analisis budaya organisasi terhadap motivasi ...eprints.ums.ac.id/65814/12/naskah...
TRANSCRIPT
iii
ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN
KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI
BATIK
(Studi Kasus : Kampung Batik Laweyan)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
DWI HESTI PRATIWI
D600140027
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN
PADA INDUSTRI BATIK
(Studi Kasus: Kampung Batik Laweyan)
Abstrak
Menurut Kepala Sub Bidang Industri Kerajinan dan Sandang Kementerian
Perindustrian dan Perdagangan jumlah unit usaha batik pada tahun 2005 sebanyak
21.600 unit sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebanyak 39.600
unit (Sutanto, 2016). Perkembangan batik yang semakin pesat menjadikan UKM
batik harus memiliki kemampuan yang lebih unggul, sehingga dapat bersaing
dengan pengrajin UKM batik yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi, kepuasan kerja serta
kinerja karyawan pada industri batik (Studi Kasus: Kampung Batik Laweyan).
Selain itu, penulis juga mempunyai tujuan untuk menganalisa pengaruh budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan serta pengaruh motivasi
terhadap kepuasan kerja serta kinerja karyawan dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 133 responden,
dimana penelitian ini menggunakan metode structural equation modelling dengan
menggunakan software AMOS. Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini
dengan menggunakan data primer, dimana data tersebut diperoleh dengan cara
melakukan penyebaran kuisioner pada karyawan UKM batik Laweyan. Adapun
karakteristik responden yang ada pada ukm batik terdiri atas 79 orang laki-laki
dan 54 orang perempuan. Selain itu, mayoritas karyawan yang bekerja pada UKM
batik berkisar antara umur 22-31 sebanyak 20 orang, umur 32-41 sebanyak 41
orang, umur 42-51 sebanyak 39 orang, dan umur >51 tahun sebanyak 33 orang.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis pemodelan structural equation
modelling menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh
terhadap variabel kinerja karyawan, variabel motivasi memiliki pengaruh terhadap
variabel kinerja karyawan, dan variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Kata Kunci : Batik, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Motivasi, Structural
Equation Modelling.
Abstract
According to the Head of Handicraft and Clothing Industry Sub-Division of the
Ministry of Industry and Trade, the number of batik business units in 2005 was
21.600 units, while in 2011 it increased by 39.600 units (Sutanto, 2016). The
development of batik is increasingly rapidly making batik business should have a
superior ability, so it can compete with another business batik craftsmen. This
study aims to determine the influence of organizational culture on motivation, job
satisfaction and employee performance in the batik industry (Case study:
Kampung Batik Laweyan). In addition, the authors also have a goal to analyze the
2
influence of organizational culture on job satisfaction and employee performance
and the influence of motivation on job satisfaction on employee performance.
This study used a sample of 133 respondents, where this research using structural
equation modelling method using AMOS software. Types of data and data sources
in this study using primary data, where the data obtained by the way of
distributing questionnaires on batik Laweyan business employess. The
characteristics of respondents in the batik business consists of 79 men and 54
women. In addition, the majority of employees working on batik business ranged
between the ages of 22-31 as many as 20 people, age 32-41 as many as 41 people,
age 42-51 as many as 39 people, and age >51 years as many as 33 people. The
result of research by using structural equation modelling model analysis shows
that organizational culture variable has influences to employee performance
variable, motivation variable affect to employee performance, and job satisfaction
variable affect to employee performance.
Keywords: Batik, Job Satisfaction, Motivation, Organizational Culture, Structural
Equation Modelling.
1. PENDAHULUAN
Batik adalah salah satu warisan budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Menurut Kepala Sub Bidang Industri Kerajinan dan Sandang Kementerian
Perindustrian dan Perdagangan jumlah unit usaha batik pada tahun 2005 sebanyak
21.600 unit sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebanyak 39.600
unit (Sutanto, 2016). Selain itu beberapa data menunjukkan bahwa provinsi Jawa
Tengah memberikan kontribusi ekspor sebanyak 30-35% dari ekspor Nasional.
Lokasi penghasil batik yang sangat terkenal di Kota Solo yaitu Kampung
Laweyan dan Kauman. Kampung Laweyan merupakan salah satu sentra industri
batik yang memiliki keunikan, spesifik dan bersejarah dimana terletak di sisi
selatan kota Solo.
Penerapan ergonomi ditempat kerja pada umumnya dapat dilakukan sebagai
upaya dalam mengevaluasi dan melakukan perbaikan pada aspek individu pekerja
serta aktivitas yang dilakukannya. Pendekatan ergonomi makro digunakan sebagai
solusi dalam mengatasi permasalahan dalam meningkatkan produktivitas kinerja
karyawan (Yassierli, 2014).
Budaya organisasi dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggota
organisasi, dimana budaya organisasi dapat menentukan kinerja anggota dan
organisasi (Wirawan, 2007). Budaya organisasi tidak hanya meningkatkan kinerja
3
sebuah organisasi akan tetapi juga akan membentuk citra baik organisasi di
kalangan masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sumber daya
manusia yang dapat menampilkan kinerja terbaik dari setiap anggotanya. Kualitas
sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja dan motivasi
karyawan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
kinerja karyawan (Koesmono, 2005). Motivasi menjadi salah satu yang
mempersoalkan mengenai bagaimana cara mengarahkan potensi yang dimiliki
oleh karyawan sehingga karyawan dapat bekerja sama secara produktif dalam
mencapai dan mewujudkan tujuan UKM (Susanty dan Baskoro, 2001). UKM
perlu menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat karyawan
merasa nyaman dan terpenuhi segala kebutuhannya, sehingga motivasi kerja
karyawan meningkat dalam mencapai visi dan misi UKM (Widjojo, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penelitian terdahulu,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut pada UKM batik
kampung Laweyan. Hal tersebut, dikarenakan belum adanya penelitian yang
dilakukan berkaitan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan
kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik di kampung batik
Laweyan. Metode analisis yang akan digunakan yaitu menggunakan structural
equation modelling (SEM), dimana metode tersebut dapat mengetahui besarnya
pengaruh antar variabel independen dan dependen (Koesmono, 2005). Hasil
penelitian tersebut, dapat menghasilkan variabel manakah yang sangat
berpengaruh dalam meningkatan kinerja karyawan pada UKM batik, sehingga
pihak UKM dapat melakukan perbaikan dalam sistem kerja yang ada di UKM
tersebut.
Berdasarkan latarbelakang tersebut diperoleh rumusan masalah diantaranya
mengenai bagaimana pengaruh antara variabel budaya organisasi terhadap
variabel motivasi, kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik.
Penelitian ini dilakukan dengan batasan masalah yaitu pengambilan data
dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner, UKM yang diteliti hanya berfokus
pada UKM yang melakukan proses produksi pembuatan batik, dan sampel yang
digunakan sebanyak 100 karyawan pada 11 UKM batik.
4
Sehingga diperoleh tujuan akhir diantaranya yaitu memberikan gambaran
mengenai hubungan kausalitas antara variabel budaya organisasi terhadap
motivasi, kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik di kampung
Laweyan dan variabel manakah yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja
karyawan serta usulan perbaikan pada UKM batik di Kampung Laweyan.
2. METODE
Obyek penelitian yang digunakan yaitu industri UKM batik Laweyan yang
beralamat di Jl. Dr. Rajiman No.521 Surakarta 57148. Adapun sampel yang
digunakan pada penelitian ini berjumlah 11 UKM yang terdiri dari Batik Merak
Manis, batik Gress tenan, batik Pandono, batik Anugerah, batik Intan, batik
Mahkota, batik Ogut, batik Putra Laweyan, batik Tunaruntum, batik Cempaka dan
batik Puspa Kencana. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara, penyebaran kuisioner dan daftar pustaka. Sedangkan
metode yang digunakan dalam melakukan pengolahan data dengan menggunakan
Structural Equation Modelling (SEM) dengan urutan langkah-langkah sebagai
berikut:
Melakukan pengumpulan data berupa penyebaran kuisioner kepada 11 UKM
dengan jumlah sampel sebanyak 133 orang. Jumlah sampel didasarkan pada
standar maximum likelihood pada SEM yang berada pada rentang 100-200
(Ferdinand, 2002). Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data hasil
kuesioner dengan menggunakan SEM dengan software AMOS versi 22
diantaranya, yaitu pengembangan model teoritis, dimana bertujuan untuk mencari
alasan yang kuat dalam melakukan pengembangan model. Selanjutnya, model
divalidasi dengan menggunakan software AMOS. Setelah model dilakukan
validasi, maka dilakukan penyusunan diagram alur (Path diagram) yang bertujuan
untuk memudahkan peneliti dalam melihat hubungan-hubungan kausalitas
variabel yang dilakukan pengujian.
Tahapan selanjutnya, yaitu memilih matriks input dan melakukan estimasi
model dan dilanjutkan dengan melakukan analisis dengan kemungkinan
munculnya masalah identifikasi pada model. Tahapan selanjutnya yaitu
5
melakukan evaluasi kriteria goodness of fit dengan ketentuan telah memenuhi
asumsi-asumsi SEM, uji kesesuaian dan uji statistik dan uji reliabilitas data
kuisioner. Pengujian tahapan selanjutnya yaitu melakukan interprestasi dan
modifikasi model SEM apabila model yang diujikan tidak memenuhi persyaratan
pengujian. Modifikasi dilakukan dengan melakukan pengujian standardized
residual variance yang dihasilkan oleh model. Model yang baik mempunyai
standardized residual variance yang kecil, dimana angka 2,85 merupakan batasan
nilai standardized residual variance yang diperkenankan. Batas keamanan untuk
jumlah residual sebesar 5% (Ferdinand, 2002).
Data yang telah dilakukan pengujian dengan menggunakan software AMOS
versi 22 kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langakah yaitu, uji validitas,
uji reliabilitas, uji normalitas, uji goodness of fit, dan uji hipotesis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden pada penelitian ini dikategorikan dalam 3 kriteria, yaitu jenis kelamin,
usia dan pendidikan. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diketahui, bahwa
responden laki-laki berjumlah 79 orang dengan jumlah presentase sebanyak 59%
sedangkan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 54 orang dengan
jumlah presentase sebesar 41%. Selain itu, diketahui bahwa mayoritas karyawan
yang bekerja pada UKM batik, yaitu berada pada usia 31 s/d 41 tahun dengan
jumlah 31 %, pada usia 42 s/d 51 sebanyak 29%, pada usia > 51 tahun sebesar
25%, dan pada rentang usia 22 s/d 31 tahun sebesar 15%.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan UKM kampung batik
Laweyan terdiri dari lulusan SD sebanyak 53 orang, SMP sebanyak 48 orang,
SMA sebanyak 23 orang, DIII sebanyak 5 orang, dan S1 sebanyak 4 orang.
Adapun hasil output hasil pengolahan data dengan menggunakan software AMOS
versi 22 dapat dilihat pada Gambar
6
Gambar 1 Ouput Hasil Pengolahan Pemodelan dengan Menggunakan AMOS
Besarnya nilai estimasi dapat digunakan untuk mengetahu variabel manakah
yang memiliki pengaruh yang lebih besar daripada variabel yang lain seperti pada
Gambar 2.
Gambar 2 Nilai Estimasi Antar Variabel
Berdasarkan hasil output pada Gambar 2 diketahui bahwa hubungan antara
motivasi dengan kinerja karyawan memiliki nilai tertinggi diantara hubungan
variabel lain dengan nilai estimasi sebesar 0,762. Selanjutnya, hubungan variabel
budaya organisasi dengan kinerja karyawan menempati urutan kedua dengan nilai
estimasi sebesar 0,488. Urutan ketiga, yaitu hubungan antara variabel kepuasan
kerja dengan kinerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 0,295. Sedangkan
pada urutan keempat ditempati oleh hubungan antara motivasi dengan kepuasan
7
kerja dengan nilai estimasi sebesar 0,292. Pada urutan kelima, yaitu hubungan
antara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan
hubungan antara variabel budaya organisasi dengan kepuasan kerja memiliki nilai
estimasi sebesar -0,136.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel motivasi memiliki
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, sehingga
apabila motivasi karyawan terpenuhi maka kinerja karyawan juga akan
mengalami peningkatan. Selain itu, budaya organisasi juga memiliki peranan
dalam meningkatkan kinerja karyawan, semakin budaya organisasi dapat
dipahami dengan baik oleh karyawan, maka akan semakin meningkat pula kinerja
karyawan pada UKM batik dan karyawan lebih responsif dalam menghadapi
perubahan lingkungan di tempat kerja. Setelah diketahui, hasil nilai estimasi maka
dilakukan analisis terhadap uji kriteria Goodness of Fit, output pengolahan data
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kriteria Goodness of Fit
Indikator Hasil Nilai
Model Cut Off Value Keterangan
Chi-
Square 139,963
< 141,03 dimana Chi-
Square untuk df = 115;
Taraf Sig5 %
Baik
Probability 0,057 > 0,05 Baik
RMSEA 0,041 < 0,08 Baik
GFI 0,905 > 0,90 Baik
AGFI 0,844 > 0,90 Baik
TLI 0,952 > 0,95 Baik
CFI 0,968 > 0,95 Baik
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui, bahwa model dan data
yang diperoleh dikatakan fit, sehingga dapat dilakukan analisis hipotesis dari
model yang diujikan. Tahapan selanjutnya, yaitu melakukan uji analisis terhadap
hipotesis penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh.
H1 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan motivasi.
H2 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan kepuasan kerja.
8
H3 : Ada pengaruh motivasi dengan kepuasan kerja.
H4 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan kinerja karyawan.
H5 : Ada pengaruh budaya motivasi dengan kinerja karyawan.
H6 : Ada pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja karyawan.
Hipotesis dikatakan diterima apabila nilai CR > nilai T-Tabel dan signifikansi
< 0,05. Adapun nilai T-Tabel pada penelitian ini, yaitu dengan degree of freedom
sebesar 115 pada taraf signifikansi 5% adalah 1,65821. Output hasil pengolahan
data untuk uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Output Regression Weight
Estimate S.E. C.R. P
Y1 <--- X1 0,06 0,044 1,345 0,179
Y2 <--- X1 -0,136 0,17 -0,802 0,423
Y2 <--- Y1 0,292 0,313 0,934 0,35
Y3 <--- Y1 0,762 0,389 1,959 0,05
Y3 <--- X1 0,488 0,157 3,104 0,002
Y3 <--- Y2 0,295 0,095 3,092 0,002
Berdasarkan Tabel 4.8 output regression weiht dapat dilakukan pengujian
hipotesis, yaitu sebagai berikut:
H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR budaya
organisasi sebesar 1,345 < 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar
0,179 < 0,05 dengan nilai estimate sebesar 0,06. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap motivasi. H0 diterima dan
H1 ditolak, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR budaya organisasi sebesar -
0,802 < 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,423 > 0,05 dengan
nilai estimate sebesar -0,136. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. H0 diterima dan H1 ditolak,
hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR motivasi sebesar 0,934 < 1,65821 (T-
Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,35 > 0,05 dengan nilai estimate sebesar
0,292. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan kerja. H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini dibuktikan dengan
hasil nilai CR budaya organisasi sebesar 1,959 > 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai
9
probability sebesar 0,05 dengan nilai estimate sebesar 0,762. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. H0
ditolak dan H1 diterima, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR motivasi sebesar
3,104 > 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,002 < 0,05 dengan
nilai estimate sebesar 0,488. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. H0 ditolak dan H1 diterima, hal
ini dibuktikan dengan hasil nilai CR kepuasan kerja sebesar 3,092 > 1,65734 (T-
Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,002 < 0,05 dengan nilai estimate sebesar
0,295. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis pengolahan data penelitan yang telah dilakukan, maka
peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Hasil pengolahan data berdasarkan output AMOS versi 22 diketahui bahwa
variabel motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai
CR sebesar 1,959 dengan signifikansi 0,05 dan nilai estimasi sebesar 0,762.
Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan
dengan nilai CR sebesar 3,104 dengan signifikansi sebesar 0,002 dan nilai
estimasi sebesar 0,488. Variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan dengan nilai CR sebesar 3,092 pada taraf signifikansi 0,002 dan
nilai estimasi sebesar 0,295. Selain itu, pada hasil output pengujian hipotesis juga
diketahui bahwa variabel budaya organisasi dan motivasi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja, hal tersebut diketahui berdasarkan nilai CR yang
melebihi nilai T-Tabel dan taraf signifikansi lebih dari 0,05.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel motivasi mempunyai
pengaruh yang lebih besar dalam peningkatan kinerja karyawan, hal tersebut
diketahui beradasarkan nilai estimasi tertinggi pada hubungan antara variabel
motivasi dengan kinerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 0,762 sedangkan
10
variabel budaya organisasi menempatkan posisi pada urutan kedua, dimana nilai
estimasi pada budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,488.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil wawancara dengan pihak UKM
kampung batik Laweyan, sebaiknya pihak UKM dalam melakukan upaya
peningkatan kinerja karyawan harus memperhatikan nilai budaya organisasi dan
motivasi. Hal tersebut sebagai upaya dalam memahami karakteristik karyawan
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain itu, apabila budaya organisasi
dan motivasi dapat diterapkan dengan baik, maka karyawan akan menjadi lebih
responsif dalam menghadapi berbagai persaingan pasar sehingga karyawan
menjadi inovatif dan kreatif dalam menghasilkan produk batik yang berkualitas.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa kesimpulan yang telah diperoleh dengan menggunakan
pemodelan Structural Equation Modelling (SEM) pada software AMOS, maka
peneliti dapat memberikan saran kepada UKM Batik Kampung Laweyan sebagai
berikut:
Sebaiknya pemilik UKM batik meningkatkan motivasi kerja karyawan, hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada karyawan batik. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, maka penting bagi UKM batik untuk dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan, misalnya dengan memberikan jam istirahat yang cukup
bagi pekerja agar tidak kelelahan dan stres saat bekerja, memberikan fasilitas
pekerjaan yang baik sehingga karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja,
menghargai pendapat karyawan, pemilik UKM mengadakan kegiatan yang dapat
membentuk rasa kekeluargaan, dan memberikan bonus berupa peningkatan gaji
karyawan bagi karyawan yang mempunyai kreativitas dalam meningkatkan
pekerjaannya.
Sebaiknya pemilik UKM memperhatikan nilai budaya organisasi sebagai
bahan pertimbangan dalam melakukan peningkatan kinerja karyawan. Apabila
budaya organisasi dapat dipahami dengan baik oleh karyawan sehingga budaya
yang dimiliki UKM menjadi kuat, maka hal tersebut akan berdampak pada kinerja
karyawan menjadi optimal. Adapun hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan
11
melakukan training kepada karyawan mengenai pentingnya memahami budaya
organisasi dan melakukan interaksi langsung terhadap karyawan untuk
memudahkan dalam penyampaian mengenai budaya organisasi.
Sebaiknya pemilik UKM batik juga meningkatkan variabel kepuasan kerja
untuk dapat meningkatkan hasil kinerja karyawan batik. Hal tersebut dapat
diketahui berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan. Adapun cara yang
dapat dilakukan pihak UKM terhadap karyawan, misalnya dengan memberikan
kebebasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kreativitas atau
caranya sendiri, dalam melakukan pengambilan keputusan atau kebijaksanaan
selalu melibatkan karyawan, memberikan kebebasan karyawan dalam berpendapat
sehingga pemimpin dapat mengetahui keluhan karyawan dalam bekerja, dan
memberikan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan secara berkala untuk
mengetahui standar karyawan tersebut dalam bekerja sehingga karyawan akan
meningkatkan kinerjanya berdasarkan hasil penilaian kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah (2015) Pengantar Manajemen. Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Anis, Muchlison. (2018) “Faktor Budaya Dan Alih Teknologi Pada Industri Batik
Dalam Kerangka Ergonomi Makro,” Prosiding IENACO 2018, hal. 106–110.
Tersedia pada: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9765.
Arianty, Nel. (2014) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai,”
Jurnal Manajemen dan Bisnis, 14(2), hal. 144–150.
Bougie, Uma Sekaran dan Roger. (2017) Metode Penelitian untuk Bisnis. Enam.
Diedit oleh Anita Nur Hanifah. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Chatab, Nevizond. (2007) Profil Budaya Organisasi Mendiagnosis Budaya dan
Merangsang Perubahannya. Pertama. Bandung: ALFABETA.
Ferdinand, Augusty. (2002) Structural Equation Modelling Dalam Penelitian
Manajemen Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis
Magister & Disertasi Doktor. Kedua. Semarang: BP-UNDIP.
Gudono (2015) Analisis Data Multivariat. Keempat. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
12
Husnan, Heidjrachman Ranupandojo dan Suad. (1988) Manajemen Personalia.
Empat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Idris, Irwan dan Adiyta. (2014) “Analisis Structural Equation Modelling Dan
Terapannya,” Teknosains, 8(2), hal. 137–151.
Kaswan (2017) Psikologi Industri dan Organisasi: Mengembangkan Perilaku
Produktif dan Mewujudkan Kesejahteraan Pegawai di Tempat Kerja. Kesatu.
Bandung: ALFABETA.
Koesmono, H. Teman. (2005) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi
Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur,” Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 7(2), hal. 162–179.
Laras, Tri Saputri, Achmad Fudholi dan Sumarni. (2014) “Pengaruh Motivasi
Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan,” Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 4(1), hal. 63–68.
Muhajir, Ilyas. (2014) “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang
Semarang),” Jurnal sains pemasaran indonesia, XIII(3), hal. 334–349.
Mulyadi, Deddy. (2015) Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan.
Pertama. Diedit oleh Deddy Supriyadi dan Muhammad Nur Affandi.
Bandung: ALFABETA.
Ömer, F. dan Göknur, E. (2014) “Effect of Leadership Style on Perceived
Organizational Performance and Innovation : The Role of Transformational
Leadership beyond the Impact of Transactional Leadership -An Application
among Turkish SME ’ s-,” 150, hal. 881–889. doi:
10.1016/j.sbspro.2014.09.097.
Priansa, Donni Juni. (2014) Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Pertama. Diedit oleh Agus Garnida. Bandung: ALFABETA.
Rachman, Taufiq. (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan Pe. Diedit oleh Risman Sikumbang. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ratnawati, Chaterina Melina Taurisa dan Intan. (2012) “Analisis Pengaruh
13
Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul
Kaligawe Semarang),” Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 19(2), hal. 170–187.
Rendy, Wiratama Tartika, Hamidah Nayati Utami dan Muhammad Djudi
Mukzam. (2017) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan PT. Toyota Auto 2000 Sukun-Malang),” Jurnal
Administrasi Bisnis, 45(1).
Riana, Ida Bagus Gede Surya Diputra dan I Gede. (2014) “Pengaruh Budaya
Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada
Hard Rock Hotel Bali,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5,
hal. 276–288.
Rivai, Veithzal. (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
Dari Teori ke Praktek. Cetakan Kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Robbins, Stephen. (1996) Perilaku Organisasi Konsep, Kotroversi, Aplikasi.
Pertama. Diedit oleh Triyana Iskandarsyah. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Robbins, Stephen dan Coulter, Mary. (2010) Manajemen. Sepuluh. Diedit oleh
Suryadi Saat dan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga.
Sani, Achmad dan Masyhuri Machfudz. (2010) Metodologi Riset Manajemen
Sumberdaya Manusia. Cetakan Pertama. Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Sarwono, Jonathan. (2013) Statistik Multivariat Aplikasi Untuk Riset Skripsi.
Pertama. Diedit oleh Nikodemus. Yogyakarta: Andi.
Sarwono, Jonathan dan Umi Narimawati. (2007) Structural Equation Model SEM
dalam Riset Ekonomi: Menggunakan LISREL. Pertama. Yogyakarta: Gaya
Media.
Sulastri, Eritha Saladin Ghalib dan Taharuddin. (2017) “Pengaruh Budaya
Organisasi , Motivasi , Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT .
PLN ( Persero ) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan,” Jurnal Bisnis
dan Pembangunan, 6(1).
Susanty, Aries dan Baskoro, Sigit Wahyu. (2001) “Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD Semarang),”
14
Jurnal Teknik Industri Undip, 7(2), hal. 77–84.
Sustomo, Slamet dan Abuzar Asra. (2014) Pengantar Statistika II Panduan Bagi
Pengajar dan Mahasiswa. Cetakan Pe. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sutanto, Aftoni. (2016) “Strategi Meningkatkan Mutu Produk Untuk Memasuki
Pasar Internasional (Studi Pada Batik Tulis Klasik Kampung Giriloyo,
Imogiri, Bantul),” Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia, 4, hal. 87–96.
Tampubolon, Biatna Dulbert. (2007) “Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan
Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah
Menerapkan SNI 19-9001-2001,” Jurnal Standarisasi, 9(January 2007), hal.
106–115.
Waluyo, Minto. (2009) Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modelling
(Untuk Aplikasi Model Dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial
dan Manajemen). Kedua. Jakarta Barat: Indeks.
Widjojo, Florida Dessy Putri Sanuddin dan Rosa. (2013) “Pengaruh Kepuasan
Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Semen Tonasa,”
Modus, 25(2), hal. 217–231.
Wijaya, Tony. (2009) Analisis Structural Equation Modelling Menggunakan
AMOS. Pertama. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Wirawan (2007) Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian.
Pertama. Diedit oleh R. Widyaningrum. Jakarta: Salemba Empat.
Wirawan (2009) Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori,Aplikasi, dan
Penelitian. Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Wulandari, Ari. (2011) Batik Nusantara : Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan
Industri Batik. Andi.
Yassierli dan Hardianto Iridiastati (2014) Ergonomi Suatu Pengantar. Pertama.
Diedit oleh Nia. Bandung: Remaja Rosdakarya Offiset.