renstra_dinas_kesehatan.pdf
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menandai lahirnya paradigma baru perencanaan
pembangunan yang lebih memberikan keleluasaan dan kewenangan kepada daerah untuk
merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristiknya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam konteks
perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dimanatkan oleh peraturan perundang-
undangan tersebut dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional yang meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan tetap menjamin terciptanya keterpaduan dan
keberlanjutan pembangunan baik antardaerah, antarruang, antarwaktu maupun antar fungsi
pemerintahan.
Berpijak pada upaya untuk melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan dan
memenuhi kebutuhan akan perencanaan pembangunan daerah maka Pemerintah Kota
Tangerang telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2008
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan Peraturan Walikota Tangerang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis dan Pelaksanan Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah yang pada prinsipnya mengatur lingkup, tahapan dan
mekanisme penyusunan dan penetapan rencana serta pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Dalam konteks perencanaan pembangunan
jangka menengah, Pemerintah Kota Tangerang dan seluruh komponen pelaku pembangunan
di Kota Tangerang mengemban amanat untuk menyusun, melaksanakan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional dan Provinsi Banten.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan
perencanaan pembangunan daerah yang memuat visi, misi dan program prioritas walikota
serta memuat strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan kerangka ekonomi makro
disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMD Provinsi
Seiring dengan proses penyusunan dan penetapan RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009-
2013 maka seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangerang melaksanakan
penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Rencana Strategis (Renstra) SKPD
merupakan dokumen perencanaan SKPD yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan SKPD yang bersifat indikatif yang disusun sesuai dengan tugas
dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD. Proses penyusunan dan penetapan
Renstra SKPD sebagai suatu proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan
penetapan RPJM Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Tangerang serta Peraturan
Walikota Tangerang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang maka Dinas Kesehatan Kota Tangerang mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dan
memberikan hasil yang optimal maka perlu disusun perencanaan strategis agar dapat
meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan dalam dalam suatu kerangka rencana strategis.
Rencana strategis (Renstra) merupakan alat bantu untuk menjadi pedoman dan acuan
pimpinan beserta seluruh pegawai Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam proses
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi yang didalamnya memuat visi, misi, tujuan, strategi
dan kebijakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk mengantisipasi tantangan dan tuntutan
yang dihadapi di masa mendatang. Dengan demikina dokumen ini menjadi penting karena
dalam masa 5 (lima) tahun tersebut. Dinas Kesehatan Kota Tangerang berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dolumen perencanaan ini. Selain itu,
rencana strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang ini juga merupakan dasar
penilaian kinerja instransi pemerintah dan Kepala Dinas Kesehatan serta dapat juga dijadikan
sebagai bahan evaluasi penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis,
komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi
Kota Tangerang khususnya di bidang kesehatan. Selanjutnya rencana strategis (Renstra) ini
akan dijabarkan kedalam rencana kerja yang merupakan rencana kerja (Renja) tahunan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang sebagai instrumen pengukuran capaian kinerja selama 1 (satu)
tahun.
Menindaklanjuti amanat kebijakan peraturan perundang-undangan dan dalam rangka rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan maka Dinas Kesehatan Kota Tangerang
menyusun Rencana Strategis (Renstra). Keberadaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 diharapkan mampu memberikan pedoman dan
acuan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan kesehatan di
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun
2009-2013 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat
II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporang Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4693);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Tangerang Nomor 1);
18. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Nomor 2);
19. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah;
20. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kota
Tangerang Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun
2009 Nomor 1);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota;
23. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis dan
Pelaksanan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah;
25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pedoman Teknis
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013
dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bidang kesehatan yang mengacu
pada RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009-2013.
Berpijak pada maksud tersebut, tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode
tahun 2009-2013;
2. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota
Tangerang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode tahun 2009-
2013;
3. Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan Dinas Kesehatan Kota Tangerang baik tahunan maupun lima tahunan
selama periode tahun 2009-2013;
4. Meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan dengan penggunaan sumber daya secara
efektif, efisien dan berkelanjutan.
1.4. HUBUNGAN RENSTRA DINAS KESEHATAN DENGAN DOKUMEN
PERENCANAAN LAINNYA
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 merupakan dokumen
perencanaan lima tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 disusun dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang Tahun 2009-2013.
Bentuk hubungan (keterkaitan) antara Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tahun 2009-2013 dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Hubungan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun
2009-2013
• Dinas Kesehatan menyiapkan Rancangan Awal Renstra sesuai dengan tugas dan
fungsinya dengan berpedoman pada Rancangan Awal RPJMD;
• Rancangan Awal Renstra Dinas Kesehatan menjadi input bagi pemutakhiran
Rancangan Awal RPJMD menjadi Rancangan RPJMD;
• Rancangan RPJMD dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Jangka Menengah;
• Hasil Musrenbang Jangka Menengah digunakan dalam penyusunan Rancangan Akhir
RPJMD;
• Rancangan Akhir RPJMD digunakan sebagai pedoman dan acuan bagi Dinas
Kesehatan dalam pemutakhiran Rancangan Renstra menjadi Rancangan Akhir
Renstra;
• Pada tahap akhir, Rancangan Akhir RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Berpedoman pada Peraturan Daerah tentang RPJMD maka Dinas Kesehatan
menetapkan Rancangan Akhir Renstra Dinas Kesehatan menjadi Renstra Dinas
Kesehatan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
2. Hubungan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan Kota Tangerang
• Dinas Kesehatan menyiapkan Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) Dinas
Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada Rancangan
Awal RKPD Kota Tangerang dan mengacu pada Renstra melalui Forum Dinas
Kesehatan;
• Rancangan Awal Renja menjadi input bagi pemutakhirkan Rancangan Awal RKPD
menjadi Rancangan RKPD;
• Rancangan RKPD dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Kota;
• Hasil Musrenbang Kota Tangerang digunakan dalam penyusunan Rancangan Akhir
RKPD;
• Rancangan Akhir RKPD digunakan sebagai pedoman dan acuan bagi Dinas
Kesehatan dalam pemutakhiran Rancangan Renja menjadi Rancangan Akhir Renja;
• Pada tahap akhir, Rancangan Akhir RKPD ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
berpedoman pada Peraturan Walikota tentang RKPD maka Dinas Kesehatan
menetapkan Rancangan Akhir Renja menjadi Rencana Kerja Dinas Kesehatan.
Adapun hubungan (keterkaitan) antara Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan
dokumen perencanaan lainnya digambarkan secara diagramatis sebagai berikut:
Gambar 1.1
Hubungan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-
2013 disusun sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud
dan tujuan, hubungan renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dan
sistematika penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun
2009-2013.
BAB II : GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA
TANGERANG
Bab ini mendeskripsikan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, susunan
kepegawaian, aset, jenis pelayanan dan kelompok sasaran pelayanan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang.
BAB III : KONDISI DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA
TANGERANG
pembangunan, isu strategis dan permasalahan pembangunan kesehatan di
Kota Tangerang.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini mendeskripsikan tentang visi, misi tujuan, sasaran, strategi, dan
kebijakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam periode tahun 2009-
2013 dengan berpedoman dan mengacu pada pokok-pokok kebijakan yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009-2013.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Bab ini mendeskripsikan tentang program dan kegiatan sebagai penjabaran
strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang dilengkapi
dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan sumber pendanaan indikatif
dalam periode tahun 2009-2013.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini mendeskripsikan tentang program transisi tahun 2014, kaidah
pelaksanaan dan harapan terkait eksistensi Renstra Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tahun 2009-2013.
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dan tugas perbantuan
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Dinas Daerah. Berlandaskan pada Bab III Paragraf Kedua Pasal 5 Peraturan Daerah Kota
Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah serta Peraturan Walikota Tangerang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut,
Dinas kesehatan menyelenggrakan fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum kesehatan;
3. Melaksanakan teknis administratif meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan,
sarana prasarana, dan administrasi perlengkapan;
4. Perencanaan dan pelaksanaan informasi kesehatan serta penanganan kesehatan
masyarakat;
5. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan;
6. Pembinaan teknis unit kerja dinas dan unit pelaksana teknis dinas serta tenaga
fungsional;
7. Pembinaan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan serta pencegahan dan
pemberantasan penyakit;
8. Pengawasan obat dan makanan;
9. Pemberian ijin pelayanan bidang kesehatan;
10. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang kesehatan;
11. Evaluasi dan pelaporan serta penyelenggaraan ketata-usahaan;
12. Pengoordinasian lintas sektor;
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam mendudukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas
Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, yang membawahkan:
1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan.
c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, yang membawahkan:
1. Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
2. Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat;
3. Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia.
d. Bidang Pelayanan Kesehatan, yang membawahkan:
1. Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan;
2. Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
3. Seksi Kesehatan Khusus.
e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, yang membawahkan:
1. Seksi Pengendalian Penyakit Menular;
2. Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
3. Seksi Penyehatan Lingkungan.
f. Bidang Pengembangan Sumber Daya, yang membawahkan:
1. Seksi Perbekalan Kesehatan;
2. Seksi Peran Serta Masyarakat;
3. Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan.
g. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat, yang terdiri dari:
1. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Sukasari;
2. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Karawaci Baru;
3. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pabuaran Tumpeng;
4. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Tanah Tinggi;
5. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Bugel;
6. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pasar Baru;
7. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cipondoh;
8. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Kunciran;
9. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Poris Plawad;
10. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Panunggangan;
11. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Ciledug;
12. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pondok Bahar;
13. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Larangan Utara;
14. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Tajur;
15. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Jatiuwung;
18. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Periuk Jaya;
19. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Gembor;
20. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Batuceper;
21. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Poris Gaga Lama;
22. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Kedaung Wetan;
23. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Neglasari;
24. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Benda;
25. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Jurumudi Baru;
26. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Karang Tengah;
27. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cipadu;
28. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pedurenan;
29. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Ketapang;
30. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Gondrong.
h. UPTD Gudang Farmasi;
i. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
j. UPTD Kesehatan Daerah;
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang berdasarkan susunan
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan penyelenggaraan fungsi tersebut, maka uraian tugas
dan fungsi unit kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan
Walikota Tangerang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
A. KEPALA DINAS
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam
penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan kesehatan. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas;
2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan
anggaran tahunan Dinas;
3. Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
di bidang kesehatan;
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB. BAG UMUM & KEPEG.
SUB. BAG KEUANGAN
SUB. BAG PERENCANAAN
BIDANG BINA KES MASYARAKAT
SEKSI KES. REPRODUKSI
IBU & KB
SEKSI PENINGKATAN GIZI
MASYARAKAT
SEKSI KES. ANAK,
REMAJA & LANSIA
BIDANG PELAYANAN SEHATAN
SEKSI PENGAWASAN OBAT
DAN MAKANAN
SEKSI SERTIFIKASI &
SARANA KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN KHUSUS
BIDANG PENGENDALIAN PENY.&
PENYEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR
SEKSI PENGAMATAN PENYAKIT
DAN IMUNISASI
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
SEKSI PERBEKALAN KESEHATAN
SEKSI PERAN SERTA MASYARAKAT
SEKSI PEMBIAYAAN DAN
JAMINAN KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS UPTD GUDANG FARMASI UPTD LABKESDA UPTD KESDA
5. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan
masyarakat dalam lingkup urusan kesehatan;
6. Perumusan kebijakan pembangunan, pengadaan, serta rehabilitasi prasarana dan
sarana fisik dalam lingkup tugas Dinas;
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para
pegawai di lingkungan Dinas;
8. Penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan program, Rencana Kerja,
serta penggunaan anggaran tahunan Dinas;
9. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Dinas adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Rencana Strategis Dinas untuk menjabarkan visi, misi, dan program
Walikota di bidang kesehatan;
2. Menetapkan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Dinas
sesuai dengan Rencana Strategis Dinas berdasarkan masukan dari Sekretariat,
Bidang-Bidang, dan UPTD yang dibawahkannya untuk selanjutnya disampaikan
kepada Walikota;
3. Mempelajari kebijakan strategis yang telah digariskan oleh Walikota dalam lingkup
urusan kesehatan;
4. Menjabarkan dan melaksanakan kebijakan strategis dalam lingkup urusan
kesehatan;
5. Memimpin, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan kedinasan Dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
6. Menetapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan kedinasan Dinas;
7. Menyelenggarakan pelayanan umum dan pembinaan teknis perijinan dalam lingkup
urusan kesehatan;
8. Menyelenggarakan upaya pengembangan, pembinaan dan pengendalian dalam
lingkup urusan kesehatan;
9. Merumuskan kebijakan pembangunan, pengadaan, serta rehabilitasi prasarana dan
sarana fisik dalam lingkup tugas Dinas;
10. Menunjuk dan menetapkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di
lingkungan Dinas;
11. Menetapkan program pendayagunaan para pejabat fungsional di lingkungan Dinas;
12. Membina, memotivasi dan melaksanakan pengawasan melekat atas Sekretaris dan
para Kepala Bidang yang dibawahkannya dalam rangka peningkatan kinerja dan
produktivitas kerja, akuntabilitas kinerja serta pengembangan karier;
13. Membangun jaringan koordinasi di antara seluruh unit kerja Dinas dalam rangka
mewujudkan integrasi, sinkronisasi, sinergi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas;
14. Menyelenggarakan koordinasi dalam rangka menjalin kerja sama dengan berbagai
15. Menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi bagi seluruh Perangkat Daerah
dan masyarakat dalam lingkup urusan Daerah yang berkenaan dengan kesehatan;
16. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang dimiliki oleh Dinas;
17. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi Rencana Kerja,
kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Dinas;
18. Melakukan analisis terhadap permasalahan manajerial yang dihadapi oleh Dinas
guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
19. Memberikan saran serta pertimbangan kepada Walikota dalam hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;
20. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah dinas lainnya sesuai
dengan kewenangannya;
21. Mengupayakan terwujudnya tertib administrasi umum, administrasi kepegawaian,
administrasi keuangan, dan administrasi perencanaan di lingkungan Dinas;
22. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas;
23. Memberikan laporan tentang hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan
kedinasan Dinas atau perkembangan dan situasi aktual yang menyangkut urusan
kesehatan; baik diminta ataupun tidak diminta; kepada Walikota;
24. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
B. SEKRETARIAT
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum,
keuangan, kepegawaian, dan perencanaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
Sekretaris menyelenggrakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran
tahunan Sekretariat;
2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan
anggaran tahunan Dinas;
3. Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan administrasi
keuangan;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bagian yang
dibawahkannya;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Sekretaris adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Mengkoordinasikan perumusan serta pelaksanaan kebijakan teknis
4. Menyelenggarakan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran
tahunan Sekretariat berdasarkan masukan dari para Kepala Sub Bagian yang
dibawahkannya;
5. Menyelenggarakan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan
anggaran tahunan Dinas;
6. Menyelenggarakan kegiatan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan program,
Rencana Kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan Dinas;
7. Menyusun laporan mengenai realisasi atau pelaksanaan program, Rencana Kerja,
kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan Dinas;
8. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan;
9. Menyelenggarakan pembinaan ketatalaksanaan di lingkup tugas Dinas;
10. Menyelenggarakan pengadaan serta pemeliharaan/perawatan peralatan dan
barang-barang inventaris perkantoran Dinas;
11. Menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan perlengkapan kantor;
12. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kerumahtanggaan;
13. Menyelenggarakan kegiatan protokoler dan kehumasan;
14. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan di bidang kepegawaian;
15. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan anggaran Dinas;
16. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan barang daerah di lingkup tugas Dinas;
17. Menyelenggarakan penyusunan konsep laporan keuangan Dinas;
18. Menyelenggarakan penyusunan rancangan pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, administrasi keuangan,
administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan untuk selanjutnya
dimintakan persetujuan penetapannya kepada Kepala Dinas;
19. Menyelenggarakan dan membina tertib administrasi umum, administrasi keuangan,
administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan di lingkungan Dinas;
20. Menyelenggarakan penyusunan rancangan naskah perjanjian kerja sama antara
Dinas dengan pihak lain;
21. Menyelenggarakan pembangunan, pengadaan, atau peningkatan kualitas prasarana
dan sarana fisik dalam lingkup tugas Dinas;
22. Menyelenggarakan pelayanan administrasi bagi seluruh unit kerja di lingkungan
Dinas;
23. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian
Keuangan, dan Kepala Sub Bagian Perencanaan yang dibawahkannya;
24. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap Kepala Sub Bagian
Umum Dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan, dan Kepala Sub Bagian
Perencanaan yang dibawahkannya dalam pelaksanaan kegiatan kedinasan di
bidang administrasi umum, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian
serta perencanaan;
25. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kedinasan Sub Bagian yang dibawahkannya;
26. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan,
dan Kepala Sub Bagian Perencanaan yang dibawahkannya;
27. Menyelenggarakan program pendayagunaan para pejabat fungsional di lingkungan
Dinas;
28. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang dimiliki oleh Sekretariat;
29. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis manajerial yang
dihadapi oleh Sekretariat guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
30. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Sekretariat dengan persetujuan atau
sepengetahuan Kepala Dinas;
31. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas dalam hal-hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi umum, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian serta perencanaan di lingkungan Dinas;
32. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas dalam
rangka penyelenggaraan administrasi umum, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian serta perencanaan;
33. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
34. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas;
35. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan
Sekretariat dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan Dinas;
36. Menyelenggarakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) yang berkenaan dengan Dinas;
37. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretariat membawahi dan dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat
di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Umum Dan Kepegawaian;
2. Pelaksanaan urusan-urusan ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian,
kerumahtanggaan serta perlengkapan perkantoran;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Sekretaris;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Umum Dan Kepegawaian;
3. Melaksanakan penerimaan dan pengendalian surat masuk;
4. Melaksanakan pengendalian dan pengiriman surat keluar;
5. Melaksanakan penggandaan naskah dinas;
6. Melaksanakan pembinaan tata naskah dinas di lingkup tugas Dinas;
7. Melaksanakan dan membina kegiatan kearsipan;
8. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan hubungan masyarakat,
keprotokolan dan penerimaan tamu;
9. Menyediakan pelayanan kebutuhan akomodasi para pegawai Dinas;
10. Mengupayakan terpeliharanya kebersihan serta kerapihan ruangan kantor
Dinas;
11. Memelihara keamanan lingkungan kantor Dinas;
12. Mengumpulkan dan mengolah data kebutuhan listrik, air, faksimili, dan telpon
kantor Dinas;
13. Melaksanakan pembangunan, pengadaan, atau rehabilitasi prasarana dan
sarana fisik di lingkup tugas Dinas;
14. Mengumpulkan dan mengolah data mengenai kebutuhan perlengkapan kantor
di lingkungan Dinas;
15. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan kantor di lingkungan Dinas;
16. Melaksanakan pengadaan perlengkapan kantor di lingkungan Dinas;
17. Melaksanakan penyimpanan perlengkapan kantor di lingkungan Dinas;
18. Mengendalikan distribusi perlengkapan kantor di lingkungan Dinas;
19. Mengumpulkan dan mengolah data kebutuhan perawatan/perbaikan
gedung/ruangan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan kantor, dan barang-
barang daerah lainnya yang dikuasai oleh Dinas;
20. Menyusun rencana kebutuhan perawatan/perbaikan gedung/ruangan kantor,
kendaraan dinas, perlengkapan kantor, dan barang-barang daerah lainnya yang
dikuasai oleh Dinas;
21. Melaksanakan perawatan/perbaikan gedung/ruangan kantor, kendaraan dinas,
perlengkapan kantor, dan barang-barang daerah lainnya yang dikuasai oleh
Dinas;
22. Mengumpulkan dan mengolah data kebutuhan bahan bakar kendaraan dinas;
23. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan bahan bakar kendaraan dinas;
25. Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk penyusunan rancangan
naskah perjanjian kerja sama antara Dinas dengan pihak lain;
26. Melaksanakan penyusunan konsep rancangan naskah perjanjian kerja sama
antara Dinas dengan pihak lain;
27. Mengumpulkan dan mengolah data mengenai kebutuhan pegawai di lingkungan
Dinas;
28. Menyusun rencana kebutuhan pegawai di lingkungan Dinas;
29. Mempersiapkan bahan-bahan untuk pengajuan permohonan pembuatan Kartu
Pegawai, Kartu Istri/Suami, Kartu Asuransi Kesehatan dan Kartu Tabungan
Asuransi Pegawai Negeri para pegawai di lingkungan Dinas;
30. Mempersiapkan bahan-bahan untuk pengajuan permohonan dan usulan yang
berkaitan dengan kebutuhan pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
pemberhentian, pemensiunan, pengembangan karier dan pemberian tanda
penghargaan/tanda jasa kepada para pegawai di lingkungan Dinas;
31. Mengelola sarana atau upaya peningkatan disiplin, etos kerja dan
kesejahteraan pegawai;
32. Melaksanakan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan mengurus
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) para pegawai di lingkungan
Dinas;
33. Memfasilitasi kebutuhan teknis dan administratif para pejabat fungsional yang
ada di lingkungan Dinas;
34. Melaksanakan pengurusan terhadap arsip-arsip yang berkenaan dengan
administrasi umum dan administrasi kepegawaian;
35. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai yang membantunya;
36. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan
tugas kedinasan para pegawai yang membantunya;
37. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
38. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh oleh Sekretaris yang
berhubungan dengan tugas kedinasan Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
39. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
40. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan
sumber daya yang telah dialokasikan untuk Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian;
41. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
42. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
43. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
44. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian lainnya yang ada di
lingkungan Sekretariat dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
45. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas
lainnya sesuai dengan kewenangannya;
46. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris;
47. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan
dengan Dinas;
48. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian dibantu oleh:
1. Petugas Kerumahtanggaan;
2. Petugas Perlengkapan Kantor;
3. Petugas Kepegawaian;
4. Petugas Administrasi Barang;
5. Bendaharawan Barang;
6. Pengendali surat;
7. Petugas Administrasi Umum;
8. Operator Komputer;
9. Pramu Kantor;
10. Pramu Acara;
11. Pengetik;
12. Pengemudi;
13. Caraka.
b. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang
administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Keuangan;
2. Penyusunan usulan anggaran tahunan Dinas beserta perubahan dan
perhitungannya;
3. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan Dinas;
Adapun rincian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Sekretaris;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Keuangan;
3. Mengumpulkan bahan-bahan penyusunan usulan anggaran tahunan Dinas;
4. Menyusun usulan anggaran tahunan Dinas;
5. Mengumpulkan bahan-bahan penyusunan usulan anggaran perubahan Dinas;
6. Menyusun usulan anggaran perubahan Dinas;
7. Mengumpulkan bahan-bahan perhitungan anggaran tahunan Dinas;
8. Melaksanakan perhitungan anggaran tahunan Dinas;
9. Melaksanakan pengelolaan anggaran Dinas;
10. Melaksanakan kegiatan verifikasi;
11. Mempersiapkan Surat Perintah Membayar;
12. Melaksanakan kegiatan akuntansi Dinas;
13. Menyusun laporan keuangan Dinas;
14. Mengelola pembayaran gaji dan tunjangan pegawai Dinas;
15. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan perbendaharaan terhadap
Bendaharawan yang ada di lingkungan Dinas;
16. Mengadministrasikan dan melayani kebutuhan perjalanan dinas para pegawai
di lingkungan Dinas;
17. Melaksanakan pengurusan terhadap arsip-arsip yang berkenaan dengan
administrasi keuangan;
18. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai yang membantunya;
19. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan
tugas kedinasan para pegawai yang membantunya;
20. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
21. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Sekretaris yang
berhubungan dengan tugas kedinasan Sub Bagian Keuangan;
22. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
23. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan
sumber daya yang telah dialokasikan untuk Sub Bagian Keuangan;
24. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Sub Bagian Keuangan guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
25. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Sub Bagian Keuangan dengan
persetujuan atau sepengetahuan Sekretaris;
26. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris dalam hal-hal yang
27. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian lainnya yang ada di
lingkungan Sekretariat dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan
Sub Bagian Keuangan;
28. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas
lainnya sesuai dengan kewenangannya;
29. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris;
30. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Sub Bagian Keuangan dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan
Dinas;
31. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan
dibantu oleh:
1. Petugas Penyusunan Anggaran;
2. Petugas Administrasi Keuangan;
3. Bendaharawan Rutin/Gaji;
4. Pengetik/Operator Komputer;
5. Pengelola Pembukuan;
6. Pembuat Daftar Gaji;
7. Pembayar Gaji;
8. Petugas Verifikasi.
c. Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di
bidang perencanaan. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian
Perencanaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Perencanaan;
2. Penyusunan usulan program, Rencana Kerja, dan kinerja tahunan Dinas;
3. Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi perencanaan;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Sekretaris;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian
Perencanaan;
3. Mengadakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan konsep Rencana
4. Mengadakan analisis dan pengkajian atas bahan-bahan penyusunan konsep
Rencana Strategis dan usulan program Dinas;
5. Melaksanakan penyusunan konsep Rencana Strategis dan usulan program
Dinas;
6. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan Rencana Kerja
tahunan dalam rangka penyusunan anggaran Dinas;
7. Melaksanakan penyusunan usulan Rencana Kerja tahunan dalam rangka
penyusunan anggaran Dinas;
8. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan penyusunan usulan Rencana Kerja
tambahan dalam rangka penyusunan anggaran perubahan Dinas;
9. Melaksanakan penyusunan usulan Rencana Kerja tambahan dalam rangka
penyusunan anggaran perubahan Dinas;
10. Mengadakan pengumpulan data dan bahan dalam rangka evaluasi
pelaksanaan program, Rencana Kerja, dan kinerja tahunan Dinas;
11. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan dalam rangka penyebarluasan
rencana pembangunan dan informasi kesehatan melalui rancangan sistem
informasi kesehatan;
12. Melaksanakan penyebarluasan rencana pembangunan dan informasi
kesehatan melalui rancangan sistem informasi kesehatan;
13. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) dalam rangka menunjang Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA);
14. Melaksanakan kegiatan operasionalisasi sistem informasi kesehatan;
15. Menyusun laporan pelaksanaan program, Rencana Kerja, dan kinerja tahunan
Dinas;
16. Memberikan fasilitasi dalam rangka penyusunan usulan Rencana Kerja
tahunan dan Rencana Kerja tambahan oleh unit-unit kerja di lingkungan Dinas;
17. Melaksanakan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Dinas;
18. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai yang membantunya;
19. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan
tugas kedinasan para pegawai yang membantunya;
20. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
21. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Sekretaris yang
berhubungan dengan tugas kedinasan Sub Bagian Perencanaan;
22. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
23. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan
sumber daya yang telah dialokasikan untuk Sub Bagian Perencanaan;
25. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan Sub Bagian Perencanaan dengan
persetujuan atau sepengetahuan Sekretaris;
26. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Sub Bagian Perencanaan;
27. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian lainnya yang ada di
lingkungan Sekretariat dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan
Sub Bagian Perencanaan;
28. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas
lainnya sesuai dengan kewenangannya;
29. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris;
30. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Sub Bagian Perencanaan dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan
Dinas;
31. Melaksanakan penghimpunan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas dari seluruh unit kerja di lingkungan Dinas;
32. Melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) yang berkenaan dengan Dinas;
33. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Bagian Perencanaan
dibantu oleh:
1. Petugas Pengumpulan Data Program Dan Perencanaan;
2. Petugas Pengolah Data;
3. Petugas Perencanaan;
4. Petugas Administrasi Perencanaan;
5. Petugas Evaluasi Program Dan Perencanaan;
6. Petugas Penyusunan LAKIP;
C. BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan
kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang kesehatan reproduksi ibu, keluarga
berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran
2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program di bidang kesehatan reproduksi ibu,
keluarga berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
3. Penyelenggaraan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi
masyarakat;
4. Penyelenggaraan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia
dan gizi masyarakat;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat adalah adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menetapkan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat berdasarkan masukan dari para Kepala Seksi yang
dibawahkannya;
3. Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak, remaja,
lanjut usia dan gizi masyarakat;
4. Menyelenggarakan pengumpulan data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, keluarga
berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
5. Menyelenggarakan analisis terhadap data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, keluarga
berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
6. Menyelenggarakan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan
yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan
anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
7. Menyelenggarakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program di bidang
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, keluarga
berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
8. Menyelenggarakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan
reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi
masyarakat;
9. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang kesehatan reproduksi ibu, keluarga
berencana, kesehatan anak, remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
10. Menyelenggarakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak, remaja,
lanjut usia dan gizi masyarakat;
11. Menyelenggarakan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, keluarga berencana, kesehatan anak,
remaja, lanjut usia dan gizi masyarakat;
12. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana, Kepala Seksi
Peningkatan Gizi Masyarakat; serta Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan
Lanjut Usia yang dibawahkannya;
13. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
14. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kedinasan Seksi-Seksi yang ada di lingkungan
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
15. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana, Kepala
Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; serta Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja,
Dan Lanjut Usia yang dibawahkannya;
16. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
17. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan manajerial teknis yang
dihadapi oleh Bidang Bina Kesehatan Masyarakat guna mencarikan jalan keluar
atau solusinya;
18. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat;
19. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat;
20. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
21. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya sesuai
dengan kewenangannya;
22. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
23. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
24. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam rangka penyusunan Laporan
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
membawahi dan dibantu:
a. Seksi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan
sebagian tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat yang berkenaan dengan
pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
reproduksi ibu, wanita usia subur, balita serta melaksanakan pelayanan medis
keluarga berencana. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana memnyelenggrakan fungsi
sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
2. Pelaksanaan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan
keluarga berencana;
3. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan keluarga berencana;
4. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan keluarga berencana;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu dan Keluarga
Berencana adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana serta mengusulkannya
kepada Kepala Bina Kesehatan Masyarakat;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang berkenaan
dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan keluarga
berencana;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di bidang kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan
keluarga berencana;
5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan mengenai penyelenggaraan
usia subur, balita dan keluarga berencana melalui Posyandu, Puskesmas dan
Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya;
6. Mengadakan analisis terhadap data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita
usia subur, balita dan keluarga berencana melalui Posyandu, Puskesmas dan
Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya;
7. Melaksanakan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan
yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan
keluarga berencana;
8. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program di bidang
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita
usia subur, balita dan keluarga berencana;
9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan
reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan keluarga berencana;
10. Mengadakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang kesehatan reproduksi ibu, wanita usia
subur, balita dan keluarga berencana;
11. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan reproduksi ibu, wanita usia subur, balita dan keluarga
berencana;
12. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi ibu, wanita usia
subur, balita dan keluarga berencana;
13. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
14. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
15. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
16. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
17. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
18. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan
Keluarga Berencana;
19. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana guna
20. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Kesehatan
Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
21. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu
Dan Keluarga Berencana dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
22. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
23. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
24. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai de28ngan kewenangannya;
25. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Bina Kesehatan Masyarakat;
26. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Kesehatan Reproduksi, Ibu, Dan Keluarga Berencana dalam
rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
yang berkenaan dengan Dinas;
27. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Seksi Kesehatan
Reproduksi, Ibu, Dan Keluarga Berencana dibantu oleh:
1. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan
Reproduksi Ibu, wanita usia subur dan balita;
2. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Keluarga
Berencana;
3. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Kesehatan Reproduksi Ibu, wanita usia subur dan balita;
4. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Keluarga Berencana;
5. Petugas Administrasi Kesehatan Reproduksi Ibu Dan Keluarga Berencana;
6. Pengetik;
7. Operator Komputer.
b. Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat
Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat yang berkenaan dengan pembinaan dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Peningkatan Gizi
Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Peningkatan Gizi Masyarakat;
2. Pelaksanaan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat;
3. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang gizi
masyarakat;
4. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi
masyarakat;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Peningkatan Gizi Masyarakat serta mengusulkannya kepada Kepala Bina
Kesehatan Masyarakat;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi
masyarakat;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di bidang gizi masyarakat;
5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat;
6. Mengadakan analisis terhadap data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat;
7. Melaksanakan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan
yang berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat;
8. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program di bidang
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan
9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan
dan peningkatan kualitas gizi masyarakat;
10. Mengadakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat;
11. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
bidang gizi masyarakat;
12. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat;
13. Menyelenggarakan sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
14. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan penyelidikan, pengembangan
dan pola peningkatan gizi keluarga, bimbingan program dan integrasi program
gizi keluarga;
15. Menyelenggarakan pembinaan dan penanggulangan defisiensi kalori, protein,
vitamin, gondok endemik, anemia, gizi lebih dan masalah gizi lainnya;
16. Menyelenggarakan pembinaan perbaikan gizi institusi;
17. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
18. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
19. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
20. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Peningkatan Gizi Masyarakat;
21. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
22. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat;
23. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
24. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Peningkatan
Gizi Masyarakat;
25. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat;
26. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Bina Kesehatan
27. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat;
28. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
29. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Bina Kesehatan Masyarakat;
30. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan
dengan Dinas;
31. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Seksi Peningkatan Gizi
Masyarakat dibantu oleh:
1. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Gizi;
2. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Gizi;
3. Petugas Administrasi Peningkatan Gizi Masyarakat;
4. Pengetik;
5. Operator Komputer.
c. Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Lanjut Usia
Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian
tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat yang berkenaan dengan pembinaan dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang kesehatan anak, remaja, dan
lanjut usia. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Kesehatan
Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
2. Pelaksanaan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan kesehatan anak, remaja, dan
lanjut usia;
3. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
anak, remaja, dan lanjut usia;
4. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja, dan Lanjut Usia
adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia serta mengusulkannya kepada
Kepala Bina Kesehatan Masyarakat;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
anak, remaja, dan lanjut usia;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di bidang kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan anak, remaja, dan lanjut
usia melalui Puskesmas dan masyarakat;
6. Mengadakan analisis terhadap data dan bahan mengenai penyelenggaraan
upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan anak, remaja, dan lanjut
usia melalui Puskesmas dan masyarakat;
7. Melaksanakan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan
yang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan kesehatan anak, remaja,
dan lanjut usia;
8. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program di bidang
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan
kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan pembinaan
dan peningkatan kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
10. Mengadakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang kesehatan anak, remaja, dan lanjut
usia;
11. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
12. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan anak, remaja, dan lanjut usia;
13. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
14. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
16. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
17. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
18. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut
Usia;
19. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia guna mencarikan jalan
keluar atau solusinya;
20. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Kesehatan
Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
21. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan
Lanjut Usia dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat;
22. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
23. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
24. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
25. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Bina Kesehatan Masyarakat;
26. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas;
27. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Dan
Lanjut Usia dibantu oleh:
1. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan Anak;
2. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan
Remaja;
4. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Kesehatan Anak;
5. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Kesehatan Remaja;
6. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Bidang Kesehatan Lanjut Usia;
7. Petugas Administrasi Kesehatan Anak, Remaja, Dan Lanjut Usia;
8. Pengetik;
9. Operator Komputer.
D. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai
tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan
penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup kefarmasian, kesehatan makanan
dan minuman, Tenaga Kesehatan, serta sarana kesehatan Dinas. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pelayanan Kesehatan;
2. Penyelenggaraan pengawasan, pembinaan, dan pengendalian di bidang farmasi;
3. Penyelenggaraan pengawasan, pembinaan, serta pengendalian di bidang
kesehatan makanan dan minuman;
4. Penyelenggaraan pembinaan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan
karier Tenaga Kesehatan di lingkungan Dinas;
5. Penyelenggaraan pembangunan, pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan sarana
kesehatan di lingkungan Dinas;
6. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap
perkembangan mutu pelayanan kesehatan khusus;
7. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
8. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menetapkan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pelayanan Kesehatan berdasarkan masukan dari para Kepala Seksi yang
dibawahkannya;
3. Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan kefarmasian, kesehatan makanan dan minuman, Tenaga
Kesehatan, serta sarana kesehatan Dinas;
4. Menyelenggarakan pemberian bimbingan, pembinaan serta pengawasan terhadap
5. Menyelenggarakan pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap
pengelolaan dan penggunaan bahan-bahan narkotika, zat adiktif serta bahan-bahan
berbahaya lainnya;
6. Menyelenggarakan investigasi, pengkajian dan penelitian terhadap kasus-kasus
terjadinya keracunan obat;
7. Menyelenggarakan pemrosesan permohonan perijinan dan rekomendasi yang
berkenaan dengan usaha kefarmasian;
8. Menyelenggarakan pembinaan terhadap usaha kefarmasian;
9. Menyelenggarakan pengawasan atas penerapan standard kesehatan pada makanan
dan minuman yang diproduksi oleh industri-industri makanan dan minuman;
10. Menyelenggarakan pengawasan atas penerapan standard kesehatan pada makanan
dan atau minuman yang disediakan oleh hotel-hotel, rumah-rumah makan dan
usaha-usaha jasa boga serta tempat-tempat penjualan air isi ulang;
11. Menyelenggarakan pengujian terhadap makanan dan minuman yang diproduksi oleh
industri-industri makanan dan minuman atau disediakan oleh hotel-hotel, rumah-
rumah makan dan usaha-usaha jasa boga serta tempat-tempat penjualan air isi
ulang;
12. Menyelenggarakan investigasi, pengkajian dan penelitian terhadap kasus-kasus
terjadinya keracunan makanan dan minuman;
13. Menyelenggarakan pemrosesan terhadap permohonan perijinan yang berkenaan
dengan penerapan standard kesehatan makanan dan minuman;
14. Menyelenggarakan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pengembangan karier Tenaga Kesehatan di lingkungan Dinas;
15. Menyelenggarakan penyusunan rencana kebutuhan serta pengajuan usulan
pengadaan dan penempatan Tenaga Kesehatan di lingkungan Dinas;
16. Menyelenggarakan pemrosesan permohonan ijin praktek Tenaga Kesehatan;
17. Menyelenggarakan pembangunan, pengadaan, perbaikan, dan pemeliharaan
Sarana Kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas;
18. Menyelenggarakan pemrosesan terhadap permohonan ijin praktek dan rekomendasi
bagi Sarana-Sarana Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan dasar yang
diselenggarakan oleh kalangan swasta;
19. Menyelenggarakan penilaian dan pemberian akreditasi terhadap Sarana-Sarana
Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh
kalangan swasta;
20. Menyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus dan kesehatan rujukan;
21. Menyelenggarakan pengendalian serta pengawasan terhadap perkembangan dan
mutu pelayanan kesehatan khusus dan rujukan;
22. Menyelenggarakan pemrosesan permohonan ijin praktek dan rekomendasi bagi
Sarana-Sarana Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan khusus yang
23. Menyelenggarakan penilaian dan pemberian akreditasi terhadap Sarana-Sarana
Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan khusus;
24. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan, Kepala Seksi Sertifikasi Dan Sarana
Kesehatan, serta Kepala Seksi Kesehatan Khusus yang dibawahkannya;
25. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
26. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kedinasan Seksi-Seksi yang ada di lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan;
27. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan, Kepala Seksi Sertifikasi Dan
Sarana Kesehatan serta Kepala Seksi Kesehatan Khusus yang dibawahkannya;
28. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Bidang Pelayanan Kesehatan;
29. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan manajerial teknis yang
dihadapi oleh Bidang Pelayanan Kesehatan guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
30. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Bidang Pelayanan
Kesehatan;
31. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pelayanan Kesehatan;
32. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pelayanan Kesehatan dengan
persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
33. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya sesuai
dengan kewenangannya;
34. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Bidang Pelayanan Kesehatan;
35. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
36. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan
Bidang Pelayanan Kesehatan dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan Dinas;
37. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
membawahi dan dibantu oleh:
a. Seksi Pengawasan Obat dan Makanan
Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas
Bidang Pelayanan Kesehatan yang berkenaan dengan pengawasan, pembinaan,
dan pengendalian di bidang farmasi serta kesehatan makanan dan minuman. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pengawasan Obat Dan
Makanan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengawasan Obat Dan Makanan;
2. Penyelenggaraan pengawasan, pembinaan, dan pengendalian di bidang
farmasi;
3. Penyelenggaraan pengawasan, pembinaan, serta pengendalian di bidang
kesehatan makanan dan minuman;
4. Pelaksanaan pengamanan dan pengawasan penyalahgunaan dan
kesalahgunaan obat, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, kosmetika,
obat tradisional dan bahan berbahaya;
5. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap sarana
produksi, distribusi dan pelayanan farmasi dan makanan minuman;
6. Monitoring penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada sarana produksi
dan distribusi makanan minuman;
7. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
8. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengawasan Obat Dan Makanan serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pengawasan, pembinaan, dan pengendalian di bidang farmasi serta kesehatan
makanan dan minuman;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengawasan, pembinaan, dan pengendalian di bidang
farmasi serta kesehatan makanan dan minuman;
5. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data sarana produksi, sarana
6. Menyebarluaskan tentang kualitas dan efek samping farmasi dan makanan
minuman;
7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di sarana pelayanan kesehatan termasuk Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan Napza (UP2N) yang dilakukan secara koordinasi dengan
sektor terkait;
8. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana produksi dan distribusi
farmasi dan makanan minuman;
9. Memberikan penyuluhan dan mengeluarkan surat keterangan telah mengikuti
penyuluhan produk pangan industri rumah tangga dan depot air minum;
10. Memberikan penyuluhan dan pembinaan tentang tanaman obat keluarga;
11. Menerima, merekap dan mengevaluasi laporan bulanan pemakaian obat
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dari apotik dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya;
12. Menyusun, mengendalikan dan mengawasi standar mutu keamanan produk
makanan minuman;
13. Monitoring tentang penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada sarana
produksi makanan dan minuman;
14. Melaksanakan investigasi, pengkajian dan penelitian terhadap kasus-kasus
terjadinya keracunan obat;
15. Menyusun konsep laporan mengenai hasil investigasi, pengkajian dan
penelitian terhadap kasus-kasus terjadinya keracunan obat;
16. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tanaman obat
keluarga;
17. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
makanan dan minuman;
18. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan makanan dan minuman;
19. Melaksanakan pengawasan atas penerapan standard kesehatan pada pola
pengolahan serta pelaksanaan pengemasan makanan dan minuman yang
diproduksi oleh industri-industri makanan dan minuman;
20. Melaksanakan pengawasan atas penerapan standard kesehatan air isi ulang
serta proses produksi dan peralatan yang digunakan pada tempat-tempat
penjualan air isi ulang;
21. Melaksanakan investigasi, pengkajian dan penelitian terhadap kasus-kasus
terjadinya keracunan makanan dan minuman bersumber dari makanan
kemasan yang dikeluarkan izin produksinya;
22. Menyusun konsep laporan mengenai hasil investigasi, pengkajian dan
penelitian terhadap kasus-kasus terjadinya keracunan makanan dan minuman
23. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
24. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
25. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
26. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Pengawasan Obat Dan Makanan;
27. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
28. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan;
29. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
30. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Pengawasan
Obat Dan Makanan;
31. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pengawasan Obat Dan
Makanan dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan;
32. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Pengawasan Obat Dan Makanan;
33. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan;
34. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
35. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan;
36. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan
dengan Dinas;
37. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan
dibantu oleh:
1. Petugas Pembinaan Dan Pengendalian Pengelolaan Dan Penggunaan Obat;
2. Petugas Pendataan Usaha kefarmasian;
3. Petugas Pemroses Perijinan Farmasi;
4. Petugas Pembinaan Usaha Kefarmasian;
5. Petugas Pengawasan Mutu Obat;
6. Petugas Penyuluhan Mengenai Obat;
7. Petugas Pengawasan Penerapan Standard Kesehatan Makanan Dan Minuman;
8. Petugas Pemroses Perijinan Makanan Dan Minuman;
9. Petugas Administrasi Pengawasan Obat Dan Makanan;
10. Petugas Dokumentasi;
11. Pengetik;
12. Operator Komputer.
b. Seksi Sertifikasi dan Sarana Kesehatan
Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas
Bidang Pelayanan Kesehatan yang berkenaan dengan pembinaan sertifikasi dan
sarana kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi
Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
2. Meneliti persyaratan dan memberikan sertifikasi tenaga kesehatan meliputi ijin
praktek dokter/dokter gigi, bidan, perawat, tenaga kesehatan tertentu dan
pemilik PIRT, depot air minum isi ulang, jasa boga, restoran;
3. Meneliti persyaratan dan memberikan ijin sarana kesehatan meliputi ijin balai
pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko obat, praktik berkelompok
dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D, kedokteran komplementer
dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara;
4. Menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi
sertifikasi dan ijin sarana kesehatan.
5. Pelaksanaan pembinaan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan
karier Tenaga Kesehatan di lingkungan Dinas;
6. Pelaksanaan pembinaan pelayanan kesehatan dasar;
7. Pelaksanaan pembangunan, pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan sarana
kesehatan di lingkungan Dinas;
8. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
9. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan serta mengusulkannya kepada Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan;
3. Surat Penugasan (SP) Apoteker, Masa Bakti Apoteker (MBA), Lolos Butuh (LB)
apoteker, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), Industri Kecil Obat
Tradisional (IKOT), Industri Obat Tradisional (IOT), Pedagang Besar Farmasi
(PBF), Pedagang Alat Kesehatan (PAK);
4. Mengeluarkan sertifikat Pengusaha Industri Rumah Tangga (PIRT), laik sehat
depot air minum isi ulang, jasa boga, grading restoran.
5. Menyelenggarakan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan yang meliputi
penyelenggaraan sarana dan prasarana kesehatan;
6. Melaksanakan pemrosesan permohonan ijin praktek Tenaga Kesehatan yang
meliputi ijin praktek dokter/dokter gigi, bidan, perawat, tenaga kesehatan
tertentu dan pemilik PIRT, depot air minum isi ulang, jasa boga, restoran;
7. Melaksanakan penelitian terhadap persyaratan-persyaratan yang diperlukan
dalam rangka pemberian ijin praktek bagi dokter/dokter gigi, bidan, perawat,
tenaga kesehatan tertentu dan pemilik PIRT, depot air minum isi ulang, jasa
boga, restoran;
8. Menyusun daftar Tenaga Kesehatan yang diregistrasi dan yang memenuhi
standard untuk penerbitan ijin praktek Tenaga Kesehatan;
9. Melaksanakan pencabutan ijin praktek Tenaga Kesehatan;
10. Menyusun rancangan penetapan dan atau pencabutan ijin praktek Tenaga
Kesehatan;
11. Melaksanakan penerbitan surat ijin praktek atau surat pencabutan ijin praktek
dokter/dokter gigi, bidan, perawat, tenaga kesehatan tertentu dan pemilik PIRT,
depot air minum isi ulang, jasa boga, restoran;
12. Melaksanakan inventarisasi keberadaan balai pengobatan, rumah bersalin,
apotik, toko obat, praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta
kelas C dan D, kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta
sarana penunjang yang setara;
13. Melaksanakan penghimpunan dan pengolahan data pelaksanaan pelayanan
kesehatan dasar pada balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko obat,
praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D,
kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang
yang setara;
14. Melaksanakan pengendalian serta pengawasan terhadap perkembangan dan
kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang
yang setara;
15. Melaksanakan pembinaan dan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan pada balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko obat,
praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D,
kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang
yang setara;
16. Melaksanakan pemrosesan terhadap permohonan ijin praktek dan rekomendasi
bagi balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko obat, praktik berkelompok
dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D, kedokteran komplementer
dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara;
17. Melaksanakan penelitian terhadap persyaratan-persyaratan yang diperlukan
dalam rangka pemberian ijin praktek dan rekomendasi bagi balai pengobatan,
rumah bersalin, apotik, toko obat, praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah
sakit swasta kelas C dan D, kedokteran komplementer dan pengobatan
tradisional serta sarana penunjang yang setara;
18. Melaksanakan pencabutan ijin praktek balai pengobatan, rumah bersalin,
apotik, toko obat, praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta
kelas C dan D, kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta
sarana penunjang yang setara yang diselenggarakan oleh kalangan swasta
yang terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
19. Menyusun rancangan rekomendasi serta penetapan dan atau pencabutan ijin
praktek bagi balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko obat, praktik
berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D, kedokteran
komplementer dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara;
20. Melaksanakan penerbitan surat ijin praktek, rekomendasi, dan surat
pencabutan ijin praktek bagi balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, toko
obat, praktik berkelompok dokter/dokter gigi, rumah sakit swasta kelas C dan D,
kedokteran komplementer dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang
yang setara;
21. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
22. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
23. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
24. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
26. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
27. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
28. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Sertifikasi
Dan Sarana Kesehatan;
29. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Sertifikasi Dan Sarana
Kesehatan dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan;
30. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
31. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
32. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
33. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan;
34. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan
dengan Dinas;
35. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Sertifikasi dan Sarana
Kesehatan dibantu oleh:
1. Petugas Pemroses Ijin Praktek Tenaga Kesehatan;
2. Petugas Pemroses Ijin Sarana Kesehatan;
3. Petugas Administrasi Sertifikasi Dan Sarana Kesehatan;
4. Petugas Dokumentasi;
5. Pengetik;
6. Operator Komputer.
c. Seksi Kesehatan Khusus
Seksi Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai
tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang
kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang meliputi kesehatan gigi dan mulut, jiwa,
indra, kerja, olahraga, tradisional dan penunjang medik lainnya. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Khusus
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Khusus;
2. Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
pelayanan kesehatan khusus;
3. Pelaksanaan pengendalian serta pengawasan terhadap perkembangan dan
mutu pelayanan kesehatan khusus;
4. Pelaksanaan pembinaan dan upaya-upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan khusus;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Kesehatan Khusus adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Kesehatan Khusus serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan khusus yang meliputi kesehatan gigi dan mulut, jiwa,
indra, kerja, olahraga, tradisional dan penunjang medik lainnya;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan khusus yang meliputi kesehatan
gigi dan mulut, jiwa, indra, kerja, olahraga, tradisional dan penunjang medik
lainnya;
5. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
pelayanan kesehatan khusus yang meliputi yang meliputi kesehatan gigi dan
mulut, jiwa, indra, kerja, olahraga, tradisional dan penunjang medik lainnya;
6. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
pelayanan kesehatan khusus di Daerah;
7. Melaksanakan pengaturan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pelayanan
kesehatan khusus di Daerah;
8. Melaksanakan upaya-upaya, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis
dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan khusus;
9. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
10. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
11. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
12. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi
Kesehatan Khusus;
13. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
14. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Kesehatan Khusus;
15. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Kesehatan Khusus guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
16. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Kesehatan
Khusus;
17. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Kesehatan Khusus dengan
persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan;
18. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Kesehatan Khusus;
19. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Kesehatan Khusus;
20. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
21. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan;
22. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Kesehatan Khusus dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan
Dinas;
23. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Khusus dibantu oleh:
1. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Khusus;
2. Petugas Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Kesehatan Khusus;
3. Petugas Penghimpun Dan Pengolahan Data Pelayanan Kesehatan Khusus;
4. Petugas Pengawasan Pelayanan Kesehatan Khusus;
6. Petugas Dokumentasi;
7. Pengetik;
8. Operator Komputer.
E. BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan
mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup
pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan penyakit menular, serta
kesehatan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
2. Penyelenggaraan kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit;
3. Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular dan penanggulangan kejadian
luar biasa;
4. Penyelenggaraan pembinaan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan pada lingkungan permukiman, tempat pengelolaan makanan,
tempat-tempat umum serta kawasan industri;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menetapkan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan berdasarkan masukan dari para
Kepala Seksi yang dibawahkannya;
3. Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan
penyakit menular, serta kesehatan lingkungan;
4. Menyelenggarakan kegiatan pengamatan terhadap penyakit;
5. Menyelenggarakan penelitian dan penyelidikan di bidang epidemiologi;
6. Menyelenggarakan kegiatan imunisasi rutin dan imunisasi insidentil;
7. Menyelenggarakan kegiatan pemberantasan penyakit menular;
8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
pengamatan dan pencegahan penyakit serta pemberantasan penyakit menular;
9. Menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya atau
berkembangnya media pertumbuhan bibit penyakit dan atau sarang perkembang
biakan serangga serta hewan-hewan penyebar penyakit lainnya bagi manusia pada
10. Menyelenggarakan kegiatan pengamatan dan pengawasan terhadap kondisi
kesehatan lingkungan pada kawasan-kawasan industri;
11. Menyelenggarakan pengamatan, investigasi, dan pengawasan terhadap kualitas air
yang dikonsumsi oleh masyarakat;
12. Menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan pada lingkungan permukiman, tempat pengelolaan makanan,
tempat-tempat umum, serta kawasan industri;
13. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Seksi Pengendalian Penyakit Menular, Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dan
Imunisasi, serta Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan yang dibawahkannya;
14. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
15. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kedinasan Seksi-Seksi yang ada di lingkungan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
16. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular, Kepala Seksi Pengamatan
Penyakit Dan Imunisasi, serta Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan yang
dibawahkannya;
17. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan
Lingkungan;
18. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan manajerial teknis yang
dihadapi oleh Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan guna
mencarikan jalan keluar atau solusinya;
19. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
20. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pengendalian Penyakit
Dan Kesehatan Lingkungan;
21. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pengendalian Penyakit Dan
Kesehatan Lingkungan dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
22. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya sesuai
dengan kewenangannya;
23. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Bidang Pengendalian Penyakit Dan
Kesehatan Lingkungan;
24. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
25. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas;
26. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dan
Kesehatan Lingkungan membawahi dan dibantu oleh:
a. Seksi Pengendalian Penyakit Menular
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan yang berkenaan dengan
pengaturan, pengendalian, pembinaan, dan pengawasan terhadap kegiatan
pemberantasan penyakit menular. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut,
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengendalian Penyakit Menular;
2. Pelaksanaan pengaturan serta pengendalian terhadap kegiatan pemberantasan
penyakit menular;
3. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemberantasan
penyakit menular;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengendalian Penyakit Menular serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pengaturan, pengendalian, pembinaan, dan pengawasan terhadap kegiatan
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengaturan, pengendalian, pembinaan, dan
pengawasan terhadap kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan
penyakit menular yang bersumber dari binatang;
5. Melaksanakan penyusunan rencana teknis pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
6. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap kegiatan
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
7. Melaksanakan analisis kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit menular
langsung dan penyakit menular yang bersumber dari binatang;
8. Melaksanakan penyusunan usulan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit
menular langsung dan penyakit menular yang bersumber dari binatang;
9. Melaksanakan penghimpunan data, analisis dan pengolahan data hasil
pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit
menular yang bersumber dari binatang;
10. Mengadakan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya wabah penyakit
menular, baik penyakit menular langsung maupun penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
11. Mengadakan penghimpunan data, analisis, dan pengolahan data hasil
pemantauan dan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya wabah
penyakit menular;
12. Mengadakan penelitian dan penyelidikan di bidang epidemiologi;
13. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemberantasan
penyakit menular langsung dan penyakit menular yang bersumber dari
binatang;
14. Melaksanakan upaya-upaya, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis
dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit menular
yang bersumber dari binatang;
15. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
16. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
17. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
18. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan yang berhubungan dengan
tugas kedinasan Seksi Pengendalian Penyakit Menular;
19. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
21. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Pengendalian Penyakit Menular guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
22. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi
Pengendalian Penyakit Menular;
23. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pengendalian Penyakit
Menular dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
24. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan kedinasan Seksi Pengendalian Penyakit Menular;
25. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pengendalian Penyakit
Menular;
26. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
27. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
28. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Pengendalian Penyakit Menular dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan
dengan Dinas;
29. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular
dibantu oleh:
1. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Pemberantasan Penyakit Menular;
2. Petugas Penghimpun Dan Analisis Data Hasil Pemberantasan Penyakit
Menular;
3. Petugas Penyuluhan Pemberantasan Penyakit Menular;
4. Petugas Administrasi Pengendalian Penyakit Menular;
5. Petugas Dokumentasi;
6. Pengetik;
7. Operator Komputer.
b. Seksi Pengamatan Penyakit
Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
pengaturan, pengendalian, pembinaan, serta pengawasan terhadap kegiatan
pengamatan dan pencegahan penyakit. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
tersebut, Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
2. Pelaksanaan pengaturan dan pengendalian terhadap kegiatan pengamatan
penyakit;
3. Pelaksanaan pengaturan serta pengendalian terhadap kegiatan pencegahan
penyakit/ imunisasi;
4. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
pengamatan dan pencegahan penyakit/ imunisasi;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi serta mengusulkannya kepada Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pengaturan, pengendalian, pembinaan, serta pengawasan terhadap kegiatan
pengamatan penyakit menular dan tidak menular serta pencegahan penyakit/
imunisasi;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengaturan, pengendalian, pembinaan, serta
pengawasan terhadap kegiatan pengamatan penyakit menular dan tidak
menular serta pencegahan penyakit/ imunisasi;
5. Melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap penyakit penyakit menular dan
tidak menular serta pencegahan penyakit/ imunisasi;
6. Melaksanakan penyusunan rencana teknis pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pengamatan penyakit/ imunisasi;
7. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap kegiatan pengamatan
penyakit/ imunisasi;
8. Melaksanakan pengamatan penyakit akibat bencana dan wabah penyakit;
9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap kegiatan imunisasi rutin
dan imunisasi insidentil;
11. Menetapkan jadwal pelaksanaan imunisasi serta kelompok masyarakat yang
akan diimunisasi;
12. Melaksanakan analisis kebutuhan vaksin dan perbekalan kesehatan lainnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan imunisasi;
13. Melaksanakan penyusunan usulan pengadaan vaksin dan perbekalan
kesehatan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan imunisasi;
14. Melaksanakan penghimpunan data, analisis dan pengolahan data hasil
kegiatan imunisasi rutin dan imunisasi insidentil;
15. Melaksanakan upaya-upaya, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis
dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit;
16. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
17. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
18. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
19. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan yang berhubungan dengan
tugas kedinasan Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
20. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
21. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
22. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi guna mencarikan jalan keluar
atau solusinya;
23. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Pengamatan
Penyakit Dan Imunisasi;
24. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pengamatan Penyakit Dan
Imunisasi dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
25. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan kedinasan Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
26. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pengamatan Penyakit Dan
27. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
28. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
29. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas;
30. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan
Imunisasi dibantu oleh:
1. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Pengamatan Penyakit;
2. Petugas Pelaksanaan Pengamatan Penyakit;
3. Petugas Penghimpun Dan Analisis Data Hasil Pengamatan Penyakit;
4. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Imunisasi;
5. Petugas Pengaturan Pelaksanaan Imunisasi;
6. Petugas Penghimpunan Dan Analisis Data Hasil Imunisasi;
7. Petugas Penyuluhan Pencegahan;
8. Petugas Administrasi Pengamatan Penyakit Dan Imunisasi;
9. Petugas Dokumentasi;
10. Pengetik;
11. Operator Komputer.
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai
tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang
Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan yang berkenaan dengan
pembinaan, penyuluhan, serta upaya-upaya peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan permukiman, tempat-tempat umum, kawasan industri serta proses
produksi, distribusi, penyimpanan dan pemanfaatan air yang dikonsumsi atau
digunakan oleh masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala
Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Penyehatan Lingkungan;
2. Pelaksanaan pencegahan timbulnya atau berkembangnya media pertumbuhan
bibit penyakit dan atau sarang perkembang biakan hewan-hewan penyebar
penyakit bagi manusia pada lingkungan permukiman, tempat pengelolaan
makanan dan tempat-tempat umum;
3. Pelaksanaan pembinaan serta penyuluhan dalam rangka meningkatkan kualitas
4. Pengawasan kualitas air dan lingkungan;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Penyehatan Lingkungan serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pembinaan, penyuluhan, serta upaya-upaya peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan permukiman, tempat pengelolaan makanan, tempat-tempat umum,
kawasan industri dan pengawasan kualitas air dan lingkungan serta
penanggulangan keracunan pestisida;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan, penyuluhan, serta upaya-upaya
peningkatan kualitas kesehatan lingkungan permukiman, tempat pengelolaan
makanan, tempat-tempat umum, kawasan industri dan pengawasan kualitas air
dan lingkungan serta penanggulangan keracunan pestisida;
5. Melaksanakan penghimpunan data, analisis dan pengolahan data di bidang
kesehatan lingkungan;
6. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelola makanan
minuman, meliputi jasa boga, restoran dan jajanan;
7. Mengadakan penyusunan rencana teknis pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pembinaan dan penyuluhan serta upaya-upaya dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan pada lingkungan permukiman, tempat
pengelolaan makanan, tempat-tempat umum dan kawasan industri serta
menjaga tetap terpenuhinya standard kesehatan pada air yang dikonsumsi oleh
masyarakat;
8. Melaksanakan kegiatan pengamatan dan pengawasan terhadap kemungkinan
timbulnya atau berkembangnya media pertumbuhan bibit penyakit dan atau
sarang perkembang biakan serangga serta hewan-hewan penyebar penyakit
lainnya bagi manusia pada lingkungan permukiman, tempat pengelolaan
makanan, dan tempat-tempat umum;
9. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya
atau berkembangnya media pertumbuhan bibit penyakit dan atau sarang
perkembang biakan serangga serta hewan-hewan penyebar penyakit lainnya
bagi manusia pada lingkungan permukiman, tempat pengelolaan makanan, dan
10. Melaksanakan pengamatan dan pengendalian terhadap populasi serangga
serta hewan-hewan penyebar penyakit lainnya bagi manusia pada lingkungan
permukiman, tempat pengelolaan makanan, dan tempat-tempat umum;
11. Melaksanakan kegiatan pengamatan dan pengawasan terhadap kondisi
kesehatan lingkungan pada kawasan-kawasan industri;
12. Mengadakan pengamatan, investigasi dan pengawasan terhadap kualitas air
yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk keperluan memasak, minum, mandi
dan mencuci pakaian agar senantiasa memenuhi standard kesehatan;
13. Mengadakan pengamatan, investigasi, pengawasan dan pengendalian
terhadap kualitas air pada kolam-kolam renang dan tempat-tempat pemandian
umum agar senantiasa memenuhi standard kesehatan;
14. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan pada lingkungan permukiman, tempat
pengelolaan makanan, tempat-tempat umum serta kawasan industri;
15. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pemanfaatan air yang dikonsumsi
atau digunakan oleh masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kesehatan tubuh mereka agar senantiasa memenuhi standard kesehatan;
16. Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penyuluhan
dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
pada lingkungan permukiman, tempat-tempat umum dan kawasan industri serta
menjaga tetap terpenuhinya standard kesehatan pada air yang dikonsumsi oleh
masyarakat;
17. Melaksanakan upaya-upaya, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis
dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan kesehatan
lingkungan;Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada bawahan;
18. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
19. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
20. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
21. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan yang berhubungan dengan
tugas kedinasan Seksi Penyehatan Lingkungan;
22. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
23. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Penyehatan Lingkungan;
24. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Penyehatan Lingkungan guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
25. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Penyehatan
Lingkungan;
26. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Penyehatan Lingkungan
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
27. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan kedinasan Seksi Penyehatan Lingkungan;
28. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Penyehatan Lingkungan;
29. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
30. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan;
31. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Penyehatan Lingkungan dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan
Dinas;
32. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dibantu
oleh:
1. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Pembinaan Dan Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan;
2. Petugas Penghimpun Dan Analisis Data Kesehatan Lingkungan;
3. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Peningkatan Kualitas kesehatan
Lingkungan Permukiman;
4. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Peningkatan Kualitas kesehatan Tempat
Umum;
5. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Peningkatan Kualitas kesehatan
Kawasan Industri;
6. Petugas Penyusunan Rencana Teknis Peningkatan Kualitas Air;
7. Petugas Pengamatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Permukiman;
8. Petugas Pengamatan Kualitas Kesehatan Tempat Umum;
11. Petugas Pembinaan Dan Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Permukiman;
12. Petugas Pembinaan Dan Penyuluhan Kualitas Kesehatan Tempat Umum;
13. Petugas Pembinaan Dan Penyuluhan Kualitas Kesehatan Kawasan Industri;
14. Petugas Pembinaan Dan Penyuluhan Kualitas Air;
15. Petugas Administrasi Penyehatan Lingkungan;
16. Petugas Dokumentasi;
17. Pengetik;
18. Operator Komputer.
F. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
Pengembangan Sumber Daya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai
tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan
penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup perencanaan kebutuhan dan
pengadaan perbekalan kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat, serta
pengelolaan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
2. Penyelenggaraan perencanaan kebutuhan dan pengadaan perbekalan kesehatan
Dinas;
3. Penyelenggaraan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan;
4. Penyelenggaraan pengelolaan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya adalah sebagai
beriku:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menetapkan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang
Pengembangan Sumber Daya berdasarkan masukan dari para Kepala Seksi yang
dibawahkannya;
3. Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan perencanaan kebutuhan dan pengadaan perbekalan
kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat, serta pengelolaan program Daerah
di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
4. Menyelenggarakan analisis terhadap data kebutuhan perbekalan kesehatan Dinas;
5. Menyelenggarakan penyusunan skala prioritas dalam kaitannya kebutuhan
perbekalan kesehatan Dinas;
7. Menyelenggarakan penyusunan skala prioritas dalam kaitannya dengan kebutuhan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan Dinas;
8. Menyelenggarakan pengadaan perbekalan kesehatan Dinas;
9. Menyelenggarakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan Dinas;
10. Menyelenggarakan pembinaan terhadap penyimpanan dan pendistribusian
perbekalan kesehatan di lingkungan Dinas;
11. Menyelenggarakan penyusunan usulan program di bidang pengembangan potensi
dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan serta media dan metode promosi
kesehatan;
12. Menyelenggarakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program
pengembangan potensi dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan serta
media dan metode promosi kesehatan;
13. Menyelenggarakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program pengembangan potensi dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
serta media dan metode promosi kesehatan;
14. Menyelenggarakan, membina dan mengendalikan kegiatan-kegiatan komunikasi,
informasi, edukasi, dan kampanye kesehatan;
15. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang promosi kesehatan;
16. Menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi kesehatan;
17. Menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi kesehatan;
18. Menyelenggarakan penyusunan usulan program Daerah di bidang pembiayaan dan
jaminan kesehatan;
19. Menyelenggarakan penyusunan usulan alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam
rangka penyelenggaraan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
20. Menyelenggarakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program Daerah di
bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
21. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kerjasama dengan Rumah Sakit
dan Sarana Kesehatan lainnya di Daerah dalam rangka penyelenggaraan program
Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
22. Menyelenggarakan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat
di bidang pembiayaan kesehatan;
23. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, serta pengendalian dalam rangka
akreditasi dan kemitraan dalam penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JKPM) dan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM);
24. Menyelenggarakan pembinaan administratif dan pemberian fasilitasi dalam
penyelenggaraan program Pemerintah Pusat di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
25. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
26. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
27. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kedinasan Seksi-Seksi yang ada di lingkungan
Bidang Pengembangan Sumber Daya;
28. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Seksi Perbekalan Kesehatan, Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat,
dan Kepala Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan yang dibawahkannya;
29. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Bidang Pengembangan Sumber Daya;
30. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan manajerial teknis yang
dihadapi oleh Bidang Pengembangan Sumber Daya guna mencarikan jalan keluar
atau solusinya;
31. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Bidang Pengembangan
Sumber Daya;
32. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pengembangan Sumber
Daya;
33. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Bidang Pengembangan Sumber Daya
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
34. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya sesuai
dengan kewenangannya;
35. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan kedinasan Bidang Pengembangan Sumber Daya;
36. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
37. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan
Bidang Pengembangan Sumber Daya dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan Dinas;
38. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya
membawahi dan dibantu oleh:
a. Seksi Perbekalan Kesehatan
Seksi Perbekalan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai
tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang
Pengembangan Sumber Daya yang berkenaan dengan penyusunan rencana
kebutuhan, pengadaan dan penggunaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di
lingkungan unit pelaksana teknis Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Perbekalan Kesehatan;
2. Pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan perbekalan farmasi dan alat
kesehatan;
3. Pelaksanaan pengadaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Perbekalan Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengembangan Sumber Daya;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Perbekalan Kesehatan serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penggunaan perbekalan
farmasi dan alat kesehatan di lingkungan unit pelaksana teknis Dinas;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan
penggunaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di lingkungan unit
pelaksana teknis Dinas;
5. Melaksanakan penghimpunan data mengenai kebutuhan perbekalan farmasi
dan alat kesehatan dari seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas;
6. Melaksanakan analisis terhadap data kebutuhan perbekalan farmasi dan alat
kesehatan yang telah dihimpun dari seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan
Dinas;
7. Mempersiapkan bahan-bahan dan data yang diperlukan dalam rangka
penyusunan konsep rencana daftar kebutuhan perbekalan farmasi dan alat
kesehatan di lingkungan unit pelaksana teknis Dinas;
8. Menyusun usulan skala prioritas dalam kaitannya dengan rencana daftar
kebutuhan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di lingkungan unit pelaksana
teknis Dinas;
9. Melaksanakan pembuatan perhitungan harga perbekalan farmasi dan alat
kesehatan yang dibutuhkan oleh seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan
Dinas;
10. Mengadakan penghimpunan informasi mengenai harga dan atau mutu
perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang akan diadakan;
11. Melaksanakan evaluasi terhadap harga dan atau mutu perbekalan farmasi dan
alat kesehatan yang akan diadakan;
13. Melakukan analisa tingkat kecukupan stok perbekalan farmasi dan alat
kesehatan di lingkungan unit pelaksana teknis Dinas;
14. Melaksanakan kegiatan pelatihan pengelola obat bagi tenaga kesehatan di
lingkungan unit pelaksana teknis Dinas;
15. Melaksanakan pembinaan terhadap penyimpanan dan pendistribusian
perbekalan farmasi dan alat kesehatan di lingkungan unit pelaksana teknis
Dinas;
16. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
17. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
18. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
19. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya yang berhubungan dengan tugas kedinasan
Seksi Perbekalan Kesehatan;
20. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
21. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Perbekalan Kesehatan;
22. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Perbekalan Kesehatan guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
23. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Perbekalan
Kesehatan;
24. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Perbekalan Kesehatan dengan
persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya;
25. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengembangan
Sumber Daya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Perbekalan Kesehatan;
26. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengembangan Sumber Daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Perbekalan Kesehatan;
27. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
28. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
29. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Perbekalan Kesehatan dalam rangka penyusunan Laporan
30. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Perbekalan Kesehatan dibantu
oleh:
1. Petugas Penghimpun Dan Pengolah Data Kebutuhan Perbekalan Kesehatan
Dinas;
2. Petugas Penyusunan Rencana Kebutuhan Perbekalan Kesehatan Dinas;
3. Petugas Penghimpun Dan Pengolah Data Kebutuhan Pemeliharaan Dan
Perbaikan Peralatan Kesehatan Dinas;
4. Petugas Penyusunan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Dan Perbaikan
Peralatan Kesehatan Dinas;
5. Petugas Administrasi Perbekalan Kesehatan;
6. Petugas Dokumentasi;
7. Pengetik;
8. Operator Komputer.
b. Seksi Peran Serta Masyarakat
Seksi Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai
tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang
Pengembangan Sumber Daya yang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan di bidang promosi kesehatan dan peningkatan
kerjasama peran serta lintas sektoral dalam bidang kesehatan. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Peran
Serta Masyarakat;
2. Pelaksanaan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang
berkenaan promosi kesehatan dan pembinaan peran serta lintas sektoral dalam
bidang kesehatan;
3. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang promosi
kesehatan dan peran serta lintas sektoral dalam bidang kesehatan;
4. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang
promosi kesehatan;
5. Pengembangan metode, teknologi dan sarana prasarana promosi kesehatan;
6. Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan dan peningkatan kerjasama
peranserta lintas sektoral melalui kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), kelurahan siaga, kontak kader, Saka Bakti Husada (SBH) dan Peran
Serta Masyarakat (PSM);
7. Pelaksanaan dan pengawasan kegiatan promosi kesehatan dan kerjasama
peranserta lintas sektoral melalui kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
8. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
9. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengembangan Sumber Daya;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Peran Serta Masyarakat serta mengusulkannya kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang promosi
kesehatan dan pembinaan peran serta lintas sektoral dalam bidang kesehatan;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di bidang promosi kesehatan dan pembinaan peran serta lintas
sektoral dalam bidang kesehatan;
5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan mengenai potensi dan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan serta media dan metode promosi kesehatan;
6. Mengadakan analisis terhadap data dan bahan mengenai potensi dan peran
serta lintas sektoral di bidang kesehatan serta media dan metode promosi
kesehatan;
7. Melaksanakan penyusunan usulan program di bidang pengembangan potensi
dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan serta media dan metode
promosi kesehatan;
8. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program
pengembangan potensi dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan serta
media dan metode promosi kesehatan;
9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
program pengembangan potensi dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan serta media dan metode promosi kesehatan;
10. Menyusun rencana teknis pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian kegiatan-
kegiatan komunikasi, informasi, edukasi, dan kampanye kesehatan;
11. Menghimpun dan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan kegiatan-kegiatan komunikasi, informasi, edukasi, dan kampanye
kesehatan;
12. Melaksanakan pengadaan media serta penerapan metode komunikasi,
informasi, edukasi, dan kampanye kesehatan;
13. Melaksanakan, membina dan mengendalikan kegiatan-kegiatan komunikasi,
informasi, edukasi, dan kampanye kesehatan;
15. Melaksanakan upaya peningkatan kerjasama lintas sektoral dibidang
peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), kelurahan siaga, kontak kader, Saka Bakti Husada
(SBH) dan Peran Serta Masyarakat (PSM);
16. Melaksanakan pembinaan kerja sama lintas sektoral melalui kegiatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kelurahan siaga, kontak kader, Saka Bakti
Husada (SBH) dan Peran Serta Masyarakat (PSM);
17. Mengadakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan
standard pelayanan kesehatan di bidang promosi kesehatan;
18. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
bidang promosi kesehatan dan pembinaan peran serta masyarakat;
19. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang berkenaan dengan promosi kesehatan dan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan;
20. Melaksanakan kegiatan penghimpunan dan pengolahan data pelaksanaan
kegiatan Dinas;
21. Melaksanakan pembinaan dan pemberian bimbingan teknis kepada para
Petugas Penghimpun Dan Pengolah Data di lingkungan Dinas;
22. Melaksanakan penyusunan statistik serta pelayanan dan penyajian informasi
mengenai pelaksanaan kegiatan Dinas;
23. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sistem statistik kesehatan;
24. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
25. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
26. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
27. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya yang berhubungan dengan tugas kedinasan
Seksi Peran Serta Masyarakat;
28. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
29. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Peran Serta Masyarakat;
30. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Peran Serta Masyarakat guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
31. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Peran Serta
Masyarakat;
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Pengembangan
Sumber Daya;
33. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengembangan
Sumber Daya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Peran Serta Masyarakat;
34. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengembangan Sumber Daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Peran Serta Masyarakat;
35. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
36. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
37. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Peran Serta Masyarakat dalam rangka penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berkenaan dengan
Dinas;
38. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat dibantu
oleh:
1. Petugas Penghimpun Dan Pengolah Data Pelaksanaan Kegiatan Dinas;
2. Petugas Penyusunan Statistik Kegiatan Dinas;
3. Petugas Pelayanan Dan Penyajian Informasi Pelaksanaan Kegiatan Dinas;
4. Petugas Perencanaan Teknis Komunikasi, Informasi, Edukasi, Dan Kampanye
kesehatan;
5. Petugas Pembinaan Dan Pengendalian Komunikasi, Informasi, Edukasi Dan,
Kampanye Kesehatan;
6. Petugas Penyiiapan Bahan Komunikasi, Informasi, Edukasi, Dan Kampanye
kesehatan;
7. Petugas Administrasi Peran Serta Masyarakat;
8. Petugas Dokumentasi;
9. Pengetik;
10. Operator Komputer.
c. Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas
Bidang Pengembangan Sumber Daya yang berkenaan dengan pengelolaan program
Daerah serta pembinaan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pembiayaan Dan Jaminan
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
2. Pelaksanaan penyusunan usulan program Daerah di bidang pembiayaan dan
jaminan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengelolaan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
4. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan jangkauan program
Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
5. Pelaksanaan pembinaan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
6. Mengadakan kerjasama kemitraan pelayanan kesehatan dengan badan usaha
yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan kelompok masyarakat
khusus (Askes, Astek dan asuransi kesehatan);
7. Merumuskan dan menyusun tarif Perda bagi Puskesmas dan Rumah Sakit
Pemerintah;
8. Merumuskan sistem pelayanan kesehatan bagi pasien miskin dan peserta
asuransi kesehatan (sosial dan tenaga kerja);
9. Mengadakan pengawasan secara komprehensif terhadap pelayanan kesehatan
bagi pasien miskin dan peserta asuransi kesehatan (sosial dan tenaga kerja);
10. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
11. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengembangan Sumber Daya;
2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi
Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan serta mengusulkannya kepada Kepala
Bidang Pengembangan Sumber Daya;
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pengelolaan program Daerah serta pembinaan di bidang pembiayaan dan
jaminan kesehatan;
4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengelolaan program Daerah serta pembinaan di
bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan dalam rangka penyusunan usulan
program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
6. Mengadakan analisis terhadap tingkat kebutuhan dan jenis pelayanan
kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat miskin;
7. Melaksanakan penyusunan usulan program Daerah di bidang pembiayaan dan
8. Melaksanakan penyusunan usulan alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam
rangka penyelenggaraan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
9. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelenggaraan program Daerah
di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
10. Melaksanakan pendataan peserta program Daerah di bidang pembiayaan dan
jaminan kesehatan;
11. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pendataan peserta program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
12. Melaksanakan pengolahan dan pendokumentasian data peserta program
Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
13. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kerjasama dengan Rumah Sakit
dan Sarana Kesehatan lainnya di Daerah dalam rangka penyelenggaraan
program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan;
14. Melaksanakan pemberian fasilitasi dan pembinaan administratif dalam rangka
pembayaran tagihan/claim pihak ketiga dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan program Daerah di bidang pembiayaan dan jaminan
kesehatan;
15. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan program Daerah di bidang
pembiayaan dan jaminan kesehatan;
16. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan
pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan program Daerah di bidang
pembiayaan dan jaminan kesehatan;
17. Melaksanakan pengkajian terhadap pola dan mekanisme pelayanan kesehatan
di Daerah dalam rangka meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan
kesehatan;
18. Menyusun rumusan konsep pembiayaan kesehatan yang lebih terjangkau oleh
kalangan masyarakat luas;
19. Melaksanakan verifikasi dan validasi data masyarakat miskin pada tiap tahun
anggaran;
20. Melaksanakan kegiatan uitlisasi review pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin di Puskesmas dan Rumah Sakit;
21. Melakukan pengelolaan kapitasi pelayanan Askes Sosial (PNS) dan kapitasi
pelayanan Jamsostek di Puskesmas;
22. Menerima dan melakukan koordinasi terhadap pengaduan masyarakat yang
berkaitan dengan masalah pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di
Puskesmas dan Rumah Sakit;
23. Melaksanakan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan partisipasi
masyarakat di bidang pembiayaan kesehatan;
24. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, serta pengendalian dalam rangka
akreditasi dan kemitraan dalam penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JKPM);
25. Melaksanakan pembinaan administratif dan pemberian fasilitasi dalam
penyelenggaraan program Pemerintah Pusat di bidang pembiayaan dan
jaminan kesehatan;
26. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada
bawahan;
27. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai yang membantunya;
28. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya;
29. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya yang berhubungan dengan tugas kedinasan
Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
30. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang
diajukan oleh para pegawai yang membantunya;
31. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Pembiayaan Dan Jaminan
Kesehatan;
32. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi
oleh Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan guna mencarikan jalan keluar
atau solusinya;
33. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan
Rencana Kerja, kinerja, dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Pembiayaan
Dan Jaminan Kesehatan;
34. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Pembiayaan Dan Jaminan
Kesehatan dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
35. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengembangan
Sumber Daya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi
Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
36. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Pengembangan Sumber Daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas kedinasan Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
37. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
38. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya;
39. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
kedinasan Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
berkenaan dengan Dinas;
40. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan dibantu oleh:
1. Petugas Penghimpun Dan Pengolah Data Kebutuhan Pembiayaan Dan
Jaminan Kesehatan;
2. Petugas Penyusunan Rencana Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan Daerah;
3. Petugas Pengumpulan Dan Pengolahan Data Peserta Program Pembiayaan
Dan Jaminan Kesehatan Daerah;
4. Petugas Pembinaan Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
5. Petugas Administrasi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan;
6. Petugas Dokumentasi;
7. Pengetik;
8. Operator Komputer.
G. UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Dinas
yang berkenaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat;
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar, kesehatan penunjang dan kesehatan
rujukan;
3. Pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan;
4. Pelaksanaan pengelolaan prasarana dan sarana, peralatan laboratorium, peralatan
medis, serta perbekalan farmasi dan alat kesehatan UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Pusat
3. Melaksanakan identifikasi dan registrasi pasien yang akan berobat pada UPTD
Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Menerbitkan Kartu Pasien;
5. Melaksanakan pengaturan jadwal pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan bagi
pasien;
6. Melaksanakan pengkoordinasian pelayanan upaya kesehatan yang tersedia pada
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan ibu,
anak, remaja dan usia lanjut serta perbaikan gizi, kesehatan reproduksi, dan
keluarga berencana;
8. Melaksanakan program kesehatan lingkungan;
9. Melaksanakan program pencegahan dan pemberantarasn penyakit menular;
10. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan kerja;
11. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan jiwa;
12. Melaksanakan pelayanan kesehatan mata, gigi serta telinga hidung dan
tenggorokan;
13. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan olah raga;
14. Melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat;
15. Melaksanakan pelayanan pengobatan penyakit;
16. Melaksanakan pelayanan darurat karena kecelakaan;
17. Melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan;
18. Melaksanakan pelayanan laboratorium sederhana;
19. Melaksanakan program kesehatan lain sesuai dengan kondisi wilayah Puskesmas;
20. Melaksanakan pencatatan data-data mengenai hasil pelaksanaan pemeriksaan,
pengobatan serta pelayanan rawat inap pada Kartu Pasien;
21. Melaksanakan pengarsipan Kartu Pasien;
22. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemberian obat kepada pasien;
23. Melaksanakan pengelolaan Retribusi Daerah yang bersumber dari pemberian
pelayanan oleh UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan ketentuan-
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
24. Melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan pada
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
25. Melaksanakan pengelolaan prasarana dan sarana laboratorium pada UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat;
26. Melaksanakan pendataan kebutuhan peralatan laboratorium serta bahan-bahan
pereaksi, implan, obat-obatan, dan lain-lain perbekalan farmasi dan alat kesehatan
yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat;
27. Melaksanakan pengelolaan prasarana dan sarana serta peralatan laboratorium, dan
peralatan medis UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
29. Melaksanakan pengajuan usulan kebutuhan peralatan laboratorium, peralatan medis
serta bahan-bahan pereaksi, implan, obat-obatan, dan lain-lain perbekalan farmasi
dan alat kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
30. Melaksanakan penerimaan dan atau penyimpanan peralatan laboratorium, peralatan
medis serta bahan-bahan pereaksi, implan, obat-obatan dan perbekalan farmasi
lainnya;
31. Mengadministrasikan peralatan laboratorium, peralatan medis serta bahan-bahan
pereaksi, implan, obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya yang telah diterima
dan disimpan;
32. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
33. Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan
administrasi keuangan;
34. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
35. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
36. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat;
37. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh oleh Kepala Dinas yang
berhubungan dengan tugas kedinasan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
38. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
39. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
40. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
41. Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan atau realisasi
Rencana Kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat;
42. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
43. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan kedinasan UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat;
44. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Dinas
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat;
45. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas lainnya
46. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
47. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
H. UPTD GUDANG FARMASI
UPTD Gudang Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas
pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Dinas yang berkenaan
dengan penyelenggaraan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
farmasi untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Gudang
Farmasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Gudang
Farmasi;
2. Pelaksanaan penerimaan hasil pengadaan perbekalan farmasi Dinas;
3. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi;
4. Pelaksanaan distribusi perbekalan farmasi;
5. Pemantauan mutu perbekalan farmasi yang disimpan di UPTD Gudang Farmasi;
6. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai UPTD Gudang Farmasi;
7. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala UPTD Gudang Farmasi adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Gudang
Farmasi;
3. Melaksanakan penerimaan perbekalan yang telah diadakan oleh Dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya;
4. Melaksanakan pengujian terhadap spesifikasi dan jumlah perbekalan farmasi yang
diserahkan oleh pihak ketiga kepada UPTD Gudang Farmasi;
5. Melaksanakan dan mengadministrasikan penerimaan perbekalan farmasi yang telah
diserahkan oleh pihak ketiga kepada UPTD Gudang Farmasi;
6. Melaksanakan pemilahan dan pengaturan dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi;
7. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan terhadap perbekalan farmasi yang
ada dalam penyimpanan pada UPTD Gudang Farmasi;
8. Melaksanakan inventarisasi perbekalan farmasi yang ada dalam penyimpanan;
9. Menerima usulan permintaan dan pengiriman perbekalan farmasi dari UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat, UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah, dan UPTD
Kesehatan Daerah;
10. Melaksanakan pengaturan jadwal pendistribusian perbekalan farmasi kepada UPTD
Pusat Kesehatan Masyarakat, UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah, dan UPTD
11. Melaksanakan dan mengadministrasikan pengiriman perbekalan farmasi kepada
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat, UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah, dan
UPTD Kesehatan Daerah;
12. Melaksanakan pendataan terhadap tingkat persediaan stok perbekalan farmasi yang
ada dalam penyimpanan pada UPTD Gudang Farmasi;
13. Melaksanakan pemantauan/pengamatan mutu perbekalan farmasi yang disimpan di
UPTD secara berkala;
14. Menyiapkan kebutuhan perbekalan farmasi untuk sarana pelayanan kesehatan
dasar/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya;
15. Melaksanakan pencacahan persediaan obat dan perbekalan farmasi secara berkala;
16. Mengarsipkan LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) dari
Puskesmas;
17. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian, dan
administrasi keuangan di lingkungan UPTD Gudang Farmasi;
18. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai UPTD Gudang Farmasi;
19. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai UPTD Gudang Farmasi;
20. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai UPTD Gudang Farmasi;
21. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh oleh Kepala Dinas yang
berhubungan dengan tugas kedinasan UPTD Gudang Farmasi;
22. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
23. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk UPTD Gudang Farmasi;
24. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh
UPTD Gudang Farmasi guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
25. Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan atau realisasi
Rencana Kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan UPTD Gudang
Farmasi;
26. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan UPTD Gudang Farmasi dengan
persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
27. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan kedinasan UPTD Gudang Farmasi;
28. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Dinas
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan UPTD Gudang Farmasi;
29. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
30. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
31. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
I. UPTD LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Dinas
yang berkenaan dengan penyelenggaraan pelayanan uji laboratorium. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD
Laboratorium Kesehatan Daerah;
2. Pelaksanaan uji laboratorium;
3. Pelaksanaan pengelolaan prasarana dan sarana serta peralatan laboratorium UPTD
Laboratorium Kesehatan Daerah;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD
Laboratorium Kesehatan Daerah;
3. Melaksanakan penerimaan, pendaftaran dan pemberian identitas pada darah, urin,
tinja, air, makanan, minuman, dan lain-lain sampel atau spesimen yang akan
diperiksa;
4. Melaksanakan pengaturan jadwal pelaksanaan pemeriksaan sampel atau spesimen;
5. Melaksanakan analisis terhadap sampel atau spesimen;
6. Mengoreksi hasil analisis terhadap sampel atau spesimen dengan melakukan quality
control terhadap peralatan laboratorium dan bahan-bahan pereaksi yang digunakan;
7. Melaksanakan pembuatan laporan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel
atau spesimen;
8. Melaksanakan penerbitan laporan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel
atau spesimen yang bersangkutan;
9. Melaksanakan pengarsipan laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
10. Melaksanakan pelayanan rujukan bagi sampel atau spesimen yang tidak dapat
dilakukan pemeriksaannya oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
11. Melaksanakan pengelolaan Retribusi Daerah yang bersumber dari pemberian
pelayanan oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah sesuai dengan ketentuan-
12. Melaksanakan pendataan kebutuhan peralatan laboratorium, bahan-bahan pereaksi,
dan lain-lain perbekalan kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
13. Melaksanakan pengelolaan prasarana dan sarana serta peralatan laboratorium
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
14. Melaksanakan pengajuan usulan kebutuhan pengembangan kapasitas, perbaikan
dan perawatan prasarana dan sarana UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
15. Melaksanakan pengajuan usulan kebutuhan peralatan laboratorium, bahan-bahan
pereaksi, dan lain-lain perbekalan kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
16. Melaksanakan penerimaan dan atau penyimpanan peralatan laboratorium, bahan-
bahan pereaksi, dan lain-lain perbekalan kesehatan;
17. Melaksanakan pengadministrasian peralatan laboratorium, bahan-bahan pereaksi,
dan lain-lain perbekalan farmasi yang telah diterima atau disimpan;
18. Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan
administrasi keuangan;
19. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
20. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
21. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah;
22. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh oleh Kepala Dinas yang
berhubungan dengan tugas kedinasan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
23. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
24. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
25. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah guna mencarikan jalan keluar atau
solusinya;
26. Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan atau realisasi
Rencana Kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah;
27. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
28. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan kedinasan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah;
29. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Dinas
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah;
30. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
31. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
32. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
J. UPTD KESEHATAN DAERAH
UPTD Kesehatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas
pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Dinas yang berkenaan
dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga dan kesehatan khusus bagi
aparatur Pemerintah Daerah beserta keluarganya. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Kepala UPTD Kesehatan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Kesehatan
Daerah;
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga dan kesehatan khusus bagi aparatur
Pemerintah Daerah beserta keluarganya;
3. Pelaksanaan pengelolaan prasarana dan sarana, perbekalan farmasi dan alat
kesehatan UPTD Kesehatan Daerah;
4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai UPTD Kesehatan Daerah;
5. Pelaporan.
Adapun rincian tugas Kepala UPTD Kesehatan Daerah adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Dinas;
2. Menyusun usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan UPTD Kesehatan
Daerah;
3. Melaksanakan identifikasi dan registrasi pasien yang akan berobat pada UPTD
Kesehatan Daerah;
4. Menerbitkan Kartu Pasien;
5. Melaksanakan pengaturan pemberian pelayanan kesehatan bagi pasien;
6. Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia serta
keluarga berencana;
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan kesehatan khusus lainnya;
8. Melayani rujukan dari Puskesmas;
9. Melayani P3K;
10. Mengkoordinir bakti sosial, seperti sunatan massal, pengobatan gratis, dll;
11. Melaksanakan pencatatan data-data mengenai hasil pelaksanaan pemeriksaan dan
perawatan kesehatan serta pengobatan pasien pada Kartu Pasien;
13. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemberian obat kepada pasien;
14. Melaksanakan pengelolaan Retribusi Daerah yang bersumber dari pemberian
pelayanan oleh UPTD Kesehatan Daerah sesuai dengan ketentuan-ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
15. Melaksanakan pendataan kebutuhan perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang
dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD Kesehatan Daerah;
16. Melaksanakan pengelolaan prasarana dan sarana, perbekalan farmasi dan alat
kesehatan UPTD Kesehatan Daerah;
17. Melaksanakan pengajuan usulan kebutuhan pengembangan kapasitas, perbaikan,
serta perawatan prasarana dan sarana UPTD Kesehatan Daerah;
18. Melaksanakan pengajuan usulan kebutuhan peralatan medis, obat-obatan, dan lain-
lain perbekalan kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi UPTD Kesehatan Daerah;
19. Melaksanakan penerimaan dan atau penyimpanan peralatan kesehatan dan
perbekalan farmasi;
20. Melaksanakan pengadministrasian peralatan kesehatan dan perbekalan farmasi
yang telah diterima atau disimpan;
21. Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan
administrasi keuangan;
22. Mendistribusikan tugas serta memberikan arahan dan petunjuk pelaksanaannya
kepada para pegawai UPTD Kesehatan Daerah;
23. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas
kedinasan para pegawai UPTD Kesehatan Daerah;
24. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai UPTD Kesehatan Daerah;
25. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan
ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh oleh Kepala Dinas yang
berhubungan dengan tugas kedinasan UPTD Kesehatan Daerah;
26. Mengoreksi dan atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan
oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
27. Mengadakan upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya yang telah dialokasikan untuk UPTD Kesehatan Daerah;
28. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh
UPTD Kesehatan Daerah guna mencarikan jalan keluar atau solusinya;
29. Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan atau realisasi
Rencana Kerja, kinerja, serta penggunaan anggaran tahunan UPTD Kesehatan
Daerah;
30. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan kedinasan UPTD Kesehatan Daerah dengan
persetujuan atau sepengetahuan Kepala Dinas;
31. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas hal-hal yang berkaitan
32. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Dinas
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan UPTD Kesehatan Daerah;
33. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat serta naskah-naskah dinas lainnya
sesuai dengan kewenangannya;
34. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
35. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
K. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada
dinas adalah sebagai berikut:
1. Statistisi
2. Arsiparis
3. Tenaga Dokter
4. Tenaga Dokter Gigi
5. Tenaga Perawat
6. Tenaga Bidan
7. Tenaga Gizi
8. Tenaga Kesehatan Lingkungan
9. Tenaga Penyuluh Kesehatan
10. Tenaga Rekam Medis
11. Petugas Farmasi dan Makanan
12. Apoteker
13. Asisten Apoteker
14. Pranata Laboratorium Kesehatan
15. Pranata Komputer
2.2. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN ASET (SARANA DAN PRASARANA)
2.2.1. Susunan Kepegawaian
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang didukung oleh
sumber daya aparatur. Pada tahun 2008, jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kota
Tangerang sebanyak 584 orang yang tersebar di Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kota
Tangerang. Adapun jumlah dan distribusi pegawai di Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun
2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah dan Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan
di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2008
NO. JENIS TENAGA PUSKESMAS DINKES
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
1 DOKTER SPRESIALIS 1 33.3 2 66.7 3
2 DOKTER UMUM 36 76.6 11 23.4 47
3 DOKTER GIGI 30 83.3 6 16.7 36
4 PERAWAT 110 94.0 7 6.0 117
5 BIDAN 116 91.3 11 8.7 127
6 FARMASI 7 26.9 19 73.1 26
7 GIZI 29 80.6 7 19.4 36
8 TEKNISI MEDIS 27 61.4 17 38.6 44
9 SANITASI 19 79.2 5 20.8 24
10 KESMAS 14 36.8 24 63.2 38
11 LAINNYA 63 73.3 23 26.7 86
JUMLAH 452 77.4 132 22.6 584
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Berdasarkan kondisi kepegawaian tersebut maka tenaga kesehatan yang ditempatkan dan
bertugas pada puskesmas sebanyak 452 orang (77,4%) sedangkan 132 orang (22,6%) di
Dinas Kesehatan. Kondisi tersebut mencerminkan distribusi tenaga kesehatan lebih terfokus
pada puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sedangkan
ditinjau dari jenis tenaga yang ada maka yang paling dominan adalah bidan (127 orang)
sedangkan yang paling kecil adalah dokter spesialis (3 orang).
Secara struktural oraganisasi, jumlah pegawai berdasarkan eselon di Dinas Kesehatan Kota
Tangerang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Pegawai Dinas Kesehatan Kota Tangerang Berdasarkan Eselon
Tahun 2008
NO. ESELON JUMLAH
1 ESELON II B 1
2 ESELON III A 1
3 ESELON III B 4
4 ESELON IV A 20 JUMLAH 26
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Dilihat dari kondisi pegawai tersebut, maka jumlah staf pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang
masih perlu ditambah lagi baik dari administrasi maupun teknis. Pejabat struktural yang ada
harus didukung dengan jumlah staf yang memadai agar tupoksi dapat dilaksanakan secara
optimal. Jabatan fungsional yang selama ini masih belum diisi seperti penyuluh kesehatan dan
statistisi harus segera disiisi agar tidak terjadi tugas rangkap yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
2.2.2. Aset (Sarana dan Prasarana)
Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Tangerang dapat berjalan dengan baik
tidak hanya apabila didukung oleh personil SDM yang terampil, tetapi juga apabila
ketersediaan prasarana dan sarana kerja yang digunakan memadai. Adapun rekapitulasi
inventaris aset Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Rekapitulasi Inventaris Aset Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2008
NO. URUT
GOL KODE
BIDANG BARANG
NAMA BIDANG BARANG JUMLAH BARANG
JUMLAH HARGA (Rp.)
1 2 3 4 9 10
1 1 1 TANAH 33 13.585.124.164,00
2 2 PERALATAN DAN MESIN
2 a. Alat-alat Besar 4 35.500.000,00
3 b. Alat-alat Angkutan 169 3.179.665.222,00
4 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 4 6.522.308,00
5 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan
6 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 4.413 5.609.265.761,42
7 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 150 1.065.292.798,27
8 g. Alat-alat Kedokteran 5.550 6.639.734.741,85
9 h. Alat-alat Laboratorium 5.305 3.775.626.925,00
10 i. Alat-alat Keamanan 1 36.187.364,79
3 3 GEDUNG DAN BANGUNAN
11 a. 1. Bangunan Gedung 66 38.283.794.924,00
2. Bangunan Menara/ Bangunan Bukan Gedung
12 b. Bangunan Monumen
4 4 JALAN, IRIGASI DAN JEMBATAN
13 a 1. Jalan
2. Jembatan
14 b. Bangunan Air/Irigasi 8 108.000.000,00
15 c. Instalasi
16 d. Jaringan
5 5 ASET TETAP LAINNYA 3 110.964.536,00
17 a. Buku Perpustakaan
18 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan
19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan
6 6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
20 Kontruksi Dalam pengerjaan
7 7 ASET LAINNYA
21 Aset lainnya
2.3. JENIS PELAYANAN DAN KELOMPOK SASARAN
2.3.1. Jenis Pelayanan
Berpijak pada tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota maka jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota
Tangerang adalah sebagai berikut:
NO. PELAYANAN
DASAR HUKUM KET JENIS INDIKATOR KINERJA NILAI
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 pada Tahun 2015
95%
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani pada Tahun 2015
80%
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan pada Tahun 2015
90%
4. Cakupan Pelayanan Nifas pada Tahun 2015
90%
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani pada Tahun 2010
80%
6. Cakupan Kunjungan Bayi pada Tahun 2010
90%
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada Tahun 2010
100%
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita pada Tahun 2010
90%
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Misikin Pada Tahun 2010
100%
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan pada Tahun 2010
100%
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat pada Tahun 2010
100%
12. Cakupan Peserta KB Aktif pada Tahun 2010
70%
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
100%
NO. PELAYANAN
DASAR HUKUM KET JENIS INDIKATOR KINERJA NILAI
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin pada Tahun 2015
100%
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin pada Tahun 2015
100%
2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota pada Tahun 2015
100%
C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelelidikan
Epidemiologi <24 Jam pada Tahun 2015
100%
D. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Cakupan Desa Siaga Aktif pada Tahun 2015
80%
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
2.3.2. Kelompok Sasaran
Mengacu pada pelayanan Dinas Kesehatan Kota Tangerang maka kelompok sasaran
pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
NO. JENIS/INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KELOMPOK SASARAN
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 pada Tahun 2015 Ibu Hamil 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani pada
Tahun 2015
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan pada Tahun 2015
Ibu Hamil dan Melahirkan
4. Cakupan Pelayayanan Nifas pada Tahun 2015 Ibu Hamil
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani pada Tahun 2010
Ibu Hamil
6. Cakupan Kunjungan Bayi pada Tahun 2010 Bayi
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada Tahun 2010
Kelurahan
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita pada Tahun 2010 Anak Balita
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Misikin Pada Tahun 2010
Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Misikin
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan pada Tahun 2010
Balita Gizi Buruk
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat pada Tahun 2010
Siswa SD dan Setingkat
12. Cakupan Peserta KB Aktif pada Tahun 2010 Pasangan Usia Subur
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit pada Tahun 2010
Penderita Penyakit
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin pada Tahun 2015
Masyarakat Miskin
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pasien Masyarakat Miskin pada Tahun 2015
Masyarakat Miskin
2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota pada Tahun 2015
C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang
Dilakukan Penyelelidikan Epidemiologi <24 Jam pada Tahun 2015
Kelurahan
D. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Cakupan Desa Siaga Aktif pada Tahun 2015 Kelurahan
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
BAB III
KONDISI DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN
KOTA TANGERANG
3.1. KONDISI UMUM KESEHATAN KOTA TANGERANG
3.1.1. Derajat Kesehatan
3.1.1.1. Angka Kematian (Mortalitas)
A. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2008 jumlah lahir mati di seluruh puskesmas di Kota Tangerang tercatat 35 bayi,
jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan dengan angka tahun 2007 yaitu sebanyak 54 bayi.
Terdapat 4 (empat) Kecamatan dengan jumlah lahir mati yang tinggi yaitu Kecamatan Pinang,
Tangerang, Cibodas, dan Neglasari yaitu masing-masing sebanyak 4 bayi.
Adapun pola penyakit penyebab kematian penderita di Rumah Sakit Kota Tangerang
golongan umur 0-1 tahun pada Tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Pola Penyakit Penyebab Kematian Gol. Umur < 1 Th
Yang Dirawat Di Rumah Sakit Di Kota Tangerang pada Tahun 2007-2008
NO TAHUN 2007 TAHUN 2008
JENIS PENYAKIT % JENIS PENYAKIT %
1 B B L R 38,66 B B L R 37.13
2 Hypoxia dan Aspixia 19,23 Hypoxia dan Aspixia 21.04 3 Respiratory Failure 10,32 Intra Uterine Fetal Death (IUFD) 7.18
4 Encephalitis 8,70 Diare & Gastroenteritis 6.44
5 Septisemia 6,07 Encephalitis 5.94
6 Pneumonia 5,26 Respiratory Failure 5.45
7 Ggn lain yg bermula pd masa perinatal
4,25 Pneumonia 5.20
8 Diare & Gastroenteritis 4,25 Septisemia 4.95
9 Kelainan Congenital 1,62 Sepsis Neonatorum 4.70 10 Penyakit usus & perinoneum lainnya 1,62 Bronchopneumonia 1.98
Sumber: SP2RS Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
B. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita di Rumah Sakit Kota Tangerang pada tahun 2008 sebanyak 79 balita,
hal ini menggambarkan faktor–faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan balita
seperti gizi, sanitasi dan penyakit menular. Pola penyakit penyebab kematian anak balita yang
dirawat di seluruh Rumah Sakit Kota Tangerang Tahun 2008, sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pola Penyakit Penyebab Kematian Golongan Umur 1-4 Tahun
Yang Dirawat Di Rumah Sakit Di Kota Tangerang
Tahun 2007-2008
No TAHUN 2007 TAHUN 2008
JENIS PENYAKIT % JENIS PENYAKIT %
1 Encephalitis 57,9 Encephalitis 47,95
2 D B D 12,6 D B D 13,7 3 Respiratory Failure 7,37 Diare dan Gastroenteritis 10,96
4 Pneumonia 5,26 Pneumonia 8,22
5 Diare dan Gastroenteritis 5,26 Kejang Ytt 5,48
6 Septicemia 3,16 Meningitis 4,11
7 Meningitis 2,11 Bronchopneumonia 2,74
8 Bronchopneumonia 2,11 Demam yang sebabnya tidak diketahui
2,74
9 Neoplasma lain 2,11 Demam Typoid 2,74
10 Hepatitis 2,11 Hydrocephalus 1,37
Sumber: SP2RS - Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa penyebab kematian masih didominasi oleh penyakit
infeksi dimana hal ini menunjukan kurang optimalnya tingkat kesehatan lingkungan maupun
keadaan gizi anak balita.
C. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu bersalin atau MMR (Maternal Mortality Rate)
berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama
untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan masa nifas. Kematian ibu bersalin
berdasarkan laporan Puskesmas pada tahun 2008 sebanyak 6 kasus
dimana penyebab kematiannya adalah eklampsi 2 kasus, perdarahan
1 kasus, dan lain - lain 3 kasus.
Walaupun angka yang didapat hanya berupa angka nominal sehingga tidak dapat menunjukan
angka kematian bayi ataupun angka kematian ibu namun angka tersebut dapat menunjukkan
masih tingginya kematian bayi dan kematian ibu di Kota Tangerang. Masih tingginya angka
BBLR dan asfixia pada bayi penyebab kematian, menunjukkan bahwa pelayanan KIA pada ibu
hamil, persalinan dan status gizi ibu hamil kurang optimal, dan merupakan dampak dari
kesehatan lingkungan baik fisik maupun biologi yang kurang memadai yang pada akhirnya
melahirkan bayi dengan status kesehatan yang kurang baik.
3.1.1.2. Angka Kesakitan (Morbiditas)
A. Angka Kesakitan Penyakit Menular
Dominasi penyakit menular dapat dilihat di hampir semua daerah di negara yang terbelakang
dan sedang berkembang. Selama ini penyakit yang mendominasi di Kota Tangerang adalah
penyakit menular. Hal ini merupakan manifestasi dari lingkungan yang masih kurang baik, gizi
yang kurang baik dan perilaku masyarakat yang masih belum sehat. Beberapa penyakit
menular mempunyai potensi untuk menjadi wabah, sehingga perlu diamati secara terus-
menerus.
Berikut ini diuraikan Angka Kesakitan dari beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian yaitu penyakit menular langsung dan penyakit menular bersumber
binatang.
A.1. Penyakit Menular Langsung
Berdasarkan data dari Seksi P2M Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Jumlah
penderita penyakit AFP tahun 2008 adalah sebanyak 4 orang, berarti jumlah
penderita AFP per 100.000 penduduk di Kota Tangerang adalah sebesar 0,26.
Angka ini masih berada dibawah target yang ditetapkan dalam Sistim Kewaspadaan
Dini, Undang – undang wabah target AFP rate yaitu sebesar 1.
2. Kusta
Jumlah penderita penyakit kusta di Kota Tangerang tahun 2008 adalah sebanyak 47
orang. Sedangkan jumlah penderita penyakit kusta tahun 2006 sampai dengan
tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Jumlah Penderita Penyakit Kusta di Kota Tangerang
Tahun 2006-2008
TAHUN JUMLAH PENDERITA
2006 50
2007 44
2008 47
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
3. Diare
Jumlah penderita diare di Kota Tangerang meningkat sebesar 1,41% dari tahun
2007 menjadi 28.515 orang di tahun 2008. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit diare antara lain rehidrasi rumah
tangga (pengamatan penderita diare), penyuluhan diare di 20 Kelurahan, monitoring
petugas Dinas Kesehatan ke Puskesmas dan pertemuan review serta evaluasi
program.
Tabel 3.4
Jumlah Penderita Diare, Yang Meninggal,
Prevalensi Rate Per 1000 Penduduk dan CFR Penyakit Diare
di Kota Tangerang Tahun 2006-2008
TAHUN JUMLAH
PENDERITA
JUMLAH
KEMATIAN
PREVALENSI PER
1.000 PDDK CFR (%)
2006 29.788 0 19,25 0
2007 27.105 0 17,21 0
2008 28.515 0 18,62 0
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
4. Tuberculosis Paru
Persentase kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) yang telah diobati di Kota
Tangerang pada tahun 2008 adalah sebesar 86,01%. Puskesmas dengan
persentase penderita TB sembuh yang tertinggi adalah Puskesmas Cipondoh,
Puskesmas Pasar Baru dan Puskesmas Periuk Jaya, masing-masing 100%
penderita yang diobatinya sembuh dari TB .
Persentase Kesembuhan penderita TB Paru BTA(+) ini sudah berada diatas target
yang ditetapkan oleh Menkes dalam KEPMENKES RI No. 1202/MENKES/
SK/VIII/2003 tentang indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat yang menetapkan bahwa angka
kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) yang diobati pada tahun 2010 yaitu minimal
85%. Untuk lebih jelasnya, angka kesembuhan penyakit Tb Paru BTA (+) yang
diobati akan dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Jumlah Penderita TB Paru BTA (+) yang Diobati dan yang Sembuh
Per Kecamatan Di Kota Tangerang Tahun 2008
No Kecamatan BTA (+) Diobati Sembuh
Angka
Kesembuhan
Penderita TB
Paru BTA (+)
1 Tangerang 106 150 131 87,3
2 Karawaci 150 184 146 79,3
3 Periuk 62 66 52 78,8
4 Jatiuwung 28 60 57 95,0
5 Cibodas 64 90 81 90,0
6 Neglasari 79 82 67 81,7
7 Benda 55 74 60 81,1
8 Batu Ceper 83 99 94 94,9
9 Cipondoh 93 79 70 88,6
10 Pinang 93 82 75 91,5
13 Larangan 112 92 75 81,5
KOTA TANGERANG 1.085 1.222 1.051 86,01
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Kegiatan-kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit TB Paru yang telah
dilakukan oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2008 diantaranya Penyuluhan Tb Paru
di 25 Kelurahan, penemuan dan pengawasan penderita Tb oleh petugas
Puskesmas, pengawasan menelan obat oleh kader PMO, pemeriksaan dahak
tersangka Tb Paru, monitoring, review dan evaluasi program dan cross check
spesimen BTA dari Puskesmas ke Labkesda.
5. HIV–AIDS (Human Immune Deficiency Virus – Aquired Immune Deficiency
Syndrom)
Berdasarkan data dari Seksi P2M Dinas Kesehatan Kota Tangerang,
perkembangan jumlah penderita penyakit HIV – AIDS tahun 2006 s/d 2008 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.6
Jumlah Penderita Penyakit HIV-AIDS di Kota Tangerang
Tahun 2006-2008
TAHUN Penyakit HIV - AIDS PREVALENSI
PER 1000 PDDK
2006 38 0,024
2007 29 0,018
2008 17 0,011
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Tabel diatas menunjukkan terjadinya penurunan jumlah kasus HIV – AIDS dari
tahun 2006-2008. Pada tahun 2008 jumlah kasus HIV – AIDS yang ditemukan ada
sebanyak 17 kasus sedangkan target sesuai Juklak dan Juknis penanganan
penyakit dan penyehatan lingkungan Prevalensi Rate HIV – AIDS adalah < 1%.
Saat ini penyebaran kasus HIV/AIDS telah meliputi seluruh wilayah di Kota
Tangerang.
Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan yang telah dilakukan berupa :
1. Pelatihan penjangkau penderita IMS dan HIV/AIDS;
2. Sosialisasi penyakit IMS dan HIV/AIDS di 15 Puskesmas;
3. Seminar advokasi HIV/AIDS dengan tokoh agama;
4. Pertemuan review pencegahan dna penanggulangan lintas sektor HIV/AIDS se-
Kota Tangerang;
5. Pertemuan review tenaga penjangkau;
6. Peringatan Hari HIV/AIDS sedunia;
8. Penyuluhan HIV/AIDS pada kelompok resti di 8 Kelurahan, remaja di 5 sekolah
SMP dan SMU;
9. Penyuluhan PMT-CT pada ibu hamil risti di 3 Puskesmas;
10. Pelacakan penderita HIV/AIDS;
11. Penjangkauan penderita IMS oleh kader;
12. Pendampingan penderita HIV/AIDS oleh kader;
13. Monitoring kegiatan HIV/AIDS ke lapas, daerah resti, klinik VCT dan monitoring
penjangkau penderita IMS.
A.2. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jumlah penderita penyakit DBD pada tahun 2008 di Kota Tangerang adalah
sebanyak 932 penderita, angka ini menurun jika dibandingkan dengan jumlah kasus
di tahun 2007 yaitu 1361 penderita. Target sesuai Juklak dan Juknis penanganan
penyakit dan penyehatan lingkungan Prevalensi Rate DBD adalah 4% dan CFR <
1%, Sedangkan untuk kota Tangerang jumlah kasus dan Prevalensi Rate DBD
selama 3 tahun berturut-turut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7
Prevalensi Rate per 100.000 Penduduk Penyakit DBD Di Kota Tangerang
Tahun 2006-2008
TAHUN JML PENDERITA PREVALENSI PER
100.000 PDDK C F R
2006 453 29,28 2,92
2007 1.361 86,40 1,18
2008 932 60,85
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Berbagai kegiatan telah diupayakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam
rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit Demam Berdarah, kegiatan-
kegiatan tersebut antara lain yaitu pengasapan (fogging), abatisasi,
penyuluhan/sosialisasi ke masyarakat, penyelidikan epidemiologi di 600 lokasi dan
10.000 rumah dan bangunan yang tersebar di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.
Hasilnya didapat Rumah/bangunan Bebas Jentik di Kota Tangerang yaitu sebesar
92,63%.
2. Chikungunya
Secara epidemiologis, pada tahun 2008 masih perlu diantisipasi dengan
kewaspadaan terhadap adanya kasus Chikungunya agar penyakit ini tidak menjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2008 sebanyak 360 kasus Chikungunya
ditemukan di Kota Tangerang, kasusnya menyebar di 3 kecamatan dengan total 13
kelurahan yang terserang. Upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang yaitu dengan melakukan penyuluhan di daerah
yang terjangkit.
3. Filariasis
Jumlah penderita filariasis pada tahun 2008 di Kota Tangerang sebanyak 8 orang,
jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 1
penderita. Jumlah kasus yang terbanyak ditemukan di Kecamatan Kunciran yaitu
sebanyak 4 kasus, kemudian di Kecamatan Gembor dan Larangan Utara masing-
masing 2 kasus. Upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang yaitu dengan melaksanakan pengobatan masal di 8
kelurahan di daerah yang terserang.
4. Flu Burung
Jumlah penderita tersangka flu burung yang ditemukan di Kota Tangerang pada
tahun 2008 ada sebanyak 9 orang dengan 1 orang meningggal (CFR = 11.11%).
Sementara itu penderita Flu Burung (konfirm) yang ditemukan di Kota Tangerang
pada tahun 2008 ada sebanyak 4 orang dengan jumlah kematian sebanyak 4 orang
(CFR = 100%).
5. Leptospirosis
Pada tahun 2008 jumlah kasus Leptospirosis yang ditemukan di Kota Tangerang
ada sebanyak 5 orang dengan jumlah meninggal sebanyak 2 orang (CFR= 40%).
Penyakit ini menyerang 4 kecamatan dengan total 5 desa/kelurahan yang terserang.
A.3. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
1. Campak
Pada tahun 2008 di Kota Tangerang ditemukan 713 kasus campak yang tersebar di
13 Kecamatan, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007.
Kecamatan dengan jumlah kasus Campak terbesar yaitu Kecamatan Cipondoh
2. Hepatitis B
Jumlah kasus Hepatitis B yang ditemukan di Kota Tangerang pada tahun 2008 ada
sebanyak 22 kasus. Penyakit ini menyerang 4 Kecamatan yang ada di Kota
Tangerang yaitu Kecamatan Tangerang (16 kasus), Kecamatan Cibodas (3 kasus),
Kecamatan Neglasari (2 kasus) dan Kecamatan Cipondoh (1 kasus).
3.1.1.3. Status Gizi
A. Pemantauan Status Gizi
Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita tahun 2008 menunjukkan penderita gizi buruk
berdasarkan BB/U sebanyak 1.314 kasus (1,54%) dan penderita gizi kurang sebanyak 9.341
kasus (10,96%). Puskesmas dengan jumlah gizi buruk terbanyak di wilayah kerjanya adalah
Puskesmas Neglasari yaitu sebanyak 185 kasus, sedangkan Puskesmas dengan jumlah gizi
buruk terendah adalah Puskesmas Cibodasari yaitu 6 kasus. Dari 1.314 balita yang
dinyatakan gizi buruk, kemudian diukur menurut BB/TB dan ditemukan 76 kasus gizi buruk,
dimana semuanya telah ditangani oleh Puskesmas melalui Penyuluhan dan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8
Sebaran Status Gizi Menurut Kecamatan di Kota Tangerang
Tahun 2008
NO KECAMATAN BALITA (0– 5 THN )
GIZI BURUK GIZI KURANG GIZI BAIK GIZI LEBIH
1 TANGERANG 52 551 3.726 106
2 JATIUWUNG 55 538 11.364 36
3 BATUCEPER 121 542 3.940 104
4 BENDA 55 957 3.494 83
5 CIPONDOH 122 661 6.881 189
6 CILEDUG 67 555 5.587 100
7 KARANG TENGAH 94 452 3.103 167
8 KARAWACI 173 968 8.218 383
9 PERIUK 102 670 5.532 319
10 CIBODAS 55 1.019 5.419 462
11 NEGLASARI 259 1.303 4.526 638
12 PINANG 93 655 5.513 149
13 LARANGAN 66 470 4.407 137
JML KOTA TANGERANG 1.314 9.341 71.710 2.873
Sumber: Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
B. Distribusi Kapsul Vitamin A
Hasil pencapaian Distribusi Kapsul Vitamin A bulan Februari untuk bayi (6-11 bulan) mencapai
76,1% sedangkan untuk balita (12-59 bulan) mencapai 81,6%, sementara itu di bulan Agustus
pencapaiannya untuk bayi sebesar 77,9% dan balita 80,5%. Angka ini belum mencapai target
yang diharapkan (menurut SK Menkes No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang SPM Kota /
Kabupaten, target untuk pemberian kapsul vitamin A untuk Balita yaitu 90%).
C. Pemberian Tablet Fe
Angka pencapaian pemberian Tablet Fe untuk ibu Hamil di Kota Tangerang pada tahun 2008
antara lain capaian Fe1 sudah mencapai 95,89%, dan Fe3 sebesar 88,12% dari jumlah
seluruh ibu hamil. Angka ini masih berada dibawah target yang ditetapkan oleh Menkes RI
dalam KEPMENKES RI No. 1457/MENKES/ SK/X/2003 mengenai Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota yang menetapkan bahwa % Cakupan Ibu Hamil
mendapat 90 Tablet Fe (Fe3) pada tahun 2010 yaitu sebesar 90%.
3.1.2. Kesehatan Lingkungan
Keadaan lingkungan fisik dan biologik suatu daerah menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan daerah itu sendiri, khususnya terhadap angka kesakitan
yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri dan yang lainnya.
A. Rumah Tangga Sehat
Persentase rumah tangga sehat di Kota Tangerang pada tahun 2008 mencapai 69,9% dari
152.799 rumah tangga yang diperiksa. Persentase rumah tangga sehat tertinggi berada di
wilayah kerja Puskesmas Sukasari, Kunciran dan Poris Gaga yaitu masing-masing sebesar
87,2%, 83,9% dan 81,6%. Sedangkan persentase rumah tangga sehat terendah berada pada
wilayah kerja Puskesmas Jatiuwung yaitu sebesar 50,6%.
B. Tempat-Tempat Umum Sehat
Pada tahun 2008 Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah melakukan pemeriksaan terhadap
Tempat-Tempat Umum (TTU) yang ada di Kota Tangerang seperti hotel, Restoran/Rumah
Makan dan pasar. Dari 20 hotel, 66 Restoran/Rumah Makan dan 16 pasar yang diperiksa
ditemukan 14 hotel (70%), 35 Restoran/Rumah Makan (53%) dan 6 pasar (37,5%) yang
berada dalam kategori sehat.
Makanan merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun
makanan yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi media yang sangat efektif dalam
penularan berbagai penyakit terutama penyakit saluran pencernaan (Food Borne Disease).
Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian
banyak sumber dari makanan yang berasal dari Tempat pengelolaan Makanan (TPM)
khususnya jasa boga, rumah makan dan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat
kesehatan atau sanitasi lingkungan. Upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat
penting untuk menjaga kesehatan konsumen atau masyarakat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan diketahui bahwa jumlah
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) / Industri Rumah Tangga Makanan dan Minuman yang
ada di Kota Tangerang pada tahun 2008 sebanyak 425 buah, sedangkan Industri Rumah
Tangga Makanan dan Minuman yang berizin (P-IRTP) sebanyak 341 buah. Dari sebanyak 361
TPM yang diperiksa 94,5% berada dalam kategori sehat.
Tabel 3.9
IRTP dan TTU yang Diperiksa di Kota Tangerang
Tahun 2008
NO LOKASI JUMLAH YANG DIPERIKSA % SEHAT
1. IRTP 425 361 94,5
2. TTU 1.209 751 62,1
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
C. Air Bersih dan Jamban Keluarga
Dari sebanyak 152.799 keluarga yang diperiksa di Kota Tangerang pada tahun 2008,
didapatkan persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih yaitu sebesar 80,52%
atau sebanyak 123.029 keluarga. Jenis sarana/sumber air minum yang digunakan oleh rumah
tangga meliputi sumur terlindung/SGL (0,62%), ledeng (20,21%), pompa air/SPT (5,68%) dan
sumber air lainnya (54%). Sedangkan sebanyak 19,48% masyarakat menggunakan sarana
lain yang tidak terlindung sebagai sumber air minumnya. Persentase sumber air minum yang
digunakan rumah tangga dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10
Persentase Akses Sumber Air Bersih di Kota Tangerang
Tahun 2008
NO SUMBER AIR BERSIH PERSENTASE (%)
1 Terlindung (SGL) 0,62
2 Sumur Pompa Tangan (SPT) 5,68
3 Ledeng (PDAM) 20,21
4 Lain-lain 54,00
Sumber: Bidang P2PLDinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) khususnya pembuangan limbah manusia sangat erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit khususnya penyakit
saluran pencernaan, karena sistem pembuangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan
mencemari lingkungan dan berpotensi sebagai sumber penyebaran berbagai penyakit
menular. Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa di Kota Tangerang pada tahun 2008
persentase KK yang memiliki jamban keluarga yaitu sebesar 78,7 %, jika dibandingkan
dengan tahun 2007 walaupun tidak terlalu tajam terlihat ada peningkatan.
Tabel 3.11
Jumlah dan Prosentase KK yang memiliki Jamban Keluarga
Di Kota Tangerang Tahun 2006-2008
SARANA 2006 2007 2008
JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)
Jamban Keluarga 133.959 77,1 133.959 75,3 120.228 78,7
Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
3.1.3. Perilaku Hidup Masyarakat
1. Faktor predisposisi yaitu faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang antara
lain pengetahuan, nilai-nilai, tradisi dan lain sebagainya, misalnya pengetahuan ibu
tentang pertumbuhan anak, immunisasi menyebabkan si ibu membawa anaknya ke
Posyandu.
2. Faktor pemungkin yaitu faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku/
tindakan seseorang, yang termasuk faktor pemungkin ini adalah sarana atau prasarana
untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya puskesmas, posyandu, rumah sakit, tempat
pembuangan sampah, jamban keluarga, sarana air bersih dan lain sebagainya.
3. Faktor Penguat yaitu faktor yang mendorong seseorang berperilaku sehat, yaitu
diperlukan suatu teladan/contoh biasanya dari tokoh masyarakat .
Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat Kota
Tangerang agar menjadi masyarakatyang sadar hidup sehat melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
A. Promosi Kesehatan
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, upaya promosi kesehatan dalam mendukung
Indonesia Sehat 2010, harus berawal dari masalah dan potensi spesifik masing-masing
daerah. Untuk itu memerluka suatu proses dalam rangka pemberdayaan/memandirikan
masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan promosi kesehatan tersebut diperlukan
pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta sarana
dan prasarana pendukung yang memadai. Salah satu contohnya adalah dalam rangka upaya
untuk memandirikan masyarakat perlu adanya pengembangan media komunikasi atau media
promosi kesehatan.
Agar mencapai hasil yang optimal kegiatan promosi harus merupakan suatu upaya yang terus
menerus dalam penyampaian pesan yang jelas, kepada suatu kelompok sasaran yang jelas
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap sasaran memerlukan pesan-pesan yang
berbeda, demikian pula dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda pula.
A.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Untuk promosi kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kegiatan dan sasaran yang
dilaksanakan:
1. Pembinaan PHBS di Institusi Sekolah
2. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
A.2. Promosi Kesehatan HIV-AIDS
Untuk Promosi Kesehatan mengenai HIV-AIDS, telah dilakukan kegiatan kegiatan,
meliputi:
1. Melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi yang berkaitan dengan masalah
dan cara penanggulangan PMS dan HIV – AIDS pada masyarakat oleh semua lintas
sektor terkait yang terkabung dalam KPAD ( Komisi Penanggulangan AIDS Daerah)
dan LSM.
2. Melakukan penyuluhan HIV-AIDS pada masyarakat kelompok resiko tinggi seperti
pada kelompok wanita pekerja seks, Waria, narapidana pengguna narkoba dan juga
remaja di sekolah tingkat SMU.
3. Melakukan Penjangkauan penderita IMS dan HIV-AIDS oleh Kader
4. Melakukan pertemuan review dengan tenaga penjangkau
5. Talk Show peringatan Hari AIDS Sedunia
A.3. Promosi Kesehatan Khusus Penyakit Menular
Promosi Kesehatan khusus untuk penyakit menular telah dilakukan di seluruh wilayah
kerja Puskesmas di dalam gedung dan di luar gedung dan tidak hanya dilakukan oleh
tenaga kesehatan saja, melainkan melibatkan masyarakat yang terlebih dahulu diberi
penambahan wawasan dan pengetahuan tentang penyakit penyakit tersebut
B. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
Untuk promosi pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA telah dilakukan di
9 (sembilan) Kecamatan se-Kota Tangerang selama tahun 2008. Adapun kegiatan dan
sasaran yang dilaksanakan antara lain:
1. Workshop Anti Narkoba di 10 sekolah (SMAN 8 Tangerang, SMAN 1 Tangerang, SMAN
2 Tangerang, SMP Yuppentek 2, SMPN 9 Tangerang, SMA Islamic Center, SMAN 4
Tangerang, SMK Vochtech 2, SMP Perguruan Budhi, SMAN 13 Tangerang) dengan
jumlah peserta masing-masing 50 siswa per sekolah.
2. Implementasi peran Pantang yang dilakukan pada bulan Desember 2008 di 20 sekolah
yang ada di Kota Tangerang.
3. Temu kreatifitas PANTANG yang dilaksanakan pada bulan November 2008 di Metropolis
Town Square dengan jumlah 100 orang.
4. Penyuluhan NARKOBA ke masyarakat di 12 kelurahan(Kelurahan Bugel, Pasar Baru,
Periuk Jaya, Cipete, Neglasari, Bojong Jaya, Cikokol, Poris Plawad Utara, Larangan
Utara, Peninggilan Utara, Buaran Indah, Karang Mulya).
5. Hari MADAT se-dunia pada bulan Juni 2008 yang dihadiri 50 orang siswa yang dibagi
kedalam 5 wilayah di Kota Tangerang.
6. Pelatihan Petugas penjangkau NABKOBA yang diikuti oleh 15 orang, dilaksanakan
selama 1 bulan sekali (10 kali pelatihan).
7. Pertemuan Petugas penjangkau NARKOBA pada bulan Juli Agustus dan Desember 2008
yang diikuti sebnayak 15 orang.
8. Pertemuan peran anggota Pelajar Anti Narkoba Kota Tangerang (PANTANG) yang
9. Pelatihan konseling bagi dokter dan perawat Puskesmas dalam upaya penanggulangan
dan penyalahgunaan Narkoba.
10. Dialog interaktif : 1 kali siaran radio di Star Radio
11. Pemeriksaan urine anak sekolah
C. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berbagai
upaya dilakukan termasuk dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada
dimasyarakat. Dibawah ini adalah bentuk-bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya
masyarakat, antara lain:
C.1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Peran Serta Masyarakat dalam kegiatan Kesehatan merupakan bentuk kesadaran
masyarakat dan perilaku masyarakat dalam kepedulian dibidang kesehatan itu sendiri.
Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk menilai besarnya peran serta masyarakat
adalah kinerja dari Posyandu, dalam hal ini ternyata masih sangat perlu ditingkatkan
mengingat pada tahun 2008 jumlah Posyandu Purnama baru sebesar 14,71 % dan
Mandiri baru 1,33% dari 979 jumlah Posyandu yang ada. Tabel dibawah ini akan
menjabarkan penyebaran jumlah Posyandu menurut strata yang ada di Kota Tangerang
pada tahun 2008 :
Tabel 3.12
Jumlah Posyandu di Kecamatan Kota Tangerang Tahun 2008
NO KECAMATAN JUMLAH
POSYANDU
POSYANDU PURNAMA
POSYANDU MANDIRI
POSYANDU PURNAMA +
MANDIRI
JML % JML % JML %
1 Tangerang 70 4 5,71 1 1,43 5 7,14 2 Cipondoh 87 6 6,90 1 1,15 7 8,05
3 Ciledug 90 15 16,67 0 0,00 15 16,67
4 Jatiuwung 55 24 43,64 0 0,00 24 43,64
5 Batuceper 51 5 9,80 0 0,00 5 9,80
6 Benda 50 3 6,00 0 0,00 3 6,00 7 Karawaci 130 19 14,62 0 0,00 19 14,62
8 Periuk 59 18 30,51 2 3,39 20 33,90
9 Cibodas 93 5 5,38 2 2,15 7 7,53
10 Neglasari 55 2 3,64 0 0,00 2 3,64
11 Pinang 77 1 1,30 3 3,90 4 5,19 12 Larangan 99 30 30,30 0 0,00 30 30,30
13 Karang Tengah 63 12 19,05 4 6,35 16 25,40
Jumlah Kota 979 144 14,71 13 1,33 157 16,04
Sumber: Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
KEPMENKES RI No. 1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat
40%, maka Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri yang ada di Kota Tangerang di
tahun 2008 masih jauh dibawah target yang ditetapkan.
Rasio Posyandu terhadap kelurahan di Kota Tangerang tahun 2008 adalah 9,4 atau rata-
rata setiap kelurahan mempunyai 9 Posyandu. Sedangkan rasio Posyandu terhadap
100.000 penduduk sebesar 63,9 atau rata-rata tiap 100.000 penduduk terdapat 63
Posyandu.
C.2. Desa Siaga
Pada tahun 2008 telah terbentuk 10 desa siaga atau baru sebasar 9,6% dari 104 desa
yang ada di Kota Tangerang, jumlah desa siaga terbanyak terdapat di Kecamatan
Neglasari yaitu 4 buah, Kecamatan Tangerang 2 buah, Kecamatan Periuk, Cibodasari,
Pinang dan Karang Tengah masing-masing 1 buah. Angka ini masih dibawah target yang
ditetapkan Menkes dalam PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota yang menetapkan
bahwa cakupan Desa Siaga Aktif yaitu sebesar 80% ditahun 2015.
C.3. Pos Kesehatan Pesantren( Poskestren)
Penyuluhan PHBS ke Pondok pesantren di Kota Tangerang pada tahun 2008
dilaksanakan di 2 Pondok Pesantren di Kecamatan Cipondoh yaitu Pondok Pesantren
Ibbadurohman pada bulan Maret dan Pondok Pesantren Al Mansuriyah pada bulan April
2008 yang diikuti oleh 50 orang. Selain penyuluhan, dilakukan pula pelatihan kepada para
santri di 2 Pondok Pesantren di Kecamatan Cipondoh, yaitu Podok Pesantren Assidiqiyah
dan Al Mansyuriah dengan masing-masing santri yang dilatih sebanyak 40 orang.
C.4. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
• Pengadaan UKS Kit sebanyak 80 paket yang terdiri dari Timbangan injak,
Microtoice, kotak P3K, dan Snellen Chart yang kemudian didistribusikan kepada 80
sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciledug, Batu Ceper, Neglasari,
Kedaung Wetan, Benda dan Jurumudi Baru.
• Penjaringan kesehatan siswa sekolah kelas 1 (murid baru) telah dilakukan oleh 25
Puskesmas se Kota Tangerang di 334 SD/MI/SMP/SMA yang ada di Kota
Tangerang pada bulan Agustus - September 2008. Kegiatan penjaringan kesehatan
ini dilaksanakan untuk deteksi dini dan mengetahui keadaan status kesehatan siswa.
• Pendistribusian obat cacing jenis Pyrantel 125 mg pada bulan Maret 2008 untuk
seluruh siswa MI melalui Kelompok Kerja Madrasah di 13 Kecamatan di Kota
Tangerang untuk menyerahkannya pada masing-masing MI di wilayah kerjanya
(kegaiatan Lintas Sektoral). Petugas UKS Puskesmas melakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi mengenai distribusi obat cacing di sekolah dan efek
samping yang mungkin timbul setelah minum obat. Ditribusi obat cacing ini
3.2. HASIL PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
3.2.1. Hasil Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2004-2008
Adapun hasil capaian kinerja pelaksanaan program Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut:
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 101
Tabel 3.13
Matriks Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2004-2008
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Terpenuhinya kebutuhan sumber daya, sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Terwujudnya perencanaan dan sistem informasi kesehatan yang handal
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase pengembangan SIKDA di Puskesmas dan Dinkes
% 10 24 40 64 70
Persentase terlaksananya Perencanaan dan Monev program Pelayanan Kesehatan Kota Tangerang
% 100 100 100 100 100
Terselenggaranya pelayanan administrasi dan ketatausahaan yang handal
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran
% 100 100 100 100 100
Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Persentase Puskesmas, Pustu dan Pusling dengan kondisi sarana dan prasarana yang memadai
% 10 20 40 60 65
Tercapainya kebutuhan tenaga baik kualitas maupun kuwantitas melalui job analisis dan pengembangan karir sesuai standard DEPKES
Program Peningkatan kapasitas sumbar daya aparatur
Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan yang disusun tepat waktu
% 100 100 100 100 100
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 102
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 Meningkatkan kesehatan individu, keluarga masyarakat beserta lingkunganya
Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan keluarga berencana
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
% 85.61 85.52 83.80 86.01 87.67
Cakupan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 77.06 99.21 81.73 82.01 83.07
Persentase ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk
% 14.1 8.06 5.49 7.46 51.14
Cakupan kunjungan neonatus
% 78.8 88.26 76.89 86.68 79.52
Cakupan kunjungan bayi % 74.68 76.99 65.22 97.66 91.50
Cakupan bayi BBLR yang ditangani
% 100 100 100 100 100
Cakupan peserta aktif KB % 74.19 74.25 70.48 62.48 69.33
Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe (90 tablet)
% 77.22 88.49 77.46 85.96 88.11
Persentase ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang tertangani
% 100 100 100 100 100
Persentase neonatus risiko tinggi/komplikasi yang tertangani
% 100 100 100 100 100
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan/Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Cakupan pelayanan askes di puskesmas
% 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan jamsostek di puskesmas
% 100 100 100 100 100
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 103
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatnya pelayanan kesehatan individu dan keluarga
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
% 53.4 67.70 44.07 70 87.67
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan dan tenaga terlatih (guru UKS atau dokter kecil)
% 67.2 81.20 88.34 76.61 65.47
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Cakupan pelayanan kesehatan remaja
% 19.1 35.58 37.05 30.04 33.06
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut &usia lanjut
% 39.2 70.33 61.11 51.51 39.21
Meningkatnya Gizi Pada Keluarga dan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Persentase balita yang naik berat badannya (N/D) rata - rata /th
% 60.32 58.20 69.52 54.44 55.17
Persentase Balita dengan Gizi Buruk (BGM)
% 1.19 1.66 1.09 1.51 1.54
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali /tahun
% 86.9 84.25 83.77 88 80.55
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin
% 100 100 100 100 100
Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan
% 100 100 100 100 100
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 104
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatnya kerjasama lintas sektor, dan partisipasi masyarakat dalam promosi kesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase Rumah Tangga Sehat
% 87 31.67 28.85 25.26 69.86
Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif
% 10 20 21.05 33.53 44.57
Persentase Posyandu Purnama Mandiri
% 11.7 20.36 20.36 20.38 16.04
3 Meningkatnya pelayanan penanggulangan, penanganan penyakit & penyehatan lingkungan
Meningkatnya pelayanan pencegahan penyakit
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Persentase Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+
% 87.6 87.67 85.01 87.46 86.01
Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani
% 100 100 100 100 100
Persentase klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS
% 100 100 100 100 100
Persentase penderita DBD yang ditangani
% 100 100 100 100 100
Persentase balita dengan diare yang ditangani
% 12 12.35 51.02 100 100
Persentase kusta yang selesai berobat (RFT rate)
% 91.67 45.65 38.0 38.64 38.10
Persentase kasus Filariasas yang ditangani
% 50 100 100 100 100
Meningkatnya pelayanan penatalaksanaan penyakit & Sistem Kewaspadaan Dini
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Persentase desa/kel mengalami KLB yang ditangani <24 jam
% 100 100 100 100 100
Persentase desa yang mencapai " Universal Child Immunization" (UCI )
% 90.38 80.77 94.23 93.27 88.46
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 105
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatnya kesehatan lingkungan dan Tempat-tempat umum
Program Pengembangan lingkungan sehat
Persentase institusi yang dibina
% 80.6 56.59 56.67 80.41 62.12
Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes
% 87.1 35.76 14.12 14.12 82.63
Meningkatnya pengawasan kualitas air dan lingkungan
Program Pengembangan lingkungan sehat
Persentase tempat umum yang memenuhi syarat
% 63.8 73.62 62.26 67.19 85.53
4 Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan obat dan pangan yang bermutu
Meningkatkan perencanaan dan pengadaan obat yang efektif dan efisien.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan
% 80 80 80 80 80
Persentase pengadaan obat essensial
% 80 80 80 80 80
Persentase pengadaan obat generik
% 80 80 80 80 80
Persentase penulisan resep obat generik
% 100 100 100 100 100
5 Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus dan pembinaan pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan pelayanan kesehatan khusus di Puskesmas
% 11.2 11.7 12.5 13.88 13.88
Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja
% 44.95 48.55 50.61 50.60 63.19
Meningkatnya pelayanan kesehatan melalui sistem pembiayaan kesehatan masyarakat
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Gakin dan masyarakat rentan
% 100 100 100 100 100
Persentase Keluarga Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
% - - 27.30 12.93 18.88
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 III - 106
NO. TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
KET URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Meningkatkan pencapaian mutu pelayanan dan hasil uji yang konsisten
Terwujudnya Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai rujukan dalam memberikan jasa pelayanan teknis laboratorium klinik, lingkungan, makanan dan minuman
Program Upaya Pelayanan Kesehatan
Persentase alat kesehatan dan laboratorium puskesmas yang memenuhi persyaratan
% 70 70 70 70 70
7 Mendukung pelayanan kesehatan dilingkungan pemda kota tangerang dan masyarakat.
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Program Upaya Kesehatan
Cakupan rawat Jalan % - 61.68 64.72 70.47 80.05
8 Manajemen pengelolaan obat yang baik
Meningkatnya kualitas pengelolaan obat
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase obat yang tersimpan dengan baik (tidak kadaluarsa)
% 70 70 70 70 70
Persentase pelayanan penyelesaian permintaan obat tepat waktu
% 100 100 100 100 100
Persentase pengendalilan persediaan obat yang merata
% 90 90 90 90 90
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
3.2.2. Hasil Capaian Kinerja Pelayanan Bidang Kesehatan Kota Tangerang
Mengacu pada standar pelayanan bidang kesehatan kabupaten/kota maka capaian kinerja
pelayanan bidang kesehatan di Kota Tangerang sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai
berikut:
NO JENIS, INDIKATOR DAN TARGET PELAYANAN KONDISI
CAPAIAN S/D 2008
% CAPAIAN TERHADAP
TARGET KETERANGAN
JENIS/INDIKATOR PELAYANAN TARGET
NILAI TARGET TAHUN
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% 2015 87,67% 92,29% Belum Tercapai
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
80% 2015 100,00% 125,00% Sudah Tercapai
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
90% 2015 83,07% 92,29% Belum Tercapai
4. Cakupan Pelayanan Nifas 90% 2015 80,00% 88,88% Belum Tercapai
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
80% 2010 100,00% 125,00% Sudah Tercapai
6. Cakupan Kunjungan Bayi 90% 2010 91,50% 101,67% Sudah Tercapai 7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) 100% 2010 88,46% 88,46% Belum Tercapai
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 2010 48,14% 53,48% Belum Tercapai
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Misikin
100% 2010 100,00% 100,00% Sudah Tercapai
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100% 2010 100,00% 100,00% Sudah Tercapai
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
100% 2010 65,47% 65,47% Belum Tercapai
12. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 2010 13. Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita Penyakit 100% 2010 100,00% 100,00% Sudah Tercapai
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
100% 2015 30,00% 30,00% Belum Tercapai
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
100% 2015 100,00% 100,00% Sudah Tercapai
2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
100% 2015
C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyellidikan Epidemiologi <24 Jam
100% 2015 100,00% 100,00% Sudah Tercapai
D. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 2015 9,60% 12,02% Belum Tercapai
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang, 2009
Keterangan:
= Kinerja Baik, Sudah Tercapai
= Kinerja Buruk, Belum Tercapai dgn % Capaian terhadap Target <50%
3.3. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA
TANGERANG
Berdasarkan kondisi dan hasil pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tangerang
sampai dengan tahun 2008 maka isu strategis dan permasalahan pembangunan
kesehatan di Kota Tangerang tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
NO. ISU STRATEGIS PERMASALAHAN
I. Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau
1 Belum Memadainya Ketersediaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Kebutuhan Masyarkat
2 Belum Optimalnya Pembinaan Sarana Obat Dan Bahan Berbahaya Di Masyarakat
3 Belum Memadainya Kersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
4 Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat
5 Belum Memadainya Perilaku Hidup Sehat Masyarakat 6 Belum Memadainya Gizi Keluarga dan Masyarakat
7 Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Individu dan Keluarga
8 Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Ibu
9 Belum Memadainya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
10 Belum Optimalnya Mutu Manajemen Pelayanan Kesehatan
II. Kesehatan Lingkungan yang Berkualitas
1 Belum Memadainya Kualitas Kesehatan Lingkungan
2 Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
III. Tata Kelola Kelembagaan yang Baik
1 Belum Optimalnya Pengelolaan Kelembagaan
2 Belum Memadainya Ketersediaan dan Kualitas Prasarana dan Sarana Kerja
3 Belum Memadainya Ketersediaan dan Kualitas Sumber Daya Aparatur
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.1. VISI
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004). Visi harus menggambarkan
bagaimana wujud akhir perencanaan yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir periode
perencanaan, dan Visi akan dapat menentukan ke mana arah yang akan dituju oleh suatu
organisasi pada masa mendatang dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.
Seiring dengan upaya untuk mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2009-2013
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota
Tangerang Tahun 2009-2013 dan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta
isu strategis yang dihadapi dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat maka Dinas Kesehatan Kota Tangerang menetapkan Visi Tahun 2009-2013
sebagai berikut:
“MASYARAKAT KOTA TANGERANG YANG SEHAT SECARA MANDIRI”
Latar belakang dan makna visi tersebut adalah bahwa dalam mewujudkan suksesnya
pembangunan setidaknya terdapat dua komponen yaitu pemerintahan dan masyarakat.
Selama ini terdapat kesan bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan kewajiban
pemerintahan dan masyarakat adalah obyek pembangunan. Hal ini membawa konsekuensi
tujuan pembangunan tidak tercapai dengan optimal, karena pemerintahan memiliki berbagai
keterbatasan antara lain sumber dana, dan sumber daya manusia, disamping itu berkaibat
rasa memiliki masyarakat atas hasil-hasil pembangunan juga kurang. Oleh karena itu
pelaksanaan pembangunan saat ini menempatkan pemerintahan sebagai fasilitator
pembangunan bukan lagi penguasa dan mendorong partisipasi aktif konstruktif masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat menjadi fokus karena potensi yang ada pada masyarakat sangat
besar. Demikian pula pembangunan kesehatan meletakkan masyarakat pada subyek
pembangunan dan bukan lagi obyek pembangunan sehingga kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat merupakan cita-cita yang akan diwujudkan. Masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau, dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga
dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
untuk hidup sehat.
Visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 tersebut diharapkan memberikan
kontribusi aktif dalam rangka mendukung pencapaian Visi Kota Tangerang Tahun 2009-2013
“Membangun Peradaban Baru Di Tengah Kota Industri, Perdagangan dan Jasa,
Permukinan serta Pendidikan yang Ahklakul Karimah”.
1.2. MISI
Sebagai upaya untuk mencapai visi yang telah ditentukan perlu ditetapakan misi yang
merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Dalam rangka perumusan Misi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun
2009-2013 maka perlu diperhatikan relevansi dan dukungannya terhadap pencapaian Misi
Kota Tangerang Tahun 2009-2013 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2009-2013.
Bepijak pada Visi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 yang telah
ditetapkan dan upaya untuk mendukung pencapaian Misi Kota Tangerang Tahun 2009-2013
maka Dinas Kesehatan Kota Tangerang menetapkan Misi Tahun 2009-2013 sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang Berkualitas dan Sumber Daya
Aparatur yang Profesional;
2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau dan Berkualitas;
3. Mewujudkan Kesehatan Lingkungan yang Berkualitas.
Misi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 tersebut diharapkan memberikan
kontribusi aktif dalam rangka mendukung pencapaian Misi Kota Tangerang Tahun 2009-
2013 khususnya pada “Misi Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial”.
1.3. TUJUAN DAN SASARAN
Sebagai bentuk upaya penjabaran visi dan misi yang telah ditetapkan ditetapkan tujuan dan
sasaran pada setiap misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahunan. Sedangkan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu hasil yang akan
dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Adapun tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 adalah
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 5
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
1. Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang Berkualitas dan Sumber Daya Aparatur yang Profesional
1.1. Meningkatkan Kinerja Kelembagaan
1.1.1. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat pemenuhan kebutuhan barang dan jasa administrasi perkantoran dari tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100
1.1.2. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kerja
Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja dari tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100
1.1.3. Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur
Tingkat pemenuhan kebutuhan peningkatan dispilin dan kualitas SDM Aparatur dari tahun 2011 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100
1.1.4. Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD
Tingkat pemenuhan ketersediaan dokumen perencanaan, pengendalian dan evaluasi program, kegiatan dan keuangan SKPD dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 6
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau dan Berkualitas
2.1. Meningkatkan Ketersediaan, Mutu dan Pengawasan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Makanan
2.1.1. Meningkatnya Kecukupan dan Kualitas Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dari 80% pada tahun 2009 menjadi 90% pada tahun 2013
% 80 80 90 90 90 90 90
2.1.2. Terkendalinya Kualitas Obat dan Bahan Makanan
Tingkat pembinaan sarana obat dan bahan berbahaya di masyarakat dari 90% pada tahun 2009 menjadi 100% pada tahun 2013
% 90 90 90 100 100 100 100
Proporsi terpantaunya penggunaan BTM yang dilarang sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
2.2. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Sarana dan Prasarana Kesehatan
2.2.1. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
Persentase puskesmas, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling dengan kondisi sarana dan prasarana memadai dari 65% pada tahun 2009 menjadi 88% pada tahun 2013
% 55 65 75 80 85 88 90
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 7
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
2.3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Individu, Keluarga dan Masyarakat
2.3.1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Cakupan pelayanan sistem informasi kesehatan di puskesmas dari 91% pada tahun 2009 menjadi 99% pada tahun 2013
% 76 91 94 96 98 99 100
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari 65,5% pada tahun 2009 menjadi 75% pada tahun 2013
% 65,5 65,5 70 70 75 75 77
2.3.2. Meningkatnya Perilaku Hidup Sehat Masyarakat
Cakupan desa siaga aktif dari 14,71% pada tahun 2009 menjadi 50% pada tahun 2013
% 12 14,71 20 30 40 50 55
2.3.3. Meningkatnya Gizi Keluarga dan Masyarakat
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 8
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
2.3.4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Individu dan Keluarga
Cakupan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak pra sekolah dari 88% pada tahun 2009 menjadi 90% pada tahun 2013
% 87,6 88 88 89 89 90 92
Tingkat jumlah posyandu yang difasilitasi dari 979 posyandu pada tahun 2009 menjadi 1000 posyandu pada tahun 2013
unit 979 979 1000 1000 1000 1000 1000
Cakupan pemeriksaaan pra usila dan usila dari 50% pada tahun 2009 menjadi 70% pada tahun 2013
% 50 50 50 55 60 70 80
2.3.5. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 dari 87% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2013
% 87 87 88 89 90 91 92
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 9
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dari 83% pada tahun 2009 menjadi 87% pada tahun 2013
% 83 83 84 85 86 87 88
2.4. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
2.4.1. Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
Proporsi cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dari 30% pada tahun 2009 menjadi 70% pada tahun 2013
% 30 30 40 50 60 70 80
Cakupan pelayanan askes dan jamsostek sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
2.5. Meningkatkan Manajemen Pelayanan Kesehatan
2.5.1 Meningkatnya Mutu Manajemen Pelayanan Kesehatan
Proporsi terbinanya sarana kesehatan yang berijin sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
Tingkat ketersediaan data dasar kesehatan menjadi 85% pada tahun 2013
% - - 50 60 70 80 85
RENSTRA DINKES KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013 IV - 10
MISI TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
INDIKATOR
KONDISI TARGET
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
(TRANSISI)
1 2 3
3. Mewujudkan Kesehatan Lingkungan yang Berkualitas
3.1. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan
3.1.1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan
Cakupan rumah sehat dari 78% pada tahun 2009 menjadi 83% pada tahun 2013
% 78 78 79 80 82 83 85
3.2. Meningkatkan Pengendalian Penyakit
3.2.1. Menurunnya Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit sebesar 100% dari tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) dari 88,5% pada tahun 2009 menjadi 98,1% pada tahun 2013
% 88,5 90,4 92,3 94,2 96,2 98,1 100
1.4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi. Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi sebagai
suatu landasan tindak lanjut untuk mencapai tujuan dan sasaran serta merespon isu strategis.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi yang telah ditetapkan maka
dirumuskan kebijakan.
Pada periode tahun 2009-2013 mendatang, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menetapkan
strategi dan kebijakan menurut sasaran yaitu sebagai berikut:
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 2 3
1.1.1. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.1.1. Pemantapan Tata Kerja dan Pelayanan Kelembagaan
1.1.1.1.1. Meningkatkan Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.2. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kerja
1.1.2.1. Pemantapan Kapasitas Sarana dan Prsarana Kerja
1.1.2.1.1. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Kerja
1.1.3. Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur
1.1.3.1. Pemantapan Disiplin dan Kualitas SDM Aparatur
1.1.3.1.1. Meningkatkan Dispiln dan Kemampuan Teknis SDM Aparatur
1.1.4. Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD
1.1.4.1. Pemantapan Kualitas Pengelolaan Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD
1.1.4.1.1. Meningkatan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD
2.1.1. Meningkatnya
Kecukupan dan Kualitas Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.1.1.1. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.1.1.1.1. Meningkatkan Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.1.2. Terkendalinya Kualitas Obat dan Bahan Makanan
2.1.2.1. Peningkatan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
2.1.2.1.1. Meningkatkan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
2.2.1. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
2.2.1.1. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPTD
2.2.1.1.1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat
2.3.1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat
2.3.1.1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
2.3.1.1.1. Meningkatkan pemerataan kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Individu, Keluarga dan
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 2 3
Masyarakat Masyarakat dan Institusi
partisipasi masyarakat dalam promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat
2.3.3. Meningkatnya Gizi Keluarga dan Masyarakat
2.3.3.1. Peningkatan Status Gizi pada Keluarga dan Masyarakat
2.3.3.1.1. Meningkatkan kesadaran gizi keluarga, khususnya pada ibu hamil, bayi, baltia dan usia produktif
2.3.4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Individu dan Keluarga
2.3.4.1. Peningkatan Kesehatan Individu dan Keluarga
2.3.4.1.1. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak balita dan lansia
2.3.5. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu
2.3.5.1. Peningkatan Kesehatan Ibu
2.3.5.1.1. Meningkatkan pelayanan keselamatan ibu dan anak
2.4.1. Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
2.4.1.1. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
2.4.1.1.1. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
2.5.1. Meningkatnya Mutu Manajemen Pelayanan Kesehatan
2.5.1.1 Pemantapan dan Pemeliharaan Manajemen Pelayanan Kesehatan
2.5.1.1.1. Mengelola dan Meningkatkan Kualitas Manajemen Pelayanan Kesehatan
3.1.1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan
3.1.1.1. Pemeliharaan dan Pengawasan Kesehatan Lingkungan
3.1.1.1.1. Meningkatkan Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan
3.2.1. Menurunnya Penyakit Menular
3.2.1.1. Pemantapan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
3.2.1.1.1. Meningkatkan Pencegahan dan Penangulangan Penyakit
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 merupakan
mata rantai pendukung dan penjabaran operasional dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2009-2013. Dalam rangka mewujudkan
pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan maka
untuk operasionalnya ditetapkan Program dan Kegiatan Pokok Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tahun 2009-2013.
1.5. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiaatn yang dilaksanakan
oleh organisasi sebagai wujud implementasi strategi dan kebijakan dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Selain itu, program juga berarti kumpulan kegiatan
yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa instansi pemerintah maupun masyarakat tertentu untuk mencapai sasaran tertentu.
Kegiatan adalah perwujudan dari program organisasi sebagai bagian dari pencapaian
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik berupa personil
(SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari sumber
daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa.
Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
KEBIJAKAN URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 2
1.1.1.1.1. Meningkatkan Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1 02 01 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
1 02 01 01 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
1 02 01 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
1 02 01 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1 02 01 01 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
KEBIJAKAN URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 2
1 02 01 01 17 Penyediaan Makanan dan Minuman
1 02 01 01 18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
1 02 01 01 19 Penyediaan Tenaga Jasa Pendukung Pelaksana Teknis/Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 20 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
1 02 01 01 21 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
1 02 01 01 26 Penyediaan Jasa Pelaksana Teknis
1.1.2.1.1. Meningkatkan Kapasitas Sarana dan Prasarana Kerja
1 02 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 02 01 02 05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
1 02 01 02 07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
1 02 01 02 09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
1 02 01 02 10 Pengadaan Meubelair
1 02 01 02 21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
1 02 01 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
1 02 01 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
1 02 01 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
1.1.3.1.1. Meningkatkan Dispiln dan Kemampuan Teknis SDM Aparatur
1 02 01 03 Program Peningkatan Dispilin Aparatur
1 02 01 03 03 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
1 02 01 03 05 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
1 02 01 03 xx Pembinaan Mental Aparatur
1 02 01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 02 01 05 02 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
1 02 01 05 03 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
1 02 01 05 xx Bimbingan Teknis Kesehatan
1.1.4.1.1. Meningkatan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD
1 02 01 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 02 01 06 01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
1 02 01 06 02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
1 02 01 06 03 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
1 02 01 06 04 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
1 02 01 06 05 Penyusunan LAKIP
1 02 01 06 06 Penyusunan RKA dan DPA
1 02 01 06 07 Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
1 02 01 06 18 Penetapan Kinerja SKPD
1 02 01 06 19 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD
1 02 01 06 20 Penyusunan Rencana Kerja SKPD
1 02 01 06 21 Pengendalian dan Evaluasi Renja SKPD
1 02 01 06 22 Penyusunan Profil Kinerja Pelayanan SKPD
KEBIJAKAN URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 2
2.1.1.1.1. Meningkatkan
Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 Pogram Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 01 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 05 Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Obat
2.1.2.1.1. Meningkatkan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
1 02 01 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1 02 01 17 06 Pembinaan Sarana Obat dan Bahan Berbahaya
1 02 01 31 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
1 02 01 31 05 Pembinaan teknis penatalaksanaan makanan dan minuman hasil produksi industri rumah tangga
2.2.1.1.1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat
1 02 01 25 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1 02 01 25 01 Pembangunan Puskesmas
1 02 01 25 02 Pembangunan Puskesmas Pembantu
1 02 01 25 04 Pengadaan Puskesmas Keliling
1 02 01 25 05 Pembangunan Posyandu
1 02 01 25 07 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
1 02 01 25 21 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
1 02 01 25 24 Pengadaan alat Kesehatan dan Lab Puskesmas
1 02 01 25 30 Rehab Sedang/Berat Gudang Farmasi
1 02 01 25 32 Pembangunan Gudang Malathion
1 02 01 25 33 Pengadaan Sarana IPAL Puskesmas dan UPTD lainnya
1 02 01 25 34 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gudang Farmasi
1 02 01 25 35 Studi Kelayakan Operasional Puskesmas dengan Rumah Bersalin & Rawat Inap
1 02 01 25 xx Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas dengan Rumah Bersalin
1 02 01 25 xx Rehabilitasi Sedang/Berat/Total Puskesmas
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD Kesda
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD Labkesda
1 02 01 25 xx Pembangunan UPTD Kesda
2.3.1.1.1 Meningkatkan pemerataan kualitas Pelayanan Kesehatan kepada Individu, Keluarga dan Masyarakat
1 02 01 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 02 01 16 02 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
1 02 01 16 03 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
KEBIJAKAN URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 2
Masalah Kesehatan
1 02 01 16 13 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
1 02 01 16 15 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
1 02 01 16 18 Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Guru SD, TK dan Kader Posyandu
1 02 01 16 24 Penyusunan Akreditasi Jabatan Fungsional Kesehatan
2.3.2.1.1. Meningkatnya kerjasama lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat
1 02 01 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 01 19 01 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
1 02 01 19 02 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
1 02 01 19 xx Pengadaan sarana dan prasarana media promosi kesehatan
2.3.3.1.1. Meningkatkan kesadaran gizi keluarga, khususnya pada ibu hamil, bayi, baltia dan usia produktif
1 02 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 02 01 20 01 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
1 02 01 20 02 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
1 02 01 20 03 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
1 02 01 20 04 Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
1 02 01 20 xx Penanggulangan Gizi Lebih
2.3.4.1.1. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak balita dan lansia
1 02 01 29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1 02 01 29 09 Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
1 12 01 24 Program Pengembangan Modal Operasional BKB-Posyandu-PADU
1 12 01 24 02 Fasilitasi Pengembangan Posyandu
1 02 01 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 01 30 01 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
2.3.5.1.1. Meningkatkan pelayanan keselamatan ibu dan anak
1 02 01 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1 02 01 32 04 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
1 02 01 32 06 Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
KEBIJAKAN URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 2
2.4.1.1.1. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
1 02 01 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1 02 01 24 14 Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Miskin
1 02 01 24 15 Pengadaan Mesin Pencetak Kartu Gakin
1 02 01 24 16 Utilisasi Review Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
1 02 01 24 17 Pengadaan Software Pelayanan Kartu Gakin
1 02 01 24 18 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Asuransi Kesehatan
1 02 01 24 19 Validasi Data Masyarakat Miskin
1 02 01 24 20 Pengadaan Kartu Gakin
1 02 01 28 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1 02 01 28 09 Kapitasi Jasa Pelayanan Askes PNS
1 02 01 28 10 Kapitasi Jasa Pelayanan Jamsostek
2.5.1.1.1. Mengelola dan Meningkatkan Kualitas Manajemen Pelayanan Kesehatan
1 02 01 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 01 23 01 Penyusunan Standar Kesehatan
1 02 01 23 09 Pembinaan dan Penyuluhan Teknis Penatalaksanaan Bagi Sarana Kesehatan
1 02 01 23 10 Perawatan Sistem Manajemen Mutu ISO Pelayanan Kesehatan
1 02 01 23 11 Akreditasi UPTD Labkesda
1 02 01 23 13 Penyusunan dan Pemutakhiran Data Dasar Kesehatan
1 02 01 23 xx Peningkatan Pelayanan Publik di Puskesmas dan UPTD Lainnya
3.1.1.1.1. Meningkatkan Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan
1 02 01 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 01 21 05 Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Pemukiman dan Tempat-Tempat Umum
1 02 01 21 06 Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan
1 02 01 21 08 Pengadaan Alat Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum
3.2.1.1.1. Meningkatkan Pencegahan dan Penangulangan Penyakit
1 02 01 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 01 22 02 Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-Bahan Fogging
1 02 01 22 03 Pengadaan Vaksin Penyakit Menular
1 02 01 22 05 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1 02 01 22 12 Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Menular
1 02 01 22 xx Pendampingan Program Terapi Rumatan Metadon
1.6. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN
Rencana Kerja dan Pendanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Kota Tangerang Tahun 2009-2013 diuraikan pada bagian Lampiran II.
BAB VI
PENUTUP
6.1. PROGRAM TRANSISI
Adapun Program Transisi Tahun 2014 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
6. Pogram Obat dan Perbekalan Kesehatan;
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan;
8. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan;
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;
10. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
11. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
12. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;
14. Program Pengembangan Modal Operasional BKB-Posyandu-PADU;
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
17. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
18. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
19. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
20. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
21. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
6.2. KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 adalah
dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 yang bersifat indikatif yang disusun
sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada RPJMD Kota Tangerang Tahun
2009-2013 maka perlu diperhatikan kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan Kota Tangerang berkewajiban untuk mengimplementasikan pencapian
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang telah
dirumuskan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun
2009-2013 serta telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2009-2013;
2. Dinas Kesehatan Kota Tangerang berkewajiban untuk menyusun Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dengan
berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun
2009-2013 serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota
Tangerang tahun 2009 sampai dengan tahun 2013;
3. Penguatan peran serta stakeholder perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 2009 – 2013 dan Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan. Penguatan peran stakeholder ini antara lain dapat dilakukan melalui
proses sosialisasi, baik kepada masyarakat luas maupun perusahaan-perusahaan, serta
seluruh komponen aparat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang;
4. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 2009-2013 ini juga digunakan sebagai
dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan perlu dilakukan agar pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan ini dapat berjalan
efektif.
6.3. HARAPAN
Keberadaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013
diharapkan mampu mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada khususnya serta memberikan manfaat bagi
peningkatan pembangunan kesehatan di Kota Tangerang pada umumnya. Upaya pencapaian
visi “MASYARAKAT KOTA TANGERANG YANG SEHAT SECARA MANDIRI” memerlukan
komitmen, semangat dan etos kerja yang profesional dari seluruh sumber daya aparatur Dinas
Kesehatan Kota Tangerang serta partisipasi aktif seluruh stakeholder pembangunan di Kota
Tangerang.
LAMPIRAN I
MATRIK VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
TAHUN 2009-2013
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
VISI : KOTA TANGERANG YANG SEHAT SECARA MANDIRI
1. Mewujudkan Tata Kelola
Kelembagaan yang
Berkualitas dan Sumber
Daya Aparatur yang
Profesional
1.1. Meningkatkan Kinerja
Kelembagaan
1.1.1. Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1.1.1.1. Pemantapan Tata Kerja
dan Pelayanan
Kelembagaan
1.1.1.1.1. Meningkatkan Pengelolaan
dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 02 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1 02 01 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
1 02 01 01 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
1 02 01 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
1 02 01 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1 02 01 01 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
1 02 01 01 14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
1 02 01 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan
1 02 01 01 17 Penyediaan Makanan dan Minuman
1 02 01 01 18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
1 02 01 01 19 Penyediaan Tenaga Jasa Pendukung Pelaksana
Teknis/Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 20 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
1 02 01 01 21 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam
Daerah
1 02 01 01 26 Penyediaan Jasa Pelaksana Teknis
1.1.2. Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Sarana dan
Prasarana Kerja
1.1.2.1. Pemantapan Kapasitas
Sarana dan Prsarana Kerja
1.1.2.1.1. Meningkatkan Kapasitas
Sarana dan Prasarana
Kerja
1 02 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
1 02 01 02 05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
1 02 01 02 07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
1 02 01 02 09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
1 02 01 02 10 Pengadaan Meubelair
1 02 01 02 21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
1 02 01 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
LAMPIRAN I
MATRIK VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 1
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 02 01 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
1 02 01 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
1.1.3. Meningkatnya Kualitas
SDM Aparatur
1.1.3.1. Pemantapan Disiplin dan
Kualitas SDM Aparatur
1.1.3.1.1. Meningkatkan Dispiln dan
Kemampuan Teknis SDM
Aparatur
1 02 01 03 Program Peningkatan Dispilin Aparatur
1 02 01 03 03 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
1 02 01 03 05 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
1 02 01 03 xx Pembinaan Mental Aparatur
1 02 01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1 02 01 05 02 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
1 02 01 05 03 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
undangan
1 02 01 05 xx Bimbingan Teknis Kesehatan
1.1.4. Meningkatnya Kualitas
Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Program, Kegiatan dan
Keuangan SKPD
1.1.4.1. Pemantapan Kualitas
Pengelolaan Program,
Kegiatan dan Keuangan
SKPD
1.1.4.1.1. Meningkatan Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
Program, Kegiatan dan
Keuangan SKPD
1 02 01 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 02 01 06 01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
1 02 01 06 02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
1 02 01 06 03 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 2
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 02 01 06 04 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
1 02 01 06 05 Penyusunan LAKIP
1 02 01 06 06 Penyusunan RKA dan DPA
1 02 01 06 07 Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
1 02 01 06 18 Penetapan Kinerja SKPD
1 02 01 06 19 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan
Kegiatan SKPD
1 02 01 06 20 Penyusunan Rencana Kerja SKPD
1 02 01 06 21 Pengendalian dan Evaluasi Renja SKPD
1 02 01 06 22 Penyusunan Profil Kinerja Pelayanan SKPD
2. Mewujudkan Pelayanan
Kesehatan yang
Terjangkau dan Berkualitas
2.1. Meningkatkan
Ketersediaan, Mutu dan
Pengawasan Obat,
Perbekalan Kesehatan dan
Makanan
2.1.1. Meningkatnya Kecukupan
dan Kualitas Obat dan
Perbekalan Kesehatan
2.1.1.1. Peningkatan Ketersediaan
dan Mutu Obat dan
Perbekalan Kesehatan
2.1.1.1.1. Meningkatkan Pengelolaan
Obat dan Perbekalan
Kesehatan
1 02 01 15 Pogram Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 01 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 05 Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
1 02 01 15 06 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Obat
2.1.2. Terkendalinya Kualitas
Obat dan Bahan Makanan
2.1.2.1. Peningkatan Pengawasan
Obat, Makanan dan Bahan
Berbahaya
2.1.2.1.1. Meningkatkan Pengawasan
Obat, Makanan dan Bahan
Berbahaya
1 02 01 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1 02 01 17 06 Pembinaan Sarana Obat dan Bahan Berbahaya
1 02 01 31 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
Makanan
1 02 01 31 05 Pembinaan teknis penatalaksanaan makanan dan
minuman hasil produksi industri rumah tangga
2.2. Meningkatkan Akses dan
Mutu Pelayanan Sarana
dan Prasarana Kesehatan
2.2.1. Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Sarana dan
Prasarana Kesehatan
2.2.1.1. Peningkatan Kualitas
Sarana dan Prasarana
Kesehatan di Dinas
Kesehatan dan UPTD
2.2.1.1.1. Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Kesehatan
kepada Masyarakat
1 02 01 25 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya
1 02 01 25 01 Pembangunan Puskesmas
1 02 01 25 02 Pembangunan Puskesmas Pembantu
1 02 01 25 04 Pengadaan Puskesmas Keliling
1 02 01 25 05 Pembangunan Posyandu
1 02 01 25 07 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
1 02 01 25 21 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
1 02 01 25 24 Pengadaan alat Kesehatan dan Lab Puskesmas
1 02 01 25 30 Rehab Sedang/Berat Gudang Farmasi
1 02 01 25 32 Pembangunan Gudang Malathion
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 3
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 02 01 25 33 Pengadaan Sarana IPAL Puskesmas dan UPTD lainnya
1 02 01 25 34 Pengadaan Sarana dan Prasarana Gudang Farmasi
1 02 01 25 35 Studi Kelayakan Operasional Puskesmas dengan Rumah
Bersalin & Rawat Inap
1 02 01 25 xx Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas dengan
Rumah Bersalin
1 02 01 25 xx Rehabilitasi Sedang/Berat/Total Puskesmas
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD Kesda
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD Labkesda
1 02 01 25 xx Pembangunan UPTD Kesda
2.3. Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Individu,
Keluarga dan Masyarakat
2.3.1. Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
2.3.1.1. Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Yang
Berkualitas
2.3.1.1.1 Meningkatkan pemerataan
kualitas Pelayanan
Kesehatan kepada Individu,
Keluarga dan Masyarakat
1 02 01 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 02 01 16 02 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
1 02 01 16 03 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana Puskesmas dan jaringannya
1 02 01 16 06 Revitalisasi sistem kesehatan
1 02 01 16 09 Peningkatan kesehatan masyarakat
1 02 01 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan
1 02 01 16 13 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
1 02 01 16 15 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
1 02 01 16 18 Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Guru SD, TK
dan Kader Posyandu
1 02 01 16 24 Penyusunan Akreditasi Jabatan Fungsional Kesehatan
2.3.2. Meningkatnya Perilaku
Hidup Sehat Masyarakat
2.3.2.1. Peningkatan Perilaku Hidup
Sehat di Masyarakat dan
Institusi
2.3.2.1.1. Meningkatnya kerjasama
lintas sektor dan partisipasi
masyarakat dalam promosi
kesehatan serta
pemberdayaan masyarakat
1 02 01 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
1 02 01 19 01 Pengembangan media promosi dan informasi sadar
hidup sehat
1 02 01 19 02 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
1 02 01 19 xx Pengadaan sarana dan prasarana media promosi
kesehatan
2.3.3. Meningkatnya Gizi Keluarga
dan Masyarakat
2.3.3.1. Peningkatan Status Gizi
pada Keluarga dan
Masyarakat
2.3.3.1.1. Meningkatkan kesadaran
gizi keluarga, khususnya
pada ibu hamil, bayi, baltia
dan usia produktif
1 02 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 4
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
1 02 01 20 01 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
1 02 01 20 02 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
1 02 01 20 03 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia
gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
1 02 01 20 04 Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
1 02 01 20 xx Penanggulangan Gizi Lebih
2.3.4. Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Individu dan
Keluarga
2.3.4.1. Peningkatan Kesehatan
Individu dan Keluarga
2.3.4.1.1. Meningkatkan pelayanan
kesehatan pada anak balita
dan lansia
1 02 01 29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
Balita
1 02 01 29 09 Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
Pra Sekolah
1 12 01 24 Program Pengembangan Modal Operasional BKB-
Posyandu-PADU
1 12 01 24 02 Fasilitasi Pengembangan Posyandu
1 02 01 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1 02 01 30 01 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
2.3.5. Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Ibu
2.3.5.1. Peningkatan Kesehatan Ibu 2.3.5.1.1. Meningkatkan pelayanan
keselamatan ibu dan anak
1 02 01 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
1 02 01 32 04 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan
Anak
1 02 01 32 06 Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
di UKBM
2.4. Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
Miskin
2.4.1. Meningkatnya Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
bagi Masyarakat Miskin
2.4.1.1. Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Miskin
2.4.1.1.1. Meningkatkan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Miskin
1 02 01 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1 02 01 24 14 Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Miskin
1 02 01 24 15 Pengadaan Mesin Pencetak Kartu Gakin
1 02 01 24 16 Utilisasi Review Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
1 02 01 24 17 Pengadaan Software Pelayanan Kartu Gakin
1 02 01 24 18 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Asuransi Kesehatan
1 02 01 24 19 Validasi Data Masyarakat Miskin
1 02 01 24 20 Pengadaan Kartu Gakin
1 02 01 28 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
1 02 01 28 09 Kapitasi Jasa Pelayanan Askes PNS
1 02 01 28 10 Kapitasi Jasa Pelayanan Jamsostek
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 5
TUJUANMISI
1 2 3 4 5
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
6
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
2.5. Meningkatkan Manajemen
Pelayanan Kesehatan
2.5.1. Meningkatnya Mutu
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
2.5.1.1 Pemantapan dan
Pemeliharaan Manajemen
Pelayanan Kesehatan
2.5.1.1.1. Mengelola dan
Meningkatkan Kualitas
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
1 02 01 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 02 01 23 01 Penyusunan Standar Kesehatan
1 02 01 23 09 Pembinaan dan Penyuluhan Teknis Penatalaksanaan
Bagi Sarana Kesehatan
1 02 01 23 10 Perawatan Sistem Manajemen Mutu ISO Pelayanan
Kesehatan
1 02 01 23 11 Akreditasi UPTD Labkesda
1 02 01 23 13 Penyusunan dan Pemutakhiran Data Dasar Kesehatan
1 02 01 23 xx Peningkatan Pelayanan Publik di Puskesmas dan UPTD
Lainnya
3. Mewujudkan Kesehatan
Lingkungan yang
Berkualitas
3.1. Meningkatkan Kesehatan
Lingkungan
3.1.1. Meningkatnya Kualitas
Kesehatan Lingkungan
3.1.1.1. Pemeliharaan dan
Pengawasan Kesehatan
Lingkungan
3.1.1.1.1. Meningkatkan Pengawasan
Kualitas Air dan Lingkungan
1 02 01 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 02 01 21 05 Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Pemukiman
dan Tempat-Tempat Umum
1 02 01 21 06 Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan
1 02 01 21 08 Pengadaan Alat Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum
3.2. Meningkatkan
Pengendalian Penyakit
3.2.1. Menurunnya Penyakit
Menular
3.2.1.1. Pemantapan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit
3.2.1.1.1. Meningkatkan Pencegahan
dan Penangulangan
Penyakit
1 02 01 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
1 02 01 22 02 Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-Bahan Fogging
1 02 01 22 03 Pengadaan Vaksin Penyakit Menular
1 02 01 22 05 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
1 02 01 22 12 Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Menular
1 02 01 22 13 Pendampingan Program Terapi Rumatan Metadon
1 02 01 22 xx Pengadaan Cold Chain
Matrik Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan - RENSTRA Dinkes Kota Tangerang Th 2009-2013 Lampiran I - 6
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Urusan Wajib
1 02 Kesehatan
1 02 01 Dinas Kesehatan
1 02 01 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1 02 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Terpenuhinya Pelayanan Jasa
Surat Menyurat Administrasi
Perkantoran Tahun 2009 s/d
2013
% 20 20 40 60 80 100 100 16,740 18,936 20,000 25,000 30,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 02 Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Terpenuhinya Pelayanan Jasa
Komunikasi, Air dan Listrik Tahun
2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 912,600 733,800 750,000 775,000 800,000 800,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 08 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Terpenuhinya Pelayanan Jasa
Kebersihan Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 428,074 537,500 550,000 600,000 630,000 630,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kota Tangerang
MATRIK RENCANA KERJA DAN PENDANAAN
LAMPIRAN II
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN 2009-2013
LOKASIANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
Kebersihan Kantor Kebersihan Tahun 2009 s/d 2013 Tangerang Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
1 02 01 01 10 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Terpenuhinya Pelayanan Alat
Tulis Kantor Tahun 2009 s/d
2013
% 20 20 40 60 80 100 100 547,933 550,000 575,000 600,000 630,000 630,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 11 Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
Terpenuhinya Barang Cetakan
dan Penggandaan Tahun 2009
s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 733,000 500,000 520,000 550,000 600,000 600,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 12 Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Terpenuhinya Komponen
Instalansi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor Tahun 2009
s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 70,812 80,400 90,000 100,000 110,000 110,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 14 Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Terpenuhinya Peralatan Rumah
Tangga Tahun 2009 s/d 2013
% - - - 50 60 70 70 - - 30,000 40,000 50,000 50,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-
Undangan
Terpenuhinya Buku Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
Tahun 2009 s/d 2013
% - - - 50 70 100 100 - - 20,000 25,000 30,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 1
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 01 17 Penyediaan Makanan dan
Minuman
Terpenuhinya Makanan dan
Minuman untuk Kegiatan Kantor
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 400,000 450,000 475,000 500,000 520,000 520,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 18 Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Ke Luar Daerah
Terpenuhinya Rapat Koordinasi
dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 329,900 341,175 375,000 400,000 425,000 425,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 19 Penyediaan Tenaga Jasa
Pendukung Pelaksana
Teknis/Administrasi
Perkantoran
Terpenuhinya Tenaga Jasa
Pendukung Pelaksana
Teknis/Administrasi Perkantoran
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 828,976 294,614 320,000 350,000 375,000 375,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 20 Penyediaan Jasa
Pengamanan Kantor
Terpenuhinya Jasa Pengamanan
Kantor Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 312,000 408,000 480,000 550,000 650,000 650,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 01 21 Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Ke Dalam
Daerah
Terpenuhinya Rapat Koordinasi
dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 572,145 400,000 500,000 550,000 600,000 600,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Kota Tangerang
Labkesda dan
Gudang Farmasi
1 02 01 01 26 Penyediaan Jasa Pelaksana
Teknis
Terpenuhinya Tenaga Jasa
Pelaksana Teknis Tahun 2009
s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 119,400 85,400 90,000 110,000 120,000 120,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
1 02 01 02 05 Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Terpenuhinya Kendaraan
Dinas/Operasional Kantor Tahun
2009 s/d 2013
% 15 46 46 61 76 100 100 - 600,000 300,000 300,000 450,000 - APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 07 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Terpenuhinya Perlengkapan
Gedung Kantor Tahun 2009 s/d
2013
% 20 20 40 60 80 100 100 - 80,000 100,000 130,000 170,000 170,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 09 Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor
Terpenuhinya Peralatan Gedung
Kantor Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 - 50,000 100,000 130,000 170,000 170,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 2
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 02 10 Pengadaan Meubelair Terpenuhinya Meubelair Kantor
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 - - 200,000 300,000 400,000 400,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 21 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Rumah Dinas
Terpeliharanya Rumah Dinas
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 30,000 60,000 80,000 100,000 120,000 120,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Terpeliharanya Gedung Kantor
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 100,000 200,000 5,200,000 400,000 600,000 600,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Terpenuhinya Kendaraan
Dinas/Operasional Kantor Dalam
Kondisi Baik (Layak Pakai)
Tahun 2009 s/d 2013
% 20 20 40 60 80 100 100 818,880 872,000 900,000 970,000 1,200,000 1,200,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor
Terpeliharanya Peralatan
Gedung Kantor Tahun 2009 s/d
2013
% 20 20 40 60 80 100 100 250,000 250,000 270,000 300,000 350,000 350,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Kota Tangerang
Labkesda dan
Gudang Farmasi
1 02 01 03 Program Peningkatan
Dispilin Aparatur
1 02 01 03 03 Pengadaan Pakaian Kerja
Lapangan
Terpenuhinya Disiplin Pakaian
Kerja Lapangan Tahun 2009 s/d
2013
% 50 50 50 70 90 100 100 - - 10,000 20,000 30,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 03 05 Pengadaan Pakaian Khusus
Hari-hari Tertentu
Terpenuhinya Disiplin Pakaian
Khusus Hari-hari Tertentu Tahun
2009 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100 - - 10,000 20,000 30,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 03 xx Pembinaan Mental Aparatur Terbinanya Disiplin Mental Kerja
Aparatur Tahun 2009 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100 - - - 50,000 100,000 100,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 05 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 3
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 05 02 Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan
Terpenuhinya Pelayanan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
tentang Peraturan Perundang-
undangan Tahun 2009 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100 - - 25,000 50,000 100,000 100,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 05 03 Bimbingan Teknis
Implementasi Peraturan
Perundang-undangan
Terpenuhinya Pelayanan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
tentang Implementasi Peraturan
Perundang-undangan Tahun
2009 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100 - - 25,000 50,000 100,000 100,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 05 xx Bimbingan Teknis
Kesehatan
Terpenuhinya Pelayanan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
tentang Kemampuan Teknis
Kesehatan Tahun 2009 s/d 2013
% - - - 50 80 100 100 - - 25,000 50,000 100,000 100,000 APBD Kota
Tangerang
Aparatur Dinkes,
Puskesmas, Pustu,
Kesehatan Daerah,
Labkesda dan
Gudang Farmasi
Kota Tangerang
1 02 01 06 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1 02 01 06 01 Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
Terinformasikanya Capaian
Kinerja dan Ikhtisasi Realisasi
Kinerja Tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 15,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 02 Penyusunan Pelaporan
Keuangan Semesteran
Terinformasikanya Capaian
Keuangan Tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - 20,000 25,000 30,000 35,000 35,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 03 Penyusunan Pelaporan
Prognosis Realisasi
Anggaran
Terinformasikanya Prognosis
Realisasi Anggaran Tahun 2009
s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 20,000 25,000 30,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 04 Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun
Terinformasikanya Capaian
Kinerja Keuangan Tahun 2009
s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 10,000 10,000 15,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 05 Penyusunan LAKIP Terinformasikanya Capaian
Kinerja Pelaksanaan Program
dan Kegiatan Tahun 2009 s/d
2013
% 100 100 100 100 100 100 100 10,000 10,000 15,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 06 Penyusunan RKA dan DPA Terencananya Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Tahun
2010 s/d 2011
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 15,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 07 Penyusunan Renstra dan
Renja SKPD
Terencananya Program dan
Kegiatan Tahun 2010 s/d 2014
% 100 100 100 100 100 100 100 75,000 10,000 10,000 10,000 75,000 75,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 18 Penetapan Kinerja SKPD Terkendalinya Pelaksanaan
Program dan Kegiatan
Pembangunan Tahun 2009 s/d
2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 15,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 19 Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Program dan
Kegiatan SKPD
Terpantau, Terkendali dan
Terevaluasi Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Tahun
2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 16,000 20,000 25,000 25,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 20 Penyusunan Rencana Kerja
SKPD
Tersusunnya Rencana Kerja
SKPD Tahun 2009 s/d 2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - 40,000 50,000 60,000 60,000 60,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 4
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 06 21 Pengendalian dan Evaluasi
Renja SKPD
Terpantau, Terkendali dan
Terevaluasi Pelaksanaan
Rencana Kerja Tahun 2009 s/d
2013
% 100 100 100 100 100 100 100 - 20,000 20,000 25,000 25,000 30,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 06 22 Penyusunan Profil Kinerja
Pelayanan SKPD
Tersusunnya Profil Kinerja
Pelayanan SKPD Tahun 2009
s/d 2013
% - - 100 100 100 100 100 - 60,000 70,000 70,000 75,000 75,000 APBD Kota
Tangerang
Kantor Dinas
Kesehatan
Kota Tangerang
1 02 01 15 Pogram Obat dan
Perbekalan Kesehatan
1 02 01 15 01 Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan perbekalan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan
% 80 80 90 90 90 90 90 5,000,000 6,616,000 7,500,000 9,000,000 10,800,000 10,800,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas, Pustu,
Kesda
Kota Tangerang
Persentase pengadaan obat
esensial
% 80 80 90 90 90 90 90
Persentase pengadaan obat
generik
% 80 80 90 90 90 90 90
1 02 01 15 05 Peningkatan Mutu
Penggunaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Persentase obat yang tersimpan
dengan baik (tidak kadaluarsa)
% 70 70 75 75 80 86 86 60,000 65,000 70,000 80,000 85,000 85,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas, Pustu,
Kesda
Kota Tangerang
Persentase pelayanan
penyelesaian permintaan obat
tepat waktu
% 100 100 100 100 100 100 100
1 02 01 15 06 Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Obat
Persentase pengendalilan
persediaan obat yang merata
% 90 90 90 90 90 90 90 85,038 59,951 122,450 146,941 176,329 176,329 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas, Pustu,
Kesda, GF
Kota Tangerang
1 02 01 17 Program Pengawasan
Obat dan Makanan
1 02 01 17 06 Pembinaan Sarana Obat
dan Bahan Berbahaya
Terbinanya sarana obat dan
bahan berbahaya di masyarakat
% 90 90 90 100 100 100 100 - 90,634 99,698 109,668 120,634 120,634 APBD Kota
Tangerang
Sarana Obat &
Bahan Berbahaya di
Masyarakat
Kota Tangerang
1 02 01 31 Program Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan
Makanan
1 02 01 31 05 Pembinaan teknis
penatalaksanaan makanan
dan minuman hasil produksi
industri rumah tangga
Terpantaunya penggunaan BTM
yang dilarang
% 100 100 100 100 100 100 100 234,161 153,280 168,608 185,469 204,016 204,016 APBD Kota
Tangerang
IRTP, TPM Kota Tangerang
Cakupan IRTP laik hygiene dan
sehat
% 100 100 100 100 100 100 100
1 02 01 25
1 02 01 25 01 Pembangunan Puskesmas Rasio puskemas per penduduk Per
30.000
Pddk
0.48 0.57 0.57 0.59 0.63 0.67 0.67 - - 1,500,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 5
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 25 02 Pembangunan Puskesmas
Pembantu
Peningkatan aksesibilitas
penduduk ke sarana pelayanan
kesehatan
% 50 50 60 60 65 70 70 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 04 Pengadaan Puskesmas
Keliling
Persentase puskesmas keliling
yang ada di Puskesmas
% 56 53.33 63.33 64.52 75.76 85.71 85.71 532,900 681,000 1,750,000 1,750,000 1,750,000 1,750,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 05 Pembangunan Posyandu Rasio posyandu per satuan balita …. Per
1000
balita
7.17 7.4 7.62 7.84 8.04 8.23 8.23 3,750,000 3,750,000 3,750,000 3,750,000 3,750,000 3,750,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 07 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas
Ketersediaan sarana dan
prasarana di puskesmas sesuai
kebutuhan
% 50 50 70 75 80 85 85 1,029,146 800,000 1,200,000 1,500,000 1,800,000 1,800,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 21 Rehabilitasi Sedang/Berat
Puskesmas Pembantu
Persentase puskesmas
pembantu sesuai dengan
persyaratan bangunan yang
berlaku
% 50 50 50 60 65 70 70 - - 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 APBD Kota
Tangerang
Pustu di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 24 Pengadaan alat Kesehatan
dan Lab Puskesmas
Persentase alat kesehatan dan
lab puskesmas yang memenuhi
persyaratan
% 70 70 70 80 85 90 90 599,410 - 500,000 600,000 700,000 700,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 30 Rehab Sedang/Berat
Gudang Farmasi
Persentase gedung Gudang
Farmasi sesuai dengan standar
untuk penyimpanan obat publik
% 70 80 85 85 90 90 90 - 300,000 - 300,000 - - APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 32 Pembangunan Gudang
Malathion
Tersedianya gudang untuk
penyimpanan malathion
% - 100 100 100 100 100 100 150,000 - - - - - APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 33 Pengadaan Sarana IPAL
Puskesmas dan UPTD
lainnya
Persentase puskesmas dan
UPTD lainnya yang mempunyai
IPAL
% 3.85 9.68 25.81 40.63 52.94 63.89 63.89 49,600 300,000 750,000 750,000 750,000 750,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas & UPTD
lainnya di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 34 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Gudang Farmasi
Persentase sarana dan
prasarana gudang farmasi sesuai
dengan standar untuk
penyimpanan obat publik
% 70 80 80 85 90 90 90 150,000 150,000 - 150,000 150,000 150,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 35 Studi Kelayakan
Operasional Puskesmas
dengan Rumah Bersalin &
Rawat Inap
Didapatkannya data kelayakan
puskesmas dengan RB & RI
% - 100 100 100 100 100 100 150,000 - - - - - APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 xx Peningkatan Puskesmas
Menjadi Puskesmas dengan
Rumah Bersalin
Persentase puskesmas dengan
rumah bersalin sesuai kebutuhan
% 8 8 8 12.12 18.18 17.14 17.14 - - 500,000 500,000 500,000 500,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 xx Rehabilitasi
Sedang/Berat/Total
Puskesmas
Persentase puskesmas sesuai
dengan persyaratan bangunan
yang berlaku
% 50 50 60 65 70 75 75 490,000 2,550,000 2,850,000 3,350,000 2,500,000 2,500,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan
Prasarana UPTD Kesda
Persentase sarana dan
prasarana kesda sesuai
kebutuhan
% 30 50 70 75 80 90 90 - 220,000 300,000 400,000 500,000 500,000 APBD Kota
Tangerang
PNS di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 xx Pengadaan Sarana dan
Prasarana UPTD Labkesda
Persentase sarana dan
prasarana Labkesda sesuai
kebutuhan
% 30 50 70 75 80 90 90 - 220,000 300,000 400,000 500,000 500,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 25 xx Pembangunan UPTD Kesda Peningkatan aksesibilitas PNS
ke UPTD Kesda
% - - - 100 100 100 100 - - 1,500,000 - - - APBD Kota
Tangerang
PNS di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 16 Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 6
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 16 02 Pemeliharaan dan
Pemulihan Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan
khusus di puskesmas
% 13.88 15.14 16.00 18.00 18.71 21.42 21.42 70,244 81,321 96,238 113,891 134,000 134,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas se Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 16 03 Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana Puskesmas dan
jaringannya
Persentase pengadaan sarana
alkes di puskesmas sesuai
kebutuhan
% 50 50 70 70 75 75 75 200,000 1,500,000 2,077,639 2,493,200 2,991,800 2,991,800 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas se Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 16 06 Revitalisasi sistem
kesehatan
Cakupan pelayanan sistem
informasi kesehatan di
puskesmas
% 76 91 94 96 98 99 100 75,000 85,000 100,000 130,000 160,000 160,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas se Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 16 09 Peningkatan kesehatan
masyarakat
Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat
% 65.5 65.5 70 70 75 75 77 197,274 270,979 300,000 325,000 350,000 350,000 APBD Kota
Tangerang
Anak sekolah, guru,
petugas Puskesmas
& Dinkes
Kota Tangerang
Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SMP dan setingkat
% 70 70 75 80 85 90 90
Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SMA dan setingkat
% 70 70 75 80 85 90 90
Cakupan pelayanan kesehatan
Remaja
% 55 55 55 60 65 70 70
1 02 01 16 12 Peningkatan Pelayanan dan
Penanggulangan Masalah
Kesehatan
Cakupan pelatihan peningkatan
keterampilan petugas dalam
meningkatkan keselamatan ibu
dan anak
% 20 20 20 40 60 80 80 44,900 - 50,000 100,000 150,000 150,000 APBD Kota
Tangerang
bidan Puskesmas Kota Tangerang
1 02 01 16 13 Penyediaan Biaya
Operasional dan
Terselenggaranya kegiatan P3K
di lingkungan Pemda Kota
% 100 100 100 100 100 100 100 - 85,000 95,000 95,000 100,000 110,000 APBD Kota
Tangerang
Kegiatan di Pemda
Kota Tangerang
Kota Tangerang
Operasional dan
Pemeliharaan
di lingkungan Pemda Kota
Tangerang
Tangerang Kota Tangerang
1 02 01 16 15 Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan
Persentase peningkatan
monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelayanan
kesehatan
% 20 20 20 40 60 80 80 180,333 150,000 170,000 200,000 220,000 220,000 APBD Kota
Tangerang
Dinas Kesehatan,
Puskesmas
Kota Tangerang
1 02 01 16 18 Sosialisasi Kesehatan Gigi
dan Mulut bagi Guru SD, TK
dan Kader Posyandu
Cakupan kegiatan promotif dan
preventif UKGS dan UKGMD
% 47 64.5 79 83.30 92 100 100 118,000 144,298 160,330 178,000 197,000 197,000 APBD Kota
Tangerang
Kader Posyandu,
Guru TK dan Guru
SD
Kota Tangerang
1 02 01 16 24 Penyusunan Akreditasi
Jabatan Fungsional
Kesehatan
Tersusunnya akreditasi jabatan
fungsional bagi pegawai
% 100 100 100 100 100 100 100 49,070 55,000 65,000 70,000 75,000 75,000 APBD Kota
Tangerang
Pegawai dengan
Jabatan Fungsional
Kota Tangerang
1 02 01 19 Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
1 02 01 19 01 Pengembangan media
promosi dan informasi sadar
hidup sehat
Persentase posyandu purnama % 10 10 20 30 40 50 50 - 504,000 580,000 667,000 767,000 767,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas,
Sekolah,
Masyarakat
Kota Tangerang
Persentase SBH kecamatan % 23 23 46 69 92 100 100
1 02 01 19 02 Penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat
Persentase rumah tangga sehat % 20 20 25 30 35 40 40 - - 47,700 71,600 95,400 95,400 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas,
Posyandu, Sekolah,
masyarakat
Kota Tangerang
Persentase penyuluhan PHBS
dan NAPZA
% 30 30 50 70 75 80 80
Cakupan kelurahan siaga aktif % 12 14.71 20 30 40 50 55
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 7
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 19 xx Pengadaan sarana dan
prasarana media promosi
kesehatan
Tersedianya sarana dan
prasarana media promosi
kesehatan
% 60 70 75 80 85 90 90 - 350,000 443,000 576,000 750,000 750,000 APBD Kota
Tangerang
Dinkes, Puskesmas,
Posyandu, Sekolah
Kota Tangerang
1 02 01 20 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
1 02 01 20 01 Penyusunan Peta Informasi
Masyarakat Kurang Gizi
Persentase balita gizi buruk % 1.3 1.3 1.2 1.1 1.0 0.9 0.9 - 132,971 153,000 173,000 193,000 193,000 APBD Kota
Tangerang
Petugas Puskesmas Kota Tangerang
1 02 01 20 02 Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
Cakupan pemberian makanan
tambahan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan kelurga
miskin
% 100 100 100 100 100 100 100 - 113,842 131,000 148,000 166,000 166,000 APBD Kota
Tangerang
Balita Kurang Gizi Kota Tangerang
1 02 01 20 03 Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),
anemia gizi besi, Gangguan
Akibat Kurang Yodium
(GAKY), kurang Vitamin A
dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan
% 100 100 100 100 100 100 100 591,000 164,791 190,000 215,000 240,000 240,000 APBD Kota
Tangerang
Balita, Ibu balita,
Masyarakat
Kota Tangerang
Cakupan bayi yang mendapat
vitamin A
% 90 90 90 90 90 90 90
Cakupan garam Iodium % 91 91 92 93 94 95 95
1 02 01 20 04 Pemberdayaan Masyarakat
untuk Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
Cakupan D/S % 50 50 55 60 65 70 70 - 385,854 444,000 502,000 560,000 560,000 APBD Kota
Tangerang
Balita, Ibu hamil, ibu
rumah tangga, kader
Posyandu
Kota Tangerang
1 02 01 20 xx Penanggulangan Gizi Lebih Persentase balita obesitas % 2.8 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 2.0 - - 300,000 345,000 390,000 390,000 APBD Kota
Tangerang
Balita Obesitas Kota Tangerang
1 02 01 29 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Anak Balita
1 02 01 29 09 Deteksi Dini dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang
Anak Pra Sekolah
Cakupan deteksi dini dan
intervensi dini tumbuh kembang
anak prasekolah
% 87.6 88 88 89 89 90 92 - 25,000 30,000 35,000 50,000 50,000 APBD Kota
Tangerang
Anak Pra Sekolah Kota Tangerang
1 12 01 24 Program Pengembangan
Modal Operasional BKB-
Posyandu-PADU
1 12 01 24 02 Fasilitasi Pengembangan
Posyandu
Jumlah posyandu yang
difasilitasi
unit 979 979 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 6,689 7,014 7,339 7,339 7,339 7,339 APBD Kota
Tangerang
Kader Posyandu Kota Tangerang
1 02 01 30 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Lansia
1 02 01 30 01 Pelayanan Pemeliharaan
Kesehatan
Cakupan pemeriksaan pra usila
dan usila
% 50 50 50 55 60 70 80 - 134,700 175,000 200,000 250,000 250,000 APBD Kota
Tangerang
Usila dan Pra Usila Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 8
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 32 Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
1 02 01 32 04 Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
% 25,38 40 45 50 55 60 60 - 234,000 285,000 340,000 410,000 410,000 APBD Kota
Tangerang
Ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas,
bayi, bidan
Puskesmas
Kota Tangerang
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 87 87 88 89 90 91 92
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
% 83 83 84 85 86 87 88
Cakupan pelayanan nifas % 79 80 80 81 82 83 83
Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani
% 38 40 45 50 55 60 60
Cakupan kunjungan bayi % 80 80 85 85 85 85 85
Cakupan pelayanan anak balita % 60 60 65 70 75 80 80
1 02 01 32 06 Upaya Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak di UKBM
Cakupan monitoring yankes ibu
dan dan anak di UKM
% 100 100 100 100 100 100 100 - 600,000 650,000 650,000 700,000 700,000 APBD Kota
Tangerang
Ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas,
bayi, lansia di
UKBM
Kota Tangerang
1 02 01 24 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
1 02 01 24 14 Pembiayaan Kesehatan
Masyarakat Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
% 30 30 40 50 60 70 80 6,000,000 7,000,000 9,000,000 10,000,000 12,000,000 12,000,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
% 100 100 100 100 100 100 100
1 02 01 24 15 Pengadaan Mesin Pencetak
Kartu Gakin
Tersedianya sarana pengolahan
data masyarakat miskin dan
rentan
% 90 100 100 100 100 100 100 75,000 - - - 50,000 50,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 24 16 Utilisasi Review Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
Miskin
Efektifitas pengobatan
masyarakat miskin dan
masyarakat rentan
% 100 100 100 100 100 100 100 90,000 230,000 240,000 250,000 260,000 260,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 24 17 Pengadaan Software
Pelayanan Kartu Gakin
Tersedianya software pelayanan
kartu gakin di RS
% 0 80 80 80 100 100 100 50,000 - - 50,000 50,000 50,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 24 18 Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis Asuransi Kesehatan
Peningkatan pemahaman
masyarakat mengenai program
kartu multifuna dan jamkesmas
% 65 68 70 75 80 85 85 - 60,000 68,000 75,000 87,000 87,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 24 19 Validasi Data Masyarakat
Miskin
Cakupan masyarakat miskin
tepat sasaran
% 75 78 80 85 90 100 100 - 105,100 110,304 118,238 125,000 125,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 24 20 Pengadaan Kartu Gakin Tersedianya kartu gakin bagi
masyarakat gakin
% 50 75 80 80 90 100 100 - 170,000 50,000 50,000 50,000 50,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat miskin
di Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 28 Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
1 02 01 28 09 Kapitasi Jasa Pelayanan
Askes PNS
Cakupan pelayanan askes di
puskesmas
% 100 100 100 100 100 100 100 1,010,100 1,030,000 1,060,000 1,080,000 1,090,000 1,090,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 28 10 Kapitasi Jasa Pelayanan
Jamsostek
Cakupan pelayanan jamsostek di
puskesmas
% 100 100 100 100 100 100 100 246,240 255,000 265,000 276,000 290,000 290,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 9
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
1 02 01 23 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
1 02 01 23 01 Penyusunan Standar
Kesehatan
Tersusunnya kajian Perda
mengenai kesehatan
% - - - 50 60 70 70 - - 150,000 200,000 300,000 300,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 23 09 Pembinaan dan Penyuluhan
Teknis Penatalaksanaan
Bagi Sarana Kesehatan
Cakupan sarana kesehatan
berijin yang dibina
% 100 100 100 100 100 100 100 - 111,000 150,000 200,000 250,000 250,000 APBD Kota
Tangerang
Sarana Kesehatan
dan praktek nakes di
Kota Tangerang
Kota Tangerang
Cakupan praktek tenaga
kesehatan yang berijin
% 60 60 60 70 80 85 85
1 02 01 23 10 Perawatan Sistem
Manajemen Mutu ISO
Pelayanan Kesehatan
Cakupan Puskesmas dan UPTD
lainnya yang mendapatkan
perawatan SMM
% - - 100 100 100 100 100 - 50,000 200,000 250,000 300,000 300,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas & UPTD
lainnya di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 23 11 Akreditasi UPTD Labkesda Terlaksananya akreditasi UPTD
Labkesda
% - - 30 60 90 100 100 - 250,000 250,000 250,000 100,000 100,000 APBD Kota
Tangerang
UPTD Labkesda
Kota Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 23 13 Penyusunan dan
Pemutakhiran Data Dasar
Kesehatan
Tersusunnya data dasar
kesehatan
% - - 50 60 70 80 85 - 95,000 150,000 175,000 200,000 200,000 APBD Kota
Tangerang
Sarana Kesehatan
dan praktek tenaga
kesehatan di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 23 xx Peningkatan Pelayanan
Publik di Puskesmas dan
UPTD lainnya
Cakupan Puskesmas dan UPTD
lainnya yang melaksanakan
Indeks Kepuasan Pasien (IKM)
% 100 100 100 100 100 100 100 - - 100,000 100,000 125,000 125,000 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas & UPTD
lainnya di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 21 Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
1 02 01 21 05 Peningkatan Kualitas
Kesehatan Lingkungan
Pemukiman dan Tempat-
Tempat Umum
Cakupan rumah sehat % 78 78 79 80 82 83 85 284,000 284,000 284,000 284,000 284,000 284,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
TTU yang dibina % 70 70 72 75 80 82 82
1 02 01 21 06 Pengawasan Kualitas Air
dan Lingkungan
Cakupan sarana air bersih yang
diperiksa
% 20 26 30 32 35 50 50 344,626 341,460 284,000 284,000 284,000 284,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
Persentase kualitas air bersih
yang memenuhi syarat
kesehatan
% 50 50 55 57 60 65 65
1 02 01 21 08 Pengadaan Alat
Pemeriksaan Tempat-
Tempat Umum
Tersedianya alat pemeriksaan
tempat-tempat umum sesuai
kebutuhan
% 50 50 50 70 70 75 75 271,500 - 299,123 - 300,000 300,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 22 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
1 02 01 22 02 Pengadaan Alat Fogging
dan Bahan-Bahan Fogging
Cakupan penemuan dan
penanggulangan penyakit DBD
% 100 100 100 100 100 100 100 196,050 - 250,000 275,000 302,500 302,500 APBD Kota
Tangerang
Puskesmas se Kota
Tangerang
Kota Tangerang
1 02 01 22 03 Pengadaan Vaksin Penyakit
Menular
Ketersediaan vaksin sesuai
sasaran
% 70 75 80 85 90 90 90 - - 178,000 356,000 356,000 356,000 APBD Kota
Tangerang
Bayi, balita, WUS Kota Tangerang
1 02 01 22 05 Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Cakupan kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 Jam
% 100 100 100 100 100 100 100 655,000 751,000 825,000 907,000 998,000 998,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat di Kota
Tangerang
Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 10
2009 2010 2011 2012 20132014
(TRANSISI)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SUMBER
PEMBIAYAAN
KONDISI
2008 2013
PAGU INDIKATIF ANGGARAN
2012SATUAN 2010LOKASI
ANGGARAN (Rp.000)
TARGET
20112014
(TRANSISI)2009
KELOMPOK
SASARAN
1
KODEURUSAN/PROGRAM/
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR PROGRAM
Cakupan kelurahan universal
child immunization (UCI)
% 89 90.4 92.3 94.2 96.2 98.1 100
1 02 01 22 12 Pencegahan dan
Penangulangan Penyakit
Menular
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
% 100 100 100 100 100 100 100 2,066,830 2,080,000 2,184,000 2,293,200 2,407,860 2,407,860 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat risiko
tinggi terhadap
penyakit menular
Kota Tangerang
1 02 01 22 13 Pendampingan Program
Terapi Rumatan Metadon
Cakupan penemuan dan
penanggulangan penularan
penyakit HIV AIDS
% 100 100 100 100 100 100 100 - 205,000 220,000 242,000 264,000 264,000 APBD Kota
Tangerang
Masyarakat risiko
tinggi terhadap
penyakit HIV-AIDS
Kota Tangerang
1 02 01 22 xx Pengadaan Cold Chain Cakupan efektifitas dan efesiensi
vaksin
% 70 75 80 85 90 90 90 - - 120,000 - 120,000 120,000 APBD Kota
Tangerang
Bayi, balita, WUS Kota Tangerang
Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009-2013 Lamp II - 11