renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

18
Alih Wahana Cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna Karya Kim Young-ha ke Webtoon Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Etteokhe Dweonna Karya Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok Renisa Meisandri, Eva Latifah Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia E-mail: [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini berfokus pada perubahan-perubahan yang terjadi pada cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna karya Kim Young-ha yang diadaptasi ke dalam webtoon dengan judul yang sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif degan seluruh analisis yang merujuk pada teks. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa alih wahana menuntut perubahan karena ideologi teksnya berbeda. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang mendukung perubahan tersebut terjadi, yakni perkembangan zaman dan teknologi, perubahan preferensi masyarakat, dan penyesuaian dengan media baru. Kata kunci: adaptasi, OSMU, webtoon, Kim Young-ha, budaya populer Abstract This research is focused on a study of changes in Korean short story adaptation titled Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna originally written by Young-ha Kim, adapted into a webtoon. The research method used in this thesis is a qualitative descriptive method with all its analysis refers to the text and the changes in the adaptation. The study revealed that adaptation claims change because of different ideology of the text. In addition, there are several other factors that supports these changes to accur, i.e., the times and technology, changes in people’s preference, and the adjustment to the new media. Keyword: adaptation, OSMU, webtoon, Young-ha Kim, popular culture. Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Alih Wahana Cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna

Karya Kim Young-ha ke Webtoon Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Etteokhe

Dweonna Karya Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok

Renisa Meisandri, Eva Latifah

Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas

Indonesia

E-mail: [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada perubahan-perubahan yang terjadi pada cerpen

Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna karya Kim Young-ha yang

diadaptasi ke dalam webtoon dengan judul yang sama. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif degan seluruh analisis

yang merujuk pada teks. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa alih

wahana menuntut perubahan karena ideologi teksnya berbeda. Selain itu, terdapat

beberapa faktor lain yang mendukung perubahan tersebut terjadi, yakni

perkembangan zaman dan teknologi, perubahan preferensi masyarakat, dan

penyesuaian dengan media baru.

Kata kunci: adaptasi, OSMU, webtoon, Kim Young-ha, budaya populer

Abstract

This research is focused on a study of changes in Korean short story adaptation

titled Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna originally written by

Young-ha Kim, adapted into a webtoon. The research method used in this thesis is

a qualitative descriptive method with all its analysis refers to the text and the

changes in the adaptation. The study revealed that adaptation claims change

because of different ideology of the text. In addition, there are several other

factors that supports these changes to accur, i.e., the times and technology,

changes in people’s preference, and the adjustment to the new media.

Keyword: adaptation, OSMU, webtoon, Young-ha Kim, popular culture.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 2: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Pendahuluan

Sekarang ini, banyak sekali ditemukan karya-karya hasil alih wahana

dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya Damono, alih wahana adalah perubahan

dari suatu jenis kesenian ke dalam jenis kesenian lain. Salah satu contoh cerita

rekaan diubah menjadi tari, drama, atau film (2005: 96). Contoh yang paling

sering ditemukan dalam pengadaptasian karya sastra adalah pengubahan dari

karya tulisan menjadi karya visual. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali karya

sastra yang mengalami pengadaptasian seperti ini, contohnya adaptasi novel

Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diadaptasi menjadi sebuah film dan

teater.

Seiring berkembangnya teknologi, produk alih wahana semakin bertambah

banyak jenisnya, bukan lagi perubahan dari bentuk kertas ke kertas atau kertas ke

layar lebar, tetapi juga dalam bentuk kertas menjadi bentuk digital. Dalam hal ini

Korea Selatan (selanjutnya disebut Korea), sebagai negara dengan kemajuan

teknologi internet dan koneksi internet tercepat di dunia, mulai mengembangkan

suatu bentuk karya sastra populer dengan memanfaatkan internet, yaitu webtoon.

Webtoon berasal dari gabungan dua kata, yaitu ‘web’ dan ‘cartoon’. Istilah ini

pertama kali muncul di Korea pada tahun 2002 dan Yahoo Korea sebagai situs

portal pertama yang diketahui mengembangkan webtoon pertama kali. Selain

Yahoo Korea ada beberapa situs portal lain, seperti Daum, Naver, dan Nate yang

turut membuat Webtoon semakin diminati oleh para pembacanya.

Perkembangan alih wahana dan webtoon di Korea tidak bisa dilepaskan

dari strategi OSMU. OSMU (One Source Multi Use) adalah sebuah istilah yang

dipakai untuk sebuah konten yang dapat dijadikan menjadi beberapa karya. Salah

satunya yang terkenal adalah animasi Pororo. Kita tidak hanya melihat Pororo

dalam bentuk animasi saja, tetapi juga di dalam perlengkapan sekolah anak,

mainan, action figure, bahkan di Korea ada theme park yang mengambil tema

Pororo. Selain Pororo, masih banyak lagi contoh produk dari OSMU lainnya di

Korea.

Kepopuleran webtoon Korea tidak hanya di Korea saja, tetapi juga di

Indonesia. Bahkan versi terjemahan berbahasa Indonesianya pun dapat mudah

digunakan para pengguna LINE. Akan tetapi, penelitian ilmiah tentang komik

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 3: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

atau webtoon masih terbilang sedikit. Di Indonesia sendiri, terdapat stigma negatif

terhadap komik. Meskipun komik populer dan banyak digemari, komik dianggap

sebagai ancaman. Arwendo Atmowiloto (dalam Ajidarma, 2011: 3) berkata

bahwa komik adalah salah satu bentuk budaya populer yang paling banyak

memancing pendapat ganda: di satu pihak ia digemari, digandrungi, dan tak

mungkin dilarang, tetapi di pihak lain komik dianggap merusak bahasa,

mengembangkan kemalasan membaca, dan meliarkan khayalan, serta deretan

yang buruk serba kekerasan dan porno. Sementara di Korea, komik pernah

dianggap sebagai sesuatu yang negatif saat manga menginvasi dunia perkomikan

Korea sejak tahun 1960 karena isinya yang mengandung kekerasan, adegan-

adegan berdarah, seks, dan lain-lain (Lent, 2015). Terlepas dari hal itu, penulis di

sini akan membahas alih wahana cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun

Eotteokhe Dweonna (selanjutnya disebut Ellibeito) karya Kim Young-ha ke

webtoon Ellibeito karya Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok sebagai sebuah karya

kreatif. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti

perubahan-perubahan yang terdapat di dalam cerpen dan webtoon Ellibeito.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

menjelaskan bagaimana terjadinya perubahan-perubahan dalam cerpen dan

webtoon Ellibeito dan latar belakang di balik perubahan-perubahan tersebut.

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Kemudian peneliti

menggunakan dua jenis data: 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung

dari sumbernya, berupa cerpen Ellibeito dan Barami Bunda karya Kim Young-ha

dan webtoon Ellibeito karya Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok; 2) Data sekunder,

yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, berupa buku, makalah, jurnal,

skripsi, artikel, dan sebagainya.

Alih Wahana

Adaptasi adalah suatu hal yang lazim dilakukan kepada karya. Objek

karya yang bisa diadaptasi pun tidak terbatas. Setiap karya dapat mengalami

proses adaptasi dan dalam dunia sastra kejadian ini lazim ditemui. Hal ini terjadi

karena menurut hukum ide seseorang tidak dapat dipatenkan. Bila ide tersebut

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 4: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

sudah berupa sebuah karya yang berbentuk barulah pembuatnya bisa

mematenkannya.

Sebagai sebuah proses kreasi, adaptasi selalu melibatkan interpretasi dan

penciptaan (kembali) dan dalam prosesnya akan membuat beberapa unsur yang

terdapat di dalam sumber juga ikut mengalami perubahan, misalnya tema,

karakter/lakon, cerita, dan alur. Jika suatu karya diadaptasi, unsur-unsur tersebut

secara otomatis akan terkena ‘dampak’ dari proses ini karena adanya perubahan

media.

Berbicara tentang pengadaptasian sebuah karya sastra tidak bisa

dilepaskan dari konsep tentang alih wahana. Menurut Damono (2012:1), alih

wahana mencakup kegiatan penerjemahan, penyaduran, dan pemindahan dari satu

jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Setidaknya ada dua konsep penting yang

dicakup oleh istilah itu: pertama, wahana adalah medium yang dimanfaatkan atau

dipergunakan untuk mengungkapkan sesuatu; kedua, wahana adalah alat untuk

membawa atau memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena

itu diperlukan suatu media sebagai alat untuk pengalihan.

Linda Hutcheon (2006: 38-51) membagai adaptasi menurut medianya

menjadi tiga jenis, yaitu telling ←→ showing, showing ←→ showing, dan

interacting ←→ telling atau showing. Berdasarkan pembagian tersebut, sumber

yang penulis pakai dalam penelitian ini mengalami pengadaptasian telling to

showing, yakni dari bentuk penceritaan (cerpen) ke bentuk tontonan (webtoon)

karena webtoon menyajikan tontonan dalam bentuk gambar yang deskriptif.

Meskipun terdapat kata-kata, narasi, dan dialog di dalamnya, tetapi komik

memiliki keunikannya sendiri, yaitu menjelaskan cerita melalui gambar dan

gambar adalah media berbentuk visual. Melalui gambar-gambar itulah pembaca

mendapat gambaran visual secaranya nyata, sedangkan cerpen mengharuskan

pembacanya berimajinasi untuk memperoleh gambaran tentang cerita dan jalan

cerita di dalam benaknya.

Menurut Gardies (dalam Hutcheon, 2003: 84), karya yang diadaptasi

bukanlah sesuatu yang diproduksi ulang, melaikan sesuatu yang ditafsirkan dan

diciptakan ulang, biasanya di media yang baru. Adapter akan disebut sebagai

penafsir dulu sebelum menjadi pencipta. Sebuah karya adaptasi tidak bisa

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 5: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

melenceng terlalu jauh dari cerita induknya karena biasanya penikmatnya

memiliki kecenderungan untuk membandingkannya satu sama lain. Namun, karya

hasil adaptasi bukanlah sebuah karya hasil menjiplak karena pengadaptasi

membuatnya atas persetujuan pengarang asli dan tentunya membayar royalti pula,

sedangkan penjiplak menyalin suatu karya tanpa izin yang bertujuan untuk

mencari keuntungan.

Analisis Alih Wahana Cerpen Ellibeito ke Webtoon Ellibeito

Suatu karya yang mengalami pengalihwahanaan tidak akan pernah bisa

mempertahankan hakikat yang lama ke habitat yang baru. Sedikit banyak pasti

ada aspek atau isi yang berubah dari versi aslinya. Hal ini pun terlihat dalam alih

wahana cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna ke dalam

webtoon dengan judul yang sama. Selain itu, terdapat jarak enam belas tahun

antara cerpen dan webtoon Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna.

Cerpennya dikeluarkan tahun 1999, sedangkan webtoon-nya dikeluarkan tahun

2015. Masyarakat Korea tentunya mengalami perubahan dalam rentang waktu

hampir dua dekade itu.

Komikus Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok, mengadaptasi cerpen milik Kim

Young-ha ini. Sebenarnya yang mereka adaptasi hanya satu cerpen, yaitu

Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna, tetapi Kim Jun-pyo dan

Lee Sang-rok menambahkan cerita kedua dari cerpen lain berjudul Barami Bunda

ke dalam webtoon dan menggabungkan keduanya. Tokoh-tokoh yang ada di

dalam kedua cerpen tersebut juga muncul dan kemudian melebur ke dalam satu

cerita yang saling berkaitan. Selain itu, peran para karakter ini dibuat saling

mendukung dan membuat alur dan plot cerita yang berbeda dari karya aslinya.

Penulis mengelompokkan perubahan yang terjadi dalam webtoon

Ellibeito-e Kkin Geu Namja-neun Eotteokhe Dweonna berdasarkan unsur

pembentuk cerita yang mengalami perubahan. Salah satu contohnya adalah

membuat Tuan Jung memiliki telepon genggam. Hal ini terlihat dalam kutipan

berikut:

[...] 나는 핸드폰을 사지 않은 것을 처음으로 후회했다. […] (Paragraf 5)

[...] “Untuk pertama kalinya aku menyesal tidak membeli .” [...]

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 6: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Dalam cerpen diceritakan bahwa tokoh utama tidak menggunakan dan

mempunyai telepon genggam. Ia sendiri yang memutuskan untuk tidak

menggunakannya. Akan tetapi, di dalam versi webtoon-nya tokoh utama terlihat

memilikinya seperti yang terlihat dalam kutipan gambar 1. Kutipan tersebut

menampilkan adegan saat Tuan Jung terbangun dari tidurnya karena bunyi alarm.

Dia kemudian meraih telepon genggamnya dan mematikan alarm dengan wajah

yang masih mengantuk.

Gambar 1. Ep.1 오늘의 시작 (Awal Hari Ini)

Jika diperhatikan, dalam kutipan gambar di atas Tuan Jung menggunakan

telepon genggam jenis telepon pintar (smartphone). Sekarang ini smartphone

sudah menjadi barang yang lazim digunakan dan dipunyai oleh masyarakat

kontemporer, termasuk di Korea. Korea sendiri termasuk salah satu produsen

telepon genggam terbesar di dunia, sebut saja beberapa merk smartphone dari

Korea yang terkenal, yaitu Samsung dan LG. Selain menjadi produsen, pada tahun

2015 Korea juga menjadi negara dengan distribusi pengguna smartphone tertinggi

ke-4 (83%) di dunia, setelah Uni Emirates Arab (90,8%), Singapura (87,7%), dan

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 7: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Arab Saudi (86,1%) (Hyun, 2015).1 Ini berarti 8 dari 10 masyarakat Korea

memiliki smartphone.

Lee Sang-rok (penggambar) sengaja menampilkan panel-panel yang

menyorot smartphone berkali-kali, bahkan sejak awal episode pertama. Selain

untuk menyesuaikan dengan keadaan sekarang, kehadiran smartphone juga bisa

menjadi bukti bahwa masyarakat kontemporer tidak bisa dijauhkan dari produk

kemajuan teknologi ini. Masyarakat kontemporer sudah menjadi tergantung

dengan smartphone, seperti yang terlihat di gambar 1. Dalam gambar tersebut

Tuan Jung meletakkan smartphone-nya di atas meja di samping tempat tidurnya.

Zaman sekarang smartphone sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok oleh

sebagian orang untuk menunjang kehidupan sehari-harinya, seperti berkomunikasi,

bekerja, berbelanja, dan lain-lain.

Selain itu, komikus berusaha untuk menunjukkan realitas masyarakat

kontemporer Korea melalui telepon genggam/smartphone ini. Sebagai informasi,

masyarakat korea sendiri dikenal memiliki budaya kolektivisme dan kebanyakan

hanya berinteraksi dalam grupnya saja. Masyarakat Korea mengenal dua jenis

grup, grup pertama merupakan anggota keluarga dan teman dekat dan grup kedua

berisikan orang-orang yang memiliki tujuan atau kepentingan yang sama, seperti

di sekolah, kantor, militer, dan lain-lain (Lee, 2009: 178-179), seperti yang terlihat

dalam kutipan gambar di bawah.

                                                                                                                         1 Diakses dari tulisan Hyun Yoon-kyung yang diterbitkan dalam koran online Yonhap News berdasarkan Laporan KT Economics & Management Research Lab berjudul “2015년 상반기 모바일 트랜드”

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 8: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Gambar 2. Ep. 2 킬리만자로의 생생한 기록 (Catatan Nyata Gunung Kilimanjaro)

Gambar tersebut memperlihatkan adegan saat Tuan Jung berusaha

meminjam telepon kepada orang-orang yang ada di sana, tetapi tidak ada yang

bersedia meminjamkan. Mereka tidak bersedia meminjamkan teleponnya kepada

Tuan Jung karena menganggap Tuan Jung sebagai orang asing dan bukan bagian

kelompoknya. Terlebih lagi penampilan Tuan Jung yang terlihat acak-acakan ini

semakin membuat orang-orang menaruh curiga kepadanya. Sebenarnya orang

tersebut memiliki telepon genggam, tetapi dia berbohong kepada Tuan Jung,

bahkan dia juga menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Tuan Jung dengan cara

melemparkan pandangan dan memunggungi Tuan Jung. Melalui adegan tersebut,

Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok semakin menegaskan bahwa masyarakat

kontemporer Korea saat ini cenderung acuh tak acuh terhadap orang yang berada

di luar kelompok mereka.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 9: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Gambar 3. Ep. 1오늘의 시작 (Awal Hari Ini)

Komikus juga menambahkan satu plot yang terlihat mencolok dalam

webtoon, yaitu kehadiran kekasih Tuan Jung, Lee Bo-ra. Hal ini terlihat dalam

gambar 3. Lee Bo-ra merupakan tunangan Tuan Jung yang tiba-tiba menghilang.

Akan tetapi, dalam versi aslinya, pengarang tidak menceritakan kehidupan cinta

Tuan Jung sama sekali. Apakah Tuan Jung pria yang sudah menikah atau masih

lajang pun tidak dijelaskan. Lee Bo-ra sendiri sebenarnya adalah tokoh utama

wanita dalam cerpen Barami Bunda, tetapi komikus menjadikannya sebagai

media penyambung dua cerita.

Selain menjadi penyambung dua cerita, kehadiran Lee Bo-ra sebagai kekasih

Tuan Jung berfungsi sebagai ‘bumbu penyedap’ untuk membuat cerita semakin

menarik. Kisah percintaan merupakan salah satu unsur yang hampir selalu ada di

dalam karya-karya budaya populer. Budaya populer adalah budaya yang disukai

atau dinikmati oleh banyak orang (massa) dan budaya komersial yang diproduksi

oleh massa itu sendiri (Storey, 2015: 6-7). Jadi, konsumen dan selera pasar

menjadi salah satu faktor berhasil atau tidaknya suatu karya.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 10: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Gambar 4. Ep. 11 떠나요 , 우리 (Ayo Kita Pergi)

Salah satu ciri khas dalam penceritaan kisah percintaan di dalam budaya

populer adalah pemfokusan pada adegan-adegan percintaan yang dapat membuat

penikmatnya ikut terbawa dalam situasi tersebut. Jika melihat kutipan gambar3

dan 4, Lee Sang-rok dengan sengaja menggambar panel-panel yang berfokus pada

kisah cinta Lee Bo-ra dengan Tuan Jung dan Chul-soo X. Pola seperti ini

sebenarnya sudah lazim digunakan dalam karya-karya budaya populer lain.

Penulis mengambil beberapa contoh adegan percintaan yang diambil dengan shot

close-up seperti yang terdapat dalam kutipan gambar di bawah ini:

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 11: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Gambar 5. Secret Garden (2011) Ep. 3 (32:23)

Gambar 6. My Love from Another Star (2014) Ep. 19 (38,24)

Drama-drama di atas merupakan contoh drama yang mendapatkan banyak

penonton dan kepopuleran karena mengangkat cerita tentang percintaan. Tidak

hanya di Korea, tetapi drama-drama tersebut juga berhasil meraih kesuksesan di

sebagian negara Asia, salah satunya adalah Indonesia. Bahkan drama-drama

tersebut pernah ditayangkan di stasiun televisi lokal, yaitu Indosiar (Secret

Garden) dan RCTI (My Love from Another Star).

Jika diperhatikan adegan-adegan yang menunjukkan interaksi antara dua

pemain yang saling jatuh cinta tersebut memang sengaja diperbesar atau disorot

dari dekat. Hal ini dilakukan untuk membuat penonton fokus pada adegan tersebut.

Cara ini merupakan pola yang memang sering dipakai oleh para sutradara di

Korea untuk menampilkan kisah percintaan. Cara ini juga terbukti disukai oleh

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 12: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

massa. Bisa dilihat dari kesuksesan drama-drama tersebut meraih perhatian

penonton di berbagai negara.

Webtoon sebagai salah satu contoh produk budaya populer juga tidak luput

dari pola-pola di atas. Hal ini terlihat dari panel-panel yang dibuat oleh Kim Jun-

pyo dan Lee Sang-rok yang melakukan close-up panel-panel berisi adegan yang

mengandung unsur cinta. Melalui penambahan kisah percintaan ini, Kim Jun-pyo

dan Lee Sang-rok juga berusaha untuk mengikuti selera pasar agar dapat menarik

perhatian dan minat para pembaca.

Gambar 7,8. Ep. 1 오늘의 시작 (Awal Hari Ini)

Perubahan selanjutnya yang dilakukan oleh kedua komikus tersebut adalah

penambahan beberapa tokoh sampingan ke dalam cerita, misalnya tokoh Nona

Lee dan Jung Hoon. Nona Lee adalah tokoh sampingan pertama yang muncul

dalam webtoon. Dia merupakan tetangga Tuan Jung dan pertama kali muncul di

episode pertama. Saat itu Tuan Jung sedang kebingungan bagaimana caranya

untuk membantu orang yang terjebak di dalam elevator. Sebenarnya ada atau

tidak adanya tokoh ini tidak begitu mempengaruhi cerita, tetapi kehadirannya

semakin menunjukkan individualisme masyarakat post-modern yang merasa

urusannya lebih penting dari yang lain. Di gambar 7 dan 8 menunjukkan

ketidakpedualian Nona Lee terhadap orang yang terjebak di elevator. Dia hanya

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 13: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

bertanya “ada apa ini?” kepada Tuan Jung, tetapi tidak melakukan apa pun dan

malah langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Menurut Seon (dalam Lent, 2015) perbedaan manhwa dan manga2 adalah

manga bergerak ke arahnya sendiri setelah mendapatkan pengaruh dari luar,

sedangkan manhwa terus saja menerima pengaruh-pengaruh tersebut. Dia

menambahkan bahwa manhwa terbuka dari berbagai pengaruh luar, seperti Jepang,

Eropa, dan lain-lain. Ini berarti manhwa merupakan penggabungan dari beberapa

unsur dari luar. Dalam webtoon Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe

Dweonna pengaruh ini terlihat dalam penggambaran tokoh.

Aspek ini yang juga bisa dijadikan ciri khas webtoon Ellibeito-e Kkin Geu

Namjaneun Eotteokhe Dweonna. Penggambaran tokoh-tokoh di dalam webtoon

tidak seperti orang Korea, tetapi cenderung lebih mirip seperti orang Barat (Eropa

dan Amerika). Seperti yang terlihat dalam kutipan-kutipan gambar sebelumnya.

Saat pertama kali melihatnya pembaca pasti akan penasaran kenapa pengarang

membuat wajah karakter yang seperti ini. Lee Sang-rok memberikan penjelasan

mengenai hal ini dalam Episode Epilog (후기/ Hugi) di akhir cerita. Dia

menjelaskan bahwa sebenarnya awalnya serial ini akan diterbitkan di luar negeri,

tetapi ternyata serial ini dimuat lebih dahulu di Daum Korea. Hal ini juga menjadi

penanda bahwa budaya populer harus bisa menjawab tuntutan global agar bisa

diterima oleh pasar luas, selain di Korea.

                                                                                                                         2 Manga berarti komik dalam bahasa Jepang. Ada pun dalam bahasa Korea dikenal dengan istilah Manhwa.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 14: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Gambar 9. Ep. 14 하루의 마지막 (Akhir Hari)

Selanjutnya, komikus juga melakukan penambahan adegan di dalam

webtoon Ellibeito. Gambar di atas menunjukkan adegan saat Tuan Jung pergi

makan-makan dengan rekan-rekan kerjanya setelah bekerja atau dikenal dengan

istilah hwesik (회식) dalam bahasa Korea. Kegiatan seperti ini biasa dilakukan

oleh pekerja Korea. Sebenarnya adegan ini tidak ada di cerpen. Di cerpen sendiri

Tuan Jung langsung pulang ke rumah setelah bekerja. Kim Jun-pyo dan Lee Sang-

rok memasukkan adegan ini untuk menggambarkan keadaan masyarakat Korea

saat ini dan membuat cerita terasa lebih nyata.

Masyarakat Korea memiliki dua jenis grup: grup pertama yang terdiri dari

keluarga dan sahabat dan grup kedua yang berisi orang-orang yang memiliki

tujuan dan kepentingan yang sama (Lee, dkk, 2009: 179). Dalam hal ini,

perusahaan menjadi salah satu representatif dari grup kedua. Di Korea sendiri

terdapat sebuah istilah yang akrab ditelinga para karyawan, yaitu “suasana seperti

keluarga” (Lee, dkk, 2009: 180). Hubungan senior-junior sangat kental dalam

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 15: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

budaya perusahaan Korea. Bila atasan belum selesai bekerja, para bawahan

biasanya tidak akan pulang. Mereka akan menunggu atasan selesai bekerja dan

pulang agar bisa pulang ke rumah masing-masing. Selain itu, perusahaan-

perusahaan di Korea biasa mengadakan kumpul bersama setelah bekerja untuk

membangun rasa kekeluargaan di antara para pekerja.

Kesimpulan

Dalam pengadaptasian suatu karya pasti ada unsur-unsur yang mengalami

perubahan, termasuk yang terjadi pada cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun

Eotteokhe Dweonna karya Kim Young-ha (karya asli) dan webtoon Ellibeito-e

Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna karya Kim Jun-pyo dan Lee Sang-rok

(karya adaptasi). Perubahan-perubahan tersebut terjadi di beberapa unsur, yakni

plot, tokoh, dan latar (waktu dan tempat). Perubahan-perubahan ini terjadi karena

media atau wahana cerpen berbeda dengan webtoon. Cerpen memanfaatkan

penggambaran melalui tulisan, sedangkan webtoon memanfaatkan gambar sebagai

media untuk menyampaikan isi. Meskipun dalam webtoon terdapat tulisan, tetapi

kebanyakan ekspresi, raut wajah, latar dijelaskan melalui gambar. Hal ini yang

membuat webtoon unik dan berbeda dari cerpen.

Perubahan-perubahan yang terdapat dalam webtoon Ellibeito-e Kkin Geu

Namja-neun Eotteokhe Dweonna ini terjadi karena beberapa faktor: perbedaan

zaman, perubahan preferensi (selera) masyakat karena perkembangan zaman dan

teknologi, penyesuaian dengan media baru, dan adanya tuntutan global yang

akhirnya mengubah beberapa aspek sosial dan budaya. Seperti halnya budaya

populer lain, webtoon ini dibuat dengan menyesuaikan selera pasar agar dapat

menarik banyak pembaca. Namun, Kim Jun-pyu dan Lee Sang-rok juga

memasukkan kritik-kritik sosial terhadap masyarakat kontemporer lewat

penggambaran adegan-adegan dalam ceritanya. Oleh karena itu pembaca dapat

memperoleh gambaran masyarakat kontemporer dan permasalahan-permasalahan

sosial yang terjadi saat ini melalui adegan-adegan yang sesuai dengan kenyataan

sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 16: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Daftar Referensi

Korpus

E-book

김영하. 2010. 엘리베이터에 낀 그 남자는 어떻게 되었나. 파주: 문학동네. (Kim,

Young-ha. 2010. Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna.

Paju: Munhakdongne.)

Webtoon

김준표, 이상록. 2015. 엘리베이터에 낀 그 남자는 어떻게 되었나. 서울: 다음 (Kim,

Jun-pyo dan Lee Sang-rok. 2015. Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun

Eotteokhe Dweonna. Seoul: Daum)

<http://webtoon.daum.net/webtoon/view/elevatorman>. Terakhir diakses

pada tanggal 28 Juni 2016 pukul 8:30 WIB.

Sumber Buku

김인성. 2011. 한국 IT산업의 명망. 서울: 북하우스 (Kim, In-sung. 2011. Hanguk

IT Saneob ui Myeolmang. Seoul: Book House.)

이혜경, 설동훈, dkk. 2009. 한국 사회의 이해. 서울: 한국이민정책발전재단. (Lee,

Hye-kyung, Seol Dong-hun, dkk. 2009. Hanguk Sahwe-ui Ihae. Seoul:

Hangukiminjeongchaekbaljeonjaedan.)

Ajidarma, Seno Gumira. 2011. Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam

Perbincangan. Jakarta: KPG.

Choi, Jin-bong. 2007. Media, Culture and Korea. Seoul: CommunicationsBooks.

Choi, Joon-sik, Hahm In Hee, dkk. 2011. Undestanding Contemporary Korean

Culture. Paju: Jimoondang.

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

----------. 2012. Alih Wahana. Jakarta: Editum.

Nawawi dan Martini. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Otmazgin, Nissim dan Eyal Ben-Ari. 2012. Popular Culture and the State in East

and Southeast Asia. Newyork: Routledge.

Park, Jung-sun. (2007). Korean Pop Culturespreads Beyond Asia. Dalam T. K.

Herald, Insight to Korea (hal. 272-285). Seoul: Herald Media.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 17: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Yi, Nam-ho, U Ch’anje, dkk (ed. Anthony, of Taizé). 2005. Twentieth Century

Korean Literature. Connecticut: EastBridge.

Sumber Internet

송요셉. 2012. 웹툰의 현향 및 특성과 웹툰 기반 OSMU 활성화 방안. 코카포커스.

Vol 57: 1-27. (Song, Yoseph. 2012. Webtoon ui Hyeonghyang Mit

Teukseonggwa Webtoon Giban OSMU Hwalseong Bangan. Khokha

Phokhoseu. Vol 57: 1-27)

<https://www.kocca.kr/knowledge/publication/focus/__icsFiles/afieldfile/20

12/08/28/0WmEMOBnfVLg.pdf>. Diunduh pada tanggal 25 Februari 2016

pukul 07:25 WIB.

Ji, Won-jun. Webtoons in Korea: Analysis of A New Wave of Comics.

<http://jiwonjun.com/Webtoons-in-Korea>. Diakses pada tanggal 13 April

2016 pukul 17:01 WIB.

Lee, Sun-jin dan Lim Su-mi. 2012. Webtoon, Why So Popular?.

<http://www.dgupost.com/news/articleView.html?idxno=1247>. Diakses

pada tanggal 19 Februari 2016 pukul 20:16 WIB.

Lent A., John. 2015. Asian Comics. Mississippi: Univ. Press Mississippi.

<https://books.google.co.id/books?id=pv8aBwAAQBAJ&dq=asian+comics

+john+lent&hl=ko&source=gbs_navlinks_s>. Diakses pada tanggal 24 Juni

2016 pukul 23:18 WIB.

Lynn, Hyung-gu. 2016. Korean Webtoon: Explaining Growth.

韓国研究センター年報 Vol 16

<https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiJ67qhp4vMAhUBlJQKHQBaDjAQFgh

mMAg&url=http%3A%2F%2Fwww.asiapacificmemo.ca%2Fwp-

content%2Fuploads%2F2016%2F02%2FHG-Lynn-Korean-Webtoons-

Kyushu-v16-

2016.pdf&usg=AFQjCNEUPGWa15vg0lAfZRx7tH6gSOkfmg&sig2=MYP

tIZZtf891UssiEESf5A&bvm=bv.119408272,d.dGo>. Diakses pada tanggal

13 April 2016 pukul 16:38 WIB)

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016

Page 18: renisa meisandri-skripsi-fakultas ilmu budaya-naskah

Na, Jeong-ju. 25 Juli 2012. The Korea Times. Diambil dari www.koreatimes.co.kr:

<http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2013/03/181_115952.html

>. Diakses pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 2:02 WIB.

Ock, Hyun-ju. (2015, November 2). Korean's Average Work Hours Still Second-

Longest in OECD. Diambil kembali dari The Korea Herald:

<http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20151102001240>. Diakses

pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 1:15 WIB.

Storey, John. 2006. Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction. New

Jersey: Pearson Prentice Hall.

<https://books.google.co.id/books?id=nOwjCQAAQBAJ&printsec=frontco

ver&hl=ko&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false>. Diakses pada

tanggal 24 Juni 2016 pukul 13:40 WIB.

Alih Wahana ..., Renisa Meisandri, FIB UI, 2016