rencana pengembangan sekolah bayu pertiwi 2011-2015

Upload: abuulyakarnain

Post on 30-Oct-2015

999 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

  • Meretas prestasi tanpa sensasi

    Meretas prestasi tanpa sensasi

    Oleh :

    Tim Penyusun RPS SMA Bayu Pertiwi

    Visi : Terwujudnya

    Visi : Terwujudnya Peserta Didik yang Berjiwa

    Kompetitif Berbasis

    Karakter Bangsa

    Misi: 1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan

    ketakwaan melalui

    pengamalan ajaran

    agama

    2. Mengoptimalkan

    proses pembelajaran

    dan bimbingan

    3. Mengembangkan

    bidang Ilmu

    Pengetahuan dan

    Teknologi berdasarkan

    minat, bakat, dan

    potensi peserta didik

    4. Membina kemandirian

    peserta didik melalui

    kegiatan pembiasaan,

    kewirausahaan, dan

    pengembangan diri yang

    terencana dan

    berkesinambungan

    5. Menciptakan suasana

    sekolah yang asri dan

    nyaman berwawasan

    lingkungan

    RENCANA

    PENGEMBANGAN

    SEKOLAH

    SMA SWASTA

    BAYU PERTIWI

    SUNGGAL

    TAHUN 2011-

    2015

  • i

    LEMBAR PENGESAHAN

    1. Judul : Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

    2. Sekolah : SMA Bayu Pertiwi Sunggal

    3. Alamat Sekolah : Jl. Inpres Km 16 Sei. Semayang Kecamatan Sunggal

    4. Tim Penyusun : a. Kepala Sekolah dan Guru SMA Bayu Pertiwi

    b. Komite Sekolah

    c. Tokoh Masyarakat

    d. Perwakilan Orang Tua Siswa

    Sunggal, 2011

    Mengetahui, Tim Penyusun RPS SMA Bayu Pertiwi

    Ka. Yayasan Pendidikan Bayu Pertiwi Ketua,

    Nasib SPd. Ir. Zulkarnain

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana

    Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (2010-2014) diarahkan pada upaya mewujudkan

    daya saing, pencitraan publik, dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolak ukur efek-

    tivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penye-

    lenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam

    delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP).

    Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia

    beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan

    sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota,

    penyelenggara pendidikan swasta, dan satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Oleh karena itu,

    upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesi-

    onalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan

    Dalam konteks ini, sekolah sebagai lembaga/institusi terdepan, berperan sebagai pelaku

    utama mewujudkan kebijakan dimaksud. Cara pencapaiannya dilakukan melalui berbagai peren-

    canaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

    Perencanaan dilakukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga

    untuk perencanaan ke depan dalam hal peningkatan kinerja sekolah atau untuk mengantisipasi

    perubahan dan tuntutan jaman. Perencanaan program dirinci secara terukur dan realistis dalam

    jenis-jenis kegiatan konkret yang mampu dilaksanakan. Perencanaan pun sebaiknya tidak dibuat

    terlalu muluk, mengacu pada kondisi yang sesungguhnya, dan harus menyentuh inti permasa-

    lahan. Hal seperti ini perlu diidentifikasi terlebih dahulu, dianalisis penyebabnya, dan dicarikan

    alternatif pemecahannya. Selanjutnya disusun anggarannya, kemudian dicarikan kekurangan

    dananya.

    Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) ini disusun sebagai dokumen tentang gambaran

    pengelolaan sekolah SMA Bayu Pertiwi ke depan untuk mencapai tujuan/perobahan ke arah

    performa sekolah yang dicita-citakan yang substansinya difokuskan pada aspek-aspek kehi-

    dupan sekolah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang berkaitan dengan mutu

    pelayanan belajar-mengajar, yang disusun bersama secara partisipatif antara pihak sekolah

    bersama dengan stakeholder lainnya, seperti: Komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain

    yang peduli pendidikan di sekitar sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah

    menunjukkan sikap terbuka dan siap bekerjasama. Diharapkan hal tersebut akan meningkatkan

    rasa memiliki, serta dapat mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang

    memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah.

    Sunggal, Oktober 2011

    Ketua Tim Penyusun,

    Ir. Zulkarnain

  • iii

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan i

    Kata Pengantar . ii

    Daftar Isi . iii

    BAB I PENDAHULUAN .. 1

    A. Latar Belakang . 1 B. Alasan Penyusunan Rencana

    Pengembangan Sekolah (RPS) . 1

    C. Landasan Hukum Penyusunan RPS 1

    BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH . 2

    A. Visi Sekolah .. 2 B. Misi Sekolah .. 2 C. Tujuan Sekolah .. 2

    BAB III KEADAAN SEKOLAH .. 3

    A. Proses Belajar Mengajar ...... 3 B. Kesiswaan . 4 C. Ketenagaan .. 5 D. Sarana dan Prasarana .. 5 E. Keuangan .. 7 F. Peran Serta Masyarakat . 7 G. Layanan Khusus . 7

    BAB IV HARAPAN . 8

    A. Proses Belajar Mengajar (PBM) .

    B. Kesiswaan .. 8

    BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH 9

    A. Proses Belajar Mengajar .. 9 B. Kesiswaan ... 9 C. Ketenagaan 9 D. Sarana dan Prasarana 10 E. Keuangan 10 F. Peran Serta Masyarakat 10 G. Layanan Khusus ... 10

    BAB VI RENCANA BIAYA

    A. Rencana Biaya 11 B. Sumber Biaya 11

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN . 12

    A. Kesimpulan . 12 B. Saran-Saran . 12

    PENUTUP . 13

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Sekolah sebagai bagian dari instrumen pemerintah wajib membantu meningkatkan

    pemerataan akses sehingga tiap warga negara dapat bersekolah. Menyediakan akses merupakan

    bentuk kecukupan minimal pemenuhan kewajiban pemerintah. Pada dimensi lain sekolah dapat

    mengembangkan mutu atau keunggulan sebagai tambahan atau nilai pembeda yang membuat

    sekolah memberikan tingkat kepuasan lebih.

    Pengembangan sekolah yang memiliki potensi besar adalah mendapatkan kebebasan

    untuk berkreasi. Sebaliknya semakin terbatas sumber daya di sekolah semakin ketat menerapkan

    efisiensi. Sekali pun begitu efektivitas dan akuntabilitas sumber daya menjadi bahan

    pertimbangan lain yang menyebabkan kebebasan itu menjadi bukan tanpa batas.

    Memadukan keunggulan dan efisiensi melahirkan model sekolah yang birokratis-elitis,

    perpaduan keunggulan dan kebebasan melahirkan tipe desentralisasi-elitis, kebebasan dengan

    pemerataan akses melahirkan model sekolah yang mendukung nilai persamaan-liberal, dan

    efisiensi dengan pemerataan melahirkan birokratis-liberal.

    Bagaimanapun, konsep pengembangan tersebut harus sejalan dengan kebijakan nasional

    yang telah dituangkan diantaranya dalam Kurikulum Pendidikan Dasar. Guna mensukseskan dan

    mengembangkan Kurikulum tersebut disusunlah Rencana Kerja Sekolah. Rencana Kerja tersebut

    adalah Rencana Kerja Jangka menengah yang merupakan Rencana Pengembangan Sekolah

    (RPS) dalam kurun waktu lima tahun, yaitu tahun 2011 s.d 2015 sebagai upaya penjabaran dari

    visi dan misi sekolah.

    Salah satu strategi wajib yang ditetapkan sebagai standar dalam mengembangkan

    keunggulan pengelolaan sekolah adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang merupakan

    model aplikasi manajemen institusional yang mengintegrasikan seluruh sumber internal dan

    eksternal dengan lebih menekankan pada pentingnya menetapkan kebijakan melalui perluasan

    otonomi sekolah. Sasarannya adalah mengarahkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

    kebijakan dalam rangka mencapai tujuan. Spesifikasinya berkenaan dengan visi, misi, dan tujuan

    yang dikemas dalam pengembangan kebijakan dan perencanaan. MBS juga merupakan salah

    satu model manajemen strategik. Hal ini berarti meningkatkan pencapaian tujuan mela-

    lui pengerahan sumber daya internal dan eksternal.

    Dengan tersusunnya Rencana Pengembangan Sekolah ini diharapkan kualitas serta

    mutu pendidikan dapat dicapai dan berkembang sesuai dengan Sumber Daya Manusia ke arah

    yang lebih baik, seperti apa yang diamanatkan dalam UUD 1945 umumnya dan Undang-Undang

    No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 2 dan 3, serta Standar Nasional Pendidikan pada khususnya.

  • 2

    B. DASAR

    Penyusunan RPS ini dibuat berdasarkan pada :

    1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    2. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

    3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2005 tentang Dewan Pendidikan

    dan Komite Sekolah

    4. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendi-

    dikan Dasar dan Menengah

    5. Dirjen PMPTK Depdiknas, 2007, Penyusunan Renstra daan Pengembangan Sekolah Dasar

    6. USPN Nomor 20 tahun 2003 pasal 51 ayat 1 tentang pengelolaan satuan pendidikan mene-

    ngah yang dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen

    berbasis sekolah.

    7. Keputusan Rapat Dewan Guru dan Komite SMA Bayu Pertiwi Sunggal.

    8. Tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas pendidikan murid, serta

    9. Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ( IPTEK).

    C. Alasan Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

    Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlulah kiranya dilakukan upaya penyusunan

    Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), agar SMA SWASTA BAYU PERTIWI SUNGGAL

    dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

    Penyusunan RPS tersebut berdasarkan dari hasil pemikiran bahwa sekolah merupakan

    unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik

    yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda,

    maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan

    peningkatan kualitas pendidikan dan sekaligus peningkatan sumber daya manusia. Hal ini

    akan terlaksana jika sekolah dengan berbagai keragamannya, diberikan kepercayaan untuk

    mengatur dan mengurus dirinya sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didik.

    Pemikiran tersebut kemudian memicu munculnya suatu pendekatan yang dikenal dengan

    istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( MPMBS ) atau School Based

    Quality Managemen. Pengembangannya lebih lanjut tentunya memerlukan suatu

    Perencanaan yang sangat matang, yang tertampung dalam Rencana Pengembangan Sekolah (

    RPS ).

    Dengan adanya RPS diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman kerja, untuk

    perbaikan dan pengembangan sekolah masa mendatang, serta sebagai bahan untuk

    mengajukan usulan kelengkapan sarana prasarana sekolah serta pendanaan pengembangan

    sekolah kepada pihak-pihak yang terkait.

  • 3

    D. TUJUAN PENYUSUNAN RPS

    Tujuan penyusunan RPS SMA Bayu Pertiwi adalah :

    1. Untuk menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan

    tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.

    2. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas Kepala Sekolah dalam rangka mencapai Visi dan Misi

    Sekolah yang telah dicanangkan, serta tujuan sekolah.

    3. Sebagai pedoman pelaksanaan Rencana Operasional Sekolah setiap tahun yaitu tahun 2010,

    2011, 2012, 2013, dan 2014.

    4. Memandu sekolah memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengukur

    pencapaian kinerja.

    5. Meningkatkan standar kinerja belajar siswa melalu pengambilan keputusan bersama, mening-

    katkan partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, dan meningkatkan kontrol dan evaluasi agar

    lebih akuntabel.

    6. Untuk mewujudkan mutu lulusan sesuai dengan syarat yang ditentukan bersama.

    7. Sekolah dapat membuat laporan yang efektif dan efisiensi tentang kegiatan sekolah.

    8. Untuk melengkapi persyaratan mengajukan Penerbitan Perpanjangan Izin Pendirian Sekolah

    Swasta

    9. Dalam rangka mengembangkan kemampuan pengelolaan pendidikan.

  • 4

    BAB II

    VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

    SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal sebagai lembaga pendidikan formal mengemban

    amanah untuk mencapai dan mendukung visi dan misi pendidikan nasional serta pendidikan di

    daerah masing masing. Oleh karena itu SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal perlu memiliki visi

    dan misi sekolah. Dengan adanya visi dan misi SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal dapat

    dijadikan arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan pendididkan yang dicita citakan.

    Berikut ini visi, misi dan tujuan pendidikan SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal

    A. Visi Sekolah

    Terwujudnya Peserta Didik yang Berjiwa Kompetitif Berbasis Karakter

    Bangsa.

    B. Misi Sekolah

    1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran

    agama

    2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

    3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,

    bakat, dan potensi peserta didik

    4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewira -

    usahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan

    5. Menciptakan suasana sekolah yang asri dan nyaman berwawasan lingkungan

    C. Tujuan Sekolah

    Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, maka tujuan

    sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan

    2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.

    3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan

    karakter bangsa.

    4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter

    bangsa.

    5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.

    6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK.

  • 5

    BAB III

    KEADAAN SEKOLAH

    A. Poses Belajar Mengajar

    - Silabus sekolah telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.

    - Silabus sekolah telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau

    berkelompok.

    - Sembilan puluh persen (13 orang) pendidik pada sekolah telah memiliki silabus.

    - Silabus dikembangkan didasarkan pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Dan

    KTSP.

    - Silabus mengarah pada pencapaian SKL

    - Silabus selalu dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan Perobahan kebutuhan

    pembelajaran

    - RPP disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip

    perencanaan pembelajaran.

    - Sumber belajar yang tersedia berupa buku teks, buku pengayaan, buku referensi,

    perpustakaan, laboratorium, Lingkungan, dan lainnya.

    - Buku teks tidak cukup untuk satu siswa satu buku.

    - Selain teks, guru menggunakan sumber belajar lainnya yaitu Panduan guru, buku

    pengayaan, buku referensi, buku sumber belajar lainnya

    - Sebagian kecil guru kami memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

    - Sebagian kecil siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

    - Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis sumber dan media pembelajaran di sekolah

    serta memanfaatkan tempat belajar lain di luar sekolah dengan melibatkan siswa.

    - Semua pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dipersiapkannya.

    - Dalam proses pembelajaran 50 % (8 orang) pendidik menggunakan metode yang interaktif,

    inspiratif menyenangkan,menantang, dan memotivasi peserta didik.

    - Dalam proses pembelajaran 25 % (4 orang) pendidik menerapkan siklus pembelajaran yang

    aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, (eksploratif, kolaboratif, konfirmatif)

    - Sepuluh persen (2 orang) pendidik mengelola kelas secara efektif. (mengatur tempat duduk

    sesuai karakter pembelajaran, memajang hasil karya siswa)

    - Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menye-

    nangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.

    - Guru-guru kami memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan ekplorasi

    dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi di setiap proses pembelajaran.

    - Para Guru memiliki kemampuan mengimplementasikan pengelolaan kelas yang efektif

  • 6

    - RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat,

    motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus,

    kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.

    - Guru menghargai pendapat peserta didik

    Perencanaan Proses Belajar

    - Lima puluh persen (8 orang) pendidik dalam menyusun Rencana Pembelajaran memperha-

    tikan segala perbedaan kebutuhan pada peserta didik.

    Implementasi Proses Belajar

    - Dua puluh lima persen pendidik (4 orang) menggabungkan pendekatan tematis dan

    mempertimbangkan isu keanekaragaman dan lintas budaya dalam kegiatan pembelajaran.

    - Dua puluh persen (3 orang) pendidik menawarkan bantuan atau penjelasan tambahan bagi

    sebagian peserta didik setelah jam sekolah

    - Dua puluh persen (3 orang) pendidik memberi respon positif terhadap pendapat yang dike-

    mukakan peserta didik

    - Semua anak didik mendapat perlakuan adil dan pendapat mereka dihargai.

    - Guru-guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar

    peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

    - Seluruh pendidik dalam proses pembelajaran selalu menciptakan hubungan baik antara

    pendidik dan peserta didik.

    - Semua peserta didik kami diperlakukan dengan hormat/baik dan diharapkan menunjukkan

    tanggung jawab dan dukungan bagi sesama peserta didik

    - Lima puluh persen (8 orang) pendidik selalu memberi penghargaan kepada siswa yang

    menunjukkan keberhasilan

    - Peserta didik dan para pendidik memiliki keinginan berprestasi dan mengharapkan pihak

    lain pun demikian.

    - Dua puluh lima persen (4 orang) pendidik selalu memberi penguatan terhadap hasil belajar

    peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.

    B. Kesiswaan

    - Jumlah siswa yang masuk setiap tahun relative stabil sesuai dengan kapasitas ruangan yang

    dimiliki dengan komposisi pria dan wanita berimbang. Setiap kelas memiliki jumlah kelas

    paralel tunggal dengan jumlah siswa rata-rata 33 orang per kelas yang berasal dari lulusan

    SMP dari sekolah yang ada di sekitar SMA Bayu Pertiwi, yang sebagian merupakan sisa

    hasil seleksi SMA Negeri Kecamatan Sunggal.

    - Peserta didik memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten.

  • 7

    - Peserta ujian (siswa kelas dua belas) memiliki rata-rata nilai ujian (melebihi standar

    ketuntasan belajar nasional pada seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata

    pelajaran tertentu masih dibawah standar nasional untuk semua mata pelajaran)

    - Siswa memiliki rata-rata nilai (raport) (melebihi standar ketuntasan belajar nasional pada

    seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di

    bawah standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di bawah standar nasional

    untuk semua mata pelajaran)

    - Pencapaian prestasi akademik peserta didik mengalami kemajuan.

    - Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran

    pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan

    pendidikan

    - Sekolah melaporkan hasil Bimbingan dan Konseling terhadap orangtua peserta didik.

    - Peserta didik mampu menjadi pembelajar yang mandiri.

    - Sebagian peserta didik memiliki motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.

    - Sekolah menawarkan beberapa kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum diikuti oleh seluruh

    peserta didik.

    - Peserta didik menunjukkan sikap yang baik di sekolah dan di tengah masyarakat luas, akan

    tetapi mereka belum terlalu memahami tentang disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras,

    dan perhatian kepada orang lain.

    - Peserta didik memahami ajaran agama dan nilai-nilai budaya serta mampu menerapkan

    dalam kehidupan mereka sehari-hari.

    - Delapan puluh persen peserta didik berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang

    berlaku.

    - Enam puluh persen peserta didik menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka

    secara konsisten.

    - Potensi dan minat dari 80 % peserta didik telah berkembang melalui partisipasi mereka

    dalam berbagai jenis kegiatan.

    - Sekolah menyediakan berbagai kegiatan pengembangan diri.

    C. Ketenagaan

    Tenaga Kependidikan :

    - Jumlah pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan.

    - Jumlah tenaga kependidikan di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang

    ditentukan.

    - Kualifikasi pendidik di sekolah sudah memenuhi syarat minimal yang ditentukan.

    - Kompetensi pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang

    ditentukan

  • 8

    Kepala Sekolah

    - Tingkat pendidikan Kepala Sekolah adalah S-1

    - Jenis Pendidikan : Akta-IV

    - Kepala Sekolah sudah bersertifikat Guru.

    Guru

    - Jumlah guru sebanyak 15 orang

    - Jumlah guru kelas 3 0rang

    - Seluruh guru berpendidikan S1 Pendidikan

    - Delapan puluh persen (12 orang) guru memiliki latar pendidikan sesuai dengan mata

    pelajaran yang diampu

    - Enam puluh persen (9 orang) guru telah bersertifikat

    Tenaga Non-Kependidikan :

    1. Tenaga Administrasi

    - Jumlah 1 orang, (kurang)

    - Pendidikan SLTA

    2. Pustakawan

    - Jumlah 1 orang, (kurang)

    - Pendidikan SLTA

    3. Laboran

    - Jumlah 1 orang, (kurang)

    - Pendidikan SMA

    4. Konselor

    - Jumlah 1 orang, (cukup)

    - Pendidikan S1

    5. Penjaga

    - Jumlah 2 orang, (kurang)

    - Pendidikan SLTA

    6. Tukang kebun

    - Jumlah 1 orang, (kurang)

    - Pendidikan SD

    D. Sarana dan Prasarana

    - Sekolah memenuhi standar terkait dengan sarana, prasarana dan peralatan

    - Sekolah memenuhi standar dalam hal jumlah peserta didik pada setiap rombongan belajar

    - Sekolah memiliki dan menggunakan sarpras sesuai standar yang ditetapkan

  • 9

    Lahan Sekolah :

    - Luas lahan 1356 m2

    - Rasio luas lahan terhadap peserta didik 13,7 m2

    - Bukti kepemilikan lahan berupa Sertifikat Hak Milik

    Bangunan Gedung

    - Luas lantai 192 m2

    - Rasio luas lantai terhadap peserta didik 2 m2

    - Dilengkapi instalasi listrik dengan daya 1300 watt

    Sarana

    1. Ruang Kelas :

    - Banyaknya ruang kelas : 3 ruang yang memenuhi rasio minimum (2 m2 / siswa)

    2. Ruang Perpustakaan

    - Luas ruang perpustakaan 64 m2

    - Ruang perpustakaan mudah diakses

    - Sarana ruang perpustakaan yang tersedia fasilitas membaca

    3. Laboratorium IPA

    - Luas laboratorium 72 m2

    - Sarana laboratorium yang tersedia Kit Percobaan, kran air, alat pemadam

    4. Ruang Pimpinan

    - Luas ruang pimpinan 35 m2

    - Sarana ruang pimpinan yang tersedia

    5. Ruang Guru

    - Luas lantai 60 m2

    - Rasio luas lantai 2 m2/pendidik

    - Ruang guru dilengkapi dengan kipas angin dan white board

    6. Tempat beribadah

    - Luas lantai 100 m2

    - Sarana yang tersedia pengeras suara, mihrab, mimbar

    7. Ruang UKS

    - Luas lantai 16 m2

    - Sarana yang tersedia matras, tempat tidur, sarana P3K

    8. Jamban

    - Jumlah jamban 3 buah

    - Luas lantai tiap jamban 4 m2

    - Setiap jamban tersedia air yang cukup

    - Sarana yang tersedia meliputi Septi tank, dan bak air

  • 10

    9. Gudang

    - Luas lantai 60 m2

    - Sarana yang tersedia lemari , meja, dan kursi

    10. Ruang Sirkulasi 6

    11. Tempat Bermain / Berolahraga

    - Tempat bermain berfungsi sebagai area bermain, berolah raga, pendidikan

    jasmani, upacara, dan kegiatan ekstra kurikuler

    - Luas tempat bermain/berolah raga 500 m2.

    - Rasio tempat bermain/berolahraga 5 m2/peserta didik

    12. Ruang Tata Usaha

    - Luas ruangan 10 m2

    - Ratio luas ruangan 10 m2/petugas

    - Sarana yang tersedia dalam ruang tata usaha : computer, meja, lemari

    13. Ruang Konseling

    - Luas ruangan 16 m2

    - Sarana yang tersedia dalam ruang konseling : meja, kursi, lemari

    14. Ruang Organisasi Kesiswaan

    - Luas ruangan 16 m2

    - Sarana yang tersedia dalam ruang : matras, meja, kursi, lemari

    Prasarana

    Prasarana penunjang pembelajaran semua kelas tersedia sesuai dengan jumlah siswa,

    serta dalam kondisi baik.

    Mebeler

    Kursi dan meja di kelas kelas dalam keadaan baik.

    Buku

    Jumlah buku dan sumber belajar belum lengkap, untuk kelas X sampai dengan kelas XII

    belum semua buku pelajaran tersedia.

    E. Keuangan

    Kondisi keuangan SMA Bayu Pertiwi cukup baik, sudah mampu memenuhi kebutuhan

    operasional sekolah. Sumber dana selain berasal dari SPP siswa juga diperoleh dari R-BOS

    dan bantuan insidentil instansi terkait serta kontribusi pihak dunia industri.

    F. Peran Serta Masyarakat

    1. Aparat pemerintahan desa dan kecamatan membantu aktif terhadap pengembangan

    sekolah berupa tenaga, dana, dan pikiran.

  • 11

    2. Telah disusunnya komposisi Komite Sekolah yang baik dan ideal

    3. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan nasional, keagamaan, olahraga dan kesenian

    yang diselenggarakan sekolah.

    G. Layanan Khusus

    1. Layanan perpustakaan masih perlu ditingkatkan baik dari segi penambahan

    khazanah buku bacaan maupun pengelolaan administrasi, sehingga pada gilirannya

    mampu meningkatkan gairah siswa untuk memanfaatkan sarana perpustakaan

    dalam memperluas pengetahuan yang mereka miliki.

    2. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, sekolah memberikan layanan khusus

    berupa bimbingan oleh guru kelas di luar jam pelajaran dan tidak dipungut biaya.

    3. Layanan penggunaan fasilitas internet dengan jaringan WIFI sekolah.

    4. Layanan penggunaan peralatan musik (group band)

  • 12

    BAB IV

    RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

    TAHUN 2011 - 2015

    A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS SEKOLAH

    SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal terletak di Jl. Inpres Km 16 Sei Semayang

    Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sekolah yang berdiri pada tahun

    2001 ini di bangun diatas tanas seluas 2000 m2 dengan status Hak milik atas kepemilikan tanah

    tersebut. Sekolah ini dibangun dengan dana swasta yang pelaksanaan pembangunannya dibantu

    oleh masyarakat sekitar. Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh

    kendaraan dengan infrastuktur dan sarana transportasi yang baik serta dikelilingi oleh

    pemukiman penduduk, perumahan, dan lokasi kegiatan usaha masyarakat, sehingga membuat

    SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk

    menyekolahkan anaknya.

    Sekolah ini berada di lingkungan pedesaan dengan mata pencaharian penduduk bertani

    dan tingkat pendapatan per kapita rendah, sehingga mempengaruhi konsumsi gizi makanan dan

    daya belajar siswa. Kondisi ini menyebabkan sulitnya fihak sekolah untuk memaksakan siswa

    memiliki sarana pendukung belajar seperti buku dan kebutuhan sekolah lainnya, yang pada

    gilirannya menghambat pencapaian prestasi optimal siswa.

    Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ada sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh

    SMA Bayu Pertiwi antara lain lulusan setiap tahun selalu 100 %. sehingga membuat sekolah ini

    menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Prestasi lainnya

    ditorehkan dalam bidang olahraga Volley dengan memenangi berbagai event kejuaraan, baik

    tingkat kabupaten maupun provinsi. Pada tahun 2010, sejumlah pemain volley SMA Bayu

    Pertiwi yang tergabung dalam tim bola volley pelajar Sumut berhasil meraih prestasi

    membanggakan untuk tingkat nasional dengan menduduki posisi runner up di bawah tim bola

    volley pelajar Provinsi Jawa Timur. Prestasi serupa juga dihasilkan oleh pemain bola volley putri

    SMA Bayu Pertiwi yang berulangkali ikut mewakili Sumut untuk mengikuti kejuaran pada

    tingkat nasional.

    B. ANALISIS PENDIDIKAN SAAT INI

    Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami kemajuan dibandingkan

    dengan beberapa tahun lalu. Perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap

    bidang pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan memperoleh pendidikan,

    peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru, dsb. Namun mutu

    pendidikan secara umum masih rendah. Hal itu bisa dilihat dari angka standar kelulusan yang

    masih dipatok pada level di bawah nilai 6 (enam), tingginya angka putus sekolah, serta

  • 13

    kompetensi lulusan yang tidak siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Di sisi lain,

    pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial,

    ekonomi, informasi dan teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal

    yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah.

    Sejalan dengan tuntutan perkembangan jaman dan harapan pemerintah/masyarakat serta

    peluang dan kesempatan untuk meningkatkan diri, SMA Bayu Pertiwi berupaya semaksimal

    mungkin untuk dapat mencapai sekolah standar nasional.

    C. ANALISIS PENDIDIKAN MASA MENDATANG

    Kemajuan ilmu pengetahuan , teknologi dan informasi menuntut kesiapan sumber daya

    manusia Indonesia dalam berbagai bidang. Kebutuhan dunia kerja dan persaingan global pada

    masa yang akan datang membutuhkan tenaga kerja berkualitas yang trampil dan handal. Dengan

    pesatnya perkembangan arus teknologi dan informasi, perkembangan dunia menjadi sulit

    diprediksi. Tumbuh berkembangnya sekolah-sekolah asing di Indonesia, yang dalam berbagai

    hal lebih maju baik managemen, sarana dan prasarana maupun kurikulumnya, dapat dijadikan

    sebagai cambuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, dan dalam berbagai hal dapat

    dijadikan barometer penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

    Namun perlu dicatat bahwa orientasi pendidikan yang menggiring kita untuk meng-

    akomodir tuntutan globalisasi haruslah tetap mengedepankan tugas yang lebih penting yaitu

    mengawal karakter bangsa, sehingga pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan tetapi

    tetap memiliki semangat nasionalisme yang bersandarkan kepada budaya bangsa.

    D. Identifikasi Tantangan Nyata

    Tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan/sekolah pada kurun 5 tahun ke depan,

    secara umum adalah peningkatan mutu lulusan baik dalam bidang akademis maupun non-

    akademis. Untuk dapat meningkatkan mutu lulusan dibutuhkan antara lain; isi kurikulum yang

    relevan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan jaman, proses pembelajaran yang efektif,

    validitas sistem penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, pengelolaan

    manajemen pendidikan yang sistemik, tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten dalam

    bidangnya, dan terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan.

    Dunia pendidikan dituntut memiliki pemahaman yang jernih terhadap persoalan-

    persoalan besar yang menghampar di berbagai lapangan kehidupan, di luar konteks dunia

    pendidikan. Perekonomian yang rentan dilanda krisis, misalnya, harus dimengerti oleh dunia

    pendidikan sebagai akibat logis dari terlampau kuatnya tendensi persaingan dibandingkan

    dengan kerja sama. Dengan persaingan, seseorang terlatih melacak secara bengis kelemahan

    orang lain. Tetapi dengan kerja sama, seseorang terlatih mencerna kelebihan-kelebihan orang

    lain. Upaya dunia pendidikan menghargai perbedaan budaya juga merupakan tantangan yang tak

  • 14

    sederhana. Pada satu sisi, institusi-institusi pendidikan dituntut mampu mengembangkan

    pemahaman kognitif berkenaan dengan heterogenitas atau kemajemukan budaya. Pada lain sisi,

    institusi-institusi pendidikan dituntut mampu menanamkan jiwa toleransi kepada setiap peserta

    didik. Dalam implementasinya pada level teknis, institusi-institusi pendidikan harus

    membiasakan kalangan siswa menyaksikan pertunjukan teater atau film yang di dalamnya

    termaktub nilai-nilai luhur pada kebudayaan masyarakat lain atau kebudayaan bangsa lain.

    Semakin berdimensi estetik pertunjukan teater dan film semacam itu, maka semakin besar

    peluang keberhasilan edukasi menghargai perbedaan budaya.

    E. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKS)

    RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKS)

    ATAU RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    1. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan

    a Bidang akademik:

    - Rata2 pencapaian KKM semua mapel 7,50

    - Rata2 pencapaian NUN 7,00

    - Rata2 pencapaian KKM semua mapel 8,00

    - Rata2 pencapaian NUN 7,50

    0,50

    0,50

    b Bidang non akademik:

    - Memperoleh juara ke-1 tk kab/kota bidang bola voli

    - Memperoleh juara ke-3 tk provinsi bidang bola voli

    - Memperoleh juara ke-1 tk kab/kota bidang bola voli

    - Memperoleh juara ke-1 tk provinsi bidang bola voli

    2 tingkat

    c Kelulusan:

    - Jumlah kelulusan 100% - Jumlah kelulusan 100%

    d Melanjutkan studi: -

    - Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi 50%

    Jumlah lulusan melanjutkan stu- di ke jenjang lebih tinggi 100%

    50%

    2 Standar Isi Standar Isi

    a Buku KTSP (Buku/Dokumen-1):

    Belum tersusun Buku KTSP Tersusun 1 Buku KTSP 1 buah

    b Silabus: Silabus:

    - Tersusun silabus 5 mapel kelas X - Tersusun silabus 5 mapel kelas XI - Tersusun silabus 5 mapel kelas XII

    - Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel

    Silabus 12 mapel

    Silabus 12 mapel

    Silabus 12 mapel

    c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    - Tersusun RPP 5 mapel kelas X - Tersusun RPP 5 mapel kelas XI - Tersusun RPP 5 mapel kelas XII

    - Tersusun RPP semua mapel - Tersusun RPP semua mapel - Tersusun RPP semua mapel

    RPP 12 mapel RPP 12 mapel RPP 12 mapel

  • 15

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    3. Standar Proses

    a Persiapan pembelajaran: Persiapan pembelajaran:

    - Kepemilikan silabus oleh guru: 30% memiliki

    - Kepemilikan RPP oleh guru: 30% memiliki

    - Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 80%

    - Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 30%

    - Dll

    - Kepemilikan silabus oleh guru: 100% memiliki

    - Kepemilikan RPP oleh guru: 100% memiliki

    - Kepemilikan sumber belajar/ bahan ajar: 100%

    - Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 100%

    - Dll

    70%

    70%

    20%

    70%

    b Persyaratan Pembelajaran

    - Jumlah siswa rombel kelas X: 38 anak

    - Jumlah siswa rombel kelas XI: 26 anak

    - Jumlah siswa rombel kelas XII: 40 anak

    - Beban mengajar guru: 10 jam/minggu

    - Ratio antara jumlah siswa dengan buku teks mapel 3:1

    - Pengelolaan kelas: 50% - Dll

    - Jumlah siswa per rombel: 32 anak

    - Jumlah siswa per rombel: 32 anak

    - Jumlah siswa per rombel: 32 anak

    - Beban mengajar guru: 24 jam/minggu

    - Ratio antara jumlah siswa dengan buku teks mapel 1:1

    - Pengelolaan kelas: 100% - Dll

    Pengurangan 6 siswa Penambahan 6 siswa Pengurangan 8 siswa Penambahan 14 jam/minggu Penambahan 2 buku/siswa 50%

    c Pelaksanaan pembelajaran: Pelaksanaan pembelajaran:

    - Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 60%

    - Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan konfirmatif: 40%

    - Penerapan CTL: 20% - Penerapan pembelajaran tuntas:

    35% - Penerapan PAIKEM/PAKEM: 40% - Penerapan pembelajaran di luar

    kelas/sekolah: 30% - Cakupan pelaksanaan penutup

    dalam pembelajaran: 70% - Dll

    - Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 100%

    - Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif: 100%

    - Penerapan CTL: 100% - Penerapan pembelajaran

    tuntas: 100% - Penerapan PAIKEM: 100% - Penerapan pembelajaran di

    luar kelas/sekolah: 100% - Cakupan pelaksanaan penutup

    dalam pembelajaran: 100% - Dll

    40%

    60%

    80%

    65%

    60%

    70%

    30%

    d Pelaksanaan penilaian pembelajaran: Pelaksanaan penilaian pembelajaran:

    - Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 70%

    - Variasi model penilaian: 2 model - Pengolahan/analisis hasil penilaian:

    1 jenis manual - Pemanfaatan/tindak lanjut hasil

    penilaian: 1 manfaat - Dll

    - Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 100%

    - Variasi model penilaian: 5 model

    - Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis manual

    - Pemanfaatan/tindak lanjut hasil penilaian: 3 manfaat

    - Dll

    30%

    3 model

    1 jenis berbasis TIK 2 kemanfaatan/ tindak lanjut

    e Pengawasan proses pembelajaran: Pengawasan proses pemb.:

  • 16

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    - Cakupan kegiatan pemantauan pembelajaran: 40%

    - Cakupan kegiatan supervisi pembelajaran: 40%

    - Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran: 40%

    - Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 40%

    - Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran: 60%

    - Dll

    - Cakupan kegiatan pemantauan pembelajaran: 100%

    - Cakupan kegiatan supervisi pembelajaran: 100%

    - Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran: 100%

    - Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 100%

    - Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran: 100%

    - Dll

    60% 60%

    60%

    60%

    40%

    4 Standar Tenaga Pendidik dan

    Tenaga Kependidikan:

    Standar Tenaga Pendidik dan

    Tenaga Kependidikan:

    a Kepala sekolah:

    - Nilai pelatihan bahasa Inggris atau TOEFL = 400

    - Belum pelatihan TIK - Belum pelatihan kepemimpinan

    - Belum pelatihan manajerial sekolah

    (MBS) - Belum pelatihan kewirausahaan

    - Belum pelatihan supervisi,

    monitoring, dan evaluasi sekolah

    - Belum pelatihan administrasi persekolahan

    - Belum pelatihan KTSP - Dll

    - TOEFL = 500

    - pelatihan TIK min. 5 kali - pelatihan kepemimpinan min.

    3 kali - pelatihan manajerial sekolah

    (MBS) min. 3 kali - pelatihan kewirausahaan min.

    3 kali - pelatihan supervisi,

    monitoring, dan evaluasi sekolah min. 3 kali

    - pelatihan administrasi persekolahan min. 3 kali

    - Pelatihan KTSP min 2 kali - Dll

    100 GS Nilai TOEFL 5 kali

    3 kali

    3 kali

    3 kali

    3 kali

    3 kali

    2 kali

    b Guru: (bersifat rata-rata) Guru: (bersifat rata-rata)

    - Jumlah guru keseluruhan: 15 orang

    - Jumlah guru IPA: 2 orang - Jumlah guru IPS: 1 orang - Pelatihan CTL: 20% - Pelatihan pembelajaran tuntas:

    20% - Pelatihan penilaian dan evaluasi

    pembelajaran: 20% - Pelatihan bahasa Inggris: 20% - Pelatihan TIK: 35% - Pelatihan KTSP: 20% - Pelatihan penelitian pendidikan:

    20% - Pelatihan kepribadian: 20% - Pengabdian masyarakat: 20% - Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 75% - Jumlah guru S1/D4: 90% - Jumlah guru bersertifikasi profesi:

    25% - Jumlah guru yang memiliki

    komputer/laptop: 80% - Dll

    - Jumlah guru keseluruhan sesuai kebutuhan mapel: 17

    - Jumlah guru IPA: 3 orang - Jumlah guru IPS: 2 orang - Pelatihan CTL: 100% - Pelatihan pembelajaran

    tuntas: 100% - Pelatihan penilaian dan

    evaluasi pembelajaran: 100% - Pelatihan bahasa Inggris: 100% - Pelatihan TIK: 100% - Pelatihan KTSP: 100% - Pelatihan penelitian

    pendidikan: 100% - Pelatihan kepribadian: 100% - Pengabdian masyarakat: 100% - Pelatihan PAIKEM: 100% - Jumlah guru S1/D4: 100% - Jumlah guru bersertifikasi

    profesi: 25% - Jumlah guru yang memiliki

    komputer/laptop: 100% - Dll

    2 orang

    1 orang 1 orang 80%

    80%

    80% 80% 65% 80%

    80% 80% 80% 25% 10%

    75%

    20%

    c Tenaga TU, Laboran, Pustakawan,

    dll: (bersifat rata-rata)

    Tenaga TU, Laboran, Pustaka-

    wan, dll: (bersifat rata-rata)

    - Jumlah tenaga TU: 2 orang - Pelatihan TIK: 50%

    - Jumlah tenaga TU: 3 orang - Pelatihan TIK: 100%

    1 orang 50%

  • 17

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    - Pelatihan bahasa Inggris: 10% - Pelatihan bidangnya: 10% - Pelatihan manajemen sesuai

    bidangnya: 5% - Jumlah laboran IPA: - orang - Dll

    - Pelatihan bahasa Inggris: 100%

    - Pelatihan bidangnya: 100% - Pelatihan manajemen sesuai

    bidangnya: 100% - Jumlah laboran IPA: 2 orang - Dll

    90% 90%

    95% 2 orang

    5 Standar Sarana dan Prasarana Standar Sarana dan Prasarana

    a Sarana dan Prasarana Minimal Sarana dan Prasarana Minimal

    - Ruang kepala sekolah: 8 m2

    - Ruang wakil KS tidak ada - Ruang kelas : 2 tidak standar - Ruang perpustakaan: tidak standar - Ruang Lab. IPA: 1 buah - Ruang guru tdk standar < 4m2/guru - Gudang: tidak ada - Ruang UKS : tidak ada - Dll

    - Ruang kepala sekolah: min.12 m

    2

    - Ruang wakil KS ada - Ruang kelas : standar 7X9m

    2

    - Ruang perpustakaan: standar - Ruang Lab. IPA: 2 buah - Ruang guru: standar>4m

    2/ guru

    - Gudang: ada - Ruang UKS : ada - Dll

    Terbangun ruang KS standar

    Terbangun R WK KS

    Terbangun 2 R klas

    Terbangun R. perpus

    R lab IPA 1 bh R. guru standar

    Terbangun 1 gudang

    Terbangun ruang UKS

    b Sarana dan Prasarana Lainnya Sarana dan Prasarana Lainnya

    - Ruang Lab. Bahasa: tidak ada - Ruang Lab. Komputer: tidak ada - Ruang multi media: tidak ada - Ruang akademik dan

    pengembangan SDM: tidak ada - Ruang kantin: tidak standar

    (

  • 18

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    - Struktur organisasi: 75% lengkap

    - Dokumen pembagian tugas/ kewenangan/tupoksi: 60%

    - Dokumen mekanisme fungsi/tugas organisasi: 50%

    - Dll

    - Struktur organisasi: 100% lengkap

    - Dokumen pembagian tugas/ kewenangan/tupoksi: 100%

    - Dokumen mekanisme fungsi/ tugas organisasi: 100%

    - Dll

    25%

    40%

    50%

    c Supervisi, monitoring, evaluasi, dan

    akreditasi sekolah:

    Supervisi, monitoring, evaluasi,

    dan akreditasi:

    - Tidak ada tim khusus - Tidak ada instrumen suvervisi - Tidak ada instrumen monitoring - Tidak ada instrumen evaluasi - Tidak ada instrumen akreditasi - Tidak ada pelaporan supervisi - Tidak ada pelaporan monitoring - Tidak ada pelaporan evaluasi - Tidak ada pelaporan akreditasi

    internal - Pendokumentasian : 50% - Tindak lanjut: 50% - Dll

    - Ada tim khusus: 100% - Ada instrumen supervisi: 100% - Ada instr. monitoring 100% - Ada instrumen evaluasi: 100% - Ada instrumen akreditasi: 100% - Ada pelaporan supervisi: 100% - Ada pelaporan monitoring 100% - Ada pelaporan evaluasi: 100% - Ada pelaporan akreditasi

    internal: 100% - Pendokumentasian : 100% - Tindak lanjut: 100% - Dll

    100% 100100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 50%

    d Kemitraan dan peran serta

    masyarakat:

    Kemitraan dan peranserta

    masyarakat:

    - Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90%

    - Dokumen program kerja komite sekolah: 30%

    - Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap

    - Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 1 instansi

    - Bantuan biaya pendidikan dari orang tua siswa: 70.000 rupiah/bulan

    - Dll

    - Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 100%

    - Dokumen program kerja komite sekolah: 100%

    - Kepengurusan komite sekolah: 100% lengkap

    - Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 5 instansi

    - Bantuan biaya pendidikan dari orang tua siswa: 150.000 rupiah/bulan

    - Dll

    10% 40% 25% 4 instansi 70.000,- rupiah/bulan

    e SIM sekolah: SIM sekolah:

    - Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah)

    - Tidak terpasang jaringan SIM - Dll

    - Terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 100%

    - Terpasang jaringan SIM: 100% - Dll

    100% 100%

    7. Standar Keuangan dan Pembiayaan Standar Keuangan dan Pembiayaan

    a Sumber dana: 2 buah Sumber dana: minimal 5 buah Minimal 3

    b Pengalokasian dana: 5 SNP Pengalokasian dana: min. 8 SNP 3 atau lebih

    c Penggunaan dana: 75% benar Penggunaan dana: 100% benar 25%

    d Pelaporan penggunaan dana: 75% Pelprn penggunaan dana: 100% 25%

    e Dokumen pendukung pelaporan: 80% Dok.pendukung pelaporan: 100% 20%

    f Dll Dll

    8. Standar Penilaian Pendidikan: Standar Penilaian Pendidikan:

  • 19

    No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang Besarnya

    tantangan nyata

    a Frek. ulangan harian oleh guru: 50% Frek.ulangan harian oleh guru 100% 50%

    b Ulangan tengah semester yang

    dilakukan oleh guru: 100%

    Ulangan tengah semester yang

    dilakukan oleh guru: 100%

    c Cakupan materi ulangan akhir semes-

    ter yang dilakukan sekolah: 90%

    Cakupan materi ulangan akhir se-

    mester yg dilakukan sklh: 100%

    10%

    d Cakupan materi ulangan kenaikan

    kelas oleh sekolah: 90%

    Cakupan materi ulangan kenaik-

    an kelas oleh sekolah: 100%

    10%

    e Teknik penilaian yang dipergunakan

    guru dalam pembelajaran: 50%

    Teknik penilaian yg dipergunakan

    guru dalam pembelajaran: 100%

    50%

    f Instrumen yang dikembangkan guru

    untuk ulangan harian: 80%

    Instr. yang dikembangkan guru

    untuk ulangan harian: 100%

    20%

    g Variasi instrumen yang

    dikembangkan sekolah untuk

    ulangan akhir semester: 80%

    Variasi instrumen yang

    dikembangkan sekolah untuk

    ulangan akhir semester: 100%

    20%

    h Variasi instrumen yang

    dikembangkan sekolah untuk

    ulangan kenikan kelas: 80%

    Variasi instrumen yang

    dikembangkan sekolah untuk

    ulangan kenikan kelas: 100%

    20%

    i Mekanisme dan prosedur penilaian

    pendidikan oleh guru: 75%

    terpenuhi

    Mekanisme dan prosedur

    penilaian pendidikan oleh

    guru: 100% terpenuhi

    25%

    j Mekanisme dan prosedur penilaian

    pendidikan oleh sekolah: 90%

    terpenuhi

    Mekanisme dan prosedur

    penilaian pendidikan oleh

    sekolah: 100% terpenuhi

    10%

    k Dll Dll

    9 Pengembangan Budaya dan

    Lingkungan Sekolah:

    Pengembangan Budaya dan

    Lingkungan Sekolah:

    a Pengembangan budaya bersih: 80% Pengemb. budaya bersih: 100% 20%

    b Penciptaan lingkungan sehat, asri,

    indah, rindang, sejuk, dll

    (tamanisasi): 50%

    Penciptaan lingkungan sehat,

    asri, indah, rindang, sejuk, dll

    (tamanisasi): 100%

    50%

    c Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi:

    30%

    Pemenuhan sistem sanitasi/

    drainasi: 100%

    70%

    d Penciptaan budaya tata krama in

    action: 70%

    Penciptaan budaya tata krama

    in action: 100%

    30%

    e Peningkatan kerjasama dengan

    lembaga lain relevan: 2 lembaga

    Peningkatan kerjasama dengan

    lembaga lain relevan: 5 lembaga

    3 lembaga

    f Pengembangan lomba-lomba keber-

    sihan, kesehatan, dll: 2 lomba

    Pengemb. lomba-lomba keber-

    sihan, kesehatan, dll: 5 lomba

    3 jenis lomba

    g Dll Dll

  • 20

    BAB V

    PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

    A. PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

    1. Pelatihan Guru

    a. Pakem

    b. Pembuatan Silabus/RPP

    c. Pembuatan Alat Peraga

    2. Pelatihan

    a. Pakem

    b. OJT

    3. Pelaksanaan KKG/KKKS

    4. Pendampingan

    5. Studi Banding

    B. KESISWAAN

    1. Rapat-rapat

    2. Kelas Unggulan

    3. Pengayaan

    4. Ulangan

    a. Harian

    b. Semester

    c. Kenaikan Kelas

    d. Ujian Akhir Kelas XII

    5. Kerjasama dengan lembaga lain

    a. Try out

    b. Bimbingan Belajar

    6. Kesehatan

    a. Tambahan Gizi

    b. Imunisasi

    c. Screning

    d. Lingkungan Sekolah Sehat

    7. Ekstrakurikuler

    a. Pramuka

  • 21

    b. Seni Tari

    c. Karate

    C. KETENAGAAN

    1. Peningkatan Sumber Daya Manusia

    - Penyetaraan S1, Seminar, Pelatihan, Work Shop

    - Mengikuti Pendidikan S-2

    2. Penambahan Tenaga

    - Penjaga

    - SATPAM

    D. SARANA PRASARANA

    1. Pengadaan Mebeler

    - Meja dan Kursi

    2. Pengadaan Alat dan Media Pembelajaran

    a. Buku Perpustakaan

    b. Buku Sumber

    3. Gedung

    a. Membangun Ruang Serba Guna (AULA)

    b. Ruang Perpustakaan

    4. Media Pendidikan

    a. 5 unit infokus

    b. 10 unit Laptop dan LCD

    c. Alat-alat olah raga

    E. KEUANGAN

    1. Iuran rutin dari PSM

    2. Dana insidental dari instansi / Dunia Usaha

    F. PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM)

    1. Kesetaraan gender dalam kepengurusan Komite Sekolah

    2. Acara nasional, keagamaan, olahraga, kesenian, dan lain-lain

    3. Pelatihan

  • 22

    G. LAYANAN KHUSUS

    1. Layanan perpustakaan masih perlu penambahan buku dan pembenahan pembenahan

    karena minat siswa ke perpustakaan masih 30 % dari seluruh jumlah siswa, hal ini

    dikarenakan perpustakaan kurang menarik.

    2. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, sekolah memberikan layanan khusus berupa

    bimbingan oleh guru kelas di luar jam pelajaran dan tidak dipungut biaya.

    3. Pemanfaatan peralatan musik

    4. Pemberian Penghargaan berupa :

    - Piagam

    - Hadiah

    H. Kinerja Pemenuhan Standar dan Pengambilan Keputusan

    Program Sekolah

    kegiatan

    Kebijakan Sekolah Kebijakan

    InternalKebijakan

    Eksternal

    Penetapan Standar

    (Indikator-Target)

    Program

    Sekolah

    Komunikasi/

    Peningkatan

    Kompetensi

    Komponen

    Penunjang

    Dokumen

    Mutu

    Pengkajian

    Rencana

    Perencanaan

    Sistem

    Penjaminan Mutu

    Verifikasi Data

    & Validasi

    Rencana

    Penjaminan

    Mutu

    Program

    Kerja

    Prosedur

    Operasional

    Standar

    Pengujian

    Kebenaran

    Data

    Panduan Studi/

    Eksperimen

    Pelaksanaan

    Pengukuran

    Perencanaan Implementasi Pengujian

    Kinerja Pemenuhan Standar dan Pengambilan Keputusan

  • 23

    I. Pengembangan Kurikulum

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    PENGEMBANGAN SILABUS

    INDIKATOR LULUSAN

    YANG DIHARAPKAN

    Beriman, bertakwa dan

    berahlak mulia

    Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri Demokratis Bertanggung

    jawab

    ANLISIS KEBUTUHAN

    PENGEMBANGAN

    PERBAIKAN

    KTSP

    KEBUTUHAN

    PENGEMBANGAN

    Peningkatan

    Komptensi

    Pendidik dan

    Tenaga

    Kependidikan

    ANALISIS KEBUTUHAN

    PENGEMBANGAN

    Daya Dukung

    Sarana dan

    Prasarana/

    Teknologi

    SK/KDALOKASI

    WAKTUINDIKATOR

    PEMBEL.

    TUJUAN

    PEMBEL.

    KONDISI NYATA

    KONDISI IDEAL

    DOKUMEN RKJM

    RKT

    Peningkatan dan

    Penjaminan Mutu

    MATERI

    PEMBEL.

    MATERI

    PEMBEL.METODE

    PEMBEL.

    METODE

    PEMBEL.

    SUMBER

    BELAJAR

    SUMBER

    BELAJARALAT

    EVALUASI

    ALAT

    EVALUASI

    STANDAR/

    KRITERIA SKL

    SISWA LULUS UN,

    MELANJUTKAN

    PENDIDIKAN,

    KEUNGGULAN

    LOKAL, NASIONAL

    DAN GLOBAL

    RENCANA

    KEGIATAN

    PEMBEL.

    PROSESPENUGASAN

    TERSTRUKTUR

    PENUGASAN TAK

    TERSTRUKTUR

    EVALUASI

    MONITORING/

    PENJAMINAN/

    MUTU

    Produk

    belajarREMEDIAL &

    PENGAYAAN

    PROFIL LULUSAN :

    LULUS UN MASUK BERDAYA SAING MASUK PT MAHIR BAHASA INGGRISPENGGUNA TIK YANG SEHAT DAN

    PRODUKTIF

    KOMPETITIF PADA TINGKAT LOKAL, NASIONAL, DAN GLOBAL

    KELAS 10 ->11-> 12

    PENCITRAAN

    PUBLIK

    MODEL KERANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

    J. MONITORING DAN EVALUASI

    1. Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan .

    2. Menyusun jadwal supervisi

    3. Mewujudkan supervisi klinis PAKEM

    4. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah

    5 Menyusun tim evaluasi monitoring

    6 Membuat instrumen evaluasi monitoring

    7 Menganalisa hasil evaluasi

    8 Validasi hasil evaluasi

    9 Membuat laporan evaluasi dan monitoring

  • 24

    BAB VI

    RENCANA BIAYA

    A. RENCANA BIAYA

    Rencana biaya sekolah terdiri dari rencana biaya RPS selama 4 tahun ke depan. Biaya

    yang dibutuhkan oleh SMA Bayu Pertiwi sekitar Rp. 588.000.000,-

    Adapun ringkasan rencana biaya tersebut dalam 4 (empat) tahun ke depan adalah sebagai

    berikut :

    Rencana Biaya SMA Bayu Pertiwi Tahun 2011 2012 s/d 2014 2015

    No Program

    Kegiatan 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 4 tahun

    1 PBM Rp

    4.000.000,-

    Rp

    4.000.000,-

    Rp 5.000.000,- Rp

    5.000.000,-

    Rp 18.000.000,-

    2 Kesiswaan Rp

    5.000.000,-

    Rp

    5.000.000,-

    Rp 6.000.000,- Rp

    6.000.000,-

    Rp 22.000.000,-

    3 Ketenagaan Rp

    10.000.000,-

    Rp

    10.000.000,-

    Rp 12.000.000,- Rp

    12.000.000,-

    Rp 44.000.000,-

    4 Sarana

    Prasarana

    Rp

    50.000.000,-

    Rp

    200.000.000,-

    Rp

    150.000.000,-

    Rp

    50.000.000,-

    Rp450.000.000,-

    5 Keuangan Rp

    1.000.000,-

    Rp

    1.000.000,-

    Rp 2.000.000,- Rp

    2.000.000,-

    Rp 6.000.000,-

    6 PSM Rp

    5.000.000,-

    Rp

    5.000.000,-

    Rp 6.000.000,- Rp

    6.000.000,-

    Rp 22.000.000,-

    7 Layanan

    Khusus

    Rp

    5.000.000,-

    Rp

    5.000.000,-

    Rp 6.000.000,- Rp

    6.000.000,-

    Rp 22.000.000,-

    Jumlah Rp

    80.000.000,-

    Rp

    230.000.000,-

    Rp187.000.000,- Rp

    87.000.000,-

    Rp588.000.000,-

    B. SUMBER BIAYA

    1. Sumbangan Pembinaan Pendidikan siswa

    2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penerimaan Murid Baru (PMB)

    3. Program Bantuan Pemerintah

    4. Dana Insidental dari Instansi terkait dan kontribusi dunia industri/usaha

  • 25

    BAB VII

    HARAPAN

    A. Proses Belajar Mengajar (PBM)

    Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar perlu adanya kelengkapan administrasi

    kelas yang lengkap dan benar dan penggunaan metode belajar yang menarik.

    Contoh :

    1. Silabus dan RPP

    2. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar

    3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan

    pengayaan bagi siswa.

    4. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan

    peserta didik

    5. Menggunakan sumber belajar yang sesuai berupa lingkungan siswa dan media lain

    6. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat

    7. Menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain

    selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi

    peserta didik.

    8. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,

    menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik

    9. Penggunaan alat peraga yang optimal

    10. Pelaksanaan Pakem bisa terlaksana 100 %

    11. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan

    berkelanjutan

    12. Ketuntasan kompetensi 90 % untuk semua mata pelajaran

    B. Kesiswaan

    1. Jumlah siswa maksimal 35 orang

    2. Kenaikan kelas 100 %

    3. Mengupayakan angka putus sekolah sebesar 0 %

    4. Menurunkan presentasi ketidakhadiran 0 %

    5. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.

    6. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan

    7. Meningkatkan nilai rata-rata semester khususnya mata pelajaran yang termasuk komponen

    UAN

    8. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri.

    9. Mempertahankan jumlah lulusan 100 %

  • 26

    10. Meningkatkan jumlah lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri / Swasta baik lokal

    maupun nasional

    11. Meningkatkan jumlah lulusan yang memasuki instansi pemerintah / swasta

    12. Prestasi akademik dan non akademik lebih meningkat dari tahun sebelumnya dari tingkat

    kecamatan ke tingkat kabupaten dan tingkat propinsi

    13. Kegiatan ekstrakulikuler sudah dilaksanakan rata-rata 90 %

    14. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat

  • 27

    BAB VIII

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    Dari sajian RPS ini dapat disimpulkan :

    1. RPS telah disusun berdasarkan profil sekolah yang melibatkan unsure Kepala Sekolah,

    Guru, Komite Sekolah dan Paguyuban Kelas

    2. RPS disusun agar peningkatan mutu sekolah dapat dilaksanakan lebih terarah, efisien dan

    efektif

    3. Harapan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu terdiri atas PBM, kesiswaan,

    ketenagaan, sarana prasarana, keuangan, PSM dan layanan khusus

    4. Perencanaan tentang biaya disusun berdasarkan program kerja. Sedangkan sumber dana

    yang digunakan berasal dari dana SPP Siswa, BOS, kontribusi instansi terkait dan dunia

    industri/usaha.

    B. SARAN

    1. RPS yang telah disusun perlu disosialisasikan kepada orang tua dan pihak-pihak yang

    berkepentingan

    2. Dalam melaksanakan RPS perlu didukung, dimonitor dan dibantu pelaksanaannya.

  • 28

    BAB IX

    PENUTUP

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya

    kepada kami hingga dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini

    sebagai pedoman untuk menentukan arah pengembangan sekolah ke depan dalam bentuk

    Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop). Renstra disusun mengacu kepada

    Visi, Misi, dan Tujuan Institusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Renstra terdiri dari rencana

    jangka panjang 8 tahun, rencana jangka menengah 4 tahun, dan rencana jangka pendek 1 tahun.

    Setiap tahapan dirumuskan program-program kerja yang lebih operasional. Program-program

    tersebut disusun melalui Rapat Kerja Tahunan (Raker) yaitu dengan mengevaluasi pencapaian

    tahapan sebelumnya, kemudian merancang program kerja dengan memperhatikan sumber daya

    yang dimiliki.

    Ucapan terima kasih ingin kami sampaikan kepada semua fihak, baik yang menjadi

    perangkat internal sekolah maupun unsur pendukung yang menjadi pemangku kepentingan

    sekolah yang tidak terlibat dalam pengelolaan operasional sekolah secara langsung atas segenap

    kontribusi yang kami perlukan bagi rampungnya pekerjaan ini secara menyeluruh.

    Kami menghadapi sejumlah kesulitan dalam mengumpulkan material yang dibutuhkan

    untuk menghasilkan kesempurnaan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini, oleh

    karena itu kritik dan saran konstruktif sangat kami perlukan untuk perbaikannya. Akhirnya kami

    berharap kiranya keberadaan RPS ini dapat menjadi panduan kami dalam mewujudkan

    pengelolaan sekolah yang berkualitas sesuai dengan harapan kita semua.