rencana strategis 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan...

33
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019 BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2015

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS

DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

RENCANA STRATEGIS

2015 - 2019

BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

2015

Page 2: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

i

KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium

Lingkungan 2015 – 2019 ditetapkan oleh Kepala Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditetapkan

berdasarkan PermenLHK Nomor : P.39/MenLHK-II/2015 serta Renstra Badan Penelitian,

Pengembangan dan Inovasi 2015 -2019 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala Badan

Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor : P.1/Litbang-Setbadan/2015 tentang Rencana Strategis

(Renstra) Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi tahun 2015 – 2019. Renstra ini dipengaruhi

oleh perubahan struktur organisasi Badan Penelitian Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

berdasarkan PermenLHK Nomor : P-18/MenLHK-II/2015 tentang Struktur Organisasi Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan akibat penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dengan

Kementerian Kehutanan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) merupakan unit

kerja yang mengalami perubahan tugas dan fungsi, semula sebagai Pusat Sarana Pengendalian Dampak

Lingkungan menjadi pusat penelitian dan pengembangan. Berbeda dengan puslitbang lain, P3KLL juga

memiliki fungsi melaksanakan pengelolaan laboratorium rujukan dan pembinaan laboratorium daerah

serta mengembangkan metrologi dan kalibrasi lingkungan. Dengan tugas dan fungsi tersebut, Renstra

ini menjadi sangat penting artinya. Renstra ini akan menjadi pedoman dan acuan bagi unit kerja di

Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan dalam perencanaan kegiatan litbang, pengelolaan

laboratorium rujukan, pembinaan laboratorium daerah serta . pengembangan metrologi dan kalibrasi

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang

telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Renstra ini. Kami

berharap Renstra ini menjadi titik tolak menuju terwujudnya Puslitbang Kualitas dan Laboratorium

Lingkungan yang handal, tangguh dan dapat memberi manfaat dalam menghasilkan IPTEK kualitas

lingkungan demi kelestarian lingkungan dan hutan serta kesejahteraan masyarakat.

Tangerang Selatan, Februari 2015

Kepala Puslitbang Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan

DR. Wahyu Marjaka, M. Eng

NIP. 19660315 199303 1 001

Page 3: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

ii

DAFTAR ISI

HAL

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

I. PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

B. Potensi dan Permasalahan

C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Renstra Puslitbang P3KLL

II. SASARAN YANG HENDAK DICAPAI

A. Sasaran Strategis

B. Sasaran Program

III. SASARAN DAN KINERJA UNIT KERJA

A. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan LHK, Sasaran Kegiatan dan

Indikator

B. Arah Kebijakan dan Strategi

IV. KERANGKA REGULASI

A. Kerangka Regulasi

B. Kerangka Kelembagaan

V. KERANGKA PENDANAAN

VI PENUTUP

i

ii

iii

1

1

4

12

14

14

15

17

17

18

25

25

26

27

Page 4: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pencapaian Outcome PUSARPEDAL Periode 2010-2014

Tabel 2. Indikator kinerja program dan kegiatan PUSARPEDAL

Tabel 3. Posisi SDM Pusarpedal Sampai dengan Akhir Tahun 2014

Tabel 4. Profil SDM Berdasarkan tingkat Pendidikan

Tabel 5. Analisis SWOT Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

Tabel 6. Program dan sasaran Program di KLHK

Tabel 7. Unit Kegiatan Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan pada Program

Litbang LHK

Tabel 8. Rencana Pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian

kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan) (S1.P8.K3.2.IKK.a)

Tabel 9. Kerangka Regulasi

Tabel 10. Alokasi dan Usulan Anggaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan

HAL

3

5

8

8

12

15

17

22

25

27

Page 5: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

1

I. PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

A.1. Pencapaian Sasaran Program dan Kegiatan Sebelumnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan-Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P3KLL-KLHK) adalah suksesor dari Pusat Sarana

Pengendalian Dampak Lingkungan (PUSARPEDAL) yang merupakan salah satu unit eselon

– 2 di Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Menteri Negara LH Nomor 16

Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup.

PUSARPEDAL bertanggungjawab langsung kepada Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis

Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas (Deputi VII) KLH. PUSARPEDAL dipimpin oleh

seorang Kepala Pusat, dan dalam menjalankan tupoksinya PUSARPEDAL mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan, serta pelaksanaan

kajian kualitas lingkungan, pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan

pengujian dan kalibrasi serta pengembangan laboratorium lingkungan, dan penyusunan

program dan pelayanan administrasi Pusat.

Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas melaksanakan

pemantauan, penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup, melaksanakan fungsi

teknis laboratorium rujukan lingkungan, pelayanan pengujian contoh lingkungan dan kalibrasi

peralatan-peralatan laboratorium uji lingkungan dan pengembangan laboratorium lingkungan

di daerah melalui pembinaan serta penyusunan program dan administrasi. Dalam menjalankan

tugasnya PUSARPEDAL merujuk pada Visi Kementerian Lingkungan Hidup saat itu yaitu:

Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang Handal dan Proaktif serta Berperan dalam

Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan, dengan Menekankan pada Ekonomi Hijau. Untuk

mewujudkan visi tersebut diatas, maka telah ditetapkan Misi Kementerian Lingkungan Hidup

Tahun 2010-2014 yaitu:

1) Penurunan beban pencemaran lingkungan hidup, pengendalian kerusakan Iingkungan

hidup, dan peningkatan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2) Melakukan penyusunan rancangan kebijakan, pelaksanaan koordinasi dan kemitraan,

serta penerapan tata kelola pemerintahan yang baik.

Page 6: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

2

3) Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Lingkungan Hidup tersebut, maka

sesuai dengan tugas dan fungsi PUSARPEDAL, dilakukan dalam 3 (tiga) bentuk

kegiatan sebagai pernyataan misi, yaitu:

o Menyusun kebijakan pendayagunaan sarana teknis dan peningkatan kapasitas

sumber daya manusia laboratorium lingkungan dalam rangka pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup.

o Melakukan fungsi teknis laboratorium rujukan, kajian kualitas lingkungan,

pemantauan kualitas Iingkungan, pengembangan laboratorium serta layanan jasa

teknis pengujian dan kalibrasi.

o Melakukan koordinasi pelaksanaan pemantauan kualitas Iingkungan dan

pelaksanaan kebijakan peningkatan kapasitas laboratorium lingkungan.

Berdasarkan pernyataan misi yang telah dirumuskan, maka disusunlah tujuan dan sasaran

strategis PUSARPEDAL dan Indikator Kinerja Kegiatan. Tujuan strategis PUSARPEDAL

adalah menyediakan data pemantauan kualitas lingkungan yang dihasilkan oleh laboratorium

lingkungan yang professional dan mandiri dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sasaran strategis yang akan dicapai adalah

tersedianya data pemantauan kualitas lingkungan, kajian kualitas Iingkungan, laboratorium

rujukan, dan pengujian kualitas lingkungan serta pengembangan laboratorium Iingkungan,

dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah: Inventarisasi data hasil pelaksanaan dan koordinasi

pemantauan kualitas Iingkungan serta kajian kualitas Iingkungan; Pelaksanaan pengelolaan

laboratorium lingkungan rujukan dan pengujian; Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi

laboratorium lingkungan; Layanan perkantoran PUSARPEDAL. Kegiatan Pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di PUSARPEDAL.

Hasil capaian Outcome PUSARPEDAL sebagaimana Laporan Kinerja PUSARPEDAL, adalah

sebagai berikut

Page 7: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

3

Tabel 1. Pencapaian Outcome PUSARPEDAL Periode 2010-2014

No. Sasaran Outcome Realisasi

Outcome

(%)

% Pencapaian

Outcome Ket.

I. Data dan Informasi atas

kualitas lingkungan media

air, udara dan bahan

berbahaya dan beracun

(B3) utanan

Data kualitas

lingkungan yang

dimanfaatkan pengguna

(IKLH, SLHD, SLHI)

dari capaian

program/kegiatan, untuk

mendukung kebijakan

pengelolaan lingkungan

hidup

Naskah Akademik

Kajian-kajian Baku

Mutu Kualitas

Lingkungan

100 100 Persentase

pencapaian

outcome

terhadap

target

100% 1. Data hasil pemantauan

kualitas air di sungai lintas

propinsi, kualitas udara &

Kebisingan di Provinsi,

kabupaten/kota

100 100

2.

Kajian Baku Mutu

Lingkungan Hidup

100

100

II. Melakukan fungsi teknis

laboratorium rujukan, kajian

kualitas lingkungan,

pemantauan kualitas

Iingkungan, pengembangan

laboratorium serta layanan

jasa teknis pengujian dan

kalibrasi

Laboratorium rujukan

Nasional dan

laboratorium rujukan

daerah untuk

mendukung kebijakan

pengelolaan lingkungan

hidup

100

100

100

100

Persentase

pencapaian

outcome

terhadap

target

100%

III. Menyusun kebijakan

pendayagunaan sarana teknis

dan peningkatan kapasitas

sumber daya manusia

laboratorium lingkungan

dalam rangka pengelolaan

sumber daya alam dan

lingkungan hidup

Meningkatnya sumber

daya manusia pengelola

laboratorium lingkungan

100 100 Persentase

pencapaian

outcome

terhadap

target

100%

Rata-rata Outcome 100 100

Setelah penggabungan Kementerian Lingkungan dengan Kementerian Kehutanan

menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berdasarkan Peraturan

Presiden No 15 tahun 2015 dan Permen LHK Nomor 18 tahun 2015, maka PUSARPEDAL

bergabung kedalam unit eselon-1 Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, dan berubah

nomenklatur menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium

Lingkungan (P3KLL). P3KLL mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan

inovasi di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan.

Page 8: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

4

B. Potensi dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan yang dihadapi Pusarpedal, dapat dilihat dari sisi Internal Unit

Kerja atau kondisi saat ini dan Eksternal Unit Kerja atau kondisi di masa yang akan datang.

B.1. Kondisi Internal

1. Kekuatan (Strength) Pusarpedal

Struktur Organisasi

Kekuatan Pusarpedal ditopang dengan Struktur organisasi yang terdiri dari 4 unit eselon 3

(bidang/bagian) dan kelompok fungsional Pengendali Dampak Lingkungan (fungsional Pedal)

sesuai tantangan sektor lingkungan hidup dan laboratorium lingkungan yang memerlukan,

yaitu: 1). Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan 2). Bidang

Laboratorium Rujukan dan Pengujian, 3. Bidang Pemantauan dan Kajian Kualitas Lingkungan

4). Bagian Program, Anggaran dan Administrasi Umum

Kegiatan 2010 -2014

Program dan kegiatan yang dilakukan Pusarpedal disesuaikan dengan program dan

kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra KLH yang dibuat secara rinci, paralel maupun

sekuensial untuk periode tahunan dimaksudkan untuk mendukung setiap tujuan strategis

PUSARPEDAL. Di dalam setiap program memiliki sejumlah kegiatan yang mempunyai

kesamaan perspektif yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya alam dan

lingkungan.

Berikut ini dijabarkan indikator kinerja untuk program dan kegiatan PUSARPEDAL

dan periode pencapaian setiap sasaran.

Page 9: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

5

Tabel 2. Indikator kinerja program dan kegiatan PUSARPEDAL

Tujuan

Sasaran Cara Mencapai

Tujuan dan Sasaran

Indikator Kinerja

Pencapaian Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program 2010

2011

2012

2013

2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tersedianya data pemantauan kualitas lingkungan yang dihasilkan oleh laboratorium lingkungan yang profesional dan mandiri

Tersedianya data

pemantauan kualita

s lingkungan

Jumlah paket data (laporan) pemantauan kualitas lingkungan (air, udara, tanah, kebisingan, deposisi asam,POP’s dan biologi)

Melaksanakan program pemantauan kualitas lingkungan nasional secara terpadu

1.Pemantauan kualitas air

Jumlah Laporan (paket data) hasil pemantauan kualitas lingkungan (air, udara, tanah, kebisingan, deposisi asam,POP’s dan biologi) terdiri :

- 336 9 (1130 paket data)

9 (1130 unit

data)

9 (1130 unit

data)

1. Jumlah unit data pemantauan kualitas air sungai prioritas di 33 Provinsi.

- 155 160 160 160

2. Jumlah laporan (unit data) pemantauan kualitas air Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung

- 13 8 8 8

3. Jumlah unit data pemantauan kualitas air danau, air laut dan POP’s

- 18 19 19 19

2. Pemantauan kualitas udara, kebisingan, hujan asam, timbal (Pb), pasif sampler, karakteristik logam berat.

6. Jumlah unit data pemantauan deposisi asam

- 6 16 16 16

7 Jumlah unit data) pemantauan kualitas udara ambien kontinyu

- 8 7 7 7

8. Jumlah unit data pemantauan kebisingan lingkungan

- 6 6 6 6

9. Jumlah unit data pemantauan Pb di udara ambien

- 4 - - -

10. Jumlah unit data pemantauan kualitas udara ambien disekitar pengguna briket batubara

- 3 - - -

11. Jumlah unit data pemantauan kualitas udara ambien dengan metode passive sampler.

- 1 900 900 900

12. Jumlah laporan inventarisasi gas rumah kaca

- 1 - - -

Page 10: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

6

Tujuan

Sasaran Cara Mencapai

Tujuan dan Sasaran

Indikator Kinerja

Pencapaian Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program 2010

2011

2012

2013

2014

13. Jumlah unit data Pemantauan dan pengkajian karakteristik logam berat di udara ambien

- - 8 10 10

3. Pemantauan kualitas lingkungan di industri strategis dan pertambangan

14. Jumlah unit data Pemantauan penaatan industri strategis

- - 6 6 6

Pengembangan dan evaluasi baku mutu lingkungan dan kajian kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan

Jumlah laporan kajian baku mutu lingkungan atau kajian kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan

- 3 3 - -

Tersedianya laboratorium lingkungan daerah yang kompeten

Jumlah laboratorium lingkungan daerah yang mampu melakukanpengujian parameter kualitas lingkungan

Mengembangkan jaringan laboratorium lingkungan

1. Peningkatan kemampuan personil laboratorium daerah dalam pengelolaan laboratorium lingkungan

Jumlah laboratorium lingkungan daerah yang dibina

- 9 37 40 40

2.Uji profisiensi untuk penilaian kinerja laboratorium lingkungan

Jumlah Laboratorium lingkungan yang ikut uji profisiensi

- 60 141 140 140

Tersedianya sumber daya manusia Sarpedal yang kompeten

Jumlah SDM Sarpedal yang kompeten

Meningkatkan kapasitas SDM Sarpedal yang ko mpeten

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia Sarpedal

Jumlah staf yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Sarpedal

- 50 50 50 50

Tersedianya sarana dan prasarana Sarpedal yang memadai

jumlah sarana dan prasarana Sarpedal

Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana Sarpedal

Pengembangan sarana dan prasarana Sarpedal

Jumlah item Sarana dan prasarana Sarpedal

- 170 35 35 35

Page 11: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

7

Tujuan

Sasaran Cara Mencapai

Tujuan dan Sasaran

Indikator Kinerja

Pencapaian Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program 2010

2011

2012

2013

2014

Terlaksananya pengembngan metode pengujiann parameter kualitas lingkungan

Jumlah metode pengujian yang dikembangkan

Meningkatkan validitas data hasil uji parameter kualitas lingkungan.

Pengembangan metode pengujian

Jumlah metode pengujian yang dikembangkan

- 13 15 15 15

Tersedianya hasil kajian kualitas lingkungan.

Jumlah kajian kualitas lingkungan.

Meningkatkan pengelolaan kualitas lingkungan hidup

Pengembangan dan evaluasi baku mutu lingkungan dan kajian kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan

Jumlah laporan kajian baku mutu lingkungan atau kajian kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan

- - - 3 3

Terlaksananya layanan perkantoran Sarpedal

Jumlah layanan perkantoran Sarpedal

Melaksanakan layanan perkantoran Sarpedal

Pelayanan perkantoran Sarpedal

Jumlah bulan layanan perkantoran Sarpedal

- 12 12 12 12

Penerapan Pelayanan jasa laboratorium lingkungan sesuai PNBP

Jumlah penerimaan PNBP

-

Rp.

1.1

00.0

00.0

00,-

Rp.

1.1

50.0

00.0

00,-

Rp.

1.1

50.0

00.0

00,-

Rp.

1.1

50.0

00.0

00,-

Sumber Daya Manusia

Sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah SDM Pusarpedal secara keseluruhan sebanyak

88 orang dan belum memiliki fungsional peneliti. Meskipun demikian, dalam keterbatasan

tersebut, terdapat SDM fungsional pengendali dampak lingkungan (fungsional pedal)

berkualitas yang selain memiliki penguasaan bidang keilmuan yang mendalam, berwawasan

luas dan visioner, serta mempunyai pengalaman dalam membangun networking dan berkiprah

dalam berbagai lembaga dan kerjasama internasional. SDM fungsional pedal yang berkualitas

ini akan menjadi tulang punggung dan kekuatan yang potensial untuk meningkatkan kualitas

dan kinerja Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan ( P3KLL ).

Page 12: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

8

Tabel 3. Posisi SDM Pusarpedal Sampai dengan Akhir Tahun 2014

No KELOMPOK PEGAWAI JUMLAH

KET ORANG %

1 Tenaga Struktural/Non

Struktural

a. Struktural 13

b. Fungsional Umum

2 Tenaga Fungsional

a. Fungsional Pedal 15

b. Peneliti

c. Calon Peneliti 0

d. Teknisi Litkayasa 0

e. Calon Teknisi Litkayasa 0

f. Pustakawan 0

g. Calon Pustakawan 0 0.00

h. Pranata Komputer 0 0.00

i. Calon Pranata Komputer 0 0.00

j. Analis Kepegawaian 0 0.00

k. Calon Analis Kepegawaian 0 0.00

l. Arsiparis 0 0.00

m. Calon Arsiparis 0 0.00

n. Pranata Humas 0 0.00

o. Calon Pranata Humas 0 0.00

p. Pranata Laboratorium 0 0.00

q. Calon Pranata Laboratorium 0 0.00

r. Fungsional Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa 0 0.00

s. Calon Fungsional Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa 0 0.00

3. JUMLAH PNS DAN CPNS 88

JUMLAH SELURUHNYA 88

Tabel 4. Profil SDM Berdasarkan tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah

1. SD 1

2. SMP -

3. SLTA 24

4. D3 5

5. S 1 42

6. S 2 13

7. S 3 3

Jumlah 88

Page 13: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

9

2. Kelemahan (Weakness)

Permasalahan internal Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan ( P3KLL)

terkait dengan fleksibilitas menjawab tantangan persoalan, lingkungan hidup dari waktu ke

waktu.

1. Sumber daya manusia

Beberapa permasalahan berkaitan dengan SDM di P3KLL yaitu belum ada fungsional

peneliti, sehingga menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan penelitian;

pengembangan kapasitas SDM belum optimal, rasio tenaga fungsional dan administrasi

belum proporsional, lebih banyak tenaga administrasi, jumlah staf dengan pendidikan

S1 juga masih kurang. Disamping itu adanya kebijakan moratorium penerimaan

pegawai juga menjadi penyebab terhambatnya regenerasi SDM.

2. Sarana prasarana litbang

Sarana dan prasarana laboratorium untuk mendukung tugas utama P3KLL belum

optimal dan menjadi kendala dalam menghasilkan produk litbang yang efisien,

berkualitas dan berdaya saing.

3. Belum optimalnya budaya untuk membangun networking dan kerjasama baik dengan

instansi riset lain di dalam maupun luar negeri, perguruan tinggi, dan industri.

Networking penting terutama untuk mengetahui Status (state of the art) riset yang sudah

dilakukan oleh lembaga lain dan kebutuhan pengguna.

4. Diseminasi hasil kegiatan kepada pengguna belum dilakukan secara agresif sehingga

IPTEK hasil kegiatan P3KLL oleh para pihak belum dikenal dengan baik dan belum

sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

B.2. Kondisi Eksternal P3KLL

1. Peluang (Opportunity)

Potensi eksternal P3KLL adalah kondisi yang apabila dimanfaatkan, maka akan

mempermudah pelaksanaan aktivitas institusi.

Secara politis, keberadaan institusi Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium

Lingkungan sangat strategis. Hasil-hasil riset menjadi tumpuan untuk menentukan

arah kebijakan pembangunan lingkungan dan kehutanan ke depan. Hasil riset termasuk

publikasi ilmiah dari peneliti di Indonesia, masih jauh di bawah beberapa Negara Asia.

Page 14: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

10

Ruang luas yang disediakan Pemerintah bagi pelaksanaan kelitbangan, tentu menjadi

basis gerak P3KLL. Hasil riset dan inovasi akan meningkatkan produktivitas sekaligus

meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam dimensi ekonomi, riset

bidang lingkungan hidup dituntut untuk mampu memberi solusi alternative

pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumberdaya alam yang, efektif,

efisien dan ekonomis. Permasalahan lingkungan dan konflik sosial akibat yang terjadi

di Indonesia terkait distribusi sumber daya, adalah lapangan luas bagi peneliti-peneliti

sosial untuk menemukan, menawarkan dan mengimplementasikan strategi resolusi

konflik. Selain itu kemajemukan model interaksi masyarakat dan lingkungan di setiap

entitas etnis dan budaya menjadi tatangan menarik tersendiri. Inovasi menjadi kata

kunci untuk meningkatkan percepatan pengembangan teknologi dan intervensi

kebijakan. Bidang ilmu yang menjadi tantangan besar pada Renstra 2015-2019 adalah

Lingkungan dan Hukum. Persoalan lingkungan dan penegakan hukum lingkungan dan

kehutanan, saat ini menjadi lahan garapan yang luas bagi peneliti P3KLL untuk

mencari Iptek dan alternatif kebijakan yang akan mendukung pelaksanaan program

kementerian.

2. Ancaman (Threat)

Kondisi eksternal P3KLL mencakup dimensi PESTEL (Politik, Ekonomi,

Sosial, Teknologi, Environment, dan Legal), yang selalu berada dalam dimensi yang

dinamis. Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan perlu mengantisipasi

tekanan-tekanan dari unsur PESTEL yang bisa saja terjadi oleh karena kondisi

Organisasi P3KLL masih berorientasi sebagaimana pada masa Renstra 2010-2014.

Renstra Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan 2015-2019 harus

meletakkan dasar yang lebih kuat bagi bekerjanya Kelompok Peneliti (Kelti) yang

telah ada, atau mampu untuk melakukan reorganisasi/ sinkronisasi-sinkronisasi yang

baru terkait eksistensi dimensi Politik Pemerintahan kabinet kerja. Implikasi dinamika

politik yang dimaksud mau tidak mau disikapi untuk memperkuat institusi P3KLL

yang akomodatif dan responsif terhadap dinamika yang terjadi seputar isu PESTEL.

P3KLL tidak bisa hanya membatasi diri pada isu lingkungan Brown issues saja, namun

perlu membuka diri untuk menangani Green Issues yang ada.

Masalah lingkungan hidup yang disebabkan oleh berbagai macam pencemaran

dari tahun ke tahun semakin kompleks dan cenderung meningkat. Kondisi tersebut

Page 15: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

11

tidak hanya menyebabkan menurunnya fungsi dan kualitas lingkungan tetapi juga

memberikan dampak yang serius pada kesehatan manusia dan makhluk hidup

lainnya. Pencemaran lingkungan yang menonjol beberapa tahun terakhir ini

diantaranya adalah pencemaran air, pencemaran udara yang disebabkan oleh

pembuangan limbah domestik, limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), limbah

industri dan pertambangan. Pengelolaan lingkungan hidup akan berjalan efektif

apabila didukung oleh data hasil penelitian kualitas lingkungan. Dengan demikian

P3KLL perlu menyikapi pentingnya kolaborasi antara penelitian di sektor Brown /

Green Issues.

B.3. Analisis SWOT

Berdasarkan Analisis SWOT yang diperoleh (lihat matriks), maka penguatan

kondisi P3KLL minimal adalah:

1. Pemantapan Agenda dan Struktur Organisasi

2. Pengelolaan SDM meliputi Rekruitment dan Pengembangan

3. Optimalisasi Penunjang Litbang melalui optimalisasi sarana dan prasarana

laboratorium dan kolaborasi dengan insitusi riset lainnya

4. Penguatan mekanisme kerjasama yang legitimate

5. Penguatan mekanisme dan metoda/strategi diseminasi hasil litbang agar karya

inovatif P3KLL semakin dikenal oleh masyarakat secara lebih luas.

Page 16: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

12

Tabel 5. Analisis SWOT Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

Strength

- Struktur Organisasi yang kuat

- Memiliki agenda Riset yang jelas (Roadmap dan RPPI)

- SDM yang berkualitas pada struktural dan fungsional.

Weakness

- Regenerasi dan penguatan SDM yang belum optimal

- Sarana dan prasarana laboratorium belum optimal

- Budaya networking lemah

- Diseminasi/pengembangan dan inovasi masih perlu mendapat porsi yang besar dalam rangka implementasi hasil penelitian

- Implementasi hasil penelitian belum memberikan porsi yang memadai terhadap pengembangan Iptek.

Opportunities

- Politik Nawacita dengan ruang Riset yang luas

- Hasil Riset Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan mulai dilirik dan dijadikan acuan

1. Pemantapan Agenda Riset yang minimal menjawab Kebutuhan Eselon I KLHK, serta seluruh stakeholder

2. Pemantapan Struktur Organisasi

1. Rekruitment/ Pengembangan SDM

2. Peningkatan/ Pengadaan Sarpras

3. Penguatan unit-unit yang menangani diseminasi, pengembangan dan inovasi

Sasaran:

Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian dibidang: lingkungan, laboratorium dan produksi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Terfasilitasinya Pengembangan IPTEK di bidang lingkungan

Terfasilitasi Kegiatan Perencanaan Program dan Kerjasama; Evaluasi dan Diseminasi; Administrasi Umum dan Pengelolaan Sarana/Prasarana dan Perlengkapan; serta Pengelolaan Kepegawaian dan KeTata Usahaan. Threat

- Green & Brown Issues yang dinamis

- Banyak lembaga Riset ingin bermitra sehingga penggunaan SDM tidak seimbang

1. Pemantapan Struktur Organisasi

2. Penerapan Mekanisme Insentif dan Disinsentif bagi SDM yang lama atau yang baru direkruit

1. Penguatan mekanisme kerjasama yang legitimate

2. Membangun atau kerjasama dengan Institusi yang memiliki Sarpras

3. Penguatan mekanisme insentif/ disinsentif

Hasil analisis SWOT ini dapat digunakan untuk menentukan sasaran, arah kebijakan dan

regulasi pada P3KLL sebagai salah satu unit Eselon-II di bawah Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan.

C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Renstra P3KLL

Renstra disusun dengan tujuan untuk menentukan strategi pencapaian P3KLL tahun 2015-

2019 sesuai dengan Tugas dan fungsi dengan mempertimbangkan harapan pemangku

kepentingan sesuai sumber daya yang tersedia. Manfaat penyusunan renstra adalah:

a) Agar harapan-harapan pemangku kepentingan (Eselon I KLHK, Publik, Swasta) dapat

ditampung dalam suatu perencanaan pencapaian sasaran yang komprehensif;

b) Agar tercipta sinergi diantara tingkatan unit kerja dalam mencapai sasaran kinerja;

c) Dapat menjadi dasar pengalokasian sumber daya;

d) Dapat menjadi dasar pelaporan evaluasi kegiatan yang perlu dilakukan selama 5

(lima) tahun ke depan;

Page 17: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

13

e) Merencanakan kegiatan secara sistematis dan komprehensif agar dapat menghasilkan

IPTEK secara tepat waktu dan sesuai kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan.

Page 18: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

14

II. SASARAN YANG HENDAK DICAPAI

A. Sasaran Strategis

Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi pembangunan tahun 2015 –

2019 yang dijadikan pedoman bagi kementerian dalam merancang arah pembangunan,

sehingga tidak ada visi misi kementerian dan jajaran di bawahnya.

Visi pembangunan nasional tahun 2015 – 2019 adalah terwujudnya Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Berdasarkan visi tersebut,

disusunlah misi yang sejalan dengan pencapaian visi antara lain:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan

negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara

maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Berdasarkan visi dan misi , maka dalam Renstra KLHK 2015-2019, sasaran-sasaran

yang bersifat strategis sebagai bagian upaya pencapaian dari Program Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah:

(1) Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Analisis

utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan

tutupan hutan;

(2) Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Domestik Bruto, dengan

indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto

Page 19: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

15

Indonesia meningkat setiap tahun, dimana angka pada tahun 2013 sebesar Rp. 56,994

Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan Tahun

2000. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik

kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan,

(3) Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat

keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai

penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi

spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh

para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).

B. Sasaran Program.

Sastra KLHK dijabarkan lagi ke dalam sasaran-sasaran program yang akan dikerjakan

pada level Eselon I KLHK melalui nomenklatur Program tertentu, sebagai berikut.

Tabel 6. Program dan sasaran Program di KLHK

PROGRAM SASARAN PROGRAM

1. Konservasi Sumberdaya alam

dan Ekosistem Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi

dan upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk

pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan

ekonomi, social dan ekologi

2. Program Pengendalian DAS

dan Hutan Lindung Meningkatkan daya dukung DAS serta internalisasi

RPDAST kedalam RTRW

Meningkatkan rehabilitasi serta upaya konservasi tanah

dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan

DAS dan perlindungan mata air pada DAS prioritas

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Perbenihan

Tanaman Hutan guna mendukung pengurangan lahan

kritis.

Meningkatkan Kapasitas Kesatuan Pengelolaan Hutan

Lindung, guna meningkatkan keterlibatan masyarakat

Memulihkan kerusakan ekosistem perairan darat

Mewujudkan reformasi tata kelola kepemerintahan yang

baik di lingkungan Ditjen

3. Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari dan Usaha Kehutanan Meningkatnya Pengelolaan Hutan Produksi di tingkat

tapak secara lestari

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Hutan

serta Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Hutan

Produksi

Meningkatnya Produksi dan Ragam Produk Hasil Hutan

(Kayu, bukan kayu dan Jasa Lingkungan)

Meningkatnya produksi dan ekspor produk industri

kehutanan

Page 20: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

16

4. Perhutanan Sosial dan

Kemitraan Lingkungan Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan

melalui hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan

tanaman rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta

kemitraan

Meningkatnya kemampuan kelompok masyarakat

pengelola perhutanan sosial, hutan adat dan pelestari

lingkungan

Terselesaikannya konflik dalam pengelolaan HTR,

HKm, HD, Hutan Adat, HR dan Kemitraan

Terselesaikannya masalah tenurial dan hutan Adat

Meningkatnya indeks pengetahuan dan perilaku peduli

lingkungan dan kehutanan

Meningkatnya Jumlah Mitra yang bergerak di bidang

Lingkungan dan Kehutanan

5. Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan

6. Pengendalian Perubahan Iklim Peningkatan efektivitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan

7. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Meningkatnya keamanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui penegakan hukum

8. Penelitian dan Pengembangan LHK

Tersedianya Iptek bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung Pencapaian Sasaran Strategis Kementerian LHK

9. Planologi dan Tata Lingkungan Menjamin pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan wilayah dan sector serta usaha dan kegiatan untuk menjaga daya dukung dan daya tampung

10. Pengendalian Pencemaran dan

Kerusakan Lingkungan Meningkatnya kualitas udara

Meningkatnya kualitas air

Meningkatnya kualitas tutupan lahan

11 Pengelolaan Sampah, Limbah

dan B3 Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas

lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan

B3, limbah B3, dan sampah

12 Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Bidang

Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

Pengawasan yang berkualitas dan peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK

13 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian LHK

Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Page 21: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

17

III. SASARAN DAN KINERJA UNIT KERJA

A. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan LHK, Sasaran Kegiatan dan Indikator

Sasaran kegiatan dicapai melalui pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, yang diukur melalui

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)1 yaitu:

1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan

(air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk indeks

pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa

Hasil Penelitian dan minimal 70% hasil penelitian termanfaatkan)

2. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas

lingkungan dan metodologi lingkungan)

3. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15

provinsi

4. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Paket

Pengembangan Iptek)

Untuk mencapai sasaran kegiatan yang diukur melalui IKK, diperlukan unit-unit

kegiatan yang ada di P3KLL sebagai aktivitas pendukung pelaksanaan kegiatan (tabel 7).

Tabel 7 Unit Kegiatan P3KLL pada Program Litbang LHK

Nama Kegiatan Kode IKK Unit Kegiatan Satker Pelaksana

Penelitian dan

Pengembangan

Kualitas

Lingkungan

dan

Pengelolaan

Laboratorium

Lingkungan

(S1.P8.K3.IK

K.a)

Pelaksanaan RPPI-10: Kualitas

Lingkungan untuk IKLH dan ISTM

Pusat Litbang

Kualitas dan

Laboratorium

Lingkungan Pelaksanaan RPPI-11: Kualitas

Lingkungan untuk IPB

Pelaksanaan RPPI-12: Pola Konsumsi

dan Produksi Berkelanjutan

Program Setter

Pelaksanaan Kajian Isu Aktual

Strategis Dan Mendesak

Penyusunan Dokumen Perencanaan

Kegiatan dan Anggaran

Penyelenggaraan Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan

1 Trilateral Meeting 27-30 April 2015

Page 22: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

18

Nama Kegiatan Kode IKK Unit Kegiatan Satker Pelaksana

Pelaksanaan Kerjasama Penelitian,

Pengembangan dan Inovasi

Diseminasi Hasil Penelitian

Penyiapan Bahan Kebijakan Atas Data

Hasil Litbang Dan Inovasi

Pengelolaan HKI

Pengelolaan Data Dan Informasi

Litbang Dan Inovasi

Pengelolaan KHDTK

Pengelolaan Hutan Penlitian,

Arboretum, Herbarium, Persemaian

dan kebun benih, demplot

Pelaksanaan Sistem Akuntansi

Instansi Keuangan

Pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN

Pelaksanaan Administrasi

Kepegawaian

Sertifikasi Manajemen

Pelaksanaan Tata Persuratan dan

Kearsipan

Penyelenggaraan sistem pengendalian

internal pemerintah (SPIP)

(S1.P8.K3.2.

IKK.a)

Pengelolaan Laboratorium

Lingkungan Rujukan Nasional

Pengembangan Metrologi dan

Kalibrasi

Penerimaan Negara Bukan Pajak

S1.P8.K3.2.IK

K.B)

Peningkatan Kapasitas Laboratorium

Lingkungan di Daerah

(S1.P8.K3.3.

IKK.a)

Pengembangan atau Pilot IPTEK

Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan

Laboratorium lainnya

B. Arah Kebijakan dan Strategi

Berkenaan dengan kebijakan baru yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2

Tahun 2015 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional 2015-2019; Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P. 18 /MenLHK-II/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Permen

LHK no P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Renstra KLHK Tahun 2015-2019, maka Arah

Kebijakan P3KLL telah mengalami perubahan.

P3KLL perlu menentukan arah KEBIJAKAN selama tahun 2015-2019 berdasarkan

sasaran kegiatan yang telah ditetapkan untuk menunjang Program Litbang LHK, sebagai

berikut:

Page 23: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

19

1) Melaksanakan Penelitian dan pengembangan integrative kualitas lingkungan, guna

membantu penyediaan IPTEK inovatif dalam rangka meningkatkan kualitas

lingkungan hidup, mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,

memperkuat kapasitas pengelolaan lingkungan hidup

2) Melaksanakan pengelolaan laboratorium rujukan nasional untuk memberikan

informasi iptek bagi kegiatan pemantauan kualitas lingkungan, penanganan kasus

lingkungan dan pengembangan metode pengujian dan kalibrasi lingkungan

3) Peningkatan kapasitas laboratorium daerah

4) Melaksanakan Pengembangan IPTEK di bidang lingkunan hidup dan kehutanan

dengan menerapkan Hasil Iptek yang telah dicapai pada wilayah KPH (Piloting dan

Kegiatan Pengembangan lainnya)

5) Melaksanakan Kegiatan Program dan Evaluasi ; Kerjasama dan Diseminasi ;

Pengembangan data dan Tindaklanjut Penelitian; dan Administrasi Umum,

Pengelolaan Sarana/Prasarana dan Perlengkapan; serta Pengelolaan Kepegawaian.

6) Mengoptimalisasikan sumber-sumber pendanaan Penelitian dan Pengembangan,

agar Program dan Kegiatan yang direncanakan dapat berjalan sebagaimana

mestinya.

STRATEGI yang akan digunakan agar arah kebijakan P3KLL dapat sesuai serta

konsisten, maka strategi yang dapat dilakukan adalah:

1) Pemantapan agenda riset yang dilaksanakan melalui penyusunan Rencana Penelitian

dan Pengembangan Integratif (RPPI). RPPI merupakan penelitian terintegrasi selama 5

tahun dengan fokus pada aspek hulu hilir.

Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI) diatas diharapkan pada tahun

2019 mampu untuk menjawab isu-isu lingkungan dan kehutanan

2) Melaksanakan kegiatan pengembangan antara lain melalui Pilot Iptek.

3) Menguatkan kapasitas SDM melalui diklat-diklat teknis/fungsional, serta membangun

mekanisme rekruitmen tenaga fungsional, dan redistribusi SDM peneliti. Skema

insentif/diinsentif yang menarik bagi SDM Peneliti penting untuk diformulasikan

sehingga SDM Peneliti dapat lebih fokus dan berkomitmen untuk menghasilkan Iptek

melalui institusi P3KLL.

Page 24: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

20

a. Memperkuat Jejaring kerjasama/networking,

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana.

c. Peningkatan Diseminasi Hasil Litbang.

Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam melaksanakan diseminasi adalah: (i)

bagaimana proses penyampaian hasil riset bagi dunia ilmu pengetahuan dan dengan

cepat dapat menjawab kebutuhan pengguna?, (ii) Pasar bergerak dengan cepat dan

dinamis, sehinga rekomendasi praktis dan popular akan sangat bermakna dan

dibutuhkan, (iii) apakah hasil riset dapat mendatangkan keuntungan atau manfaat

ekonomi? (iv) apakah rancangan litbang untuk menghasilkan iptek, terintegrasi baik

dengan rencana diseminasi? (v) apakah nilai-nilai esensial diseminasi dihayati oleh

segenap staf P3KLL untuk kemajuan institusi?”

4) Langkah strategis yang perlu dilaksanakan dalam pengembangan kapasitas

laboratorium P3KLL adalah:

- Melaksanakan kajian kelayakan untuk pengembangan fungsi kelengkapan sebagai

laboratorium rujukan, laboratorium forensik lingkungan, laboratorium pengukuran

gas rumah kaca, dan aspek lingkungan sektor kehutanan;

- Melaksanakan evaluasi, pengujian, pengusulan kesesuaian baku mutu dengan

kondisi riil dan dampak terhadap lingkungan;

- Pelaksanaan pengembangan untuk masing-masing elemen kegiatan sesuai hasil

pengkajian;

- Pencapaian target pengembangan elemen kegiatan berdasarkan proyeksi yang

ditetapkan berdasarkan hasil pengkajian;

5) Pelaksanaan pembinaan laboratorium daerah dimaksudkan untuk mendorong dan

meningkatkan kapasitas laboratorium daerah sehingga memiliki kemampuan sebagai

laboratorium lingkungan. Prioritas utamanya adalah agar laboratorium daerah mampu

menyajikan data atau informasi berkaitan dengan status kualitas lingkungan hidup

daerah. Informasi mengenai status kualitas lingkungan hidup di daerah merupakan hak

bagi masyarakat, dan penting bagi pengambil keputusan di daerah terutama untuk

menjalankan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Page 25: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

21

Tantangan dalam pembinaan peningkatan kapasitas laboratorium daerah sangat

berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Peningkatan kapasitas laboratorium

daerah memerlukan kondisi ideal yang harus dipenuhi seperti ketersediaan infrastruktur

kelistrikan dan air, ketersediaan sumber daya, serta komitmen dari pengambil

keputusan baik eksekutif maupun legislatif. Target pembinaan laboratorium pengujian

daerah dalam lima tahun RPJM saat ini sudah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya

perlu dilakukan penajaman fokus dengan mempertimbangan sasaran nasional lain

seperti target peningkatan kualitas lingkungan di 15 DAS prioritas ataupun kualitas

udara perkotaan. Pemberian kewenangan kepada P3KLL untuk melakukan pengelolaan

atas usulan Dana Alokasi Khusus untuk pengadaan sarana dan prasarana laboratorium

daerah merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan prevalensi

keberhasilan pembinaan laboratorium daerah. Perubahan struktur organisasi menjadi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara formal telah mengurangi

jumlah pembina laboratorium daerah karena menghilangkan peran pembina tingkat

regional secara keseluruhan. Dengan kondisi seperti ini, maka perumusan langkah

strategis untuk peningkatan kapasitas laboratorium daerah menjadi hal yang krusial.

Saat ini ukuran yang dipergunakan untuk menjadi suatu laboratorium lingkungan

adalah melalui pengakuan yang diberikan apabila suatu laboratorium telah terregistrasi

di Kementerian LHK. Sedangkan untuk dapat meregistrasikan di KLHK, suatu

laboratorium harus terakreditasi terlebih dahulu dengan memenuhi persyaratan

penerapan ISO 17025 ditambah persyaratan lain yang harus dipenuhi sebagai

laboratorium penguji kualitas lingkungan. Saat ini laboratorium daerah yang telah

teregistrasi sebagai laboratorium lingkungan masih sangat terbatas jumlahnya.

Sementara data dari pelaksanaan uji profiensi laboratorium pengujian kualitas

lingkungan yang diselenggarakan oleh P3KLL menunjukkan bahwa cukup banyak

laboratorium daerah yang secara teknis mampu melakukan pengukuran dengan benar.

Implikasi dari kondisi ini adalah meski banyak laboratorium yang mampu melakukan

pengujian dengan benar, legalitas hasil pengujiannya akan menjadi perdebatan.

Langkah strategis yang perlu dijalankan agar pelaksanaan pembinaan laboratorium

daerah adalah:

- Pengembangan modul pengelolaan laboratorium lingkungan untuk daerah

- Pengembangan arsitektur laboratorium lingkungan daerah untuk efektivitas

pembinaan;

Page 26: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

22

- Pengkajian implikasi peraturan terkait laboratorium lingkungan yang saat ini

berlaku terhadap pengembangan laboratorium lingkungan di daerah;

- Pengembangan model untuk efektivitas pencapaian target dalam pelaksanaan

DAK sarana dan prasarana laboratorium lingkungan daerah.

Tabel 8. Rencana Pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian

kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan) (S1.P8.K3.2.IKK.a)

No. 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P8.K3.2.IK

K.a

3 RSNI 5 RSNI 5 RSNI 5 RSNI

S1.P8.K3.2.IKK.

a1 (EK)

Kajian

pengembangan

kapasitas lab

rujukan (usulan/

tambahan

kegiatan)

Kajian

ekstensika

si fungsi

lab

pengujian

- kajian

pengemban

gan fungsi

forensik

- kajian

pengemban

gan

kemampua

n

pengukura

n gas

rumah

kaca

- identifikasi

parameter

lingkungan

dalam

sektor

kehutanan

Pengembang

an tahap

pertama lab

forensik

lingkungan;

Perekrutan

ahli forensik

lingkungan;

Pengembang

an

kemampuan

pengujian gas

rumah kaca;

Pelaksanaan

pengujian

GRK

Pengembang

an tahap II

lab forensik

lingkungan

Pelatihan ahli

foransi

lingkungan

Tahap kegiatan S1.P8.K3.2.IKK.a :

1. identifikasi regulasi dan kebutuhan metodologi pengujian dan sampling untuk pengukuran

kualitas lingkungan;

2. menyusun daftar prioritas pelaksanaan pengkajian;

3. pelaksanaan pengkajian metodologi pengujian dan atau sampling;

4. pelaporan hasil pengkajian dan usulan tindak lanjut;

5. penyusunan RSNI untuk hasil pengkajian yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan

sebagai SNI

Page 27: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

23

Rencana peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan sampai 2015 – 2019

Tabel 9. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada

15 provinsi (S1.P8.K3.2.IKK.B)

No. 2015 2016 2017 2018 2019

Peningkatan

kapasitas

pengembangan

laboratorium

lingkungan di

daerah pada 15

provinsi

(S1.P8.K3.2.IK

K.B

Pelaksanaa

pendampingan

percepatan

akreditasi 5

lab daerah

Pelaksanaa

pendampingan

percepatan

akreditasi 6 lab

daerah

Pelaksanaa

pendampingan

percepatan

akreditasi 5

lab daerah

Pelaksanaa

pendampingan

percepatan

akreditasi 5

lab daerah

Pelaksanaa

pendampingan

percepatan

akreditasi 5

lab daerah

Pengembangan

modul

pengelolaan

laboratorium

lingkungan untuk

laboratorium

daerah

(S1.P8.K3.2.I

KK.Bx

- Reevaluasi

ketersediaan

dokumen untuk

pembinaan

laboratorium

Penyusunan/r

evisi modul

pembinaan

laboratorial

daerah

Modul/

dokumen

pembinaan

laboratorial

daerah oleh

provinsi

Penyusunan/

revisi modul

pembinaan

laboratorial

daerah (2

dokumen)

Evaluasi

pelaksanaan

pembinaan 5

tahun

Pengembangan

arsitektur

laboratorium

lingkungan

daerah untuk

efektivitas

pembinaan;

(S1.P8.K3.2.I

KK.Bxx

- Identifikasi

kapasitas

laboratorial

daerah dan non

pemerintah;

Perumusan

klasifikasi

lab.lingkungan

Pelaksanaan

pembinaan

berdasarkan

klasifikasi lab

Pengukuran

hasil

pembinaan

Pelaksanaan

pembinaan

berdasarkan

klasifikasi lab

Pengukuran

hasil

pembinaan

Pelaksanaan

pembinaan

berdasarkan

klasifikasi lab

Pengukuran

hasil

pembinaan

Evaluasi

pelaksanaan

pembinaan 5

tahun Pengkajian

implikasi

peraturan terkait

laboratorium

lingkungan yang

saat ini berlaku

terhadap

pengembangan

laboratorium

lingkungan di

daerah;

(S1.P8.K3.2.I

KK.Bxxx

- - Identifikasi

kendala

pencapaian

status

laboratorium

lingkungan

daerah

Pengembanga

n kebijakan

untuk

percepatan

kompetensi

laboratorium

lingkungan

daerah

Evaluasi

efektivitas

kebijakan

pengembanga

n laboratorium

daerahpembin

aan 5 tahun

Pengembangan

model untuk

efektivitas

pencapaian

Evaluasi

usulan DAK

sarpras

labling 2016

Evaluasi

pelaksanaan

implementasi

DAK 2016

Evaluasi

pelaksanaan

implementasi

DAK 2017

Evaluasi

pelaksanaan

implementasi

DAK 2018

Evaluasi

pelaksanaan

implementasi

DAK 2019

Page 28: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

24

target dalam

pelaksanaan

DAK sarana dan

prasarana

laboratorium

lingkungan

daerah.

(S1.P8.K3.2.I

KK.Bxxxx

Perencaan

persiapan

penyelenggaraa

n DAK 2017

Perencaan

persiapan

penyelenggara

an DAK 2018

Perencaan

persiapan

penyelengga

raan DAK

2019

Perencaan

persiapan

penyelengga

raan DAK

2020

Evaluasi

pelaksanaan

pembinaan 5

tahun

Page 29: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

25

BAB IV

KERANGKA REGULASI

A. Kerangka Regulasi

Dalam rangka mendorong berjalannya kegiatan selama tahun 2015-2019, maka

beberapa aturan yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, disebutkan

bahwa Penelitian dan Pengembangan Kehutanan yang selanjutnya disebut Litbang

Kehutanan adalah kegiatan yang mencakup penelitian dan pengembangan kehutanan

untuk mendukung pembangunan kehutanan. Aturan ini seharusnya direvisi dengan

mempertimbangkan masuknya kegiatan penelitian Lingkungan Hidup.

2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan tahun 2015 – 2019

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup no 06/2009 tentang Laboratorium

Lingkungan

4. Berangkat dari perubahan kelembagaan yang terjadi, serta memperhatikan aspirasi

publik yang pada akhirnya mengait dengan pelaksanaan kegiatan litbang, perlu untuk

mendorong sinkronisasi antara UU 41/1999 tentang Kehutanan dan UU 32/2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta aturan turunannya.

Lebih khusus lagi yang terkait dengan pelaksanaan penelitian atau pengembangan

inovasi

5. Kerangka regulasi yang diusulkan terkait dengan pengembangan laboratorium sebagai

berikut:

Page 30: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

26

Tabel 9. Kerangka Regulasi tentang laboratorium lingkungan

KERANGKA REGULASI

No Jenis Regulasi yang

dibutuhkan untuk

disempurnakan

Kebutuhan

Penyempurnaan

Rekomendasi

Penyempurnaan

1 Permen No.06 tahun

2009 tentang

laboratorium lingkungan

Parameter untuk

teregistrasi sebagai

laboratorium

lingkungan sangat

minimal;

Untuk mencapai

tingkat yang

dipersyaratkan tidak

murah dan mudah;

Hasil pengujian dari

laboratorium yang

secara teknis kompeten

akan jadi

permasalahan;

Pengembangan

laboratorium bersifat

individual, tidak

mengakomodir

kebutuhan regional

atau nasional meski

setiap laboratorium

teregitrasi

pengakuannya bersifat

nasional;

Perlu ada pembedaan

strata atau level

laboratorium

didasarkan pada

kemampuan teknis dan

tujuan pengujian

kualitas lingkungan

yang dilakukan;

Fokus utama pada

kompetensi teknis,

kemudian didukung

sistem manajemen

laboratorium;

Akreditasi digunakan

sebagai persyaratan

untuk laboratorium

level tertentu;

2 Pengendalian mutu

laboratorium lingkungan

daerah dan non

pemerintah

Perlu ada pengaturan

untuk menjamin

kendali mutu lab non

pemerintah teregitrasi

lebih banyak daripada

lab pemerintah

Pembinaan diperlukan

oleh semua lab

Ada mekanisme yang

menjamin QC

laboratorium terjaga;

Terutama untuk

laboratorium yang

melakukan pengujian

untuk penaatan;

B. Kerangka Kelembagaan

Struktur Kelembagaan yang mendukung pelaksanaan Kegiatan dan Unit-unit kegiatan

P3KLL dapat dibangun untuk efektivitas pelaksanaan kegiatan dan unit-unit kegiatan yang

telah ditetapkan berdasarkan Permen LHK P.18/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

KLHK. Rancangan Struktur Organisasi Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium

Page 31: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

27

Lingkungan diharapkan mengakomodasi struktur lama, serta memperhatikan dinamika

yang akan terjadi di masa Pemerintahan Kabinet Kerja. Perubahan organisasi harus

dilakukan karena penelitian dan pengembangan seputar lingkungan (Green Issues dan

Brown Issues) dan kehutanan akan menjadi tantangan Pusat Litbang Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan.

Page 32: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

28

V. KERANGKA PENDANAAN

Untuk mendukung pencapaian sasaran kegiatan dan unit-unit kegiatan, pembiayaan

utama bersumber dari APBN yang dialokasikan melalui DIPA Pusat Litbang Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan.

Dalam rangka mendukung optimalisasi dan percepatan pencapaian sasaran renstra dan

sasaran prioritas lainnya, perlu diupayakan pula sumber pendanaan Non DIPA P3KLL

antara lain dari Kementerian lain serta melalaui kerjasama dengan lembaga dan mitra

internasional. Proyeksi kebutuhan anggaran P3KLL tahun 2015-2019 sebesar Rp 132,418

Milyar dengan rincian sebagaimana tabel 10.

Tabel 10. Alokasi dan Usulan Anggaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan 2015-2019

No Program/Kegiatan Alokasi Aggaran per tahun

(Juta rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019 Penelitian dan

Pengembangan Kualitas

Lingkungan dan

Pengelolaan Laboratorium

Lingkungan,

a. Penelitian Kualitas

lingkungan

13.8 18.1 23.5 30.5

b. Pengelolaan laboratorium

rujukan

17.9 24.5 28.0 32.0

c. Pengembangan IPTEK di

bidang kualitas lingkungan

1.0 2.4 5.5 6.5

Jumlah 26,7 32.8 45.0 57.0 69.0

Page 33: RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019p3kll.litbang.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/...program dan pelayanan administrasi Pusat. Pada RPJMN ke-2 tahun 2010-2014, PUSARPEDAL mengemban tugas

29

VI. PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan

Laboratorium Lingkungan Tahun 2015–2019 merupakan penjabaran dari Rencana

Strategis Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian LHK 2015-2019, serta menjadi

pedoman bagi komponen unit kerja di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kualitas dan Laboratorium Lingkungan di dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

untuk periode 5 tahun ke depan. Untuk itu, Renstra Pusat Penelitian dan P3KLL ini

merupakan acuan dalam penyusunan rencana operasional tahunannya, termasuk acuan

dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan capaian kinerja P3KLL tahun 2015-2019.

Keberhasilan dalam mewujudkan sasaran kegiatan dan tujuan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan perlu didukung oleh (1) komitmen

yang kuat dari semua unsur/komponen organisasi, (2) kapasitas dan kualitas SDM peneliti

yang handal, (2) konsistensi arah kegiatan litbang yang telah ditetapkan dalam Roadmap

dan RPPI (RPPI-10, RPPI-11 dan RPPI-12), serta (3) peran serta aktif unsur/komponen

manajemen Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan dalam memperkuat

dukungan kegiatan litbang termasuk dalam mengkomunikasikan dan memasarkan hasil

litbang. Reorganisasi termasuk pengadaan fungsional Peneliti serta penataan kembali

SDM Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, merupakan langkah awal

yang strategis untuk meningkatkan kinerja P3KLL.

Melalui kerja keras dan kerja cerdas, sebagai cerminan etos dan budaya kerja yang

tinggi dari seluruh komponen/unsur P3KLL, maka tujuan organisasi akan dapat dicapai

dengan hasil yang lebih berkualitas. Dengan demikian peran P3KLL untuk menjadi

lembaga penyedia IPTEK lingkungan, laboratorium, dan pilihan kebijakan LHK yang

terkemuka dapat diwujudkan, dan IPTEK yang dihasilkan akan memberikan kontribusi

nyata dalam pencapaian Sasaran Strategis Kementerian LHK untuk mendukung Nawacita,

sekaligus bermuara pada terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan lestari

untuk kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan.