rencana_strategi_bisnis_puskesmas.doc
TRANSCRIPT
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat
oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Lubuk Buaya
sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Padang juga harus memiliki RSB sebagai syarat
agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis
yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh
kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan
dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan
keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas menjadi
BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan puskesmas secara
leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi puskesmas itu
sendiri. Diharapkan Puskesmas akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan
bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen
RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen
perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja.
B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
1. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
3. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
4. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
1
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
C. Pengertian dan Ruang Lingkup
Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa
layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,
mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur
hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder
(pihak terkait) Puskesmas.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015,
yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit
pelayanan yang ada.
D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus
yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas
perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut
kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut
kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki
fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus
tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.
Kedudukan RSB di antara seluruh proses manajemen kinerja dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
E. Metodologi
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen
yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh
komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan
dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu
strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal
2
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya.
Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke
mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun
dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat yang menyediakan
bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana organisasi mencapai
kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara komprehensif memandang
pada empat perspektif meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Keuangan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationship sehingga
masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai. Adapun kaitan masing-
masing perspektif dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Perspektif Pelanggan.
Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di mata pelanggan. Pelanggan
mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari berbagai sisi: waktu, kualitas,
kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh
pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian pada akhirnya akan
menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi
pelanggan, semakin baik pula nilai puskesmas di mata pelanggan.
2) Perspektif Proses Bisnis Internal.
Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan seperti apa puskesmas akan lebih
baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi
manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan.
3) Perspektif Keuangan.
Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh pemerintah daerah
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam mengelola keuangan.
Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi pemerintah daerah menyadari
bahwa setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin baik puskesmas di mata
pemerintah daerah, semakin aman puskesmas memperoleh sumber pembiayaan.
3
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dapat bertahan dan mampu
berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.
Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang berarti
seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut.
4
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
BAB II
PROFIL PUSKESMAS LUBUK BUAYA
A. Sejarah Puskesmas Lubuk Buaya
Puskesmas Lubuk Buaya adalah Puskesmas yang terletak di Jl. Adinegoro KM 15
Kecamatan Koto Tangah. Puskesmas Lubuk Buaya didirikan pada Tahun 1976 dan pada
waktu berdirinya Puskesmas Lubuk Buaya adalah berupa Puskesmas Rawatan dengan
wilayah kerja 13 kelurahan, dan pada waktu itu Puskesmas Pembantu berjumlah 6 masih
merupakan bagian dari Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya
Namun dengan seiringnya perkembangan Kota Padang Pada Tahun 1980 Puskesmas
Lubuk Buaya ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Induk dengan wilayah kerja :
a. Kelurahan Lubuk Buaya
b. Kelurahan Batang Kabung Ganting
c. Kelurahan Pasia Nan Tigo
d. Kelurahan Bungo Pasang
e. Kelurahan Parupuak Tabing
f. Kelurahan Dadok Tunggul Hitam
g. Kelurahan Padang Sarai
Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas Lubuk
Buaya mempunyai 7 Puskesmas Pembantu Yaitu :
a. Pustu Gantiang (didirikan Tahun 1986)
b. Pustu Bungo Pasang( didirikan Tahun 2003)
c. Pustu Pasia Nan Tigo (didirikan Tahun 1992)
d. Pustu Tabing (didirikan Tahun 1988)5
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
e. Pustu Tunggul Hitam (didirikan Tahun 2007)
f. Pustu Pasir Putih (didirikan Tahun 2008)
g. Pustu Padang Sarai (didirikan Tahun 1997)
Namun Pada Tahun 2012 Terjadi lagi Pemekaran Wilayah di Kota Padang dan
Puskesmas Lubuk Buaya juga terkena imbas dari pemekaran wilayah tersebut sehingga
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya hingga saat ini adalah :
a. Kelurahan Lubuk Buaya
b. Kelurahan Batang Kabung Ganting
c. Kelurahan Pasia Nan Tigo
d. Kelurahan Bungo Pasang
e. Kelurahan Parupuak Tabing
f. Kelurahan Dadok Tunggul Hitam
Puskesmas Lubuk Buaya masih mempunyai 7 Pustu yaitu :
a. Pustu Gantiang (didirikan Tahun 1986)
b. Pustu Bungo Pasang( didirikan Tahun 2003)
c. Pustu Pasia Nan Tigo (didirikan Tahun 1992)
d. Pustu Tabing (didirikan Tahun 1988)
e. Pustu Tunggul Hitam (didirikan Tahun 2007)
f. Pustu Pasir Putih (didirikan Tahun 2008)
g. Pustu Batang Kabung Ganting (Qatar) (didirikan Tahun 2015)
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas Lubuk Buaya mempunyai enam
Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yaitu :
a. Poskeskel Kelurahan Lubuk Buaya
b. Poskeskel Batang Kabung Ganting
c. Poskeskel Kelurahan Pasia Nan Tigo
d. Poskeskel Kelurahan Bungo Pasang
e. Poskeskel Kelurahan Parupuak Tabing
6
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
f. Poskeskel Kelurahan Dadok Tunggul Hitam
PIMPINAN
Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas Lubuk Buaya telah beberapa
kali berganti pemimpin Adapun pemimpin tersebut adalah :
a. Dr.Sosialisman Tahun 1976 s/d 1982
b. Dr.Sumiati Tahun 1982 s/d 1986
c. Dr.Nuraini Naeljidun Tahun 1986 s/d 1990
d. Dr.Raflir Rasul Tahun 1990 s/d 1994
e. Dr.Chandra Adilla Tahun 1994 s/d 1995
f. Dr.Syamsul Hayati Tahun 1995 s/d 1999
g. Drg.Darius Tahun 1999 s/d 2005
h. Dr.H.Azizri Bustari Tahun 2005 s/d 2011
i. Dr.Srikurnia Yati Tahun 2011 s/d sekarang
Puskesmas Lubuk Buaya didirikan diatas tanah seluas ….m2 dengan luas bangunan
.... m2. Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan
keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) Kegiatan yang direncanakan adalah
kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Lubuk Buaya yaitu
1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA)7
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan Indra (Mata dan telinga)
3. Kesehatan Usia Lanjut
4. Kesehatan Kerja
5. Kesehatan Olah Raga
6. Pembinaan pengobatan tradisional
7. Laboratorium sederhana
8. Penyuluhan obat
9. Rekam Medik
10. Kesehatan Haji
11. Kesehatan gigi dan Mulut
12. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
13. IGD
14. Klinik Bersalin
15. Akupressure
Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung puskesmas.
B. Aspek Legal
Organisasi puskesmas ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang
Nomor ....Tahun...... tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis
daerah Kota Padang.
Sesuai SK Walikota Padang no .. tahun ..... tertanggal ... bln.... th..... tentang
penetapan puskesmas induk dan puskesmas pembantu.
Sebagai puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor
... tahun ..... tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di Puskesmas Kota Padang. Tapi sejak
dikeluarkannya SK Walikota no ... / /..... pelayanan di puskesmas dilakukan secara gratis.
8
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
C. Lokasi Bisnis
Puskesmas Lubuk Buaya terletak di Jalan Adinegoro KM 15, yang termasuk dalam
wilayah Kelurahan Lubuk Buaya Kota Padang. Lalu lintas utama di daerah tersebut terdapat
di jalan Adinegoro yang terletak di depan puskesmas. Yang merupakan lalu lintas 2 arah
yaitu dari Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya, dengan intensitas pemakaian tinggi.
LUAS WILAYAH PUSKESMAS LUBUK BUAYA
Luas wilayah puskesmas 59,31KM yang tersebar di enam kelurahan dengan rata-rata
kepadatan penduduk sebesar 695 jiwa / Ha
.LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS....
No Kelurahan Luas wilayah/
Ha
Jumlah
penduduk
Jumlah
KK
Kepadatan
penduduk /
Ha
Ket
1
2
3
4
5
6
Lubuk Buaya
Batang Kabung
Ganting
Pasia Nan Tigo
Bungo Pasang
Parupuk Tabing
Tunggul Hitam
19.312
14.230
14.230
15.246
22.361
16.263
JUMLAH Ha 101.643
Pada tahun 2014 ini jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas 101.643 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga ...... KK.
Adapun jejaring Puskesmas Lubuk Buaya kecamatan Koto Tangah :
a. Puskesmas Lubuk Buaya adalah Puskesmas induk dan mempunyai tujuh
Puskesmas Pembantu yaitu :
Puskesmas Pembantu Batang Kabung Ganting
Puskesmas Pembantu Pasia Nan Tigo
Puskesmas Pembantu Bungo Pasang
Puskesmas Pembantu Pasir Putih
9
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Puskesmas Pembantu Parupuk Tabing
Puskesmas Pembantu Tunggul Hitam
b. Pos kesehatan kelurahan ( POSKESKEL )
Pos Kesehatan Kelurahan Lubuk Buaya
Pos Kesehatan Kelurahan Batang Kabung Ganting
Pos Kesehatan Kelurahan Pasia Nan Tigo
Pos Kesehatan Kelurahan Bungo Pasang
Pos Kesehatan Kelurahan Parupuk Tabing
Pos Kesehatan Kelurahan Tunggul Hitam
c. Pos pelayanan terpadu ( POSYANDU )
Posyandu Balita
Kelurahan Lubuk Buaya : Bougenvil I-XII
Kelurahan Batang Kabung Ganting : Melati I-IX
Kelurahan Pasia Nan Tigo : Bahari I-X
Kelurahan Bungo Pasang : Tulip I-XIV
Kelurahan Parupuk Tabing : Teratai I-XV
Kelurahan Tunggul Hitam : Merpati I-XII
Posyandu lansia
Posyandu Al Amin Kelurahan Lubuk Buaya
Posyandu Al Ikram Kelurahan Batang Kabung Ganting
Posyandu Darul Sadikin Kelurahan Batang kabung Ganting
Posyandu Nur Anissa Kelurahan Pasia Nan Tigo
Posyandu Al Muhajirin kelurahan Bungo Pasang
Posyandu Darussalam Kelurahan Bungo Pasang
Posyandu Baitul Akbar Kelurahan Bungo Pasang
Poysandu Al Fallah Kelurahan Bungo Pasang10
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Posyandu Nurul Huda Kelurahan Parupuk Tabing
Posyandu Nurul Ikhsan Kelurahan Tunggul Hitam
D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang berdasarkan data BPS Kota
Padang tahun 2014 sebesar .....% . Untuk menaikkan IPM sebagai indikator keberhasilan
pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kota Padang bertekat membenahi kebijakan
maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menerapkan Puskesmas Lubuk Buaya dari PPK
BLUD bertahap menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah) penuh pada tahun 2015. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta
masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di
samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi
pemerintah daerah. Apabila prestasi puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta,
maka hal itu menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam menjalankan misinya.
Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha
nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan
sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan
teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk
memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan
keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan
biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal.
11
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir
Puskesmas Lubuk Buaya adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di wilayah
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Namun demikian derajat kesehatan masyarakat masih
di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia.
Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah
meningkatkan peran puskesmas. Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik
yang mendukung maupun yang menghambat. Setidaknya rumah puskesmas lebih
diuntungkan, karena sebagian anggaran belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi
pemerintah, hampir seratus persen infrastruktur dan belanja pegawai yang sebagian besar
PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD.
Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat
mewakili penilaian pada masing-masing perspektif BSC. Kerangka indikator kinerja yang
digunakan dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya
yang lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat
disajikan dalam masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses penyusunan
program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan.
Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan
sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan
bisnis terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada
Puskesmas Lubuk Buaya maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal
sebagai berikut:
1.Analisis Lingkungan Internal
1.1 Perspektif Pelanggan
12
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari
perilaku pelanggan. Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku
pelanggan, yaitu:
a. Customer Acquisition.
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana "pasien baru"
menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun
terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata kunjungan
pasien baru mencapai ........% per tahun dengan jumlah kunjungan tertinggi pada
tahun ..... mencapai ...% Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tahun Pasien Baru Total Pasien %
2012
2013
2014
Rata-rata
b. Customer Loyality.
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas
mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan jasa
layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir rata-rata ...;...%
dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun ..... sebesar .......% dan
tertinggi pada tahun ...... sebesar .....%. .
Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tahun Pasien Lama Total Pasien %
2012
2013
2014
Rata-rata
c. Keluhan Pasien.
13
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap
layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang tersedia hanya pada
tahun ......
Survei tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada tahun ...... dengan
menyediakan layanan keluhan pelanggan baik melalui kotak saran, surat kabar,
maupun layanan pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan Desember ...., terdapat ...
keluhan dari pasien dan seluruhnya (.....%) telah direspon dan dapat diselesaikan
dengan baik. Selain itu, pihak manajemen secara mandiri telah melakukan survei
mutu pelayanan dengan metode sampling terhadap ... pasien. Hasil survey tersebut
menyimpulkan bahwa mutu pelayanan Puskesmas .... masih belum baik.
Dari ketiga indikator berkenaan dengan perspektif pelanggan menunjukkan indikasi
yang masih belum menguntungkan posisi puskesmas.
1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal
Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari
tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas mutu pelayanan (quality of
services).
a. Quality Of Services
Kualitas mutu layanan puskesmas mengacu pada SPM
Rincian lengkap bisa diliat di table lampiran.
Tahun Evaluasi kinerja
2012 %
2013 %
2014 %
Rata-rata %
Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of service
menunjukkan kinerja yang sangat baik, yaitu sesuai dengan standar nasional. Dengan
demikian Puskesmas Lubuk Buaya dapat memberikan mutu pelayanan seperti
harapan masyarakat.
1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
14
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran, dibutuhkan upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya
pelayanan utamanya dari aspek sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam
perspektif ini terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu:
a. Penyediaan Sumber Daya Manusia
Puskesmas Lubuk Buaya senantiasa menempatkan sumber daya manusia pada
posisi sentral dalam pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM
merupakan salah satu kunci sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang
berkualitas bagi masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber
daya manusia, baik kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh.
Puskesmas Lubuk Buaya memiliki tujuh puskesmas pembantu sebagai upaya
untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan membantu
pelaksanaan program menuju tercapainya visi dan misi puskesmas.
Kegiatan Pengelolaan SDM
Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi manajemen;
Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan pembinaan
karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment. Pengembangan SDM
diprioritaskan pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan
terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi
terhadap puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan,
maka berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja
manajemen operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan
sistem informasi manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta
mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi.
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di Puskesmas
Lubuk Buaya tahun 2014 adalah sebagai berikut
DATA : KEPEGAWAIAN PUSKESMAS LUBUK BUAYA
No Nama Pendidikan Jabatan/ Program
1 dr.Srikurnia Yati S1 Kedokteran Ka.Pusk.Lb.Buaya
2 Darmayanti SKM S1 FKM Ka.TU Pusk.Lb.buaya
15
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
3 Yurdalena,SKM S1 FKM TU .Pusk.Lb.Buaya
4 Metrizal,SH S1 Hukum TU.Pusk.Lb.Buaya
5 Leza Nora,Am.KG DIII Perawat Gigi PUMC dan Perawat Gigi
6 Eliya Munir,S.SiT DIV Kesling Bendahara JKN dan
Pelaksana Sanitarian
7 Vebi Valentina D DIII Gizi Bendahara BOK dan
Pelaksana Gizi
8 Aisyah SMA Juru Pungut dan
fungsional Umum
9
10
11
12
DATA : KEPEGAWAIAN PUSTU .....
No Nama Jabatan Status
1 Ka.Pustu PNS
2 D3 Kebidanan PNS
3 Pekarya PNS
Dari data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar ,...%
dan terkecil adalah Sarjana sebesar ..% yaitu dokter gigi maupun umum
Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini .... %
tenaga di Puskesmas adalah PNS.
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan
kualitas SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas sehingga memiliki
daya ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi
biaya pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2014 Puskesmas telah memberikan
kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga
perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
16
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Sedangkan penyelenggaraan pelatihan, seminar dan workshop baik internal
maupun eksternal meningkat sebesar dibandingkan dengan penyelenggaraan pada
tahun ......, yaitu dari .... kali penyelenggaraan di tahun ..... menjadi .... kali
penyelenggaraan di tahun ...., dengan jumlah SDM terlatih meningkat Perkembangan
ini tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas
pada tahun-tahun selanjutnya
b. Pengembangan Infrastruktur
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
lainnya adalah kondisi infrastruktur puskesmas Dalam menilai kondisi infrastruktur
digunakan dua indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan
peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3)
kondisi peralatan pada layanan rawat jalan, penunjang medis, dan non medis.
Sedangkan ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan standar minimum luas
ruangan pada layanan rawat jalan, , penunjang medis, dan non medis.
Kondisi ketersediaan peralatan tahun 2008 dibandingkan dengan standar
minimum digambarkan dalam tabel berikut:
Layanan Kelengkapan Alat Alat di Kalibrasi Kondisi
Alat
Rawat Jalan 70% 80%
Penunjang Medis 75% 80%
Non Medis - - -
Rata-rata 72.5% 80%
Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai ....% dari standar
minimum yang harus ada.Kalibrasi alat masih belum dilakukan. Sedangkan kondisi
peralatan ...% masih baik.
Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2008 dibandingkan dengan standar
minimum digambarkan dalam tabel berikut:
Layanan Pemenuhan Standar Minimum
Luas Ruangan
Rawat Jalan 100 m2
Rawat Inap -
17
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Penunjang Medis 75.2m2
NonMedis 92m2
Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan bahwa
penyediaan sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih belum
memadai dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
1.4 Perspektif Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari
sumber pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan
digunakan 3 indikator yaitu :
a. Sales Growth Rate (SGR) :
Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan puskesmas menggali
pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Rata-rata pertumbuhan
pendapatan fungsional Puskesmas Lubuk Buaya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tahun Realisasi Pendapatan
Fungsional
(Rp)
Tingkat
Pertumbuhan
(%)
2012 12.622.000
2013 11.922.000 -1.06
2014 126.502.195 106
Rata-rata 50.348.731 52.47
Berdasarkan data 3 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan pendapatan
puskesmas (dengan dasar pengukuran pendapatan tahun 2012 s.d tahun 2014 rata-rata
sebesar 52,47 %dan menunjukkan kecenderungan peningkatan
b. Cost Recovery Rate (CRR) :
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi
pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja operasional pelayanan.
18
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional puskesmas dari 2012-2014 dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tahun Realisasi Pendapatan
Fungsional
Realisasi Belanja
Langsung
CRR
(%)
2012 12.622.000 136.692.900 92.33%
2013 11.922.000 146.579.958 81.34%
2014 126.502.195 162.502.194 77.84%
Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan biaya langsung
puskesmas belum dapat menutupi pendapatan fungsional sehingga kekurangan
belanja langsung dibantu oleh pemerintah daerah.
c. Tingkat Kemandirian Puskesmas:
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi
pendapatan fungsional terhadap total belanja. Berdasarkan data historis 3 tahun
terakhir tingkat kemandirian keuangan puskesmas rata-rata .24% dari total belanja
puskesmas. Tingkat kemandirian keuangan Puskesmas ... dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tahun Realisasi
Pendapatan
Fungsional
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Belanja
(Rp)
2012 12.622.000 136.692.900
2013 11.922.000 146.579.958
2014 126.502.195 227.752.194
Dari gambaran tabel di atas, tampak bahwa sejak tahun 2012 sampai tahun
2014 tingkat kemandirian keuangan puskesmas cenderung menurun. Kondisi
keuangan puskesmas yang demikian cukup wajar karena adanya kegiatan relokasi
puskesmas yang membutuhkan dana sangat besar yang masih ditunjang dari subsidi
pemerintah (pemerintah pusat maupun daerah). Biaya investasi untuk kegiatan
relokasi puskesmas diproyeksikan masih cukup dominan untuk lima tahun ke depan.
19
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Pemerintah masih berkomitmen untuk terus mengucurkan dana dalam rangka
mendukung program penguatan kapasitas infrastruktur sesuai dengan pesatnya
perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis penyakit.
Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan
bahwa satu sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi
lain puskesmas masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi
pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai kekuatan
atau kelemahan yang dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
Kekuatan Kelemahan
1 2 3 - 1 - 2 - 3
A PELANGGAN
1 Customer acquisition 2 - - - -
2 Customer loyality - 2 - - - -
3 Number of complain - 2 - - - -
Sub Jumlah 6
B PROSES BISNIS INTERNAL
Qualty of Service
1 Mutu pelayanan puskesmas - 2- - - - - -
Sub Jumlah
C PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
1 Penyediaan SDM - - - - - 2 -
2 Pengembangan SDM - - - - - 2 -
3 Pengembangan Infrastruktur 1 - - - - -
Sub Jumlah 1 - 4
D KEUANGAN
1 Sales Growth Rate - - 3 - - -
20
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
2 Cost Recovery Rate - 2 - - - -
3 Tingkat kemandirian keuangan - - - - - - 3
Sub Jumlah 2 - 3
Jumlah 8 - 7
C. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal puskesmas
yang dapat memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah berikut:
a. Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan, yang dapat diindikasikan dari
variabel-variabel berikut:
Derajat Kesehatan
1. Angka Kematian (Mortalitas)
1.1. Angka Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya adalah :
Tahun 2007 : Tidak ada
Tahun 2008 : Tidak ada
Tahun 2009 : 1 Kasus ( Ny......... Tahun meninggal di RS….akibat…..)
Tahun 2010 : tidak ada
TAHUN 2007 S/D 2010
0
1
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
TAHUN 200721
GRAFIK KEMATIAN IBU BERSALIN PUSKESMAS
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
TAHUN 2008
TAHUN 2009
TAHUN 2010
1.2 Angka Kematian Bayi
Kasus Kematian Bayi di Puskesmas Lubuk Buaya adalah :
- Tahun 2007 : 3 Kasus
- Tahun 2008 : 1 Kasus
- Tahun 2009 : 2 Kasus
- TAHUN 2010 : 1 Kasus
A. Kematian Balita
- Tahun 2007 : 2 Kasus
- Tahun 2008 : 1 Kasus
- Tahun 2009 : 2 Kasus
- Tahun 2010 : 1 Kasus
2. Angka Kesakitan (Morbiditas)
a. Pola 10 Penyakit Terbesar
Dari sumber SP2TP Puskesmas... ditemukan bahwa penyakit ISPA (faringitis, tonsilitis, cc)
tetap menempati urutan 1 pola 10 penyakit terbesar selama 3 tahun terakhir ini. Disusul
dengan penyakit . Penyakit lain yang tetap bertahan di peringkat 10 penyakir terbesar adalah.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penyakit yang ada merupakan penyakit menular
berbasis lingkungan di samping penyakit degeneratif yang banyak menyerang usia lanjut
yang semakin lama semakin meningkat.
b. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2014 adalah DBD, diare, campak,
TBC paru, pneumonia.
Demam Berdarah Dengue
22
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Berikut ini adalah grafik penyakit DBD dipuskesmas ...... dari Tahun 2010 s/d 2014
Berikut ini adalah grafik trend penyakit DBD dipuskesmas ..... dari Tahun 2010 s/d 2014
1. Malaria
Penyakit Malaria diwilayah kerja Puskesmas ..... dari Tahun 2010 s/d 2014 Tidak pernah
ditemukan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium Positif
2. Gigitan Hewan Tersangka Rabies
Penyakit Akibat Gigitan Hewan Tersangka Rabies adalah :
- Tahun 2010 : 4 Kasus
- Tahun 2011 : 8 Kasus
- Tahun 2012 : 6 Kasus
- Tahun 2013 : 4 Kasus
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Puskesmas .... semua kasusnya adalah diakibatkan
oleh gigitan anjing.
Pada Tahun .... telah terjadi KLB Rabies di Puskesmas .... karena terjadinya kasus kematiaan
akibat rabies dengan nama penderita Tn.....yang ber alamat di kelurahan .... jl....... ,meninggal
di Rs....
3. Chikungunya
Penyakit Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
Data Penyakit Chikungunya di Puskesmas ....... adalah :
- Tahun 2011 : 81 Kasus
- Tahun 2012 : 28 Kasus
- Tahun 2013 : 14 Kasus
- Tahun 2014 : 7 Kasus
Dari data diatas dapat kita lihat telah terjadi penurunan kasus chikungunya setiap tahunnya
4. Penyakit Flu Burung
23
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Di Wilayah kerja Puskesmas .... sering terjadi kematian ayam secara mendadak dan telah
diperiksa oleh Dinas peternakan dan ayam tersebut mati akibat virus H5N1 ( Afian
Influensa ) dan sampai dengan saat ini belum ada Virus H5N1 yang menyerang manusia yang
ada di wilayah kerja Puskesmas.....
Berikut ini kami tampilkan Tabel Wilayah yang pernah terjangkit H5N1 pada unggas / ayam
KELURAHAN
Kel... Kel. Kel
Jml Ayam RW/RT. Jml Ayam RW,,,RT Jml Ayam
187 ekor 18 Ekor
9 Ekor
12 Ekor
10 Ekor
39 Ekor
Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa di kelurahan hampir seluruh dusunnya pernah
terjangkit virus H5N1 dan pernah ada beberapa penderita Suspect H5N1 yang dirawat di
Rumah Sakit.
Penyakit Menular Langsung
1. Diare
Penyakit Diare di Puskesmas ...... termasuk tinggi,hal ini dikarenakan tingkat hygyne
masyarakat di wilayah kerja puskesmas masih sangat kurang,tetapi penyebab yang utama
adalah dikarenakan kurangnya ketersediaan sumber air bersih ,
Berikut ini kami tampilkan grafik kasus diare di Puskesmas Tahun 2010 s/d 2014
- Tahun 2011 : 1452 Kasus
- Tahun 2012 : 1027 Kasus
- Tahun 2013 : 979 Kasus
- Tahun 2014 : 769 Kasus
Dari data diatas dapat kita lihat telah terjadi penurunan kasus diare hal ini terjadi akibat
semakin tersedianya sumber air bersih dari masyarakat melalui P2KP
24
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
2. TB.Paru
Penyakit TB.Paru sangat dipengaruri oleh lingkungan yang tidak sehat
Berikut ini kami sampaikan table penyebaran penyakit TB.Paru di Puskesmas ... Tahun 2011
s/d 2014
NAMA
KELURAHA
N
200
7
200
8
200
9
201
0
JML SEMBU
H
JML SEMBU
H
JML SEMBU
H
JML SEMBU
H
14 14 9 9 11 11 14 14
10 10 5 5 3 3 2 2
13 13 15 15 11 11 17 17
Jumlah 37 37 29 29 25 25 33 33
3. Poliomelitis
Pada Tahun 2011 s/d Tahun 2014 belum pernah ditemukan kasus tersebut
4. AFP
Pada Tahun 2011 s/d 2014 belum pernah ditemukan penyakit tersebut walaupun pernah ada
laporan dari warga .... yang mengatakan ada warganya yang Lumpuh Layu Mendadak ,
Namun setelah kami lakukan Investigasi ternyata bukan kasus AFP
5. HIV dan AIDS
Sejak Tahun 2011 s/d 2014 belum pernah ditemukan penderita yang posif menderita HIV dan
AIDS ,namun hanya kasus Infeksi Kelamin seperti GO
6. Campak
Kasus Penyakit Campak di Puskesmas... sejak tahun 2011 s/d 2014 adalah
- Tahun 2011 : 4 Kasus
- Tahun 2012 : 2 Kasus
25
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
- Tahun 2013 : 2 Kasus
- Tahun 2014 : 1 Kasus
7. Pneumonia
Penemuan Kasus Penyaki Pneumonia di Puskesmas ..... dari Tahun 2011 s/d 2014 adalah
- Tahun 2011 : 39 Kasus
- Tahun 2012 : 42 Kasus
- Tahun 2013 : 129 Kasus
- Tahun 2014 : 195 Kasus
Kecacingan
Penyakit kecacingan banyak menyerang balita dan anak usia sekolah. Sepanjang tahun 2010
tercatat 40 % kasus kecacingan klinis dari 200 balita. Kasus kecacingan erat hubungannya
dengan status gizi balita dan prestasi belajar disekolah.
c. Penyakit Tidak menular
Penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di wilayah kerja puskesmas ..... adalah
hipertensi, penyakit gigi dan mulut, dan penyakit sistem otot dan jaringan ikat.
Hipertensi
Penyakit hipertensi cukup banyak ditemukan di tahun 2010, yaitu sebesar 198 kasus.
Penyakit degeneratif ini telah memasuki sepuluh pola penyakit terbesar di puskesmas. Angka
ini tak jauh berbeda dibandingakn dengan tahun sebelumnya. 112 kasus.
Penyakit gigi dan mulut
Sepanjang tahun 2010 ditemukan kasus penyakit gigi dan mulut, meliputi karies dentis,
abses dan stomatitis aptosa.
3. Status Gizi Masyarakat
2.1.1 STATUS GIZI
1. Status Gizi Balita
N KEGIATAN 2007 2008 2009 2010
26
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
O SPM% CAK SPM% CA
K
SPM% CA
K
SPM% CAK
1 Balita Naik Berat
Badanya
80 88,9 80 88,5 80 81,6 80 88,3
2 Cakupan Balita
BGM
<19 0,7 <18 0,8 <17 0,8 <16 0,4
3 Balita Mendapat
Vit A 2x
85 99,3 86 95 87 90 90 92
4 Bumil mendapat
tablet FE
90 90 92 90 90 90 90 91
5 Pemberian MPASI
bayi BGM
100 100 100 100 100 100 100 100
6 Balita Gizi Buruk
mendapat
perawatan
100 100 100 100 100 100 100 100
7 Kelurahan
mengalami KLB
ditangani
100 100 100 100 100 100 100 100
8 Kelurahan rawan
gizi
65 65 70 70 70 70 70 70
9 Bayi ASI Eklusif 68 60 70 65 74 68 80 68
10 Kelurahan dengan
garam yodium baik
90 100 90 100 90 100 90 100
11 WUS dengan
Kapsul Yodium
70 0 70 0 70 0 70 0
4. Kemampuan daya beli masyarakat
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009 indeks daya beli masyarakat Kota Padang sebesar
.........% jauh di atas rata-rata indeks daya provinsi Sumatera Barat sebasar .......%.27
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
5. Jumlah peserta jaminan kesehatan
Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas .... Kecamatan..... adalah 33.247 jiwa., 29,9
%nya adalah penduduk miskin yaitu sekitar 10.129 sedangkan yang terjamin kesehatannya
melalui ansuransi kesehatan (jamkesmas) adalah 9855 jiwa, berarti masih ada masyarakat
miskin yang belum memiliki jaminan kesehatan.
Secara khusus pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas dikembangkan dengan
adanya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), pecakupan pelayanan bagi
masyarakat miskin di Puskesmas terus meningkat terutama sejak tahun 2008 dengan
berkembanganya asuransi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin oleh Pemerintah hal ini
dilihat dari jumlah kunjungan pasien miskin yang dilayani serta pembiayaan pelayanan sejak
tahun 2008. Setiap bulannya sejak tahun 2008 sampai dengan 2010 terjadi peningkatan rata-
rata layanan pasien miskin sebesar 4%
a. Jejaring puskesmas sebagai sumber rujukan.
I. BALAI PENGOBATAN
- Balai pengobatan ......
- Balai pengobatan ......
- Balai pengobatan ........
II. DOKTER PRAKTEK
- Kelurahan ........., 1 dokter
III. BIDAN PRAKTEK
- Kelurahan .......... 1 BPS
- Kelurahan ......... 1
2.Peraturan Perundang-undangan
Lahirnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara beserta
peraturan pelaksanaannya membuka koridor baru dalam pengelolaan keuangan pada
puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum. Hal ini merupakan peluang bagi
puskesmas khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatannya melalui
fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan melalui peraturan-peraturan tersebut.
Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya data pengukuran
dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai peluang atau ancaman bagi
puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
28
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Peluang Ancaman
1 2 3 - 1 - 2 - 3
A KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PROVIDER
KESEHATAN
1 Angka Kesakitan - 2 - - - -
2 Kemampuan Daya Beli
Masyarakat
1 - - - - -
3 Jumlah Peserta Jaminan
Kesehatan
- 2 - - - -
4 Jejaring Puskesmas Sebagai
Sumber Rujukan
- 2 - - - -
Sub Jumlah 6 -
B KEKUATAN PESAING - - - -1
Sub Jumlah - - 1
C PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
- 2 - - - -
Sub Jumlah 2 -
Jumlah 8 - 1
C. Posisi Puskesmas .....
Atas dasar hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi Puskesmas
...... berada tepat di garis yang memisahkan kuadran I dan kuadran II.
PELUANG
KEKUATAN
KELEMAHAN
ANCAMAN
29
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Posisi puskesmas tersebut menggambarkan bahwa puskesmas memiliki peluang cukup besar
untuk meraih pangsa pasar yang sangat potensial di Kota Padang. Peluang tersebut akan
dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan
mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM, sarana dan prasarana,
kualitas pelayanan dan promosi/ pemasaran.
Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan pelaksanaannya secara konsisten,
Puskesmas rajabasa mampu untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam rangka memuaskan harapan masyarakat dan stakeholders.
D. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci keberhasilan, sebagai
berikut:
1. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek
pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2. Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output dan
standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang
ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan
secara periodik dengan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara bertahap.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam memecahkan
persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua komponen
puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta mengembangkan budaya
kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah ditetapkan.
5. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan
mutu layanan.
30
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
31
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS....
A. VISI
’Terwujudnya Pelayanan Puskesmas yang optimal dengan bertumpu pada
Pelayanan Prima dan Pemberdayaan Masyarakat Mendukung Indonesia Sehat 2015’
B. MISI
1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada
kepuasan pasien.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan.
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga kelompok dan masyarakat
beserta lingkungannya.
6. Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan akuntable.
7. Menbangun Puskesmas dengan konsep nyaman, aman dan homy
8. Meningkatkan sumber daya manusia.
9. Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat dan produktif.
C. Strategis
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai kemandirian
puskesmas.
Pernyataan misi tersebut menunjukkan perhatian yang seimbang terhadap seluruh aspek
puskesmas, yaitu :
a. Perspektif keuangan, yang dicerminkan dengan kemandirian puskesmas
b. Perspektif pelanggan, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang terpercaya
dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Perspektif proses bisnis internal, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang
unggul dalam pelayanan masyarakat khususnya ibu dan anak..
32
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang dicerminkan dengan SDM yang
profesional, sehingga senantiasa berupaya meningkatkan keahlian dan profesionalitas
pegawai.
D. Kebijakan dan Sasaran Strategis
Strategi puskesmas sejalan dengan visi Pemerintah pusat mendukung pencapaian MDGs
danmendukung visi dinas kesehatan Kota Padang yaitu, terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat Padang yg optimal thn 2015.
1.1 Perspektif Pelanggan
Berdasarkan data historis 5 tahun kondisi pelanggan Puskesmas ....... menunjukkan
kecenderungan customer loyality meningkat setiap tahunnya. Untuk meningkatkan customer
acquisition dan mempertahankan customer loyality dan mempertimbangkan peluang yang
ada, puskesmas menetapkan beberapa sasaran strategis dan target sebagai berikut:
a. Meningkatnya kepuasan pasien, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Kunjungan Pasien
- Customer Acquisition 50%
- Customer Loyality 75%
Indeks Kepuasan Pasien 80%
Tingkat Keluhan Yang Ditangani 100%
b. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Prosentase masyarakat miskin yang dilayani:
- Jamkesmas 100%
- Jamkesda 100%
- Askes 100%
1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal
33
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar pelayanan
prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya mutu layanan puskesmas
Indikator Kinerja Target Kinerja
kunjungan ibu hamil K-4 95%
komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
90%
pelayanan nifas 90%
neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
kunjungan bayi 90%
atau kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
100%
Pelayanan anak balita 100%
balita gizi buruk mendapat perawatan 100%Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin100%
balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat
80%
peserta KB aktif 70%Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit, meliputi penyakit
Acute Flaccid Paralysis (AFP)
<15 per 100.000 pend/th
Penderita pneumonia balita 100%
Pasien baru TB BTA positif 85%
Penderita DBD yg ditangani 100%
Pelayanan kesehatan rujukan 100%desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam100%
34
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat:
Cakupan desa siaga aktif100%
b. Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD Tahun 2012
Peningkatan jumlah kunjungan puskesmas Tahun 2016
1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan pengembangan
SDM, komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur puskesmas. Sasaran strategis dan
target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
a.Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta target kinerjanya
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Rasio tenaga kesehatan:
- Tenaga medis 4
- Tenaga keperawatan 15
- Tenaga penunjang medis 12
- Tenaga non medis 10
b.Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat
teknis dan tugas belajar:
100%
- Tenaga medis 100%
- Tenaga keperawatan 100%35
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
- Tenaga penunjang medis 100%
- Tenaga non medis 100%
- Manajemen 100%
c. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan puskesmas, dengan
indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan 90%
- Prosentase peralatan dikalibrasi 100%
- Kondisi Peralatan Baik 80%
Ketersediaan ruangan 100%
1.4 Perspektif Keuangan
Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Sales Growth Rate (SGR) 50% per tahun
Cost Recovery Rate (CRR) 80%
Tingkat kemandirian Puskesmas 75%
36
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
BAB V
STRATEGI BISNIS
Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai sasaran
strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program-
program kerja yang direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang
dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis dapat
diuraikan sebagai berikut:
A. Program Kerja
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya
pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis dalam empat perspektif BSC sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan
Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan kepuasan kepada
pelanggan. Beberapa program dimaksud merupakan program lokalitas kewenangan UPTD,
sebagai berikut:
a. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
b. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
Program dalam perspektif proses bisnis internal diarahkan untuk meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan. Program-program dimaksud dalam perspektif ini merupakan merupakan
program lokalitas kewenangan UPTD, sebagai berikut:
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat – KIA dan Pelayanan kesehatan dasar
b. Program Perbaikan gizi Masyarakat
c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
37
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
d. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
e. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit endemis
f. Program pelayanan kesehatan akibat gizi buruk
3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Program-program dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diarahkan pada usaha
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan akan ketersediaan tenaga kesehatan dan ketersediaan
infrastruktur pendukung pelayanan. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:
Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan UPTD
1) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana puskesmas
3) Program Pengembangan Sumber daya manusia- Kesehatan
.
4. Perspektif Keuangan
Program dalam perspektif keuangan selain diarahkan untuk mendukung penyediaan
pelayanan, juga diarahkan kepada upaya-upaya untuk mencapai kemandirian puskesmas
khususnya dalam hal pembiayaan belanja operasional terkait pelayanan dan peningkatan
akuntabilitas keuangan dan kinerja kepada merintah dan masyarakat. Program-program
dalam perspektif ini merupakan merupakan program lokalitas kewenangan UPTD, yaitu
sebagai berikut:
a. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan.
B. Kerangka Pembiayaan Lima Tahun
Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis didukung dengan
kerangka pembiayaan meliputi proyeksi pembiayaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung. Kerangka pembiayaan lima tahun secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
38
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015
39