rencana pelaksanaan pembelajaran1 - copy

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia-Peminatan Kelas/Semester : XI/2(dua) Materi Pokok : Koloid Submateri Pokok : Alokasi waktu : 3x4JP (1JPx45 menit) 3 x 3JP(non-eksperimen) 1x3JP(eksperimen) A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, 1 . Sistem koloid 2 . Sifat koloid 3 . Pembuatan koloid 4 . Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Upload: zarah-rizki-syahadatin

Post on 19-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SMAMata Pelajaran: Kimia-PeminatanKelas/Semester: XI/2(dua)Materi Pokok: Koloid1.Sistem koloid

2.Sifat koloid

3.Pembuatan koloid

4.Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Submateri Pokok:

Alokasi waktu: 3x4JP (1JPx45 menit) 3 x 3JP(non-eksperimen) 1x3JP(eksperimen)

A. Kompetensi IntiKI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar1.1.Menyadari adanya keteraturan dari koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, demokratis, kritis, komunikatif) dalam berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

3.15.Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

C. IndikatorRanah Afektif2.1.1.Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi koloid

2.1.2.Menganut asas demokrasi dalam berdiskusi mengenai materi koloid

2.1.3.Menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi mengenai materi koloid

Ranah Kognitif3.15.1.Menyebutkan definisi koloid

3.15.2.Membedakan karakteristik antara larutan, suspensi, dan koloid

3.15.3.Menyebutkan contoh dari larutan, suspensi, dan koloid

3.15.4.Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan sifat tertentu

3.15.5.Membedakan karakteristik jenis-jenis koloid berdasarkan hasil klasifikasi koloid

3.15.6.Menyebutkan contoh jenis-jenis koloid berdasarkan hasil klasifikasi koloid

3.15.7.Mengabstraksi kinetika koloid (gerak Brown, difusi, efek Tyndall)

3.15.8.Mengabstraksi sifat listrik koloid (elektroforesis dan elektroosmosisi)

3.15.9.Menjelaskan proses koagulasi, sedimentasi, dan flokulasi

3.15.10.Menyebutkan contoh proses koagulasi, sedimentasi, dan flokulasi

3.15.11.Menjelaskan proses pembuatan koloid gel

3.15.12.Menjelaskan proses terjadinya koloid busa

3.15.13.Menganalisis asal muatan pada koloid sol

3.15.14.Menjelaskan penyebab kestabilan koloid sol

3.15.15.Menjelaskan proses pembuatan koloid sol

3.15.16.Menjelaskan proses pemurnian koloid sol

3.15.17.Menjelaskan proses pembentukan koloid aerosol

3.15.18.Menjelaskan proses penguraian aerosol

3.15.19.Menganalisis cara menentukan jenis-jenis emulsi

3.15.20.Menjelaskan proses pembuatan emulsi

3.15.21.Menjelaskan proses pemecahan emulsi

3.15.22.Menjelaskan proses pencegahan emulsi

3.15.23.Menghubungkan sifat koloid dengan sistem koloid

3.15.24.Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan

Ranah Keterampilan Proses2.1.4.Mengkomunikasikan hasil diskusi materi koloid dalam bentuk presentasi

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Afektif1. Peserta didik menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi koloid2. Peserta didik menganut asas demokrasi dalam berdiskusi mengenai materi koloid3. Peserta didik menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi mengenai materi koloid

Tujuan Kognitif1. Peserta didik dapat menyebutkan definisi koloid2. Peserta didik dapat membedakan karakteristik antara larutan, suspensi, dan koloid3. Peserta didik dapat memberi contoh dari larutan, suspensi, dan koloid4. Peserta didik dapat mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan sifat tertentu5. Peserta didik dapat membedakan karakteristik jenis-jenis koloid berdasarkan hasil klasifikasi koloid6. Peserta didik dapat memberi contoh jenis-jenis koloid berdasarkan hasil klasifikasi koloid7. Peserta didik dapat mengabstraksi kinetika koloid (gerak Brown, difusi, efek Tyndall)8. Peserta didik dapat mengabstraksi sifat listrik koloid (elektroforesis dan elektroosmosisi)9. Peserta didik dapat menjelaskan proses koagulasi, sedimentasi, dan flokulasi10. Peserta didik dapat menyebutkan contoh proses koagulasi, sedimentasi, dan flokulasi11. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembuatan koloid gel12. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya koloid busa13. Peserta didik dapat menganalisis asal muatan pada koloid sol14. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kestabilan koloid sol15. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembuatan koloid sol16. Peserta didik dapat menjelaskan proses pemurnian koloid sol17. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembentukan koloid aerosol18. Peserta didik dapat menjelaskan proses penguraian aerosol19. Peserta didik dapat menganalisis cara menentukan jenis-jenis emulsi 20. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembuatan emulsi21. Peserta didik dapat menjelaskan proses pemecahan emulsi22. Peserta didik dapat menjelaskan proses pencegahan emulsi23. Peserta didik dapat menghubungkan sifat koloid dengan sistem koloid24. Peserta didik dapat menganalisis peranan koloid dalam kehidupan

Tujuan Keterampilan Proses1. Peserta didik menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi materi koloid dalam bentuk presentasi

E. Materi Pembelajaran1. Materi PrasyaratCampuran homogen dan heterogenCampuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen.Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.Contoh campuran heterogen : campuran tepung beras dengan air campuran kapur dengan pasir campuran serbuk besi dengan karbonCampuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga. Sedangkan larutan berwujud cair contohnya, larutan gula dalam pelarut air. Larutan dalam wujud gas contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

2. Materi IntiSistem koloid adalah campuran yang terdiri dari dua fase dan bersifat heterogen. Sistem koloid terdiri dari partikel-partikel halus dari suatu zat yang terdispersi(zat terlarut) dalam suatu medium pendispersi(zat pelarut). Umumnya koloid berukuran lebih kecil daripada partikel kasar, lebih besar daripada atom atau molekul-molekul kecil sehingga dapat disaring. Ukuran partikel-partikel koloid berkisar 10-7 cm - 10-5 cm(1-1000nm). Partikel-partikel koloid ini tidak bisa dilihat dengan mikroskop biasa dan dapat melewati kertas saring biasa. Berdasarkan ukuran partikel solut(zat terlarut/zat terdispersi), campuran dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi. No.Larutan SejatiDispersi KoloidSuspensi(Dispersi Kasar)

1.Partikel berukuran 1nmPartikel berukuran antara 1nm 1000 nmPartikel berukuran lebih dari 1000 nm

2.Partikelnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop elektronPartikelnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop, namun efek hamburannya dapat dilihat dengan mikroskop ultraPartikelnya dapat dilihat dengan mata telanjang atau paling tidak dengan mikroskop

3.Partikelnya mudah berdifusi melewati membran pakmen(terbuat dari kulit)Partikelnya tidak dapat berdifusi melewati membran pakmenPartikel tidak dapat berdifusi

4.Partikelnya mudah berdifusi melewati kertas saring biasa seperti halnya melewati membran pakmenPartikelnya mudah berdifusi melewati kertas saring biasaPartikelnya tidak dapat berdifusi melewati kertas saring biasa maupun membran pakmen

5.Tidak terjadi hamburan cahayaPartikelnya menghamburkan cahaya(efek Tyndall)Partikelnya tidak menunjukkan efek Tyndall

6.HomogenHomogenHeterogen

7.Contoh : larutan gula,larutan garam, larutan alkohol,larutan cuka, air teh, larutan tehContoh : Sabun, susu, agar-agar, selai, mentega, mayones, tinta, busa, kabut, keju,asap, debu, jeliContoh : air keruh, campuran air dan pasir, campuran air dan kopi, lumpur dalam air, tepung dalam air

`Berdasarkan sifat interaksi antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu koloid liofolik dan liofobik.No.SifatKoloid liofolikKoloid liofobik

1.PembuatanDapat dibuat dengan mudah melalui pencampuran langsungHanya dapat dibuat dengan metode khusus

2.SifatReversibelIrreversibel

3. Ukuran partikelDapat dibandingkan dengan ukuran partikel sistem larutanPartikel-partikel merupakan agregat-agregat molekul

4.StabilisasiStabil dengan sendirinyaKurang stabil dan memerlukan agen penyetabil

5.VisibilitasPartikelnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop ultraPartikelnya dapat dilihat walaupun dengan mikroskop ultra

6.KekentalanKekentalan sistem koloid lebih besar daripada viskositas medium pendipersinyaViskositasnya sama dengan viskositas medium pendispersinya

7.Tegangan permukaanLebih rendah daripada tegangan permukaan medium pendispersinyaSama dengan tegangan permukaan medium pendispersinya

8.Pengaruh medan listrikPartikelnya dapat berpindah menuju katode atau anode atau tidak bergerak semuaPartikelnya dapat berpindah menuju katode atau anode bergantung pada muatannya

9.Aksi elektrolitUntuk koagulasi sol diperlukan elektrolit yang banyakUntuk koagulasi diperlukan sedikit elektrolit

10.Efek TyndallTidak menunjukkan efek TyndallMenunjukkan efek Tyndall

11.Sifat koligatifMemiliki nilai sifat-sifat koligatif yang tinggi seperti tekanan osmotik, kenaikan titik didih, dna penurunan titik bekuMemiliki nilai tekanan osmotik yang tinggi, tetapi dengna kenaikan titik didih yang kecil dan penurunan titik beku yang rendah

12.MuatanPartikel-partikel tidak bermuatan atau sedikit bermuatanPartikel-partikel bermuatan positif atau negatif

13.Solvasi Partikel-partikel pada umumnya tersolvasiPartikel-partikel tidak tersolvasi

14.ContohProtein, sabun, detergen, agar-agar, kanji,gelatinSol sulfida, sol belerang, sol logam

Berdasarkan wujud fisik fase terdispersi dan medium pendispersinya(padat, cair, atau gas), maka sistem koloid dikelompokkan menjadi 8 jenis.Medium/FaseFase terdispersi

GasCairPadat

Medium pendispersiGas-Aerosol cairContoh: kabut, hair sprayAerosol padatContoh : asap, partikulat udara

CairBusaContoh: krim lunakEmulsiContoh: susu, krim tanganSolContoh: darah, tinta

PadatBusa padatContoh: karetJelContoh: silika gel, agar-agarSol padatContoh:gelas

Berdasarkan ukuran molekulnya, koloid dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu koloid multimolekuler, makromolekuler, dan asosiasi (misel).No.Koloid multimolekulerKoloid makromelekulerKoloid asosiasi

1.Terdiri dari agregat atom-atom atau molekul-molekul berdiameter kurang dari 1 nm dengan jumlah yang banyak, misalnya sol emas, sol belerang, dan lain-lainPartikel-partikel fase terdispersi berukuran besar, misalnya polimer-polimer seperti nilon, protein, karet, kanji, dan lain-lainBerlaku sebgai elektolit pada konsentrasi rendah dan sebagai koloid pada konsentrasi tinggi karena terjadinya agregasi ion-ion dalam larutan pekat

2.Massa molekul tidak begitu besarMassa molekul besarMassa molekul umumnya besar

3.Atom atau molekul terikat melalui gaya van der WaalsGaya van der Waals terjadi karena adanya rantai panjangGaya van der Waals bergantung pada konsentrasi. Semakin besar konsentrasi, maka semakin kuat gaya van der Waals

4.Pada umumnya bersifat liofilikPada umumnya bersifat liofobikMolekul-molekul mengandung gugus liofilik maupun gugus liofobik

5.Contoh:Contoh: protein dan polimer tinggi seperti karet dan plastikContoh:larutan sabun dan detergen

Kinetika dan sifat-sifat koloid terkait dengan pergerakan partikel-partikel koloid dalam suatu medium dan sifat-sifat yang khas akibat adanya muatan listrik pada permukaan partikel-partikel koloid. Kinetika dan sifat-sifat ini meliputi gerak Brown, difusi, efek Tyndall, sifat-sifat listrik, koagulasi, dan sedimentasi.1. Gerak BrownPartikel-partikel koloid dalam medium cair terus-menerus bergerak secara bebas dan acak. Perpindahan partikel-partikel ini disebut sebagai gerak Brown. Gerakan ini timbul karena adanya pengaruh molekul-molekul dari medium pendispersi pada partikel-partikel koloid yang tidak seragam yang menyebabkan terjadinya gerakan zig-zag partikel-partikel koloid. Gerakan Brown semakin lemah jika ukuran partikel semakin besar. Gerakan Brown ini melawan gaya gravitasi sehingga kolois sol menjadi stabil dan tidak mengendap. Gerakan Brown semakin cepat jika suhu bertambah, kekentalan fluida semakin rendah, dan ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil. Gerakan Brown tidak disebabkan oleh pengaruh-pengaruh luar, namun semata-mata karena terjadinya tabrakan antarpartikel dalam suatu medium.2. Difusi

3. Materi Pengayaan Aplikasi Koloid dalam Pembuatan Es KrimEs krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak.Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima komponen penyusun, yaitu krim, skim, air, gula, dan stabilizer. Kadar air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60-62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian maka kadar bahan kering adalah 38-40%. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan.Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu (a) protein misalnya gelatin, (b) plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, (c) sed gums misalnya locust (carob) bean, guar, dan psyllium, (d) microbial gums misalnya xanthan, (e) seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, (f) pectin misalnya low dan high methoxyl, (g) selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose (CMC), dan lain-lain.Es krim mempunyai struktur koloid yang kompleks karena merupakan buih dan juga emulsi. Buih padat terjadi karena adanya lemak teremulsi dan juga karena adanya kerangka dari kristal-kristal es yang kecil dan terdispersi di dalam larutan makromolekular berair yang telah diberi gula. Peranan emulsifier (misalnya: gliserol monostearat komersial) adalah untuk membantu stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam freezer. Perubahan-perubahan polimorfis lemak pada es krim selama penyimpanan menyebabkan perubahan bentuk pada globula awalnya, yang berkombinasi dengan film protein yang agak lepas, menyebabkan terjadinya penggumpalan di dalam freezer. Stabilisasi gelembung-gelembung udara pada es krim juga terjadi karena adanya kristal-kristal es dan fasa cair yang sangat kental. Stabiliser polisakarida (misalnya: carrageenan) menaikkan kekentalan fasa cair, seperti juga gula pada padatan non-lemak dari susu. Stabiliser-stabiliser ini juga dikatakan dapat memperlambatan pertumbuhan kristal-kristal es selama penyimpanan. Hal ini karena jika kristal-kristal esnya terlalu besar maka akan terasa keras di mulut.Secara sederhana es krim dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan dan mendinginkannya. Garam digunakan untuk membuat es tetap beku. Kemudian adonan tersebut harus diguncang-guncang,dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam pembuatan es krim agar teksturnya baik.Es krim mempunyai struktur koloid yang kompleks karena merupakan buih dan juga emulsi. Buih padat terjadi karena adanya lemak teremulsi dan juga karena adanya kerangka dari kristal-kristal es yang kecil dan terdispersi di dalam larutan makromolekuler berair yang telah diberi gula.F. Strategi PembelajaranA. Metode Pembelajaran : Discovery, diskusi dan tanya jawab B. Pendekatan Pembelajaran: Pendekatan saintifikC. Model Pembelajaran: Pembelajaran kooperatif (STAD-Student Teams Achievement Division)

G. Media dan Sumber PembelajaranA. Media Pembelajaran : Proyektor, silde power point materi koloid, videoB. Sumber pembelajaran: Buku 1. Kimia untuk SMA/MA kelas XI(Yrama Widya )2. Mudah dan Aktif Belajar Kimia(Grafindo)H. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 1No.KegiatanKode Langkah-Langkah PembelajaranAlokasi Waktu

1.Awal1) Etika pembukaan Guru mengucapkan salam dan menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa Guru mengabsen peserta didik Guru menyampaikan tujuan pembelajaran2) Apersepsi Tanyajawab untuk mengingatkan peserta didik mengenai materi prasyarat, yaitu campuran heterogen dan homogen3) Motivasi Penayangan video/gambar yang berkenaan dengan koloid25 menit

2.Inti1) 2) Mengamati Kelompok yang presentasi menampilkan gambar/video mengenai koloid Kelompok lain mengamati gambar/video yang ditampilkan dan menuliskan hasil pengamatannya3) Menanya Peserta didik mengajukan pertanyaan Yang berkaitan dengan koloid : Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah? Jika Anda berkemah di suatu tempat dan Anda menanak nasi. Sementara itu, di daerah tersebut tidak ada air jernih, hanya ada air sungai yang mengandung lumpur. Apakah yang akan Anda lakukan agar dapat menanak nasi? Mengapa sirup obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu? Mengapa lumpur dapat diendapkan dengan menambahkan tawas atau kapur?4) Mengumpulkan data Semua kelompok melakukan diskusi dengan mengumpulkan literatur baik dari buku maupun internet untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain Kelompok mengkaji literatur tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan5) Mengasosiasikan Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil diskusi dan presentasi6) Mengkomunikasikan Perwakilan dari setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi dan presentasi

80 menit

3.Akhir1) 2) Guru memberikan penekanan terhadap materi koloid3) Guru melakukan klarifikasi bila terjadi miskonsepsi antarkelompok saat berdiskusi4) Guru mengumumkan nilai kelompok tertinggi pada diskusi dan presentasi hari ini serta memberikan apresiasi kepada kelompok yang bersangkutan5) Guru menugaskan peserta didik untuk membuat essay mengenai manfaat materi koloid dan jiwa entrepreneurship mereka setelah mempelajari koloid 6) Guru mengakhiri pembelajaran dan memberikan pesan untuk tetap semangat dalam mengejar ilmu7) Guru mengucapkan salam30 menit

I. Penilaian Hasil PembelajaranNoApekProsedur PenilaianInstrumen Penilaian

1.AfektifDiskusi kelompok

Skala sikap

2. KognitifTes tertulisPilihan bergandaUraian terbatasUraian bebas

3.PsikomotorikPresentasiSkala sikap