain. Profesionalitas dalam kehumasan menjadi kunci
utama dalam menjalankan tugas, untuk itu diperlukan
strandar kompetensi bagi siapapun yang ditugaskan
pada posisi tersebut sebagai budaya kerja yang baik.
Humas yang dimiliki Dompet Dhuafa Republika pusat
berjumlah dua orang, satu samalain saling membantu
terutama dalam pengelolaan ranah media massa.
Upaya menyampaikan pesan yang dilakukan, sudah
menunjukan bahwa humas sudah menjalankan tugas
dan fungsinya secara professional.
7. Laporan Anggaran Jelas
Sebagaimana aktiviatas bisnis lainnya, program
public relations harus didasarkan pada anggaran yang
masuk akal. Setelah mengidentifikasi tujuan dan
strategi, profesinal public relations harus menjelaskan
taktik yang akan membantu mereka mencapai tujuan
tersebut secara detail. Tidak ada lembaga yang
mengeluarkan anggaran tanpa pandang bulu. Tanpa
109
anggaran yang realistis, tidak ada lembaga yang dapat
berhasil. Demikian juga dengan aktivitas public
relations. Aktivitas public relations harus disiplinkan
dengan anggaran yang realistis.72
Anggaran menjadi salah satu faktor suksenya
public relations Dompet Dhuafa Republika dalam
menjalankan program-programnya. Dukungan dari
segi anggaran dalam lembaga kemanusiaan Dompet
Dhuafa Republika sudah ada kapasitasnya terutama
dari beberapa program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang berasal dari instansi untuk
meningkatkan brand awareness di masyarakat secara
umum.
72 Fraser P. Seitel, Praktik Public Relations (alih bahasa Shinta
Puspita Sari), (Jakarta: Penerbit Erlangga: 2014), hal. 94
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan
yang dilakukan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya
mengenai strategi public relations Dompet Dhuafa
Republika dalam mempertahankan citra positif program
pengembangan sosial, maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu:
1. Kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations
Dompet Dhuafa Republika Dalam
Mempertahankan Citra Positif Program
Pengembangan Sosial yaitu Hubungan dengan
Media, Hubungan dengan Komunitas dan
Organisasi Masyarakat (Ormas), dan Melakukan
kegiatan konferensi pers, public expose dan press
release. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut public
relations Dompet Dhuafa Republika ingin terus
menjaga dan mempertahankan kredibilitas,
transparansi dan citra positif dari masyarakat.
2. Strategi Public Relations Dompet Dhuafa
Republika dalam mempertahankan citra positif
program pengembangan sosial yaitu dengan
melakukan kerjasama dengan press dan media
massa, public relations melibatkan para jurnalis
untuk ikut dan meliput dalam kegiatan yang
dilakukan. Media yang melakukan peliputan saat
111
dompet dhuafa melakukan kegiatan yaitu
Republika, Radio RRI, Antaranews, IDN Times,
Indozone.id dan Kompas Group. Melakukan
kerjasama dengan komunitas dan organisasi
masyarakat (Ormas), pemasangan spanduk dan
Melalui media sosial, public relations menjadikan
media sosial untuk mengajak masyarakat
bepartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan,
khususnya program pengembangan sosial. Media
sosial yang digunakan yaitu Website, Twitter,
Facebook, Youtube dan Instagram.
3. Faktor yang berkontribusi secara langsung
terhadap suksesnya Public Relations dalam
mempertahankan citra positif program
pengembangan sosial yaitu Amanah dengan
tersalurkannya zakat kepada masyarakat dan aksi
di lapangan secara langsung. Transparansi
terhadap publik selalu menjadi hal yang utama.
Terus mengembangkan Program-program yang
ada dan memperlihatkan hasilnya yaitu dengan
cara melibatkan donatur, para donatur diajak untuk
melihat wilayah yang notabennya pemberdayaan
dari Dompet Dhuafa Republika. kemudian faktor
dukungan dari berbagai aspek, seperti Dukungan
dari pimpinan, dukungan sumberdaya humas,
public relations Dompet Dhuafa Republika
didukung sumberdaya humas yang handal,
112
professional dan saling membantu satu dengan
yang lain dan laporan anggaran yang jelas.
B. Saran
1. Dalam persaingan yang semakin ketat, hendaknya
public relations Dompet Dhuafa Republika
mempertahankan citra positif yang sudah ada terutama
program pengembangan sosial.
2. Dompet Dhuafa Republika agar terus memegang
teguh amanah yang telah diberikan oleh masyarakat
dan para donatur, untuk menyalurkan dana yang telah
terkumpul khususnya melalui program pengembangan
sosial.
3. Kredibilitas dan transparansi yang sudah dimiliki
Dompet Dhuafa Republika agar terus dipertahankan
untuk menjaga citra positif khususnya pada program
pengembangan sosial.
4. Public Relations Dompet Dhuafa Republika agar terus
memaksimalkan hubungannya dengan media massa
dan semua lapisan masyarakat.
113
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Adit. (2019). Ancaman Demam Berdarah. Swaracinta, 19.
Anggoro, M. Linggar. (2005). Teori dan Profesi Kehumasan.
Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian Untuk Public
Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Baedowi, Ahmad. (2015). Celak Edu 4: Esai-esai Pendidikan.
Jakarta: Pustaka Alvabet.
Birowo, Antonius. (2004). Metode Penelitian Komunikasi: Teotri
dan Praktik. Yogyakarta: Gintanyali.
Black, Sam., & Sharpe, M. L. (1998). Ilmu Hubungan
Masyarakat. Jakarta: Intermasa.
Bungin, Burhan. (2009). Pnelitian Kualitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Politik dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Effendy, Oning. Uchjana. (2002). Hubungan Masyarakat.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
114
Greener, Tony. (2002). Kiat Sukses Public Relations dan
Pembentukan Citra. Jakarta: Bumi Aksara.
Gregory, Anne. (2004). Public Relations dalam praktik. Jakarta:
Erlangga.
Gunawan, Imam. (2007). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Kusumastuti, Frida. (2002). Dasar-Dasar Humas. Jakarta:
Ghallia Indonesia.
Masduki. (2000). Jurnalistik Radio Menata profesionalisme
Reporte dan Penyiar. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.
Meleong, Lexy. J. (2007). Metodologi Pnelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
Nurjaman, Kadar., & Umam, Khaerul. (2012). Komunikasi &
Public Relations. Bandung: Pustaka Setia.
Oliver, Sandra. (2007). Strategi Public Relations. Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya.
Purnomo, Setiawan. Hari., & Mansyah, Z. (1999). Manajemen
Strategi, Sebuah Konsep Pengatur. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
115
Ruslan, Rosady. (2002). Manajemen Humas dan Komunikasi:
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997
Ruslan, Rosady. (2008). Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Saputra, Wahidin., & Nasrullah, R. (2011). Public Relations 2.0
Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Jakarta:
Gramata Publishing.
Seitel, Fraser. P. (2014). Praktik Public Relatins. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Soemirat, Soleh. (2002). Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Usman, M. Basyiruddin., & Asnawir. (2002). Media
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
116
Internet:
http://www.cordofa.org/
http://www.dmc.dompetdhuafa.org/
http://www.dompetdhuafa.org
https://www.ideas.or.id/about/tentang-ideas/
http://www.m.detik.com
http://www.sitiativa.wordpress.com
http://www.semestahijau.id/
http://www.volunteer.dompetdhuafa.org/
http://www.zakat.or.id/
Lampiran 1: Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Muhamad Badruddin
Narasumber : Bapak Bani Kiswanto
Jabatan : Public Relations Dompet Dhuafa
Hari/Tanggal : Jum’at 22 Maret 2019
Waktu : 14.30-16.00
Tempat Wawancara : Kantor Pusat Dompet Dhuafa Republika
1. Tanya: Apa tugas pokok dan fungsi dari public
relations di Dompet Dhuafa?
Jawab: Dompet dhuafa jalan 26 tahun bulan juni besok,
perkembangannya kita menjadikan Dompet Dhuafa
sebagai pionir lembaga zakat, termasuk baznas, ACT,
termasuk lembaga-lembaga zakat di Indonesia, jadi kalo
dibilang dompet dhuafa menjadi creator juga diseluruh
bidang zakat bukan hanya zakat tapi di bidang
kemanusiaan, nah kalo kemanusiaan itu dompet dhuafa
sudah aktif sebenarnya, kenapa dibilang aktif karena,
pertama dompet dhuafa bergerak di sosial, sosial otomatis
ada ekonomi, pendidikan, dakwah dan kesehatan.
Beberapa program itu masih program standar, jadi tahun
1993 sampai 1999 masih standar. Ditambah krisis
ekonomi yang terjadi pada saat itu. Muncul kejolak-
kejolak atau bencana di Indonesia, terutama yang terbesar
adalah tsunami di aceh dan yang kecil di situ gintung, itu
ada tindakan-tindakan langsung dari dompet dhuafa. Dulu
dompet dhuafa membentuk aksi cepat tanggap yang
dikenal dengan ACT. jadi kalo dibilang ACT itu dompet
dhuafa itu dulu tahun 2000 tapi sekarang mereka sudah
berdiri sendiri. Dompet dhuafa juga sudah berdiri sendiri
diluar dari republika. Karena awal dan cikal bakalnya dari
republika. Contoh komitmen dan eksistensi dari kita yaitu
program, karena program kita tidak lepas dari ikatan
hubungan sesama manusia, program-program ekonomi
kita tidak lepas terus, setelah program itu eksis kita tetap
mendampingi, setelah program ini selesai kita tetap
meneruskan apa yang harus diteruskan adalah ilmunya si
mitra tersebut yang bekerja sama dengan dompet dhuafa.
Sudah mendapatkan ilmu dan mitra itu harus membagikan
keorang lain. kita mengontrol mitra-mitra yang sudah
keluar, beberapa mitra yang sudah berkembang
mengembangkan lagi asset-asetnya. Kalau bencana itu
kan habis, misalnya sawah kerendam, sudah habis maka
kita melaukan recovery, recovery itu apa ? yaitu melihat
potensi di masyarakat itu apa, apa peternakan atau
pertanian kita bantu untuk mengakolasikan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Tanya: Bagaimana citra atau pandangan masyarakat
terhadap program pengembangan sosial?
Jawab: Citranya positif, dari tahun ke tahun terus
meningkat. Kita bisa lihat pada majalah disitu terdapat
info grafisnya atau di profil dompet dhuafa.
3. Tanya: Bagaimana strategi public relations Dompet
Dhuafa dalam mempertahankan citra positif Program
pengembangan sosial?
Jawab: Caranya yang pertama kearifan lokal, kita kalo
misalnya bikin program pemerdayaan atau misalnya
program stimusal itu otomatis harus melihat aspek
kearipan lokal, jadi misalnya kita mencapuri urusan suku
A kita tanamakan di wilayah suku B gak bisa, misalnya
program dakwah masuk ke suku baduy gak bisa, kita
pakai sorban hitam sorban putih harus pake sarung itu gak
masuk, ketika kita interfensi ke masyarakat bahwasanya
kita ingin melakukan yang berkaitan dengan program dan
kemajuan ekonomi masyarakat maka yang kita dekatkan
adalah kearifan lokal, kita ketemu kepala sukunya, kita
ketemu dengan koordinator kepala desanya dari mulai situ
kita mencoba mengembangkan potensi yang ada
diwilayah tersebut.
4. Tanya: Apakah strategi yang dilakukan sudah sesuai
dengan visi dan misi Dompet Dhuafa?
Jawab: Iya betul, sudah sesuai dengan visi misi dompet
dhuafa.
5. Tanya: Bagaimana strategi public relations Dompet
Dhuafa dalam mempromosikan program
pengembangan sosial?
Jawab: Banyak, kalo dulu medianya masih cetak harian,
terus radio, tv, majalah dompet dhuafa dan sekarang
sudah sosmed online dan macem-macem, sudah
semuanya kita gunakan.
6. Tanya: Media apa yang paling efektif dan dominan
dalam mempublikasikan promosi dalam program
tersebut?
Jawab: Banyak si, sekarang sudah 50% banding 50%
kekuatan media itu, dua sampai tiga tahun kebelakang
sampai sekarang sosmed, sebelumnya masih media cetak
online, tv, twitter dan sekarang twitter sudah berkurang
tinggal facebook dan instagram.instagram mulai ngebut,
kenceng dan ditambah lagi dengan pemberitaan biasanya
jadi kalo bilang sekarang sosmed masuk 60% dan media
cetak, online 40% kekuatannya.
7. Tanya: Apakah citra positif yang dimiliki lembaga
Dompet Dhuafa membantu dalam program
pengembangan sosial?
Jawab: Enggak, beda lagi, jadi gini citra itu dilahirkan
untuk mendongkrak kenaikan perusahaan, tetapi dalam
perjalanannya citra itu belum tentu bisa menaikkan
dongkrak positif si perusahaan tersebut. Jadi selain ada
citra yang positif tentu dibutuhkan dengan adanya SDM
lalu dengan lingkup di masyarakat, program CSR,
program komunitas, program kemediaan, citra indeksnya
lebih ke hal-hal yang positif di masyarakat tapi ada juga
hal negative yang mendongkrak perusahaan contohnya
setiap kita memberitakan kebohongan, negative dong
untuk perusahaan tersebut, tapi perusahaan tersebut punya
dan dan ternyata berita itu bohong langsung naik
ratingnya. Jadi kalo orang beranggapan citra positif
menaikan target perusahaan, iya tapi hanya sebatas 70%.
Karena 30%nya itu tetap yang memegang teman-teman
yang ada di masyarakat baik ormas, individu, relawan,
voulenter nah baru akan masuk citra-citra itu.
8. Tanya: Kendala apa yang dihadapi dalam
mempertahankan citra positif program
pengembangan sosial?
Jawab: Banyak, salah satu nya itu citra negative,kita bisa
lihat di instagram dompet dhuafa dalam konten ini orang-
orang berasumsi dompet dhuafa ikut-ikut seperti ini
politik, siapapun penguasa politiknya lemabaga zakat
tetap nomer satu, karena siapapun presidennya
kesejahteraan masyarakat ada disini orang-orang yang
peduli kepada masyarakat ada disini bukan yang duduk di
kursi pakai jas dan berdasi. Disini ada koment negative
kita coba meninduksi seperti ini atau menjawab seperti ini
tetapi kita lihat siapa orang ini dan pas kita lihat ini
merupaka akun palsu dan gak jelas, ada yang menciptakan
isu di mata masyarakat dengan membuka akun lalu
mendapat gaji sekian. Itu menjadi kendala dan kita tetap
menegaskan siapa si dompet dhuafa dan siapa lembaga
zakat dan siapa ACT karena sudah ada dasar-dasarnya,
ACT lebih ke bencanaan, dan dompet dhuafa ke program.
9. Tanya: Bagaimana langkah-langkah yang dapat
dilakukan dalam menangani kendala tersebut?
Jawab: Langkah-langkahnya ada, yang pertama kita
harus menjelaskan bahwa sumber permasalahannya itu
dimana dan siapa yang meneror negative tersebut kalo
disosmed si harus bersabar bukan kepancing. Orang
kebanyakan kepancing dan akhirnya orang-orang pada
ikutan. Kedua, kita telusuri siapa orangnya dan siapa
dalangnya. Kalo misalnya dimedia massa kita bikinkan
surat kemedia tersebut bahwasanya dengan data-data yang
ada hal tersebut tidak benar, kita membuat surat
klarifikasi agar dimuat diharian tesebut esoknya, untuk
mengkalrifikasasi.
10. Tanya: Apa manfaat dari strategi yang dilakukan
Dompet Dhuafa dalam mempertahankan citra positif
pengembangan sosial?
Jawab: Banyak, kita harus mengembangkan arti dompet
dhuafa itu kemasyarakat baik ke organisasi, sekarang
banyakan organisasi-organisasi tuh, komunitas banyak.
Dimasyarakat banyak beragama bagaimanakita untuk
mengedukasi mereka memasuki mereka, sampai mereka
loyal kepada kita. Akhirnya mereka menaikkan dompet
dhuafa ini dikanal mereka dan disosmed mereka.
11. Tanya: Faktor apa yang berkontribusi secara
langsung terhadap suksesnya Public Relations Dalam
Mempertahanka Citra Positif Program
Pengembangan Sosial?
Jawab: Kalo faktornya, tersalurkannya zakat dimasyarkat
itu merupakan faktor krusial banget, jadi ada beberapa
lembaga yang hanya mengumpulkan zakat atau donasinya
tapi tidak tahu kemana larinya. Yang kedua adalah
keprcayaan public kepada kita itu dari aksi-aksi kita
dilapangan, salah satunya penyaluran zakat, kemudian
menjelang ramadhan kita mengadakan program-program,
trus kita mengajak donatur-donatur ke wilayah yang
notabennya pemberdayaan kita, ini loh pemerdayaan kita,
iniloh hasil zakat kalian digunakan untuk ini gitu.
12. Tanya: Apa saja kegiatan yang dilakukan Public
Relations Dompet Dhuafa Dalam Mempertahankan
Citra Positif Program Pengembangan Sosial?
Jawab: Ada beberapa konten dari PR, pertama kita
menjaga hubungan dengan media, kita mengajak teman-
teman jurnalis kelokasi pemberdayaan kita, lalu kita
infokan penerima manfaatnya, yang kedua menggarap
komunitas atau organisasi masyarakat seperti kaya
jambore, agar lebih kenal siapa si kita dan siapa si
mereka, dan kita kasih reward kepada mereka yang sudah
melakukan kerjasama dalam arti kemanusiaan,
menyumbangkan donasinya melalui dompet dhuafa.
Presscon, yaitu ranah PR yang notabenenya
mengagendakan pemberitaan data-data terkait data yang
sidah terkumpul dan dana yang sudah tersalurkan kepada
masyarakat dhuafa. Nah itu public ekspos, yaitu rincian
dana yang sudah dikeluarkan atau disalurkan kepada
masyarakat dhuafa gitu. Lalu ditambah lagi dengan ada
nya majalah yang tebit sebulan sekali, dalam majalah itu
dijelaskan rinciannya dananya.
Narasumber Pewawancara
Bani Kiswanto Muhamad Badruddin
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Muhamad Badruddin
Narasumber : Jupetra Panji Utama
Jabatan : Manajer Pengembangan Sosial
Hari/Tanggal : Jum’at 05 April 2019
Waktu : 08.00 – 09-00
Tempat Wawancara : Kantor Pusat Dompet Dhuafa Republika
1. Tanya: Apa latar belakang Dompet Dhuafa untuk
meluncurkan program pengembangan sosial?
Jawab: Dalam UU Pengelolaan Zakat Nomer 23 Tahun
2011 Zakat itu harus didistribusikan dan didayagunakan,
didistribusikan artinya zakat itu harus disalurkan kepada
masyarakat dan didayagunakan artinya zakat yang sudah
disalurkan tersebut harus digunakan. Sesuai dengan
perintah dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60, zakat
harus disalurkan kepada fakir, miskin, amil, mualaf,
hamba sahaya, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil.
Karena zakat harus didistribusikan dan didayagunakan
dompet dhuafa wajib mendistribusikan atau dayagunakan
ZISWAF. Mendistribusikan dan dayagunakan
berhubungan dengan sosial kemasyarakat, umumnya dan
awal-awalnya kita hanya distribusikan dan sekarang
ZISWAF ada yang didistribusikan dan ada didayagunakan
harapannya bisa berdayaguna untuk masyarakat. Jadi latar
belakang ada pengembangan sosial karena dompet dhuafa
tidak ingin mustahiknya abadi, karena dompet dhuafa
tidak ingin penerima zakat menjadi penerima zakat abadi,
itu merupakan latar belakang yang paling dasar. Sehingga
bantuan yang kita distribusikan itu kita harapakan kalo
memalui program yang kita kelola kita kasih sekali tetapi
tidak minta lagi, tetapi didayagunakan nanti kita ajarin
pengembangkan potensi yang ada. Memberi zakat
merupaka hak mustahik, ,mustahik penerima zakat, tetapi
tugas amil itu membuat lebih berdayaguna dengan
pengembangan sosial.
2. Tanya: Ada kegiatan apa saja ada dalam program
pengembangan sosial?
Jawab: Kegiatan dalam pengembangan sosial ada empat
payung besar kegiatan, yaitu layanan dakwah, layanan
muallaf, layanan, mustahik, layanan zenazah.
3. Tanya: Apakah ada kendala dalam setiap pelaksanaan
kegiatan dalam program pengembangan sosial?
Jawab: Kendala kita belum didukung masyarakat banyak,
kendala yang paling utama adalah keterlibatan masyarakat
dan stakeholder untuk bersama-sama mensukseskan
program ini.
4. Tanya: Apakah citra positif lembaga Dompet Dhuafa
membantu dalam program pengembangan sosial?
Jawab: Tidak selalu bahwa citra positif dompet dhuafa
membantu program pengembangan sosial kalo pengelola
pengembangan sosialnya tidak mampu menggunakan citra
positif lembaga dompet dhuafa.
5. Tanya: Bagaimana peran dan fungsi public relations
dalam kegiatan pengembangan sosial?
Jawab: bagi kita seorang public relations sangat penting.
6. Tanya: Apakah sejauh ini PR sudah bisa dikatakan
sukses dalam mempertahankan citra positif
pengembangan sosial?
Jawab: ya sudah kalo ukurannya sukses, sukses itu
merupakan berapa yang kita butuhkan dan berapa yang
bisa dibantukan itu sudah sukses.
7. Tanya: Faktor apa yang yang menjadikan kesukses
program pengembangan sosial ?
Jawab: untuk membuat program itu sukses yaitu sukses
perencanaan, sukses pelaksanaan dan sukses keuangan.
Kalo ketiga ini menjadi ukuran sukses maka sudah bisa
dikatakan sukses.
8. Tanya: Bagaimana jika kita ingin terlibat dalam
kegiatan program pengembangan sosial?
Jawab: kita ada namanya dompet dhuafa volentir harus
mendaftarkan diri untuk terlibat salam kegiatan dompet
dhuafa termasuk kegiatan yang ada dalam pengembangan
sosial.
Narasumber Pewawancara
Jupetra Panji Utama Muhamad Badruddin
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Muhamad Badruddin
Narasumber : Bapak Panggih Wiyoko
Jabatan : Ketua Umum Honda Vario Community (HVC)
Sidoarjo
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 April 2019
Waktu : 11.30-12.23
Tempat Wawancara : Melalui pesan singkat WhatApp
1. Tanya: Dalam rangka apa melakukan kerjasama dengan
Dompet Dhuafa?
Jawab: Dalam rangka penggalangan dana untuk korban
bencana
2. Tanya: Bencana alam yang terjadi dimana saja yang sudah
dibantu?
Jawab: banyak, waktu longsor di ponorogo, gempa di
palu, dan lain-lain
3. Tanya: Kegiatan apa lagi selain menggalang dana untuk
korban bencana?
Jawab: kita juga mengadakan pengobatan gratis
4. Tanya: Sudah berapa lama bekerjasama dengan dompet
dhuafa?
Jawab: kerjasama kita dengan dompet dhuafa sudah
berjalan tiga tahun kurang lebih dan Alhamdulillah sudah
banyak program yang bisa kita sinergikand engan dompet
dhuafa
5. Tanya: Apakah HVC. Indonesia juga melakukan
kerjasama dengan dompet dhuafa?
Jawab: iya sama, HVC Indoneisa adalah naungan HVC
seluruh Indonesia
6. Tanya: Lalu bagaimana alur untuk bekerjasama dengan
dompet dhuafa? Apakah ada syarat tertentu?
Jawab: mudah. Gak ada syarat. Yang penting kita tinggal
kontak humas, lalu kita sampaikan maksud dan
bagaimana teknisnya, setelah itu tinggal jalan
7. Tanya: Lalu bagaimana dengan alat untuk kegiatan
pengalangan dana dan pengobatan gratis?
Jawab: alat dari dompet dhuafa yang menyediakan, sperti
alat support, surat keterangan, banner, kotak amal dsb kita
tinggal siapkan tenaga dan SDM, karena untuk
penggalangan dana hanya butuh kotak atau kerdus dan
banner aja. Untuk tes kesehatan gratis itu lumayan
banyak, mulai dari tenaga medis, alat medis, ambulan dsb.
8. Tanya: Lalu selama ini bagaimana menutur bapak terkait
dompet dhuafa ini?
Jawab: bagus, responsive, terbuka, bermanfaat untuk
masyarkat dan terpercaya.
Lampiran 2: Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3: Surat Izin Penelitian
Lampiran 4: Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5: Lampiran Foto
Foto bersama Public Relations Dompet Dhuafa Republika Bapak
Bani
Foto bersama Manajer Program Pengembangan Sosial Bapak
Jupetra Panji Utama
Foto Bersama Staf Dompet Dhuafa Republika Ibu Fina
Ketua Umum HVC Sidoarjo Bapak Panggih Wiyoko Bersama
Moch. Abdul Roofi Head Of Marketing Communications
Dompet Dhuafa Republika Jatim