rencana_strategi_bisnis_puskesmas.doc

54
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Lubuk Buaya sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Padang juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi. Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja. 1

Upload: serly

Post on 08-Jul-2016

25 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat

oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Lubuk Buaya

sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Padang juga harus memiliki RSB sebagai syarat

agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis

yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh

kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan

dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu

menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan

keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi.

Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas menjadi

BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan puskesmas secara

leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi puskesmas itu

sendiri. Diharapkan Puskesmas akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan

bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen

RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen

perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja.

B. Tujuan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:

Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

1. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup

3. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.

4. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam

meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah

ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

1

Page 2: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

C. Pengertian dan Ruang Lingkup

Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses

berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa

layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,

mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur

hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder

(pihak terkait) Puskesmas.

RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015,

yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit

pelayanan yang ada.

D. Konsep Dasar

Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus

yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas

perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk

perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut

kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut

kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki

fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus

tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

Kedudukan RSB di antara seluruh proses manajemen kinerja dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

E. Metodologi

RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen

yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh

komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan

dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya

menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.

Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu

strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal

2

Page 3: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya.

Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke

mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun

dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat yang menyediakan

bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana organisasi mencapai

kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara komprehensif memandang

pada empat perspektif meliputi :

1. Perspektif Pelanggan/stakeholder

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

3. Perspektif Keuangan

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationship sehingga

masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai. Adapun kaitan masing-

masing perspektif dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Perspektif Pelanggan.

Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di mata pelanggan. Pelanggan

mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari berbagai sisi: waktu, kualitas,

kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh

pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian pada akhirnya akan

menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi

pelanggan, semakin baik pula nilai puskesmas di mata pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal.

Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan seperti apa puskesmas akan lebih

baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi

manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan.

3) Perspektif Keuangan.

Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh pemerintah daerah

baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam mengelola keuangan.

Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi pemerintah daerah menyadari

bahwa setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin baik puskesmas di mata

pemerintah daerah, semakin aman puskesmas memperoleh sumber pembiayaan.

3

Page 4: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dapat bertahan dan mampu

berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.

Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang berarti

seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut.

4

Page 5: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

BAB II

PROFIL PUSKESMAS LUBUK BUAYA

A. Sejarah Puskesmas Lubuk Buaya

Puskesmas Lubuk Buaya adalah Puskesmas yang terletak di Jl. Adinegoro KM 15

Kecamatan Koto Tangah. Puskesmas Lubuk Buaya didirikan pada Tahun 1976 dan pada

waktu berdirinya Puskesmas Lubuk Buaya adalah berupa Puskesmas Rawatan dengan

wilayah kerja 13 kelurahan, dan pada waktu itu Puskesmas Pembantu berjumlah 6 masih

merupakan bagian dari Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya

Namun dengan seiringnya perkembangan Kota Padang Pada Tahun 1980 Puskesmas

Lubuk Buaya ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Induk dengan wilayah kerja :

a.    Kelurahan Lubuk Buaya

b.    Kelurahan Batang Kabung Ganting

c.    Kelurahan Pasia Nan Tigo

d.    Kelurahan Bungo Pasang

e. Kelurahan Parupuak Tabing

f. Kelurahan Dadok Tunggul Hitam

g. Kelurahan Padang Sarai

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas Lubuk

Buaya mempunyai 7 Puskesmas Pembantu Yaitu :

a.   Pustu Gantiang (didirikan Tahun 1986)

b.    Pustu Bungo Pasang( didirikan Tahun 2003)

c. Pustu Pasia Nan Tigo (didirikan Tahun 1992)

d. Pustu Tabing (didirikan Tahun 1988)5

Page 6: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

e. Pustu Tunggul Hitam (didirikan Tahun 2007)

f. Pustu Pasir Putih (didirikan Tahun 2008)

g. Pustu Padang Sarai (didirikan Tahun 1997)

Namun Pada Tahun 2012 Terjadi lagi Pemekaran Wilayah di Kota Padang dan

Puskesmas Lubuk Buaya juga terkena imbas dari pemekaran wilayah tersebut sehingga

wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya hingga saat ini adalah :

a.    Kelurahan Lubuk Buaya

b.    Kelurahan Batang Kabung Ganting

c.    Kelurahan Pasia Nan Tigo

d.    Kelurahan Bungo Pasang

e. Kelurahan Parupuak Tabing

f. Kelurahan Dadok Tunggul Hitam

Puskesmas Lubuk Buaya masih mempunyai 7 Pustu yaitu :

a.   Pustu Gantiang (didirikan Tahun 1986)

b.    Pustu Bungo Pasang( didirikan Tahun 2003)

c. Pustu Pasia Nan Tigo (didirikan Tahun 1992)

d. Pustu Tabing (didirikan Tahun 1988)

e. Pustu Tunggul Hitam (didirikan Tahun 2007)

f. Pustu Pasir Putih (didirikan Tahun 2008)

g. Pustu Batang Kabung Ganting (Qatar) (didirikan Tahun 2015)

Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas Lubuk Buaya mempunyai enam

Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yaitu :

a.    Poskeskel Kelurahan Lubuk Buaya

b.    Poskeskel Batang Kabung Ganting

c.    Poskeskel Kelurahan Pasia Nan Tigo

d.    Poskeskel Kelurahan Bungo Pasang

e. Poskeskel Kelurahan Parupuak Tabing

6

Page 7: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

f. Poskeskel Kelurahan Dadok Tunggul Hitam

PIMPINAN

Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas Lubuk Buaya telah beberapa

kali berganti pemimpin Adapun pemimpin tersebut adalah :

a. Dr.Sosialisman Tahun 1976 s/d 1982

b. Dr.Sumiati Tahun 1982 s/d 1986

c. Dr.Nuraini Naeljidun Tahun 1986 s/d 1990

d. Dr.Raflir Rasul Tahun 1990 s/d 1994

e. Dr.Chandra Adilla Tahun 1994 s/d 1995

f. Dr.Syamsul Hayati Tahun 1995 s/d 1999

g. Drg.Darius Tahun 1999 s/d 2005

h. Dr.H.Azizri Bustari Tahun 2005 s/d 2011

i. Dr.Srikurnia Yati Tahun 2011 s/d sekarang

Puskesmas Lubuk Buaya didirikan diatas tanah seluas ….m2 dengan luas bangunan

.... m2. Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan

keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) Kegiatan yang direncanakan adalah

kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,

regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Lubuk Buaya yaitu

1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB

4. Upaya perbaikan gizi masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA)7

Page 8: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :

1. Kesehatan Jiwa

2. Kesehatan Indra (Mata dan telinga)

3. Kesehatan Usia Lanjut

4. Kesehatan Kerja

5. Kesehatan Olah Raga

6. Pembinaan pengobatan tradisional

7. Laboratorium sederhana

8. Penyuluhan obat

9. Rekam Medik

10. Kesehatan Haji

11. Kesehatan gigi dan Mulut

12. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

13. IGD

14. Klinik Bersalin

15. Akupressure

Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung puskesmas.

B. Aspek Legal

Organisasi puskesmas ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang

Nomor ....Tahun...... tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis

daerah Kota Padang.

Sesuai SK Walikota Padang no .. tahun ..... tertanggal ... bln.... th..... tentang

penetapan puskesmas induk dan puskesmas pembantu.

Sebagai puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor

... tahun ..... tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di Puskesmas Kota Padang. Tapi sejak

dikeluarkannya SK Walikota no ... / /..... pelayanan di puskesmas dilakukan secara gratis.

8

Page 9: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

C. Lokasi Bisnis

Puskesmas Lubuk Buaya terletak di Jalan Adinegoro KM 15, yang termasuk dalam

wilayah Kelurahan Lubuk Buaya Kota Padang. Lalu lintas utama di daerah tersebut terdapat

di jalan Adinegoro yang terletak di depan puskesmas. Yang merupakan lalu lintas 2 arah

yaitu dari Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya, dengan intensitas pemakaian tinggi.

LUAS WILAYAH PUSKESMAS LUBUK BUAYA

Luas wilayah puskesmas 59,31KM yang tersebar di enam kelurahan dengan rata-rata

kepadatan penduduk sebesar 695 jiwa / Ha

.LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS....

No Kelurahan Luas wilayah/

Ha

Jumlah

penduduk

Jumlah

KK

Kepadatan

penduduk /

Ha

Ket

1

2

3

4

5

6

Lubuk Buaya

Batang Kabung

Ganting

Pasia Nan Tigo

Bungo Pasang

Parupuk Tabing

Tunggul Hitam

19.312

14.230

14.230

15.246

22.361

16.263

JUMLAH Ha 101.643

Pada tahun 2014 ini jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas 101.643 jiwa

dengan jumlah kepala keluarga ...... KK.

Adapun jejaring Puskesmas Lubuk Buaya kecamatan Koto Tangah :

a. Puskesmas Lubuk Buaya adalah Puskesmas induk dan mempunyai tujuh

Puskesmas Pembantu yaitu :

Puskesmas Pembantu Batang Kabung Ganting

Puskesmas Pembantu Pasia Nan Tigo

Puskesmas Pembantu Bungo Pasang

Puskesmas Pembantu Pasir Putih

9

Page 10: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Puskesmas Pembantu Parupuk Tabing

Puskesmas Pembantu Tunggul Hitam

b. Pos kesehatan kelurahan ( POSKESKEL )

Pos Kesehatan Kelurahan Lubuk Buaya

Pos Kesehatan Kelurahan Batang Kabung Ganting

Pos Kesehatan Kelurahan Pasia Nan Tigo

Pos Kesehatan Kelurahan Bungo Pasang

Pos Kesehatan Kelurahan Parupuk Tabing

Pos Kesehatan Kelurahan Tunggul Hitam

c. Pos pelayanan terpadu ( POSYANDU )

Posyandu Balita

Kelurahan Lubuk Buaya : Bougenvil I-XII

Kelurahan Batang Kabung Ganting : Melati I-IX

Kelurahan Pasia Nan Tigo : Bahari I-X

Kelurahan Bungo Pasang : Tulip I-XIV

Kelurahan Parupuk Tabing : Teratai I-XV

Kelurahan Tunggul Hitam : Merpati I-XII

Posyandu lansia

Posyandu Al Amin Kelurahan Lubuk Buaya

Posyandu Al Ikram Kelurahan Batang Kabung Ganting

Posyandu Darul Sadikin Kelurahan Batang kabung Ganting

Posyandu Nur Anissa Kelurahan Pasia Nan Tigo

Posyandu Al Muhajirin kelurahan Bungo Pasang

Posyandu Darussalam Kelurahan Bungo Pasang

Posyandu Baitul Akbar Kelurahan Bungo Pasang

Poysandu Al Fallah Kelurahan Bungo Pasang10

Page 11: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Posyandu Nurul Huda Kelurahan Parupuk Tabing

Posyandu Nurul Ikhsan Kelurahan Tunggul Hitam

D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang berdasarkan data BPS Kota

Padang tahun 2014 sebesar .....% . Untuk menaikkan IPM sebagai indikator keberhasilan

pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kota Padang bertekat membenahi kebijakan

maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan

pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menerapkan Puskesmas Lubuk Buaya dari PPK

BLUD bertahap menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah) penuh pada tahun 2015. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta

masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.

Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di

samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi

pemerintah daerah. Apabila prestasi puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta,

maka hal itu menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam menjalankan misinya.

Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha

nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan

sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan

teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk

memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.

Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan

keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan

biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal.

11

Page 12: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir

Puskesmas Lubuk Buaya adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di wilayah

Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Namun demikian derajat kesehatan masyarakat masih

di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia.

Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah

meningkatkan peran puskesmas. Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik

yang mendukung maupun yang menghambat. Setidaknya rumah puskesmas lebih

diuntungkan, karena sebagian anggaran belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi

pemerintah, hampir seratus persen infrastruktur dan belanja pegawai yang sebagian besar

PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD.

Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat

mewakili penilaian pada masing-masing perspektif BSC. Kerangka indikator kinerja yang

digunakan dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya

yang lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat

disajikan dalam masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses penyusunan

program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan.

Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan

sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan

bisnis terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada

Puskesmas Lubuk Buaya maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal

sebagai berikut:

1.Analisis Lingkungan Internal

1.1 Perspektif Pelanggan

12

Page 13: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari

perilaku pelanggan. Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku

pelanggan, yaitu:

a.     Customer Acquisition.

Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana "pasien baru"

menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun

terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata kunjungan

pasien baru mencapai ........% per tahun dengan jumlah kunjungan tertinggi pada

tahun ..... mencapai ...% Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tahun Pasien Baru Total Pasien %

2012

2013

2014

Rata-rata

b. Customer Loyality.

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas

mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan jasa

layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir rata-rata ...;...%

dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun ..... sebesar .......% dan

tertinggi pada tahun ...... sebesar .....%. .

Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tahun Pasien Lama Total Pasien %

2012

2013

2014

Rata-rata

c. Keluhan Pasien.

13

Page 14: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap

layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang tersedia hanya pada

tahun ......

Survei tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada tahun ...... dengan

menyediakan layanan keluhan pelanggan baik melalui kotak saran, surat kabar,

maupun layanan pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan Desember ...., terdapat ...

keluhan dari pasien dan seluruhnya (.....%) telah direspon dan dapat diselesaikan

dengan baik. Selain itu, pihak manajemen secara mandiri telah melakukan survei

mutu pelayanan dengan metode sampling terhadap ... pasien. Hasil survey tersebut

menyimpulkan bahwa mutu pelayanan Puskesmas .... masih belum baik.

Dari ketiga indikator berkenaan dengan perspektif pelanggan menunjukkan indikasi

yang masih belum menguntungkan posisi puskesmas.

1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal

Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari

tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas mutu pelayanan (quality of

services).

a.         Quality Of Services

Kualitas mutu layanan puskesmas mengacu pada SPM

Rincian lengkap bisa diliat di table lampiran.

Tahun Evaluasi kinerja

2012 %

2013 %

2014 %

Rata-rata %

Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of service

menunjukkan kinerja yang sangat baik, yaitu sesuai dengan standar nasional. Dengan

demikian Puskesmas Lubuk Buaya dapat memberikan mutu pelayanan seperti

harapan masyarakat.

1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

14

Page 15: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran, dibutuhkan upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya

pelayanan utamanya dari aspek sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam

perspektif ini terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu:

a.      Penyediaan Sumber Daya Manusia

Puskesmas Lubuk Buaya senantiasa menempatkan sumber daya manusia pada

posisi sentral dalam pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM

merupakan salah satu kunci sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang

berkualitas bagi masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber

daya manusia, baik kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-

sungguh.

Puskesmas Lubuk Buaya memiliki tujuh puskesmas pembantu sebagai upaya

untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan membantu

pelaksanaan program menuju tercapainya visi dan misi puskesmas.

Kegiatan Pengelolaan SDM

Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi manajemen;

Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan pembinaan

karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment. Pengembangan SDM

diprioritaskan pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan

terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi

terhadap puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan,

maka berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja

manajemen operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan

sistem informasi manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta

mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi.

Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di Puskesmas

Lubuk Buaya tahun 2014 adalah sebagai berikut

DATA : KEPEGAWAIAN PUSKESMAS LUBUK BUAYA

No Nama Pendidikan Jabatan/ Program

1 dr.Srikurnia Yati S1 Kedokteran Ka.Pusk.Lb.Buaya

2 Darmayanti SKM S1 FKM Ka.TU Pusk.Lb.buaya

15

Page 16: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

3 Yurdalena,SKM S1 FKM TU .Pusk.Lb.Buaya

4 Metrizal,SH S1 Hukum TU.Pusk.Lb.Buaya

5 Leza Nora,Am.KG DIII Perawat Gigi PUMC dan Perawat Gigi

6 Eliya Munir,S.SiT DIV Kesling Bendahara JKN dan

Pelaksana Sanitarian

7 Vebi Valentina D DIII Gizi Bendahara BOK dan

Pelaksana Gizi

8 Aisyah SMA Juru Pungut dan

fungsional Umum

9

10

11

12

DATA : KEPEGAWAIAN PUSTU .....

No Nama Jabatan Status

1 Ka.Pustu PNS

2 D3 Kebidanan PNS

3 Pekarya PNS

Dari data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar ,...%

dan terkecil adalah Sarjana sebesar ..% yaitu dokter gigi maupun umum

Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini .... %

tenaga di Puskesmas adalah PNS.

Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan

kualitas SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas sehingga memiliki

daya ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi

biaya pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2014 Puskesmas telah memberikan

kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga

perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya.

16

Page 17: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Sedangkan penyelenggaraan pelatihan, seminar dan workshop baik internal

maupun eksternal meningkat sebesar dibandingkan dengan penyelenggaraan pada

tahun ......, yaitu dari .... kali penyelenggaraan di tahun ..... menjadi .... kali

penyelenggaraan di tahun ...., dengan jumlah SDM terlatih meningkat Perkembangan

ini tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas

pada tahun-tahun selanjutnya

b.   Pengembangan Infrastruktur

Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

lainnya adalah kondisi infrastruktur puskesmas Dalam menilai kondisi infrastruktur

digunakan dua indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan

peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3)

kondisi peralatan pada layanan rawat jalan, penunjang medis, dan non medis.

Sedangkan ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan standar minimum luas

ruangan pada layanan rawat jalan, , penunjang medis, dan non medis.

Kondisi ketersediaan peralatan tahun 2008 dibandingkan dengan standar

minimum digambarkan dalam tabel berikut:

Layanan Kelengkapan Alat Alat di Kalibrasi Kondisi

Alat

Rawat Jalan 70% 80%

Penunjang Medis 75% 80%

Non Medis - - -

Rata-rata 72.5% 80%

Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai ....% dari standar

minimum yang harus ada.Kalibrasi alat masih belum dilakukan. Sedangkan kondisi

peralatan ...% masih baik.

Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2008 dibandingkan dengan standar

minimum digambarkan dalam tabel berikut:

Layanan Pemenuhan Standar Minimum

Luas Ruangan

Rawat Jalan 100 m2

Rawat Inap -

17

Page 18: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Penunjang Medis 75.2m2

NonMedis 92m2

Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan bahwa

penyediaan sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih belum

memadai dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

1.4 Perspektif Keuangan

Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari

sumber pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan

digunakan 3 indikator yaitu :

a. Sales Growth Rate (SGR) :

Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan puskesmas menggali

pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Rata-rata pertumbuhan

pendapatan fungsional Puskesmas Lubuk Buaya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tahun Realisasi Pendapatan

Fungsional

(Rp)

Tingkat

Pertumbuhan

(%)

2012 12.622.000

2013 11.922.000 -1.06

2014 126.502.195 106

Rata-rata 50.348.731 52.47

Berdasarkan data 3 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan pendapatan

puskesmas (dengan dasar pengukuran pendapatan tahun 2012 s.d tahun 2014 rata-rata

sebesar 52,47 %dan menunjukkan kecenderungan peningkatan

b. Cost Recovery Rate (CRR) :

Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi

pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja operasional pelayanan.

18

Page 19: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional puskesmas dari 2012-2014 dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tahun Realisasi Pendapatan

Fungsional

Realisasi Belanja

Langsung

CRR

(%)

2012 12.622.000 136.692.900 92.33%

2013 11.922.000 146.579.958 81.34%

2014 126.502.195 162.502.194 77.84%

Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan biaya langsung

puskesmas belum dapat menutupi pendapatan fungsional sehingga kekurangan

belanja langsung dibantu oleh pemerintah daerah.

c. Tingkat Kemandirian Puskesmas:

Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi

pendapatan fungsional terhadap total belanja. Berdasarkan data historis 3 tahun

terakhir tingkat kemandirian keuangan puskesmas rata-rata .24% dari total belanja

puskesmas. Tingkat kemandirian keuangan Puskesmas ... dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tahun Realisasi

Pendapatan

Fungsional

(Rp)

Realisasi

Anggaran

Belanja

(Rp)

2012 12.622.000 136.692.900

2013 11.922.000 146.579.958

2014 126.502.195 227.752.194

Dari gambaran tabel di atas, tampak bahwa sejak tahun 2012 sampai tahun

2014 tingkat kemandirian keuangan puskesmas cenderung menurun. Kondisi

keuangan puskesmas yang demikian cukup wajar karena adanya kegiatan relokasi

puskesmas yang membutuhkan dana sangat besar yang masih ditunjang dari subsidi

pemerintah (pemerintah pusat maupun daerah). Biaya investasi untuk kegiatan

relokasi puskesmas diproyeksikan masih cukup dominan untuk lima tahun ke depan.

19

Page 20: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Pemerintah masih berkomitmen untuk terus mengucurkan dana dalam rangka

mendukung program penguatan kapasitas infrastruktur sesuai dengan pesatnya

perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis penyakit.

Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan

bahwa satu sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi

lain puskesmas masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi

pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.

Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya data

pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai kekuatan

atau kelemahan yang dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:

Kekuatan Kelemahan

1 2 3 - 1 - 2 - 3

A PELANGGAN

1 Customer acquisition 2 - - - -

2 Customer loyality - 2 - - - -

3 Number of complain - 2 - - - -

Sub Jumlah 6

B PROSES BISNIS INTERNAL

Qualty of Service

1 Mutu pelayanan puskesmas - 2- - - - - -

Sub Jumlah

C PERTUMBUHAN DAN

PEMBELAJARAN

1 Penyediaan SDM - - - - - 2 -

2 Pengembangan SDM - - - - - 2 -

3 Pengembangan Infrastruktur 1 - - - - -

Sub Jumlah 1 - 4

D KEUANGAN

1 Sales Growth Rate - - 3 - - -

20

Page 21: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

2 Cost Recovery Rate - 2 - - - -

3 Tingkat kemandirian keuangan - - - - - - 3

Sub Jumlah 2 - 3

Jumlah 8 - 7

C. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal puskesmas

yang dapat memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor

yang perlu dipertimbangkan adalah berikut:

a. Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan, yang dapat diindikasikan dari

variabel-variabel berikut:

Derajat Kesehatan

1.    Angka Kematian (Mortalitas)

1.1.    Angka Kematian Ibu

Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya adalah :

Tahun 2007 : Tidak ada

Tahun 2008 : Tidak ada

Tahun 2009 : 1 Kasus ( Ny......... Tahun meninggal di RS….akibat…..)

Tahun 2010 : tidak ada

TAHUN 2007 S/D 2010

0

1

0

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

TAHUN 200721

GRAFIK KEMATIAN IBU BERSALIN PUSKESMAS

Page 22: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

TAHUN 2008

TAHUN 2009

TAHUN 2010

1.2 Angka Kematian Bayi

Kasus Kematian Bayi di Puskesmas Lubuk Buaya adalah :

-          Tahun 2007 : 3 Kasus

-          Tahun 2008 : 1 Kasus

-          Tahun 2009 : 2 Kasus

-          TAHUN 2010 : 1 Kasus

A.    Kematian Balita

-          Tahun 2007 : 2 Kasus

-          Tahun 2008 : 1 Kasus

-          Tahun 2009 : 2 Kasus

-          Tahun 2010 : 1 Kasus

2.    Angka Kesakitan (Morbiditas)

a.    Pola 10 Penyakit Terbesar

Dari sumber SP2TP Puskesmas... ditemukan bahwa penyakit ISPA (faringitis, tonsilitis, cc)

tetap menempati urutan 1 pola 10 penyakit terbesar selama 3 tahun terakhir ini. Disusul

dengan penyakit . Penyakit lain yang tetap bertahan di peringkat 10 penyakir terbesar adalah.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penyakit yang ada merupakan penyakit menular

berbasis lingkungan di samping penyakit degeneratif yang banyak menyerang usia lanjut

yang semakin lama semakin meningkat.

b.    Penyakit Menular

Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2014 adalah DBD, diare, campak,

TBC paru, pneumonia.

Demam Berdarah Dengue

22

Page 23: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Berikut ini adalah grafik penyakit DBD dipuskesmas ...... dari Tahun 2010 s/d 2014

Berikut ini adalah grafik trend penyakit DBD dipuskesmas ..... dari Tahun 2010 s/d 2014

1.      Malaria

Penyakit Malaria diwilayah kerja Puskesmas ..... dari Tahun 2010 s/d 2014 Tidak pernah

ditemukan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium Positif

2.      Gigitan Hewan Tersangka Rabies

Penyakit Akibat Gigitan Hewan Tersangka Rabies adalah :

-          Tahun 2010 : 4 Kasus

-          Tahun 2011 : 8 Kasus

-          Tahun 2012 : 6 Kasus

-          Tahun 2013 : 4 Kasus

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Puskesmas .... semua kasusnya adalah diakibatkan

oleh gigitan anjing.

Pada Tahun .... telah terjadi KLB Rabies di Puskesmas .... karena terjadinya kasus kematiaan

akibat rabies dengan nama penderita Tn.....yang ber alamat di kelurahan .... jl....... ,meninggal

di Rs....

3.      Chikungunya

Penyakit Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk

Data Penyakit Chikungunya di Puskesmas ....... adalah :

-          Tahun 2011 : 81 Kasus

-          Tahun 2012 : 28 Kasus

-          Tahun 2013 : 14 Kasus

-          Tahun 2014 : 7 Kasus

Dari data diatas dapat kita lihat telah terjadi penurunan kasus chikungunya setiap tahunnya

4.      Penyakit Flu Burung

23

Page 24: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Di Wilayah kerja Puskesmas .... sering terjadi kematian ayam secara mendadak dan telah

diperiksa oleh Dinas peternakan dan ayam tersebut mati akibat virus H5N1 ( Afian

Influensa ) dan sampai dengan saat ini belum ada Virus H5N1 yang menyerang manusia yang

ada di wilayah kerja Puskesmas.....

Berikut ini kami tampilkan Tabel Wilayah yang pernah terjangkit H5N1 pada unggas / ayam

KELURAHAN

Kel... Kel. Kel

Jml Ayam RW/RT. Jml Ayam RW,,,RT Jml Ayam

187 ekor 18 Ekor

9 Ekor

12 Ekor

10 Ekor

39 Ekor

Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa di kelurahan hampir seluruh dusunnya pernah

terjangkit virus H5N1 dan pernah ada beberapa penderita Suspect H5N1 yang dirawat di

Rumah Sakit.

Penyakit Menular Langsung

1.      Diare

Penyakit Diare di Puskesmas ...... termasuk tinggi,hal ini dikarenakan tingkat hygyne

masyarakat di wilayah kerja puskesmas masih sangat kurang,tetapi penyebab yang utama

adalah dikarenakan kurangnya ketersediaan sumber air bersih ,

Berikut ini kami tampilkan grafik kasus diare di Puskesmas Tahun 2010 s/d 2014

-          Tahun 2011 : 1452 Kasus

-          Tahun 2012 : 1027 Kasus

-          Tahun 2013 : 979 Kasus

-          Tahun 2014 : 769 Kasus

Dari data diatas dapat kita lihat telah terjadi penurunan kasus diare hal ini terjadi akibat

semakin tersedianya sumber air bersih dari masyarakat melalui P2KP

24

Page 25: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

2.      TB.Paru

Penyakit TB.Paru sangat dipengaruri oleh lingkungan yang tidak sehat

Berikut ini kami sampaikan table penyebaran penyakit TB.Paru di Puskesmas ... Tahun 2011

s/d 2014

NAMA

KELURAHA

N

200

7

200

8

200

9

201

0

JML SEMBU

H

JML SEMBU

H

JML SEMBU

H

JML SEMBU

H

14 14 9 9 11 11 14 14

10 10 5 5 3 3 2 2

13 13 15 15 11 11 17 17

Jumlah 37 37 29 29 25 25 33 33

3.      Poliomelitis

Pada Tahun 2011 s/d Tahun 2014 belum pernah ditemukan kasus tersebut

4.      AFP

Pada Tahun 2011 s/d 2014 belum pernah ditemukan penyakit tersebut walaupun pernah ada

laporan dari warga .... yang mengatakan ada warganya yang Lumpuh Layu Mendadak ,

Namun setelah kami lakukan Investigasi ternyata bukan kasus AFP

5.      HIV dan AIDS

Sejak Tahun 2011 s/d 2014 belum pernah ditemukan penderita yang posif menderita HIV dan

AIDS ,namun hanya kasus Infeksi Kelamin seperti GO

6.      Campak

Kasus Penyakit Campak di Puskesmas... sejak tahun 2011 s/d 2014 adalah

-          Tahun 2011 : 4 Kasus

-          Tahun 2012 : 2 Kasus

25

Page 26: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

-          Tahun 2013 : 2 Kasus

-          Tahun 2014 : 1 Kasus

7.      Pneumonia

Penemuan Kasus Penyaki Pneumonia di Puskesmas ..... dari Tahun 2011 s/d 2014 adalah

-          Tahun 2011 : 39 Kasus

-          Tahun 2012 : 42 Kasus

-          Tahun 2013 : 129 Kasus

-          Tahun 2014 : 195 Kasus

Kecacingan

Penyakit kecacingan banyak menyerang balita dan anak usia sekolah. Sepanjang tahun 2010

tercatat 40 % kasus kecacingan klinis dari 200 balita. Kasus kecacingan erat hubungannya

dengan status gizi balita dan prestasi belajar disekolah.

c.    Penyakit Tidak menular

Penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di wilayah kerja puskesmas ..... adalah

hipertensi, penyakit gigi dan mulut, dan penyakit sistem otot dan jaringan ikat.

Hipertensi

Penyakit hipertensi cukup banyak ditemukan di tahun 2010, yaitu sebesar 198 kasus.

Penyakit degeneratif ini telah memasuki sepuluh pola penyakit terbesar di puskesmas. Angka

ini tak jauh berbeda dibandingakn dengan tahun sebelumnya. 112 kasus.

Penyakit gigi dan mulut

Sepanjang tahun 2010 ditemukan kasus penyakit gigi dan mulut, meliputi karies dentis,

abses dan stomatitis aptosa.

3.    Status Gizi Masyarakat

2.1.1        STATUS GIZI

1.      Status Gizi Balita

N KEGIATAN 2007 2008 2009 2010

26

Page 27: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

O SPM% CAK SPM% CA

K

SPM% CA

K

SPM% CAK

1 Balita Naik Berat

Badanya

80 88,9 80 88,5 80 81,6 80 88,3

2 Cakupan Balita

BGM

<19 0,7 <18 0,8 <17 0,8 <16 0,4

3 Balita Mendapat

Vit A 2x

85 99,3 86 95 87 90 90 92

4 Bumil mendapat

tablet FE

90 90 92 90 90 90 90 91

5 Pemberian MPASI

bayi BGM

100 100 100 100 100 100 100 100

6 Balita Gizi Buruk

mendapat

perawatan

100 100 100 100 100 100 100 100

7 Kelurahan

mengalami KLB

ditangani

100 100 100 100 100 100 100 100

8 Kelurahan rawan

gizi

65 65 70 70 70 70 70 70

9 Bayi ASI Eklusif 68 60 70 65 74 68 80 68

10 Kelurahan dengan

garam yodium baik

90 100 90 100 90 100 90 100

11 WUS dengan

Kapsul Yodium

70 0 70 0 70 0 70 0

4.    Kemampuan daya beli masyarakat

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009 indeks daya beli masyarakat Kota Padang sebesar

.........% jauh di atas rata-rata indeks daya provinsi Sumatera Barat sebasar .......%.27

Page 28: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

5.    Jumlah peserta jaminan kesehatan

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas .... Kecamatan..... adalah 33.247 jiwa., 29,9

%nya adalah penduduk miskin yaitu sekitar 10.129 sedangkan yang terjamin kesehatannya

melalui ansuransi kesehatan (jamkesmas) adalah 9855 jiwa, berarti masih ada masyarakat

miskin yang belum memiliki jaminan kesehatan.

Secara khusus pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas dikembangkan dengan

adanya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), pecakupan pelayanan bagi

masyarakat miskin di Puskesmas terus meningkat terutama sejak tahun 2008 dengan

berkembanganya asuransi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin oleh Pemerintah hal ini

dilihat dari jumlah kunjungan pasien miskin yang dilayani serta pembiayaan pelayanan sejak

tahun 2008. Setiap bulannya sejak tahun 2008 sampai dengan 2010 terjadi peningkatan rata-

rata layanan pasien miskin sebesar 4%

a.    Jejaring puskesmas sebagai sumber rujukan.

I.              BALAI PENGOBATAN

-          Balai pengobatan ......

-          Balai pengobatan ......

-          Balai pengobatan ........

II.            DOKTER PRAKTEK

-          Kelurahan ........., 1 dokter

III.           BIDAN PRAKTEK

-          Kelurahan .......... 1 BPS

-          Kelurahan ......... 1

2.Peraturan Perundang-undangan

Lahirnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara beserta

peraturan pelaksanaannya membuka koridor baru dalam pengelolaan keuangan pada

puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum. Hal ini merupakan peluang bagi

puskesmas khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatannya melalui

fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan melalui peraturan-peraturan tersebut.

Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya data pengukuran

dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai peluang atau ancaman bagi

puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:

28

Page 29: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Peluang Ancaman

1 2 3 - 1 - 2 - 3

A KEBUTUHAN PELANGGAN

TERHADAP PROVIDER

KESEHATAN

1 Angka Kesakitan - 2 - - - -

2 Kemampuan Daya Beli

Masyarakat

1 - - - - -

3 Jumlah Peserta Jaminan

Kesehatan

- 2 - - - -

4 Jejaring Puskesmas Sebagai

Sumber Rujukan

- 2 - - - -

Sub Jumlah 6 -

B KEKUATAN PESAING - - - -1

Sub Jumlah - - 1

C PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

- 2 - - - -

Sub Jumlah 2 -

Jumlah 8 - 1

C. Posisi Puskesmas .....

Atas dasar hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi Puskesmas

...... berada tepat di garis yang memisahkan kuadran I dan kuadran II.

PELUANG

KEKUATAN

KELEMAHAN

ANCAMAN

 

29

Page 30: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Posisi puskesmas tersebut menggambarkan bahwa puskesmas memiliki peluang cukup besar

untuk meraih pangsa pasar yang sangat potensial di Kota Padang. Peluang tersebut akan

dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan

mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM, sarana dan prasarana,

kualitas pelayanan dan promosi/ pemasaran.

Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan pelaksanaannya secara konsisten,

Puskesmas rajabasa mampu untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

dalam rangka memuaskan harapan masyarakat dan stakeholders.

D. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci keberhasilan, sebagai

berikut:

1.     Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek

pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.

2.     Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output dan

standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang

ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan

secara periodik dengan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara bertahap.

3.     Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam memecahkan

persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan.

4.     Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua komponen

puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta mengembangkan budaya

kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah ditetapkan.

5.     Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan

mutu layanan.

30

Page 31: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

31

Page 32: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

BAB IV

ARAH BISNIS PUSKESMAS....

A. VISI

’Terwujudnya Pelayanan Puskesmas yang optimal dengan bertumpu pada

Pelayanan Prima dan Pemberdayaan Masyarakat Mendukung Indonesia Sehat 2015’

B. MISI

1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada

kepuasan pasien.

3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan.

5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga kelompok dan masyarakat

beserta lingkungannya.

6. Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan akuntable.

7. Menbangun Puskesmas dengan konsep nyaman, aman dan homy

8. Meningkatkan sumber daya manusia.

9. Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup

sehat dan produktif.

C. Strategis

Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai kemandirian

puskesmas.

Pernyataan misi tersebut menunjukkan perhatian yang seimbang terhadap seluruh aspek

puskesmas, yaitu :

a. Perspektif keuangan, yang dicerminkan dengan kemandirian puskesmas

b. Perspektif pelanggan, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang terpercaya

dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

c. Perspektif proses bisnis internal, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang

unggul dalam pelayanan masyarakat khususnya ibu dan anak..

32

Page 33: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang dicerminkan dengan SDM yang

profesional, sehingga senantiasa berupaya meningkatkan keahlian dan profesionalitas

pegawai.

D. Kebijakan dan Sasaran Strategis

Strategi puskesmas sejalan dengan visi Pemerintah pusat mendukung pencapaian MDGs

danmendukung visi dinas kesehatan Kota Padang yaitu, terwujudnya derajat kesehatan

masyarakat Padang yg optimal thn 2015.

1.1 Perspektif Pelanggan

Berdasarkan data historis 5 tahun kondisi pelanggan Puskesmas ....... menunjukkan

kecenderungan customer loyality meningkat setiap tahunnya. Untuk meningkatkan customer

acquisition dan mempertahankan customer loyality dan mempertimbangkan peluang yang

ada, puskesmas menetapkan beberapa sasaran strategis dan target sebagai berikut:

a.     Meningkatnya kepuasan pasien, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Kunjungan Pasien

- Customer Acquisition 50%

- Customer Loyality 75%

Indeks Kepuasan Pasien 80%

Tingkat Keluhan Yang Ditangani 100%

b.     Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan indikator beserta target

kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Prosentase masyarakat miskin yang dilayani:

- Jamkesmas 100%

- Jamkesda 100%

- Askes 100%

1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal

33

Page 34: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar pelayanan

prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan

adalah sebagai berikut:

a.     Meningkatnya mutu layanan puskesmas

Indikator Kinerja Target Kinerja

kunjungan ibu hamil K-4 95%

komplikasi kebidanan yang ditangani 80%

pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan

90%

pelayanan nifas 90%

neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%

kunjungan bayi 90%

atau kelurahan Universal Child

Immunization (UCI)

100%

Pelayanan anak balita 100%

balita gizi buruk mendapat perawatan 100%Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

6-24 bulan keluarga miskin100%

balita gizi buruk mendapat perawatan 100%

penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat

80%

peserta KB aktif 70%Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit, meliputi penyakit

Acute Flaccid Paralysis (AFP)

<15 per 100.000 pend/th

Penderita pneumonia balita 100%

Pasien baru TB BTA positif 85%

Penderita DBD yg ditangani 100%

Pelayanan kesehatan rujukan 100%desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam100%

34

Page 35: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat:

Cakupan desa siaga aktif100%

b.     Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD Tahun 2012

Peningkatan jumlah kunjungan puskesmas Tahun 2016

1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan pengembangan

SDM, komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur puskesmas. Sasaran strategis dan

target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a.Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta target kinerjanya

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Rasio tenaga kesehatan:

- Tenaga medis 4

- Tenaga keperawatan 15

- Tenaga penunjang medis 12

- Tenaga non medis 10

b.Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator beserta target

kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Jumlah pegawai yang mengikuti diklat

teknis dan tugas belajar:

100%

- Tenaga medis 100%

- Tenaga keperawatan 100%35

Page 36: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

- Tenaga penunjang medis 100%

- Tenaga non medis 100%

- Manajemen 100%

c.    Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan puskesmas, dengan

indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Ketersediaan peralatan:

- Kelengkapan peralatan 90%

- Prosentase peralatan dikalibrasi 100%

- Kondisi Peralatan Baik 80%

Ketersediaan ruangan 100%

1.4 Perspektif Keuangan

Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai

berikut:

a.     Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator beserta target

kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja

Sales Growth Rate (SGR) 50% per tahun

Cost Recovery Rate (CRR) 80%

Tingkat kemandirian Puskesmas 75%

36

Page 37: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

BAB V

STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai sasaran

strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program-

program kerja yang direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang

dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis dapat

diuraikan sebagai berikut:

A. Program Kerja

Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya

pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara

sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang

mendukung sasaran strategis dalam empat perspektif BSC sebagai berikut:

1.    Perspektif Pelanggan

Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan kepuasan kepada

pelanggan. Beberapa program dimaksud merupakan program lokalitas kewenangan UPTD,

sebagai berikut:

a.     Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

b.     Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.

2.    Perspektif Proses Bisnis Internal

Program dalam perspektif proses bisnis internal diarahkan untuk meningkatkan pelayanan

kepada pelanggan. Program-program dimaksud dalam perspektif ini merupakan merupakan

program lokalitas kewenangan UPTD, sebagai berikut:

a.     Program Upaya Kesehatan Masyarakat – KIA dan Pelayanan kesehatan dasar

b.     Program Perbaikan gizi Masyarakat

c.      Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

37

Page 38: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

d. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

e. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit endemis

f. Program pelayanan kesehatan akibat gizi buruk

3.    Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program-program dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diarahkan pada usaha

untuk memenuhi kebutuhan pelayanan akan ketersediaan tenaga kesehatan dan ketersediaan

infrastruktur pendukung pelayanan. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:

Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan UPTD

1)     Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

2)     Program Peningkatan Sarana dan Prasarana puskesmas

3)     Program Pengembangan Sumber daya manusia- Kesehatan

.

4. Perspektif Keuangan

Program dalam perspektif keuangan selain diarahkan untuk mendukung penyediaan

pelayanan, juga diarahkan kepada upaya-upaya untuk mencapai kemandirian puskesmas

khususnya dalam hal pembiayaan belanja operasional terkait pelayanan dan peningkatan

akuntabilitas keuangan dan kinerja kepada merintah dan masyarakat. Program-program

dalam perspektif ini merupakan merupakan program lokalitas kewenangan UPTD, yaitu

sebagai berikut:

a.    Program Manajemen Pelayanan Kesehatan.

B. Kerangka Pembiayaan Lima Tahun

Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis didukung dengan

kerangka pembiayaan meliputi proyeksi pembiayaan belanja langsung dan belanja tidak

langsung. Kerangka pembiayaan lima tahun secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.

38

Page 39: Rencana_Strategi_Bisnis_Puskesmas.doc

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Lubuk Buaya 2015

39