rengkak ronggeng · 2020. 9. 3. · 5 kata pengantar assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

33
1 RENGKAK RONGGENG Oleh Nurhabibah Sabandiah NIM:1511539011 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S1 TARI JURUSAN TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA GASAL 2019/2020

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

1

RENGKAK RONGGENG

Oleh

Nurhabibah Sabandiah

NIM:1511539011

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S1 TARI

JURUSAN TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

GASAL 2019/2020

Page 2: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

2

RENGKAK RONGGENG

Oleh

Nurhabibah Sabandiah

NIM:1511539011

Tugas Akhir Ini Diajukan Kepada Dewan Penguji

Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mengakhiri Jenjang Studi Sarjana S1

Dalam Bidang Tari

Gasal 2019/2020

Page 3: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

3

Page 4: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana

di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau terdapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam kepustakaan.

Yogyakarta, 8 Januari 2020

Penulis,

Nurhabibah Sabandiah

1511539011

Page 5: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

5

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya, sehingga saya dapat

menyelesaikan karya tari Rengkak Ronggeng beserta skripsi tari sesuai target yang

diharapkan. Karya tari beserta Skripsi tari ini dibuat guna mendapatkan gelar

sarjana tari, dalam kompetensi penciptaan tari, di jurusan Tari Fakultas Seni

Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Proses karya ini banyak sekali hambatan dan kendala yang dirasakan,

tetapi dengan dukungan, doa, kerja keras dan kesabaran dari berbagai pihak yang

membantu dan akhirnya karya tari ini berjalan dengan baik berkat bantuan dan

dukungan dari pihak-pihak yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan

pikiran untuk dapat mewujudkan karya tari ini.

Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung karya tari ini, yaitu

kepada :

1. Bapak Dindin Heryadi, M.Sn selaku pembimbing I yang selalu

meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan tentunya selalu sabar dalam

memberikan bimbingan, nasihat, semangat serta dorongan agar terus

berkembang sehingga timbul semangat dalam proses pengkaryaan tugas

akhir ini.

Page 6: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

6

2. Ibu Dra. Erlina Pantja Sulistijaningtijas, M.Hum selaku dosen

pembimbing II yang selalu meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan

tentunya selalu sabar dalam memberikan bimbingan, nasihat, semangat

serta dorongan agar terus berkembang sehingga timbul semangat dalam

proses pengkaryaan tugas akhir ini.

3. Dr. Martinus Miroto, M.F.A selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, ilmu yang bermanfaat dan telah meluangkan waktu, tenaga serta

pikiran dalam proses pengkaryaan tugas akhir ini.

4. Ibu Dr. Rina Martiara, M.Hum selaku dosen wali selama menjalani studi

dari awal masuk kuliah yang memberikan masukan dan arahan mengenai

perkuliahan, sehingga saya bisa sampai sejauh ini.

5. Ibu Dra. Supriyanti, M.Hum selaku Ketua Jurusan Tari yang telah banyak

membantu selama proses studi.

6. Seluruh Dosen Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni

Indonesia Yogyakarta yang telah banyak memberikan ilmu serta

pengalaman berharga selama menjalani studi.

7. Seluruh karyawan Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni

Indonesia Yogyakarta yang telah memberikan waktu serta membantu

dalam hal peminjaman dan persiapan fasilitas yang dibutuhkan.

8. Bapak Agus Rahmat dan Ibu Enung Nurtoyibah, orang tua tercinta yang

tidak pernah lelah, berhenti dalam mememberikan dorongan dan dukungan

utama baik secara moril maupun materil demi kelancaran studi ini. (Hatur

nuhun ayah mamah, nuhun sagala-galana. Dede sayang kalian).

Page 7: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

7

9. Para Pemusik, Andria, Ganjar, Panji, Salim, Candita, Roby, mamah RR,

Salim, A Iyan dan Yopi selaku kordinator latihan selama proses jarak jauh,

yang sudah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk berproses

bersama.

10. Para penari, Ifa, Fatma, Febby, Ariesta, Venny, Tiko, Niken, Tiyul,

Anggita, Muhklis dan Ibet yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga,

pikiran demi terciptanya karya tari ini. Tanpa kehadiran kalian karya ini

bukannlah apa-apa.

11. Kepada Teh Cucu Ayu, Umi Rina, Teh Ikok, Abah Karawang, Ridwan Ea,

yang telah memberikan ilmu dan sudah mau memberikan nasehat, berbagi

pengalaman, meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk bergabung dalam

karya tari ini.

12. Cak Eko , yang sudah rela untuk meluangkan waktu dari latihan sampai

hari pementasan untuk membantu penata cahaya dalam karya tari ini.

13. Om Cahyo, Zico, Pebri, Fadil, yang sudah meluangkan waktu, pikiran dan

tenaga demi terciptanya setting yang diinginkan terwujud.

14. Vio Wijaya yang sudah merelakan waktunya dalam pembuatan dan

perombakan notasi musik.

15. Rendy Bayo dan Candita Ebed, kakak yang paling baik dan selalu setia

memberikan semangat, mendengarkan curhatan, keluhan, meluangkan

waktu untuk mengingatkan segala hal. (Aa makasih atas semua yang

kalian berikan dan terimaksih sampai saat ini kalian selalu menjadi kakak,

sahabat dan segalanya buat dede, dede sayang kalian).

Page 8: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

8

16. Dio, Zul, Abeng, Agung, yang telah membantu dalam penulisan skripsi

ini, saling bertukar pikiran dan saling mensuport satu sama lain, sukses

buat kalian semua dan akhirnya kita bisa wisuda bareng.

17. Fadhil Mahfudh, sahabat yang paling baik yang selalu mensuport, selalu

ada saat saya membutuhkan dan selalu memberikan nasehat. Maaf bila

dalam berproses ini dirimulah sasaran amarah yang keluar akibat

kepanikan yang ada pada diri saya. Dibalik itu saya berterimakasih atas

kesabaran dan dukungan yang sudah diberikan.

18. Bima, Razan, Ibnu dan Mahmudi yang selalu mendengarkan curhatanku,

ngeluh, sedih, nangis dan selalu meluangkan waktu untuk saya. Saya

berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada kalian.

19. Teman-teman seperjuangan yang sedang menjalankan tugas akhir bersama

Lilis, Putri, Nada, Krisna, Widi dan Astika yang sering menghibur satu

sama lain dan saling bertukar fikiran.

20. Mak Fuad dan mbak Tika yang telah bersedia untuk direpotkan dalam

membantu pembuatan rias dan busana karya tari ini. Terimakasih atas ide

yang sangat membantu untuk berkembangnya konsep kostum yang saya

inginkan.

21. A Gigin selaku kakak yang senantiasa mendukung saya dalam proses

pengkaryaan karya tari ini.

22. Ulfa, Ajeng, Shindy, Poppy dan Mimi Tami yang sudah menjadi ibu

kesejahteraan perut para penari dan pemusik. Tanpa kalian perut kami

Page 9: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

9

selalu mendemo oleh cacing yang nakal. Maaf atas kerepotan yang sering

saya buat. Terimakasih ceu haji.

23. Terimakasih kepada team dokumentasi Fadhil, Bima, Ibnu, Mahmudi,

Ricard, Razan yang selalu berbagi waktu untuk datang mengabadikan

momen-momen latihan, seleksi, sampai hari pementasan. Tanpa kalian

karya ini hampa.

24. Teman-teman Genjot Kawel, terimakasih sudah menjadi keluarga,

terimakasih juga atas semangat seperjuangan diberikan selama ini. Momen

dan pengalaman yang sudah kita ukir akan selalu saya kenang dalam hati,

ingatan dan sanubari saya. Untuk keluargaku terimakasih atas segala hal

yang pernah kita susun selama kita disini. Aku sayang kalian.

25. Hand Production yang telah memberikan bantuan untuk

menyelenggarakan proses ujian tugas akhir ini. Tenaga dan semangat

kalian luar biasa.

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selagi kita masih bisa dan mau

berusaha apapun yang kalian inginkan akan terwujud. Hidup adalah Misteri.

Yogyakarta, 8 Januari 2020

Penulis

Nurhabibah Sabandiah

1511539011

Page 10: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

10

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………...…………. iii

LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………...……. iv

LEMBAR RINGKASAN ………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vi

DAFTAR ISI ………………………………………………...…………………. xi

DAFTAR GAMBAR ……………………..……….………………………..… xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………..…………………… xv

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………….....…… 1

B. Rumusan Ide Penciptaan ………………………………………….... 13

C. Tujuan dan Manfaat ………………………………………..………. 14

D. Tinjauan Sumber …………………………………………..……….. 15

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN ………………………………...…………. 20

A. Kerangka Dasar Pemikiran …………………………………..…….. 20

B. Konsep Dasar Tari ………………………………………….……… 21

1. Rangsang Tari …………………………………………….……. 22

2. Tema Tari ………………………………………………….....… 22

3. Judul Tari ………………………………………………….…… 23

4. Bentuk dan Cara Ungkap ……………………………………..... 23

C. Konsep Garap Tari …………………………………………….…… 27

1. Gerak Tari ………...………………...……………………….… 28

2. Penari …………………………………………………………... 28

3. Iringan Tari …………………………...…………………...…… 29

4. Rias dan Busana …………………………………………..……. 33

5. Pemanggungan ………………………………………….……… 33

a. Setting …………………………………………………….... 34

b. Ruang Tari ……………………………………………….… 35

c. Area Lokasi Pementasan …………………………………... 35

Page 11: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

11

BAB III. PROSES PENGGARAPAN KOREOGRAFI ……………….....… 37

A. Metode Penciptaan …………………………….…………………… 37

1. Eksplorasi ……………………………………………...……….. 37

2. Improvisasi ………………………………………………..……. 39

3. Komposisi …………………………………………..………….. 40

4. Evaluasi ……………………………………….……….……….. 41

B. Tahap Penciptaan ………………………………………………....... 42

1. Proses Penciptaan Tahap Awal ……………………………..….. 42

a. Penentuan Ide dan Tema Penciptaan…………………….…. 42

b. Pemilihan dan Penentuan Penari ………………………….... 44

c. Pencarian dan Penentuan Properti ………..…..…..………… 46

d. Penentuan dan Pemilihan Penata Iringan …………..………. 46

e. Pemilihan Rias dan Busana ………………………..……….. 47

f. Proses Studio Penata Tari …………………………...……… 47

2. Proses Kerja Tahap Lanjut …………………………...………… 48

a. Proses Studio Penata dengan Penari ………………...……... 48

b. Proses Penata Tari dan Penata Iringan …………...………… 54

c. Proses Penata Tari dan Penata Busana ……………...……… 56

d. Proses Penata Tari dan Penata Artistik ………………......… 57

e. Proses Penulisan Skripsi …………………………..……….. 57

C. Evaluasi ………………………………………………..…………… 57

1. Evaluasi Penari …………………………...…………………….. 57

2. Evaluasi Penata Iringan ……………………...…………………. 58

3. Evaluasi Koreografi ..…………………………………..………. 59

BAB IV. LAPORAN HASIL PENCIPTAAN ……………………………….. 60

A. Urutan Penyajian Tari …………………………..………………….. 60

1. Introduksi …………………………………..…………………... 60

2. Adegan I ……………………………………..…………………. 61

3. Adegan II …………………………...…………………………... 62

4. Adegan III ………………………………………..…………….. 63

5. Adegan IV ………………………………………..…………….. 64

6. Ending ………………………………………………..………… 67

B. Deskripsi Gerak ………………………………...…………………... 67

BAB V. PENUTUP ………………………………………...………………….. 73

A. Kesimpulan ……………………………………………………..….. 73

B. Saran ………………………………………..……………………… 74

DAFTAR SUMBER ACUAN ………………………………………………… 76

LAMPIRAN …………………………………………………...………………. 79

Page 12: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

12

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Peta Jawa Barat mengenalkan Subang dan Karawang yang

bertitik dibagian utara Jawa Barat …………………………..........1

Gambar 2 Ronggeng Bajidor yang sedang asik bercanda dan saling

menertawakan bajidor yang sedang beraksi ………………...…… 3

Gambar 3 Ronggeng Bajidoran gaya Karawang yang sedang menari dan

mengeluarkan gaya atau ciri khas masing-masing ………………. 4

Gambar 4 Pementasan Ibing Pencak perguruan Sekar Mimitan Pasir Pogor

Kab. Bandung …………………………………………...……… 10

Gambar 5 Rias Korektif putri cantik ……………………………………….. 33

Gambar 6 Rias dan Kostum penari putra ………………………………….. 34

Gambar 7 Setting panggung yang menggunakan oncor dan kain berwarna

merah dan kuning ……………………………………………..... 35

Gamabr 8 Penari laki-laki dalam mencari gerak ibing pencak …………….. 38

Gambar 9 Eksplorasi penari perempuan dalam mencari kenyamanan gerak

geol, gitek dan goyang ………………………………………….. 39

Gambar 10 Gerak adegan 3 yang sudah dikomposisikan dan diterapkan

kepada penari …………………………………………………… 41

Gambar 11 Pada saat penata memberikan materi baru pada penari dan

menentukan hitungan …………………………………………… 51

Gambar 12 Pada saat penata memberikan materi dan memberikan gambaran

ekspresi seorang bajidor ……...………………………………… 53

Gambar 13 Pemusik sedang rekaman musik yang sudah dibuat sebelumnya. 55

Gambar 14 Pose pemusik memainkan musik dan memperhatikan hitungan

pada saat latihan ……………………………………………...… 56

Gambar 15 Pose penari putra yang sedang ibing pencak pada adegan I ….… 62

Gambar 16 Pose Penari Perempuan yang sedang ritual …………………….. 63

Gambar 17 Pose ketujuh penari saat mulai adegan III dari arah belakang

backdrop ………………………………………………..………. 64

Gambar 18 Pose ketujuh penari pada saat melakukan gerak salam untuk

mempersilahkan bajidor …………………………………...…… 65

Page 13: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

13

Gambar 19 Gerak Gibrig Taktak ……………………………………………. 67

Gambar 20 Gerak Jedag …………………………………………………….. 68

Gambar 21 Gerak Geol ……………………………………………………… 69

Gambar 22 Gerak Gitek ……………………...……………………………... 70

Gambar 23 Gerak Goyang …………………………………………………... 71

Gambar 24 Bersama Kedua Orang Tua sebelum pementasan …………….. 119

Gambar 25 Bersama keluarga sebelum melaksanakan pementasan ……...... 119

Gambar 26 Penata bersama pemusik sebelum melaksanakan pementasan ... 120

Gambar 27 Penata bersama penari sebelum melaksanakan pementasan ….. 120

Gambar 28 Penata bersama tim dokumentasi sebelum melaksanakan

pementasan ……………………………….…………………… 121

Gambar 29 Penata bersama seluruh Pendukung karya Rengkak Ronggeng

sebelum pementasan ……………….………………………….. 121

Gambar 30 Penata bersama Dosen Pembimbing I setelah pementasan …… 122

Gambar 31 Bersama keluarga angkatan Seni Tari 2015 “Genjot Kawel”

setelah pementasan ……………………………………………. 122

Page 14: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

14

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran I Pola Lantai ……………………………………………………. 80

Lampiran II Sinopsis Karya Rengkak Ronggeng …………...……………… 101

Lampiran III Pendukung Karya Rengkak Ronggeng ………………………... 102

Lampiran IV Jadwal Kegiatan ………………………………………………. 104

Lampiran V Leaflet ………………………………………………………… 106

Lampiran VI Tiket dan Co Card ………………………….…………………. 107

Lampiran VII Poster ……………………………………………….…………. 108

Lampiran VIII Pembiyaan Karya Tari Rengkak Ronggeng ………….………... 109

Lampiran XI Lighting Plot dan Masterplan …………………………………. 110

Lampiran X Kartu Bimbingan ……………………………………………… 120

Lampiran XI Foto Sebelum dan Sesudah Pementasan ……………………… 121

Lampiran XII Notasi Karya Rengkak Ronggeng ............................................... 125

Page 15: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki bentuk

kesenian yang beragam. Ada bentuk kesenian sejenis dengan kesenian di

daerah lain, ada juga yang hanya terdapat di Jawa Barat yang menunjukan

keunikan dan ciri khas tersendiri. Kenyataan tersebut didukung pendapat Edi

Sedyawati bahwa seni tumbuh dalam lingkungan-lingkungan etnik yang

berbeda pula.1 Kekayaan dan keunikan bentuk-bentuk kesenian tidak jarang

dijadikan sebagai sumber penciptaan baru oleh para seniman tari maupun

seniman musik tradisi.

Gambar 1: Peta Jawa Barat mengenalkan Subang dan Karawang yang bertitik

dibagian utara Jawa Barat. (Dokumentasi: Dodo Rihanto,2019)

Karawang dan Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat

yang memiliki bentuk kesenian yang beragam. Frekuensi pemanggungan

1 Edi Sedyawati.Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Seri Ensi No. 4 Jakarta: Sinar Harpan,

1981:52

Page 16: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

16

kesenian di Karawang lebih tinggi karena sebagian besar masyarakatnya

ketika menyelenggarakan pesta perkawinan atau khitanan umumnya

diramaikan dengan acara hiburan seperti mengundang grup kesenian.

Kesenian tradisi yang masih populer sampai sekarang diantaranya: topeng

banjet, kliningan bajidoran, atau kliningan jaipongan, reog, sandiwara,

tanjidor, pencak silat, wayang golek, calung, degung, dan sisingaan.2

Dari beberapa bentuk kesenian yang masih hidup di Karawang seperti

disebutkan di atas, terdapat salah satu bentuk kesenian yang belakangan ini

berkembang pesat serta kelompoknya menjamur di mana-mana. Bentuk

kesenian tersebut adalah kliningan-bajidoran atau kliningan-jaipongan, yang

lebih dikenal masyarakat Priangan dengan sebutan bajidoran. Jenis kesenian

ini termasuk jenis kesenian rakyat yang memiliki fungsi utama sebagai seni

hiburan, sajiannya bersifat dinamis dengan lantunan musik dan tarian yang

gemulai dari seorang ronggeng yang menggambarkan keceriaan.3 Dalam

kesenian bajidoran terdapat peran penting di dalamnya yaitu seorang penari

bajidoran atau sering disebut Ronggeng bajidor.

2 Een Herdiani Bajidoran di Karawang Kontinuitas dan Perubahan, Bandung: Hasta

Wahana, 2003:13 3 Ayip Rosidi Ciri-ciri Manusia dan Kebudayaan Sunda, Jakarta: Girimukti Pasaka

1984:130

Page 17: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

17

Gambar 2: Ronggeng Bajidor yang sedang asik bercanda dan saling

menertawakan bajidor yang sedang beraksi

(Dokumentasi: Nurhabibah Sabandiah, ISBI Bandung September 2019)

Kata Ronggeng berasal dari kata renggana, yang berarti wanita, dan

ronggeng adalah wanita-wanita pujaan yang mempunyai peranan sebagai

penghibur.4 Ronggeng berarti tari tradisional dengan penari utama wanita

yang sangat centil, lincah, dan pandai menggoda. Bajidor berarti para

penikmat jaipongan yang sangat fanatik dengan kesenian Jaipong. Dengan

senang hati mereka menunjukkan kebolehan mereka dalam hal ngabajidor

atau bisa dikatakan menari dengan gaya mereka sendiri yang diiringi tepakan

kendang. Selain karena hobi mereka akan kesenian jaipong, ngabajidor adalah

suatu bentuk eksistensi dan status sosial seseorang di masyarakat, karena

sinden akan dengan senang hati terus memanggil nama bajidor untuk nyawer.

Bajidor juga sangat lihai menari Jaipong dengan diiringi oleh musik gamelan.

Bajidor biasanya ditarikan oleh penari laki-laki. Walau terkadang ada juga

4Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ronggeng Gunung Sebuah Kesenian Rakyat

di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Direktorat Jendral Kebudayaan, 1981/1982:5

Page 18: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

18

wanita tetapi sebagian besar bajidor adalah seorang laki-laki. Gerak-gerak

yang biasanya digunakan oleh bajidor ini adalah perpaduan antara ketuk tilu

dan pencak silat.

Gambar 3: Ronggeng Bajidoran gaya Karawang yang sedang menari dan

mengeluarkan gaya atau ciri khas masing-masing.

(Dokumentasi: Nurhabibah Sabandiah, ISBI Bandung September 2019).

Dalam sejarahnya, kesenian Ronggeng Bajidor lebih dikenal di

kawasan pantura (pantai utara Jawa Barat). Seperti pada buku Endang

Caturwati yang berjudul Perempuan dan Ronggeng, Raffles mengatakan

Ronggeng tidak ada bedanya dengan pelacur, dan menurut Spiler Ronggeng

hanya memikirkan uang dengan imbalan yang besar, menguras uang para

lelaki hingga bangkrut habis-habisan, serta perusak rumah tangga orang.5

Awal kemunculan bajidoran diduga dipelopori oleh mantan penari

laki-laki atau para penggemar ketuk tilu yang dahulu dikenal dengan istilah

pamogoran. Lama-kelamaan istilah pamogoran menghilang seiring dengan

5 Endang Caturwati Perempuan dan Ronggeng, Bandung: Pusat Kajian Lintas Budaya,

2006:4

Page 19: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

19

berubahnya minat masyarakat Karawang terhadap seni ketuk tilu. Kemudian

muncul bajidoran yang memiliki kesamaan dalam beberapa hal dengan ketuk

tilu, terutama lagu-lagu maupun pola gerak yang digunakan adalah pola ketuk

tiluan. Dalam bajidoran muncul istilah baru untuk para penggemarnya atau

penari laki-laki yaitu bajidor yang dianggap sebagai transformasi dari

pamogoran.

Bajidor adalah sebutan bagi orang Subang yang suka bajidoran, dalam

arti mereka yang aktif dan ikut terjun di dalamnya. Diperkirakan pengertian

bajidor muncul dari pendekatan kesenian ianggap sebagai transformasi dari

pamogoran. banjet, tanji dan bodor (karena di dalam bajidoran terdapat

lawakan). Hal itu terbukti dari tari-tarian yang diungkapkan oleh para bajidor

itu mengundang gerak-gerak humor yang sering dilakukan oleh tokoh bajidor.

Di dalam masyarakat Karawang, istilah bajidor memilik arti atau

memiliki konotasi yang negatif bahwa bajidor akronim dari barisan jiwa

doraka artinya jajaran orang-orang durhaka, karena menurut ceritanya pada

zaman dahulu para bajidor itu umumnya memiliki tingkah laku kurang baik

seperti halnya pamogoran pada masa ramainya ketuk tilu. Hal itu

kemungkinan besar ditinjau dari tingkah laku para bajidor yang sering

melakukan perkelahian karena memperebutkan sinden dan ronggeng, mabuk-

mabukan, berkencan dengan ronggeng, menghambur-hamburkan uang dan

Page 20: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

20

lain sebagainya. Akronim lain dari bajidor adalah abah haji ngador yang

artinya bapak haji yang suka keluyuran.6

Bajidoran dapat bertahan hidup dan sangat berkembang, terutama

setelah munculnya jaipongan. Hal tersebut dapat terjadi karena jaipongan

berpengaruh besar terhadap bajidoran dan sangat populer di kalangan

masyarakat. Di samping itu masuknya pengaruh jaipongan menambah variasi

pada bentuk gerak maupun bentuk tabuhan bajidoran. Dalam

perkembangannya saat ini bajidoran mengikuti selera massa. Pada akhirnya

bajidoran harus merelakan untuk dibumbui dengan sajian irama dangdut,

sehingga tidak heran bila unsur dangdut sangat mempengaruhi bajidoran.

Kesenian Ronggeng bajidor memiliki beberapa gaya, antara lain gaya

Karawang dan Subang. Gaya Karawang berasal dari kesenian ketuk tilu dan

pencak silat pada taun 1916-an di Karawang Jawa Barat dengan memiliki ciri

khas gerak lebih tajam pada pola-pola Pencak Silat atau lebih kepada gerak

gerak beladiri yang tidak berpola. Pada awalnya kesenian bajidoran gaya

karawangan lebih spesifik dilakukan oleh laki-laki yang sering dikenal bajidor

atau pamogor seperti penjelasan di atas.

Gaya Subang berasal dari kesenian ketuk tilu, jaipongan dan doger

dengan memiliki ciri khas lebih tajam pada gerak geol, goyang dan gitek yang

dipadukan dengan gerak Jaipongan berirama dan berpola. Pada awalnya

6Een Herdiani, Bajidoran dan Karawang Kontinuitas dan Perubahan, Bandung:Hasta

Wahana, 2003:22

Page 21: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

21

kesenian Bajidoran di daerah Subang Jawa Barat itu sendiri berasal dari acara

pesta rakyat yang sering dilaksanakan setelah panen. Pesta panen di daerah

Subang Jawa Barat dilakukan di pinggir pantai dengan diawali upacara adat

lalu membawa sesajen dan bahan-bahan hasil panen yang akan dihanyutkan ke

tengah laut bagian Selatan. Setelah upacara selesai disitulah acara pesta rakyat

dimulai yang diawali oleh Ronggeng tersebut, lalu banyak petani-petani

nyawer pada saat ronggeng menari. Pada zaman dahulu jaban atau sering di

kenal nyawer menyimbolkan bahwa petani berbagi hasil kepada masyarakat

sekitar, akan tetapi semakin berkembangnya zaman pesta rakyat semakin

tenggelam. Pada akhirnya rangkaian dari pesta rakyat itu sendiri berubah

menjadi kesenian Bajidoran dan akhirnya jaban atau nyawer menjadi hal yang

negatif.7

Kesenian Ronggeng bajidor masuk ke dalam genre tari rakyat Ketuk

Tilu. Genre tari rakyat adalah tarian yang tumbuh dan berkembang di

kalangan rakyat. Jenis tarian rakyat berkembang menurut letak geografis

daerah tersebut, seperti daerah pegunungan, dan daerah pesisir. Ketuk Tilu

memiliki kekhasan dalam gerakan seorang ronggeng seperti geol, gitek, dan

goyang. Karakter tari rakyat yang khas membedakannya dengan tari genre

lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Rusliana:

“hal ini dapat membedakan bentuk dan dinamika tarian. Karakter tari

rakyat pada umumnya adalah gerak-gerak spontanitas, yang berbekal

pada empirik masing-masing. Penamaan tarian ditari rakyat

kebanyakan mengambil dari nama lagu-lagu tradisi ketuk tilu, seperti

7 Wawancara bersama Cucu Ayu 23 Juli 2019, diijinkan dikutip

Page 22: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

22

Polostomo, Gaplék, Cikeruhan, Érang, Géboy, Bardin, dll. Struktur

tarian rakyat terdiri dari tiga bagian yaitu Bagian I biasa disebut

dengan arang-arang bubuka/nyorong, bagian II yaitu isi lagu misalnya

polostomo naék géboy, atau gaplék saja, dan diakhiri dengan arang-

arang panutup.”8

Ketuk tilu telah lama dikenal oleh masyarakat luas, khususnya

masyarakat Bandung dan sekitarnya. Pada mulanya ketuk tilu tumbuh dan

berkembang di tengah-tengah masyarakat pedesaan di Jawa Barat, tetapi lama

kelamaan banyak dikenal dan digemari oleh seluruh masyarakat.

Ketuk tilu adalah suatu bentuk kesenian yang di dalamnya merupakan

perpaduan antara gerak, lagu dan iringan. Nama ketuk tilu diambil dari suatu

unit waditranya yang terdiri dari tiga buah ketuk sebagai waditra baku yang

dilengkapi dengan rebab, kendang, kecrek dan sebuah gong besar. Para

penabuh ketuk tilu juga terdiri dari tiga orang, seorang memegang ketuk,

kecrek dan gong, dan yang lainnya masing-masing memegang kendang dan

rebab.

Ketuk tilu telah ada di Jawa Barat sekitar pertengahan abad ke-19.

Terbukti pada tahun 1914 rombongan ketuk tilu yang dipimpin oleh Abah

Madroi diundang mengisi acara peresmian rumah penjara Sukamiskin, pesta

peresmian jembatan Cisanggarung, peresmian pasar Ujungberung, pasar

Cicadas dan acara-acara lainnya.9 Dalam perkembanganya, ketuk tilu hidup

subur dan menyebar ke berbagai penjuru Jawa Barat, sehingga memunculkan

keragaman sekaligus keragaman dalam beberapa hal. Di beberapa daerah

8 Iyus Rusliana, Kompilasi Istilah Tari Sunda, Bandung: LPBB, 2009:55

9 Yoyo Yohana, Tari Rakyat Ketuk Tilu, dalam buku kawit. Buletin Kebudayan Jawa

Barat No. 24, Bandung: Proyek Peningkatan Kebudayaan Jawa Barat, 1979:35-36

Page 23: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

23

muncul bentuk kesenian yang hampir sama. Baik itu mengenai fungsi maupun

bentuk pertunjukannya, akan tetapi penamaannya berbeda dengan ketuk tilu.

Di daerah Karawang terdapat dombret, bajidoran. Setelah jaipongan populer

di masyarakat, yaitu sekitar tahun 1980-an, masyarakat Karawang lebih

cenderung menggunakan istilah jaipongan untuk menyebut kesenian kliningan

bajidoran. Di daerah Subang terdapat kliningan bajidoran, dombret, belentuk

ngapung, dan doger.10

Dalam kesenian bajidor juga terdapat gerak gerak pencak silat atau

ibing pencak pada gaya Karawang. Ibing pencak memang berasal dari Jawa

Barat. Secara harfiah ibing pencak dapat diterjemahkan menjadi tari pencak.

Tapi para tokoh pencak silat di Jawa Barat kurang setuju jika ibing pencak

disebut tari pencak, karena kata tari cenderung menitik beratkan pada unsur

tarinya, yaitu suatu seni yang menampilkan keindahan gerak meskipun

geraknya diambil dari unsur-unsur pencak silat. Sedangkan ibing pencak lebih

menitik beratkan pada unsur pencak silat , yaitu gerak yang memiliki fungsi

serang bela atau lebih kepada bela diri, walau tidak di sangka didalamnya juga

mengandung unsur-unsur keindahan.

Seni ibing pencak tumbuh subur berkembang di perguruan pencak

silat, bukan di aliran asalnya. Sebagai contoh, aliran Cikalong tidak mengenal

ibing pencak, tetapi Gan Didi Muhtadi salah seorang tokoh menpo Cikalong

dari pasar baru Cianjur, melalui perguruannya Pusaka Siliwangi

10

Een Herdiani, Bajidoran di Karawang Kontinuitas dan Perubahan, Bandung:Hasta

Wahana, 2003:15

Page 24: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

24

mengembangkan ibing pencak sehingga Gan Didi lebih dikenal sebagi guru

ibing pencak dari pada guru maenpo. Ibing pencak sebenarnya adalah

rangkaian jurus kejadian yang disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi

unsur estetika tanpa meninggalkan makna serang bela dalam setiap geraknya.

Ibing pencak yang baik harus dapat menggambarkan suatu bentuk teknik

perkelahian seolah-olah pesilat tersebut sedang berhadapan dengan lawannya.

Gambar 4: Pementasan Ibing Pencak perguruan Sekar Mimitan Pasir

Pogor Kab. Bandung. (Dokumentasi: Badoel MW,2017)

Dalam ibing pencak terdapat jurus-jurus pencak silat, namun

sebenarnya jenis jurus yang digunakan dalam ibing pencak adalah gerak dasar,

jurus dasar, jurus inti dan jurus kajadian. Akan tetapi gerak-gerak jurus

tersebut dimainkan sesuai dinamika musik kendang dan mengikuti patokan

gong atau dalam bahasa sunda sering dikatakan goong.

Sikap dan gerakan dalam pencak silat sebagai bela diri dilakukan

untuk melindungi diri dan menyerang, sedangkan dalam ibing pencak yang

bersikap dan gerak dilakukan untuk kenikmatan penari yang bergerak

mengikuti irama karawitan dan untuk kenikmatan yang menonton ibing

Page 25: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

25

pencak. Mudah dipahami jika memiliki perbedaan-perbedaan. Pada umumnya

sikap dan gerakan dalam ibing pencak lebih terbuka, lebih distilasi dan

dilakukan dalam irama yang metrikal.

Dalam ibing pencak di Jawa Barat terdapat pola koreografi yang

umum, yaitu:

1. Bagian pertama: tepak dua atau paleredan, lebih memperlihatkan

unsur keindahan.

2. Bagian kedua: tepak tilu atau golempang, memperlihatkan teknik

serang bela yang masih terikat pada ketukan irama.

3. Bagian ketiga: padungdung, disini pesilat berimprovisasi secara bebas

seseuai dengan imajinasinya ketika itu.

Berdasarkan koreografi itu, ibing pencak adalah salah satu jenis

kesenian yang kaya segi kreatifitasnya karena masing-masing perguruan

memiliki gerakan ibing pencak yang berbeda walaupun berpatokan pada irama

yang sama. Koreografi bagian pertama biasanya sangat kental dengan jurus-

jurus yang berasal dari aliran Cimande, karena sifat geraknya lebih terbuka

sehingga cocok dibawakan dengan tempo yang lambat. Koreografi bagian

kedua lebih banyak bersumber pada aliran Cikalong, Sabandar dan Sera,

karena bersifat lebih mengikuti irama musik karawitan atau tepakan Kendang

yang mengalun mengikuti tempo gerak lebih kencang atau cepat. Koreografi

bagian ketiga memperlihatkan jurus kajadian atau jurus aplikasi yang

memperlihatkan teknik-teknik serang pola yang dilakukan dengan kecepatan

Page 26: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

26

yang sebenarnya dan yang pada awalnya perkembangannya bersifat

improvisasi. Namun saat ini irama padungdung pun bisa diisi dengan gerakan

yang telah ditentukan sebelumnya.

Penulis memiliki pengalaman empiris dalam menari bajidor dan

menari pencak silat atau ibing pencak, yang menjadikan rasa ingin tahu lebih

dalam lagi tentang seorang ronggeng dalam bajidoran. Hal ini yang menjadi

dasar ketertarikan pada ronggeng untuk dijadikan sumber atau ide penciptaan

karya tari. Konsep penciptaan karya tari ini adalah tentang karakter dari

seorang ronggeng yang centil, lincah dan genit, dan demi memenuhi

kebutuhan hidupnya ia mempertahankan profesinya sebagai ronggeng, karena

zaman dahulu dimata masyarakat seorang ronggeng dinilai negatif. Pada

garapan karya tari ini penata menggambungkan dua gaya kesenian Bajidor

yaitu gaya Karawang dan gaya Subang dalam aspek gerak gitek, goyang, geol

dan gerak ibing pencak .

Dari paparan ini, maka dapat dikatakan ada rangsang tari yang dapat

dijadikan landasan karya tari yaitu rangsang kinestestik. Rangsang kinestetik

berkait dengan penetapan motif gerak geol, gitek, goyang dan ibing pencak.

Salah satu gerak tari ketuk tilu dan gerak ibing pencak sebagai motif dasar.

Karya tari ini diciptakan dalam bentuk koreografi kelompok dengan sembilan

orang penari yaitu tujuh penari perempuan yang menggambarkan sosok penari

ronggeng dan dua penari laki-laki yang menggambarkan sebagai bajidor.

Akan tetapi ada satu penari perempuan menjadi satu tokoh utama yang

Page 27: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

27

menggambarkan seorang ronggeng yang dapat memikat perhatian di antara

penari ronggeng yang lain dan menjadi rebutan bajidor.

Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan beberapa pertanyaan

kreatif untuk diwujudkan dalam karya antara lain:

1. Bagaimana mengembangkan motif pada tari Ketuk Tilu ( geol, gitek

dan goyang) dan Ibing Pencak ?

2. Bagaimana mengkomposisikan hasil eksplorasi gerak motif geol, gitek,

goyang dan Ibing Pencak menjadi sebuah koreografi kelompok ?

3. Bagaimana memvisualkan sosok penari ronggeng yang biasa

diperebutkan oleh bajidor ?

B. Rumusan Ide Penciptaan

Pertanyaan kreatif di atas menghantarkan pada sebuah rumusan ide

penciptaan karya tari yaitu menciptakan koreografi kelompok yang

memanfaatkan hasil pengembangan motif geol, gitek dan goyang untuk

mempresentasikan kosep karakter ronggeng itu sendiri. Tipe tari dramatik

untuk memvisualkan karakteristik ronggeng yang lincah, centil dan genit,

serta menemukan sebuah teknik geol, gitek dan goyang yang berbeda dari

tradisinya. Pengembangan teknik, pengembangan gerak, pengembangan ritme

gerak dikombinasikan untuk membentuk kesatuan motif gerak dalam karya

tari berjudul RENGKAK RONGGENG.

Page 28: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

28

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan koreografi ini adalah:

a. Menciptakan koreografi yang mengembangkan motif dari gerak

geol, gitek dan goyang yang terdapat pada Ketuk Tilu dan Ibing

Pencak, sebagai salah satu bentuk kebudayaan Sunda.

b. Memvisualkan sosok ronggeng yang biasa diperebutkan oleh

bajidor.

c. Memvisualkan sosok bajidor atau pamogoran yang gagah.

d. Menciptakan karya tari yang bersumber dari tari rakyat.

e. Memperkenalkan kesenian bajidoran dan Ibing Pencak.

f. Membuat koreografi baru yang berpijak pada perpaduan beberapa

gerak dasar Ketuk Tilu dan Ibing Pencak.

2. Manfaat koreografi ini adalah:

a. Memberikan pengalaman baru kepada penata dan penari dalam hal

mengenal dan menarikan gerak-gerak tari Sunda atau ketuk tilu.

b. Mendeskripsikan landasan teori koreografi ke dalam koreografi

tradisi untuk menguatkan hadirnya karya tari yang baru.

c. Menambah wawasan dan pengalaman dalam proses penciptaan

karya tari ini.

d. Dapat menginterpretasikan makna tentang seorang ronggeng

bajidor yang melekat pada diri masyarakat Jawa Barat khususnya

daerah Karawang dan Subang.

Page 29: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

29

e. Masyarakat luar dapat mengetahui tentang kesenian Bajidoran dan

ronggeng yang berasal dari Jawa Barat.

D. Tinjauan Sumber

Menciptakan sebuah karya tari seorang penata tari membutuhkan

landasan-landasan ataupun tinjauan yang dapat menjadi rangsangan awal

ataupun ide dalam menciptakan karya tari. Tinjauan tersebut dapat berupa

sumber pustaka, sumber karya, dan sumber wawancara. Sumber dalam karya

tari ini diantaranya:

1. Sumber Tertulis

Buku yang berjudul Kompilasi Istilah Tari Sunda oleh Iyus Rusliana

membahas tentang Genre tari rakyat dalam membedakan bentuk dan dinamika

tarian, karakter tari rakyat dan sejarah tari rakyat Ketuk Tilu. Tari Rakyat

Ketuk Tilu memiliki kekhasan dalam gerakan seorang ronggeng seperti geol,

gitek, dan goyang. Manfaat pada buku Iyus Rusliana pada penulis ialah

mengenalkan tentang apa tari rakyat lebih dalam dan mengenalkan sosok-

sosok seniman jaman dahulu yang berperan penting pada tari rakyat. Buku ini

juga menjelaskan asal-usul tari ketuk tilu ditemukan.

Buku yang berjudul Ronggeng Gunung Sebuah Kesenian Rakyat di

Kabupaten Ciamis yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, membahas tentang Ronggeng. Manfaat buku ini adalah

mengenal sosok ronggeng itu sendiri kepada penulis dan memahami siapakah

Page 30: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

30

sosok ronggeng tersebut. Dalam pembuatan karya tari ini buku yang berjudul

Ronggeng Gunung Kesenian Rakyat di Kabupaten Ciamis menjelaskan bahwa

ronggeng itu berbeda-beda tidak semua sama dalam hal sifat maupun sikap

ronggeng itu sendiri.

Buku yang berjudul Perempuan dan Ronggeng oleh Endang Caturwati

Dalam sejarahnya kesenian Ronggeng Bajidor lebih dikenal di kawasan

pantura (pantai utara Jawa Barat). Manfaat buku ini adalah memperlihatkan

bahwa pandangan masyarakat terhadap ronggeng bajidor sangat negatif.

Dalam penciptaan karya tari ini membutuhkan referensi sosok ronggeng yang

genit dan lincah, buku ini lah yang menjelaskan bagaimana sosok ronggeng

yang genit dan lincah pada saat menari sembari menggoda sang bajidor.

Buku yang berjudul Koreografi Bentuk - Teknik – Isi oleh Y

Sumandiyo Hadi. Buku ini menjelaskan tentang teknik penari, bentuk dari

sebuah karya, dan isi atau makna yang ada didalamnya. Penata sangat terbantu

dengan meninjau buku tersebut karena sangat memudahkan penata dalam

proses koreografi. Buku tulisan Y Sumandiyo lainnya juga sangat membantu

penata dalam mengolah tata ruang imajinatif untuk karya ini yakni buku yang

berjudul Koreografi Ruang Prosenium. Buku tersebut memudahkan penata

memahami tentang koreografi yang akan ditunjukan dalam ruang prosenium.

Buku yang berjudul Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Hal-hal

yang sangat mendasar dalam penciptaan koreografi kelompok dijelaskan

dalam buku ini, diantaranya pertimbangan jumlah penari, jenis kelamin dan

Page 31: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

31

postur, aspek ruang, wujud kesatuan kelompok di dalam aspek ruang dan

waktu, hingga proses penggarapan koreografi kelompok. Banyak aspek dalam

buku tersebut yang berguna untuk memeberi wawasan tentang koreografi

kelompok. Teori yang ada di dalam buku ini menjadi acuan untuk penentuan

komposisi kelompok.

Buku yang berjudul Tari Di Tatar Sunda oleh Endang Caturwati. Buku

ini menjelaskan tari Sunda dan peristilahannya, terutama bagaimana tari itu

terbentuk sebagai ekspresi kreatif senimannya, sehingga dapat dijadikan

sumber penciptaan tari dengan latar belakang tari Sunda.

Buku yang berjudul Bajidoran Di Karawang Kontinuitas Dan

Perubahan oleh Een Herdiani. Buku ini menjelaskan bagaimana awal

munculnya bajidoran di tanah Sunda terutama di daerah Karawang. Penata

sangat terbantu dengan meninjau buku tersebut karena komponen mendukung

dalam kesenian tersebut, serta ada beberapa ragam gerak yang terdapat di

dalamnya seperti gerak geol, gitek, goyang dan gerak gerak pencak silat dasar

beladiri yang menjadi gerak motif dalam ibing pencak. Bahasan tersebut

membantu penata sebagai sumber referensi data.

2. Sumber Lisan

Cucu ayu, 32 tahun, seorang Ronggeng Bajidor berkediaman di Jalan

Otista Rt 26/95 No 263 Sukamulya Kec. Subang Kab. Subang Jawa Barat,

sudah berkecimpung secara aktif dalam dunia tari sejak beliau lulus SMA,

Page 32: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

32

beliau mempunya ciri khas dalam menari bajidor dalam gerak yang selalu

tajam pada bagian pinggul dan selalu menjadi penari yang membuka acara

bajidoran tersebut. Beliau memiliki karater tersendiri saat menggunakan

kostum dan sanggul yang berbeda dengan ronggeng bajidor lainnya, Beliau

juga yang menjadi inspirasi penata dalam membuat karya tari ini.

Abah Karawang, 69 tahun, seorang Seniman sekaligus penerus pendiri

atau pimpinan grup bajidoran di daerah Karawang Jawa Barat. Beliau adalah

penerus turunan ke tiga dalam memimpin grup bajidoran di daerah Karawang.

Beliau sudah berkecimpung secara aktif dalam dunia kesenian bajidoran sejak

beliau masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Pada saat itu Beliau hanya ikut

bersama almarhum bapaknya yang pada saat itu Beliau hanya sebagai

penikmat atau penonton kesenian tersebut dan akhirnya Beliau mengikuti

jejak almarhum sampai saat ini. Beliau juga seorang bajidor atau pamogor

yang sudah dikenal oleh masyarakat karena jurus beliau yang mempunyai ciri

khas lebih keras dan memiliki karakter tersendiri pada saat melakukan

mencug. Beliau juga yang menjadi inspirasi dan menjadi narasumber penata

dalam membuat karya tari ini.

3. Tinjauan Audiovisual

Video tari yang berjudul Tari Gaplek dengan Penari Rizky Oktaviani

Purnomo (2018), Tari Gaplek ini diciptakan oleh seniman yang berasal dari

Jawa Barat yaitu Mas Nanu Munajar Dahlan atau sering dikenal Mas Nanu

Muda. Tari Gaplek memiliki ide penciptaan yang hampir sama yaitu

Page 33: RENGKAK RONGGENG · 2020. 9. 3. · 5 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

33

pengolahan dan pengembangan esensi dan motif gerak dasar tari rakyat. Karya

tari ini mengambil kehidupan seorang ronggeng. Pengolahan gerak dan desain

kostum yang menjadi keunikan bagi karya tari ini.

Video Kesenian Bajidoran grup Giler Kameumeut (2018), pada saat

pementasan acara hari 17 agustus di Subang Jawa Barat. Dengan memiliki 9

ronggeng , salah satu penari Giler Kameumeut yaitu Cucu Ayu.