pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi, …eprints.ums.ac.id/77498/1/naskah publikasi.pdf ·...

18
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, LINGKUNGANKERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAPKINERJA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS PADA DESA-DESA DIKECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : OCTABRIAN WANDA KUSUMA B 200 156 011 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

26 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI,

LINGKUNGANKERJA, DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAPKINERJA PERANGKAT DESA

(STUDI KASUS PADA DESA-DESA DIKECAMATAN JATISRONO

KABUPATEN WONOGIRI)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

OCTABRIAN WANDA KUSUMA

B 200 156 011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI,

LINGKUNGANKERJA, DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAPKINERJAPERANGKAT DESA

(Studi Kasus pada desa-desa diKecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

OCTABRIAN WANDA KUSUMA

B200156011

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen

Pembimbing

Andi Dwi Bayu Bawono, S.E.,M.Si.,Ph.D.

NIP : 195803091987031977

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI,

LINGKUNGANKERJA, DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAPKINERJAPERANGKAT DESA

(Studi Kasus pada desa-desa diKecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri)

OLEH:

OCTABRIAN WANDA KUSUMA

B200 156 011

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada tanggal ……………..

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Andi Dwi Bayu Bawono, S.E.,M.Si.,Ph.D. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. …..

(Anggota I Dewan Penguji)

3. …..

(Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Syamsudin, M.M

NIP. 131602918

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar

pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 23 Agustus 2019

Penulis

Octabrian Wanda Kusuma

B200 156 011

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

1

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, LINGKUNGAN KERJA,

DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PERANGKAT DESA (Studi Kasus

pada desa-desa di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberi bukti empiris mengenai pengaruh

kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja

perangkat desa di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Populasi dalam penelitian ini

adalah perangkat desa yang bekerja di Kecamatan Jatisrono. Teknik pengambilan sampel

yang dilakukan dalam penelitian adalah menggunakan metode teknik sampling jenuh yaitu

teknik sampling yang didasarkan dengan menggunakan seluruh populasi. Dengan menyebar

kuesioner sebanyak 159 dan yang kembali hanya 128 kuesioner. Model analisis data yang

digunakan adalah model regresi linier berganda dengan menggunakan alat uji SPSS. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja

Perangkat Kerja, sedangkan Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja

berpengaruh terhadap Kinerja Perangkat Desa.

Kata Kunci: kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, disiplin kerja dan kinerja

perangkat desa.

Abstract

This study aims to analyze and provide empirical evidence about the influence of leadership,

organizational culture, work environment, and work discipline on the performance of village

officials in Jatisrono District, Wonogiri Regency. The population in this study are village

officials working in Jatisrono District. The sampling technique used in this study is to use the

saturation sampling technique method, which is a sampling technique that is based on using

the entire population. By distributing 159 questionnaires and only 128 questionnaires

returned. The data analysis model used is multiple linear regression model using SPSS test

equipment. The results of this study indicate that Leadership has no effect on the Performance

of Work Tools, while Organizational Culture, Work Environment and Work Discipline affect

the Performance of Village Workers.

Keywords: leadership, organizational culture, work environment, work discipline and village

apparatus performance.

1. PENDAHULUAN

Kinerja adalah keberhasilan dalam sebuah organisasi selama periode tertentu dalam

melaksanakan tugas yang dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil

kerja, target atau berbagai kemungkinan lain yang telah disepakati bersama. Kinerja juga

merupakan pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan sesuai dengan

tanggungjawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin kritis pula cara berfikir masyarakat

terhadap kinerja pemerintahan. Perubahan yang semakin maju dan ketat dalam pemerintahan

sekarang ini sangat membutuhkan perubahan individu ke arah yang lebih positif. Seringkali

organisasi pemerintahan mempunyai permasalahan karena sumber daya manusia yang

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

2

menyebkan organisasi itu sendiri mengalami kegagalan. Untuk mengantisipasi kegagalan

tersebut di perlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Karena kinerja merupakan

faktor yang paling berdampak dalam pencapaian keputusan organisasi. Meskipun organisasi

tersebut memiliki kompetisi yang baik apabila tidak ada sumber daya manusia yang memadai

akan sulit maju dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah organisasi khususnya di

pemerintahan tidak bisa terlepas dari peran tenaga kerja manusia yang harus diperhatikan

segala kebutuhannya. Oleh karena itu, terdapat tuntutan pada pegawai untuk menunjukkan

kinerjanya dengan baik.

Jatisrono adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia.

Kecamatan ini berjarak sekitar 27 Km dari Ibu Kota Kabupaten Wonogiri ke arah timur, pusat

pemerintahannya berada di Desa Jatisrono. Kecamatan Jatisrono terdiri atas 15 desa dan 2

kelurahan, yaitu Gondangsari, GunungSari, Jatisari, Jatisrono, Ngrompak, Pandeyan, Pelem,

Pule, Rejosari, Sambirejo, Semen, Sidorejo, Sumberejo, Tanggulangin, Tanjungsari,

Tasikhargo, dan Watangsono. Di Kecamatan Jatisrono setiap desa memiliki perangkat desa

yang bertugas untuk mengelola wilayah tingkat desa masing-masing.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dikatakan bahwa desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

sisem pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai

sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan

kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan. Proses pembentukan sebuah desa

harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu, jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah

kerja, perangkat desa, serta sarana dan prasarana pemerintahan. Perangkat desa bagian dari

syarat pembentuk desa, sebab perangkat desa termasuk dalam unsur penyelenggara

pemerintah desa yang membantu kepala desa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

Perangkat desa memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan desa, tetapi masih ada

perangkat desa yang memiliki sumber daya manusia yang belum memenuhi.

Kepala di Kecamatan Jatisrono mengharapkan kinerja perangkat desa yang ada

disetiap desa Kecamatan Jatisrono semakin tinggi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Semakin perangkat desa mempunyai kinerja tinggi, maka hasil dari kinerja

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

3

perangkat desa akan meningkat. Maka dari itu perangkat desa dituntut untuk mampu

menyelesaikan tugas dan tanggungjawab secara efektif dan efisien.

Perangkat desa cenderung mudah stress karena sebagian waktu mereka dihabiskan

ditempat dan tugas yang sama. Oleh karena itu, pemimpin harus mempunyai banyak cara

untuk mengidentifikasi untuk meningkatkan kinerja perangkat desa misalnya dengan

memberikan pengaruh kepemimpinan yang dapat mempengaruhi perangkat desa agar mampu

bekerja secara efektif, efisien, dan dapat memotivasi pada perangkat desa, menanamkan jiwa

budaya organisasi, memberikan lingkungan kerja yang sesuai pada perangkat desa, serta

memberian disiplin kerja yang tegas dan sesuai. Maka faktor-faktor yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kinerja perangkat desa diantaranya adalah kepemimpinan, budaya

organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI,

LINGKUNGAN KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PERANGKAT DESA (Studi Kasus pada desa-desa di Kecamatan Jatisrono Kabupaten

Wonogiri)”.

2. METODE

Penelitian ini dilakukan dengan survey responden perangkat desa yang bekerja di Kecamatan

Jatisrono.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian.Model kerangka pemikiran dikembangkan untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perangkat desa di Kecamatan Jatisrono

sehingga dapat dirumuskan upaya meningkatkan kinerja perangkat desa di Kecamatan

Jatisrono. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor kepemimpinan, budaya organisasi,

lingkungan kerja, disiplin kerja. Kerangka pemikiran berfungsi sebagai alur pikir penelitian

ini sebagaimana dilihat pada Gambar 1.Populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah perangkat

desa yang bekerja di Kecamatan Jatisrono. Menurut Sugiyono (2010:116) sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel yang dipilih dari populasi

dianggap mewakili keberadaan populasi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

4

penelitian ini menggunakan metode teknik sampling jenuh yaitu teknik sampling yang

didasarkan dengan menggunakan seluruh populasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

3.1.1 Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Uji

validitas dihitung dengan menggunakan teknik korelasi dengan rumus Person Product

Moment dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang diperoleh dibandingkan dengan

angka kritis tabel korelasi pada tarif signifikansi 5%. Jika hasil perhitungan korelasi

Product Moment hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka dapat disimpulkan

bahwa pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Variabel No Item rhitung rtabel Keterangan

Kepemimpinan

(KM)

KM1 0,401 0,173 Valid

KM2 0,527 0,173 Valid

KM3 0,595 0,173 Valid

KM4 0,552 0,173 Valid

KM5 0,637 0,173 Valid

KM6 0,713 0,173 Valid

KM7 0,690 0,173 Valid

KM8 0,714 0,173 Valid

Budaya

Organisasi

(BO)

BO1 0,623 0,173 Valid

BO2 0,706 0,173 Valid

BO3 0,660 0,173 Valid

BO4 0,522 0,173 Valid

BO5 0,663 0,173 Valid

BO6 0,814 0,173 Valid

BO7 0,746 0,173 Valid

BO8 0,637 0,173 Valid

Variabel No Item rhitung rtabel Keterangan

Lingkungan

Kerja

(LK)

LK1 0,735 0,173 Valid

LK2 0,626 0,173 Valid

LK3 0,764 0,173 Valid

LK4 0,647 0,173 Valid

LK5 0,753 0,173 Valid

LK6 0,768 0,173 Valid

LK7 0,690 0,173 Valid

Disiplin Kerja

(DK)

DK1 0,731 0,173 Valid

DK2 0,766 0,173 Valid

DK3 0,798 0,173 Valid

DK4 0,798 0,173 Valid

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

5

DK5 0,689 0,173 Valid

DK6 0,700 0,173 Valid

DK7 0,642 0,173 Valid

Kinerja

Perangkat

Desa

(KPD)

KPD1 0,667 0,173 Valid

KPD2 0,773 0,173 Valid

KPD3 0,777 0,173 Valid

KPD4 0,788 0,173 Valid

KPD5 0,748 0,173 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

3.1.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi jawaban dari responden melalui

pertanyaan yang diberikan, apakah nanti dapat digunakan secara berulang pada waktu

yang berbeda. Suatu variabel dikatakan reliabelapabila memiliki nilai Cronbach Alpha

0,60.

Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas

No Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 Kepemimpinan (KM) 0,739 Reliabel

2 Budaya Organisasi (B0) 0,823 Reliabel

3 Lingkungan Kerja (LK) 0,835 Reliabel

4 Disiplin Kerja (DK) 0,855 Reliabel

5 Kinerja Perangkat Desa (KPD) 0,802 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa seluruh item

pertanyaan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel lebih dari 0,60.

3.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data memenuhi asumsi normal atau

tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S), yaitu data yang normal

ditunjukkan dengan nilai signifikasi diatas 0,05 ataun 5%. Hasil uji normalitas

ditunjukkan pada tabel IV.12 sebagai berikut:

Tabel 3.Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov p value Keterangan

Unstandardized

Residual 1,141 0,148

Data terdistribusi

normal

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikasinya (p value)

sebesar 0,148> 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

6

digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data

penelitian terdistribusi normal.

3.1.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen.

Data dapat dikatakan tidak terdapat multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,10 dan

VIF < 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel IV.13 berikut:

Tabel 4.Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Kepemimpinan 0,565 1,770 Tidak terjadi multikolinearitas

Budaya Organisasi 0,257 3,894 Tidak terjadi multikolinearitas

Lingkungan Kerja 0,439 2,276 Tidak terjadi multikolinearitas

Disiplin Kerja 0,379 2,640 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai

VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak adanya masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi

syarat analisis regresi.

3.1.5 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi berganda

terjadi ketidaksamaan varian dari observasi atau pengamatan yang satu dengan yang

lainnya. Data dikatakan tidak terdapat heterokedastisitas apabila probabilitas signifikansi

> 0,05.

Tabel 5. Hail Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig Keterangan

Kepemimpinan 0,227 Tidak terjadi heterokedastisitas

Budaya Organisasi 0,978 Tidak terjadi heterokedastisitas

Lingkungan Kerja 0,437 Tidak terjadi heterokedastisitas

Disiplin Kerja 0,731 Tidak terjadi heterokedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai

nilai signifikansinya (p value)>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak

mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis

regresi.

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

7

3.1.6 Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 6.Hasil Uji Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1,350 1,713 ,788 ,432

Total KP ,019 ,062 ,025 ,313 ,755

Total BO ,198 ,080 ,286 2,464 ,015

Total LK ,168 ,062 ,242 2,729 ,007

TotalDK ,228 ,075 ,292 3,055 ,003

R2

= 0,758 F hit = 41,449

Adjusted R2

= 0,574 F tab = 2,68

t tabel = 1,978

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Dari hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.16 dapat

diperolehpersamaan sebagai berikut:

KPD = 1,350 + 0,019 KM + 0,198BO + 0,168LK + 0,228DK + e

Berdasarkan persamaan regresi linier diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 1,350 menunjukkan bahwa apabila kepemimpinan, budaya

organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja dianggap konstan maka kinerja

perangkat desa adalah 1,350.

2) Koefisien regresi variabel kepemimpinan menunjukkan koefisien yang posistif sebesar

0,019. Hal ini berarti apabila semakin tinggi kepemimpinan, maka kinerja perangkat

desa akan meningkat. Sebaliknya, jika kepemimpinan rendah, maka kinerja perangkat

desa menurun.

3) Koefisien regresi variabel budaya organisasi menunjukkan koefisien yang posistif

sebesar 0,198. Hal ini berarti apabila semakin tinggi budaya organisasi, maka kinerja

perangkat desa akan meningkat. Sebaliknya, jika budaya organisasi semakin rendah,

maka kinerja perangkat desa menurun.

4) Koefisien regresi variabel lingkungan kerja informasi menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,168. Hal ini berarti apabila semakin tinggi lingkungan kerja, maka

kinerja perangkat desaakan meningkat. Sebaliknya, jika lingkungan kerja semakin

rendah, maka kinerja perangkat desa menurun.

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

8

5) Koefisien regresi variabel disiplin kerja menunjukkan koefisien yang positif sebesar

0,228. Hal ini berarti apabila semakin tinggi disiplin kerja, maka kinerja perangkat

desa akan meningkat. Sebaliknya, jika disiplin kerja semakin rendah, maka kinerja

perangkat desa menurun.

3.1.7 Uji Parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independensi terhadap variabel

dependen secara parsial atau individu. Untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak adalah dengan melihat tabel signifikan. Berdasarkan hasil analisis

dapat diketahui hasil uji t seperti tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.Hasil Uji T Hipotesis

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

Kepemimpinan 0,313 1,978 0,755 H1 ditolak

Budaya Organisasi 2,464 1,978 0,015 H2 diterima

Lingkungan Kerja 2,729 1,978 0,007 H3 diterima

Disiplin Kerja 3,055 1,978 0,003 H4 diterima

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

1) Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel kepemimpinan

memiliki nilai thitung< ttabel (0,313< 1,978 ) dengan tingkat signifikansi > 0,05

(0,755>0,05). Oleh karena itu, H1 ditolak, sehingga kepemimpinan tidak berpengaruh

terhadap kinerja perangkat desa.

2) Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel budaya organisasi

memiliki nilai thitung>ttabel (2,464 > 1,978) dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,015<

0,05). Oleh karena itu, H2 diterima, sehingga budaya organisasi berpengaruh terhadap

kinerja perangkat desa.

3) Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel lingkungan kerja

memiliki nilai thitung> ttabel (2,729> 1,978) dengan tingkat signifikansi <0,05 (0,007<

0,05). Oleh karena itu, H3 diterima, sehingga lingkungan kerja berpengaruh terhadap

kinerja perangkat desa.

4) Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel disiplin kerja

memiliki nilai thitung> ttabel (3,055> 1,978 dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,003<

0,05). Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja perangkat desa.

3.1.8 Uji Regresi Simultan (F-test)

Uji signifikansi simultan (uji F) bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama atau keseluruhan

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

9

terdapat variabel dependen. Hasil uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel IV.17

sebagai berikut:

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Hasil uji F diatas dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 41,449 > 268 dan nilai

signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dinyatakan fit (goodness of fit).

3.1.9 Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji kemampuan dari setiap variabel

independen dalam menerangkan variabel dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi

dapat dilihat pada kolom Adjusted R Square pada tabel berikut:

Tabel 9.Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,758 ,574 ,560 1,585

Sumber : Data primer yang diolah, 2019.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dalam tabel 9, didapatkan nilai Adjusted R

Square sebesar 0,560 atau 56%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pemahaman laporan

keuangan desa mampu dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan, kualitas pelatihan,

pemanfaatn teknologi informasi, sistem pengendalian intern dan pengalaman kerja 56%,

sedangkan sisanya sebesar 44% dipengaruhi faktor lain diluar model penelitian.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perangkat Desa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan memiliki nilai nilai thitung<

ttabel (0,313< 1,978 ) dengan tingkat signifikansi > 0,05 (0,755 > 0,05). Oleh karena itu, H1

ditolak, sehingga kepemimpinan tidak berpengaruh terhadapkinerja perangkat desa..

Dalam penelitian ini tidak adanya pengaruh antara variabel kepemimpinan terhadap

variabel kinerja disebabkan karena pemimpin tidak tegas dalam pengambilan keputusan,

Tabel 8. Hasil Uji F (Uji Signifikansi Simultan)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 416,720 4 104,180 41,449 ,000a

Residual 309,155 123 2,513

Total 725,875 127

a. Predictors: (Constant), TTL_DISKER, TTL_KEPEM, TTL_LINKER, TTL_BUDOR

b. Dependent Variable: TTL_KINER

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

10

pemimpin kurang percaya pada bawahan, pemimpin yang memiliki emosi tidak stabil dan

mudah marah, pemimpin kurang memberikan teladan bagi karyawan, pemimpin kurang

aktif di desa, pemimpin kurang peduli terhadap tugas perangkat desa, dan pemimpin

kurang bekerja sama dengan perangkat desa..

Pemimpin belum mampu menciptakan hubungan yang baik bagi para

pegawainya.Pemimpin belum mampu memberikan motivasi dan juga koordinasi yang

maksimal kepada pegawainya.Sehingga kepemimpinan harus ditingkatkan lagi, agar

selalu memberikan motivasi dan semangat dalam menjalankan pekerjaan, pemimpin harus

selalu mengkoordinasi pekerjaan yang dilakukan pegawai apakah benar atau tidak, dan

pemimpin harus lebih mendekatkan diri pada pegawai dengan berkomunikasi agar lebih

dekat dan juga nyaman dalam melakukan pekerjaan (Postuma, 2013).Kepemimpinan

merupakan bagian penting dari organisasi karena dalam kegiatannya pimpinan dapat

mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja, dan

terutama tingkat prestasi suatu organisasi (Handoko, 1997:293 dalam Anasari, 2015).

Untuk meningkatkan kinerja pemimpin harus seoptimal mungkin meningkatkan

gaya kepemimpinan demokrasi. Sehingga dapat melibatkan partisipasi perangkat desa

dalam setiap kegiatan di desa. Pemimpin yang menerima dan memperhatikan masukan

dan informasi dari perangkat desa akan menimbulkan terjalinnya hubungan yang baik.

Semakin baik hubungan antara pemimpin dan perangkat desa akan meningkatkan kinerja

perangkat desa.

Selain itu perangkat desa berasumsi bahwa kepemimpinan belum berhasil dalam

praktik membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara menegur dan

memberikan sanksi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Postuma (2013) yang

menjelaskan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

3.2.2 Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Perangkat Desa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki nilai thitung>ttabel

(2,464 > 1,978) dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,015< 0,05). Oleh karena itu, H2

diterima, sehingga budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perangkat

desa.Budaya organisasi yang positif dan kondusif dapat meningkatkan motivasi para

pegawai untuk lebih mengutamakan kepentingan organisasi.Budaya yang produktif

merupakan budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat dan tujuan organisasi

dapat tercapai. Secara tidak langsung, seseorang yang bergabung dalam sebuah organisasi

akan mengikuti kebiasaan dan budaya yang berlaku dalam organisasi tersebut. Sehingga

dalam penelitian ini budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perangkat

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

11

desa.Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widasari (2018),

Astutik (2016) yang menjelaskan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja

pegawai.

3.2.3 Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Perangkat Desa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki nilai

thitung> ttabel (2,729> 1,978) dengan tingkat signifikansi <0,05 (0,007< 0,05). Oleh karena

itu, H3 diterima, sehingga lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja perangkat

desa.Hal ini dikarenakan untuk mencapai tujuan organisasi maka harus menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman.Lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawainya dapat

meningkatkan kinerja yang lebih maksimal. Begitu juga, lingkungan kerja yang baik

adalah lingkungan yang dapat memberikan rasa aman, tentram, bersih, tidak bising, terang

dan bebas dari segala macam ancaman dan gangguan yang dapat menghambat pegawai

untuk bekerja secara optimal. Sehingga dalam penilitian ini lingkungan kerja berpengaruh

terhadap kinerja perangkat desa.Penelitian ini didukung oleh Anasari (2015) yang

menjelaskan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

3.2.4 Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Perangkat Desa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja memiliki nilai thitung>

ttabel (3,055> 1,978 dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,003< 0,05). Oleh karena itu, H4

diterima, sehingga disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.Hal ini

disebabkan karena disiplin kerja yang tinggi mampu mencapai efektivitas kerja yang

maksimal.Baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan oleh

organisasi.Dalam organisasi disiplin kerja harus selalu diterapkan agar mencapai tujuan

yang diharapkan sebagaimana mestinya. Disiplin kerja dalam pelaksanaannya harus

senantiasa dipantau, diawasi dan hal tersebut seharusnya menjadi perilaku yang baku

setiap pegawai dalam suatu organisasi khususnyauntuk meningkatkan kinerja. Penelitian

ini didukung oleh penelitian Syahida (2018) yang menjelaskan bahwa disiplin kerja

berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1) Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

2) Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

12

3) Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

4) Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat

dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian

lanjutan, yaitu:

1) Peneliti selanjutnya disarankan melakukan penyebaran kuesioner disaat ada event-

event tertentu di setiap kantor desa yang ada di Kecamatan Jatisrono Kabupaten

Wonogiri agar lebih mudah dan lengkap untuk mendapat seluruh respon dari

perangkat desa.

2) Penelitian selanjutnya diharapkan menambah metode pengumpulan data dengan

teknik wawancara, sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

3) Penelitian berikutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat

mempengaruhi kinerja perangkat desa seperti faktor pelatihan kerja, motivasi kerja,

komitmen organisasi, komunikasi, kompensasi dll.

DAFTAR PUSTAKA

Anasari, Rina Erla dan Nanik Suryani. 2015. “Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Keja,

Fasilitas Kantor Terhadap Kinerja Perangkat Desa Di Kecamatan Limpung Kabupaten

Batang”. Economic Education Analisys Journal. Vol. 4, No. 1. ISSN : 2252 – 6544.

Astutik, Mardi. 2016. “Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Pegawai Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang”. Jurnal

Bisnis, Manajemen dan Perbankan. Vol. 2, No. 2, Hal. 121-140. ISSN : 2338 – 4409.

Chandra, Leo Addy. 2013. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kuta Barat”. Journal Administrasi

Negara. Vol. 1, no. 3. ISSN : 885 – 889.

Eka, Saptiana Nata dan Ismiyati. 2015. “Pengaruh Kepemimpinan, Fasilitas Kerja, dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Kecamatan Mandiraja Kabupaten

Banjarnegara”. Economic Education Analysis Journal (EEAJ). Vol. 4, No. 2. ISSN :

2252 – 6544.

Hasmin, Ely. 2016. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor

Sekretariat Daerah (SETDA) Kota Tarakan”. Jurnal Ilmiah Bongaya (Manajemen dan

Akuntansi). No. XIX. ISSN : 1907 – 5480.

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

13

Hayati, Nur dan Sri Haryani. 2016. “Pengaruh Pelatihan, Kepemimpinan, dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan pada PD BPR Bank Jogja Yogyakarta”. Telaah Bisnis.

Vol. 17, No. 1.

Lawasa, H. Ismail. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kompetensi

Terhadap Motivasi dan Kinerja Anggota DPRD Se-Provinsi Sulawesi Tenggara”. Vol.

3, No. 4. ISSN : 2302 – 1721.

Lasmaya, S Mia. 2016. “Pengaruh Sistem Informasi SDM, Kompetensi dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship. Vol. 10,

No. 1. ISSN : 2443 – 2121.

Posuma, Christilia O. 2013. “Kompetensi, Kompensasi, dan Kepemimpinan Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Ratumbuysang Manado”. Jurnal EMBA.

Vol. 1, no. 4. ISSN : 646 – 656.

Pratama, Yosef Ferry dan Dian Wismar’ ein. 2018. “Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Business Management Analisys Journal (BMAJ).

Vol. 1, No. 1. ISSN : 2623 – 0690.

Rahmayanti, Dina dan Idham Afandi. 2014. “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,

dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Operator Welding 1

A, PT XYZ Motor). Jurnal Optimasi Sistem Industri. Vol. 13, No. 1. ISSN : 2088 –

4842.

Rukmana, Rahmat. 2016. “Dampak Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Pegawai serta Implikasinya pada Kualitas Perencanaan

Pembangunan”. Kontingensi. Vol. 4, No. 1. ISSN : 2088 – 4877.

Suzanto, Boy dan Agus Muhiban. 2013. “Pengaruh Budaya Organisasional, Disiplin Kerja,

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Aparat Kecamatan Batujajar Kabupaten

Bandung”. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship. Vol. 7, No. 1. ISSN : 2443 –

0633.

Syahida, Nur dan Nanik Suryani. 2018. “ Pengruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Fisik,

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perangkat Desa”. Economic Education Analisys

Journal. Vol. 7, No. 2. ISSN : 2252 – 6544.

Widasari, Kadek Indah dan I.G.A.M Asri Dwija Putri. 2018. “Pengaruh Good Governance

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Penyelenggara Pemerintah Desa

Di Kabupaten Badung. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vo. 22, No. 2. ISSN

: 2302 – 8556.

Yuliantini, Putu Ayu dkk. 2017. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Motivasi dan

Lingkungan Kerja pada Komitmen Organisasi dan Implikasinya pada Kinerja

Pengurus Barang”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol. 6. No.

10. ISSN : 2337 – 3067.

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, …eprints.ums.ac.id/77498/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 8. 27. · kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja

14

Yusuf, Yusni Hervy dan Nuraini. 2018. “Pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi, dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Komunikasi, Informatika

dan Persandian Aceh”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4, No. 2. ISSN :2579 –

5635.

PERATURAN

Republik Indonesia. 2004. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah.

Republik Indonesia. 2014. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah

Daerah.

Republik Indonesia. 2014. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.