analisis budaya organisasi terhadap motivasi ...eprints.ums.ac.id/65814/12/naskah...

18
ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus : Kampung Batik Laweyan) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: DWI HESTI PRATIWI D600140027 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

iii

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN

KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI

BATIK

(Studi Kasus : Kampung Batik Laweyan)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh:

DWI HESTI PRATIWI

D600140027

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan
Page 3: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan
Page 4: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan
Page 5: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

1

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN

PADA INDUSTRI BATIK

(Studi Kasus: Kampung Batik Laweyan)

Abstrak

Menurut Kepala Sub Bidang Industri Kerajinan dan Sandang Kementerian

Perindustrian dan Perdagangan jumlah unit usaha batik pada tahun 2005 sebanyak

21.600 unit sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebanyak 39.600

unit (Sutanto, 2016). Perkembangan batik yang semakin pesat menjadikan UKM

batik harus memiliki kemampuan yang lebih unggul, sehingga dapat bersaing

dengan pengrajin UKM batik yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi, kepuasan kerja serta

kinerja karyawan pada industri batik (Studi Kasus: Kampung Batik Laweyan).

Selain itu, penulis juga mempunyai tujuan untuk menganalisa pengaruh budaya

organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan serta pengaruh motivasi

terhadap kepuasan kerja serta kinerja karyawan dan kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 133 responden,

dimana penelitian ini menggunakan metode structural equation modelling dengan

menggunakan software AMOS. Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini

dengan menggunakan data primer, dimana data tersebut diperoleh dengan cara

melakukan penyebaran kuisioner pada karyawan UKM batik Laweyan. Adapun

karakteristik responden yang ada pada ukm batik terdiri atas 79 orang laki-laki

dan 54 orang perempuan. Selain itu, mayoritas karyawan yang bekerja pada UKM

batik berkisar antara umur 22-31 sebanyak 20 orang, umur 32-41 sebanyak 41

orang, umur 42-51 sebanyak 39 orang, dan umur >51 tahun sebanyak 33 orang.

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis pemodelan structural equation

modelling menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh

terhadap variabel kinerja karyawan, variabel motivasi memiliki pengaruh terhadap

variabel kinerja karyawan, dan variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Kata Kunci : Batik, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Motivasi, Structural

Equation Modelling.

Abstract

According to the Head of Handicraft and Clothing Industry Sub-Division of the

Ministry of Industry and Trade, the number of batik business units in 2005 was

21.600 units, while in 2011 it increased by 39.600 units (Sutanto, 2016). The

development of batik is increasingly rapidly making batik business should have a

superior ability, so it can compete with another business batik craftsmen. This

study aims to determine the influence of organizational culture on motivation, job

satisfaction and employee performance in the batik industry (Case study:

Kampung Batik Laweyan). In addition, the authors also have a goal to analyze the

Page 6: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

2

influence of organizational culture on job satisfaction and employee performance

and the influence of motivation on job satisfaction on employee performance.

This study used a sample of 133 respondents, where this research using structural

equation modelling method using AMOS software. Types of data and data sources

in this study using primary data, where the data obtained by the way of

distributing questionnaires on batik Laweyan business employess. The

characteristics of respondents in the batik business consists of 79 men and 54

women. In addition, the majority of employees working on batik business ranged

between the ages of 22-31 as many as 20 people, age 32-41 as many as 41 people,

age 42-51 as many as 39 people, and age >51 years as many as 33 people. The

result of research by using structural equation modelling model analysis shows

that organizational culture variable has influences to employee performance

variable, motivation variable affect to employee performance, and job satisfaction

variable affect to employee performance.

Keywords: Batik, Job Satisfaction, Motivation, Organizational Culture, Structural

Equation Modelling.

1. PENDAHULUAN

Batik adalah salah satu warisan budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Menurut Kepala Sub Bidang Industri Kerajinan dan Sandang Kementerian

Perindustrian dan Perdagangan jumlah unit usaha batik pada tahun 2005 sebanyak

21.600 unit sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebanyak 39.600

unit (Sutanto, 2016). Selain itu beberapa data menunjukkan bahwa provinsi Jawa

Tengah memberikan kontribusi ekspor sebanyak 30-35% dari ekspor Nasional.

Lokasi penghasil batik yang sangat terkenal di Kota Solo yaitu Kampung

Laweyan dan Kauman. Kampung Laweyan merupakan salah satu sentra industri

batik yang memiliki keunikan, spesifik dan bersejarah dimana terletak di sisi

selatan kota Solo.

Penerapan ergonomi ditempat kerja pada umumnya dapat dilakukan sebagai

upaya dalam mengevaluasi dan melakukan perbaikan pada aspek individu pekerja

serta aktivitas yang dilakukannya. Pendekatan ergonomi makro digunakan sebagai

solusi dalam mengatasi permasalahan dalam meningkatkan produktivitas kinerja

karyawan (Yassierli, 2014).

Budaya organisasi dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggota

organisasi, dimana budaya organisasi dapat menentukan kinerja anggota dan

organisasi (Wirawan, 2007). Budaya organisasi tidak hanya meningkatkan kinerja

Page 7: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

3

sebuah organisasi akan tetapi juga akan membentuk citra baik organisasi di

kalangan masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sumber daya

manusia yang dapat menampilkan kinerja terbaik dari setiap anggotanya. Kualitas

sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja dan motivasi

karyawan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan

kinerja karyawan (Koesmono, 2005). Motivasi menjadi salah satu yang

mempersoalkan mengenai bagaimana cara mengarahkan potensi yang dimiliki

oleh karyawan sehingga karyawan dapat bekerja sama secara produktif dalam

mencapai dan mewujudkan tujuan UKM (Susanty dan Baskoro, 2001). UKM

perlu menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat karyawan

merasa nyaman dan terpenuhi segala kebutuhannya, sehingga motivasi kerja

karyawan meningkat dalam mencapai visi dan misi UKM (Widjojo, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penelitian terdahulu,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut pada UKM batik

kampung Laweyan. Hal tersebut, dikarenakan belum adanya penelitian yang

dilakukan berkaitan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan

kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik di kampung batik

Laweyan. Metode analisis yang akan digunakan yaitu menggunakan structural

equation modelling (SEM), dimana metode tersebut dapat mengetahui besarnya

pengaruh antar variabel independen dan dependen (Koesmono, 2005). Hasil

penelitian tersebut, dapat menghasilkan variabel manakah yang sangat

berpengaruh dalam meningkatan kinerja karyawan pada UKM batik, sehingga

pihak UKM dapat melakukan perbaikan dalam sistem kerja yang ada di UKM

tersebut.

Berdasarkan latarbelakang tersebut diperoleh rumusan masalah diantaranya

mengenai bagaimana pengaruh antara variabel budaya organisasi terhadap

variabel motivasi, kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik.

Penelitian ini dilakukan dengan batasan masalah yaitu pengambilan data

dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner, UKM yang diteliti hanya berfokus

pada UKM yang melakukan proses produksi pembuatan batik, dan sampel yang

digunakan sebanyak 100 karyawan pada 11 UKM batik.

Page 8: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

4

Sehingga diperoleh tujuan akhir diantaranya yaitu memberikan gambaran

mengenai hubungan kausalitas antara variabel budaya organisasi terhadap

motivasi, kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada industri batik di kampung

Laweyan dan variabel manakah yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja

karyawan serta usulan perbaikan pada UKM batik di Kampung Laweyan.

2. METODE

Obyek penelitian yang digunakan yaitu industri UKM batik Laweyan yang

beralamat di Jl. Dr. Rajiman No.521 Surakarta 57148. Adapun sampel yang

digunakan pada penelitian ini berjumlah 11 UKM yang terdiri dari Batik Merak

Manis, batik Gress tenan, batik Pandono, batik Anugerah, batik Intan, batik

Mahkota, batik Ogut, batik Putra Laweyan, batik Tunaruntum, batik Cempaka dan

batik Puspa Kencana. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu

observasi, wawancara, penyebaran kuisioner dan daftar pustaka. Sedangkan

metode yang digunakan dalam melakukan pengolahan data dengan menggunakan

Structural Equation Modelling (SEM) dengan urutan langkah-langkah sebagai

berikut:

Melakukan pengumpulan data berupa penyebaran kuisioner kepada 11 UKM

dengan jumlah sampel sebanyak 133 orang. Jumlah sampel didasarkan pada

standar maximum likelihood pada SEM yang berada pada rentang 100-200

(Ferdinand, 2002). Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data hasil

kuesioner dengan menggunakan SEM dengan software AMOS versi 22

diantaranya, yaitu pengembangan model teoritis, dimana bertujuan untuk mencari

alasan yang kuat dalam melakukan pengembangan model. Selanjutnya, model

divalidasi dengan menggunakan software AMOS. Setelah model dilakukan

validasi, maka dilakukan penyusunan diagram alur (Path diagram) yang bertujuan

untuk memudahkan peneliti dalam melihat hubungan-hubungan kausalitas

variabel yang dilakukan pengujian.

Tahapan selanjutnya, yaitu memilih matriks input dan melakukan estimasi

model dan dilanjutkan dengan melakukan analisis dengan kemungkinan

munculnya masalah identifikasi pada model. Tahapan selanjutnya yaitu

Page 9: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

5

melakukan evaluasi kriteria goodness of fit dengan ketentuan telah memenuhi

asumsi-asumsi SEM, uji kesesuaian dan uji statistik dan uji reliabilitas data

kuisioner. Pengujian tahapan selanjutnya yaitu melakukan interprestasi dan

modifikasi model SEM apabila model yang diujikan tidak memenuhi persyaratan

pengujian. Modifikasi dilakukan dengan melakukan pengujian standardized

residual variance yang dihasilkan oleh model. Model yang baik mempunyai

standardized residual variance yang kecil, dimana angka 2,85 merupakan batasan

nilai standardized residual variance yang diperkenankan. Batas keamanan untuk

jumlah residual sebesar 5% (Ferdinand, 2002).

Data yang telah dilakukan pengujian dengan menggunakan software AMOS

versi 22 kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langakah yaitu, uji validitas,

uji reliabilitas, uji normalitas, uji goodness of fit, dan uji hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden pada penelitian ini dikategorikan dalam 3 kriteria, yaitu jenis kelamin,

usia dan pendidikan. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diketahui, bahwa

responden laki-laki berjumlah 79 orang dengan jumlah presentase sebanyak 59%

sedangkan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 54 orang dengan

jumlah presentase sebesar 41%. Selain itu, diketahui bahwa mayoritas karyawan

yang bekerja pada UKM batik, yaitu berada pada usia 31 s/d 41 tahun dengan

jumlah 31 %, pada usia 42 s/d 51 sebanyak 29%, pada usia > 51 tahun sebesar

25%, dan pada rentang usia 22 s/d 31 tahun sebesar 15%.

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan UKM kampung batik

Laweyan terdiri dari lulusan SD sebanyak 53 orang, SMP sebanyak 48 orang,

SMA sebanyak 23 orang, DIII sebanyak 5 orang, dan S1 sebanyak 4 orang.

Adapun hasil output hasil pengolahan data dengan menggunakan software AMOS

versi 22 dapat dilihat pada Gambar

Page 10: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

6

Gambar 1 Ouput Hasil Pengolahan Pemodelan dengan Menggunakan AMOS

Besarnya nilai estimasi dapat digunakan untuk mengetahu variabel manakah

yang memiliki pengaruh yang lebih besar daripada variabel yang lain seperti pada

Gambar 2.

Gambar 2 Nilai Estimasi Antar Variabel

Berdasarkan hasil output pada Gambar 2 diketahui bahwa hubungan antara

motivasi dengan kinerja karyawan memiliki nilai tertinggi diantara hubungan

variabel lain dengan nilai estimasi sebesar 0,762. Selanjutnya, hubungan variabel

budaya organisasi dengan kinerja karyawan menempati urutan kedua dengan nilai

estimasi sebesar 0,488. Urutan ketiga, yaitu hubungan antara variabel kepuasan

kerja dengan kinerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 0,295. Sedangkan

pada urutan keempat ditempati oleh hubungan antara motivasi dengan kepuasan

Page 11: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

7

kerja dengan nilai estimasi sebesar 0,292. Pada urutan kelima, yaitu hubungan

antara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan

hubungan antara variabel budaya organisasi dengan kepuasan kerja memiliki nilai

estimasi sebesar -0,136.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel motivasi memiliki

peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, sehingga

apabila motivasi karyawan terpenuhi maka kinerja karyawan juga akan

mengalami peningkatan. Selain itu, budaya organisasi juga memiliki peranan

dalam meningkatkan kinerja karyawan, semakin budaya organisasi dapat

dipahami dengan baik oleh karyawan, maka akan semakin meningkat pula kinerja

karyawan pada UKM batik dan karyawan lebih responsif dalam menghadapi

perubahan lingkungan di tempat kerja. Setelah diketahui, hasil nilai estimasi maka

dilakukan analisis terhadap uji kriteria Goodness of Fit, output pengolahan data

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria Goodness of Fit

Indikator Hasil Nilai

Model Cut Off Value Keterangan

Chi-

Square 139,963

< 141,03 dimana Chi-

Square untuk df = 115;

Taraf Sig5 %

Baik

Probability 0,057 > 0,05 Baik

RMSEA 0,041 < 0,08 Baik

GFI 0,905 > 0,90 Baik

AGFI 0,844 > 0,90 Baik

TLI 0,952 > 0,95 Baik

CFI 0,968 > 0,95 Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui, bahwa model dan data

yang diperoleh dikatakan fit, sehingga dapat dilakukan analisis hipotesis dari

model yang diujikan. Tahapan selanjutnya, yaitu melakukan uji analisis terhadap

hipotesis penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh.

H1 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan motivasi.

H2 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan kepuasan kerja.

Page 12: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

8

H3 : Ada pengaruh motivasi dengan kepuasan kerja.

H4 : Ada pengaruh budaya organisasi dengan kinerja karyawan.

H5 : Ada pengaruh budaya motivasi dengan kinerja karyawan.

H6 : Ada pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja karyawan.

Hipotesis dikatakan diterima apabila nilai CR > nilai T-Tabel dan signifikansi

< 0,05. Adapun nilai T-Tabel pada penelitian ini, yaitu dengan degree of freedom

sebesar 115 pada taraf signifikansi 5% adalah 1,65821. Output hasil pengolahan

data untuk uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Output Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P

Y1 <--- X1 0,06 0,044 1,345 0,179

Y2 <--- X1 -0,136 0,17 -0,802 0,423

Y2 <--- Y1 0,292 0,313 0,934 0,35

Y3 <--- Y1 0,762 0,389 1,959 0,05

Y3 <--- X1 0,488 0,157 3,104 0,002

Y3 <--- Y2 0,295 0,095 3,092 0,002

Berdasarkan Tabel 4.8 output regression weiht dapat dilakukan pengujian

hipotesis, yaitu sebagai berikut:

H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR budaya

organisasi sebesar 1,345 < 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar

0,179 < 0,05 dengan nilai estimate sebesar 0,06. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap motivasi. H0 diterima dan

H1 ditolak, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR budaya organisasi sebesar -

0,802 < 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,423 > 0,05 dengan

nilai estimate sebesar -0,136. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi

tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. H0 diterima dan H1 ditolak,

hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR motivasi sebesar 0,934 < 1,65821 (T-

Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,35 > 0,05 dengan nilai estimate sebesar

0,292. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak mempunyai pengaruh

terhadap kepuasan kerja. H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini dibuktikan dengan

hasil nilai CR budaya organisasi sebesar 1,959 > 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai

Page 13: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

9

probability sebesar 0,05 dengan nilai estimate sebesar 0,762. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. H0

ditolak dan H1 diterima, hal ini dibuktikan dengan hasil nilai CR motivasi sebesar

3,104 > 1,65821 (T-Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,002 < 0,05 dengan

nilai estimate sebesar 0,488. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. H0 ditolak dan H1 diterima, hal

ini dibuktikan dengan hasil nilai CR kepuasan kerja sebesar 3,092 > 1,65734 (T-

Tabel) dengan nilai probability sebesar 0,002 < 0,05 dengan nilai estimate sebesar

0,295. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis pengolahan data penelitan yang telah dilakukan, maka

peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Hasil pengolahan data berdasarkan output AMOS versi 22 diketahui bahwa

variabel motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai

CR sebesar 1,959 dengan signifikansi 0,05 dan nilai estimasi sebesar 0,762.

Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan

dengan nilai CR sebesar 3,104 dengan signifikansi sebesar 0,002 dan nilai

estimasi sebesar 0,488. Variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap

kinerja karyawan dengan nilai CR sebesar 3,092 pada taraf signifikansi 0,002 dan

nilai estimasi sebesar 0,295. Selain itu, pada hasil output pengujian hipotesis juga

diketahui bahwa variabel budaya organisasi dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap kepuasan kerja, hal tersebut diketahui berdasarkan nilai CR yang

melebihi nilai T-Tabel dan taraf signifikansi lebih dari 0,05.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel motivasi mempunyai

pengaruh yang lebih besar dalam peningkatan kinerja karyawan, hal tersebut

diketahui beradasarkan nilai estimasi tertinggi pada hubungan antara variabel

motivasi dengan kinerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 0,762 sedangkan

Page 14: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

10

variabel budaya organisasi menempatkan posisi pada urutan kedua, dimana nilai

estimasi pada budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,488.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil wawancara dengan pihak UKM

kampung batik Laweyan, sebaiknya pihak UKM dalam melakukan upaya

peningkatan kinerja karyawan harus memperhatikan nilai budaya organisasi dan

motivasi. Hal tersebut sebagai upaya dalam memahami karakteristik karyawan

yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain itu, apabila budaya organisasi

dan motivasi dapat diterapkan dengan baik, maka karyawan akan menjadi lebih

responsif dalam menghadapi berbagai persaingan pasar sehingga karyawan

menjadi inovatif dan kreatif dalam menghasilkan produk batik yang berkualitas.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa kesimpulan yang telah diperoleh dengan menggunakan

pemodelan Structural Equation Modelling (SEM) pada software AMOS, maka

peneliti dapat memberikan saran kepada UKM Batik Kampung Laweyan sebagai

berikut:

Sebaiknya pemilik UKM batik meningkatkan motivasi kerja karyawan, hal

tersebut dapat diketahui berdasarkan hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada karyawan batik. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, maka penting bagi UKM batik untuk dapat meningkatkan

motivasi kerja karyawan, misalnya dengan memberikan jam istirahat yang cukup

bagi pekerja agar tidak kelelahan dan stres saat bekerja, memberikan fasilitas

pekerjaan yang baik sehingga karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja,

menghargai pendapat karyawan, pemilik UKM mengadakan kegiatan yang dapat

membentuk rasa kekeluargaan, dan memberikan bonus berupa peningkatan gaji

karyawan bagi karyawan yang mempunyai kreativitas dalam meningkatkan

pekerjaannya.

Sebaiknya pemilik UKM memperhatikan nilai budaya organisasi sebagai

bahan pertimbangan dalam melakukan peningkatan kinerja karyawan. Apabila

budaya organisasi dapat dipahami dengan baik oleh karyawan sehingga budaya

yang dimiliki UKM menjadi kuat, maka hal tersebut akan berdampak pada kinerja

karyawan menjadi optimal. Adapun hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan

Page 15: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

11

melakukan training kepada karyawan mengenai pentingnya memahami budaya

organisasi dan melakukan interaksi langsung terhadap karyawan untuk

memudahkan dalam penyampaian mengenai budaya organisasi.

Sebaiknya pemilik UKM batik juga meningkatkan variabel kepuasan kerja

untuk dapat meningkatkan hasil kinerja karyawan batik. Hal tersebut dapat

diketahui berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan. Adapun cara yang

dapat dilakukan pihak UKM terhadap karyawan, misalnya dengan memberikan

kebebasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kreativitas atau

caranya sendiri, dalam melakukan pengambilan keputusan atau kebijaksanaan

selalu melibatkan karyawan, memberikan kebebasan karyawan dalam berpendapat

sehingga pemimpin dapat mengetahui keluhan karyawan dalam bekerja, dan

memberikan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan secara berkala untuk

mengetahui standar karyawan tersebut dalam bekerja sehingga karyawan akan

meningkatkan kinerjanya berdasarkan hasil penilaian kinerjanya.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah (2015) Pengantar Manajemen. Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Anis, Muchlison. (2018) “Faktor Budaya Dan Alih Teknologi Pada Industri Batik

Dalam Kerangka Ergonomi Makro,” Prosiding IENACO 2018, hal. 106–110.

Tersedia pada: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/9765.

Arianty, Nel. (2014) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai,”

Jurnal Manajemen dan Bisnis, 14(2), hal. 144–150.

Bougie, Uma Sekaran dan Roger. (2017) Metode Penelitian untuk Bisnis. Enam.

Diedit oleh Anita Nur Hanifah. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Chatab, Nevizond. (2007) Profil Budaya Organisasi Mendiagnosis Budaya dan

Merangsang Perubahannya. Pertama. Bandung: ALFABETA.

Ferdinand, Augusty. (2002) Structural Equation Modelling Dalam Penelitian

Manajemen Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis

Magister & Disertasi Doktor. Kedua. Semarang: BP-UNDIP.

Gudono (2015) Analisis Data Multivariat. Keempat. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta.

Page 16: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

12

Husnan, Heidjrachman Ranupandojo dan Suad. (1988) Manajemen Personalia.

Empat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Idris, Irwan dan Adiyta. (2014) “Analisis Structural Equation Modelling Dan

Terapannya,” Teknosains, 8(2), hal. 137–151.

Kaswan (2017) Psikologi Industri dan Organisasi: Mengembangkan Perilaku

Produktif dan Mewujudkan Kesejahteraan Pegawai di Tempat Kerja. Kesatu.

Bandung: ALFABETA.

Koesmono, H. Teman. (2005) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi

Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri

Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur,” Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, 7(2), hal. 162–179.

Laras, Tri Saputri, Achmad Fudholi dan Sumarni. (2014) “Pengaruh Motivasi

Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan,” Jurnal

Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 4(1), hal. 63–68.

Muhajir, Ilyas. (2014) “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya

Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja

Karyawan (Studi Pada PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang

Semarang),” Jurnal sains pemasaran indonesia, XIII(3), hal. 334–349.

Mulyadi, Deddy. (2015) Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan.

Pertama. Diedit oleh Deddy Supriyadi dan Muhammad Nur Affandi.

Bandung: ALFABETA.

Ömer, F. dan Göknur, E. (2014) “Effect of Leadership Style on Perceived

Organizational Performance and Innovation  : The Role of Transformational

Leadership beyond the Impact of Transactional Leadership -An Application

among Turkish SME ’ s-,” 150, hal. 881–889. doi:

10.1016/j.sbspro.2014.09.097.

Priansa, Donni Juni. (2014) Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Pertama. Diedit oleh Agus Garnida. Bandung: ALFABETA.

Rachman, Taufiq. (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Cetakan Pe. Diedit oleh Risman Sikumbang. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ratnawati, Chaterina Melina Taurisa dan Intan. (2012) “Analisis Pengaruh

Page 17: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

13

Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional

Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul

Kaligawe Semarang),” Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 19(2), hal. 170–187.

Rendy, Wiratama Tartika, Hamidah Nayati Utami dan Muhammad Djudi

Mukzam. (2017) “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Pada Karyawan PT. Toyota Auto 2000 Sukun-Malang),” Jurnal

Administrasi Bisnis, 45(1).

Riana, Ida Bagus Gede Surya Diputra dan I Gede. (2014) “Pengaruh Budaya

Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada

Hard Rock Hotel Bali,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5,

hal. 276–288.

Rivai, Veithzal. (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan

Dari Teori ke Praktek. Cetakan Kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen. (1996) Perilaku Organisasi Konsep, Kotroversi, Aplikasi.

Pertama. Diedit oleh Triyana Iskandarsyah. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Robbins, Stephen dan Coulter, Mary. (2010) Manajemen. Sepuluh. Diedit oleh

Suryadi Saat dan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga.

Sani, Achmad dan Masyhuri Machfudz. (2010) Metodologi Riset Manajemen

Sumberdaya Manusia. Cetakan Pertama. Malang: UIN-MALIKI PRESS.

Sarwono, Jonathan. (2013) Statistik Multivariat Aplikasi Untuk Riset Skripsi.

Pertama. Diedit oleh Nikodemus. Yogyakarta: Andi.

Sarwono, Jonathan dan Umi Narimawati. (2007) Structural Equation Model SEM

dalam Riset Ekonomi: Menggunakan LISREL. Pertama. Yogyakarta: Gaya

Media.

Sulastri, Eritha Saladin Ghalib dan Taharuddin. (2017) “Pengaruh Budaya

Organisasi , Motivasi , Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT .

PLN ( Persero ) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan,” Jurnal Bisnis

dan Pembangunan, 6(1).

Susanty, Aries dan Baskoro, Sigit Wahyu. (2001) “Pengaruh Motivasi Kerja Dan

Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD Semarang),”

Page 18: ANALISIS BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI ...eprints.ums.ac.id/65814/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfantara budaya organisasi dengan motivasi dengan nilai estimasi sebesar 0,06 dan hubungan

14

Jurnal Teknik Industri Undip, 7(2), hal. 77–84.

Sustomo, Slamet dan Abuzar Asra. (2014) Pengantar Statistika II Panduan Bagi

Pengajar dan Mahasiswa. Cetakan Pe. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sutanto, Aftoni. (2016) “Strategi Meningkatkan Mutu Produk Untuk Memasuki

Pasar Internasional (Studi Pada Batik Tulis Klasik Kampung Giriloyo,

Imogiri, Bantul),” Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia, 4, hal. 87–96.

Tampubolon, Biatna Dulbert. (2007) “Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan

Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah

Menerapkan SNI 19-9001-2001,” Jurnal Standarisasi, 9(January 2007), hal.

106–115.

Waluyo, Minto. (2009) Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modelling

(Untuk Aplikasi Model Dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial

dan Manajemen). Kedua. Jakarta Barat: Indeks.

Widjojo, Florida Dessy Putri Sanuddin dan Rosa. (2013) “Pengaruh Kepuasan

Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Semen Tonasa,”

Modus, 25(2), hal. 217–231.

Wijaya, Tony. (2009) Analisis Structural Equation Modelling Menggunakan

AMOS. Pertama. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Wirawan (2007) Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian.

Pertama. Diedit oleh R. Widyaningrum. Jakarta: Salemba Empat.

Wirawan (2009) Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori,Aplikasi, dan

Penelitian. Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Wulandari, Ari. (2011) Batik Nusantara  : Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan

Industri Batik. Andi.

Yassierli dan Hardianto Iridiastati (2014) Ergonomi Suatu Pengantar. Pertama.

Diedit oleh Nia. Bandung: Remaja Rosdakarya Offiset.