hernia - bayu (1)

65
LAPORAN KASUS HERNIA Pembimbing : dr. Ramadhana Sp. B Penyusun: Bayu Akhirudin amir 030.08.054 Kepaniteraan Klinik Bedah 1

Upload: bubi-bubay

Post on 19-Feb-2015

133 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hernia - Bayu (1)

LAPORAN KASUS

HERNIA

Pembimbing :

dr. Ramadhana Sp. B

Penyusun:

Bayu Akhirudin amir

030.08.054

Kepaniteraan Klinik Bedah

RSUP FATMAWATI

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Jakarta

1

Page 2: Hernia - Bayu (1)

Daftar Isi

1. Bab 1 …………………………………………………………………………3

- Identitas …………………………………………………………………3

- Anamnesa …………………………………………………………………3

- Keluhan utama …………………………………………………………3

- Keluhan tambahan …………………………………………………3

- Riwayat penyakit sekarang …………………………………………3

- Riwayat penyakit dahulu …………………………………………………3

- Riwayat kebiasaan …………………………………………………3

- Riwayat alergi …………………………………………………………3

- Pemeriksaan fisik …………………………………………………………5

- Pemeriksaan khusus lain ………………………………………………….

- Pemeriksaan penunjang ………………………………………………….

- Diagnose kerja ………………………………………………………….

- Diagnose banding ………………………………………………………….

- Penatalaksanaan ………………………………………………………….

- Prognosis ………………………………………………………………….

2. Bab II – Analisa Kasus ………………………………………………….

3. Bab III – Tinjauan Pustaka ………………………………………………….

2

Page 3: Hernia - Bayu (1)

4. Bab IV – Daftar pustaka ………………………………………………….

BAB I

STATUS PASIEN

I.A.IDENTITAS PASIEN

No.Rekam Medik : 01160187

Nama : An.A

Umur : 12 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kp. Duku No.5 01/06, kebayoran lama, jak-sel

No.Telp : -

Pekerjaan : -

Pendidikan : Tamat SD

Status Perkawinan : -

I.B.ANAMNESA

Diambil dari : Autoanamnesa, tanggal 14 januari 2013 jam 17.10 wib

I.B.1.KELUHAN UTAMA

Buah zakar kanan membesar

I.B.2.KELUHAN TAMBAHAN

3

Page 4: Hernia - Bayu (1)

Nyeri (+) mual (-)

I.B.3.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSUP Fatmawati dengan keluhan

ada benjolan pada kantung kemaluan sejak 4 tahun yang lalu, dan benjolan tersebut

dirasakan semakin membesar sejak 7 bulan terakhir. Benjolan tersebut dapat hilang

timbul, timbul pada saat berdiri dan mengejan, serta dapat menghilang pada saat

berbaring. Benjolan dapat dimasukkan. Demam (-) . Dan pasien kadang-kadang

merasakan mual. Buang air besar (BAB) pasien lancar dengan frekuensi 1 kali sehari,

padat, tidak berlendir, tidak berdarah, dan tidak nyeri. Buang air kecil (BAK) pasien

juga lancar, warna jernih kekuningan, tidak berdarah, dan tidak nyeri. Pasien

menyangkal adanya muntah.

I.B.4.RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mempunyai benjolan di lipat paha sebesar telur puyuh pada masa

kecil dan benjolan tersebut dirasakan jelas pada awal 2009. Pasien menyangkal

adanya trauma.

I.B.5.RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan

pasien.Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan

penyakit jantung pada keluarga.

I.B.6.RIWAYAT KEBIASAAN

Kebiasaan mengangkat berat (-)

4

Page 5: Hernia - Bayu (1)

I.C.PEMERIKSAAN FISIK

I.C.1.Status Generalis

Keadaan umum : ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tensi : 110/80 mmHg

Nadi : 90 kali per menit

RR : 28 kali per menit

Suhu : 37° C

I.C.2.Kepala

Bentuk : normocephali

Rambut : bersih, warna hitam

I.C.3.Mata

Palpebra : edema-/-

Konjungtiva : anemis-/-

Sclera : ikterik -/-

Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya

tidak langsung +/+

I.C.4.Telinga

Bentuk : normotia

5

Page 6: Hernia - Bayu (1)

Nyeri tekan tragus : -/-

I.C.5.Hidung

Septum deviasi : dalam batas normal

Secret : dalam batas normal

I.C.6.Mulut

Bibir : sianosis (-)

Lidah : tidak kotor, papil tidak atrofi

Tonsil : T1-T1, tenang

Mukosa Faring : tidak hiperemis

I.C.7.Leher

Trakea : lurus, terletak ditengah

Tiroid : tidak membesar, tidak teraba massa

KGB : tidak terlihat membesar, tidak teraba pembesaran

I.C.8.Thoraks

Paru

Inspeksi : pergerakan dada simetris

Palpasi : vokal fremitus teraba simetris di kedua

lapang paru

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : suara napas vesikuler di kedua lapang paru,

rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung

6

Page 7: Hernia - Bayu (1)

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula

sinistra

Perkusi

Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra

Batas kiri : ICS V linea midklavikularis sinistra

Pinggang : ICS III linea parasternalis sinistra

Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-),

gallop (-)

I.C.9 Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defans muscular

(-), hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus (+)

I.C.10 Ekstremitas

akral hangat (+), edema (-)

I.C.11.Genitalia

→ Lihat status lokalis

I.C.12.Status lokalis

Regio scrotalis dextra7

Page 8: Hernia - Bayu (1)

Inspeksi : tampak benjolan pada kantung kemaluan

dekstra, tidak merah, warna kulit sama

Dengan sekitarnya. Tidak tampak pelebaran

vena.

Palpasi : teraba massa dengan konsistensi lunak,

batas atas tidak jelas, nyeri tekan(+),

Benjolan dapat didorong masuk dengan jari

telunjuk dalam posisi pasien berbaring, testis

tidak teraba.

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : bising usus (+) melemah

       

I.D Pemeriksaan Khusus Lain

Transiluminasi (-)

8

Page 9: Hernia - Bayu (1)

I.E Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin 11,8 gr/dl 10,8 – 15,6

Hematokrit 37 % 33 – 45

Leukosit 6.0 ribu/ul 5,0 – 10,0

Trombosit 244 ribu/ul 150 – 440

Eritrosit 4.40 juta/ul 4,40 – 5,90

VER/HER/KHER/RDW

VER 80,2 Fl 80,0 – 100,0

HER 26,9 Pg 26,0 – 34,0

KHER 31,9 gr/dl 32,0 – 36,0

RDW 14,6 % 11,5 – 14,5

Hitung jenis

Basofil 0 % 0 - 1

Eosinofil 2 % 1 - 3

Netrofil 42 % 50 – 70

Limfosit 48 % 20 – 40

Monosit 6 % 2 – 8

Luc 2 % < 4,5

KIMIA KLINIK

Fungsi Hati

SGOT 22 U/I 0 – 34

SGPT 12 U/I 0 – 44

Protein total 7.40 g/dl 6.00 – 8.00

Albumin 4.50 g/dl 3.40 – 4.80

9

Page 10: Hernia - Bayu (1)

Globulin 2.90 g/dl 2.50 – 3.00

Fungsi ginjal

Ureum darah 19 mg/dl 20 – 40

Kreatinin darah 0.6 mg/dl 0.6 – 1.5

I.F Diagnosis kerja

Hernia scrotalis dekstra reponible

I.G Diagnosis banding

1. Hidrokel

2. Varikokel

3. Torsio testis

4. Epididimitis

5. Orkitis

I.H Penatalaksanaan

Herniotomi dan omentektomi

Laporan operasi

Pasien terlentang di meja operasi dalam anestesi umum. Kemudian dilakukan a

dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan insisi pada kutis,

subkutis, fascia scarpae dan camperi, aponeurosis musculus obliqus abdominis

eksternus. Cari funikulus spermaticus, M.cremaster dipisahkan, bebaskan

funiculus spermaticus dengan kassa. Buka funiculus spermaticus, cari kantung

10

Page 11: Hernia - Bayu (1)

hernia. Dengan pinset, gunting sedikit lalu lebarkan dengan kocher. Tampak

kantung hernia lalu bebaskan dari funiculus sampai pre peritoneal fat. Karena

didapati perlengkatan omentum pada isi kantung hernia, maka diputuskan untuk

dilakukan omentektomi. Selanjutnya kantung proksimal dijahit. Kemudian luka

operasi dijahit kembali lapis demi lapis. Lapangan operasi dibersihkan, diberikan

sufratulle diatas luka operasi laluu ditutup dengan kassa steril. Operasi selesai.

Instruksi Post-Op

- Awasi TNSP

- Puasa sampai dengan sadar penuh

- Infuse Kaen 3B 1800cc/24jam

- Obat cefataxim 2x1 gr

- Farmadol 3x350gr

I. Prognosis

ad vitam : ad bonam

ad sanationam : ad bonam

ad fungsional : ad bonam

11

Page 12: Hernia - Bayu (1)

BAB II

TINJAUAAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya

sering menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan tindakan

operasi. Dari hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar 10% yang

menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya pada pria.1 Hernia pada bayi dan

anak dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya, antara lain di pelipatan paha,

umbilikus atau pusar, sekat rongga dada, dan perut (disebut diafragma) serta bagian-

bagian lainnya. Yang umum terlihat langsung adalah hernia pada umbilikus atau

pusar, serta pada pelipatan paha karena dapat langsung ke kantung buah pelir. Hernia

ingunal indirek merupakan hernia yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 50%

sedangkan hernia ingunal direk 25% dan hernia femoralis sekitar 15%. Di Amerika

Serikat dilaporkan bahwa 25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita menderita

hernia inguinal didalam hidupnya, dengan hernia inguinal indirek yang sering

terjadi.1

Insidens hernia inguinal pada bayi dan anak-anak antara 1 dan 2%.

Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% dan bilateral 15%.

Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibanding laki-laki sama (10%).1

Hernia dapat terjadi akibat kelainnan kongenital maupun didapat. Pada anakanak atau

bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk

menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Pada orang dewasa adanya

faktor pencetus terjadinya hernia antara lain kegemukan, beban berat, batukbatuk

kronik, asites, riwayat keluarga, dll.1

12

Page 13: Hernia - Bayu (1)

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu tindakan konservatif dan operatif.

Peengobatan konservatif terbatas ppada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian

penyanggah atau penunjang untuk memepertahankan isi herniayang telah direposisi.

Sedangkan prinsip dasar operasi hernia pada anak adalah herniotomi.1

DEFINISI

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek

atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut

menonjol melalui defek atau bagian lemah dari bagian muskulo-aponeurotik dinding

perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. Semua hernia terjadi melalui

celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang dicetuskan

oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang berulang atau berkelanjutan. 1

Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari

rongga abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae baik bawaan maupun

didapat. Hernia tetap merupakan problem kesehatan yang tidak bisa lepas dari

problem sosial, banyak orang dengan tonjolan di lipat paha ke dukun sebelum dibawa

ke rumah sakit atau dokter; adapula sebahagian masyarakat yang merasa malu bila

penyakitnya diketahui orang lain sakit demikian, sehingga hal-hal inilah yang

kadangkala memperlambat penanganan penyakit dan khususnya hernia. Problem

kedokteran yang penting adalah bagaimana mengurangi frekuensi timbulnya hernia

inguinalis. 1,2,3

EPIDEMIOLOGI

Tujuh puluh lima persen dari semua kasus hernia di dinding abdomen

muncul didaerah sekitar lipat paha. Hernia indirect lebih banyak daripada hernia

direct yaitu 2:1, dimana hernia femoralis lebih mengambil porsi yang lebih sedikit.2,3

Hernia sisi kanan lebih sering terjadi daripada di sisi kiri. Perbandingan

pria:wanita pada hernia indirect adalah 7:1. Ada kira-kira 750000 herniorrhaphy 13

Page 14: Hernia - Bayu (1)

dilakukan tiap tahunnay di amerika serikat, dibandingkan dengan 25000 untuk

hernia femoralis, 166000 hernia umbilicalis, 97000 hernia post insisi dan 76000

untuk hernia abdomen lainya.3

Hernia femoralis kejadiannya kurang dari 10 % dari semua hernia tetapi 40%

dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau strangulasi. Hernia

femoralis lebih sering terjadi pada lansia dan laki-laki yang pernah menjalani operasi

hernia inguinal.. meskipun kasus hernia femoralis pada pira dan wanita adalah sama,

insiden hernia femoralis dikalangan wanita 4 kali lebih sering dibandingkan

dikalagan pria, karena secara keseluruhan sedikit insiden hernia inguinalis pada

wanita. 2,3

ANATOMI

Region inguinal harus dipahami, pengetahuan tentanag region ini penting

untuk terapi operatif ari hernia. Sebagai tambahan, pengetahuan tentangposisi relative

dari saraf, pembuluh darah dan struktur vas deferen, aponeurosis dan fascia. 3

* Kanalis Inguinalis

Kanalis inguinalis pada orang dewasa panjangnya kira-kira 4 cm dan terletak

2-4 cm kearah caudal lagamentum inguinal. Kanal melebar diantara cincin internal

dan eksternal. Kanalis inguinalis mengandung salah satu vas deferens atau

ligamentum uterus. Funikulus spermatikus terdiri dari serat-serat otot cremaster,

pleksus pampiniformis, arteri testicularis n ramus genital nervus genitofemoralis,

ductus deferens, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus vaginalis. 2,3,4

Kanalis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi tiga dimensi.

Kanalis inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar dan cepal ke caudal.

Kanalis inguinalis dibangun oleh aponeurosis obliquus ekternus dibagian superficial,

14

Page 15: Hernia - Bayu (1)

dinding inferior dibangun oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar. Dinding

posterior (dasar) kanalis inguinalis dibentuk oleh fascia transfersalis dan aponeurosis

transverses abdominis. Dasar kanalis inguinalils adalah bagian paling penting dari

sudut pandang anatomi maupun bedah. 3,4

Pembuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral dari trigonum

Hesselbach. Tepi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan

ligamentum inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang melewati trigonum

Hesselbach disebut sebagai direct hernia, sedangkan hernia yang muncul lateral dari

trigonum adalah hernia indirect. 4

Gambar 1. Segitiga Hesselbach's

* Aponeurosis Obliqus External

Aponeurosis otot obliquus eksternus dibentuk oleh dua lapisan: superficial dan

profunda. Bersama dengan aponeorosis otot obliqus internus dan transversus

abdominis, mereka membentuk sarung rectus dan akhirnya linea alba. external

oblique aponeurosis menjadi batas superficial dari kanalis inguinalis. Ligamentum

inguinal terletak dari spina iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum. 3,4

15

Page 16: Hernia - Bayu (1)

Gambar 2. Otot Oblique

* Otot Oblique internus

Otot obliq abdominis internus menjadi tepi atas dari kanalis inguinalis . bagian

medial dari internal oblique aponeurosis menyatu dengan serat dari aponeurosis

transversus abdominis dekat tuberculum pubicum untuk membentuk conjoined

tendon. adanya conjoined tendon yang sebenarnya te;ah banyak diperdebatkan, tetapi

diduga oleh banyak ahli bedah muncul pada 10% pasien. 2,3,4

* Fascia Transversalis

Fascia transversalis dianggap suatu kelanjutanb dari otot transversalis dan

aponeurosisnya. Fascia transversalis digambarkan oleh Cooper memiliki 2 lapisan:

"The fascia transversalis dapat dibagi menjadi dua bagian, satu terletak sedikit

sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih tipis dari bagian luar; ia keluar dari tendon

otot transversalis pada bagian dalam dari spermatic cord dan berikatan ke linea

semulunaris. 3,4

16

Page 17: Hernia - Bayu (1)

Gambar 3. Fascia Transversalis

* Ligamentum Cooper

Ligamentum Cooper terletak pada bagian belakang ramus pubis dan dibentuk

oleh ramus pubis dan fascia. Ligamentum cooper adalah titik fixasi yang penting

dalam metode perbaikan laparoscopic sebagaimana pada teknik McVay. 3

* Preperitoneal Space

preperitoneal space terdiri dari jaringan lemak, lymphatics, pembuluh darah

dan saraf. Saraf preperitoneal yang harus diperhatikan oleh ahli bedah adalah nervus

cutaneous femoral lateral dan nervus genitofemoral. nervus cutaneous femoral lateral

berasal dari serabut L2 dan L3 dan kadang cabang dari nervus femoralis. Nervus ini

berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaca dan dibawah fascia iliaca dan

dibawah atau melelui perlekatan sebelah lateral ligamentum inguinal pada spina iliaca

anterior superior. 4

Nervus genitofemoral biasanya berasal dari L2 atau dari L1 dan L2 dan

kadang dari L3. Ia turun didepan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital dan

17

Page 18: Hernia - Bayu (1)

femoral. Cabang genital masuk ke kanalis inguinalis melalui cincin dalam sedangkan

cabang femoral masuk ke hiatus femoralis sebelah lateral dari arteri. ductus deferens

berjalan melalui preperitoneal space dari caudal ke cepal dan medial ke lateral ke

cincin interna inguinal.

Jaringan lemak, lymphatics, ditemukan di preperitoneal space, dan jumlah

jaringan lemak sangat bervariasi. 1,2,3,4

ETIOLOGI

Penyebab terjadinya hernia 1,2,3,4,5:

1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian

dalam hidup.

2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.

3. Kongenital

a. Hernia congenital sempurna

Bayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat –

tempat tertentu.

b. Hernia congenital tidak sempurna

Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek

pada tempat – tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-1 tahun) setelah

lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan

tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).

4. Aquisial adalah hernia yang buka disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi

disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :

18

Page 19: Hernia - Bayu (1)

a. Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami oleh pasien yang

sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK.

b. Konstitusi tubuh. Orang kurus cenderung terkena hernia jaringan ikatnya

yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia

karena banyaknya jaaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban

kerja jaringan ikat penyokong pada LMR.

c. Banyaknya preperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk.

d. Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal.

e. Sikatrik.

f. Penyakit yang melemahkan dinding perut.

g. Merokok

h. Diabetes mellitus

Bagian dan Jenis Hernia :

Bagian – bagian hernia :

1. Kantong hernia

Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki

kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis.

2. Isi hernia

Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus,

ovarium, dan

jaringan penyangga usus (omentum).

3. Pintu hernia

Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.

4. Leher hernia

Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.

5. Locus minoris resistence (LMR)

19

Page 20: Hernia - Bayu (1)

Gambar 4. Bagian-bagian Hernia

Jenis hernia :

1. Menurut lokasinya : 3,4,5

a. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Jenis ini merupakan

yang

tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut.

b. Hernia umbilikus adalah di pusat.

c. Hernia femoralis adalah di paha.

2. Menurut isinya : 3,4

a. Hernia usus halus

b. Hernia omentum

3. Menurut penyebabnya : 2,3,4

a. Hernia kongenital atau bawaan

b. Hernia traumatic

c. Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya.

4. Menurut terlihat dan tidaknya : 5

a. Hernia externs, misalnya hernia inguinalis, hernia scrotalis, dan sebagainya.

20

Page 21: Hernia - Bayu (1)

b. Hernia interns misalnya hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia

obturaforia.

5. Menurut keadaannya : 1,2,3,4,5

a. Hernia inkarserata adalah bila isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali

kedalam

rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara

klinis

hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia irrenponibel.

b. Hernia strangulata adalah jika bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau

membengkak, dapat mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot serta

mungkin

dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan.

6. Menurut nama penemunya : 4,5

a. Hernia petit yaitu hernia di daerah lumbosacral.

b. Hernia spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis diatas

penyilangan vasa epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominalis bagian

lateral.

c. Hernia richter yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.

7. Menurut sifatnya : 3,4,5

a. Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernis keluar jika

berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada

keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.

b. Hernia irreponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke

dalam rongga.

8. Jenis hernia lainnya : 1,2

21

Page 22: Hernia - Bayu (1)

a. Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femuralis yang terjadi pada

satu sisi dan dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.

b. Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum secara

lengkap.

c. Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.

PATOFISIOLOGI

1. Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis atau hernia pada lipatan paha umumnya diderita bayi/anak

laki-laki (dominan pada bayi prematur). Sebab saluran tempat turunnya buah pelir

dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka saat lahir. Ukuran lubang cukup

besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun ‘mengikuti’ buah pelir membentuk

benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang dewasa). Kemaluan penderita hernia

tipe ini membesar.

Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke – 8 dari

kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis

itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum

yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus

ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis

tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri

turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih

sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada

usia 2 bulan. 1,2

Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal terbuka

terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis

kongenital. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut, karena

pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya

umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua kanalis

22

Page 23: Hernia - Bayu (1)

tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan locus minoris resistance,

maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti

batuk – batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang – barang berat,

mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia

inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui

defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas akibat trauma,

hipertropi protat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital dan dapat

terjadi pada semua. 2,3,4

Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan proses perkembangan

alat reproduksi pria dan wanita semasa janin. Potensial komplikasi terjadi

perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak

dapat dimasukkan kembali. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin

banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan

gangguan penyaluran isi usus. Timbulnya edema bila terjadi obtruksi usus yang

kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis. Bila terjadi

penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah, konstipasi. Bila

inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edema sehingga terjadi

penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. 3,4,5

Juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan ususnya terputar. Bila isi

perut terjepit dapat terjadi shock, demam, asidosis metabolik, abses. Komplikasi

hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi

usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya dapat menimbulkan

abses lokal, fistel atau peritonitis. 1,2,3

A.   Hernia Inguinalis Direkta (Medialis)

Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh

faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di

trigonum Hesselbach*. Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus

23

Page 24: Hernia - Bayu (1)

inguinalis subcutaneous. Hernia ini sama sekali tidak berhubungan dengan

pembungkus tali mani, umumnya terjadi bilateral, khususnya pada laki-laki tua.

Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan

strangulasi. 4,5,6

*Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas:

·        Inferior:  Ligamentum Inguinale.

·        Lateral:  Vasa epigastrika inferior.

·        Medial:  Tepi m. rectus abdominis.

Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat

aponeurosis m.transversus abdominis.

Gambar 5. Hernia Inguinalis Direct

B. Hernia Inguinalis Indirekta (lateralis)

Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh

epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan

saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan

tampak tonjolan berbentuk lonjong. Dapat terjadi secara kongenital atau akuisita: 5,6

24

Page 25: Hernia - Bayu (1)

Hernia inguinalis indirekta congenital.

Terjadi bila processus vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan sama sekali

tidak menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga tunika

vaginalis propria testis. Dengan demikian isi perut dengan mudah masuk ke dalam

kantong peritoneum tersebut. 1,2,3,4,5

Hernia inguinalis indirekta akuisita.

Terjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian saja.

Sehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis yang

tidak menutup pada waktu bayi dilahirkan. Sewaktu-waktu kentung peritonei ini

dapat terisi dalaman perut, tetapi isi hernia tidak berhubungan dengan tunika vaginalis

propria testis. 1,2,3

25

Page 26: Hernia - Bayu (1)

Gambar 6. Hernia inguinalis indirect

C. Hernia Pantalon

Merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi. Kedua

kantung hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk seperti

celana. Keadaan   ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia inguinalis.

Diagnosis umumnya sukar untuk ditegakkan dengan pemeriksaan klinis, dan biasanya

baru ditemukan sewaktu operasi. 5,6

26

Page 27: Hernia - Bayu (1)

Tabel 1. Klasifikasi Nyhus

2. Hernia femoralis

Pada umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian pada wanita kira-kira

4 kali lelaki. Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha. Sering penderita datang

ke dokter atau rumah sakit dengan hernia strangulata. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan benjolan di lipat paha di bawah ligamentum inguinale, di medial vena

femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda

sumbatan usus, sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya

atau karena penderita gemuk. Hernia ini masuk melalui annulus femoralis ke dalam

kanalis femoralis dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha. 3,4,5,6

Kanalis femoralis terletak medial dari v.femoralis di dalam lakuna vasorum

dorsal dari ligamentum inguinale, tempat v.safena magna bermuara di dalam

27

Page 28: Hernia - Bayu (1)

v.femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh pinggir keras dan tajam. Batas

kranioventral dibentuk oleh lig. Inguinale, kaudodorsal oleh pinggir os. Pubis yang

terdiri dari lig. Iliopektineale (lig. Cooper), sebelah lateral oleh (sarung) v.femoralis,

dan di sebelah medial oleh lig. Lakunare Gimbernati. Hernia femoralis keluar melalui

lakuna vasorum kaudal dari lig. Inguinale. Keadaan anatomi ini sering mengakibatkan

inkarserasi hernia femoralis. 5,6

 

DIAGNOSA

PEMERIKSAAN FISIK

* Inspeksi 4,5,6

Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu

berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring.

Hernia inguinal

- Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral

ke medial, tonjolan

berbentuk lonjong.

- Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.

Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan

tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.

Hernia femoralis : benjolan dibawah ligamentum inguinal.

Hernia epigastrika : benjolan dilinea alba.

Hernia umbilikal : benjolan diumbilikal.

Hernia perineum : benjolan di perineum.

* Palpasi 1,2,4,5,6

Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien

disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan di sebelah medial maka dapat

diasumsikan bahwa itu hernia inguinalis medialis.

28

Page 29: Hernia - Bayu (1)

Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu

pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita tekan maka

dapat diasumsikan sebagai nernia inguinalis lateralis.

Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis)

ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateralnya berarti

hernia inguinalis lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis.

Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada

funikulus spermatikus sebagai gesekan dua permukaan sutera, tanda ini disebut

sarung tanda sarung tangan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin teraba

usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi

pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedan

kalau hernia menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan kalau

samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. lipat paha

dibawah ligamentum inguina dan lateral tuberkulum pubikum.

Hernia femoralis : benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal

Hernia inkarserata : nyeri tekan.

* Perkusi 1,2

Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan hernia

strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.

* Auskultasi 1,2,4

Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang mengalami

obstruksi usus (hernia inkarserata).

- Colok dubur

Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship – romberg (hernia

obtutaratoria). 5,6

29

Page 30: Hernia - Bayu (1)

- Tanda – tanda vital : temperatur meningkat, pernapasan meningkat, nadi meningkat,

tekanan darah meningkat. 1,2,3

* Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test.

Cara pemeriksaannya sebagai berikut 6,7:

Pemeriksaan Finger Test :

1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.

2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.

3. Penderita disuruh batuk:

 Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

 Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.

 

Gambar 7. Finger Test

Pemeriksaan Ziemen Test :

1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).

30

Page 31: Hernia - Bayu (1)

2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.

3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :

 jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.

 jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.

 jari ke 4 : Hernia Femoralis.

 

Gambar 8. Ziement Test

Pemeriksaan Thumb Test :

Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan

Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.

Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

31

Page 32: Hernia - Bayu (1)

 

Gambar 9. Thumb Test

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Hasil laboratorium

Leukosit > 10.000 – 18.000 / mm3

Serum elektrolit meningkat

Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan Ultrasound pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi

supine dan posisi berdiri dengan manuver valsafa dilaporkan memiliki sensitifitas dan

spesifisitas diagnosis mendekati 90%. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk

membedakan hernia incarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab

lain dari suatu massa yang teraba di inguinal. Pada pasien yang sangat jarang dengan

nyeri inguinal tetapi tak ada bukti fisik atau sonografi yang menunjukkan hernia

inguinalis. 7

32

Page 33: Hernia - Bayu (1)

CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelvis untuk mencari adanya

hernia obturator. 6

DIAGNOSIS BANDING

Tabel 2. Diagnose banding hernia

PENATALAKSANAAN

Hampir semua hernia harus diterapi dengan operasi. Karena potensinya

menimbulkan komplikasi inkarserasii atau strangulasi lebih berat dibandingkan resiko

yang minimal dari operasi hernia (khususnya bila menggunakan anastesi local).

Khusus pada hernia femoralis, tepi kanalis femoralis yang kaku meningkatkan resiko

terjadinya inkarserasi. 7

33

Page 34: Hernia - Bayu (1)

Teknik operasi

Herniotomi

Herniotomi adalah tindakan membuka kantong hernia, memasukkan kembali isi kantong hernia ke rongga abdomen, serta mengikat dan memotong kantong abdomen. Tindakan herniotomi pada anak meliputi :

Insisi kulit transversal sesuai pelipatan kulit bagian bawah.

Aponeurosis MOE dibuka tidak sampai pada crus superior dan crus inferior.

Funikulus tidak perlu diteugel.

Tanpa tindakan plastik ( bassini dll. ).

Hati hati testis harus dikembalikan kedalam skrotum

Hernioraphy

Berdasarkan pendekatan operasi, banyak teknik herniorraphy dapat

diklompokkan dalam 4 kategori utama :

o Kelompok 1: Open Anterior Repair 6,7,8

Kelompok 1 operasi hernia (teknik Bassini, McVay dan Shouldice)

melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliquus abdomins ekternus dan

membebaskan funikulus spermatikus. fascia transversalis kemudian dibuka,

dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan indirect. Kantung hernia

biasanya diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi.

Teknik Bassini 7,8

Komponen utama dari teknik bassini adalah

· Membelah aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus dikanalis

ingunalis hingga ke cincin ekternal

34

Page 35: Hernia - Bayu (1)

· Memisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari hernia

indirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk

mencari hernia direct.

· Memisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis (fascia

transversalis)

· Melakukan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin

· Rekonstuksi   didinding   posterior dengan   menjahit   fascia   tranfersalis,   otot 

transversalis   abdominis   dan   otot   abdominis   internus   ke   ligamentum 

inguinalis lateral.

Gambar 10. McVay open anterior repair.

Teknik kelompok ini berbeda dalam pendekatan mereka dalam

rekontruksi, tetapi semuanya menggunakan jahitan permanen untuk mengikat

fascia disekitarnya dan memperbaiki dasar dari kanalis inguinalis,

kelemahannya yaitu tegangan yang tejadi akibat jahitan tersebut, selain dapat

35

Page 36: Hernia - Bayu (1)

menimbulkan nyeri juga dapat terjadi neckosis otot yang akan menyebakan

jahitan terlepas dan mengakibatkan kekambuhan

o Kelompok 2: Open Posterior Repair 9

Posterior repair (iliopubic tract repair dan teknik Nyhus) dilakukan

dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar

dan masuk ke properitoneal space. Diseksi kemudian diperdalam kesemua

bagian kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara teknik ini dan teknik open

anterior adakah rekonrtuksi dilakukan dari bagian dalam. Posterior repair

sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karena menghindari

jaringan parut dari operasi sebelumnya. Operasi ini biasanya dilakukan

dengan anastesi regional atau anastesi umum.

o kelompok 3: Tension-Free Repair With Mesh 8,9

Kelompok 3 operasi hernia (teknik Lichtenstein dan Rutkow )

menggunakan pendekatan awal yang sama degan teknik open anterior. Akan

tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk memperbaiki defek , tetapi

menempatkan sebuah prostesis, mesh yang tidak diserap. Mesh ini dapat

memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan

disekitar fascia gambar 6. Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini dan

angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen.

36

Page 37: Hernia - Bayu (1)

Gambar 11. Open mesh repair

Beberapa ahli bedah meragukan keamanan jangka panjang penggunaan

implant prosthesis, khususnya kemungkinan infeksi atau penolakan. Akan

tetapi pengalaman yang luas dengan mesh hernia telah mulai menghilangkan

anggapan ini, dan teknik ini terus populer.Teknik ini dapat dilakukan dengan

anastesi local, regional atau general.

o Kelompok 4: Laparoscopic 7.9.10

Operasi hernia Laparoscopic makin populer dalam beberapa tahun

terakhir, tetapi juga menimbulkan kontroversi. Pada awal pengembangan

teknik ini, hernia diperbaiki dengan menempatkanpotongan mesh yang besar

di region inguinal diatas peritoneum. Teknik ini ditinggalkan karena potensi

obstruksi usus halus dan pembentuka fistel karena paparan usus terhadap

mesh.

Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukan

menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP)

atau total extraperitoneal (TEP) . pendekatan TAPP dilakukan dengan

meletakkan trokar laparoscopic dalam cavum abdomendan memperbaiki

37

Page 38: Hernia - Bayu (1)

region inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh diletakkan dan

kemudian ditutupi dengan peritoneum.sedangkan pendekatan TAPP adalah

prosedur laparoskopic langsung yang mengharuskan masuk ke cavum

peritoneal untuk diseksi. Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa

cidera selama operasi.

Gambar 12. Laparoscopic mesh repair

HERNIA LAINNYA

1. Hernia umbilicalis :

Merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk

melalui cincin umbilikus (pusar) akibat peninggian tekanan intra abdomen. Umbilicus

merupakan salah satu lokasi yang lemah pada abdomen dan tempat yang sering

mengalami herniasi. Hernia umbilicus muncul lebih sering pada wanita. Obesitas dan

kehamilan berulang merupakan precursor, dan ascites sering mencetuskan masalah.

Hernia umbilicus pada dewasa tak ada hubungannya dengan hernia umbilicus pada

anak-anak. Sering terjadi strangulasi pada colon atau omentum.1,2,3,4,5,6

38

Page 39: Hernia - Bayu (1)

Sering diderita oleh bayi yang baru lahir. Sebab saat bayi dalam kandungan,

dinding perut di bawah pusarnya terbuka dan akan menutup ketika lahir. Jika

dinding perut tidak menutup sempurna saat lahir, kala bayi itu menangis terlalu

lama maka daerah sekitar pusar tampak membesar dan menonjol. Hernia ini

biasanya akan regresi spontan dalam 6 bulan sampai 1 tahun, bila cincin hernia.6

2. Hernia paraumbilicalis :

Hernia melalui suatu celah di garis tengah tepi atas umbilicus. 4,5

Gambar 13. Hernia menurut lokasi

3.  Hernia Epigastric

Hernia yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilicus dan processus

xyphoideus. Hernia pada linea alba muncul lebih sering diatas umbilicus dari pada

dibawahnya. Hernia-hernia ini biasanya kecil dan sulit diagnosis pada pasien obes.

Pasien mengeluhkan nyeri, sensasi tertarik dibagian tengah perut. Hernia ini juga bisa

diperbaiki dengan jahitan sederhana. Harus diwaspadai adalah hernia ini sering

multiple. 1,2

39

Page 40: Hernia - Bayu (1)

4.  Hernia Littre's

Adanya diverticulum Meckel sebagai komponen tambahan pada kantung

hernia menjadi ciri dari Littre's hernia. Keadaan yang tak lazim ini bisa sangat sulit di

diagnosa karena gejala obstruktif yang sedikit.. Strangulasi dari diverticulum Meckel

bisa terjadi yang menyebabkan fistel sebagai keluhan utama. Menejemen operasi

berupa reparasi hernia dengan atau tanpa reseksi diverticulum Meckel.

Suatu diverticulum Meckel yang menyebabkan gejala atau mengalami strangulasi

harus direseksi. Reseksi dari suatu diverticulum meckel tanpa gejala harus

berdasarkan usia dan keadaan umum pasien. 6,7

5.  Spigelian Hernia

Suatu hernia melalui fascia pada sepanjang tepi lateral otot rectus abdominis

pada celah antara linea semilunar dan tepi lateral dari otot rectus abdominis adalah

suatu hernia spigelian. Fascia Spieghel sebenarnya adalah aponeurosis dan terdiri dari

gabungan aponeurosis otot oblique abdominis dan transverses abdominis dibagian

lateral dan otot rectus abdominis pada bagian medial. Meskipun dapat muncul

disepanjang linea semilunar, ia paling sering muncul dimana fascia sphiegel lebih

lebar dan lemah. Diatas umbilicus, serat-serat aponeurosis saling bersilangan dan

membentuk barier yang kuat. Dibawah umbilicus seratnya lebih parallel dan dapat di

pisah, memudahkan peritoneum dan lemak properotoneal menonjol melalui defek

yang seperti belahan tetapi tertahan oleh aponeurosis otot obliquus abdominis

eksternus. 5,8

Umumnya, hernia spigelian muncul pada bawah linea semilunaris. Banyak

pasien pasien datang dengan hernia spigelian mengalami obesitas dan diagnosis klinis

preoperative yang benar ditegakkan hanya pada 50% pasien. Hernia Spigelian dapat

ditemukan secara incidental dengan ultrasonografi atau CT scan. Computed

tomography dilakukan dengan pasien melakukan suatuValsalva maneuver

40

Page 41: Hernia - Bayu (1)

meningkatkan sensitivitas diagnostic. Hernia spigelian yang besar dapat salah diduga

sebagai sarcoma dari dinding abdomen. Terjepitnya nervus cutaneus anterior T10

sampai T12 menyebabkan rasa tak nyaman yang menyerupai hernia spigelian.

Hernia Spigelian biasanya berhasil diperbaiki pada operasi awal. Aproksimasi

jaringan yang berdekatan ke defek dengan jahitan terputus biasanya berhasil pada

kebanyakan pasien. Akantetapi jika defeknya besar atau jeringan didekatnya lemah,

penguatan dengan prosthetic mesh menjadi indikasi. 9

6.  Hernia Obturator

Canalis obturator ditutup oleh membran dan dilewati oleh nervus dan

pembuluh darah obturator. Kelemahan pada membrane obturator dan pelebaran dari

canal dapat menyebabkan suatu kantung hernia, yang dapat menyebabkan incarserasi

atau obstruksi saluran cerna. Canal obturator, yang panjangnya 2-3 cm dapat terisi

bantalan lemak, yang dianggap oleh banyak ahli bedah hal yang patologik. Pasien

muncul dengan bukti kompresi pada nervus obturator, menghasilkan nyeri pada

bagian dalam paha. Ini digambarkan oleh John Howship pada tahun 1840 dan secara

terpisah oleh Moritz Heinrich Romberg 1848.

Operasi dari hernia obturator telah banyak dilakukan dengan banyak

pendekatan. Pendekatan melalui abdomen terbuka atau laparoscopic dianjurkan ketika

ada dugaan gangguan saluran cerna. Pendekatan Retropubic (preperitoneal) dilakukan

oleh banyak ahli bedah ketika tidak ada keterlibatan atau obstruksi saluran cerna.

pendekatan obturator, inguinal, dan kombinasi telah pernah dilakukan. Tanpa

memandang pendekatan yang digunakan, reduksi isi dan inversi kantung hernia

adalah langkah awal dalam terapi operatif pada hernia obturator. Dilatasi foramen

obturator diperbaiki dengan jahitan terputus.8,9

41

Page 42: Hernia - Bayu (1)

7.  Hernia Lumbar (Dorsal)

Hernia lumbalis atau dorsalis dapat terjadi didaerah lumbal melalui dinding

posterior abdomen. Grynfeltt's hernia muncul melalui trigonum lumbal superior

sedangkan Petit's hernia muncul melalui trigonum lumbal inferior. Hernia lumbalis

generalisata, tipe yang ketiga paling sering iatrogenic setelah insisi pinggang pada

operasi ginjal.

Hernia lumbal biasanya besar dan menjadi progressif dan menjadi masalah

dari segi penampilan. Jahitan sederhana dapat dilakukan pada hernia yang kecil. Pada

hernia yang lebih besar dilakukan rekonstruksi. Bagaimanapun pasien dengan hernia

yang besar dan muncul dengan jaringan yang sangat lemah memerlukan penggunaan

mesh atau free tissue flaps. 9

8.  Sciatic Hernia

Foramen siaticus mayor dapat menjadi lokasi dari suatu hernia. Hernia tipe ini

sangat jarang dan sulit di diagnose dan asien mungkin tidak memiliki keluhan hingga

timbul obstruksi saluran cerna. Pasien lain muncul dengan massa pada daerah gluteal

atau infragluteal, yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada saat berdiri. Nyeri pada

nervus siatikus jarang disebabkan oleh penekanan hernia siatikus. Hernia ini dapat

diperbaiki dengan operasi transabdominal atau transgluteal. 8,9

9.  Hernia Perineal

Hernia perineal yang bersifat congenital atau didapat sangat jarang terjadi.

Hernia ini bisa terjadi setelah reseksi abdominoperineal, prostatectomy, atau

pengangkatan organ pelvis. flap Myocutaneous atau mesh sering diperlukan untuk

memperbaiki sutau hernia perineal.9

42

Page 43: Hernia - Bayu (1)

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah operasi herniorraphy biasanya ringan dan dapat sembuh

sendiri, hematom dan infeksi luka adalah masalah yang paling sering terjadi.

Komplikasi yang lebih serius seperti perdarahan, osteitis atau atropy testis terjadi

kurang dari 1 persenpada pasien yang menjalani herriorraphy. Perbandingan

komplikasi berat dan ringan dari teknik open dan laparoscopic herniorrhaphies. 6,8,9,10

Tabel 3. Komplikasi dari Open dan Laparoscopic Hernia Repair

43

Page 44: Hernia - Bayu (1)

BAB III

ANALISA KASUS

Berdasarkan hasil anamnesis, dimulai dari identitas, yang mendukung

diagnosis kerja adalah jenis kelamin, dimana perbandingan angka kejadian hernia

pada laki-laki 4 kali lebih besar dari perempuan. Pasien berumur 12 tahun dimana

biasanya varikokel didapatkan lebih sering pada pria dewasa,terutama yang

mengalami masalah infertilitas. Dalam kasus tidak ditemukan faktor resiko yang

berarti untuk menyebabkan terjadinya hernia srotalis. Tetapi dari anamnesis

didapatkan bahwa benjolan dapat keluar masuk, dimana keluar pada saat bermain dan

mengecil/masuk pada saat istirahat, dimana hal ini semakin menguatkan diagnosa

kerja. Serta pasien tidak mengeluhkan adanya demam dan nyeri, sehingga diagnosa

banding yang berhubungan dengan infeksi dapat disingkirkan, seperti orkitis dan

epididimitis. Dimana tidak terdapatnya nyeri juga dapat menyingkirkan torsio testis,

dimana torsio testeis pasien dapat mengalami nyeri yang hebat dan timbul tiba-tiba.

Begitu juga dengan varikokel , dimana pasien dengan varikokel dapat merasakan

nyeri didaerah scrotum bagian atas. Selain itu juga pasien tidak mengeluh adanya

kencing berdarah ataupun nyeri saat berkemih, orkitis dan epididimis semakin dapat

disingkirkan.

Dari pemeriksaan fisik pasien, dimulai dari warna kulit yang sama dengan

sekitarnya, hal ini dapat terjadi pada hernia scrotalis reponible, hidrokel dan

varikokel. Warna kulit yang tidak sama, seperti kemerahan, dapat terjadi pada

epididimis dan orkitis dimana terjadi proses inflamasi pada daerah scrotum. Begitu

juga dengan torsio testis, dimana terjadi gangguan vaskularisasi sehingga scrotum

dapat berwarna merah kehitaman. Pada palpasi, suhu benjolan sama dengan warna

sekitarnya, dimana proses inflamasi tidak terjadi pada daerah itu. Lalu didapatkan

benjolan yang dapat keluar masuk. Dimana hal tersebut dapat terjadi pada hernia

scrotalis reponible, sedangkan pada hidrokel, varikokel, epididimis dan orkitis

44

Page 45: Hernia - Bayu (1)

didapatkan pembesaran scrotum yang tidak dapat keluar masuk. Pada perabaan

scrotum, testis tidak teraba, hal ini dapat terjadi pada hernia scrotalis dan juga pada

kasus hidrokel. Namun pada pemeriksaan khusus seperti transluminasi, pada pasien

didapatkan transluminasi-nya negatif sehingga hidrokel dapat disingkirkan, lalu pada

pasien dipalpasi tidak terdapat pelebaran vena, yang dirasakan seperti cacing,

sehingga varikokel juga dapat disingkirkan.

Selanjutnya yang terakhir pada pemeriksaan darah, sebagian besar dalam

batas normal, termasuk leukosit yang hanya bernilai 6000/ul. Sehingga epididimis

dan orkitis dapat disingkirkan.

45

Page 46: Hernia - Bayu (1)

DAFTAR PUSTAKA

1. R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku

kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-718

2. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta

Kedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius,

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal

313-317

3. Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John. Laparoscopic Hernia Repair (a step by step

approach). Edisi I. Penerbit Global Digital Services, Bhatia

Global Hospital & Endosurgery Institute. New Delhi. 2003.

(Ebook, di akses 10 juli 2010)

4. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-356

5. C. Palanivelu. Operative Manual of Laparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. Penerbit

GEM Foundation. 2004. Hal 39-58

6. Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergecy surgery. Edisi XXIII. Penerbit

Hodder Arnold. 2006.

7. Gary G. Wind. Applied Laparoscopic Anatomy (Abdomen and Pelvis). Edisi I.

Penerbit Williams & Wilkins, a Waverly Company. 1997.

8. Michael M. Henry & Jeremy N. T. Thompson. Clinical Surgery. Edisi II. 2005.

9. R. Bendavid, J. Abrahamson, Mauruce E. A, dkk. Abominal Wall Hernias

(Principles and Management). Edisi I. Penerbit Sringer-

Varlag. New York. 2001. (Ebook, di akses 10 Juli 2010)

46

Page 47: Hernia - Bayu (1)

10. Michael S. Kavic. Laparoscopic Hernia Repair. Edisi I. Penerbit Harwood

Academic Publishers. Amsterdam. 1997. (Ebook, diakses 10

Juli 2010)

47